ahmad hidayat.odt

Download ahmad hidayat.odt

If you can't read please download the document

Upload: ibrahim-zainal-abidin

Post on 02-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mjkl

TRANSCRIPT

Tugas metode penelitian ilmiahNama : Ahmad Hidayat (1127040003)Latar BelakangPestisida merupakan suatu bahan tambahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmiorganisme penggangu. Penggunaan pestida dalam pertanian menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh petani.Praktek penggunaan pestisida oleh petani pada umumnya tidak didasarkan pada pertimbangan ekologi dan ekonomi. Beberapa praktek yang umum dilakukan oleh petani antara lain adalah penyemprotan pestisida dengan dosis tinggi, pencampuran dengan berbagai jenis pestisida dan bahan lain, metode dan teknik penyemprotan yang belum atau tidak benar, frekwensi penyemprotan tinggi dan kurang atau tidak memperhatikan waktu penyemprotan terakhir sebelum panen ( Anonim, 2002).Meskipun secara konseptual penggunaan pestisida diposisikan sebagai alternatif terakhir dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) serta dukungan dengan piranti peraturan yang mengikat, namun kenyataan di lapangan menunjukkan pestisida sering merupakan pilihan utama dan paling umum dilakukan petani. Penggunaan pestisida dalam mengatasi organisme pengganggu tanaman telah membudaya dikalangan petani. Hal ini ditunjukkan oleh tingginyatrenddata sebelum tahun 1970 jumlah penggunaan pestisida untuk tanaman pangan masih dibawah 100 ton, maka pada tahun 1970 sudah mencapai 2000 ton yang kemudian terus meningkat cepat dan pada tahun 1987 jumlah pestisida yang disubsidi oleh pemerintah sebesar 80%dari harga pestisida maka penggunaannya meningkat pesat mencapai 18.700 ton, Sehingga secara tidak sengaja pemerintah telah menciptakan iklim budaya yang mengagungkan pestisida (pestisidaisme) sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pertanian yang telah diusahakan oleh petani. Kondisi ini telah menjadi suatu tradisi dan bertahan hingga saat ini pada kalangan petani dalam menjalankan sistem usahataninya (Sulistiyono, 2004).Masalah residu pestisida sudah menjadi persyaratan internasional danCodexAllime-ntarius Commision(CAC) yaitu komisi internasional yang di bentuk oleh FAO danWHO telah menetapkan Maximum Residue Limits (MRLs) pestisida dan makin banyak negara yang menerapkannya. Indonesia juga telah mengatur Batas Maksimum Residupestisida berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Kesehatan nomor:881/MENKES/SKB/VIII/1996 dan 711/Kpts/TP.270/8/96 tanggal 22 Agustus 1996.Penelitian tentang uji pestisida telah banyak dilakukan sebelumnya. Yumarto(2012)telah melaporkan uji pestisidagolongan organoposfat pada tanaman cabai dengan metode ekstraksi. Kedzia & Ho1derna-Kedzia,(1998) telah melaporkan uji pestisida dalam madu.Balayianni & Balayiannis, 2008; Blasco, Lino, Pic,Pena, Font & Silveira, 2004; Herrera et al., 2005; Mukherjee, (2009). Telah melaporkan analisis kadar pestisida dalam madu dengan metode liquid-liquid extraction. Namun, pada penelitian diatas rata-rata menggunakan pelarut yang banyak, sehingga tidak ekonomis atau mahal. Penelitian yang go green telah dilakukan olehArthur dan pawliszyn (1990), dengan menggunakan metode HS-SPME. Namun membutuhkan biaya yang tinggi karna menggunakan sorption fibre. Pada penelian ini digunakan meode ekstraksi dengan diklorometana sebagai pelarut, kemudian di analisis dengan GC yang dilengkapi dengan detector FPD. metode ini diharapkan dapat menjadi solusi analisis yang murah, namun memiliki akurasi dan validitas yang tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar residu insektisida dari golonganOrganofosfat dengan bahan aktif Profenofos dan Klorpirifos pada tanaman kol di daerah Lembang kabupaten Bandung Barat sebagai salah satu sentra pertanaman cabai di Jawa Barat.