abaut chip important thing

Upload: yendra-natalis-maulana

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    1/44

    BAB 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1 Hasil Pengumpulan Data

    Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil pengumpulan

    data historis perusahaan. Data awal yang dikumpulkan merupakan data-data mengenai

    frekuensi keluhan konsumen atas produk Pet Resin selama selang waktu Januari-

     November 2006. Data inilah yang akan menjadi dasar penentuan pada lini produksi

    mana penelitian ini akan difokuskan. Selanjutnya penelitian akan dilakukan mengikuti

    urutan  Define – Measure – Analyze – Improve - Control atau yang dikenal dengan

    DMAIC.

    5.2 Pengolahan Data

    Dalam proses pengolahan data tahapan yang diambil terbagi atas 5 bagian yaitu

     Define – Measure – Analyze – Improve – Control  (DMAIC). Tahapan DMAIC ini

    merupakan suatu tahapan yang dilakukan berulang atau membentuk siklus untuk

     peningkatan dan pengendalian kualitas.

    5.2.1 Tahap Define (Definisi)

    Tahap Definisi merupakan tahapan pertama yang dilakukan dalam perbaikan dan

     pengendalian kualitas dengan metode DMAIC. Pada tahap definisi ini dilakukan

     penetapan project statement. Project statement disini merupakan penjelasan singkat

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    2/44

      69

    mengenai latar belakang dilakukannya perbaikan dan pengendalian kualitas dengan

    metode DMAIC ini dan tujuan apa yang ingin dicapai. Pada tahap ini juga akan

    dilakukan penggambaran proses produksi yang terjadi di PT. Petnesia Resindo. Proses

     penggambaran proses produksi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang baik

    terhadap proses produksi yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan akan mudah

    dilakukan.

    5.2.1.1 Project Satement 

    Yang menjadi latar belakang masalah dalam penerapan perbaikan dan

     pengendalian kualitas dengan metode DMAIC ini adalah masih tingginya tingkat

    keluhan dari pelanggan atas produk pet resin yang diproduksi PT. Petnesia Resindo.

    Untuk lebih mengerti mengenai kebutuhan konsumen yang sebenarnya berikut disajikan

    VOC (Voice Of Customer ) yang menggambarkan kebutuhan konsumen atas produk pet

    resin PT. Petnesia Resindo. VOC atas produk Pet Resin diantaranya:

    1.  Pet Resin yang dihasilkan memiliki IV dalam range skala 0.80 – 0.84

    2.  Pet Resin yang dihasilkan bebas dari kandungan metal ataupun unsur lain

    3.  Pet Resin yang dihasilkan tidak berwarna (standar hasil = putih)

    4.  Kandungan Asetaldehide kurang dari 2 ppm

    5.  Pet Resin yang dihasilkan memiliki bentuk sempurna (tidak ada yang menempel)

    Berdasarkan Voice Of Customer   inilah pada tahapan selanjutnya dilakukan

    analisa, keluhan apa saja yang diberikan konsumen atas produk Pet Resin PT. PNR.

    Berikut ditampilkan informasi yang menunjukkan frekuensi keluhan konsumen atas

     produk Pet Resin PT. Petnesia Resindo selama periode Januari – November 2006.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    3/44

     

     

    Tabel 5.1 Frekwensi Keluhan Pelanggan 2006

    Month Complaint (times) Month Complaint (times) Month

    January   10   January   9   January

    February   5   February   3   February

    March   4   March   5   March

     April   0   April   8   AprilMay 7   May 7   May

    June   9   June   6   June

    July   5   July   2   July

     August   12   August   9   August

    September    5   September    6   September 

    October    9   October    13   October 

    November    14   November    8   November 

    Total Complaints   80   Total Complaints   76   Total Complaints

    4CTD 5CTD

    Sumber : Data Divisi Marketing PT. Petnesia Resindo

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    4/44

      71

    Dari data kontribusi masing-masing lini produksi terhadap keluhan yang

    ditampilkan pada tabel 5.1 dapat dirangkum dalam diagram pareto berikut:

    Grafik 5.1 Diagram Pareto Kontribusi atas Keluhan Januari-November 2006

    Sumber : Pengolahan Data

    Dari diagram pareto diatas terlihat bahwa kontributor terbesar atas terjadinya

    keluhan dari customer adalah lini produksi 6 CTD, yaitu sebesar 42.9%. Oleh karena

    itulah penulis memusatkan penelitiannya pada kontributor keluhan terbesar yaitu pada

    lini produksi 6 CTD.

          C     o     u     n      t

          P     e     r     c     e     n      t

    Keluhan Produk Lini ProduksiCount

    45.1 73.2 100.0

    128 80 76

    Percent 45.1 28.2 26.8

    Cum %

    5 CTD4 CTD6 CTD

    300

    250

    200

    150

    100

    50

    0

    100

    80

    60

    40

    20

    0

    Pareto Chart of Keluhan Produk Lini Pr oduksi

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    5/44

      72

    5.2.1.2 SIPOC

    Berikut adalah tabel yang menunjukkan SIPOC (Supllier –Input–Process– 

    Output–Customer) dari lini produksi 6 CTD.

    Tabel. 5.2 Tabel SIPOC 6CTD

    SIPOC Analysis and Map == 6 CTD Production Process

    Suppliers Inputs Process Outputs Customers

    Liquid State

    Polymerization

    Chip Pet

    Resin

    dengan IV =

    0.590 dl/g

    dan

    berwarna

    bening

    Proses yang terjadi : Chip Pet Resin hasil proses

    Liquid State Polymerization (LSP) mengalami proses

    pemanasan bertahap sampai mencapai tingkat

    viskositas yang diinginkan dan berwarna putih susu.

    PET ResinPackaging/

    Warehouse

    Process Map

     

    5.2.2 Tahap Measure (Pengukuran)

    Untuk dapat menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas ataupun

    meningkatkannya, tindakan pengukuran terhadap kualitas merupakan suatu tindakan

    yang perlu dilakukan perusahaan. Dalam proses peningkatan kualitas dengan metode

    DMAIC, terdapat tahapan measure yang harus dilakukan. Tahapan yang merupakan

     pengukuran-pengukuran terhadap fakta-fakta yang kualitas yang terjadi akan berguna

    untuk pengayaan informasi dalam proses peningkatan kualitas. Dalam tahap measure,

    hal-hal yang dilakukan meliputi, penentuan karakteristik Critical To Quality (CTQ), dan

     pengukuran kestabilan proses produksi 6CTD.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    6/44

      73

    5.2.2.1 Penentuan Critical To Quality (CTQ)

    Tahapan penentuan Critical to Quality (CTQ) bertujuan untuk menunjukkan hal-

    hal apa saja yang merupakan faktor kritis dalam kualitas produk pet resin dari PT.

    Petnesia ResindoHal-hal yang termasuk dalam CTQ dari produk pet resin PT. Petnesia

    Resindo adalah :

    •   Intrinsic Viscosity (IV)

    •   Metal Content

    •  Chip Color  (CC)

    •   Asetaldehide (AA)

    •  Size

    •   Bag Condition (Bag)

    5.2.2.2 Pembuatan Peta Kendali

    Untuk melakukan perbaikan atas lini produksi 6CTD, tentu lebih dahulu

    diperlukan kestabilan proses yang terjadi pada lini produksi tersebut. Peta kendali yang

    digunakan adalah peta kendali p, dan berikut adalah data produksi dalam periode

     pengamatan 1-31 Desember 2006.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    7/44

      74

    Tabel 5.3 Data Pengamatan Lini Produksi 6CTD periode 1-31 Desember 2006

    Desember 1 1 360 3 0.0083333332 2 360 5 0.013888889

    3 3 360 16 0.044444444

    4 4 360 11 0.030555556

    5 5 360 22 0.061111111

    6 6 360 6 0.016666667

    7 7 360 7 0.019444444

    8 8 360 1 0.002777778

    9 9 360 2 0.005555556

    10 10 360 8 0.022222222

    11 11 360 3 0.00833333312 12 360 8 0.022222222

    13 13 360 5 0.013888889

    14 14 360 14 0.038888889

    15 15 360 2 0.005555556

    16 16 360 2 0.005555556

    17 17 360 23 0.063888889

    18 18 360 1 0.002777778

    19 19 360 23 0.063888889

    20 20 360 2 0.005555556

    21 21 360 2 0.00555555622 22 360 5 0.013888889

    23 23 360 2 0.005555556

    24 24 360 1 0.002777778

    25 25 360 6 0.016666667

    26 26 360 1 0.002777778

    27 27 360 8 0.022222222

    28 28 360 1 0.002777778

    29 29 360 4 0.011111111

    30 30 360 23 0.063888889

    31 31 360 11 0.030555556TOTAL 11160 228

    Bulan Tanggal  Pengamatan

    Ke

    Production

    Qty (Bag)

    Jumlah

    Cacat

    (Bag)

    Proporsi

     

    Sumber : Data Pt. Petnesia Resindo

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    8/44

      75

    Perhitungan yang dilakukan untuk peta kendali p adalah sebagai berikut.

    1. Central Limit

    CL =oduksi

    Cacat 

    Pr  

    CL =11160

    228 

    CL = 0.020430108

    2. Upper Control Limit

    ( )

    i

    i

    nUCL

    n

     p p pUCL

    97957,0*020430108.03020430108.0

    1*3

    +=

    −+=

     

    3. Lower Control Limit

    ( )

    i

    i

    n LCL

    n

     p p p LCL

    97957,0*020430108.03020430108.0

    1*3

    −=

    −−=

     

    Hasil perhitungan LCL dan UCL dari data pengamatan dapat dilihat dalam tabel berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    9/44

      76

    Tabel 5.4 UCL dan LCL peta p

    Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.020430108 0.042797896

    2 2 360 5 0.013888889 0 0.020430108 0.0427978963 3 360 16 0.044444444 0 0.020430108 0.042797896

    4 4 360 11 0.030555556 0 0.020430108 0.042797896

    5 5 360 22 0.061111111 0 0.020430108 0.042797896

    6 6 360 6 0.016666667 0 0.020430108 0.042797896

    7 7 360 7 0.019444444 0 0.020430108 0.042797896

    8 8 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896

    9 9 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896

    10 10 360 8 0.022222222 0 0.020430108 0.042797896

    11 11 360 3 0.008333333 0 0.020430108 0.042797896

    12 12 360 8 0.022222222 0 0.020430108 0.042797896

    13 13 360 5 0.013888889 0 0.020430108 0.042797896

    14 14 360 14 0.038888889 0 0.020430108 0.04279789615 15 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896

    16 16 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896

    17 17 360 23 0.063888889 0 0.020430108 0.042797896

    18 18 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896

    19 19 360 23 0.063888889 0 0.020430108 0.042797896

    20 20 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896

    21 21 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896

    22 22 360 5 0.013888889 0 0.020430108 0.042797896

    23 23 360 2 0.005555556 0 0.020430108 0.042797896

    24 24 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896

    25 25 360 6 0.016666667 0 0.020430108 0.042797896

    26 26 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896

    27 27 360 8 0.022222222 0 0.020430108 0.042797896

    28 28 360 1 0.002777778 0 0.020430108 0.042797896

    29 29 360 4 0.011111111 0 0.020430108 0.042797896

    30 30 360 23 0.063888889 0 0.020430108 0.042797896

    31 31 360 11 0.030555556 0 0.020430108 0.042797896

    TOTAL 11160 228

    Bulan Tanggal

    Penga

    matan

    Ke

    P

    UCL

    P

    LCL  CL

    Production

    Qty (Bag)

    Jumlah

    Cacat

    (Bag)

    P

     

    Setelah melakukan perhitungan CL, UCL, dan LCL seperti pada tabel diatas maka dapat

    dibuat peta kendali p, dengan menggunakan minitab seperti ditunjukkan pada grafik

     berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    10/44

      77

     

    Grafik 5.2 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6 CTD

    Sumber : Pengolahan Data

    Dari peta kendali P diatas terlihat bahwa terdapat 5 data yang keluar dari data control,

    yaitu data ke-3, data ke-5, data ke-17, ke-19, dan ke-30. Maka kelima data tersebut akan

    diabaikan dan tidak disertakan dalam pembuatan peta kendali p revisi berikut:

    Sample

          P     r     o     p     o     r      t       i     o     n

    3128252219161310741

    0.07

    0.06

    0.05

    0.04

    0.03

    0.02

    0.01

    0.00

     _ P=0.02043

    UCL=0.04280

    LCL=0

    1111

    1

    P Chart of Jumlah Cacat

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    11/44

      78

    1. Central Limit

    CL =oduksi

    Cacat 

    Pr  

    CL =9360121  

    CL = 0.01292735

    2. Upper Control Limit

    ( )

    i

    i

    nUCL

    n

     p p pUCL

    987973,0*01292735.0301292735.0

    1*3

    +=

    −+=

     

    3. Lower Control Limit

    ( )

    i

    i

    n LCL

    n

     p p p LCL

    987973,0*01292735.0301292735.0

    1*3

    −=

    −−=

     

    Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasil perhitungan seperti yang ada

     pada tabel berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    12/44

      79

    Tabel 5.5 Perhitungan UCL dan LCL peta p (revisi)

    Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.01292735 0.030788085

    2 2 360 5 0.013888889 0 0.01292735 0.030788085

    4 3 360 11 0.030555556 0 0.01292735 0.030788085

    6 4 360 6 0.016666667 0 0.01292735 0.030788085

    7 5 360 7 0.019444444 0 0.01292735 0.030788085

    8 6 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085

    9 7 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085

    10 8 360 8 0.022222222 0 0.01292735 0.030788085

    11 9 360 3 0.008333333 0 0.01292735 0.030788085

    12 10 360 8 0.022222222 0 0.01292735 0.030788085

    13 11 360 5 0.013888889 0 0.01292735 0.030788085

    14 12 360 14 0.038888889 0 0.01292735 0.030788085

    15 13 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.03078808516 14 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085

    18 15 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085

    20 16 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085

    21 17 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085

    22 18 360 5 0.013888889 0 0.01292735 0.030788085

    23 19 360 2 0.005555556 0 0.01292735 0.030788085

    24 20 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085

    25 21 360 6 0.016666667 0 0.01292735 0.030788085

    26 22 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085

    27 23 360 8 0.022222222 0 0.01292735 0.03078808528 24 360 1 0.002777778 0 0.01292735 0.030788085

    29 25 360 4 0.011111111 0 0.01292735 0.030788085

    31 26 360 11 0.030555556 0 0.01292735 0.030788085

    TOTAL 9360 121

    Pengamatan

    KeTanggalBulan

      P

    LCL  CL

      P

    UCL

    Production

    Qty (Bag)

    Jumlah

    Cacat (Bag)  P

     

    Data-data diatas kemudian diplot dalam peta kendali P seperti terlihat dalam gambar

    grafik 5.2 sebagai berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    13/44

      80

    Sample

          P     r     o     p     o     r      t       i     o     n

    252219161310741

    0.04

    0.03

    0.02

    0.01

    0.00

     _ P=0.01293

    UCL=0.03079

    LCL=0

    1

    P Chart of Jumlah Cacat

     

    Grafik 5.3 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6CTD (revisi1)

    Sumber : Pengolahan Data

    Dari grafik 5.2, dapat diketahui bahwa masih ada data yang out of control sehingga

    masih diperlukan revisi kembali, dengan tidak menyatakan data tersebut yaitu data

     pengamatan ke-12.

    Berikut adalah penghitungan dari data produksi 6CTD (untuk revisi2)

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    14/44

      81

    1. Central Limit

    CL =oduksi

    Cacat 

    Pr  

    CL =9000107  

    CL = 0.011888889

    2. Upper Control Limit

    ( )

    i

    i

    nUCL

    n

     p p pUCL

    0.988111*90.01188888390.01188888

    1*3

    +=

    −+=

     

    3. Lower Control Limit

    ( )

    i

    i

    n LCL

    n

     p p p LCL

    0.988111*90.011888883-90.01188888

    1*3

    =

    −−=

     

    Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasil perhitungan seperti yang ada

     pada tabel berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    15/44

      82

     

    Tabel 5.6 Perhitungan UCL dan LCL peta p (revisi2)

    Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.011888889 0.0290262332 2 360 5 0.013888889 0 0.011888889 0.029026233

    4 3 360 11 0.030555556 0 0.011888889 0.029026233

    6 4 360 6 0.016666667 0 0.011888889 0.029026233

    7 5 360 7 0.019444444 0 0.011888889 0.029026233

    8 6 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233

    9 7 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233

    10 8 360 8 0.022222222 0 0.011888889 0.029026233

    11 9 360 3 0.008333333 0 0.011888889 0.029026233

    12 10 360 8 0.022222222 0 0.011888889 0.029026233

    13 11 360 5 0.013888889 0 0.011888889 0.029026233

    15 12 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233

    16 13 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233

    18 14 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233

    20 15 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233

    21 16 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233

    22 17 360 5 0.013888889 0 0.011888889 0.029026233

    23 18 360 2 0.005555556 0 0.011888889 0.029026233

    24 19 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233

    25 20 360 6 0.016666667 0 0.011888889 0.029026233

    26 21 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233

    27 22 360 8 0.022222222 0 0.011888889 0.02902623328 23 360 1 0.002777778 0 0.011888889 0.029026233

    29 24 360 4 0.011111111 0 0.011888889 0.029026233

    31 25 360 11 0.030555556 0 0.011888889 0.029026233

    TOTAL 9000 107

    Bulan Tanggal Pengamatan

    Ke

    P

    LCL  CL

      P

    UCL

    Production

    Qty (Bag)

    Jumlah

    Cacat (Bag)  P

     

    Berdasarkan tabel perhitungan diatas maka dapat diperoleh peta kendali p seperti pada

    grafik 5.3 berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    16/44

      83

     

    Sample

          P     r     o     p     o     r      t       i     o     n

    252321191715131197531

    0.030

    0.025

    0.020

    0.015

    0.010

    0.005

    0.000

     _ P=0.01189

    UCL=0.02903

    LCL=0

    11

    P Chart of Jumlah Cacat

     

    Grafik 5.4 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6CTD (revisi2)

    Sumber : Pengolahan Data

    Dari grafik 5.3 dapat diketahui bahwa pengamatan ke-3 dan ke-25 berada diluar batas

    kendali, sehingga masih perlu dilakukan revisi perhitungan kembali dengan tidak

    menyertakan kedua pengamatan tersebut. Berikut adalah perhitungan untuk revisi ketiga :

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    17/44

      84

     

    1. Central Limit

    CL =

    oduksi

    Cacat 

    Pr 

     

    CL =8280

    85 

    CL = 0.0102657

    2. Upper Control Limit

    ( )

    i

    i

    nUCL

    n p p pUCL

    0.989734*0.010265730.0102657

    1*3

    +=

    −+=

     

    3. Lower Control Limit

    ( )

    i

    i

    n LCL

    n p p p LCL

    0.989734*0.010265730.0102657

    1*3

    −=

    −−=

     

    Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasil perhitungan seperti yang ada

     pada tabel berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    18/44

      85

    Tabel 5.7 Perhitungan UCL dan LCL peta p (revisi3)

    Desember 1 1 360 3 0.008333333 0 0.0102657 0.026203326

    2 2 360 5 0.013888889 0 0.0102657 0.0262033266 3 360 6 0.016666667 0 0.0102657 0.026203326

    7 4 360 7 0.019444444 0 0.0102657 0.026203326

    8 5 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326

    9 6 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326

    10 7 360 8 0.022222222 0 0.0102657 0.026203326

    11 8 360 3 0.008333333 0 0.0102657 0.026203326

    12 9 360 8 0.022222222 0 0.0102657 0.026203326

    13 10 360 5 0.013888889 0 0.0102657 0.026203326

    15 11 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326

    16 12 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.02620332618 13 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326

    20 14 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326

    21 15 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326

    22 16 360 5 0.013888889 0 0.0102657 0.026203326

    23 17 360 2 0.005555556 0 0.0102657 0.026203326

    24 18 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326

    25 19 360 6 0.016666667 0 0.0102657 0.026203326

    26 20 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326

    27 21 360 8 0.022222222 0 0.0102657 0.02620332628 22 360 1 0.002777778 0 0.0102657 0.026203326

    29 23 360 4 0.011111111 0 0.0102657 0.026203326

    TOTAL 8280 85

    P

    LCL  CL

      P

    UCLP

    Pengamatan

    KeBulan Tanggal

      Production

    Qty (Bag)

    Jumlah

    Cacat (Bag)

     

    Dari tebel perhitungan diatas maka dabat diplot ke peta kendali P seperti yang

    ditunjukkan dalam grafik 5.4 berikut.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    19/44

      86

    Sample

          P     r     o     p     o     r      t       i     o     n

    2321191715131197531

    0.025

    0.020

    0.015

    0.010

    0.005

    0.000

     _ P=0.01027

    UCL=0.02620

    LCL=0

    P Chart of Jumlah Cacat

     

    Grafik 5.5 Peta Kendali P Produk Pet Resin 6CTD (revisi3)

    Sumber : Pengolahan Data

    Dari grafik 5.4 diatas dapat dilihat bahwa proses telah terkendali sehingga penghitungan

    yield dapat dilakukan.

    0,9897343Yield 

    0,010265701Yield 

    8280

    851Yield 

    input

    defects1Yield 

    =

    −=

     ⎠

     ⎞⎜

    ⎝ 

    ⎛ −=

    ⎟⎟ ⎠

     ⎞⎜⎜⎝ 

    ⎛ −=

     

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    20/44

      87

    5.3 Tahap Analisa ( Analyze)

    Tahap berikutnya merupakan tahap analisa. Pada tahapan analisa ini akan

    diidentifikasi akar permasalahan dari penyebab terjadinya kegagalan atau cacat atas

     produk yang telah diidentifikasi sebelumnya, yaitu pada lini produksi 6CTD.

    Dalam mengidentifikasi akar permasalahan akan digunakan bantuan Fishbone

    Diagram (Diagram Sebab-Akibat), dan untuk memaksimalkan peningkatan kualitas

    maka terlebih dahulu akan analisa terhadap jenis cacat yang terjadi. Dari jenis cacat

    yang terjadi pada lini produksi 6CTD akan dipilih jenis cacat yang memiliki kontribusi

    signifikan. Analisa ini akan dilakukan dengan bantuan diagram Pareto.

    Tabel 5.8 Data Cacat Desember 2006 6CTD

    Jenis Cacat Qty (Bag) % Cacat % Kumulatif  

    Metal 46 17.8 17.8

    Colored Chip 85 32.9 50.7

    IV 75 29.1 79.8

    Size 19 12.8 92.6

     AA 3 7.4 100

    Total 228  

          C     o     u     n      t

          P     e     r     c     e     n      t

    J e n i s c a c a tC oun t

    1 7 .8 1 2 .8 7 .4

    C u m % 3 2 .9 6 2 .0 7 9 .8 9 2 .6 1 0 0 .0

    8 5 7 5 4 6 3 3 1 9

    P e r c e n t 3 2 .9 2 9 .1

    S ize A A M eta lIVC o ler ed C h ip

    2 5 0

    2 0 0

    1 5 0

    1 0 0

    5 0

    0

    1 0 0

    8 0

    6 0

    4 0

    2 0

    0

    P a r e t o C h a r t o f J e n i s c a c a t

     

    Grafik 5.6 Diagram Pareto Cacat Desember 2006 6CTD

    Sumber : Pengolahan Data

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    21/44

      88

      Dari diagram pareto pada grafik 5.5 terlihat bahwa jenis cacat yang memiliki

    kontribusi terbesar pada lini produksi 6 CTD adalah Colored Chip (CC) dengan

    kontribusi sebesar 32,9% dan diikuti Intrinsic Viscosity (IV) dengan persentase 29,1%.

    Persen akumulasi keduanya adalah 62%, keduanya merupakan kontributor yang

    signifikan dan keduanya merupakan jenis cacat yang berhubungan oleh karena itu kedua

     jenis cacat inilah yang akan dianalisa untuk dicari pemecahannya.

    Dalam menganalisa sumber penyebab terjadinya kedua jenis cacat tersebut

    digunakan diagram sebab-akibat (fishbone diagram) dan Failure Mode and Effect

    Analysis (FMEA) sebagai tools.

    5.3.1 Diagram Sebab – Akibat (Fishbone Diagram)

    Dalam tahapan analisa, diagram sebab – akibat digunakan untk mengetahui

     penyebab atas masalah-masalah yang terjadi. Diagram ini dibuat berdasarkan hasil

    wawancara dan observasi terhadap lini produksi 6 CTD. Berikut adalah diagram sebab –

    akibat yang berhasil dibuat :

    Gambar 5.1 Diagram Fishbone untuk Cacat Colored Chip

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    22/44

      89

      Cacat Colored Chip  merupakan jenis cacat dimana chip (produk pet resin)

    mengalami penyimpangan warna dari standarnya yaitu ptih susu. Dari diagram fishbone

    5.1 dapat terlihat bahwa cacat ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

    1. 

     Man

    Faktor manusia memegang peranan penting dalam proses produksi pet resin.

    Cacat colored chip  (cc) biasanya disebabkan oleh proses pemanasan yang

     berlebih pada produk pet resin sehingga chip yang sampai melebur bisa

    menumpuk dimana saja, sepanjang pipa saluran produksi. Kesalahan operator

     bisa terjadi dalam mengatur suhu pemanasan hot oil dan tekanan steam dimana

    keduanya merupakan media dalam proses pemanasan bertahap chip. Kesalahan

    operator dalam mengamati indikator suhu, juga bisa menjadi penyebab terjadinya

    cacat colored chip. Keterlambatan operator menyadari bahwa pemanasan yang

    terjadi sudah diatas temperatur normal, bisa menyebabkan chip mengalami

     pemanasan yang berlebih dan menempel pada pipa produksi. Keberadaan chip

    yang menempel pada pipa penyalur inilah yang menjadi awal terjadinya cacat

    colored chip. Dalam hal cacat IV, peranan operator dalam pengamatan progress

     peningkatan IV secara bertahap sangatlah vital. Peningkatan IV ini kerat

    kaitannya dengan kenaikan suhu yang dialami chip.

    2. 

     Machine

    Proses produksi tertutup dan panjang dengan ukuran mesin yang besar

    menyebabkan peranan mesin sangat vital dalam menentukan keberhasilan dari

     proses produksi. Pada jenis cacat colored chip  mesin bisa menjadi salah satu

    faktor penyebab. Mesin pemanas hot oil dan steam yang bisa menjadi salah satu

    awal terjadinya cacat tersebut. Apabila kedua media tersebut diberikan panas

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    23/44

      90

    yang berlebih tentu akan diikuti pemanasan berlebih pula pada chip pet resin.

    Selain itu keberadaan bag filter pada proses produksi juga memegang peranan

     penting. Panjangnya jalur yang dilalui chip, menyebabkan terbentuknya  powder  

    akibat gesekan chip dengan pipa saluran. Fungsi bag filter adalah untuk

    “menangkap”  powder tersebut. Ukuran  powder  yang sangat kecil menyebabkan

     powder   ini mudah untuk meleleh dan menempel dan menguning, dan bisa

    mempengaruhi produk lainnya. Kekurangan pada kemampuan pengecekan

    kualitas produk pada mesin pengecekan akhir merupakan salah satu factor

     penyebab yang ditemukan. Ukuran produk yang kecil dan jumlah yang sangat

     banyak, tidak memungkinkan untuk melakukan pengecekan satu-persatu dan

    seringkali produk cacat lolos melewati mesin pengecekan.

    3. 

     Material

    Proses produksi pada Solid State Polymerization  (SSP) menggunakan bahan

     baku dari hasil produksi  Liquid State Polymerization  (LSP). Yang paling

    diperhatikan adalah bahan baku tersebut memiliki tingkat viskositas yang tepat

    (0,590dl/g). Tingkat viskositas ini dekat dengan tingkat melting point chip,

    sehingga pada proses pemanasan di Solid State Polymerization  diharapkan

     produk tidak mudah menguning ataupun mempersulit proses produksi pada SSP

    yang berfungsi meningkatkan IV sampai pada tingkat yang diinginkan

    (0,835dl/g). Produk LSP juga diharapkan bebas dari powder , keberadaan powder

     jelas memperbesar kemungkinan terjadinya penguningan produk.

    4. 

     Method

    Terjadinya cacat colored chip juga dapat terjadi karena masih lemahnya metode

     pengendalian, terutama dalam pengendalian temperatur. Sampai saat ini,

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    24/44

      91

    keberadaan sinyal peringatan temperatur yang terdapat pada ruang kontrol proses

     produksi masih terbatas pada memberitahu bahwa proses pemanasan telah

    melewati batas normal. Metode ini masih harus disempurnakan yaitu dengan

    mengadakan suatu alat yang bisa memberikan sinyal peringatan terjadinya

     peningkatan suhu yang berpeluang menghasilkan cacat.

    5.3.2 Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

    Failure Mode Effect Analysis  (FMEA) merupakan suatu alat bantu untuk

    mendefinisikan kondisi yang terjadi sekarang, apa penyebabnya, akibat yang terjadi, dan

    apa pengaruhnya dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

    Dalam pemberian bobot severity, occurrence, dan detection dibuat mengacu

    kepada tabel 3.2, tabel 3.3, dan tabel 3.4.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    25/44

      92

    Tabel 5.9 FMEA

    Potensial Failure

    Mode

    Potensial Effects of

    Failure

    Potensial Cause of

    Failure

    S

    e

    ve r

    i

    t

    y

    O

    c

    c

    u

    r a

    n

    c

    e

    D

    e

    t

    ec

    t

    i

    o

    n

    RPN Rekomendasi

    * Operator

    melakukan

    kesalahan dalam

     pengaturan dan

     pengamatantemperatur 

    6 4 6 144

    Melakukan pelatihan

     berkala untuk

    menjaga konsistensi

    kinerja operator dan

     penyesuaian berkala

    terhadap alat ukur

    * Bahan baku dari

    LSP banyak

    mengandung

     powder 

    6 5 6 180

    Melakukan

     pemeriksaan ganda

    terhadap produk

    LSP

    * Temperatur yang

    lebih tinggi, yang

    dihasilkan mesin,

    dari yang sudah

    diatur.

    6 6 6 216

    Menambahkan hot

    control equipment

    untuk media

     pemanasan sebelum

    masuk ke wadah

     pemanasan* Operator

    melakukan

    kesalahan dalam

     pengamatan dari

    kenaikan level

    viskositas

    6 5 2 60

    Melakukan

     pemeriksaan atas

    kecakapan operator 

    * Bahan baku dari

    LSP memiliki

    viskositas yang

    terlalu tinggi atau

    terlalu rendah

    6 4 2 48

    Melakukan

     pemeriksaan ulang

    sebelum produk

    LSP masuk ke

     proses SSP* Temperatur yang

    lebih tinggi, yang

    dihasilkan mesin,

    dari yang sudah

    diatur.

    6 6 2 72

    Menambahkan hot

    control equipment

    untuk media

     pemanasan sebelum

    masuk ke wadah

     pemanasan

    FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA)

    Produk ditolak dan

     perusahaan harus

    siap memberi

    ganti.

    Colored Chip (CC)

    Produk ditolak dan

     perusahaan harus

    siap memberi

    ganti.

     Not Good Intrisic

    Viscosity (IV)

     

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    26/44

      93

      Berdasarkan Tabel 5.9 maka dapat dibuat diagram pareto sebagai berikut,

          C     o     u     n      t

          P     e     r     c     e     n

          t

    P o te n s ia l C a u s e 

    C o u n t 

    4 0 . 0 7 3 . 3 1 0 0 . 0  

    2 1 6 1 8 0 1 4 4  

    P e r c e n t 4 0 . 0 3 3 . 3 2 6 . 7  

    C u m % 

     O  p e r

     a  t o r    E

     r r o r

      N o  t  G

     o o d    R 

     a  w   M

     a  t e r  i a

      l

      M a  l -  f u

     n c  t  i o

     n   M a c

      h  i n e

    6 0 0

    5 0 0

    4 0 0

    3 0 0

    2 0 0

    1 0 0

    0

    1 0 0

    8 0

    6 0

    4 0

    2 0

    0

    P a r e t o C h a r t R P N C o l o r e d C h i p  

     

    Grafik 5.7 Diagram Pareto RPN untuk Cacat Colored Chip (CC)

    Sumber : Pengolahan data

    Dari diagram fishbone diatas dapat dilihat bahwa untuk cacat Colored Chip (CC)

     potensial cause yang memiliki RPN terbesar adalah mal-function machine. Dan untuk

     jenis cacat intrinsic viscosity (IV) dapat dilihat dari diagram pareto berikut.

          C     o     u     n      t

          P     e     r     c     e     n      t

    P o t e n s ia l C a u se

    C o u n t

    4 0 . 0 7 3 . 3 1 0 0 . 0

    7 2 6 0 4 8

    P e r c e n t 4 0 . 0 3 3 . 3 2 6 . 7

    C u m %

    N o t G o o d R a w M a t e ria lO p e ra to r E rr o rM a l-f u n c t io n M a ch in e

    2 0 0

    1 5 0

    1 0 0

    5 0

    0

    1 0 0

    8 0

    6 0

    4 0

    2 0

    0

    P a r e t o C h a r t o f P o t e n s i a l C a u s e

     

    Grafik 5.8 Diagram Pareto RPN untuk Cacat Intrinsic Viscosity (IV)

    Sumber : Pengolahan Data

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    27/44

      94

    5.4 Improve (Peningkatan)

    Pada tahap improve,  usulan-usulan perbaikan diberikan untuk mengatasi

    masalah-masalah penyebab terjadinya cacat colored chip  (CC) maupun  Intrinsic

    Viscosity (IV) yang telah dibahas pada diagram  fishbone ataupun FMEA. Pada dasarnya

    kedua cacat ini adalah saling berhubungan, baik dalam hal penyebabnya maupun waktu

    kejadiannya. Oleh karena itu dalam tahapan improve ini, usulan perbaikan atas penyebab

    kedua jenis cacat tersebut diberikan sekaligus.

    •   Machine (Faktor Mesin)

    Masalah pada faktor mesin yang sering menjadi penyebab cacat adalah masih

    seringnya terjadi pemanasan yang berlebih kepada media sehingga panas yang

    diterima produk juga berlebih. Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat

    mengatasi hal tersebut adalah melakukan pemeriksaan berkala atas mesin-mesin

     pemanas ataupun blower yang menghembuskan steam ataupun gas N2 kedalam

     proses pemanasan yang terjadi. Percepatan penggunaan alat baru untuk

    mengkontrol suhu media pemanasan yang sampai pada saat ini masih dalam

    tahap pengembangan juga bisa mengurangi factor kesalahan mesin.

    •   Man (Faktor Manusia)

    Permasalahan yang menyebabkan terjadinya jenis cacat CC dan IV adalah faktor

    kelalaian operator dalam melakukan setting awal ataupun kurang telitinya

    oprator melakukan kontrol temperatur pada proses pemanasan. Usulanperbaikan

    yang dapat dilakukan adalah perlunya untuk melakukan training kembaki untuk

    dapat menyetarakan kemampuan pengetahuan dan kecakapan seluruh operator

    dalam melakukan setting terhadap temperatur dan pengendalia temperatur

    selama proses produksi berlangsung.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    28/44

      95

    Training  pun perlu dilakukan untuk memperbaiki mental operator agar tidak

    secara gamblang mengandalkan pada keberadaan teknologi otomatis sehingga

    tidak melakukan pengecekan silang ataupun pengecekan kembali.

    Perbaikan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki penyebab terjadinya cacat

    karena faktor manusia adalah dengan membuat departemen Quality Control 

    tersendiri. Pada saat ini Quality Control  masih berada dibawah satu pemimpin

    yaitu manajer Plan Production and Quality Control. Dengan pemisahan

    departemen ini mejadi 2, akan mempermudah kontrol terhadap operator-operator

    yang yang bertanggung jawab atas kualitas.

    •   Material (Faktor Bahan Baku) 

    Masalah yang terjadi yang disebabkan oleh faktor material adalah masalah

    kualitas dari bahan baku yang dibawah standar. Masalah material yang paling

     berpotensial menyebabka terjadinya cacat CC dan IV adalah terdapat kandungan

     powder pada chip hasil LSP, dan ketidaknormalan melting point dari chip yang

    masuk ke SSP. Untuk mengatasi masalah ini, usulan perbaikan yang dapat

    dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian kualitas berganda terhadap

     bahan baku yang masuk. Keadaan dimana produk LSP (bahan baku SSP) juga

    diproduksi sendiri oleh PT. PNR, membuat kepercayaan atas pengendalian

    kualitas atas bahan baku tersebut cenderung terlalu tinggi. Usulan perbaikan

    yang bisa dilakukan adalah dengan menambah lini pengendalian kualitas dimana

    dilakukan pemeriksaaan bukan hanya sebelum masuk ke dalam storage silo 

    setelah proses produksi LSP tetapi juga pada saat produk keluar dari storage silo,

    sebelum mengalami proses produksi SSP.

    •   Method  (Faktor Metode)

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    29/44

      96

    Penyebab terjadinya masalah yang berkaitan dengan faktor method , khususnya

    yang menyebabkan terjadinya jenis cacat CC dan IV, adalah terlambatnya sistem

     peringatan terjadinya cacat karena terlalu tinggi-nya temperatur yang diterima

     produk. Usulan perbaikan yang bisa diberikan adalah dengan melakukan suatu

    sistem monitoring yang bersifat mengamati trend atas peningkatan suhu yang

    dialami oleh produk. Hal ini diharapkan akan lebih baik dibanding dengan

    system peringatan yang memberitahukan apabila panas yang diterima produk

    sudah terlalu tinggi.

    5.5 Control (Tahap Pengendalian)

    Setelah adanya usulan-usulan perbaikan yang diberikan pada tahap improve,

    maka langkah selanjutnya adalah pengimplementasian dan pengendalian dari proses

     perbaikan yang diharapkan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam tahap

     pengendalian (control) ini adalah:

    1. Pembentukan tim khusus yang melakukan analisa lebih mendalam mengenai

    faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan pada produk. Pembentukan tim kerja

    ini, ditujukan untuk melakukan analisa yang lebih mendalam secara teknis

    mengenai proses terjadinya cacat dan tim ini bukan hanya bekerja sampai masalah

    selesai tetapi lebih bersifat kontinyu sampai pada pengawasan progress perbaikan

    dan evaluasi dari perbaikan yang dilakukan.

    2. Sosialisasi mengenai proyek perbaikan kualitas dan tim khusus.

    Suatu perbaikan dalam sebuah organisasi harus dilakukan oleh seluruh

    anggotanya. Demikian pula pula dengan proyek perbaikan kualitas di PT. PNR.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    30/44

      97

    Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan kesadaran akan pentingnya kualitas

    semakin tinggi dan tim khusus yang dibentuk bisa memperoleh masukan-masukan

    dari karyawan lainnya.

    3. Perancangan Metode Kerja baru yang bisa menutupi keterbatasan Mesin

    Dari hasil analisa yang telah dilakukan, diketahui bahwa kontributor terbesar

    dalam penyebab terjadinya cacat IV dan CC adalah kesalahan pada mesin. Akan

    tetapi, permasalahan kualitas pada proses produksi yang bersifat kimia dan fisika ini,

    tidak akan selesai dengan melakukan sekali atau dua kali perbaikan atau modifikasi

    mesin. Yang bisa dilakukan adalah mengubah metode kerja yang bisa menutupi

    keterbatasan pada mesin atau peralatan.

    Setelah terbentuknya metode kerja yang baru, maka metode inipun perlu

    disosialisasikan, dan diadakan pelatihan untuk setiap operator dan pelaksanaan dan

    evaluasi hasil perbaikan dilakukan oleh tim yang telah terbentuk.

    5.6 Evaluasi Faktor Eksternal

    5.6.1 Evaluasi Ancaman ( threats) faktor eksternal

    •  Kebijakan dan Keputusan Pemerintah

    Pada dasarnya pemerintah berusaha mendukung pertumbuhan sektor industri

    Indonesia. Pemerintah sudah berusaha membuat peraturan perundangan yang

     bisa memberikan keluasaan prusahaan-perusahaan untuk berkembang. Akan

    tetapi keberadaan oknum-oknum pemerintahan yang berusaha untuk mencari

    celah guna mencari keuntungan pribadi sangat menyulitkan perusahaan-

     perusahaan, baik local maupun asing. Kesulitan yang sangat dirasakan PT.

    Petnesia Resindo akan keberadaan oknum-oknum tersebut adalah sangat

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    31/44

      98

    lamanya pengiriman spare parts dari mesin yang dibutuhkan dan biaya-biaya

    tambahan yang dibutuhkan untuk mendatangkan bahan baku industri. Apabila

    keberadaan oknum-oknum ini terus berlangsung, secara perlahan akan

    mematikan sector industri manufaktur, termasuk PT. PNR.

    •  Efek Globalisasi

    Efek globalisasi mulai terasa di sektor perindustrian Indonesia. Mulai dari

    semakin bebasnya perusahaan asing memasarkan produk-produknya ke dalam

    negeri bahkan sampai mendirikan pabriknya di Indonesia. Hal ini menjadi

    ancaman tersendiri bagi PT. PNR, karena apabila perusahaan ini tidak bisa

    menunjukkan kelebihan atas produk mereka, bukan tidak mungkin, perusahaan

    asing akan masuk dan merebut pangsa pasar yang mereka miliki.

    •  Keberadaan kompetitor dengan harga yang lebih kompetitf

    Pola konsumen Indonesia yang sampai saat ini lebih banyak terpengaruh oleh

    harga, memberi ancaman tersendiri untuk PT. PNR. Keberadaan kompetitor

    lokal yang menawarkan produk yang hampir sama, yaitu bijih plastik sebagai

     bahan dasar pembuatan kemasan makanan dan minuman, dengan kualitas rendah

    sehingga harga yang ditawarkan lebih murah membuat beberapa konsumen

    dalam negeri lebih memilih untuk tidak menggunakan produk PT. PNR.

    •  Perekonomian yang Belum Menentu

    Hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih belum bisa dikatakan

    telah stabil. Masih banyak faktor-faktor yang membuat sektor perindustrian

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    32/44

      99

    masih belum berjalan lancar. Sebagai contoh kelangkaan energi ataupun bahan

     bakar yang sempat terjadi sempat menghambat sector industri. Demikian juga

    daya beli konsumen yang masih rendah membuat perusahaan-perusahaan-pun

    masih membatasi produksi mereka. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan

    kurs rupiah selama 2006 (gambaran lebih lanjut terdapat pada lampiran).

    •  Adanya Customer experience

    Konsumen mengalami apa yang dinamakan customer experience ketika

     berhubungan dengan perusahaan. Konsumen yang merasa kecewa secara

    langsung maupun tidak langsung memberitahukan kepada mitra bisnisnya dan

    kemudian akan beralih ke pesaing. Hal ini menjadi ancaman apabila perusahaan

    salah keinginan, persepsi dan harapan konsumen, sehingga perusahaan akan sulit

    merebut hati konsumen.

    Tabel 5.10 Faktor Ancaman PT. Petnesia Resindo

    No. Faktor Ancaman Perusahaan

    T-1 Kebijakan dan Keputusan Pemerintah

    T-2 Efek Globalisasi

    T-3 Keberadaan kompetitor yang menawarkan harga yang lebih kompetitif 

    T-4 Perekonomian yang belum menentu

    T-5 Adanya customer experience yang buruk

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    33/44

      100

    5.6.2 Evaluasi Peluang (Opportunity) Faktor Eksternal

    •  Kepedulian akan faktor kesehatan

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, mulai mendewasakan

    masyarakat pada saat ini. Kesadaran akan pentingnya faktor kesehatan pada

    seluruh produk yang mereka konsumsi, akan semakin menggeser perilaku pasar

    yang lebih mengutamakan harga. Kepedulian pada kesehatan ini juga berdampak

     pada industri pengemasan makanan dan minuman. Inilah yang akan memberikan

     peluang besar untuk berkembangnya industri PET resin.

    • Pertumbuhan pasar pada industri makanan dan minuman kemasan

    Pada saat ini, permintaan akan makanan dan minuman kemasan mengalami

     peningkatan yang signifikan. Fenomena ini diawali dengan munculnya produk-

     produk seperti AQUA, yang menawarkan air mineral kemasan. Kondisi ini

    memberikan peluang tersendiri untuk industri kemasan, dan secara tidak

    langsung memberikan kesempatan untuk PT. PNR sebagai produsen PET Resin,

    yang merupakan bahan baku produksi kemasan tersebut.

    •  Adanya customer experience

    Dengan adanya customer experience, konsumen yang puas setelah menggunakan

     produk (memakai jasa) secara langsung maupun tidak langsung akan

    memberitahukan kepada orang lain. Hal ini juga secara tidak langsung menjadi

    sarana pemasaran bagi perusahaan.

    •  Perkembangan Teknologi Informasi

    Pada saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sangat pesat. Perusahaan-

     perusahaan umumnya sudah menggunakan teknologi informasi (misal: internet)

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    34/44

      101

    untuk melakukan segala kegiatan bisnis mereka. Bahkan keunggulan akan

    teknologi informasi bisa dijadikan “senjata khusus” untuk merebut pangsa pasar

    sebesar mungkin. Perkembangan teknologi informasi ini juga bisa menjadi

    kesempatan khusus bagi PT. Petnesia Resindo untuk mampu melakukan

     penetrasi pasar lebih luas, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga sampai ke

    negara asing. Perkembangan teknologi informasi ini juga bisa memberi peluang

     bagi perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan customer -nya.

    •  Terbukanya pasar luar negeri

    Mulai berjalannya system perdagangan bebas, membuka peluang bagi seluruh

     perusahaan untuk bisa memasuki pasar luar negeri. Hal ini juga berlaku untuk PT.

    Petnesia Resindo. Dengan latar belakang perusahaan yang sudah cukup mapan

    dan dukungan dari rekanan perusahaan induk memberikan kredit khusus untuk

    kesempatan ini.

    Tabel 5.11 Faktor Peluang PT. Petnesia Resindo

    No. Faktor Peluang Perusahaan

    O-1 Kepedulian akan faktor kesehatan

    O-2 Pertumbuhan pasar pada industri makanan dan minuman kemasan

    O-3 Adanyacustomer experience

    yang baik

    O-4 Perkembangan Teknologi Informasi

    O-5 Terbukanya pasar luar negeri

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    35/44

      102

    5.7 Evaluasi Faktor Internal

    5.7.1 Evaluasi Kelemahan (weaknesses) Faktor Internal

    •  Kurangnya media interaksi antara perusahaan dengan pelanggan

    Dalam perkembangan industri manufaktur atau terlebih lagi jasa, hubungan

     jangka panjang dengan pelanggan merupakan keunggulan kompetitif karena itu

    dibutuhkan media interaksi agar arus informasi antara pelanggan dan perusahaan

    dapat berjalan dengan lancar. Media interaksi yang dapat meningkatkan

     pengetahuan perusahaan mengenai pelayanan apa yang diinginkan konsumen.

    Interaksi antara pelanggan dan perusahaan merupakan salah satu bentuk

     pelayanan perusahaan terhadap pelanggan.

    •  Masih tingginya harga jual PET Resin

    Ongkos produksi yang masih sangat tinggi, menjadi kelemahan tersendiri bagi

    PT. PNR. Pada dasarnya, ongkos produksi yang terjadi sudah bisa ditekan

    seminimal mungkin, akan tetapi hal ini masih terlihat sebagai masalah karena,

    masih rendahnya daya beli konsumen mereka. Permintaan akan murahnya harga

    makanan/minuman kemasan, memaksakan produsen-produsen yang ada

    melakukan penekanan terhadap harga produksi kemasannya. Hal inilah yang

     berdampak langsung pada produsen pet resin seperti PT. PNR. Perusahaan ini

    masih diminta untuk terus menurunkan harga atas produk mereka.

    •  Kurangnya Promosi Yang Dilakukan

    Jenis produk yang ditawarkan oleh PT. PNR merupakan produk untuk industri

    atau untuk diolah kembali. Produk ini bukan merupakan produk yang langsung

    dikonsumsi oleh konsumen. Oleh karena itu produk ini harus memiliki suatu

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    36/44

      103

    system pemasaran yang baik, dimana PT. PNR harus benar-benar mengenal

    siapa-siapa saja yang merupakan  potential customer -nya, bagaimana cara

     penawaran yang efektif dan apa yang diharapkan dari produk yang mereka

    tawarkan. Pada kenyataannya sampai saat ini PT. PNR belum memiliki suatu

    sistem yang mengindikasikan promosi yang baik. Hal ini dikarenakan sampai

    saat ini perusahaan induk Mitsui Chemical Inc. masih mendominasi system

     pemasaran PT. PNR.

    •  Cacat Produk yang Tidak Dapat Dihindari

    Sampai pada saat ini, pada proses produksinya, keberadaan cacat hamper tidak

    dapat dihindari. Proses produksi yang merupakan proses kimia dan fisika,

    membuat produk PET Resin sangat rentan mengalami kecacatan.

    Tabel 5.12 Faktor Kelemahan PT. Petnesia Resindo

    No. Faktor Kelemahan Perusahaan

    W-1 Kurangnya Media Interaksi antara Perusahaan dengan Pelanggan

    W-2 Masih tingginya harga jual PET Resin

    W-3 Kurangnya promosi yang dilakukan

    W-4 Cacat Produk yang tidak dapat dihindari

    5.7.2 Evaluasi Kekuatan (strengths) Faktor Internal

    • 

    Produk yang berkualitas

    Produk yang dihasilkan PT. PNR merupakan PET Resin (bijih plastik) yang

    digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kemasan plastik untuk makanan,

    minuman ataupun produk lain (seperti minyak goring, dll). PET Resin yang

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    37/44

      104

    dihasilkan perusahaan ini sudah memenuhi standar Internasional, dimana produk

    yang dihasilkan sama dengan hasil produksi dari perusahaan induk mereka yaitu

    Mitsui Chemical Inc. yang merupakan “pemain lama” dalam industri ini. PET

    resin yang dihasilkan sudah memenuhi standar keamanan untuk kesehatan dan

    lingkungan.

    •  Citra perusahaan yang sudah baik

    Pada saat ini, keberadaan produk PT. PNR, Mitsui PET, sudah dikenal dan

    diakui oleh para produsen kemasan yang ada di Indonesia ataupun di kawasan

    asia. Citra baik yang sudah dibangun oleh perusahaan induk mereka Mitsui

    Jepang, menunjukkan bahwa sesungguhnya PT. PNR, tinggal melanjutkan dan

    menjaga keunggulan ini.

    •  Dukungan sumber daya manusia yang berpengalaman

    Untuk saat ini, perusahaan didukung oleh sumber daya manusia yang

     berpengalaman dalam bidangnya. PT. Petnesia Resindo dipimpin oleh tenaga-

    tenaga ahli yang didatangkan langsung dari Jepang. Tenaga-tenaga ahli ini

    langsung memegang peranan vital pada struktur kepemimpinan perusahaan.

    Keberadaan tenaga-tenaga ahli ini merupakan kekuatan tersendiri bagi

     perusahaan untuk dapat berkembang dan mencapai kesuksesan bagi perusahaan.

    •   Reliable Supply Ability 

    Pada saat ini, seluruh perencanaan produksi dan penjualan produk dari PET resin

    PT. Petnesia Resindo masih diatur oleh perusahaan induk mereka yaitu Mitsui

    Jepang. Proses produksi PT. PNR hingga saat ini masih bersifat pemenuhan

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    38/44

      105

    kuota permintaan yang ada pada perusahaan induk. Akan tetapi bila dikaji lebih

     jauh, perusahaan ini belum memakai seluruh kapasitas produksi mereka. Mereka

    masih baru menggunakan 50% kemampuan produksi mereka. Hal inilah yang

    menjadi kekuatan tersendiri, apabila pada waktunya PT. PNR diberi keluasaan

    dalam mencari konsumennya sendiri, maka PT. PNR sudah memiliki

    kemampuan pasok (supply ability) yang tinggi.

    •  Keunggulan dalam Riset dan Teknologi

    PT. Petnesia Resindo merupakan anak perusahaan Mitsui Chemical Inc., sebuah

     perusahaan asal Jepang yang sudah memiliki pengalaman yang sangat tinggi

    dalam industri kimia, terutama untuk produksi PET Resin. Selain di Indonesia,

     perusahaan ini sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang berada di Jepang,

    Malaysia, dan juga Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah

    sangat maju dan merupakan salah satu pemimpin dalam produksi PET resin.

    Mitsui Chemical Inc. juga telah didukung oleh kemampuan riset dan teknologi

    yang sangat baik, dan ini juga berpengaruh pada anak-anak perusahaannya

    termasuk PT. PNR. Kemampuan riset dan teknologi yang sangat baik ini,

    merupakan keunggulan tersendiri bagi PT. PNR untuk mengatasi para

     pesaingnya dan memenuhi permintaan pasar secara menyeluruh.

    •  Hubungan baik dengan Supplier

    Hubungan baik dengan supplier merupakan salah satu keunggulan dari PT. PNR.

    Hubungan yang sudah terjalin erat antara Mitsui Chemical Inc. dengan para

     pemasok bahan bakunya, hanya perlu diteruskan oleh PT. PNR. Hubungan baik

    ini akan mempengaruhi dalam kelancaran produksi perusahaan.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    39/44

      106

    Tabel 5.13 Faktor Kekuatan PT. Petnesia Resindo

    No. Faktor Kekuatan Perusahaan

    S-1 Produk yang berkualitas

    S-2 Citra perusahaan yang sudah baik

    S-3 Dukungan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman

    S-4  Reliable Supply Ability

    S-5 Keunggulan Riset dan Teknologi

    S-6 Hubungan baik dengan Supplier

    5.8 Tahap Masukan

    5.8.1 Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS)

    Tabel 5.14 Matriks EFAS

    Bobot Peringkat

    Nilai

    Yang

    Dibobot

    Faktor Ancaman Perusahaan

    T-1 Kebijakan dan Keputusan Pemerintah 0.09 3 0.27

    T-2 Efek Globalisasi 0.09 3 0.27

    T-3

    Keberadaan kompetitor yang menawarkan harga

    yang lebih kompetitif

    0.1 1 0.1

    T-4 Perekonomian yang belum menentu 0.14 1 0.14

    T-5 Adanya customer experience yang buruk 0.06 2 0.12

    Faktor Kesempatan Perusahaan

    O-1 Kepedulian akan faktor kesehatan 0.12 4 0.48

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    40/44

      107

    O-2

    Pertumbuhan pasar pada industri makanan dan

    minuman kemasan0.13 4 0.52

    O-3 Adanya customer experience yang baik 0.08 2 0.16

    O-4 Perkembangan Teknologi Informasi 0.1 2 0.2

    O-5 Terbukanya pasar luar negeri 0.09 2 0.18

    Jumlah 1.00 2.34

    5.8.2 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

    Tabel 5.15 Matriks IFAS

    Bobot Peringkat

    Nilai Yang

    Dibobot

    Faktor Kelemahan Perusahaan

    W-1

    Kurangnya media interaksi antara perusahaan

    dengan pelanggan0.11 2 0.22

    W-2 Masih tingginya harga jual pet resin 0.13 1 0.13

    W-3 Kurangnya Promosi yang Dilakukan 0.11 2 0.22

    W-4 Cacat Produk yang Tidak Dapat Dihindari 0.14 1 0.14

    Faktor Kekuatan Perusahaan

    S-1 Produk yang Berkualitas 0.17 4 0.68

    S-2 Citra perusahaan yang sudah baik 0.07 2 0.14

    S-3Dukungan sumber daya manusia yang

     berpengalaman

    0.11 3 0.33

    S-4  Reliable supply ability 0.06 2 0.12

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    41/44

      108

    S-5 Keunggulan riset dan teknologi 0.1 3 0.3

    Jumlah 1.00 2.28

    5.9 Matriks TOWS

    Tabel 5.16 Matriks TOWS

    Threats (T)

    1.Kebijakan dan keputusan Pemerintah

    2. Efek Globalisasi

    3.Keberadaan kompetitor yang

    menawarkan harga lebih kompetitif

    4. Perekonomian yang belum menentu

    5. Adanya customer experience  yang

     buruk

    Opportunities (O)

    1. Kepedulian pasar akan faktor

    kesehatan

    2. Pertumbuhan pasar pada

    makanan/minuman kemasan

    3. Adanya customer experience yang baik

    4. Perkembangan teknologi informasi

    5. Efek Globalisasi

    Weaknesses (W)

    1. Kurangnya media interaksi antara

     perusahaan dengan pelanggan

    2. Masih tingginya harga PET resin

    3. Kurangnya promosi yang dilakukan

    4. Cacat produk yang tidak dapat

    dihindari

    Strategi WT

    1. Mengeluarkan produk dengan kualitas

    lebih rendah untuk merebut pasar level

     bawah. (W2, W4, T3)

    2. Membuat suatu media interaksi antara

     pelanggan dengan perusahaan untuk

    mengetahui keluhan pelanggan

    (W1,W3,T5)

    3. Mencoba melakukan pemasaran ke luar

    negeri (T1,T2,T4,W2)

    Strategi WO

    1. Memanfaatkan perkembangan

    teknologi informasi menjadi media untuk

     promosi, meningkatkan pelayanan purna

     jual ataupun mendapatkan feedback dari

    customer. (O2,O3,O4,O5,W1,W3)

    2. Lebih aktif dalam melakukan promosi

    melalui seminar-seminar atau proyek

    kerjasama dengan produsen

    makanan/minuman

    (O1,O2,O3,W1,W2,W3)

    3. Melakukan suatu audit berkala atas

     produk, yang dilakukan oleh customer  

    untuk mendapat feedback

    (O2,O3,W1,W2,W3,W4)

    Strengths (S)

    1. Produk yang Berkualitas

    2. Citra perusahaan yang sudah baik

    3. Dukungan sumber daya manusia yang

    sudah berpengalaman

    4. Reliable supply ability

    5. Keunggulan riset dan teknologi

    Stretegi ST

    1. Memperkuat jaringan distribusi dan

     promosi di dalam dan luar negeri

    (T1,T2,T3,S2,S3,S4)

    2. Memanfaatkan kualitas produk untuk

    menekan keberadaan produk pesaing

    (S1,S2,S5,T3)

    Strategi SO

    1. Melakukan ekspansi pasar dengan

    mencari pasar baru yang potensial

    (O1,O5,S2,S4)

    2. Memanfaatkan keunggulan riset dan

    teknologi untuk peningkatan kualitas

     produk yang lebih baik lagi

    (O1,O2,S1,S3,S4)

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    42/44

      109

    5.10 Matriks Internal-Eksternal

    4,0 3,0 2,0 1,0

    3,0

    2,0

    1,0

    Total Internal Factor Analysis Summary yang diberi Bobot

    Kuat 3,00-3,99 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99

    I II III

    IV V VI

    VII VIII IXRendah

    1,00-1,99

    Sedang

    2,00-2,99

    Tinggi

    3,00-3,99

       T  o   t  a   l   N   i   l  a   i   E  x   t  e  r  n  a   l   F  a  c   t  o  r   A  n  a   l  y  s   i  s   S  u  m  m  a  r  y  y  a  n  g   d   i   b  e  r   i

       B  o   b  o   t

     

    Gambar 5.2 Matriks Internal-Eksternal

    Dari perhitungan nilai EFAS dan IFAS, dapat dibuat matriks Internal-Eksternal

    seperti terlihat pada gambar 5.1. Pada matriks tersebut terihat bahwa PT. Petnesia

    Resindo berada pada kuadran V. Perusahaan yang berada pada kuadran V, berada pada

     posisi “Pertahankan dan Pelihara”. Dimana perusahaan pada umumnya melakukan

    strategi mempertahankan segala keunggulan dengan pangsa pasar yang telah

    diperolehnya dengan melakukan penetrasi pasar ataupun melakukan pengembangan

     produk.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    43/44

      110

    5.11 Tahap Pengambilan Keputusan

    Setelah melakukan analisa dengan menggunakan metode-metode diatas, maka

    langkah berikutnya adalah melakukan pengambilan keputusan alternative strategi yang

    mana yang diajukan untuk digunakan dari seluruh alternatif strategi yang ada. Alternatif

    strategi yang dipilih adalah berdasarkan analisa pada matriks TOWS dan matriks IE.

    Seperti yang terlihat pada matriks IE, PT. Petnesia Resindo berada pada kuadran

    V, dimana strategi yang dianggap tepat untuk perusahaan adalah dengan “Bertahan dan

    Pelihara”. Strategi ini bisa dilakukan dengan melakukan penetrasi pasar ataupun

     pengembangan produk. Produk yang dihasilkan oleh PT. Petnesia Resindo merupakan

    suatu produk yang khusus dan sangat sulit untuk malakukan pengembangan produk.

    Mengacu pada hal ini, apabila disesuaikan alternatif-alternatif strategi yang ada pada

    matriks TOWS, maka yang paling sesuai adalah strategi yang mengacu pada

    Weaknesses dan Opportunity  antara lain dengan melakukan promosi aktif dengan

    seminar-seminar ataupun proyek kerjasama dengan perusahaan customer.

    Jadi alternatif strategi yang bisa digunakan antara lain mempertahankan pasar

    dan memeliharanya dengan cara:

    •  Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi menjadi media untuk promosi,

    meningkatkan pelayanan purna jual ataupun mendapatkan feedback dari

    customer.

    •  Lebih aktif dalam melakukan promosi melalui pengadaan seminar-seminar atau

     proyek kerjasama dengan produsen makanan/minuman

    •  Melakukan suatu audit berkala atas produk, yang dilakukan oleh customer  untuk

    mendapat feedback.

  • 8/17/2019 Abaut Chip Important Thing

    44/44

      111

    Ketiga strategi tersebut bisa membantu PT. Petnesia Resindo untuk melakukan

     penetrasi pasar melalui promosi-promosi yang lebih gencar, ataupun menjalin hubungan

     baik dengan perusahaan pelanggan dengan mendengarkan masukan-masukan atas

     produk ataupun kinerja PT. Petnesia Resindo. Secara jangka panjang hubungan baik

    dengan pelanggan ini akan menjelma menjadi media pemasaran terbaik, yaitu melalui

    word of mouth.