adln - perpustakaan universitas airlanggarepository.unair.ac.id/25626/16/16. bab 4.pdf300. untuk...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Muara Sungai Kali Lamong merupakan bagian hilir dari Sungai Kali
Lamong yang terletak di perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
Ditinjau dari aspek geografis dan administratif pengelolaan kawasan, daerah ini
memiliki komunitas mangrove yang terdapat di tiga lokasi, yaitu komunitas
mangrove yang terdapat di sempadan sungai di wilayah Kota Surabaya, komunitas
mangrove yang terdapat di sempadan sungai di wilayah Kabupaten Gresik serta
komunitas mangrove yang terdapat di Pulau Galang. Penelitian lapangan telah
dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas dan status kondisi komunitas
mangrove di kawasan tersebut. Hasil penelitian yang didapatkan antara lain, data
keadaan umum daerah muara Sungai Kali Lamong, daftar jenis dan jumlah
mangrove yang telah diinventarisasi di kawasan ini serta data parameter fisik-
kimia. Data tersebut digunakan untuk menentukan indeks nilai penting, indeks
keanekaragaman jenis, indeks dominansi serta indeks kemerataan jenis.
Secara umum, stasiun penelitian terletak di bentang alam berupa muara
dari Sungai Kali Lamong dan Pulau Galang yang terdapat di percabangan muara
sungai. Penentuan stasiun penelitian menggunakan purpossive random sampling
dengan pertimbangan keadaan geografis dan kondisi ketebalan komunitas
mangrove, selain itu juga berdasarkan aspek administratif pembagian
kewenangan pengelolaan kawasan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, area
penelitian dapat di kelompokkan menjadi tiga stasiun .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Stasiun pertama yaitu stasiun penelitian A terletak di sempadan sungai
yang berdekatan dengan muara di wilayah Desa Romo-Kalisari, Kota Surabaya.
Di stasiun ini dibuat dua sub stasiun penelitian, yaitu sub stasiun penelitian A1
dan A2 yang terdiri dari tiga plot transek dengan luas total 300m². Berdasarkan
pengamatan secara umum, keberadaan komunitas mangrove di stasiun penelitian
A ini didominasi oleh jenis Avicennia alba dan Avicennia marina, dan keberadaan
variasi jenis serta ketebalan vegetasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
dua stasiun penelitian yang lain. Sebagian besar lahan di kawasan ini
dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kegiatan budidaya berupa pertambakan.
Stasiun penelitian A ini dapat dicapai dengan menggunakan jalan darat menuju
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Romo-Kalisari.
Stasiun penelitian kedua yaitu stasiun B terletak di sempadan sungai yang
berdekatan dengan muara di wilayah Desa Karang Kering Kecamatan Kebomas-
Gresik. Di stasiun B ini ditentukan tiga sub stasiun pengamatan, yaitu sub stasiun
B3, B4 dan B5. Stasiun penelitian B ini terdiri dari tiga belas plot tansek dengan
luas total 1300m². Di wilayah ini, sebagian besar lahan digunakan untuk kegiatan
industri, sehingga semua sub stasiun penelitian di daerah ini langsung berbatasan
dengan beberapa kawasan industri, seperti pabrik industri plywood, industri
pembuatan arang dan gudang logistik PT. Wilmar. Ketebalan vegetasi dan
keberadaan variasi jenis di stasiun penelitian ini lebih tinggi jika dibandingkan
dengan stasiun penelitian A, jenis mangrove yang dominan di kawasan ini adalah
Avicennia marina dan Avicennia alba. Selain itu, di stasiun B ini juga terlihat
lebih banyak sampah atau limbah domestik rumah tangga jika dibandingkan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
dengan stasiun penelitian A. Stasiun B ini dapat dicapai dengan menggunakan
jalan darat di Desa Karang Kering kemudian melalui kawasan gudang logistik PT.
Wilmar.
Stasiun penelitian yang ketiga, yaitu stasiun penelitian C yang terletak di
Pulau Galang. Pulau ini terletak di percabangan muara Sungai Kali Lamong dan
secara geografis terpisah dari daratan Pulau Jawa. Di stasiun penelitian C ini
ditentukan dua sub stasiun penelitian, yaitu sub stasiun penelitian C6 dan C7. Di
stasiun penelitian C , komunitas mangrove menutupi semua bagian di pulau ini,
sehingga ketebalan vegetasi dan keberadaan variasi jenis mangrove di stasiun
penelitian C ini paling tinggi jika dibandingkan dengan dua stasiun penelitian
yang lain. Komunitas mangrove di stasiun C ini didominasi oleh Avicennia Alba
yang hampir ditemukan di setiap plot dalam sub stasiun penelitian. Kawasan
Pulau Galang ini juga merupakan habitat bagi beberapa jenis burung pantai,
karena beberapa jenis burung pantai teramati cukup banyak keberadaanya di
pantai pulau ini serta beberapa sarang burung di beberapa tegakan mangrove.
Sampah ataupun limbah rumah tangga juga terdapat di stasiun penelitian C ini,
sampah tersebut berasal dari sampah yang terbawa aliran arus sungai maupun laut
saat pasang dan tertambat di perakaran mangrove. Beberapa bagian di pulau ini
juga mulai di dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertambakan, hal
ini teramati dengan adanya beberapa bagian di pulau ini yang sudah di buat petak-
petak tambak dan dibangun tanggul yang mengelilinginya.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
4.2. Struktur Komunitas Mangrove
Data tentang struktur komunitas mangrove di ekosistem muara Kali
Lamong diambil dengan metode analisis vegetasi dengan mengambil data jumlah
dan jenis mangrove. Analisis vegetasi tersebut dilakukan dengan menggunakan
metode line plot transect. Adapun hasil analisis vegetasi secara umum di tiga
stasiun (stasiun A, B dan C) yang terdiri atas 34 plot dengan luas total 3400 m²,
diperoleh delapan jenis mangrove yang dikelompokkan dalam empat famili
seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Daftar jenis-jenis mangrove di 34 plot pada lokasi penelitian. No Nama spesies Nama lokal Famili
1 Avicennia marina Api-api abang Avicenniaceae
2 Avicennia alba Api-api Avicenniaceae
3 Rhyzophora stylosa Bakau Rhizhoporaceae
4 Rhyzophora mucronata Bakau hitam Rhizhoporaceae
5 Rhyzophora apiculata Tinjang Rhizhoporaceae
6 Sonneratia alba Bogem Sonneratiaceae
7 Bruguiera hainessi Berus Rhizhoporaceae
8 Xylocarpus moluccensis Nyirih Meliaceae
Hasil analisis vegetasi di tiga stasiun penelitian tersebut kemudian
dikelompokkan berdasarkan ukuran diameter batang. Pengelompokan ini
bertujuan agar data yang diperoleh dapat menggambarkan dengan lebih jelas
struktur komunitas mangrove di setiap tingkat pertumbuhan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan
di 34 plot transek di lokasi penelitian tersaji dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jumlah dan jenis mangrove di seluruh stasiun
No Family Nama Ilmiah Jumlah Tegakan
Semai Pancang Pohon
1 Avicenniaceae Avicennia marina 557 484 138
2 Avicenniaceae Avicennia alba 588 95 72
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora stylosa 1 2 0
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 5 22 13
5 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 30 5
6 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 26 11
7 Rhizhoporaceae Bruguiera sp, 0 2 2
8 Meliaceae Xylocarpus granatum 0 1 1
Total jumlah individu 1.151 662 242
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tabel 4.2. kemudian
diolah untuk menentukan sebaran jenis mangrove di 34 plot penelitian dengan
luas plot yang distandardisasi menjadi per 100 m² .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.3. Sebaran jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di seluruh stasiun. No Famili Nama Ilmiah Jumlah Tegakan/100m²
Semai Pancang Pohon 1 Avicenniaceae Avicennia marina 409 57 4
2 Avicenniaceae Avicennia alba 432 11 2
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora stylosa 1 1 0
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 4 2 1
5 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 3 1
6 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 3 1
7 Rhizhoporaceae Bruguiera hainessi 0 1 1
8 Meliaceae Xylocarpus
moluccensis
0 1 1
Total jumlah individu 846 79 11
Dari tabel 4.2. dapat dilihat dari 8 jenis mangrove yang ditemukan di
lokasi penelitian, jenis Avicennia alba memiliki jumlah tegakan terbanyak untuk
tingkat pertumbuhan semai dengan jumlah tegakan 432/100m² dan Avicennia
marina merupakan jenis mangrove dengan jumlah tegakan terbanyak untuk
tingkat pertumbuhan pancang (57/100²) serta tingkat pertumbuhan pohon
(4/100m²). Selain itu, dapat dilihat bahwa tingkat regenerasi mangrove di lokasi
penelitian cukup baik, hal ini tampak dengan banyaknya jumlah total individu di
tingkat semai (846/100m²).
Data mengenai jumlah dan jenis mangrove berdasarkan perbedaan tingkat
pertumbuhan tersebut, kemudian dianalisis dengan rumus Mueller-Dumbois
Ellenberg, 1978 dalam Hariyanto et al., 2008 untuk menentukan besaran indeks
nilai penting (INP) dengan menjumlahkan nilai relatif kerapatan, frekuensi, dan
dominansi setiap jenis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Indeks nilai penting merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
pengaruh suatu jenis terhadap kestabilan suatu ekosistem yang berkisar antara 0-
300. Untuk tingkat pertumbuhan semai, nilai ini berkisar antara 0-200 karena nilai
ini didapat dengan menjumlahkan nilai relatif kerapatan dan frekuensi saja.
Hasil perhitungan indeks nilai penting (INP) setiap jenis mangrove secara
keseluruhan di seluruh stasiun (34 plot transek) dan dikelompokkan berdasarkan
tingkat pertumbuhan ditunjukkan di dalam tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 4.4. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan semai di seluruh Stasiun.
No
Nama Jenis Kerapatan ( Ind/ha ) Frekuensi INP Absolut Relatif
(%) Absolut Relatif
(%) 1 Avicennia marina 120.294 48,35 20/34 60,60 108,95
2 Avicennia alba 127.059 51,06 11/34 33,33 84,39
3 Rhyzophora stylosa 294 0,12 1/34 3,03 3,15
4 Rhyzophora
mucronata
1.176 0,47 1/34 3,03 3,5
5 Rhyzophora apiculata 0 0,00 0 0,00 0,00
6 Sonneratia alba 0 0,00 0 0,00 0,00
7 Bruguiera hainessi 0 0,00 0 0,00 0,00
8 Xylocarpus
moluccensis
0 0,00 0 0,00 0,00
Total 248.823 100,00 33/34 100,00 200,00
Dari tabel 4.4. di atas dapat diketahui bahwa komunitas mangrove untuk
tingkat pertumbuhan semai di seluruh stasiun disusun oleh empat jenis yaitu
A.marina, A.alba, R.stylosa dan R.mucronata. Selain itu, jenis A.marina
merupakan jenis yang memiliki kerapatan tertinggi dan paling sering dijumpai di
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
plot transek sehingga jenis ini paling mempengaruhi kestabilan komunitas dengan
INP tertinggi sebesar 108,95%.
Tabel 4.5. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pancang di seluruh Stasiun.
No Nama Jenis K (Ind/ha)
KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 104
DR (%)
INP
1 Avicennia marina 16.765 75,00 28/34 36,36 22,84 64,95 176,31
2 Avicennia alba 3.235 14,47 18/34 23,38 6,57 18,70 56,55
3 Rhyzophora stylosa 0 0,00 1/34 1,3 0,03 0,10 1,40
4 Rhyzophora mucronata 588 2,63 10/34 12,99 1,04 2,95 18,57
5 Rhyzophora apiculata 882 3,95 9/34 11,67 1,73 4,92 20,54
6 Sonneratia alba 882 3,95 8/34 10,39 2,42 6,89 21,23
7 Bruguiera hainessi 0 0,00 2/34 2,60 0,35 0,98 3,58
8 Xylocarpus moluccensis 0 0,00 1/34 1,3 0,017 0,49 1,79
Total 22.353 100,00 77/34 100 35,16 100,00 300,00
Dari tabel 4.5. di atas dapat diketahui bahwa komunitas mangrove untuk
tingkat pertumbuhan pancang di seluruh stasiun disusun oleh delapan jenis
mangrove. Selain itu, jenis A.marina merupakan jenis yang paling mempengaruhi
kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 176,31%.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.6. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pohon di seluruh stasiun No Nama Jenis K
(Ind/ha) KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 104
DR (%)
INP
1 Avicennia marina 1.176 66,67 13/34 28,8
9
8,0 26,09 121,65
2 Avicennia alba 588 33,33 17/34 37,7
8
19,3 62,55 133,66
3 Rhyzophora stylosa 0 0 0 0 0 0 0
4 Rhyzophora
mucronata
0 0 4/34 8,89 1,5 4,77 13,66
5 Rhyzophora
apiculata
0 0 4/34 8,89 0,3 0,98 9,87
6 Sonneratia alba 0 0 5/34 11,1
1
1,4 4,49 15,6
7 Bruguiera hainessi 0 0 1/34 2,22 0,3 0,84 3,06
8 Xylocarpus moluccensis 0 0 1/34 2,22 0,1 0,28 2,5
Total 1.764 100,00 45/34 100 30,8 100,00 300
Dari tabel 4.6. diatas dapat diketahui bahwa komunitas mangrove untuk
tingkat pertumbuhan pohon di seluruh stasiun disusun oleh tujuh jenis mangrove.
Selain itu, jenis A.lba merupakan jenis yang paling mempengaruhi kestabilan
komunitas dengan INP tertinggi sebesar 133,66%.
4.2.1. Struktur komunitas di stasiun A
Dari hasil penelitian di Stasiun A didapatkan tiga jenis mangrove
penyusun komunitas dari dua famili. Berikut merupakan data tentang jumlah dan
jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di tiga plot transek (300m²) di
Stasiun A yang terletak di sempadan sungai Kali Lamong bagian Surabaya.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.7. Jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di
stasiun A
No Family Nama Ilmiah Jumlah Tegakan
Semai Pancang Pohon
1 Avicenniaceae Avicennia marina 56 93 49
2 Avicenniaceae Avicennia alba 1 4 4
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora stylosa 1 2 0
Total jumlah individu 58 99 53
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tabel 4.7. kemudian
diolah untuk menentukan sebaran jenis mangrove di stasiun penelitian A dengan
luas plot yang distandardisasi menjadi per 100 m² .
Tabel 4.8. Sebaran jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di Stasiun A No Famili Nama Ilmiah Jumlah Tegakan/100m²
Semai Pancang Pohon
1 Avicenniaceae Avicennia marina 467 124 16
2 Avicenniaceae Avicennia alba 8 5 1
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora stylosa 8 3 0
Total jumlah individu 483 132 17
Dari tabel 4.8. di atas dapat diketahui bahwa jenis A.marina merupakan
jenis yang paling banyak ditemukan dalam setiap tingkat pertumbuhan. Data pada
tabel diatas kemudian dianalisis dengan menentukan indeks nilai penting (INP).
Beberapa tabel di bawah ini merupakan hasil analisis vegetasi dan
perhitungan INP di stasiun penelitian A yang dikelompokkan berdasarkan
tingkatan pertumbuhan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.9. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan semai di Stasiun A No Nama Jenis Kerapatan ( Ind/ha ) Frekuensi INP
(%) Absolut Relatif (%)
Absolut Relatif (%)
1 Avicennia marina 1.556.667 96,69 3/3 60,00 156,69
2 Avicennia alba 26.667 1,66 1/3 20,00 21,66
3 Rhyzophora
stylosa
26.667 1,66 1/3 20,00 21,66
Total 1.610.000 100,00 5/3 100,00 200,00
Dari tabel 4.9. di atas dapat diketahui bahwa komunitas mangrove untuk
tingkat pertumbuhan semai di Stasiun A disusun oleh tiga jenis yaitu A.marina,
A.alba dan R.stylosa. Selain itu, jenis A.marina merupakan jenis yang memiliki
kerapatan tertinggi dan paling sering dijumpai di plot transek sehingga jenis ini
paling mempengaruhi kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar
156,69%. Secara umum, persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun
di Stasiun A ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.1. Diagram persentase INP semai di Stasiun A
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.10. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pancang di Stasiun A No Nama Jenis K
(Ind/ha) KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 102
DR (%)
INP (%)
1 Avicennia
marina
413.333 93,94 3/3 60,00 10,09 33,83 187,77
2 Avicennia alba 16.667 3,79 1/3 20,00 4,00 13,41 37,2
3 Rhyzophora stylosa 10.000 2,27 1/3 20,00 15,73 52,76 75,03
Total 440.000 100,00 5/3 100,00 29,82 100,00 300,00
Dari tabel 4.10. di atas dapat diketahui bahwa komunitas mangrove untuk
tingkat pertumbuhan pancang di Stasiun A disusun oleh tiga jenis yaitu A.marina,
A.alba dan R.stylosa. Selain itu, jenis A.marina merupakan jenis yang memiliki
kerapatan tertinggi dan paling sering dijumpai di plot transek sehingga jenis ini
paling mempengaruhi kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar
187,77%. Secara umum, persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun
di Stasiun A ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.2. Diagram persentase INP pancang di Stasiun A
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.11. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun A No Nama Jenis K
(Ind/ha) KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 102
DR (%)
INP
1 Avicennia
marina
53.333 94,12 3/3 75 0,07 89,55 258,67
2 Avicennia alba 3.333 5,88 1/3 25 0,01 10,45 41,33
3 Rhyzophora stylosa 0 0 0 0 0 0 0
Total 56.666 100,00 4/3 100 0,08 100,00 300,00
Dari tabel 4.11. di atas dapat diketahui bahwa komunitas mangrove untuk
tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun A disusun oleh dua jenis yaitu A.marina,
dan A.alba. Selain itu, jenis A.marina merupakan jenis yang memiliki kerapatan
tertinggi dan paling sering dijumpai di plot transek sehingga jenis ini paling
mempengaruhi kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 258,67%.
Secara umum, persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun di Stasiun
A ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.3. Diagram persentase INP pohon di Stasiun A
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
4.2.2. Struktur komunitas di stasiun B
Dari hasil penelitian di Stasiun B didapatkan enam jenis mangrove
penyusun komunitas dari tiga famili. Data tentang jumlah dan jenis mangrove
berdasarkan tingkat pertumbuhan di tiga belas plot transek (1300m²) di Stasiun B
yang terletak di sempadan sungai Kali Lamong bagian Gresik.
Tabel 4.12. Jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di stasiun B
No Family Nama Ilmiah Jumlah Tegakan
Semai Pancang Pohon
1 Avicenniaceae Avicennia marina 117 64 12
2 Avicenniaceae Avicennia alba 295 22 66
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 5 9 12
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 11 1
5 Rhizhoporaceae Bruguiera hainessi 0 2 2
6 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 5 5
Total jumlah individu 417 177 98
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tabel 4.12.
kemudian diolah untuk menentukan sebaran jenis mangrove di stasiun penelitian
B dengan luas plot yang distandardisasi menjadi per 100 m² .
Tabel 4.13. Sebaran jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di Stasiun B No Famili Nama Ilmiah Jumlah Tegakan/100m²
Semai Pancang Pohon 1 Avicenniaceae Avicennia marina 225 20 1
2 Avicenniaceae Avicennia alba 567 7 5
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 10 3 1
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 3 1
5 Rhizhoporaceae Bruguiera hainessi 0 1 1
6 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 2 1
Total jumlah individu 802 36 7
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Dari tabel 4.13. di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun B, jenis A.marina
merupakan jenis yang paling banyak ditemukan untuk tingkat pertumbuhan
pancang dan jenis A.alba untuk tingkat pertumbuhan semai dan pohon. Data pada
tabel diatas kemudian dianalisis untuk menentukan indeks nilai penting (INP)
yang dikelompokkan berdasarkan tingkatan pertumbuhan yang tercantum dalam
beberapa tabel dibawah ini.
Tabel 4.14. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan semai di Stasiun B No Nama Jenis Kerapatan ( Ind/ha ) Frekuensi INP
(%) Absolut Relatif (%)
Absolut Relatif (%)
1 Avicennia marina 173.077 28,05 3/13 30,00 58,05
2 Avicennia alba 436.154 70,70 6/13 60,00 130,70
3 Rhyzophora mucronata 7.692 1,25 1/13 10,00 11,25
Total 616.923 100,00 10/13 100,00 200,00
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun B untuk tingkat
pertumbuhan semai, komunitas mangrove disusun oleh tiga jenis mangrove yaitu
A.marina, A.alba dan R.mucronata. Selain itu, A.alba merupakan jenis mangrove
yang memiliki kerapatan tertinggi dan paling sering dijumpai di tiga belas plot
transek sehingga jenis ini paling mempengaruhi kestabilan komunitas dengan INP
tertinggi sebesar 130,70%. Secara umum, persentase INP dari beberapa jenis
mangrove penyusun di Stasiun B ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Gambar 4.4. Diagram persentase INP semai di Stasiun B
Tabel 4.15. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pancang di Stasiun B No
Nama Jenis K (Ind/ha)
KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 104
DR (%)
INP (%)
1 Avicennia marina 15.385 55,56 8/13 30,77 2,1 46,31 132,64
2 Avicennia alba 5.385 19,44 7/13 26,92 0,9 19,55 65,91
3 Rhyzophora mucronata 2.308 8,33 5/13 19,23 0,7 14,41 41,97
4 Rhyzophora apiculata 2.308 8,33 2/13 7,70 0,2 4,63 20,66
5 Bruguiera hainessi 769 2,78 2/13 7,70 0,4 9,26 19,74
6 Sonneratia alba 1.538 5,56 2/13 7,70 0,2 5,15 18,41
Total 27.693 100,00 26/1
3
100,00 4,6 100,00 300,00
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun B untuk tingkat
pertumbuhan pancang, komunitas mangrove disusun oleh lima jenis mangrove.
Selain itu, A.marina merupakan jenis mangrove yang paling mempengaruhi
kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 132,64%. Secara umum,
persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun di Stasiun B ditunjukkan
dalam gambar dibawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Gambar 4.5. Diagram persentase INP pancang di Stasiun B Tabel 4.16. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun B No
Nama Jenis K (Ind/ha)
KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 104
DR (%)
INP
1 Avicennia marina 769 14,29 4/13 22,22 12,4 13,49 50,00
2 Avicennia alba 3.846 71,43 8/13 44,44 64,5 70,01 185,88
3 Rhyzophora mucronata 769 14,29 3/13 16,67 9,5 10,28 41,24
4 Rhyzophora
apiculata
0 0 1/13 5,55 0,4 0,45 6,00
5 Bruguiera hainessi 0 0 1/13 5,55 1,8 1,93 7,48
6 Sonneratia alba 0 0 1/13 5,55 3,6 3,85 9,40
Total 5.385 100,00 18/1
3
100,00 92,1 100,00 300,00
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun B untuk tingkat
pertumbuhan pohon, komunitas mangrove disusun oleh enam jenis mangrove.
Selain itu, A.alba merupakan jenis mangrove yang paling mempengaruhi
kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 185,88%. Secara umum,
persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun di Stasiun B ditunjukkan
dalam gambar dibawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Gambar 4.6. Diagram persentase INP pohon di Stasiun B
4.2.3. Struktur komunitas di stasiun C
Dari hasil penelitian di Stasiun C didapatkan enam jenis mangrove
penyusun komunitas dari tiga famili. Data tentang jumlah dan jenis mangrove
berdasarkan tingkat pertumbuhan di delapan belas plot transek (1800m²) di
Stasiun C yang terletak di Pulau Galang ditunjukkan dalam tabel 4.17.
Tabel 4.17. Jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di
stasiun C
No Family Nama Ilmiah Jumlah Tegakan
Semai Pancang Pohon
1 Avicenniaceae Avicennia marina 384 327 11
2 Avicenniaceae Avicennia alba 292 69 68
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 0 13 4
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 19 1
5 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 21 6
6 Meliaceae Xylocarpus
molluccensis
0 1 1
Total jumlah individu 676 450 91
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tabel 4.17.
kemudian diolah untuk menentukan sebaran jenis mangrove di stasiun penelitian
C dengan luas plot yang distandardisasi menjadi per 100 m² .
Tabel 4.18. Sebaran jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di Stasiun C No Famili Nama Ilmiah Jumlah Tegakan/100m²
Semai Pancang Pohon 1 Avicenniaceae Avicennia marina 533 73 1
2 Avicenniaceae Avicennia alba 405 15 4
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 0 3 1
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 4 1
5 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 5 1
6 Meliaceae Xylocarpus
moluccensis
0 1 1
Total jumlah individu 938 101 8
Dari tabel 4.18. di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun C, jenis A.marina
merupakan jenis yang paling banyak ditemukan untuk tingkat pertumbuhan semai
dan pancang jenis A.alba untuk tingkat pertumbuhan pohon. Data pada tabel
diatas kemudian dianalisis untuk menentukan indeks nilai penting (INP) yang
dikelompokkan berdasarkan tingkatan pertumbuhan yang tercantum dalam
beberapa tabel dibawah 4.19.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.19. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan semai di Stasiun C No Nama Jenis Kerapatan ( Ind/ha ) Frekuensi INP
(%) Absolut Relatif (%)
Absolut Relatif (%)
1 Avicennia marina 296.111 56,82 12/18 57,14 113,96
2 Avicennia alba 225.000 43,18 9/18 42,86 86,04
3 Rhyzophora mucronata 0 0,00 0 0,00 0,00
4 Rhyzophora apiculata 0 0,00 0 0,00 0,00
5 Sonneratia alba 0 0,00 0 0,00 0,00
6 Xylocarpus moluccensis 0 0,00 0 0,00 0,00
Total 521.111 100,00 21/18 100,00 200,00
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun C untuk tingkat
pertumbuhan semai, komunitas mangrove disusun oleh dua jenis mangrove yaitu
A.marina dan A.alba. Selain itu, A.marina merupakan jenis mangrove yang paling
mempengaruhi kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 113,96%.
Secara umum, persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun di Stasiun
C ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.7. Diagram persentase INP semai di Stasiun C
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.20. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pancang di Stasiun C
No Nama Jenis K (Ind/ha)
KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 104
DR (%)
INP
1 Avicennia marina 40.556 73,00 17/1
8
36,96 43,7 54,70 164,66
2 Avicennia alba 8.333 15,00 10/1
8
21,74 19,0 23,80 60,54
3 Rhyzophora mucronata 1.667 3,00 5/18 10,87 1,2 1,55 15,42
4 Rhyzophora apiculata 2.222 4,00 7/18 15,21 6,8 8,50 27,71
5 Sonneratia alba 2.778 5,00 6/18 13,04 8,5 10,66 28,7
6 Xylocarpus moluccensis 0 0,00 1/18 2,17 0,6 0,77 2,94
Total 55.556 100,00 46/1
8
100,00 79,9 100,00 300,00
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun C untuk tingkat
pertumbuhan pancang, komunitas mangrove disusun oleh enam jenis mangrove.
Selain itu, A.marina merupakan jenis mangrove yang paling mempengaruhi
kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 164,66%. Secara umum,
persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun di Stasiun C ditunjukkan
dalam gambar dibawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Gambar 4.8. Diagram persentase INP pancang di Stasiun C Tabel 4.21. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun C
No Nama Jenis K (Ind/ha)
KR (%)
F FR (%)
D (m²/ha) X 104
DR (%)
INP
1 Avicennia marina 556 20,00 6/18 26,09 3,7 9,04 55,13
2 Avicennia alba 2.222 80,00 8/18 34,78 33,0 80,57 195,35
3 Rhyzophora mucronata 0 0 1/18 4,35 0 0 4,35
4 Rhyzophora apiculata 0 0 3/18 13,04 0,9 2,11 15,15
5 Sonneratia alba 0 0 4/18 17,39 3,1 7,53 24,92
6 Xylocarpus moluccensis 0 0 1/18 4,35 0,3 0,75 5,1
Total 2.778 100,00 23/18 100,0
0
41,0 100,00 300,00
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa di Stasiun C untuk tingkat
pertumbuhan pohon, komunitas mangrove disusun oleh enam jenis mangrove.
Selain itu, A.alba merupakan jenis mangrove yang paling mempengaruhi
kestabilan komunitas dengan INP tertinggi sebesar 195,35%. Secara umum,
persentase INP dari beberapa jenis mangrove penyusun di Stasiun C ditunjukkan
dalam gambar dibawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Gambar 4.9. Diagram persentase INP pohon di Stasiun C
Dari hasil analisis vegetasi, baik dianalisis secara terpisah di tiga stasiun
penelitian ataupun dianalisis secara akumulatif di seluruh stasiun didapat bahwa
jenis Avicennia marina dan Avicennia alba merupakan jenis yang dominan di
hampir seluruh stasiun penelitian dan di setiap tingkat pertumbuhan.
Perbedaan baru terlihat jika ditinjau dari jumlah jenis mangrove yang
menyusun komunitas di setiap lokasi penelitian. Di lokasi penelitian wilayah
Surabaya, komunitas mangrove tersusun atas tiga jenis mangrove dengan jenis
yang mendominasi adalah jenis Avicennia marina. Lokasi penelitian ini memilki
variasi jenis atau jumlah jenis yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan dua
lokasi penelitian yang lain. Berdasarkan pengamatan langsung di lokasi penelitian,
tingginya pengaruh antropogenik yaitu kegiatan budidaya ataupun pertambakan
menyebabkan ketebalan vegetasi komunitas mangrove di lokasi ini lebih sedikit
jika dibandingkan dengan dua lokasi penelitian lainya.
Lokasi penelitian yang terletak di wilayah Kabupaten Gresik, tidak jauh
berbeda dengan lokasi penelitian di Pulau Galang jika ditinjau dari jumlah jenis
mangrove yang menyusun komunitas. Meskipun lokasi penelitian ini berbatasan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
langsung dengan kawasan industri, ketebalan vegetasi mangrove di lokasi ini lebih
besar jika dibandingkan dengan lokasi penelitian yang terdapat di wilayah
Surabaya. Hal ini menyebabkan jumlah jenis mangrove yang menyusun
komunitas lebih banyak daripada di wilayah Surabaya.
Lokasi penelitian di Pulau Galang merupakan lokasi penelitian dengan
ketebalan vegetasi komunitas mangrove yang paling besar jika dibandingkan
dengan dua lokasi penelitian yang lain. Namun, jumlah jenis yang menyusun
komunitas mangrove tidak berbeda jauh dengan lokasi penelitian di wilayah
Gresik. Perbedaan jumlah jenis antara dua lokasi tersebut yaitu di lokasi
penelitian di Pulau Galang dijumpai jenis Xylocarpus moluccensis dan tidak
dijumpai jenis Bruguiera hainessi, dan sebaliknya dengan lokasi penelitian di
wilayah Gresik.
4.3. Keanekaragaman jenis mangrove
Indeks Shannon-Wiener (H’) yang menyatakan tingkat keanekaragaman
jenis, kestabilan dan kematangan sebuah ekosistem, dimana jika nilai H’ tinggi
maka komunitas tersebut dapat dikatakan stabil karena tersusun atas banyak jenis
dengan kelimpahan masing-masing jenis yang sama jumlahnya.
Berikut merupakan hasil perhitungan indeks kenekaragaman Shannon-
Wiener (H’) secara akumulatif di seluruh stasiun.
Tabel 4.22. Indeks keanekaragaman akumulatif di seluruh stasiun Tingkat pertumbuhan H’
Semai 0,31
Pancang 0,37
Pohon 0,28
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Dari table 4.22. dapat diketahui bahwa nilai indeks keanekaragaman
Shannon-Wiener di komunitas mangrove di ekosistem muara Kali Lamong untuk
semua tingkat pertumbuhan mangrove berada dalam kisaran 0 – 1. Berdasarkan
kriteria dalam Barbour et al., 1987, kisaran nilai ini menunjukkan bahwa
keanekaragaman jenis di ekosistem muara Kali Lamong tergolong rendah.
Tabel 4.23. Indeks keanekaragaman di setiap stasiun Tingkat
Pertumbuhan
Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’)
Stasiun A Stasiun B Stasiun C
Semai 0,07 0,29 0,30
Pancang 0,11 0,57 0,39
Pohon 0,09 0,34 0,21
Dari table 4.23. dapat diketahui bahwa diantara tiga wilayah stasiun
tingkat keanekaragaman paling rendah untuk semua tingkat pertumbuhan berada
di stasiun A yang terdapat di wilayah Kota Surabaya. Hal ini dikarenakan jumlah
jenis mangrove yang menyusun komunitas sedikit (3 jenis) dan kelimpahan
masing-masing jenis yang tidak merata sebagaimana data yang terdapat dalam
table 4.2. di halaman 38. Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti, rendahnya
tingkat keanekaragaman di lokasi penelitian wilayah Surabaya ini juga bisa
disebabkan karena tingginya pengaruh antropogenik seperti kegiatan pertambakan
di kawasan ini.
Sedangkan tingkat keanekaragamn jenis di stasiun B dan C tidak jauh
berbeda, hal ini dikarenakan jumlah jenis mangrove yang menyusun komunitas
relative lebih banyak (6 jenis) daripada Stasiun A.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
4.4. Status kondisi komunitas mangrove
Berikut ini merupakan hasil analisis perhitungan indeks dominansi-
Simpson dan kemerataan jenis –Pielou untuk menentukan kondisi komunitas
mangrove di ekosistem muara Kali Lamong.
4.4.1. Indeks dominasi-Simpson (D)
Indeks dominansi – Simpson (D) digunakan untuk menduga tingkat
dominansi suatu jenis dalam suatu komunitas. Bila suatu komunitas memiliki
keanekaragaman tinggi maka akan memiliki dominansi yang rendah. Nilai indeks
dominansi Simpson ini berkisar antara 0-1, jika D bernilai 0 maka dalam
komunitas tidak dijumpai adanya spesies yang mendominasi dan sebaliknya jika
D bernilai 1 maka dalam komunitas tersebut terdapat spesies yang mendominasi.
Berikut ini merupakan hasil perhitungan indeks dominansi-Simpson secara
akumulatif di seluruh stasiun.
Tabel 4.24. Indeks dominansi akumulatif di seluruh stasiun Tingkat pertumbuhan D
Semai 0,49
Pancang 0,59
Pohon 0,56
Dari tabel 4.24. dapat diketahui bahwa tingkat dominansi di ekosistem
muara Kali Lamong, jika dianalisis secara akumulatif tergolong tidak dominan
dan sub dominan untuk semua tingkat pertumbuhan. Hal ini berarti cukup terlihat
dominansi walaupun tidak cukup signifikan dan komunitas mengalami tekanan
ekologis sedang. Hasil cukup berbeda jika perhitungan dilakukan di setiap stasiun
seperti yang tercantum pada table dibawah ini :
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.25. Indeks dominansi di setiap stasiun Tingkat
Pertumbuhan
Indeks dominansi-Simpson (D)
Stasiun A Stasiun B Stasiun C
Semai 0,94 0,58 0,51
Pancang 0,88 0,36 0,56
Pohon 0,89 0,55 0,68
Dari table 4.25. menunjukkan bahwa Stasiun A yang merupakan lokasi
penelitian di Surabaya merupakan lokasi dengan nilai indeks dominansi tertinggi,
hal ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian di wilayah Surabaya merupakan
lokasi penelitian yang paling labil dan paling besar mengalami tekanan ekologis
jika dibandingkan dengan dua stasiun yang lain. Hasil ini sama dengan hasil yang
ditunjukkan oleh perhitungan indeks keanekaragaman, yaitu Stasiun A merupakan
lokasi penelitian yang paling tidak stabil secara ekologis jika dibandingkan
dengan dua stasiun yang lain yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat
keanekaragaman dan tingginya dominansi suatu jenis dalam komunitas.
Sedangkan Stasiun B di lokasi penelitian wilayah Gresik merupakan stasiun
penelitian yang paling kecil nilai indeks dominansinya yang menunjukkan bahwa
komunitas mangrove di Gresik lebih stabil dan mengalami tekanan ekologis yang
relative lebih kecil daripada dua stasiun yang lain.
4.4.2. Indeks kemerataan jenis-Pielou (E)
Kemelimpahan atau kemerataan jenis spesies dalam suatu komunitas dapat
dihitung dengan indeks kemerataan jenis – Pielou (E). Nilai indeks ini berkisar
antara 0 – 1. Jika bernilai 0 maka kemerataan jenis rendah atau kekayaan jumlah
individu antar spesies sangat berbeda sedangkan jika bernilai 1, maka kelimpahan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
spesies relatif merata dan jumlah masing – masing individu relatif sama. Berikut
merupakan hasil analisis perhitungan indeks kemerataan jenis–Pielou secara
akumulatif di seluruh stasiun :
Tabel 4.26. Indeks kemerataan jenis akumulatif di seluruh stasiun Tingkat pertumbuhan E
Semai 0,51
Pancang 0,40
Pohon 0,33
Dari tabel 4.26. diketahui bahwa kemerataan jenis komunitas mangrove di
ekosistem muara Kali Lamong untuk semua tingkat pertumbuhan berbeda.
Kemerataan jenis tertinggi berada dalam tingkat pertumbuhan semai dan
kemerataan jenis terendah berada dalam tingkat pertumbuhan pohon. Sementara
hasil analisis kemerataan jenis di setiap stasiun ditunjukkan pada tabel dibawah ini
:
Tabel 4.27. Indeks kemerataan jenis di setiap stasiun Tingkat
Pertumbuhan
Indeks Kemerataan jenis-Pielou (E)
Stasiun A Stasiun B Stasiun C
Semai 0,14 0,41 1,00
Pancang 0,23 0,73 0,50
Pohon 0,33 0,43 0,30
Dari tabel 4.27. dapat diketahui bahwa kemerataan jenis paling tinggi atau
kemelimpahan individu masing-masing jenis paling besar ada di Stasiun C atau di
lokasi penelitian Pulau Galang. Sedangkan kemerataan jenis paling rendah berada
di Stasiun A di wilayah Surabaya.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Secara umum, berdasarkan hasil analisis indeks dominansi-Simpson dan
kemerataan jenis-Pielou, stasiun A yang berada di wilayah Surabaya merupakan
stasiun yang paling labil dan paling besar mengalami tekanan ekologis
dibandingkan dengan dua stasiun yang lain. Seperti hasil yang ditunjukkan dalam
analisis perhitungan nilai indeks keanekaragaman dalam pembahasan sebelumnya,
tingginya pengaruh kegiatan antropogenik menjadikan wilayah ini merupakan
wilayah yang paling sering dan banyak mendapat tekanan secara ekologis.
Sedangkan dua stasiun yang lain tidak jauh berbeda kondisi komunitasnya jika
ditinjau dari kondisi berdasarkan nilai indeks dominansi-Pielou dan kemerataan
jenis-Pielou serta indeks keanekaragaman. Hal ini dikarenakan di dua lokasi ini
pengaruh kegiatan antropogenik tidak sebesar di Stasiun A, terutama Pulau
Galang, dan ketebalan vegetasi serta jumlah jenis mangrove penyusun komunitas
yang lebih banyak dan baik daripada Stasiun A. Stasiun B yang berada di wilayah
Gresik, walaupun langsung berbatasan dengan kawasan industri, kondisi
komunitasnya tidak seburuk di Stasiun A. Hal ini karena ketebalan vegetasi dan
jumlah jenis mangrove penyusun komunitas cukup besar dan hampir sama
dengan di Stasiun C di Pulau Galang.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb