akl_pengalokasian biaya dlm penggabungan usaha dgn metode pembelian

9
Pengalokasian Biaya dalam Penggabungan Usaha dengan Metode Pembelian Langkah pertama dalam mengalokasikan biaya dari perusahaan yang diperoleh adalah menentukan nilai wajar dari semua aktiva berwujud dan tidak berwujud yang diperoleh dapat diidentifikasi dan kewajiban ditanggung yang dapat diidentifikasi. Perusahaan- perusahaan biasanya memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai pasar yang wajar. Pedoman umum dalam menentukan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi adalah sebagai berikut: a. Surat berharga yang dapat diperjualbelikan (marketable securities) dinilai berdasarkan harga pasar yang berlaku. b. Surat berharga yang tidak dapat diperjualbelikan dinilai berdaarkan nilai estimasi dengan mempertimbangkan ukuran seperti price earning ratio, pembagian dividen, dan tingkat pertumbuhan yang diharapkan dengan membandingkan perusahaan yang mempunyai karakteristik yang sama. c. Piutang dinilai berdasarkan nilai sekarang dari jumlah yang akan diterima dengan menggunakan tingkat bunga yang sesuai, dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu dan biaya penagihan sesuai keadaan. d. Persediaan

Upload: dea-sujadi

Post on 01-Dec-2015

125 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

TRANSCRIPT

Page 1: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

Pengalokasian Biaya dalam Penggabungan Usaha dengan Metode Pembelian

Langkah pertama dalam mengalokasikan biaya dari perusahaan yang diperoleh adalah

menentukan nilai wajar dari semua aktiva berwujud dan tidak berwujud yang diperoleh dapat

diidentifikasi dan kewajiban ditanggung yang dapat diidentifikasi. Perusahaan-perusahaan

biasanya memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai pasar yang wajar.

Pedoman umum dalam menentukan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi

adalah sebagai berikut:

a. Surat berharga yang dapat diperjualbelikan (marketable securities) dinilai berdasarkan

harga pasar yang berlaku.

b. Surat berharga yang tidak dapat diperjualbelikan dinilai berdaarkan nilai estimasi dengan

mempertimbangkan ukuran seperti price earning ratio, pembagian dividen, dan tingkat

pertumbuhan yang diharapkan dengan membandingkan perusahaan yang mempunyai

karakteristik yang sama.

c. Piutang dinilai berdasarkan nilai sekarang dari jumlah yang akan diterima dengan

menggunakan tingkat bunga yang sesuai, dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu dan

biaya penagihan sesuai keadaan.

d. Persediaan

i. Barang jadi dan barang dagang dinilai berdasarkan harga jual dikurangi: (a)

penjumlahan biaya penjualan dan (b) taksiran keuntungan yang wajar atas

penjualan yang ditentukan berdasarkan tingkat keuntungan sejenis.

ii. Barang dalam proses dinilai berdasarkan harga jual barang dikurangi: (a)

penjumlahan biaya untuk penyelesaian dan (b) biaya penjualan, dan (c) yaksiran

keuntungan yang wajar atas penjualan yang ditentukan berdasarkan tingkat

keuntungan barang sejenis.

iii. Bahan baku dinilai berdasarkan nilai pengganti scat itu.

Page 2: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

e. Tanah dan Bangunan:

i. Apabila akan sigunakan sesuai dengan tujuan penggunaan sebelumnya, dinilai

berdasarkan nilai pasar untuk tujuan penggunaan tersebut.

ii. Apabila digunakan untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan penggunaan

sebelumnya, dinilai berdasarkan nilai pasar sesuai dengan tujuan penggunaan

yang diharapkan.

iii. Apabila akan dijual atau sementara ditahan dan selanjutnya akan dijual kembali,

dinilai berdasarkan nilai realisasi bersih.

f. Pabrik dan Peralatan:

i. Jika akan digunakan, dinilai berdasarkan nilai pasar yang ditentukan oleh

perusahaan penilai.

ii. Jika digunakan untuk sementara waktu, dinilai berdasarkan harga terendah antara

biaya pengganti saat itu untuk kapasitas yang sebanding dan nilai realisasi bersih.

iii. Apabila akan dijual atau sementara ditahan untuk selanjutnya akan dijual kembali,

dinilai berdasarkan nilai realisasi bersihnya.

g. Aktiva tidak berwujud, seperti paten dan lisensi, dinilai berdasarkan nilai taksiran.

h. Aktiva bersih atau kewajiban program pension manfaat pasti, ditentukan berdasarkan

nilai sekarang aktuaria.

i. tagihan dan kewajiban pajak, ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku.

j. Utang usaha, wesel bayar, utang jangka panjang, kewajiban akrual dan utang lainnya

dinilai berdasarkan nilai sekarang jumlah yang akan dibayar yang didiskontokan dengan

menggunakan tingkat wajar saati itu.

Page 3: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

k. kewajiban sehubungan dengan penutupan pabrik dan pemutusan kontrak akibat akuisisi

dinilai berdasarkan nilai sekarang jumlah yang akan dibayar dan didiskontokan

berdasarkan tingkat bunga wajar saat itu.

Pembayaran Kontinjen dalam Penggabungan Usaha secara Pembelian

Pedoman akuntansi untuk pembayaran kontinjen dalam penggabungan usaha secara

pembelian dinyatakan dalam PSAK No. 22 paragraf 48. Pembayaran kontinjen yang dapat

ditentukan pada tanggal akuisisi yang dicatat sebagai bagian dari biaya penggabungan.

Pembayaran kontinjen yang tidak dapat ditentukan pada tanggal akuisisi diakui ketika kontinjen

diselesaikan dan pembayaran diterbitkan atau menjadi dapat diterbitkan. Jika kontinjensi

didasarkan pada harga surat berharga, biaya yang tercatat pada perusahaan yang dibeli tidak

berubah.

Perbandingan Biaya dan Nilai Wajar

Setelah nilai wajar ditetapkan pada semua aktiva yang diperoleh dan kewajiban yang

ditanggung yang dapat diidentifikasi, biaya investasi dibandingkan dengan total nilai wajar

aktiva yang dapat diidentifikasi dikurang dengan kewajiban. Jika biaya investasi melebihi nilai

wajar bersih, pertama dialokasikan pada kativa bersih yang dapat diidentifikasi berdasarkan nilai

wajarnya dan kelebihannya dialokasikan dengan goodwill. Seperti yang diatur dalam PSAK No.

19 “Aktiva Tak Berwujud” maksimum periode amortisasi goodwill adalah 20 tahun. Pada

beberapa penggabungan usaha, total nilai wajar atas aktiva yang diperoleh dapat

diidentifikasikan terhadap kewajiban yang ditanggung mungkin melebihi biaya perusahaan yang

dibeli.

Ilustrasi Penggabungan secara Pembelian

PT Putih memperoleh aktiva bersih PT Salju melalui penggabungan dengan metode

pembelian yang dilaksanakan pada tanggan 27 Desember 20X3.

Page 4: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

Kasus 1: Goodwill PT Putih membayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan 50.000 lembar

saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000, nilai pasar Rp 20.000 per saham untuk

memperoleh aktiva bersih PT Salju. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha pada buku

PT Putih pada tanggan 27 Desember 20X3 adalah sebagai berikut:

Investasi pada PT Salju Rp 1.400.000.000

Kas Rp 400.000.000

Saham Biasa @ Rp 10.000 500.000.000

Tambahan Saham Disetor 500.000.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp 10.000 ditambah dengan kas

Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan PT Salju.

Kas Rp 50.000.000

Piutang Bersih 140.000.000

Persediaan 250.000.000

Tanah 100.000.000

Bangunan 500.000.000

Peralatan 350.000.000

Hak Paten 50.000.000

Goodwill 200.000.000

Utang Usaha Rp 60.000.000

Wesel Bayar 135.000.000

Page 5: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

Kewajiban Lain-lain 45.000.000

Investasi pada PT Salju 1.400.000.000

Menetapkan biaya perolehan PT Salju atas aktiva yang diperoleh yang dapat diidentifikasi dan

kewajiban yang ditanggung atas dasar nilai wajarnya dan penetapan goodwill.

Jumlah yang diterapkan pada aktiva dan kewajiban ditetapkan berdasarkan nilai wajar,

kecuali goodwill. Goodwill ditentukan dengan mengurangkan nilai wajar aktiva bersih yang

diperoleh yang diidentifikasi sebesar Rp 1.200.000.000 dari harga beli aktiva bersih PT Salju

sebesar rp 1.400.000.000

Kasus 2: Goodwill Negatif. PT Putih menerbitkan 40.000 lembar saham biasa dengan nilai

nominal Rp 10.000, nilai pasar Rp 20.000 per saham, dan juga memberikan wesel bayar 5 tahun,

bunga 10% dengan nilai nominal Rp 200.000.000 untuk aktiva bersih PT Salju. Ayat jurnal pada

buku PT Putih untuk mencatat penggabungan usahan PT Putih dan PT Salju pada tanggan 27

Desember 20X3 adalah sebagai berikut:

Investasi pada PT Salju Rp 1.000.000.000

Saham Biasa, nominal Rp 10.000 Rp 400.000.000

Tambahan Modal Disetor 400.000.000

Wesel Bayar, 10% 5 tahun 200.000.000

Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham biasa nominal Rp 10.000, ditambah dengan

wesel 10% sebesar Rp 200.000.000 dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan PT

Salju.

Kas Rp 50.000.000

Piutang Bersih 140.000.000

Page 6: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

Persediaan 250.000.000

Tanah 80.000.0000

Bangunan 400.000.000

Peralatan 280.000.000

Hak Paten 40.000.000

Utang Usaha Rp 60.000.000

Wesel Bayar 135.000.000

Kewajiban Lain-lain 45.000.000

Investasi pada PT Salju 1.000.000.000

Untuk menetapkan biaya perolehan PT Salju atas aktiva lancar dan kewajiban berdasarkan nilai

wajarnya dan atas aktiva tidak lancar berdasarkan nilai wajar dikurangi dengan bagian yang

proposional kelebihan nilai wajar dari biaya investasi.

Jumlah yang ditetapkan pada tiap-tiap akun aktiva dan kewajiban pada jurnal di atas

ditetapkan sesuai dengan ketetapan PSAK No. 22 untuk penggabungan usaha secara pembelian.

Karena nila wajar sebesar Rp 1.200.000.000 dari aktiva bersih yang diperoleh dapat

diidentifikasi melebihi harga beli Rp 1.000.000.000 sebesar Rp 200.000.000, jumlah yang dapat

ditetapkan atas aktiva tidak lancar dikurangkan sebesar 20 % (kelebihan sebesar Rp

200.000.000/nilai wajar aktiva tidak lancar Rp 1.000.000.000).

Dalam beberapa hal kelebihan nilai wajar terhadap biaya dapat sedemikian besar

sehingga sisa saldo setelah aktiva tidak lancar dikurangi menjadi 0. Sisa kelebihan pada kasus ini

harus dilaporkan sebagai pendapatan ditangguhkan sebagai istilah penggan ti dari goodwill

negative.

Ketika nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh dalam suatu penggabungan usaha secara

pembelian melebihi biaya perolehan investasi, kelebihan ini biasanya dinyatakan sebagai

goodwill negative. Penggunaan goodwill negative adalah tidak tepat karena suatu perusahaan

Page 7: AKL_Pengalokasian Biaya Dlm Penggabungan Usaha Dgn Metode Pembelian

hanya mempunyai goodwill atau tidak mempunyai goodwill tetapi tidak dapat mempunyai

goodwill yang minus.

Jika bagian kepemilikan perusahaan mengakuisisi atas nilai wajar agregat aktiva neto

yang diakuisisi melebihi biaya perolehan, secara efektif aktiva neto telah diperoleh dengan harga

yang lebih rendah. Nilai wajar aktiva non moneter diperoleh harus dikurangi dengan diskon

tersebut agar akuisisi tidak dibukukan melebihi biaya perolehannya. Total diskon yang disetor ke

aktiva non moneter tersebut, akan direalisasikan sebagai penghasilan pada saat aktiva tersebut

dijual atau saat manfaat ekonomi mandating yang terkandung pada aktiva tersebut dikonsumsi.