akut mieloblastik
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
1/25
5:04 AM Hematologi , Ilmu Penyakit Dalam , Leukemia Nocomments
Definisi
Leukemia adalah suatu keadaan keganasan sel darah putih yang dapat terjadi pada
umur, jenis kelamin dan ras apa saja bergantung pada jenis leukemianya.
Sedangkan Leukemia mieloblastik akut (LMA) atau leukemia mieloid akut disebut
juga leukemia mielositik akut adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari sel
myeloid yang berlangsung dalam waktu yang relatif epat. !ila tidak diobati,
penyakit ini akan mengakibatkan kematian se ara epat dalam waktu beberapa
minggu sampai bulan sesudah diagnosis.
Se ara epidemiologi, di negara maju seperti Amerika Serikat, LMA merupakan "#$
dari seluruh kasus leukemia. %nsidens leukemia mieloblastik akut (LMA) kira-kira #-
"&' . penduduk. LMA lebih sering ditemukan pada umur dewasa ( *$)
daripada anak-anak ('*$). %nsidens LMA umumnya tidak berbeda dari masa anak-
anak hingga masa dewasa muda. Sesudah usia " tahun, insidensi LMA meningkat
se ara eksponensial sejalan dengan meningkatnya usia. LMA pada orang yang
berusia " tahun adalah , $, pada orang yang berusia * tahun #,+$, sedang pada
orang yang berusia di atas * tahun adalah sebesar '",+$. Se ara tidak umum tidak
didapatkan adanya ariasi antar etnik tentang insidensi LMA, meskipun pernah
dilaporkan adanya insidens LMA tipa M" yang #, hingga *, kali besar pada ras
/ispanik yang tinggal di Amerika Serikat dibandingkan dengan ras
0aukasia. 1itemukan lebih sering pada laki-laki daripada wanita. LMA dapat
ditemukan sekitar 2 $ dari seluruh insidens leukemia.
Sebelum tahun ' an pengobatan LMA terutama bersifat paliatif (hanya
meningkatkan kualitas hidup bukan menyembuhkan), tetapi sejak sekitar 2 tahun
http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Hematologihttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Hematologihttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Ilmu%20Penyakit%20Dalamhttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Ilmu%20Penyakit%20Dalamhttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Ilmu%20Penyakit%20Dalamhttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Leukemiahttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Leukemiahttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html#comment-formhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html#comment-formhttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Hematologihttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Ilmu%20Penyakit%20Dalamhttp://www.informasikedokteran.com/search/label/Leukemiahttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html#comment-formhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
2/25
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
3/25
Menurut klasifikasi 5A! (5ren h-Ameri an-!ritish), LMA dibagi menjadi 4• M 4 1ifferensiasi leukemia minimal•
M' 4 Mieloblastik, tanpa maturasi, $ blast, peroksidase (6) , 7ranulaa8urofil, kadangbatang Auer (6)• M# 4 Mieloblastik, dengan maturasi , * $ sel tdd mieloblast dan premieloosit ,
Maturasi di luar promielosit (6)• M" 4 9romielositik hipergranular Sebagian besar sel tdd promielosit abnormal,
peroksidase(6)• M2 4 Mielomonositik, # $ monosit , # $ mieloblast dan promielosit• M* 4 Monositik, berdiferensiasi&tidak berdiferensiasi, : # $ granulosit• M 4 ;rythroleukemia, * $ sel adalah sel eritroid abnominal atau " $
mieloblast < promielosit, 0adang batang Auer (6)•
M+ 4 Megakaryoblasti leukemiaKlasifikasiWHO UntukLMA
LMAdengantranslokasisitogenetikrekuren
• LMA dengant (8;21)(q22;q22) AML 1(!"#$)%&'OA L dengant(1 ;1*)(q22;q11+12)dan ,arian+,ariann-a
ML%.A.$• LMA dengan
eosinofilsu/su/tulanga0nor/aldengan in,(1 )( 13q22)atau t(1 ;1 )( 13;q11)!"#4%MH511
• LMA dengana0nor/alitas11q23 (MLL)
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
4/25
LMAdengan/ultilineage
d-s lasiadengansindro//-elodis lasia tan asindro//-elodis lasia
LMA dansindro//-elodis lastik -ang0erkaitandengantera i aki0ato0at alkilasiaki0ate i odofilotoksin(0e0era a/eru akankelainanli/ foid) ti elain
LMA -angtidakters esifikasi
LMAdiferensiasi/ini/al
LMA tan a/aturasi
LMAdengandiferensiasi/onositik
Leuke/ia/onositikakut
Leuke/iaeritroid akut
Leuke/ia
/egakariositi
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
5/25
k akut Leuke/ia
0asofilik akut an/ielosis
akut dengan/ielofi0rosis
Etiologi
;tiologi LMA se ara pasti tidak diketahui. Meskipun demikian, ada beberapa faktor
yang diketahui dapat menyebabkan atau setidaknya menjadi faktor predisposisi LMA
pada populasi tertentu. !en8ene merupakan 8at leukomogenik untuk LMA. Selain
itu, radiasi ionik juga diketahui dapat menyebabkan LMA. =erdapat penelitian pada
orang-orang yang selamat dari serangan bom atom /iroshima dan 3agasaki pada
tahun ' 2*. ;fek leukomogenik dari paparan ion radiasi tersebut mulai tampak sejak
'.*tahun sesudah pengeboman dan men apai pun ak atau + tahun sesudah
pengeboman.
5aktor lain yang merupakan predisposisi untuk LMA adalah trisomi kromosom #'
yang dijumpai pada penyakit herediter sindrom 1own. 9asien sindrom 1own
mempunyai risiko ' hingga ' kali lebih tinggi untuk menderita leukemia,
khususnya LMA tipe M+. Selain itu pasien beberapa sindrom genetik seperti sindrom
!loom dan anemia 5an oni juga diketahui mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi
dibandingkan populasi normal untuk menderita LMA.
5aktor lain yang memi u terjadinya LMA adalah pengobatan dengan kemoterapi
sitotoksik pada pasien tumor padat. LMA akibat terapi adalah komplikasi jangka panjang yang serius dari pengobatan limfoma, mieloma multipel, kanker payudara,
kanker o arium dan kanker testis. >enis kemoterapi yang paling sering memi u
timbulnya LMA adalah golongan alkalyting agent dan topoisomeraseII inhobitor. LMA akibat terapi mempunyai
prognosis yang lebih buruk dibandingkan LMA de no o sehingga di dalam
klasifikasi leukemia ersi ?/@ dikelompokkan tersendiri.
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
6/25
&tiologi6al
fa6tors in
a6ute
leukae/ia
Unk
no7
n
(usu
all-)
Her
edit
ar-
• 1own
s
syndro
me• !loom
s
syndrome
• 5an o
ni s
anaemi
a• AtaBia
telangie tasia
• 0leinf
elter s
syndro
me• @steo
genesis
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
7/25
imperf
e ta• ?isko
tt-
Aldri
h
syndro
me• Leuka
emia
in
sibling
s
! e
/i6
als
• Chroni
ben8en
e
eBposu
re• Alkyla
ting
agents( hlora
mbu il
,
melpha
lan)
.ad
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
8/25
iatio
n
red
is o
sing
ae
/at
olog
i6al
dise
ases
• myelo
prolife
rati e
disorde
rs• myelo
dyspla
sia• aplasti
anaemi
a
9iru
ses
/=LD-
%ausin
g adult
= ell
leukae
mia&ly
mpho
ma
( 1iambil dari4 = ; erington, E > Liesner, A / 7oldstone. A ute Leu emia.
;d49ro an 1. Clini al /aematology. Se ond edition. !M> books. # ". 94" )
atogenesis
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
9/25
9atogenesis utama LMA adalah adanya blokade maturitas yang menyebabkan proses
diferensiasi sel-sel seri mieloid terhenti pada sel-sel muda (blast) dengan akibat
terjadi akumulasi blast di sumsum tulang . Akumulasi blast di dalam sumsum tulang
akan menyebabkan gangguan hematopoesis normal dan pada gilirannya akan
mengakibatkan sindrom kegagalan sumsum tulang (bone marrow failure syndrome)
yang ditandai dengan adanya sitopenia (anemia, lekopenia dan trombositopenia).
Adanya anemia akan menyebabkan pasien mudah lelah dan pada kasus yang lebih
berat sesak nafas, adanya trombositopenia akan menyebabkan tanda-tanda
perdarahan, sedang adanya leukopenia akan menyebabkan pasien rentan terhadap
infeksi, termasuk infeksi oportunis dari flora bakteri normal yang ada di dalam tubuhmanusia. Selain itu sel-sel blast yang terbentuk juga punya kemampuan untuk
migrasi keluar sumsum tulang dan berinfiltrasi ke organ-organ lain seperti kulit,
tulang, jaringan lunak dan sistem syaraf pusat dan merusak organ-organ tersebut
dengan segala akibatnya.
Manifestasi Klinis
:e ala
a. 0elemahan !adan dan Malaise
Merupakan keluhan yang sangat sering diketemukan oleh pasien, rata-rata
mengeluhkan keadaan ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan. Sekitar $
mengeluhkan kelemahan badan dan malaise waktu pertama kali ke dokter. Eata-rata
didapati keluhan ini timbul beberapa bulan sebelum simptom lain atau diagnosa
LMA dapat ditegakkan. 7ejala ini disebabkan anemia, sehingga beratnya gejala
kelemahan badan ini sebanding dengan anemia.
b. 5ebris
5ebris merupakan keluhan pertama bagi '*-# $ penderita. Seterusnya febris juga
didapatkan pada +* $ penderita yang pasti mengidap LMA. Fmumnya demam ini
timbul karena infeksi bakteri akibat granulositopenia atau netropenia. 9ada waktu
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
10/25
febris juga didapatkan gejala keringat malam, pusing, mual dan tanda-tanda infeksi
lain.
. 5enomena perdarahan
Simptom lain yang sering disebabkan adalah fenomena perdarahan, dimana penderita
mengeluh sering mudah gusi berdarah, lebam, pete hiae, epitaksis, purpura dan lain-
lain. !eratnya keluhan perdarahan berhubungan erat dengan beratnya
trombositopenia.
d. 9enurunan berat badan9enurunan berat badan didapatkan pada * $ penderita tetapi penurunan berat badan
ini tidak begitu hebat dan jarang merupakan keluhan utama.
9enurunan berat badan juga sering bersama-sama gejala anoreksia akibat malaise
atau kelemahan badan.
e. 3yeri tulang
3yeri tulang dan sendi didapatkan pada # $ penderita LMA. Easa nyeri inidisebabkan oleh infiltrasi sel-sel leukemik dalam jaringan tulang atau sendi yang
mengakibatkan terjadi infark tulang.
'anda #isik
a. 0epu atan, takikardi, murmur
9ada pemeriksaan fisik, simptom yang jelas dilihat pada penderita adalah pu at
karena adanya anemia. 9ada keadaan anemia yang berat, bisa didapatkan tanda
ardiorespiratorius seperti sesak nafas, takikardia, palpitasi, murmur, sinkope dan
angina.
b. 9embesaran organ-organ
?alaupuan jarang didapatkan dibandingkan LLA, pembesaran massa abnomen atau
limfonodi bisa terjadi akibat infiltrasi sel-sel leukemik pada penderita LMA.
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
11/25
Splenomegali lebih sering didapatkan daripada hepatomegali. /epatomegali jarang
memberikan gejala begitu juga splenomegali ke uali jika terjadi infark.
. 0elainan kulit dan hipertrofi gusi
1eposit sel leukemik pada kulit sering terjadi pada subtipe LMA tertentu, misalnya
leukemia monoblastik (5A! M 5) dan leukemia mielomonosit (5A! M 4). 0elainan
kulit yang didapatkan berbentuk lesi kulit, warna ros atau populer ungu, multiple dan
general, dan biasanya dalam jumlah sedikit. /ipertrofi ini akibat infiltrasi sel-sel
leukemia dan bisa dilihat pada '* $ penderita arian MSa, * $ MSa dan * $ M 4.
3amun hanya didapatkan sekitar * $ pada subtipe LMA yang lain.
d. Sternal tenderness
0elainan fisik ini didapatkan pada kira-kira dua per tiga kasus LMA. 0elainan ini
juga disebabkan infiltrasi sel-sel leukemik, terutama di tempat produksi sumsum
tulang
e/eriksaan La0oratoriu/0elainan Laboratium
a. Angka Leukosit
9ada umumnya, angak leukosit meningkat pada sebagian besar penderita LMA,
tetapi angka leukosit juga bisa normal atau turun. 1idapati angka leukosit ber ariasi
antara kurang dari ' hingga ' . per mm 3.
9ada angka leukosit normal atau turun, ini dinamakan sub leukemik leukemia,
dimana masih dapat ditemukan sel blast dalam darah tepi.
b. Sel !last darah tepi
Sel blast meningkat dalam darah tepi pada penderita LMA. >umlah sel blast dapat
ber ariasi dari nol hingga # B ' 9 & ' median antara '* G # B ' 9&'.
9ada umumnya, ada korelasi antara jumlah sel blast dalam darah dan sumsum tulang
dengan pembesaran lien atau manifestasi infiltasi sel leukemik lain.
!ilamana didapati tiada sel blast dalam darah tepi dinamakan aleukemik leukemia.
0eadaan ini bisa ditemukan H *$ penderita LMA.
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
12/25
. Angka trombosit
=rombositopenia sebagai akibat infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel leukemia
ditemukan pada kebanyakan penderita. 9ada keadaan yang sangat jarang ada
ditemukan trombositosis.
d. Sel eritrosit
Anemia normositik normokromik ditemukan pada sebagian besar penderita LMA.
1alam apusan darah tepi juga didapatkan eritrosit bernukleus serta retikulositopenia.
Anemia terjadi sebagai akibat gangguan produksi sel dalam sumsum tulang yangdiakibatkan oleh infiltrasi sel-sel leukemia pada sumsum tulang.
e. Sumsum tulang
!iasanya sumsum tulang dalam keadaan hiperseluler, dimana kepadatan sel-sel
meningkat. 9ada pemeriksaan mikroskopik sel-sel blat (mieloblast) dominan, jumlah
megakariosit dan sel-sel normoblast sangat menurun. !ila dilakukan biopsi dan
penge atan retikulum akan didapatkan myelofibrosis ini dapat diperhatikan pada dua per tiga kasus LMA.
f. Asam urat darah
9ada kira-kira separuh kasus LMA, dapat ditemukan asam urat darah meningkat dan
begitu juga pada ekskresi asam urat dalam urin, tetapi jarang menimbulkan simptom
gout.
g. 9rotein darah
9rotein darah biasanya berubah. /iper gamma globulin yang difus didapatkan pada
kebanyakan penderita, sedangkan albumin selalu normal waktu diagnosis dan
menurut bila lanjut. !eta globulin biasanya naik dan umumnya kenaikkan alfa
globulin didapatkan pada keadaan demam atau infeksi. 9rotein pengikat itamin
! 1 bisa meningkat dalam darah pada penderita LMA khususnya bila ditemukan
leukositosis. 9rotein pengikat asam folat meningkat bagi beberapa penderita,
terutama pada leukemia mielomonoblastik.
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
13/25
!am"a#an $#e$a#at %a#a&a$us te$iLeukemiaMielo"lastik Akut
9ada LMA tidak selalu dijumpai leukositosis. Leukositosis terjadi pada sekitar * $
kasus LMA, sedang '*$ pasien mempunyai angka leukosit yang normal dan sekitar
"*$ pasien mengalami neutropenia. Meskipun demikian, sel-selblast
dalam jumlah yangsignifikan di darah tepi akan ditemukan pada *$ kasus LMA. @leh karena itu
sangat penting untuk memeriksa rin ian jenis sel-sel leukosit di darah tepi sebagai
pemeriksaan awal, untuk menghindari kesalahan diagnosis pada orang yang diduga
menderita LMA.
=anda dan gejala utama LMA adalah adanya rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang
disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang sebagaimana disebutkan di atas.
9erdarahan biasanya terjadi adalam bentuk purpura atau petekia yang sering
dijumpai di ekstremitas bawah atau berupa epistaksis, perdarahan gusi dan retina.
9erdarahan yang lebih berat jarang terjadi ke uali pada kasus yang disertai dengan
1%C. 0asus 1%C ini paling sering dijumpai di tenggorokan, paru-paru, kulit dan
daerah perirektal, sehingga organ-organ tersebut harus diperiksa se ara teliti pada
pasien LMA dengan demam.
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
14/25
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
15/25
Fntuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal, sangat penting untuk
melakukan skrining awal dengan teliti sebelum pengobatan dimulai. Skrining awal
ini, terutama ditujukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi, gangguan
fungsi jantung (regimen terapi standar LMA mengandungi preparat golongan
antrasiklin yang bersifat kardiotoksik) dan adanya koagulopati yang sering
ditemukan pada penderita LMA. Selain itu, penderita yang mempunyai angka
leukosit pra-terapi yang sangat tinggi (I' ribu&mm"), mungkin memerlukan
tindakan leukoparesis emergensi untuk menghindari leukostasis dan sindrom tumor
lisis akibat terapi induksi, sangat penting untuk mengingatkan agar terapi LMA
sebaiknya dilakukan di rumah sakit yang mempunyai tim leukemia yang bersifatmulti-disiplin, sarana laboratorium mikrobiologi yang memadai, akses untuk
transfusi darah yang lengkap serta ruang steril&semi-steril untuk pelaksanaan
pengobatan. =anpa prasarana tersebut angka kematian saat pengobatan akan sangat
tinggi.
Fntuk men apai hasil pengobatan yang kuratif harus dilakukan eradikasi sel-sel klonal leukemik dan memulihkan hematopoesis normal di dalam sumsum
tulang. Survival jangka panjang hanya didapatkan pada pasien yang men apai remisi
komplit. 1osis kemoterapi tidak perlu diturunkan karena alasan adanya sitopenia,
karena dosis yang diturunkan ini tetap akan menimbulkan efek samping berat berupa
supresi sumsum tulang, tanpa punya efek yang ukup untuk mengeradikasi sel-sel
leukemik maupun untuk mengembalikan fungsi sumsum tulang.
;radikasi sel-sel leukemik yang maksimal, memerlukan strategi pengobatan
yang baik. Fmumnya regimen kemoterapi untuk pasien LMA terdiri dari dua fase4
fase induksi dan fase konsolidasi. 0emoterapi fase induksi adalah regimen
kemoterapi yang intensif bertujuan untuk mengeradikasikan sel-sel leukemik se ara
maksimal sehingga ter apai remisi komplit. %stilah remisi komplit digunakan bila
jumlah sel-sel darah di peredaran darah tepi kembali normal serta pulihnya populasi
sel di sumsum tulang termasuk ter apainya jumlah sel-sel blast :*$. 9erlu ditekankan
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
16/25
disini, meskipun terjadi remisi komplit tidak berarti sel-sel klonal leukemik telah
tereradikasi seluruhnya, karena sel-sel leukemik akan terdeteksi se ara klinik bila
jumlahnya lebih dari ' log sel. >adi pada kasus remisi komplit, masih tersisa
sejumlah signifikan sel-sel leukemik di dalam tubuh pasien tetapi tidak dapat
dideteksi. !ila dibiarkan, sel-sel ini berpotensi menyebabkan kekambuhan di masa-
masa yang akan datang. @leh karena itu, meskipun pasien telah men apai remisi
komplit perlu ditindak lanjuti dengan program pengobatan selanjutnya yaitu
kemoterapi konsolidasi. 0emoterapi konsolidasi biasanya terdiri dari beberapa siklus
kemoterapi dan menggunakan obat dengan jenis dan dosis yang sama atau lebih
besar dari dosis yang digunakan pada fase induksi. 9engobatan eradikasi sel-seltumor ini sebenarnya dapat menyebabkan eradikasi sisa-sisa sel hematopoiesis
normal yang ada di dalam sumsum tulang, sehingga pasien LMA akan mengalami
periode apalsia pas a terapi induksi. 9ada saat tersebut pasien sangat rentan terhadap
infeksi dan perdarahan. 9ada kasus yang berat kedua komplikasi ini dapat berakibat
fatal. @leh karena itu terapi suportif berupa penggunaan antibiotika dan transfusi
komponen darah (khususnya sel darah merah dan trombosit) sangat penting untuk
menunjang keberhasilan terapi LMA.
=erapi LMA dibedakan menjadi # yaitu terapi untuk LMA pada umumnya dan terapi
khusus untuk leukemia promielositik akut (L9A).
'era i LMA ada U/u/n-a
=erapi standar +6" adalah kemoterapi induksi dengan regimen sitarabin dan
daunorubisin dengan protokol sitarabin ' mg&m# diberikan se ara infus kontinyu
selama + hari dan daunorubisin 2*- mg&m#&hari i selama " hari. Sekitar " -2 $
pasien mengalami remisi komplit dengan terapi sitarabin dan daunorubisin yang
diberikan sebagai obat tunggal, sedang bila diberikan sebagai kombinasi remisi
komplit di apai oleh lebih dari $ pasien. !ila terdapat residual disease pada hari ke-# perlu
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
17/25
dipertimbangkan adanya gagal terapi primer dan perlu dimulai terapi alternatif
dengan regimen lain.
9ada pasien dengan gangguan fungsi jantung pemakaian antrasiklin
merupakan kontra indikasi terutama bila terdapat riwayat miokard infark dan fraksi
ejeksi kurang dari * $. 9ilihan terapi pada kondisi ini adalah high dosecytarabine (ara-C)/ /1AC. Eegimen
terapi yang dipakai pada /1AC adalah sitarabin #-" g&m# infus i selama '-# jam
tiap '# jam selama '# dosis atau sitarabin #-" g&m# selama # jam setiap '# jam pada
hari '," dan *.
9ilihan untuk terapi post remisi dapat berupa kemoterapi konsolidasi,
transplantasi sel stem hematopoetik ( hematopoeticstem cell transplantion/ /SC=) otolog, atau /SC= alogenik.
>enis terapi pada pas a remisi ditentukan berdasarkan usia dan faktor prognostik,
terutama profil sitogenetik. Sebagian besar pasien usia muda memberikan respons
yang lebih baik dibanding pasien usia tua.
!ila terjadi relaps dapat diberikan lagi kemoterapi intensif dan&atau /SC=
untuk men apai remisi komplit kedua atau hanya diberikan perawatan suportif.
9en apaian remisi komplit kedua tidak begitu dipengaruhi karakter sitegenetik,
namun lebih dipengaruhi oleh durasi remisi komplit pertama, usia, dan ada tidaknya
komorbiditas aktif. 1urasi median remisi komplit kedua umumnya kurang dari
bulan bila tanpa /SC= dengan disease-free survival kurang dari ' bulan. Sur i al meningkat bila
sebelumnya pasien telah menjalani /SC= alogenik, namun donor untuk prosedur
tersebut umumnya terbatas.
'era i Leuke/ia ro/ielositik Akut
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
18/25
%nsidensi L9A (Leukosit 9romielositik Akut) sebesar ' -'*$ pasien LMA.
9enyakit ini ditandai dengan kelainan sitogenetik berupa t ('*,'+) yang dijumpai
pada sekitar $ kasus. 0elainan sitogenetik t ('*J'+) akan menyebabkan fusi gen
9ML dan EAE, menjadi gen 9ML-EAE. 5usi gen 9ML-EAE mengakbatkan blokade
maturitas pada seri promielosit sehingga terjadi L9A. 0ini dikembangkan suatu obat
yang disebut all-trans retinoicacid (A=EA) yang menjadikan fusi gen 9ML-EAE sebagai target aksi
kerjanya. 9engobatan L9A dengan A=EA menghasilkan angka kesembuhan lebih dari
+ $.
L9A merupakan predisposisi untuk terjadinya koagulopati yang dalam hal ini
diakibatkan oleh kombinasi antara 1%C dan hiperfibrinolisis primer. 9asien dengan
manifestasi koagulopati yang dalam hal ini diakibatkan oleh kombinasi antara 1%C
dan hiperfibrinolisis primer. 9asien dengan manifestasi koagulopati harus segera
mendapat terapi induksi (A=EA). 9ada pasien yang mengalami perdarahan yang
tidak terkendali (setelah terapi transfusi) dapat diberikan e-amino aproi a id
(;ACA) dantranexamid acid.
=erapi induksi L9A terdiri atas kombinasi A=EA plus kemoterapi berbasis
antrasiklin. Antrasiklin dapat menginduksi remisi pada - $ pasien bila
digunakan sebagai obat tunggal. Sel leukemik pasien L9A sensitif terhadap
antarsiklin karena rendahnya ekspresi 9gp dan petanda resistensi lainnya pada sel-sel
L9A dibanding dengan subtipe LMA lainnya. A=EA adalah suatu deri atif itamin A
yang mampu menginduksi remisi klinis dengan mengaktifkan maturasi sel tanpa
menyebabkan hipoplasia sumsum tulang. Sebagai obat tunggal A=EA menginduksi
remisi pada +#- '$ pasien. Fmumnya A=EA mulai diberikan dalam #-" hari
pertama pada pasien dengan perdarahan berat untuk mengatasi koagulopati pada L9A
sebelum mulai dengan terapi berbasis antrasiklin. Cara ini akan menyebabkan angka
lekosit menjadi tidak terlalu tinggi lagi. Selain itu, ara ini menurunkan insidens
sindrom asam retinoid ( retinoid acid syndrome/ EAS).
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
19/25
=erapi induksi menggunakan A=EA 2*mg&m#&hari per oral yang terbagi
dalam # dosis setiap hari sampai remisi komplit plus deri at antrasiklin, daunorubisin
* - mg&m#&hari selama " hari atau idarubisin '#mg&m#&hari selama 2 hari. =erapi
induksi dilanjutkan dengan terapi konsolidasi dengan kemoterapi berbasis antarsiklin
dan terapi pemeliharaan dengan menggunakan A=EA.
EAS dapat terjadi pada ' -'*$ pasien dan umumnya terjadi +-'2 hari setelahterapi A=EA. EAS jarang terjadi selama penyembuhan akibat aplasia setelah
kemoterapi dan selama terapi pemeliharaan. EAS adalah suatu sindrom kebo oran
kapiler dengan manifestasi demam, distres respirasi, dan mun ulnya infiltrat pada
paru. 1apat juga terjadi peningkatan berat badan, efusi pleura atau efusi perikard,
dan gagal ginjal. Lekositosis berat merupakan faktor prognostik walaupun 9AS
sering juga terjadi pada lekopenia. !ila angka lekosit lebih dari * -' &uL,
A=EA dan kemoterapi diberikan bersama-sama pada saat awal terapi. !ila saatmonoterapi A=EA terjadi lekositosis lebih dari ' &uL induksi kemoterapi harus
segera dimulai. =anpa melihat angka lekosit dan kemungkinan sepsis netropenia, bila
terdapat sesak dan infiltrat paru, dengan atau tanpa demam, terapi deksametason
harus segera diberikan (' mg i # kali sehari). =erapi A=EA dapat dihentikan sampai
EAS menunjukkan perbaikan.
Sekitar # $-" $ pasien L9A ang men apai remisi komplit dengan terapi
berbasis A=EA akan mengalami relaps dan umumnya kelompok pasien ini juga
resisten terhadap terapi A=EA yang berikutnya. Arsenik, suatu ra un yang sudah
digunakan sebagai obat pada pengobatan tradisional Cina sejak beberapa abat yang
lalu, diketahui mempunyai efek pengobatan yang positif pada pasien A=EA yang
relaps atau resisten terhadap terapi A=EA. Salah satu komponen arsen yang sering
digunakan di dalam klinik untuk terapi L9A yang relaps atau resisten terhadap A=EA
adalah arseni trioBide (A=@). Sebagai terapi L9A, A=@ mempunyai mekanisme
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
20/25
kerjaJ mema u degradasi fusi protein 9ML-EAE (khususnya protein 9ML,
menginduksi apoptosis, mema u diferensiasi sel-sel leukemik serta menghambat
apoptosis. A=@ umumnya diberikan dengan dosis ,'* mg per 07 !! melalui infus
" jam hingga ter apai remisi komplit dengan maksimal pemberian * hari. 9ada
pasien L9A relaps, terapi A=@ menghasilkan respon sebesar + $ hingga ' $.
rognosis
1engan terapi agresif, 2 -* $ penderita yang men apai remisi akan hidup lama
(" -2 $ angka kesembuhan keseluruhan). 9enderita yang mengalami relaps setelah
mendapat kemoterapi atau transplantasi autolog dapat diterapi dengan CS=
allogenetik sebagai terapi penyelamatan. !eberapa subtipe morfologi atau genetik
LMA mempunyai prognosis lebih baik.
* - *$ penderita LMA memberikan respons yang baik terhadap pengobatan.# -2 $ penderita tidak lagi menunjukkan tanda-tanda leukemia dalam waktu *
tahun setelah pengobatanJ angka ini meningkat menjadi 2 -* $ pada penderita yang
menjalani pen angkokan sumsum tulang.
9rognosis yang paling buruk ditemukan pada penderita yang berusia diatas * tahun,
penderita yang menjalani kemoterapi dan terapi penyinaran untuk penyakit lain. 9ada
golongan M* dan M , semua pasien meninggal dunia sebelum # tahun, sedangkm
M" mempunyai harapan hidup paling lama.
Daftar Pustaka
1' !akta, %made. ematologi !linik "ingkas . >akarta4 ;7C, #
' !ehrman, 0liegman, Ar in. #elson Ilmu !esehatan $nak %d.&'. 9enerbit !uku 0edokteran;7C. ' .
3' 1esen, ?an. uku $ ar*nkologi !linis%d. +. !alai penerbit 5akultas 0edokteran Fni ersitas %ndonesia 4 >akarta. #
4' /offbrand, A. D,>.;. 9ettit, 9.A./Moss. !apita Selekta ematologi edisi , .>akarta4 ;7C, # *
5' 9ermono !, Fgrasena %17. eukemia$kut dalam uku $ ar ematologi-*nkologi $nak . >akarta4 !adan9enerbit%katan 1okter Anak %ndonesia, # *
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
21/25
(' Sudoyo, Aru ?., !ambang Setiyohadi, %drus Alwi, Mar ellus Simadibrata 0, Siti Setiati. uku $ ar Ilmu enyakit alam 0ilid II1 %d. I2. 1epartemen %lmu 9enyakit1alam 5akultas 0edokteran Fni ersitas %ndonesia >akarta, # .
)' Supandiman, %man. 9rof. dr.1S91. /. ematologi !linik %d.+ . 9enerbitAlumni 4!andung. ' +.
*' Syl ia A.9ri e, Lorraine M.?ilson. ato3siologi !onsep !linis r oses- roses enyakit %d.4. 9enerbit !uku 0edokteran;7C. # "
9' 0urniada A. Leukemia Mieloblastik Akut. 1alam4 Sudoyo A., Setiyohadi !., Alwi %., (;d.). !uku Ajar %lmu 9enyakit 1alam. >ilid %%. ;disi %D. !alai 9enerbit50F%. >akarta. # . /al4 +' -+' .
10' http4&&emedi ine.meds ape. om&arti le&' + #-o er iew.
11' 0aren Seiter, M1, 9rofessor,1epartment of %nternal Medi ine, 1i isionof @n ology&/ematology, 3ew KorkMedi al College Contributor %nformationand 1is losures. A ute Myelogenous Leukemia. #
1 ' 0apita Selekta 0edokteran. ;disi ketiga. Media Aes ulapius4 5akultas 0edokteranF%. /al4 * '-* #.
13' http4&&www.medi astore. om. Leukemia Mieloid Akut. # *.
14' =; erington, E > Liesner, A/ 7oldstone. A ute Leu emia. ;d49ro an 1. Clini al /aematology. Se ond edition. !M> books. # ". 94" -"2
15' ;stey ;., 5aderl S., 0antarjianM. /ematologi Malignan ies4A ute Leukemias. Springer !erlin/eiderberg. # . 94'-*+.
1(' !eutler ;., Marshall A., Li htman M.. ?illiams /ematology th edition. 3o ember # . 94'# -'++.
1)' http4&&www. um . olumbia.edu&dept&ps 2&A ademi &se ond year&hematology&html&intro&ppframe.htm
Kata Kunci : Leukemia Mieloblastik Akut, AML, Acute Myeloblastic Leukemia, Ilmu Penyakit Dalam, Skripsi, Referat, Makala , !urnal, "esis, Desertasi, Karya "ulis Ilmia , #ematologi$
• +&a#e &is:
• -ace"ook
• .itte#
• !oogle/
• +tum"le
• Digg
mail &is log &is2 +&a#eto .itte# + &a#e to-ace"ook
.elated osts<
• LeukemiaLim o"lastik Akut De nisi Leukemia me#u$akan suatu $enyakit keganasan sel %a#a& $uti& yang "e#asal %a#i sumsum tulang,%ise"a"kan ole& "e"e#a$a akto# #esik 6ea% Mo#e
http://www.facebook.com/share.php?v=4&src=bm&u=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&t=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttp://www.facebook.com/share.php?v=4&src=bm&u=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&t=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttp://twitter.com/home?status=Leukemia%20Mieloblastik%20Akut%20--%20http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttps://plus.google.com/share?url=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.stumbleupon.com/submit?url=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&title=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttp://digg.com/submit?phase=2&url=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&title=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttps://www.blogger.com/email-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=facebookhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfoblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfoblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfoblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfoblastik-akut.htmlhttp://www.facebook.com/share.php?v=4&src=bm&u=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&t=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttp://twitter.com/home?status=Leukemia%20Mieloblastik%20Akut%20--%20http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttps://plus.google.com/share?url=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.stumbleupon.com/submit?url=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&title=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttp://digg.com/submit?phase=2&url=http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.html&title=Leukemia%20Mieloblastik%20Akuthttps://www.blogger.com/email-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6640191395205231620&postID=431995991265960425&target=facebookhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfoblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfoblastik-akut.html
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
22/25
• LeukemiaLim ositik 7#onik De nisi +e$e#ti yang tela& kitasinggung %i $oko k "a&asan se"elumnya"a&.aleukemiame#u$akan suatu kea%aan keganasan %a#i sel %a#a& $uti&, se%an 6ea% Mo#e
• LeukemiaMielositik 7#onik atau %ise"ut 8uga Leukemia !#anulositik 7#onik De nisi Leukemiame#u$akan golongan $enyakit yang %itan%ai %engan $enim"unan sel %a#a& $ut i& a"no#mal %alam sumsum tulang' umla& sel y 6ea% Mo#e
• LeukemiaMielo"lastik Akut De nisi Leukemiaa%ala& suatu kea%aan keganasan sel %a#a& $uti& yang %a$at te#8a%i $a%aumu#, 8enis kelamin %an #as a$asa8a "e#gantung $a%a8eni 6ea% Mo#e
Ne.e#Post l%e# Post Home
+u"sc#i"eto : Post ;ommentsN!
De nisi am$ ona%e8antung a%ala&sin%#om klinik %imana te#8a%i'''
A$# 13 01( ? 6ea%mo#e
•
7A6DI MI PA I 6 + 6I7 I-De nisi 7a#%iomio$ati#est#ikti @#est#icti e'''
an 4 01( ? 6ea% mo#e
•
7A6DI MI PA I HIP 6 6 -I7 De nisi +e$e#tiyangtela& %i"a&as $a%a $okok'''Dec 14 015 ? 6ea% mo#e
•
7A6DI MI PA I DILA A+IDe nisi 7a#%iomio$ati"e#asal%a#i "a&asalatin'''
No 015 ? 6ea% mo#e
•
http://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/limfoma-hodgkin.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/limfoma-hodgkin.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/feeds/431995991265960425/comments/defaulthttp://www.informasikedokteran.com/feeds/431995991265960425/comments/defaulthttp://www.informasikedokteran.com/2016/04/tamponade-jantung_14.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/04/tamponade-jantung_14.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/04/tamponade-jantung_14.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/04/tamponade-jantung_14.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/01/kardiomiopati-restriktif.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/01/kardiomiopati-restriktif.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/12/kardiomiopati-hipertrofik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/12/kardiomiopati-hipertrofik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/12/kardiomiopati-hipertrofik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/11/kardiomiopati-dilatasi.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/11/kardiomiopati-dilatasi.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-mieloblastik-akut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/limfoma-hodgkin.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/leukemia-limfositik-kronik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/feeds/431995991265960425/comments/defaulthttp://www.informasikedokteran.com/2016/04/tamponade-jantung_14.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/04/tamponade-jantung_14.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/01/kardiomiopati-restriktif.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2016/01/kardiomiopati-restriktif.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/12/kardiomiopati-hipertrofik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/12/kardiomiopati-hipertrofik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/11/kardiomiopati-dilatasi.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/11/kardiomiopati-dilatasi.html
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
23/25
7 6 P>LM NALDe nisi 7o#$ulmonal@;o# Pulmonale atau%ise"ut'''
No 1) 015 ? 6ea% mo#e
CA=;7@E%;S
Ilmu PenyakitDalam Hematologi 7a#%iologi Ne #ologi !ast#oente#ologi In eksi
#o$ik Pulmonologi
9@9FLAE 9@S=S
•
6eaksi #ans usi Da#a&De nisi 6eaksi t#ans usi a%ala& semua ke8a%ian ikutan yang te#8a%ika#ena t#ans usi %a#a&' Potensi untuk te#8a%inya k'''
•
In a#k Mioka#% Akut
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
24/25
•
Angina Pecto#isDe nisi Angina $ekto#is "e#asal %a#i "a&asa Cunani, ank&on, yang"e#a#ti mencekikE %an $ectus yang "e#a#ti %a%aE' a%i,'''
•
7o# PulmonalDe nisi 7o# $ulmonal @ ;o# Pulmonale atau %ise"ut 8uga Pulmona#yHea#t Disease a%ala& suatu kon%isi gagal 8antung sisi k'''
•
Leukemia Mielositik 7#onik atau %ise"ut 8uga Leukemia !#anulositik7#onikDe nisi Leukemia me#u$akan golongan $enyakit yang %itan%ai%engan $enim"unan sel %a#a& $uti& a"no#mal %alam sumsum tulang' '''
•
Anemia A$lastikDe nisi Anemia a$las t ik a%ala& suatu kea%aan "e#ku#angnya selFsel%a#a& $a%a %a#a& te$i s• ;ontact >s• P#i acy Policy
AES%9 AE=%0;L
http://www.informasikedokteran.com/2015/09/angina-pectoris.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/11/kor-pulmonal.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/anemia-aplastik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/10/stenosis-katup-aorta.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/p/disclaimer.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/p/about-us.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/p/contact-us.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/p/privacy-policy.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/angina-pectoris.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/11/kor-pulmonal.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/09/leukemia-mielositik-kronik-atau-disebut.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/08/anemia-aplastik.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/2015/10/stenosis-katup-aorta.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/p/disclaimer.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/p/about-us.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/p/contact-us.htmlhttp://www.informasikedokteran.com/p/privacy-policy.html
-
8/16/2019 AKUT MIELOBLASTIK
25/25
S%LA/0A3 L%0; 1% 5AC;!@@0 F3=F0M;37%0F=% 9;E0;M!A37A3 AE=%0;L!AEF
?;!S%=; %3% A0A3 S;LALF 1%9;E!A/AEF%,S%LA/0A3 A11 =@ C%ECL;S F3=F0M;37%0F=% 9;E0;M!A37A33KA.
/ALAMA3 5AC;!@@0 0AM%
In o#masi 7e%okte#an %an 7ese&atan
P#omote Cou# Page oo
F3=F0 !;ELA377A3A3 M;LALF%9;M!;E%=A/FA3 ;MA%L
A9A0A/ A31A =;ELALF 7;MF0 & 0FEFSC;0 !M% A31A 1% !A?A/ %3% (F!A/0;1ALAM M;=E%C)
MI - 6 AD>L + GID!
A9A0A/ A3A0 & E;MA>A A31A =;ELALF7;MF0 & 0FEFS C;0 !M% M;E;0A1%!A?A/ %3%
;o$y#ig&t 01( In o#masi 7e%okte#an Dan 7ese&atan ? Design " y+aee% +alam ? &eme" yNe. logge# &emes'com
+u"mit
https://www.facebook.com/infokedokteranhttps://www.facebook.com/advertisinghttp://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/http://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/http://www.informasikedokteran.com/http://www.freewpthemes.in/http://www.freewpthemes.in/http://www.freewpthemes.in/http://newbloggerthemes.com/http://newbloggerthemes.com/https://www.facebook.com/infokedokteranhttps://www.facebook.com/advertisinghttp://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/http://www.informasikedokteran.com/http://www.freewpthemes.in/http://newbloggerthemes.com/