activity and exercise
TRANSCRIPT
Activity And Exercise
STIKES SUAKA INSAN Banjarmasin Kal-Sel
2012
Ery Yannata, S.Kep.,Ns
Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan mampu:1) Menguraikan 4 elemen dasar pada pergerakan normal2) Membedakan latihan isotonik, isometrik, isokinetik, aerobik dan anaerobik3) Membandingkan efek latihan dan imobilitas pada sistem tubuh4) Mengidentifikasi faktor2 yang mempengaruhi kesejajaran tubuh dan
aktivitas seseorang5) Mengkaji pola aktivitas-latihan, kesejajaran, kemampuan dan keterbatasan
mobilitas, toleransi aktivitas, dan kemungkinan masalah yang berhubungan dengan imobilitas
6) Menyusun diaqnosa keperawatan, hasil dan intervensi7) Menggunakan mekanisme tubuh yg tepat saat memposisikan,
memindahkan, mengangkat dan membantu klien
Sistem Tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktifitas
1.TulangFungsi :a. Mekanisb. Tempat penyimpanan mineral kalsium & fosforc. Tempat sumsum tulangd. Pelindung organ – organ dalam
2. Otot & TendonOtot,- Memiliki kemampuan berkontraksi- Memiliki origo dan insersi tulang Tendon,- sbg penghubung tulang & otot
3. Ligamensbg penghubung antara tulang
4. Sistem SarafTerdiri dari :a. sistem saraf pusat Otak & Med.Spinalisb. sistem saraf tepi Cabang sistem saraf pusat setiap saraf memiliki :- bag. Somatis sensorik & motorik- bag. Otonom
5. Sendisbg pertemuan dua atau lebih
ujung tulangterdapat : sendi sinovial,
sendi bahu, sendi panggul, lutut, dll.
4 elemen dasar pergerakan normal
• Kesejajaran tubuh (Postur) : pengembangan paru, fungsi sirkulasi, ginjal, dan gastrointestinal
• Pergerakan Sendi • Keseimbangan• Gerakan terkoordinasi(Kozier, 2010)
Exercise
Sebuah tipe aktivitas fisik yang didefinisikan sebagai pergerakan tubuh secara terencana, terstruktur, dan berulang yang dilakukan u/ memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran fisik
(National Institutes of Health, 1995)
Tipe Latihan• Latihan Isotonik (dinamik): latihan yg memendekkan otot u/
menghasilkan kontraksi otot dan pergerakan aktif. Cont: berlari, berjalan, ADL, ROM aktif
• Latihan isometrik: lat yg memerlukan perubahan tegangan otot dan tidak ada pergerakan otot/sendi. Cont: meluruskan tungkai pada posisi terlentang
• Latihan Isokinetik: melibatkan kontraksi otot/tegangan otot dalam melawan tahan . Cont: angkat beban u/ membentuk otot dada
• Latihan Aerobik: aktivitas yang memerlukan jumlah O2 lebih besar didalam tubuh dari pada biasa. Cont: jogging, senam
• Latihan Anaerobik: melibatkan aktivitas otot yg tidak dapat menarik O2 dgn cukup dari aliran darahdan jalur anerobik digunakan u/ energi tambahan dlm waktu singkat. Cont: atlet
KEBUTUHAN MOBILITAS 1. Pengertian mobilitas
Kemampuan individu - bergerak scr bebas,- mudah, keb.aktifitas Kes.- dan teratur
2. Jenis Mobilitasa. Mob. Penuh.
Kemampuan seseorang bergerak scr penuh dan bebas interaksi sosial & peran sehari- hari.merupakan fs. Saraf motorik volunter & sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang
b. Mob.sebagianBatasan jelas & tdk mampu bergerak scr bebas karena ada gg. Saraf motorik & sensorik.contoh: Fraktur dgn traksi
3. Faktor yag mempengaruhi Mobilitas
1.Tumbuh Kembang2. Kesehatan Fisik3. Kesehatan Jiwa4. Nutrisi5. Nilai dan Sikap Pribadi6. Faktor Eksternal7. Pembatasan yg diprogram
IMOBILISASI1.Pengertian Imobilisasi
Keadaan dmn seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yg mengganggu pergerakannya.
2. Jenis Imobilitas1. Imobilitas FisikPembatasan secara fisik untuk mencegah gg komplikasi pergerakan2. Imobilitas Intelektualketerbatasan daya pikir kerusakan Otak 3. Imobilitas EmosionalPembatasan secara emosional perubahan tiba – tiba dalam beradaptasi 4. Imobilitas Sosial Hambatan dalam berinteraksi
sosial
Perubahan Sistem Tubuh akibat Imobilitas
1. Perubahan Metabolisme# Imobilitas menurunkan kec.Metabolisme BMR Energi berkurang Perbaikan sel terhambat.juga terjadi gg oksigenasi proses anabolisme menurun & katabolisme naik.
2. Ketidakseimbangan Cairan & Elektrolit.# Protein turun & konsentrasi serum serum berkurang keb.cairan terganggu. # Perpindahan cairan dari intravaskuler ke interstitiel EDEMA
3. Gangguan Pengubahan Zat giziPenurunan zat – zat makanan di sel Tdk dapat menerima Glucosa, asam amino, lemak & oksigen.
4. Gangguan Fungsi GastrointestinalMenurunkan zat makanan yg dicerna Asupan
5. Perubahan sistem PernapasanPenurunan kadar Hb, Difusi & perfusi Ekspansi paru,& kelemahan otot
6. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
# Hipotensi Ortostatik : kemampuan saraf otonom refleks neurovaskuler Vasokontriksi Venuos Return
# Kerja Jantung Meningkat Posisi Horisontal# Pembentukan Trombus Meningkatnya Vena Statis
7. Perubahan sistem Muskuloskeletal
1. Gangguan Muskular2. Gangguan Skeletal
8. Perubahan sistem Integumen
# Penurunan Elastisitas Kulit menurunya sirkulasi darah, iskemia serta nekrosis jaringan superfisial.
9. Perubahan Eliminasi# Penurunan jumlah urine Penurunan asupan & CO
Perubahan Perilaku # rasa bermusuhan# bingung# cemas# emosional tinggi# depresi# perubahan siklus tidur# koping mekanisme
Asuhan keperawatan A. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang.alasan pasien yang menyebabkan terjadi keluhan/
gangguan dalam mobilitas dan imobilitas.2. Riwayat Keperawatan Penyakit yang pernah diderita.
Pengkajian riwayat penyakit yg berhubungan dgn pemenuhan kebutuhan mobilitas.3. Kemampuan fungsi Motorik
fungsi motorik antara lain pada tangan kanan & kiri, kaki kanan & kiri kesejajaran tubuh, gaya berjalan,
pergerakan sendi, massa dan kekuatan otot,4. Kemampuan Mobilitas
Menilai kemampuan gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, & berpindah tanpa bantuan.
Tingkat Aktivitas/ Mobilitas Kategori
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan
5. Kemampuan rentang GerakDilakukan pada daerah : bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki
Gerak sendi Derajat Rentang NormalBahuAdduksi : Gerakan lengan ke lateral dari posisi samping keatas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi yg paling jauh
180
SikuFleksi : Angkat lengan bawah ke arah depan dan kearah atas menuju bahu 150
Pergelangan TanganFleksi : Tekuk jari – jari tangan ke arah bagian dalam lengan bawahEkstensi : Luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksiHiperekstensi : Tekuk jari – jari tangan ke arah belakang sejauh mungkinAbduksi : Tekuk pergelangan tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap ke atasAdduksi : Tekuk pergelangan tangan ke arah kelingking, telapak tangan menghadap ke atas
80 – 9080 – 9070 – 90
0 – 20
30 - 50
Tangan dan JariFleksi : buat kepalan tanganEkstensi : luruskan jariHiperekstensi : tekuk jari – jari tangan ke arah belakang sejauh mungkinAbduksi : Kembangkan jari tanganAdduksi : rapatkan jari – jari tangan dari posisi abduksi
9090302020
6. Perubahan Intoleransi Aktivitasa. Sistem Pernapasan : Suara Napas, BGA, gerakan dinding dada,
mukus, batuk produktif, nyeri.b. Sistem kardiovaskuler : Nadi, TD, Perfusi, adanya trombus serta
perubahan Vital sign saat aktifitas.edema, hipotensi ortostatik.
7. Kekuatan Otot dan gangguan KoordinasiDikaji kekuatan secara bilateral atau tidak
8. Perubahan psikologis Perubahan perilaku Peningkatan emosi Perubahan mekanisme koping
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Intoleransi Aktivitas b.d Menurunnya Tonus Dan Kekuatan OtotHambatan Mobilitas Fisik b.d Trauma Tulang Belakang, FrakturSindrom Perawatan Diri b.d Menurunnya Fleksibilitas OtotResiko Cedera (Jatuh) b.d Hipotensi OrtostatikResiko Disuse Syndrome PK: Penurunan Curah Jantung
Perencanaan keperawatan
TUJUAN• Peningkatan toleransi aktivitas fisik• Pengembalian atau perbaikan kemampuan u/
melakukan ambulasi dan/ atau berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari
• Bebas dari cedera akibat jatuh atau penggunaan mekanika tubuh yg tidak tepat
• Peningkatan kesejahteraan sosial, emosional dan intelektual
Meningkatkan kekuatan, ketahanan otot, dan fleksibilitas sendi
Mengatur posisi dalam postur tubuh yang benarAmbulasi diniSupport untuk menlakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiriLatihan isotonik dan isometrikLatihan rom aktif dan pasif
Meningkatkan fungsi kardiovaskuler
Ambulasi dini Latihan aktifLakukan aktivitas sehari-hari secara mandiriCek tekanan darah dan denyut nadi setiap berubah posisiAngkat kaki untuk meningkatkan sirkulasi vena perifer
Meningkatkan fungsi respirasiNafas dalamBatuk efektifUbah posisi setiap 1-2 jam sekaliPostural drainagePerkusi dadaVibrasi
Meningkatkan fungsi gastrointestinal• Diet tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral• Latihan ambulasi
Meningkatkan fungsi perkemihan
• Latihan posisi• Intake air minimal 2500 ml• Minum banyak pada siang hari, minum sedikit
pada malam hari• Pada klien kesulitan BAK, jika perlu kateterisasi• Jaga kebersihan perineal
MEMPERBAIKI GANGGUAN PSIKOLOGISKomunikasi terapeutikBerbagi perasaanMembantu klien mengekspresikan kecemasanMeningkatkan privasi klienBerikan dukungan morilMempertahankan citra diriAnjurkan berinteraksi sosialAjak diskusi tentang masalah yang dihadapi
Implementasi
Pukul 08.00 : memposisikan pasien semi fowlerPukul 09.00: mengganti kasur pasien dengan kasur air u/ mencegah dekubituPukul 10.00: memberian medikasi: analgesik sesuai terapi (bila diperlukan sebelum memberikan latihan)Pukul 14.00: memberikan latihan rom pasif/rom aktifPukul 21.00: memposisikan pasien miring kanan
Pengaturan Posisi TubuhDorsal Recumbent
Posisi Sim
Posisi Trendelenburg
Posisi Genu Pectoral
Posisi Fowler
LATIHAN ROM PASIF DAN ROM AKTIF1. FLEKSI DAN EKSTENSI PERGELANGAN TANGAN2. FLEKSI DAN EKSTENSI SIKU3. PRONASI DAN SUPINASI LENGAN BAWAH4. PRONASI FLEKSI BAHU5. ABDUKSI DAN ADDUKSI LENGAN6. ROTASI BAHU7. FLEKSI DAN EKSTENSI JARI-JARI8. INFERSI DAN EFERSI KAKI9. FLEKSI DAN EKSTENSI PERGELANGAN KAKI10. FLEKSI DAN EKSTENSI LUTUT11. ROTASI PANGKAL PAHA12. ABDUKSI DAN ADDUKSI PANGKAL PAHA
EVALUASIEvaluasi hasil tindakan keperawatan ditujukan untuk :1. Peningkatan fungsi sistem tubuh2. Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot3. Peningkatan fleksibilitas sendi4. Peningkatan fungsi motorik, perasaan nyaman
pada pasien, dan ekspresi pasien menunjukkan keceriaan
Daftar PustakaKozier, dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Jakarta: EGC. Edisi 7. Hal 586-600NANDA International. (2010). Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi. Jakarta: EGC. Hal WHO. (1998). Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta: EGC. Hal
^_^ Thank You