agro paper yani
DESCRIPTION
Tugas Manajemen Agroindustri ModernTRANSCRIPT
PAPER
MATA KULIAH AGROINDUSTRI MODERN
Sistem Informasi
Pengendalian Suhu dan Kelembapan Ruang Penyimpanan Bahan
Baku Pisang pada Produksi Sale Pisang
Disusun Oleh :
YANI NUR MUSLIMIN (112410101017)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Penjelasan Produk
Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok di daerah yang tropis. Pisang
merupakan tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Di Indonesia komoditasnya sendiri unggul terutama di daerah Jawa
Timur. Tumbuhan pisang pertama kali dikembangkan di daerah Malang, namun Sentra
produksi dan pengembangan pisang di Jawa Timur adalah Kabupaten Lumajang, karena
Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah penghasil tanaman hortikultura yang
cukup besar. Oleh karena itu tidak heran lagi, jika produksi – produksi berbahan baku
pisang di Kabupaten Lumajang beranekaragam variasi jenis olahannya, salah satunya
adalah Sale Pisang.
Sale Pisang merupakan jenis makanan semi basah yang dibuat dari buah pisang
matang yang diawetkan maupun masak pohon dengan cara pengeringan atau pengasapan.
Tujuan pengolahan Pisang menjadi Sale Pisang adalah untuk memberikan nilai
tambah dan mengawetkan atau memperpanjang masa simpan buah pisang (untuk
dikonsumsi) yang mengacu pada SNI 01-4319-1996. Dalam pengolahan Sale Pisang
terdiri dari beberapa tahap, salah satunya penyiapan bahan baku. Dalam penyiapan baku
sendiri perlu diperhatikan secara baik dari berbagai aspek seperti tempat penyimpanannya,
tingkat kematangan buah dan lain sebagainya, karena hal itu juga mempengaruhi mutu
dari produksinya nanti. Disamping itu Sale Pisang juga berperan dalam mendorong
pengembangan wilayah dan pengembangan Agroindustri, terutama pada daerah penghasil.
1.2 Kondisi dan Sistem Saat Ini
Produksi Sale Pisang di Lumajang saat ini masih sangat pesat sekali dan keadaaan
pasar pun sangat mendukung dalam pemasaran produk, namun kondisi pengolahan Sale
Pisang di Lumajang saat ini dapat dikatakan masih dikerjakan secara manual, walaupun
pada beberapa tahap pengolahan sudah menggunakan alat yang semi mekanik.
Salah satu tahap yang masih manual dalam pengolahan Sale Pisang tersebut ialah
Pada tahap Penyimpanan Bahan Baku, dimana pada saat ini dalam Penyimpanan Bahan
Baku masih di tempatkan pada ruang penyimpanan yang sederhana (tidak ada kontrol
suhu maupun kelembapan secara sistem) melainkan masih manual dengan mengandalkan
tenaga manusia, sehingga dalam pengolahan Sale Pisang sering terganggu karena bahan
baku yang akan digunakan tidak sesuai standart yang telah di tentukan atau rusak. Hal
inlah yang biasanya membuat para wirausaha Sale Pisang mengalami kerugian dalam
produksinya. Melihat hal tersebut tampaknya perlu adanya perubahan pada sistem
pengolahannya, khususnya pada tahap Penyimpanan Bahan Baku, karena jika tidak
kemungkinan produksi Sale Pisang di Lumajang tidak bisa berkembang lebih pesat lagi.
1.3 Permasalahan yang ada dan perlu difasilitasi oleh Sistem Informasi
Produksi Sale Pisang di Lumajang mempunyai banyak permasalahan dalam
produksinya, namun permasalahan yang sering membuat para wirausaha Sale Pisang di
Lumajang harus putar otak lagi dalam mengatasinya adalah kerugian besar dalam
produksi. Hal ini terjadi dipicu karena hal mendasar yang tidak ditangani dengan baik,
dimana hal mendasar tersebut terletak pada persiapan bahan baku produksi yaitu Tahap
Penyimpanan Bahan Baku. Pada tahap inilah yang sering para wirausaha Sale Pisang di
Lumajang tidak memperhatikan dengan baik, sehingga dari inilah salah satu awal dari
kerugian mereka dalam produksi, karena dengan penanganan yang kurang baik tersebut
membuat bahan baku yang disimpan tidak bisa digunakan produksi dengan baik, ini
disebabkan efek dari penyimpanan bahan baku yang kurang baik tadi yang membuat
bahan baku misalnya lecet, berjamur, busuk dan lain sebagainya.
Permasalahan inilah yang perlu difasilitasi oleh Sistem Informasi Pengendalian
Suhu dan Kelembapan Ruang Penyimpanan Bahan Baku Pisang pada Produksi Sale
Pisang. Dimana Sistem Informasi ini nantinya dapat memberikan solusi untuk mengatasi
dan mengefisienkan dalam persiapan bahan baku yaitu pada Tahap Penyimpanan Bahan
Baku, sehingga para wirausaha Sale Pisang tidak mengalami kerugian besar lagi ataupun
tidak mengalami kerugian sama sekali dan membuat Produksi Sale Pisang di Lumajang
dapat berkembang lebih pesat lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Membangun Sistem
a. Mengapa Sistem perlu dibangun
Sistem ini dibangun pastinya mempunyai latarbelakang tujuan.Tujuan sistem ini di
bangun adalah sebagai berikut :
Agar suhu dan kelembapan dalam Ruang Penyimpanan Bahan Baku dapat
terkontrol secara sistem (tidak manual)
Mengurangi terjadinya bahan baku yang rusak akibat suhu dan kelembapan,
sehingga memperoleh bahan baku yang sesuai standart
Untuk mengefisiensikan dalam Pengolahan Sale Pisang terutama dalam tahap
Penyimpanan Bahan Baku
Dengan tujuan tersebut secara tidak langsung juga dapat mengatasi kemungkinan para
wirausaha mengalami kerugian.
b. Data yang diperlukan dan Pihak yang terlibat
Adapun data – data yang diperlukan serta pihak yang terlibat dalam pembangunan
Sistem Informasi ini, berikut uraiannya :
Data yang diperlukan dalam sistem ini informasi banyaknya bahan baku yang
masuk, informasi Ruang Penyimpanan, informasi Suhu dan Kelembapan di
dalam Ruang Penyimpanan
Pihak yang yang terlibat yaitu Operator Sistem dan Teknisi (untuk mengatasi
jika terjadi problem pada sistem).
c. Fasilitas Penunjang
Adapun Fasilitas Penunjang yang diperlukan dalam pembangunan Sistem Informasi
ini, berikut Fasilitas Penunjangnya berupa :
Komputer
Merupakan alat penunjang berupa alat elektronik yang cukup canggih, yang
digunakan untuk menerapkan aplikasi Sistem Informasi ini dan
mengitegrasikan semua alat penunjang ke Sistem.
Sensor Suhu (Termometer) dan Kelembapan (Higrometer)
Merupakan alat penunjang berupa sensor yang digunakan untuk mendeteksi
suhu dan kelembapan ruangan.
FAN
Merupakan alat penunjang berupa kipas besar yang digunakan untuk mengatur
suhu dan kelembapan ruangan dengan cara menghembuskan angin ke dalam
ruangan.
Motor DC Atap
Merupakan alat penunjang berupa motor penggerak yang digunakan untuk
menggerakkan atap ruangan, yang bertujuan untuk membantu mengatur suhu
dan kelembapan di dalam ruangan.
Microcontroller
Merupakan alat penunjang berupa microchip yang terpasang pada alat
penunjang seperti sensor suhu dan kelembapan, FAN, dan Motor DC yang
digunakan untuk mengirimkan informasi suhu, kelembapan, status FAN,
Motor DC atap ke komputer.
Relay
Merupakan alat penunjang berupa alat otomatis yang digunakan untuk
memberikan kode perintah kepada alat penunjang lainnya seperti sensor suhu
dan kelembapan, FAN, dan Motor DC, agar alat tersebut dapat berkerja sesuai
dengan perintah yang diberikan.
d. Sistem Secara Global
Secara global atau umum sistem bekerja mulai dari Operator Sistem yang
menginputkan data Ruang Penyimpanan yang akan diperiksa, kemudian sistem akan
memberikan informasi kepada Operator Sistem untuk mengetahui keadaan Suhu dan
Kelembapan di Ruangan Penyimpanan tersebut pada saat itu. Informasi keadaan Suhu
dan Kelembapan pada Ruangan Penyimpanan tersebut diperoleh dari pembacaan suhu
dan kelembapan oleh Sensor Suhu dan Sensor Kelembapan. Hasil pembacaan kedua
sensor tadi, oleh microcontroler mereka data pembacaan tersebut dikirimkan ke Relay
sebagai data, kemudian Relay memberikan kode perintah kapan Pergerakan FAN dan
Motor DC itu dimulai. Dimana hasilnya semua ini akan dikirim oleh Microcontroller
ke Komputer Operator, sehingga operator dapat melihat informasi suhu dan
kelembapan pada ruangan tersebut serta status pada FAN dan Motor DC pada
ruangan,.
Selain itu Operator Sistem juga bisa mengatur keadaan FAN dan Motor DC
dengan menginputkan suatu perintah pada Sistem secara manual. Adapun skema untuk
pengambaran penjelasan sistem secara global tadi, berikut skemanya :
Skema Sistem Secara Global
e. Kesulitan yang mungkin terjadi dan Penyelesaianya
Dalam membangun sesuatu hal pasti ada sesuatu hal yang mungkin sulit untuk
dilakukan atau diterapkan, begitu juga dengan membangun sistem pasti ada sesuatu
yang mungkin sulit untuk diterapkan. Dalam Sistem Informasi ini ada beberpa hal
yang mungkin sulit untuk di terapkan. Kesulitan yang mungkin terjadi dalam
membangun Sistem Informasi ini adalah sebagai berikut :
Perlunya Operator yang bisa menjalankan Sistem ini dengan baik dan benar
dan dapat mengatasi error yang mungkin terjadi pada database dan lain –
lainnya yang berhubungan dengan sistem.
Perlunya Teknisi yang handal agar bisa mengatasi dengan cepat, jika ada
trouble pada alat penunjang.
Hal ini dapat diatasi dengan mencari Operator dan Teknisi yang bisa melakukan hal
tersebut atau memberikan penyuluhan atau pendidikan pada karyawan yang dianggap
mampu, setelah melakukan pendidikan.
2.2 Aplikasi Sistem
a. Bagaimana Menerapkan Sistem
Sistem diterapkan sesuai dengan Data dan Fasilitas yang sudah tersediakan
yaitu dengan menerapkan Fasilitas Penunjang pada Ruang Penyimpanan seperti pada
gambar dibawah ini :
Kemudian membuat suatu database beserta security datanya untuk menyimpan
semua kejadian atau kegiatan pengendalian Suhu dan Kelembapan yang dikirim oleh
Microcontroller pada semua perangkat, yang nantinya ditampilkan pada layar
Komputer Operator dan kemudian membuat sebuah Interface System, untuk
mempermudah pengendalian Suhu dan Kelembapan ada Ruang Penyimpanan Bahan
Baku dan penyimpanan data pengendalian pada database, selain itu interface ini
digunakan sebagai wujud dari Sistem Informasi ini, yang mana Interface System yang
dibuat ini tidak seperti Interface pada Sistem Informasi Public, karena Interface Sistem
ini digunakan untuk Sistem Informasi Local saja, sehingga desain Interface yang
digunakan dibuat sesederhana mungkin untuk mempermudah user nantinya. Berikut
Interface dari Sistem Informasi ini.
Interface Sistem
Contoh Interface Sistem Ketika ada Input
Pada interface sistem, kita dapat melihat beberapa Menu yang dapat
mendukung kinerja dari sistem informasi ini, Menu tersebut diantaranya sebagai
berikut :
File
Menu File ini merupakan menu yang didalamnya memiliki beberapa fungsi
seperti Save, Save As, Edit, Copy, Cut. Beberapa fungsi tersebut memiliki
kegunaan masing – masing, diantaranya :
a. Save, digunakan untuk menyimpan data pemeriksaan suhu dan
kelembapan, data pemeriksaan dan kelembapan yang sudah di edit dan lain
sebagainya, khususnya dalam hal menyimpan data.
b. Save As, digunakan untuk menyimpan data pemeriksaan suhu dan
kelembapan yang baru.
c. Edit, digunakan untuk mengedit data, misalnya nomor ruangan.
d. Copy, digunakan untuk menggandakan data atau item didalam data.
e. Cut, digunakan untuk memindah data atau item didalam data.
f. Security Data, digunakan untuk membuat dan menginputkan security untuk
melihat database pada sistem, sehingga database dapat terproteksi dengan
baik.
View
Menu View ini merupakan menu yang digunakan untuk mereview data yang
ada dimana didalamnya memiliki beberapa fungsi seperti Sort Data, Current
Database, Database From, Search Data. Beberapa fitur tersebut memiliki
kegunaan masing – masing, diantaranya :
a. Sort Data, digunakan untuk mereview atau melihat data pemeriksaaan suhu
dan kelembapan sesuai dengan urutan yang dikehendaki, misal berdasarkan
huruf, tanggal, dan lain sebagainya.
b. Current Database, digunakan untuk mereview atau melihat data
pemeriksaaan suhu dan kelembapan pada database saat ini.
c. Database From, digunakan untuk mereview atau melihat data
pemeriksaaan suhu dan kelembapan dari database yang ada sebelumnya
atau database lainnya.
d. Search Data, digunakan untuk mencari data pemeriksaaan suhu dan
kelembapan pada database.
About
Menu About ini merupakan menu yang digunakan untuk melihat lebih lanjut
tentang software sistem informasi ini, dimana didalamnya memiliki beberapa
fitur seperti Creator dan Version Software. Beberapa fungsi tersebut memiliki
kegunaan masing – masing, diantaranya :
a. Creator, digunakan untuk melihat pihak yang membuat sistem informasi
ini.
b. Version Software, digunakan untuk melihat versi dari sistem informasi ini.
Help
Menu Help ini merupakan menu yang digunakan untuk melihat petunjuk
penggunaan atau pertolongan singkat tentang penggunaan sistem informasi ini,
dimana didalamnya memiliki beberapa fitur seperti Standart Procedure dan
Secure Data . Beberapa fungsi tersebut memiliki kegunaan masing – masing,
diantaranya :
a. Standart Procedure, digunakan untuk melihat cara – cara standart
penggunaan sistem informasi ini
b. Secure Data, digunakan untuk melihat cara untuk mengamankan database
yang ada.
Selain menu – menu seperti yang telah disebutkan diatas, pada interface sistem
informasi ini kita juga melihat tab – tab tampilan seperti Input Ruang, Status Atap
Ruang, Status FAN Ruang, Ruang, Suhu, Kelembapan, Standart Kondisi Ruangan,
dimana tab – tab tersebut memiliki kegunaan masing – masing diantaranya sebagai
berikut :
a. Input Ruang, digunakan untuk menginputkan ruang yang akan diperiksa.
b. Status Atap Ruang, digunakan untuk mengetahui status atap ruang, apakah
dalam kondisi terbuka atau tertutup, dimana pada tab ini terdapat tombol
buka dan tutup, yang berfungsi untuk mengubah status atap ruang menjadi
terbuka ataupun tertutup.
c. Status FAN Ruang, digunakan untuk mengetahui status atap ruang, apakah
dalam kondisi hidup (ON) atau mati (OFF), dimana pada tab ini terdapat
tombol ON dan OFF, yang berfungsi untuk mengubah status FAN ruang
menjadi ON ataupun OFF.
d. Ruang, digunakan sistem untuk menampilkan ruang yang diperiksa sesuai
dengan input yang dimasukkan.
e. Suhu, digunakan sistem untuk menampilkan suhu ruang yang diperiksa
pada saat itu.
f. Kelembapan, digunakan sistem untuk menampilkan kelembapan ruang
yang diperiksa pada saat itu.
g. Standart Kondisi Ruangan, digunakan untuk menampilkan peraturan
standart kondisi ruangan baik suhu maupun kelembapannya ,untuk
mengingatkan operator dalam mengontrol atau mengendalikan suhu dan
kelembapan pada ruangan yang diperiksa.
b. Pihak yang dapat Mengakses Sistem
Dalam pengaksesan ke sistem hanya Operator Sistem yang mempunyai hak
akses ke sistem, karena informasi yang dibutuhkan sudah ditangani oleh sensor
sebagai pembaca keadaan suhu dan kelembapan saat itu dan Mikrokontroler sebagai
pengirim informasi keadaan suhu dan kelembapan ke komputer, sehingga tidak perlu
pihak lain untuk menginputkan suatu data lain dalam sistem informasi ini.
2.3 Kelebihan Sistem
Adapun kelebihan sistem yang dapat dillihat dari beberapa aspek, yaitu :
a. Waktu
Sistem ini dapat mengefisienkan waktu Proses Pengolahan Sale Pisang, karena dalam
penyiapan bahan baku tidak lagi mengalami kendala berupa kerusakan bahan baku
sehingga proses Pengolahan Sale Pisang dapat berjalan lancar dan cepat.
b. Tenaga
Sistem ini dapat mengefisienkan tenaga kerja karyawan terutama dalam tahap
Penyimpanan Bahan Baku, karena semua telah tersistem.
c. Fasilitas
Sistem ini dapat mengendalikan atau mengontrol suhu dan kelembapan Ruang
Penyimpanan Bahan Baku, sehingga dapat membantu memperlambat kemasakan
bahan baku dan memperpanjang daya simpan bahan baku.
2.4 Kelemahan Sistem
Adapun kelemahan sistem yang dapat dillihat dari beberapa aspek, yaitu :
a. Biaya
Dalam membangun dan pengaplikasian sistem ini dapat diatakan agak mahal, karena
biaya yang dikeluarkan tidak hanya pada saat membangun sistem saja, melainkan
dalam melakukan maintenance (perawatan) juga memerlukan biaya, apalagi biaya
maintenance itu tidak cukup sekali tetapi berkala agar sistem dapat berjalan lancar.
b. Operator
Membutuhkan Operator yang handal yang bisa menjalankan sistem dengan baik dan
bisa memperbaiki jika terjadi problem pada sistem.
c. Hal yang belum terjangkau
Sistem ini hanya bisa mengontrol suhu dan kelembapan ruangan secara local saja dan
menggunakan komputer, tidak bisa diakses dengan perangkat lain yang lebih portabel
misalnya, HP, iPad dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Pengendalian Suhu dan Kelembapan Ruang Penyimpanan
Bahan Baku Pisang merupakan Sistem yang dapat mengontrol Suhu dan Kelembapan
Ruang Penyimpanan Bahan Baku dan dapat mengefisiensikan Proses Pengolahan Bahan
Baku serta Sistem ini termasuk Sistem Informasi Bahan Baku (Raw Material Activities).
3.2 Harapan Untuk Sistem
Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mengefisiensikan dan
mengoptimalkan Proses Pengolahan Bahan Baku agar dapat menghasilkan produk yang
baik dan berkualitas. Selain itu untuk kedepannya sistem ini diharapkan dapat
dikembangkan maupun di kombinasikan dengan sistem yang lain.