air mata rasulullah
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 air mata rasulullah
1/3
Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut.Sebuah kisah tentang
cinta yang sebenar-benar cinta yangdicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-
Nya.Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun
engganmengepakkan sayap. Rasulullah dengan suara terbatas memberikan
kutbah,"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-
Nya.Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya.Kuwariskan dua perkara pada
kalian,Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti
mencintaiaku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga
bersama-samaaku."Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata
Rasulullah(SAW) yangtenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu
persatu.Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya
naikturun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang danAli
menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang,saatnya sudah
tiba."Rasulullah(SAW) akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat
kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesaimenunaikan tugasnya di
dunia.Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan
cergasmenangkap Rasulullah(SAW) yang berkeadaan lemah dan goyah ketika
turundari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di
sanapasti akan menahan detik-detik berlalu.Matahari kian tinggi, tapi pintu rumahRasulullah(SAW) masih tertutup.Sedang didalamnya,Rasulullah(SAW) sedang
terbaring lemah dengankeningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah
kurma yang menjadialas tidurnya.Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang
yang berseru mengucapkan salam."Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi
Fatimah tidak mengizinkannyamasuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam,"
kata Fatimah yangmembalikkan badan dan menutup pintu.Kemudian ia kembali
menemani ayahnya yang ternyata sudah membukamata dan bertanya pada
Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?""Tak tahulah ayahku, orang sepertinya
baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu denganpandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi
bahagianwajah anaknya itu hendak dikenang.> >"Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di
-
7/29/2019 air mata rasulullah
2/3
dunia. Dialah malakul maut,"kata Rasulullah,(SAW). Fatimah pun menahan
ledakkan tangisnya.Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah
menanyakankenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian
dipanggilahJibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia
menyambutruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini."Jibril, jelaskan apa hakku
nanti di hadapan Allah?"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat
lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti
ruhmu.Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril.Tapi itu
ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,matanya masih penuh
kecemasan."Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril
lagi."Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?""Jangan khawatir,
wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allahberfirman kepadaku:
'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecualiumat Muhammad telah berada di
dalamnya," kata Jibril.Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas.Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh
Rasulullahbersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini."Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di
sampingnyamenunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka."Jijikkah
kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"Tanya Rasulullah padaMalaikat pengantar wahyu itu."Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah
direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik,
kerana sakityang tidak tertahankan lagi."Ya Allah, dahsyat nian maut ini,
timpakan saja semua siksamaut ini kepadaku, jangan pada umatku."Badan
Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidakbergerak lagi. Bibirnya
bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,Ali segera mendekatkan
telinganya."Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku,peliharalah shalat
dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."Di luar pintu tangis mulai
terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali mendekatkantelinganya ke bibir Rasulullah yang mulai
kebiruan."Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"Dan,
berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.Kini, mampukah kita
-
7/29/2019 air mata rasulullah
3/3
mencintai sepertinya?Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim
'alaihiBetapa cintanya Rasulullah kepada kita.Kirimkan kepada sahabat-sahabat
muslim lainnya agar timbul kesedaranuntuk mencintai Allah dan RasulNya,
seperti Allah dan Rasulnya mencintaikita.Karena sesungguhnya selain daripada
itu hanyalah fana belakaSemoga kita dpt i'tibar dan sampaikan pada yang
lain...Marilah kita perbanyakkan selawat ke atas Rasulullah S.A.W.