akl 2 pemilikan tidak langsung
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu lembaga yang terdiri dari kumpulan orang-orang
yang mempunyai suatu tujuan di dalam organisasi. Dalam mencapai tujuannya,
perusahaan membutuhkan manajemen yang baik agar seluruh kegiatannya dapat
berjalan dengan optimal.
Ada beberapa bentuk perusahaan seperti perusahaan perseorangan, commanditer,
perseroan dan lain sebagainya. Modal suatu perusahaan berasal dari modal sendiri
dan modal asing, artinya dalam membentuk suatu perusahaan modal tersebut tidak
hanya bersumber dari pemiliknya saja akan tetapi juga dari pihak-pihak lain yang
berkepentingan di dalamnya.
Apabila perusahaan tersebut berbentuk PT dan sudah bersifat Tbk, maka ketika
perusahaan tersebut memerlukan modal yang besar dalam mengembangkan
usahanya, perusahaan tersebut dapat menerbitkan saham. Saham adalah surat
tanda ikut serta penanaman modal dalam suatu perusahaan.
Untuk dapat berkembang dan dapat dikenal oleh masyarakat luas, maka
perusahaan dapat mendirikan cabang perusahaan tersebut di daerah lain. Dalam
hal tersebut dikenal dengan istilah perusahaan induk dan perusahaan anak.
Kemudian selain itu, dikenal dengan adanya penggabungan badan usaha,
maksudnya selain mengembangkan usaha juga untuk menghindari adanya
persaingan yang dapat merugikan perusahaan. Dalam hal ini, ada berbagai macam
jenis penggabungan seperti merger, konsolidasi serta afiliasi.
Di dalam struktur perusahaan afiliasi hanya ada satu tingkatan hubungan di
antara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan, yaitu perusahaan induk dengan
perusahaan anaknya. Akan tetapi ada kemungkinan di dalam suatu kelompok
perusahaan yang bersfiliasi mempunyai hubungan bertingkat. Hal ini terjadi
apabila suatu perusahaan anak memiliki hak control terhadap perusahaan yang
lain.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas pada
makalah ini mengenai :
1. Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan perusahaan secara tidak
langsung
2. Timbal balik atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan
anak terjadi setelah perusahaan berjalan.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas matakuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II
2. Mempelajari tentang Neraca Konsolidasi suatu perusahaan
3. Membantu dalam menjelaskan materi Neraca Konsolidasi pemilikan
tidak langsung dan saling memiliki saham.
1.4 Metodologi Penulisan
Teknik dalam metode penulisan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Bertanya kepada teman sejawat sehingga diperoleh secara langsung hal-
hal yang tidak dimengerti dalam pemasalahan penulisan
2. Study kepustakaan
Memahami buku referensi dan sumber lain yang dapat dijadikan
pedoman penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan dan sistematika
penulisan agar pembaca dapat mengikuti dan mengetahui pembahasan
penulisan makalah ini
2. BAB II PEMBAHASAN
Disini disajikan teori yang relevan, lengkap, mutakhir dan urut sejalan
dengan permasalahan. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-
sumber teori dan referensi yang digunakan.
3. BAB III PENUTUP
Bab ini berisi tentang garis besar kesimpulan yang diambil dari inti
penulisan dan hasil penulisan berupa informasi yang akurat, tepat waktu
dan relevan.
BAB II
NERACA KONSOLIDASI
PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG
DAN SALING MEMILIKI SAHAM
(Indirect and Mutual Holding)
Pengertian Pemilikan Tidak Langsung dan Saling Memiliki Saham
Ada kemungkinan di dalam suatu kelompok perusahaan yang berafiliasi
mempunyai hubungan bertingkat. Hal ini terjadi apabila suatu perusahaan anak
memiliki hak kontrol (melalui pemilikan saham) terhadap perusahaan lain.
Sebagai contoh PT OPA memiliki 80% saham-saham PT PAPA, dan PT PAPA
memiliki 90% dari saham-saham PT ANA. Dengan demikian ketiga perusahaan
tersebut merupakan anggota-anggota perusahaan afiliasi. Pemilikan 80% saham-
saham PT PAPA mengakibatkan secara tidak langsung PT OPA memiliki pula
hak kontrol terhadap PT ANA. Hubungan antara PT OPA dengan PT ANA
disebut sebagai pemilikan (saham) secara tidak langsung. Dalam hal ini struktur
(perusahaan) afiliasi meliputi dua tingkatan, yang terjadi dari Perusahaan Induk
(PT OPA), sub induk (PT PAPA), dan anak (PT ANA). Secara umum hubungan
afiliasi yang dibentuk dari adanya pemilikan tidak langsung itu dapat
digambarkan sebagai berikut:
1) 2)
3)
Gambar : Hubungan perusahaan-perusahaan afiliasi, yang dibentuk dari adanya pemilikan
(saham) tidak langsung.
PT OPA
PT PAPA
PT ANA
80%
90%
PT OPA
PT PAPA PT MAMA
PT ANA PT ANI
80%
80% 90%
75%
PT OPA
PT OPA PT OPA
90% 50%
40%
Catatan:
1. Perusahaan afiliasi dengan satu sub induk dan satu perusahaan anak. Hak
kontrol PT OPA terhadap PT ANA diperoleh dari pemilikan saham tidak
langsung.
2. Perusahaan afiliasi dengan beberapa sub induk dan beberapa perusahaan
anak. Hak kontrol PT OPA terhadap PT ANA dan PT ANI diperoleh dari
pemilikan saham tidak langsung.
3. Hak kontrol PT OPA terhadap PT MAMA diperoleh dari sebagian tidak
secara langsung, yaitu melalui pemilikannya terhadap PT PAPA.
Hubungan afiliasi ini akan semakin kompleks apabila terjadi saling memiliki
saham-saham antar perusahaan induk dan perusahaan anak (mutual atau reciprocal
holding) yang dapat digambarkan :
20% 90% 10% 90% 80%
10%
90% 80% 20% 50% 30%
(1) (2) (3)
Gambar : Hubungan perusahaan-perusahaan afiliasi, dengan disertai
adanya saling memiliki saham
Hak kontrol yang diperoleh tidak secara langsung dan mutual holding secara
berturut-turut sabagai berikut :
1. Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung :
a) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak
kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.
b) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya hak
kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.
c) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara
perusahaan-perusahaan anak.
2. Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak
terjadi setelah perusahaan berjalan.
PT A
PT B
PT A
PT B
PT C
PT A
PT B PT C
PT D
Pemilikan tidak langsung :
Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi sesudah adanya hak kontrol
perusahaan induk atas perusahaan sub induk.
Struktur perusahaan afiliasi, dengan adanya hak control yng diperoleh melalui
pemilikan tidak langsung akan terdiri dari perusahaan induk, sub induk dan anak.
Apabila hal ini terjadi, maka untuk keperluan penyusunan neraca konsolidasi
harus dimulai dengan menganalisa perubahan-perubahan yang terjadi pada
rekening-rekening hak-hak para pemegang saham perusahaan anak, serta
pengaruhnya terhadapperusahaan sub induk dan perusahaan induk.
Contoh 1:
PT Opa membeli 400 lembar saham-saham PT Papa dengan harga @ Rp75.000
per lembar pada tanggal 1 Januari 1976. Satu tahun kemudian tepatnya
pada tanggal 1 Januari 1977 PT Papa membeli 450 lembar saham-saham PT Ana
denganharga @ Rp 70.000. Baik PT Opa, PT Papa maupun PT Ana masing-
masing mempunyai (modal) saham yang beredar sebanyak 500 lembar, nominal
@ Rp50.000/lembar. Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada
tanggal 31 Desember 1975, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan dalam
dua tahun berturut-turut untuk masing-masing perusahaan.
Keterangan PT. Opa (Rp) PT. Papa (Rp) PT. Ana (Rp)
Laba yang ditahan, 31/12/1975
Laba (rugi) usaha, tahun 1976
Pembagian Deviden, Des 1977
Laba (rugi) usaha, tahun 1977
60.000.000
7.500.000
2.500.000
(5.000.000)
15.000.000
(3.750.000)
2.500.000
7.500.000
2.500.000
2.500.000
1.250.000
3.750.000
Dari data di atas, maka pengaruh perubahan hak para pemegang saham pada
perusahaan anak terhadap rekening investasi saham dan saldo Laba Yang Ditahan
pada buku-buku perusahaan induk masing-masing menurut metode harga
perolehan dan metode equity adalah sebagai berikut:
Keterangan
Metode Harga Perolehan Metode Equity
Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA
Inves Saham PT
PAPA
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
ANA
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
PAPA
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
PAPA
Laba yang
Ditahan
31 Desember 1975 : Saldo - 60.000.000 - 15.000.000 - 60.000.000 - 15.000.000
1 Januari 1976 : beli 400
lembar saham PT Papa, harga
@ Rp 75.000 per lembar
30.000.000 - - - 30.000.000 - - -
31 Desember 1976 : Laba (rugi)
usaha
PT OPA = Rp 7.500.000 - 7.500.000 - - - 7.500.000 - -
PT PAPA =(Rp 3.750.000) - - - (3.750.000) (3.000.000) (3.000.000) - (3.750.000)
30.000.000 67.500.000 - 11.250.000 27.000.000 64.500.000 - 11.250.000
1 Januari 1977 : Beli 450
lembar saham PT Ana, harga
@ Rp 70.000 per lembar
- - 31.500.000 - - - 31.500.000 -
Desember 1977 : Pembagian
deviden
PT OPA = Rp 2.500.000 - (2.500.000) - - - (2.500.000) - -
PT PAPA= Rp 2.500.000 - 2.000.000 - (2.500.000) (2.000.000) - - (2.500.000)
PT ANA = Rp 1.250.000 - - - 1.125.000 - - (1.125.000) -
30.000.000 67.000.000 31.500.000 9.875.000 25.000.000 62.000.000 30.375.000 8.750.000
31 Desember: Laba (rugi)
Usaha
1. PT ANA : Rp 3.750.000 - - - - - - 3.375.000 3.375.000
2. PT PAPA
- Laba Usaha Rp 7.500.000
PT Papa
- Laba PT Ana Rp 3.375.000
Rp 10.875.000
-
-
-
7.500.000
-
-
-
7.500.000
3. PT OPA : Rugi Usaha
(Rp 5.000.000)
-
(5.000.000)
-
-
-
(5.000.000)
-
-
80% Laba PT Papa
Rp 10.875.000 - - - - 8.700.000 8.700.000 - -
30.000.000 62.000.000 31.500.000 17.375.000 33.700.000 65.700.000 33.750.000 19.625.000
Metode harga perolehan
Pada metode harga perolehan pengaruh perubahan hak-hak para pemegang saham
pada perusahaan anak dan sub induk terhadap hak-hak pemilikan perusahaan
induk sama sekali tidak ada. Pada metode ini segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk (PT OPA) terhadap
saham-saham perusahaan sub induk (PT PAPA) dan pemilikan saham-saham oleh
perusahaan sub induk terhadap saham-saham perusahaan anak (PT ANA)
dibukukan sama seperti halnya pada hubungan antara perushaan induk dengan
perusahaan anaknya yang telah dikemukakan terdahulu.
Hubungan pemilikan tidak langsung antara PT OPA terhadap PT ANA baru
tampak nyata apabila neraca konsolidasi disusun oleh PT OPA. Di dalam neraca
konsolidasi yang disusun oleh PT OPA, harus dilaporkan harta dan utang-utang
PT ANA, karena neraca konsolidasi dari PT PAPA dengan perusahaan anaknya
PT ANA.
Oleh sebab itu pengakuan terhadap bagian atas kenaikan hak-hak para pemegang
saham PT PAPA, di dalam neraca yang dikonsolidasi tidak hanya terbatas pada
kenaikan saldo Laba Yang Ditahan yang berasal dari hasil usaha (PT PAPA)
sendiri melainkan juga termasuk kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT PAPA,
yang berasal dari kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT ANA. Akan tetapi juga
dimungkinkan penyusunan neraca konsolidasi oleh PT OPA langsung dari neraca
masing-masing perusahaan, tanpa terlebih dahulu disusun neraca konsolidasi
antara PT PAPA dengan perusahaan anaknya PT ANA.
Apabila misalnya dari contoh di atas, kemudian disusun neraca konsolidasi pada
tanggal 31 Desember 1977, maka besarnya hak-hak para pemegang saham
minoritas PT PAPA, dan bagian kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT PAPA
sejak tanggal 1 Januari 1976 sampai dengan 31 Desember 1977 dihitung sebagai
berikut :
Hak-hak para pemegang saham PT PAPA per 31 Desember 1977 terdiri dari :
- Modal saham (500 lembar nominal @ Rp 50.000) Rp 25.000.000
- Laba Yang Ditahan(lihat tabel) Rp 17.375.000
Rp 42.375.000
Ditambah :
- Bagian atas kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT ANA Rp 2.250.000
(90% x (7.500.000 – 5.000.000)
Jumlah hak-hak pemegang saham Rp 44.625.000
Hak-hak pemegang saham minoritas pada tanggal 31 Desember 1977, dihitung
atas dasar jumlah hak-hak pemegang saham tersebut sebagai berikut :
Hak-hak pemegang saham minoritas PT PAPA :
- 100 lembar (modal) saham @ Rp 50.000 Rp 5.000.000
- 20% dari saldo Laba Yang Ditahan (20% x 19.625.000) Rp 3.925.000
Jumlah Rp 8.925.000
Di dalam neraca yang dikonsolidasi diakui adanya kenaikan saldo Laba Yang
Ditahan oleh PT OPA atas sebagian daari kenaikan saldo Laba Yang Ditahan
PT PAPA sejak tanggal 1 Januari 1976 sampai dengan 31 Desember 1977 sebesar
Rp 3.700.000 [80% x (19.625.000 – 15.000.000)] atau dari hasil perhitungan
sebagai berikut :
Saldo Laba Yang Ditahan PT PAPA per 31 Desember 1977 Rp 17.375.000
Ditambah : Bagian atas kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT ANA Rp 2.250.000
Jumlah Rp 19.625.000
Dikurangi dengan :
1. Eliminasi 80% saldo Laba Yang Ditahan
Pada tanggal 1 Januari 1976 (80% x
15.000.000) Rp 12.000.000 2. Hak-hak pemegang saham minoritas
(20% x 19.625.000) Rp 3.925.000
Rp 15.925.000
Sisa kenaikan saldo Laba Yang Ditahan Untuk PT OPA Rp 3.700.000
Adapun jurnal eliminasi untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31
Desember 1977, apabila metode harga perolehan dipakai adalah sebagai berikut:
(1) Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT Ana dan hak para pemegang
saham PT Ana :
Modal saham, PT Ana Rp 22.500.000 -
Laba yang ditahan, PT Ana Rp 4.500.000 -
Selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp 4.500.000 -
Investasi saham-saham, PT Ana - Rp 31.500.000
(2) Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT Papa dan hak-hak
pemegangsaham PT Papa :
Modal saham, PT Papa Rp 20.000.000 -
Laba yang ditahan, PT Papa Rp 12.000.000 -
Investasi saham-saham, PT Papa - Rp 30.000.000
Selisih lebih nilai buku di atas harga
perubahan saham Rp 2.000.000 -
Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasinya adalah :
Rekening Rekening
Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA
Eliminasi Neraca Konsolidasi
D K D K
Debit :
Investasi saham-saham
PT PAPA…………….
- Elim 80% Modal
saham……………..
- Elim 80% Laba Yang
Ditahan
1/1/1976…………..
Selisih lebih Nilai Buku
di atas harga perolehan
saham……………….
Investasi saham-saham
PT ANA…………….
- Elim 90% Modal
Saham……………
- Elim 90% Laba Yang
Ditahan
1/1/1977………….
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai
Buku Saham…………
Aktiva lain-lain……....
Kredit :
Macam-macam Utang…
Modal saham PT OPA..
Laba Yang Ditahan PT
OPA……………………
Modal saham PT PAPA.
- Elim 80%..................
Hak pembelian saham
minoritas 20%...............
Laba Yang Ditahan PT
PAPA…………………
- Elim 80%.................. Hak pemegang saham
minoritas 20% dari Rp
19.625.000………
Kenaikan saldo Laba
yang Ditahan untuk PT
OPA……………..
Modal saham PT
ANA………………..
- Elim 90%...............
Hak pemegang saham
10%............................
Laba yang Ditahan PT
ANA………………..
- Elim 90%...............
Hak pemegang saham
minoritas 10% dari Rp
7.500.000………..
Kenaikan saldo Laba
Yang Ditahan PT
PAPA………………..
30.000.000
-
-
-
-
-
-
-
120.000.000
150.000.000
63.000.000
25.000.000
62.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31.500.000
-
-
-
43.500.000
75.000.000
32.625.000
-
-
25.000.000
-
-
17.375.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
17.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
-
-
7.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
12.000.000
-
-
-
22.500.000
-
-
4.500.000
-
2.250.000
-
20.000.000
12.000.000
-
-
22.500.000
4.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
2.250.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.500.000
213.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.000.000
-
-
-
-
-
113.125.000
25.000.000
62.000.000
-
-
5.000.000
-
-
3.925.000
3.700.000
-
-
2.500.000
-
-
750.000
-
150.000.000 75.000.000 50.000.000 61.250.000 61.250.000 218.000.000 218.000.000
PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977 Metode Harga Perolehan
Metode Equity
Selama hak kontrol terhadap perusahaan anak diperoleh sesudah adanya
hak kontrol oleh perusahaan induk terhadap perusahaan sub induk, maka tidak ada
masalah khusus pada metode equity. Oleh karena hak kontrol oleh PT Opa
terhadap PT Ana diperoleh dari pemilikan tidak langsung, maka pembagian
deviden oleh PT Ana tidak mempengaruhi jumlah pemilikan PT Opa terhadap PT
Ana.
Pada metode equity pengaruh dari hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan
secara tidak langsung tersebut, hanyalah dalam pengakuan terhadap bagian
ataslaba perusahaan anak.
Oleh karena pada metode equity perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-
hak para pemegang saham perusahaan anak selalu diikuti/diikhtisarkan dalam
rekening investasi sahamnya, maka dalam neraca konsolidasi eliminasi terhadap
rekening investasi saham dengan hak-hak para pemegang saham perusahaan
anak didasarkan posisi rekening yang bersangkutan pada tanggal neraca.
Jika oleh PT OPA disusun neraca konsolidasi langsung dari neraca masing-
masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 1977, maka jurnal eliminasi
menurut metode equity adalah:
1. Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT ANA dan hak-hak para
pemegang saham PT ANA
Modal Saham PT ANA Rp 22.500.000
Laba Yang Ditahan PT ANA Rp 6.750.000
Selisih lebih Buku Perolehan di atas Nilai
Buku Saham Rp 4.500.000
Investasi Saham-saham PT ANA Rp 33.750.000
2. Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT PAPA dan hak-hak pemegang
saham PT PAPA
Modal saham PT PAPA Rp 20.000.000
Laba Yang Ditahan Pt PAPA Rp 15.700.000
Investasi Saham-saham PT PAPA Rp 33.700.000
Selisih lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan saham Rp 2.000.000
Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31
Desember 1977 pada metode equity adalah:
Rekening Rekening
Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA
Eliminasi Neraca Konsolidasi
D K D K
Debit :
Investasi saham-saham
PT PAPA…………….
- Elim 80% Modal
saham……………..
- Elim 80% Laba Yang
Ditahan
1/1/1976…………..
Selisih lebih Nilai Buku
di atas harga perolehan
saham……………….
Investasi saham-saham
PT ANA…………….
- Elim 90% Modal
Saham……………
- Elim 90% Laba Yang
Ditahan
1/1/1977………….
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai
Buku Saham…………
Aktiva lain-lain……....
Kredit :
Macam-macam Utang…
Modal saham PT OPA..
Laba Yang Ditahan PT
OPA……………………
Modal saham PT PAPA.
- Elim 80%..................
Hak pembelian saham
minoritas 20%...............
Laba Yang Ditahan PT
PAPA…………………
- Elim 80%.................. Hak pemegang saham
minoritas 20% ………
Modal saham PT
ANA………………..
- Elim 90%...............
Hak pemegang saham
10%............................
Laba yang Ditahan PT
ANA………………..
- Elim 90%...............
Hak pemegang saham
minoritas 10% ………..
33.700.000
-
-
-
-
-
-
-
120.000.000
153.700.000
63.000.000
25.000.000
65.700.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33.700.000
-
-
-
43.500.000
77.250.000
32.625.000
-
-
25.000.000
-
-
19.625.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
17.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
-
-
7.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
15.700.000
-
-
22.500.000
-
-
6.750.000
-
-
20.000.000
15.700.000
-
-
22.500.000
6.750.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.500.000
213.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.000.000
-
-
-
-
-
113.125.000
25.000.000
65.700.000
-
-
5.000.000
-
-
3.925.000
-
-
2.500.000
-
-
750.000
153.700.000 77.250.000 50.000.000 64.950.000 64.950.000 218.000.000 218.000.000
PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977 Metode Equity
Pemilikan tidak langsung :
Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya hak kontrol
oleh perusahaan induk terhadap perusahaan sub induk.
Hak kontrol PT Opa dan PTAna semata-mata timbul sebagai akibat adanya
pemilikan sebagian besar saham PT Papa yang terjadi lebih dulu dan oleh
karenanya disebut sebagai hak kontrol melalui pemilikan tidak langsung. Hak
kontrol semacam itu biasa didapat bersamaan dengan diperolehnya hak kontrol
melalui pemilikan sebagian besar saham-saham PT Papa. Ini terjadi apabila
sebelum PT Opa membeli sebagian besar saham-saham PT Papa, PT Papa telah
lebih dahulu memiliki hal kontrol terhadap PT Ana.
Contoh 2 :
PT Papa membeli 400 lembar saham-saham PT Ana dengan harga @ Rp60.000
per lembar pada tanggal 1 Januari 1976. Satu tahun kemudian yaitu pada tanggal 1
Januari 1977, PT Opa membeli 450 lembar saham-saham PT Papa dari para
pemegang saham sebelumnya, dengan harga @ Rp 80.000 per lembar.
Baik PT Opa, PT Papa maupun PT Ana masing-masing mempunyai modal saham
yang beredar sebanyak 500 lembar dengan nilai nominal @ Rp 50.000 per lembar.
Di bawah ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember
1975beserta perubahan-perubahan yang terjadi selama dua tahun berturut-turut
untuk masing-masing perusahaan :
Keterangan PT. Opa
(Rp)
PT. Papa
(Rp)
PT. Ana
(Rp)
Laba yang ditahan, (defisit)
31/12/1975
Laba (rugi) usaha, tahun 1976
Pembagian Deviden, Des 1977
Laba (rugi) usaha, tahun 1977
100.000.000
5.000.000
2.500.000
7.500.000
20.000.000
2.500.000
2.000.000
5.000.000
(5.000.000)
(2.000.000)
-
5.000.000
Pengaruh perubahan saldo Laba Yang Ditahan (hak-hak para pemegang saham)
PT Ana dan atau PT Papa terhadap rekening investasi dan saldo Laba Yang
Ditahan pada buku-buku PT Opa masing-masing apabila metode harga perolehan
dan equity dipakai adalah sebagai berikut:
Keterangan
Metode Harga Perolehan Metode Equity
Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA
Inves Saham PT
PAPA
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
ANA
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
PAPA
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
PAPA
Laba yang
Ditahan
31 Desember 1975 : Saldo - 100.000.000 - 10.000.000 - 100.000.000 - 10.000.000
1 Januari 1976 : beli 400 lembar
saham PT ANA, harga @ Rp
60.000 per lembar
- - 24.000.000 - - - 24.000.000 -
- 100.000.000 24.000.000 10.000.000 - 100.000.000 24.000.000 10.000.000
31 Desember 1976 : Laba (rugi)
usaha
PT ANA =( Rp 2.000.000) - - - - -
- (1.600.000) (1.600.000)
PT PAPA = Rp 2.500.000 - - - 2.500.000 - - - 2.500.000
PT OPA = Rp 5.000.000 - 5.000.000 - - - 5.000.000 - -
- 105.000.000 24.000.000 12.500.000 - 105.000.000 22.400.000 10.900.000
1 Januari 1977 : Beli 450 lembar
saham PT PAPA, harga @ Rp
80.000 per lembar
36.000.000 - - - 36.000.000 - - -
36.000.000 105.000.000 24.000.000 12.500.000 36.000.000 105.000.000 22.400.000 10.900.000
Desember 1977 : Pembagian
deviden
PT OPA = Rp 2.000.000 - 1.800.000 - (2.000.000) (1.800.000) - - (2.000.000)
PT PAPA= Rp 2.500.000 - (2.500.000) - - - (2.500.000) - -
36.000.000 104.300.000 24.000.000 10.500.000 34.200.000 102.500.000 22.400.000 8.900.000
31 Desember: Laba (rugi) Usaha
1. PT ANA : Rp 5.000.000 - - - - - - 4.000.000 4.000.000
2. PT PAPA
- Laba Usaha Rp 5.000.000
- Laba PT Ana Rp 4.000.000
Rp 9.000.000
-
-
-
5.000.000
-
-
-
5.000.000
3. PT OPA : Rugi Usaha
Rp 7.500.000
-
7.500.000
-
-
-
7.500.000
-
-
90% Laba PT Papa
Rp 9.000.000 - - - - 8.100.000 8.100.000 - -
Saldo per 31 Desember 1977 36.000.000 111.800.000 24.000.000 15.500.000 42.300.000 118.100.000 26.400.000 17.900.000
Metode Harga Perolehan
Apabila pada tanggal 31 Desember 1977, disusun neraca konsolidasi langsung
dari neraca individual ketiga perusahaan anggota afiliasi tersebut, maka
diperlukan analisa terdapat perubahan hak-hak para pemegang saham. Analisa ini
dimulai dari PT Ana, sehingga dapat ditentukan pengaruh perubahan pada PT Ana
terhadap hak-hak pemegang saham PT Papa yang pada akhirnya akan
mempengaruhi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa.
Eliminasi terhadap hak-hak pemilikan perusahaan sub induk pada perusahaan
anak, dan hak-hak pemilikan perusahaan induk pada perusahaan sub
induk didasarkan dari posisi hak-hak pemegang saham pada saat terjadinya
pemilikan saham. Hak-hak pemegang saham perusahaan sub induk pada metode
harga perolehan tidak seperti tercantum dalam buku-bukunya, melainkan juga
penyesuaian terhadap hak-hak pemilikannya pada perusahaan anak sampai dengan
tanggal tersebut.
Pada contoh ini hak-hak pemegang saham PT Papa (perusahaan sub induk) pada
tanggal 1 Januari 1977 terdiri dari :
Jumlah menurut buku-buku PT Papa :
Modal Saham Rp 25.000.000
Laba Yang Ditahan Rp 12.500.000
Dikurangi:
Rugi perusahaan anak (PT Ana)
(80% x Rp 2.000.000) (Rp 1.600.000) Rp 10.900.000
Jumlah Rp 35.900.000
Dengan demikian jurnal eliminasi, hak-hak pemegang saham minoritas dan
kenaikan saldo laba yang ditahan untuk perusahaan induk apabila metode harga
perolehan dipakai akan tampak sebagai berikut :
1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa atas PT Ana, sebesar 80% dari saldo
hak-hak pemegang saham pada tanggal 1 Januari 1976 sebagai berikut:
Modal Saham PT Ana Rp 20.000.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai
Buku saham Rp 8.000.000
Investasi Saham PT Ana Rp 24.000.000
Defisit PT Ana Rp 4.000.000
Hak-hak pemegang saham minoritas pada PT Ana dihitung dengan bertitik
tolak dari posisi rekening-rekening hak-hak pemegang saham pada tanggal 31
Desember 1977 sebagai berikut:
Hak-hak pemegang saham PT Ana per 31 Desember 1977 :
Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000
Laba Yang Ditahan (defisit) (Rp 2.000.000)
Jumlah Rp 23.000.000
Hak-hak pemegang saham minoritas 20% x Rp 23.000.000 = Rp 4.600.000
dengan perincian sebagai berikut:
Modal Saham (100 lembar) Rp 5.000.000
Defisit (20% x Rp 2.000.000) (Rp 400.000)
Jumlah Rp 4.600.000
Kenaikan hak-hak pemegang saham PT Ana dari Rp 20.000.000 pada tanggal
31 Desember 1975 menjadi Rp 23.000.000 pada tanggal 31 Desember 1977,
mengakibatkan kenaikan hak pemilikan PT Papa (melalui kenaikan saldo
Laba Yang Ditahan) dalam neraca yang dikonsolidasi sebesar : 80% x Rp
3.000.000 = Rp 2.400.000.
2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa sebesar 90% dari saldo
hak-hak pemegang saham pada tanggal 1 Januari 1977 sebesar Rp
35.900.000 sebagai berikut:
Modal Saham PT Papa Rp 22.500.000
Laba Yang Ditahan PT Papa Rp 9.810.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai
Buku Saham Rp 3.690.000
Investasi Saham-saham PT Papa Rp 36.000.000
Sedang hak-hak pemegang saham minoritas PT Papa dihitung dengan bertitik
tolak dari saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977
sebagai berikut :
Hak-hak pemegang saham PT Papa per 31 Desember 1977 :
Modal saham (500 lembar) Rp 25.000.000
Laba Yang Ditahan (menurut buku) Rp 15.500.000
Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan, sebagai akibat
Penurunan defisit PT Ana sejak 1 Januari 1976 sampai
Dengan 31 Desember 1977 Rp 2.400.000
Rp 17.900.000
Jumlah Rp 42.900.000
Hak-hak pemegang saham minoritas PT Papa adalah 10% dari Rp 42.900.000
atau Rp 4.290.000.
Eliminasi terhadap saldo Laba Yang Ditahan sebesar Rp 9.810.000 dari hak-
hak pemegang saham minoritas sebesar Rp 1.790.000 (10% x Rp 17.900.000)
mengakibatkan adanya kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Opa di
dalam neraca yang dikonsolidasi sebesar Rp 6.300.000 dari hasil perhitungan
yang berikut :
- Saldo Laba Yang Ditahan PT Papa per 31 Desember 1977 (termasuk kenaikan Laba Yang Ditahan PT Ana) Rp 17.900.000
Dikurangi:
- Saldo Laba Yang Ditahan PT Papa per 1 Januari 1977 (termasuk pengakuan atas rugi usaha PT Ana) Rp 10.900.000
- Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan sejak 1 Januari – 31 Desember 1977 Rp 7.000.000
- Hak pemilikan PT Opa 90% Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Opa
(perusahaan induk) Rp 6.300.000
Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31
Desember 1977, menurut metode harga perolehan adalah sebagai berikut :
Rekening Rekening
Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA
Eliminasi Neraca Konsolidasi
D K D K
Debit :
Investasi saham-saham
PT PAPA…………….
- Elim 90% Modal
saham……………..
- Elim 90% Laba Yang
Ditahan 1/1/1977
Rp 10.900.000……..
Selisih lebih Nilai Buku
di atas harga perolehan
saham……………….
Investasi saham-saham
PT ANA…………….
- Elim 80% Modal
Saham……………
- Elim 80% Defisit
1/1/1976
(Rp 5.000.000)…
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai
Buku Saham…………
Aktiva lain-lain……....
Kredit :
Macam-macam Utang…
Modal saham PT OPA..
Laba Yang Ditahan PT
OPA……………………
Modal saham PT PAPA.
- Elim 90%..................
Hak pemegeng saham
minoritas 10%...............
Laba Yang Ditahan PT
PAPA…………………
- Elim 90%.................. Hak pemegang saham
minoritas 10% dari
Rp 17.900.000………
Kenaikan saldo Laba
yang Ditahan untuk PT
OPA……………..
Modal saham PT
ANA………………..
- Elim 80%...............
Hak pemegang saham
20%............................
Defisit
PT ANA…………
- Elim 80%...............
Hak pemegang saham
minoritas 20% dari Rp
(2.000.000)………..
Kenaikan saldo Laba
Yang Ditahan PT
PAPA………………..
36.000.000
-
-
-
-
-
-
-
114.000.000
150.000.000
13.200.000
25.000.000
111.800.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24.000.000
-
-
-
51.000.000
75.000.000
34.500.000
-
-
25.000.000
-
-
15.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
27.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
-
-
(2.000.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.000.000
-
-
-
-
-
-
22.500.000
-
-
9.810.000
-
-
-
20.800.000
-
-
-
-
2.400.000
-
22.500.000
9.810.000
-
-
20.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.400.000
-
-
-
-
-
-
-
4.000.000
-
-
-
-
-
3.690.000
-
-
-
8.000.000
215.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
400.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
74.700.000
25.000.000
111.800.000
-
-
2.500.000
-
-
1.790000
6.300.000
-
-
5.000.000
-
-
-
-
150.000.000 75.000.000 50.000.000 58.710.000 58.710.000 227.090.000 227.090.000
PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977 Metode Harga Perolehan
Metode Equity
Pada metode equity, penyusunan neraca konsolidasi oleh PT Opa tidak perlu
melakukan analisa lebih dulu terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
hak-hak pemegang saham baik PT Ana maupun PT Papa. Penyusunan neraca
konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1977 langsung dari neraca individual,
dilakukan dengan mengeliminasi hak-hak pemilikan perusahaan induk atas
perusahaan anaknya sesuai dengan posisi hak-hak pemegang saham perusahaan
anak pada tanggal neraca. Demikian pula hak-hak pemegang saham minoritas
pada perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak dari posisi terakhir.
Adapun jurnal eliminasi yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1977 adalah
sebagai berikut :
1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa atas PT Ana 80% dari hak-hak
pemegang saham per 31 Desember 1977:
Modal Saham PT Ana Rp 20.000.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 8.000.000
Investasi saham-saham PT Ana Rp 26.400.000
Defisit PT Ana Rp 1.600.000
2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa, 90% dari hak-hak
pemegang saham per 31 Desember 1977:
Modal saham PT Ana Rp 22.500.000
Laba Yang Ditahan PT Papa Rp 16.110.000
Selisih lebih harga perolehan di atas nilai buku Rp 3.690.000
Investasi saham PT Papa Rp 42.300.000
Sedang bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi, menurut metode equity
akan tampak sebagai berikut :
Rekening Rekening
Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA
Eliminasi Neraca Konsolidasi
D K D K
Debit :
Investasi saham-saham
PT PAPA…………….
- Elim 90% Modal
saham……………..
- Elim 90% Laba Yang
Ditahan …………..
Selisih lebih harga
perolehan di atas Nilai
Buku saham…………
Investasi saham-saham
PT ANA…………….
- Elim 80% Modal
Saham……………
- Elim 80% Defisit….
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai
Buku Saham…………
Aktiva lain-lain……....
Kredit :
Macam-macam Utang…
Modal saham PT OPA..
Laba Yang Ditahan PT
OPA……………………
Modal saham PT PAPA.
- Elim 90%..................
Hak pembelian saham
minoritas 10%...............
Laba Yang Ditahan PT
PAPA…………………
- Elim 90%.................. Hak pemegang saham
minoritas 10% ………
Modal saham PT
ANA………………..
- Elim 80%...............
Hak pemegang saham
20%............................
Defisit PT ANA……..
- Elim 80%...............
Hak pemegang saham
minoritas 20% ………
42.300.000
-
-
-
-
-
-
-
114.000.000
156.300.000
13.200.000
25.000.000
118.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26.400.000
-
-
-
51.000.000
77.400.000
34.500.000
-
-
25.000.000
-
-
17.900.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
27.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
-
-
(2.000.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
1.600.000
-
-
-
-
-
-
22.500.000
-
-
16.110.000
-
-
20.000.000
-
-
-
-
-
22.500.000
16.110.000
-
-
20.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.600.000
-
-
-
-
3.690.000
-
-
-
8.000.000
215.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
400.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
74.700.000
25.000.000
118.100.000
-
-
2.500.000
-
-
1.790.000
-
-
5.000.000
-
-
-
156.300.000 77.400.000 50.000.000 60.210.000 60.210.000 227.090.000 227.090.000
PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977 Metode Equity
Pemilikan tidak langsung:
Hak kontrol diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara perusahaan-
perusahaan anak.
Hak kontrol oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain yang diperoleh
melalui cara ini dilakukan/terjadi dengan memiliki secara langsung sebagian
saham perusahaan lain tersebut dan sebagian lagi pemilikan saham melalui
perusahaan afiliasinya.
Contoh 3 :
PT Dany membeli 125 lembar saham-saham PT Essy dengan harga @Rp 60.000
per lembar pada tanggal 1 Januari 1976. Setahun kemudian PT Papa membeli 400
lembar saham-saham PT Dany dengan harga @Rp 75.000 per lembar dan 250
lembar saham-saham PT Essy dengan harga @Rp 70.000 per lembar.
Baik PT Papa, PT Dany maupun PT Essy masing-masing memiliki 500 lembar
saham yang beredar dengan nilai nominal @Rp 50.000 per lembar.
Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan dan laba(rugi) usaha serta
pembagian deviden ketiga perusahaan :
Keterangan PT. Papa (Rp) PT. Dany (Rp) PT. Essy (Rp)
Laba yang ditahan, 31/12/1977
Laba (rugi) usaha, tahun 1976
Pembagian Deviden, Des 1977
Laba (rugi) usaha, tahun 1977
45.000.000
10.000.000
5.000.000
7.500.000
5.000.000
4.375.000
2.000.000
5.000.000
2.500.000
2.500.000
2.000.000
3.000.000
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan pengaruh perubahan hak-hak pemegang
saham (saldo Laba Yang Ditahan) terhadap saldo rekening investasi saham dan
laba yang ditahan pada PT Papa dan PT Dany untuk tahun 1976 dan tahun 1977
menurut masing-masing metode pencatatan investasi saham (pada perusahaan
anak).
Keterangan
Metode Harga Perolehan Metode Equity
Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT DANY Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT DANY
Inves Saham
PT DANY
Inves Saham
PT ESSY
Laba yang
Ditahan Inves Saham
PT ESSY
Laba yang
Ditahan
Inves Saham
PT DANY
Inves Saham
PT ESSY Laba yang
Ditahan
Inves Saham
PT ESSY
Laba yang
Ditahan
31 Desember 1975 :
Saldo - - 45.000.000 - 5.000.000 - - 45.000.000 - 5.000.000
1 Januari 1976 :
PT Dany membeli 125 lembar saham PT
Essy
- - - 7.500.000 - - - - 7.500.000 -
- - 45.000.000 7.500.000 5.000.000 - - 45.000.000 7.500.000 5.000.000
31 Desember 1976 : Laba (rugi) usaha
PT Essy = Rp 2.500.000 - - - - - - -
- - -
PT Dany = Rp 4.375.000 - - - - 4.375.000 - - - - 4.375.000
PT Papa = Rp 10.000.000 - - 10.000.000 - - - - 10.000.000 - -
- - 55.000.000 7.500.000 9.375.000 - - 55.000.000 7.500.000 9.375.000
1 Juni 1977 :
PT Papa beli 400 lembar saham PT Dany 30.000.000 - - - - 30.000.000 - - - -
PT Papa beli 200 lembar saham PT Essy - 17.500.000 - - - - 17.500.000 - - -
Pengakuan bagian laba : PT Essy tahun 1976
oleh PT Dany, sejak diperolehnya hak
kontrol oleh PT Papa dan PT Dany
(25% x 2.500.000)
- - - - - - - - 625.000 625.000
30.000.000 17.500.000 55.000.000 7.500.000 9.375.000 30.000.000 17.500.000 55.000.000 8.125.000 10.000.000
Desember 1977 :
Pembagian deviden
PT Essy = Rp 2.000.000
- - 1.000.000 - 500.000 - (1.000.000) - (500.000) -
PT Dany = Rp 2.000.000 - - 1.600.000 - (2.000.000) (1.600.000) - - - (2.000.000)
PT Papa = Rp 5.000.000 - - (5.000.000) - - - - (5.000.000) - -
30.000.000 17.500.000 52.600.000 7.500.000 7.875.000 28.400.000 16.500.000 50.000.000 7.625.000 8.000.000
31 Desember: Laba (rugi) Usaha
PT Essy : Rp 3.000.000 - - - - - - 1.500.000 1.500.000 - -
PT Dany
- Laba Usaha Rp 5.000.000
- 25% Laba PT Essy Rp 750.000
Jumlah Rp 5.750.000
-
-
-
-
-
-
-
-
5.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
750.000
5.000.000
750.000
PT Papa
- Laba Usaha Rp 7.500.000
- 80% Laba PT Dany Rp 4.600.000
-
-
-
-
7.500.000
-
-
-
-
-
-
4.600.000
-
-
7.500.000
4.600.000
-
-
-
-
Jumlah 30.000.000 17.500.000 60.100.000 7.500.000 12.875.000 33.000.000 18.000.000 63.600.000 8.375.000 13.750.000
Metode Harga Perolehan
Apabila metode harga perolehan dipakai dan neraca konsolidasi disusun langsung
dari individual perusahaan-perusahaan anggota afiliasi, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu :
1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy
Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy dilakukan sebesar
25% dari saldo hak-hak pemegang saham pada saat terjadinya pemilikan
saham (1 Januari 1976) yang terdiri dari:
- Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000
- Laba yang Ditahan Rp 2.500.000
Jumlah Rp 27.500.000
Sehingga jurnal eliminasinya akan tampak sebagai berikut :
Modal Saham PT Essy Rp 6.250.000
Laba Yang Ditahan PT Essy Rp 625.000
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 625.000
Investasi Saham-saham PT Essy Rp 7.500.000
Dalam neraca konsolidasiharus diakui adanya kenaikan saldo Laba Yang
Ditahan oleh PT Dany atas bagian laba yang belum dibagikan PT Essy sejak
1 Januari 1976 sampai dengan 31 Desember 1977 sebesar Rp 875.000 dengan
perhitungan sebagai berikut :
- Saldo Laba Yang Ditahan per 31/12/1977 Rp 6.000.000
- Saldo Laba Yang Ditahan per 1/1/1976 (Rp 2.500.000)
Kenaikan Rp 3.500.000
Hak Pemilikan PT Dany 25%
Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan Untuk PT Dany Rp 875.000
2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Essy
Hal ini dilakukan sebesar 50% dari saldo hak-hak pemegang saham PT Essy
pada tanggal 1 Januari 1977 yang terdiri dari :
Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000
Laba Yang Ditahan (2.500.000 + 2.500.000) Rp 5.000.000
Jumlah Rp 30.000.000
Dengan demikian jurnak eliminasinya akan tampak sebagai berikut :
Modal Saham PT Essy Rp 12.500.000
Laba Yang Ditahan PT Essy Rp 2.500.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.500.000
Investasi Saham-saham PT Essy Rp 17.500.000
Pada metode harga perolehan, di dalam neraca individual belum diakui
adanya bagian laba pada perusahaan afiliasi yang belum dibagi sebagai
deviden. Akan tetapi di dalam neraca yang dikonsolidasi bagian laba tersebut
harus diakui dan dilaporkan sebagai bagian saldo Laba Yang Ditahan
perusahaan induk. Oleh sebab itu PT Papa harus mengakui adanya kenaikan
Saldo Laba Yang Ditahan atas bagian laba yang diperoleh PT Essy sejak 1
Januari sampai dengan 31 Desember 1977 sebesar Rp 500.000 dari hasil
perhitungan berikut :
Saldo Laba Yang Ditahan per 31/12/1977 Rp 6.000.000
Saldo Laba Yang Ditahan per 1/1/1997 (Rp 5.000.000)
Jumlah kenaikan Rp 1.000.000
Hak Pemilikan PT Papa 50%
Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Papa Rp 500.000
3) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Dany
Eliminasi ini dilakukan sebesar 80% dari saldo hak-hak pemegang saham PT
Dany pada tanggal 1 Januari 1977 yang meliputi :
Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000
Laba Yang Ditahan(menurut buku) Rp 9.375.000
Bagian laba atas laba PT Essy tahun
1976 (25% x 2.500.000) Rp 625.000
Rp 10.000.000
Jumlah Rp 35.000.000
Sehingga ayat jurnal eliminasinya adalah :
Modal Saham PT Dany Rp 20.000.000
Laba Yang Ditahan PT Dany Rp 8.000.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.000.000
Investasi saham-saham PT Dany Rp 30.000.000
Dalam neraca konsolidasi kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Papa
dihitung sebagai berikut :
- Saldo Laba Yang Ditahan PT Dany per 31/12/1977:
- Per buku (neraca) Rp 12.875.000
- Bagian laba atas pemilikan saham pada
PT Essy (lihat perhitungan sebelumnya) Rp 875.000
Rp 13.750.000
- Saldo Laba Yang Ditahan PT Dany per 1/1/1977
(lihat perhitungan di atas) Rp 10.000.000
Jumlah Kenaikan Rp 23.750.000
Hak Pemilikan PT Papa 80%
Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Papa Rp 3.000.000
Menurut metode harga perolehan bentuk daftar lajur konsolidasi yang disusun
oleh PT Papa pada tanggal 31 Desember 1977 sebagai berikut :
Rekening Rekening
Neraca PT PAPA PT DANY PT ESSY
Eliminasi Neraca Konsolidasi
D K D K
Debit :
Investasi saham-saham PT
Dany…………….
- Elim 80% Modal
saham……………..
- Elim 80% LYD 1/1/1977
Selisih lebih harga perolehan
di atas Nilai Buku
saham…………
Investasi saham-saham PT
Essy…………….
- Elim 50% Modal
Saham……………
- Elim 50% LYD 1/1/1977
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai Buku
Saham…………
Investasi Saham PT Essy….
- Elim 25% Modal Saham..
- Elim 25% LYD 1/1/1976
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai Buku
Saham…………………….
Aktiva lain-lain……....
Kredit :
Macam-macam Utang…
Modal saham PT Papa..
Laba Yang Ditahan PT Papa.
Modal saham PT Dany…….
- Elim 80%..................
Hak pembelian saham
minoritas 20%...............
Laba Yang Ditahan PT Dany
- Elim 80%.................. Hak pemegang saham
minoritas 20% x 13.750.000
Kenaikan saldo LYD PT
Papa……………………….
Modal saham PT Essy……
- Elim 50%........................
- Elim 25%.........................
Hak pemegang saham
25%.......................................
LYD PT Essy………………
- Elim 50%.........................
- Elim 25%........................
Hak pemegang saham
minoritas 25% x 6.000.000..
Kenaikan LYD PT Dany….
Kenaikan saldo LYD PT
Papa………………………..
30.000.000
-
-
-
17.500.000
-
-
-
-
-
-
-
77.500.000
125.000.000
39.900.000
25.000.000
60.100.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.500.000
-
-
-
67.500.000
75.000.000
37.125.000
-
-
25.000.000
-
-
12.875.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
19.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
-
-
-
6.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
8.000.000
-
-
-
12.500.000
6.250.000
-
-
2.500.000
625.000
-
*875.000
-
-
20.000.000
8.000.000
-
-
12.500.000
2.500.000
-
-
6.250.000
625.000
-
-
-
-
-
-
-
-
*875.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.000.000
-
-
-
2.500.000
-
-
-
625.000
195.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
96.025.000
25.000.000
60.100.000
-
-
5.000.000
-
-
2.750.000
3.000.000
-
-
-
6.250.000
-
-
-
1.500.000
-
500.000
125.000.000 75.000.000 50.000.000 50.750.000 50.750.000 200.750.000 200.750.000
PT PAPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977 Metode Harga Perolehan
Metode Equity
Menurut metode equity apabila PT Papa pada contoh 3 di muka menyusun neraca
konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1977, jurnal eliminasinya adalah :
1. Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy dilakukan sebesar
25% dari saldo hak-hak pemegang saham PT Essy pada tanggal 31
Desember 1977 sebagai berikut :
Modal Saham PT Essy Rp 6.250.000
Laba Yang Ditahan PT Essy Rp 1.500.000
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 625.000
Investasi saham-saham PT Essy Rp 8.375.000
2. Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Essy dilakukan sebesar
50% dari saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977
sebagai berikut :
Modal Saham PT Essy Rp 12.500.000
LYD PT Essy Rp 3.000.000
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.500.000
Investasi saham-saham PT Essy Rp 18.000.000
3. Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Dany dilakukan sebesar
80% dari saldo hak-hak pemegang saham PT Dany pada tanggal 31
Desember 1977 sebagai berikut :
Modal Saham PT Dany Rp 20.000.000
LYD PT Dany Rp 11.000.000
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.000.000
Investasi saham-saham PT Dany Rp 33.000.000
Atas dasar jurnal-jurnal eliminasi tersebut di atas, maka bentuk daftar lajur
penyusunan neraca konsolidasi menurut metode equity adalah sebagai berikut :
Rekening Rekening
Neraca PT PAPA PT DANY PT ESSY
Eliminasi Neraca Konsolidasi
D K D K
Debit :
Investasi saham-saham PT
Dany…………….
- Elim 80% Modal
saham……………..
- Elim 80% LYD ……….
Selisih lebih harga perolehan
di atas Nilai Buku
saham…………
Investasi saham-saham PT
Essy…………….
- Elim 50% LYD
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai Buku
Saham…………
Investasi Saham PT Essy….
- Elim 25% Modal Saham..
- Elim 25% LYD …………
Selisih lebih Harga
Perolehan di atas Nilai Buku
Saham…………………….
Aktiva lain-lain……....
Kredit :
Macam-macam Utang…
Modal saham PT Papa..
Laba Yang Ditahan PT Papa.
Modal saham PT Dany…….
- Elim 80%..................
Hak pemegang saham
minoritas 20%...............
Laba Yang Ditahan PT Dany
- Elim 80%.................. Hak pemegang saham
minoritas 20% x 13.750.000
Modal saham PT Essy……
- Elim 50%........................
- Elim 25%.........................
Hak pemegang saham
25%.......................................
LYD PT Essy………………
- Elim 50%.........................
- Elim 25%........................
Hak pemegang saham
minoritas 25% x 6.000.000..
33.000.000
-
-
-
18.000.000
-
-
-
-
-
-
77.500.000
128.500.000
39.900.000
25.000.000
63.600.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.375.000
-
-
-
67.500.000
75.875.000
37.125.000
-
-
25.000.000
-
-
13.750.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
19.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
25.000.000
-
-
-
6.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
11.000.000
-
-
12.500.000
6.250.000
-
-
3.000.000
1.500.000
-
-
20.000.000
11.000.000
-
12.500.000
3.000.000
-
-
6.250.000
1.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.000.000
-
-
2.500.000
-
6.250.000
-
625.000
195.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
96.025.000
25.000.000
63.600.000
-
-
5.000.000
-
-
2.750.000
-
-
-
6.250.000
-
-
-
1.500.000
128.500.000 75.875.000 50.000.000 54.250.000 54.250.000 200.125.000 200.125.000
PT PAPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977 Metode Equity
Saling Memiliki saham:
Pemilikan saham pada perusahaan anak, terjadi pada saat perusahaan anak
didirikan.
Perusahaan induk di satu pihak memiliki saham-saham perusahaan anak, dan di
pihak lain perusahaan anak juga memiliki sebagian saham-saham perusahaan
induk. Apabila hal ini terjadi maka laba(rugi) dan atau kenaikan(penurunan) saldo
Laba Yang Ditahan selama terjadinya saling pemilikan dari perusahaan afiliasi
akan saling mempengaruhi satu sama lain.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, terhapad saham-saham perusahaan induk
yang dimiliki oleh perusahaan anak tidak boleh diperlakukan sebagai modal
saham yang beredar di dalam neraca konsolidasi.
Di dalam neraca konsolidasi hak-hak pemilikan saham oleh perusahaan anak atas
perusahaan induk harus dieliminasi. Hal tersebut juga sama terhadap pemilikan
perusahaan induk atas perusahaan anak.
Contoh 4 :
PT Wijaya memiliki 750 lembar saham-saham PT Ekawati yang dibeli pada
tanggal 1 Januari 1976, yaitu pada saat perusahaanPT Ekawati didirikan dengan
harga @ Rp 100.000 per lembar. Satu tahun berikutnya yaitu tanggal 1 Januari
1977 PT Ekawati membeli 100 lembar saham PT Wijaya dengan harga @ Rp
150.000 per lembar. PT Wijaya dan PT Ekawati memiliki 1000 lembar saham
yang beredar dengan nominal @ Rp 100.000 per lembar. Di bawah ini data
mengenai saldo Laba Yang Ditahan pada tanggal 31 Desember 1975 danLaba
(rugi) usaha, serta deviden yang dibagikan masing-masing perusahaan.
Keterangan PT. Wijaya (Rp) PT. Ekawati (Rp)
Laba yang ditahan, 31/12/1975
Laba (rugi) usaha, tahun 1976
Pembagian Deviden, Des 1977
Laba (rugi) usaha, tahun 1977
15.000.000
10.000.000
5.000.000
7.375.000
-
5.000.000
2.000.000
2.500.000
Berikut adalah ikhtisar perubahan yang terjadi pada rekening Investasi Saham dan
Laba Yang Ditahan jika metode harga perolehan dan metode equity yang dipakai
pada kedua perusahaan tersebut:
Keterangan
Metode Harga Perolehan Metode Equity
Buku-buku PT Wijaya Buku-buku PT Ekawati Buku-buku PT Wijaya Buku-buku PT Ekawati
Inves Saham PT
Ekawati
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
Wijaya
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
Ekawati
Laba yang
Ditahan
Inves Saham PT
Wijaya
Laba yang
Ditahan
31 Desember 1975 : Saldo - 15.000.000 - - - 15.000.000 - -
1 Januari 1976 : beli 750 lembar
saham PT Ekawati 75.000.000 - - - 75.000.000 - - -
75.000.000 15.000.000 - - 75.000.000 15.000.000 - -
31 Desember 1976 : Laba (rugi)
usaha
PT Ekawati = Rp 15.000.000 - - - 5.000.000 3.750.000 3.750.000 - 5.000.000
PT Wijaya = Rp 10.000.000 - 10.000.000 - - - 10.000.000 - -
75.000.000 25.000.000 - 5.000.000 78.750.000 28.750.000 - 5.000.000
1 Januari 1977 : Beli 100 lembar
saham PT Wijaya - - 15.0000.000 - - - 15.000.000 -
75.000.000 25.000.000 15.000.000 5.000.000 78.750.000 28.750.000 15.000.000 5.000.000
Desember 1977 : Pembagian
deviden
PT Ekawati = Rp 2.000.000 - 1.500.000 - (2.000.000) (1.500.000) - - (2.000.000)
PT Wijaya = Rp 5.000.000 - (5.000.000) - 500.000 - (5.000.000) (500.000) -
75.000.000 21.500.000 15.000.000 3.500.000 77.250.000 23.750.000 14.500.000 3.000.000
31 Desember: Laba (rugi) Usaha
1. PT Ekawati = Rp 2.500.000 - - - 2.500.000 2.625.000 2.625.000 - 2.500.000
2. PT Wijaya = Rp 7.375.000
- 7.375.000 - - - 7.375.000 1.000.000 1.000.000
Saldo per 31 Desember 1977 75.000.000 28.875.000 15.000.000 6.000.000 79.875.000 33.750.000 15.500.000 6.500.000
Metode Harga Perolehan
Apabila metode ini dipakai maka pengakuan periodik terhadap bagian laba (rugi)
yang didapat anggota perusahaan afiliasi tidak diperlukan baik pada buku-buku
perusahaan induk (PT Wijaya) maupun pada buku-buku perusahaan anak
(PT Ekawati). Akan tetapi di dalam neraca konsolidasi, khususnya dalam rangka
menentukan hak-hak para pemegang saham minoritas (PT Ekawati), maka
pengakuan atas bagian laba yang belum dibagi sebagai deviden oleh PT Wijaya
harus dilakukan. Oleh sebab itu pada metode harga perolehan bukan laba(rugi)
periodik yang dipakai sebagai titik tolaknya, melainkan saldo Laba Yang Ditahan
pada tangal neraca.
Dengan demikian saldo Laba Yang Ditahan masing-masing perusahaan di dalam
neraca yang dikonsolidasi dihitung sebagai berikut:
Jika X, adalah saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya, per 31 Desember 1977
Y, adalah saldo Laba Yang Ditahan PT Ekawati, per 31 Desember 1977
Maka X = Rp 28.875.000 + 0,75 Y
Y = Rp 6.000.000 + 0,10 [ X – ( 25.000.000 +
= 0,75 x 5.000.000)]
Sehingga saldo Laba Yang Ditahan PT Ekawati dapat dihitung sebagai berikut :
Y = Rp 6.000.000 + 0,10 (X – 28.750.000)
= Rp 6.000.000 + 0,10 (28.875.000 + 0,75Y – 28.750.000)
= Rp 6.000.000 + 2.887.500 + 0,075Y – 2.875.000
0,925Y = Rp 6.012.500
= Rp 6.500.000
Sedang saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya dapat dihitung sebagai berikut :
X = 28.875.000 + 0,75Y
X = 28.875.000 + 0,75 x 6.500.000
X = Rp 33.750.000
Hak pemegang saham minoritas pada PT Ekawati terhadap saldo Laba Yang
Ditahan selanjutnya dihitung sebesar 25% dari jumlah Rp 6.500.000 sedang
selebihnya merupakan bagian (saldo Laba Yang Ditahan) untuk PT Wijaya.
Oleh sebab itu jurnal eliminasinya untuk penyusunan neraca konsolidasi pada
tanggal 31 Desember 1977, menurut metode harga perolehan sebagai berikut :
1) Eliminasi hak pemilikan PT Wijaya terhadap PT Ekawati dilakukan atas
dasar posisi hak pemegang sahamnya pada tanggal 1 Januari 1976 :
Modal Saham PT Ekawati Rp 75.000.000
Inves Saham PT Ekawati Rp 75.000.000
2) Eliminasi hak penyertaan PT Ekawati pada PT Wijaya dilakukan dengan
bertitik tolak pada saldo hak-hak pemegang sahamnya pada tanggal 1
Januari 1977 sebagai berikut :
Modal Saham PT Wijaya Rp 10.000.000
Laba Yang Ditahan PT Wijaya Rp 2.875.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas
Nilai Buku Saham Rp 2.125.000
Inves Saham PT Wijaya Rp 15.000.000
Metode Equity
Pada metode equity pengakuan periodik terhadap laba (rugi) usaha yang diperoleh
perusahaan afiliasi diperlukan pada buku-buku perusahaan yang mempunyai
penyertaan modal. Pengakuan bagian atas laba usaha PT Ekawati sebanyak 75%
dalam satu tahun buku 1976 oleh PT Wijaya dengan mudah dapat ditentukan yaitu
75% x Rp 5.000.000 = Rp 3.750.000.
Untuk menentukan besarnya laba masing-masing perusahaan itu dapat dilakukan
sebagai berikut :
Apabila misalnya X adalah besarnya laba PT Wijayadalam tahun1977
Y adalah besarnya laba PT Ekawati dalam 1977;
maka diperoleh persamaan:
(1) X = 7.375.000 + 0,75Y
(2) Y = 2.500.000 + 0,10X
Kemudian X dihitung sebagai berikut :
X = 7.375.000 + 0,75(2.500.000 + 0,10X)
X = 7.375.000 + 1.875.000 + 0,075X
0,925 X = 9.250.000
X = 10.000.000
Sedang Y dihitung sebagai berikut :
Y = 2.500.000 + 0,10X
Y = 2.500.000 + 0,10 + 10.000.000
Y = 3.500.000
Pengakuan atas bagian laba dari pemilikan saham oleh masing-masing perusahaan
dihitung atas dasar jumlah-jumlah tersebut di atas.
1) Pengakuan bagian atas laba PT Ekawati oleh PT Wijaya untuk tahun buku
1977 adalah 75% x Rp 3.500.000 = Rp 2.625.000
Investasi saham PT Ekawati Rp 2.625.000
Laba (rugi) PT Ekawati – (Laba Yang Ditahan) Rp 2.625.000
2) Pengakuan bagian atas laba PT Wijaya oleh PT Ekawati dalam tahun 1977
sebesar Rp 1.000.000 (10% x Rp 10.000.000)
Investasi saham PT Wijaya Rp 1.000.000
Laba (rugi) PT Wijaya – (Laba Yang Ditahan) Rp 1.000.000
Dengan adanya pengakuan terhadap bagian laba (rugi) periodik ini pada metode
equity, neraca individual telah menunjukkan hak-hak pemilikan atas penyertaan
modal masing-masing perusahaan sesuai dengan nilai buku hak pemegang
sahamnya. Oleh karena itu apabila kemudian disusun neraca konsolidasi, maka
eliminasi terhadap hak-hak pemilikan masing-masing perusahaan didasarkan pada
posisi investasi saham dan hak-hak pemegang saham pada tanggal neraca sebagai
berikut :
1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Wijaya atas PT Ekawati dilakukan 75% dari
saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977.
Modal saham PT Ekawati Rp 75.000.000
Laba Yang Ditahan PT Ekawati Rp 4.875.000
Investasi saham PT Ekawati Rp 79.875.000
2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Ekawati atas PT Wijaya sebesar 10% dari
saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977.
Modal saham PT Wijaya Rp 10.000.000
Laba Yang Ditahan PT Wijaya Rp 3.375.000
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Saham Rp 2.125.000
Investasi saham PT Wijaya Rp 15.500.000
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung dan
mutual holding secara berturut-turut sebagai berikut:
a. Hak control yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung :
1) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak
kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.
2) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya
kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.
3) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara
perusahaan-perusahaan (anak).
b. Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak
terjadi setelah perusahaan berjalan.
1) Pemilikan tidak langsung :
Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi sesudah adanya
hak kontrol perusahaan induk atas perusahaan sub induk.
Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya
hak control oleh perusahaan induk terhadap perusahaan sub
induk.
Hak control diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara
perusahaan-perusahaan anak
2) Saling memiliki saham
Pemilikan saham pada perusahaan anak, terjadi pada saat
perusahaan (anak) didirikan.
Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi setelah
perusahaan anak berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Hadori Yunus dan Drs. Harnanto. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi
Pertama. Yogyakarata: Penerbit BPFE, 2000.