ada hutan mangrove - kominfo.jatimprov.go.idkominfo.jatimprov.go.id/uploads/majalah/majalah potensi...
TRANSCRIPT
iEDIS
I 62 FEB
RU
AR
I 2016
POTENSJawa Timur
Ada HutanMangrovedi Kota Probolinggo
Diterbitkan oleh DInAs KomUnIKAsI DAn InFoRmAtIKAPRoVInsI JAwA tImUR:Jl. A. YAnI 242-244 sURABAYA, 60235 tElEPon: (031)-8294608, FAKs: (031)-8294517; EmAIl : [email protected] : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
Pengarah: KEPAlA DInAs KomUnIKAsI DAn InFoRmAtIKA PRoVInsI JAwA tImUR
Penanggung Jawab:KABID DIsEmInAsI InFoRmAsI
P elaksana harian/PemimPin reDaksi: KAsI lAYAnAn IInFoRmAsI PUBlIK
reDaktur Pelaksana:KAsI lAYAnAn IInFoRmAsI PUBlIK
sekretaris reDaksi:RInI sUlIstIYowAtI
tim reDaksi:sItI sAADAh, m. AFRIzAl, AnDI BAgUs , tUtI .w, sUPono
fotografer :hEnRY DE FREtEs
laYout:AUDI
foto Cover : BEE JAY BAKAU REsoRt (BJBR)DI KABUPAtEn PRoBolInggo
tim ahli : zAInAl ARIFIn EmKA
Cetak/ ProDuksi:CV. sAtRIo hUtomo
CoVER: AUDI
Daftar Isi
SUSUNAN REDAKSI
2 EDISI 62 FEBRUARI 2016
4 GUBERNURAN :Perda Lahan Produktif Jadi Prioritas
14 LOHJINAWITarif TolSuramadu Turun
18
8 LAPORAN UTAMA :Surabaya Benahi Sepadan Sungai
6 GUBERNURAN :Jatim Tawari DKI Jakarta Kerjasama Pangan
22AGRO :Pisang dan Salak LumajangBersertifikat Internasional
Pisang dan Salak Lumajang
Bersertifikat Internasional
Surabaya Benahi Sepadan Sungai
LAPUT
Jatim Tawari DKI Jakarta Kerjasama
Pangan
GUBERNURAN
AGRO
16 RAGAM DAERAH:Kampung Sepatu MojokertoDesainnya Berkelas Juara
24 SUARA INDRAPURA :Pengalihan SMA/SMK Dewan Minta Pemkot/Pemkab Patuh
20 PARAHITA :Sumenep Wujudkan Smart City
28 KRONIK KOMINFO :Alih Fungsi Waduk Sepat, Komisi Informasi Kabulkan Permohonan Walhi
26 HIJAU :Peraturan Kantong Plastik Berbayar Tuai Apresiasi
PARAHITA :Dindik Jatim Tetap Buka Peluang SMA/SMK Gratis
EDISI 62 FEBRUARI 2016 3
RedaksiKabar
Menangani Banjir Saat Musim Hujan
Tidak dipungkiri, musim hujan merupakan suatu berkah tersendiri bagi sebagian besar masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah yang mengalami kekeringan/kekurangan air. Bagi para petani, musim tanam dengan curah hujan yang cukup akan mendatangkan kegembiraan.
Namun yang harus disadari adalah di saat musim hujan tiba pasti ada kemungkinan terjadi bencana banjir, terutama di kawasan perkotaan.
Penanganan banjir tentu melibatkan banyak sektor, dan harus dilihat secara utuh sebagai sebuah rangkaian panjang. Mulai dari pencegahan banjir, kesiapan dan kesigapan kala banjir terjadi, dan upaya perbaikan pasca bencana banjir. Beberapa lembaga pemerintah sudah bergerak mempersiapakan datangnya musim penghujan atau banjir, termasuk di Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyebutkan akan membangun 18 embung untuk mencegah banjir di Jawa Timur. Belasan embung ini tersebar di seluruh Jawa Timur. Embungembung dikonsentrasikan di beberapa daerah, yaitu kabupaten Tuban, Bojonegoro, Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan.
Embung mempunyai manfaat yang sangat besar. Selain bisa menampung air hujan dan mencegah banjir, embung dapat dimanfaatkan untuk kehidupan warga. air yang telah ditampung embung dapat digunakan untuk irigasi, mencuci, dan mandi.
Selain membuat itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mengajukan perbaikan 192 waduk kepada pemerintah pusat. Namun masih kesulitan dalam pengajuan perbaikan tersebut, hal ini dimungkinkan pemerintah pusat selalu berpikir membuat waduk, bukan memperbaiki yang sudah ada.
karena itu Pemprov Jatim berharap bisa mengubah konsep perencanaan pembuatan waduk menjadi perbaikan waduk untuk jangka pendek. ini karena pembuatan waduk selalu membutuhkan waktu lama. Saat ini pemerintah pusat sedang membangun Waduk Bajulmati di Banyuwangi; Waduk Tugu, Trenggalek; Waduk Bendo, Madiun; dan Waduk Tukul, Pacitan.
Selain pemerintah, diharapkan masyarakat juga ikut memulai langkah persiapan banjir. Hal ini bisa memulai dengan memastikan lahan resapan pada rumah atau kampung masingmasing dalam kondisi terbuka, saluransaluran got dibersihkan guna lebih menjamin luapan air hujan mengalir lancar. Masyarakat perlu melakukan koordinasirapat di level RT/RW, hal ini tentu akan lebih menguatkan persiapan antisipasi maupun kekompakan langkah ketika banjir benar terjad. Redaksi
34 JAGAD PEREMPUAN :Lantik Serentak 17 Ketua TP PKK Kab/Kota
40 PLESIR :Ada Hutan Mangrovedi Kota Probolingo
36 SPORTIVITAS :PON 2016, Billiard Andalkan Nomor Carom
30 KRONIK KOMINFO:Pers Perlu Bersinergi dengan Nawacita
32 TECHNO :Melihat FenomenaGerhana Matahari Total
Kampung Sepatu Mojokerto Desainnya Berkelas Juara
Ada Hutan Mangrovedi Kota Probolingo
RAGAM DAERAH
PLESIR
38 INOVASI :Energi Listrik dari Anak Tangga
ubernur Jawa Timur, Soekarwo, melantik 17 pasangan bupati/walikota terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2015 di Gedung Negara Grahadi, Jl Guber-
nur Suryo, Surabaya, Rabu (17/2). Pada kesempatan itu, Gubernur meminta secara khu-
sus kepada kepala daerah yang baru dilantik agar segera memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Produktif. Perda ini dinilai sangat dibutuhkan terkait un-tuk menjaga pemenuhan ketahanan pangan.
“Segera berkoordinasi dengan DPRD untuk menyu-sun dan membahas Perda tersebut, agar pemenuhan pangan dan mempertahankan Jatim sebagai lumbung pangan nasional,” katanya.
Dikatakannya, dalam setiap tahunnya Jatim mem-produksi pangan sebesar 13,202 juta ton gabah kering giling (GKB). Saat ini produksi naik menjadi 13,657 juta ton GKG. “Kenaikan sekitar 650.000 ton gabah kering giling di Jatim, dan ini paling tinggi seIndonesia,” ujarnya.
Pertanian di Pulau Jawa dihadapkan pada adanya alih
Perda Lahan Produktif
Jadi PriOriTaS
POTENSiJawa Timur
G
4 EDISI 62 FEBRUARI 2016
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memberikan sambutan usai melantik 17 pasangan bupati/walikota terpilih hasil
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2015 di Gedung Negara Grahadi. (Foto: reny)
fungsi sawah untuk kepentingan lain di luar sektor perta-nian, khususnya di sentrasentra produksi beras di Jawa. Data menunjukkan bahwa secara nasional, pola alih fungsi lahan pertanian di Pulau Jawa untuk permukiman berkisar 58,7 persen, sawah menjadi lahan perta nian lainnya seperti perkebunan kelapa sawit, kakao, kopi, karet dan lainlain sebagainya berkisar 21,8 persen dan sawah menjadi non perumahan berkisar 19,5 persen. Sementara pola alih fungsi yang terjadi di luar Pulau Jawa untuk permukiman berkisar 16,1 persen, perta-nian lainnya 48,6 persen dan nonpermukiman berkisar 35,3 persen.
Adanya alih fungsi lahan tersebut memengaruhi ter-hadap produksi jagung yang masih mencapai 4,3 juta ton dan produksi kedelai yang masih belum mencukupi untuk sektor industri tahu dan tempe. Data Dinas Perta-nian Provinsi Jatim, luas tanaman kedelai saat ini seki-tar 270 hektare, dengan produksi sampai 354.000 ton. Kebutuhan kedelai per tahun 420.000 ton dan dengan produksi 354.000 ton, masih ada kekurangan sekitar
menjaga hubungan baik dan selalu berkomunikasi dengan lembaga legislatif, yakni DPRD Kabupaten/Kota. “Wajib bersatu, koordinasinya baik. Sebab tidak bisa berjalan tanpa DPRD. Selain itu juga fungsikan koordi-nasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah,” tutur Soekarwo.
Hal lain yang disampaikan Soekarwo yakni terkait dengan upaya untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Timur semakin baik. Salah satu caranya yakni dengan meraih investor agar menanamkan modalnya di Jawa Timur.
Karena itu, kata dia membutuhkan pelayanan yang baik di setiap Kabupaten/Kota. “Kita ingin mengun-dang investasi, tapi dengan pelayanan yang baik. Dengan itu maka akan ada kesejahteraan nantinya,” tuturnya. Gubernur Soekarwo juga mengingatkan ma-salahmasalah sosial keagamaan untuk menjadi per-hatian kepala daerah.
Adapun pasangan calon wali kota dan bupati di Jawa Timur yang dilantik yakni,
1. Kota Surabaya (Tri Rismaharini Whisnu Sakti Bua-na)
2. Kota Pasuruan (H. Setiyono Raharjo Teno Prase-tyo)
3. Kota Blitar (Moch Samanhudi Anwar Santoso)4. Kabupaten Mojokerto (Mustafa Khemal Pasha
Pungkasiadi)5. Kabupaten Gresik (Sambhari Qhosim)6. Kabupaten Malang (Kresna Sanusi)7. Kabupaten Sidoarjo (Saifullah Muhammad Nur
Syaifudin)8. Kabupaten Situbondo (Dadang Wigiarto Yoyok
Mulyadi)9. Kabupaten Lamongan (Fadli Kartika)
10. Kabupaten Sumenep (Busyro Karim Achmad Fauzi)11. Kabupaten Blitar (Rijianto Marhaenis Urip Wido
do)12. Kabupaten Trenggalek (Emil Elestianto Dardak
M. Nurarifin)13. Kabupaten Kediri (Harianti Maskuri)14. Kabupaten Jember (Faida M Mukhid Muqit)15. Kabupaten Ponorogo (Ipong Muchlisin Soedjarno)16. Kabupaten Ngawi (Budi Sulistiono Any Anwar)17. Kabupaten Banyuwangi (Abdullah Azwar Anas Yu-
suf Widiatmoko).
Sementara masih ada 2 bupati yang pelantikannya ditunda. Pelantikan berikutnya akan dilakukan pada Maret 2016 atau sampai masa jabatan bupati sebelum-nya habis. Kedua pasangan calon bupati itu adalah se-bagai berikut: 1. Kabupaten Tuban (Fatchul Huda Nur Nahar Hussein) dan 2. Kabupaten Pacitan (Indartato Yudi Sambogo).(jal)
GUBERNURAN
Segera berkoordinasi dengan DPRD untuk menyusun dan membahas Perda tersebut, agar pemenuhan pangandan mempertahankan Jatim sebagai lumbung pangan nasional.
EDISI 62 FEBRUARI 2016 5
60.000 ton.Penggunaan kedelai terbesar di Jatim yakni sebagai
bahan baku untuk pembuatan tahu, tempe, kecap, dan industri pengolah makanan lainnya. Perkembangannya pun kian pesat, namun kebutuhan bahan baku kedelai masih belum seimbang dengan produksi para petani.
Pentingnya KoordinasiSelain soal perda lahan produktif, Gubernur Soekar-
wo, juga mengingatkan bupati/ wakil bupati dan wali kota/ wakil wali kota terpilih untuk menjaga koordi-nasi dengan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur dalam setiap merencanakan program kerja.
Menurutnya, hal itu sesuai tertuang dalam UndangUndang Dasar (UUD) 1945 pasal 18 dan diterjemahkan dalam UU nomor 23 tahun 2014 yang menjelaskan sis-tem pemerintahan yang berjenjang. “Jadi jika ada keper-luan kita bicarakan bersama, dibicarakan dengan Guber-nur, baru hasilnya disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negri,” ujar Soekarwo.
Soekarwo meminta kepada semua kepala daerah kabupaten/kota, untuk menyesuaikan setiap program yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rancangan Pem-bangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selain itu, agar kepala daerah taat terhadap peraturan perun-dangundangan.
Kepala daerah di kabupaten/kota juga diharapkan
6 EDISI 62 FEBRUARI 2016
POTENSiJawa Timur
Jatim Tawari DKI Jakarta KErJaSama PaNgaN
P
Gubernur Jatim, Soekarwo saat menerima Wakil Gubernur DKI Jakarta,
Djarot Saiful Hidayat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, (Foto: humasprovjatim)
rovinsi Jawa Timur terkenal menjadi lum-bung pangan nasional, dan kini Jatim mena-warkan kerjasama pangan dengan DKI Ja-karta. Tawaran itu menanggapi keinginan
Pemprov DKI Jakarta untuk kerjasama komoditas pangan khususnya beras dan daging sapi.
Gubernur Jatim, Soekarwo saat menerima Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (3/3) mengatakan, ker-jasama ini akan dibahas melalui masingmasing instansi terkait untuk melihat potensi komoditas pangan yang dibutuhkan.
Pakde Karwo menjelaskan, kontribusi komoditas pangan Jatim terhadap nasional tidak hanya beras dan daging sapi. Jika dilihat dari berbagai komoditas pangan Jatim mengalami surplus, kecuali kedelai yang masih
kekurangan. Dicontohkan, komoditas beras memberikan kontribusi sebesar 19,76 persen kebutuhan nasional, ja-gung 40,37 persen, gula 49,69 persen, cabai rawit 32,53 persen, daging sapi 21,40 persen dan bawang merah 24,10 persen.
Berdasarkan data, tahun 2015 panen gabah kering giling di Jatim naik 650 ribu ton. Sedangkan komoditi pangan utama yakni beras surplus 4,94 juta ton. Selain beras, komoditi jagung juga surplus sebesar 3,4 juta ton. Untuk daging sapi, terdapat kelebihan, karena di Jatim, sapi dengan bobot 300350 kg kelebihan 310330 ribu kg/tahun.
Pakde menjelaskan, di provinsi Jabar gabah kering giling turun 800 ribu ton, dan Jateng turun 600 ribu ton. Sedangkan Jatim mengalami kenaikan sekitar 650 ribu ton gabah kering giling. “Ini paling tinggi seIndonesia.
EDISI 62 FEBRUARI 2016 7
GUBERNURAN
Jakarta bukan produsen pangan. Produsen pangan nomor satu untuk Indonesia adalah Jatim. Untuk itu, DKI Jakarta menjajaki dan menindaklanjuti kerjasama dengan Jatim terhadap stabilisasi harga pangan.
Sedangkan untuk komoditas kedelai kita masih defisit,” jelas Pakde Karwo melalui Humas Setdaprov.
Lebih lanjut Pakde Karwo menambahkan, surplus beras terjadi karena strategi yang dilakukan terhadap pertanian telah harmoni dengan kondisi kekeringan, sebab pengairan untuk pertanian di Jatim lebih sedikit diban ding dengan propinsi lain. Dengan kondisi air yang sedikit, Pemprov Jatim bisa melakukan efisiensi air se-banyak 10 persen.
Ia menjelaskan, panen di Jatim bisa dilakukan sepanjang tahun, karena daerah aliran Sungai Brantas, lahan pertaniannya memiliki indeks pertana-man (IP) sebanyak 3, sedangkan untuk daerah aliran Sungai Bengawan Solo 1,8. IP yang bagus di Sungai Brantas ini yang mendukung surplus beras Jatim. Jika perbaikan di aliran Sungai Benga-wan Solo selesai, maka Jatim bisa sur-plus 5 juta ton beras per tahun.
Mengenai komoditas daging sapi, untuk menurunkan harga di Jakarta, pengirimannya bisa dilakukan melalui jalur kereta api double track dengan penggudangannya di Jatim, demikian juga penggemukan sapi.
Pakde Karwo juga menyampaikan,
pemerintah harus memiliki buffer stock sendiri terhadap komoditas pangan agar tidak dipermainkan pasar. Buffer stock bisa sebagai stabilisasi harga pangan. Selain itu, menjaga stabilitas harga pangan bisa dilakukan melalui pemberian subsidi ongkos angkut untuk memotong ran-tai distribusi dari D1 (produsen) langsung menuju ke D4 (konsumen atau pasar). Subsidi ongkos angkut diberikan komoditas pokok seperti gula, beras, tepung dan minyak goreng.“Jika kebutuhan pangan terpenuhi, maka bisa mempertahankan stabilisasi harga,” imbuhnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta,H Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki dan mengkaji kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Jatim terutama dari stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta.
“Jakarta bukan produsen pangan. Produsen pangan nomor satu untuk Indonesia adalah Jatim. Untuk itu, DKI Jakarta menjajaki dan menindaklanjuti kerjasama dengan Jatim terhadap stabilisasi harga pangan. Harga pangan meliputi daging, beras, serta kebutuhan lain yang dianggap perlu dan sangat berpengaruh kepada kebutuhan pasar di Jakarta,” katanya.
Djarot memuji Pakde Karwo yang mampu menjadi “good father” atau ayah yang baik bagi masyarakat Ja-tim. Pemprov Jatim mampu memberikan subsidi ongkos angkut yang dapat memotong mata rantai distribusi. “Pemerintah harus menjadi good father bagi rakyat untuk memotong mata rantai distribusi barang agar ni-lai lebih bisa sampai ke konsumen. Pemerintah harus mengintervensi pasar ketika ada gejolak pasar yang akan merugikan konsumen,” jelasnya.
Dalam rangka memotong mata rantai distribusi, Pem-prov DKI Jakarta akan bekerjasama dengan PT KAI untuk distribusi dari Jatim ke Jakarta melalui jalur double track. Dengan demikian DKI Jakarta bisa mensubsidi transpor-tasinya, dan harga pangan bisa stabil. (put)
Surabaya Benahi
Sepadan Sungai8 EDISI 62 FEBRUARI 2016
POTENSiJawa Timur
Sepadan sungai Kalimas, Surabaya,
EDISI 62 FEBRUARI 2016 9
LAPORAN UTAMA
BLAPORAN UTAMA
Kami sudah membangun tanggul. Tapi kalau pada dasarnya Kali Lamong dangkal, tidak akan menyelesaikan masalah. Makanya kami meminta bantuan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) untuk mengurus masalah sungainya
anjir yang mengepung sebagian wilayah Kota Surabaya awal Februari, mendorong Pemkot Surabaya berencana merevitalisasi sepadan sungai dengan melakukan pelebaran serta
memperdalam sungai. Ini dikarenakan sedimen batu di sungai di Surabaya sangat tebal.
Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang, merupakan salah satu daerah yang terkena banjir. Lebih 300 rumah di kawasan itu terendam. Untuk mewujud-kannya, Pemkot mulai mengajak warga yang bermukim di bantaran kali pindah ke rumah susun. Cara itu sebagai bagian dari penataan kota agar bebas banjir.
“Saya sudah suruh camat dan lurah merayu warga untuk tinggal di rumah susun,” kata Tri Rismaharini, Wa-likota Surabaya yang kembali dilantik 17 Februari lalu.
Menurutnya, banjir karena sungai di Surabaya meluap. Sungai tak mampu menampung hujan yang turun dengan deras dalam beberapa hari terakhir. Meskipun banjir hanya menggenang kurang dari tiga hari dan langsung surut, namun cukup meresahkan. Apalagi, ketinggian airnya kurang lebih satu meter.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan Kemente-rian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait rencana pengerukan sungai ini,” katanya.
Pemkot terus berupaya menanggulangi banjir yang melanda beberapa kawasan kota, di antaranya di Ka-rangan Jaya dan Lidah di wilayah Wiyung, Balongsari dan Tandes, dan kawasan Jl Tanjung Sadari, Kecamatan Perak. Selain itu di daerah Wonocolo, Kutisari dan Si-walankerto. Upayanya antara lain dengan memperlebar saluran air dan membangun rumah pompa.
Upaya lain, agar banjir di beberapa kawasan tak ber-larutlarut, segera dilakukan pengerjaan saluran secara swakelola. Informasi dari Badan Meteorologi, Klima-tologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan hingga akhir Februari ini. “Untuk mempercepat kita kerjakan secara swakelola,” tuturnya.
Dikatakannya, untuk mencegah banjir, petugas ru-mah pompa juga siaga. Namun, ia mengakui masih adanya keterbatasan orang. “Harus diakui, petugas tak bisa sampai 24 jam penuh,” katanya.
Menyinggung penanganan banjir di wilayah Surabaya dan Gresik akibat luapan Kali Lamong yang rutin ter-jadi setiap tahun, Risma mengakui, penanganan banjir sampai saat ini masih terkesan sektoral. Kota Surabaya melakukan penguatan tanggul sungai di wilayah yang termasuk teritorial Surabaya, demikian pula dengan Ka-bupaten Gresik.
“Kami sudah membangun tanggul. Tapi kalau pada dasarnya Kali Lamong dangkal, tidak akan menyele-saikan masalah. Makanya kami meminta bantuan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) untuk mengurus masalah sungainya,” katanya.
Risma mengaku mendapat keluhan dari warga yang wilayahnya tergenang banjir. Selain mengganggu aktivi-tas warga, banjir juga membuat tanaman padi terancam gagal panen. Selain itu tidak sedikit pula petambak yang rugi akibat ikan di tambaknya hilang terbawa banjir.
PemetaanKepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Sura-
baya, Erna Purnawati menambahkan, Pemkot Surabaya juga terus menyelesaikan pembangunan goronggorong saluran air di Jalan Banyu Urip Surabaya. Pengerjaan proyek yang digadangdagang sebagai solusi mengatasi luapan air di daerah tersebut mencapai total panjang 13,85 km, terbentang dari Girilaya ke Manukan.
Daerah yang belum dikerjakan, mulai daerah Manu-kan hingga Kelurahan Benowo. Selain sebagai saluran air, goronggorong juga difungsikan sebagai jalan di bagian atasnya. Jumlah goronggorong yang dipasang bervariasi antara dua hingga tiga jalur.
Sejak awal pengerjaan hingga sekarang, 650 berkas lahan telah dibebaskan. Semua masalah pembebasan sudah beres. Tinggal meneruskan pembangunan box culvert sampai kantor Kelurahan Benowo.
Pengerjaan proyek goronggorong Banyuurip, dibagi dalam beberapa tahapan. Untuk tahapan yang saat ini dikerjakan, menurut dia, dari titik sungai Balong sampai
POTENSiJawa Timur
10 EDISI 62 FEBRUARI 2016
Banjir yang melanda beberapa kawasan di Kota Surabaya,
disertai peningkatan debit air di pintu sungai
Jagir, Wonokromo menjelang musim hujan
(foto: henry)
Sikatan, sepanjang 625 meter. Pengerjaan ke arah Benowo akan kembali meng-
gunakan dua lajur. Dengan demikian, tidak diperlukan pembebasan lahan karena pengerjaan fisik hanya akan dilakukan di atas saluran sungai yang saat ini sudah ada. “Pemkot mungkin hanya akan meng-ganti warungwarung dan jembatanjembatan penghubung yang terdamp- ak pembangunan box culvert,” ujarnya.
Dikatakannya, Pem-kot Surabaya tengah menerapkan konsep konversi saluran irigasi menjadi saluran drainase. Pada mulanya, saluran air di kawasan Banyuurip merupakan saluran irigasi dengan tujuan mengairi lahanlahan persawahan di sekitarnya. Itulah sebab-nya, posisi saluran air lebih tinggi dari jalan maupun permukiman warga. Kondisi tersebut menjadikan Banyuurip sebagai kawasan rentan banjir saat musim penghujan.
Pemkot kemudian memutuskan untuk merombak total fungsi saluran air di Banyuurip menjadi saluran drainase. Dengan perubahan fungsi tersebut, man-faat saluran bukan lagi mengairi area sekitar, melain-kan sebagai tempat tampungan air karena posisi saluran sudah tidak lagi lebih tinggi dari jalan.
Goronggorong mempunyai fungsi ganda. Yakni, untuk menambah kapasitas jalan sekaligus antisipasi banjir. Dengan kedalaman enam meter dan lebar mencapai 12 meter (untuk 3 lajur berjajar), goronggorong mampu menampung volume air dalam jumlah banyak.
“Daya tampung air jelas lebih besar dibanding saat masih berupa saluran irigasi,” katanya.
Anggota komisi C Bidang pembangunan DPRD Sura-baya, Vinsensius, mengharapkan, dalam penuntasan masalah banjir, pemerintah kota melakukan pemetaan dan memperhatikan skala prioritas daerah. Ia memandang penyelesaian masalah saat ini sporadis. Satu be-lum selesai, pindah ke lainnya.
Diakuinya, dataran di Kota Surabaya lebih rendah dari laut. Artinya, kawasan di kota pahlawan ini rentan ban-jir. Untuk itu dalam menyelesaikannya juga perlu meme-takan penyelesaiannya seperti apa. “Karena tiap daerah persoalannya bisa berbeda,” ujarnya. Di daerah langga-nan banjir, optimalisasi mesin pompa harus dilakukan. Apabila kapasitasnya kurang, perlu penambahan daya.
Di sisi lain, banyaknya proyek pengerjaan saluran air yang belum tuntas juga menjadi penyebab banjir.
Ia mengakui, banyak faktor penyebab banjir. Enda-pan yang tinggi pada saluran air, bisa jadi juga menjadi penghambat aliran air. Untuk itu, pihaknya meminta Di-nas PU, Bina Marga adan Pematusan intensif melakukan pembersihan dan pengerukan saluran. “Anggaran tidak masalah, tapi memang pengerjaan proyek yang sering berada di semester kedua yang menyebabkan penger-jaan proyek mangkrak,” ungkapnya.
Pada 2015, total anggaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk menyelesaikan proyek fisik, salah sa-tunya mengatasi masalah banjir sekitar Rp1,3 triliun. Serapannnya mencapai hampir 80 persen. Sedangkan tahun 2016 ini, anggaran menurun menjadi Rp1,1 triliun. (jal)
LAPORAN UTAMA
EDISI 62 FEBRUARI 2016 11
S
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah:
PriOriTaS UTama TaNgaNi BaNJir
etelah dilantik Rabu (17/2) di Gedung Nega-ra Grahadi Surabaya, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan Wakil Bupati Nur Achmad Syaifudin langsung dihadapkan permasalaham banjir.
Terutama banjir di kawasan Porong yang berlangsung sepekan lebih.
Dalam sambutannya setelah resmi menjadi Bupati Sidoarjo periode 20162021, Saiful mengatakan, priori-tas utamanya menangani banjir. Banjir yang merendam Jalan Raya Porong akan diupayakan segera surut. “Ini tergolong parah, hampir sepekan Jalan Raya Porong terendam banjir,” ujarnya,
Diakuinya, banjir di Sidoarjo itu bukan hanya karena hujan dan air kiriman. Namun juga disebabkan air laut pasang. “Kalau Sungai Ketapang penuh meski dipompa
surutnya lama,” katanya.Ia meminta Dinas Pengairan serius menangani
banjir yang mengepung Kabupaten Sidoarjo. Bahkan banjir juga melumpuhkan jalan raya Porong yang no-tabene adalah Jalan Nasional penghubung sejumlah Kabupaten di Jawa Timur. “Kalau Dinas Pengairan tidak bisa menghabisi dan menangani banjir di Sidoar-jo, kalian (dinas pengairan red) akan saya habisi loh,” guraunya.
Pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini juga menam-bahkan bahwa banjir di Sidoarjo tahun ini yang ter-besar selama dia memimpin Sidoarjo empat periode. “Banjir tahun ini paling parah. Rumah pribadi saya pun tergenang banjir, padahal selama ini tidak pernah,” ka-tanya.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan Wakil Bupati Nur Achmad Syaifudin saat dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya (17/2) Foto: reni,
POTENSiJawa Timur
12 EDISI 62 FEBRUARI 2016banjir menggenang jalan raya porong hampir selama sepekan (foto: bagsa.online,com)
Ini tergolong parah, hampir sepekan Jalan Raya Porong terendam banjir
tinggi sekali. Namun sudah berangsur berkurang, kami mainkan pompapompa. Tapi kan ibarat orang mau masuk stadion, air itu kan juga antre untuk dialirkan ke laut,” katanya.
Banjir yang melanda Sidoarjo hampir merata terjadi sejak Minggu (8/2). Dengan ketinggian antara 30 sampai 60 cm. Banjir terutama di wilayah Sidokare, Pepelegi, Bungurasih, Jl. KH Mukmin, Raden Patah dan beberapa tempat lainnya. Banjir diperparah karena curah hujan tinggi, pasang air laut, banjir kiriman dan lengkong, se-mentara pintu air lengkong bukan pintu air melainkan irigasi.
Sebelumnya, Pemkab Sidoarjo telah meminta ang-garan ke pemerintah pusat Rp 150 miliar untuk pengendalian banjir di tiga sungai besar, jadi setiap su ngai mendapat anggaran Rp 50 miliar untuk revitalisasi. “Anggaran itu sudah kami minta tapi belum ada tang-gapan,” katanya.
Genangan di wilayah Kapasan Sidokare dan Kutuk Barat, Sidoarjo memang dekat dengan mesin pompa penyedot air. Namun pompa belum bisa maksimal ber-peran, faktornya cukup beraneka ragam.
Jaminun, penjaga mesin pompa Sidokare men-jelaskan, penyebab banjir selain sungai yang meluap, kotoran sampah ada di saluran goronggorong dan sungai. Penyumbatan di saluran goronggorong menuju saluran mesin pompa. Ia mengeluhkan karena masyarakat banyak membuang sampah sembarangan sehing-ga banyak kotoran sampah yang menyumbat saluran air menuju mesin pompa.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasich mengusulkan membersihkan bangunan liar di atas stren
Waktu banjir tahun lalu dia intruksikan segera kirim mesin pompa untuk mengurangi banjir. “Tahun ini saya lihat kok itu tidak dilakukan. Ya maklum saya kan belum dilantik Bupati saat banjir tahun ini. Cukup tahun ini saja Sidoarjo banjir parah seperti ini,” tegasnya.
Hasil pendataan BPBD Sidoarjo terkait bencana banjir 5 – 13 Februari 2016, jumlah Rumah Tangga terdampak mencapai 49.979 KK. Sedangkan perkiraan total keru-gian mencapai Rp 39.983.200.000 yang tersebar pada 11 kecamatan dan 62 desa.
GagalDinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Sidoarjo me
ngakui telah gagal mengatasi banjir di Sidoarjo. Hal ini disampaikan langsung oleh Fathurahman, Kepala Dinas PU Pengairan Sidoarjo. “Ya kalau dikatakan gagal boleh, tapi ini bukan tanggung jawab Dinas Pengairan saja. Ini tanggung jawab bersama, banyak dinas yang terkait,” katanya.
Menurutnya, saat ini Sidoarjo masih menunggu grand master drainase yang disusun Bappeda (Badan Peren-canaan Pembangunan Daerah). Tapi mudahmudahan sudah selesai. “Ya kemarin itu kan curah hujan memang
LAPORAN UTAMA
EDISI 62 FEBRUARI 2016 13
PT KAI kembali melakukan peninggian rel kereta api karena terendam banjir porong (foto: detik.com)
BPLS mengoperasikan pompa air guna mengurangi ketinggian banjir (foto: surabaya.news.co.id)
kali. Pimpinan DPRD sepakat penanggulangan banjir di Sidoarjo harus dilakukan secara radikal. Apalagi banjir yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, hampir terjadi di seluruh wilayah.
Puluhan warga di Bungurasih, Waru, bahkan harus mengungsi lantaran ketinggian banjir sampai setinggi paha orang dewasa. “Karena itu penanganannya ha-rus dilakukan secara radikal,” ujarnya. Radikal arti-nya dengan melakukan penegakan Peraturan Daerah (Perda). Sebab dia menilai, salah satu penyebab ban-jir adalah banyaknya pemukiman yang berdiri di atas stren kali.
Padahal menurut peraturan, lahan di sisi kiri dan kanan sungai harus bebas dari segala bentuk bangu-nan. “Kalau banyak bangunan, tentu sungai tidak bisa dinormalisasi. Harus ditertibkan,” ujarnya.
Nasich menilai, Pemkab terlalu lunak dalam me-nangani bangunan liar yang banyak berdiri di atas stren kali. Padahal selain mengganggu upaya normalisasi, bangunanbangunan itu juga membuat badan sungai makin menyempit. (jal)
emerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menu-runkan tarif tol Suramadu sebanyak 50% un-tuk kendaraan roda 4 dan lebih. Sementara
untuk kendaraan roda 2 digratiskan. Penurunan tarif dimulai pukul 00.00, 1 Maret 2016. Keputusan ini demi meningkatkan ekonomi warga Madura.
“Tarif untuk truk besar, yang semula Rp 90 ribu, akan turun menjadi Rp 45 ribu; truk sedang, yang semula Rp 60 ribu, menjadi Rp 30 ribu. Adapun kendaraan sedang, yang awalnya Rp 30 ribu, menjadi Rp 15 ribu,” jelas Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini.
Dikatakan Hediyanto, tarif tol jembatan Suramadu bisa turun karena jembatan ini dibangun oleh negara. Sementara tol yang lain tidak mungkin turun karena dibangun oleh pihak swasta.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo senang tarif Jalan Tol Suramadu turun sebesar 50 persen per 1 Maret 2016. Namun kata Soekarwo akan lebih bagus lagi tarif Jalan Tol Suramadu bisa gratis.
Diturunkannya tarif Jalan Tol Suramadu ini akan ber-dampak pada harga barang yang dijual di Madura. Gu-bernur berharap, penurunan tarif ini dapat membuat harga barang di Madura turun. “Kan biaya transportasinya juga sudah turun, makanya barangbarang yang di Madura juga akan turun,” ujar Soekarwo.
Selain itu, hargaharga perumahan di Madura akan menjadi sangat terjangkau. Selisihnya pun hanya sedikit
POTENSiJawa Timur
14 EDISI 62 FEBRUARI 2016
PturunTarIf ToL SuramaDu
Foto: istimewa
dengan harga perumahan di Surabaya. “Saya harap real estate di Madura maju pesat pascapenurunan (tarif) ini,” tutur Soekarwo.
Meski belum sepenuhnya gratis, Soekarwo berharap, diturunkannya tarif Jalan Tol Suramadu ini dapat mem-buat Madura lebih kompetitif dengan daerah lain. “Mu-dahmudahan saja, secara ekonomi, Madura bisa men-jadi lebih baik,” katanya.
Nasib PenyeberanganPenurunan tarif tol mungkin menjadi kabar baik bagi
masyarakat di Kepulauan Madura, namun tidak bagi aktivitas penyeberangan di UjungKamal. Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jatim menilai penurunan tarif Tol Suramadu akan semakin memperpuruk nasib keberlangsungan bagi perusahaan penyedia jasa penyeberangan yang menghubungkan UjungKamal.
Ketua Gapasdap Jatim, Khoiri Soetomo, di Surabaya, Kamis (3/3) mengatakan, sejak Jembatan Suramadu dibuka, sebanyak 12 dari 18 kapal feri yang melayani penyeberangan UjungKamal langsung hengkang. Mere-ka lebih memilih mencari lintasan lain yang memberikan keuntungan. Bahkan, akhir tahun lalu, dua kapal juga tu-rut hengkang.
“Sekarang ada empat kapal yang beroperasi,” kata Khoiri. Empat kapal feri itu adalah dua kapal milik Ang-kutan Sungai Danau, dan Penyeberangan (ASDP), satu kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) dan satu ka-
LOH JINAWI
EDISI 62 FEBRUARI 2016 15
Tarif untuk truk besar, yang semula Rp 90 ribu, akan turun menjadi Rp 45 ribu; truk sedang, yang semula Rp 60 ribu, menjadi Rp 30 ribu. Adapun kendaraan sedang, yang awalnya Rp 30 ribu, menjadi Rp 15 ribu.
Penurunan tarif tol Surabaya-Madura akan berpengaruh terhadap aktivitas penyeberangan ferry di Ujung-Kamal.
pal milik PT Jembatan Nusantara.“Kami menghitung, untuk PT ASDP saja kerugiannya
mencapai Rp 8,5 miliar per tahun. Itu untuk tahun 2014 menurut pembukuannya yang sudah diaudit. Untuk dua perusahaan lain kerugiannya tak jauh beda,” kata Khoiri.
Khoiri mengatakan, ketiga kapal yang saat ini masih bertahan merupakan kapal milik perusahaan yang se-hat. Selain jalur UjungKamal, perusahaan itu memiliki kapalkapal lain yang melayani penyeberangan di tempat lain. Subsidi si-lang adalah satu alasan mengapa tiga pe-rusahaan masih mau melayani.
“Kalau 14 kapal lain langsung hengkang itu karena perusahaan pelayarannya tidak mempunyai atau mempunyai kapal itu saja. Mereka tidak mau menanggung biaya oiperasional yang tidak sesuai dengan penghasilan,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya menginginkan ada subsidi untuk menyokong penyeberangan UjungKamal. Permintaan itu terkait dengan semakin tidak kompetitifnya persaingan antara Jembatan Suramadu dengan penyeberangan yang menghubungkan SurabayaMadura itu.
Keputusan Presiden Jokowi untuk
menurunkan tarif tol Suramadu sampai 50 persen, me-mang dinilai sebagai langkah positif untuk mendorong kemajuan industri di Jawa Timur. Khususnya bisnis yang berkaitan dengan transportasi dan angkutan barang.
Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga (Un-air), Soebagyo, mengatakan, penurunan tarif berarti menekan biaya transportasi. Dan ketika biaya transpor-tasi lebih murah, itu bisa menaikkan daya saing.
“Apalagi di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), daya saing merupakan hal yang sangat penting untuk bisa memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Artinya, keputusan untuk menurunkan tarif itu merupakan langkah yang sangat bagus,” kata Soebagyo mengutip Surya, Rabu (3/2).
Namun, tarif jembatan Suramadu yang murah itu juga harus diantisipasi oleh pengusaha di bidang penye-berangan laut. Sebab, ketika tarif tol Suramadu murah, ada potensi pengguna kapal penyeberangan akan ber-pindah ke Suramadu. Meski lebih jauh, mereka bakal memilih itu lantaran lebih murah.
Terkait keputusan bahwa warga yang mendiami lahan di ujung jembatan sisi Surabaya dan Madura diperbo-lehkan mengurus sertifikat, dinilai menjadi keputusan yang akan sangat berdampak pada perekonomian warga di sekitar Suramadu.
Dengan legalitas yang kuat, katanya, warga bisa lebih leluasa mengelola asetnya. Entah dipakai untuk buka warung, memproduksi kerajinan, atau untuk apapun yang positif guna menambah pendapatan, masyarakat bisa lebih leluasa. Tidak khawatir lagi dengan potensipotensi akan dibebaskan atau direlokasi.(red/beragam-sumber)
16 EDISI 62 FEBRUARI 2016
K ota Mojokerto dikenal sebagai salah satu produsen sepatu di Jawa Timur. Walaupun produk sepatu diproduksi oleh UMKM seke-las industri rumahan (home industry), namun
secara kualitas diakui hingga tingkat Asia.Salah satu kampung sepatu ada di Jalan Kampung-
kwali. Tim Potensi mendatangi salah satu UMKM yang khusus membuat sepatu pria berbahan kulit dengan merek dagang Vandiaz. Di rumah produksi Kampung-kwali Gang 3 No 85 ini, pembeli bisa melihat langsung proses pembuatan sepatu kulit. Mulai dari pemotongan bahan kulit, proses penjahitan, pengeleman, hingga pengecatan.
Setiap harinya, usaha yang dirintis H Samsi dan di-lanjutkan anaknya, Ahmad Muhajir ini mampu mem-produksi sepatu sebanyak 8 kodi atau 160 pasang sepa-tu. Berbagai model dan desain pun bisa dipesan sesuai dengan keinginan pembeli dengan harga memikat.
“Untuk harga, berkisar Rp 140190 ribu per pasang sesuai model, bahan, warna, dan ukuran. Kalau lang-sung datang ke rumah, saya jual lebih murah, pakai har-
ga rumah. Bisa pesan grosir atau eceran,” kata Muhajir.Untuk harga grosir, tiap kodi atau 20 pasang dihar-
gai Rp 2 juta. Namun untuk harga eceran, pembeli bisa hanya memesan satu pasang dengan desain yang di-inginkan. “Kalau pesan satu pasang saja, bisa dikerjakan sehari jadi. Sekarang pesan, besok sudah bisa diambil,” ujarnya.
Awal UsahaH Samsi awalnya memproduksi sepatu khusus wa
nita. Tahun 1998 saat terjadi krisis moneter, usahanya akhirnya tutup. Empat tahun kemudian ia memulai kem-bali usahanya dengan modal paspasan.
“Setelah krismon, tahun 2002 mencoba bikin usaha sepatu lagi. Bedanya sepatu yang diproduksi bukan lagi sepatu wanita, tapi sepatu pria. Modal Rp 25 juta habis hanya cukup untuk membuat contoh sepatu saja,” kata Muhajir.
Setelah itu, usaha mulai bisa berjalan kembali hanya dengan modal kepercayaan. “Kami bisa dapat bahan tanpa harus membayar terlebih dahulu. Jadi bahan bisa
DesAinnyA BerkelAs
Kampung Sepatu
mojokerto
POTENSiJawa Timur
JuArA
Foto: sugeng
RAGAM DAERAH
EDISI 62 FEBRUARI 2016 17
Foto: sugeng
Untuk harga, berkisar Rp 140-190 ribu per pasang sesuai model, bahan, warna, dan ukuran. Kalau langsung datang ke rumah, saya jual lebih murah, pakai harga rumah. Bisa pesan grosir atau eceran,ambil dan bayar kalau sepatu sudah jadi dan laku terjual,” jelasnya.
Dari modal kepercayaan itulah, usaha yang kini di-jalankannya bisa tetap bertahan dan lebih berkembang. Bahkan kini pesanan telah banyak datang dari hampir se-luruh daerah di Indonesia.
Sepatu dengan merek dagang Vandiaz yang diproduk-sinya kini telah dipasarkan ke Makasar, Manado, dan Jogja. Bahkan di Jakarta penjualan sudah dilakukan sistem trading. Sedangkan penjualan di Bandung menggunakan merek dagang Kasea sesuai permintaan pembeli yang melabeli sendiri mereknya.
Dalam hal desain, ia memiliki banyak pilihan. Pembeli pun tak perlu bingung, karena ia telah menyiapkan berbagai contoh sepatu yang telah jadi atau contoh dari gam-bar brosur katalog. Mengenai desain sepatu, bagi yang pesan langsung, pasti terlayani.
JuaraAhmad Muhajir, putra kedua
H Samsi sudah lulus SMA. Dalam hal prestasi di bidang desain se-patu, ia tidak bisa dipandang se-belah mata. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, belasan penghargaan telah diraih-nya. Mulai dari tingkat Kota Mojokerto, Provinsi Jatim, nasional, hingga level Asia.
Di tingkat Kota Mojokerto ia telah dikenal se-bagai salah satu desainer
terbaik. Karyanya yang inovatif kerap menyapu bersih segala jenis penghargaan di tingkat provinsi. Untuk lomba yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Muhajir telah menyabet tujuh kali peng-hargaan yang diberikan langsung Gubernur Soekarwo.
“Kalau tingkat provinsi, saya sudah tidak boleh lagi ikut lomba karena menang terus. Jadi ikut lomba ting-kat nasional seperti yang diselenggarakan BPIPI (Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia) ker-jasama dengan Apresindo dan Ciputra, saya dapat juara 1,” ungkapnya.
Tak puas dengan prestasi nasional, Muhajir telah menjajal lomba desain sepatu tingkat Asia. Ia pun telah mendapatkan penghargaan di Asia Star hingga tiga kali. “Pertama di Korea, kedua di Indonesia selaku tuan rumah, dan ketiga itu tahun ini di Turki,” ujarnya.
Untuk juara di Asia Star, ia mengatakan pernah membuat desain sepatu berbahan dasar tikar. “Karena temanya alam, saya buat sepatu berbahan dasar tikar. Desainnya sepatu orang kantoran tapi ada tambahan di bagian atas, jika dipasang bisa untuk sepatu touring (berkendara motor). Ini dapat penghargaan Asia Star dan sekarang saya bikin duplikasinya berbahan dasar kulit,” katanya.
Ada kisah menarik. Dalam ajang Asia Star tahun ini, ia mengirimkan tiga karyanya. Dan yang mngejutkan, ketiganya masuk nominasi terbaik. “Setelah dicek panitia, ketiga karya itu ternyata karya saya. Jadi akhirnya hanya diambil satu yang terbaik,” katanya.
Kini, belasan penghargaan baik piala hingga pi-agam telah diraihnya. “Penghargaan sih sudah dapat banyak. Jumlahnya berapa saya lupa. Tapi yang ter-
penting dari pengalaman memenang-kan berbagai penghargaan itu, kini saya mulai menikmati berkahnya. Gelar juara ini semakin memperluas jaringan saya dalam memasarkan
Vandiaz,” katanya. (afr)
POTENSiJawa Timur
P
18 EDISI 62 FEBRUARI 2016
Dindik Jatim Tetap Buka Peluang SMA/SMK
Implementasi UU No 23/2014
graTiSasca implementasi UU Nomor 23 Tahun 2014 yang sudah harus berlaku pada 2017, Di-nas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur tetap membuka peluang pendidikan gratis
pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Se-kolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebelumnya, muncul kekhawatiran apabila telah dialihkan ke Provinsi maka kesempatan SMA/SMK gratis di kabupaten/kota tertentu tidak akan ada lagi.
Kepala Dindik Jatim, Saiful Rahman, mengatakan sesuai dengan amanat UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Otonomi Daerah, alih kelola SMA/SMK dari kabupaten/kota ke Provinsi merupakan sebuah keharusan. Di rinya memahami memang muncul respon beragam dari masyarakat baik pro maupun kontra, terutama tentang pendidikan gratis SMA/SMK.
“Kabupaten/kota yang memiliki dana memadai tetap bisa memberlakukan pendidikan SMA/SMK gratis. Nanti kita terima kemudian diserahkan pada sekolah yang bersangkutan,” katanya pada Potensi di kantor Dindik Jatim, Kamis (19/2).
Lebih lanjut, ia menjelaskan daerah yang tetap menginginkan SMA/SMK gratis seperti di Kota Surabaya maka harus menganggarkan APBD untuk warganya sendiri yang bisa dimasukkan dalam program Bantuan
Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).Saat ini, Saiful telah melakukan berbagai persiapan
peralihan seluruh SMA/SMK, salah satunya dengan mengumpulkan sebanyak 650 kepala sekolah untuk dilakukan tes ulang kompetensinya. Kompetensi yang akan diukur meliputi kemampuan berpikir, kemampuan manajemen, kemampuan dalam kepemimpinan dan ke-mampuan wirausaha.
Tidak cukup itu saja, ia juga akan membangun semacam Unit Pelaksana Teknis (UPT) di setiap kabupaten/kota yang diharapkan dapat membantu Dindik Jatim melakukan fungsi pengawasan dan pemantauan seluruh SMA/SMK di wilayah tersebut. Berdasarkan data yang dimiliki Dindik Jatim, jumlah SMK di Jatim seba nyak 1.644 unit dan SMA sekitar 1.200 unit.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyatakan pada prinsipnya penyelenggaraan pendidikan di semua jenjang harus menyeluruh, rata dan berkeadilan. Apabila satu daerah digratiskan maka sebaiknya di daerah lain juga berlaku demikian.
Ia melanjutkan Pemprov Jatim melalui Dindik melaku-kan inventarisasi, upaya pengambilalihan aset, termasuk berbagai persiapan dengan melakukan tes khusus atau lebih dikenal dengan istilah assessment bagi selu-ruh kepala sekolah SMA/SMK seJatim. Tidak hanya aset
PARAHITA
EDISI 62 FEBRUARI 2016 19
Kabupaten/kota yang memiliki dana memadai tetap bisa memberlakukan pendidikan SMA/SMK gratis. Nanti kita terima kemudian diserahkan pada sekolah yang bersangkutan
Kegiatan belajar para siswa/siswi di SMA/ SMK (Foto: henry
dan dokumen keuangan, nantinya sekitar 30 ribu guru PNS SMA/SMK/LB seJatim akan beralih ke provinsi.
“Tes dilakukan untuk memastikan kualitas kepemimpinan dari seluruh kepala sekolah se-hingga seluruhnya bisa menjadi sekolah unggu-lan,” terang Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini.
Pakde menyatakan bahwa sebanyak 50 persen keberhasilan pendidikan yang menentukan adalah kepala sekolah. Sebab sebagai pucuk pimpinan di sekolah, kepala sekolah harus bisa memotivasi dan meningkatkan kualitas mana-jemen serta prestasi sekolah. ”Jadi baikburuknya kualitas pendidikan itu sebesar 50 persen berada di tangan Kepala Sekolah,” tuturnya.
Dialihkan lebih cepatAlih kelola wewenang SMA/SMK dari kabupa
ten/kota ke provinsi dipastikan akan dilakukan lebih cepat dari yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakni pada bulan April mendatang. Dindik Jatim bahkan awalnya dijadwalkan melakukan alih kelola pada Oktober, namun karena beberapa pertimbangan maka alih kelola dipercepat.
Saiful Rahman mengungkapkan pada Februari pihaknya sedang melakukan tahap finalisasi pen-dataan personil, pembiayaan, Sarana Prasarana dan Dokumentasi (P3D). Sesuai jadwal, Maret sudah harus selesai, selanjutnya pada April se-
rah terima sudah bisa dilakukan antara provinsi dengan kabupaten/kota. “Semakin cepat semakin baik. Pakde Karwo menghendaki demikian,” terang mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu.
Menurutnya, apabila mengikuti road map UU No 23 Tahun 2014 yang dirancang Kemendagri maka tidak akan sesuai dengan siklus penganggaran di provinsi. Pada bu-lan Juli, pembahasan Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2017 sudah harus dimulai. “Jadi tidak mungkin apabila kami harus menunggu serah terima sampai Oktober,” tutur Saiful.
Serah terima ini, ia menambahkan merupakan we-wenang gubernur dengan bupati/wali kota, bukan di-nas pendidikan, sehingga jika ada daerah yang menolak percepatan ini prosesnya akan tetap berjalan. Saiful mengakui pihaknya mendahului jadwal Kemendagri bukan merupakan persoalan karena dalam surat edaran dise-butkan Oktober adalah jadwal serah terima paling akhir. (luk)
ebagai sebuah kota kabupaten di ujung Ma-dura dengan sejuta pulau yang punya beragam potensi, Sumenep menyadari membuka akses informasi kepada publik akan memban-
tu mempercepat kotanya menjadi smart city. Melalui penandatanganan kesepakatan bersama
Smart City Kabupaten Sumenep, Pemkab Sumenep dan PT Telkom mempunyai tujuan yang sama untuk mengembangkan potensi daerah dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dan lembaga lembaga daerah melalui penerapan teknologi informasi.
Adapun penandatangan ini dilakukan oleh Bupati Pemkab Sumenep Dr. KH A.Busyro Karim,MSi dan General Manager Telkom Jatim Utara Ferry Zuljanna.
Kebutuhan Sumenep untuk menjadikan kotanya sebagai destinasi yang aman bagi investor juga terso-lusikan ketika Sumenep membuka akses informasi ke publik.
“Kalau program ini nanti berjalan, kita akan jaga ber-sama agar semua program yang berjalan di Sumenep aman” kata Bupati Pemkab Sumenep Dr. KH A.Busyro
20 EDISI 62 FEBRUARI 2016
POTENSiJawa Timur
S
SUmENEP Wujudkan Smart City
Karim,MSi, Kamis (25/2).Dia berharap meskipun wilayahnya termasuk yang
paling timur di Madura, tetap bisa dikenal dunia kare-na saat ini sudah tidak ada batas negara, yang ada hanya batas administratif. “Dunia saat ini bagaikan kampung halaman dengan teknologi makin kecil” tambahnya.
Dengan teknologi informasi ini pula, kekayaan pari-wisata kota juga bisa terpublikasi secara internasional. Pihaknya berharap, dengan menjadikan Kota Sumenep sebagai Smart City ke depan, Sumenep akan semakin maju. Dan pada bulan April mendatang, pelayanan peri-jinan melalui online sudah bisa dilaksanakan.
“Jadi, untuk memproses ijin dan sebagainya, sudah tidak perlu lagi datang ke Kantor Badan Pelayanan Peri-jinan Terpadu (BPPT), namun sudah bisa dilakukan dari rumah,” tambahnya.
General Manager Telkom Jatim Utara Ferry Zuljanna mengatakan pihaknya sangat bangga bisa ikut men-jadi bagian penting dalam mewujudkan smart city di Sumenep dan mendukung upaya kabupaten Sumenep
Penandatanganan kesepakatan bersama Smart City Kabupaten Sumenep, Pemkab Sumenep dan PT Telkom yang dilakukan oleh dilakukan oleh Bupati Pemkab Sumenep Dr. KH A.Busyro Karim,MSi dan General Manager Telkom Jatim Utara Ferry Zuljanna (Foto:: dok Kab. Sumenep)
Jadi, untuk mem-proses ijin dan
sebagainya, sudah tidak perlu lagi datang ke Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT), namun sudah bisa dilakukan dari rumah
EDISI 62 FEBRUARI 2016 21
PARAHITA
menjadi Super Mantap.Super Mantap sendiri adalah Sumenep Sejahtera
dengan Pemerintahan yang Bersih, Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional.
Dikatakan Ferry, ruang lingkup program yang akan dikerjasamakan Telkom dan Pemkab Sumenep meliputi peningkatan capacity building dan social learning sam-pai ke tingkat desa, pengembangan infrastruktur dan e-government, pengembangan penyediaan wifi.id di
public service dan public area, juga pengembangan wira usaha muda dan UKM berbasis digital.
Untuk mendukung percepatan pengembangan infra-struktur, tambah Ferry, pihaknya telah mencoba mengurangi kesenjangan digital di kabupaten Sumenep dengan menggelar jaringanjaringan akses internet berkecepatan tinggi menggunakan fiber optik di 5 keca-matan dengan kapasitas 5200 pelanggan.
“Dengan adanya jaringan akses fiber optik yang menggantikan kabelkabel tembaga kami yang lama ini, masyarakat sudah bisa menikmati layanan triple play (telepon, internet kecepatan tinggi, dan televisi UseeTV) dengan brand Indihome” katanya.
Untuk public service dan public area, Ferry berharap Pemkab Sumenep telah menetapkan banyak lokasi yang akan diberi akses wifi.id. Kalau untuk wifi.id corner dengan kecepatan sampai 100 Mbps masyarakat bisa me-manfaatkan di 32.lokasi khususnya di kantorkantor Tel-kom.
Ferry menyadari bahwa upaya menumbuhkan digital ecosystem untuk menuju smart city ini akan terwujud dengan dukungan berbagai pihak selain Telkom sebagai business enabler melalui solusi ICT. Perlu adanya duku-ngan pihakpihak yaitu akademisi, business, community, government dan media. Kerjasama Pentaholix inilah yang akan mempercepat Sumenep mewujudkan smart city. (jal)
S
22 EDISI 62 FEBRUARI 2016
BErSErTifiKaT
iNTErNaSiONal
POTENSiJawa Timur
Pisang dan salak lumajang
alah satu tantangan untuk dapat bersaing di pasar bebas ASEAN (MEA) adalah komoditi hortikultura. Untuk meningkatkan daya saing dan daya jual produk hortikultura lokal, dibu-
tuhkan sertifikasi dan standarisasi dari lembaga interna-sional.
“Sertifikasi dan standarisasi dari lembaga interna-sional menjadi modal utama untuk bisa bersaing di pasar bebas. Ini sudah dimiliki Kabupaten Lumajang pada dua komoditas hortikulturanya,” kata Kepala Bi-dang Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Per-tanian Jawa Timur, Bambang Heriyanto.
Dua produk Lumajang itu adalah adalah Pisang Mas Kirana dari Senduro dan Salak dari Pronojiwo. “Duaduanya sudah memperoleh sertifikasi Global Agricultu ral Practices (GAP). Sertifikasi ini merupakan persyaratan utama agar produk buahbuahan nasional bisa bersaing di tengahtengah gempuran produk ASEAN,” ujarnya.
Pisang Mas Kirana adalah produk hortikultura per-tama di Indonesia yang masuk Global GAP. Dengan te-lah adanya sertifikasi, permintaan dari luar negeri untuk produk Pisang Mas Kirana ini sangat tinggi. Salak Prono-jiwo adalah produk hortikultura kedua di Indonesia yang diakui dan mendapat sertifikasi GAP.
Sebelumnya, Pisang Mas Kirana dan Salak Pronojiwo telah menjadi suguhan di Istana Negara setiap upacara bendera 17 Agustus. Kedua buah ini akan menjadi su-guhan presiden dan jajarannya maupun para tamu un-dangan.
“Pengiriman ini rutin setiap tahun untuk suguhan di sana (Istana Negara),” kata Mamik, Kasi Informasi Hu-mas Pemkab Lumajang. Kedua buah tersebut sudah menjadi ikon Lumajang dan sudah diakui secara nasional bahkan internasional sebagai produk hortikultura asli dari Lumajang.
Pisang Mas Kirana banyak dibudidayakan terutama di Lumajang wilayah Barat yaitu Kecamatan Senduro, Gu-cialit, dan Pasru Jambe. Tidak kurang dari 400 hektare lahan telah tertanami Pisang Mas Kirana. Cita rasa yang manis dan kandungan nutrisinya dinilai sangat bagus
untuk kesehan.Sedangkan Salak Pronojiwo pengembangannya telah
dimulai sejak tahun 1990an. Hingga kini lebih dari 650 hektar lahan telah berproduksi. Lahannya tersebar di Kecamatan Pronojiwo. Kelebihan Salak Pronojiwo kare-na rasanya yang lebih manis, daging buah yang tebal dan besar, kadar air yang tinggi. Produktivitasnya juga lebih tinggi dibandingkan Salak Pondoh.
EDISI 62 FEBRUARI 2016 23
AGRO
Foto: istimewa
Sertifikasi dan standarisasi dari
lembaga internasional menjadi modal utama untuk bisa bersaing di pasar bebas. Ini sudah dimiliki Kabupaten Lumajang pada dua komoditas hortikulturanya
Varietas Salak Pronojiwo ini berasal dari bibit salak yang diambil dari Salak Pondoh di Kabupaten Sleman, Yo-gyakarta. Setelah dibawa ke Luma-jang dan ditanam di Kec. Pronojiwo, ternyata Salak Pondoh ini bisa berkem-bang dengan baik, dari segi rasa maupun ketebalan daging buahnya.
Selain diminati pasar local, di tengah maraknya ser-buan buah impor, Salak Pronojiwo kini sangat diminati Malaysia dan Singapura.
Komoditas LainMasih menurut Bambang, sebentar lagi akan menyu
sul mangga dari Kabupaten Pasuruan dan Mangga Situbondo. Dari Kabupaten Nganjuk menyusul kemu-dian komoditas bawang merah. Ia mengakui produk Indonesia banyak yang belum terstandarisasi. “Setelah Pisang Mas Kirana dan Salak Pronojiwo, menjadi keha-rusan produk kita untuk berstandarisasi,” katanya.
Ketika produk pertanian berstandarisasi, kata dia, maka bisa bersaing dengan produk impor. “Kami punya produk dengan standar seperti ini, maka produk yang masuk Indonesia minimal diharuskan seperti ini standarnya. Kalau kita tidak punya standar, maka sulit untuk menolak masuknya produkproduk impor,” jelasnya.
GAP merupakan sistem sertifikasi proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga aman dikon-
sumsi, kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usaha tani memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
Untuk Jawa Timur, kata Bambang, sudah mempunyai produk prima. Artinya aman dikonsumsi, jumlahnya ra-tusan. Komoditas hortikultura ada pisang, mangga dan untuk sayuran ada cabe, bawang merah. Sedangkan di tanaman pangan, ada beras.
Setelah mengantongi sertifikasi GAP, ada prosedur yang harus dilakukan selanjutnya yakni dengan regis-trasi kebun oleh pihak Dinas Pertanian Provinsi. Sete-lah registrasi kebun, prosedur terakhir adalah sertifikasi produk yang hendak dipasarkan.
Kementan hingga kini terus mendorong agar semua pihak yang ada dalam sektor budidaya buah dan hasil tanaman menetapkan standarisasi yang bisa membuat produk Indonesia diterima di kancah internasional. Ko-moditas buah yang sudah terverifikasi di kancah ASEAN di antaranya manggis, pepaya, salak, melon, pisang, al-pukat, dan nanas. (afr)
24 EDISI 62 FEBRUARI 2015
D
POTENSiJawa Timur
PENgalihaN Sma/SmK Dewan minta Pemkot/Pemkab Patuh
Dengan diberlakukan Undang Undang No.23/2014 tentang Pengelolaan SMA/SMK yang sebelumnya dikelola kabupaten/kota kini diambil alih oleh Provinsi Jatim. Foto: henry)
ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur minta Kabupaten/kota mematuhi Un-dang Undang No.23/2014 yang menegaskan bahwa pengelolaan SMA/SMK yang sebelum-
nya dikelola kabupaten/kota kini diambilalih oleh Provinsi Jatim.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar, ditemui di ruang kerjanya di DPRD Jatim, mengatakan, UU tentang pengelolaan SMA/SMK tersebut harus disikapi dengan legowo oleh Kabupaten/kota, karena sudah menjadi ke-bijakan pemerintah pusat, semuanya harus tunduk dan patuh. Paling penting dan harus digarisbawahi yaitu demi keadilan dan pemerataan pendidikan di masyarakat.
“Apalagi kebijakan tersebut untuk membantu masyarakat yang tak mampu untuk menyelesaikan wajar 12 ta-hun,” ujar Acmad Iskandar, asal Fraksi Partai Demokrat.
Ia menjelaskan, apabila masih ada yang tetap ngotot, akan terjadi kecemburuan sosial antardaerah. Misalnya daerah perkotaan besar seperti Surabaya, Malang bisa mengambil ahli SMA/SMK. Namun untuk daerah seperti Pacitan, dan Ponorogo belum tentu bisa mengambil ahli SMA/SMK karena terbatasnya Sumber Daya Manusia
(SDM) pendidiknya. “Ingat Provinsi Jatim memiliki 38 kabupaten/kota, se-
harusnya sudah saatnya pengelolaan SMA/SMK diambil provinsi agar pendidikan di Jatim nanti bisa merata dan adil, dan saatnya kabupaten/kota di Jatim lebih fokus pen-didikan paling bawah, yaitu SD dan SMP saja,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim mengatakan, jika saat ini masih banyak kab/kota yang tidak mampu mengelola SMA/SMK dengan baik, sehingga keinginan pemerintah untuk mensukseskan wajib belajar 12 bisa terganggu.
“Yang pasti kebijakan pemerintah terkait UU 23/2014 sudah adil. Karena tidak semua kab/kota yang ada di Ja-tim dapat mengelola SMA/SMK dengan baik. Padahal amanah UU menegaskan semua warga negara tanpa terkecuali harus mendapatkan pendidikan. Dengan be-gitu negara hadir untuk masyarakatnya memperoleh pen-didikan,” tegas politisi asal PAN ini.
Anggota Komisi E DPRD, Agus Dono Wibawanto meni-lai dengan kebijakan pelimpahan kewenangan ke provinsi ini wujud keinginan adanya pemerataan pendidikan. Ada kebutuhan biaya besar untuk menjadikan sebuah SMK/
EDISI 62 FEBRUARI 2016 25
SUARA INDRAPURA
Yang pasti kebijakan pemerintah terkait UU 23/2014 sudah adil. Karena tidaksemua kab/kota yang ada di Jatim dapat mengelola SMA/SMK dengan baik. Padahal amanah UUmenegaskan semua warga negara tanpa terkecuali harus mendapatkan pendidikan.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar
Foto: henry
SMA agar dapat bersaing dengan dunia luar. Provinsi lebih memiliki anggarannya diband-ing Kab/Kota yang PADnya minim.
‘’Yang pasti nantinya tidak ada lagi kesenjangan antara satu SMK/SMA yang berada di perko-taan dengan pede-saan. Sekaligus kese-jahteraan guru akan semakin meningkat. Saat ini sudah ada tahapan persiapan dan sinkronisasi terkait manajemen-nya,’’ katanya.
Kepala dinas Pen-didikan Jatim, Saiful Rachman mengatakan, Dinas pendidikan terus melakukan persiapan dan mematangkan pengalihan SMA/SMK. Mulai penghi-tungan aset dan sosialisasi ke SMA/SMK.
Juga dengan Komisi E DPRD Jatim, terkait peruba-han perda ini menyesuaikan UU No 9/2015 tentang
Perubahan Kedua atas UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah (Pemda). Beberapa di antaranya mengatur cara pelimpahan pengelolaan serta pengeluaran perizinan dan pendirian pendidikan menengah baru. “Kami menyesuaikan UU saja,” ujarnya. (pca)
enerbitan kantong plastik berbayar yang dike-luarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menuai apresiasi pemerhati lingkungan. Komunitas Nol Sam-
pah mendukung kebijakan pemerintah terkait kantong plastik berbayar. Kebijakan itu akan memunculkan in-dustri kreatif baru di Surabaya.
Ketua Komunitas Nol Sampah Surabaya, Wawan Some, mengatakan, setelah aturan ini diberlakukan akan tumbuh industri kreatif baru, seperti produsen tas belanja. Kebijakan pemerintah ini merupakan peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha kecil dan menengah, khususnya UMKM. “Kami menilai produksi tas belanja bisa ditawarkan ke perusahaanperusahaan tersebut,” ujarnya.
Penerapan aturan pembatasan penggunaan kantong plastik diyakini akan efektif mengurangi volume sampah di suatu kota hingga 70 persen. “Pengusaha pasar modern dapat terkena sanksi bila mengabaikan kebijakan itu, karena tidak mendukung upaya pemerintah menga-tasi persoalan sampah,” tegasnya.
Menurutnya, kalau bicara sanksi berarti harus ada aturan, harus ada Perda, harus ada Perwali atau apa jenisnya. Kota Surabaya sudah memiliki dasar itu, Perda Pengolahan Sampah tahun 2014, bisa menjadi rujukan
26 EDISI 57 SEPTEMBER 201526 EDISI 62 FEBRUARI 2016
POTENSiJawa Timur
P
Peraturan Kantong Plastik Berbayar
TUai aPrESiaSipenerapan sanksi. “Artinya tinggal sekarang bagaimana membuat Perwalinya saja,” katanya.
Dikatakannya, dengan jumlah penduduk Surabaya yang mencapai 2 juta jiwa, jika diratarata sampah plas-tik di Surabaya bisa mencapai 2,1 miliar per hari. Dari jumlah itu, sekitar 10 persen saja yang bisa didaur ulang. Sedangkan sisanya akan masuk ke sungai atau laut.
Terkait harga, Wawan menilai harga sebesar minimal Rp 200 per kantong plastik/kresek terlalu kecil. Seharus-nya pemerintah berani menerapkan harga minimal Rp 1000 untuk per kantong plastik/kresek.
Komunitas Nol Sampah akan terus melakukan gerakan kampanye kantong plastik berbayar. Kampanye ini ber-tujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya kantong plastik/kresek yang sulit didaur ulang. Kam-panye telah mencapai puncaknya pada, Minggu (21/2), di Taman Bungkul. Komunitas Nol Sampah melakukan “rampok” tas kresek pada kegiatan Car Free Day.
Kampanye kantong plastik berbayar sudah dilaku-kan berulangkali oleh Komunitas Nol Sampah. Selama ini mereka memanfaatkan momen Car Free Day di hari Minggu. Dalam kampanye tersebut, Komunitas Nol Sampah bekerjasama dengan komunitas lainnya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Sura-baya, Khalid Buchori mengungkapkan, aturan pem-
EDISI 57 SEPTEMBER 2015 27
Aksi solidaritas dam kampanye anti sampah plastik (atas)Supermaket moderen dapat dikenakan sanksi apabila tidak menggunakan kantong plastik berbayar (bawah)
(Foto: istimewa)
EDISI 62 FEBRUARI 2016 27
HIJAU
Pengusaha pasar modern dapat
terkena sanksi bila mengabaikan kebijakan itu, karena tidak mendukung upaya pemerintah mengatasi persoalan sampah
arkan kebijakan pembatasan penggu-naan kantong plastik di pasarpasar modern di Indone-sia. Masyarakat yang berbelanja di pasar modern akan dikenai sejumlah biaya bila meminta kantong plastik sebagai wadah barang belanjaan.
Pemerintah Kota Surabaya menyatakan siap men-dukung kebijakan pemerintah pusat itu, untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang mencapai 30 persen dari seluruh volume sampah di Kota Surabaya. Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, implementasi kebijakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik akan diduku-ng, dengan Peraturan Walikota maupun Peraturan Dae-rah. (jal)
batasan penggunaan kantong plastik dengan kantong plastik berbayar diyakini akan mampu mengurangi vo-lume sampah plastik yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).
Khalid menambahkan, dengan berkurangnya sampah plastik yang dibuang ke TPA, Kota Surabaya diyakini akan terbebas dari sampah. Hal ini tidak lepas dari pengelo-laan sampah di rumah tangga, hingga pemanfaatan sam-pah di TPA menjadi energi listrik.
“Semua sampah model apa saja nanti yang masuk di TPA nanti akan menjadi listrik. Dan residunya tidak boleh lebih dari delapan persen. Sekarang memanfaatkan sam-pah yang sudah ada, dan itu diambil gas metannya, dan gas metannya itu PLN sudah membeli kepada kita,” lan-jutnya.
Target bebas sampah di tahun 2020 akan dapat terwu-jud bila seluruh elemen masyarakat mendukung upaya pengurangan sampah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik. “Target terakhir ya Indonesia, bagaim-ana kotakota itu masyarakatnya sudah tidak menggu-nakan kantong plastik lagi, cuma itu kan ya memang ha-rus bertahap, target akhirnya tetap itu,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sebulan sebelum Hari Peduli Sam-pah Nasional, 21 Februari, sebagai bentuk keprihatinan terhadap peristiwa runtuhnya timbunan sampah di TPA Leuwigajah, Bandung pada 2005 yang menewaskan 143 orang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Januari 2016 mengeluarkan Surat Edaran mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik. Upaya itu di-lakukan dengan memberlakukan kebijakan kantong plas-tik berbayar di pasarpasar modern.
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertekad mengurangi volume sampah yang ada di lingkungan masyarakat, dengan mengelu-
28 EDISI 62 FEBRUARI 2016
Alih Fungsi Waduk Sepat,komisi informasi kabulkan Permohonan Walhi
POTENSiJawa Timur
Komisi Informasi (KI) Jawa Timur menyidangkan sen-gketa informasi yang diajukan oleh Wahana Lingkun-gan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur terkait tukar gu ling dan alih fungsi Waduk Sakti Sepat di Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Rabu (24/2). Dalam amar putusannya, KI menyatakan mengabulkan pemohon WALHI Jawa Timur untuk seluruhnya.
Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye WALHI Jatim, Rere Christanto, Jumat (26/2) mengatakan, hal lain yang menjadi keputusan KI Jatim, yakni menyatakan bahwa dokumendokumen yang diminta (dokumen keputusan yang menjadi dasar alih fungsi lahan, dokumen usaha PT Ciputra Surya, dokumen lingkungan PT Ciputra Surya) adalah informasi publik yang bersifat terbuka dan dapat diakses oleh pemohon.
Selain itu, KI Jatim memerintahkan kepada termohon (Pemerintah Kota Surabaya) untuk memberikan seluruh data dan informasi sebagaimana paragraf di atas paling lambat 10 hari kerja sejak keputusan ini berkekuatan hukum tetap.
Dikatakannya, permohonan sengketa informasi ini diajukan karena permintaan informasi yang diajukan
WALHI Jatim sejak tanggal 4 Mei 2015 kepada Walikota Surabaya tidak mendapatkan tanggapan. WALHI Jawa Timur menilai bahwa Walikota Surabaya telah dengan sengaja menutupnutupi informasi terkait Waduk Sakti Sepat Surabaya. Hal ini diindikasikan dengan tiadanya tanggapan sama sekali atas permohonan informasi yang telah diajukan WALHI Jatim.
Surat permohonan informasi diajukan WALHI Jatim pada 4 Mei 2015 kepada Walikota Surabaya, setelah tidak mendapatkan tanggapan, WALHI Jatim mengirim-kan surat keberatan yang dikirimkan pada 3 Juni 2015 yang juga kembali tidak digubris sama sekali. WALHI Ja-tim menilai, Walikota Surabaya tidak memiliki itikad baik untuk membuka informasi publik terkait keabsahan alih fungsi Waduk Sepat serta aktifitas pembangunan di ka-wasan tersebut.
Untuk diketahui, kasus Waduk Sakti Sepat be-rawal dari Surat Keputusan Walikota Surabaya No. 188.45/366/436.1.2/2008 yang melepaskan tanah tersebut kepada PT Ciputra Surya, Tbk sebagai bagian dari obyek tukar guling antara Pemerintah Kota Sura-baya dan PT Ciputra Surya, Tbk berdasarkan Perjanjian
Sidang gugatan sengketa informasi yang diajukan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur terkait tukar guling dan alih fungsi Waduk Sakti Sepat di Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, di kantor Komisi Informasi Jawa Timur
EDISI 62 FEBRUARI 2016 29
Permohonan sengketainformasi ini diajukan karena permintaan informasi yang diajukan WALHI Jatim sejak tanggal 4 Mei 2015 kepada Walikota Surabaya tidak mendapatkan tanggapan.
Foto: dok Kominsi Informasi Jawa Timur
kominfKronik
Bersama Nomor 593/2423/436.3.2/2009 dan Nomor 031/SY/sm/LANDCPS/VI09, tertanggal 4 Juni 2009. Tukar guling ini sendiri merupakan bagian dari pem-bangunan Surabaya Sport Centre (SSC) di Pakal. Dalam sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikeluarkan pasca tukar guling tersebut, wilayah Waduk Sepat dinya-takan sebagai “tanah pekarangan”, padahal hingga kini, kawasan tersebut masih berfungsi sebagai waduk.
Protes warga terhadap alih fungsi Waduk Sepat, beberapa kali harus berakhir dengan bentrokan yang mengakibatkan korban luka pada pihak warga. Pada 4 Juli 2011, warga yang melakukan penolakan terhadap pemagaran wilayah Waduk Sepat harus menghadapi ancaman kriminalisasi, meskipun kemudian dihentikan setelah ada mediasi dari Komnas HAM.
Pada tanggal 14 Agustus 2015, pengosongan paksa dan pemagaran yang dilakukan oleh pihak pengembang dibantu kepolisian terhadap lahan tersebut mengaki-batkan beberapa warga mengalami luka dan terdapat barangbarang warga yang dirusak selama proses terse-
but. Akibat pemagaran yang dilakukan, aset warga seperti musholla yang terletak didalam kawasan tersebut juga menjadi tidak bisa lagi diakses.
Wilayah Waduk Sepat pada mulanya adalah Tanah Kas Desa (TKD) atau bondho deso yang merupakan hak kolek tif masyarakat Dukuh Sepat. Wilayah terse-but berupa Waduk seluas sekitar 66.750 m2 terletak di wilayah RW 03 dan RW 05 Dukuh Sepat, Kelurahan Li-dah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya.
Secara turun temurun masyarakat di Dukuh Sepat te-lah membentuk ikatan tradisi dengan wilayah tersebut, hal ini nampak misalnya pada ritual bersih desa di tem-pat tersebut yang dilakukan di wilayah Waduk Sepat. Pengambilalihan Waduk Sepat karenanya telah melang-gar hak tradisional masyarakat, karena wilayah tersebut telah menjadi pengikat solidaritas kehidupan kolektif mereka. (jal)
POTENSiJawa Timur
30 EDISI 62 FEBRUARI 2016
Pers Perlu Bersinergi dengan Nawacita
Sekretaris Diskominfo Sri Ambarukmi, saat membacakan sambutan Kadis Kominfo pada acara Seminar Pers dengan tema Implementasi Nawacita dalam Pemberitaan untuk membangun Optimisme Masyarakat, di Aula Diskominfo Jatim, Kamis (3/3).) (Foto: reni)
Pers dinilai perlu bersinergi dengan program nawacita yang diusung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Seperti yang diharapkan Presiden, pers Indonesia harus mampu menggerakkan dan membangun optimisme publik serta etos kerja masyarakat. Termasuk dalam membangun produktivitas mereka, dan jangan malah memengaruhi masyarakat menjadi pesimistis.
Hal itu diungkapkan dalam sambutan Kepala Dinas Kominfo Jatim, Eddy Santoso, yang dibacakan oleh Sekretaris Diskominfo Sri Ambarukmi, saat Seminar Pers dengan tema Impelmentasi Nawacita dalam Pemberitaan untuk membangun Optimisme Masyarakat, di Aula Diskominfo Jatim, Kamis (3/3).
Dikatakannya, berkembang pesatnya media dan teknologi membuat masyarakat semakin mudah
mangakses informasi. hal ini pemerintah tidak mung-kin untuk mengontrol secara total pada masyarakat. Karena itu dalam hal ini media perlu ikut menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial. “Ini karena posisi pers dinilai sangat menguntungkan,” ujar Sri Ambarukmi.
Praktisi Media, Zainal Arifin Emka, mengatakan, antara pemerintah dan pers ada hubungan yang saling membutuhkan. Krisis hubungan akan terjadi bila muncul berita yang buruk.
Karena itu perlu ditekankan bahwa dalam pem-beritaan, pers tidaklah bisa mengubah citra program yang gagal menjadi seolah berjalan lancar. Pers tidak bisa menciptakan citra pejabat jujur jika memang tidak jujur. Pers tidak bisa meyakinkan keterbukaan jika memang tidak terbuka atau menyanjung kemampuan
Media sudah mengemban tugas dan fungsi sebagai kontrol sosial. Media juga berfungsi mendidik atau membangun harapan dan optimisme masyarakat.
EDISI 62 FEBRUARI 2016 31
kominfKronik
pemerintah jika nyatanya memang tidak demi-kian.
Sementara pemerintah dituntut mengambil keputusan berdasarkan informasi yang memadai serta membuat penilaian yang independen. Hal ini hanya bisa dicapai bila memiliki informasi yang faktual dan terpercaya. Dan itu hanya bisa didapat bila masyarakat memiliki kebebasan memperoleh informasi.
Dikatakan Zainal, media sudah mengemban tu-gas dan fungsi sebagai kontrol sosial. Media juga berfungsi mendidik atau membangun harapan dan optimisme masyarakat.
“Karena itu tidak perlu berbayar jika ada ber-ita baik. Berita berbayar justru akan merusak citra pers yang sehat, dan tentu merusak kepercayaan publik pada pemerintah,” tegasnya.
Jika mengahdapi berita buruk, Zainal menyarankan agar lembaga pemerintah tidak perlu harus menutupnutupi. Kredibilitas pemerintah dinilai teramat penting. “Jangan menghindari war-tawan, jelaskan ada usaha perbaikan yang sedang dilakukan,” katanya.(sti)
POTENSiJawa Timur
32 EDISI 62 FEBRUARI 2016
GerhAnA MATAhAri ToTAl
F
Melihat Fenomena
enomena langka gerhana matahari total melintasi 11 provinsi di Indonesia terjadi pada 9 Maret 2016. Ke11 provinsi tersebut yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka
Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kali-mantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Su-lawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Dalam laman resmi Lembaga Penerbangan dan Anta-riksa Nasional (LAPAN) menyebutkan bahwa jalur GMT 2016 bermula di Palembang, Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (ka-limantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat.
Sementara untuk orangorang yang berada di Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Den-pasar, Banjarmasin, makassar, Manado dan Ambon, hanya bisa menikmati fenomena gerhana matahari se-
bagian. Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, seperti mengu-
tip Kantor Berita Antara, mengatakan gerhana matahari total seperti ini baru akan terjadi lagi di Indonesia seki-tar 350 tahun mendatang.
Ini senada menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa membutuhkan waktu se-lama periode 350 tahun bagi gerhana matahari total un-tuk kembali berlangsung di tempat yang sama.
Gerhana matahari total merupakan fenomena alam dimana posisi atau kedudukan matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Kedudukan matahari, bulan, dan bumi dalam satu garis lurus ini menyebabkan sebagian permukaan bumi akan terkena bayangan gelap bulan. Akibatnya wilayahwilayah yang terkena bayangan gelap bulan, tidak melihat matahari.
Sementara itu, NASA (National Aeronautics and Spaces Adminstration) menilai gerhana matahari total
EDISI 62 FEBRUARI 2016 33
GerhAnA MATAhAri ToTAl
TECHNO
retina bisa rusak.Dan jika menatap sinar matahari dengan jangka
waktu yang lama akan menimbulkan kerusakan pada retina yang disebut dengan solar retinopathy. Gejalanya adalah titiktitik hitam pada pandangan mata Anda, dan itu sulit untuk dipulihkan.
Penyebabnya bisa jadi ketika fase total saat gerhana Matahari total terjadi, pupil mata membesar untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali dan saat itu yang membahayakan mata.
Untuk dapat menikmati gerhana Matahari bisa dengan menggunakan kacamata khusus yang bisa mereduksi cahaya sampai 100.000 kali. Selain itu proyeksi lubang jarum dapat digunakan untuk meli-hat gerhana matahari total. Cara membuatnya, sedi-akan dua kertas HVS lalu lubangi salah satunya dengan jarum. Kemudian letakkan sejajar, satu menghadap matahari. Dengan begitu akan melihat pantulan ma-tahari di bagian kertas yang lainnya. Ketika fase total terjadi, gerhana dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi hanya beberapa menit saja.
Alat lain yang dapat digunakan untuk melihat ger-hana yaitu kacamata hitam atau rol film untuk foto, dan juga bekas foto rontgen serta bagian dalam disket. Tetapi perlu diingat alatalat tersebut hanya dapat digu-nakan untuk melihat gerhana dengan waktu yang tidak terlalu lama. Cara lain yang dapat digunakan adalah me-lihat pantulan matahari di dalam ember ataupun kolam.
Paling aman dapat menyaksikan siaran langsung ger-hana Matahari total melalui situs internet, antara lain milik Observa-torium Boscha Bandung.
Perlu diketahui, gerhana mataha-ri total sudah beberapa kali terjadi di wilayah Indonesia selama sebe-lum 2016, yaitu 24 Oktober 1995, 18 Maret 1988, 22 November 1984, dan 11 Juni 1983.
Gerhana Matahari Total akan kembali terjadi di Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053. Tetapi wilayah Indonesia akan dilintasi oleh Gerhana Matahari Cincin dan Total secara bersamaan pada 20 April 2023 dan 25 Novem-ber 2049.(sti/beragamsumber)
di Indonesia tahun ini lebih spesial dibanding apa yang akan terjadi di Amerika Serikat tahun 2017 nanti. Letak spesialnya adalah gerhana terjadi pada saat pagi dimana matahari baru saja terbit.
Peneliti NASA, Madheelika Ghathakurta, mengatakan, Beda dengan tahun ini, di Amerika Serikat tahun 2017 gerhana akan terjadi siang hari, bergerak dari bagian barat Amerika menuju daerah timur. Hampir sebagian wilayah yang dilewati saat itu adalah lautan. “Kemudian kami akan memastikan tetap akan ada yang berbeda dari wajah gerhana yang terjadi di Indonesia tahun ini dan apa yang terjadi di Amerika,” ujarnya seperti dilansir di detik.com.
Tahun ini Nasa akan melakukan pengamatan gerhana di Maba, Halmahera bersama LAPAN. Mereka juga akan membawa teknologi pertama yang dipakai dunia untuk meneliti korona.
Cara melihatGerhana Matahari ini terjadi selama dua sampai
tiga jam. Tetapi Gerhana Matahari mencapai fase pe-nuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit. Di wilayah bagian barat Indonesia gerhana mulai terjadi pagi hari, mulai pukul 06.19 WIB, dan mencapai puncak gerhana pada 07.21 WIB. Gerhana Matahari akan bera-khir pada pukul 08.30 WIB.
Sementara di wilayah tengah Indonesia Gerhana Ma-tahari Total terjadi pada pukul 07.25 WITA, dan wilayah timur pada 08.36 WIT.
Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, me-lihat gerhana matahari total dapat menimbulkan ke-butaan merupakan mitos modern. Yang benar adalah cahaya Matahari seharihari dan ketika gerhana samasama berbahaya, untuk itu jangan melihat Matahari se-cara langsung karena dapat membahayakan mata, yaitu
34 EDISI 62 FEBRUARI 2016
Foto : Deny
K
POTENSiJawa Timur
Lantik Serentak 17 Ketua TP PKK Kab/Kota
PEmPrOv TErUS
PErKUaTetua TP PKK Jatim, Hj Nina Soekarwo melan-tik dan serah terima jabatan secara seren-tak 17 Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota Periode 2016
– 2021, di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis.Pada kesempatan itu Nina Soekarwo mempertegas
arah perjuangan PKK. “PKK bukan kelompok arisan,” tegasnya. PKK membina masyarakat secara persuasif, sehingga masyarakat kooperatif u ntuk diajak bekerja sama. Antara lain untuk menanggulangi masalah kesehatan, mengungkit pemberdayaan ekonomi perem-puan.
Pendekatan dari hati ke hati menjadi ciri khas gerakan PKK. Tidak instruktif tapi persuasif. Ajakan per-suasif lebih mengena sasaran. Sebab mulai bayi dalam kandungan sampai dengan lansia semuanya diurus oleh kader PKK.
Para Ketua TP PKK Kabupaten/ kota dan Dekranasda yang dilantik: Ketua PKK Kabupaten Sidoarjo, Banyu-wangi, Situbondo, Mojokerto, Sumenep, Gresik, La-mongan, Malang, Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Blitar, Jember, Kediri, dan Kota Surabaya.
Penetapan Ketua TP PKK Kab/ Kota merupakan kon-sekuensi logis atas dilantiknya 17 Bupati/ Walikota yang dilantik Gubernur Jatim, H Soekarwo, Rabu. Hal ini sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui TP PKK.
Dalam Permendagri disebutkan, isteri kepala daerah (Bupati/ Walikota) secara fungsional menjadi Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda, dan Bupati/ Walikota secara fungsional juga sebagai ketua pembina PKK seka-ligus Dekranasda di wilayah masingmasing.
Nina berharap, sebagai ibunya masyarakat para ketua memposisikan diri guna membantu dan peduli terha-dap permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Mudahmudahan kehadiran Ibu ketua bisa memberikan solusi bagi masyarakat dalam menghadapi permasalahannya,” harapnya.
Pelantikan Bupati/ Walikota di Jatim ini merupakan puncak dari serangkaian pesta demokrasi. Menurut Nina, TP PKK tidak berafiliasi pada kelompok tertentu, artinya gerakan PKK di setiap jenjang pemerintahan, tetap berkomitmen bersama kaderkadernya tidak berpolitik praktis. Mereka diimbau terjun langsung ke masyarakat di pedesaan di tingkat bawah atau dasa wisma.
Ditambahkannya, Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) di Jatim sangat bagus perkembangannya. Semula 107, turun menjadi 101, dan kemudian turun lagi 97 dan perkembangan terakhir 93 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di tingkat pusat ratarata dari 34 provinsi se Indonesia 228, bahkan naik menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup, padahal target MDG’s adalah 112 per 100.000 kelahiran.
Sedangkan untuk Angka Kematian Bayi (AKB) di Ja-
Ketua TP PKK Jatim, Hj Nina Soekarwo melantik dan serah terima jabatan secara serentak
17 Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota
Periode 2016 – 2021, di Gedung Grahadi Surabaya
(Foto: deny)EDISI 62 FEBRUARI 2016 35
Jagad PEREMPUAN
PKK membina masyarakat secara persuasif, sehingga masyarakat kooperatifuntuk diajak bekerja sama. Antara lain untuk menanggulangi masalah kesehatan, mengungkit pemberdayaan ekonomiperempuan
dalam memberikan a supan, karena hampir 52 % karena pola asupan yang salah, bukan faktor kemiskinan yang menyebabkan kekurangan gizi tapi pola asuh yang salah. “Maka, pen-dampingan untuk pemahaman gizi yang sehat buat anak balita sangat penting,” ujarnya.
Produk UnggulanTerkait masalah peningkatan usaha mandiri, Nina
berharap setiap daerah memiliki produk unggulan yang berbeda. Saat ini mayoritas dari 38 Kabupaten/ Kota di Jatim telah mempunyai ciri khas motif batik. Kontribusi sector UMKM mencapai 54,6 % terhadap PDRB Jatim, termasuk Dekranasda.
Saat ini, jumlah UMKM di Jatim mencapai 6,8 juta, 3 juta di antaranya bergerak di sektor primer dan berdaya saing cukup tinggi. Beberapa di antaranya menembus pasar luar negeri. Yang menonjol antara lain, kerajinan kulit, batik, sulam, onyx, dan batu permata.
Kendala yang dihadapi para pengrajin, terjadinya ke senjangan transformasi masyarakat perajin yang disebabkan pesatnya kemajuan teknologi. Kedua, kurang-nya regenerasi dalam upaya melestarikan kerajinan ber-basis lokal. Ketiga, kurangnya menjaga mutu produknya. “Kita sudah menghadapi MEA , kita tidak boleh menga-baikan kualitas,” tegasnya. (jal)
tim masih 25,95, sementara target MDG’s sustainable 23 per 1000 kelahiran hidup. PKK akan terus melakukan pendampingan, tidak hanya anak gizi buruk, tapi gizi bu-ruk dan gizi lebih/ overweight atau obesitas juga samasama berisiko dan berakibat tidak baik.
Di sinilah penyuluhan sangat penting. Gaya hidup
“Kami hanya mendapat empat medali perunggu ketika itu,” ujar Tony,
Tony mengungkapkan, target yang dicanangkan oleh dirinya lebih dari satu emas. Itu dilakukan sebelum dirinya pensiun. Rencananya, setelah gelaran PON 2016 ini, dia akan mengundurkan diri. Usia menjadi salah satu alasannya mencopot jabatan pelatih billiard Jawa Timur. Sementara itu analisis telah dilakukan oleh Tony terkait rivalrivalnya di PON 2016 mendatang. DKI Ja-karta dan Jawa Tengah menjadi fokus utamanya saat turun di event empat tahunan tersebut. “Serta Jawa Barat juga selaku tuan rumah tetap perlu diwaspadai,” ungkapnya.
Selain Ananta, masih ada tujuh atlet yang mem-perkuat Jawa Timur, masingmasing di meja poll dengan bola 8, 9, 10, dan 15 untuk atlet Putra yaitu, Rudi Su-santo, Ramli Hasan dan Cucun Hermanto. Dan di Putri, yaitu Kenny Irzha dan Ayu Bulan Ganesa. Sedangkan, di Snooker, Jawa Timur menurunkan Hadi Suryo dan Can-dra Gondo Setiawan.(her)
POTENSiJawa Timur
PON 2016, BILLIARD ANDALkAN NOMOR CAROM
C
36 EDISI 62 FEBRUARI 2016
abang olahraga (cabor) billiard akan mengandalkan nomor carom untuk bisa menyum bangkan medali emas di PON XIX 2016 buat kontingen PON XIX Jatim. Meski billiard Jatim berhasil meloloskan 8 atlet di
PON XIX Jawa Barat mendatang, target billiard tidak terlalu tinggi.
Pelatih Billiard Puslatda Jatim Tony Ho di KONI Jatim, Selasa (1/3) mengatakan, cabor billiard Jatim di nomor carom masih mengandalkan Atlet kawakan Ananta Sigit Sidarta untuk memperkuat tim billiard Jawa Timur. Dia akan turun di dua nomor Charom saat PON XIX nanti.
“Saya rasa saat ini dia tidak terkalahkan di Indonesia. Hanya masalah non teknis, seperti sakit yang mengha-dangnya saat PON nantinya,” paparnya.
Tony Ho mengatakan keinginannya untuk bisa me-raih medali emas pada gelaran PON XIX September mendatang. Hal itu dilakukan setelah kegagalan di PON VIII Riau, yang hanya meraih empat medali perunggu.
SPORTIVITAS
EDISI 62 FEBRUARI 2016 37
ANGGAR JATIM Try OuT kE RUMANIA
Foto : herlambang
PUsLAtDA Cabang Olahraga (Cabor) anggar mengagendakan try out ke luar negeri yaitu ke Rumania dan kini telah diajukan ke KONI Jatim. Kini, KONI telah memberi respon positif dan n a n t i -nya atlet yang diberangkatkan merupakan atlet yang memiliki potensi emas.
“Rencana bulan April kita berangkat. Namun hanya atlet kelas sable saja yang akan berangkat,” ujar Manajer Anggar Jatim, Elfizar, Selasa (1/3).
Ada empat atlet yang akan diturunkan di kelas sable, yakni Diah Permatasari, Salsabila, Maria Woran dan Reni Anggraini. “Rumania ini dipilih karena biaya yang dike-luarkan hampir sama dari pada ke negara di Asia serta disana sangat kuat di kelas sabre,” jelasnya.
Di PON XIX/2016 Jabar, Jatim memang mengandalkan emas dari kelas sable. Terutama untuk nomor putri, yaitu di perorangan dan beregu. Diah dan Maria akan diturunkan untuk perorangan. Sedangkan di be-regu, tim Jatim akan diperkuat Diah Permatasari, Maria Waron dan Salsabila yang diharapkan bisa mendulang emas.
Selain Rumania, cabor anggar sebenarnya juga be-rencana mengajukan try out ke Tiongkok untuk kelas epee. Tapi belum mendapat lampau hijau dari KONI
Jatim. “Karena kekuatan di kelas epee merata, teruta-ma untuk putra. Maka pengajuan try out ke luar neg-eri belum dikabulkan. KONI Jatim hanya memberang-katkan atlet yang memiliki potensi menyabet emas,” imbuhnya.
Hasil dari pra PON, Jatim berhasil menyabet dua medali emas, yaitu kelas sable putri perorangan, Diah Permatasari dan beregu putri, Diah, Maria dan Salsabila. Sementara itu, KONI Jatim mematok 3 medali emas untuk cabor anggar.
“Kompetitor kami datang dari Jabar yang selaku tuan rumah. Tidak ketinggalan juga DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Kalau untuk kekuatan Sumatera Se-latan yang selama ini menjadi momok, sudah pecah. Karena telah kehilangannya beberapa atletnya,” ungkapnya. (her)
Dua Mahasiswa Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Radityo Jalu Atmojo dan Saiful Efendi berhasil menciptakan sumber energi listrik yang bersumber dari pijakan anak tangga.
38 EDISI 62 FEBRUARI 2016
POTENSiJawa Timur
ENERGi LiSTRik dari anak Tanggalistrik yang dibutuhkan untuk menerangi area setempat.
Radityo menjelaskan, prinsip kerja dari pijakan anak tangga sebagai energi alternatif pembangkit listrik terse-but menggunakan gaya pegas. Pegas yang bergerak naik turun karena tekanan dari pengguna tangga, dihubung-kan berfungsi sebagai penggerak utama roda gigi yang merupakan sumber tenaga penggerak generator DC yang juga sebagai alternator penghasil listrik.
Mekanisme dan perancangannya, tetap menggu-nakan ukuran standar dari anak tangga agar aman saat digunakan. Anak tangga mereka menggunakan ukuran dan kemiringan standar, yaitu sudut 40 derajat dan kemiringan 45 derajat, sehingga tetap memperhatikan faktor keselamatan pengguna tangga.
Posisi pegas diletakkan di bawah setiap sisi pijakan anak tangga yang digabungkan dengan roda gigi de ngan posisi vertikal. Roda gigi saling dihubungkan meng-gunakan rantai untuk menggerakkan gigi utama yang posisinya berada satu poros dengan alternator sebagai penghasil listrik. (luk)M
DUA mAhAsiswA Teknik Elektro Universitas 17 Agus-tus 1945 (Untag) Surabaya, Radityo Jalu Atmojo dan Saiful Efendi berhasil menciptakan sumber energi listrik yang bersumber dari pijakan anak tangga. Temuan ini dapat digunakan sebagai energi alternatif pembangkit energi listrik.
Radityo Jalu Atmojo mengatakan, selama ini penggu-naan minyak sebagai sumber bahan bakar utama dalam pembangkitan energi listrik masih sangat tinggi. Untuk memanipulasi kebutuhan energi listrik yang kian hari kian meningkat, diperlukan energi alternatif sebagai pembangkit listrik.
“Saya terinspirasi untuk mencari ide bagaimana menciptakan sebuah alat yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri dan tentunya ramah lingkungan,” ujarnya.
Pertama kali ide membuat inovasi ini ketika melihat anak tangga di gedung parkir kampus Untag yang cukup banyak namun belum ada satupun yang dapat meng-hasilkan energi alternatif untuk mengurangi pemakaian
Ari Bima Putra Cahyadi, mahasiswa semester akhir S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya membuat sebuah rancangan program kampanye dalam rangka membantu pemerintah kota Surabaya, Angkutan Masal Cepat (AMC).
EDISI 62 FEBRUARI 2016 39
INOVASI
ENERGi LiSTRik dari anak Tangga
kampanye angkutan Masal
CEPaTdirancang untuk menghindari gejolak sosial di masyarakat, khususnya transportasi umum seperti angkot dan taxi yang sudah ada. Implementasinya berupa infografis yang dikemas dalam media TVC, short video, media so-sial, aplikasi android, dan poster.
Program yang disebut “Trunk and Feeder” ini merupa-kan transportasi pengumpan untuk menuju ke terminal – terminal monorail dan trem di bawah pengelolaan Di-nas Perhubungan kota Surabaya. Karena itu untuk meng-hindari gesekangesekan sosial, Trunk and Feeder harus disosialisasikan secara persuasif, terutama jika rute yang digunakan bersinggungan dengan transportasi lain.
Karya Tugas Akhir (TA) mahasiswa S1 DKV Stikom Surabaya itu dipamerkan pada event pameran Tugas Akhir GESTALTIF 2016 bersama karyakarya lainnya. Tema yang diusung adalah “Ruang Visual”, mahasiswa diharapkan bereaksi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat serta mampu memberikan solusi nyata.
Karya desain yang baik bukan semata menampilkan visual yang indah, namun harus bisa memberi manfaat, solusi, dan efektif dalam menyampaikan pesan yang diharapkan. Ruang visual menjadi tempat berpikir dan berproses agar menghasilkan karya desain yang solutif dan kreatif bagi lingkungan. Pameran tersebut telah ber-langsung selama tiga hari 12 – 14 Pebruari 2016 bertem-pat di Atrium EastCoast Center Surabaya, Jl.Raya Laguna KJW Tambak Surabaya. (jal)
sebAGAi kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menghadapi masalah transportasi. Ini disebabkan per-tambahan kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan infrastruktur jalan.
Melihat kondisi tersebut, Ari Bima Putra Cahyadi, mahasiswa semester akhir S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya tergerak membuat sebuah rancangan program kampan-ye dalam rangka membantu pemerintah kota Surabaya, Angkutan Masal Cepat (AMC).
Kepala Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, Muhammad Bahruddin, mengatakan, melalui program tersebut, masyarakat diharapkan mau beralih menggu-nakan transportasi umum dan tidak lagi menggunakan transportasi pribadi, sehingga dapat mengurangi kema-cetan.
Data kepolisian menyebutkan, saat ini jumlah kendaraan yang beroperasi di Surabaya berjumlah 4.5 juta lebih dan 50 persen di antaranya adalah sepeda motor. Jumlah penduduk kota Surabaya mencapai kurang lebih 3 juta penduduk pada malam hari dan kurang lebih 5 juta pada siang hari. Dari data Dinas Perhubungan Kota Surabaya, saat ini VC Ratio (Volume – Capacity Ratio) dan kepadatan sudah mendekati ambang batas bahkan melebihi angka kelayakan pada jam sibuk (06.0009.00 dan 16.0018.30).
Menurut Ari Bima Putra Cahyadi, model kampanye
POTENSiJawa Timur
Ada HutanMangrove
di Kota Probolinggo40 EDISI 62 FEBRUARI 2016
PLESIR
Keindahan erupsi gunung bromo
menjelang sunrisedi pagi hari
(Foto : henry)
N ama Probolinggo lazimnya dikaitkan dengan lokasi wisata alam Gunung Bromo, air terjun Madaka-ripura, Gunung Argopuro, Gili Ketapang, Ranu Segaran, atau Arung Jeram Pekalen.
Namun Kota Probolinggo juga menyimpan pesona di sudut kawasan pesisirnya. Berlokasi di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan terdapat sebuah ekowisata bakau bernama Bee Jay Bakau Resort atau biasa disingkat BJBR.
Ekowisata BJBR menghadirkan keindahan pasang surut air laut di tengah hutan mangrove yang terletak di Kota Probolinggo. Ekowisata ini juga menawarkan aneka fauna pasang surut, antara lain kepiting, ikan loncat, rajungan, burung khas laut jenis pasang surut, burung pemakan ikan seperti king fisher dan blekok yang hidup di antara beragam jenis tanaman bakau.
Mangrove BJBR, tepatnya terletak di pesisir pelabuhan patai Mayangan sebelah utara alunalun Kota Probolinggo Jawa Timur. Bagi yang ingin menggunakan kendaraan pribadi dari arah barat/Surabaya, terus menuju Jalan Soekarno Hatta Probolinggo kota belok kiri jalan menuju Mall GM di Jl Dr Soetomo, lurus hingga sampai pada Ke-camatan Mayangan kemudian belok kanan hingga menemukan gerbang pelabuhan. Di situlah daerah wisata BJBR berada. Bagi anda yang ingin backpakeran atau menggunakan kendaraan umum dari luar kota, bisa menggunakan bus dan turun terminal Bayuangga – Probolinggo. Kemudian menggunakan angutan umum dengan line G dan turun di dekat stasiun Probolinggo, dilanjutkan dengan menaiki becak atau ojek menuju ke Pelabuhan Mayangan.
Setelah sampai pada pintu masuk gerbang pelabuhan, pengunjung dikenakan tarif Rp. 1000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 2000 untuk roda empat. Setelah memasuki area wisata kemudian menuju ke arah timur yaitu BJBR. Tiket masuk BJBR sebesar Rp. 10.000 per orang dan parkir kendaraan Rp. 2000 untuk roda dua dan Rp. 7000 untuk roda empat. Harga tiket tersebut sebelum pembenahan renovasi hingga sesempurna sekarang. Bisa jadi tiket masuk yang sekarang naik karena pengunjung semakin hari semakin ramai.
Di wisata Bee Jay Bakau Resort Probolinggo ini terdapat dua lokasi yang dapat dikunjungi. Pertama pantai pasir
EDISI 62 FEBRUARI 2016 41
42 EDISI 62 FEBRUARI 2016
POTENSiJawa Timur BJBr selain sebagai
tempat wisata untuk
rekreasi bersantai dan
bermain, juga sebagai
sarana untuk studi
lingkungan bagi siswa
sekolah mulai tingkat PAuD
sampai perguruan tinggi.
putih buatan yang berluaskan 800m2 bernama pantai Majengan. Jika Anda pernah liburan ke singapura Uni-versal, di sini juga ada miniatur bola dunia yang sama persis. Namun, perbedaannya berada di tepi pantai dan desain yang kurang begitu sempurna, akan tetapi bisa memuaskan pengunjung untuk menikmati permainan air dan berfoto selfie bersama pasangan atau keluarga. Kedua, areal bakau yang terdapat berbagai fasilitas.
bJbr DuluDahulu, kemana pun mata memandang, yang tam-
pak di lokasi ini hanya tumpukan sampah. Bau busuk menyeruak hidung sesuai dengan namanya Kali Banger (kali yang berbau busuk). “Pemandangan tak sedap di mata membuat orang tak mau dekat dengan lokasi ini,” ujar HRD BJBR, Joko Yulianto.
Joko berkisah, adalah Benjamin Mangitung, Tan Justi-nus, dan Juda Mangitung yang tergerak untuk mengu-bah lautan sampah itu menjadi sesuatu yang bernilai. Berbekal izin dari Pemerintah Kota Probolinggo, mereka bertiga menggerakkan orangorang untuk membersihkan sampah di muara Kali Banger dan di pantai pasang surut. Sampah pun sedikit demi sedikit berkurang.
Dengan menggunakan 100 persen tenaga manu-sia serta tetap menjaga kelestarian alam, sedikit demi sedikit pun mulai tampak perubahan. Lokasi pembuan-gan sampah itu kemudian menjadi hutan mangrove yang kemudian menjadi objek ekowisata yang bernilai.
Kini ekowisata itu dikembangkan menjadi satu alter-
n a - tif wisata yang bukan hanya un-tuk tujuan edukasi namun juga wahana untuk liburan kelu-arga, khususnya di akhir pekan. Juga co-cok untuk lembaga yang ingin memberikan refreshing bagi karyawan karena di sana tersedia fasilitas outbond.
Jembatan KayuKesejukan dan keasrian hutan bakau bisa dinikmati
dengan menyusuri jembatan yang tersusun dari kayu kelapa sepanjang kurang lebih 800 meter. Sepanjang jembatan pengunjung bisa mengenali berbagai macam jenis bakau dan beraneka ragam fauna khas pantai pasang surut. Tersedia pula beberapa tempat istirahat di sepanjang jembatan seperti saungsaung kecil. Lam-
EDISI 62 FEBRUARI 2016 43
PLESIRPLESIR
pulampu LED yang melilit rantingranting mangrove menambah indahnya pemandan-gan saat malam hari.
BJBR selain sebagai tempat wisata un-tuk rekreasi bersantai dan bermain, juga sebagai sarana untuk studi lingkungan bagi siswa sekolah mulai tingkat PAUD sampai perguruan tinggi. Seperti diceritakan Joko, ada empat jenis mangrove yang kini sedang dibudidayakan. Antara lain apiapi, bogem, tinjang, dan siasia. Pengunjung juga bisa menikmati makanan khas seperti kue mangrove dan roti brownies juga sirup mangrove yang terbuat dari bahan dasar mangrove, dari daun dan buahnya.
bersepedaBagi keluarga yang ingin menghabiskan libur akhir pekan dengan suasana berbeda, hutan mangrove ini bisa
menjadi alternatif. Meski tampak luar berupa rimbunan pohon mangrove, namun area bakau seluas 90 hekatare itu juga menyediakan penginapan bagi keluarga yang ingin menikmati alam. Juga memiliki bungalowbungalow yang nyaman untuk menginap. Letak bungalow berada di antara mangrove dengan pemandangan kamar tidur menghadap laut. Hal ini akan menghadirkan suasana yang berbeda.
Tarif bungalow ini, untuk tipe junior suite dengan view menghadap laut lepas yakni Rp 850.000 permalam. Se-dangkan untuk tipe executive dengan view menghadap area mangrove betarif Rp 600.000 permalam.
Bagi yang suka dengan suasana seru, BJBR menyediakan wahana permainan air yang sayang jika dilewatkan, yaitu banana boat atau perahu catamaran. Dengan perahu ini pengunjung bisa berkeliling menyusuri hutan bakau yang luasnya mencapai kurang lebih 89,2 hektare. Suasana yang eksotis, indah, romantis dan alami di sekitar hutan bakau bisa memanjakan pengunjung yang ingin melepaskan keletihan.
Tak hanya itu, menikmati udara segar hutan bakau, kicauan burung di pagi hari dan melihat bangau yang be-terbangan, serta gemuruh air laut dengan hempasan gelombangnya akan membuat tubuh terasa nyaman di atas perahu.
selain banana boot, bagi yang suka bermain air disediakan pula waterboom di atas hutan bakau. Water boom ini didesain menyerupai rollercoaster dengan tinggi mencapai 6 meter dan panjang lintasan 40 meter. Ini merupakan satusatunya waterboom di Indonesia yang dibangun di atas hutan bakau memakai air laut yang bersih.
Fasilitas bungalow, watersplashdan restaurant tenda serta
beberapa spot foto yang menarik ada di BJBR
Probolinggo (Foto: audi)
POTENSiJawa Timur
44 EDISI 62 FEBRUARI 2016
PLESIR
EDISI 62 FEBRUARI 2016 45
Juga ada water splash yang airnya menyembur seperti air
mancur dan menarinari di atas per-mukaan pantai pasir putih buatan. Ini juga merupakan satusatunya water splash yang memakai air laut yang bersih. Menyembur dari bawah den-gan tekanan tinggi hingga membuat air menjulang ke atas dengan ketinggian 12 meter. Pada siang hari ter-lihat sangat elok dan di malam hari sangat memukau dengan padu padan variasi lampu warnawarni. Oh ya, disediakan ruang ganti dan ruang bilas usai bermain air.
Tersedia pula Cycling Track. Ini merupakan fasilitas yang digunakan mengantar pengunjung dan tamu menu-ju resto, bungalow, maupun menuju loby bungalow. Juga digunakan untuk mengangkut tamu yang terlalu jauh berjalan menuju spotspot wahana atau yang sekedar ingin jalanjalan. Cycling track memiliki total panjang 2000 meter samapai ujung bungalow family dengan luas area sampai 2000 meter persegi dengan diameter 4 meter.
Bila pengunjung lelah dengan permainan air atau bersepada, bisa melepas lelah di resto di bawah tenda raksasa yang disebut Rest O tent BJBR. Ini merupakan pengertian harfiah dari istirahat di bawah tenda. Rest O Tent merupakan restoran sari laut beratap tenda dengan empat pucuk kubah. Restoran ini menyajikan berma-cammacam masakan hasil laut, seperti kepiting, kerang, lobster, cumicumi, kakap, kerapu dan berbagai jenis ikan laut. Minuman khas yang ditawarkan antara lain jus kedondong, kelapa muda dan aneka buah lainnya.
BBJR juga melengkapi ekowisata ini dengan lapangan bola voli bernuansa pantai bertaraf internasional. Kompetisi atau pertandingan lokal, nasional dan internasional siap diadakan di sini.(sti)
Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan serta Serah Terima Jabatan Bupati & Wakil Bupati serta Walikota & Wakil Walikota masa jabatan
2016 - 2021 oleh Gubernur Jawa TimurGedung Negara Grahadi Surabaya, 17 Februari 2016
GaleriFoto
Foto by : reny
Pertemuan Tahunan Pelaku Industri O
toritas Jasa Keuangan (OJK
) 2016, di H
otel Shangrilla Surabaya 25 Februari 2016
Foto by : deny