abaut chip important thing
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
1/44
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pengumpulan Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil pengumpulan
data historis perusahaan. Data awal yang dikumpulkan merupakan data-data mengenai
frekuensi keluhan konsumen atas produk Pet Resin selama selang waktu Januari-
November 2006. Data inilah yang akan menjadi dasar penentuan pada lini produksi
mana penelitian ini akan difokuskan. Selanjutnya penelitian akan dilakukan mengikuti
urutan Define – Measure – Analyze – Improve - Control atau yang dikenal dengan
DMAIC.
5.2 Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data tahapan yang diambil terbagi atas 5 bagian yaitu
Define – Measure – Analyze – Improve – Control (DMAIC). Tahapan DMAIC ini
merupakan suatu tahapan yang dilakukan berulang atau membentuk siklus untuk
peningkatan dan pengendalian kualitas.
5.2.1 Tahap Define (Definisi)
Tahap Definisi merupakan tahapan pertama yang dilakukan dalam perbaikan dan
pengendalian kualitas dengan metode DMAIC. Pada tahap definisi ini dilakukan
penetapan project statement. Project statement disini merupakan penjelasan singkat
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
2/44
69
mengenai latar belakang dilakukannya perbaikan dan pengendalian kualitas dengan
metode DMAIC ini dan tujuan apa yang ingin dicapai. Pada tahap ini juga akan
dilakukan penggambaran proses produksi yang terjadi di PT. Petnesia Resindo. Proses
penggambaran proses produksi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang baik
terhadap proses produksi yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan akan mudah
dilakukan.
5.2.1.1 Project Satement
Yang menjadi latar belakang masalah dalam penerapan perbaikan dan
pengendalian kualitas dengan metode DMAIC ini adalah masih tingginya tingkat
keluhan dari pelanggan atas produk pet resin yang diproduksi PT. Petnesia Resindo.
Untuk lebih mengerti mengenai kebutuhan konsumen yang sebenarnya berikut disajikan
VOC (Voice Of Customer ) yang menggambarkan kebutuhan konsumen atas produk pet
resin PT. Petnesia Resindo. VOC atas produk Pet Resin diantaranya:
1. Pet Resin yang dihasilkan memiliki IV dalam range skala 0.80 – 0.84
2. Pet Resin yang dihasilkan bebas dari kandungan metal ataupun unsur lain
3. Pet Resin yang dihasilkan tidak berwarna (standar hasil = putih)
4. Kandungan Asetaldehide kurang dari 2 ppm
5. Pet Resin yang dihasilkan memiliki bentuk sempurna (tidak ada yang menempel)
Berdasarkan Voice Of Customer inilah pada tahapan selanjutnya dilakukan
analisa, keluhan apa saja yang diberikan konsumen atas produk Pet Resin PT. PNR.
Berikut ditampilkan informasi yang menunjukkan frekuensi keluhan konsumen atas
produk Pet Resin PT. Petnesia Resindo selama periode Januari – November 2006.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
3/44
Tabel 5.1 Frekwensi Keluhan Pelanggan 2006
Month Complaint (times) Month Complaint (times) Month
January 10 January 9 January
February 5 February 3 February
March 4 March 5 March
April 0 April 8 AprilMay 7 May 7 May
June 9 June 6 June
July 5 July 2 July
August 12 August 9 August
September 5 September 6 September
October 9 October 13 October
November 14 November 8 November
Total Complaints 80 Total Complaints 76 Total Complaints
4CTD 5CTD
Sumber : Data Divisi Marketing PT. Petnesia Resindo
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
4/44
71
Dari data kontribusi masing-masing lini produksi terhadap keluhan yang
ditampilkan pada tabel 5.1 dapat dirangkum dalam diagram pareto berikut:
Grafik 5.1 Diagram Pareto Kontribusi atas Keluhan Januari-November 2006
Sumber : Pengolahan Data
Dari diagram pareto diatas terlihat bahwa kontributor terbesar atas terjadinya
keluhan dari customer adalah lini produksi 6 CTD, yaitu sebesar 42.9%. Oleh karena
itulah penulis memusatkan penelitiannya pada kontributor keluhan terbesar yaitu pada
lini produksi 6 CTD.
C o u n t
P e r c e n t
Keluhan Produk Lini ProduksiCount
45.1 73.2 100.0
128 80 76
Percent 45.1 28.2 26.8
Cum %
5 CTD4 CTD6 CTD
300
250
200
150
100
50
0
100
80
60
40
20
0
Pareto Chart of Keluhan Produk Lini Pr oduksi
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
5/44
72
5.2.1.2 SIPOC
Berikut adalah tabel yang menunjukkan SIPOC (Supllier –Input–Process–
Output–Customer) dari lini produksi 6 CTD.
Tabel. 5.2 Tabel SIPOC 6CTD
SIPOC Analysis and Map == 6 CTD Production Process
Suppliers Inputs Process Outputs Customers
Liquid State
Polymerization
Chip Pet
Resin
dengan IV =
0.590 dl/g
dan
berwarna
bening
Proses yang terjadi : Chip Pet Resin hasil proses
Liquid State Polymerization (LSP) mengalami proses
pemanasan bertahap sampai mencapai tingkat
viskositas yang diinginkan dan berwarna putih susu.
PET ResinPackaging/
Warehouse
Process Map
5.2.2 Tahap Measure (Pengukuran)
Untuk dapat menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas ataupun
meningkatkannya, tindakan pengukuran terhadap kualitas merupakan suatu tindakan
yang perlu dilakukan perusahaan. Dalam proses peningkatan kualitas dengan metode
DMAIC, terdapat tahapan measure yang harus dilakukan. Tahapan yang merupakan
pengukuran-pengukuran terhadap fakta-fakta yang kualitas yang terjadi akan berguna
untuk pengayaan informasi dalam proses peningkatan kualitas. Dalam tahap measure,
hal-hal yang dilakukan meliputi, penentuan karakteristik Critical To Quality (CTQ), dan
pengukuran kestabilan proses produksi 6CTD.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
6/44
73
5.2.2.1 Penentuan Critical To Quality (CTQ)
Tahapan penentuan Critical to Quality (CTQ) bertujuan untuk menunjukkan hal-
hal apa saja yang merupakan faktor kritis dalam kualitas produk pet resin dari PT.
Petnesia ResindoHal-hal yang termasuk dalam CTQ dari produk pet resin PT. Petnesia
Resindo adalah :
• Intrinsic Viscosity (IV)
• Metal Content
• Chip Color (CC)
• Asetaldehide (AA)
• Size
• Bag Condition (Bag)
5.2.2.2 Pembuatan Peta Kendali
Untuk melakukan perbaikan atas lini produksi 6CTD, tentu lebih dahulu
diperlukan kestabilan proses yang terjadi pada lini produksi tersebut. Peta kendali yang
digunakan adalah peta kendali p, dan berikut adalah data produksi dalam periode
pengamatan 1-31 Desember 2006.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
7/44
74
Tabel 5.3 Data Pengamatan Lini Produksi 6CTD periode 1-31 Desember 2006
Desember 1 1 360 3 0.0083333332 2 360 5 0.013888889
3 3 360 16 0.044444444
4 4 360 11 0.030555556
5 5 360 22 0.061111111
6 6 360 6 0.016666667
7 7 360 7 0.019444444
8 8 360 1 0.002777778
9 9 360 2 0.005555556
10 10 360 8 0.022222222
11 11 360 3 0.00833333312 12 360 8 0.022222222
13 13 360 5 0.013888889
14 14 360 14 0.038888889
15 15 360 2 0.005555556
16 16 360 2 0.005555556
17 17 360 23 0.063888889
18 18 360 1 0.002777778
19 19 360 23 0.063888889
20 20 360 2 0.005555556
21 21 360 2 0.00555555622 22 360 5 0.013888889
23 23 360 2 0.005555556
24 24 360 1 0.002777778
25 25 360 6 0.016666667
26 26 360 1 0.002777778
27 27 360 8 0.022222222
28 28 360 1 0.002777778
29 29 360 4 0.011111111
30 30 360 23 0.063888889
31 31 360 11 0.030555556TOTAL 11160 228
Bulan Tanggal Pengamatan
Ke
Production
Qty (Bag)
Jumlah
Cacat
(Bag)
Proporsi
Sumber : Data Pt. Petnesia Resindo
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
8/44
75
Perhitungan yang dilakukan untuk peta kendali p adalah sebagai berikut.
1. Central Limit
CL =oduksi
Cacat
Pr
CL =11160
228
CL = 0.020430108
2. Upper Control Limit
( )
i
i
nUCL
n
p p pUCL
97957,0*020430108.03020430108.0
1*3
+=
−+=
3. Lower Control Limit
( )
i
i
n LCL
n
p p p LCL
97957,0*020430108.03020430108.0
1*3
−=
−−=
Hasil perhitungan LCL dan UCL dari data pengamatan dapat dilihat dalam tabel berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
9/44
76
Tabel 5.4 UCL dan LCL peta p
Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.020430108 0.042797896
2 2 360 5 0.013888889 0 0.020430108 0.0427978963 3 360 16 0.044444444 0 0.020430108 0.042797896
4 4 360 11 0.030555556 0 0.020430108 0.042797896
5 5 360 22 0.061111111 0 0.020430108 0.042797896
6 6 360 6 0.016666667 0 0.020430108 0.042797896
7 7 360 7 0.019444444 0 0.020430108 0.042797896
8 8 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896
9 9 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896
10 10 360 8 0.022222222 0 0.020430108 0.042797896
11 11 360 3 0.008333333 0 0.020430108 0.042797896
12 12 360 8 0.022222222 0 0.020430108 0.042797896
13 13 360 5 0.013888889 0 0.020430108 0.042797896
14 14 360 14 0.038888889 0 0.020430108 0.04279789615 15 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896
16 16 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896
17 17 360 23 0.063888889 0 0.020430108 0.042797896
18 18 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896
19 19 360 23 0.063888889 0 0.020430108 0.042797896
20 20 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896
21 21 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896
22 22 360 5 0.013888889 0 0.020430108 0.042797896
23 23 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896
24 24 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896
25 25 360 6 0.016666667 0 0.020430108 0.042797896
26 26 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896
27 27 360 8 0.022222222 0 0.020430108 0.042797896
28 28 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896
29 29 360 4 0.011111111 0 0.020430108 0.042797896
30 30 360 23 0.063888889 0 0.020430108 0.042797896
31 31 360 11 0.030555556 0 0.020430108 0.042797896
TOTAL 11160 228
Bulan Tanggal
Penga
matan
Ke
P
UCL
P
LCL CL
Production
Qty (Bag)
Jumlah
Cacat
(Bag)
P
Setelah melakukan perhitungan CL, UCL, dan LCL seperti pada tabel diatas maka dapat
dibuat peta kendali p, dengan menggunakan minitab seperti ditunjukkan pada grafik
berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
10/44
77
Grafik 5.2 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6 CTD
Sumber : Pengolahan Data
Dari peta kendali P diatas terlihat bahwa terdapat 5 data yang keluar dari data control,
yaitu data ke-3, data ke-5, data ke-17, ke-19, dan ke-30. Maka kelima data tersebut akan
diabaikan dan tidak disertakan dalam pembuatan peta kendali p revisi berikut:
Sample
P r o p o r t i o n
3128252219161310741
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00
_ P=0.02043
UCL=0.04280
LCL=0
1111
1
P Chart of Jumlah Cacat
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
11/44
78
1. Central Limit
CL =oduksi
Cacat
Pr
CL =9360121
CL = 0.01292735
2. Upper Control Limit
( )
i
i
nUCL
n
p p pUCL
987973,0*01292735.0301292735.0
1*3
+=
−+=
3. Lower Control Limit
( )
i
i
n LCL
n
p p p LCL
987973,0*01292735.0301292735.0
1*3
−=
−−=
Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasil perhitungan seperti yang ada
pada tabel berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
12/44
79
Tabel 5.5 Perhitungan UCL dan LCL peta p (revisi)
Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.01292735 0.030788085
2 2 360 5 0.013888889 0 0.01292735 0.030788085
4 3 360 11 0.030555556 0 0.01292735 0.030788085
6 4 360 6 0.016666667 0 0.01292735 0.030788085
7 5 360 7 0.019444444 0 0.01292735 0.030788085
8 6 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085
9 7 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085
10 8 360 8 0.022222222 0 0.01292735 0.030788085
11 9 360 3 0.008333333 0 0.01292735 0.030788085
12 10 360 8 0.022222222 0 0.01292735 0.030788085
13 11 360 5 0.013888889 0 0.01292735 0.030788085
14 12 360 14 0.038888889 0 0.01292735 0.030788085
15 13 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.03078808516 14 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085
18 15 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085
20 16 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085
21 17 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085
22 18 360 5 0.013888889 0 0.01292735 0.030788085
23 19 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085
24 20 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085
25 21 360 6 0.016666667 0 0.01292735 0.030788085
26 22 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085
27 23 360 8 0.022222222 0 0.01292735 0.03078808528 24 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085
29 25 360 4 0.011111111 0 0.01292735 0.030788085
31 26 360 11 0.030555556 0 0.01292735 0.030788085
TOTAL 9360 121
Pengamatan
KeTanggalBulan
P
LCL CL
P
UCL
Production
Qty (Bag)
Jumlah
Cacat (Bag) P
Data-data diatas kemudian diplot dalam peta kendali P seperti terlihat dalam gambar
grafik 5.2 sebagai berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
13/44
80
Sample
P r o p o r t i o n
252219161310741
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00
_ P=0.01293
UCL=0.03079
LCL=0
1
P Chart of Jumlah Cacat
Grafik 5.3 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6CTD (revisi1)
Sumber : Pengolahan Data
Dari grafik 5.2, dapat diketahui bahwa masih ada data yang out of control sehingga
masih diperlukan revisi kembali, dengan tidak menyatakan data tersebut yaitu data
pengamatan ke-12.
Berikut adalah penghitungan dari data produksi 6CTD (untuk revisi2)
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
14/44
81
1. Central Limit
CL =oduksi
Cacat
Pr
CL =9000107
CL = 0.011888889
2. Upper Control Limit
( )
i
i
nUCL
n
p p pUCL
0.988111*90.01188888390.01188888
1*3
+=
−+=
3. Lower Control Limit
( )
i
i
n LCL
n
p p p LCL
0.988111*90.011888883-90.01188888
1*3
=
−−=
Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasil perhitungan seperti yang ada
pada tabel berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
15/44
82
Tabel 5.6 Perhitungan UCL dan LCL peta p (revisi2)
Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.011888889 0.0290262332 2 360 5 0.013888889 0 0.011888889 0.029026233
4 3 360 11 0.030555556 0 0.011888889 0.029026233
6 4 360 6 0.016666667 0 0.011888889 0.029026233
7 5 360 7 0.019444444 0 0.011888889 0.029026233
8 6 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233
9 7 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233
10 8 360 8 0.022222222 0 0.011888889 0.029026233
11 9 360 3 0.008333333 0 0.011888889 0.029026233
12 10 360 8 0.022222222 0 0.011888889 0.029026233
13 11 360 5 0.013888889 0 0.011888889 0.029026233
15 12 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233
16 13 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233
18 14 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233
20 15 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233
21 16 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233
22 17 360 5 0.013888889 0 0.011888889 0.029026233
23 18 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233
24 19 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233
25 20 360 6 0.016666667 0 0.011888889 0.029026233
26 21 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233
27 22 360 8 0.022222222 0 0.011888889 0.02902623328 23 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233
29 24 360 4 0.011111111 0 0.011888889 0.029026233
31 25 360 11 0.030555556 0 0.011888889 0.029026233
TOTAL 9000 107
Bulan Tanggal Pengamatan
Ke
P
LCL CL
P
UCL
Production
Qty (Bag)
Jumlah
Cacat (Bag) P
Berdasarkan tabel perhitungan diatas maka dapat diperoleh peta kendali p seperti pada
grafik 5.3 berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
16/44
83
Sample
P r o p o r t i o n
252321191715131197531
0.030
0.025
0.020
0.015
0.010
0.005
0.000
_ P=0.01189
UCL=0.02903
LCL=0
11
P Chart of Jumlah Cacat
Grafik 5.4 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6CTD (revisi2)
Sumber : Pengolahan Data
Dari grafik 5.3 dapat diketahui bahwa pengamatan ke-3 dan ke-25 berada diluar batas
kendali, sehingga masih perlu dilakukan revisi perhitungan kembali dengan tidak
menyertakan kedua pengamatan tersebut. Berikut adalah perhitungan untuk revisi ketiga :
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
17/44
84
1. Central Limit
CL =
oduksi
Cacat
Pr
CL =8280
85
CL = 0.0102657
2. Upper Control Limit
( )
i
i
nUCL
n p p pUCL
0.989734*0.010265730.0102657
1*3
+=
−+=
3. Lower Control Limit
( )
i
i
n LCL
n p p p LCL
0.989734*0.010265730.0102657
1*3
−=
−−=
Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasil perhitungan seperti yang ada
pada tabel berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
18/44
85
Tabel 5.7 Perhitungan UCL dan LCL peta p (revisi3)
Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.0102657 0.026203326
2 2 360 5 0.013888889 0 0.0102657 0.0262033266 3 360 6 0.016666667 0 0.0102657 0.026203326
7 4 360 7 0.019444444 0 0.0102657 0.026203326
8 5 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326
9 6 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326
10 7 360 8 0.022222222 0 0.0102657 0.026203326
11 8 360 3 0.008333333 0 0.0102657 0.026203326
12 9 360 8 0.022222222 0 0.0102657 0.026203326
13 10 360 5 0.013888889 0 0.0102657 0.026203326
15 11 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326
16 12 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.02620332618 13 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326
20 14 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326
21 15 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326
22 16 360 5 0.013888889 0 0.0102657 0.026203326
23 17 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326
24 18 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326
25 19 360 6 0.016666667 0 0.0102657 0.026203326
26 20 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326
27 21 360 8 0.022222222 0 0.0102657 0.02620332628 22 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326
29 23 360 4 0.011111111 0 0.0102657 0.026203326
TOTAL 8280 85
P
LCL CL
P
UCLP
Pengamatan
KeBulan Tanggal
Production
Qty (Bag)
Jumlah
Cacat (Bag)
Dari tebel perhitungan diatas maka dabat diplot ke peta kendali P seperti yang
ditunjukkan dalam grafik 5.4 berikut.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
19/44
86
Sample
P r o p o r t i o n
2321191715131197531
0.025
0.020
0.015
0.010
0.005
0.000
_ P=0.01027
UCL=0.02620
LCL=0
P Chart of Jumlah Cacat
Grafik 5.5 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6CTD (revisi3)
Sumber : Pengolahan Data
Dari grafik 5.4 diatas dapat dilihat bahwa proses telah terkendali sehingga penghitungan
yield dapat dilakukan.
0,9897343Yield
0,010265701Yield
8280
851Yield
input
defects1Yield
=
−=
⎟
⎠
⎞⎜
⎝
⎛ −=
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
20/44
87
5.3 Tahap Analisa ( Analyze)
Tahap berikutnya merupakan tahap analisa. Pada tahapan analisa ini akan
diidentifikasi akar permasalahan dari penyebab terjadinya kegagalan atau cacat atas
produk yang telah diidentifikasi sebelumnya, yaitu pada lini produksi 6CTD.
Dalam mengidentifikasi akar permasalahan akan digunakan bantuan Fishbone
Diagram (Diagram Sebab-Akibat), dan untuk memaksimalkan peningkatan kualitas
maka terlebih dahulu akan analisa terhadap jenis cacat yang terjadi. Dari jenis cacat
yang terjadi pada lini produksi 6CTD akan dipilih jenis cacat yang memiliki kontribusi
signifikan. Analisa ini akan dilakukan dengan bantuan diagram Pareto.
Tabel 5.8 Data Cacat Desember 2006 6CTD
Jenis Cacat Qty (Bag) % Cacat % Kumulatif
Metal 46 17.8 17.8
Colored Chip 85 32.9 50.7
IV 75 29.1 79.8
Size 19 12.8 92.6
AA 3 7.4 100
Total 228
C o u n t
P e r c e n t
J e n i s c a c a tC oun t
1 7 .8 1 2 .8 7 .4
C u m % 3 2 .9 6 2 .0 7 9 .8 9 2 .6 1 0 0 .0
8 5 7 5 4 6 3 3 1 9
P e r c e n t 3 2 .9 2 9 .1
S ize A A M eta lIVC o ler ed C h ip
2 5 0
2 0 0
1 5 0
1 0 0
5 0
0
1 0 0
8 0
6 0
4 0
2 0
0
P a r e t o C h a r t o f J e n i s c a c a t
Grafik 5.6 Diagram Pareto Cacat Desember 2006 6CTD
Sumber : Pengolahan Data
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
21/44
88
Dari diagram pareto pada grafik 5.5 terlihat bahwa jenis cacat yang memiliki
kontribusi terbesar pada lini produksi 6 CTD adalah Colored Chip (CC) dengan
kontribusi sebesar 32,9% dan diikuti Intrinsic Viscosity (IV) dengan persentase 29,1%.
Persen akumulasi keduanya adalah 62%, keduanya merupakan kontributor yang
signifikan dan keduanya merupakan jenis cacat yang berhubungan oleh karena itu kedua
jenis cacat inilah yang akan dianalisa untuk dicari pemecahannya.
Dalam menganalisa sumber penyebab terjadinya kedua jenis cacat tersebut
digunakan diagram sebab-akibat (fishbone diagram) dan Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) sebagai tools.
5.3.1 Diagram Sebab – Akibat (Fishbone Diagram)
Dalam tahapan analisa, diagram sebab – akibat digunakan untk mengetahui
penyebab atas masalah-masalah yang terjadi. Diagram ini dibuat berdasarkan hasil
wawancara dan observasi terhadap lini produksi 6 CTD. Berikut adalah diagram sebab –
akibat yang berhasil dibuat :
Gambar 5.1 Diagram Fishbone untuk Cacat Colored Chip
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
22/44
89
Cacat Colored Chip merupakan jenis cacat dimana chip (produk pet resin)
mengalami penyimpangan warna dari standarnya yaitu ptih susu. Dari diagram fishbone
5.1 dapat terlihat bahwa cacat ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1.
Man
Faktor manusia memegang peranan penting dalam proses produksi pet resin.
Cacat colored chip (cc) biasanya disebabkan oleh proses pemanasan yang
berlebih pada produk pet resin sehingga chip yang sampai melebur bisa
menumpuk dimana saja, sepanjang pipa saluran produksi. Kesalahan operator
bisa terjadi dalam mengatur suhu pemanasan hot oil dan tekanan steam dimana
keduanya merupakan media dalam proses pemanasan bertahap chip. Kesalahan
operator dalam mengamati indikator suhu, juga bisa menjadi penyebab terjadinya
cacat colored chip. Keterlambatan operator menyadari bahwa pemanasan yang
terjadi sudah diatas temperatur normal, bisa menyebabkan chip mengalami
pemanasan yang berlebih dan menempel pada pipa produksi. Keberadaan chip
yang menempel pada pipa penyalur inilah yang menjadi awal terjadinya cacat
colored chip. Dalam hal cacat IV, peranan operator dalam pengamatan progress
peningkatan IV secara bertahap sangatlah vital. Peningkatan IV ini kerat
kaitannya dengan kenaikan suhu yang dialami chip.
2.
Machine
Proses produksi tertutup dan panjang dengan ukuran mesin yang besar
menyebabkan peranan mesin sangat vital dalam menentukan keberhasilan dari
proses produksi. Pada jenis cacat colored chip mesin bisa menjadi salah satu
faktor penyebab. Mesin pemanas hot oil dan steam yang bisa menjadi salah satu
awal terjadinya cacat tersebut. Apabila kedua media tersebut diberikan panas
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
23/44
90
yang berlebih tentu akan diikuti pemanasan berlebih pula pada chip pet resin.
Selain itu keberadaan bag filter pada proses produksi juga memegang peranan
penting. Panjangnya jalur yang dilalui chip, menyebabkan terbentuknya powder
akibat gesekan chip dengan pipa saluran. Fungsi bag filter adalah untuk
“menangkap” powder tersebut. Ukuran powder yang sangat kecil menyebabkan
powder ini mudah untuk meleleh dan menempel dan menguning, dan bisa
mempengaruhi produk lainnya. Kekurangan pada kemampuan pengecekan
kualitas produk pada mesin pengecekan akhir merupakan salah satu factor
penyebab yang ditemukan. Ukuran produk yang kecil dan jumlah yang sangat
banyak, tidak memungkinkan untuk melakukan pengecekan satu-persatu dan
seringkali produk cacat lolos melewati mesin pengecekan.
3.
Material
Proses produksi pada Solid State Polymerization (SSP) menggunakan bahan
baku dari hasil produksi Liquid State Polymerization (LSP). Yang paling
diperhatikan adalah bahan baku tersebut memiliki tingkat viskositas yang tepat
(0,590dl/g). Tingkat viskositas ini dekat dengan tingkat melting point chip,
sehingga pada proses pemanasan di Solid State Polymerization diharapkan
produk tidak mudah menguning ataupun mempersulit proses produksi pada SSP
yang berfungsi meningkatkan IV sampai pada tingkat yang diinginkan
(0,835dl/g). Produk LSP juga diharapkan bebas dari powder , keberadaan powder
jelas memperbesar kemungkinan terjadinya penguningan produk.
4.
Method
Terjadinya cacat colored chip juga dapat terjadi karena masih lemahnya metode
pengendalian, terutama dalam pengendalian temperatur. Sampai saat ini,
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
24/44
91
keberadaan sinyal peringatan temperatur yang terdapat pada ruang kontrol proses
produksi masih terbatas pada memberitahu bahwa proses pemanasan telah
melewati batas normal. Metode ini masih harus disempurnakan yaitu dengan
mengadakan suatu alat yang bisa memberikan sinyal peringatan terjadinya
peningkatan suhu yang berpeluang menghasilkan cacat.
5.3.2 Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Failure Mode Effect Analysis (FMEA) merupakan suatu alat bantu untuk
mendefinisikan kondisi yang terjadi sekarang, apa penyebabnya, akibat yang terjadi, dan
apa pengaruhnya dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Dalam pemberian bobot severity, occurrence, dan detection dibuat mengacu
kepada tabel 3.2, tabel 3.3, dan tabel 3.4.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
25/44
92
Tabel 5.9 FMEA
Potensial Failure
Mode
Potensial Effects of
Failure
Potensial Cause of
Failure
S
e
ve r
i
t
y
O
c
c
u
r a
n
c
e
D
e
t
ec
t
i
o
n
RPN Rekomendasi
* Operator
melakukan
kesalahan dalam
pengaturan dan
pengamatantemperatur
6 4 6 144
Melakukan pelatihan
berkala untuk
menjaga konsistensi
kinerja operator dan
penyesuaian berkala
terhadap alat ukur
* Bahan baku dari
LSP banyak
mengandung
powder
6 5 6 180
Melakukan
pemeriksaan ganda
terhadap produk
LSP
* Temperatur yang
lebih tinggi, yang
dihasilkan mesin,
dari yang sudah
diatur.
6 6 6 216
Menambahkan hot
control equipment
untuk media
pemanasan sebelum
masuk ke wadah
pemanasan* Operator
melakukan
kesalahan dalam
pengamatan dari
kenaikan level
viskositas
6 5 2 60
Melakukan
pemeriksaan atas
kecakapan operator
* Bahan baku dari
LSP memiliki
viskositas yang
terlalu tinggi atau
terlalu rendah
6 4 2 48
Melakukan
pemeriksaan ulang
sebelum produk
LSP masuk ke
proses SSP* Temperatur yang
lebih tinggi, yang
dihasilkan mesin,
dari yang sudah
diatur.
6 6 2 72
Menambahkan hot
control equipment
untuk media
pemanasan sebelum
masuk ke wadah
pemanasan
FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA)
Produk ditolak dan
perusahaan harus
siap memberi
ganti.
Colored Chip (CC)
Produk ditolak dan
perusahaan harus
siap memberi
ganti.
Not Good Intrisic
Viscosity (IV)
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
26/44
93
Berdasarkan Tabel 5.9 maka dapat dibuat diagram pareto sebagai berikut,
C o u n t
P e r c e n
t
P o te n s ia l C a u s e
C o u n t
4 0 . 0 7 3 . 3 1 0 0 . 0
2 1 6 1 8 0 1 4 4
P e r c e n t 4 0 . 0 3 3 . 3 2 6 . 7
C u m %
O p e r
a t o r E
r r o r
N o t G
o o d R
a w M
a t e r i a
l
M a l - f u
n c t i o
n M a c
h i n e
6 0 0
5 0 0
4 0 0
3 0 0
2 0 0
1 0 0
0
1 0 0
8 0
6 0
4 0
2 0
0
P a r e t o C h a r t R P N C o l o r e d C h i p
Grafik 5.7 Diagram Pareto RPN untuk Cacat Colored Chip (CC)
Sumber : Pengolahan data
Dari diagram fishbone diatas dapat dilihat bahwa untuk cacat Colored Chip (CC)
potensial cause yang memiliki RPN terbesar adalah mal-function machine. Dan untuk
jenis cacat intrinsic viscosity (IV) dapat dilihat dari diagram pareto berikut.
C o u n t
P e r c e n t
P o t e n s ia l C a u se
C o u n t
4 0 . 0 7 3 . 3 1 0 0 . 0
7 2 6 0 4 8
P e r c e n t 4 0 . 0 3 3 . 3 2 6 . 7
C u m %
N o t G o o d R a w M a t e ria lO p e ra to r E rr o rM a l-f u n c t io n M a ch in e
2 0 0
1 5 0
1 0 0
5 0
0
1 0 0
8 0
6 0
4 0
2 0
0
P a r e t o C h a r t o f P o t e n s i a l C a u s e
Grafik 5.8 Diagram Pareto RPN untuk Cacat Intrinsic Viscosity (IV)
Sumber : Pengolahan Data
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
27/44
94
5.4 Improve (Peningkatan)
Pada tahap improve, usulan-usulan perbaikan diberikan untuk mengatasi
masalah-masalah penyebab terjadinya cacat colored chip (CC) maupun Intrinsic
Viscosity (IV) yang telah dibahas pada diagram fishbone ataupun FMEA. Pada dasarnya
kedua cacat ini adalah saling berhubungan, baik dalam hal penyebabnya maupun waktu
kejadiannya. Oleh karena itu dalam tahapan improve ini, usulan perbaikan atas penyebab
kedua jenis cacat tersebut diberikan sekaligus.
• Machine (Faktor Mesin)
Masalah pada faktor mesin yang sering menjadi penyebab cacat adalah masih
seringnya terjadi pemanasan yang berlebih kepada media sehingga panas yang
diterima produk juga berlebih. Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat
mengatasi hal tersebut adalah melakukan pemeriksaan berkala atas mesin-mesin
pemanas ataupun blower yang menghembuskan steam ataupun gas N2 kedalam
proses pemanasan yang terjadi. Percepatan penggunaan alat baru untuk
mengkontrol suhu media pemanasan yang sampai pada saat ini masih dalam
tahap pengembangan juga bisa mengurangi factor kesalahan mesin.
• Man (Faktor Manusia)
Permasalahan yang menyebabkan terjadinya jenis cacat CC dan IV adalah faktor
kelalaian operator dalam melakukan setting awal ataupun kurang telitinya
oprator melakukan kontrol temperatur pada proses pemanasan. Usulanperbaikan
yang dapat dilakukan adalah perlunya untuk melakukan training kembaki untuk
dapat menyetarakan kemampuan pengetahuan dan kecakapan seluruh operator
dalam melakukan setting terhadap temperatur dan pengendalia temperatur
selama proses produksi berlangsung.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
28/44
95
Training pun perlu dilakukan untuk memperbaiki mental operator agar tidak
secara gamblang mengandalkan pada keberadaan teknologi otomatis sehingga
tidak melakukan pengecekan silang ataupun pengecekan kembali.
Perbaikan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki penyebab terjadinya cacat
karena faktor manusia adalah dengan membuat departemen Quality Control
tersendiri. Pada saat ini Quality Control masih berada dibawah satu pemimpin
yaitu manajer Plan Production and Quality Control. Dengan pemisahan
departemen ini mejadi 2, akan mempermudah kontrol terhadap operator-operator
yang yang bertanggung jawab atas kualitas.
• Material (Faktor Bahan Baku)
Masalah yang terjadi yang disebabkan oleh faktor material adalah masalah
kualitas dari bahan baku yang dibawah standar. Masalah material yang paling
berpotensial menyebabka terjadinya cacat CC dan IV adalah terdapat kandungan
powder pada chip hasil LSP, dan ketidaknormalan melting point dari chip yang
masuk ke SSP. Untuk mengatasi masalah ini, usulan perbaikan yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian kualitas berganda terhadap
bahan baku yang masuk. Keadaan dimana produk LSP (bahan baku SSP) juga
diproduksi sendiri oleh PT. PNR, membuat kepercayaan atas pengendalian
kualitas atas bahan baku tersebut cenderung terlalu tinggi. Usulan perbaikan
yang bisa dilakukan adalah dengan menambah lini pengendalian kualitas dimana
dilakukan pemeriksaaan bukan hanya sebelum masuk ke dalam storage silo
setelah proses produksi LSP tetapi juga pada saat produk keluar dari storage silo,
sebelum mengalami proses produksi SSP.
• Method (Faktor Metode)
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
29/44
96
Penyebab terjadinya masalah yang berkaitan dengan faktor method , khususnya
yang menyebabkan terjadinya jenis cacat CC dan IV, adalah terlambatnya sistem
peringatan terjadinya cacat karena terlalu tinggi-nya temperatur yang diterima
produk. Usulan perbaikan yang bisa diberikan adalah dengan melakukan suatu
sistem monitoring yang bersifat mengamati trend atas peningkatan suhu yang
dialami oleh produk. Hal ini diharapkan akan lebih baik dibanding dengan
system peringatan yang memberitahukan apabila panas yang diterima produk
sudah terlalu tinggi.
5.5 Control (Tahap Pengendalian)
Setelah adanya usulan-usulan perbaikan yang diberikan pada tahap improve,
maka langkah selanjutnya adalah pengimplementasian dan pengendalian dari proses
perbaikan yang diharapkan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam tahap
pengendalian (control) ini adalah:
1. Pembentukan tim khusus yang melakukan analisa lebih mendalam mengenai
faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan pada produk. Pembentukan tim kerja
ini, ditujukan untuk melakukan analisa yang lebih mendalam secara teknis
mengenai proses terjadinya cacat dan tim ini bukan hanya bekerja sampai masalah
selesai tetapi lebih bersifat kontinyu sampai pada pengawasan progress perbaikan
dan evaluasi dari perbaikan yang dilakukan.
2. Sosialisasi mengenai proyek perbaikan kualitas dan tim khusus.
Suatu perbaikan dalam sebuah organisasi harus dilakukan oleh seluruh
anggotanya. Demikian pula pula dengan proyek perbaikan kualitas di PT. PNR.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
30/44
97
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan kesadaran akan pentingnya kualitas
semakin tinggi dan tim khusus yang dibentuk bisa memperoleh masukan-masukan
dari karyawan lainnya.
3. Perancangan Metode Kerja baru yang bisa menutupi keterbatasan Mesin
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, diketahui bahwa kontributor terbesar
dalam penyebab terjadinya cacat IV dan CC adalah kesalahan pada mesin. Akan
tetapi, permasalahan kualitas pada proses produksi yang bersifat kimia dan fisika ini,
tidak akan selesai dengan melakukan sekali atau dua kali perbaikan atau modifikasi
mesin. Yang bisa dilakukan adalah mengubah metode kerja yang bisa menutupi
keterbatasan pada mesin atau peralatan.
Setelah terbentuknya metode kerja yang baru, maka metode inipun perlu
disosialisasikan, dan diadakan pelatihan untuk setiap operator dan pelaksanaan dan
evaluasi hasil perbaikan dilakukan oleh tim yang telah terbentuk.
5.6 Evaluasi Faktor Eksternal
5.6.1 Evaluasi Ancaman ( threats) faktor eksternal
• Kebijakan dan Keputusan Pemerintah
Pada dasarnya pemerintah berusaha mendukung pertumbuhan sektor industri
Indonesia. Pemerintah sudah berusaha membuat peraturan perundangan yang
bisa memberikan keluasaan prusahaan-perusahaan untuk berkembang. Akan
tetapi keberadaan oknum-oknum pemerintahan yang berusaha untuk mencari
celah guna mencari keuntungan pribadi sangat menyulitkan perusahaan-
perusahaan, baik local maupun asing. Kesulitan yang sangat dirasakan PT.
Petnesia Resindo akan keberadaan oknum-oknum tersebut adalah sangat
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
31/44
98
lamanya pengiriman spare parts dari mesin yang dibutuhkan dan biaya-biaya
tambahan yang dibutuhkan untuk mendatangkan bahan baku industri. Apabila
keberadaan oknum-oknum ini terus berlangsung, secara perlahan akan
mematikan sector industri manufaktur, termasuk PT. PNR.
• Efek Globalisasi
Efek globalisasi mulai terasa di sektor perindustrian Indonesia. Mulai dari
semakin bebasnya perusahaan asing memasarkan produk-produknya ke dalam
negeri bahkan sampai mendirikan pabriknya di Indonesia. Hal ini menjadi
ancaman tersendiri bagi PT. PNR, karena apabila perusahaan ini tidak bisa
menunjukkan kelebihan atas produk mereka, bukan tidak mungkin, perusahaan
asing akan masuk dan merebut pangsa pasar yang mereka miliki.
• Keberadaan kompetitor dengan harga yang lebih kompetitf
Pola konsumen Indonesia yang sampai saat ini lebih banyak terpengaruh oleh
harga, memberi ancaman tersendiri untuk PT. PNR. Keberadaan kompetitor
lokal yang menawarkan produk yang hampir sama, yaitu bijih plastik sebagai
bahan dasar pembuatan kemasan makanan dan minuman, dengan kualitas rendah
sehingga harga yang ditawarkan lebih murah membuat beberapa konsumen
dalam negeri lebih memilih untuk tidak menggunakan produk PT. PNR.
• Perekonomian yang Belum Menentu
Hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih belum bisa dikatakan
telah stabil. Masih banyak faktor-faktor yang membuat sektor perindustrian
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
32/44
99
masih belum berjalan lancar. Sebagai contoh kelangkaan energi ataupun bahan
bakar yang sempat terjadi sempat menghambat sector industri. Demikian juga
daya beli konsumen yang masih rendah membuat perusahaan-perusahaan-pun
masih membatasi produksi mereka. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan
kurs rupiah selama 2006 (gambaran lebih lanjut terdapat pada lampiran).
• Adanya Customer experience
Konsumen mengalami apa yang dinamakan customer experience ketika
berhubungan dengan perusahaan. Konsumen yang merasa kecewa secara
langsung maupun tidak langsung memberitahukan kepada mitra bisnisnya dan
kemudian akan beralih ke pesaing. Hal ini menjadi ancaman apabila perusahaan
salah keinginan, persepsi dan harapan konsumen, sehingga perusahaan akan sulit
merebut hati konsumen.
Tabel 5.10 Faktor Ancaman PT. Petnesia Resindo
No. Faktor Ancaman Perusahaan
T-1 Kebijakan dan Keputusan Pemerintah
T-2 Efek Globalisasi
T-3 Keberadaan kompetitor yang menawarkan harga yang lebih kompetitif
T-4 Perekonomian yang belum menentu
T-5 Adanya customer experience yang buruk
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
33/44
100
5.6.2 Evaluasi Peluang (Opportunity) Faktor Eksternal
• Kepedulian akan faktor kesehatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, mulai mendewasakan
masyarakat pada saat ini. Kesadaran akan pentingnya faktor kesehatan pada
seluruh produk yang mereka konsumsi, akan semakin menggeser perilaku pasar
yang lebih mengutamakan harga. Kepedulian pada kesehatan ini juga berdampak
pada industri pengemasan makanan dan minuman. Inilah yang akan memberikan
peluang besar untuk berkembangnya industri PET resin.
• Pertumbuhan pasar pada industri makanan dan minuman kemasan
Pada saat ini, permintaan akan makanan dan minuman kemasan mengalami
peningkatan yang signifikan. Fenomena ini diawali dengan munculnya produk-
produk seperti AQUA, yang menawarkan air mineral kemasan. Kondisi ini
memberikan peluang tersendiri untuk industri kemasan, dan secara tidak
langsung memberikan kesempatan untuk PT. PNR sebagai produsen PET Resin,
yang merupakan bahan baku produksi kemasan tersebut.
• Adanya customer experience
Dengan adanya customer experience, konsumen yang puas setelah menggunakan
produk (memakai jasa) secara langsung maupun tidak langsung akan
memberitahukan kepada orang lain. Hal ini juga secara tidak langsung menjadi
sarana pemasaran bagi perusahaan.
• Perkembangan Teknologi Informasi
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sangat pesat. Perusahaan-
perusahaan umumnya sudah menggunakan teknologi informasi (misal: internet)
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
34/44
101
untuk melakukan segala kegiatan bisnis mereka. Bahkan keunggulan akan
teknologi informasi bisa dijadikan “senjata khusus” untuk merebut pangsa pasar
sebesar mungkin. Perkembangan teknologi informasi ini juga bisa menjadi
kesempatan khusus bagi PT. Petnesia Resindo untuk mampu melakukan
penetrasi pasar lebih luas, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga sampai ke
negara asing. Perkembangan teknologi informasi ini juga bisa memberi peluang
bagi perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan customer -nya.
• Terbukanya pasar luar negeri
Mulai berjalannya system perdagangan bebas, membuka peluang bagi seluruh
perusahaan untuk bisa memasuki pasar luar negeri. Hal ini juga berlaku untuk PT.
Petnesia Resindo. Dengan latar belakang perusahaan yang sudah cukup mapan
dan dukungan dari rekanan perusahaan induk memberikan kredit khusus untuk
kesempatan ini.
Tabel 5.11 Faktor Peluang PT. Petnesia Resindo
No. Faktor Peluang Perusahaan
O-1 Kepedulian akan faktor kesehatan
O-2 Pertumbuhan pasar pada industri makanan dan minuman kemasan
O-3 Adanyacustomer experience
yang baik
O-4 Perkembangan Teknologi Informasi
O-5 Terbukanya pasar luar negeri
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
35/44
102
5.7 Evaluasi Faktor Internal
5.7.1 Evaluasi Kelemahan (weaknesses) Faktor Internal
• Kurangnya media interaksi antara perusahaan dengan pelanggan
Dalam perkembangan industri manufaktur atau terlebih lagi jasa, hubungan
jangka panjang dengan pelanggan merupakan keunggulan kompetitif karena itu
dibutuhkan media interaksi agar arus informasi antara pelanggan dan perusahaan
dapat berjalan dengan lancar. Media interaksi yang dapat meningkatkan
pengetahuan perusahaan mengenai pelayanan apa yang diinginkan konsumen.
Interaksi antara pelanggan dan perusahaan merupakan salah satu bentuk
pelayanan perusahaan terhadap pelanggan.
• Masih tingginya harga jual PET Resin
Ongkos produksi yang masih sangat tinggi, menjadi kelemahan tersendiri bagi
PT. PNR. Pada dasarnya, ongkos produksi yang terjadi sudah bisa ditekan
seminimal mungkin, akan tetapi hal ini masih terlihat sebagai masalah karena,
masih rendahnya daya beli konsumen mereka. Permintaan akan murahnya harga
makanan/minuman kemasan, memaksakan produsen-produsen yang ada
melakukan penekanan terhadap harga produksi kemasannya. Hal inilah yang
berdampak langsung pada produsen pet resin seperti PT. PNR. Perusahaan ini
masih diminta untuk terus menurunkan harga atas produk mereka.
• Kurangnya Promosi Yang Dilakukan
Jenis produk yang ditawarkan oleh PT. PNR merupakan produk untuk industri
atau untuk diolah kembali. Produk ini bukan merupakan produk yang langsung
dikonsumsi oleh konsumen. Oleh karena itu produk ini harus memiliki suatu
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
36/44
103
system pemasaran yang baik, dimana PT. PNR harus benar-benar mengenal
siapa-siapa saja yang merupakan potential customer -nya, bagaimana cara
penawaran yang efektif dan apa yang diharapkan dari produk yang mereka
tawarkan. Pada kenyataannya sampai saat ini PT. PNR belum memiliki suatu
sistem yang mengindikasikan promosi yang baik. Hal ini dikarenakan sampai
saat ini perusahaan induk Mitsui Chemical Inc. masih mendominasi system
pemasaran PT. PNR.
• Cacat Produk yang Tidak Dapat Dihindari
Sampai pada saat ini, pada proses produksinya, keberadaan cacat hamper tidak
dapat dihindari. Proses produksi yang merupakan proses kimia dan fisika,
membuat produk PET Resin sangat rentan mengalami kecacatan.
Tabel 5.12 Faktor Kelemahan PT. Petnesia Resindo
No. Faktor Kelemahan Perusahaan
W-1 Kurangnya Media Interaksi antara Perusahaan dengan Pelanggan
W-2 Masih tingginya harga jual PET Resin
W-3 Kurangnya promosi yang dilakukan
W-4 Cacat Produk yang tidak dapat dihindari
5.7.2 Evaluasi Kekuatan (strengths) Faktor Internal
•
Produk yang berkualitas
Produk yang dihasilkan PT. PNR merupakan PET Resin (bijih plastik) yang
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kemasan plastik untuk makanan,
minuman ataupun produk lain (seperti minyak goring, dll). PET Resin yang
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
37/44
104
dihasilkan perusahaan ini sudah memenuhi standar Internasional, dimana produk
yang dihasilkan sama dengan hasil produksi dari perusahaan induk mereka yaitu
Mitsui Chemical Inc. yang merupakan “pemain lama” dalam industri ini. PET
resin yang dihasilkan sudah memenuhi standar keamanan untuk kesehatan dan
lingkungan.
• Citra perusahaan yang sudah baik
Pada saat ini, keberadaan produk PT. PNR, Mitsui PET, sudah dikenal dan
diakui oleh para produsen kemasan yang ada di Indonesia ataupun di kawasan
asia. Citra baik yang sudah dibangun oleh perusahaan induk mereka Mitsui
Jepang, menunjukkan bahwa sesungguhnya PT. PNR, tinggal melanjutkan dan
menjaga keunggulan ini.
• Dukungan sumber daya manusia yang berpengalaman
Untuk saat ini, perusahaan didukung oleh sumber daya manusia yang
berpengalaman dalam bidangnya. PT. Petnesia Resindo dipimpin oleh tenaga-
tenaga ahli yang didatangkan langsung dari Jepang. Tenaga-tenaga ahli ini
langsung memegang peranan vital pada struktur kepemimpinan perusahaan.
Keberadaan tenaga-tenaga ahli ini merupakan kekuatan tersendiri bagi
perusahaan untuk dapat berkembang dan mencapai kesuksesan bagi perusahaan.
• Reliable Supply Ability
Pada saat ini, seluruh perencanaan produksi dan penjualan produk dari PET resin
PT. Petnesia Resindo masih diatur oleh perusahaan induk mereka yaitu Mitsui
Jepang. Proses produksi PT. PNR hingga saat ini masih bersifat pemenuhan
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
38/44
105
kuota permintaan yang ada pada perusahaan induk. Akan tetapi bila dikaji lebih
jauh, perusahaan ini belum memakai seluruh kapasitas produksi mereka. Mereka
masih baru menggunakan 50% kemampuan produksi mereka. Hal inilah yang
menjadi kekuatan tersendiri, apabila pada waktunya PT. PNR diberi keluasaan
dalam mencari konsumennya sendiri, maka PT. PNR sudah memiliki
kemampuan pasok (supply ability) yang tinggi.
• Keunggulan dalam Riset dan Teknologi
PT. Petnesia Resindo merupakan anak perusahaan Mitsui Chemical Inc., sebuah
perusahaan asal Jepang yang sudah memiliki pengalaman yang sangat tinggi
dalam industri kimia, terutama untuk produksi PET Resin. Selain di Indonesia,
perusahaan ini sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang berada di Jepang,
Malaysia, dan juga Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah
sangat maju dan merupakan salah satu pemimpin dalam produksi PET resin.
Mitsui Chemical Inc. juga telah didukung oleh kemampuan riset dan teknologi
yang sangat baik, dan ini juga berpengaruh pada anak-anak perusahaannya
termasuk PT. PNR. Kemampuan riset dan teknologi yang sangat baik ini,
merupakan keunggulan tersendiri bagi PT. PNR untuk mengatasi para
pesaingnya dan memenuhi permintaan pasar secara menyeluruh.
• Hubungan baik dengan Supplier
Hubungan baik dengan supplier merupakan salah satu keunggulan dari PT. PNR.
Hubungan yang sudah terjalin erat antara Mitsui Chemical Inc. dengan para
pemasok bahan bakunya, hanya perlu diteruskan oleh PT. PNR. Hubungan baik
ini akan mempengaruhi dalam kelancaran produksi perusahaan.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
39/44
106
Tabel 5.13 Faktor Kekuatan PT. Petnesia Resindo
No. Faktor Kekuatan Perusahaan
S-1 Produk yang berkualitas
S-2 Citra perusahaan yang sudah baik
S-3 Dukungan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman
S-4 Reliable Supply Ability
S-5 Keunggulan Riset dan Teknologi
S-6 Hubungan baik dengan Supplier
5.8 Tahap Masukan
5.8.1 Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS)
Tabel 5.14 Matriks EFAS
Bobot Peringkat
Nilai
Yang
Dibobot
Faktor Ancaman Perusahaan
T-1 Kebijakan dan Keputusan Pemerintah 0.09 3 0.27
T-2 Efek Globalisasi 0.09 3 0.27
T-3
Keberadaan kompetitor yang menawarkan harga
yang lebih kompetitif
0.1 1 0.1
T-4 Perekonomian yang belum menentu 0.14 1 0.14
T-5 Adanya customer experience yang buruk 0.06 2 0.12
Faktor Kesempatan Perusahaan
O-1 Kepedulian akan faktor kesehatan 0.12 4 0.48
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
40/44
107
O-2
Pertumbuhan pasar pada industri makanan dan
minuman kemasan0.13 4 0.52
O-3 Adanya customer experience yang baik 0.08 2 0.16
O-4 Perkembangan Teknologi Informasi 0.1 2 0.2
O-5 Terbukanya pasar luar negeri 0.09 2 0.18
Jumlah 1.00 2.34
5.8.2 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
Tabel 5.15 Matriks IFAS
Bobot Peringkat
Nilai Yang
Dibobot
Faktor Kelemahan Perusahaan
W-1
Kurangnya media interaksi antara perusahaan
dengan pelanggan0.11 2 0.22
W-2 Masih tingginya harga jual pet resin 0.13 1 0.13
W-3 Kurangnya Promosi yang Dilakukan 0.11 2 0.22
W-4 Cacat Produk yang Tidak Dapat Dihindari 0.14 1 0.14
Faktor Kekuatan Perusahaan
S-1 Produk yang Berkualitas 0.17 4 0.68
S-2 Citra perusahaan yang sudah baik 0.07 2 0.14
S-3Dukungan sumber daya manusia yang
berpengalaman
0.11 3 0.33
S-4 Reliable supply ability 0.06 2 0.12
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
41/44
108
S-5 Keunggulan riset dan teknologi 0.1 3 0.3
Jumlah 1.00 2.28
5.9 Matriks TOWS
Tabel 5.16 Matriks TOWS
Threats (T)
1.Kebijakan dan keputusan Pemerintah
2. Efek Globalisasi
3.Keberadaan kompetitor yang
menawarkan harga lebih kompetitif
4. Perekonomian yang belum menentu
5. Adanya customer experience yang
buruk
Opportunities (O)
1. Kepedulian pasar akan faktor
kesehatan
2. Pertumbuhan pasar pada
makanan/minuman kemasan
3. Adanya customer experience yang baik
4. Perkembangan teknologi informasi
5. Efek Globalisasi
Weaknesses (W)
1. Kurangnya media interaksi antara
perusahaan dengan pelanggan
2. Masih tingginya harga PET resin
3. Kurangnya promosi yang dilakukan
4. Cacat produk yang tidak dapat
dihindari
Strategi WT
1. Mengeluarkan produk dengan kualitas
lebih rendah untuk merebut pasar level
bawah. (W2, W4, T3)
2. Membuat suatu media interaksi antara
pelanggan dengan perusahaan untuk
mengetahui keluhan pelanggan
(W1,W3,T5)
3. Mencoba melakukan pemasaran ke luar
negeri (T1,T2,T4,W2)
Strategi WO
1. Memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi menjadi media untuk
promosi, meningkatkan pelayanan purna
jual ataupun mendapatkan feedback dari
customer. (O2,O3,O4,O5,W1,W3)
2. Lebih aktif dalam melakukan promosi
melalui seminar-seminar atau proyek
kerjasama dengan produsen
makanan/minuman
(O1,O2,O3,W1,W2,W3)
3. Melakukan suatu audit berkala atas
produk, yang dilakukan oleh customer
untuk mendapat feedback
(O2,O3,W1,W2,W3,W4)
Strengths (S)
1. Produk yang Berkualitas
2. Citra perusahaan yang sudah baik
3. Dukungan sumber daya manusia yang
sudah berpengalaman
4. Reliable supply ability
5. Keunggulan riset dan teknologi
Stretegi ST
1. Memperkuat jaringan distribusi dan
promosi di dalam dan luar negeri
(T1,T2,T3,S2,S3,S4)
2. Memanfaatkan kualitas produk untuk
menekan keberadaan produk pesaing
(S1,S2,S5,T3)
Strategi SO
1. Melakukan ekspansi pasar dengan
mencari pasar baru yang potensial
(O1,O5,S2,S4)
2. Memanfaatkan keunggulan riset dan
teknologi untuk peningkatan kualitas
produk yang lebih baik lagi
(O1,O2,S1,S3,S4)
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
42/44
109
5.10 Matriks Internal-Eksternal
4,0 3,0 2,0 1,0
3,0
2,0
1,0
Total Internal Factor Analysis Summary yang diberi Bobot
Kuat 3,00-3,99 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99
I II III
IV V VI
VII VIII IXRendah
1,00-1,99
Sedang
2,00-2,99
Tinggi
3,00-3,99
T o t a l N i l a i E x t e r n a l F a c t o r A n a l y s i s S u m m a r y y a n g d i b e r i
B o b o t
Gambar 5.2 Matriks Internal-Eksternal
Dari perhitungan nilai EFAS dan IFAS, dapat dibuat matriks Internal-Eksternal
seperti terlihat pada gambar 5.1. Pada matriks tersebut terihat bahwa PT. Petnesia
Resindo berada pada kuadran V. Perusahaan yang berada pada kuadran V, berada pada
posisi “Pertahankan dan Pelihara”. Dimana perusahaan pada umumnya melakukan
strategi mempertahankan segala keunggulan dengan pangsa pasar yang telah
diperolehnya dengan melakukan penetrasi pasar ataupun melakukan pengembangan
produk.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
43/44
110
5.11 Tahap Pengambilan Keputusan
Setelah melakukan analisa dengan menggunakan metode-metode diatas, maka
langkah berikutnya adalah melakukan pengambilan keputusan alternative strategi yang
mana yang diajukan untuk digunakan dari seluruh alternatif strategi yang ada. Alternatif
strategi yang dipilih adalah berdasarkan analisa pada matriks TOWS dan matriks IE.
Seperti yang terlihat pada matriks IE, PT. Petnesia Resindo berada pada kuadran
V, dimana strategi yang dianggap tepat untuk perusahaan adalah dengan “Bertahan dan
Pelihara”. Strategi ini bisa dilakukan dengan melakukan penetrasi pasar ataupun
pengembangan produk. Produk yang dihasilkan oleh PT. Petnesia Resindo merupakan
suatu produk yang khusus dan sangat sulit untuk malakukan pengembangan produk.
Mengacu pada hal ini, apabila disesuaikan alternatif-alternatif strategi yang ada pada
matriks TOWS, maka yang paling sesuai adalah strategi yang mengacu pada
Weaknesses dan Opportunity antara lain dengan melakukan promosi aktif dengan
seminar-seminar ataupun proyek kerjasama dengan perusahaan customer.
Jadi alternatif strategi yang bisa digunakan antara lain mempertahankan pasar
dan memeliharanya dengan cara:
• Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi menjadi media untuk promosi,
meningkatkan pelayanan purna jual ataupun mendapatkan feedback dari
customer.
• Lebih aktif dalam melakukan promosi melalui pengadaan seminar-seminar atau
proyek kerjasama dengan produsen makanan/minuman
• Melakukan suatu audit berkala atas produk, yang dilakukan oleh customer untuk
mendapat feedback.
-
8/17/2019 Abaut Chip Important Thing
44/44
111
Ketiga strategi tersebut bisa membantu PT. Petnesia Resindo untuk melakukan
penetrasi pasar melalui promosi-promosi yang lebih gencar, ataupun menjalin hubungan
baik dengan perusahaan pelanggan dengan mendengarkan masukan-masukan atas
produk ataupun kinerja PT. Petnesia Resindo. Secara jangka panjang hubungan baik
dengan pelanggan ini akan menjelma menjadi media pemasaran terbaik, yaitu melalui
word of mouth.