alat – alat gali
DESCRIPTION
alat alat yang digunakan untuk pelaksanaan proyekTRANSCRIPT
ALAT BERAT & PTMALAT BERAT & PTM
PEMINDAHAHANTANAH MEKANIS
ALAT PAMPATTANAH
(COMPACTOR)
TRUKBIAYA ALAT
BERAT
GRADER
ALAT – ALATGALI
ALAT – ALATGUSUR
ALAT – ALAT GALI
CABLE EXCAVATOR
BACKHOE
CLAMSHELL
DRAGLINE
POWER SHOVEL
LOADER
Alat – Alat GaliAlat – Alat Gali(Excavator)(Excavator)
Mempunyai 3 bagian & mesin Mempunyai 3 bagian & mesin Penggerak :Penggerak :
1. Bag. Atas yg dpt berputar (revolving 1. Bag. Atas yg dpt berputar (revolving unit)unit)
2. Bag. Bawah unt berpindah tempat 2. Bag. Bawah unt berpindah tempat
(traveling unit).(traveling unit).
3. Bag. Tambahan (attachment) dapat 3. Bag. Tambahan (attachment) dapat diganti !diganti !
POWER SHOVEL
CARA KERJA SHOVEL
UKURAN SHOVEL
PRODUKSI SHOVEL
Power ShovelPower Shovel
Terutama digunakan untuk menggali Terutama digunakan untuk menggali TebingTebing
Yang letaknya lebih tinggi dari Yang letaknya lebih tinggi dari kedudukan alatkedudukan alat
Shovel Shovel a. Cable controlleda. Cable controlled
b. Hydraulic b. Hydraulic controlledcontrolled
Gerakan Power ShovelGerakan Power Shovel
1.1. Maju menggerakkan dipper Maju menggerakkan dipper menusuk tebingmenusuk tebing
2.2. Mengangkat dipper/bucket unt. Mengangkat dipper/bucket unt. MengisiMengisi
3.3. Mundur unt. Melepaskan dari Mundur unt. Melepaskan dari tanah tebingtanah tebing
4.4. Swing (memutar) unt. Swing (memutar) unt. Membuang (dump)Membuang (dump)
5.5. Berpindah jika sudah jauh dari Berpindah jika sudah jauh dari tebing galiantebing galian
6.6. Menaikan/menurunkan sudut Menaikan/menurunkan sudut boom jika diperlukanboom jika diperlukan
PEMILIHAN SHOVEL DNG. UKURAN YG PEMILIHAN SHOVEL DNG. UKURAN YG BESAR DIPERTIMBANGKAN ATAS BESAR DIPERTIMBANGKAN ATAS
DASAR SBB:DASAR SBB:
1.1. Pengangkutan. Pengangkutan.
2.2. Pengausan bagian spare parts.Pengausan bagian spare parts.
3.3. Pada pekerjaan diquarry, tidak perlu Pada pekerjaan diquarry, tidak perlu menghancurkan batu – batu besar.menghancurkan batu – batu besar.
4.4. Biaya operator lebih kecil.Biaya operator lebih kecil.
5.5. Shovel besar lebih mampu Shovel besar lebih mampu mengerjakan bahan yang lebih keras.mengerjakan bahan yang lebih keras.
6.6. Waktu penyelesaian pekerjaan lebih Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat.cepat.
Produksi ShovelProduksi Shovel
Shovel dng. bucket : 1 cu-ydShovel dng. bucket : 1 cu-yd Menggali : Tanah lempung Menggali : Tanah lempung
keraskeras Ketinggian : 2,30 mKetinggian : 2,30 m Swing : 75 derajatSwing : 75 derajat Medan : SedangMedan : Sedang Manajemen : BaikManajemen : Baik
Berapa produksi Shovel per Berapa produksi Shovel per jam ?jam ?
Perhitungan :Perhitungan : Produksi Ideal Produksi Ideal = 145 cu-yd/jam = 145 cu-yd/jam
(BM)(BM) Tinggi gali Opt. 9 ft = 2,75 mTinggi gali Opt. 9 ft = 2,75 m % Tinggi gali Opt = (2,30/2,75) 100%% Tinggi gali Opt = (2,30/2,75) 100% = 83,64 %= 83,64 % Swing 75 derajat Tbl. III.2Swing 75 derajat Tbl. III.2 Faktor Koreksi = 1,05 (Interpolasi Faktor Koreksi = 1,05 (Interpolasi
Lrs)Lrs) Medan sedang, Manj. Baik Tbl. III-3Medan sedang, Manj. Baik Tbl. III-3 Faktor koreksi = 0,69Faktor koreksi = 0,69 Jadi Prod. Shovel = 145*1,05*0,69Jadi Prod. Shovel = 145*1,05*0,69 = 105,05 = 105,05
cu-yd/jam (BM)cu-yd/jam (BM) = 80,32 m3/jam = 80,32 m3/jam
(BM)(BM)
DRAGLINE
• Power Shovel s/d kapasitas 2,5 cu-yddapat diubah menjadi Dragline.
• Dengan melepas boom & shovel dan digati boom dan bucket Dragline.
• Dragline sangat baik untuk penggalian parit & sungai yang tebingnya curam.
• Kerugiannya produksi rendah jika dibanding Power Shovel dng. ukuran sama (70% - 80%).
• Macam Dragline ada 3 :Crawler Mounted, Wheel Mounted & Truk Mounted.
Cara Kerja DraglineCara Kerja Dragline
Penggalian dimuali dengan swing Penggalian dimuali dengan swing keadaan bucket keadaan bucket kosong menuju keposisi kosong menuju keposisi penggalian.penggalian.
Drag Cable & Hoist Cable Drag Cable & Hoist Cable dikendorkan sehingga bucket jatuh dikendorkan sehingga bucket jatuh tegak lurus kebawah.tegak lurus kebawah.
Setelah sampai ditanah Drag Cable Setelah sampai ditanah Drag Cable ditarik, sementara Hoist Cable ditarik, sementara Hoist Cable dimainkan agar Bucket dapat dimainkan agar Bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian mengikuti permukaan tebing galian sehingga tanah yg terkikis dapat sehingga tanah yg terkikis dapat teratur & terkumpul dalam bucket.teratur & terkumpul dalam bucket.
Drag Cable ditarik Bucket bergerak Drag Cable ditarik Bucket bergerak mengikuti lingkaran yg terpusat mengikuti lingkaran yg terpusat pada ujung Boom, Hoist Cable pada ujung Boom, Hoist Cable menyesuaikan arah menyesuaikan arah pembuangan/alat angkut.pembuangan/alat angkut.
UKURAN DRAGLINE
Ukuran Dragline ditunjukkan dari ukuran Bucketnya.
Dragline dapat menggunakan lebih dari satu ukuran Bucket.
Tergantung pada panjang Boom dan jenis tanah yang digali.
PRODUKSI DRAGLINE
Dragline dng. kapasitas 2 cu-yd
Untuk menggali tanah lempung keras
Dalam galian 4,70 m. Swing = 120o
Medan baik, manajemen baik. Berapa Produksi Dragline ?
Perhitungan :
Tanah lempung keras, Bucket 2 cu-yd tbl. III-4Produksi Ideal = 195 cu-yd/jam (BM)H Optimal = 11,8 ft = 3,599 m
% H Opt = 4,7/3,599 * 100% = 130 %
Swing 120o, tbl. III-5Faktor koreksi = 0,899 (Interp.Lrs)
Medan baik, Manaj. Baik, Tbl. III-3Faktor koreksi = 0,75
Produksi = 195 * 0,899* 0,75 = 130,02 cu-yd/jam (BM)
CLAMSHELL
Clamshell terutama digunakan untuk bahan – bahan yang lepas : Pasir, Kerikil, Lumpur dll.
Cara Kerja :
Bucket posisi bergantung pada ujung boom dengan hoist cable.
Dig cable dilepas, karena berat sendiri counterweight pada sumbu utama, rahang membuka.
Untuk menutup dig cable ditarik.
Berat Bucket akan berpengaruh pada kemampuan gali Clamshell.
KEMAMPUAN CLAMSHELL
Kemampuan Clamshell ditentukan oleh gaya angkat Crane.
Gaya angkat max. 75% kekuatan tersedia pada mesin dan 85% dari beban yang dapat menggulingkan Crane.
Gaya angkat Clamshell akan menurun dengan bertambahnya jarak jangkauan Boom.
Contoh :Crane P & H model 255A TC.Standard boom = 30 ftExtensions = 10 ft yang dapat disambung sampai 90 ft.
Clamshell untuk dapat bekerja maksimal maka diusahakan penggunaan Boom sependek mungkin & sudut swing sekecil mungkin.
Panjang Boom untuk Clamshell yang diijinkan 50 ft.
PRODUKSI CLAMSHELCOMTOH : 1
Clamshell mengangkat tanah dengan berat volume = 90 lb/cu-ft (LM)
Jangkauan maksimal = 30 ft
Tinggi Hopper = 25 ft
Ukuran Bucket = 1,25 cu-yd (medium weight)
Digunakan Crane model 255 A TC.
Berapa panjang Boom yang diperlukan ?
Perhitungan :
Pada Tbl. III-8 untuk Bucket 1,25 cu-yd tinggi membuka = 10,25 ft (h)
Hoist line ditentukan = 5 ft.
Tinggi Boom yang diperlukan :25 + 10,25 + 5 = 40,25 ft
Arc.tg α = 40,25/30 α = 53,30o ≈ 55o
Jadi Panjang Boom = 30/cos α=52,3 ft
Kita pilih panjang Boom 50 ft (batas maksimal) Dengan radius 30 ft
Maka kita dapatkan beban maksimal yang mampu diangkat (tbl. III-7) = 12.400 lbs.(dengan outrigger dan two part hoist line)
Cek berat tanah dan bucket
Berat Bucket (Tbl. III-8) = 4.980 lbs Berat tanah (plate line) 37,6 * 90 = 3.384 lbs
Total = 8.364 lbs
Apabila kita ingin kapasitas munjung, - Berat Bucket = 4.980 lbs
- Berat Tanah (heaped) 45,8 * 90 = 4.122 lbs Total = 9.102 lbs
Dengan kapasitas munjung total = 9.102 lbs
Beban maksimal = 12.400 lbs
Crane dapat bekerja.
CONTOH : 2
Clamshell dengan ukuran = 1,5 cu-yd Med. Weight Bucket.
Digunakan memindahkan pasir dari stockpile ke hopper setinggi = 25 ft
Sudut swing = 90o
Berat volume pasir = 99 lbs/cu-ft (LM)
Kecepatan hoist line = 153 fpm
Kecepatan swing = 4 rpm
Spesifikasi Crane model 255 A TC.
Berapa Produksi Calmshell perjam ?
Efisiensi kerja 50 menit/jam.
Perhitungan :
Berat Bucket = 6.000 lbs Berat Tanah (heaped) = 99 * 55 = 5.445 lbs
Total = 11.445 lbs
Kita pilih ukuran Panj. Boom maks. = 50 ft
Jangkauan = 30 ft Kemampuan angkat = 12.400 lbs Berat Total = 11.445 lbs
mampu bekerja.
Cycle time:- Isi Bucket (diperhitungkan) = 6 detik- Angkat = 25/153 * 60 = 9,8 detik- Swing = ((90/360)/4)* 60 = 3,75 detik- Buang = 4 detik- Swing kembali = 3,75 detik- Waktu hilang = 4 detik
Total = 33,3 detik ≈ 0,555 menit
Produksi Clamshell = (60/0,555) * 55 * (50/60)= 4.595 cu-ft/jam (LM)= 130 m³/jam (LM)
CABLE EXCAVATOR
Cable Excavetor digunakan untuk penggalian yang radius operasinya besar dan letaknya dibawah permukaan.
Misal : Danau, Rawa dll
Cable Excavator adalah alat gali dengan lintasan kerja Bucket diantara kepala
tower (menara) dengan angkur yang letaknya diseberang tempat yang digali.
Sebagai tower (mast) :- Rangka Baja- Crawler Crane.
Angkur seberang posisinya dapat bergeser tergantuang frekwensi penggalian.
Ukuran Bucket s/d 4 cu-yd untuk menggali pasir atau kerikil yang letaknya didalam air dengan lokasi luas.
Jangkauan penggalian + 1.000 ft ( 300 m)
Cara Kerja :
Dengan meluncurkan Bucket kearah ujung, dengan track cable dikendorkan
hingga Bucket menyentuh tanah.
Kemudian Bucket ditarik dengan load cable hingga terisi tanah/ pasir sampai
penuh.
Track Cable dikencangkan, Bucket terangkat dan ditarik kearah Tower/mast
untuk dituang.
Apabila digunakan crawler crane, maka angkur diseberang dapat digantikan
dengan crawler mounted, agar jangkauan operasi tidak terlalu besar.
PRODUKSICable Excavator
Menghitung cycle time yang diperlukan untuk setiap kali menggali dan
menuang.
- Meluncur Bucket ketempat galian
- Menggali.
- Mengangkat dan menarik Bucket.
- Menuang.
Ketrampilan operator
Kondisi medan & manajemen
Ukuran Bucket
Sangat berpengaruh pada besarnya cycle time / produksi.
GRADER
Grader adalah alat untuk perataan permukaan tanah (spreading).
- Penggusuran Tanah (Crowning)
- Mencampur Tanah (mixing)
- Pekerjaan tahap akhir (finishing)
- Membuat parit (ditching)
- Menggores pada tanah yg keras (Scarifying)
Jenis Grader :
- Motor Grader
- Towed Grader (ditarik dng Traktor)
PRODUKSI GRADER
Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki tanah gravel :
Lebar = 9 m
Panjang = 10 km
Digunakan Motor Komatsu GD 650 R-1
Pekerjaan = 1 kali lintasan
Sudut blade = 60°
Kondisi Manajemen baik, Medan baik.
Perhitungan :
N = (9/3,71) * 1 = 2,42 ≈ 3 kali
Kecepatan operasi = 5 km/jam
JM = 0,75
T = (3 * 10) / (5 * 0,75) = 8 jam.
ALAT PAMPAT TANAH(COMPACTOR)
Ukuran kepadatan tanah Indonesia : AASHO (American Association of State Highway Officials)
ROLLER( PENGGILAS )
1. Berdasar cara bergeraknya :- Self propelled ( bergerak sendiri )- Towed (ditarik traktor )
2. Berdasar bahan roda penggilas :- Steel whell ( roda baja )- Pneumatic ( karet )
3. Bentuk permukaan roda :- Plain ( halus )- Segment- Grid- Sheefoot ( kaki domba )
4. Susunan roda :- Three whell ( 2 as ) - Tandem roller ( 2 as ) - Three axle tandem roller ( 3 as )
5. Vibrating Roller ( getaran )
MACAM ROLLER
1. Three whell roller untuk pemampatan lapisan yang berbutir kasar (jalan makadam) ≈ macadam roller.Berat : 6 – 12 ton (bila roda diisi minyak/air/pasir tambah berat 15 – 35 %)
2. Tandem roller untuk penggilasan akhir (aspal)Berat : 8 – 14 ton (bila roda diisi minyak/air/pasir
tambah berat 25 – 60 %)
3. Three axle tandem roller untuk pekerjaan berat (landasan terbang dll)Konstruksi Three axle tandem roller ditambah satu roda depan (guide roll) dipasang pada overhead frame.Perpanjangan ini disebut Walking beam dan dapat bergerak naik turun mengikuti ketidak rataan jalan (dapat dikunci)
4. Vibration Roller untuk tanah pasir / kerikil berpasir.
Faktor yang mempengaruhi proses pemadatan dengan Vibration Roller :- Frekwensi getaran- Amplitudo getaran- Gaya centrifugal.
5. Meshgrid roller untuk pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar (Bentuk roda anyam – anyaman).
6. Segment Roller untuk tanah yang banyak mengandung lempung terutama tanah basah (bentuk roda lempengan – lempengan baja kecil - kecil).
7. Sheepfoot roller untuk tanah yang banyak negandung lempung (bentuk roda kaki domba)
8. Pneumatic tired roller untuk pengaspalan jalan, misal : hot mix asplhaltconcrete dan untuk penggilas lapisan tanah yang tipis (bentuk roda dari ban karet : 9 / 11 / 13 roda berat antara 9 – 16 ton)
9. Portable roller dan Trench roller adalah penggilas khusus untuk parit atau lubang galian (bentuk roda 2 macam : karet untuk jalan/ditarik & roda baja untuk pemadatan, berat 4 – 6 ton)
CARA KERJA ROLLER
Pada umumnya susunan roda roller adalah :
- Guide roller berada didepan
- Drive roller dibelakang.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang
badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan jalur – jalur
tepi yang terendah.
Untuk berpindah jalur dianjurkan pada waktu roller
berjalan maju, agar guide roller tidak tertarik menggeser
kearah jalannya drive roller dan merusak lapisan tanah
yang telah dibentuk.
PRODUKSI COMPACTOR
F = L * V * JM m²
N
F = Luas permukaan yang dipampatkan (m²)
L = Lebar efektif roda gilas (m²)
JM = Kondisi manajemen & medan kerja
N = Jumlah lintasan untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki.
Overlap antara 15 – 30 cm
Contoh soal :
Compactor Three whell roller dengan berat = 8 ton Untuk pemampatan makadam dengan tebal = 10 cm Jumlah pass / lintasan yang diperlukan = 10 kali Lebar effektif roda gilas = 60 cm Kecapatan operasi = 2 km/jam Kondisi manajemen baik medan baik. Berapa produksi Compactor per jamnya ?
Perhitungan :
F = L * V * JM m²
N
F = 0,60 * 2.000 * 0,75 m²
10
F = 90 m²/lapis/jam
Karena lebar perlapis = 10 cm Produksi Compactor = 0,10 * 90 = 9 m³/jam (CM)
BIAYA ALAT – ALAT BERAT
• Penggunaan Alat Berat biasanya pada pekerjaan – pekerjaan besar :
- Pekerjaan Konstruksi
- Pekerjaan Tansportasi
- Pekerjaan Bendung
• Untuk operasi dengan alat berat harus dipertimbangkan :
- Biaya penggunaan alat
- Waktu
- Keuntungan
- Pertimbangan lain.
BIAYA ALAT BERAT :
O & O Cost
A. Owning Cost (biaya kepemilikan)B. Operating Cost (biaya operasi)
A. Owning Cost & Depresiasi :
1. Straight Line Method (Metode untuk menentukan Depresiasi Alat setiap tahunnya sama besar) / Metode Garis Lurus.
2. Reducing Chage Method (Metode untuk menentukan jumlah Depresiasi yang menurun setiap tahunnya) - Declining Balance Method. (M.u.m. jumlah Depresiasi dari tahun ketahun adalah
sebesar prosentase tertentu dari nilai buku alat pada tahun yang bersangkutan)
- Sum of Year’s Digit Method. (M.u.m. besarnya Depresiasi tiap tahun berdasar pada
jumlah angka – angka tahun dari umur ekonomis alat yang bersangkutan sebagai koefisien pembagi, dan berdasarkan sisa umur ekonomis dari alat).
B. Operating Cost :- Bahan Bakar- Minyak Pelumas- Biaya Ban- Biaya Perbaikan / Pemeliharaan- Penggantian Suku Cadang Khusus- Gaji Operator.
Straight Line Method :(Metode ini sesuai bila alat bekerja kontinu setiap tahun)
• Harga beli alat = Rp. 100.000.000,-
• Umur ekonomis = 5 tahun
• Nilai residu = Rp. 20.000.000,-
• Nilai Reproduksi :
Rp. 100.000.000,-
Rp. 20.000.000,-
Rp. 80.000.000,-
• Depresiasi = Rp.80.000.000,- = Rp. 16.000.000,-/tahun
5
Declining Balance Method :
• Harga beli alat = Rp. 30.000.000,-
• Depresiasi per tahun = 40 % dari nilai buku
• Umur ekonomis alat = 5 tahun
• Nilai residu = Rp. 4.000.000,-
• Harga beli alat = Rp. 30.000.000,-
• Depresiasi th. ke 1 = 40%* Rp.30.000.000,- = Rp. 12.000.000,-
• Nilai buku tahun ke 2 = Rp. 18.000.000,-
• Depresiasi th. Ke 2 = 40%* Rp.18.000.000,- = Rp. 7.200.000,-
• Nilai buku tahun ke 3 = Rp. 10.800.000,-
• Depresiasi th. Ke 3 = 40%*Rp.10.800.000,- = Rp. 4.320.000,-
• Nilai buku tahun ke 4 = Rp. 6.480.000,-
• Depresiasi th. Ke 4 = 40%* Rp. 6.480.000,- = Rp. 2.592.000,-
• Nilai buku tahun ke 5 = Rp. 3.888.000,-
• Depresiasi th. Ke 5 = 40%*Rp. 3.888.000,- = Rp. 1.555.200,-
Tabel dengan Declining Balance Method
Tahun
ke
%
Depresiasi
Depresiasi
( Rp.)
Nilai Buku
( Rp.)
1
2
3
4
5¹
5²
40
40
40
40
40
-
12.000.000
7.200.000
4.320.000
2.592.000
1.555.200
-
30.000.000
18.000.000
10.800.000
6.480.000
3.888.000
4.000.000
Sum of the Year’s Digit Method
Harga beli alat = Rp. 100.000.000,-Prakiraan umur alat = 5 tahun
Nilai residu = Rp. 25.000.000,-
Berdasar umur ekonomis, jumlah angka-angka tahun 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Nilai Reproduksi = Rp. 100.000.000,- ( - ) Rp. 25.000.000,-= Rp. 75.000.000,-
Besar Depresiasi dari tahun ke tahun dihitung seperti pada tabel :
Depresiasi berdasar Nilai Angka Tahun.
Tahun
ke
Rasio
Depresiasi
Nilai
Reproduksi
( Rp.)
Depresiasi
( Rp.)
Nilai
Buku
( Rp.)
0
1
2
3
4
5
0
5/15
4/15
3/15
2/15
1/15
75.000.000,-
75.000.000,-
75.000.000,-
75.000.000,-
75.000.000,-
75.000.000,-
0
25.000.000,-
20.000.000,-
15.000.000,-
10.000.000,-
5.000.000,-
100.000.000,-
75.000.000,-
55.000.000,-
40.000.000,-
30.000.000,-
25.000.000,-
Cara menentukan : suku bunga, Pajak & Asuransi(Nilai Depresiasi dengan Metode Garis Lurus)
• _
• P = P ( n + 1 ) + S ( n – 1 )
2 n
• _
P = Biaya rata – rata yang dikeluarkan per tahun
P = Harga beli alat
n = Prakiraan umur ekonomis
S = Salvage Value (nilai residu)
Contoh :
• Harga beli alat = Rp. 100.000.000,-
• Nilai residu = Rp. 25.000.000,-
• Umur Ekonomis = 5 tahun ( 2000 jam/th )
• Misal : Suku bunga = 15 %
Pajak = 2,5 %
Asuransi dll. = 2,5 %
Total Annuel Rate = 20 %
• _
P = Rp. 70.000.000,- / tahun
= Rp. 35.000,- / jam
Sehingga Suku bunga, Pajak & Asuransi = Rp. 35.000,- * 20 %
= Rp. 7.000,- / jam.
BIAYA SEWA
• Bulldozer Caterpilar D4-D.
• Harga belai = Rp. 53.000.000,-
• Umur ekonomis = 5 tahun
• Jumlah biaya pemeliharaan selama umur ekonomis = 90 %
• Tbl. VII-3 dapat diketahui :
Pada tahun sewa ke 1, faktor penggali = 252,00
Pada tahun sewa ke 2, faktor penggali = 231,00
Pada tahun sewa ke 3, faktor penggali = 214,20
Pada tahun sewa ke 4, faktor penggali = 201,60
Pada tahun sewa ke 5, faktor penggali = 193,20
• Untuk menghitung besarnya biaya sewa per jam digunakan rumus :
• Biaya sewa = Faktor Penggali X Harga beli Alat
1.000.000
• Biaya sewa tersebut belum termasuk biaya bahan bakar, pelumas, ban, suku cadang & operator.