ajeng pratiwi nim. 1131040008€¦ · perangkat desa 10 2 12 buruh harian lepas 389 14 403 karyawan...
TRANSCRIPT
-
LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
“PENYULUHAN DENGAN METODE KONSELING DAN TERAPI UNTUK
REMAJA DAN BINA LANSIA”
Oleh:
Ajeng Pratiwi
Nim. 1131040008
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Desa Sukamukti merupakan desa yang berada di Kecamatan Pataruman Kota
Banjar. Desa ini terdiri dari 5 dusun, yakni Dusun Sukahurip, Dusun Sukamulya,
Dusun Girimukti, Dusun Tembungkerta, dan Dusun Muktiasih.
Desa Sukamukti ini mempunyai sebuah organisasi yang bernama PIK-R, atau
Pusat Informasi dan Konseling Remaja.
Dalam buku Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan
Mahasiswaan (PIK R/M) (2012:7) menyatakan bahwa Pusat Informasi dan Konseling
Remaja/Mahasiswa adalah salah satu wadah yang dikembangkan dalam program
GenRe, yang dikelola dari, oleh dan untuk Remaja guna memberikan pelayanan
informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi
keluarga, TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), keterampilan hidup
(life skills), gender dan keterampilan advokasi dan KIE.
PIK-R merupakan sebuah organisasi yang berada dibawah naungan BKKBN
dan dibimbing oleh ketua MUI Desa Sukamukti. PIK-R ini adalah sebuah organisasi
yang bergerak dalam ranah informasi dan memberikan pelayanan konseling bagi
masyarakat Desa Sukamukti khususnya bagi para remaja.
Yang menjadi masalah bagi PIK-R ini, PIK-R tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya. Padahal PIK-R ini memiliki peran yang cukup baik dalam memajukan Desa
Sukamukti.
Berawal dari ketidak jelasan program yang menyebabkan kejenuhan di
pengurus dan juga anggota PIK-R sehingga mereka keluar dari fungsinya dan malah
menjalankan kegiatan dari desa sebagai penyelenggara ulang tahun desa yang
seharusnya dilakukan oleh karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai
mitra saja. Berjalannya organisasi PIK-R yang tidak sesuai dengan ranah dan fungsinya
tersebut mengakibatkan terjadinya gesekan antara PIK-R dengan Karang taruna Desa
Sukamukti sehingga membuat PIK-R vakum dalam waktu hampir satu tahun. Gesekan
yang terjadi diantara kedua organisasi tersebut yakni, terjadinya kesalahan sistem yang
dilakukan oleh PIK-R dengan merebut ranah yang harusnya digarap oleh Karang
Taruna.
-
2
Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari poskesdes yaitu bina
keluarga lansia. Bina keluarga lansia ini seharusnya bukan hanya membina lansia akan
tetapi keluarga yang mempunyai lansia agar paham bagaimana menyikapi dan
mengurus lansia. Karena susahnya mengumpulkan keluarga yang mempunyai lansia
pada akhirnya kader dari ibu-ibu PKK membina lansia dengan agenda kegiatan
pemeriksaan kesehatan mulai dari cek berat badan tiap bulannya, kemudian ada petugas
dari puskesmas yang memeriksakan kesehatan lansia tersebut.
B. Metode yang Digunakan
Dalam program pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan ini, saya
menggunakan metode dengan memberikan penyuluhan kepada warga, lebih tepatnya
pada organisasi PIK-R yang berada di Dusun Sukahurip Desa Sukamukti.
Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan
proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang
lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005).
Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan penyuluhan
adalah untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan berarti memberi daya
kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki menjadi
sesuatu yang lebih ber-manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan. Dalam konsep
pember-dayaan tersebut, terkandung pemahaman bahwa pemberdayaan tersebut
diarahkan terwujudnya masyarakat madani (yang beradab) dan mandiri dalam
pengertian dapat mengambil keputusan (yang terbaik) bagi kesejahteraannya sendiri.
Adapun metode atau tahap dalam melakukan penyuluhan. Menurut Wiriaatmaja
(1973) dalam melaksanakan kegiatannya, penyuluhan menerapkan suatu cara atau
metode tertentu yang harus dilakukan, yaitu : Pengenalan keadaan, gambaran atau
situasi, perencanaan (planning), pelaksanaan, penilaian, dan keadaan baru.
1. Pengenalan Keadaan, Gambaran atau Situasi
Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan, penyuluh harus terlebih dahulu
melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Mempersiapkan dirinya sendiri untuk jadi penghubung/komunikator atau
penyuluh yang baik.
-
3
- Mengenal daerah kerjanya termasuk perihal masyarakat (sasaran), kebudayaan,
kekayaan alam, dan masalah-masalahnya dalam lingkup pembangunan.
2. Perencanaan (Planning)
Supaya tujuan penyuluhan dapat tercapai dengan baik, perlu disusun suatu
rencana tentang jalannya kegiatan-kegiatan. Yang termasuk dalam rencana tersebut
adalah yang dikenal dengan istilah 4 W dan 1 H, yaitu :
- Apa yang harus dilakukan (What)
- Di mana dilakukannya (Where)
- Kapan melakukannya (When)
- Siapa yang melakukan (Who)
- Bagaimana melakukannya (How)
3. Pelaksanaan
Yang dimaksud dengan pelaksanaan di sini adalah tindakan-tindakan nyata
untuk melakukan apa-apa yang telah dicantumkan dalam rencana tadi, yaitu yang
berkaitan dengan 4 W dan 1 H tersebut.
4. Penilaian (Evaluasi)
Penilaian adalah suatu proses feedback, dimana hasil yang telah diperoleh
selama pelaksanaan diperbandingkan dengan rencana dan keadaan semula.
Selanjutnya mulai lagi dengan pengenalan keadaan yang baru (hasil akhir dari
kegiatan-kegiatan tadi). Hal-hal yang dinilai adalah :
- Apa yang terjadi pada pihak sasaran, yaitu apa ada perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya ?
- Apakah mereka sudah menerapkan teknologi baru yang dianjurkan ?
- Apakah ada perubahan dalam kedudukan sosial dan ekonomi mereka ?
- Semuanya ini dibandingkan dengan keadaan semula sebelum ada kegiatan
penyuluhan.
- Bagaimana efektivitas metode dan alat bantu penyuluhan yang digunakan ?
-
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa
Monografi Desa Sukamukti diambil berdasarkan hasil sensus tahun 2016 yang
berlaku lima tahun.
1. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki 1.883
Perempuan 1.849
Jumlah 3.732
Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
Jumlah
(Orang)
Petani 204 12 216
Buruh Tani 1 1 2
Pegawai Negeri Sipil 14 6 20
173 22 195
Pengrajin 2 1 3
Pedagang barang kelontong 40 5 45
Peternak 1 1 2
Montir 3 1 4
Perawat swasta 1 0 1
Bidan swasta 0 1 1
TNI 0 1 1
POLRI 1 0 1
-
5
Pedagang Keliling 25 2 27
Pembantu rumah tangga 1 3 4
Arsitektur/Desainer 1 0 1
Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1
Karyawan Perusahaan Pemerintah 10 2 12
Wiraswasta 235 4 239
Tidak Mempunyai Pekerjaan
Tetap
3 1 4
Belum Bekerja 362 301 663
Pelajar 332 330 662
Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088
Purnawirawan/Pensiunan 1 5 18
Perangkat Desa 10 2 12
Buruh Harian Lepas 389 14 403
Karyawan Honorer 0 1 1
Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626
Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 1826 orang 1774 orang
Kristen 1 orang 3 orang
Hindu 3 orang 5 orang
Budha 1 orang 0 orang
Konghucu 1 orang 1 orang
Jumlah 1.832 orang 1.783 orang
-
6
Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)
Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909
Tamat SMP/sederajat 254 210 464
Tamat SMA/sederajat 235 150 385
Tamat D-1/sederajat 2 1 3
Tamat D-2/sederajat 11 7 18
Tamat D-3/sederajat 1 0 1
Tamat S-1/sederajat 21 13 34
Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814
-
7
B. Kondisi Masyarakat Sasaran
Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R merupakan suatu wadah
kegiatan bagi remaja yang dikelola oleh, dari dan untuk remaja itu sendiri guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan yang
baik bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. PIK-R juga merupakan
wadah remaja agar bisa menyalurkan kreativitasnya dan juga agar mengajak remaja
tidak terjerumus pada hal negative seperti pergaulan bebas, narkoba, sex, minuman
keras dan lain-lain.
Tujuan dibentuknya PIK Remaja di Kalangan Masyarakat terutama di Desa
yaitu:
1. Meningkatkan kualitas mengenai pelayanan PIK R supaya terlaksana dengan baik.
2. Meningkatkan keterampilan para remaja.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang risiko Seksualitas, NAPZA, HIV, dan
AIDS (TRIAD KKR), kesehatan Reproduksi Remaja, dan median usia kawin
pertama perempuan.
4. Menumbuhkan rasa solidaritas remaja terhadap remaja lainnya.
5. Sebagai wadah untuk para remaja apabila memiliki keterampilan.
6. Sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para remaja.
Selain tujuan di atas yang paling utama adalah menjadikan para remaja yang
memiliki Kreatif, inovatif, produktif dan terampil dalam menghadapi kehidupan
sekarang yang sudah modern.
PIK-R mempunyai sebuah Visi dan Misi yaitu :
VISI : Sebagai pusat informasi dan konseling kesehatan remaja, kegiatan Remaja
professional dan positif yang dikemas secara kebersamaan.
MISI :
1. Menyelenggarakan kegiatan pemahaman mengenai remaja dan
perkembangannya.
2. Menjadi wadah meningkatkan kreatifitas remaja dan aktualitas diri remaja.
3. Memberi bekal kecakapan hidup bagi remaja.
4. Membantu memberi solusi permasalahan bagi remaja.
-
8
Adapun sasaran masyarakat yang ke dua adalah lansia. Bina keluarga Lansia
(BKL) yaitu dengan memberikan kesempatan penduduk usia lanjut untuk menikmati
hari tuanya bersama keluarga. Arah kegiatan BKL merupakan proses alamiah, para
lansia secara fisik dan mental mengalami kemunduran, maka perlu adanya upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi agar lansi dapat hidupmandiri dan tidak
menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat.
Adapun tujuan kegiatan BKL yaitu
1. Untuk meningkatkan kualitas hidup lansia
2. Untuk mengembangkan kegiatan positif
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia
Sedangkan manfaat bina keluarga lansia meliputi :
a. Bagi individu (lansia) sangat bermanfaat bagi kesehatan lansia, pemberdayaan
ekonomi produktif dan masih bisa berbuat kegiatan social.
b. Bagi masyarakat, terlibat partisipasi aktif dalam kelmpok lingkungannya di
masyarakat, menjadi konselor/ dan pantan di wilayah tempat tinggalnya.
-
9
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pada permasalahan pertama dilakukan penyuluhan terhadap pengurus PIK-R
untuk memberi tahu dasar tentang konseling. Sebelum di lakukannya penyuluhan, kita
menganalisis terlebih dahulu apa yang mereka butuhkan dengan cara melakukan
dialog dengan pengurus PIK-R sehingga kita bisa mengetahui permasalahan yang
terjadi dan melihat dokumen tentang PIK-R itu sendiri.
1) Tahap Pengenalan Keadaan, Gambaran atau Situasi.
Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R di Desa Sukamukti ini
tidak berjalan sesuai fungsinya sehingga terjadi kesalahpahaman antara PIK-R
dan karangtaruna yang ada di Desa Sukamukti. Berawal dari ketidakjelasan
program yang menyebabkan kejenuhan di pengurus dan juga anggota PIK-R
sehingga mereka keluar dari fungsinya dan malah menjalankan kegiatan dari desa
sebagai penyelenggara ulang tahun desa yang seharusnya dilakukan oleh
karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai mitra saja. Maka
berawal dari kurangnya pemahaman tentang job description dari PIK-R sendiri
menyebabkan kecemburuan sosial dari karang taruna.
Kemudian dalam kegiatan bina keluarga lansia, terlihat bahwa banyak
lansia yang memiliki kecemasan serta tingkat stres yang lumayan tinggi. Tingkat
kecemasan dan stres itu disebabkan oleh kehidupan mereka dimasa kini.
2) Perencanaan (Planning)
Perencanaan awal adalah mengadakan pertemuan antara koordinator desa,
ketua kelompok 314 dan beberapa mahasiswa yang terkait dengan konsentrasi
konseling dengan ketua PIK-R Dusun Sukahurip Desa Sukamukti untuk
merencanakan adanya seminar atau penyuluhan mengenai konseling yang
dilakukan oleh pihak mahasiswa KKN.
Sebelum melakukan penyuluhan tentang konseling, sebelumnya kita
memberikan gambaran tentang bagaimana Pusat Informasi dan Konseling Remaja
-
10
(PIK-R) dikalangan mahasiswa, yang disebut Pusat Informasi Konseling
Mahasiswa (PIK-M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan tujuan agar
mempunyai gambaran program yang jelas supaya tidak keluar dari jalur PIK-R.
pertemuan pertama tentunya hanya dengan beberapa pengurus PIK-R desa dan
beberapa ketua dari setiap dusun di Desa Sukahurip.
Rencana awal penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23
Februari 2017 yang bertempat di sekretariat PIK-R tepatnya di Dusun Sukahurip
Desa Sukamukti. Penyuluhan ini melibatkan seluruh pengurus PIK-R dan
mahasiswa KKN kelompok 314. Disamping penyuluhan, sebagian dari mahasiswa
juga akan memberikan pelatihan mengenai tata cara konseling, baik konseling
individu maupun kelompok. Penyuluhan ini akan dilaksanakan dalam 3 kali
pertemuan.
Sedangkan penyuluhan buna keluarga lansia akan dilaksanakan pada
tanggal 23 Februari 2017 di Poskesdes yang bertempat di Dusun Sukahurip.
3) Pelaksanaan
Pada pertemuan pertama, kami membahas mengenai program PIK-R
sebelumnya kemudian mengusulkan perombakan struktur organisasi tambahan
agar jalur koordinasi jelas antara ketua dan bawahan. Selain itu mencari solusi
bersama agar memperkuat kerjasama dalam kepengurusan internal PIK-R supaya
tidak terjadi perpecahan antar dusun dan di bawah satu koordinasi. Menghasilkan
kesepakatan untuk melakukan diskusi dengan pengurus PIK-R setiap dusun
sebanyak dua kali dalam satu bulan, dibentukanya kelompok mentoring untuk
setiap pengurus memegang minimal lima anggotanyah agar dapat merangkul
remaja di setiap dusun masing-masing.
-
11
Gambar.1 Diskusi dengan Pengurus PIK-R Desa Sukamukti
Kemudian pada pertemuan kedua, penyuluhan dilaksananakan dengan
memberikan materi tentang pengertian konseling, kemudian dilanjutkan dengan
bimbingan konseling individu dan kelompok. Materi ini disampaikan oleh dua
orang mahasiswa dari jurusan psikologi dan dua orang mahasiswa dari jurusan
BKI (Bimbingan Konseling Islam). Dalam materi ini dijelaskan bahwa konseling
adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tujuan dari memberikan materi
tentang bimbingan konseling ini kepada PIK-R agar pihak PIK-R juga paham
tentang konseling kemudian bisa mempraktekkannya dan PIK-R bisa berjalan
sesuai dengan ranahnya. Selain menjelaskan teori tentang bimbingan konseling
individu dan kelompok, pemateri juga akan mencontohkan bagaimana cara
melakukan konseling individu maupun kelompok. Tujuan dari diberikannya
materi ini adalah agar anggota dari PIK-R sendiri bisa melakukan konseling
secara individual ataupun melakukan konseling kelompok. Mungkin dengan
diadakannya penyuluhan mengenai bimbingan konseling, para anggota PIK-R
bisa melakukan praktek konseling sesuai dengan materi yang telah disampaikan
oleh para mahasiswa KKN.
-
12
Gambar.2 Penyampaian Materi Pengertian Konseling
Gambar.3 Penyampaian Materi Konseling Individu
-
13
Gambar.4 Penyampaian Materi Konseling Kelompok
Pada pertemuan terakhir, mahasiswa KKN akan memberikan pelatihan
mengenai Neuro-Linguistic Programming atau biasa disebut dengan NLP.
Pelatihan ini akan dilakukan oleh beberapa mahasiswa dari jurusan Tasawuf
Psikoterapi. Di jam pertama, pemateri akan menjelaskan teori tentang NLP itu
sendiri. Yang mana, NLP adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan
pribadi, dan psikoterapi.
Gambar.5 Penyampaian Materi NLP
-
14
Sedangkan dalam kegiatan bina lansia dilakukannya konseling kelompok
terlebih dahulu dengan beberapa orang lansia, setelah itu memberikan pelatihan
refleksi stres terhadap lansia. Mengingat banyaknya tuntutan dan beban fikirian
yang di fikirkan oleh lansia tersebut baik masalah keluarga, keuangan, dan lain-
lain. Sehingga agar lansia tersebut dapat sejahtera di hari tua maka salah satu cara
untuk menjaga kesehatan fisik adalah bisa meminimalisir stres terhadap lansia.
Gambar.6 Konseling Kelompok
Kemudian dalam Bina lansia diberikan penjelasan tentang stres, faktor-faktor
menyebab stres. Setelah itu peserta lansia menonton video tentang refleksi stres
setelah itu di praktekkan oleh peserta lansia.
-
15
Gambar 7. Lansia menonton video tentang refleksi stres
Gambar 8. Mempraktekkan refleksi
-
16
4) Penilaian (Evaluasi)
Setelah dilakukannya penyuluhan mengenai program PIK-R yang
mengusulkan perombakan struktur organisasi tambahan agar jalur koordinasi
jelas antara ketua dan bawahan, para pengurus dari PIK-R menyetujui dan sadar
akan kesalahan mereka yang sebelumnya telah keluar dari jalurnya, kemudian
mereka juga mengerti apa itu konseling dan bagaimana tata cara konseling baik
individu maupun kelompok.
Kemudian para pengurus PIK-R telah merencanakan bahwa mereka akan
mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali untuk membahas program yang
akan mereka jalankan kedepannya agar program dari PIK-R tersebut berjalan
dengan baik.
Sedangkan pada bina keluarga lansia akan melakukan tes dengan cara di
praktekkan kembali hasil dari reflesi stres dari menonton video.
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran
Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R masing-
masing dusun, dan pihak desa.
1. Koordinasi dengan Pihak Desa
Sebelumnya untuk mengetahui bagaimana kondisi organisasi PIK-R
tersebut, Mahasiswa melakukan dialog dengan pengurus desa terkait PIK-R.
2. Koordinasi dengan Ketua PIK-R Desa
Di Desa Sukamukti terdapat lima dusun, dan masing-masing dusun
mempunyai PIK-R dengan sebutan yangberbeda-beda, seperti PIK-R dusun
Sukahurip di berinama GARUDA SAKTI, PIK-R dusun Temung kerta di
berinama PERMATA, dan begitupun seterusnya. Agar dapat terordinir maka
dilakukanlah dialog dengan pengurus inti Desa sukamukti.
3. Koordinasi dengan Ibu PKK
Untuk kegiatan bina lansia, melakukan koordiansi dengan ibu PKK karena
salah satu program dari PKK adalah Bina lansia. Melakukan diaolog dengan salah
satu kader ibu PKK untuk menanyakan kegiatan rutinan dari Bina lansia.
-
17
Dengan koordinasi dari berbagai pihak tersebut akhirnya penyuluhan terhadap
organisasi PIK-R dan lansia bisa terlaksanakan dengan baik.
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Terkait dengan hasil pemberdayaan kepada masyarakat sasaran berupa
penyuluhan yang dilakukan oleh penulis di sebuah organisasi formal yaitu di Pusat
Informasi dan Konseling Remaja, secara keseluruhan berjalan dengan lancar.
Maka dari itu, hasil dari penyuluhan terhadap PIK-R ini setidaknya bisa
memberikan pemahaman dasar tentang konseling dan juga menghasilkan beberapa
solusi dari pihak pengurus PIK-R yaitu :
1. Melakukannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.
2. Membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua PIK-R tiap
dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik.
3. Membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus supaya
terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam pengurus dan anggota
PIK-R.
4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan persatuan
PIK-R.
5. Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik.
PIK-R juga bisa tertata baik secara struktural maupun fungsional sehingga bisa
menjalankan program yang memang ranah PIK-R, sehingga tidak akan terjadi kesalah
pahaman dengan pihak lain (karang taruna). Selain itu, PIK-R bisa mempunyai
program yang jelas untuk kedepannya, terutama tentang penyuluhan terhadap remaja
dan juga agar bisa membentuk kelompok mentoring bagi remaja agar bisa merangkul
remaja kedepannya.
Sedangkan untuk bina lansia yaitu :
1. Pada bina lansia bisa di praktekan di sela waktu santai mereka agar bisa
melancarkan aliran darah, dan bisa mengontrol kadar hormon di dalam tubuh agar
tidak terlalu stres.
-
18
2. Di usulkannya mendengarkan musik yang tenang atau jenis musik yang mereka
sukai. Karena disaat penyuluhan sambil diperdengarkan musik dengan irama
lembut sehingga dapat merilekskan tubuh.
3. Bukan hanya lansia yang mengikuti pelatihan reflesi stres akan tetapi kader dari
ibu PKK pun ikut membantu mempraktekan sehingga nantinya bisa di praktekkan
oleh ibu PKK saat para lansia menunggu giliran di panggil untuk melakukan te
kesehatan fisik.
4. Setelah penyuluhan selesai dilakukannya konseling secara kelompok dengan
tujuan dapat sedikit mengurangi beban pada lansia.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam menjalankan suatu program, pasti ada sebuah hambatan. Sama halnya
bagi mahasiswa KKN dalam menjalankan pogram tidak mungkin jika tanpa hambatan
dan rintangan. Namun, hambatan dan rintangan yang dihadapi tidaklah menjadi hal
yang dapat menghentikan program yang akan di jalankan. Hal ini justru kami jadikan
tantangan yang memicu untuk dapat memanfaatkan segala yang hal yang ada untuk
mendukung program kerja yang penulis persiapkan.
Dari beberapa program kerja khususnya dalam program pemberdayaan PIK-R
di Dusun Sukahurip, kami menemukan beberapa faktor yang menjadi pendukung
yang sedikit banyak berpengaruh dalam menjalankan program, diantaranya:
1. Terbantu sekali dengan adanya kesekertariatan PIK-R sehingga kami tidak perlu
susah payah mencari-cari tempat untuk melakukan penyuluhan.
2. Ketua PIK-R bisa mengkondisikan anggotanya sehingga bisa mengikuti selama
materi berlangsung.
3. Tersedianya peralatan seperti papan tulis white bor dan infokus untuk kegiatan
PIK-R.
4. Berpartisipasinya para peserta dalam acara penyuluhan bina lansia, sehingga
memudahkan pemateri untuk mempraktekan dan di tiru oleh peserta.
Faktor penghambat yang dirasakan pada saat itu adalah :
1. Susahnya menyesuaikan waktu antara pengurus PIK-R dan Mahasiswa KKN
karena rutinitas yang berbeda sehingga waktu untuk berkumpul hanya pada
-
19
malam hari saja, karena apabila dilakukan pada waktu pagi, siang atau sore
pengurusnya sibuk kerja, sekolah dan lain-lain.
2. Budaya organisasi PIK-R yang telah terbentuk sejak lama, sehingga sangat sulit
untuk membentuk budaya organisasi yang baru.
3. Ketua PIK – R kurang bisa open minded.
4. Beberapa pengurus PIK-R juga tidak bisa hadir dikarenakan mereka baru pulang
dari sekolah karena sedang PKL di pabrik dan baru tiba dirumah selepas maghrib.
5. Tidak adanya fasilitas yang memadai saat melakukannya kegiatan refleksi stres
terhadap lansia.
-
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
PIK-R tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Berawal dari ketidakjelasan
program yang menyebabkan kejenuhan di pengurus dan juga anggota PIK-R
sehingga mereka keluar dari fungsinya dan malah menjalankan kegiatan dari desa
sebagai penyelenggara ulang tahun desa yang seharusnya dilakukan oleh
karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai mitra saja. Berjalannya
organisasi PIK-R yang tidak sesuai dengan ranah dan fungsinya tersebut
mengakibatkan terjadinya gesekan antara PIK-R dengan Karang taruna Desa
Sukamukti sehingga membuat PIK-R vakum dalam waktu hampir satu tahun.
Gesekan yang terjadi diantara kedua organisasi tersebut yakni, terjadinya kesalahan
sistem yang dilakukan oleh PIK-R dengan merebut ranah yang harusnya digarap
oleh Karang Taruna.
Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R masing-
masing dusun, dan pihak desa. a) Koordiansi dengan pihak desa; b) Koordinasi
dengan Ketua PIK-R desa.
Menghasilkan beberapa solusi dari pihak pengurus PIK-R yaitu :
1. Diadakannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.
2. Membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua PIK-R tiap
dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik
3. Membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus supaya
terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam pengurus dan
anggota PIK-R
4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan
persatuan PIK-R
5. Kordinasi antar ketua PIK–R dusun membaik.
Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari posyandu yaitu
bina keluarga lansia. Bina keluarga lansia ini seharusnya bukan hanya membina
lansia akan tetapi keluarga yang mempunyai lansia agar paham bagaimana
-
21
menyikapi dan mengurus lansia. Karena susahnya mengumpulkan keluarga yang
mempunyai lansia pada akhirnya kader dari ibu PKK membina lansianya dengan
agenda kegiatan pemeriksaan kesehatan mulai dari cek berat badan tiap bulannya,
kemudian ada petugas dari puskesmas yang memeriksakan kesehatan lansia
tersebut.
B. Rekomendasi
Bagi pelaksanaan KKN sendiri seperti harus ditinjau kembali pemelihan
desanya, karena kita butuh desa yang benar-benar bisa mengembangkan program
unggulannya bukan yang hanya untuk semata-mata ikut andil dalam masyarakat,
karena program sisdamas yang saya ketahui adalah bagaimana kita menjadi
fasilitator desa yang sudah mempunyai program secara baik lalu kita ikut turun
kedalam program dan pengembangannya demi memajukan program yang sudah
ada.
Kemudian secara internal menyarankan untuk meningkatkan kinerja yang
seharusnya diperbaiki dari masing-masing anggota baik dari ketua, pengurus
maupun anggota di setiap dusun. Adakan kejelasan program jangka pendek dan
jangka panjang. Monitoring anak anak SMP dan SMA untuk berkelanjutanya PIK–
R di Desa Sukamukti. Relasi dengan karangtaruna di perbaiki agar tidak terjadi
kesalahpahaman. Sedangkan secara eksternal, pihak PIK-R mengucapkan
terimaskasih dan menyarankan agar dalam melakukan kegiatan dalam segi waktu
dapat di perpanjang, sehingga bisa belajar lebih banyak lagi.
Secara internal untuk bina lansia agar bisa mengundang keluarga lansianya
juga, supaya bukan hanya lansianya saja yang di berikan soft skill untuk mandiri,
akan tetapi dari pihak keluarga yang mempunyai lansia harus diberikan pemahaman
untuk bisa memahami perkembangan lansia agar siap dalam merawat lansia.
-
22
DAFTAR PUSTAKA
Sarafino, P Edward, dan Timothy W Smith. (2011). Healt Psychology Biopsycho Social
Interction. New York : United State of America
https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/
https://www.google.com/amp/s/rismajayanti.wordpress.com/2012/01/15/penyuluhan/amp/
https://megiriand.blogspot.com/2016/01/program-bina-keluarga-lansia
https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/https://www.google.com/amp/s/rismajayanti.wordpress.com/2012/01/15/penyuluhan/amp/https://megiriand.blogspot.com/2016/01/program-bina-keluarga-lansia
-
23
BIODATA PENULIS
Nama : Ajeng Pratiwi
Nim : 1131040008
Jurusan : Tasawuf Psikoterapi/Ushuluddin
Tempat,Tanggal lahir : Sumedang, 25 April 1995
Agama : Islam
Alamat Asal : Dusun Madalangu, RT/RW 02/07, Desa Cipacing,
Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. 45363.
Nomor telepon : 089627925080
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Pendidikan formal :
2001 sampai dengan 2007 : SD Negeri Cipacing II
2007 sampai dengan 2010 : SMP Jatinangor
2010 sampai dengan 2013 : SMA Negeri Jatinangor
2013 sampai sekarang : UIN Sunan Gunung Djati Bandung
-
24
LAMPIRAN
-
25
-
26
-
27