akad musyÂrakah ah mutanÂqishah perspektif … · i akad musyÂrakah mutanÂqishah perspektif...
TRANSCRIPT
AKAD MUSYÂRAKAH
JURU
UNIVERSITAS ISLA
AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM
SKRIPSI
Oleh:
Nur Hotimah
NIM. 08220030
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBR
MALANG
2012
KUM ISLAM
IBRAHIM
i
AKAD MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I.)
Oleh:
Nur Hotimah
NIM. 08220030
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2012
PER
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan ra
penulis menyatakan bahw
AKAD MUSYÂRAKAH
benar-benar merupakan k
memindah data milik oran
ada penjiplakan, duplikas
sebagian, maka skripsi d
demi hukum.
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan k
bahwa skripsi dengan judul:
AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM
akan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan dupl
ik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti disusun o
plikasi, atau memindah data orang lain, baik keseluru
ripsi dan gelar sarjana yang telah diperoleh karenan
Malang, 20 M
Penulis,
Nur HotimahNIM 0822003
ngan keilmuan,
KUM ISLAM
n duplikat atau
sun orang lain,
eseluruhan atau
arenanya, batal
Maret 2012
imah 220030
PE
Setelah membaca dan m
Jurusan Hukum Bisnis Sy
Maulana Malik Ibrahim M
AKAD MUSYÂRAKAH
maka pembimbing meny
syarat ilmiah untuk diajuk
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
dan mengoreksi skripsi saudari Nur Hotimah NIM.0
nis Syari’ah Fakultas Syari’ah Universitas Islam Neg
him Malang dengan judul:
AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM
menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuh
diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 3 Maret 2012
Dosen Pembimbing,
Dr. H. Sa’ad Ibrahim, M. A. NIP 195411171985031003
NIM.08220030
Negeri (UIN)
KUM ISLAM
menuhi syarat-
M. A. 1003
AKAD MUSYÂRAKAH
Ke
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM
SKRIPSI
Oleh:
Nur Hotimah
NIM. 08220030
Tanggal, 3 Maret 2012
Telah disetujui untuk diujikan oleh:
Pembimbing
Dr. H. Sa’ad Ibrahim, M. A NIP 19541117 198503 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah
Dr. Suwandi, M.H.
NIP 19610415 200003 1 001
KUM ISLAM
Dewan Penguji Skripsi sa
Hukum Bisnis Syari’ah
Malik Ibrahim Malang, de
AKAD MUSYÂRAKAH
telah dinyatakan lulus den
Dengan Penguji:
1. Sudirman, M.A NIP 19770822 200
2. Dr. H. Sa’ad IbrahNIP 19541117 198
3. Dr. H. M. Fauzan NIP 19680906 200
v
PENGESAHAN SKRIPSI
ipsi saudari Nur Hotimah, NIM. 08220030, mahasisw
ari’ah Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri
ang, dengan judul:
AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM
lus dengan nilai A (sangat memuaskan)
( 22 200501 1 003 Ketua
Ibrahim, M. A ( 198503 1 003 Sekretaris
auzan Zenrif, M.Ag ( 06 200003 1 001 Penguji Utam
Malang, 2 April 2012Dekan, Dr. Hj. Tutik Hamidah,NIP 19590423 198603
asiswa Jurusan
egeri Maulana
KUM ISLAM
)
)
) i Utama
2012
midah, M. Ag 98603 2 003
BUKTI KONSULTASI
Nama : N
Nim : 08
Jurusan : H
Dosen Pembimbing : D
Judul Skripsi : A
No Hari / Tanggal
1 01 November 2011
2 15 Desember 2011
3 15 Februari 2012
4 23 Februari 2012
5 03 Maret 2012
vi
BUKTI KONSULTASI
TASI
: Nur Hotimah
: 08220030
: Hukum Bisnis Syari’ah
Dr. H. Sa’ad Ibrahim, M.A.
Akad Musyârakah Mutanâqishah Perspektif Huku
Malang, 10 Maret 2012
Mengetahui a.n. Dekan Ketua Jurusan Hukum Syari’ah
Dr. Suwandi, M.H. NIP 196104152000031001
Materi Konsultasi Paraf
r 2011 Proposal
r 2011 Revisi Proposal
BAB I, II, III dan IV
Revisi BAB I, II, III dan IV
ACC BAB I, II, III, IV dan BAB V
Hukum Islam
ukum Bisnis
1
vii
MOTTO
(#þθãè Î7 ¨?$#uρz |¡ ômr&!$tΒtΑÌ“Ρé&Ν ä3ø‹s9 Î) ÏiΒΝ à6 În/§‘
“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu”
Buah p
“B
Berkat semangatilmu walau terkaabah “janganlahmengingatkan tu
Rasa terimakasih tak terhinmasih banyak ilmu y
Syukron katsir mahagmenguatkan pondas
Terimakasih Bapak dan Ibu
�� Sahabat-sahabat ebergosip dan berjuang seperjuangan, sepersussatu atap dari atap bu’jindah, mba’ ntus, ummuFaruq, teman2 HMJterimakasih……………
viii
PERSEM
h pikiran ini, ananda persembahkan teruntuk
“Bunda Khadijah dan Abah Syahri”
at serta bekal do’a, ananda diizinkah untuk terus kadang tersirat rona lelah diwajah kalian….satu lah mengambil hak orang lain”, dan bunda yatuk membaca basmalah disetiap langkah ku…
Terimakasih
Si Cerdas Ikmal, Si Cantik ara rubi,,
Mba’ Iin serta K’oji
hingga teruntuk Bapak Pembimbing yang telah menunjuu yang harus saya pelajari, pahami dan mengamalkanny
haguru di Pon.Pes. Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang asi Iman dan Ihsan saya sebagai bekal bergaul dimasyar
Ibu didik, terimakasih atas ilmu yang tak jenu kalian ajakami
el-Maziyah (Dhiandza AK-13) �� sahabat dalag (si ere, anis n bibeh) �� teman-teman sepsusuan dan seperjurusan “IBL 08” luph U much �u’ju hingga bu riyati (maya, ajim, imamah,mba’ uu, iin, ika, yani dan semuanya) �� sahabat PMI
MJ Hbs, teman2 IMAN, serta Lab.
EMBAHAN
us menuntut tu pesan mu yang selalu
jukkah bahwa nya…
ng telah yarakat
ajarkan pada
alam belajar, eperguruan, �� teman
’ ukhti, mba’ MII rayon al-
Hukum��
ix
KATA PENGANTAR
ÉΟ ó¡ Î0 «! $# Ç≈uΗ÷q§�9 $# ÉΟŠ Ïm §�9$#
Tiada kata yang mampu terucap selain rasa syukur kepada Sang Khaliq yang
senantiasa dan tak pernah lelah memberikan rahman dan rahim-Nya kepada
penulis, berkat petunjuk dan pertolongan-Nya jugalah akhirnya penulis bisa
merampungkan skripsi yang berjudul:
AKAD MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
yang telah menunjukkan kita kepada nikmat Islam, Ihsan serta Iman. Beliaulah
yang membuka tabir jahiliyah dan memberikan kita penerangan dengan cahaya
ilmu yang tidak pernah terbatas ujungnya didunia ini.
Ungkapan terima kasih seiring doa dan harapan penulis haturkan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu demi selesainya penulisan skripsi ini.
Ungkapan terima kasih ini penulis haturkan kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang beserta jajarannya
3. Dr. H. Saad Ibrahim, M.A. selaku guru serta pembimbing skripsi yang
selalu bersedia membimbing, menunjukkan, mengarahkan, serta
mengajarkan penulis banyak hal didunia ini yang penulis belum ketahui.
x
4. Terimakasih khusus untuk dosen wali penulis Dr. H.M. Fauzan Zenrif,
yang selalu mengontrol fakultas dan mengajak seluruh mahasiswa untuk
sholat berjama’ah.
5. Salam hormat penulis untuk seluruh pendidik Fakultas Syari’ah, yang
telah mengajarkan banyak hal, telah bersabar dalam mendidik serta
membimbing penulis.
6. Salam sayang untuk teman-teman seperjuangan, yang tetap semangat
selama 3 setengah tahun meramaikan kelas, menghiasi kampus ini dengan
tangis suka maupun duka. Tetaplah berjuang teman-teman HBS (Hukum
Bisnis Syari’ah).
7. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan
membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 8 Maret 2012
Penulis,
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi merupakan pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan
Indonesia (latin). Pedoman transliterasi yang digunakan Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang adalah sebagai
berikut:
A. Konsonan
dl ض a ء th ط b ب dh ظ t ت ‘ ع ts ث gh غ j ج f ف h ح q ق kh خ k ك d د l ل dz ذ m م r ر n ن z ز w و s س sy ] h ش y ي sh ص
B. Vokal, panjang dan diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah
ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlammah dengan “u”, sedangkan bacaan
panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut:
Vokal (a) panjang â لcd qâla
Vokal (i) panjang î fgd qîla
Vokal (u) panjang û دون dûna
Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,
melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat
xii
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis
dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:
Diftong (aw) = و misalnya لjd menjadi qawlun
Diftong (ay) = ي misalnya kgl menjadi khayrun
C. Ta’ marbûthah (ة)
Ta’ marbûthah (ة) ditransliterasikan dengan “t” jika berada ditengah
kalimat, tetapi apabila berada diakhir kalimat menggunakan “h” misalnya nocpkoا
npرrsto maka menjadi al-risalat li al-mudarrisah. Jika berada ditengah kalimat
maka ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambung
dengan kalimat berikutnya, misalnya uا nsvر menjadi rahmatullâh.
D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah
Kata sandang berupa “al” (ال) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di
awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-tengah
kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh
berikut ini:
1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan……
2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…..
3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâlam yasyâ lam yakun
4. Billâh ‘azza wa jalla
E. Nama dan Kata Arab terindonesiakan
Pada prinsipnya setiap kata yang bearasal dari bahasa Arab harus ditulis
dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama
Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak
xiii
perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Seperti penulisan nama
“Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata “salat” ditulis dengan
menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan
penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun
ia berupa nama dari orang Indonesia dan telah terindonesiakan, untuk itu tidak
ditulis dengan cara “Abd al-Rahmân Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan bukan ditulis
dengan “shalât”.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL (COVER LUAR) .......................................................... i HALAMAN JUDUL (COVER DALAM) .......................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. v BUKTI KONSULTASI ..................................................................................... vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
ABSTRAKSI ................................................................................................... xvi BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
E. Batasan Masalah ..................................................................................... 7
F. Definisi Operasional ............................................................................... 7
G. Metode Penelitian ................................................................................... 8
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ........................................ 8
2. Bahan Hukum .................................................................................... 9
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ................................................ 11
4. Teknik Analisa Bahan Hukum ......................................................... 12
H. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 13
I. Sistematika Penulisan ........................................................................... 15
BAB II : MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH ................................................ 17
A. Definisi Musyârakah Mutanâqishah ..................................................... 17
B. Sejarah Musyârakah Mutanâqishah ...................................................... 23
C. Dasar Hukum Musyârakah Mutanâqishah ............................................ 27
xv
D. Rukun dan Syarat Musyârakah Mutanâqishah ...................................... 33
E. Bentuk Musyârakah Mutanâqishah ....................................................... 39
F. Keunggulan, Kelemahan serta Resiko dalam Musyârakah Mutanâqishah
…………………………………………………………………………..41
G. Aplikasi Musyârakah Mutanâqishah di Lembaga Keuangan Syariah .... 44
BAB III : ISTIHSÂN SEBAGAI METODE ISTINBÂTH HUKUM............. 48
A. Definisi Istihsân .................................................................................... 48
B. Macam-Macam Istihsân ........................................................................ 53
C. Kekuatan Istihsân Sebagai Sumber Istinbâth Hukum ............................ 57
D. Relevansi Istihsân ................................................................................. 70
BAB IV : ISTIHSÂN SEBAGAI METODE ISTINBÂTH HUKUM MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH ............................................................... 71
BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 87
A. Kesimpulan ........................................................................................... 87
B. Saran .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 89
xvi
ABSTRAK
Hotimah, Nur. 2012. Akad Musyârakah Mutanâqishah Perspektif Hukum Islam. Skripsi. Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah. Fakultas Syari’ah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr. H. Sa’ad Ibrahim, MA.
Kata Kunci: Musyârakah Mutanâqishah, Hukum Islam
Kajian fiqih muamalah banyak merujuk kepada beberapa akad yang telah Nabi praktekkan, selain itu masyarakat juga mengadakan beberapa inovasi dari beberapa akad-akad yang ada pada masa Nabi Muhammad tersebut. Salah satu inovasi ialah dengan menggabungkan beberapa akad yang kemudian diberi nama lain atau dengan menggunakan nama asal akad yang di dalamnya tercampur beberapa akad. Pada dasarnya Nabi melarang adanya dua akad dalam satu transaksi sebab dapat menimbulkan gharar atau ketidakpastian dalam prakteknya serta kerancuan mengenai rukun dan syarat mana yang harus dipenuhi.
Akad musyârakah, ijârah serta jual beli pun digabungkan dalam satu akad yang kemudian diberi nama musyârakah mutanâqishah. Akad ini merupakan inovasi dari akad musyârakah yang kemudian berakhir dengan kepemilikan. Pada Akad ini, rukun serta syaratnya tetap merujuk pada beberapa akad yang terkandung didalamnya. Jika diperhatikan, Nabi melarang adanya dua akad dalam satu transaksi lalu bagaimana jika lebih dari dua akad.
Jawaban atas hal ini dapat ditemukan dengan menggunakan salah satu metode istinbâth hukum Islam yang dibahas dalam Ilmu Ushûl Fiqh untuk menggali hukum yang tidak ada dasar nash atau hukum-hukum yang sudah ada nash pengambilannya. Beberapa metode yang ditawarkan oleh ulama ushûl sebagai dasar penggalian hukum, namun istihsân merupakan metode yang dianggap sesuai sebagai metode penggalian hukum dalam musyârakah
mutanâqishah, sebab sangat relevan bagi perkembangan zaman dan pengetahuan. Istihsân sendiri berarti beralihnya seorang mujtahid dari penggunaan suatu qiyâs kepada qiyâs lain yang lebih kuat dari padanya (qiyâs pertama), yaitu beralih dari meng-qiyâs-kan musyârakah mutanâqishah ini dengan hadits Nabi yang melarang dua akad dalam satu transaksi sebab dianggap mengandung unsur kemaslahatan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Dua akad atau lebih yang terkandung dalam musyârakah mutanâqishah hukumnya boleh asalkan dengan memenuhi beberapa ketentuan yang telah ditetapkan oleh dalil-dalil syar’iyyah serta beberapa ulama’ fiqih.
Musyârakah mutanâqishah mengandung kemaslahatan bagi umat dengan akad ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal dan peralatannya yang dewasa ini semakin mahal dan mencekik masyarakat menengah kebawah. Akad musyârakah mutanâqishah merupakan inovasi para ekonom untuk memeberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan tanpa mengabaikan syara’.
xvii
ABSTRACT
Hotimah, Nur. 2012. Musharaka Mutanâqishah Agreement in the Islamic Legal Perspective. Thesis. Islamic Business Law Department. Syariah Faculty The State Islamic University Maulana Malik Ibrahim of Malang. Supervisor: Dr. H. Saad Ibrahim, MA.
Keywords: Musharaka Mutanaqishah, Islamic Law
Study of muamalah refers to some agreement that the Prophet practiced, but community also held some innovation of those covenant, that existed at the time of Prophet Muhammad. One of them by combining some of the contract then give it another name, or by using the name of the original contract agreement in which a mixed couple. Basically the Prophet forbade the two covenants in a single transaction because it may cause uncertainty in practice or gharar as well as confusion about the pillars and conditions which must be met.
Musharaka, ijarah and sale contract were combined into a single contract which later is named musharaka mutanâqishah. This contract is an innovation of the musharaka which ended with ownership. At this Agreement, as well as the conditions remain in harmony refers to several covenants contained therein. the Prophet forbade the presence of two covenant in one transaction and then how if more than two covenants.
The answer can be found by using one of the extracting Islamic law methods (istinbath) in Usul Fiqh to dig fundamental legal texts or laws. Some of the methods offered by the scholars of usul as the basic law of the excavation, but istihsan is a method considered appropriate method of extracting the musharaka mutanâqishah law, because it is highly relevant for this development year and knowledge. Istihsan, itself means mujtahid switchs to using a qiyas than another qiyas because it is considered more beneficial for community. Mujtahid does not equate musharaka mutanâqishah to the hadits which prohibits two transactions in a single contract because it is considered containing elements of benefit for survival of the community . So that two or more of the covenants contained in the musharaka mutanâqishah are permissible as long as compliance with certain provisions laid down by Islam
Musharaka mutanâqishah of the benefits for the people of this community with a contract to meet the housing needs and the equipment which is currently more expensive and choking down the middle. Musharaka mutanâqishah contract is an innovative economists for giving out easy for people to meet their needs without losing sight of Islamic law.
xviii
ABCDا FGHI
nszcl ,رj{ .2012. n|dc}~soا nرآc�soاr�� �� اng��pا� n��k�o .��s� ��� . nر�c�~oا n���oا
ng��pا�. n��k�oا ngtآ .�{�c� ng�j��oا ng��pا� �gاهkا� �oc� c{�j� n��c� .فk�soا : r�p رj~دآkg~��csoا �gاهkا�
�sآ ���oو ،]r��� ��� ��}oا �pرc���ت kg�z إj{ �oع �� ا�c�zق او اj��oد ا�oي c�soا ��� npدرا �� kg آ c
�tp و �gt� uا �t¡ uل اjpر r�� �� cs¢cd نcي آ�oا r��oا £�� ��ه{�cك . ��rت ��£ ��~s¤ ا��~�cر
�� اr��o هj ا��~�cرات، واrvة �� ا��~�cر �� �rة أ}jاع £�� �g� ¤s�oا s�pا �oذ r�� �¦أ� �~oاc ،k�l§
r��oا £�� ¨t©� ي�oا �t¡ªا r��oا �pام اr©~pc� أو . �g�~�g� ة أوr�vوا n���¡ ��� �g~���¡ ��� ��}oا ��{
n�g� �� ,رk«oا �oان �¬دي ا �t� ng�l كc��zا�ر ��� ��� ،n�gts�oا n�gvc}oا �� �g�goم اr� ®��� rd �{ª
.رآcن واk�oوط اo~� ��® اc�joء ��cاjvªل
r�� �g� ¤s�oا �z n|dc}~soا nرآc�soا �s�� rvوا r�� �� عjg�oرة واcوا�� nرآc�soا . ��� r�vوا r���oه�ا ا
���gts~oc� ����~}z ���~oا nرآc���soد اj���� راتc���~ا� . c���goر إc���soوط اk��¯ن وcال أرآ��°��z � ،قc���zه���ا ا� ����
c�g� اردةjoة اr� ±g²اjsoو. ا n��¡ �� r��oا �� �g}²د اjو� ��}oا ��{ rd ،³´v� إذا إذا µ�g�² آ ��اrvة و
��r�� �� k أآ r�j�.
��� ����z n��k��oم اc��vط ا�c�}~�pا� ��� ®gocpªا rvام أr©~pc� f¢c�soاب ه�ا اj�oا �t� ا�¶�ع ��sو�
���oل اj¡أ �t� . صj|}���� اc�²�. ®goc�pªت اj|{ � ���oص ��g او £��� ���oل اj¡ء أcst� مr�� و
n��k���oم اc���vط ا�c�}~��pا� ���� f¢c��pو ���� ntg��pjo n���pc}� k���~�� ي���oب اjt��pªا jن ه��c����~pا� ����oو ،
n��}��ªوا n��}�ا�c����~pن ه��j .اk©~��pاج اj{c���oن اc���soرآn اc���{ª، n��|dc}~so ذات أهn��gs آ�k��gة k�j��¦~o ا�ز
oا �oا n|dc}~soا nرآc�soا ·g�� ان �t� لj�~oأي ا �}����r ا��oي ��´�r� kول �� cgdس اcgd �oس أjdى
¤�s~�soة اc�g�to noj��p kg�j�z وk�¡c}� �t� يj~�� ةr¢c� ذات �{ª k�~ة و��rvوا n�g� �� �g~�g� . أو �g�}²ا
����oا c�~��Àو ��~oوط اk�oا ���� اj��oد اjoاردة �� اc�soرآn اcsoc¶ °¢c� n|dc}~so أن r� ��tzدا k أآ
���oء اcst� £�� �� �� ng�k�oا.
soا nرآc���soا �����oت اc���cg~vا n��g�t~o r���� ¤��� ¤��s~�soس ���� ه���ا اc��}oا ���t� دj���z ���~oا r��¢اj�oا ���� n��|dc}~
f�pأ µ|~}���~��kة ا�c�|~dد��g . واr�soات اcgocv k�~�z �~o أ�tÁ وا�c}~lق �� jه� n|dc}~soا nرآc�soا
ng�k�oا ��vªل اc�Áدون إ ��zc�cg~vا ng�t~o سc}oا �t� f��oء اc¦��.