adaptasi terumbu karang terhadap salinitas

Upload: mhemeydha-luphe-yudha

Post on 15-Oct-2015

109 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

adaptasi terumbu karang terhadap salinitas

TRANSCRIPT

Adaptasi Terumbu Karang terhadap Salinitas

Salinitas disamping suhu, adalah merupakan faktor abiotik yang sangat menentukan penyebaran biota laut. Perairan dengan salinitas lebih rendah atau lebih tinggi dari pada pergoyangan normal air laut merupakan faktor penghambat (limiting factor) untuk penyebaran biota laut tertentu (Aziz, 1994). Salinitas merupakan nilai yang menunjukkan jumlah garam-garam terlarut dalam satuan volume air yang biasanya dinyatakan dengan satuan promil (0/00). Kandungan utama dari air laut dibentuk oleh ion Na+ dan Cl-, ditambah berbagai jenis unsur lain yang jumlahnya relatif sedikit. Umumnya garam terlarut pada ekosistem laut terutama terdiri atas NaCl, sedangkan pada perairan tawar terutama terdiri atas kalsium karbonat. Salinitas mempengaruhi tekanan osmotik dalam tubuh organisme, sehingga organisme tersebut akan mengeluarkan energi untuk beradaptasi dengan lingkungannya melalui mekanisme osmoregulasi. salinitas optimum bagi kehidupan karang berkisar antara 3035 ppt, oleh karena itu karang jarang ditemukan hidup pada muara-muara sungai besar, bercurah hujan tinggi, dan perairan dengan kadar garam yang tinggi. salinitas yang baik untuk kima adalah 25-40 ppt(Marsuki, 2013). Terumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan salinitas normal 3235 . Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan air tawar teratur dari sungai besar, karena hal itu berarti penurunan salinitas. Contohnya di delta sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain, terumbu karang dapat berkembang di wilayah bersalinitas tinggi seperti Teluk Persia yang salinitasnya 42 % (Tomascik, 1977). salinitas berubah-ubah akibat bertam-bah dan berkurangnya molekul-molekul air melalui proses penguapan dan air hujan. Sali-nitas meningkat bila laju penguapan di suatu daerah lebih besar dari pada hujan. Sebaliknya, pada daerah dimana curah hujan lebih besar dari pada penguapan salinitas berkurang. Kondisi ini tergantung dengan garis lintang dan musim(Marsuki,2013). salinitas berubah-ubah akibat bertam-bah dan berkurangnya molekul-molekul air melalui proses penguapan dan air hujan. Sali-nitas meningkat bila laju penguapan di suatu daerah lebih besar dari pada hujan. Sebaliknya, pada daerah dimana curah hujan lebih besar dari pada penguapan salinitas berkurang. Kondisi ini tergantung dengan garis lintang dan musim. Menurut Nybakken, 1988 Daya tahan setiap jenis hewan karang tidaklah sama. Bahkan pada salinitas di bawah minimum dan maksimum terkadang hewan karang masih dapat hidup. Hewan karang hidup baik pada salinitas air laut normal yaitu 32-36.