abda annual report 2008

Upload: ariefka-sari-dewi

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    1/53

    Produk-produk yang tersedia dalam kategori ini seperti:

    1. Asuransi Pengangkutan Laut

    2. Asuransi Pengangkutan Darat

    3. Asuransi Pengangkutan Udara

    Perlindungan asuransi dapat diperluas dengan perlindungan

    terhadap risiko kerusuhan dan huru hara.

    Asuransi Kecelakaan Diri dan Kesehatan:

    Asuransi Kecelakaan Diri: memberikan santunan

    cacat/meninggal dunia termasuk biaya pengobatan akibat

    kecelakaan. Perlindungan asuransi ini dapat diperluas

    dengan perlindungan terhadap risiko kerusuhan, dan huru

    hara.

    Asuransi Kesehatan: memberikan penggantian atas biaya

    kesehatan yang timbul akibat rawat inap atau rawat jalan.

    Surety dan Penjaminan:

    Produk penjaminan yang diterbitkan untuk Prinsipal selama

    memenuhi kewajiban kontraknya.

    Berbagai produk tersedia dalam kategori ini:

    1. Bid Bond

    2. Performance Bond3. Advance Payment Bond

    4. Maintenance Bond

    The products available are in the following categories

    1. Marine Cargo Insurance

    2. Overland Cargo Insurance

    3. Aero Cargo Insurance

    The insurance coverage can be extended for protection

    against riot and civil commotion.

    Personal Accidents and Medical Insurance:

    Personal Accidents Insurance: provides compensation for

    physical defect/death including medical bills caused by

    accident. The insurance coverage can be extended for

    protection against riot and civil commotion.

    Medical Insurance: provides reimbursement for medical

    bills caused by in-patient or out-patient.

    Surety and Guarantee:

    Guarantee products are issued for a Principle when fulfilling

    contract obligations.

    Products available in this category are:

    1. Bid Bond

    2. Performance Bond3. Advance Payment Bond

    4. Maintenance Bond

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    2/53

    Sumber Daya Manusia

    Kunci kesuksesan perusahaan terletak pada Sumber Daya

    Manusia yang berkualitas, berdedikasi, dan kompeten.

    Dalam mengembangkan potensi SDM, perusahaan

    memberikan kesempatan kepada setiap kar yawannya untuk

    berkembang seluas-luasnya sesuai kemampuan, minat dan

    potensi yang dimilikinya, antara lain melalui:

    1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang

    berkesinambungan, baik pelatihan internal maupun

    pelatihan external.

    2. Men-sosialisasikan secara terus menerus nilai nilai yang

    diyakini baik oleh Perusahaan dengan membentuk

    INSAN ABDA, yaitu insan insan yang bertindak dan

    berperilaku:

    a. Kompeten:Melalui program pendidikan dan pelatihan

    yang konseptual, terintegrasi dan berkesinambungan.

    b. Integritas yang tinggi:Mewujudkan sikap yang jujur,

    amanah dan tanggung jawab dalam menjalankan

    tugas.

    c. Professional:Memahami apa yang harus dilakukan

    dan apa yang tidak boleh dilakukan dan selalu

    berpegang pada sikap dan perilaku seorangprofesional.

    d.Adaptif terhadap perubahan:Mampu menyikapi

    perubahan yang terjadi baik dilingkungan internal

    maupun eksternal dengan sikap yang positif dan

    optimis.

    Disamping peningkatan kemampuan teknis dan manajerial

    karyawan, perusahaan percaya bahwa ketenangan bekerja

    dan kesejahteraan karyawan memberikan andil yang besar

    untuk mewujudkan terbentuknya INSAN ABDA yang berharga.

    Human Resources

    The key for success of the company lies in the quality,

    dedication and competency of its human resources. To

    enhance human resources potential, the company provides

    the opportunity to develop each employees skills, interests

    and potential through:

    1. Providing sustainable education and training, both

    internally and externally

    2. Continuously socializing the values of the Company by

    forming INSAN ABDA(ABDA People), which are people

    defined by:

    a. Competence:Through sustainable, integrated and

    conceptual education and training programs.

    b. Integrity:Conduct their duties in a honest and

    responsible manner.

    c. Professional:Understand what required in a given

    situation and to always behave in a professional

    manner.

    d.Adaptive To Change:Ability to face both internally

    and externally change in a positive and optimistic

    way.

    The Company also believes the need to work in a peaceful

    environment. Employees welfare as a major factor in creating

    a viable INSAN ABDA.

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    3/53

    Fasilitas untuk meningkatkan Kesejahteraan Karyawan antara

    lain:

    Bonus dan Tunjangan Hari Raya

    Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

    Program Tunjangan Pensiun

    Jaminan Kesehatan dan Rumah Sakit

    Sarana Olah Raga

    Family Gathering

    Komposisi Karyawan ABDA per 31 Desember 2008

    Composition of ABDA Employees per December 31, 2008

    Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan

    Employee Composition Based on Education

    Komposisi Karyawan menurut Jenjang Jabatan

    Employee Composition Based on Level

    Commissioner : 3

    Director : 4

    Assistant Director : 11

    Manager : 46Assistant Manager : 37

    Senior Staff : 53

    Staff : 247

    Non Staff : 33

    Jumlah Total : 434

    S 3 : 1

    S 2 Master degree : 2

    S 1 Undergraduate degree : 195

    D 3 3-year Diploma : 122SMA High School : 95

    SMP Junior High : 13

    SD Elementary : 6

    Jumlah Total : 434

    Facilities to increase the employees welfare are:

    Bonus and Additional Bonus during Idul Fitri

    Work Social Insurance (Jaminan Sosial Tenaga

    Kerja/Jamsostek)

    Pension Programme

    Hospital and Medical Guarantee

    Sport Facility

    Familiy Gatherings

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    4/53

    Struktur OrganisasiOrganization Structure

    Board of

    Commissioners

    President Director

    Committee Audit

    TechnicalDirector

    Internal Audit

    MarketingDirector

    Finance & AdministrationDirector

    Business Dev.

    Product Dev.

    Marketing Support

    Underwriting

    Claim

    Reinsurance

    Finance

    Accounting

    MIS/System &Procedure

    Corporate Affairs

    BRANCHES

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    5/53

    Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

    Akuntan Publik

    GRANT THORNTON HENDRA WINATA

    Wisma Dharmala Sakti, Lantai 18

    Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32

    Jakarta 10220

    Notaris

    Paulus Widodo Sugeng Haryono S.H.

    Jl. Tanjung Duren Timur 6 No. 207

    Jakarta Barat

    Biro Administrasi Efek

    PT Ficomindo Buana Registrar

    Mayapada Tower, Lantai 10 Suite 02 B

    Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28

    Jakarta 12920

    Institution and Profession for Stock Exchange Support

    Public Accountant

    GRANT THORNTON HENDRA WINATA

    Wisma Dharmala Sakti, 18thFloor

    Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32

    Jakarta 10220

    Notary

    Paulus Widodo Sugeng Haryono S.H.

    Jl. Tanjung Duren Timur 6 No. 207

    West Jakarta

    Exchange Administration Bureau

    PT Ficomindo Buana Registrar

    Mayapada Tower, 10thFloor Suite 02 B

    Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28

    Jakarta 12920

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    6/53

    Sambutan Dewan KomisarisMessage from the Board of Commissioners

    In the fourth quarter of 2008, the dramatic meltdown of

    the financial sector in the United States and its fallout to

    the rest of the economy has soon infected the rest of the

    world. We, in our lifetime, have witnessed an unprecedented

    global crisis that could mark the star t of a new global

    economic order.

    The current situation reminds us of the financial crisis

    experienced in 1997/1998 that humbled so many Asian

    countries. Troubled nations were extended financial and

    technical assistances by private sector institutions from

    developed countries and also from government-linked

    institutions such as the International Monetary Fund (IMF)

    and the Asian Development Bank (ADB). The causes of the

    crisis were then easy to diagnose - a lack of proper

    governance and an economic bubble created by their corruptgovernments and self-interested private sector leaders. The

    cure, though painful to administer, has allowed Asians

    economies to recover from the crisis a decade ago.

    However, it is fast being apparent that the current situation

    is significantly different in both its scale and the challenges

    it poses. Countries and business institutions that were

    fundamentally strong with good corporate governance and

    risk management practices are now in great difficulty

    themselves. With a domino-like effect, we have witnessed

    the spread of the crisis from one continent to the next andthe collapse of one corporation after another in both the

    Tjan Soen EngPresiden KomisarisPresident Commissioner Murniaty Kartono

    KomisarisCommissioner

    Thio Gwan Po MickyKomisaris

    Commissioner

    Pada triwulan terakhir tahun 2008, keruntuhan dramatis

    pada sektor keuangan di Amerika Serikat telah serta merta

    mempengaruhi negara-negara lain. Saat ini kita sedang

    menyaksikan krisis global yang mungkin merupakan pertanda

    awal dari terbentuknya sebuah sistem ekonomi global yang

    baru.

    Situasi ini mengingatkan kita pada krisis ekonomi tahun

    1997/1998, yang telah membuat banyak negara-negara

    Asia bertekuk lutut. Insititusi swasta dan pemerintah dari

    negara-negara maju seperti International Monetary Fund

    (IMF)danAsian Development Bank (ADB)pun turun tangan

    memberikan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-

    negara yang terimbas efeknya. Penyebab dari krisis saat itu

    mudah didiagnosa; kelemahan tata kelola pemerintahan,

    gelembung ekonomi yang diciptakan oleh pemerintah yangkorup dan para pemimpin perusahaan swasta yang hanya

    memikirkan kepentingan pribadi. Obatnya, walau terasa

    pahit untuk ditelan, akhirnya membuat ekonomi Asia kembali

    pulih.

    Tapi kini, situasi ekonomi yang terjadi sangat berbeda baik

    dalam hal skala maupun tantangannya. Negara-negara dan

    insititusi bisnis yang sebelumnya terlihat kuat dan memiliki

    manajemen risiko yang baik serta tata kelola pemerintahan

    yang baik pun kini sedang dalam masalah besar. Dan seperti

    efek domino, satu per satu krisis ini menyebar dari satu

    benua ke benua dan juga keruntuhan institusi-institusi baikpada sektor keuangan maupun non-keuangan.

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    7/53

    financial and non-financial sectors. Entering 2009, the world

    faces an economic picture comparable to that of the Great

    Depression in the 1930s.

    Inevitably, Gross Domestic Product (GDP) growths of many

    countries have also shown a sharp decline with many moving

    into negative territory during the end of 2008. Numerous

    revisions to growth projections by economists in public and

    private institutions demonstrate the difficulty in predicting

    and quantifying the impact of this global crisis.

    Developed economies in Asia are expected to experience

    a recession in 2009. Developed Western countries, remain

    in a bleak situation despite the attempts made by their

    respective governments to stimulate their economies.

    Similar to a bursting balloon, the world economy may

    become uncontrollable in the coming months. Many

    governments have attempted to take charge of the situation

    to soften the impact of the crisis from their constituents.

    Stimulus packages consisting of increased government

    spending, tax cuts and other innovative initiatives have been

    implemented globally in an attempt to inflate their respective

    balloons. Despite their best efforts, several hypotheses

    have advanced a depressing view: the crisis has not found

    its bottom. Therefore, the worst case scenario for 2009

    consists of still continued spread of this contagion that will

    impact the business and lives of many.

    The Indonesian economy was fortunate not to be immediately

    impacted by the global economic meltdown in 2008.

    Nonetheless, economic indicators, such as a decline inexports, a fall in commodities prices and layoffs in certain

    export-related industries such as textiles and garments,

    have started to signal that Indonesia is far from immune

    from the deepening global crisis.

    After several revisions, the Central bank forecast a slowdown

    in economic growth to 4.0 percent in 2009, from an

    estimated 6.1 percent in 2008. Although such a significant

    Memasuki tahun 2009 dunia menghadapi situasi ekonomi

    yang muram yang dapat disamakan seperti Depresi Besar

    tahun 1930.

    Tak terelakkan lagi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto

    dari banyak negara telah menghujam turun dan banyak dari

    mereka yang menutup tahun 2008 dengan pertumbuhan

    yang negatif. Koreksi yang terus menerus pada proyeksi

    pertumbuhan oleh para ahli ekonomi pada insititusi

    pemerintah maupun swasta telah menunjukkan betapa

    sulitnya untuk memprediksi dan memperkirakan besarnyadampak krisis global ini.

    Beberapa negara berkembang di Asia diprediksi akan

    mengalami resesi ekonomi pada tahun 2009. Sedangkan

    negara-negara maju di Barat masih menghadapi situasi

    yang pelik walaupun pemerintah berusaha untuk terus

    membangkitkan ekonomi negaranya.

    Seperti balon yang meletus, ekonomi dunia kemungkinan

    besar takkan terkendali dalam beberapa bulan ke depan.

    Banyak negara berusaha untuk mengendalikan situasi yang

    terjadi untuk mencegah dampak krisis yang terlalu besar.

    Beberapa paket stimuli ekonomi yang terdiri dari peningkatan

    pengeluaran pemerintah, pemotongan pajak serta beberapa

    inisiatif inovatif lainnya telah diimplementasikan untuk

    membantu mencegah kerusakan yang lebih besar. Namun

    demikian, beberapa hipotesa ekonomi memberikan

    gambaran bahwa: krisis ini belum mencapai kondisi

    terburuknya. Karenanya, skenario terburuk tahun 2009

    adalah krisis masih berkelanjutan yang tentunya akan sangat

    mempengaruhi dunia usaha dan kehidupan banyak orang.

    Memang situasi ekonomi di dunia usaha Indonesia tidak

    terimbas secara langsung oleh krisis ekonomi global pada

    tahun 2008 ini. Namun demikian beberapa indikator ekonomiseperti penurunan ekspor, menurunnya harga-harga komoditi

    dan adanya pemutusan hubungan kerja di beberapa industri

    yang berorientasi pada ekspor seperti pada industri tekstil

    dan garmen, menunjukkan bahwa Indonesia tidaklah

    terbebas dari krisis global yang semakin meluas ini.

    Setelah beberapa kali melakukan koreksi, Bank Indonesia

    memprediksikan penurunan pertumbuhan ekonomi pada

    tahun 2009 menjadi 4,0% dari sebelumnya diprediksi 6,1%

    pada tahun 2008. Penurunan pertumbuhan Produk Domestik

    Bruto akan menjadi kendala dan tantangan yang berat bagi

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    8/53

    drop in our GDP growth already poses a significant challenge

    to domestic firms, it remains a possibility that we may join

    our neighbours and record negative GDP growth rates.

    According to a Standard and Poor 's report , Indonesia

    remains an unattractive destination for investors due to its

    poor governance, political instability and lack of respective

    infrastructures. The Governments efforts to improve its

    image as well as a 71.3 trillion rupiah (6.27 billion US

    dollars) stimulus package may not be a sufficient bufferagainst the current crisis. Under these circumstances, the

    best prescription for us is to expect the worst whilst getting

    prepared to take advantage of potential opportunities

    available to us.

    So what does it mean for the general insurance sector in

    Indonesia?

    The financial meltdown has severely impacted many life-

    and non-life insurance companies' balance sheets due to

    large equity exposure in their portfolios; however, ABDA has

    taken a conservative approach in its investment portfolio

    and has prudently allocated most of its investments in bank

    deposits and property investments. In protecting our cash

    flow and being overweight in our cash equivalent investments,

    ABDA possesses the breathing space during this prolonged

    slump and to look for opportunities to boost its investment

    income.

    Operationally, ABDA has undertaken swift and decisive

    initiatives. Since end of 2007, we have executed new

    programs to improve its I.T. infrastructure, cor porate

    governance procedures, risk management practices and

    other relevant systems. Restructuring and consolidationhave also been underway since early 2008. We plan to

    further diversify ABDAs risk portfolio to expand its exposure

    to other general insurance products such as proper ty. The

    management team also has been closely attending matters

    with regards to the Accident and Health Division in their

    efforts to make it bigger and profitable.

    Our employees are the companys most important assets

    and for this reason, we have been sending key performing

    individuals to seminars and training sessions. Our incentive

    scheme also aims to reward staff productivity and encourage

    a high level of client service. We have improved our

    para perusahaan nasional, dan tidak tertutup kemungkinan

    bahwa kita seperti negara tetangga kita, bahkan akan

    mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang

    negatif.

    Menurut Laporan Standard and Poor, Indonesia masih tetap

    kurang menarik bagi para investor karena tata kelola

    pemerintahan yang kurang baik, situasi politik yang kurang

    stabil dan tidak tersedianya infrastruktur yang memadai.

    Usaha pemerintah untuk memperbaiki citranya dan

    meluncurkan paket stimuli ekonomi sebesar 71,3 trilyunRupiah tidaklah cukup untuk mengatasi krisis yang terjadi.

    Dalam situasi seperti ini, tak ada resep yang lebih baik bagi

    kita kecuali mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi

    yang terburuk, tetapi disamping itu juga pada waktu yang

    bersamaan bersiap-siap untuk mengambil peluang yang

    ada.

    Lalu apa arti semua ini bagi industri asuransi umum di

    Indonesia?

    Keruntuhan ekonomi telah secara serius mempengaruhi

    neraca perusahaan asuransi jiwa dan non-jiwa, terutama

    karena resiko investasi yang besar pada portfolionya.

    Namun ABDA secara konservatif dan hati-hati telah

    menanamkan investasinya dalam bentuk deposito dan

    properti. Dan atas hasil usahanya untuk memelihara arus

    kas dan melakukan investasi tersebut ABDA dapat sedikit

    bernafas lega selama situasi krisis ini berlangsung dan

    bersiap-siap untuk mencari peluang dalam meningkatkan

    pendapatan investasinya.

    Sejak akhir tahun 2007, ABDA telah ber-inisiatif untuk

    memperbaiki infrastruktur Teknologi Informasi, meningkatkan

    kesadaran tata kelola perusahaan yang baik, mengelola

    aspek-aspek manajemen risiko dan menyempurnakan sistem

    prosedur lainnya yang relevan. Restrukturisasi dan konsolidasijuga telah dilakukan sejak awal tahun 2008. Kami berencana

    melakukan diversifikasi pada portfolio risiko dengan

    mengembangkan produk-produk asuransi umum lainnya

    seperti properti. Tim manajemen juga telah ikut terlibat

    secara aktif pada Divisi Accident & Health sebagai upaya

    untuk memperbesar produksi dan meningkatkan keuntungan.

    Karyawan kami adalah aset terpenting dan karenanya, kami

    telah mengirimkan karyawan-karyawan berprestasi untuk

    ikut serta pada pelatihan dan seminar. Skema insentif kami

    juga mendukung produktifitas karyawan dan meningkatkan

    kualitas pelayananan nasabah. Kami juga telah memperbaikiproses rekrutmen dan evaluasi karyawan dengan melibatkan

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    9/53

    recruitment and evaluation process by involving more

    personnel to the process and adjusting the measurement

    matrix to better balance between our short and medium to

    long term objectives. The above measures aim to provide

    better internal accountability, eliminate any potential one-

    man show management and increase staff satisfaction.

    Despite dim macro economic prospects, we believe that

    ABDA is in a strong position to grow in the midst of crisis.

    The company possesses the financial flexibility and

    managerial capability to exploit any opportunities availableto the company. Our resilience is evident in our ability to

    achieve growth in both our premium income as well as net

    income in 2008 as outlined below under the Board of

    Directors report.

    As guiding principles in 2009, the management team will

    specifically concentrate on making improvements and

    transformations in our internal operation system, among

    others: specifically in improving underwriting levels, claim

    management, cost efficiencies and corporate governance

    improvement.

    In conclusion, the directors and executives of PT Asuransi

    Bina Dana Arta Tbk. will like to extend our sincere appreciation

    to everyone for their hard work and dedication to the

    company in 2008. Not forgetting the contributions,

    cooperation and trust of our shareholders and other

    stakeholders of the firm without whom our growth through

    the previous three years would not have been possible.

    Lastly, we will like to thank our Almighty God for His blessings

    and guidance to all of us in PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

    Tjan Soen EngPresiden Komisaris

    President Commissioner

    Murniaty KartonoKomisaris

    Commissioner

    Thio Gwan Po MickyKomisaris

    Commissioner

    lebih banyak personel yang kompeten untuk menyeimbangkan

    kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek,

    menengah dan jangka panjang. Tindakan-tindakan ini

    bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban internal

    yang lebih baik, menghilangkan potensi manajemen

    one man showserta meningkatkan kepuasan karyawan.

    Walaupun prospek ekonomi makro terlihat suram, kami

    percaya bahwa ABDA berada dalam posisi yang kuat untuk

    tumbuh dan berkembang dalam krisis ini. Perusahaan

    memiliki fleksibilitas keuangan dan kemampuan manajerialyang tidak diragukan untuk dapat memanfaatkan peluang-

    peluang yang ada. Kekuatan untuk bertahan ini telah

    dibuktikan dengan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

    di tahun 2008 ini yang terlihat dari meningkatnya pendapatan

    premi dan meningkatnya laba bersih, seperti yang akan

    dibahas pada Laporan Dewan Direksi.

    Pada tahun 2009 ini, manajemen akan berkonsentrasi untuk

    melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada sistem

    operasi internal , antara lain: meningkatkan analisa

    underwriting yang hati-hati, meningkatkan pengawasan klaim

    melalui manajemen klaim yang baik, melakukan efisiensi

    biaya dan menyempurnakan tata kelola perusahaan

    yang baik.

    Akhir kata, komisaris dan direksi PT Asuransi Bina Dana

    Arta Tbk. mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi

    yang diberikan kepada perusahaan sepanjang tahun 2008

    ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih untuk

    kontribusi, kerja sama serta kepercayaan dari seluruh

    pemegang saham dan stakeholderPT Asuransi Bina Dana

    Arta Tbk. yang tanpa mereka pertumbuhan perusahaan ini

    takkan mungkin terjadi selama 3 tahun belakangan ini.

    Pada akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasamemberikan rahmat dan bimbingan-Nya kepada kita semua.

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    10/53

    Sambutan Dewan DireksiMessage from The Board of Directors

    Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa PT Asuransi

    Bina Dana Arta Tbk. telah melewati tahun 2008 dengan

    selamat dan berhasil memperoleh laba bersih yang cukup

    baik.

    Seperti kita ketahui bahwa pada triwulan IV tahun 2008

    ini, dunia mengalami krisis ekonomi global yang diawali

    dengan runtuhnya sektor keuangan di Amerika Serikat yang

    kemudian dampaknya berpengaruh luas terhadap

    perekonomian dunia, termasuk perekonomian di Indonesia.

    Krisis tersebut mengakibatkan banyak investasi asing dalam

    bentuk surat berharga ditarik dari Indonesia. Hal ini

    menyebabkan pula ketatnya likuiditas di Indonesia dan

    melambungkan nilai mata uang dollar serta turunnya index

    saham yang sangat drastis.

    Bank-bank mulai mengurangi pemberian kredit, terutama

    untuk sektor konsumsi yang tentunya memberikan dampak

    yang cukup signifikan terhadap industri perasuransian.

    Walaupun demikian pada tahun 2008, PT Asuransi BinaDana Arta Tbk. berhasil memperoleh pendapatan premi

    bruto sebesar Rp. 334,20 milyar atau meningkat sebesar

    Rp. 166,34 milyar (99,09%) dibandingkan dengan

    pendapatan premi bruto pada tahun 2007. Peningkatan

    tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya

    pendapatan premi bruto dari jenis asuransi kesehatan, dari

    Rp. 31,01 milyar pada tahun 2007 menjadi Rp. 86,85

    milyar pada tahun 2008 atau terjadi peningkatan sebesar

    180,07%. Selain itu pendapatan premi bruto dari jenis

    asuransi kendaraan bermotor juga meningkat cukup besar

    yaitu dari Rp. 117,75 milyar pada tahun 2007 menjadiRp. 224,99 milyar pada tahun 2008 atau meningkat sebesar

    91,07%. Seiring dengan peningkatan perolehan premi

    meningkat pula beban klaim, dari Rp. 73,68 milyar menjadi

    Rp. 146,35 milyar atau meningkat sebesar 98,63%.

    Namun demikian pada tahun 2008 ini, PT Asuransi Bina

    Dana Arta Tbk. telah berhasil meningkatkan hasil underwriting

    sebesar Rp. 16,08 milyar atau sebesar 33,12% dan

    mencatat laba bersih sebesar Rp. 14,09 milyar. Selain itu

    pada tahun 2008 ini, jumlah investasi perusahaan meningkat

    We will like to first praise and thank God Almighty for blessing

    PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. with a good net profit during

    the year of 2008.

    As we all know, the world has gone through a global economy

    crisis starting late of 2008 with the collapse of the financial

    sector in the United States that affected the rest of the

    world economy, including Indonesia.

    This crisis has caused many foreign investors to withdraw

    their investments from Indonesia. It has also resulted in a

    decrease of liquidity, a sky-rocketing dollar currency exchange

    and a drastic fall of the stock index.

    Banks are cutting down on their loans, especially in the

    consumption sector that plays a significant effect towards

    the insurance industry.

    Even so, in 2008 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. succeededin gaining a gross premium income of Rp 334.20 billion or

    an increase of Rp 166.34 billion (99.09 %) compared to

    the 2007 gross premium income. This increase was mainly

    supported by an increase of gross premium income from

    the medical insurance category, from Rp 31.01 billion in

    2007 to Rp 86.85 billion in 2008 or an increase of 180.07%.

    Aside from that, there has also been a major increase of

    gross premium income from the motor vehicle insurance

    from Rp 117.75 billion in 2007 to Rp 224.99 billion in

    2008 or an increase of 91.07%. Corresponding the increase

    premium income, there was also an increase in claims in2008, from Rp 73.68 billion to Rp 146.35 billion or an

    increase of 98.63%.

    In the year 2008, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. has

    successfully increased underwriting results by Rp 16.08

    billion or 33.12% and has listed a net profit of Rp 14.09

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    11/53

    Laporan Keuangan da

    Laporan Auditor Independe

    PT Asuransi Bina Dana Arta Tb

    31 Desember 2008 dan 200

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    12/53

    Laporan Auditor IndependenHalaman

    Laporan Keuangan

    Neraca 1 - 2

    Laporan Laba Rugi 3

    Laporan Perubahan Ekuitas 4

    Laporan Arus Kas 5

    Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 41

    DAFTAR ISI

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    13/53

    Rp '000 Rp '000

    ASET

    Investasi

    Deposito berjangka

    Pihak ketiga 2b, 3 177.702.844 51.457.940

    177.702.844 51.457.940

    Efek

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2b, 4 63.571.259 47.273.459

    Pihak ketiga 2b, 4 6.908.931 9.644.195

    70.480.190 56.917.654

    Penyertaan saham 2b, 5 8.513.989 8.513.989

    Properti investasi 2b, 6 26.511.000 24.693.775

    Jumlah investasi 283.208.023 141.583.358

    Kas dan bank

    Pihak ketiga 2c, 7 11.814.802 19.408.466

    11.814.802 19.408.466

    Piutang premi

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 8 339.047 472.890

    Pihak ketiga 2f, 8 56.496.866 60.171.522

    56.835.913 60.644.412

    Piutang reasuransi Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 9 351.833 288.360

    Pihak ketiga 2g, 9 3.518.289 1.474.534

    3.870.122 1.762.894

    Uang muka klaim 2h, 10 1.671 8.221

    Piutang lain-lain - bersih setelah dikurangi

    Penyisihan kerugian masing-masing sebesar

    Rp 1.500.000.000 untuk 2008 dan 2007 2d, 11 3.053.694 2.371.664

    Biaya dibayar di muka 2j 17.600.004 1.629.771

    Pajak dibayar di muka 2l, 20a 2.208.594 1.903.131

    Piutang hubungan istimewa 2n, 12 2.586.212 2.957.548

    Aset pajak tangguhan 2l, 20d 3.109.476 9.021.248

    Aset tetap - bersih setelah dikurangi akumulasi

    penyusutan sebesar Rp 17.161.761.170 dan

    Rp 14.864.679.441 untuk 2008 dan 2007 2e, 13 35.782.331 28.198.884

    Aset lain-lain 14 1.233.364 1.319.762

    JUMLAH ASET 421.304.206 270.809.359

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    NERACA

    31 Desember 2008 dan 2007

    ASET

    2007Catatan 2008

    Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    1

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    14/53

    Rp '000 Rp '000

    KEWAJIBAN

    Hutang klaim 2h, 15 11.368.765 5.737.447

    Estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 19.897.958 15.390.423

    Premi yang belum merupakan pendapatan 2f, 17 115.638.549 50.414.304

    Hutang reasuransi

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 18 249.511 146.925

    Pihak ketiga 2g, 18 26.100.525 628.284

    26.350.036 775.209

    Hutang komisi 2i, 19 4.294.026 5.950.187Hutang pajak 2l, 20b 1.618.221 928.847

    Hutang lain-lain 21 6.863.426 7.671.828

    Pendapatan premi ditangguhkan 2f, 22 113.075.135 76.648.913

    Penyisihan uang jasa karyawan 2o, 23 3.388.011 2.542.447

    Jumlah kewajiban 302.494.127 166.059.605

    EKUITAS

    Modal saham :

    Saham seri A dengan nilai nominal Rp 500

    per saham dan saham seri B dengan nilai

    nominal Rp 300 per saham

    Modal dasar - 35.373.600 saham seri A dan

    587.201.760 saham seri B per 31 Desember 2008dan 2007.

    Modal ditempatkan dan disetor penuh 35.373.600

    saham seri A dan 240.540.480 saham seri B per

    31 Desember 2008 dan 2007 1b, 24 89.848.944 89.848.944

    Tambahan modal disetor 25 5.648.615 5.648.615

    Penurunan nilai wajar efek yang tersedia

    untuk dijual bersih 2b, 4 (24.414.252) (29.905.410)

    Saldo laba

    Cadangan umum 26 3.750.000 3.500.000

    Belum ditentukan penggunaannya 43.976.772 35.657.605

    Jumlah ekuitas 118.810.079 104.749.754

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 421.304.206 270.809.359

    NERACA (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    KEWAJIBAN DAN EKUITAS

    Catatan

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    2007

    Catatan atas laporan keuangan merupakan bagia

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuanga

    2008

    2

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    15/53

    Rp '000 Rp '000

    Pendapatan underwriting

    Premi bruto

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 28 13.090.421 4.461.087

    Pihak ketiga 2f, 28 321.107.627 163.395.022

    334.198.048 167.856.109

    Premi reasuransi

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 29 (2.298.525) (1.819.350)

    Pihak ketiga 2g, 29 (14.805.380) (10.074.201)

    (17.103.905) (11.893.551)

    Kenaikan premi yang belum merupakan

    pendapatan 2f, 17 (65.224.245) (305.946)

    Jumlah pendapatan premi 251.869.898 155.656.612

    Beban underwriting

    Beban klaim

    Klaim-bruto

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2h, 30 2.268.041 3.122.704

    Pihak ketiga 2h, 30 148.375.916 79.930.512

    150.643.957 83.053.216

    Klaim reasuransi

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 31 (936.445) (1.035.903)

    Pihak ketiga 2g, 31 (7.867.263) (10.034.001)

    (8.803.708) (11.069.904)

    Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 4.507.535 1.697.554

    Jumlah beban klaim 146.347.784 73.680.866Beban komisi-bersih 2i, 32 27.997.771 29.926.798

    Beban underwriting lainnya 12.896.759 3.502.429

    Jumlah beban underwriting 187.242.314 107.110.093

    Hasil underwriting 64.627.584 48.546.519

    Hasil investasi 2b, 33 15.376.408 18.828.318

    Beban umum dan administrasi 34 (64.124.921) (48.401.929)

    Laba usaha 15.879.071 18.972.908

    Penghasilan lain-lain - bersih 35 4.120.150 2.990.119

    Laba sebelum pajak penghasilan 19.999.221 21.963.027

    Beban pajak 2l, 20e (5.911.772) (9.023.512)

    Laba - bersih 14.087.449 12.939.515

    Laba - bersih per saham 2k, 36 51 47

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    LAPORAN LABA RUGI

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    Catatan

    Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007

    Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian

    20072008

    3

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    16/53

    Kenaikan/

    (penurunan)

    Modal Harga pasar

    Ditempatkan Tambahan efek Belum

    dan Disetor Modal yang belum Cadangan Ditentukan Jumlah

    Penuh Disetor terealisasi Umum Penggunaannya Ekuitas

    Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

    89.848.944 5.648.615 (7.917.826) 3.250.000 22.968.090 113.797.823

    Penurunan nilai wajar efek yang

    tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - (21.987.584) - - (21.987.584)

    Dana cadangan umum 26 - - - 250.000 (250.000) -- - - - 12.939.515 12.939.515

    89.848.944 5.648.615 (29.905.410) 3.500.000 35.657.605 104.749.754

    Kenaikan nilai wajar efek yang

    tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - 5.491.158 - - 5.491.158

    Dana cadangan umum 26 - - - 250.000 (250.000) -

    Dividen kas 27 - - - - (5.518.282) (5.518.282)

    - - - - 14.087.449 14.087.449

    89.848.944 5.648.615 (24.414.252) 3.750.000 43.976.772 118.810.079

    Laba bersih untuk tahun 2007

    Saldo per 31 Desember 2006

    Saldo per 31 Desember 2007

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

    Catatan

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    Saldo per 31 Desember 2008

    Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian

    Laba bersih tahun berjalan

    4

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    17/53

    Rp '000 Rp '000

    Arus kas dari aktivitas operasi

    Penerimaan premi 428.921.863 210.448.880

    Penerimaan klaim reasuransi 6.696.479 12.148.950

    Penerimaan dividen 1.803.759 1.503.919

    Pembayaran klaim (145.012.639) (93.356.907)

    Pembayaran komisi - bersih (20.535.989) (40.567.127)

    Pembayaran beban umum dan administrasi (76.272.606) (42.771.870)

    Pembayaran premi reasuransi (41.529.078) (14.676.032)

    Pembayaran lain-lain - bersih (3.745.110) 647.752Pembayaran pajak (2.789.992) (3.537.807)

    Pembayaran beban underwriting lainnya (15.435.695) (963.744)

    Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 132.100.992 28.876.014

    Arus kas dari aktivitas investasi

    Penempatan deposito (126.244.904) (26.462.302)

    Penerimaan hasil investasi 11.211.760 2.445.493

    Perolehan efek (8.071.378) 6.733.981

    Perolehan aset tetap (12.284.687) (4.749.852)

    Hasil penjualan aset tetap 1.212.835 4.873.704

    Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (134.176.374) (17.158.976)

    Arus kas dari aktivitas pendanaan

    Pembayaran dividen (5.518.282) -

    Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (5.518.282) -

    Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas (7.593.664) 11.717.038

    Kas dan setara kas pada awal tahun 19.408.466 7.691.428

    Kas dan setara kas pada akhir tahu 11.814.802 19.408.466

    Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas

    Kenaikan/(penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi 1.817.224 (3.339.633)

    Pembentukan uang jasa karyawan 845.564 83.843

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    LAPORAN ARUS KAS

    Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007

    Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    2008 2007

    5

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    18/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 Desember 2008 dan 2007

    1. UMUM

    a. Pendirian Perusahaan

    b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

    Dalam perkembangannya Perusahaan membagikan saham dividen tanggal 23 September 1991, penempatan

    saham koperasi tanggal 6 Oktober 1993 dan saham bonus tanggal 22 Februari 1996 masing-masing

    sebanyak 886.000 saham, 100.000 saham dan 7.860.800 saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi

    17.686.800 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan

    melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham yang

    menyebabkan adanya penambahan jumlah saham sebanyak 17.686.800 saham, sehingga jumlah saham

    yang ditempatkan menjadi 35.373.600 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

    Menyelenggarakan usaha-usaha di bidang asuransi kerugian dalam bentuk dan jenis menurut dan tunduk

    kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

    Perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

    Perusahaan berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan dan sejumlah 18 kantor

    cabang berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di Indonesia. Perusahaan sudah mulai beroperasi

    sejak didirikannya.

    Perusahaan memperoleh surat izin Menteri Keuangan No. SI-033/SHM/MK.10/1989 tanggal 22 Mei 1989

    untuk menawarkan saham kepada masyarakat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa

    Efek Surabaya). Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana pada tanggal 6 Juli 1989 sebanyak

    900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, selanjutnya Perusahaan melakukan pencatatan

    saham pendiri dan private placement pada tanggal 25 Agustus 1989 dan 7 Agustus 1990 masing-masing

    sebesar 4.500.000 saham dan 200.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, sedangkan

    Penawaran Umum Terbatas I dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1990 sebanyak 3.240.000 saham dengan

    nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 3.800 per saham dan

    sampai dengan 18 Juli 1991 telah ditempatkan sebanyak 8.840.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000

    per saham.

    PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk ("Perusahaan") didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No.

    78 dari Kartini Mulyadi S.H., notaris di Jakarta, tanggal 12 Oktober 1982 dengan nama PT Asuransi Bina

    Dharma Arta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 22 Februari 1983 dalam Surat

    Keputusan No. C2-1668.HT.01.01.TH'83. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan dan

    terakhir diubah berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah

    diaktakan dalam akta No. 147 tanggal 30 Mei 2008 dan dalam akta tersebut telah diberikan kuasa untuk

    dibuatkan Pernyataan Keputusan Rapat PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., dengan akta No. 72 tanggal 12

    Agustus 2008 dibuat oleh notaris Paulus Widodo Sugeng, S.H., notaris di Jakarta Barat yang telah

    mendapat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-

    72595.AH.01.02 tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal

    13 Oktober 2008.

    Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan No. Kep-3666/MD/1986 tanggal 29 Mei 1986 dan pasal 3

    Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi

    kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan

    usaha sebagai berikut :

    6

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    19/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    1. UMUM (Lanjutan)

    b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)

    c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan

    31 Desember 2008 31 Desember 2007

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama : Tjan Soen Eng : Tjan Soen Eng

    Komisaris Independen : Thio Gwan Po Micky : Thio Gwan Po Micky

    Komisaris : Murniaty Kartono : Murniaty Kartono

    Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 89

    tanggal 19 Desember 2001 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, disetujui

    Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek

    Terlebih Dahulu sejumlah 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham dengan harga

    penawaran perdana sebesar Rp 300 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh

    terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 70.747.200 saham seri B

    dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas II ini telah dinyatakan efektif oleh

    BAPEPAM berdasarkan surat No. 4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001 dan telah dicatatkan pada Bursa

    Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 7 Januari 2002 dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek

    Surabaya) pada tanggal 15 Januari 2002.

    Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah

    sebagai berikut :

    Kemudian, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta

    No. 164 tanggal 25 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, SE, MH, notaris di

    Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak

    Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 137.957.040 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham

    dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 350 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan

    disetor penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 240.540.480

    saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas III ini telah dinyatakan efektif

    oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. S-3251/PM/2004 tanggal 21 Oktober 2004 dan telah dicatatkan pada

    Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Nopember 2004.

    Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berita acaranya telah diaktakan dalam

    akta No. 208 tanggal 27 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., notaris di

    Jakarta, disetujui untuk membagikan saham bonus dengan rasio 10 : 3 atau sebanyak 31.836.240 saham dengan

    nilai nominal Rp 300 per saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi 137.957.040 saham yang terdiri dari

    35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 102.583.440 saham dengan nilai nominal

    Rp 300 per saham.

    7

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    20/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    1. UMUM (Lanjutan)

    c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan (lanjutan)

    31 Desember 2008 31 Desember 2007

    Dewan Direksi

    Presiden Direktur : Robert Sutanto : Robert Sutanto

    Direktur : Rudi Rusdianto : Rudi Rusdianto

    Direktur : Candra Gunawan : Candra Gunawan

    Direktur : Doddy Sjahchroerodly : Tanadi Iwan Saputra Tanjung

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

    a.

    b.

    Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 28 tentang "Akuntansi

    Asuransi Kerugian" yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan metode

    langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Mata

    uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

    Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan

    dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :

    Penyajian Laporan Keuangan

    Investasi

    Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebanyak 434 dan 387 orang (tidak

    diaudit). Jumlah imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah Rp 4.706.484.903 dan

    Rp 5.757.912.368 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007. Sementara jumlah iuran pensiun untuk dewan

    direksi adalah Rp 102.636.400 dan Rp 165.154.400 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.

    Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali

    untuk efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aset tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian

    kembali.

    Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas disajikan sesuai dengan prinsip

    akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

    (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian Laporan

    Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi perusahaan yang menawarkan

    sahamnya kepada masyarakat.

    Investasi terdiri dari deposito berjangka, saham, baik yang diperdagangkan di bursa efek maupun tidak dan

    penyertaan saham serta properti investasi.

    8

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    21/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)

    b.

    c.

    d.

    Kas dan Setara Kas

    Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid

    yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak

    tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

    Piutang Lain-lain dan Penyisihan Kerugian

    Piutang lain-lain dan penyisihan kerugian ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akunmasing-masing tertanggung pada akhir tahun.

    Investasi (lanjutan)

    Efek untuk tujuan tersedia untuk dijual terdiri dari saham dinilai dengan nilai harga pasar atau nilai wajarnya jikaperdagangannya tidak likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga

    pasar atas harga perolehan diakui sebagai keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dan disajikan sebagai

    komponen ekuitas.

    Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan sukarela. Investasi dalam bentuk deposito berjangka

    dinyatakan sebesar nilai nominal.

    Investasi dalam efek terdiri dari efek untuk tujuan diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Efek untuk tujuan

    diperdagangkan terdiri dari saham dinilai dengan harga pasar atau nilai wajar jika perdagangannya tidak

    likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga pasar atas harga perolehan

    diakui sebagai laba/(rugi) nilai efek yang belum direalisasi pada tahun berjalan dan disajikan dalam laporan laba

    rugi. Selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi) penjualan efek.

    Properti investasi merupakan bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai dan tidak

    digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Untuk pengukuran awal, pada tahun 2008 sesuai dengan PSAK

    No. 13 tentang Properti Investasi (Revisi 2007), manajemen menerapkan metode nilai wajar dan tidak

    disusutkan. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan olehpenilai independen. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam

    laporan laba rugi pada periode terjadinya.

    Investasi penyertaan saham dalam perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari 20% dari hak suara dicatat

    dengan harga perolehan. Pendapatan investasi diakui atas dasar akrual sebagai hasil investasi. Penghasilan dari

    dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.

    9

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    22/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)

    e.

    Tahun

    20

    5

    3

    5

    Kendaraan bermotor

    Peralatan kantor

    Perlengkapan kantor

    Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang

    menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang

    Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model

    biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset

    tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi

    PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan.

    Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan

    ke saldo laba.

    Bangunan

    Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai

    residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat

    ekonomis dari aset tersebut.

    Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan

    atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada,

    dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan

    dimasukkan dalam laporan laba rugi.

    Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya

    perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.

    Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam

    jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan

    dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya

    inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada

    saat terjadinya.

    Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.

    Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:

    Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya

    yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset

    siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan

    pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.

    Aset Tetap

    10

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    23/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)

    f.

    g.

    h.

    Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan

    masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1

    (satu) bulan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003,

    yang digunakan untuk jenis asuransi selain kendaraan. Sedangkan untuk asuransi kendaraan menggunakan

    persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu

    sebesar 40% dari premi neto.

    Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan

    pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.

    Pengakuan pendapatan premi, piutang premi dan premi yang belum merupakan pendapatan

    Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi

    kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto.

    Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-

    benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali

    piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi.

    Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri

    Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain.

    Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah

    pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/

    atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahunmaka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari

    reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.

    Reasuransi

    Untuk mengurangi resiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang

    ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan

    perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian

    reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi

    yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of

    loss ), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.

    Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi

    penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat

    timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat

    realisasi.

    11

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    24/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)

    h.

    i.

    j.

    k.

    1 (satu) Euro

    1 (satu) Dollar Amerika Serikat

    1 (satu) Dollar Singapura

    1 (satu) Dollar Australia

    1 (satu) Dollar Hong Kong

    1 (satu) Filipina Peso1 (satu) Yen Jepang

    Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri (lanjutan)

    1.208

    231 279

    1.413

    83

    7.562

    Komisi - bersih

    8.229

    Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan

    pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan

    pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatatsebagai pengurang beban komisi.

    6.5027.579

    121

    15.885

    Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal neraca masih dalam proses

    penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported /IBNR).

    Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode

    berjalan dan periode lalu.

    Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah

    dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut:

    Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

    Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan

    dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos

    aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.

    2008 2007

    15.441

    1 (satu) Poundsterling Inggris

    Biaya Dibayar Dimuka

    Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan

    metode garis lurus.

    9.41910.950

    18.804

    13.760

    12

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    25/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)

    l.

    m.

    n.

    o.

    Pajak Penghasilan

    Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan

    keberatan, pada saat keputusan keberatan tersebut telah ditetapkan.

    Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa apakah dilaksanakan dengan

    atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa

    diungkapkan dalam laporan keuangan.

    Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata

    tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

    Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metodeProjected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan

    kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan

    metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atauvested, dan sebaliknya akan

    diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi

    vested.

    Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang menpunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang

    memiliki hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 "Pengungkapan

    Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai

    hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan

    transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.

    Laba Per Saham

    Transaksi Hubungan Istimewa

    Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Perusahaan

    menerapkan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan untuk

    tujuan komersial dan pajak. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal

    yang dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal

    pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

    Imbalan pasca Kerja

    Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang

    Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan

    imbalan pasca kerja ini.

    13

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    26/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)

    o.

    p.

    q.

    r.

    Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa

    pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbedadengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

    Penggunaan Estimasi

    Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, mensyaratkan manajemen untuk

    membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan

    ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode

    mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.

    Imbalan pasca Kerja (lanjutan)

    Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan

    komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

    Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian

    laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen

    sekunder adalah segmen geografis.

    Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti

    disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum

    diakui.

    Informasi Segmen

    Penurunan Nilai Aset

    Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran yang dapat diperoleh kembali (recoverable

    amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan

    apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan nilai

    diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.

    14

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    27/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    3.

    a. Deposito wajib:

    Pihak ketiga

    Dalam mata uang Rupiah

    PT Bank Mandiri Tbk

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

    Jumlah deposito wajib

    b. Deposito sukarela:

    Pihak ketiga

    Dalam mata uang Rupiah

    PT Bank Permata Tbk

    PT Bank International Indonesia TbkPT Bank Mandiri Tbk

    PT Bank Central Asia Tbk

    PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk)

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

    PT Bank Bukopin Tbk

    PT Bank Windu Kencana Int'l Tbk (d/h PT Bank Multicor)

    PT Bank Danamon Tbk

    PT Bank Negara Indonesia Tbk

    PT Bank UOB Indonesia

    PT Bank Pan Indonesia Tbk

    PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk

    Standard Chartered Bank

    PT Bank UOB BuanaPT Bank Ekonomi Raharja Tbk

    PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk)

    Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 milyar)

    Jumlah deposito sukarela

    Jumlah deposito berjangka

    -

    -

    11.500.000

    3.000.000

    17.000.000

    5.000.000

    5.500.000

    5.000.000

    5.000.000

    8.500.000

    -

    1.050.000

    177.702.844

    175.752.844

    Tingkat bunga rata-rata dari deposito wajib dan sukarela pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 7,87 %

    per tahun dan 7,24% per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah.

    51.457.940

    -

    7.900.000

    Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan q.q.

    Perusahaan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1992 tanggal 30 Oktober 1992

    pasal 7 ayat 1 (disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1999) dan surat keputusan Menteri Keuangan

    Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Besarnya deposito wajib adalah 20% dari

    minimum modal yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi net (Net Earned Premium ). Manajemen berpendapatbahwa besarnya deposito wajib Perusahaan telah memenuhi ketentuan di atas.

    2.785.000

    1.000.000

    2.000.000

    3.767.844

    2.000.000 -

    25.000.000

    25.000.000

    1.050.000

    12.617.844

    17.535.000

    2.000.000

    12.100.000

    10.000.000

    11.000.000

    -

    950.000

    8.000.000

    3.005.096

    10.000.000

    6.000.000

    -

    100.000

    Rp'000

    1.850.000

    100.000

    1.950.0001.950.000

    Rp'0002008 2007

    1.850.000

    DEPOSITO BERJANGKA

    49.507.940

    15

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    28/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    4. EFEK

    Tersedia untuk dijual:

    Saham

    PT Buana Finance Tbk

    PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

    Ditambah kenaikan harga pasar efek yang

    belum direalisasikan

    Ditambah kenaikan/(dikurangi penurunan) harga pasar

    efek yang belum direalisasikan

    Jumlah efek untuk tujuan tersedia untuk dijual

    Jumlah efek

    5. PENYERTAAN SAHAM

    PT Zurich Insurance Indonesia

    PT Watson Wyatt Purbajaga

    Perusahaan Asuransi Risiko Khusus

    PT Watson Wyatt Indonesia

    PT Menara Proteksi Indonesia8,513,989

    Berdasarkan Akta No. 100 tanggal 20 November 2007, Perusahaan memperoleh pendapatan dividen saham bersih

    PT Zurich Insurance Indonesia untuk tahun buku 2006 sebesar Rp 3.000.000.000 sehingga persentase penyertaan

    saham Perusahaan atas PT Zurich Insurance Indonesia per tanggal 31 Desember 2007 sebesar 8,13%.

    295,100

    6,605,036

    1,425,000

    20,000

    168,853

    6,605,036

    168,853

    1,425,000

    295,100

    8,513,989

    Pihak ketiga

    23,373,209

    2008

    6,908,931

    14,593,976

    63,571,259

    8,725,080

    Rp'000

    56,917,654

    Persentase

    Kepemilikan

    2007

    Rp'000

    8.13%

    70,480,190

    Jumlah

    2008

    56,917,654

    70,480,190

    9,644,195

    Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 18 April 2007 mengenai RUPS Luar Biasa PT Buana Finance Tbk, Perusahaan

    memperoleh pendapatan dividen kas bersih untuk laba tahun buku 2006 sebanyak Rp 573.580.000. Berdasarkan

    Akta No. 16 tanggal 18 April 2007 mengenai RUPS Luar Biasa PT Buana Finance Tbk, Perusahaan memperoleh

    pendapatan dividen saham bersih untuk laba tahun buku 2006 sebanyak 26.992.000 lembar saham sebesar Rp

    15.385.440.000.

    (1,816,149)

    %

    Rp'0002007

    47,273,459

    Rp'000

    20,000

    919,115

    40,750,861 32,679,483

    9,306,274

    31,444,587

    9,306,274

    19.00%

    0.20%

    8,725,080

    19.43%

    0.60%

    22,820,398

    Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37)

    16

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    29/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    6. PROPERTI INVESTASI

    7. KAS DAN BANK

    345,885

    Property investasi Perusahaan berupa bangunan yang terletak di Jl Jend.Sudirman Kav.59 No.77 Blok A Lt.18 (B-C

    D) dan Lt.28 (A-B-C-D), Jakarta Selatan. Saat ini properti tersebut disewakan kepada pihak ketiga (catatan 33).

    Property investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan Laporan Penilaian dari

    PT Inti Utama Penilai, penilai independen sesuai dengan laporannya tanggal 27 Februari 2009 No.

    IUP/PV/02143/2009 (IIC0209) dan IUP/PV/02143/2009 (IIC0209).

    PT Bank Mega Tbk

    Rp'000Rp'000

    PT Bank Mandiri Tbk 4,683,596

    2,005,209

    19,408,466

    1,076,607

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

    2,424,507

    Bangkok Bank Limited

    212,485

    PT Bank Haga

    719,561

    211,490

    11,814,802

    Kas

    553,303

    ABN Amro

    Rp'000

    2008

    1,038,450

    24,693,775

    Pihak ketiga

    PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

    Bank

    Lainnya (dibawah Rp 200 juta)

    11,751,186

    9,991,442

    1,258,932

    24,693,775

    2007

    65,211

    2008

    975,033

    157,519

    3,673,577

    Metode dan asumsi utama yang digunakan adalah metode pendekatan data pasar dimana nilai ruang kantorditentukan atas dasar perbandingan terhadap transaksi jual-beli yang baru saja terjadi atas ruang-ruang kantor

    sejenis disekitarnya. Pada tahun 2007 bangunan dicatat sebesar harga perolehan.

    PT Bank Central Asia Tbk

    Rp'000

    2007

    63,616

    358,428

    465,999

    19,343,255

    252,296

    669,921 20,201

    Harga perolehan

    Laba penilaian investasi jangka panjang (catatan 33)

    Jumlah properti investasi

    -

    24,693,775

    Selisih nilai revaluasi atas penilaian bangunan sebesar Rp 1.817.224.684 diakui pada laba rugi periode berjalan.

    26,511,000

    1,817,225

    PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk)

    17

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    30/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    7. KAS DAN BANK (Lanjutan)

    Kas dan bank berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

    Dalam mata uang Rupiah

    Dalam mata uang US Dollar

    Dalam mata uang SGD Dollar

    Dalam mata uang Filipina Peso

    8. PIUTANG PREMI

    PT Buana Finance Tbk

    Pihak ketiga

    Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur :

    Kurang dari 60 hari

    Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari

    Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari

    Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

    Dalam mata uang Rupiah

    Dalam mata uang US Dollar

    Dalam mata uang SGD Dollar

    Dalam mata uang YenDalam mata uang Euro

    4.848.745

    60.197.301

    46.437

    2008

    56.835.913

    53.016.633

    261.544

    Rp'000

    60.644.412

    Rp'000

    2.443

    Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih dan atas piutang premi yang

    tidak dapat ditagih tersebut dibebankan pada tahun berjalan.

    53.596.550

    1.601.690 2.779.034

    2007

    56.835.913

    2007

    Rp'000

    56.835.913

    1.637.673

    77.929

    557

    60.644.412

    472.890

    Rp'000

    60.644.412

    56.496.866

    2008

    1.152.354

    Rp'000

    11.814.802

    1.757 -

    56.514.077

    33.289

    10.660.035

    656

    Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :

    60.171.522

    Rp'0002008

    563

    Rp'000

    335.336

    11.412

    339.047

    339.047 472.890

    2007

    2007

    635.230

    Rp'000

    19.408.466

    2008

    18.772.673

    18

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    31/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    8. PIUTANG PREMI (Lanjutan)

    9. PIUTANG REASURANSI

    PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

    Pihak ketiga

    Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd

    PT Reasuransi Internasional Indonesia

    JLT Risk Solutions Asia

    Reasuransi Nasional Indonesia

    Benfield Greig Asia Ltd

    Asuransi Jasa Raharja Putera

    Lainnya (dibawah Rp 150.000.000)

    Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur:

    Kurang dari 60 hari

    Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari

    Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari

    Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

    Dalam mata uang Rupiah

    Dalam mata uang US Dollar

    Rp'000

    87.843

    571.556

    1.102.045

    2007

    Rp'000

    232.526

    Rp'000

    3.870.122

    Rp'000

    Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :

    351.833

    1.158.078

    3.870.122

    213.996

    935.801

    1.762.894

    1.381.075

    3.870.122

    525.512

    313.159 148.944

    351.833

    51.327

    1.762.894

    58.641

    1.474.534

    2.701.795

    2007

    2007

    Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang

    diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang

    dari 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 piutang premi yang diperkenankan masing-masing sebesar

    Rp 53.596.549.974 dan Rp 53.016.633.378.

    288.360

    2008

    Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi

    atas penyerahan sebagian resiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih.

    Rp'000

    419.345

    2008

    224.025

    573.006

    381.819385.905

    2008

    3.484.217

    Rp'000

    -

    482.089

    288.360

    118.554

    707.597

    3.518.289

    1.762.894

    19

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    32/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    9. PIUTANG REASURANSI (Lanjutan)

    10. UANG MUKA KLAIM

    11. PIUTANG LAIN-LAIN

    12.

    Piutang bunga deposito

    2.275.655

    (1.500.000)

    Merupakan pinjaman kepada pegawai dan tidak dikenakan bunga. Saldo piutang hubungan istimewa per tanggal 31

    Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp 2.586.212.120 dan Rp 2.957.548.000 (catatan 37).

    Lain-lain

    2.371.664

    Piutang pada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi) merupakan piutang tanpa bunga. Pada tahun 2003, PT

    Dharmala Sakti Sejahtera Tbk telah dilikuidasi dan kepemilikan sahamnya di Perusahaan telah dialihkan ke pihak

    lain sehingga saat ini bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2005, Perusahaan

    memperoleh pengembalian yang berasal dari pembagian harta dari kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk

    sebesar Rp 2.817.202. Perusahaan telah membentuk penyisihan kerugian atas piutang tersebut dan manajemen

    berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak

    tertagihnya piutang ini.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi

    yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang

    berumur sampai dengan 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 piutang premi yang diperkenankan

    masing-masing sebesar Rp 2.701.794.643 dan Rp 573.005.901.

    3.053.694

    2008

    1.574.717

    703.322

    2.137.290

    Rp'000 Rp'000

    1.574.717

    PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA

    Merupakan uang muka klaim atas klaim-klaim yang masih dalam proses penyelesaian yang dibayarkan kepadatertanggung pihak ketiga. Saldo uang muka klaim per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah

    sebesar Rp 1.670.725 dan Rp 8.221.499.

    2007

    159.657

    Penyisihan kerugian

    Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan

    berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.

    PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi)

    (1.500.000)

    20

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    33/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    13.

    Biaya perolehan :Pemilikan langsung

    JumlahAkumulasi penyusutan :

    Pemilikan langsung

    Jumlah

    Nilai buku

    2.788.563 1.069.571

    30.628.138

    14.552.723

    Nilai buku

    Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :

    4.159.058

    624.940Perlengkapan Kantor

    Kendaraan

    ASET TETAP

    14.864.680

    21.350.884

    Rp'000

    3.939.858 2.713.335

    Rp'000

    2008

    Tanah 1.578.701

    Peralatan Kantor

    Saldo awal

    14.864.680

    Kendaraan

    21.350.884

    Kendaraan

    Nilai buku 28.198.884

    1.015.677

    3.060.932

    4.734.407

    1.113.451

    4.116.845

    2.197.597

    3.166.604

    17.161.761

    -

    -

    2.713.335

    Perlengkapan Kantor

    Rp'000

    Bangunan

    130.032

    6.707.571

    Biaya perolehan :

    3.384

    243.475

    Rp'000 Rp'000

    52.944.092

    43.063.564

    9.284.678

    24.699.692

    52.944.092

    43.063.564

    14.864.680

    2 0 0 8

    PenambahanSaldo awal Pelepasan

    17.161.761

    Rp'000

    3.384.558

    9.125.170

    473.576

    48.463

    Peralatan Kantor

    3.448.643

    28.198.884

    11.374.4342.492.739

    3.348.808

    17.161.761

    52.944.092

    2007

    Peralatan Kantor

    Akumulasi penyusutan :

    1.408.193 1.642.147

    Bangunan 4.498.009

    Perlengkapan Kantor

    -

    Pelepasan

    2.764.723 3.384

    3.293.252

    2.431.551

    1.819.764

    7.347.149

    43.063.564

    1.237.534

    22.621.109

    357.667

    Tanah

    175.395

    6.707.571

    3.760.600

    Akumulasi penyusutan :

    1.445.620

    103.838

    7.595.640

    Rp'000

    -

    Penambahan

    1.226.523

    2 0 0 7

    45.180.861

    3.111.229

    Peralatan Kantor

    Kendaraan

    Perlengkapan Kantor

    7.913.025

    2.431.551

    6.867.150

    28.198.884

    6.283.848183.420

    2.764.723

    3.384.558

    5.416.856

    4.292.036

    Saldo akhir

    1.050.412

    2.404.159

    2.157.300

    174.233

    4.749.853

    Rp'000

    2.743.184

    3.949.001

    Rp'000

    48.463

    6.283.848

    35.782.331

    3.166.604

    Biaya perolehan :

    35.782.331

    3.119.006

    Rp'000

    Bangunan

    197.543

    Saldo akhir

    9.125.170

    Bangunan

    12.284.687

    43.063.564

    1.409.688

    14.864.680

    2.188.246

    21

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    34/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    13.

    14.

    15.

    Pihak ketiga

    Hutang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

    Dalam mata uang Rupiah

    Dalam mata uang US Dollar

    11.266.059

    HUTANG KLAIM

    Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan. Sisa umur hak atas tanah

    tersebut berkisar antara 2 tahun sampai 27 tahun dan dapat diperpanjang. Hak atas tanah sejumlah Rp 816.417.643

    masih diproses agar tercatat atas nama Perusahaan.

    1.149.997

    2008

    Uang jaminan

    2007

    ASET TETAP (Lanjutan)

    Materai dan barang cetakan

    1.233.364

    11.368.765

    11.368.765

    2008

    Rp'000

    2008

    5.737.447

    2007

    Rp'000 Rp'000

    996.438

    1.319.762

    236.926 169.765

    5.737.447

    11.368.765

    2007

    Rp'000

    Rp'000Rp'000

    509.017

    Merupakan hutang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari

    pihak penilai maupun tidak. Rincian hutang klaim sebagai berikut:

    5.228.430

    ASET LAIN-LAIN

    102.706

    5.737.447

    Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan

    lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 34.708.353.204

    dan Rp 15.587.141.930 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang

    dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset tetap dapat terealisasi seluruhnya sehingga

    tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.

    Uang jaminan merupakan aset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa dan keanggotaan klub.

    22

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    35/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    16.

    17.

    Kebakaran

    81.402.243 11.967

    Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :

    10.775.736

    115.638.549

    305.946

    50.414.304

    Rangka kapal

    50.108.358

    Rp'000

    30.428.500

    2008

    50.414.304

    65.224.245

    Rekayasa

    Rp'000

    Saldo awal

    Pengangkutan

    Saldo akhir

    Perusahaan menerapkan perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan sebesar 40% dari jumlah premi

    bruto dikurangi premi reasuransi dan komisi bersih.

    50.414.304

    5.814

    163.947

    Saldo awal

    2008

    2008

    115.638.549

    787.171

    Rangka kapal

    2007

    2007

    15.390.423

    PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN

    Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan

    Aneka

    Rp'000

    3.016.123

    Rp'000

    -

    Saldo akhir

    1.697.554Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri

    Kendaraan bermotor

    Rp'000

    2007

    15.390.423

    13.692.869

    659.529

    Kenaikan estimasi klaim sendiri dihitung dengan cara sebagai berikut :

    2007

    Kendaraan bermotor 12.474.566

    Rekayasa

    Aneka

    Pengangkutan

    Rp'000

    2.777.738

    (7.455)

    14.450

    2008

    ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI

    19.140.752

    261.981 908.554

    19.897.958

    36.195.487

    15.390.423

    Kebakaran 1.477.216

    62.823

    245.923

    172.029 65.365

    300.775

    4.507.535

    Rp'000 Rp'000

    19.897.958

    23

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    36/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    18.

    PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

    Pihak ketiga

    CBR Asia

    PT Reasuransi Nasional Indonesia

    PT Reasuransi Internasional Indonesia

    PT Tugu Reasuransi Indonesia

    JLT Risk Solution AsiaLainnya (dibawah Rp 100 juta)

    Hutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

    Dalam mata uang Rupiah

    Dalam mata uang US Dollar

    Dalam mata uang Singapura Dollar

    Dalam mata uang Yen Jepang

    Dalam mata uang Euro

    19.

    Pihak ketiga

    Hutang komisi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

    Dalam mata uang Rupiah

    Dalam mata uang US Dollar

    Dalam mata uang Singapura Dollar

    Dalam mata uang Yen Jepang

    12.141

    20072008

    Rp'000

    Rp'000

    2008

    Rp'000

    26.350.036

    13.865

    2007

    26.211.055

    Rp'000

    768.656

    4.189.471

    2007

    HUTANG REASURANSI

    2008

    Merupakan kewajiban kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim.

    Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :

    Rp'000

    171.091306.908

    221.498

    249.511

    188.655

    212.373

    249.511

    25.000.000

    15.071

    775.209

    5.950.187

    Rp'000

    775.209

    5.950.187

    Rp'000

    HUTANG KOMISI

    26.350.036

    146.925

    146.280

    149.316

    241.512

    146.925

    -

    628.284

    5.837.061

    117.040

    76.105

    1.114

    -

    2.886

    2.553

    8.989

    26.100.525

    4.366

    -

    4.294.026

    2008

    Rp'000

    2007

    4.294.026

    5.950.187

    88.048 89.478

    8.076

    14.659

    4.294.026

    Merupakan hutang atas komisi kepada broker dan agen asuransi Perusahaan.

    24

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    37/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    20. PERPAJAKAN

    a. Pajak di bayar di muka

    Pajak penghasilan pasal 23

    Pajak penghasilan pasal 25

    b. Hutang pajak

    Pajak penghasilan pasal 21

    Pajak penghasilan pasal 23/26Pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2

    c. Pajak penghasilan badan

    Laba sebelum pajak penghasilan menurut

    laporan laba rugi

    Dikurangi:Perbedaan tetap

    Beban pajak dan lainnya

    Laba/(rugi) penilaian investasi jangka panjang

    Beban asuransi

    Sumbangan

    Perbaikan dan pemeliharaan

    Pendidikan dan latihan

    Jamuan dan representasi

    Pendapatan bunga

    Lain-lain

    Perbedaan waktuPenyusutan aset tetap

    Penyisihan uang jasa karyawan

    Klaim IBNR

    Kenaikan/(penurunan) premi yang belum

    merupakan pendapatan

    Rugi penjualan aset tetap

    5.368.353

    809.977

    8.115.347

    940

    (9.658.188)

    4.151

    2008

    (758.498)

    (1.815.251)

    12.327.455

    1.037.614

    48.324

    111.510

    423.700

    34.418

    37.880

    -

    (2.347.896)

    (293.315)

    771.611

    (2.318.500)

    1.989.325 (3.294.933)

    83.843

    385.340 649.119

    154.323

    5.405.448

    Rp'000

    1.628.811

    21.963.027

    928.847

    Rekonsiliasi antara perhitungan pajak kini dengan pajak menurut fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk

    tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

    109.711

    Rp'000

    1.618.221

    (422.966)

    409.776

    (3.423.720)

    845.564

    Rp'000

    274.320

    Rp'000

    979.299

    2007

    19.999.221

    1.556.042

    -

    Rp'000

    62.179

    2008

    9.159

    (1.817.225)

    2.208.594

    2007

    1.903.131

    274.320

    Rp'000

    2007

    1.934.274

    2008

    25

  • 7/22/2019 ABDA Annual Report 2008

    38/53

    PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

    31 Desember 2008 dan 2007

    20. PERPAJAKAN (Lanjutan)

    c. Pajak penghasilan badan (lanjutan)

    Laba fiskal tahun berjalanLaba fiskal tahun 2007Laba fiskal tahun 2006Rugi fiskal tahun 2005Rugi fiskal tahun 2004Rugi fiskal tahun 2003

    Jumlah kompensasi rugi fiskal

    umu as rug s a

    d. Estimasi pajak penghasilan tangguhan

    Aset pajak tangguhan :Rugi fiskal yang dapat dikompensasiKlaim IBNRPenyisihan piutang lain-lainPenyisihan uang jasa karyawanPenyusutan aset tetap

    Kewajiban pajak tangguhan :Premi yang belum merupakan

    pendapatan

    Rp'000

    (44.890.592)(12.598.020) (12.598.020)

    3.109.476

    (11.288)253.669

    419.740

    Pajak tangguhan

    Rp'000

    (5.911.772)9.021.248

    (8.173.252)

    231.483(3.591.216)

    461.485

    450.000

    10.518.505

    (3.359.733)

    450.1971.016.403762.734

    31 Desember 2007Rp'000

    122.933

    di laporan laba rugi 31 Desember 2008

    450.000-

    Rp'000

    542.673(6.508.569) 4.009.936

    (13.366.453) (35.061.684)

    2008

    Di bulan September 2008, Dewa