acidimetri (titrasi asidimetri)
DESCRIPTION
Titrasi yang menggunakan asam kuat sebagai baku sekunder dan basa sebagai baku primer.TRANSCRIPT
Acidimetric
The Power of My Hydrogen Was Strong Enough to
Make You Lose Your Base Power, Alkaline
Asam Klorida
Pemerian: cairan tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika
diencerkan dengan 2 bagian volume air, asp hilang. Bobot jenis lebih
kurang 1,18
Pembuatan Enceran
1. Hitung berapa HCl pekat yang diperlukan
2. Isi beaker glass 1L dengan kira-kira 600ml aquadest atau aqua DM
3. Ukur dengan pipet ukur bersih dan kering(dengan filler) atau menggunakan gelas ukur
sejumlah ml HCl dan masukan ke dalam beaker berisi air tadi
4. Add aquadest sampai 1Liter, aduk dengan batang pengaduk hingga benar-benar homogen
5. Simpan larutan ini dalam botol pereaksi 1L dari kaca dengan tutup ulir polyethylene
serapat mungkin
6. Bakukan setiap ingin digunakan karena penguapan HClnya, Normalitas pembakuan
sebelumnya mungkin berbeda dengan Normalitas sekarang
Pembakuan
Timbang saksama kurang lebih 1,dg baku primer Natrium Karbonat Anhidrat yang
sebelumnya sudah dipanaskan pada suhui 270˚C selama 1 jam. Larutkan dalam 100ml air dan
tambahkan 2 tetes merah metil. Tambahkan asam perlahan-lahan dari buret sambil diaduk
hingga larutan berwarna merah muda pucat. Panaskan larutan hingga mendidih, dinginkan
dan lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga mendidih, dan titrasi lagi bila perlu hingga warna
merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih lanjut. Hitung normalitas larutan
1ml asam klorida 1N ∽ dengan 52,99 mg Na2CO3
Harga per ml
p.a.=Rp.200(Rp.200.000 per Liter)
tekhnis=Rp.45(Rp.45.000 per Liter)
Asam Sulfat
Pemerian: Cairan jernih seperti minyak, tidak berwarna, berbau
sangat tajam dan koroosif. Bobot jenis lebih kurang 1,84.
Pembuatan enceran
1. Hitung berapa H2SO4 pekat yang diperlukan, gunakan APD yang sesuai bila perlu
2. Isi beaker glass 1L dengan kira-kira 600ml aquadest atau aqua DM dingin, kalau
memungkinkan tambahkan batu es dari aquadest atau aqua DM
3. Ukur dengan pipet ukur bersih dan kering(dengan filler) atau menggunakan gelas ukur
sejumlah ml H2SO4 dan masukan ke dalam beaker berisi air dingin tadi sedikit demi sedikit
melalui dinding dalam beaker sambil diaduk, jangan sampai memercik
4. Add aquadest sampai 1Liter, aduk dengan batang pengaduk hingga benar-benar homogen
5. Biarkan hingga dingin, lalu simpan larutan ini dalam botol pereaksi 1L dari kaca dengan
tutup ulir polyethylene serapat mungkin
6. Bakukan setiap ingin digunakan
[Perhatian bila asam sulfat akandiencerkan dengan cairan lain, selalu tambahkan asam ke
dalam cairan pengencer dan lakukan dengan sangat hati-hati]
Pembakuan
Pembuatan Tambahkan hati-hati dengan pengadukan, 30ml asam sulfat pada lebih kurang
1020ml air, biarkan dingin hingga suhu 25˚C dan tetapkan normalitas dengan titrasi
terhadap Na2CO3 seperti yang tertera pada Asam klorida 1N
1ml asam sulfat 1N ∽ dengan 105,98 mg Na2CO3
Harga per ml
p.a.=Rp.200(Rp.200.000 per Liter)
tekhnis=Rp.30(Rp.30.000 per Liter)
Contoh Soal
1. Untuk keperluan titrasi, ingin dibuat 1,5ℓ asam klorida 0,1N. Di lemari asam tersedia
3ℓ asam klorida 30% dengan b.j. 1,15g/ml, jika ukuran beaker paling besar adalah
600 mℓ, bagaimana cara membuatnya?
1. Karena beaker paling besar yang tersedia adalah 600 ml, maka buat 3x pengenceran
masing-masing 500 ml. Isikan terlebih dahulu sekitar 400ml aquadest ke dalam beaker
2. Hitung berapa ml zat yang dibutuhkan tiap 500 ml
Cara pertama
mgrek=500ml x 0,1N
mgrek=50mgrek
mmol=50mgrek x 1mmol
mmol=50mmol
mgram=50mmol x 36,5mg/mmol
mgram=1825mg 1,825 g∽
Kemurnian 30%
=100/30 x 1,825
=6,0833g
Volume=6,0833g / 1,15g/ml
Volume=5,29 ml
Cara ke dua
Cari dahulu Normalitas HCl sediaan
mgram=100ml x 1,15g/ml=115 g
Kemurnian 30%=30/100 x 115g=34,5 g
mmol=34,5g / 36,5g/mol=0,9452mmol
mgrek=0,9452mmol / 1mmol=0,9452mgrek
N=0,9452mgrek / 0,1ℓ =9,452N
V1 x N1=V2 x N2
500ml x 0,1N =V2 x 9,452N
V2=50mgrek / 9,452N
V2=5,29 ml
3. Campurkan HCl tadi dan add aquadest 500ml, homogenkan, ulangi 3x
2. Ingin dibuat 200 ml H2SO4 4N dari asam sulfat pekat dengan kenormalan 36,2N.
Berapa ml H2SO4 yang dibutuhkan, dan jika anda memiliki gelas ukur 10ml, pipet
ukur 10ml, dan beaker glass 100ml, alat apa saja yang anda gunakan? Sertakan
alasannya!
V1 x N1=V2 x N2
200ml x 4N=V2 x 36,2N
V2=800mgrek / 36,2N
V2= 22,1ml
Alat yang digunakan adalah gelas ukur 10ml dan beaker glass 100ml, pipet ukur tidak
digunakan karena tidak tersedia filler
Tuang asam sulfat pekat tadi ke beaker 100ml secukupnya, lalu tera 10 ml sebanyak 2x dan
2,1ml sebanyak 1x, teralu beresiko langsung menuangkan asam sulfat pekat ke gelas ukur
10ml dengan mulut yang kecil tanpa melalui beaker terlebih dahulu
Pembakuan
1. Pembakuan Natrium Karbonat Anhidrat
Baku primer : Natrium Karbonat Anhidrat
Bentuk : berupa padatan kristal putih, mudah melapuk oleh udara, mudah larut,
Mudah larut dalam air secara eksoterm dan tidak higroskopis.
Perlakuan : sebelum digunakan untuk membakukan larutan baku sekunder, Natrium
Karbonat dikeringkan pada suhu 127oC selama 1 jam, kemudian
didinginkan didalam eksikator.
Reaksi :
Na2CO3 + 2HCl NaCl + H2O + CO2
1 mol Na2CO3 ~ 2 mol HCl ~ 2 mol H+
1/2 mol Na2CO3 ~1mol H+
BE Na2CO3 = 1/2 mol
Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2
1 Mol Na2CO3 ~ 1 mol H2SO4 ~ 2 mol H+
1/2 mol Na2CO3 ~1mol H+
BE Na2CO3 = 1/2 mol
Harga zat per gram(p.a.)=Rp.2.100
2. Standarisasi HCl dan H2SO4 menggunakan Natrium Tetraborat Dekahidrat
Baku primer : di-Natrium Tetraborat dekahidrat/Sodium Tetraborat Decahydrat.
Bentuk : Berupa padatan kristal putih, sedikit mengkilap, sukar larut dalam air
Dingin, mudah larut dalam air panas dan tidak higroskopis.
Reaksi :
2Na2B4O7 + 10 H2O + 4HCl 2NaCl + 8H3BO3
2mol Na2B4O7 10 H2O ~ 4 mol HCl~4 mol H+
1/2mol Na2B4O7 10 H2O ~ 1 mol H+
BE Na2B4O7 10 H2O = 1/2 Mol
2Na2B4O7 + 10 H2O + 4H2SO 4 2NaCl + 8H3BO3
1/2mol Na2B4O7 10 H2O ~ 1 mol H+
BE Na2B4O7 10 H2O = 1/2 Mol
Harga zat per gram(p.a.)=Rp.1.200
Indikator
Metil merah
Larutkan 1 gram metil merah dalam 600ml alkohol 95% dan encerkan dengan air
sampai 1ℓ.
Konsentrasi yang digunakan adalah 0,1%(Lampiran Kimia Analisis Kuantitatif)
Larutkan 1 gram asan bebasnya dalam 1 liter air panas atau larutkan dalam 600 cm3
etanol dan encerkan dengan 400 cm3 air.(Vogel Kuantitatif ed. IV)
Trayek pH 4,2-6,2
Warna dalam asam merah
Warna dalam basa kuning
Metil jingga
Larutkan 2 gram metil jingga dalam 1ℓair, aduk. Saring kalau perlu.( Lampiran Kimia
Analisis Kuantitatif)
Larutkan 0,5 gram asam bebasnya dalam 1 liter air dan saring larutan dingin itu jika
ada endapan memisah.( Vogel Kuantitatif ed. IV)
Larutkan 0,5 gram garam natriumnya dalam 1 liter air tambahkan 15,2 gram cm3 asam
chlorida 0,1M dan saring jika perlu ketika dingin.( Vogel Kuantitatif ed. IV)
Trayek pH 3,1-4,4
Warna dalam asam merah
Warna dalam basa jingga kuning
Contoh soal
1. Indikator apa yang akan digunakan pada pembakuan HCl terhadap Na2CO3?
Na2CO3 pada titrasinya terhadap HCl sebenarnya dapat bereaksi dua tahap
Reaksi tahap 1
CO32- + H+ ---->HCO3
-
Reaksi tahap 2
HCO3- + H+ ---->[H2CO3]----> H2O + CO2
Untuk penentuan kenormalan larutan baku HCl terhadap Na2CO3 ini, titrasi langsung sampai
tahap ke dua dan langsung menggunakan indikator tahap kedua.
Pada titik ekivalensi ke-2 ini dalam larutan terdapat NaCl dan H2CO3(kalau [H2CO3] tidak lebih
dari 5x10-2M, kalau lebih sebagian akan mengurai menghasilkan CO2 dan [H2CO3] tetap
sebesar 5x10-2M).
Untuk asam lemah ini, [H+] dianggap berasal hanya dari ionisasi tingkat pertama
H2CO3 H+ + HCO3-
[H+]= Ka1 x [H2CO3]
mmol H2CO3=2x mmol HCl=2 x 25ml x 0,1M=5mmol
Volume larutan= (25+50)ml=75 ml
[H2CO3]=5/75M=6,7 x 10-1M(tidak mungkin, maksimum 5x10-2M)
[H+]= 5,5x10-7 x 5x10 -2
pH=3,8
Berada dalam trayel pH metil jingga(3,1-4,4) maka warna titik akhir titrasi adalah jingga
merah
2. Jika ingin dibuat 100 ml metil merah, bagaimana formula dalam membuat metil
merah(gram metil jingga padat, alkohol 95 % dan aquadest yang diperlukan)?
Konsentrasi metil merah=0,1%
Maka untuk 100 ml
0,1/100 x 100=0,1gram
Alkohol 95%
Dalam 1000 ml dibutuhkan 600ml alkohol 95%, maka untuk 100ml:
600ml x 100ml/1000ml=60ml
Dan sisanya adalah aquadest, yaitu 40ml
0,1gram metil merah + 60ml alkohol 95% + 40ml aquadest
Penetapan Kadar
1. Penetapan kadar Natrium Bikarbonat/Sodium Subkarbonat (NaHCO3)
Deskripsi : Serbuk putih/hablur monoklin kecil , mudah larut dalam air , bereaksi eksoterm ,
tidak higroskopis.
Penggunaan : Antasidum (menetralkan kondisi yang terlalu asam)
Pengembang dalam industri kue
Reaksi : NaHCO3 + HCl NaCl + CO2 + H2O
2NaHCO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2CO2 +2H2O
BE NaHCO3 = 1 mol
Indikator : Merah Metil
Pelarut : Aquadest
Metode : Titrasi Langsung
2. Penetapan kadar amonia (FI edisi IV)
Kadar tidak kurang dari 27% dan tidak lebih dari 30% (FI edisi III)
Deskripsi : cairan jernih , tidak berwarna , berbau khas menusuk kuat , mudah larut
dalam air , bobot jenis 0,892-0,901 g/ml
Penggunaan : Industri kosmetika untuk campuran obat pengeriting/ pelurus rambut
Reaksi1 : NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
BE NH4OH = 1 mol
Metode: Titrasi Langsung
Reaksi : NH3 + HCl ~ NH4Cl
~HCl + NaOH NaCl + H2O
BE NH4OH = ½ mol
Metode : Titrasi tidak langsung
3. Penetapan kadar hexamin
Deskripsi : Hablur mengkilap , tidak berwarna/serbuk hablur putih , tidak berbau ,
rasa membakar dan manis kemudian agak pahit , jika dipanaskan pada suhu lebih dari
260o C akan menyublim, larut dalam 1,5 bagian air , dalam 12,5 ml etanol (95%) dan
lebih kurang dari 10 bagian kloroform.
Proses pemanasan Hexamin dengan Asam Chlorida dapat menghasilkan formalin
sehingga proses dilakukan diruang asam atau dekat jendela agar tidak mencemari
ruangan.
Metode : Titrasi tidak langsung
Cara titrasinya mereaksikan Hexamin dengan asam berlebih dan dipanaskan,
kelebihan asa dapat dititrasi dengan basa (NaOH)
Pada titik ekuivalen berlaku
Mgrek Hexamina = (Mgrek asam – Mgrek basa)
Reaksi :
+ 4HCl + 6H2O 4NH4Cl + 6CH2O
NH2
NH2 NH2
NH2 NH2
NH2
NH4Cl + NaOH ~ NH4OH + NaCl
~NaOH + HCl NaCl + H2O
BE Hexamin = ¼ mol
+ H2O
4. Penetapan kadar Amina(FI edisi IV)
a. Trolamina(hal. 1205)
2,2',2"-Nitirilotrietanol C6H15NO3 Mr=149,19
Trolamina adalah campuran alkanolamina terdiri dari sebagian besar trietanolamin
[N(C2H4OH)3], dietanolamina [NH(C2H4OH)2] dan monoetanolamina
[NH2(C2H4OH)]. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,4%
alkanolamina, dihitung terhadap zat anhidat sebagai N(C2H4OH)3
Pemerian
Cairan agak higroskopis, kental, tidak berwarna sampai kuning muda, bau amoniak
Kelarutan
Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; larut dalam kloroform
Penetapan kadar
Timbang saksama lebih kurang 2g, masukan ke dalam labu erlenmeyer 300ml.
Tambahkan 75 ml air dan 2 tetes merah metil. Titrasi dengan asam klorida HCl 1N
1ml HCl 1N ∽ 149,2mg N(C2H4OH)3
Reaksi:
b. Tetrametil amonium hidroksida(hal. 1200)
(CH3)4NOH Mr=91,15. Terdapat sebagai larutan dalam air lebih kurang 10%
atau lebih kurang 25%, atau sebagai hablur pentahidrat
+ H2O
Pemerian
Cairan jernih tidak berwarna; berbau kuat seperti amoniak. Tetrametilamonium
hidroksida merupakan basa yang lebih kuat dari amonia dan dengan cepat
menyerap karbon dioksida dari udara
Penetapan kadar
Timbang saksama labu bersumbat kaca yang bersi lebih kurang 15ml air.
Tambahkan sejumlah tertentu larutan tetrametilamonium hidroksida yang setara
dengan 200mg (CH3)4NOH dan timbang kembali. Tambahkan merah metil dan
titrasi larutan dengan HCl 0,1N
1ml HCl 0,1N ∽ 9,115mg (CH3)4NOH
Reaksi:
c. Monoetanolamin(hal. 1178)
NH2[C2H4OH] Mr=61,08 menganduing tidak kurang dari 99% C2H7NO
Pemerian
Cairan kental tidak berwarna sampai kuning pucat; berbau amoniak
Kelarutan
Dapat bercampur dengan air, dengan metanol, dan dengan aseton
Penetapan kadar
Timbang saksama botol timbang bersumbat kaca berisi 25ml air. Tambahkan
lebih kurang 2g zat uji, tutup dan timbang kembali. Tambahkan 3 tetes indikator
campuran yang dibuat dari campuran 5 bagian hijau bromokresol dan 6 bagian
merah metil. Titrasi dengan asam klorida 1N
1ml HCl 1N ∽ 61,08mg C2H7NO
Reaksi:
NH-CH2-CH2-OH + HCl NH2-CH2-CH2- Cl + H2O
d. Isopropilamina(hal.1163)
2-aminopropana, Mr=59,11, mengandung tidak kurang dari 98% C3H7NH2
Pemerian
Cairan jernih, tidak berwarna, cairan mudah terbakar, memiliki bau amoniak yang kuat
Kelarutan
Dapat bercampur dengan air, etanol dan eter
Penetapan kadar
Timbang saksama lebih kurang 200mg, masukan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 50ml air, dan campur, titrasi dng HCl 0,1N dng indikator campuran merah metil dan hijau bromokresol
1ml HCl 0,1N ∽ 59,11mg C3H7NH2
Reaksi:
5. Penetapan Kadar Bikarbonat yang tercampur dengan Carbonat
Titrasi terhadap ion carbonat berlangsung dua tahap,
Reaksi tahap 1
CO32- + H+ HCO3
-
Reaksi tahap 2
HCO3- + H+ [H2CO3] H2O + CO2
Kalau campuran karbonat dan bikarbonat dititrasi terhadap larutan baku HCl,
reaksi yang terjadi juga 2 tahap:
Tahap 1 Tahap 2
K=CO3 2- + H+ HCO3- +H+ [H2CO3] H2O + CO2
B=HCO3- HCO3
- +H+ [H2CO3] H2O + CO2
Tahap pertama titrasi yang bereaksi hanya ion CO32-, sedang HCO3
- belum. Jadi pada
titik ekuivalensi ke 1, larutan reaksi adalah larutan garam karbonat dengan LCl(L bisa Na/K),
maka garamnya bersifat netral(garam asam kuat<HCl> dan garam basa kuat<NaOH/KOH>).
Jadi pH larutan hanya ditentukan oleh garam bikarbonat yang dihitung sebagai berikut:
[H+] = Ka1 x Ka2 Dimana p= -log X
pH= 1/2 pKa1 + 1/2 pKa2
Ka1=3,5x10-7 dan Ka2=5x10-11(lihat tabel)
Sehingga:
pH=1/2 x 6,4 + 1/2 x 10,3=8,35
pH ini berada dalam trayek pH phenolphtalein. Anggap volume saat titik ekivalen pertama
adalah Vpp ml.
Pada titik ekivalensi ke dua, larutannya terdiri dari NaCl atau KCl dengan H2CO3; seperti
yang sudah dibahas tadi, maka pH nya 3,85
Berada dalam trayek pH metil jingga. Anggap volume saat titik ekivalen kedua adalah Vmj
ml.
Pada akhir tahap kedua ini, yang bereaksi adalah ion HCO3- baik yang 'asli' maupun yang
berasal dari CO32-. Maka kadar CO3
2- ditentukan dari Vpp, sedangkan kadar HCO3- dari Vmj-
Vpp
Cara kerja:
1. Timbang 1,2 gram sampel, larutkan dengan air bebas CO2 dalam labu tentukur 100 ml.
2. Pipet 25 ml dari larutan ini ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 3 tetes indikator pp dan
titrasi dengan larutan baku HCl hingga warna merah tepat akan hilang. Catat volume larutan
baku HCl yang dipergunakan sebagai Vpp. Teteskan kemudian 3 tetes indikator mj dan titrasi
sampai warna jingga merah. Catat volume HCl yang digunaka sebagai Vmj
Contoh soal
1. Sebanyak 150 mgram sampel yang mengandung bikarbonat dan karbonat ditetapkan
kadarnya. Jika setelah dibakukan, ternyata Normalitas HCl adalah 0,1009N, dan setelah
ditambah pp dan pembacaan di buret menunjukan angka 8,25ml, ditambahkan indikator mj,
dan pembacaan menunjukan volume 30,70ml. Tetapkan kadar ion carbonat dan bikarbonat!
Vpp=8,25ml
Vmj=20,70ml-8,25ml=12,45ml
N HCl=0,1009N
Kadar karbonat
mgrek=0,1009N x 8,25ml=0,8324mgrek
mmol=0,8324 mgrek x 1 mmol=0,8324mmol
mgram=0,8324mmol x 60mg/mmol=49,9440 mgram
Kadar=49,9440mg/150mg x 100%=33,30%
[Catatan BE yang digunakan adalah 1 mol karena CO32- + H+ --->HCO3
-]
Kadar bikarbonat
mgrek=0,1009N x 12,45ml=1,2562mgrek
mmol=1,2562mgrek x 1 mmol=1,2562mmol
mgram=1,2562mmol x 61mg/mmol=76,6285mgram
Kadar=76,6285mg/150mg x 100%=51,09%
[Catatan BE yang digunakan adalah 1 mol karena HCO3- + H+ ---> H2CO3]
2. Sampel seberat 12 gram diencerkan dengan labu tentukur 250ml. Sebanyak 10 ml enceran
diambil, dititrasi dengan HCl dan indikator pp, ternyata volume di buret menunjukan
21,12ml, dan saat dititrasi kembali dengan mj, menunjukan volume 42,24ml. Tentukan kadar
ion bikarbonat dalam sampel jika setelah dibakukan N HCl adalah 0,1002N!
Vpp=21,12ml
Vmj=42,24ml-21,12ml=21,12ml
Saat dititrasi tahap 1, volume menunjukan 21,12 ml, dan saat dititrasi tahap 2, volume HCl
yang dibutuhkan juga 21,12 ml, maka dengan demikian, tidak ada selisih antara volume yang
dibutuhkan oleh karbonat dengan bikarbonat asli, dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut
tidak mengandung ion bikarbonat asli. Maka kadar ion biakrbonat adalah 0,00%
Soal-Soal Latihan
1. Pada standarisasi larutan HCl sejumlah 200mg Na2CO3(mr =106) dilarutkan dengan
25 ml aquadest dalam erlenmeyer tambahkan 1-3 tetes merah metil, kemudian larutan
tersebut dapat dititrasi dengan 37,35 ml larutan HCl. Tuliskan reaksi yang tterjadi dan
hitung normalitas HCl.
2. Pada standarisasi H2SO4 sejumlah 0,8 gram Na2CO3(mr=106) dilarutkan hingga 100,0
ml dengan aquadest. Sejumlah 25,0 ml larutan dimasukkan dalam erlenmeyer
tambahkan 1-3 tetes phenolphtalein,kemudian larutan tersebut dapat dititrasi dengan
37,35ml larutan H2SO4. Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung Normalitas H2SO4
3. Pada standarisasi larutan HCl sejumlah 600mg Na2B4O710 H2O (mr=382)
Dilarutkan dengan 25 ml aquadest dengan erlenmeyer tambahkan 1-3 tetes merah
metil, kemudian larutan tersebut dapat dititrasi dengan 31,10 ml larutan HCl. Tuliskan
reaksi yang terjadi dan hitung normalitas HCl.
4. Pada standarisasi larutan H2SO4 sejumlah 1,5 gram Na2B4O7 10 H2O (mr=382)
Dilarutkan dengan 25 ml aquadest dengan erlenmeyer tambahkan 1-3 tetes merah
metil, kemudian larutan tersebut dapat dititrasi dengan 19,42 ml larutanH2SO4.
Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung normalitas H2SO4.
5. Pada penetapan kadar Hexamina (mr=140,19) sejumlah 0,5 gram dilarutkan hingga
100,0 ml, sejumlah 25,0 ml larutan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 50
ml larutan HCl 0,1020 N, setelah dipanaskan diberikan indikator kemudian dititrasi
dengan NaOH 0,1025 N diperlukan 15,02ml. Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung
kadar Hexamin.
6. Pada penetapan kadar Hexamina (mr=140,19) sejumlah 0,4 gram dilarutkan hingga
100,0 ml, sejumlah 25,0 ml larutan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 50
ml larutan HCl, setelah dipanaskan diberikan indikator kemudian dititrasi dengan
NaOH 0,1030 N diperlukan 20,85 ml. Pada titrasi blanko diperlukan 49,88 ml.
Tuliskan reaksi yang terjadi dan hitung kadar Hexamin.
7. Sejumlah 2,5000 gram sampel yang mengandung trolamina ditimbang. Dititrasi
terhadap larutan HCl yang Normalitasnya 0,1029N. Jika didapat volume titrasi 14,55
ml, tentukan adar trolamina dalam sampel.(Lihat kesetaraan diatas)
8. Sesuai soal nomor 7, jika diketahui Mr trolamina 149,19 dan Ar Nitrogen 14, tetapkan
kadar Nitrogen dalam sampel tersebut!
9. 2. Sampel seberat 12 gram diencerkan dengan labu tentukur 250ml. Sebanyak 10 ml
enceran diambil, dititrasi dengan HCl dan indikator pp, ternyata volume di buret
menunjukan 8,15ml, dan saat dititrasi kembali dengan mj, menunjukan volume
22,25ml. Tentukan kadar ion bikarbonat dalam sampel jika setelah dibakukan N HCl
adalah 0,1002N!