akhlak agam

Upload: ahsan-farmasi

Post on 06-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Akhlak Agam

    1/3

    AKHLAK, IMPLEMENTASI IMAN DALAM KEHIDUPAN 

    Akhlak  menempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik menurut pandangan Allah maupun menurut pandangan masyarakat. Seseorang dihormati dan memperoleh

     penghargaan tinggi yang tulus apabila akhlaknya baik, sebaliknya orang dianggap rendah dan

    dilecehkan bila akhlaknya buruk. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah tersebut?Ensiklopedi Islam mendefinisikan akhlak sebagai keadaan yang melekat di dalam jiwa sehingga

    dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran,

     pertimbangan dan penelitian. Ensiklopedi Hukum Islam memaknai akhlak sebagai tingkah laku

     yang lahir dari manusia dengan sengaja , tidak dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan. Pengertian yang serupa kita dapatkan dari Ibnu Maskawaih, Al Ghaali dan ulama lain.

    ari beberapa telaahan tersebut kita memperoleh pemahaman bahwa suatu perbuatan disebutakhlak bila memenuhi dua persyaratan. Pertama, disengaja, bukan sebuah kebetulan dan bukan

    karena keterpaksaan. !agi orang "ukmin, perbuatan itu dilakukannya #karena Allah$, dia

    senantiasa memenuhi perintah Al %ur$an untuk merealisasikan ikrarnya& 'Sesungguhnyashalatku, amal ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah (uhan semesta alam). *%S Al

    An$aam +& /0. Kedua, sudah menjadi kebiasaan sehingga untuk melakukannya orang tidak

     perlu berpikir panjang, tidak lagi mempertimbangkan baik dan buruknya, untung dan ruginya.Seseorang yang pada suatu ketika memberi sumbangan harta tetapi setelah berpikir panjang, atau

    hanya sekali-sekali, maka dia belum disebut berakhlak penderma atau dermawan. ia barudimasukkan oleh Allah atau masyarakat sebagai berakhlak penderma apabila perbuatan memberi

    itu sudah menjadi kebiasaannya.

    Secara etimologis, perkataan akhlak merupakan bentuk jamak dari khulu1, sedangkan khulu1

    satu akar kata dengan 2hali1 3 4ang "aha 5encipta yaitu Allah, dan makhlu1 3 ciptaan Allah,termasuk manusia. engan demikian akhlak bersangkutan erat dengan hubungan antara manusia

    dengan Allah, baik yang berkenaan dengan niat dan tujuan perbuatan, maupun dengan nilai-nilai

    +6alues dan norma-norma +norms yang menjadi acuan untuk menetapkan apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk, bermanfaat atau mengandung banyak mudharat.

    Inilah yang membedakan antara akhlak dengan etika atau budi pekerti rekacipta manusia. (etapimeskipun berbeda sumber, akhlak tidak mesti bertentangan dengan etika, karena tatkalamencipta manusia, Allah telah melengkapinya dengan kecenderungan kepada yang benar dan

    yang baik. 2ecenderungan batin ini berpangkal kepada keyakinan asasi kepada (uhan 4ang

    "aha Esa. Secara metaforik Al %ur$an menuturkan bahwa tatkala janin manusia terbentuk, AllahS7( bertanya kepadanya8 “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Manu!ia dalam "u#ud $an%

    !an%at a"al itu men#a"a&' “Benar, En%kau Tuhan kami( kami men#adi !ak!i men%enai hal

    itu” !"# Al A$raa% &'() *'+.

    http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2010/02/akhlak-implementasi-iman-dalam.htmlhttp://hilmanmuchsin.blogspot.com/2010/02/akhlak-implementasi-iman-dalam.html

  • 8/17/2019 Akhlak Agam

    2/3

    !erkenaan dengan keterangan Al %ur$an ini 9asulullah SA7 menyatakan bahwa setiap bayi

    dilahirkan dalam keadaan fitrah +suci dan cenderung kepada kesucian. "aka orangtuanya yangmenjadikan dia 4ahudi, :asrani atau "ajusi. *;9 !ukhari0. "eskipun demikian, kenyataan

    menunjukkan bahwa sebagian orang menjalani kehidupan yang melenceng dari fitrahnya.

    2eadaan itu disebabkan oleh dorongan nafsu yang tidak terkendali dengan semestinya.

    Sebenarnya nafsu yang ada pada manusia itu bukan sesuatu yang buruk, tetapi justru menjadi

     pendorong untuk mengembangkan budayanya. :afsu menjadikan orang bersemangat untuk berikhtiar mencapai keberhasilan dan menikmati setiap proses ikhtiarnya itu. 2arena itu nafsu

    tidak boleh dikekang terlalu keras, karena hal itu berakibat matinya kreatifitas dan kegembiraan

    hidup di dunia. (etapi nafsu cenderung berlebihan, dan kondisi yang demikian itu membawa

    orang melakukan berbagai keburukan. "aka orang harus berikhtiar dengan sungguh-sungguhuntuk mengendalikan nafsunya, sehingga tidak terlalu kuat tetapi juga tidak terlampau lemah.

    *%S Al Israa$ +0. "aka Allah menurunkan perintah kepada manusia&

    )"akanlah dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan, karena ia tidak suka kepada orang-orang yang berlebih-lebihan). *%S Al A$raaf +

  • 8/17/2019 Akhlak Agam

    3/3

    5etunjuk Allah yang berupa informasi tentang jalan yang baik dan yang buruk itu tidak dengan

    sendirinya membawa orang masuk ke jalan yang baik dan menjauh dari jalan yang buruk. :afsu

    yang berada di dalam kendali syeitan justru lebih tertarik kepada keburukan dibanding kebaikan.Fangankan tawaran surga yang baru akan didapatkan di dalam kehidupan akhirat, lulus ujian atau

    kenaikan jabatan yang dekat, yang ditawarkan kepada orang yang mau bekerja keras, ditolak

    oleh orang yang lebih suka bermalas-malasan. Fangankan ancaman neraka yang banyak orangtidak segera dapat mencernanya, kesengsaraan berat bagi orang yang mengonsumsi narkoba,

    yang bukti-buktinya telah nampak jelas,acap kali tidak mampu mencegah orang untuk masuk ke

     jalan menuju neraka dunia itu. "aka sebagaimana telah dikemukakan di atas, upayamengendalikan nafsu sungguh bukan pekerjaan yang mudah. 2arena itu ketika pulang dari

     perang !adar yang dahsyat 9asulullah SA7 bersabda& '2ita pulang dari jihad kecil untuk

    menuju jihad besar, yaitu jihad terhadap nafsu).

    Allah S7( yang "aha 5engasih menolong manusia di dalam usahanya itu dengan menurunkan

    agama, yang intinya adalah petunjuk untuk mengendalikan nafsu. "engenai hal ini 9asulullah

    SA7 bersabda& 'Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.) *;9

    Imam "alik0. Sesuai dengan ucapannya itu beliau senantiasa membimiGbing dan mendidikummatnya, secara indi6idual maupun komunal, dengan ucapan maupun contoh perbuatan, agar

    melakukan dan membiasakan diri kepada akhlak yang baik. "enjawab pertanyaan beberapasahabat, isteri :abi "uhammad SA7 #Aisyah 9A menyatakan testimoninya& 'Akhlak

    9asulullah adalah Al %urCan).

    9asul sendiri menerangkan bahwa Allah S7( adalah sumber utama bagi pembinaan akhlak.

    !eliau bersabda& '!erakhlaklah kamu dengan akhlak Allah). ia menyayangi tanpa berharap

    mendapat balasan apapun dari yang disayanginya. ia memberi tanpa batas. ia berbuat baik

    kepada yang beriman maupun yang durhaka kepada-:ya. Sudah tentu tidak ada seorangpun yangmampu memiliki akhlak seperti Allah, tetapi upaya menuju kondisi demikian harus dilakukan

    dengan sungguh-sungguh. Ini berarti, orang dianggap berakhlak baik bila berproses menuju

    keadaan yang lebih baik.

    "engenai kepada siapa orang berakhlak baik, ulama membaginya ke dalam dua golongan besar.5ertama adalah akhlak yang baik kepada Al 2hali1, sang 5encipta segala sesuatu yaitu Allah

    S7(. 2edua, akhlak yang baik kepada makhluk, ciptaan Allah, khususnya makhluk yang

    manusia dapat berinteraksi dengan mereka, yaitu sesama manusia, fauna, flora dan benda-benda

    lain yang mengisi alam raya ini. Akhlak kepada Allah dan akhlak kepada ciptaan Allah bukandua hal yang terpisah, tetapi berjalin secara harmonis8 yang satu akan memengaruhi yang lain.

    Akhlak mulia kepada Allah membentuk akhlak baik kepada sesama makhluk, dan sebaliknya

    akhlak baik kepada segala ciptaan akan mendekatkan dia kepada 5encipta segala sesuatu, AllahS7(. *Sakib "achmud0.