Media pembelajaran

tradisi tentang adat bugis makasar

Lembaga pendidikan dari mts at-taqwa 161 cihampelas

Kab.Bandung Barat

Kelompok: afifah nurul z,anisa nurh,farhan rafly,adityaR,anggiat,syepul awaluddin.

A.upacara adat mapacciyaitu upacara adat bugis-makasar yang menjadi

rangkaian perayaan pernikahan.upacara ini menggunakan simbol-simbol yang makna nya dalam menjaga keutuhan keluarga dan memelihara kasih

sayang dalm rumah tangga.

Dalam upacara adat mapacci ini yang termasuk kedalam adat istiadat islam :

-adanya pembacaan “badrun alaina”-dan adanya saling mendoakan satu sama lain kepada calon pengantin agar direstui oleh Yang maha kuasa.

. B.Upacara adat kematian (ammateang)upacara adat kematian (ammateang) dalam adat bugis

makasar merupakan upacara yang dilaksanakan masyarakat ketika ada yang meninggal.

Adapun beberap[a hal yang dilakukan ketika memandikan mayat yaitu:

-pajenekang(menyiram air ke tubuh mayat dengan membacakan doa dan tahlil.

-pasuina (menggosok bagian-bagian tubuh mayat) -pabbisina (membersihkan anus dan kemaluan mayat)-pamarului (menyiramkan air mandi terakhir sekaligus

mewudukan mayit).

TAMBAHAN: Mappacci adalah kata kerja dari ‘mapaccing’ yang berarti bersih. Terkadang, di beberapa daerah Bugis, mappacci dikenal dengan sebutan mappepaccing. Dalam bahasa Bugis, mappacci/mappepaccing merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan segala sesuatu. Mappepaccing bola sibawa lewureng, yang berarti membersihkan rumah dan tempat tidur. Adapun kata perintahnya ‘paccingi’ yang berarti bersifat menyuruh atau memerintahkan untuk membersihkan. Paccingi kasoro’mu berarti bersihkan kasurmu.

Adat istiadat kematian, Sebelum rombongan pengiring mayat pulang,biasanya pihak keluarga terdekat menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus penyampaian undangan takziah. Semalaman, di rumah duka diadakan tahlilan dan khatam Al-Quran, yaitu membaca al-Quran secara bergantian. Dari sini mulainya bilampenni, yaitu upacara selamatan sekaligus penghitungan hari kematian yang dihitung mulai dari hari penguburan jenazah.Biasa dalakukan selamatan tujuh hari atau empat puluh harinya. Sekarang ini, upacara bilampenni sudah bergeser namanya menjadi tiga malam saja. Sebagai penutup, pada esok harinya dilakukan dzikir barzanji dan dilanjutkan santap siang bersama kerabat yang diundang.