abstark

21
 STUDI EVALUASI KELAYAKAN MIKRO HIDRO DI KECAMATAN CIBEBER, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN  Gneis Setia Graha  NPM: 2004410031 Pembimbing: Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT No.: 026/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003) BANDUNG AGUSTUS 2008 ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan alternatif sumber energi listr ik yang memanfaa tkan energi pote nsial air. PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil dan umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan yang tidak mendapat sambungan listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di kampung Cikoneng dan Cimentong yang terletak di kecamatan Cibeber telah dilakukan studi mengenai pembangunan PLTMH, pada skripsi ini akan dilakukan peninjauan kembali terhadap PLTMH tersebut karena terdapat beberapa kekur anga n dalam pera ncang annya, sepe rti pene tapan debit andal an mengg unaka n pengu kuran ses aat dan lok asi PLTMH jau h dar i dae rah pemasa ran . Tinjau an ula ng dil aku kan ter had ap  penetapan debit andalan, mencari alternatif lokasi yang lebih dekat dengan daerah pemasaran, review desain, dan mengkaji ulang analisis kelayakan secara ekonomi. Tinjau an ulang terhadap penetapa n debit andalan dilakukan dengan mengh itung debit anda lan mengg unaka n pemod elan hujan -limpa san NRECA. Data topogr afi diguna kan untuk menentukan head dan mencari alternatif lokasi skema PLTMH yang lebih dekat dengan daerah  pe mas ara n. Aki bat debit and alan dan lokasi ske ma PLTMH ber uba h mak a per lu dil akukan  perancangan kembali terhadap komponen skema PLTMH (bendung, peredam energi, trash rack , intake, kanton g lumpu r, headrace,  penstock , angker,  slide blok) dan turbin. Pada PLTMH yang dikaji ulang perlu dihitung daya terbangkitnya dan dihitung kelayakannya secara ekonomi dengan indikator nilai Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net   Present  Value (NPV). Parameter model NRECA dalam menetapkan debit andalan menggunakan nilai tengah yang dicek dengan data debit sesaat dan kondisi tahun pengukuran debit tersebut (pada tahun terkering). Debit andalan yang digunakan adalah debit andalan 50% sebesar 3,136 m 3 /s, penggunaan debit andalan 50% lebih menguntungkan dari sisi ekonomi dibandingkan dengan nilai debit andalan yang lain karena memiliki nilai kWh/tahun, NPV tahun ke-20, dan BCR yang paling besar. Debit andalan dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih besar dari studi terdahulu (pada studi terdahulu 0,33 m 3 /s) dan net head dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih rendah dari studi terdahulu sebesar 7,3 m (pada studi terdahulu 12,74 m). Walaupun net head nya lebih rendah tetapi debit andalannya lebih besar maka daya terbangkit dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih  besar dan dapat memenuhi kebutuhan daya di kampung tersebut sebesar 76,3 kW untuk turbin 1 dan 76,3 kW unt uk tur bin 2 (pa da stu di ter dah ulu daya unt uk sat u tur bin sebe sar 27 kW) . Perbandingan nilai NPV dan BCR antara PLTMH studi terdahulu dengan PLTMH yang dikaji ula ng, yai tu NPV pad a tahun ke- 20 se bes ar Rp. -54.361.0 34, - dan BCR seb esa r 0,95 unt uk PLTMH studi terdahulu serta NPV pada tahun ke-20 sebesar Rp.814.619.780,- dan BCR sebesar 1,43 untuk PLTMH yang dikaji ulang. Sehingga PLTMH studi terdahulu tidak layak secara ekonomi sedangkan PLTMH yang dikaji ulang layak secara ekonomi. Kata Kunci: Debit Andalan, Skema PLTMH, Daya Terbangkit, Listrik i

Upload: gneis-setia-graha

Post on 14-Jul-2015

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 1/21

STUDI EVALUASI KELAYAKAN MIKRO HIDRO DI

KECAMATAN CIBEBER, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI

BANTEN 

Gneis Setia Graha

 NPM: 2004410031

Pembimbing: Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

(Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT No.: 026/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003)

BANDUNG

AGUSTUS 2008

ABSTRAK 

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan alternatif sumber energi

listrik yang memanfaatkan energi potensial air. PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air 

dalam skala kecil dan umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan yang tidak mendapat

sambungan listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di kampung Cikoneng dan Cimentong

yang terletak di kecamatan Cibeber telah dilakukan studi mengenai pembangunan PLTMH, pada

skripsi ini akan dilakukan peninjauan kembali terhadap PLTMH tersebut karena terdapat beberapa

kekurangan dalam perancangannya, seperti penetapan debit andalan menggunakan pengukuran

sesaat dan lokasi PLTMH jauh dari daerah pemasaran. Tinjauan ulang dilakukan terhadap

 penetapan debit andalan, mencari alternatif lokasi yang lebih dekat dengan daerah pemasaran,

review desain, dan mengkaji ulang analisis kelayakan secara ekonomi.

Tinjauan ulang terhadap penetapan debit andalan dilakukan dengan menghitung debit

andalan menggunakan pemodelan hujan-limpasan NRECA. Data topografi digunakan untuk 

menentukan head  dan mencari alternatif lokasi skema PLTMH yang lebih dekat dengan daerah

 pemasaran. Akibat debit andalan dan lokasi skema PLTMH berubah maka perlu dilakukan

 perancangan kembali terhadap komponen skema PLTMH (bendung, peredam energi, trash rack ,intake, kantong lumpur, headrace,  penstock , angker,  slide blok) dan turbin. Pada PLTMH yang

dikaji ulang perlu dihitung daya terbangkitnya dan dihitung kelayakannya secara ekonomi dengan

indikator nilai Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net   Present  Value (NPV).

Parameter model NRECA dalam menetapkan debit andalan menggunakan nilai tengah yang

dicek dengan data debit sesaat dan kondisi tahun pengukuran debit tersebut (pada tahun terkering).

Debit andalan yang digunakan adalah debit andalan 50% sebesar 3,136 m 3/s, penggunaan debit

andalan 50% lebih menguntungkan dari sisi ekonomi dibandingkan dengan nilai debit andalan

yang lain karena memiliki nilai kWh/tahun, NPV tahun ke-20, dan BCR yang paling besar. Debit

andalan dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih besar dari studi terdahulu (pada studi

terdahulu 0,33 m3/s) dan net head dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih rendah dari studi

terdahulu sebesar 7,3 m (pada studi terdahulu 12,74 m). Walaupun net head nya lebih rendah tetapi

debit andalannya lebih besar maka daya terbangkit dari PLTMH yang dikaji ulang nilainya lebih

 besar dan dapat memenuhi kebutuhan daya di kampung tersebut sebesar 76,3 kW untuk turbin 1

dan 76,3 kW untuk turbin 2 (pada studi terdahulu daya untuk satu turbin sebesar 27 kW).

Perbandingan nilai NPV dan BCR antara PLTMH studi terdahulu dengan PLTMH yang dikaji

ulang, yaitu NPV pada tahun ke-20 sebesar Rp. -54.361.034,- dan BCR sebesar 0,95 untuk 

PLTMH studi terdahulu serta NPV pada tahun ke-20 sebesar Rp.814.619.780,- dan BCR sebesar 

1,43 untuk PLTMH yang dikaji ulang. Sehingga PLTMH studi terdahulu tidak layak secara

ekonomi sedangkan PLTMH yang dikaji ulang layak secara ekonomi.

Kata Kunci: Debit Andalan, Skema PLTMH, Daya Terbangkit, Listrik 

i

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 2/21

EVALUATION OF MICRO HYDRO POWER FEASIBILITY

STUDY AT CIBEBER DISTRICT LEBAK AREA BANTEN

PROVINCE

Gneis Setia Graha

 NPM: 2004410031

Advisor: Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng.

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING(Accredited by SK BAN-PT No.: 026/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003)

BANDUNG

AUGUST 2008

ABSTRACT

Micro Hydro power is an alternative energy source that using the potential energy of water 

to produce electricity. Micro hydro power is classified as a small-scale water power plant. Micro

hydro power is commonly used at rural area to provide electricity. At Cimentong and Cikoneng

village, micro hydro power development is already studied before, in this thesis, re-evaluation of 

micro hydro power is required to improve imperfection of the previous design, such as discharge

design based on one event measurement and location of micro hydro power scheme. The

evaluation is including discharge design, micro hydro power location, review of design and

feasibility study towards the economical aspect.

Evaluation towards the discharge design is by using NRECA run off modeling to determine

the discharge design. Topographical data is required to determine head level and the nearest

location of micro hydro power to consumer area. Because the difference of discharge design andmicro hydro power location, it is necessary to re-design micro hydro power components (such as

weir, settling basin, trash rack, intake, sand trap, headrace, penstock, anchor, slide block) and

turbines selection. It is also necessary to re-calculate energy output and the appropriateness from

economical aspect by using Benefit Cost Ratio (BCR) and Net Present Value (NPV) as value

indicator.

The parameter NRECA modeling to determine the discharge design is by using the checked

median value from one event measurement and the condition of discharge measurement. From

economical aspect, the 50% discharge design is more efficient than the another discharge design,

 because it has the greatest value of kWh year, 20th year NPV and BCR. The value of discharge

design from micro hydro power re-evaluation is greater than the previous design (discharge design

of the previous design is 0,33 m/s3) and net head dimension from micro hydro power re-evaluation

is more efficient than the previous design, the net head design is 7,3 m (the dimension of previous

design is 12,74 m). Although the net head is smaller than previous design, the discharge design

value is greater so the energy amount output is greater, so it can provide 76,3 kW energy

requirement for the first turbine and the second turbine (27 kW energy amount for each turbine

from the previous design). Comparation of NPV and BCR value from previous micro hydro power 

and the re-evaluated micro hydro power is the 20 th year NPV is Rp. -54.361.034,- and BCR value

is 0,95 for the previous micro hydro power and the NPV value is Rp. 814.619.780,- and BCR 

value is 1,43 for the re-evaluated micro hydro power. As the conclusion, the re-evaluated micro

hydro power design is more appropriate from economical aspect than the previous micro hydro

 power design.

Keywords: Discharge Design, Micro Hydro Power Scheme, Energy Output, Electricity

ii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 3/21

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nyalah,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini membahas permasalahan

dengan judul “Studi Evaluasi Kelayakan Mikro Hidro di Kecamatan Cibeber,

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten”.

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai syarat penyelesaian program

 pendidikan S-1 bagi mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

 bahwa isi dan cara penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis sangat berterimakasih atas segala kritik dan saran yang ditujukan

untuk meningkatkan kualitas dari skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya

kepada:

1. Bapak Bambang Adi Riyanto, Ir., M.Eng., selaku pembimbing skripsi ini

yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, saran, dan dorongan dalam

 penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. R. Wahyudi Triweko, Ph.D., selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan-masukan dan kritik yang membangun.

3. Ibu Yiniarti Eka Kumala Ir., DipL HE., selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan-masukan dan kritik yang membangun.

iii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 4/21

4. Bapak Salahudin Gozali, Ir., ME., Ph.D., selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan-masukan dan kritik yang membangun.

5. Mama, papa, dan adikku yang dengan sabar selalu memberikan do’a,

semangat, perhatian, serta kasih sayang yang sangat besar.

6. Ario Hidayat yang dengan sabar selalu memberikan bantuan, saran, dan

dorongannya.

7. Una dan Albert yang selalu membantu penulis.

8. Qiqi dan Nadia selaku teman seperjuangan skripsi.

9. Ayien, Ayas, Anit, Icoy, Taya, dan Febri.

10. Semua rekan-rekan 2004.

11. Dinas Pertambangan Provinsi Banten atas bantuannya dalam segala hal.

12. Pak Uned a tas bantuannya dalam meminjamkan peta dan data-data

 penunjang lainnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tapi penulis

 berharap skripsi ini dapat berguna bagi orang yang membacanya.

Bandung, 25 Agustus 2008

Gneis Setia Graha

2004410031

iv

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 5/21

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

 ABSTRACT  ii

PRAKATA iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ix

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Inti Permasalahan 2

1.3 Tujuan Penulisan 3

1.4 Ruang Lingkup 3

1.5 Metode Penelitian 4

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Gambaran Umum Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH) 6

2.2 Aspek Hidrologi 7

2.2.1 Debit Banjir 8

2.2.1.1 Analisis Frekuensi 9

v

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 6/21

2.2.1.2 Metode Soil Conservation Service (SCS) 11

2.2.1.3 Metode Snyder 12

2.2.2 Debit Andalan 14

2.2.2.1 Model NRECA dan Kurva Durasi 14

2.3 Aspek Topografi 18

2.4 Lokasi dan Skema PLTMH 19

2.4.1 Bendung dan Peredam Energi 20

2.4.2 Trash  Rack  24

2.4.3 Bangunan Pengambilan dan Bangunan Pembilas 25

2.4.4 Kantong Lumpur 27

2.4.5 Saluran Pembawa 29

2.4.6 Pipa Pesat 33

2.4.7 Rumah Pembangkit 38

2.4.8 Saluran pembuang 39

2.5 Turbin Hidraulik 39

2.6 Daya Terbangkit 41

2.7 Aspek Sosial Ekonomi 42

BAB 3 DATA

3.1 Data Hidrologi dan Data Klimatologi 45

3.2 Data Topografi 46

3.3 Data Sosial Ekonomi 57

vi

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 7/21

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (PET) 52

4.2 Pengisian Data Hujan dan Perhitungan Kurva Massa Ganda 53

4.3 Model NRECA 54

4.4 Menghitung Debit Andalan 58

4.5 Menghitung Curah Hujan Rencana 61

 

4.6 Menghitung Debit Banjir 63

4.7 Perhitungan Bendung dan Peredam Energi 66

4.8 Perhitungan Intake 72

4.9 Perhitungan Kantong Lumpur dan Pintu Bilas 75

4.10 Perhitungan Pintu Pengambilan 79

4.11 Perhitungan Saluran Pembawa 80

4.12 Perhitungan Pipa Pesat 82

4.13 Perhitungan Angker dan Slide Blok  85

4.14 Perhitungan Tailrace 86

4.15 Perhitungan Head  87

4.16 Perhitungan Rumah Turbin, Turbin, dan Daya Terbangkit 88

4.17 Skema PLTMH Yang Dikaji Ulang 90

4.18 Analisis Kelayakan Secara Ekonomi 91

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 102

5.2 Saran 103

DAFTAR PUSTAKA 105

vii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 8/21

LAMPIRAN

Lampiran A Hdrologi dan Klimatologi 106

Lampiran B Topografi 125

Lampiran C Pipa Pesat 129

Lampiran D Harga Satuan dan Perhitungan NPV dan BCR 139

Lampiran E Skema PLTMH 144

viii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 9/21

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A = luas (m2)

A1 = luas aliran bagian atas saluran (m2)

A2 = luas aliran bagian bawah saluran (m2)

a = tinggi bukaan pintu intake (m)

a = jarak antar batang (m)

B = lebar (m)

Be = lebar efektif mercu (m)

 b = jarak antar batang (m)

 b = lebar bukaan pintu (m)

 b = lebar mercu (m)

b = tebal batang (m)

C = faktor koreksi karena pengaruh kondisi cuaca Siang dan malam hari

Cd = koefisien debit

Cs = koefisien kemencengan

C t  = koefisien yang menunjukkan tampungan di suatu DAS

C  p = koefisien berdasarkan metode Snyder 

c = kecepatan gelombang tekanan (m/s)

D = diameter pipa (m) – (mm)

d = diameter pipa (m) – (mm)

ds = kedalaman tampungan di ujung kantong lumpur 

E = modulus elastis pipa (N/m2

)

ix

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 10/21

e = ketebalan pipa minimum (mm)

e = tinggi bukaan gate valve (m)

ea = tekanan uap jenuh (mbar)

ed = tekanan uap sebenamya di udara (mbar)

es = ketebalan lebih untuk mencegah korosi (mm)

 f = koefisien gesekan berdasarkan diagram Moody

f (u) = faktor pengaruh angin

g = percepatan gravitasi (m/s2)

H = tinggi energi (m)

hfriksi = kehilangan energi akibat gesekan aliran dalam pipa

hGross = head kotor (m)

hSurge = tekanan gelombang (m)

hTotal  = tekanan total (m)

ht = kehilangann energi pada trash rack (m)

hex = kehilangan energi akibat perluasan (m)

h L = kehilangan energi akibat sharp elbow (m)

h L = kehilangan energi ketika masuk inlet headrace (m)

hv = kehilangan energi di gate valve (m)

I = kemiringan lantai

i = urutan kejadian

K = bulk modulus of water (2,1×109  N/m2)

K a = koefisien kontraksi pangkal bendung

K  p = koefisien kontraksi pilar 

K t = koefisien bentuk batang

x

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 11/21

K Tr  = karakteristik distribusi probabilitas

K 1 = koefisien dari penutupan trash rack sebagian

k = koefisien kehilangan energi

k f  = efisiensi pengelasan

L = panjang (m)

L1 = jarak spasi antar  slide blok (m)

 Lca = panjang sungai dari titik pusat DAS (miles)

 Ni = tinggi hujan rata-rata tahunan di pos penakar di stasiun X yang dipakai

untuk mencari data X yang hilang (mm)

 Nx = tinggi hujan rata-rata tahunan di stasiun X (mm)

n = jumlah

 P i = probabilitas dari kejadian i

P1 = tekanan hidrostatik (kN/mm2)

Q = debit (m3/s)

q p = limpasan puncak (m2/s)

R e = bilangan Reynolds

R i = tinggi hujan (mm)

Rn = jumlah radiasi setara dengan evaporasi (mm/hari)

R Tah = curah hujan rata-rata wilayah tahunan

Rx = tinggi hujan pada stasiun yang datanya hilang (mm)

S = kedalaman air dari atas pipa sampai muka air (m)

S = luas trash rack yang terbenam dalam air (m2)

Si = standar deviasi

t = ketebalan (m)

xi

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 12/21

t b = waktu dasar dari hidrograf (jam)

t d  = durasi hujan lebih (jam)

t da = durasi alternatif unit hidrograf (jam)

t  L = waktu keterlambatan (jam)

t  La = adjusted lag time (jam)

t min = tebal minimum pipa, rekomendasi ASME (mm)

t  p = waktu puncak dari hidrograf (jam)

twall = ketebalan dinding pipa (m)

VolBlok  = volume anker/ slide blok (m3)

v1 = kecepatan di saluran bagian atas sebelum perluasan (m/s)

v = kecepatan rata-rata (m/s)

vo = kecepatan mendekati trash rack 

W = faktor efek radiasi pada PET

W b = berat anker/ slide blok (N)

W p = berat pipa per meter (kN/m)

Ww = berat air per meter pipa (kN/m)

w = kecepatan endap sedimen (m/s)

X = variabel hidrologi

z = kehilangan tinggi energi pada bukaan pintu (m)

α = sudut trash rack terhadap garis horizontal

Φ = sudut trash rack terhadap garis horizontal

 μ = koefisien debit, untuk bukaan di bawah permukaan

υ  = kekentalan kinematik (m2/s)

α = sudut antara dasar pipa yang satu dengan yang lain (o)

xii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 13/21

σ   f  = ultimate tensile strength (N/m2)

π = 3,14

ρBaja = massa jenis baja (kg/m3)

ρAir  = massa jenis air (kg/m3)

 ρBeton = massa jenis beton (kg/m3)

Σ V = jumlah dari beban pada arah vertikal (N)

Σ H = jumlah dari beban pada arah horizontal (N)

BCR = Benefit  Cost   Ratio

BMG = Badan Metereologi dan Geofisika

CN = Curve  Number 

DAS = Daerah Aliran Sungai

KK = Kepala Keluarga

kWh = Kilo Watt   Hour 

 NPV = Net   Present  Value

PET = Potensial Evapotranspirasi

PLN = Perusahaan Listrik Negara

PLTMH = Pembangkit Listrik Tenga Mikro Hidro

SCS = Soil  Conservation Service

xiii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 14/21

DAFTAR GAMBAR 

Gambar Halaman

1.1 Diagram Alir Dari Pengerjaan Skripsi 5

2.1 Cara Kerja PLTMH Secara Sederhana 6

2.2 Diagram Alir Debit Banjir dan Debit Andalan 8

2.3 Diagram NRECA 18

2.4 Skema PLTMH 20

2.5 Lebar Efektif Mercu 21

2.6 Jari-Jari Minimum Bak 23

2.7 Batas Minimum Tinggi air di Hilir 23

2.8 Peredam Energi Tipe Bak Tenggelam 23

2.9 Penampang Trash Rack  25

2.10 Penampang Intake 27

2.11 Grafik Hubungan Antara Diameter Saringan dan Kecepatan Endap 28

2.12 Penampang Kantong Lumpur 30

2.13 Diagram Moody 33

2.14 Penampang Angker dan Slide Blok  38

2.15 Klasifikasi Tipe Turbin 41

3.1 Posisi Stasiun Curah Hujan 49

3.2 DAS Sungai Cidikit 50

3.3 Pemanfaatan Lahan di DAS Cidikit 51

4.1 Hasil Perhitungan Kurva Massa Ganda 54

xiv

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 15/21

4.2 Hasil Perhitungan Pemodelan NRECA 55

4.3 Debit Limpasan Pada Pemodelan NRECA 56

4.4 Kurva Durasi 57

4.5 Kurva Harga Investasi Dengan Debit Andalan 60

4.6 Hidrograf Banjir 10 Tahun 65

4.7 Hidrograf Banjir 25 Tahun 66

4.8 Nilai C0 67

4.9 Nilai C1 68

4.10 Nilai C2 68

4.11 Lengkung Debit 70

4.12 Nilai R min 72

4.13 Nilai Tmin 72

4.14 Nilai Kecepatan Endap 76

4.15 Distribusi Gaya Pada Angker dan Slide Blok  85

4.16 Muka Air di Tailrace Dengan Debit Banjir 10 Tahun 87

4.17 Dimensi Draft  Tube 89

xv

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 16/21

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Klasifikasi Pembangkit Listrik tenaga Air 1

2.1 Uji Kolmogorov-Smirnov 10

2.2 Nilai Curve Number (CN) 11

2.3 Distribusi Hujan jam-jaman 14

2.4 Harga Koefisien Kontraksi 22

2.5 Nilai e Berdasarkan Material 33

2.6 Keofisien Untuk Kehilangan Energi Akibat Gate Valve 34

2.7 Jarak Antar Slide Blok  37

2.8 Nilai Present Value Factor  44

3.1 Stasiun Curah Hujan Yang Digunakan 46

3.2 Curah Hujan Maksimum Tahunan (R 24) Stasiun Cikotok 46

3.3 Kebutuhan Daya 51

3.4 Konsumsi Penduduk Untuk Keperluan Bahan Bakar 51

4.1 Hasil Nilai PET 53

4.2 Nilai Debit Andalan 56

4.3 Data Curah Hujan Stasiun Gunung Tunggal 58

4.4 Hasil Interpolasi Untuk Debit Andalan Pada Pengukuran Sesaat 58

4.5 Biaya Investasi dan Debit Andalan Untuk Q50%, Q85%, dan Q90% 59

4.6 Biaya Investasi dan kWh Untuk Berbagai Nilai Debit Andalan 59

4.7 Daya Terbangkit, NPV, dan BCR Untuk Berbagai Nilai Debit Andalan60

xvi

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 17/21

4.8 Hasil Analisis Frekuensi Curah Hujan Harian Maksimum 62

4.9 Tanah Kelompok A 63

4.10 Perhitungan Curve  Number (CN) 63

4.11 Distribusi Jam-Jaman Untuk R 10 Tahun 64

4.12 Distribusi Jam-Jaman Untuk R 25 Tahun 64

4.13 Debit Banjir 10 Tahun dan 25 Tahun 65

4.14 Iterasi Nilai H 68

4.15 Hasil Perhitungan Bendung 69

4.16 Data Masukan Lengkung Debit 70

4.17 Hasil Perhitungan Peredam Energi 72

4.18 Hasil Perhitungan Trash Rack, Intake, dan Pintu Pembilas 74

4.19 Hasil Perhitungan Kantong Lumpur dan Pintu Pembilas 79

4.20 Hasil Perhitungan Pintu Pengambilan 80

4.21 Total Kehilangan Energi 84

4.22 Hasil Perhitungan Ketebalan Dinding Pipa 85

4.23 Hasil Perhitungan Stabilitas Dari Angker dan Slide Bloks 86

4.24 Nilai Head  88

4.25 Hasil Perhitungan Turbin, Rumah Pembangkit, dan Daya Terbangkit 90

4.26 Harga Satuan Dari Intake 93

4.27 Pembiayaan Untuk Peralatan Elektrik Mekanik 94

4.28 Pembiayaan Untuk Pekerjaan Sipil 94

4.29 Pembiayaan Untuk Transmisi dan Distribusi Jaringan Listrik 94

4.30 Pembiayaan Untuk Biaya Lain-Lain 94

4.31 Total Pembiayaan Pembangunan PLTMH 94

xvii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 18/21

4.32 Kegiatan Ekonomi Produktif 96

4.33 Uang Pangkal Pendaftaran debit andalan 50% 97

4.34 Iuran Rumah Tangga dan Industri debit andalan 50% 97

4.35 Harga Jual ke PLN debit andalan 50% 97

4.36 Pendapatan Per Tahun debit andalan 50% 97

4.37 Iuran Rumah Tangga dan Industri debit andalan 72,7% 98

4.38 Harga Jual ke PLN debit andalan 72,7% 98

4.39 Pendapatan Per Tahun debit andalan 72,7% 98

4.40 Biaya Perawatan Elektrikal dan Mekanikal (Per 5 Tahun) 99

4.41 Biaya Operasional Per Tahun 99

4.42 Pengeluaran per Bulan 99

4.43 Kelayakan Pembangunan PLTMH 100

4.44 Perhitungan NPV dan BCR 101

xviii

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 19/21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.1 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Cipucangpare (031c) 107

A.2 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Panggarangan (043a) 108

A.3 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Gunungmandur (046b) 109

A.4 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Cikotok (046c) 110

A.5 Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Penyawungan (046e) 111

A.6 Data Klimatologi 112

A.7 Hasil Rata-Rata Dari Data Klimatologi 113

A.8 Lanjutan Hasil Rata-Rata Dari Data Klimatologi 114

A.9 Hasil Keluaran Crop Wat 113

A.10 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap Stasiun Cipucangpare (031c) 116

A.11 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap Stasiun Panggarangan (043a) 117

A.12 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap Stasiun Gunungmandur (046b) 118

A.13 Data Curah Hujan Bulanan Lengkap StasiunCikotok (046c) 119

A.14 Stasiun Curah Hujan Penyawungan (046e) 120

A.15 Hasil Penjumlahan Rata-Rata Kumulatif 5 Stasiun Curah Hujan 121

A.16 Perhitungan NRECA Tahun 1983 122

A.17 Lanjutan Perhitungan NRECA Tahun 1983 123

A.17 Data Debit Terurut 124

B.1 Peta Bakosurtanal 1: 25.000 – Lokasi Skema PLTMH 126

B.2 Lembar Peta Warungbanten 127

xix

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 20/21

B.3 Lembar Peta Cicadas 128

C.1 Dimensi Pipa 130

C.2 Perhitungan Stabilitas Dari Angker dan Slide Blok  131

D.1 Harga Satuan Bendung 140

D.2 Harga Satuan Intake 140

D.3 Harga Satuan Kantong Lumpur 140

D.4 Harga Satuan Saluran Pembuang 140

D.5 Harga Satuan Headrace 141

D.6 Harga Satuan Pipa Pesat ( Penstock ) 141

D.7 Harga Satuan Rumah Pembangkit ( Powerhouse) dan Pondasi Turbin 141

D.8 Harga Satuan Finishing  142

D.9 Harga Satuan Saluran Pembuang (Tailrace) 142

 

D.10 Harga Satuan Peralatan Elektrikal Mekanikal 142

D.11 Harga Satuan Satuan Tegangan Rendah (JTR) 142

D.12 Harga Instalasi Kabel Rumah 143

D.13 Perbandingan Dari Aspek Pembiayaan 143

D.14 Perhitungan NPV dan BCR Dari PLTMH Studi Terdahulu 144

E.1 Penampang Memanjang Bendung 146

E.2 Penampnag Melintang Bendung 147

E.3 Penampang Memanjang Skema PLTMH 148

E.4 Penampang Memanjang Headrace 148

E.5 Penampang Memanjang Penstcok  149

E.6 Tampak Atas Skema PLTMH 150

E.7 Penampang Melintang Intake 151

xx

5/13/2018 ABSTARK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstark 21/21

E.8 Penampang Melintang Kantong Lumpur 151

xxi