aku mulator
DESCRIPTION
akumulatorTRANSCRIPT
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator
adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai
aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa
Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang banyak
digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis ini komponennya
merupakan gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida
(PbO2), yang direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat
(H2SO4) dan 65% air (H2O). Accu mobil pada umumnya menyediakan tegangan
sebesar 12 volt. Tegangan ini didapat dengan cara menghubungkan enam sel
galvanik. Accu tidak lagi bisa menyimpan arus listrik, berarti Accu sudah mulai
rusak (soak). Biasanya ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, lampu tidak
terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa menggerakkan
starter. secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1, jadi apabila di charge penuh,
akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.
Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar
beban yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan
menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan
mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.
Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan
material pada lempengan, dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada
saat Accu digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu lead sulphate
akan kembali berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.
Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini
tidaklah sempurna, karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan
deposit Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi performanya. Pada
ketebalan tertentu, deposit ini akan membuat accu tidak lagi bisa recharge, dan
accu harus diganti.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :
Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan
posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena
akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu
dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau
siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat
menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang
Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk
didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi
biaya pembelian Accu baru.
Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro
adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat
pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu.
Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di
penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali
pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur,
penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti
lembaran bahan karet di atas Accu.
I.1 Jenis-jenis Accu
Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua
jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis-jenis aki sebagai
berikut:
1. Aki basah konvensional
2. Aki hybrid
3. Aki kalsium
4. Aki bebas perawatan/maintenance free (MF)
5. Aki sealed
a. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang
berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup
yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat
terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal
(Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian
level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki
mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena
percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga
harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama.
b. Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan
low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki
performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
c. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis
ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya
pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.
d. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga
dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal
sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki . Aki jenis ini biasanya terbuat dari
basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
e. Accu Sealed ( aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi
bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat.
Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki
kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan
penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada
umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki
sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan
dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup
rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan
penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.
I.2 Cara Kerja Accu
PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN
Pemakaian Pengisian
Kondisi Bermuatan Penuh Kondisi Terpakai Habis
Pelat(+)
PB02
Timbal
Peroksida
+
Elektrolit
2H2SO4
Asam
Sulfat
dan Air
-
Pelat(-)
Pb
Timbal
berpori
PEMAKAIAN
PEN
GISIAN
Pelat(+)
PbSO4
Timbal
Sulfat
+Elektrolit
2H2O air+
Pelat(-)
PbSO4
Timbal
Sulfat
1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya,
lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam
sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat
pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi
kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat
positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi
aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus
(soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang
berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida
terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif,
sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk
asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR SELAMA PELEPASAN MUATAN
LISTRIK
Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan,
jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis
accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C,
bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200
pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%
BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU
Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi
pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan
koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin,
sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat
jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat
celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah
untuk suhu 20°C.
I.3 Prinsip Kerja Accu
Saat baterai mengeluarkan arus
1. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung
dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung/berubah menjadi air (H20).
2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif
maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan
berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan
discharge.
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat
pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah
dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan
menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1
kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar
1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa
diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat
hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki
(bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam
keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini
bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
Saat baterai menerima arus
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias
sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai
dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus
listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang
dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri
tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri
tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah
dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini
bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan
secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus
dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan
tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses
pengeluaran arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena
bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara
perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang
menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung
dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali
terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat
jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi
penuh).
I.4 Cara Menghemat dan Memperpanjang Usia Accu
Menghemat aki
Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias
'zwak', ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki,
mengingat harganya cukup mahal.
1. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam
aki. Lalu dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan
accu zuur. Setelah itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat
bertahan selama satu sampai tiga bulan.
2. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel
pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar
mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan
arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan.
3. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi
permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki
juga harus diukur dengan hidrometer secara berkala.
Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu
membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis,
artinya setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-
lahan akan berkurang kemampuannya dan rusak.
CARA KERJA AKI
Aki merupakan sel volta yang banyak digunakan untuk mobil dan motor. Karena dapat diisi ulang, aki disebut sel sekunder. Sel aki terdiri atas timbal (Pb) sebagai anode dan timbal dioksida (PbO2) sebagai katode kemudian kedua elektroda itu dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Kedua elektroda itub tidak perlu dipisahkan dengan jembatan garam. Hal itu dilakukan kareana kedua elektroda dan hasil reaksi tidak larut dalam (H2SO4). Walaupun demikian kedua elektroda tidak slaing bersentuhan supaya tidak terjadi hubungan singkat. Kedua elektroda dipisahkan dengan bahan isolator. Tiap aki memiliki beda potensial sebesar 6 Volt jika terdiri atas tiga sel dan 12 Volt jika terdiri atas enam sel yang dihubungkan secara seri. Ada dua reaksi pada aki, yaitu reaksi pengosongan dan reaksi pengisian. Reaksi pengosongan terjadi pada saat aki digunakan. Reaksi pengisian terjadi pada saat aki diisi ulang. Persamaan reaksi pengosongan kai adalah sebagai berikut
• katode : PbO2 + HSO4- + 3H+ + 2e PbSO4 + 2H2O
• anode : Pb + HSO4- PbSO4 + H+ + 2e
Pb + PbO2 + 2HSO4- + 2H+ 2PbSO4 + 2H2O
Berdasarkan reaksi itu tampak bahwa anoda dan katoda berubah menjadi zat yang sama yaitu PbSO4 yang mengendap dan menempel pada kedua elektroda. Akibatnya suatu saat permukaan kedua elektroda tertutup secara merata oleh zat yang sama. Pada saat itu aki tidak dapat digunakan dan perlu diisi kemabali. Selain itu pada katoda terbentuk air. Air itu akan mengikat H2SO4 selama reaksi pengosongan berlangsung. Akibatnya kadar H2SO4 makin berkurang. Berkurangnya kadar H2SO4 ditandai dengan berkurangnya kerapatan larutan. Kerapatan larutan diukur dengan alat hydrometer. Aki yang baru diisi memiliki kerapatan 1.25 – 1.30 gmL-1. Jika kerapatan larutan kurang dari 1.25 gml-1aki perlu diisi kembali. Pengisian aki dilakukan dengan cara mengubah arah lairan electron pada kedua elektroda. Anoda yang melepaskan electron (oksidasi) pada saat pengosongan berubah menjadi menangkap electron (reduksi) pada saat pengisian. Sebaliknya katode yang menangkap electron (reduksi) pada saat pengosongan berubah menjadi melepaskan electron (oksidasi) pada saat pengisian. Untuk itu elektroda Pb dihubungkan dengan kutub negative sumber arus sehingga PbSO4 yang melekat padanya tereduksi menjadi Pb. Seblaiknya elektroda PbO2 dihububngkan dengan kutub positif sumber arus sehingga PbSO4 yang melekat padanya teroksidasi menjadi PbO2
• katode : PbSO4 + H+ + 2e Pb + HSO4-
• anode : PbSO4 + 2H2O PbO2 + HSO4- + 3H+ + 2e
PbSO4 + 2H2O Pb + PbO2 + 2HSO4- + 2H+
Beberapa Jenis AccuACCU BASAH (Antimonial Battery)Adalah accu yang paling banyak digunakan pada kendaraan hingga saat ini. Accu ini berisi air accu (cairan asam belerang / sulfuric acid). Pada accu basah, terdapat lubang dengan tutup yang dapat dibuka-tutup untuk menambah air accu. Air accu dapat berkurang saat accu digunakan. Hal ini terjadi karena reaksi kimia di dalam accu antara air accu dengan sel accu.Keuntungan menggunakan Accu Basah:Dapat menggunakan larutan EDTA ( sudah saya posting di blog ), untuk memperpanjang usia pakai accu tersebut.Harga relatif lebih murah dibandingkan jenis accu yang lain.Kekurangan Accu Basah:Wajib memeriksa ketinggian air accu secara berkala, jika air accu berada di bawah level LOW, dapat merusak sel accu.Memiliki tingkat Self-Discharge paling besar (0.8-1.0% volume/day)ACCU KALSIUM (Calcium Battery)Adalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid (+) dan (-).Keuntungan Accu Kalsium:Mempunyai performance yang baik dibanding accu Antimonial dan Hybrid di atas.Mempunyai daya tahan / usia pakai yang baik. (tahan lama).Tingkat Self-Discharge paling kecil (0.1-0.2% (volume/day)Kekurangan Accu Kalsium:Relatif lebih mahal
ACCU HYBRID (Hybrid Battery)
Accu Hybrid, hampir sama dengan Accu Basah. Perbedaannya terletak pada material pada komponen sel/lempengan grid. Accu Hybrid menggunakan Low-Antimonial pada lempengan grid (+) dan Calcium pada lempengan grid (-).Keuntungan Accu Hybrid:Relatif lebih baik dengan Accu Basah (Antimonial Battery).Kekurangan Accu HybridMemiliki tingkat Self-Discharge yang besar (0.5-0.6% volume/day)
ACCU MAINTENANCE FREE (MF)yang dimaksud dengan Accu MF, adalah suatu produk accu yang menggunakan desain khusus sehingga dapat menekan penguapan air accu. Dengan demikian tidak diperlukan penambahan ulang air accu.
Accu MF dapat berupa Accu Hybrid maupun Accu Calcium.Keuntungan Accu MF:Tidak diperlukan pengisian air accuKerugian Accu MFBila Sampai accu tekor (kehabisan Strum, Maka akan terjadi kerusakan yang permanen pada sel accu sehingga Accu tidak bisa pulih 100% dari daya semula
ACCU SEALED
Adalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid (+) dan (-), dengan penyekat berupa jaring (mat) yang menyerap cairan elektrolit (umumnya berupa gel), dengan kemasan accu yang tertutup rapat (disegel). Ketika terjadi penguapan/gas, akan diserap oleh mat tersebut, sehingga tidak terjadi pengurangan jumlah cairan elektrolit.
Accu ini sering disebut Accu Kering.
Orang Sering Salah Kaprah Menyebut ACCU MF dengan ACCU KeringKeuntungan Accu Sealed:Bebas perawatan (maintenance free)Performa kerja yang baik.Kekurangan Accu Sealed:Harga sangat mahal
Tidak tahan ditempatkan pada suhu tinggi
AKUMULATOR/AKI
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah
baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau
accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata
akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
Bagian-Bagian Aki
Akumulator atau aki tersusun atas pelat timbal sebagai elektrode negatif dan pelat
timbal dioksida sebagai elektrode positif, dan larutan elektrolit asam sulfat. Di antara
kedua elektrode, dibatasi dengan bahan isolator. Hal itu dimaksudkan, agar aki tidak
bersentuhan (kalau, terjadi sentuhan menyebabkan korsleting).
Jenis-jenis Accu
Aki terdiri dari beragam jenis, secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis
aki, aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis-jenis aki sebagai berikut:
a. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi
cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang
berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi
reaksi kimia antara sel dan air aki. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup
rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge
paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama.
b. Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat
pada material komponen sel aki. Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial
pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-
discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
c. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Aki jenis ini
memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih
kecil dibanding aki basah konvensional.
d. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan
kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga
tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki
hybrid maupun aki kalsium.
e. Accu Sealed ( aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi
bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat.
Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan
penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan
listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia
memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu
melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan
berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki
seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas
tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.
Cara Kerja Accu
1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya,
lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat
dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan
muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan
terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif
berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada
voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang
berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida
terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan
berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat.
Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
Ada dua reaksi pada aki, yaitu reaksi pengosongan dan reaksi pengisian. Reaksi pengosongan terjadi pada saat aki digunakan. Reaksi pengisian terjadi pada saat aki diisi ulang. Persamaan reaksi pengosongan aki adalah sebagai berikut
• katode : PbO2 + HSO4- + 3H+ + 2e PbSO4 + 2H2O
• anode : Pb + HSO4- PbSO4 + H+ + 2e
Pb + PbO2 + 2HSO4- + 2H+ 2PbSO4 + 2H2O
Persamaan reaksi pengisian aki :
• katode : PbSO4 + H+ + 2e Pb + HSO4-
• anode : PbSO4 + 2H2O PbO2 + HSO4- + 3H+ + 2e
PbSO4 + 2H2O Pb + PbO2 + 2HSO4- + 2H+
Fungsi Akumulator
(-) Sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan
distarter.
(-) Sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan
berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat mesin mati.
Dampak Bagi Lingkungan
(-) Polusi air akibat merembesnya cairan asam sulfat (H2SO4). Cairan ini juga sulit
diuraikan oleh dekomposer.
(-) Membuat hewan-hewan yang ada di dalam tanah mati karena akumulator juga
dapat menyebabkan polusi tanah.
(-) Selain itu, aki yang sudah rusak atau tidak bisa diisi ulang lagi akan menjadi
limbah masyarakat (sampah) yang sulit ataupun tidak bisa didaur ulang lagi.
Keunggulan
1. Mampu menyimpan energi yang lebih besar.
2. Dapat diisi ulang.
Kelemahan
1. Aki memiliki massa yang cukup berat.
2. Asam sulfat bersifat korosif, berbahaya jika tumpah.
Beberapa Jenis AccuACCU BASAH (Antimonial Battery)Adalah accu yang paling banyak digunakan pada kendaraan hingga saat ini. Accu ini berisi air accu (cairan asam belerang / sulfuric acid). Pada accu basah, terdapat lubang dengan tutup yang dapat dibuka-tutup untuk menambah air accu. Air accu dapat berkurang saat accu digunakan. Hal ini terjadi karena reaksi kimia di dalam accu antara air accu dengan sel accu.Keuntungan menggunakan Accu Basah:Dapat menggunakan larutan EDTA ( sudah saya posting di blog ), untuk memperpanjang usia pakai accu tersebut.Harga relatif lebih murah dibandingkan jenis accu yang lain.Kekurangan Accu Basah:Wajib memeriksa ketinggian air accu secara berkala, jika air accu berada di bawah level LOW, dapat merusak sel accu.Memiliki tingkat Self-Discharge paling besar (0.8-1.0% volume/day)ACCU KALSIUM (Calcium Battery)Adalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid (+) dan (-).Keuntungan Accu Kalsium:Mempunyai performance yang baik dibanding accu Antimonial dan Hybrid di atas.Mempunyai daya tahan / usia pakai yang baik. (tahan lama).Tingkat Self-Discharge paling kecil (0.1-0.2% (volume/day)Kekurangan Accu Kalsium:Relatif lebih mahal
ACCU HYBRID (Hybrid Battery)
Accu Hybrid, hampir sama dengan Accu Basah. Perbedaannya terletak pada material pada komponen sel/lempengan grid. Accu Hybrid menggunakan Low-Antimonial pada lempengan grid (+) dan Calcium pada lempengan grid (-).Keuntungan Accu Hybrid:Relatif lebih baik dengan Accu Basah (Antimonial Battery).Kekurangan Accu HybridMemiliki tingkat Self-Discharge yang besar (0.5-0.6% volume/day)
ACCU MAINTENANCE FREE (MF)yang dimaksud dengan Accu MF, adalah suatu produk accu yang menggunakan desain khusus sehingga dapat menekan penguapan air accu. Dengan demikian tidak diperlukan penambahan ulang air accu.
Accu MF dapat berupa Accu Hybrid maupun Accu Calcium.Keuntungan Accu MF:Tidak diperlukan pengisian air accuKerugian Accu MF
Bila Sampai accu tekor (kehabisan Strum, Maka akan terjadi kerusakan yang permanen pada sel accu sehingga Accu tidak bisa pulih 100% dari daya semula
ACCU SEALED
Adalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid (+) dan (-), dengan penyekat berupa jaring (mat) yang menyerap cairan elektrolit (umumnya berupa gel), dengan kemasan accu yang tertutup rapat (disegel). Ketika terjadi penguapan/gas, akan diserap oleh mat tersebut, sehingga tidak terjadi pengurangan jumlah cairan elektrolit.
Accu ini sering disebut Accu Kering.
Orang Sering Salah Kaprah Menyebut ACCU MF dengan ACCU KeringKeuntungan Accu Sealed:Bebas perawatan (maintenance free)Performa kerja yang baik.Kekurangan Accu Sealed:Harga sangat mahal
Tidak tahan ditempatkan pada suhu tinggi