a new landmark with preserved sustainability in the

Annual ReportLaporan Tahunan

2020

A NEWLANDMARK WITH

PRESERVEDSUSTAINABILITY

IN THEPANDEMIC ERA

LAPORAN TAHUNAN 2020 | ANNUAL REPORT 20202

Profil Perusahaan PT Panca Mitra Multiperdana TbkCompany Profile www.pancamitra.com

ANNUAL REPORT 2020 | LAPORAN TAHUNAN 2020 3

Profil PerusahaanPT Panca Mitra Multiperdana TbkCompany Profilewww.pancamitra.com


PT Panca Mitra Multiperdana TbkCompany Profile www.pancamitra.comProfil Perusahaan

1.1. Identitas Perusahaan Company Identity

1.2. Sejarah Perusahaan Company History

1.3. Jejak Langkah Milestone

1.4. Bidang Usaha Business Line

1.5. Produk dan Jasa Products and Services

1.6. Investasi Investments

1.7. Daerah Operasional Operating Area

1.8. Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles

1.9. Profil Direksi Board of Directors Profiles

1.10. Profil Komite Audit Audit Committee Profiles

1.11. Profil Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

1.12. Demografi Karyawan Employee Demographics

1.13. Knologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology

1.14 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

1.15. Kronologis Pencatatan Surat Utang Chronology of Notes Listings

1.16. Entitas Anak Usaha Subsidiary Entity

1.17. Strukutur Perusahaan Corporate Structure

1.18. Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institution/Professions

1.19. Informasi Kantor & Wilayah Distribusi Office Information & Distribution Area

10

12

13

14

15

18

18

20

22

28

29

30

36

37

39

40

43

44

44

48

54

2.1. Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report

2.2. Laporan Direksi Board of Directors Report

Daftar IsiContents

PROFIL PERUSAHAANCompany Profiles

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIBoard of Commissioners & Board of Directors Report

BAB 1

BAB 2

8

46


PT Panca Mitra Multiperdana TbkCompany Profilewww.pancamitra.com

Profil Perusahaan

94

105

64

66

67

67

68

69

70

70

74

78

78

87

87

87

88

88

88

3.1. Neraca Keuangan Balance Sheet

3.2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Income Statement & Other Comprehensive Income

3.3. Laporan Arus Kas Cash Flow Statement

3.4. Rasio Keuangan Financial Ratio

3.5. Ikhtisar Operasional Operating Summary

3.6. Ikhtisar Obligasi Bond Overview

3.7. Aksi Korporasi Corporate Action

3.8. Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications

4.1. Tinjauan Umum Perekonomian dan Industri Economy and Industry Overview

4.2. Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Business Segment Operating Reviews

4.3. Tinjauan Keuangan Financial Overview

4.4. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Fact that Occur After the Date of Accountants Report

4.5. Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) Share Ownership Program by Employees and/or Management (ESOP/MSOP)

4.6. Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi/Pihak Berelasi.

Information on Material Transactions Containing Conflicts of Interest and/or Transactions with Affiliated Parties/Related Parties.

4.7. Informasi Transaksi Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Transaction Information Related to Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Restructuring

4.8. Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan Changes in Legislation that has Significant Impact on the Company

4.9. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya yang Diterapkan pada 2020 Changes in Accounting Policies and Their Impacts Implemented in 2020

5.1. Sumber Daya Manusia Human Resources

5.2. Teknologi Informasi Information Technology

IKHTISAR KEUANGAN & OPERASIONALFinancial & Operating Overview

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

Tinjauan Pendukung Bisnis PerusahaanBusiness Support Overview

BAB 3

BAB 4

BAB 5

62

72

92



6.1. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance (GCG)

6.2. Struktur GCG GCG Structure

6.3. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan/atau Luar Biasa Annual and/or Extraordinary General Meeting of Shareholders

6.4. Dewan Komisaris Board of Commissioners

6.5. Komisaris Independen Independent Commissioners

6.6. Direksi Board of Directors

6.7. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Performance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors

6.8. Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali Affiliation Between Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders

6.9. Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi Supporting Organs for the Board of Commissioners and the Board of Directors

6.10. Komite Audit Audit Committee

6.11. Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

6.12. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

6.13. Unit Audit Internal Internal Audit Unit

6.14. Manajemen Risiko Risk Management

6.15. Sistem Pengendalian Internal Internal Control System

6.16. Akses Informasi & Data Perseroan Company Information & Data Access

6.17. Perkara Penting yang Dihadapi Perseroan Important Matters Faced by the Company

6.18. Kode Etik Code of Ethics

6.19. Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing System (WBS)

7.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Program

7.2. Landasan Hukum Legal Basis

7.3. Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Implementation of Corporate Social Responsibility Program

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2020 PT Panca Mitra Multiperdana TbkStatement of Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors on the Responsibility for the Annual Report 2020 of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

BAB 6

BAB 7

BAB 8

108

110

111

114

120

121

133

135

136

136

139

141

143

151

152

152

153

153

154

160

160

161

162

106

158



Profil Perusahaan



BAB 1

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

CHAPTER 1



Profil Perusahaan



1.1Nama PerusahaanCompany Name

Bidang UsahaLine of Business

Modal DasarShare Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Paid-in Capital

Kantor PusatHead Office

Kantor AdministrasiAdministration Office

Company Vision

Company Mission

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

Industri Pengolahan Udang, Pembekuan Udang dan Perdagangan.Shrimp Processing Industry, Shrimp Freezing and Trading.

Rp 800.000.000.000 dengan jumlah saham sebanyak 8.000.000 lembar saham.Rp800,000,000,000 with 8,000,000 shares.

Rp 235.300.000.000 dengan jumlah saham sebanyak 2.353.000.000 lembar saham.Rp235,300,000,000 with 2,353,000,000 shares.

Jl Raya Banyuwangi Km 10 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68362Telepon : +62 (338) 672221Fax :Website : www.pancamitra.comE-mail : [email protected]

Jl. Bubutan 16-22 Kav-A No.1-2 Surabaya, Jawa Timur 60174Telepon : +62 (31) 5462539Fax :

The trusted and Customer-centric Kitchen of The World

First-Choice and Sustainable Relationship for Customers and Community

:

:

:

:

:

:

:

:

Visi & MisiVision & Mission

Identitas PerusahaanCompany Identity



Profil Perusahaan



1.2

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., Kandidat Notaris, No. 52 tanggal 8 Agustus 1997. Akta Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1183.HT.01.01.TH.98 Tahun 1998 tanggal 24 Februari 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 11 Februari 2003, Tambahan No. 1136.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah industri pembekuan biota air lainnya.

Perusahaan didirikan dan berdomisili di Indonesia. Kantor Perusahaan berkedudukandi Jl. Raya Banyuwangi KM. 10 Situbondo dengan lokasi pabrik Perusahaan di Situbondo, Tarakan dan Pontianak.

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (the “Company”) was established in Jakarta based on Notarial Deed No. 52 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., Candidate Notary, dated August 8, 1997. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1183.HT.01.01.TH.98 Tahun 1998 dated February 24, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 12 Supplement No. 1136, dated February 11, 2003.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is frozen other marine life industry.

The Company is incorporated and domiciled in Indonesia. The address of its registered office is located at Jl. Raya Banyuwangi KM. 10 Situbondo while the Company’s plants are located in Situbondo, Tarakan and Pontianak.

Sejarah PerusahaanCompany History



Profil Perusahaan

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk didirikan pada tahun 2004PT Panca Mitra Multiperdana Tbk was established in 2004

Pada tahun tersebut, manajemen Perseroan membangun pabrik di Situbondo, Jawa Timur.In 2004, the Company’s management build its first processing plant in Situbondo, East Java

Perseroan melakukan ekspansi usaha ke Tarakan di Kalimantan Utara untuk menangani pengolahan dan memproduksi produk-produk yang terbuat dari udang Black Tiger.PMMP expanded its operation in Tarakan, North Kalimantan, in order to tap Black Tiger shrimp production.

TMM meningkatkan kapasitas produksinya dengan membangun pabrik di Situbondo.TMM increased its production capacity by setting up a processing plant in Situbondo.

Total volume ekspor berbagai produk udang olahan telah mencapai 8.000 ton.The total export volume has reached 8,000 tons.

Perseroan membangun pabrik baru di Situbondo, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi hingga 21.500 ton per tahun.The Company built a new processing plant in Situbondo, while increasing production capacity to 21,500 tons per year.

Adapun total volume ekspor berbagai produk udang olahan mencapai 11.000 ton.The total export volume of reached 11,000 tons.

Manajemen Perseroan mendirikan Tri Mitra Makmur (TMM) yang merupakan entitas anak usaha Perseroan

yang bergerak di bidang usaha yang sama.The Company’s management established Tri Mitra Makmur (TMM) which became the Company’s subsidiary

and operates the similar business with the Company.

Total volume ekspor produk makanan olahan udang Perseroan telah mencapai lebih dari 6.000 ton. Sementara itu, volume ekspor ke Amerika semakin

ditingkatkan secara intensif.The total export volume reached more than 6,000 tons. Meanwhile, the volume of exports to America was

started to intensify.

TMM membangun pabrik baru di Situbondo, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi Perseroan hingga

mencapai lebih dari 17.000 ton per tahun.TMM built a new factory in Situbondo, increasing the Company’s production capacity to reach more than

17,000 tons per year.

Sementara itu, total volume ekspor berbagai produk udang olahan mencapai 10.000 ton.

Meanwhile, the total export volume reached 10,000 tons.

TMM membangun pabrik ketiganya di Situbondo, Jawa Timur, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi

hingga 25.100 ton per tahun.TMM built its third processing plant in Situbondo, East Java, while increasing its production capacity to 25,100

tons per year.

Total volume ekspor berbagai produk udang olahan mencapai 15.000 ton.

The total export volume reached 15,000 tons.

Jejak Langkah Milestones

1.3 2004

2010

2005

2015

2013

2018

2016

2019

2020

PMMP berhasil melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham pada 18 Desember 2020 dan berhasil meraih tambahan modal sebesar Rp 118.608.000.000.PMMP successfully completed the Initial Public Offering (IPO) on December 18, 2020 and managed to raise additional capital of Rp 118,608,000,000.

Total volume ekspor berbagai produk udang olahan mencapai 18.000 ton.The total export volume reached 18,000 tons.



1.4 Bidang Usaha Business Line

Usaha Perseroan dan Entitas Anak bergerak dalam bidang pengolahan produk-produk makanan beku berbasis udang yang dilengkapi fasilitas produksi (pabrik) dan penyimpanan (cold storage). Berbekal pengalaman manajemen yang mumpuni, Perseroan terus mengembangkan bisnisnya dan berkonsentrasi pada jenis udang Vannamei dan udang Windu (Black Tiger).

Perseroan mulai beroperasi pada tahun 2004. Sejak saat itu, Perseroan berkembang menjadi salah satu eksportir udang terkemuka di Indonesia, berada di peringkat ke-2 berdasarkan total volume udang yang diekspor pada tahun 2020, dengan 18.906 ton jumlah udang yang diekspor.

Bidang usaha industri ini memiliki prospek usaha karena didukung beberapa faktor, salah satunya adalah pertumbuhan impor udang yang dilakukan Amerika Serikat setiap tahun semakin stabil dan adanya pengakuan dari lembaga sertifikasi yang menjamin kualitas produk Perseroan.

Selain itu, faktor lainnya adalah Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dan iklim yang mendukung bagi industri pengolahan udang, dan pembentukan Pokja oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan berfokus pada peningkatan produksi udang domestik dan ekspor udang, dengan target peningkatan sebesar 250% dalam periode 5 tahun.

Seiring dengan perkembangan volume ekspor yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan disertai pengembangan produk-produk yang bernilai tambah (value added), Perseroan memperluas fasilitas produksi untuk dapat meningkatkan daya saing dan memenuhi permintaan pasar.

Pada tahun 2020, Perseroan telah memiliki 7 (tujuh) fasilitas produksi berupa pabrik pengolahan udang, yang terdiri dari lima pabrik di Situbondo dan dua pabrik di Tarakan dengan kapasitas produksi sebesar 25.100 ton per tahun. Selain itu, di kedua wilayah pabrik tersebut, Perseroan juga memiliki 26 cold storage berkapasitas 46.000 ton per tahun.

The Company and its Subsidiary are engaged in the of shrimp-based frozen food processing industry, equipped with facilities of production (factory) and cold storage. Supported with proven management experience,, the Company will continue to strive in developing its business, focused on Vannamei and Black Tiger shrimp.

The Company started its operation in 2004. Since than, the Company has became a leading shrimp exporter in Indonesia, 2nd rank on the league table based on total volume shrimp exported in 2020, with 18.906 tons of shrimp exported.

This particular business sector has great potential business prospects, mainly because the sustainable growth of shrimp imports by the United States every year and also the recognition from certification bodies which will ensure The Company’s product quality.

Moreover, other factors are that Indonesia has a long coastline and a favorable climate for the shrimp processing industry, tand the establishment of Pokja by the Indonesian Ministry of Maritime Affairs and Fisheries which will be focused on increasing domestic shrimp production and shrimp exports, with a target of 250% upsurge in four years time to increase shrimp exports.

Induced by the increasing of The Company’s export volume in the past years, and aligned with the Company’s strategy to focused on value-added products, the Company strive to continue expanding its production facilities to increase competitiveness and to accommodate market demand.

In 2020, the Company operates 7 (seven) production facilities that were consisted of 5 (five) production facilities in Situbondo and 2 (two) production facilities in Tarakan with total annual production capacity of 25,100 tons. Furthermore, the Company also operates 26 cold storage in both location with annual total capacity of 46,000 tons.



Profil Perusahaan

1.5 Produk dan JasaProducts and Services



Profil Perusahaan

Awalnya, Perseroan dan anak Perusahaan memiliki komposisi penjualan jenis udang Windu (Black Tiger) yang lebih dominan dibandingkan dengan udang Vannamei. Seiring dengan berjalannya waktu, pengembangbiakan udang Windu sangat bergantung pada benih dari kondisi alam yang baik dan tidak setiap perairan di Indonesia dapat memenuhi kondisi tersebut.

Berbeda halnya dengan udang Vannamei yang dapat dikembangbiakan dengan sistem tambak dan memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan udang Windu, sehingga lebih mudah dikembangbiakan baik secara kualitas dan jumlah. Karena itu, hingga kini sekitar 85-90% produk Perseroan menggunakan udang Vannamei.

Berbekal dengan pengalaman, dedikasi tinggi dan keinginan untuk dapat terus bersaing, Perseroan dan Entitas Anak mengembangkan berbagai produk udang sebagai berikut:

A. Produk Komoditasa. Udang Mentah

Produk udang mentah adalah produk Perseroan yang praktis di mana konsumen tinggal membeli dan mengolahnya sesuai dengan keinginan mereka. Ada dua macam udang yang digunakan Perseroan untuk produk ini, yaitu udang Black Tiger dan udang Vannamei.

b. Udang CookedProduk udang Cooked adalah produk utama Perseroan, dimana sekitar 52% pendapatan Perseroan berasal dari produk ini. Produk- produk ini siap untuk disajikan dan dapat langsung dikonsumsi konsumen.

B. Produk Bernilai TambahPerseroan juga mengembangkan dan memproduksi

berbagai produk olahan yang bernilai tambah (Value Added Products). Produk Value Added ini dihasilkan dalam bentuk produk mentah, cooked, dan Value Added. Produk mentah dan Value Added adalah udang mentah yang telah diproses dan dikemas sesuai pesanan dari pelanggan.

a. Breaded ShrimpRoti Udang (Breaded Shrimp) ini diproduksi secara manual (hand-made) yang diatur dengan baik dari segi ukuran, berat maupun warna roti.

b. Sushi Ebi ShrimpOrganik, bebas kimia dan diproduksi dengan penampilan yang menarik. Merupakan produk yang konsisten di ekspor ke Jepang untuk dibuat nigiri sushi atau maki sushi.

c. Nobashi Shrimp

Initially, the Company and its subsidiary had a more dominant sales of Black Tiger Shrimp compared to Vannamei Shrimp. As time goes by, the Black Tiger shrimp farming process is becoming very dependent on seeds from good natural conditions and not every shrimp farms in Indonesia are capable to accommodate these conditions.

On the other hand, Vannamei Shrimp is capable to be bred in a intensive farming system which enable Vannamei Shrimp to have better resistance than Black Tiger shrimp. Thus, Vannamei shrimp is easier to be bred both in quality and quantity. Therefore, currently, around 85 to 90% of The Company’s sales are derived from Vannamei Shrimp.

Supported with high valuable experience, high dedication and a desire to compete, the Company and its Subsidiary have developed various shrimp products as follows:

A. Commodity Producta. Raw Shrimp

Raw products are the simplest product form, where consumers buy it and cook it according to their preference. There are 2 (two) types of raw shrimps that the Company produce, Black Tiger and Vannamei.

b. Cooked ShrimpCooked Shrimp is PMMP’s leading products, with 52% of PMMP’s revenue comes from Cooked Products. Shrimps that to become ready-to-eat product being processed this way are ready-to-eat and easier to consume.

B. Value Added ProductsThe Company also develops and produces various value

added products. The shrimp products are produced in the form of raw, cooked, and value-added products. Raw and value-added products are the uncooked shrimp that has been processed and packaged to suit customer’s orders.

a. Breaded ShrimpThis Breaded Shrimp is produced manually (handmade) which is well regulated in terms of size, weight and color of bread.

b. Shrimp Ebi SushiOrganic, chemical-free, and exquisite looking, PMMP is consistently delivering Sushi Ebi to Japan for restaurant chains to be made into nigiri sushi or maki sushi.

c. Nobashi Shrimp



Merupakan udang yang dikupas kemudian direntangkan sesuai dengan berat dan ukuran. Produk ini dapat diproses lebih lanjut menjadi tempura atau jenis hidangan lain sebelum dikonsumsi.

d. Raw Tempura ShrimpMerupakan Nobashi Shrimp yang diproses lebih lanjut dibalut dengan resep khusus agar lebih garing setelah digoreng.

e. Cooked Shrimp RingMerupakan produk yang digemari di Amerika Serikat yang dikonsumsi pada saat pesta atau berkumpul. Cooked Shrimp Ring adalah kudapan yang siap dimakan bersama dengan saus cocktail atau saus lainnya yang dikemas bersama.

f. Garlic Butter Marinated ShrimpProduk udang beku bersifat organik dan bebas kimia serta mudah dimasak yang sudah direndam ke dalam saus Garlic Butter. Produk ini terkenal di Amerika Serikat.

Nobashi Shrimp are raw peeled and stretched shrimp, customizable by length and weight. These products are generally being processed further into tempura, breaded, or other types of cuisine before consumption.

d. Raw Tempura ShrimpNobashi shrimp processed one step ahead and uses special coating formulas for tempura productsensuring crispiness when fried.

e. Cooked Shrimp RingIt is a popular product in the United States that is consumed at parties or gatherings. Cooked Shrimp Ring is a ready to eat product that is ready to be eaten together with cocktail sauce or other sauces that are packaged together.

f. Garlic Butter Marinated ShrimpAn organic and chemical-free, easy to cook frozen shrimp, marinated with garlic butter sauce. Famous in the United States

Perseroan melakukan kegiatan penyertaan modal (investasi) dan pelepasan modal (divestasi) baik secara langsung maupun melalui penyertaan modal pada entitas anak usaha Perseroan.

The Company carries out activities of investment and divestment either directly or through equity participation in the Company’s subsidiary.

1.6

1.7

Investasi

Daerah Operasional

investment

Operating AreaDaerah operasional usaha Perseroan terletak di Jawa

Timur dan Kalimantan Utara. Sementara, kantor pusat Perseroan berada di Jawa Timur.

The Company operates in East Java and North Kalimantan. Meanwhile, the Company’s head office is located in East Java.


Profil Perusahaan


Penerima Manfaat jika Lokasi Strategis dan Rencana Infrastruktur Pemerintah ke Depan

Salah satu keunggulan kompetitif PMMP dibandingkan dengan pelaku usaha lainnya dalam operasional PMMP terletak strategis, yaitu dekat dengan pelabuhan internasional di Surabaya di pusat budidaya udang, baik di Jawa Timur dan Kalimantan Utara. Sebagai usaha padat karya, PMMP juga diuntungkan dengan upah minimum Provinsi Jawa Timur yang rendah.

Beneficiary of Strategic Location and Future Government Infrastructure Plan

One of PMMP’s competitive advantage compared to its peers is PMMP’s operational is strategically located, which is nearby international port hub in Surabaya and shrimp cultivation center, both in East Java and North Kalimantan. Being a labor intensive business, PMMP also benefits from the low East Java provincial minimum wage.

Ilustrasi Logistik PMMPPMMP Logistic illustration

Durasi truk darat

Inland trucking duration

Est. 5 jam (Jalan Tol Masa Depan) Est. 5h (Future Toll Road)

Est. 10j (Jalan Tol Saat Ini) Est. 10h (Current Toll Road)

Pusat Budidaya Udang IndonesiaIndonesia Shrimp cultivation center

PlantVannameiBlack Tiger

Lokasi PMMP yang strategis memungkinkan PMMP beroperasi secara efisien, sekaligus menjamin keberlanjutan pasokan bahan baku.

PMMP strategic location enabled PMMP to operates efficiently while securing sustainability of raw material supply.



Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan (2004-2013), Senior Vice President di PT Suri Tani Pemuka, Surabaya (1985-2004), Plant Manager di PT Laut Tambak Subur (1984-1988), dan Kepala Bagian Personalia pada PT Pelayaran Meratus, Makassar (1980-1983). Selain itu, pernah menjabat sebagai Chairman pada Asosiasi Pengusaha Cold Storage Indonesia (2003-2010).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dan kekeluargaan dengananggota Dewan Komisaris beliau merupakan ayah dari Direktur Utama Perseroan Martinus Soesilo.

Previously served as President Director of the Company (2004-2013), Senior Vice President at PT Suri Tani Pemuka, Surabaya (1985-2004), Plant Manager at PT Laut Tambak Subur (1984-1988), and Head of the Personnel Division at PT Pelayaran Meratus, Makassar (1980-1983). In addition, he has served as Chairman of the Indonesian Cold Storage Entrepreneurs Association (2003-2010).

He has no affiliation and family relationship with members ofthe Board of Commissioners. he is the father of the PresidentDirector of the Company, Martinus Soesilo.

1.8 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profiles

Soesilo Soebardjo, S.H.Komisaris Utama the President Commissioners

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia

67 tahun67 years old

Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1978 dan Magister Kenotariatan dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1989.

He obtained Bachelor of Laws degree from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1978 and Master of Notary Law from Airlangga University, Surabaya in 1989.

KewarganegaraanNationality

DomisiliDomicile

UsiaAge

Riwayat PendidikanEducational Background

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2014.He served as President Commissioner of the Company since 2014.

Hubungan AfiliasiAffiliate Relationship

1.8.1


Profil Perusahaan


Sebelumnya pernah menjabat sebagai Internal Audit Manager PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (1983-2016).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dan kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.

Previously, he served as internal audit manager at PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (1983-2016).

He has no affiliation and family relationship with members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Suwarli, S.E., Ak.Komisaris Independen Independent Commissioner

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia


Memperoleh gelar Diploma Tiga Akuntasi dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1983 dan Sarjana Akuntansi dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 2001.

Obtained a Diploma in Accounting from Airlangga University, Surabaya 1983 and a Bachelor of Accounting from Airlangga University, Surabaya in 2001.


DomisiliDomicile

UsiaAge


Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2020.He serverd as Independent Commissioner of the Company since 2020.


Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profiles

1.8.2



Sebelumnya pernah menjabat sebagai General Manager Perseroan (2009-2013) dan Relationship Manager - Affluent Banking di Bank HSBC Cabang Surabaya (2006-2009).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dan kekeluargaan dengan anggota Direksi. Anak dari Pak Soesilo Soebardjo, Komisaris Utama Perseroan

Previously, he served as General Manager of the Company (2009-2013) and Relationship Manager - Affluent Banking at HSBC Bank, Surabaya branch (2006-2009)

He has no affiliation and family relationship with members of Board of Directors. He is the son of Mr. Soesilo Soebardjo, President Commissioner of the Company.

1.9 Profil DireksiBoard of Directors Profiles

Martinus SoesiloDirektur Utama President Director

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia


Memperoleh gelar Bachelor of Commerce Finance and Management dari Curtin University, Australia pada tahun 2003 dan Master of International Business dari Curtin University, Australia pada tahun 2005.

Obtained his Bachelor of Commerce Finance and Management from Curtin University, Australia in 2003 and Master of International Business from Curtin University, Australia in 2005.


DomisiliDomicile

UsiaAge


Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013.He Served as President Director of the Company since 2013.


1.9.1


Profil Perusahaan


Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan (2004-2020), Manager di PT Suri Tani Pemuka, Sidoarjo (1997-2004), Direktur di PT Double Eight International, Klaten (1990-1997), Manager di PT Nandi Amerta Agung, Salatiga (1988-1996), dan Manager di PT Adisatex, Solo (1982-1988).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dan kekeluargaan dengan anggota Komisaris maupun Direksi.

Previously, he served as Director of the Company (2004-2020), Manager at PT Suri Tani Pemuka, Sidoarjo (1997-2004), Director at PT Double Eight International, Klaten (1990-1997), Manager at PT Nandi Amerta Agung, Salatiga (1988- 1996), and Manager at PT Adisatex, Solo (1982-1988).

He has no affiliation and family relationship with members of Board of Commissioners and Board of Directors.

Profil DireksiBoard of Directors Profiles

Hirawan TedjokoesoemoWakil Direktur Utama Vice President Director

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982.

Obtained his Bachelor degree in Economics from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1982.


DomisiliDomicile

UsiaAge


Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2020.He served as Vice President Director of the Company since 2020.


1.9.2



Sebelumnya pernah menjabat sebagai Head of Finance & Accounting Perseroan (2016-2020), Finance & Accounting Manager Perseroan (2005-2016), dan Staff Accounting Perseroan (1998-2005).


Previously, she served as Head of Finance & Accounting of the Company (2016-2020), Finance & Accounting Manager of the Company (2005-2016), and Accounting Staff of the Company (1998-2005).

She has no affiliation and family relationship with members of Board of Commissioners and Board of Directors.


Alin RostantiDirektur Keuangan Finance Director

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari STIE Malangkucecwara, Malangpada tahun 1998.

Obtained her Bachelor of Economics in Accounting from STIE Malangkucecwara, Malang in 1998.


DomisiliDomicile

UsiaAge


Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak 2020.She served as Finance Director of the Company since 2020.


1.9.3


Profil Perusahaan


Board of Directors Profiles

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan (2014-2018), Marketing di PT Qeon Interactive (2012-2013) dan Computer Consultant di Indiana University, Bloomington (2011).


Previously, he served as Marketing Manager of the Company (2014-2018), Marketing at PT Qeon Interactive (2012-2013) and Computer Consultant at Indiana University, Bloomington (2011).



Patrick DjuandaDirektur Pemasaran Marketing Director

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia


Memperoleh gelar Bachelor of Information Process Management dari Indiana University, Bloomington pada tahun 2012.

Obtained his Bachelor of Information Process Management from Indiana University, Bloomington in 2012.


DomisiliDomicile

UsiaAge


Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak 2020He served as Marketing Director of the Company since 2020.


1.9.4



Sebelumnya pernah menjabat sebagai General Manager Perseroan (2005-2020), Plant Manager di PT Suri Tani Pemuka, Plant Manager Perseroan (1998-2002), Kepala Produksi & PPIC di PT Suri Tani Pemuka, dan Cold Storag Staff di PT Pelangi Nusa Batam (1988-1990).


Previously, he served as General Manager of the Company (2005-2020), Plant Manager at PT Suri Tani Pemuka, Plant Manager of the Company (1998-2002), Head of Production & PPIC at PT Suri Tani Pemuka, and Cold Storag Staff at PT Pelangi Nusa Batam ( 1988-1990).



Suyud KusrintoDirektur Operasional Operation Director

IndonesiaIndonesian

IndonesiaIndonesia


Memperoleh gelar Diploma Tiga Perikanan dari Akademi Usaha Perikanan, Jakarta pada tahun 1988 dan Sarjana Fakultas Teknologi Hasil Perikanan dari Universitas Hang Tuah, Surabaya pada tahun 2004.

Obtained a Diploma in Fisheries from the Fisheries Business Academy, Jakarta in 1988 and Bachelor degree from the Faculty of Fishery Products Technology from Hang Tuah University, Surabaya in 2004.


DomisiliDomicile

UsiaAge


Menjabat sebagai Direktur Operasional Perseroan sejak 2020.He served as Operation Director of the Company since 2020.


1.9.5


Profil Perusahaan


Board of Directors Profiles



1.10 Profil Komite AuditAudit Committee Profiles

Komite Audit Perseroan dan Piagam Komite Audit telah dibentuk sesuai dengan ketentuan POJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Panca Mitra Multiperdana Tbk No. 086/PMMP/IPO/X/2020 tentang Pengangkatan Komite Audit tertanggal 1 Oktober 2020, maka susunan anggota Komite Audit Perseroan sebagai berikut, yaitu:

Ketua : Suwarli, S.E., Ak. Komisaris Independen

Anggota : Moch. Muchsin, 67 tahun Warga Negara Indonesia

Anggota : Mardian Menggala Putra, S.E. 33 tahun Warga Negara Indonesia

The Company’s Audit Committee and the Audit Committee Charter have been established in accordance with the regulation of POJK No. 55/POJK.04/2015 regarding the Establishment and Guidelines for the Work Implementation of the Audit Committee. Based on the Decree of the Board of Commissioners of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk No. 086/PMMP/IPO/X/2020 regarding the Appointment of the Audit Committee dated October 1, 2020, the composition of the Company’s Audit Committee are as follows:

Chairman : Suwarli, S.E., Ak. Independent Commissioner

Member : Moch. Muchsin, 67 years old Indonesian citizen

Member : Mardian Menggala Putra, S.E. 33 years old Indonesian citizen

Sebelumnya menjabat sebagai Finance & Accounting Manager PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (2006-2013) dan staff accounting PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (1974-2005).

Meraih gelar Diploma Akuntansi dari Universitas Airlangga dan Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia STIESIA Surabaya pada tahun 2011.

Sebelumnya menjabat sebagai Senior Supervisor di Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara, & Rekan (2014-2017), Manager Finance and Accounting di PT Perdana Raya Mandiri pada tahun 2013, Supervisor Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara, & Rekan (2011-2012), dan Semi Senior Auditor Kantor Akuntan Publik Haryono, Adi, & Agus (2008-2010).

Previously served as Finance & Accounting Manager at PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (2006-2013) and accounting staff at PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (1974-2005).

He obtained a Diploma in Accounting from Airlangga University and a Bachelor of Economics from the Indonesian College of Economics STIESIA Surabaya in 2011.

Previously, he served as Senior Supervisor at the Supoyo, Sutjahjo, Subyantara, & Partners Public Accounting Firm (2014-2017), Finance and Accounting Manager at PT Perdana Raya Mandiri in 2013, Supervisor of Public Accounting Firm Supoyo, Sutjahjo, Subyantara, & Partners (2011-2012), and Semi Senior Auditor of Public Accounting Firm Haryono, Adi, & Agus (2008-2010).


Profil Perusahaan


1.11Profil Komite Nominasidan RemunerasiNomination and RemunerationCommittee Profiles

Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana disyaratkan dalam POJK No. 34/2014, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 085/PMMP/IPO/X/2020 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 1 Oktober 2020. Dengan susunan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut:

Ketua : Suwarli, S.E., Ak. Komisaris Independen

Anggota : Eko Kridarso Budi Iryanto 59 tahun Warga Negara Indonesia

Anggota : Soesilo Hadi Rijanto 58 tahun Warga Negara Indonesia

The Company has established a Nomination and Remuneration Committee as required in POJK No. 34/2014, based on the Decree of the Board of Commissioners No. 085/PMMP/IPO/X/2020 regarding the Establishment of the Nomination and Remuneration Committee on October 1, 2020. The composition of the committee members are:

Chairman : Suwarli, S.E., Ak. Independent Commissioner

Member : Eko Kridarso Budi Iryanto 59 years old Indonesian citizen

Member : Soesilo Hadi Rijanto 58 years old Indonesian citizen

Menjabat sebagai Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2020. Sebelumnya menjabat sebagai Manager Personalia dan Umum Perseroan (2015), Kepala Personalia dan Umum Perseroan (2004-2010), Kepala Personalia, Kepala Personalia Umum PT Suri Tani Pemuka (1998-2004), Staff Personalia Umum PT Suri Tani Pemuka (1995-1998), Staff Pembelia PT Suri Tani Pemuka (1992-1995).

Menjabat sebagai Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2020. Sebelumnya menjabat sebagai Notaris dan PPAT di Kabupaten Gresik (1996-sekarang), Dosen Program Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (1993-2003), Notaris dan PPAT Rekanan Bank Buana Indonesia (1996), Asisten dan Notaris Pengganti dari Nansijani Sohandjaja, S.H. dan PPAT di Surabaya (1994-1995), dan Direktur Umum dan Personalia Seafer Group (1986-1993). Meraih Magister Hukum pada Program Pascasarjana Universitas Bhayangkara pada tahun 2011.

Served as the Nomination and Remuneration Committee since 2020. Previously, he served as Manager of Personnel and General Affairs of the Company (2015), Head of Personnel and General Affairs of the Company (2004-2010), Head of Personnel, Head of General Personnel of PT Suri Tani Pemuka (1998-2004), Staff General Personnel of PT Suri Tani Pemuka (1995-1998), Purchasing Staff of PT Suri Tani Pemuka (1992-1995).

Served as the Nomination and Remuneration Committee since 2020. Previously, he served as Notary and PPAT in Gresik Regency (1996-present), Notary Program Lecturer of Law Faculty of Airlangga University (1993-2003), Notary and PPAT Partner of Bank Buana Indonesia (1996), Assistant and Substitute Notary from Nansijani Sohandjaja, SH and PPAT in Surabaya (1994-1995), and General Affairs and Personnel Director of the Seafer Group (1986-1993). He obtained his Master of Law at Bhayangkara University Postgraduate Program in 2011.



1.12 Demografi KaryawanEmployee Demography

Secara keseluruhan, total karyawan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (belum termasuk anak perusahaan) tercatat sebanyak 3.415 orang pada per 31 Desember 2020, atau lebih tinggi 6,15 persen dibandingkan pada tahun 2019.

Adapun komposisi karyawan Perseroan di Perusahaan Induk diklasifikasikan sebagai berikut:

Komposisi Jumlah Karyawan Perusahaan Berdasarkan Lokasi

Overall, the total employees of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (not included subsidiaries) were 3,385 employees as of December 31, 2020, or 6.15 percent higher than in 2019.

The Company’s employees composition in the Parent Company is classified as follows:

Company’s Employees Composition Based on Location

Komposisi Karyawan di Perusahaan IndukEmployee Composition at Parent Company1.12.1

No.No.

LokasiLocation

31 DesemberAs of December 31


2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

Surabaya

Situbondo

Tarakan

Pontianak

Jakarta

JumlahTotal

42

2.958

411

2

2

3.415

42

2.623

522

2

-

3.189

35

2.739

520

2

-

3.296

31

1.953

402

2

-

2.388


Profil Perusahaan


Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia

Company’s Employees Composition based on Educational Levels

Composition of Company’s Employees based on Age Levels

No.No.

No.No.

Jenjang PendidikanEducational Levels

Jenjang UsiaAge Levels





2020

2020

2019

2019

2018

2018

2017

2017

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

Pasca SarjanaPostgraduateSarjanaUndergraduateDiplomaDiplomaSLTASenior High SchoolSLTPJunior High SchoolSD atau Lebih RendahElementary School or LowerJumlahTotal

>50 Tahun>50 years old41-50 Tahun41-50 years old31-40 Tahun31-40 years old<31 Tahun<31 years oldJumlahTotal

5

128

40

729

988

1.525

3.415

139

565

1.206

1.505

3.415

5

120

35

710

809

1.510

3.189

139

563

1.192

1.295

3.189

5

115

31

720

833

1.592

3.296

130

585

1.231

1.350

3.296

3

90

55

503

451

1.286

2.388

69

337

977

1.005

2.388

Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Status Company’s Employees Composition Based on Status

No.No.

Status KaryawanEmployee’s Status



2020 2019 2018 2017

1

2

Karyawan TetapPermanent EmployeesKaryawan Tidak TetapNon-Permanent EmployeesJumlahTotal

302

3.113

3.415

262

2.927

3.189

243

3.053

3.296

225

2.163

2.388



Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Aktivitas Utama

Composition of Company Employees Based on Main Activities

No.No.

Aktivitas UtamaMain Activities



2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

ProduksiProductionF & AF & APemasaran MarketingMesin dan TeknisiMachine and TechnicianKendali MutuQuality Control (QC)LaboratoriumLaboratoryPembelianPurchasingEkspor ImporExport ImportTeknologi InformasiInformation TechnologyPGAPGASatpamSecurities BuruhLabourJumlahTotal

75

26

4

15

35

5

25

8

3

23

25

3.171

3.415

71

23

4

15

40

5

25

8

3

23

31

2.941

3.189

69

22

3

18

32

7

23 6

2

23

20

3.071

3.296

60

22

3

16

25

5

16

6

2

17

19

2.197

2.388


Profil Perusahaan


Komposisi Karyawan di PT Tri Mitra Makmur (Anak Perusahaan)Employee Composition at PT Tri Mitra Makmur as a subsidiary1.12.1

Komposisi Karyawan Persusahaan Anak Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Educational Levels

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

Pasca SarjanaPost GraduateSarjanaUnder GraduateDiplomaDiplomaSLTASenior High SchoolSLTPJunior High SchoolSD atau Lebih RendahElementary School or LowerJumlahTotal

1

65

33

678

938

1.458

3.173

1

59

28

613

745

1.400

2.846

1

59

25

607

761

1.407

2.860

1

36

32

458

353

1.107

1.987

Komposisi Karyawan Perusahaan Anak Berdasarkan Jenjang Usia

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Age Levels

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

>50 Tahun>50 years old41-50 Tahun41-50 years old31-40 Tahun31-40 years old<31 Tahun<31 years oldJumlahTotal

124

543

1.029

1.477

3.173

129

461

1025

1.231

2.846

121

500

979

1.260

2.860

55

265

753

914

1.987



Komposisi Karyawan Perusahaan Anak Berdasarkan Status

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Status

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2


168

3.005

3.173

150

2.696

2.846

126

2.734

2.860

104

1.883

1.987



No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

ProduksiProductionF & AF & APemasaran MarketingMesin dan TeknisiMachine and TechnicianKendali MutuQuality Control (QC)LaboratoriumLaboratoryPembelianPurchasingEkspor ImporExport ImportTeknologi InformasiInformation TechnologyPGAPGA

41

20

3

13

29

5

21

7

2

21

39

15

2

18

25

6

17

5

2

21

36

17

2

13

18

5

13

6

2

16

11

12

SatpamSecurities BuruhLabourJumlahTotal

22

2.959

3.173

21

2.662

2.845

13

2.696

2.859

15

1.843

1.986

67

21

2

13

32

5

21

7

2

22


Profil Perusahaan


Komposisi Karyawan Perusahaan Anak Berdasarkan Lokasi

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Locations

No.No.

LokasiLocation



2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

Surabaya

Situbondo

Tarakan

Pontianak

JumlahTotal

1

2.760

412

-

3.173

1

2.325

520

-

2846

1

2.343

516

-

2.860

1

1.588

398

-

1.987



1.13 Kronologis Pencatatan SahamShare Listing Chronology

Perseroan pada 18 Desember 2020 mencatatkan 2.353.000.000 (dua miliar tiga ratus lima puluh tiga juta) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total saham yang dicatatkan itu mencapai 100 persen dari modal ditempatkan atau disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS).

Saham-saham yang tercatat di BEI itu terdiri atas saham-saham yang berasal dari PUPS tersebut sebanyak 353.000.000 (tiga ratus lima puluh tiga juta) saham biasa atas nama yang berasal dari portepel. Total saham tersebut mencapai 15,00% (lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUPS.

Di samping itu, Perseroan juga mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum PUPS sebanyak 2.000.000.000 (dua miliar) saham di BEI. Saham-saham tersebut terdiri dari 1.200.000.000 saham milik PT Tiga Makin Jaya atau 51,00% kepemilikan, 580.000.000 saham milik Soesilo Soebardjo atau 24,65% kepemilikan, 200.000.000 saham milik Martinus Soesilo atau 8,50% kepemilikan dan 20.000.000 saham milik Hirawan Tedjokoesoemo atau 0,85% kepemilikan.

Dengan demikian, total saham biasa atas nama pemegang saham sebelum PUPS yang tercatat di BEI tersebut mencapai 85,00% (delapan puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUPS tersebut.

Dengan adanya Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, maka komposisi kepemilikan saham mengalami perubahan sebagai berikut:

The Company on December 18, 2020 listed 2,353,000,000 (two billion three hundred fifty three million) shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The total shares listed reach 100 percent of the Company’s issued and fully paid capital after the Initial Public Offering (IPO).

The shares listed on the IDX are consisted of shares from the IPO as many as 353,000,000 (three hundred and fifty three million) ordinary shares. The total shares reached 15.00% (fifteen percent) of the Company’s issued and fully paid capital after the IPO.

Moreover, the Company also listed all of the common shares on behalf of the shareholders before IPO as many as 2,000,000,000 (two billion) shares on the IDX. The shares are consisted of 1,200,000,000 shares owned by PT Tiga Makin Jaya or 51.00% ownership, 580,000,000 shares owned by Soesilo Soebardjo or 24.65% ownership, 200,000,000 shares owned by Martinus Soesilo or 8.50% ownership and 20,000,000 shares owned by Hirawan Tedjoekoesoemo or 0.85% ownership.

Therefore, the total shares on behalf of the shareholders before the IPO listed on the IDX reached 85.00% (eighty five percent) of the Company’s issued and fully paid capital after the IPO.

After the Initial Public Offering, the share ownership composition has changed as follows:

Komposisi Kepemilikan Saham Sebelum PUPS Share ownership composition Before IPO

Pemegang SahamShareholders

Jumlah (Saham)Total amount (shares)

Nilai (Rp)Value (Rp)

KepemilikanOwnership

PT Tiga Makin JayaSoesilo SoebardjoMartinus SoesiloHirawan TedjokoesoemoTotal Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and fully paid capital

1.200.000.000580.000.000200.000.000

20.000.0002.000.000.000

120.000.000.00058.000.000.00020.000.000.000

2.000.000.000200.000.000.000

60%29%10%

1%100%


Profil Perusahaan


Komposisi Kepemilikan Saham Setelah PUPS Share ownership composition After IPO





PT Tiga Makin JayaSoesilo SoebardjoMartinus SoesiloHirawan TedjokoesoemoMasyarakatTotal Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and fully paid capital

1.200.000.000580.000.000200.000.000

20.000.000353.000.000

2.353.000.000

120.000.000.00058.000.000.00020.000.000.000

2.000.000.00035.300.000.000

235.300.000.000

51,00%24,65%

8,50%0,85%

15,00%100%

1.14 Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

Porsi Kepemilikan Saham Perseroan per 31 Desember 2020Company’s Ownership Portion as of December 31, 20201.14.1

Hingga 31 Desember 2020, komposisi kepemilikan saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk pasca Penawaran Umum Perdana Saham, adalah sebesar 51% dikuasai oleh PT Tiga Makin Jaya, 24,6% dimiliki Soesilo Soebardjo, kemudian sebesar 15% merupakan saham yang dimiliki publik. Adapun Martinus Soesilo dan Hirawan Tedjokoesoemo masing-masing memegang 8,5% dan 0,8% di Perseroan.

Sementara itu, PT Tiga Makin Jaya adalah sebuah perusahaan yang 79% sahamnya dimiliki oleh Soesilo Soebardjo dan sisanya masing-masing dipegang oleh Martinus Soesilo dan Hirawan Tedjokoesoemo sebesar 20% dan 1%.

Adapun Perseroan sendiri merupakan pemegang saham mayoritas di PT Tri Mitra Makmur sebesar 99,99% dan sisanya sebesar 0,01% dimiliki oleh Soesilo Soebardjo.

As of December 31, 2020, the share ownership composition of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk after Initial Public Offering is 51% owned by PT Tiga Makin Jaya, 24.6% owned by Soesilo Soebardjo, 15% owned by public. Meanwhile, Martinus Soesilo and Hirawan Tedjokoesoemo hold 8.5% and 0.8% in the Company, respectively.

Moreover, PT Tiga Makin Jaya is a company whose shares are 79% owned by Soesilo Soebardjo and the remaining 20% and 1% are owned by Martinus Soesilo and Hirawan Tedjokoesoemo, respectively.

The Company controlls the majority shareholder in PT Tri Mitra Makmur of 99.99% and the remaining 0.01% is owned by Soesilo Soebardjo.





Per 31 Desember 2020As of December 31, 2020

PT Tiga Makin JayaSoesilo SoebardjoMartinus SoesiloHirawan TedjokoesoemoMasyarakatTotal Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and fully paid capital

1.200.000.000580.000.000200.000.000

20.000.000353.000.000

2.353.000.000

120.000.000.00058.000.000.00020.000.000.000

2.000.000.00035.300.000.000

235.300.000.000

51,00%24,65%

8,50%0,85%

15,00%100%



Dewan Komisaris: Board of Commissioners

Direksi: Board of Directors

KomisarisCommissioners

Soesilo Soebardjo

Direktur Utama President DirectorDirekturDirector

Hirawan Tedjokoesoemo

Martinus Soesilo

Informasi Tentang Pemegang Saham PengendaliControlling Shareholders Information1.14.2

Pemegang saham pengendali Perseroan adalah PT Tiga Makin Jaya (TMJ) yang didirikan sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 01 tertanggal 16 Januari 2014 dan dibuat di hadapan Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H., Notaris di Gresik.

Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06487.AH.01.01 Tahun 2014 tanggal 14 Februari 2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0011219.AH.01.09 Tahun 2014 tanggal 14 Februari 2014.

Sejak pendirian, anggaran dasar TMJ mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir sebagaimana dimuat dalam:

i. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham TMJ No. 35 tertanggal 7 Desember 2017 yang dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan ke Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0198523 tertanggal 7 Desember 2017 yang didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0155763.AH.01.11.Tahun 2017 tertanggal 7 Desember (“Akta TMJ No. 35/2017”);

ii. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham TMJ No. 13 tertanggal 15 Juli 2019 yang dibuat di hadapan Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Gresik, yang telah mendapatkan persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU0040999.AH.01.02.Tahun 2019 tertanggal 24 Juli 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0118317.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 24 Juli 2019 (“Akta TMJ No. 13/2019”).

The Company’s controlling shareholder is PT Tiga Makin Jaya (TMJ) which was established in accordance with the Deed of Establishment of a Limited Liability Company. 01 dated January 16, 2014 and made before Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H., Notary in Gresik.

The deed has been approved by the Menkumham (The Minister of Law and Human Rights) based on Decree No. AHU-06487.AH.01.01 of 2014 dated February 14, 2014, and has been registered in the Company Register No. AHU-0011219.AH.01.09 of 2014 dated February 14, 2014.

Since its establishment, TMJ’s articles of association have been amended several times and the latest amendments are as contained in:

i. Decision Deed of TMJ Shareholders No. 35 dated 7 December 2017 made before Yulia, S.H., Notary in Jakarta, which has been notified to the Menkumham based on the Acceptance Letter of Amendment Notification to the Articles of Association No. AHU-AH.01.03-0198523 dated 7 December 2017 which was registered in the Company Register No. AHU-0155763.AH.01.11.Year 2017 dated December 7 (“Deed of TMJ No. 35/2017”);

ii. Minutes Deed of the TMJ Shareholder General Meeting No. 13 dated July 15, 2019 made before Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.Kn., Notary in Gresik Regency, which had received approval for amendments to the association articles from the Menkumham based on the Decree of the Menkumham No. AHU0040999.AH.01.02. of 2019 dated July 24, 2019 and has been registered in the Company Register No. AHU0118317.AH.01.11. of 2019 dated July 24, 2019 (“Deed of TMJ No. 13/2019”).

Pengurusan dan Pengawasan TMJ TMJ Management and Supervision


Profil Perusahaan


Informasi Tentang Kepemilikan Saham oleh ManajemenInformation on Shares owned by Company’s Management

Pemegang Saham dengan Porsi 5 Persen atau LebihDetails of Shareholders with More than 5% Share Ownership

1.14.3

1.14.4

Tabel berikut menyajikan transparansi kepemilikan saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020.

This following table informs a transparency of the Company’s share owned by Commissioners and Directors as of December 31,2020

JabatanPosition

NamaName

Kepemilikan Ownership

Komisaris UtamaPresident CommissionerKomisarisCommissionerDirektur UtamaPresident DirectorWakil DirutVice President DirectorDirekturDirectorDirekturDirectorDirekturDirector

Soesilo Soebardjo

Suwarli

Martinus Soesilo


Alin Rostanti

Patrick Djuanda

Suyud Kusrinto

24,60%

0%

8,5%

0,85%

0%

0%

0%

Per 31 Desember 2020As of December 31, 2020

Per 31 Desember 2020 As of December 31, 2020





PT Tiga Makin JayaSoesilo SoebardjoMartinus Soesilo

1.200.000.000580.000.000200.000.000

120.000.000.00058.000.000.00020.000.000.000

51%24,65%

8,5%

1.15 Kronologis Pencatatan Surat UtangChronology of Notes Listings

Hingga 31 Desember 2020, Perseroan tidak menerbitkan surat utang, baik berupa obligasi maupun sukuk. Karena itu, Perseroan tidak menyajikan ikhtisar obligasi.

As of December 31, 2020, the Company did not issue debt securities, either in the form of bonds or sukuk. Thus, the Company did not present an overview of the bonds.



1.16 Entitas Anak UsahaSubsidiary Entity

Hingga 31 Desember 2020, Perseroan hanya memiliki 1 (satu) Anak Usaha, yaitu PT Tri Mitra Makmur (TMM) yang didirikan sesuai dengan Akta Pendirian No. 28 tanggal 19 Agustus 2005 dan dibuat di hadapan Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H., Notaris di Gresik dan telah mendapatkan pengesahan melalui Surat Keputusan Menkumham No. C-25920 HT.01.01.TH 2005 tanggal 19 September 2005 (“Akta Pendirian TMM”).

Sejak pendirian, Anggaran Dasar TMM mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan yang terakhir kali dimuat dalam Akta Berita Acara No. 15 tertanggal 15 Juli 2019 yang dibuat di hadapan Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H. Notaris di Gresik, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-0041146.AH.01.02.Tahun 2019 tertanggal 24 Juli 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0118619.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 24 Juli 2019 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 64 tertanggal 9 Agustus 2019 serta Tambahan Berita Negara Indonesia No. 21308/2019 (”Akta No. 15/2019”).

Menurut pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, pendirian TMM bertujuan untuk berusaha dalam bidang Industri pembekuan biota air lainnya. Untuk realisasi tujuan tersebut, maka TMM terlibat dalam kegiatan usaha di bidang industri pembekuan biota air, yaitu pengawetan Crustacea, Mollusca dan biota perairan lainnya melalui proses pembekuan, seperti udang beku, paha kodok beku, Cephalopoda (cumi/sotong/gurita) beku, kepiting/rajungan beku, dan kerang beku. Akan tetapi, kegiatan usaha tersebut tidak termasuk dalam bidang usaha pendingininan Crustacea, Mollusca dan biota air lainnya dengan es untuk mempertahankan kesegarannya.

As of December 31, 2020, the Company only owned a subsidiary, namely PT Tri Mitra Makmur (TMM) which was established in accordance with the Deed of Establishment No. 28 dated August 19, 2005 and made before Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H., Notary in Gresik and had been approved by the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. C-25920 HT.01.01.TH 2005 dated 19 September 2005 (“Established Deed of TMM”).

Since its establishment, TMM’s Association Articles have been amended several times and the last amendment was contained in the Minutes Deed No. 15 dated July 15, 2019 made before Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H. Notary in Gresik, which has obtained approval from the Menkumham with Decree No. AHU-0041146.AH.01.02. year 2019 dated July 24, 2019 and has been registered in the Company Register No. AHU-0118619.AH.01.11. year 2019 dated July 24, 2019 and announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 64 dated August 9, 2019 as well as the Indonesia State Gazette Supplement No. 21308/2019 (“Deed No. 15/2019”).

According to article 3 of the Company’s Articles of Association, the establishment of TMM was aimed to complete business in other aquatic biota freezing. To realize this goal, TMM is involved in business activities in aquatic biota freezing, namely preserving crustaceans, molluscs and other aquatic biota through a freezing process, such as frozen shrimp, frozen frog thighs, frozen cephalopods (squid/cuttlefish/octopus), crabs frozen, and frozen clams. However, these business activities are not included refrigeration business of crustaceans, molluscs and other aquatic biota with ice to maintain their freshness.

Tujuan Pendirian TMM serta Kegiatan Usahanya TMM Establishment Purpose and Business Activities

Struktur permodalan TMM tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 36 yang dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 7 Desember 2017 dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan:

1. Surat Penerimaan Pemberitahuan, yaitu Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0198524 tanggal 7

TMM’s capital structure is stated in the Decision Deed of Shareholders No. 36 which was made before Yulia, S.H., Notary in Jakarta on December7, 2017 and has been notified to the Menkumham based on:

1. Acceptance Letter of Notification, namely Amendment to Articles of Association No. AHU-AH.01.03-0198524

Struktur Permodalan TMM TMM Capital Structure


Profil Perusahaan


Desember 2017.

2. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0198525 tanggal 7 Desember 2017.

Kedua Surat Penerimaan Pemberitahuan tersebut telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155766.AH.01.11.Tahun 2017 tertanggal 7 Desember 2017, serta telah diumumkan dalam BNRI No. 69 tanggal 28 Agustus 2019 serta TBNRI 2880/L/2018. Kedua Surat Penerimaan Pemberitahuan tersebut disebut juga Akta No. 36/2017.

Menurut Akta No. 36/2017 tersebut, maka struktur permodalan TMM terdiri dari:

a. Modal Dasar yang bernilai Rp200.006.280.000 (dua ratus miliar enam juta dua ratus delapan puluh ribu Rupiah). Modal dasar tersebut terbagi atas 200.006.280 (dua ratus juta enam ribu dua ratus delapan puluh) lembar saham, yang masing-masing bernilai nominal Rp1.000 .

b. Modal Ditempatkan yang bernilai Rp184.366.000.000 (seratus delapan puluh empat miliar tiga ratus enam puluh enam juta Rupiah) dan terbagi atas 184.366.000 (seratus delapan puluh empat juta tiga ratus enam puluh enam ribu) lembar saham yang masing-masing bernilai nominal Rp1.000.

c. Modal Disetor yang bernilai Rp184.366.000.000 (seratus delapan puluh empat miliar tiga ratus enam puluh enam juta Rupiah) terbagi atas 184.366.000 (seratus delapan puluh empat juta tiga ratus enam puluh enam ribu) saham atau 92,18% (sembilan puluh dua koma delapan belas persen) dari nilai total nominal saham yang ditempatkan dalam TMM.

Sementara itu, susunan pemegang saham TMM ditetapkan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham TMM No. 44 yang dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 8 Desember 2017.

Akta yang disebut sebagai Akta No.44/2017 tersebut telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0198962 tanggal 8 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0156416.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 8 Desember 2017.

Dengan demikian, berdasarkan Akta No. 44/2017 tersebut, maka susunan pemegang saham TMM adalah sebagai berikut:

dated December 7, 2017.

2. Acceptance Letter of Notification in Company Data Changes No. AHU-AH.01.03-0198525 dated December 7, 2017.

Both of Acceptance Letters of Notification have been registered in the Company Register No. AHU-0155766.AH.01.11.Year 2017 dated 7 December 2017, and has been announced in BNRI No. 69 dated 28 August 2019 and TBNRI 2880/L/2018. The two Notification Acceptance Letters are also referred to as Deed No. 36/2017.

According to Deed No. 36/2017, the capital structure of TMM consists of:

a. Authorized Capital of IDR 200,006,280,000 (two hundred billion six million two hundred and eighty thousand Rupiah). The authorized capital is consisted of 200,006,280 (two hundred million six thousand two hundred and eighty) shares, each with a nominal value of Rp1,000.

b. Issued Capital of Rp.184,366,000,000 (one hundred eighty-four billion three hundred sixty-six million Rupiah). It is consisted of 184,366,000 (one hundred eighty-four million three hundred and sixty-six thousand) shares, whose a nominal value is of IDR 1,000 per share.

c. Paid capital of IDR 184,366,000,000 (one hundred eighty four billion three hundred sixty six million Rupiah) is consisted of 184,366,000 (one hundred eighty four million three hundred sixty six thousand) shares or 92.18% (ninety two point eighteen percent) of the total share value issued in TMM

Meanwhile, the shareholders composition of TMM is determined based on the Decision Deed of the TMM Shareholders No. 44 which was made before Yulia, S.H., Notary in Jakarta on December 8, 2017.

The deed referred to as Deed No.44/2017 has been notified to the Menkumham based on the Acceptance Letter of Changes Notification in Company Data No. AHU-AH.01.03-018962 dated December 8, 2017 and has been registered in the Company Register No. AHU-0156416.AH.01.11.Year 2017 dated December 8, 2017.

Therefore, based on Deed No. 44/2017, the composition of the shareholders of TMM is as follows:



KeteranganDescription

KeteranganDescription

Perseroan Company

Soesilo Soebardjo

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued Capital

Modal Dasar Authorized Capital

Jumlah Saham Dalam Portepel Shares Number in Portfolio

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPaid Capital

Nilai Nominal Rp1.000,- per sahamNominal Value of Rp1,000 per share

Jumlah SahamTotal Amount (shares)

184.365.999

1

200.006.280

15.640.280

184.366.000

Jumlah Nominal (Rp)Total Nominal (Rp)

184.365.999.000

1.000

200.006.280.000

15.640.280.000

184.366.000.000

Presentase KepemilikanOwnership

99,99%

0,01%

100%


Profil Perusahaan


Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholder

DewanKomisaris

Board of Commisioner

DirekturUtama

PresidentDirector

DirekturPemasaran

MarketingDirector

DirekturKeuangan

FinanceDirector

DirekturOperasional

OperationalDirector

ManajerUmum

GeneralManager

TeknikMesin

Mechanical Engineering

KontrolKualitas

QualityControl

ManajerPabrik

PlantManager

KomiteAudit

AuditCommittee

Komite Nominasidan Remunerasi

Nomination and Remuneration Committee

WakilDirektur Utama

VicePresident Director

SekretarisPerusahaan

CorporateSecretary

AuditInternal

InternalAudit

Pemasaran

Marketing

Ekspor- Impor

Export-Import

Pembelian

Purchasing

Keuangan

Finance

Akunting

Accounting

Perpajakan

Taxt

Personalia &Umum

1.17 Struktur Perusahaan Corporate Structure



1.18Lembaga/Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institution/Professions

BIRO ADMINISTRASI EFEK

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU

PUBLIC ACCOUNTING FIRM

Jasa yang diberikan: Penatausahaan pencatatan kepemilikan atau perubahan kepemilikan saham, agen pembayaran dan/atau jasa administrasi lainnya sehubungan dengan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia, termasuk biaya pencatatan Penawaran Umum Perdana Saham.

Periode penugasan : 2020Imbalan jasa : Rp85.000.000

Jasa yang diberikan: Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2020

Periode penugasan : 2020Imbalan jasa : Rp1.200.000.000

PT Sinartama GunitaSinarmas Land Plaza Tower 3Jl. M.H. Thamrin No.51 Jakarta 10350

Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & RekanCyber 2 Tower 21st FloorJl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Jakarta Selatan 12950 Indonesia

Services provided: Administration of ownership registration or changes in share ownership, payment agents and/or other administrative services accordance with to the Company’s shares on the Indonesia Stock Exchange, including the initial cost of Initial Public Offering.

Assignment period : 2020Service Fee : Rp85,000,000

Services provided: Audit of the Company’s Consolidated Financial Statements for Fiscal Year 2020

Assignment period : 2020Service Fee : Rp1.200.000.000

Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Professions1.18.1

1.19 Informasi Kantor & Wilayah DistribusiOffice Information & Distribution Area

Kantor PusatHead Office

Kantor AdministrasiAdministrative Office

1.19.1

1.19.2

Telepon : +62 (338) 672221Website : www.pancamitra.comE-mail : [email protected]

Telepon : +62 (31) 5462539

Jl. Raya Banyuwangi Km 10 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68362

Jl. Bubutan 16-22 Kav-A No.1-2 Surabaya, Jawa Timur 60174


Profil Perusahaan



Laporan Dewan Komisaris & Direksi PT Panca Mitra Multiperdana TbkBoard of Commissioners & Board of Directors Report www.pancamitra.com

BAB 2

LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSIREPORTS FROM THE BOARD OFCOMMISSIONERS & BOARD OFDIRECTORS

CHAPTER 2


Laporan Dewan Komisaris & DireksiPT Panca Mitra Multiperdana TbkBoard of Commissioners & Board of Directors Reportwww.pancamitra.com


Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Laporan Dewan Komisaris & Direksi PT Panca Mitra Multiperdana TbkReports From The Board Of Commissioners & Board Of Directors www.pancamitra.com

Soesilo Soebardjo, S.H.Komisaris UtamaPresident Commissioner

Kami bersyukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat membawa PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (Perseroan) melewati tahun 2020 yang sangat penuh dengan tantangan akibat pandemi Covid-19 yang ‘melumpuhkan’ hampir seluruh sektor usaha serta menekan pertumbuhan ekonomi nasional ke posisi negatif.

We are grateful to the presence of God the Almighty, because of His grace we were capable in leading PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (the Company) through 2020, a year full of challenges due to the Covid-19 pandemic that ‘paralyzed’ almost all business sectors and suppressed the national economy growth to a negative position.

2.1


Laporan Dewan Komisaris & DireksiPT Panca Mitra Multiperdana TbkReports From The Board Of Commissioners & Board Of Directorswww.pancamitra.com

Saya mewakili Dewan Komisaris akan menyajikan laporan pengawasan terhadap kinerja Perseroan pada Tahun Buku 2020. Selama ini, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan memberikan nasihat-nasihat kepada Direksi dengan itikad baik dan bertanggung jawab serta penuh kehati-hatian demi mengedepankan kepentingan Perseroan.

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsinya secara independen yang berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku, serta berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Kinerja Industri dan Kondisi Usaha

Sepanjang tahun 2020, perekonomian nasional mengalami kontraksi 2,02 persen atau dapat dikatakan pertumbuhan perekonomian nasional pada 2020 tercatat minus 2,02 persen. Kondisi tersebut dipicu oleh merebaknya pandemi Covid-19. Jika dibandingkan pada tahun 2019, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02 persen kendati ketika itu terjadi ketidakpastian global.

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 tampaknya memang mengakhiri perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok. Pasalnya, kedua negara yang bersaing dalam bidang perdagangan internasional tersebut sibuk membenahi kondisi dalam negeri mereka terkait dengan pandemi tersebut. Hal itu juga dipicu oleh langkah yang diambil seluruh pemerintahan global untuk mengambil kebijakan untuk mengurangi, bahkan menghentikan berbagai kegiatan berkumpul dan berinteraksi dengan sesama guna menghentikan penyebaran pandemi tersebut.

Di Indonesia, kebijakan tersebut dikenal dengan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB tersebut pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi karena banyak pelaku bisnis dan ekonomi yang gagal mencapai berbagai kebijakan bisnisnya pada tahun 2020. Akibatnya kegiatan bisnis berjalan lamban. Meski demikian, kami bersyukur pemerintah Indonesia tidak menerapkan penghentian total berbagai kegiatan ekonomi,

On behalf of the Board of Commissioners,I present you the supervisory report of the

Company’s performance in the 2020 Fiscal Year. So far, the Board of Commissioners have supervised and provided advice to the Board of Directors genuinely, responsibly, and carefully in the interest of the Company.

The Board of Commissioners carries out its duties and functions independently based on the Company’s Articles of Association and applicable laws and regulations, as well as the good corporate governance principles.

Industry Performance and Business Condition

Throughout 2020, the national economy experienced 2.02 percent contraction. To put it into perspective, the national economy growth in 2020 was recorded to have been at minus 2.02 percent, triggered by the Covid-19 pandemic outbreak. However, compared to 2019, the Indonesian economy grew by 5.02 percent in spite of the global uncertainty.

The Covid-19 pandemic in 2020 indeed seemed to have put the trade war between the United States (US) and China to an end. This is because the two competing countries were occupied with improving the conditions in their respective countries due to pandemic. This is also due to the policies taken by all governments globally to reduce and even stop all forms of gathering and interacting activities with others to end the spread of the pandemic.

In Indonesia, this policy is known as a Large- Scale Social Restrictions (Pembatasan Sosial Berskala Besar /PSBB). The PSBB policy ultimately hampered the economic growth because many business and economic actors failed to achieve their various business policies in 2020. As a result, business activities run sluggishly. However, we are grateful that the Indonesian government did not implement a complete cessation of various economic, political, social and other activities, or what is known as a lockdown.

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,“Dear Shareholders and Stakeholders,



politik, sosial dan sebagainya, atau yang dikenal sebagai lockdown.

Sementara itu, Perseroan pada tahun 2020 berhasil membukukan kenaikan penjualan sekitar 19,5 persen menjadi sebesar US$170,6 Juta dibandingkan dengan kinerja penjualan pada tahun sebelumnya sebesar US$142,7 Juta. Kenaikan penjualan tersebut turut meningkatkan laba bersih Perseroan. Pada 2020, Perseroan mengalami kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 73,8 persen menjadi US$10,2 Juta dibandingkan realisasi laba bersih pada tahun 2019 sebesar US$5,7 Juta.

Penilaian atasKinerja Direksi

Dewan Komisaris beserta jajaran komite yang dibentuk senantiasa melaksanakan pengawasan, penilaian, serta mendukung Direksi secara penuh untuk menjalankan strategi dalam mengelola dan menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsi kepengawasan, kami secara aktif memberikan saran dan masukan kepada Direksi sesuai mandat yang kami terima.

Dewan Komisaris juga menilai Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sepanjang tahun 2020. Kami melihat bahwa di tengah berbagai perubahan kendala, dan keterbatasan yang diakibatkan pandemi Covid-19, Direksi dengan sigap menemukan berbagai peluang usaha bagi Perseroan dan terus melakukan penyesuaian dengan menerapkan strategi yang paling tepat dalam situasi yang menantang tersebut.

Sesuai dengan visi dan misi Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi menjalin komunikasi yang baik untuk terus menjaga kelangsungan bisnis secara berkelanjutan. Hal tersebut kami wujudkan dalam rapat yang kami laksanakan secara periodik, baik rapat Dewan Komisaris, rapat dengan komite, maupun rapat bersama Direksi.

Kami selaku Dewan Komisaris juga menilai bahwa komite-komite yang terbentuk pada Perseroan juga telah menjalankan fungsinya dengan baik dalam menopang fungsi dan tugas pengawasan yang telah kami jalankan. Informasi serta laporan dari seluruh jajaran komite juga telah kami terima agar dapat menghasilkan pandangan yang lebih objektif dalam mengambil berbagai keputusan penting.

Berbagai inisiatif strategis yang dilakukan Direksi demi kelangsungan bisnis Perseroan. Pengembangan berbagai produk juga terus dilakukan seiring dengan dengan perluasan jaringan di berbagai lokasi distribusi baru guna

Meanwhile, the Company in 2020 was successful in recording a sales increase by around 19.5 percent to US$170.6 million compared to US$142.7 million in the previous year. The sales increase also raised the Company’s net profit. In 2020, the Company experienced a hike on the net profit by 73.8 percent to US$ 10.2 million compared to US$ 5.7 million in 2019.

Assessment of the Boardof Directors Performance

The Board of Commissioners and the assembled committees always carry out supervision, assessment, as well as fully support the Board of Directors in implementing strategies in managing and executing the Company’s business activities. Besides, in carrying out our supervisory duties and functions, we actively provide advice and input to the Board of Directors in accordance with our mandate.

The Board of Commissioners consider the Board of Directors to have carried out their duties and responsibilities well in 2020. We notice that, in the midst of various changes and limitations caused by the Covid-19 pandemic, the Board of Directors swiftly found various business opportunities for the Company and continued to make adjustments by implementing the most appropriate strategy in these challenging situations.

In line with the vision and mission of the Company, the Board of Commissioners and the Board of Directors have established an effective communication to maintain the sustainability of the business. We manifest this in meetings that we hold periodically, especially the Board of Commissioners meetings, committees meetings, as well as the Board of Directors meetings.

We, as the Board of Commissioners, also consider the assembled committees at the Company to have carried out their functions well, substantially in supporting the functions and supervisory duties that we carry out. We have also received information and reports from all levels of the committees in order to produce a more objective view in making important decisions.

The Board of Directors have carried out various strategic initiatives to maintain the Company’s business continuity. The development of various products has also been continuously carried out in line with network expansion in various new



menambah cakupan produk Perseroan.

Kami melihat, langkah-langkah yang diterapkan Direksi sudah cukup baik untuk memberikan nilai tambah bagi Perseroan sekaligus memperkaya cakupan produk yang dimiliki. Kami juga memberikan apresiasi terhadap Direksi atas kinerja baik yang telah dicurahkan demi mencapai target operasional, keuangan, hingga sumber daya manusia (SDM) yang positif.

Dasar penilaian Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi selalu tidak terlepas dari keberhasilan dan kesuksesan Direksi dalam mewujudkan rencana kerja yang sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan pada awal tahun 2020. Akan tetapi, kami bersyukur bisnis kami tidak terlalu dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 sehingga hampir seluruh rencana usaha kami dapat dibilang mencapai semua target yang ditetapkan sebelumnya. Karena itu, kami menilai Direksi telah menjalankan perannya dengan baik dalam menerapkan berbagai strategi sehingga tetap dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhan usaha Perseroan.

Penilaian Penerapan GCG &Pengembangan SDM

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi konsisten memberikan upaya terbaiknya dalam penerapan tata kelola perusahaan secara maksimal. Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh oleh Direksi dan manajemen dalam melaksanakan praktik GCG di tubuh Perseroan.

Kami juga melihat komitmen yang kuat dari Direksi dalam menerapkan GCG di semua level organisasi untuk memastikan agar visi dan misi Perseroan dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai-nilai Perseroan juga terus menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam berperilaku di tempat kerjadan dalam menjalankan kode etik yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang dimiliki Perseroan.

Dewan Komisaris juga memberikan penghargaan atas komitmen Perseroan untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas karyawan melalui berbagai macam pelatihan dan sertifikasi keahlian dengan harapan dapat membantu mempertahankan bisnis yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas SDM yang dapat diandalkan.

Prospek 2021

Kendati pandemi Covid-19 diperkirakan belum dapat berakhir secara tuntas pada tahun 2021 ini, Dewan Komisaris masih melihat adanya peluang pertumbuhan usaha bagi

distribution locations in order to increase the Company’s product coverage.

We observe that the steps taken by the Board of Directors were acceptable in providing an additional value for the Company as well as in expanding the Company’s product coverage. We also appreciate the Board of Directors for their satisfactory performance devoted to achieve a positive operational, financial, and human resources (HR) target.

The Board of Commissioners’ assessment to the Board of Directors’ performance is always inseparable from the success of the Board of Directors in executing the work plan formulated in the beginning of 2020. We are grateful that our business was not too affected by the Covid-19 pandemic. Almost all of our business plans achieved all the targets set previously. Therefore, we assess that the Board of Directors have performed its role well, subtantially in implementing various strategies to maintain the Company’s business growth continuity.

Assessment to GCG Implementation &HR Development

The Board of Commissioners consider that the Board of Directors has consistently provided its best efforts in implementing corporate governance to its maximum. We really appreciate the steps taken by the Board of Directors and management in implementing GCG practices in the Company.

We also saw a strong commitment from the Board of Directors in implementing GCG at all levels of the organization to ensure the Company’s vision and mission can be carried out properly, in line with the applicable laws and regulations. The Company’s values also continue to be a guideline for all employees in behaving in the workplace and in implementing a code of ethics in line with the Company’s principles.

The Board of Commissioners also appreciate the Company’s commitment to develop the capabilities and capacities of its employess through various expertise trainings and certifications with a hope that they will be able to maintain the sustainability of the Company’s business and improve reliable qualified human resources.

2021 Outlook

Even though the Covid-19 pandemic has not yet been expected to end completely in 2021, the Board of Commissioners still sees opportunities for the Company’s



Perseroan. Hal itu disebabkan karena Dewan Komisaris optimistis terhadap upaya yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional.

Upaya pemerintah tersebut adalah mendorong seluruh sektor industri yang mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi agar dapat kembali berproduksi. Pemerintah telah memberikan berbagai stimulan guna menggerakkan ekonomi. Bahkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membentuk Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) yang dipimpin oleh Menko Perekonomian.

Di samping itu, stabilitas politik, ekonomi, sosial dan teknologi pada akhir tahun 2020 lalu dapat menjadi modal utama untuk memulihkan perekonomian nasional pada tahun 2021. Pasalnya stabilitas tersebut diperlukan untuk mempertahankan stabilitas keamanan dan ketertiban, guna membangun rasa optimistis pengusaha yang mengharapkan adanya perbaikan kinerja ekonomi nasional pada 2021 ini.

Karena itu, stabilitas politik sangat penting untuk kembali mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dewan Komisaris optimistis perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional ini dapat memberikan peluang kepada Perseroan untuk terus mengembangkan usahanya pada tahun 2021.

Perubahan KomposisiDewan Komisaris

Selama tahun 2020, terdapat penambahan 1 (satu) keanggotaan Dewan Komisaris, yakni Pak Suwarli, S.E., Ak. sebagai Komisaris Independen.

Apresiasi dan Penutup

Perseroan mampu melewati tahun 2020 dengan baik yang ditandai dengan adanya pertumbuhan usaha dan juga keberhasilan Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham. Karena itu, Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi dan jajaran manajemen Perseroan serta seluruh karyawanatas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan sepanjang tahun 2020 lalu. Dewan Komisaris bersama Direksi akan terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan tersebut pada tahun 2021.

Atas nama Dewan Komisaris, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, pelanggan, mitra usaha, serta pemangku kepentingan lainnya yang telah memberikan dukungan kepercayaan kepada Perseroan. Kami optimis ke depannya Perseroan akan mampu untuk membukukan kinerja lebih baik di tahun 2021.

business growth. It is because the Board of Commissioners is optimistic to the government’s efforts in restoring the national economy.

The government’s effort is to encourage all industrial sectors that are capable to generate economic growth to continue their production. The government has provided various stimulants to move the economy. In fact, the government of President Joko Widodo has established the National Economic Recovery and Transformation Task Force (Satgas PEN) led by the Coordinating Minister for the Economy.

Besides, the 2020 political, economic, social and technological stability can be the main motivation to restore the national economy in 2021. It is because the stability is needed to maintain the stability of security and order, to build a sense of optimism among business actors who expect improvements in the national economy performance in 2021.

Therefore, political stability is significant in progressing the national economic growth. The Board of Commissioners is optimistic that the national economic growth improvement is capable to provide opportunities for the Company to develop its business continuously in 2021.

Changes in the Boardof Commissioners Composition

In 2020, there was an inauguration of the Board of Commissioners new member, namely Mr. Suwarli, S.E., Ak. as the Independent Commissioner.

Appreciation and Close

The Company is capable to pass through 2020 well, indicated by its business growth and its success in carrying out the Initial Public Offering. Therefore, the Board of Commissioners expressed its appreciation to the Board of Directors and the Company’s management as well as to all employees for their hard work and dedication. The Board of Commissioners together with the Board of Directors plan will continuously strive to maintain and increase the Company’s growth in 2021.

On behalf of the Board of Commissioners, I would also like to express my gratitude to the Shareholders, customers, business partners, and other stakeholders who have trusted the Company. We are optimistic that in the future the Company is capable to record a better performance in 2021.



Soesilo Soebardjo, S.H.Komisaris UtamaPresident Commissioner

Surabaya, 1 Juni 2021Atas nama Dewan Komisaris PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

Surabaya, June 1, 2021On behalf of the Board of Commissioners of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk


Laporan Dewan DireksiBoard of Directors Report


Martinus SoesiloDirektur UtamaPresident Director

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (“Perseroan”) dapat melalui tahun 2020 yang sangat berat bagi kita semua.

We express our gratitude to God the Almighty, because PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (the “Company”) was capable to pass through 2020, a year full of difficulties for all of us.

2.2



Namun dengan dukungan kerja keras seluruh karyawan Perseroan dan entitas anak, Perseroan dapat membukukan pendapatan dan laba bersih sesuai target serta memperkukuh posisi sebagai pemimpin pasar di industri. Mewakili Direksi, perkenankanlah saya melaporkan ringkasan kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.

Kondisi Perekonomian pada 2020

Sebagaimana yang dialami negara lainnya, pandemi Covid-19 juga berdampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Turunnya permintaan global dan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada triwulan pertama 2020 menyebabkan aktivitas bisnis terhenti, jutaan pekerja harus dirumahkan bahkan diputus hubungan kerja, dan sektor informal tidak bisa menjalankan usahanya. Pertumbuhan ekonomi domestik turun tajam sejak triwulan I 2020. Untuk pertama kalinya sejak krisis ekonomi 1997/1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar negatif 5,32%, yang menyebabkan Indonesia berada di tepi lembah resesi.

Semuanya itu terjadi menyusul maraknya pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2020. Pandemi ini mendorong Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mewajibkan agar setiap individu yang berada di Indonesia menghindari interaksi sosial secara berkerumun dan mengurangi berbagai kegiatan ekonomi, sosial, politik dan teknologi secara drastis demi menghambat penularan Covid-19.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada umumnya ditopang oleh peningkatan konsumsi domestik, pertumbuhan belanja infrastruktur pemerintah, dan laju inflasi yang terkendali. Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 tersebut telah menekan konsumsi domestik karena banyaknya korporasi yang menghentikan pengoperasiannya akibat kebijakan PSBB tersebut.

Terhentinya kegiatan operasional berbagai korporasi

However, with the hard working of the Company’s and its subsidiaries’ employees, the Company was capable to record revenue and net profit that were in line with a target and strengthen its position as an industry market leader. On behalf of the Board of Directors, please allow me to report the Company’s performance summary for the financial year ending December 31, 2020.

Economic Condition in 2020

As experienced by other countries, the Covid-19 pandemic also impacted the Indonesian economy significantly. The decline in global demand and the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy in the first quarter of 2020 have caused business activities to stop, millions of workers to be laid off, and the informal sector to be unable to run their business. The domestic economic growth had fallen sharply since the first quarter of 2020. For the first time since the 1997/1998 economic crisis, the Indonesian economic grew by negative 5.32%, causing Indonesia to be near recession.

This recession occured following the rampant of Covid-19 pandemic cases during 2020. This pandemic had prompted the Indonesian Government to impose a Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy which obliges every individual in Indonesia to avoid social interaction in groups and reduce various activities of economic, social, politic, and technology drastically to prevent the Covid-19 spread.

As we know, the Indonesian economic growth is generally supported by the increase of domestic consumption, the growth of the government infrastructure spending, and the controlled inflation rate. In 2020, the Covid-19 pandemic has suppressed the domestic consumption because many corporations stopped operating due to the PSBB policy.

The termination of operational activities in a number of

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,“Dear Shareholders and Stakeholders,



tersebut meningkatkan pengangguran yang pada akhirnya menurunkan daya beli masyarakat sehingga laju inflasi tidak terkendali. Di samping itu, pemerintah juga memutuskan untuk menunda pelaksanaan pembangunan infrastruktur di musim pandemi ini.

Kinerja Perusahaan pada Tahun 2020

Kendati tahun 2020 yang penuh goncangan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 telah menekan kinerja perekonomian nasional, tetapi Perseroan masih dapat membukukan kenaikan penjualan sebesar 19,5 persen menjadi US$170,5 Juta dibandingkan realisasi penjualan pada tahun sebelumnya sebesar US$142,7 Juta.

Salah satu faktor pertumbuhan kinerja tersebut dikontribusikan oleh bisnis ekspor Perseroan terutama ke Amerika Serikat yang meningkat sebesar 27 persen. Pertumbuhan tersebut menopang peningkatan laba kotor tahun berjalan Perseroan sebesar 20 persen menjadi US$35,3 Juta pada tahun 2020 dibandingkan realisasi laba pada tahun 2019 sebesar US$29,4 Juta.

Total aset Perseoran pada tahun 2020 juga bertambah sebesar 5 persen,dari US$237 juta menjadi US$248 juta sementara liabilitas turun 4,2 persen dari US$191 juta menjadi US$183 juta. Kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2020 mencerminkan bahwa Pandemi Covid-19 yang berdampak buruk bagi perekonomian nasional, tetapi masih dapat dihadapi oleh Perseroan dengan kinerja yang cukup positif dan mencapai target di sepanjang 2020.

Perseroan pada 18 Desember 2020 telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) sehingga Perseroan memperoleh tambahan modal untuk membiayai ekspansi usaha dan diversifikasi usaha pada tahun-tahun setelah PUPS tersebut. Salah satu langkah yang kami telah lakukan adalah membangun pabrik ke-8 di Situbondo yang telah kami mulai pada Januari 2021 dan diharapkan dapat mulai beroperasi secara komersial pada Agustus 2021. Kami berharap banyak dengan pembukaan lini produksi kami yang ke-8 tersebut dapat terus mempertankan pertumbuhan kinerja Perseroan di masa depan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pengelolaan SDM

Direksi menyadari pentingnya penerapan GCG (Good Company Governance) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan demi menjaga kelangsungan usaha tersebut. Dalam praktiknya, Perseroan telah mematuhi ketentuan-ketentuan yang terdapat pada peraturan OJK mengenai pasar modal dan juga penerapan tata kelola yang baik bagi perusahaan

corporations led to the increase of unemployment, reducing people’s purchasing power that finally leads to the unchecked inflation rate. In addition, the government also decided to postpone the infrastructure development implementation during this pandemic season.

.Company Performance in 2020

Although 2020, that was full of economic shocks due to the Covid-19 Pandemic, has suppressed the national economic performance, the Company’s sales were still capable to increase by 19.5 percent to US$170.5 million compared to US$142.7 million in the previous year.

One of the contributing factors for the growth was the Company’s export business, particularly to the United States, which rose by 27 percent. The growth supported the Company’s gross profit increase by 20 percent to US$35.3 million in 2020 compared to US$29.4 million in 2019.

The Company’s total assets in 2020 also grew by 5 percent, from US$237 million to US$248 million while liabilities plunged by 4,2 percent from US$191 million to US$183 million. The Company’s financial performance in 2020 reflected that the Covid-19 Pandemic, that had negative impacts on the national economy, can still be endured by the Company with a fairly positive performance and achieved targets throughout 2020.

The Company on December 18, 2020 conducted an Initial Public Offering (IPO), enabling the company to obtain an additional capital to finance business expansion and diversification in the years after the IPO. One of the actions we have taken was to build our 8th factory in Situbondo, starting in January 2021. It is expected that the factory can start a commercial operation in August 2021. We hope that with the opening of our 8th production line, we are capable to maintain the Company’s performance growth in the future.

Good Corporate Governance Implementation and Human Resources Management

The Board of Directors is aware of the importance in implementing Good Corporate Governance (GCG ) in carrying out the Company’s business activities to maintain the business continuity. In practice, the Company has complied with the provisions contained in the regulations of Financial Services Authority (OJK) regarding the capital market and the implementation of good governance for public



publik. Pasalnya, penerapan prinsip-prinsip GCG yang baik akan membantu Perseroan dalam mencapai kemajuan usaha yang berkelanjutan di masa yang akan datang.

Direksi menjalin komunikasi yang baik dengan Dewan Komisaris, komite-komite terkait, serta jajaran manajemen dalam menyampaikan visi dan misi Perseroan agar bersama-sama dapat mencapai tujuan Perseroan. Selain menerapkan GCG dan melakukan komunikasi internal dan eksternal dengan baik, Perseroan juga menyadari pentingnya SDM yang berkualitas sebagai aset Perseroan.

Sebagai perwujudan komitmen Perseroan untuk menjaga kualitas SDM, Perseroan berfokus dalam meningkatkan pengembangan tenaga kerja guna memaksimalkan kapasitas, kompetensi dan keterampilan karyawan. Berbagai pelatihan dan seminar yang telah diikuti oleh karyawan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas mereka, serta menopang kelangsungan bisnis Perseroan secara menyeluruh.

Tantangan Tahun 2020

Pada kuartal II tahun 2020, kegiatan operasional Perseroan turut terdampak akibat pandemi COVID-19, akibat adanya penerapan pembatasan sosial oleh pemerintah. Namun, sebelum pandemi COVID-19 marak, Perseroan telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada seluruh kegiatan operasional Perseroan, sehingga Pemerintah Daerah setempat memberikan pelonggaran kepada Perseroan untuk tetap beroperasi secara penuh selama pelaksanaan PSBB.

Pada periode tersebut, fokus utama Perseroan adalah menyediakan alat pelindung diri bagi tenaga kerja Perseroan, melakukan persiapan penerapan protokol kesehatan terkait COVID-19 di seluruh fasilitas produksi Perseroan termasuk memenuhi perizinan dari otoritas terkait, melakukan edukasi dans osialisasi mengenai prosedur pemeriksaan COVID-19, serta memberikan vitamin secara rutin kepada seluruh sumber daya manusia Perseroan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaanpada Tahun 2020

Setiap tahun, Perseroan selalu berkomitmen untuk menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan. Tujuannya adalah memberikan manfaat bagi karyawan, serta menciptakan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi.

Pada tahun 2020, Perseroan telah melaksanakan beberapa program tanggung jawab sosial antara lain:

companies. This is essential because the implementation of GCG principles is going to help the Company in achieving sustainability in business progress in the future.

The Board of Directors maintains an effective communication with the Board of Commissioners, related committees, and management in conveying the Company’s vision and mission in order to achieve the Company’s goals together. Besides implementing the GCG and maintaining an effective internal and external communication, the Company also is aware of the importance of the quality of human resources as the Company’s assets.

As a manifestation of the Company’s commitment to maintain the quality of human resources, the Company focuses on improving the workforce development in order to expand the capacity, competences, and skills of employees. Various trainings and seminars that have been attended by employees are expected to improve their productivity, as well as to support the Company’s overall business continuity.

Challenges in 2020

In the second quarter of 2020, the Company’s operating activities were also affected by the Covid-19 pandemic, due to the social restrictions implementation by the government. However, before the Covid-19 pandemic broke out, the Company had implemented strict health protocols in all of the Company’s operational activities. As a result, the local Government provided a relaxation for the Company to continue operating fully during the implementation of the PSBB.

During the period, the Company’s main focus was to provide personal protective equipment for the Company’s workers, to prepare the implementation of health protocols related to Covid-19 in all of the Company’s production facilities, including complying with permits from the relevant authorities, to conduct sessions of information dissemination regarding the Covid-19 examination procedures, and to provide vitamins regularly to all Company’s employees.

Corporate Social Responsibilityin 2020

Every year, the Company is always committed to implement various corporate social responsibility programs. The goal is to provide benefits for employees, as well as to raise prosperity and economic empowerment.

In 2020, the Company implemented several social responsibility programs, including:



• Pemberian Subsidi Beras kepada karyawan produksi.• Pemberian masker dan vitamin C ke RSUD Situbondo,

RS Elizabeth Situbondo dan Puskesmas Kapongan.

• Pemberian masker ke LSM – LSM.• Pembagian beras, uang dan masker kepada tukang

becak di daerah Situbondo.• Pembagian masker ke Polsek yang ada didaerah

Situbondo dan sekitarnya.• Pembagian 10.000 masker dan peralatan cuci tangan

kepada warga Desa Landangan, Wonokoyo dan Seletreng.

• Pembagian nasi bungkus (takjil ) untuk tukang becak di daerah Situbondo.

• Pemberian subsidi beras kepada karyawan produksi.• Pembagian Alat Pelindung Diri berupa baju hasmat dan

face shield kepada RS Elisabeth Situbondo dan RSUD Situbondo.

• Pembagian 5.000 Masker ke Pemkab Situbondo.

• Pembagian Masker ke Pondok Pesantren Walisongo, Sumber Bunga dan Sukorejo.

Prospek Usaha pada Tahun 2021

Bersama-sama Dewan Komisaris, Direksi juga optimistis terhadap berbagai upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional yang telah dirintis sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Sama seperti Dewan Komisaris, Direksi juga masih melihat adanya peluang usaha bagi Perseroan untuk dapat terus berkembang ketika nantinya pemerintah berhasil memulihkan perekonomian nasional.

Ke depan, usaha Perseroan memiliki prospek yang sangat baik karena adanya beberapa faktor yang mendukung kegiatan usaha tersebut, yakni:

1. Menurut data yang dimiliki Perseroan, sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia, maka sektor usaha yang paling terpuruk adalah sektor industri pariwisata dan diikuti oleh sektor penerbangan. Adapun sektor usaha yang paling diuntungkan dengan situasi ini adalah sektor perawatan kesehatan dan diikuti oleh sektor industri makanan olahan.

Sementara, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk adalah perusahaan yang bergerak disektor industri pengolahan makanan beku berbasis udang yang berfokus pada ekspor. Karena itu, Perseroan tetap memiliki kinerja yang cukup kuat disepanjang tahun 2020 ketika Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Hal ini tentunya akan menjadi bekal bagi manajemen Perseroan untuk mengembangkan kinerja dengan berbagai rencana

• Subsidizing rice to employees of production.• Providing masks and vitamin C to Situbondo Provincial

Hospital, Elizabeth Situbondo Hospital and Kapongan Health Center.

• Providing masks to NGOs.• Distributing rice, money, and masks to pedicab drivers in

Situbondo area.• Distributing masks to sectoral police office (Polsek)• in Situbondo and around.• Distributing 10,000 masks and hand-wash equipment

to residents of Landangan, Wonokoyo, and Seletreng villages.

• Distributing packaged rice (takjil) for pedicab drivers in Situbondo area.

• Subsidizing rice to employees of production.• Distributing Personal Protective Equipment in the form of

hasmat clothes and face shields to Elisabeth Situbondo Hospital and Situbondo Provincial Hospital.

• Distributing 5,000 masks to Situbondo Regency Government.

• Distributing masks to Walisongo Islamic Boarding School, Sumber Bunga, and Sukorejo.

Business Prospects in 2021

Together with the Board of Commissioners, the Board of Directors is also optimistic towards the government’s efforts to restore the national economy which has been initiated since mid-2020. Similar to the Board of Commissioners, the Board of Directors also still sees business opportunities for the Company to be capable to continue growing when the government succeeds in restoring the national economy.

In the future, the Company’s business activities possess a prime prospect due to several supporting factors as the following:

1. According to the Company’s data, throughout the Covid-19 pandemic in Indonesia, the most affected business sector is the tourism sector, followed by the aviation sector. On the other hand, the most benefitted business sector is health care sector, followed by the processed food industry sector.

Meanwhile, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk is a company engaged in the shrimp-based frozen food processing industry that focuses on exports. Therefore, the Company continued to have a fairly strong performance throughout 2020 when Indonesia was hit by the Covid-19 pandemic. This was certainly to be a provision for the Company’s management to develop performance with various business plans in the future.



bisnisnya ke depan.

2. Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi perekonomian dunia akibat adanya pandemi Covid-19 yang berdampak bagi seluruh kegiatan Perekonomian. Berdasarkan data IMF Juni 2020, terdapat revisi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 menjadi -4,9%, ASEAN-5 -2,0% dan Indonesia 0,3%. Namun, menurut analisis Worldbank, industri seafood processing merupakan salah satu industri yang stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh situasi ini. Berdasarkan peringkat industry risk level, industri perikanan mendapatkan peringkat yang sangat baik dengan berada pada level moderate to low risk. Hasil analisis tersebut merupakan kabar baik bagi industri perikanan, bahwa kedepannya industri ini akan mampu bertumbuh dan tidak terlalu terpengaruh oleh disrupsi akibat pandemi COVID-19.

3. Indonesia memiliki pangsa pasar ekspor udang yang cukup tinggi di Amerika Serikat dan Jepang. Dari total volume udang yang diimpor Amerika Serikat sebanyak 588.000 ton pada tahun 2020, maka Indonesia menguasai pangsa pasar hingga 21,5 persen. Sedangkan di Jepang, Indonesia meraih 15 persen pangsa pasar udang dari total volume udang yang diimpor Jepang sebanyak 202.000 ton pada tahun 2020.

4. Pada tahun 2020, Indonesia merupakan eksportir udang terbesar kedua di dunia untuk ekspor ke Amerika Serikat, di samping India, Ekuador, Vietnam, dan Thailand. Sementara itu, total volume ekspor udang ke Amerika Serikat dari Indonesia tercatat sebanyak 177.000 ton pada tahun 2020. Angka ini terus menunjukkan pertumbuhan volume ekspor sebesar 20,7 persen dibandingkan pada tahun 2019 sebanyak 147.000 ton.

5. Permintaan pasar global terhadap udang Indonesia akan terus meningkat sehingga dapat mendukung para pengusaha lokal Indonesia. Apalagi permintaan udang Indonesia di pasar lokal relatif rendah karena udang merupakan sumber alam protein laut yang premium dibanding ikan.

6. Pada Maret 2020, Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk membantu meningkatkan ekspor udang Indonesia melalui pembentukan POKJA (Kelompok Kerja). Pemerintah menargetkan ekspor udang nasional tumbuh sebesar 250% dari kurun waktu 2020-2024, dengan target volume ekspor udang olahan sebesar 367.000 ton dan produksi udang ekspor sebesar

2. The year of 2020 was a tough year for the world economy due to the Covid-19 pandemic which affected all economic activities. Based on IMF data in June 2020, there was a revision of global economic growth in 2020 to minus 4.9%, ASEAN-5 to minus 2.0%, and Indonesia to 0.3%. However, according to the World Bank’s analysis, the seafood processing industry is one of the most stable and less affected industry by this situation. Based on the industry risk level rating, the fishing industry obtains a very good rating by being at the moderate to low risk level. The result of this analysis is good news for the fishing industry, that in the future this industry is going to be capable to grow and be unaffected by disruption due to the COVID-19 pandemic..

3. Indonesia has a fairly high market share of shrimp exports in the United States and Japan. Of the total volume of shrimp imported by the United States, amounting 588,000 tons in 2020, Indonesia had a market share of up to 21.5 percent. Meanwhile, in Japan, Indonesia acquired a 15-percent share of the shrimp market from the total volume of shrimp imported by Japan, amounting 202,000 tons in 2020.

4. In 2020, Indonesia was the second largest shrimp exporter in the world for export to the United States, next to India, Ecuador, Vietnam, and Thailand. Meanwhile, the total volume of shrimp exports to the United States from Indonesia was recorded at 177,000 tons in 2020. This figure shows export volume growth by 20.7 percent compared to 147,000 tons in 2019.

5. The global market demand for Indonesian shrimp will continue to increase, providing support to Indonesian local business actors. In addition, the demand for Indonesian shrimp in the local market is relatively low because shrimp is a premium natural source of protein compared to fish.

6. In March 2020, the Government through the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) committed to help increase Indonesia’s shrimp exports through a Working Group (POKJA). The Government target the national shrimp exports to grow by 250% from 2020 to 2024, with a processed shrimp export volume target of 367,000 tons and export shrimp production of 578,000 tons in 2024. The Government’s commitment is supported



578.000 ton di tahun 2024. Komitmen Pemerintah ini, didukung oleh potensi yang sangat besar dari lahan yang tersedia dan penguasaan teknologi budidaya udang yang cukup baik.

7. Saat ini Perseroan telah memegang lima sertifikasi jaminan mutu dari lembaga internasional dan lokal. Diantara sertifikasi tersebut, pengakuan yang diberikan oleh Best Aquaculture Practices (4-stars), The British Retail Consortium (AA), dan Business Social Compliance Initiative (A) merupakan pengakuan dunia atas kualitas udang yang diekspor Perseroan dan Perusahaan Anak. Pengakuan dari lembaga-lembaga tersebut dibutuhkan bagi Perseroan dan Perusahaan Anak untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri, karena sertifikasi tersebut merupakan bukti bahwa Perseroan dan Perusahaan Anak mampu memenuhi standar kualitas mutu yang tinggi dan melalui pengawasan ketat.

Selain penilaian terhadap spesifikasi produk akhir, sertifikasi tersebut juga menilai proses produksi secara umum, alur distribusi, praktik hatching & breeding, hingga higienitas di fasilitas produksi. Tiga pabrik Perseroan dan Perusahaan Anak memiliki nilai 4-stars dari BAP, yang mengindikasikan bahwa pabrik-pabrik tersebut telah mendapatkan nilai tertinggi yang bisa didapatkan oleh suatu fasilitas produksi di industri perikanan.

Perubahan Komposisi Direksi

Selama tahun 2020, terdapat penambahan pada susunan anggota Direksi, yakni Ibu Alin Rostanti, Bapak Patrick Djuanda, dan Bapak Sujud Kusrinto.

Apresiasi dan Penutup

Mewakili Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan, arahan dan nasihat penting sepanjang tahun 2020.

Selanjutnya, saya atas nama Direksi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pegawai Perseroan yang telah bekerja dan berdedikasi semaksimal mungkin demi kemajuan Perseroan. Penghargaan setinggi-tingginya sayas ampaikan kepada seluruh karyawan Perseroan yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dan integritas menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra Usaha dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan. Saya yakin dengan dukungan semua pihak,

by the enormous potential of the available land. and adequate mastery of shrimp farming technology.

7. Currently, the Company holds five quality assurance certifications from international and local institutions. Among these certifications, the recognition given by Best Aquaculture Practices (4-stars), The British Retail Consortium (AA), and the Business Social Compliance Initiative (A) is a worldwide recognition of the shrimp quality exported by the Company and its Subsidiaries. Recognition from these institutions is needed for the Company and its Subsidiaries to be able to export their products. These certificatins are proofs that the Company and Subsidiaries are capable to meet high quality standards and that our products have been under strict supervision.

Besides the assessment of the final product specifications, the certifications also assess the general production process, distribution flow, hatching & breeding practices, and hygiene in production facilities. The three factories of the Company and its Subsidiaries have a 4-star rating from BAP, indicating that these factories have earned the highest marks that a production facility in the fishing industry can obtain.

Board of Directors Composition Changes

In 2020, there were additional composition of the Board of Directors, namely Mrs. Alin Rostanti, Mr. Patrick Djuanda, and Mr. Sujud Kusrinto.

Appreciation and Close

On behalf of the Board of Directors, I would like to thank to the Board of Commissioners for providing essential support, direction and advice in 2020.

Furthermore, on behalf of the Board of Directors, I would like to express my deepest gratitude, and the highest appreciation to all employees of the Company who have worked in their maximum capacity and dedicated themselves for the Company progress. I would like to express my highest appreciation to all of the Company’s employees who have worked hard with dedication and integrity to face the various challenges.

I would also like to thank the Shareholders, the Board of Commissioners, Business Partners, and other Stakeholders for their continued support and trust. I believe the support of all parties will continue to raise value for Shareholders in the



di masa mendatang Perseroan akan semakin meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham dan terus bertumbuh bersama seluruh pemangku kepentingan secara berkelanjutan.

Surabaya, 1 Juni 2021Atas nama Direksi PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

future and continue to grow together with all of stakeholders in a sustainable manner.

Surabaya, June 1, 2021On behalf of the Board of Directors of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

Martinus SoesiloDirektur UtamaPresident Director


Ikhtisar Keuangan & Operasional PT Panca Mitra Multiperdana TbkFinancial & Operations Overview www.pancamitra.com

BAB 3

IKHTISAR KEUANGAN & OPERASIONAL

FINANCIAL & OPERATIONS OVERVIEW

CHAPTER 3


Ikhtisar Keuangan & OperasionalPT Panca Mitra Multiperdana TbkFinancial & Operations Overviewwww.pancamitra.com



Dalam Dolar ASin US Dollar


Aset LancarCurrent Asset

Aset Tidak LancarNon-Current Assets

2019

2019

Kas dan bankCash on hand and in banksPiutang usahaTrade receivablesPiutang lain-lainOther receivablesPersediaanInventoriesUang MukaAdvancesPajak dibayar di mukaPrepaid TaxKas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannyaRestricted cash in banks and time depositsJumlah Aset LancarTotal Current Assets

Uang Muka Pembelian Aset TetapAdvance payments for purchase of fixed assetsAset tetap – neto Fixed assets - netTaksiran tagihan Pengembalian pajakEstimated claim for tax refundUang jaminanSecurity depositJumlah Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets

4.580.405

22.078.502

29.832

155.711.129

1.053.197

2.060.196

9.490.551

195.003.812

53.085

41,948.999

149.474

5.684

237,161.054

2020

2020

3.262.704

24.160.808

1.475

169.902.152

736.603

652.897

9.283.390

208.000.029

86.832

39.892.630

149.474

5.602

248.134.573

KewajibanLiabilities

Kewajiban Jangka PendekCurrent Liabilities

2019

Utang Bank jangka pendekShort-term bank loansUtang usaha - pihak ketigaTrade payables - third partyLiabilitas yang masih harus dibayarAccrued liabilities

157.416.690

12,108.670

766.722

2020

149.601.393

12.905.812

1.236.299

3.1 Neraca Keuangan Balance Sheet



Kewajiban Jangka PanjangNon-Current Liabilities


2019

2019

Utang pihak berelasiDue to a related partyLiabilitas imbalan kerjaEmployee benefits liabilityLiabilitas pajak tangguhan – netoDeffered tax liability - netPinjaman bankBank LoansLiabilitas sewa pembiayaanFinance lease liabilitiesJumlah Liabilitas Jangka PanjangTotal Non-Current LiabilitiesJumlah Liabilitas Total Liabilities

Utang pajak Taxes payableUang muka dari pelangganAdvances from customersPinjaman bank Bank loans Liabilitas sewa pembiayaanFinance lease liabilitiesTotal Liabilities Jangka PendekTotal Current Liabilities

5.973.403

1.576.338

537.098

6.278.172

48.949

14.413.960

191.139.846

3.311.163

-

3.091.348

31.293

176.725.886

2020

2020

5.947.940

1.720.163

890.169

3.880.697

22.835

12.461.804

183.349.865

4.571.354

150.282

2.397.472

25.449

170.888.061

EkuitasEquity


EkuitasEquity

2019

Modal ditempatkan dan disetorIssued and fully paid capitralTambahan modal disetorAdditional paid-in capitalSaldo laba telah ditentukan penggunaannyaAppropriated Retained EarningSaldo laba belum ditentukan penggunaannyaUnappropriated Retained EarningTotal EkuitasTotal EquityTotal liabilitas dan EkuitasTotal liabilities and Equity

17.646.266

8,104.954

-

20.269.988

46.021.208

237,161.054

2020

20.146.679

14.005.928

4.065.041

26.567.060

64.784.708

248.134.573



3.2Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lainIncome Statement & Other Comprehensive Income

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Statement of Profit and Loss and Other Comprehensive Income3.2.1


UraianDescription

2019

Beban Pokok PenjualanCost of goods soldLaba KotorGross ProfitTotal Beban Usaha Total Operating ExpensesLaba OperasiOperating IncomeBeban Lain-lain NetoOther Expenses NetLaba Sebelum Pajak PenghasilanIncome Before Income Tax ExpensesTotal Beban Pajak PenghasilanIncome Tax ExpenseLaba Tahun BerjalanIncome for the YearTotal Penghasilan (Rugi) Komprehensif LainThe Other Comprehensive Income (Loss)Total Laba Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Income for the YearLaba per SahamEarnings per Share

Penjualan NetoNet Sales

113.282.105

29.413.505

11.419.236

17.994.269

(7.808.312)

10.185.957

(4.436.020)

5.749.937

(36.503)

5.713.434

0,0029

142.695.610

2020

135.254.796

35.326.319

14.203.730

21.122.589

(9.051.456)

12.071.133

(1.821.660)

10.249.473

112.640

10.362.113

0,0051

170.581.115



3.3

3.4

Laporan Arus Kas

Rasio Keuangan

Cash Flow Statement

Financial Ratio


UraianDescription

UraianDescription

2019

2019

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas OperasiNet cash provided by (used in) Operating activitiesKas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi Net cash used in investing activitiesKas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktifvitas pendanaanNet cash provided by (used in) financing activitiesKenaikan (Penurunan) Neto Kas dan BankNet Increase(Decrease) in Cash on Hand and in BanksKas dan Bank Pada Awal Tahun Cash on Hand and in Banks at Beginning of YearKas dan Bank Pada Akhir Tahun Cash on Hand and in Banks at End of Year

Marjin Laba KotorGross Profit MarginMarjin EBITDAEBITDA MarginMarjin Laba BersihNet Profit MarginReturn On Assets

Return On Equity

Current Ratio

Debt to Equity

(14.275.840)

(9.953.441)

24.439.857

210.576

2.365.558

2.575.134

20.6%

15.1%

4.0%

2.4%

12.5%

1.1

4.2

2020

2020

3,279.633

(2.241.813)

(1.995.910)

(958.090)

2.575.134

1.617.044

20.7%

14.9%

6.0%

4.1%

15.8%

1.2

2.8



68

3.5 Ikhtisar OperasionalOperating Summary

Perdagangan EksporExport

Species ProdukProduct

TotalMT $ USD

B. Tiger

Total B. Tiger

Vannamei

Total Vannamei

Other

Total Other

Raw

Cooked

Breaded

Raw

Cooked

Breaded

Nobashi

Sushi Ebi

Raw

Cooked

Breaded

1,090

82

299

1.471

3,976

9,208

3,151

76

299

16,710

697

30

-

727

18,906

15,227,551

1,383,070

2,934,429

19,545,050

33,579,313

86,820,201

21,029,780

754,746

3,722,605

145,906,645

4,970,299

159,122

-

5,129,421

170,581,115

Produk utama perseroan berupa produk-produk makanan beku yang diekspor ke Amerika, Jepang dan negara lainnya. Ketiga produk tersebut terdiri dari udang Black Tiger (udang windu), udang Vannamei, dan produk lainnya.

Perseroan pada 2020 mengekspor produk-produk tersebut dengan total nilai USD170,581 juta. Total penjualan udang Vannamei pada 2020 tercatat sebesar USD145,907 juta, atau mencapai sekitar 85,54 persen dari total nilai penjualan perseroan pada 2020.

Ekspor produk-produk Perseroan yang berbahan baku udang windu (Black Tiger) pada tahun 2020 bernilai total

The company’s main products are frozen food products which are exported to America, Japan and other countries. The three products are consisted of Black Tiger Shrimp, Vannamei Shrimp, and other products.

The Company in 2020 exported these products with a total sales of USD170.58 million. The total export of Vannamei shrimp in 2020 was recorded at USD145.91 million, or around 85.54 percent of the company’s total sales value in 2020.

Exports of the company’s products made from Black Tiger shrimp in 2020 are worth a total of USD19,545 million, or



USD19,545 juta, atau sekitar 11,46 persen dari total nilai penjualan Perseroan pada tahun 2020 sebesar USD170,581 juta. Sisanya dikontribusikan oleh produk lain sebesar USD5,129 juta.

Produksi

Kegiatan produksi perseroan berlokasi di Situbondo, Jawa Timur; dan Tarakan, Kalimantan Timur. Produk-produk tersebut terdiri dari produk mentah, breaded, cooked, raw tempura, cooked shrimp ring, marinated shrimp, nobashi dan sushi ebi. Total kapasitas produksi Perseroan pada tahun 2020 tercatat sebanyak 25.100 ton, yang terdiri dari volume produksi di Situbondo sebanyak 21.300 ton dan di Tarakan sebanyak 3.800 ton.

around 11.46 percent of the total sales value of the Company in 2020 of USD170,581 million. The rest was contributed by other products of USD5,129 million.

Production

The company’s production activities are located in Situbondo, East Java; and Tarakan, East Kalimantan. The products are consisted of raw, breaded, cooked, raw tempura, cooked shrimp ring, marinated shrimp, nobashi and sushi ebi. The Company’s total production capacity in 2020 was recorded at 25,100 tons, consisting of production volume in Situbondo of 21,300 tons and in Tarakan of 3,800 tons.

Hingga periode 31 Desember 2020, Perseroan tidak menerbitkan obligasi sehingga tidak menyajikan berbagai informasi mengenai:

1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding).

2. Tingkat bunga/imbalan.3. Tanggal jatuh tempo.4. Peringkat obligasi/sukuk.

As of December 31, 2020, the Company did not issue bonds, so it does not provide various information regarding:

1. Number of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds.

2. Interest rate/yield.3. Due date.4. Bond/sukuk rating.

3.6 Ikhtisar ObligasiBond Overview



70

Perseroan baru melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) di akhir tahun 2020 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta memperdagangkan saham-sahamnya ke publik untuk pertama kalinya pada 18 Desember 2020, maka Perseroan di sepanjang tahun 2020 tidak melakukan berbagai aksi korporasi seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), pembagian dividen saham, pembagian saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham.

Komitmen Perseroan dan Perusahaan Anak untuk senantiasa menjaga kualitas dan standar produk yang dihasilkan agar sesuai dengan permintaan pasar dan pesanan konsumen, juga didukung dengan sertifikasi-sertifikasi yang diperoleh Perseroan.

Perseroan telah memperoleh predikat 4-star dari BAP. Per tahun 2020, PMMP memiliki jumlah pabrik udang terbesar ke-2 yang bersertifikat BAP bintang 4 di antara para eksportir udang Indonesia, dengan total tiga pabrik yang bersertifikat BAP bintang-4.

Berikut ini adalah sertifikasi yang dimiliki oleh Perseroan pada saat ini:

1. Predikat 4-star dari BAP2. Predikat AA Grade dari BRC3. Predikat Grade A dari BSCI4. Predikat Halal dari MUI5. Sertifikat FDA6. Sertifikat ACS CoC

The Company just completed an Initial Public Offering (IPO) at the end of 2020 and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX) and traded its shares to the public for the first time on December 18, 2020, therefore the Company throughout 2020 did not take any corporate actions. such as stock split, reverse stock, share dividend distribution, bonus share distribution, and changes in the nominal value of shares.

The commitment of the Company and its Subsidiary in maintaining their products quality and standards in accordance with market demand and consumer orders, is also supported by the certifications obtained by the Company.

The Company has received a 4-star predicate from BAP. As of 2020, PMMP has the 2nd largest number of BAP 4-star certified shrimps plants among Indonesian exporters, with three plants certified BAP 4-star.

The following are the certifications held by the Company currently:

1. 4-star predicate from BAP2. AA Grade predicate from BRC3. Predicate Grade A from BSCI4. Halal predicate from MUI5. FDA Certificate6. ACS CoC Certificate

3.7

3.8

Aksi Korporasi

Penghargaan dan Sertifikasi

Corporate Action

Rewards and Certification


Analisa dan Pembahasan Manajemen PT Panca Mitra Multiperdana TbkManagement Discussion and Analysis www.pancamitra.com

72

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENTANALYSIS AND DISCUSSION

CHAPTER 4


Analisa dan Pembahasan ManajemenPT Panca Mitra Multiperdana TbkManagement Discussion and Analysiswww.pancamitra.com


Analisa dan Pembahasan Manajemen PT Panca Mitra Multiperdana TbkManagement Analysis and Discussion www.pancamitra.com

4.1 Tinjauan Umum Perekonomian dan IndustriEconomy and Industry Overview

Tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan hidup di dunia, baik tantangan di bidang ekonomi maupun tantangan di bidang kesehatan. Hal itu disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat yang begitu luas sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat untuk menjalankan kehidupan perekonomian suatu daerah atau negara.

Ketika pandemi merebak pada Februari atau Maret 2020, kinerja pertumbuhan ekonomi global mencapai titik terendah pada triwulan kedua 2020. Meski demikian, kinerja ekonomi global pada triwulan ketiga 2020 dapat membaik karena ditopang oleh stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, disertai pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat yang terus berlanjut.

Dukungan kebijakan akomodatif dan mobilitas masyarakat mendorong pemulihan ekonomi sejumlah negara utama. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada triwulan ketiga 2020 membaik dengan kontraksi yang menyempit menjadi -2,9 persen yoy dibandingkan pada triwulan kedua 2020 sebesar -9,9%. Kinerja itu ditopang oleh perbaikan konsumsi, investasi, dan perdagangan.

Perekonomian di kawasan Eropa pada triwulan ketiga 2020 juga membaik menjadi -4,4% dari -14,7%. Hal itu ditopang oleh perbaikan kinerja ekonomi Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan ketiga 2020 semakin solid mencapai 4,9%, dibandingkan sebesar 3,2% pada triwulan kedua 2020. Hal itu didorong oleh stimulus kebijakan dan keberhasilan pengendalian virus.

Perbaikan ekonomi tersebut berlangsung sejalan dengan penguatan kegiatan konsumsi dan produksi manufaktur global. Di Amerika Serikat, stimulus fiskal dalam bentuk tunjangan pengangguran diperpanjang oleh executive order Presiden Trump. Penurunan tingkat pengangguran telah memperbaiki konsumsi domestik AS. Di Tiongkok, kontribusi konsumsi telah kembali positif pada triwulan ketiga 2020 sejalan dengan perbaikan pendapatan dan kondisi ketenagakerjaan.

Kinerja produksi manufaktur terus menguat pada triwulan ketiga 2020 di AS, Eropa, dan Tiongkok. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga Oktober 2020. Kenaikan kembali jumlah kasus COVID-19 di Amerika Serikat dan

The year 2020 is a year full of life challenges, both in the economic and health sector. This was due to the Covid-19 pandemic that causes widespread public health problems that affected people’s behavior in carrying out the economic life of a region or a country.

When the pandemic broke out in February or March 2020, the global economic growth performance fell to the lowest point in the second quarter of 2020. However, global economic performance in the third quarter of 2020 was capable to improve due to the accommodative fiscal and monetary policy stimulus, accompanied by continued relaxation of restrictions towards public activities.

Supports in form of accommodative policies and community mobility have driven the economic recovery in a number of developed countries. The United States (US) economic growth in the third quarter of 2020 improved with a narrowed contraction to -2.9 percent y.o.y. compared to the second quarter of 2020 of -9.9%. This performance was supported by improvements in consumption, investment, and trade.

The European economy in the third quarter of 2020 also improved to -4.4% from -14.7%. This was supported by improvement in the economic performance of Germany, France, Italy, and Spain. China’s economic growth in the third quarter of 2020 was increasingly solid at 4.9%, compared to 3.2% in the second quarter of 2020. This was driven by policy stimulus and the success in controlling the virus.

The economic recovery took place in line with the strengthening of global manufacturing consumption and production activities. In the United States, fiscal stimulus in the form of unemployment benefits was extended by President Trump’s executive order. The decline in unemployment rate has improved the U.S. domestic consumption. In China, the consumption contribution has returned to a positive point in the third quarter of 2020 in line with the improvement of income and employment conditions.

In the third quarter of 2020, manufacturing production performance continued to strengthen in the US, Europe, and China. This condition continued until October 2020. The increase in the number of COVID-19 cases in the United States


Analisa dan Pembahasan ManajemenPT Panca Mitra Multiperdana TbkManagement Analysis and Discussionwww.pancamitra.com

Eropa pada triwulan ketiga 2020 diantisipasi dengan kebijakan pembatasan yang lebih ketat dibanding pada triwulan sebelumnya. Karena itu, dampak negatif terhadap perekonomian menjadi lebih terbatas.

Stimulus fiskal yang akomodatif berperan besar untuk menopang perekonomian global. Stimulus fiskal juga berperan penting dalam mendukung sektor kesehatan dan memberikan bantuan bagi rumah tangga dan dunia usaha, termasuk kepada pemerintah daerah. Ruang fiskal masing-masing negara akan menentukan jumlah dan jenis stimulus fiskal yang dikucurkan. Respons fiskal global terbesar dilakukan oleh negara-negara maju (Advance Economies), negara-negara berkembang (Emerging Markets) and negara-negara menengah (Middle Income Economies). Sementara, respons fiskal Low Income Developing Countries terbatas karena ketersediaan pembiayaan yang rendah.

Respons fiskal yang masif di tengah penurunan output (produksi) dan penerimaan pemerintah akan menimbulkan defisit dan kenaikan rasio utang. Kondisi itu terutama dialami oleh negara-negara yang menghadapi keterbatasan fiskal.

Selain stimulus fiskal, kebijakan moneter akomodatif juga berperan signifikan untuk mengatasi dampak negatif pandemi COVID-19 dan memulihkan ekonomi. Bank sentral menurunkan suku bunga, melakukan intervensi di pasar keuangan, melakukan kerjasama swap arrangement, dan membeli surat berharga pemerintah dan korporasi sebagai kebijakan quantitative easing.

Rangkaian kebijakan tersebut mampu mengembalikan kepercayaan pasar dan mendorong investor untuk mencari return di saham dan obligasi. Meski demikian, perbaikan pasar keuangan belum diikuti oleh perbaikan sektor riil. Hal itu mengakibatkan decoupling. Pada satu sisi, divergensi antara pasar saham dan sektor riil membantu sektor korporasi memperoleh pembiayaan murah.

Di sisi lain, decoupling dapat menimbulkan risiko bubble dan capital outflow dari pasar keuangan jika terjadi shock pada perekonomian. Ke depan, prospek pemulihan ekonomi global ditentukan oleh stimulus kebijakan dan perkembangan penemuan vaksin dan distribusinya. Pengembangan vaksin terus mengalami kemajuan.

Salah satu tantangan timbul adalah bagaimana melakukan normalisasi kebijakan dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan. Otoritas harus dapat menghindari risiko ‘cliff edge effect’ akibat kebijakan yang terlalu cepat dinormalisasikan. Penarikan kebijakan yang terlalu dini dapat mengakibatkan proses pemulihan yang berkepanjangan serta meningkatkan ketimpangan sosial.

and Europe in the third quarter of 2020 was anticipated with tighter restrictions than in previous quarters. Therefore, the negative impact on the economy is more limited.

Accommodative fiscal stimulus has a major role in supporting the global economy. Fiscal stimulus also plays an important role in supporting the health sector and providing assistance to households and businesses, including to local governments. Each country’s fiscal space will determine the amount and the type of disbursed fiscal stimulus. The largest global fiscal was responsed by developed countries (Advanced Economies), developing countries (Emerging Markets), and middle income countries. Meanwhile, the fiscal response of Low Income Developing Countries was limited due to low financing availability.

A massive fiscal response in the midst of a decline in output (production) and government revenues will lead to a deficit and increase in debt ratio. That condition is especially experienced by countries which are facing fiscal constraint.

Aside from fiscal stimulus, accommodative monetary policy also plays a significant role in overcoming the negative impact of the COVID-19 pandemic and restoring the economy. The central bank lowered interest rates, intervened in financial markets, entered into swap arrangements, and purchased government and corporate securities as a quantitative easing policy.

This series of policies is capable to restore market confidence and encourage investors to reach for returns in stocks and bonds. However, improvements in financial markets have not been followed by improvements in the real sector yet. As a result, decoupling occurs. On one side, the divergence between the stock market and the real sector helps the corporate sector to obtain cheap financing.

On the other side, decoupling can generate a risk of bubbles and capital outflows from the financial market if economy shock occurs. In the future, the global economic recovery outlook is determined by policy stimulus as well as development and distribution of vaccine that continuento progress.

One of the challenges that arise is how to normalize policies while still maintaining economic and financial stability. Authorities must be capable in avoiding the ‘cliff edge effect’ risk as a result of prompt normalization of policies. that can cause a prolonged recovery process and an increase in social inequality. Therefore, to mitigate the risk of policy normalization in the banking sector, several central



Karena itu, untuk memitigasi risiko normalisasi kebijakan di sektor perbankan, beberapa bank sentral melakukan stress test dan menyusun skenario analisis untuk mengetahui risiko dan mengantisipasinya.

Pemanfaatan vaksin yang meluas dan prospek pemulihan global ke depan diprediksi meningkat. Social distancing diprediksi akan semakin longgar terutama setelah pelaksanaan vaksinasi berlangsung dengan baik dan layanan kesehatan mengalami kemajuan. Jika terjadi kenaikan kasus COVID-19, maka pembatasan aktivitas akan dilakukan secara ketat sehingga implikasinya terhadap perekonomian diharapkan dapat lebih terbatas.

Perekonomian Indonesia pada 2020

Perlambatan ekonomi dunia mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami kontraksi 2,07% pada tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 5,02%. Itu artinya, perekonomian Indonesia pada 2020 mengalami pertumbuhan minus 2,7%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 menjadi sulit karena pemerintah lebih terfokus mengantisipasi pandemi Covid-19. Akibatnya, banyak proyek yang tertunda. Selain itu, penerapan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga turut menghambat pertumbuhan ekonomi karena kebijakan itu membatasi ruang gerak kegiatan para pelaku ekonomi yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi produksi, sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,04 persen pada tahun 2020. Sebaliknya, kontraksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 201,5 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 27,15 persen. Kondisi inilah yang membuat perekonomian Indonesia tumbuh hingga minus 2,07 persen pada tahun 2020.

Pertumbuhan ekonomi yang negatif tersebut mengakibatkan laju inflasi Indonesia tertekan hingga menjadi 1,68 persen pada 2020 dibandingkan pada 2019 sebesar 2,72 persen. Bahkan, pihak BPS menilai persentase laju inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak BPS merilis data laju inflasi Indonesia.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2020 tercatat US$135,9 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada satu bulan sebelumnya US$133,6 miliar.

banks have conducted stress tests and developed analytical scenarios to identify the risks and anticipate them.

The widespread use of vaccines and global recovery prospects in the future are predicted to increase. Social distancing is likely to become looser, particularly after the vaccination rollout run smoothly and health services develop. If there is an increase in COVID-19 cases, then restrictions on activities will be strictly enforced to avoid further implications on the economy.

Indonesian Economy in 2020

The global economic slowdown disrupted Indonesia’s economic growth in 2020. According to the Central Statistics Agency (BPS) data, the Indonesian economy contracted 2.07% in 2020 compared to the previous year which recorded growth of 5.02%. It means, the economic growth of Indonesian economy was at minus 2.7% in 2020.

Indonesia’s economic growth in 2020 was difficult because the government was more focused on anticipating the Covid-19 pandemic. As a result, a number of projects were delayed. Besides that, the implementation of PSBB (Large-Scale Social Restrictions) policy also hampered the economic growth as the policy limited the scope of business activities of economic actors who contribute to the national economic growth.

In terms of production, the transportation and warehousing sector experienced the highest growth of 15.04 percent in 2020. On the contrary, the highest growth contraction occurred in the agriculture, forestry, and fishery sector of 201.5 percent. In terms of expenditure, the highest growth was experienced by the Government Consumption Expenditure Component of 27.15 percent. These conditions led the growth of Indonesian economy to minus 2.07 percent in 2020.

The negative economic growth resulted in Indonesia’s inflation rate being depressed to 1.68 percent in 2020 compared to 2.72 percent in 2019. In fact, the BPS assesses that this percentage of the inflation rate is the lowest since BPS released data on Indonesia’s inflation rate.

The position of Indonesia’s foreign exchange reserves at the end of December 2020 was recorded at US$135.9 billion, or higher than the position in the previous month, which was



Posisinya terlihat cukup kuat dan berada di atas standar kecukupan internasional untuk membiayai impor selama tiga bulan ke depan. Peningkatan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir 2020 tersebut terutama disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan penerimaan pajak.

Industri Produk Olahan Udang Indonesia pada 2020

Menurut data Kementerian Perdagangan RI, nilai ekspor udang Indonesia pada tahun 2020 mencapai US$1,42 miliar, tumbuh 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya US$1,27 miliar. Nilai ekspor tersebut adalah yang tertinggi sepanjang sejarah, dan melewati kinerja ekspor udang pada 2017 yang mencapai US$1,40 miliar. Hingga akhir 2020, negara tujuan ekspor terbesar udang Indonesia adalah Amerika Serikat.

Sementara menurut data BPS, nilai ekspor udang siap saji dari Indonesia pada tahun 2020 naik 60,5 persen menjadi US$386,9 juta dibanding realisasi ekspor 2019 sebesar US$241,06 juta. Sedangkan ekspor udang beku jenis Vannamei naik 27,4 persen menjadi US$617,30 juta pada 2020 dibanding tahun sebelumnya US$484,54 juta. Sisanya dikontribusikan oleh udang jenis lainnya dengan nilai ekspor US$415,80 juta.

Data tersebut menunjukkan kendati pandemi Covid-19 pada 2020, ekspor udang Indonesia tetap kuat. Komoditi ini menjadi kontributor ekspor non-migas Indonesia terbesar pada 2020.

Ke depan, ekspor produk olahan udang ini dapat diandalkan untuk menopang pendapatan pemerintah dari ekspor non-migas. Pada tahun-tahun sebelumnya, kontributor terbesar ekspor non-migas Indonesia adalah ekspor karet mentah dan berbagai produk karet, serta alas kaki.

Berbagai kemungkinan untuk meningkatkan volume produksi dan volume ekspor udang Indonesia masih dapat dilakukan karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, yaitu sepanjang 54.700 kilometer. Karena itu, tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, belum lama ini kepada para petambak dan produsen produk olahan udang untuk mendorong pertumbuhan ekspor hingga 250 persen pada 2024 tidak mustahil.

at US$133.6 billion.. The position was quite strong and was above international adequacy standards to finance imports for the next three months. The increase in Indonesian foreign exchange reserve position at the end of 2020 was mainly due to the government foreign loan withdrawal and tax revenues.

Indonesian Shrimp Product Industry in 2020

According to the Indonesian Ministry of Trade data, the value of Indonesian shrimp exports in 2020 reached US$1.42 billion, grew by 11.6 percent compared to US$1.27 billion in the previous year. This export value was the highest in history, and had surpassesed the shrimp exports performance in 2017 of US$1.40 billion. Until the end of 2020, the largest export destination for Indonesian shrimp was the United States.

Meanwhile, according to the BPS data, the export value of ready-to-eat shrimp from Indonesia in 2020 rose by 60.5 percent to US$386.9 million compared to US$241.06 million in the previous year. In addition, the frozen Vannamei shrimp export value rose by 27.4 percent to US$617.30 million in 2020 compared US$484.54 million in 2019. The rest was contributed by other shrimp types with an export value of US$415.80 million.

The data shows that in spite of the Covid-19 pandemic in 2020, Indonesian shrimp exports remain strong. This commodity is the largest contributor to Indonesia’s non-oil and gas exports in 2020.

In the future, the export of processed shrimp products is reliable in supporting the government’s revenue from non-oil and gas exports. In previous years, the largest contributor to the Indonesian non-oil and gas exports was exports of raw rubber and various rubber products, as well as footwear.

There are still many possibilities that can be carried out to increase the export volume of the Indonesian shrimp production since Indonesia owns the second longest coastline in the world, which is 54,700 kilometers long. Therefore, the recent challenge from the Minister of Maritime Affairs and Fisheries, Wahyu Sakti Trenggono, to farmers and producers of processed shrimp products to encourage export growth to 250 percent in 2024 is attainable.



4.2

4.3

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha

Tinjauan Keuangan

Business Segment Operating Reviews

Financial Overview

Perseroan pada 2020 membukukan sub total penjualan sebesar US$170,58 juta, meningkat 19,5 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$142,70 juta. Sub-total penjualan tersebut berasal dari penjualan udang Vannamei, udang Black Tiger, dan lainnya.

Sekitar 85,58 persen dari nilai sub-total penjualan Perseroan pada tahun 2020 dikontribusikan oleh penjualan udang Vannamei senilai US$146,04 juta. Jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2019 sebesar US$113,12 juta, maka nilai penjualan udang Vannamei Perseroan pada tahun 2020 tersebut menunjukkan tumbuh 20,10 persen.

Sementara itu, penjualan udang Windu (Black Tiger Shrimp) pada tahun 2020 tercatat hanya US$19,17 juta, lebih rendah 21,08 persen dibandingkan dengan realisasi penjualan pada 2019 sebesar US$24,29 juta. Penjualan ini memberikan kontribusi 11,23 persen terhadap sub-total penjualan Perseroan pada 2020 sebesar US$170,64 juta.

Penjualan lain-lain memberikan kontribusi 3,19 persen terhadap nilai sub-total penjualan Perseroan pada tahun 2020. Nilai penjualan tersebut pada tahun 2020 sebesar US$5,43 juta, atau relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$5,33 juta.

Penjelasan tinjauan keuangan pada bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2020 dan 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahyo & Rekan dan memperoleh pendapat wajar pada 7 April 2021.

Bahasan kinerja keuangan Perseroan disampaikan

In 2020, the Company recorded sub-total sales of US$170.58 million, grew by 19.5 percent, compared to US$142.70 million in the previous year. The sub-total sales was generated from the sales of Vannamei shrimp, Black Tiger shrimp, and others.

Around 85.58 percent of the Company’s sub-total sales value in 2020 was contributed by the sales of Vannamei shrimp of US$146.04 million. Compared to 2019, in which the sales generated US$113.12 million, that sales value of Vannamei shrimp grew by 20.10 percent.

Meanwhile, the sales of Black Tiger Shrimp in 2020 were recorded to have been only US$19.17 million, 21.08 percent lower than US$24.29 million in 2019. These sales contributed a 11.23 percent to the Company’s sub-total sales of US$170.64 million in 2020.

Sales of other types of shrimp contributed 3.19 percent to the Company’s sub-total sales value in 2020. The sales value in 2020 was US$5.43 million, or relatively flat as the previous year of US$5.33 million.

The financial review in this section refers to the Company’sFinancial Statements as of December 31, 2020 and 2019

which have been audited by the Public Accounting Firm of Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahyo & Partners and obtained a fair opinion on April 7, 2021.

The Company’s financial performance discussion is



LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidated Statements of Financial Position

berdasarkan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan yang disajikan auditor eksternal tersebut. Catatan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.

Total aset Perseroan pada 2020 tercatat US$248,13 juta, meningkat 4,63 persen dibandingkan realisasi 2019 sebesar US$237,16 juta. Kenaikan nilai aset Perseroan tersebut disebabkan kenaikan nilai aset lancar sebesar 6,67 persen menjadi US$208 juta, tetapi aset tidak lancar turun 4,81 persen menjadi US$40,13 juta dari US$42,16 juta.

Pos aset lancar terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, beban dibayar di muka, pajak dibayar di muka dan aset lancar lain-lain. Sepanjang tahun 2020, nilai aset lancar tercatat sebesar US$208 juta, naik 6,67% dibandingkan realisasi pada 2019 sebesar US$195 juta. Peningkatan aset lancar terutama dikontribusikan oleh kenaikan persediaan dan piutang usaha pihak ketiga.

Perseroan pada tahun 2020 mencatatkan persediaan US$169,90 juta, naik 9,11 persen dibandingkan pada 2019 sebesar US$155,71 juta. Kenaikan ini terutama berasal dari peningkatan bahan baku mentah sebagai salah satu strategi Perseroan dalam menjaga ketersediaan stok untuk memenuhi kontrak jangka panjang.

Piutang usaha pihak ketiga Perseroan pada 2020 tercatat US$24,16 juta, meningkat 9,42 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya US$22,08 juta.

Pos aset tidak lancar terdiri dari uang muka pembelian aset tetap dan aset tetap neto dikurangi akumulasi penyusutan, taksiran tagihan pengembalian pajak dan uang

presented based on the explanation in the notes to the Financial Statements presented by the external auditor. These notes are an integrated part of this Annual Report.

The Company’s total assets in 2020 were recorded at US$248.13 million, rose by 4.63 percent compared US$237.16 million in 2019. The increase in the Company’s assets value was due to a current assets hike by 6.67 percent to US$208 million, but non-current assets plunged by 4.81 percent to US$40.13 million from US$42.16 million.

Current assets are consisted of cash on hand and in banks, trade receivables, prepaid expenses, prepaid taxes and other current assets. Throughout 2020, the Company’s current assets value was recorded at US$208 million, rose by 6.67% compared to US$195 million in 2019. The increase in current assets was mainly due to an increase in inventories and third-party accounts receivables.

In 2020, the Company booked inventories of US$169.90 million, increased by 9.11 percent compared to US$155.71 million in the previous year. This increase was mainly due to the hike of raw materials as one of the Company’s strategies in maintaining stock availability to fulfill long-term contracts.

The Company’s third-party accounts receivables in 2020 were at US$24.16 million, rose by 9.42 percent compared to US$22.08 million in the previous year.

Non-current assets are consisted of advance payments for purchasing fixed assets and net fixed assets reduced from accumulated depreciation, estimated claim for tax refunds

ASETASSETS

Aset LancarCurrent Assets

PersediaanInventories

Piutang Usaha Pihak KetigaThird Parties Trade Receivables

Aset Tidak LancarNon-Current Assets



jaminan.

Pada 2020, jumlah aset tidak lancar tercatat US$40,14 juta, turun 4,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya US$42,16 juta. Penurunan itu disebabkan oleh terpangkasnya aset tetap neto sebesar 4,91 persen menjadi US$39,89 juta pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya US$41,95 juta.

and security deposits.

In 2020, the Company’s non-current assets was recorded at US$40.14 million, dropped by 4.81 percent compared to US$42.16 million in the previous year. The decline was due to the 4.91-percent reduction in net fixed assets to US$39.89 million in 2020 compared to US$41.95 million in the previous year.

Total kewajiban Perseroan tercatat US$183,53 juta pada 2020, turun 4,08 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya US$191,14 juta. Penurunan itu disebabkan berkurangnya kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Pos kewajiban jangka pendek terdiri dari utang bank jangka pendek, utang pajak, dan utang usaha. Jumlah kewajiban jangka pendek pada 2020 tercatat US$170,89 juta, turun 3,30 persen dibandingkan pada 2019 sebesar US$176,73 juta.

Penurunan ini berasal dari penurunan pinjaman bank jangka pendek sebesar US$7,82 juta dan penurunan bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yaitu utang bank sebesar US$700.000.

Pos kewajiban jangka panjang terdiri dari liabilitas imbalan kerja, utang bank, dan utang sewa pembiayaan. Jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan pada 2020 tercatat US$12,46 juta, turun 13,53 persen dibandingkan pada 2019 sebesar US$14,41 juta.

Pada 2020, ekuitas Perseroan tercatat US$64,78 juta, naik 40,76 persen dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar US$46,02 juta. Kenaikan itu karena peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya, serta saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.

Modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada 2020 tercatat US$20,15 juta, naik 14,16 persen dibanding

The Company’s total liabilities were recorded at US$183.53 million in 2020, plunged by 4.08 percent compared to US$191.14 million in the previous year. The plunge was due to a decrease in current liabilities and non-current liabilities.

Current liabilities are consisted of short-term bank loans, tax payable, and trade payables. The Company’s total current liabilities in 2020 were at US$170.89 million, decreased by 3.30 percent, compared to US$176.73 million in the previous year.

The decrease was due to a plunge in short-term bank loans of US$7.82 million and in the share of long-term loans maturing in a year, namely bank loans of US$700,000.

Non-current liabilities are consisted of employee benefits liabilities, bank loans, and finance lease payables. The Company’s non-current liabilities in 2020 were recorded at US$12.46 million, decreased by 13.53 percent, compared to US$14.41 million in the previous year.

In 2020, the Company’s equity was recorded at US$64.78 million, increased by 40.76 percent, compared to US$46.02 million in the prevous year. The hike was due to an increase in issued and fully paid capital, additional paid capital, appropriated retained earnings, and unappropriated retained earnings.

The Company’s issued and fully paid capital in 2020 was recorded at US$20.15 million, rose by 14.16 percent

KEWAJIBANLIABILITIES


Kewajiban Jangka PanjangNon-current Liabilities

EKUITAS EQUITY



Penjualan bersih Perseroan pada 2020 tercatat US$170,58 juta, tumbuh 19,54 persen dibandingkan pada tahun 2019 sebesar US$142,70 juta. Penjualan bersih itu adalah selisih antara nilai sub-total penjualan dengan potongan harga penjualan secara akuntansi.

Sekitar 85,61 persen dari nilai penjualan bersih pada 2020 dikontribusikan oleh penjualan udang Vannamei US$146,04 juta. Penjualan udang tersebut tumbuh 20,10 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya US$113,12 juta.

Sementara itu, penjualan udang windu (Black Tiger Shrimp) tercatat sebesar US$19,17 juta pada 2020, atau lebih rendah 21,08 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$24,29 juta. Pos penjualan ini memberikan kontribusi 11,23 persen dari total nilai penjualan bersih Perseroan pada 2020.

Sisanya sebesar 3,16 persen dari penjualan bersih pada 2020 dikontribusikan oleh penjualan lain-lain. Akan tetapi, nilai penjualan lain-lain Perseroan pada 2020 tersebut tercatat sebesar US$5,43 juta, atau relatif sama dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$5,33 juta.

Sekitar 28,04 persen dari nilai penjualan pada 2020 berasal dari penjualan produk-produk Perseroan ke C.P. Food Products, Inc. Kontribusi penjualan tersebut naik 6,14% dibanding pada 2019 sebesar 21,9 persen. Penjualan Perseroan ke Eastern Fish Co., LLC tercatat 15,79 persen dari nilai penjualan 2020, atau relatif sama dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 15,23 persen.

tahun sebelumnya US$17,65 juta. Tambahan modal yang disetor Perseroan pada 2020 naik 72,84 persen menjadi US$14 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$8,10 juta.

Sementara itu, Perseroan pada tahun 2020 membukukan total saldo laba yang telah ditentukan dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar US$30,64 juta, lebih tinggi 51,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya US$20,27 juta.

The Company’s net sales in 2020 were recorded at US$170.58 million, grew by 19.54 percent compared to US$142.70 million in the previous year. The net sales, according to accounting, are the difference between the sub-total value of sales and the sales price discount.

Around 85.61 percent of the net sales value in 2020 was primarily driven by the sales of Vannamei shrimp amounting to US$146.04 million. The shrimp sales grew by 20.10 percent compared to last year at US$113.12 million.

Meanwhile, the sales of Black Tiger Shrimp were recorded at US$19.17 million in 2020, or 21.08 percent lower than last year at US$24.29 million. The sales contributed 11.23 percent of the Company’s total net sales value in 2020.

The rest of sales was 3.16 percent of net sales in 2020, contributed by the sales of other types of shrimp. However, the Company’s sales value of others in 2020 was recorded at US$5.43 million, or relatively flat compared to US$5.33 million in the previous year.

Around 28.04 percent of the Company’s sales value in 2020 was primarily driven by the Company’s products sales to C.P. Food Products, Inc. The sales contribution experienced an increase of 6.14% compared to 21.9% in 2019. The Company’s sales to Eastern Fish Co., LLC were recorded at 15.79 percent of the 2020 sales value, or relatively flat compared to 15.23 percent in the previous year.

compared to US$17.65 million in the previous year. The Company’s additional paid capital in 2020 increased by 72.84 percent to US$14 million compared to US$8.10 million in the previous year.

In addition, in 2020, the Company recorded a total of appropriated retained earnings and unappropriated retained earnings at US$30.64 million, increased by 51.16 percent, compared to US$20.27 million in the previous year.

PENJUALAN SALES

Sumber Pendapatan Penjualan Perseroan Company Sales Revenue Source

Laporan Laba (Rugi) Komprehensif KonsolidasiConsolidated Statements of Profit or Loss



Kemudian, penjualan berbagai produk Perseroan ke AEL Seafood Enterprises, LLC dalam dua tahun terakhir ini melonjak signifikan. Porsi penjualan Perseroan ke AEL Seafood Enterprises, LLC tercatat 10,34 persen dari total nilai penjualan tahun 2020. Padahal, porsi penjualan tersebut baru hanya sebesar 1,16 persen pada 2019.

Kendati demikian, kontribusi penjualan perseroan ke Blue Sea Products, LLC pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi hanya tinggal 6,24 persen. Pada tahun sebelumnya, kontribusi penjuialan perseroan ini sempat mencapai 10,07 persen.

Furthermore, the Company’s products sales to AEL Seafood Enterprises, LLC in the last two years have increased significantly. The Company’s sales portion to AEL Seafood Enterprises, LLC was recorded at 10.34 percent of the total sales value in 2020, whereas it was only 1.16 percent in 2019.

However, the Company’s sales to Blue Sea Products, LLC in 2020 decreased to only 6.24 percent, contrary to the previous year, in which the sales contribution reached 10.07 percent.

Pos beban pokok penjualan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead. Pada tahun 2020, beban pokok penjualan Perseroan tercatat US$135,25 juta, meningkat 19,39% dibandingkan pada tahun 2019 sebesar USD113,28 juta. Peningkatan beban pokok penjualan ini disebabkan oleh kenaikan pembelian bahan baku, peningkatan biaya tenaga kerja.

Kendati beban pokok penjualan meningkat, tetapi pertumbuhan penjualan Perseroan pada 2020 mampu membukukan kenaikan laba kotor sebesar 20,13 persen menjadi US$35,33 juta pada 2020 dibandingkan pada 2019 sebesar US$29,41 juta.

Di samping beban pokok penjualan, Perseron juga masih mengalami beban usaha yang terdiri dari biaya gaji, pajak, perjalanan dinas, sewa, dan sumbangan-sumbangan. Pada tahun 2020, beban usaha Perseroan tercatat US14,20 juta, naik 24,34 persen dibandingkan pada tahun 2019 sebesar US$11,42 juta.

Perseroan membukukan laba usaha US$21,12 juta pada 2020, meningkat 17,40% persen dibandingkan pada 2019 sebesar US$17,99 juta.

The cost of goods sold is consisted of raw materials, labor, and overhead. In 2020, the Company’s cost of goods sold was recorded at US$135.25 million, rose by 19.39% compared to US$113.28 million in the previous year. The hike in cost of goods sold was driven by the increase in the raw materials purchase and labor costs increase.

Despite the increase in cost of goods sold, the Company’s sales growth in 2020 was able to increase a gross profit by 20.13% to US$35.33 million in 2020 compared to US$29.41 million in 2019.

Beside the cost of goods sold, the Company is still experiencing operating expenses which are consisted of salaries, taxes, business trips, rent, and donations. In 2020, the Company’s operating expenses were US14.20 million, grew by 24.34 percent compared to 2019 of US$11.42 million.

The Company recorded an operating profit of US$21.12 million in 2020, increased by 17.40% percent, compared to US$17.99 million in the previous year.

BEBAN POKOK PENJUALANCOST OF GOODS SOLD

LABA KOTORGROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

LABA USAHA OPERATING INCOME



Pada 2020, arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat US$3,28 juta dibandingkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar US$14,28 juta. Membaiknya arus kas dari aktivitas operasional Perseroan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan, serta penurunan tajam pembayaran kas pajak penghasilan badan.

Pada tahun 2020, Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar US$10,25 juta, atau mengalami lonjakan 78,26 persen dibandingkan pada tahun 2019 sebesar US$5,75 juta.

Perseroan mencatatkan penghasilan komprehensif lain sebesar US$112.640 pada tahun 2020, dibandingkan kerugian komprehensif lain yang dialami Perseroan pada tahun 2019 sebesar US$36.503.

Pada tahun 2020, laba komprehensif tahun berjalan Perseroan tercatat US10,36juta (US$0,0051 per saham), naik signifikan sebesar 81,44 persen dibandingkan realisasi pada 2019 sebesar USD5,71 juta (US$0,0029 per saham).

Kas dan setara kas Perseroan pada tahun 2020 turun USD958.090 dibandingkan pada tahun sebelumnya ketika Perseroan membukukan kenaikan USD210.576. Dengan demikian, maka kas dan setara kas Perseroan pada akhir 2020 tinggal US$1,62 juta dibandingkan posisi pada awal 2020 sebesar US$2,58 juta. Sementara itu, posisi kas dan setara kas Perseroan di akhir 2019 tecatat US$2,58 juta dibandingkan posisi pada awal 2019 sebesar US$2,36 juta.

Nilai kas dan setara kas Perseroan pada tahun 2020 terdiri dari nilai kas sebesar US$320.338, bank senilai US$2,94 juta dan cerukan (bank overdraft) sebesar US$1,65 juta. Cerukan atau bank overdraft tersebut bersifat mengurangi nilai kas dan setara kas pada setiap akhir tahun.

In 2020, cash flows obtained from operating activities were US$3.28 million compared to cash flows used for operating activities of US$14.28 million. The improvement in cash flow from the Company’s operating activities was primarily driven by an increase in cash receipts from customers, as well as a sharp decrease in cash payments for corporate income tax.

In 2020, the Company recorded an income for the year at US$10.25 million, a significant increase of 78.26 percent, compared to US$5.75 million in 2019.

The Company recorded other comprehensive income of US$112,640 in 2020, compared to other comprehensive losses of US$36,503 in 2019.

In 2020, the Company’s comprehensive income for the year was recorded at US$10.36 million (US$0.0051 per share), a significant increase of 81.44 percent, compared to US$5.71 million (US$0.0029 per share) in 2019.

The Company’s cash and cash equivalents in 2020 decreased to USD958,090. Compared to the previous year, the Company experienced an increase of USD210,576. Therefore, the Company’s cash and cash equivalents at the end of 2020 were only US$1.62 million compared to US$2.58 million at the beginning of 2020. Meanwhile, the Company’s cash and cash equivalent position at the end of 2019 was US$ 2.58 million compared to US$ 2.36 million at the beginning of 2019.

The Company’s cash and cash equivalents in 2020 were consisted of cash value of US$320,338, bank of US$2.94 million, and bank overdraft of US$1.65 million. The bank overdraft reduces the amount of cash and cash equivalents at the end of each year.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASICASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

LABA TAHUN BERJALANINCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAINOTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANCOMPREHENSIF INCOME FOR THE YEAR

LAPORAN ARUS KASSTATEMENT OF CASH FLOWS



Penggunaan kas bersih untuk investasi pada 2020 tercatat sebesar US$2,24 juta, turun 77,49 persen dibandingkan pada 2019 yang mencapai US$9,95 juta.

Perseroan pada 2020 mencatatkan penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan sebesar US$2 juta dibandingkan pada 2019 ketika Perseroan memperoleh kas dari aktivitas pendanaan sebesar US$24,44 juta. Penggunaan kas tersebut karena Perseroan membayar utang jangka pendek sebesar US$485,05 juta dan utang jangka panjang sebesar US$3,33 juta.

Kendati demikian, nilai penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan perseroan tidak terlalu besar. Hal itu karena Perseroan pada 2020 memperoleh pinjaman bank jangka pendek sebesar US$477,59 juta dan memperoleh dana segar yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) pada 18 Desember 2020 sebesar US$8,40 juta.

Dua rasio yang umumnya digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah rasio laba terhadap aset (return on assets/ROA) dan rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE).

Pada 2020, Perseroan mencatat ROA 4,1 persen, atau lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya 2,4

The spending of net cash for investment in 2020 was recorded at US$2.24 million, decreased by 77.49 percent. Compared to last year, the spending reached US$9.95 million.

The Company in 2020 recorded the cash flow from financing activities at US$2 million. Compared to 2019, the Company generated cash inflow from financing activities at US$24.44 million. The cash flow for financing activities was for the Company to pay a short-term debt of US$485.05 million and a long-term debt of US$3.33 million.

However, the value of cash flow from financing activities was not significant since the Company in 2020 obtained a short-term bank loan of US$477.59 million and obtained the Initial Public Offering (IPO) proceeds on December 18, 2020 of US$8.40 million.

Two ratios that are generally used to measure profitability are return on assets (ROA) and return on equity (ROE).

In 2020, the Company recorded ROA of 4.1 percent, or higher than 2.4 percent in the previous year. Meanwhile, the

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASICASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANCASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

RASIO PROFITABILITAS PROFITABILITY RATIO



Rasio lancar adalah salah satu rasio untuk mengukur kecukupan likuiditas. Rasio lancar adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Pada 2020, rasio lancar Perseroan sebesar 1,22 kali, atau lebih tinggi dibandingkan pada 2019 sebesar 1,10 kali.

Hal itu berarti, Perseroan memiliki likuiditas rasio lancar yang semakin membaik pada 2020. Di samping itu, rasio lancarnya masih di atas satu kali yang menandakan bahwa kemampuan Perseroan untuk membayar utang jangka pendek masih tetap lancar dan relatif stabil.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS), mulai tahun 2021, manajemen Perseroan berencana akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 30,00% (tiga puluh persen) dari laba bersih Perseroan tahun buku 2020 dengan tanpa mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan hal lainnya sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham tersebut, akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi laba ditahan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan dan kebutuhan kas.

Rasio solvabilitas adalah kemampuan Perseroan melunasi kewajibannya yang dapat diukur dari rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap aset.

Pada 2020, rasio utang terhadap ekuitas sebesar 2,83 kali dibandingkan pada 2019 sebesar 4,15 kali. Adapun rasio utang Perseroan terhadap aset sebesar 0,74 kali pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,81 kali.

Kedua rasio ini pada 2020 terlihat lebih rendah dibandingkan pada tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban utangnya cukup tinggi.

persen. Adapun ROE Perseroan tercatat 15,8 persen pada 2020, meningkat dibandingkan pada 2019 sebesar 12,5 persen.

Current ratio is one of the ratios to measure the adequacy of liquidity. The current ratio is the comparison of current assets and current liabilities. In 2020, the Company’s current ratio was at 1.22 times, higher than in 2019, which was at 1.10 times.

This indicates that the Company’s current ratio liquidity is progressing in 2020. In addition, the Company’s current ratio is still above one, which indicates that the Company is still capable of and stable in paying short-term debt.

After the Initial Public Offering (IPO), starting in 2021, the Company’s management plans to pay cash dividends to the Company’s shareholders as much as 30% (thirty percent) maximum from the Company’s net profit of the 2020 fiscal year without overlooking the level of the Company’s financial health and without eliminating the rights of the Company’s General Meeting of Shareholders (GMS) in determining other matters in accordance with the Company’s articles of association.

The determination of dividend amount and payment on the Company’s shares will depend on the Company’s Board of Directors recommendation by considering several factors, including retained earnings, financial condition, liquidity conditions, future business prospects, and needs of cash.

The solvency ratio is the Company’s ability to pay off its obligations, measured by the debt to equity ratio (DER) and debt to assets ratio (DAR).

In 2020, the Company’s DER was recorded at 2.83 times compared to 4.15 times in 2019. Meanwhile, the Company’s DAR was recorded at 0.74 times in 2020 compared to 0.81 times in the previous year.

Both of these ratios in 2020 experienced a decrease compared to last year. This indicates that the Company acquires an exceptional capability in repaying its obligations.

Company’s ROE was recorded at 15,8 percent in 2020, higher than 12.5 percent in the previous year.

RASIO LIKUIDITASLIQUIDITY RATIO

KEBIJAKAN DIVIDENDIVIDEND POLICY

RASIO SOLVABILITASSOLVENCY RATIO



Pada tanggal 18 Desember 2020, Perseroan melaksanakan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Adapun hasil IPO sebagai berikut:

Pada 18 Desember 2020, Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) dan meraih dana bersih Rp113,030 miliar. Manajemen Perseroan berencana menggunakan dana PUPS tersebut untuk membiayai pembangunan pabrik ke-8 bernilai Rp75,165 miliar dan modal kerja Perseroan sebesar Rp37,865 miliar.

Per Laporan Pengunaan Dana Perseroan tanggal 15 Januari 2020 manajemen merealisasikan penggunaan dana PUPS tersebut untuk modal kerja Perseroan sebesar Rp37,865 miliar dan pembangunan pabrik ke-8 bernilai Rp53,077 miliar.

Penempatan Sisa DanaPlacement of Remaining Funds

On December 18, 2020, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) at the Indonesia Stock Exchange (IDX). The IPO results are as follows:

On December 18, 2020, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) and received a net proceeds of IDR113,030 billion. The Company’s management plans to spend the IPO proceeds to finance the construction of the 8th factory construction of Rp75.165 billion and the Company’s working capital of Rp37.865 billion.

As per the Company’s Appropriation of Fund Report on January 15, 2020, the management spent the IPO proceeds for the Company’s working capital of Rp37.865 billion and for the construction of the 8th factory at Rp53.077 billion.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMPUBLIC OFFERING PROCEEDS SPENDING REALIZATION

Sisa Dana (satuan mata uang)

Remaining Funds (currency)

Tingkat Bunga/ Bagi Hasil

Interest Rate/ Profit Sharing

PenempatanPlacement

Jangka Waktu Penyimpanan

Tenor

Hubungan dengan Perusahaan

Relationship with Company

Penempatan List | List placement

22.088.138.292 0,035% Giro

Nilai Realisasi Hasil Penawaran UmumRealized Value of Public Offering Results

Rencana Penggunaan DanaFund Usage Plan

Realisasi Penggunaan DanaThe Use of Funds

Sisa Dana Hasil Penawaran UmumRemaining Funds from Public Offering

Jumlah Hasil Penawaran Umum Total Funds from Public Offering

118.608.000.000

Pembangunan Pabrik ke-8 8th Factory Construction

75.165.313.292

Pembangunan Pabrik ke-8 8th Factory Construction

53.077.175.000

Biaya Penawaran Umum Public Offering Cost

5.577.453.696

Modal Kerja Perseroan Company Working Capital

37.865.233.012

Modal Kerja Perseroan Company Working Capital

37.865.233.012

22.088.138.292

Hasil Bersih Net Result

113.030.546.304

Total Total

113.030.546.304

Total Total

90.942.408.012



Sepanjang tahun 2020, Perseroan dan entitas anak usahanya tidak melakukan ikatan material apapun untuk investasi barang modal.

Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Perseroan belum melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) pada tahun 2020.

Sepanjang tahun 2020, Perseroan tidak memiliki informasi mengenai transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan berbagai pihak afiliasi/pihak berelasi.

Throughout 2020, the Company and its subsidiaries did not enter into any material commitments for capital goods investment.

There is no material information and facts that occurred after the date of the accountant’s report.

The Company had not yet implemented a share ownership program through Employee Stock Option Program (ESOP) and/or Management Stock Option Program (MSOP) in 2020.

Throughout 2020, the Company did not have information regarding material transactions containing conflicts of interest and/or transactions with various affiliated parties/related parties.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALMATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT

4.4

4.5

4.6

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi/Pihak Berelasi.

Information and Material Fact that Occur After the Date of Accountants Report

Share Ownership Program by Employees and/ or Management (ESOP/MSOP)

Information on Material Transactions Containing Conflicts of Interest and/or Transactions with Affiliated Parties/Related Parties.



Sepanjang tahun 2020, Perseroan tidak melakukan transaksi terkait investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi dan restrukturisasi.

Sepanjang tahun 2020, Perseroan tidak mengalami pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peraturan perundang-undangan.

Throughout 2020, the Company did not conduct any transactions related to investment, expansion, divestment, acquisition and restructuring.

Throughout 2020, the Company did not experience a significant impacts due to the changes in laws and regulations.

4.7

4.8

4.9

Informasi Transaksi Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi

Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya yang Diterapkan pada 2020

Transaction Information Related to Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, Restructuring

Changes in Laws and Regulations withSignificant Impact on the Company.

Changes in Accounting Policies and Their Impacts Implemented in 2020

Laporan keuangan konsolidasi disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1, “Penyajian Laporan Keuangan”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi Grup

The consolidated financial statements is prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which includes Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Accountants Association.

The consolidated financial statements is prepared based on Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 1, “Presentation of Financial Statements”. The accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements are in line with the accounting policies applied in the preparation of the Group’s consolidated

Dasar Penyusunan Laporan KeuanganFundamentals of Financial Statements Preparation



Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar AS (AS$), yang juga merupakan mata uang fungsional Perseroan.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi yang penting. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan.

ISAK 33 menjelaskan bagaimana menentukan ‘tanggal transaksi’ dengan tujuan untuk menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal aset, beban atau penghasilan, bila imbalan dari pos tersebut telah dibayar atau diterima di muka dalam valuta asing yang mengakibatkan pengakuan atas aset non moneter atau liabilitas non-moneter (misalnya, deposito yang tidak dapat dikembalikan atau pendapatan yang ditangguhkan).

Interpretasi menetapkan bahwa tanggal transaksi

untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi.

Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, dan diterapkan efektif pada 1 Januari 2020.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated cash flows statements, presented using the direct method, shows the classification of cash receipts and disbursements into operating, investing, and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the US Dollar (US$), which is also the Company’s functional currency.

The preparation of consolidated financial statements in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards requires an important application of accounting estimation. It also requires the management to deliberate in the process of applying the Company’s accounting policies.

ISAK 33 explains how to determine the ‘transaction date’ to set the exchange rate applied in the initial recognition of an asset, expense, or income, if the consideration for the item has been paid or received in advance in a foreign currency that results in the recognition of a non-monetary asset or non-monetary liability (for example, non-refundable deposits or deferred income).

The interpretation stipulates that the transaction date is

financial statements for the year ended December 31, 2019, except for the adoption of several revised PSAKs.

As disclosed in notes related to the financial statements, several accounting standards that have been revised and issued, have been applied effectively on January 1, 2020.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, is prepared on an accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on a measurement basis as described in the respective accounting policies.

Kebijakan Akuntansi Penting Important Accounting PoliciesEfektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2019: Effective on or after January 1, 2019:

Grup menerapkan PSAK 2, “Laporan Arus Kas”The Group applies PSAK 2, “Statement of Cash Flows”

ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”ISAK 33,” Foreign Exchange Transactions and Advances”



adalah tanggal di mana entitas pertama kali mengakui aset non-moneter atau liabilitas non-moneter yang timbul dari pembayaran atau penerimaan imbalan di muka. Jika terdapat beberapa pembayaran atau penerimaan di muka, interpretasi ini mensyaratkan entitas menentukan tanggal transaksi untuk setiap pembayaran atau penerimaan imbalan di muka.

the date when the entity first recognizes a non-monetary asset or non-monetary liability arising from the advance payment or receipt. If there are multiple advance payments or receipts, the interpretation requires the entity to determine the transaction date for each advance payment or receipt.

Interpretasi ini memberikan panduan dalam penentuan posisi akuntansi pajak ketika terdapat ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan. Interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk:

1. Menentukan apakah posisi pajak tidak pasti dinilai secara terpisah atau berkelompok; dan

2. Menilai apakah besar kemungkinan otoritas perpajakan akan menerima perlakuan pajak tidak pasti, atau yang direncanakan untuk digunakan oleh entitas dalam penyampaian pajak penghasilan

• Jika memungkinkan, entitas harus menentukan posisi akuntansi pajak secara konsisten dengan perlakuan pajak yang digunakan atau yang direncanakan untuk digunakan dalam penyampaian pajak penghasilan.

• Jika tidak memungkinkan, maka entitas harus merefleksikan dampak ketidakpastian tersebut dalam menentukan posisi akuntansi pajak.

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa suatu entitas harus mengakui konsekuensi pajak penghasilan atas dividen dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas sesuai dengan di mana entitas awalnya entitas mengakui transaksi yang menghasilkan laba dan dapat didistribusikan tersebut. Ini diterapkan terlepas dari apakah tarif pajak yang berbeda berlaku untuk laba yang didistribusikan dan tidak didistribusikan.

Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tahunan 2019 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

Pada tanggal 1 Januari 2020, Perseroan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan

The interpretation provides a guidance in determining tax accounting positions when there is an uncertainty in the treatment of income tax. This interpretation requires an entity to:

1. Determine whether uncertain tax positions are assessed separately or in groups; and

1. Assess whether it is probable for the taxation authority to receive an uncertain tax treatment, or a planned one to be used by the entity in filing income tax:

• If possible, the entity shall determine its tax accounting position consistent with the tax treatment used or planned to be used in the filing of income tax.

• If impossible, the entity shall reflect on the effect of the uncertainty in determining its tax accounting position.

This amendment clarifies that an entity must recognize the income tax consequences of dividends in profit or loss, other comprehensive income or equity according to where the entity originally recognizes the profit-generating and distributable transactions. This applies regardless of whether different tax rates apply to distributed and undistributed profits.

The implementation of the 2019 annual adjustments have no significant impacts on the Company’s consolidated financial statements.

On January 1, 2020, the Company adopted a new and revised statement of financial accounting standards (“PSAK”)

ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan” ISAK 34,” Uncertainty in the Treatment of Income Tax”

PSAK 46 (penyesuaian), “Pajak Penghasilan”PSAK 46 (adjustment), “Income Tax”



interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

Penerapan standar dan interpretasi baru serta revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

• Penyesuaian Tahunan PSAK 1 - “Penyajian Laporan Keuangan”;

• Amandemen PSAK 15 - “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

• Amandemen PSAK 25 - “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; dan

• Amandemen PSAK 71 - “Instrumen Keuangan: tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”

and interpretation of financial accounting standards (“ISAK”) effective from the date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.

The implementation of the new standards and interpretations as well as revisions do not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and have no significant impacts on the amounts reported in the current or prior year:

• Annual Adjustment of PSAK 1 – “Presentation of Financial Statements”;

• Amendments to PSAK 15 – “Investments in Associates and Joint Venture”;

• Amendments to PSAK 25 – “Accounting Policies, Change in Accounting Estimates and Errors”; and

• Amendment to PSAK 71 – “Financial Instruments: on the Features of Accelerated Repayment with Negative Compensation”


Tinjauan Pendukung Bisnis Perusahaan PT Panca Mitra Multiperdana TbkBusiness Support Overview www.pancamitra.com

BAB 5

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS PERUSAHAANBUSINESS SUPPORT OVERVIEW

CHAPTER 5


Tinjauan Pendukung Bisnis PerusahaanPT Panca Mitra Multiperdana TbkBusiness Support Overviewwww.pancamitra.com


Tinjauan Pendukung Bisnis Perusahaan PT Panca Mitra Multiperdana Tbkwww.pancamitra.comBusiness Support Overview

Pengelolaan SDMHuman Resouces Management

Profil Sumber Daya ManusiaHuman Resources Profiles

5.1.1

5.1.2

Sebagai faktor pendorong pengembangan usaha yang sangat potensial, sumber daya manusia (SDM) membutuhkan strategi pengelolaan, pelatihan, dan pengembangan kemampuan yang tepat dan terukur untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkinerja unggul sehingga mampu bersaing dalam era industrialisasi yang agresif saat ini.

Sepanjang tahun 2020, Perseroan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah dampak Covid-19. Tindakan tersebut wajib dilaksanakan oleh seluruh karyawan agar proses produksi dan operasional dapat tetap berjalan tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan karyawan.

As a factor to drive potential business development, human resources (HR) require appropriate and measurable management, training, and capability development for producing a workforce with superior performance to compete in the current aggressive industrialization era.

In 2020, the Company implemented a strict health protocol to prevent Covid-19 impact. This policy must be implemented by all employees in order for the production and operational processes able to continue without disregarding employees’ health and safety.

Komposisi Jumlah Karyawan Perusahaan Berdasarkan Lokasi

Company’s Employees Composition Based on Location

No.No.

LokasiLocation



2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

Surabaya

Situbondo

Tarakan

Pontianak

Jakarta

JumlahTotal

42

2.958

411

2

2

3.415

42

2.623

522

2

-

3.189

35

2.739

520

2

-

3.296

31

1.953

402

2

-

2.388

5.1 Sumber Daya ManusiaHuman Resources


Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Status Company’s Employees Composition Based on Status

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2


302

3.113

3.415

262

2.927

3.189

243

3.053

3.296

225

2.163

2.388


Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Company’s Employees Composition based on Educational Levels

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

Pasca SarjanaPostgraduateSarjanaUndergraduateDiplomaDiplomaSLTASenior High SchoolSLTPJunior High SchoolSD atau Lebih RendahElementary School or LowerJumlahTotal

5

128

40

729

988

1.525

3.415

5

120

35

710

809

1.510

3.189

5

115

31

720

833

1.592

3.296

3

90

55

503

451

1.286

2.388

Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia Composition of Company’s Employees based on Age Levels

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

>50 Tahun>50 years old41-50 Tahun41-50 years old31-40 Tahun31-40 year old<31 Tahun<31 years oldJumlahTotal

139

565

1.206

1.505

3.415

139

563

1.192

1.295

3.189

130

585

1.231

1.350

3.296

69

337

977

1.005

2.388




No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

ProduksiProductionF & AF & APemasaran MarketingMesin dan TeknisiMachine and TechnicianKendali MutuQuality Control (QC)LaboratoriumLaboratoryPembelianPurchasingEkspor ImporExport Import (Exim)Teknologi InformasiInformation TechnologyPGAPGASatpamSecurities BuruhLabourJumlahTotal

75

26

4

15

35

5

25

8

3

23

25

3.171

3.415

71

23

4

15

40

5

25

8

3

23

31

2.941

3.189

69

22

3

18

32

7

23 6

2

23

20

3.071

3.296

60

22

3

16

25

5

16

6

2

17

19

2.197

2.388

96




Komposisi Karyawan di PT Tri Mitra Makmur (Anak Perusahaan)Employee Composition at PT Tri Mitra Makmur as a subsidiary5.1.3

Komposisi Karyawan Persusahaan Anak Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Educational Levels

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

Pasca SarjanaPost GraduateSarjanaUnder GraduateDiplomaDiplomaSLTASenior High SchoolSLTPJunior High SchoolSD atau Lebih RendahElementary School or LowerJumlahTotal

1

65

33

678

938

1.458

3.173

1

59

28

613

745

1.400

2.846

1

59

25

607

761

1.407

2.860

1

36

32

458

353

1.107

1.987

omposisi Karyawan Perusahaan Anak Berdasarkan Jenjang Usia

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Age Levels

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

>50 Tahun>50 years41-50 Tahun41-50 years31-40 Tahun31-40 years<31 Tahun<31 yearsJumlahTotal

124

543

1.029

1.477

3.173

129

461

1025

1.231

2.846

121

500

979

1.260

2.860

55

265

753

914

1.987



Komposisi Karyawan Perusahaan Anak Berdasarkan Status

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Status

No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2


168

3.005

3.173

150

2.696

2.846

126

2.734

2.860

104

1.883

1.987



No.No.




2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

ProduksiProductionF & AF & APemasaran MarketingMesin dan TeknisiMachine and TechnicianKendali MutuQuality Control (QC)LaboratoriumLaboratoryPembelianPurchasingEkspor ImporExport Import (Exim)Teknologi InformasiInformation TechnologyPGAPGA

41

20

3

13

29

5

21

7

2

21

39

15

2

18

25

6

17

5

2

21

36

17

2

13

18

5

13

6

2

16

11

12

SatpamSecurities BuruhLabourJumlahTotal

22

2.959

3.173

21

2.662

2.845

13

2.696

2.859

15

1.843

1.986

67

21

2

13

32

5

21

7

2

22



Komposisi Karyawan Perusahaan Anak Berdasarkan Lokasi

Composition of Subsidiary’s Employees Based on Locations

No.No.

LokasiLocations

30 JuniAs of June 30


2020 2019 2018 2017

1

2

3

4

Surabaya

Situbondo

Tarakan

Pontianak

JumlahTotal

1

2.750

410

-

3.161

1

2.325

520

-

2.846

1

2.343

516

-

2.860

1

1.588

398

-

1.987



Karyawan berhak menerima dukungan dari Perseroan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki. Kompetensi karyawan dikembangkan melalui pendidikan, pelatihan dan/atau penugasan khusus. Terkait hal tersebut, Perseroan secara berkala mengikutsertakan karyawan untuk mengikuti berbagai jenis pengembangan kompetensi, baik hard skill maupun soft skill. Pengembangan kompetensi dapat dilakukan dalam bentuk program beasiswa, internal training, external training, coaching and mentoring, on the job training, on going learning (job assignment), dan lainnya.

Program pengembangan kompetensi adalah strategi utama pengelolaan Sumber Daya Manusia. Perseroan menyediakan kesempatan pelatihan dan pembelajaran bagi karyawan untuk meningkatkan kapabilitas individu dan perbaikan kinerja yang berkesinambungan (continuous improvement) agar mereka dapat terus bertumbuh dan berkembang bersama Perseroan.

Perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan karier. Hal ini adalah bentuk penghargaan Perseroan kepada karyawan yang telah memenuhi KPI dan menunjukkan kinerja yang

All employees own rights to gain support from the Company to improve their knowledge and competencies. Their competencies is developed through education, training and/or special assignments. Therefore, the Company periodically engages employees to participate in various types of competency development, in both hard skills and soft skills. Competency development is capable to be implemented in the form of scholarship programs, internal training, external training, coaching and mentoring, on the job training, on going learning (job assignments), and others.

Competencies development program is the main strategy of Human Resources department. The Company provides training and learning opportunities for employees to improve individual capabilities and sustainable performance improvement in order for all the employees able to grow and develop to support The Company.

The Company provides opportunities for all employees to develop their careers. This is a form of the Company’s appreciation to employees who have met the KPI and demonstrated good performance. Career development is

Pengembangan KompetensiCompetency Development

Pengembangan KarierCareer Development

5.1.4

5.1.5



baik. Pengembangan karier dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pengembangan karier secara horizontal bertujuan agar karyawan memperoleh pengembangan kompetensi dan pengalaman dalam bidang terkait, maupun dalam bidang lintas fungsi. Sedangkan pengembangan karier secara vertikal bertujuan agar karyawan dapat mengemban posisi dan memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi setelah memperoleh peningkatan kompetensi yang diwujudkan dalam kinerja yang lebih baik dan terukur.

capable to be implemented both horizontally or vertically, according to the Company’s needs. Horizontal career development is aimed to enable employees in gaining competency development and experience in related fields, as well as in cross-functional fields. On the other hand, vertical career development is aimed to enable employees in carrying positions and having higher responsibilities after obtaining increased competence which is manifested in a better and measurable performance.

Perseroan mempekerjakan karyawan berdasarkan status karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Perbedaan status tersebut diberlakukan untuk membedakan pemberian remunerasi dan fasilitas kepada mereka yang telah mengabdikan diri kepada Perseroan.

Karyawan tetap Perseroan terdiri dari pegawai administrasi, karyawan bulanan dan sebagian karyawan harian. Sedangkan karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan borongan dan sebagian karyawan harian.

Komponen Remunerasi dan Fasilitas karyawan tetap dan karyawan tidak tetap Perseroan dijabarkan sebagai berikut:

The Company hired employees based on the status of permanent employees and non-permanent employees. The difference in status is applied to distinguish the provision of remuneration and facilities to those who have dedicated themselves to the Company.

The Company’s permanent employees are consisted of administrative employees, monthly employees and some of the daily employees. Meanwhile, the non-permanent employees are consisted of contract employees and some of the daily employees.

The Remuneration/Facilities Components of the Company’s permanent employees and non-permanent employees is described as follows:

Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan Employees’ Benefit and Welfare

Komponen Remunerasi/Fasilitas Berdasarkan Status Kepegawaian Remuneration/Facilities Components Based on Employment Status

5.1.6

No.No.

Jenis Remunerasi/Fasilitas Type of Remuneration/Facilities

Karyawan TetapPermanent Employees

Karyawan Tidak Tetap Temporary Employees

1.

2.

1.

2.

Gaji Pokok Basic Salary

Insentif / Bonus Incentives / Bonus

TunjanganAllowanceTunjangan Produktivitas Productivity AllowanceTunjangan Tengah Tahun Mid-Year Allowance

V

Ada, untuk beberapa posisi tertentu For some specific positions

X

X

Tidak ada, tapi dibayar berdasarkan volume timbangan udang yang di proses Paid based on the volume of processed shrimp scales

V

X



3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

1.

2.

Tunjangan Hari Raya Eid al-Fitr AllowanceTunjangan Jabatan Struktural Structural Position AllowanceTunjangan Pajak Tax AllowanceBantuan Istirahat Tahunan Annual LeaveUang Perjalanan Dinas Official Travel MoneyUpah Kerja Lembur OvertimeBantuan Uang Transport Khusus Special Transport AllowanceTunjangan Kerja Shift Shift Work AllowanceFasilitasBenefitPakaian Seragam Kerja/Pakaian Kerja Uniform Work / Work ClothesAsuransi Tenaga Kerja InsuranceAsuransi Kesehatan untuk Karyawan dan Keluarga Health Insurance for Employees and FamiliesFasilitas Mutasi (Uang Pindah, Perumahan/Penggantian Rumah) Mutation Facilities (Money Moving, Housing/Replacement of Houses)Bantuan Kacamata Glasses AssistanceIuran Dana Kesehatan Pensiun Retirement Health Fund ContributionProgram Kemudahan Ibadah Umrah/Pilgrim Umrah/Pilgrim Worship Ease ProgramBantuan Kepemilikan Kendaraan Vehicle Ownership AssistanceApresiasi Momen Khusus Pegawai (Pernikahan, Kelahiran Anak & Ulang Tahun Pernikahan) Special Moment Appreciation (Wedding, Birth of Children & Wedding Anniversary)Cuti Paid Leave Cuti Tahunan Annual LeaveCuti Istimewa Special Leave

V

V

V

V

V

X

V

X

V

V

V

X

V

X

X

Minimal Setara Manager Minimum Equivalent ManagerV

V

V

V

X

X

X

X

V

X

X

V

V

V

X

X

X

X

X

X

V

V

No.No.






3.

4.

5.

1.

2.

3.

Cuti Sakit Sick LeaveCuti Diluar Tanggungan Leave Out DependentsCuti Ibadah Worship LeaveLain-lainOthersIuran Pasti (Pensiun) Fixed Contribution (Retirement)Penghargaan Masa Bakti 10, 20,30, dan 35 Tahun 10th, 20th, 30th, and 35th Years of Service AwardBantuan Duka Cita Condolences Aid

V

V

V

V

V

V

V

V

V

X

V

V

No.No.






Manajemen Perseroan berpendapat bahwa teknologi informasi (TI) berperan penting untuk meraih keberhasilan dan mempertahankan kelangsungan usaha hingga kini. Karena itu, Perseroan terus-menerus mengembangkan TI untuk mendukung pertumbuhan kinerja ke depan. Pemanfaatan TI di Perseroan tidak terbatas pada penggunaan teknologi elektronika sebagai sarana komunikasi. Akan tetapi TI juga digunakan untuk mengembangkan intelijen bisnis yang mampu mendukung setiap keputusan strategis yang diambil manajemen.

Solusi teknologi TI yang terintegrasi di seluruh proses bisnis Perseroan (end-to-end company business process) telah menjadi keharusan di era digitalisasi untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja.

The Company’s management has an opinion that the information technology (IT) plays a major role in achieving success and maintaining business sustainability until now. Therefore, the Company continuously developed IT to support future performance growth. The IT usage in the Company is not only in using electronic technology as a means of communication. However, IT is also used to develop business intelligence that is capable to support every strategic decision taken by management.

IT technology solutions that are integrated throughout the Company’s business processes (end-to-end company business processes) have become a must in the digitalization era to improve work quality, efficiency, effectiveness and productivity.

5.2 Teknologi InformasiInformation Technology


Tata Kelola Perusahaan PT Panca Mitra Multiperdana TbkCorporate Governance www.pancamitra.com

BAB 6

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

CHAPTER 6


Tata Kelola PerusahaanPT Panca Mitra Multiperdana TbkCorporate Governancewww.pancamitra.com



6.1 Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance (GCG)

Pendahuluan

Manajemen Perseroan sangat berkomitmen mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). Perseroan memiliki lima prinsip utama penerapan GCG yang selalu ditekankan dalam menjalankan usaha, yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), Independensi (independency), serta kewajaran dan kesetaraan (fairness and equality).

Manajemen Perseroan menerapkan kelima prinsip utama GCG tersebut agar dapat menciptakan nilai tambah dan mengembangkan usaha yang berkelanjutan. Komitmen penerapan GCG sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Karena itu, Perseroan menekankan penerapan GCG pada setiap organ. Melalui penerapan GCG, Perseroan diharapkan mampu menciptakan nilai tambah dan mempertahankan kepercayaan pemangku kepentingan.

Prinsip Dasar Penerapan GCG

Penerapan GCG pada sistem tata kelola Perseroan mengacu pada berbagai peraturan, terutama peraturan pemerintah. Berikut adalah peraturan yang menjadi acuan penerapan GCG Perseroan:

1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik tahun 2006 oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32 tahun 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka;

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33 tahun 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34 tahun 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik;

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35 tahun 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik;

7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21 tahun 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

Introduction

The Company’s management is very committed to realizing Good Corporate Governance (GCG). The Company lays down five main principles of GCG implementation which are always emphasized in running its business, namely transparency, accountability, responsibility, independence, as well as fairness and equality.

The Company’s management applies the five main principles of GCG in order to create added value and develop a sustainable business. The commitment to the implementation of GCG is very essential to achieve sustainable business growth. Therefore, the Company ensures that GCG is implemented in every organ of the Company. By implementing GCG, the Company is expected to create added value and maintain stakeholders’ trust

Basic Principles of GCG Implementation

The GCG implementation in the Company’s governance system adheres to a number of regulations, especially government regulations, including:

1. The 2006 Guidelines of Good Corporate Governance by the National Committee on Governance Policy (Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG);

2. Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Companies;

3. Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan)’s Regulation No. 32 of 2014 concerning the Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Companies;

4. Financial Services Authority’s Regulation No. 33 of 2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies;

5. Financial Services Authority’s Regulation No. 34 of 2014 concerning the Committee of Nomination and Remuneration for Issuers or Public Companies;

6. Financial Services Authority’s Regulation No. 35 of 2014 concerning the Corporate Secretary of Issuers or Public Companies;

7. Financial Services Authority’s Regulation No. 21 of 2015 concerning Guidelines for the Implementation of Governance by Public Companies;



8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55 tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit;

9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56 tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal;

10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29 tahun 2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik;

11. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30 tahun 2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Prinsip-Prinsip Penerapan GCG

Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip dasar dari GCGsebagai wujud komitmen dalam melakukan praktik GCGsebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

8. Financial Services Authority’s Regulation No. 55 of 2015 concerning the Establishment of and Work Guidelines for the Audit Committee.

9. Financial Services Authority’s Regulation No. 56 of 2015 concerning the Establishment of and Guidelines on Drafting Charters for the Internal Audit Unit;

10. Financial Services Authority’s Regulation No. 29 of 2016 concerning the Annual Report of the Issuers or Public Companies;

11. Financial Services Authority’s Circular No. 30 of 2016 concerning the Form and Content of the Annual Report of Issuers of Public Companies.

Principles of GCG Implementation

The Company has carried through the basic principles of GCG to demonstrate its commitment in practicing GCG, as can be seen in the following table:

Prinsip-Prinsip GCG Keterangan ImplementasiGCG Principles Description Implementation

Transparansi Keterbukaan dalam proses pengambilan Penyampaian pengumuman laporanTransparency keputusan dan pengungkapan serta keuangan publikasi tahunan melalui Penyediaan informasi yang relevan me- surat kabar berbahasa Indonesia paling ngenai Perseroan kepada seluruh pe- sedikit satu surat kabar yang beredar mangku kepentingan, sesuai peraturan secara nasional. yang berlaku. The dissemination of the annual statements in at

Tanggung Jawab Komitmen untuk mematuhi peraturan Peduli terhadap lingkungan dan tidakResponsibility yang berlaku serta melaksanakan tang- melupakan tanggung jawab sosial gung jawab kepada seluruh pemangku terhadap masyarakat. kepentingan guna memelihara kesinam- bungan usaha.

The commitment of all stakeholders to Care for the environment and the complying with the applicable regulations and fulfillment of social responsibilities to the carrying out their responsibilities to main- community. tain the sustainability of the business..

Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan Penetapan tanggung jawab yang jelasAccountability Pertanggungjawaban organ, guna dari masing-masing departemen, sesuai mewujudkan pengelolaan Perseroan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi dapat terlaksana secara efektif. Perseroan.

The clarity of functions, operations, and The establishment of clear responsibilities responsibilities of the Company’s organs for each department in line with the to ensure an effective management of Company’s vision, mission, as well as The Company its business objectives and strategies.



Berpegang pada prinsip kehati-hatian dan menjamin kepatuhan kepada peraturan yang berlaku. Adherence to the principles of prudence and the compliance with the applicable regulations.

Independensi Komitmen untuk menjalankan penge- Bebaskan diri dari benturan kepen- Independence lolaan Perseroan secara profesional tingan. tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. The commitment to managing the Independence from any company professionally without conlflicts of interest. any conflicts of interest or influence from any party against the applicable regulations.

Kewajaran Perlakuan yang adil dan setara dalam Pemenuhan segala hak-hak seluruh Equality memenuhi hak-hak shareholders dan shareholders maupun stakeholders lain- stakeholders, baik yang timbul karena nya secara wajar dan setara, sehingga ti- perjanjian maupun peraturan yang dak terjadi dominasi yang tidak wajar berlaku serta kebijakan Perusahaan dari pihak manapun.

A fair and equal treatment in fulfilling The fulfillment of the rights of all the share- the rights of the shareholders and stakeholders and stakeholders in a fair and holders as set out in the agreements, equal manner to prevent unfair applicable regulations, and policies of domination by any parties. the Company

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentangPerseroan Terbatas, struktur organ utama GCG Perusahaan terdiridari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris,dan Direksi. Ketiga unsur tersebut berperan penting dalam keberhasilan penerapan GCG oleh Perseroan. Untuk mendukung ketiga organ utama tersebut, Perseroan membentuk beberapa organ pendukung GCG yang bernaung di bawah Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Audit dan Komite Nominasi & Remunerasi berada di bawah Dewan Komisaris, sementara Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit Internal berada di bawah Direksi.

Based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Companies, the main organs of the Company’s GCG consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors. These three elements play important roles in making sure a successful implementation of GCG by the Company. To support those three main organs, the Company can establish several supporting organs of GCG under the supervision of the Board of Commissioners and Directors. The Audit Committee and the Committee of Nomination & Remuneration work under the Board of Commissioners, while the Corporate Secretary and the Internal Audit Committee are monitored by the Board of Directors.

6.2 Struktur GCGStructure of GCG



Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Sebagai Organ Perseroan dan bagian dari GCG, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi wadah bagi Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan saham yang dimiliki dalam perusahaan dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk menentukan arah Perseroan. RUPS juga berfungsi sebagai forum Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengkomunikasikan pelaksanaan tugas serta kinerja perusahaan kepada pemegang saham. Lewat RUPS, para pemegang saham dapat menggunakan hak bicara dan memberikan pendapat untuk membantu Perseroan memutuskan hal-hal penting.

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, RUPS dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: RUPS Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun dan RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap kali apabila dianggap perlu oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari pemegang saham. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun buku berakhir.

Dalam rapat tersebut, Direksi berkewajiban untuk menyampaikan berbagai hal sebagai berikut:1. Laporan tahunan.2. Usulan terkait penggunaan laba bersih Perseroan.3. Usulan terkait penetapan akuntan publik untuk tahun

buku yang sedang berjalan berdasarkan arahan dari Dewan Komisaris.

4. Hal-hal lain yang memerlukan persetujuan RUPS

Pelaksanaan dan Hasil Keputusan RUPS tahun 2020

Pada tahun 2020, Perseroan menyelenggarakan RUPST sebanyak 1 kali pada tanggal 28 September 2020 yang berlokasi di Jakarta. Selain itu, Perseroan juga

General Meeting of Shareholders (GMS)

As one of the Company’s Organs and part of GCG, the General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum of Shareholders in which they make important decisions related to shares held in the company based on the Company’s Articles of Association and the applicable laws and regulations.

It is in the GMS when shareholders gather to determine the directions for the Company. The GMS also functions as a forum for the Board of Commissioners and Directors to communicate the duties and performance of the company to the shareholders. In the GMS, shareholders are entitled with the right to speak and give opinions to help the Company decide on important matters.

In accordance with the Company’s Articles of Association, the GMS is divided into 2 (two) groups, namely the Annual GMS (AGMS) and the Extraordinary GMS (which is to be held whenever deemed necessary by the Directors at the written request of the Board of Commissioners or shareholders). Specifically, the Annual GMS must be held no later than six months after the fiscal year ends.

During a meeting, the Board of Directors is obliged to convey the following matters:1. Annual Report.2. Proposals on how the Company’s net profit shall be

spent.3. Proposals on the appointment of public accountants for

the current fiscal year under the direction of the Boad of Commissioners.

4. Other matters that require an approval from the GMS

Implementation and Results of 2020 GMS

In 2020, the Company conducted 1 (one) AGMS and 1 (one) EGMS, both on September 28, 2020 in Jakarta.

6.3Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan/atau Luar BiasaAnnual and/or Extraordinary General Meeting of Shareholders

Dalam pelaksanaan kegiatan usaha, masing-masing organ GCG menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan, dan ketentuan lain yang berlaku untuk kepentingan Perseroan.

In carrying out business activities, each GCG organ performs its duties, functions, and responsibilities according to the statutory regulations, the Company’s Articles of Association, and other provisions which apply in accordance with the interests of the Company..



menyelenggarakan RUPSLB sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 28 September 2020 dan berlokasi di Jakarta.

Berikut ini adalah hasil keputusan RUPST dan RUPSLB yang diadakan pada 28 September 2020:

a. Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah) menjadi Rp100 (seratus rupiah) per saham. Oleh karena itu, manajemen Perseroan mengubah Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) anggaran dasar Perseroan;

b. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum”) dalam jumlah sebanyak-banyaknya 667.500.000 (enam ratus enam puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham dan mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa Efek Indonesia serta merubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka;

c. Menyetujui rencana untuk mengeluarkan saham baru melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 667.500.000 (enam ratus enam puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100 (seratus Rupiah), dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek Indonesia yang berlaku dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;

d. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing), serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia;

e. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, tetapi tidak terbatas:i. untuk menetapkan Harga Penawaran atas

saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum;

ii. untuk menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum;

iii. untuk mencatatkan saham-saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

iv. untuk mendaftarkan saham-saham dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan

The aforementioned AGMS and EGMS resulted in the following conclusions:

a. Change in the par value of shares from Rp1,000,000 (one million rupiah) to Rp100 (one hundred rupiah) per share. Therefore, the Company’s management amended Article 4 paragraph (1) and paragraph (2) of its Articles of Association;

b. Approval for the Company’s plan to conduct an Initial Public Offering (IPO) to the public (“Public Offering”) with 667,500,000 (six hundred sixty seven million five hundred thousand) shares at most, to list the Company’s shares on the Indonesian Stock Exchange, and to change the Company from a Private Company into a Public Company;

c. c. Approval for the plan to issue 667,500,000 new shares at most through a Public Offering with a par value of each share at Rp100 (one hundred rupiah), in correspondence with the applicable laws and regulations, especially those of the Capital Market and the Indonesian Stock Exchange, on which the Company’s shares are listed;

d. d. Approval for the listing of all of the Company’s shares on the Indonesian Stock Exchange (Company Listing) after the Public Offering, including the shares offered and sold to the public in the Capital Market and the shares owned by the previous shareholders and approval for the registration of shares in the Collective Custody in accordance with the regulations of the Indonesian Central Securities Depository (Kustodian Sentral Efek Indonesia/KSEI).

e. Authorization of the Company’s Boad of Directors to take all necessary actions in connection with the Public Offering of shares to the public in the Capital Market, and the actions are not limited to:

i. determining the Offering Price for shares offered in the Public Offering;

ii. determining the use of Public Offering proceeds;

iii. listing the Company’s shares that are issued and fully paid on the Indonesian Stock Exchange with due observance of the applicable rules and regulations in the Capital Market;

iv. registering shares in the Collective Custody in accordance with the regulations of the



Kustodian Sentral Efek Indonesia serta ketentuan dan peraturan yang berlaku sehubungan dengan hal tersebut.

f. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris

Perseroan untuk melakukan segala hal yang dibutuhkan agar perubahan struktur permodalan Perseroan berlaku efektif;

g. Merubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;

h. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang lama dengan memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada mereka. Selain itu, mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru, termasuk Komisaris Independen. Pemberhentian dan pengangkatan tersebut berlaku sejak ditandatanganinya Keputusan Para Pemegang Saham, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Untuk selanjutnya, terhitung sejak penandatanganan Keputusan Para Pemegang Saham, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:

DIREKSI

Direktur Utama : Martinus Soesilo

Wakil Direktur Utama : Hirawan Tedjo Koesoemo

Direktur : Alin Rostanti

Direktur : Patrick Djuanda

Direktur : Suyud Kusrinto

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : Soesilo Soebardjo

Komisaris Independen : Suwarli, SE, AK.

i. Menyetujui untuk mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan perubahan status Perseroan menjadi perusahaan terbuka/perusahaan publik. Langkah itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepan-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik; Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka; dan Peraturan

Indonesian Central Securities Depository as well as the relevant rules and regulations.

f. Granting power to the Company’s Board of Commissioners to take any necessary measures so that changes to the Company’s capital structure are effective;

g. Changing the Company’s aims, objectives, and business activities;

h. Dismissing all members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners with honor by granting them a full release and settlement (acquit et de charge), as well as appointing new members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners, including Independent Commisioners. The dismissal and appointment are effective once the Shareholders’ Decisions are signed, without discounting the rights of the General Meeting of Shareholders to dismiss them at any time. Henceforth, as of the signing of the Shareholders’ Decisions, the structure of of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners are as follows:

Board of Directors

President Director : Martinus Soesilo

Vice President Director : Hirawan Tedjo Koesoemo

Director : Alin Rostanti

Director : Patrick Djuanda

Director : Suyud Kusrinto

Board of Commissioners

President Commissioner : Soesilo Soebardjo

Independent Commissioner : Suwarli, SE, AK.

i. Approval for the amendment of the Company’s entire Articles of Association following the Company’s new status as a public company. The measures is taken to comply with Bapepam-LK’s Regulation No. IX.J.1 concerning the Principles of Articles of Association of Companies that conduct Public Offerings of Equity Securities and Public Companies, Financial Services Authority’s Regulation No. 15/POJK.04/2020 concerning the Plan and Implementation of Public Companies’ General Meeting of Shareholders, and Financial Services Authority’s Regulation No. 33/



Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.03/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Sehubungan dengan hal tersebut, memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan keputusan tersebut, namun tidak terbatas untuk menandatangani akta pernyataan keputusan pemegang saham Perseroan dihadapan Notaris, meminta persetujuan dan/atau memberitahukan perubahan tersebut kepada pihak yang berwenang.

POJK.03/2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies. In this regard, the Company’s Board of Directors are authorized to carry out the decision, not limited to signing the statement deed of the shareholders’ decisions before a Notary, requesting approval and/or notifying those changes to the authorities.

6.4 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Bertanggung jawab kepada RUPS, Dewan Komisaris secara kolektif melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisarisjuga memberikan nasihat terkait kebijakan yang diambil oleh Direksi, seperti rencana pengembangan Perseroan, pelaksanaan ketentuan yang sesuai dengan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atau peraturan lain yang relevan.

Selain melakukan pengawasan kepada Direksi, Dewan Komisaris juga memantau dan melakukan evaluasi terkait penerapan GCG, meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi, serta menyetujui laporan tersebut jika isi laporan dinilai telah cukup. Dewan Komisaris secara aktif memantau efektivitas kebijakan Perseroan, kinerja, dan proses pengambilan keputusan Direksi, termasuk eksekusi strategi perusahaan guna memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Sebagai bagian dari RUPS, hasil pengawasan disertai kajian dan pendapat Dewan Komisaris, akan disampaikan dalam RUPS. Selain hasil pengawasan, dalam RUPS Dewan Komisaris juga akan mengevaluasi dan menyetujui rencana usaha yang disusun Direksi setiap tahun.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta wewenang Dewan Komisaris dalam menjalankan perannya, Perseroan telah mengesahkan Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris PT Panca Mitra Multiperdana Tbk pada 30 Maret 2018. Pengesahan Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perseroan. Pedoman Kerja Dewan Komisaris Perseroan berisikan:

The Board of Commissioners is held accountable to the GMS and collectively supervises the management of the Company by the Directors. In addition, the Board of Commissioners provides input regarding policies adopted by the Board of Directors, such as the Company’s development plans, the implementation of provisions in accordance with the Articles of Association and the GMS’ decisions, and the compliance with relevant laws and regulations.

Other than supervising the Board of Directors, the Board of Commissioners monitors and evaluates the implementation of GCG, examines the annual report prepared by the Directors, and approves the report whenever considered satisfactory. The Board of Commissioners actively keeps a check on the effectiveness of the Company’s policies and performance, as well as the decision-making processes by the Board of Directors, including the execution of the company’s strategies to meet the expectations of shareholders and stakeholders.

As part of the GMS, the results of the above supervision, along with studies and opinions of the Board of Commissioners, will be presented in the GMS. In addition to the results of the supervision, during a GMS, the Board of Commissioners will evaluate and approve the business plan prepared by the Directors each year.

Board of Commissioners Charter

In support of the fulfillment of duties, responsibilities, and authorities of the Board of Commissioners, the Company ratified Work Guidelines for the Board of Directors and Commissioners of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk on March 30, 2018. The Work Guidelines for the Board of Directors and Commissioners was ratified by the President Director and President Commissioner. The Work Guidelines for the Board of Commissioners are as follows:



1. Dasar Penyusunan

2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan

3. Tujuan

4. Komposisi dan Kriteria

5. Rangkap Jabatan

6. Pengangkatan, Masa Jabatan dan Pengunduran Diri

7. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

8. Etika dan Waktu Kerja

9. Penilaian Kinerja

10. Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Bersama Direksi

11. Pelaporan Pertanggungjawaban

12. Aspek Transparansi dan Larangan Bagi Anggota Dewan Komisaris

13. Penutup

14. Tanggal Efektif

Komposisi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Direksi memiliki kapabilitas untuk menjalankan tugas-tugas pengelolaan Perseroan. Sebagai bagian dari tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi apabila dibutuhkan.

Penunjukan dan pemberhentian Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS dengan masa jabatan 1 (satu) periode masa jabatan tertentu anggota Dewan Komisaris paling lama sampai dengan ditutupnya RUPS tahunan ke-2 (dua) pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud.

Komposisi Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2020 telah sesuai dengan peraturan POJK No. 33/POJK.04/2014 pasal 20 yang menyatakan Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2(dua) orang anggota Dewan Komisaris, dimana 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris Independen.

1. Basis of Formulation

2. The Company’s Vision, Missions, and Values

3. Purposes

4. Composition and Criteria

5. Concurrent Positions

6. Appointment, Tenure, and Resignation

7. Duties, Responsibilities, and Authorities

8. Ethics and Work Hours

9. Performance Assessment

10. The Board of Commissioners’ Meeting and Meeting with the Board of Directors

11. Accountability Report

12. Transparency Aspect and Prohibition for Members of the Board of Commissioners

13. Addendum

14. Effective Date

Board of Commissioners Composition

The Board of Commissioners is responsible for ensuring that the Board of Directors is capable of managing the Company. As part of this responsibility, the Board of Commissioners carries out a supervisory function and provides advice to the Board of Directors if needed.

The appointment and dismissal of the Board of Commissioners are done through a GMS with one office term being no later than the closing of the second annual GMS at the end of the said one office term.

The composition of the Company’s Board of Commissioners as of December 31, 2020 was in accordance with POJK Regulation No.33/POJK.04/2014 article 20, which states that the Board of Commissioners must consist of at least 2 (two) members, 1 (one) of whom must be an Independent Commissioner.



Soesilo Soebardjo Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Komisaris Utama Deed No. 117 dated September 28, 2020 President Commissioner

Suwarli, S.E., Ak. Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Komisaris Independen Deed No. 117 dated September 28, 2020Independent Commissioner

Pelaksana Tugas Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mengadakan rapat yang membahas manajemen Perseroan, evaluasi kinerja Perseroan, dan evaluasi laporan audit yang diberikan oleh Komite Audit. Rapat Dewan Komisaris diadakan untuk memastikan bahwa tujuan dan kinerja Perseroan dalam perencanaan strategis, keuangan, akuisisi, divestasi, operasi, manajemen risiko dan tata kelola dapat tercapai sejalan dengan target Perseroan.

Selain itu, Dewan Komisaris juga membahas usulan calon anggota Dewan Komisaris dan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang diajukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Untuk memperkuat fungsi pengawasan, Dewan Komisaris juga telah mengawasi Komite Audit, serta mengusulkan adanya audit eksternal dan perubahan dalam Komite Audit. Setiap bulan, Dewan Komisaris berkoordinasi dengan audit eksternal, audit internal, dan Komite Audit. Dewan Komisaris juga secara aktif memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait kegiatan pengelolaan Perseroan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kinerja Perseroan.

Rapat Dewan Komisaris

Sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/POJK.04/2014, Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat internal sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 2 (dua) bulan dan mengadakan rapat dengan Direksi secara berkala paling tidak 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Selama 2020, Dewan Komisaris melakukan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Board of Commissioners Executors

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners holds a meeting to discuss the Company’s management, evaluates the Company’s performance, and evaluates the audit report prepared by the Audit Committee. The Board of Commissioners’ meetings are conducted to ensure that the Company’s goals and performance in strategic planning, finance, acquisition, divestment, operations, risk management, and governance can be achieved.

Other than that, the Board of Commissioners discusses the prospective members and the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Directors as proposed by the Committee of Nomination & Remuneration. To strengthen its supervisory role, the Board of Commissioners oversees the audit committee and proposes an external audit and changes to the Audit Committee. Every month, the Board of Commissioners coordinates with the external audit, internal audit, and audit committee. The Board of Commissioners also actively provides recommendations to the Board of Directors regarding the Company’s management to support sustainable growth and improve the Company’s performance.

Board of Commissioners Meetings

As stipulated in POJK No. 33/POJK.04/2014 article 31, the Board of Commissioners is required to hold at least 1 (one) internal meeting every 2 (two) months and at least 1 (one) periodical meeting with the Board of Directors every 4 (four) months. Throughout 2020, the Board of Commissioners conducted 7 (seven) meetings with the following attendance rate:

Nama & Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase KehadiranName & Position Number of Meetings Count of Attendance Attendance Percentage

Soesilo Soebardjo 7 7 100%

Nama & Jabatan Dasar Pengangkatan Name & Position Basis of Appointment



Komisaris UtamaPresident Commissioner

Suwarli, S.E., Ak. 7 7 100% Komisaris IndependenIndependent Commissioner

TANGGALDate

6 Januari 2020January 6, 2020

PESERTAParticipants

1. Soesilo Soebardjo2. Suwarli, S.E., Ak.

AGENDA RAPATMeeting Agenda

• Laporan Kinerja Manajemen sampai dengan Desember 2019Report of the Management’s Performance as of December 2019

• Pembahasan StrategisDiscussion on Strategic Issues

• Pembahasan Rencana IPO PerusahaanDiscussion on the Company’s IPO Plan

• Persiapan Laporan Keuangan Audited 2019Preparation of 2019 Audited Financial Statements

Agenda rapat dan kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

The meeting agenda and attendance of members in the Board of Commissioners’ meetings are as follows:

2 Maret 2020March 2, 2020


• Presentasi Anggaran 2020Presentation of the 2020 Budget

• Business UpdateBusiness Updates


• Pembahasan Rencana IPO PerusahaanDiscussion on the Company’s IPO

• Diskusi mengenai dampak Covid-19 terhadap perusahaan (operasional dan finansial) dan rencana penanggulanganDiscussion on the impacts of COVID-19 on the Company’soperations and financials and the mitigation plans



4 Mei 2020May 4, 2020


• Program Kerja Dewan Komisaris Semester II 2020Programs of the Board of Commissioners for the Second Semester of 2020



• Laporan Kinerja Manajemen sampai dengan Q1 2020Report of the Management’s Performance in 1Q of 2020

• Diskusi mengenai dampak Covid-19 terhadap perusahaan (operasional dan finansial) dan rencana penanggulanganDiscussion on the impacts of COVID-19 on the Company’s operations and financials and the mitigation plans

• Diskusi produk-produk yang akan difokuskan penjualannya untuk menyesuaikan dengan demand konsumen akibat dampak Covid-19Discussion on products whose sales will be prioritized to adjust to customers’ demand due to the impacts of COVID-19

6 Juli 2020July 6, 2020


• Laporan Kinerja Manajemen sampai dengan1H 2020Report of the Management’s Performance in 1H of 2020




• Update pengembangan/peluncuran produk baruUpdates on the development/launch of new products



7 September 2020September 7, 2020

7 Desember 2020December 7, 2020



• Progress Pencapaian KPI Dewan Komisaris Tahun 2020Progress of KPI Achievement by the Board of Commissioners in 2020




• Pembahasan Rencana IPO PerusahaanThe Company’s IPO Plan Discussion

• Program Kerja Dewan Komisaris Semester I Tahun 2021Programs of the Board of Commissioners for the First Semester of 2021



• Pembahasan Perencanaan Anggaran 2021Discussion on the 2021 Budget Plan

2 November 2020November 2, 2020




• Laporan Kinerja Manajemen Q3 2020Report of the Management’s Performance in Q3 of 2020


• Pembahasan Rencana Belanja Modal 2021Discussion on the 2021 Capital Expenditure Plan



• Pembahasan Rencana Belanja Modal 2021Discussion on the 2021 Capital Expenditure Plan

6.5 Komisaris IndependenIndependent Commissioners

Kriteria Komisaris Independen

Perusahaan mengacu pada kriteria peraturan perundangan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, dalam menunjuk Komisaris Independen. Kriteria Komisaris Independen yang tercantum dalam undang undang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode berikutnya;

2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;

3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.

Pernyataan Independensi Komisaris Independen

Bapak Suwarli, S.E., Ak selaku Komisaris Independen merupakan pihak independen yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakangnya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dijabarkan pada bagian sebelumnya. Selain itu, Bapak Suwarli, S.E., Ak juga telah menandatangani surat pernyataan independensinya yang dibuat dan

Criteria for Independent Commissioners

The Company refers to the applicable legal criteria, in this case Otoritas Jasa Keuangan Regulation No. 33/ POJK.04/2014 concerning the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuers or Public Companies, in appointing Independent Commissioners. Criteria for Independent Commissioners listed in the law are as follows:

1. Not an individual who held a position at or had the authority and responsibilities to plan, lead, control or supervise activities of the Issuer or the Public Company within the last 6 (six) month, unless in the context of reappointment as the Independent Commissioner of the Issuer or the Public Company for the next period;

2. Does not directly or indirectly own shares of the Issuer or the Public Company;

3. Has no affiliation with the issuer or Public Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or major shareholders of the Issuer or Public Company; and

4. Does not have a business relationship, which is directly or indirectly associated with the business activities of the Issuer or the Public Company.

Independency Statement of Independent Commissioners

Mr. Suwarli, S.E., Ak as an Independent Commissioner is an independent party chosen in accordance with his abilities and background, and has fulfilled the requirements stipulated in the Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of an issuer or public company as described in the previous section. In addition, Mr. Suwarli, S.E., Ak has also signed a statement of independence made and signed on 1 October 2020 Thus, he can carry out her duties



ditandatangani tanggal 1 Oktober 2020 Dengan demikian, beliau dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen tanpa ada konflik kepentingan.

Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang dilaksanakan baik secara formal maupun secarainformal. Sepanjang tahun 2020, anggota Dewan Komisaris tidak menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi dan seminar karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak dan berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan manusia.

Direksi adalah organ Perseroan yang secara kolektif bertanggungjawab pada manajemen Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi harus memiliki niat baik dan tanggung jawab penuh untuk kepentingan Perseroan, serta mengelola usaha dan bisinis Perseroan, memperhatikan keseimbangan kepentingan stakeholder dengan kegiatan Perseroan. Direksi memiliki berbagai kewenangan, seperti merumuskan strategi operasional Perseroan, rencana jangka panjang, dan rencana tahunan sesuai visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan. Wewenang yang dimiliki Direksi hanya dapat digunakan untuk kepentingan Perseroan.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta wewenang Direksi dalam menjalankan perannya, Perseroan telah mengesahkan Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris PT Panca Mitra Multiperdana Tbk.

and responsibilities independently without any conflicts of interest.

Competencies Development Program of the Board of Commissioners

To support the performance of its tasks and responsibilities, members of the Board of Commissioners participate in various formal and informal training programs to develop their competencies. Throughout 2020, members of the Board of Commissioners attended the following trainings, workshops, conferences, seminars:

The Board of Directors is the organ of the Company that is collectively responsible for the management of the Company. In carrying out its duties, the Board of Directors must have good intentions and full responsibility for the interests of the Company, as well as managing the Company’s business and taking into account the stakeholder interests balance with the Company’s activities. The Board of Directors has various authorities, such as formulating the Company’s operational strategy, long-term plans, and annual plans according to the Company’s vision, mission, and values. The authority of the Board of Directors is only capable to be used for the Company’s benefit.

To support the implementation of the duties and responsibilities and authority of the Board of Directors in carrying out their roles, the Company has ratified the Work Guidelines for the Board of Directors and the Board of Commissioner of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk.

Nama Judul Pelatihan/Seminar Penyelenggara Waktu & TempatName Training/Seminar Title Organizer Place & Date

Soesilo Soebardjo - - - Komisaris UtamaPresident Commissioner

Suwarli, S.E., Ak. - - - Komisaris Independen Independent Commisssioner

6.6 DireksiBoard of Directors

Pedoman dan Tata Tertib Kerja DireksiBoard of Directors Charter6.6.1



Pengesahan Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perseroan.

Pedoman Kerja Direksi Perseroan berisikan:

1. Dasar Penyusunan

2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan

3. Tujuan

4. Komposisi dan Kriteria

5. Rangkap Jabatan

6. Pengangkatan, Masa Jabatan dan Pengunduran Diri

7. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

8. Etika dan Waktu Kerja

9. Penilaian Kinerja

10. Rapat Direksi dan Rapat Bersama Dewan Komisaris

11. Pelaporan Pertanggungjawaban

12. Aspek Transparansi dan Larangan Bagi Anggota Direksi

13. Anggota Direksi

14. Penutup

15. Tanggal Efektif

Ratification of the Work Guidelines for the Directors and Board of Commissioners was signed by the Company’s President Director and the President Commissioner.

The Company’s Board of Directors Work Guidelines contain:

1. Basis of Establishment

2. Vision, Mission, and Company’s Values

3. Purpose

4. Composition and Criteria

5. Concurrent Position

6. Appointment, Tenure, and Resignation

7. Duties, Responsibilities, and Authorities

8. Ethics and Work Hours

9. Performance Assessment

10. Meeting of the Board of Directors and Meeting with the Board of Commissioners

11. Accountability Report

12. Transparency Aspect and Prohibition for Members of the Board of Directors

13. Members of the Board of Directors

14. Closing

15. Effective Date

Sebelum penunjukan, kandidat Direksi dapat dinominasikan oleh pemegang saham pengendali. Setelah dinominasikan, Komite Nominasi dan Remunerasi kemudian akan membahas profil serta kualifikasi masing-masing kandidat dalam rapat nominasi. Kandidat terpilih kemudian akan diangkat dengan persetujuan RUPS. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, Direksi diangkat berdasarkan kualifikasi mereka sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris emiten atau Perusahaan Publik.

Prior to the appointment, candidates for the Directors are capable to be nominated by the controlling shareholder. After being nominated, the Nomination and Remuneration Committee will then discuss the profile and qualifications of each candidate in the nomination meeting. The elected candidates will then be appointed with the approval of the GMS. Then, to meet the needs of the company, Directors are appointed based on their qualifications according to the requirements set by the Financial Services Authority, as regulated in Otoritas Jasa Keuangan Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning the Directors and Board of Commissioners of issuers or public companies.

Penunjukan DireksiBoard of Directors Appointment6.6.2



Jumlah Direksi Perseroan untuk periode 2020 berjumlah lima orang dengan komposisi sebagai berikut.

Secara umum, Direksi berperan untuk mengelola kegiatan operasional perusahaan dengan orientasi kepentingan terbaik Perseroan. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut:

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

2. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan Perseroan, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

4. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka selaku anggota

The Company’s Board of Directors for the period 2020 consists of five people with the following composition:

The Board of Directors plays an important role to manage the company’s operational activities for the interest of the Company. The scope of works and responsibilities of the Board of Directors are as follows:

1. Directors shall carry out and be responsible for the Company’s management for the interest of the Company in accordance with the purpose and objectives of the Company as contained in the Articles of Association.

2. In carrying out its duties and responsibilities related to the Company’s management, the Board of Directors shall hold an annual GMS and other GMS in accordance with the Laws and Regulations and Articles of Association.

3. Each member of the Board of Directors shall carry out their duties and responsibilities in good faith, responsibly, and prudently.

4. In order to carry out its duties and responsibilities effectively, the Board of Directors may form a

Jumlah dan Komposisi DirekturBoard of Directors Compositions

Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab DireksiScope of Works and Responsibilities of the Board of Directors

6.6.3

6.6.4

Nama & Jabatan Dasar Pengkatan Name & Position Basis of Appointment

Martinus Soesilo Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Direktur Utama Deed No. 117 dated September 28, 2020 President Director Hirawan Tedjokoesemo Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Wakil Direktur Utama Deed No. 117 dated September 28, 2020 Vice President Director

Alin Rostanti Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Direktur Keuangan Deed No. 117 dated September 28, 2020 Finance Director

Patrick Djuanda Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Direktur Pemasaran Deed No. 117 dated September 28, 2020 Marketing Director

Sujud Kusrinto Akta No. 117 tanggal 28 September 2020Direktur Produksi Deed No. 117 dated September 28, 2020 Production Director



Direksi, Direksi dapat membentuk komite.

5. Jika Direksi membuat komite, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.

6. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya.

committee.

5. If the Board of Directors forms a committee, the Board of Directors shall evaluate the committee’s performance at the end of financial year.

6. Each member of the Board of Directors is jointly and severally responsible for the Company’s losses due to error or negligence on the part of members of the Board of Directors in carrying out their duties.

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDistribution of Duties and Responsibilities of the Board of Directors6.6.5

Rapat DireksiBoard of Directors Meetings6.6.6

Nama & Jabatan Tugas dan Tanggung JawabName & Position Duties and Responsibility

Martinus Soesilo Beliau bertanggung jawab melakukan fungsi koordinasi Direktur Utama berbagai bidang dalam seluruh pelaksanaan aktivitas Direksi.President Director He carries out the coordination function related to all activities of the Board of Directors

Hirawan Tedjokoesemo Beliau bertanggung jawab mendukung Direktur Utama diWakil Presiden Direktur dalam melakukan fungsi koordinasi berbagai bidang dalam seluruh pelaksanaan aktivitas Direksi.Vice President Director He is responsible to support the President Director in carries out the coordination function related to all activities of the Board of Directors

Alin Rostanti Beliau bertanggung jawab terhadap segala aktivitas Direktur Keuangan dan pelaporan keuangan dan teknologi informasi.Finance Director She is responsible for all information technology and financial activities and reports.

Patrick Djuanda Beliau bertanggung jawab terhadap segala aktivitas Direktur Pemasaran operasional penjualan dan pemasaran produksi.Marketing Director He is responsible for all operating activities of sales and marketing.

Sujud Kusrinto Beliau bertanggung jawab terhadap segala aktivitas Direktur Produksi operasional dan produksi.Production Director He is responsible for all operating and production activities.

Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali setiap bulan sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/POJK.04/2014 pasal 16. Sepanjang tahun 2020, Direksi mengadakan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

The Board of Directors shall hold the Meeting of the Board of Directors regularly at least 1 (once) a month as stipulated in POJK No. 33 /POJK.04/2014 article 16. In 2020, the Board of Directors held 12 meetings with attendance rate as follows:



Nama & Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Persentase Kehadiran KehadiranName & Position Number of Number of Attendance Meetings Attendance Percentage

Absensi Rapat Direksi Perseroan 2020Attendance List on the Board of Directors Meetings in 2020

Agenda Rapat Direksi Perseroan 2020Company’s Board of Directors Meetings Agenda in 2020

Martinus Soesilo 12 12 100% Direktur Utama President Director

Hirawan 12 12 100%TedjoKoesemo Wakil Direktur Utama Vice President Director

Alin Rostanti 3 3 100%Direktur Keuangan Finance Director Patrick Djuanda 3 3 100%Direktur Pemasaran Marketing Director Sujud Kusrinto 3 3 100%Direktur Produksi Production Director

TANGGALDate

8 Januari 2020January 8, 2020

PESERTAParticipant

1. Martinus Soesilo (President Director)

2. Hirawan Tedjokoesemo (Vice President Director)

AGENDA RAPATMeeting Agenda

• Analisis tenaga kerja tahun 2019Workforce analysis of 2019

• Pembahasan kinerja Perseroan tahun 2019Discussion on Company’s performance in 2019

• Inisiatif strategis Perseroan di tahun 2020The Company’s strategic initiatives in 2020

• Pembahasan StrategisStrategic Discussion

• Internal DireksiInternal matters of the Board of Directors

• Persiapan IPO Perseroan Desember



2020Preparation for the Company’s IPOin December 2020

5 Februari 2020February 5, 2020

4 Maret 2020March 4, 2020





• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Januari 2020The Company’s periodic performance evaluation for January 2020



• Pembahasan strategi dan anggaran 2020Discussion on strategy and budget for 2020

• Persiapan IPO Perseroan Desember 2020Preparation for the Company’s IPOin December 2020

• Pembahasan mengenai potensi perluasan beberapa business lineDiscussion on the potential expansion for several business lines



• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Februari 2020The Company’s periodic performance evaluation for February 2020

• Diskusi mengenai dampak Covid-19 terhadap perusahaan (operasional dan finansial) dan rencana penanggulanganDiscussion on the impact of Covid-19 to the company (operational and financial) and the mitigation plan

• Pembahasan penerapan Protokol Kesehatan terkait Covid19Discussion on the implementation of Health Protocols related to Covid 19



6 Mei 2020May 6, 2020



• Reforecast setelah Q1-20Reforecast after Q1-2020


• Persiapan IPO Perseroan Desember 2020Preparation for the Company’s IPO in December 2020

1 April 2020April 1, 2020





• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Maret 2020 dan Q1 2020The Company’s periodic performance evaluation for March 2020 and Q1 2020

• Pembahasan penerapan Protokol Kesehatan terkait Covid19Discussion on the implementation of Health Protocols related to Covid 19

• Kebutuhan Alat Pendukung KerjaThe needs for Work-Supporting Tools



• Diskusi produk-produk yang akan difokuskan penjualannya untuk menyesuaikan dengan demand konsumen akibat dampak Covid-19Discussion on priority products to be sold for adjusting consumers’ demand in the midst of the Covid-19 pandemic



• Internal DireksiInternal matters of Board of Directors

• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan April 2020The Company’s periodic performance evaluation for April 2020

• Kebutuhan Alat Pendukung KerjaThe needs for Work-Supporting Tools



• Diskusi produk-produk yang akan difokuskan penjualannya untuk menyesuaikan dengan demand konsumen akibat dampak Covid-19Discussion on priority products to be sold for adjusting consumers’ demand in the midst of the Covid-19 pandemic

3 Juni 2020June 3, 2020



• Paparan Kepala DivisiExplanation from Division Heads




• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Mei 2020The Company’s periodic performance evaluation for May 2020

• Persiapan IPO Perseroan Desember



2020Preparation for the Company’s IPO in December 2020

1 Juli 2020July 1, 2020

2 September 2020September 2, 2020

5 Agustus 2020August 5, 2020







• Evaluasi Kinerja Perseroan sampai dengan Juni 2020 (Semester I)The Company’s Performance Evaluation until June 2020 (the First Semester 2020)



• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Juni 2020The Company’s periodic performance evaluation for June 2020




• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Agustus 2020The Company’s periodic performance evaluation for August 2020



• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Juli 2020The Company’s periodic performance evaluation for July 2020




• Persiapan IPO Perseroan Desember 2020Preparation for the Company’s IPO of December 2020

7 Oktober 2020October 7, 2020

4 November 2020November 4, 2020



3. Sujud Kusrinto (Production Director)

4. Alin Rostanti (Finance Director)

5. Patrick Djuanda (Marketing Director)






• Pembahasan prospek dan proyeksi 2021Discussion on the prospects and projections for 2021

• Fokus perkembangan pasar ekspor Perseroan Focus on Company’s export market development



• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan September 2020 dan Q3 2020The Company’s periodic performance evaluation for September 2020 and Q3 2020


• Persiapan launching brand untuk penjualan lokal PerseroanPreparation for the Company’s brand launching for domestic sales

• Penyampaian inisiatif strategis Perseroan di tahun 2021Delivery of the Company’s strategic initiatives in 2021


• Laporan hasil pengawasan kepada Direksi mengenai jalannya operasional perusahaan selama 2020Reporting the monitoring results to the Board of Directors regarding the Company’s operations in 2020



2 Desember 2020December 2, 2020






• Penyampaian perkembangan proses persiapan Anggaran 2021Delivery on the progress of 2021 Budget preparation




• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan November 2020The Company’s periodic performance evaluation for November 2020

• Paparan Kepala DivisiExplanation from Division Heads

• Persiapan launching brand untuk penjualan lokal Perseroan



• Evaluasi berkala kinerja perseroan bulan Oktober 2020The Company’s periodic performance evaluation for October 2020

• Persiapan launching brand untuk penjualan lokal PerseroanPreparation for the Company’s brand launching for domestic sales

• Penyusunan rencana anggaran belanja modal 2021Preparation of the capital expenditure budget plan 2021




Preparation for the Company’s brand launching for domestic sales

• Sasaran Environmental, Social and Governance (ESG) 20212021 Environmental, Social and Governance (ESG) targets

Program Pengembangan Kompetensi DireksiCompetency Development Programs for the Board of Directors6.6.7

Program Orientasi DireksiOrientation Program for the Board of Directors6.6.8

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings6.6.9

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, DIreksi mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang dilaksanakan baik secara formal maupun informal.

Meski demikian, anggota Direksi Perseroan sepanjang tahun 2020 tidak menghadiri berbagai pelatihan, workshop, konferensi dan seminar karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak dan berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan manusia.

Perseroan belum memiliki program pengenalan bagi anggota Direksi yang baru diangkat. Namun demikian, jika terdapat pengangkatan anggota Direksi baru, Perseroan memberikan informasi yang cukup terkait kegiatan usaha Perseroan dan penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi.

Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan, sebagaimana tercantum dalam ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014. Sepanjang tahun 2020, Direksi dan Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat gabungan sebanyak 4 (empat) kali. Ada pun daftar tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

For supporting the performance of their duties and responsibilities, the members of the Board of Directors participate in various formal and informal Training Programs to develop their competencies.

However, in 2020, the members of the Board of Directors did not attend various trainings, workshops, conferences, and seminars because of Covid-19 pandemic that limited social activities.

The company have not held an orientation program for the newly appointed members of the Board of Directors. However, the Company will provide sufficient information for the new members of the Board of Directors regarding the Company’s business activities as well as duties and responsibilities of the Board of Directors.

The Board of Directors shall hold the Board of Directors meeting together with the Board of Commissioners regularly at least 1 (once) in 4 (four) months, as stipulated in the Regulation of Financial Services Authority No. 33/ POJK.04 /2014. In 2020, the Board of Directors and Board of Commissioners have held 4 (four) joint meetings. The list of attendance rate of each member of the Board of Commissioners and Directors in the joint meetings can be seen in the following table:

Nama & Jabatan Inisial Jumlah Jumlah Persentase Rapat Kehadiran KehadiranName & Position Initial Number of Number of Attendance Meetings Attendance Percentage

Soesilo Soebardjo SS 4 4 100%Komisaris UtamaPresident Commissioner



Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Dewan KomisarisProcedure for the performance assessment of the Board of Commissioners6.7.1

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi termasuk ke dalam agenda rapat Komite Nominasi dan Remunerasi. Dalam rapat tersebut, komite membahas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, sekaligus menentukan jumlah remunerasi yang sesuai dengan kinerja pada periode tersebut. Kinerja Direksi dinilai oleh Dewan Komisaris secara langsung, serta oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Sementara itu, kinerja Dewan Komisaris dievaluasi oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Performance assessment of Board of Commissioners and Directors is included in the agenda of the Nomination and Remuneration Committee meetings. In the meeting, the committee discusses the performance of the Board of Commissioners and Directors, and determines the remuneration amount in accordance with their iperformance in the such period. The performance of the Board of Directors is directly assessed by the Board of Commissioners and shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders. Meanwhile, the performance of the Board of Commissioners is evaluated by the shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders.

Swarli, S.E., Ak. SW 4 4 100%Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Martinus Soesilo MS 4 4 100%Direktur UtamaPresident Director

Hirawan Tedjokoesemo HT 4 4 100%Wakil Direktur UtamaVice President Director

Alin Rostanti AR 2 2 100%Direktur Keuangan Finance Director

Patrick Djuanda PD 2 2 100%Direktur Pemasaran Marketing Director

Sujud Kusrinto SK 2 2 100%Direktur Produksi Production Director

6.7Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan DireksiPerformance Assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors



Kriteria Assesment Atas Kinerja Dewan Komisaris dan DireksiCriteria for the Performance Assessment of Board of Commissioners and Directors6.7.2

Pihak yang Melakukan AssesmentAssesing Party6.7.3.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris sebagaimana yang diatur dalam Board Charter Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan mempertimbangkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan Komisaris.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self assessment setiap tahun untuk menilai kinerja Dewan Komisaris secara kolegial.

Laporan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dilaporkan kepada Pemegang Saham di dalam RUPS yang dituangkan dalam Laporan Tahunan.

Sementara itu, penilaian kinerja Direksi sebagaimana yang diatur dalam BoardCharter Direksi adalah sebagai berikut:

Penilaian kinerja Direksi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan mempertimbangkan tugas, tanggungjawab, dan wewenang Direksi.

Penilaian kinerja Direksi dilakukan berdasarkan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) dan juga dilakukan secara self assessment setiap tahun untuk menilai kinerja Direksi secara kolegial.

Penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris maupun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam tahun buku dituangkan dalam buku Laporan Tahunan dan disampaikan dalam RUPS Tahunan.

Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi bersifat internal atau self-Assessment berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang telah disepakati setiap awal tahun.

Prosedur remunerasi dilaksanakan sesuai dengan

The criteria for performance assessment of the Board of Commissioners shall be as follows:

The performance assessment of the Board of Commissioners is conducted based on the criteria determined by the Nomination and Remuneration Committee in consideration of the Board of Commissioners’ duties, responsibilities, and authorities.

The performance assessment of the Board of Commissioners is conducted through annual self-assessment to assess the Board of Commissioners’ performance collegially.

The Board of Commissioners’ performance assessment report is delivered to the Shareholders at the GMS, included in the Annual Report.

Meanwhile, the performance assessment of the Board of Directors as regulated in the Board of Directors’ Charter shall be as follows:

The performance assessment of the Board of Directors is conducted based on the criteria determined by the Nomination and Remuneration Committee in consideration of the Board of Directors’ duties, responsibilities, and authorities.

The performance assessment of the Board of Directors is measured by the Key Performance Indicators (KPI) achievement, and it is also carried out through annual self-assessment to assess the Board of Directors’ performance collegially.

The assessment on the Board of Directors’ performance is conveyed by the Board of Commissioners and General Meeting of Shareholders (GMS). The implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors during the relevant financial year, is stated in the Annual Report and presented in the Annual GMS.

The performance assessment of the Board of Commissioners and Directors is done through self- Assesment based on the Key Performance Indicators (KPI) of each member of the Board of Commissioners and Directors as agreed at the beginning of the year.

Remuneration procedures are carried out in accordance



Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiRemuneration Structures for the Board of Commissioners and Directors6.7.4

Tabel di atas menginformasikan bahwa Soesilo Soebardjo yang menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan memiliki hubungan kekeluargaan dengan Martinus Soesilo

perundang-undangan yang berlaku. Perseroan melalui Komite Nominasi dan Remunerasi juga secara berkala mengevaluasi kebijakan, besaran dan struktur remunerasi. Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menyatakan bahwa besarnya remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS, tetapi RUPS dapat memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi Direksi.

Untuk tahun yang berakhir pada periode 31 Desember 2020 dan 2019, kompensasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan masing-masing sebesar Rp8.204.151.096 dan Rp8.527.578.936.

Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Pengendali dijelaskan dalam tabel berikut:

Nama Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham UtamaName Board of Commisioners Board of Directors Majority Shareholders SS SW MS HT AR PD SK PT Tiga Makin Jaya

SS - - V - - - - VSW - - - - - - -MS V - - - - - VHT - - - - - - VAR - - - - - - -PD - - - - - - -SK - - - - - - -

SS : Soesilo Soebardjo HT : Hirawan Tedjokoesemo SK : Sujud KusrintoSW : Suwarli AR : Alin RostantiMS : Martinus Soesilo PD : Patrick Djuanda

The table above shows that Soesilo Soebardjo as the Company’s President Commissioner has a family relationship with Martinus Soesilo, the Company’s President Director.

with the applicable laws and regulations. The Company, through the Nomination and Remuneration Committee, also regularly evaluates the policies, the amount and structure of the remuneration. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company (UUPT) states that the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Directors shall be determined by the GMS, but the GMS can authorize the Board of Commissioners to determine the remuneration of the Board of Directors.

For the years ended 31 December 2020 and 2019, the compensation benefits for the Boards of Commissioners and Directors of the Company were Rp8,204,151,096 and Rp8,527,578,936, respectively.

The affiliation of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Controlling Shareholders is explained in the following table:

6.8Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham PengendaliAffiliation Between The Board of Commissioners, The Board of Directors, and Controlling Shareholders



yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan. Kedua orang tersebut juga merupakan pemegang saham utama Perseroan melalui PT Tiga Makin Jaya.

Sementara itu, Hirawan Tedjokoesemo yang menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan juga merupakan pemegang saham utama.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dibantu oleh dua komite, yakni:

1. Komite Audit

2. Komite Nominasi & Remunerasi

Keberadaan masing-masing komite telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta bertujuan untuk menyempurnakan prinsip GCG dalam kegiatan operasional Perseroan.

Sebagaimana termaktub dalam undang-undang yang berlaku, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit untuk melakukan fungsi audit internal di Perseroan. Kinerja Komite Audit dibantu oleh piagam Komite Audit yang disahkan terakhir oleh Dewan Komisaris pada tanggal 1 Oktober 2020.

Piagam Komite Audit Perseroan (Audit Committee Charter atau Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit) untuk pertama kalinya disusun dan disahkan oleh Dewan Komisaris pada 1 Oktober 2020.

They are also the Company’s majority shareholders through PT Tiga Makin Jaya.

Meanwhile, Hirawan Tedjokoesemo who serves as the Company’s Vice President Director is also a majority shareholder.

The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners is supported by two committees, namely:

1. Audit Committee

2. Nomination and Remuneration Committee

The existence of each committee is in accordance with the applicable regulations. In addition, it aims to improve GCG principles in the Company’s operational activities.

As stipulated in the prevailing laws, the Board of Commissioners forms an Audit Committee to carry out the internal audit function in the Company. The authority of the Audit Committee is regulated in the Audit Committee Charter which was approved by the Board of Commissioners on 1 October 2020.

The Company’s Audit Committee Charter (Audit Committee Work Implementation Guidelines) was drafted dan ratified by the Board of Commissioners on 1 October 2020.

6.9

6.10

Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi

Komite Audit

Supporting Committees for the Board of Commissioners and Directors

Audit Committee

Komite di Bawah Dewan KomisarisCommittee Under the Board of Commissioners6.9.1

Piagam Komite AuditAudit Committee Charter6.10.1



Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, antara lain tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham pengendali Perseroan.

Komite Audit melakukan rapat secara berkala yang dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun.

Sepanjang tahun 2020, Komite Audit melakukan rapat sebanyak:

All members of the Audit Committee are external and independent parties who are selected based on their competencies and educational background. They have met the requirements as stipulated in Regulation of Financial Services Authority No. 55/POJK.04/2015 concerning Establishment and Work Guidelines of the Audit Committee, including no affiliation with the Board of Commissioners, the Board of Directors, and controlling shareholders of the Company.

The Audit Committee shall hold regular meetings at least 4 (four) times in 1 (one) year.

In 2020, the Audit Committee held meetings as described below:

Komposisi Anggota Komite AuditComposition of Audit Committee6.10.2

Independensi Komite AuditAudit Committee’s Independency6.10.3

Rapat Komite AuditAudit Committee Meetings6.10.4

Nama & Jabatan Dasar Penetapan Akhir Masa JabatanName & Position Basis of Appointment End of Term

Suwarli, S.E., Ak Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan 5 tahun Ketua No. 086/PMMP/IPO/X/2020 tanggal 1 Oktober 2020 Chairman Decree of the Company’s Board of Commissioners 5 years No. 086/PMMP/IPO/X/2020 dated October 1, 2020

Moch. Muchsin Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan 5 tahunAnggota No. 086/PMMP/IPO/X/2020 tanggal 1 Oktober 2020 Member Decree of the Company’s Board of Commissioners 5 years No. 086/PMMP/IPO/X/2020 dated October 1, 2020

Mardian Menggala Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan 5 tahunPutra, SE No. 086/PMMP/IPO/X/2020 tanggal 1 Oktober 2020 Anggota Member Decree of the Company’s Board of Commissioners 5 years No. 086/PMMP/IPO/X/2020 dated October 1, 2020



Nama & Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase KehadiranName & Position Number of Meetings Number of Attendance Attendance Percentage

Suwarli, S.E., Ak 4 4 100%KetuaChairman

Moch. Muchsin 4 4 100%AnggotaMember

Mardian Menggala Putra, S.E. 4 4 100%Anggota Member

Tanggal PerihalDate Matter

3 Februari 2020 Penyusunan rencana kerja internal audit selama satu tahunFebruary 3, 2020 Preparation of an internal audit work plan for a year

Setiap laporan keuangan triwulanan dan tahunan harus dikaji terlebih dahuku oleh Komite Audit Every quarterly and annual financial report must be reviewed by the Audit Commitee

Rencana jadwal audit tahun 2019 selesai sebelum 31 Maret 2020 The planned audit schedule for 2019 was completed before March 31, 2020 Laporan Audit Internal Q1 2020 Internal Audit Report of 1Q20

20 April 2020 Laporan Audit Internal Q2 2020 April 20, 2020 Internal Audit Report of 2Q20

3 Agustus 2020 Laporan Keuangan Konsolidasi Q2 2020.August 3, 2020 Consolidated Financial Statements of 2Q20

Laporan Audit Internal Q3 2020 Internal Audit Report of 3Q20

Presentasi tim Manajemen Risiko Risk management team presentation

2 November 2020 Penambahan tim internal auditNovember 2, 2020 Adding an internal audit team

Mata Acara Komite AuditAudit Committee Meeting Agendas6.10.5



Nama Akhir Masa Jabatan Dasar PenetapanName End of Term Basis for Determination

Suwarli, S.E. Ak 5 tahun Surat Keputusan Dewan Komisaris PerseroanKetua No. 085/PMMP/IPO/X/2020 tertanggal 1 Oktober 2020

Presentasi dari Audit Internal terkait Internal Audit Plan 2021. Presentation from Internal Audit regarding the 2021 Internal Audit Plan

Persiapan Laporan Keuangan Konsolidasi 2020 Preparation of Consolidated Financial Statements 2020

Piagam Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Charter6.11.1

Keanggotaan Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Membership6.11.2

6.11 Komite Nominasi dan RenumerasiNomination and Remuneration Committee

Dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG, Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai bentuk transparansi proses nominasi dan remunerasi. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan Komite di bawah Dewan Komisaris yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan khususnya hal-hal terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi.

Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris pada 1 Oktober 2020.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tentang Perubahan Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris menyetujui dan menetapkan perubahan susunan Komite Nominasi dan Remunerasi pada tanggal 1 Oktober 2020 dengan susunan sebagai berikut:

The Board of Commissioners established a Nomination and Remuneration Committee to improve the implementation of GCG principles and to increase transparency in the nomination and remuneration processes. This is in line with Regulation of Financial Services Authority No. 34/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 concerning Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.

The Remuneration and Nomination Committee is a committee under the Board of Commissioners that supports the Board of Commissioners’s supervisory duties and functions, particularly on the matters related to remuneration and nomination policies.

The Nomination and Remuneration Committee drafted a Nomination and Remuneration Committee Charter that was ratified by the Board of Commissioners on 1 October 2020.

Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners on the Changes on the Composition of the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners agreed and determined the changes in the composition of Nomination and Remuneration Committee on 1 October 2020 as follows:



Chairman 5 years Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners No.085/PMMP/IPO/X/2020 dated 1 October 2020. Eko Kridarso Budi 5 tahun Surat Keputusan Dewan Komisaris PerseroanIryanto No. 085/PMMP/IPO/X/2020 tertanggal 1Anggota Oktober 2020

Member 5 years Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners No.085/PMMP/IPO/X/2020 dated 1 October 2020.

Soesilo Hadi 5 tahun Surat Keputusan Dewan Komisaris PerseroanRijanto, S.H., M.H. No. 085/PMMP/IPO/X/2020 tertanggal 1Anggota Oktober 2020

Member 5 years Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners No.085/PMMP/IPO/X/2020 dated 1 October 2020.

Independensi Komite Nominasi dan RemunerasiIndependence of Nomination and Remuneration Committee6.11.3

Rapat Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Meetings6.11.4

Komite Nominasi dan Remunerasi diketuai oleh Suwarli, S.E., Ak. sebagai anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama Perseroan.

Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan rapat secara berkalasekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan atau sesuai kebutuhan. Sepanjang tahun 2020, Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

The Nomination and Remuneration Committee is chaired by Suwarli, S.E., Ak. as a member of the Board of Comissioners who has no affiliation with the Board of Commissioners, the Board of Directors, and majority shareholders of the Company.

The Nomination and Remuneration Committee shall hold meetings regularly, at least 3 (three) times in 4 (four) months or as needed. In 2020, the Nomination and Remuneration Committee conducted 3 (three) meetings with attendance rate as follows:

Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase KehadiranName Number of Meetings Number of Attendance Attendance Percentage

Suwarli, S.E., Ak. 3 3 100KetuaChairman

Eko Kridarso Budi Iryanto 3 3 100AnggotaMember

Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H. 3 3 100AnggotaMember



Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan RemunerasiA Brief Report on the Nomination and Remuneration Committee’s Activities6.11.5

Profil Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Profile6.12.1

Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi

Adapun agenda rapat Komite Nominasi dan Remunerasi pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

• Menetapkan agenda rapat Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2020.

• Menelaah kebijakan Komite Nominasi dan Remunerasi tahun 2020.

• Menyusun rekomendasi nominasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diusulkan dalam RUPS Tahunan 2020.

• Menyusun rekomendasi remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2020-2021 untuk diusulkan dalam RUPS Tahunan 2020.

Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan beberapa kegiatan untuk meyeleksi calon Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta mengajukan usulan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ Perseroan, serta bertanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan serta memastikan efektivitas dan transparansi komunikasi perusahaan, hubungan kelembagaan, hubungan investor dan pelaku pasar modal lainnya. Dalam melakukan tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus tetap memperhatikan prinsip standar etika perusahaan, prinsip tata kelola perusahaan, dan nilai-nilai perusahaan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan wajib memastikan pemenuhan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/PMMP/

The agendas of Nomination and Remuneration Committee Meetings

The agendas of the Nomination and Remuneration Committee meetings are as follows:

• Determining the agendas of the Nomination and Remuneration Committee meetings for 2020.

• Reviewing the Nomination and Remuneration Committee’s policies in 2020.

• Preparing recommendations for nominations of the Board of Directors and the Board of Commissioners members to be proposed at the Annual GMS 2020.

• Preparing recommendations for remuneration of the Board of Commissioners and Directors for financial year of 2020-2021 to be proposed at the Annual GMS 2020.

The Nomination and Remuneration Committee has carried out several activities to select candidates for the Board of Commissioners and Directors of the Company as well as submitted remuneration proposals for members of the Board of Commissioners and Directors.

The Corporate Secretary has an important role in facilitating communication between the Company’s Board and committees. In addition, it is responsible in policy making and planning, and ensuring the effectiveness and transparency of the company communications, institutional relations, investor relations and other capital market players relations. In carrying out its duties, the Corporate Secretary shall pay attention to the corporate ethical standards principles, the corporate governance principles, and the corporate values. Besides, the Corporate Secretary is obliged to ensure the company’s compliance with laws and regulations on Capital Market.

Christian Jonathan Sutanto was appointed as the Corporate

6.12 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary



CORSEC/XII/2020 tanggal 22 Desember 2020 telah ditunjuk Christian Jonathan Sutanto sebagai Sekretaris Perusahaan yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK, Bursa Efek Indonesia, institusi lainnya yang terkait, dan masyarakat.

Secretary under the Letter No. 001/PMMP/CORSEC/XII/2020 dated 22 December 2020, whose functions as the liaison between the Company and Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan), Indonesia Stock Exchange, other related institutions, and the public.

Latar Belakang Nama : Christian Jonathan SutantoBackground Name Jabatan : Sekretaris Perusahaan Position Corporate Secretary

Kewarganegaraan : Indonesia Citizenship

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Juni 1993 Place & Date of Birth Pendidikan : Sarjana Ekonomi, Universitas Indonesia Educational Background : Bachelor of Economics, University of Indonesia

Pengalaman Kerja 2015 – 2017 : PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)Working Experience 2017 – 2018 : PT Danareksa Sekuritas 2018 – 2019 : PT KPMG Siddharta Advisory 2019 – 2020 : PT BDO Konsultan Keuangan Indonesia 2021 – sekarang : PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

Rangkap Jabatan - Concurrent Positions

Hubungan Afiliasi - Affiliations

Kepemilikan Saham Perusahaan - Share Ownership in the Company

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris PerusahaanDuties and Responsibilities of Corporate Secretary6.12.2

Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting dalam implementasi tata kelola perusahaan. Berikut ada empat fungsi utama Sekretaris Perusahaan:

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

The corporate Secretary plays an important role in implementation of the Company’s governance. There are four Corporate Secretary’s main functions:

1. Following the Capital Market development, especially the prevailing laws and regulations on Capital Market;



2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada website emiten atau Perusahaan Publik;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

4. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan & pemangku kepentingan lainnya.

2. 2. Providing advice to the Board of Commissioners and Directors in complying with the laws and regulations on the Capital Market;

3. 3. Assisting the Board of Commissioners and Directors in implementing good corporate governance, including:

a. Providing transparent information to the public, including ensuring information availability on the website of the Issuer or Public Company;

b. Submitting Company’s reports to the Financial Services Authority in a timely manner;

c. Holding and documenting the General Meeting of Shareholders;

4. As a liaison between the Company and shareholders, Financial Services Authority, and other stakeholders.

Pelatihan Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Trainings6.12.3

Pada tahun 2020, Sekretaris Perusahaan belum mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas manajemen risiko dan tata kelola Perseroan, maka diperlukan suatu Unit Audit Internal yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal untuk meningkatkan efektifitas manajemen risiko dan tata kelola Perseroan sebagai Perusahaan Publik.

Pembentukan dan penyusunan Unit Audit Internal Perseroan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.56/POJK.4/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

In 2020, the Corporate Secretary has not attended trainings, workshops, and seminars.

In order to improve the Company’s risk management and corporate governance effectiveness as a Public Company, it is necessary to have an Internal Audit Unit led by a Head of Internal Audit Unit.

The establishment and arrangement of the Company’s Internal Audit Unit is conducted based on Regulation of Financial Services Authority (POJK) No.56/POJK.4/2015 concerning the Establishment and Guidelines for Drafting the Internal Audit Unit Charter.

6.13 Unit Audit InternalInternal Audit Unit



Perseroan harus menerapkan Good Corporate Governance (”GCG”) atrau tata kelola perusahaan yang baik sebagai landasan operasionalnya serta Perseroan juga wajib mematuhi peraturan-peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia, sehingga Perseroan dapat dikelola secara transparan, akuntabel, bertanggungjawab, independen dan wajar.

Piagam audit internal merupakan piagam formal tertulis yang menjadi komitmen Direksi dan Komirsaris dalam usaha menciptakan kondisi pengawasan yang baik dalam PT Panca Mitra Multiperdana, Tbk (“Perseroan”) serta merupakan wujud komitmen Perseroan dalam memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat indpenden dan ojektif dengan

The Company must implement Good Corporate Governance (“GCG”) as the basis for its operations. The Company is also required to comply with the applicable capital market regulations in Indonesia so that the Company can be managed in a transparent, accountable, responsible, independent and fair manner.

The internal audit charter is a formal written charter which indicates the commitment of the Board of Commissioners and Directors to create good supervisory conditions within PT Panca Mitra Multiperdana, Tbk (the “Company”), and it is a manifestation of the Company’s commitment in complying with the regulations of Financial Services Authority (OJK).

Internal Audit is an activity of providing independent and objective assurance and consultation with purpose toInternal Audit is an activity of providing independent and objective

Piagam Audit InternalInternal Audit Charter6.13.1

Unit Audit Internal Perseroan menjalankan kegiatannya secara mandiri dan efisien dengan menggunakan metodologi audit internal berbasis standar internasional. Karena itu, Unit Audit Internal Perseroan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal untuk mengatur fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.

Para anggota Unit Audit Internal diangkat dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Perseroan Nomor 087/PMMP/IPO/X/2020 yang dibuat di Surabaya pada tanggal 1 Oktober 2020. Melalui surat tersebut, Perseroan mengangkat:

1. Ika Zayyana Ilma sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan.

2. Eka Agustin Supriyani sebagai Anggota Unit Audit Internal Perseroan.

3. Ali Sumaji sebagai Anggota Unit Audit Internal Perseroan.

Direktur Utama berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan berhak untuk memberhentikan para anggota Unit Audit Internal tersebut sewaktu-waktu.

Kepala Unit Audit Internal Perseroan bersama-sama para anggotanya ketika menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Unit Audit Internal Perseroan selalu mengacu pada Piagam Unit Audit Internal Perseroan yang telah ditetapkan Direksi Perseroan dan diketahui serta disetujui Dewan Komisaris Perseroan di mana ketentuannya tidak terlepas dan merujuk pada POJK No. 56/2015.

The Company’s Internal Audit Unit carries out its activities independently and efficiently by using an internal audit methodology based on international standards. Therefore, the Company’s Internal Audit Unit has had an Internal Audit Unit Charter to regulate the assigned functions, duties, authorities and responsibilities.

The members of the Internal Audit Unit are appointed and determined under the Company’s Decision Number 087/ PMMP/IPO/X/2020 drawn up in Surabaya on 1 October 2020. Through this letter, the Company appointed:

1. Ika Zayyana Ilma as the Head of the Company’s Internal Audit Unit.

2. Eka Agustin Supriyani as a member of the Company’s Internal Audit Unit.

3. Ali Sumaji as a member of the Company’s Internal Audit Unit.

The President Director with approval from the Company’s Board of Commissioners has the right to dismiss the members of Internal Audit Unit at any time.

In carrying out its functions, duties, authorities and various other matters related to the Company’s Internal Audit Unit activities, the Head and members of the Company’s Internal Audit Unit always refer to the Company’s Internal Audit Unit Charter which has been determined by the Company’s Board of Directors, and known and approved by the Company’s Board of Commissioners. The charter provisions are inseparable and referring to POJK No. 56/2015.



Unit Audit Internal merupakan tim pemeriksa independen yang dibentuk dalam suatu unit yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal.

Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Jika Kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai Auditor Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam POJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas, maka Direksi dapat memberhentikan Kepala Unit Audit Internal setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan.

Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Unit Audit Internal akan segera diberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

Jumlah auditor internal dalam Unit Audit Internal akan disesuaikan dengan besaran dan tingkat kompleksitas kegiatan usaha Perseroan. Dalam hal ini, Unit Audit Internal terdiri dari satu orang auditor internal, maka auditor internal tersebut akan bertindak pula sebagai Kepala Unit Audit Internal.

Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direksi Perseroan. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit Audit Internal.

Kepala Unit Audit Internal dan Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal tidak memiliki tugas dan jabatan rangkap dalam pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan dan anak perusahaannya (di kemudian hari).

tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola Perseroan.

Piagam Audit internal yang telah ditetapkan oleh Direksi serta telah pula memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, akan menjadi pedoman dan arahan bagi Unit Audit Internal Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Piagam Audit Internal disosialisasikan agar dipahami oleh seluruh pihak yang terkait untuk menciptakan kerjasama yang baik dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan Perseroan.

The Internal Audit Unit is an independent audit team formed in a unit led by a Head of the Internal Audit Unit.

The Head of the Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director with approval from the Board of Commissioners. If the Head of the Internal Audit Unit does not meet the requirements as an Internal Audit Unit Auditor as regulated in POJK No. 56/POJK.04/2015 concerning the Establishment and Guidelines for the Preparation of the Internal Audit Charter, or if he fails or is incapable of carrying out his duties, the Board of Directors may dismiss the Head of the Internal Audit Unit after obtaining approval from the Company’s Board of Commissioners.

Any appointment, replacement, or dismissal of the Head of the Internal Audit Unit will be notified immediately to the Financial Services Authority (“OJK”).

The number of internal auditors in the Internal Audit Unit will be adjusted to the size and complexity of the Company’s business activities. In this case, the Internal Audit Unit consists of one internal auditor, so the internal auditor will also act as the Head of the Internal Audit Unit.

The Head of the Internal Audit Unit is directly responsible to the Company’s Board of Directors. The auditor who works in the Internal Audit Unit is directly responsible to the Head of the Internal Audit Unit.

The Head and the Auditor who work in the Internal Audit Unit do not have concurrent duties and positions in the implementation of the operational activities of the Company and its subsidiaries (in the future).

assurance and consultation with purpose to increase the Company’s values and improve the Company’s operations through a systematic approach, by evaluating and increasing the effectiveness in risk management, internal control and corporate governance processes.

The Internal Audit Charter that has been established by the Board of Directors and has been approved the Board of Commissioners, will be a guidance and direction for the Company’s Internal Audit Unit in carrying out its duties and responsibilities.

The socialization of Internal Audit Charter has been done so that the Charter can be understood by all relevant parties in order to create a good cooperation in realizing the vision, mission, and goals of the Company.

Kedudukan Unit Audit Internal Position of the Internal Audit Unit6.13.2



Struktur Unit Audit Internal Audit Internal Unit Structures6.13.3

Independensi dan Objektivitas Unit Audit Internal Independence and Objectivity of the Internal Audit Unit6.13.4

Semua kegiatan Unit Audit Internal harus senantiasa bebas dari keterilbatan elemen apapun dalam Perseroan termasuk masalah pemilihan audit, ruang lingkup, prosedur, frekuensi, waktu atau isi laporan untuk meyakinkan independensi dan perilaku objektif hang dibutuhkan dalam menyajikan laporan.

Auditor internal tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap operasional atau kewenangan kegiatan Perseroan. Oleh karena itu, Auditor Internal tidak akan melakukan implementasi pengendalian internal, membuat prosedur, melakukan pemasangan system, menyiapkan pencatatan, atau terlibat dalam aktivitas apapun yang dapat mengganggu penilaian Auditor Internal.

Auditor Internal harus menunjukkan tingkatan objektivitas tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi terkait aktivitas atas proses yang sedang diperiksa. Auditor Internal harus membuat penilaian berimbang mengenai seluruh keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi maupun kepentingak pihak lain dalam mengambil keputusan.

Kepala dan personil Unit Audit Internal dilarang untuk:

1. Melaksanakan dan mengimplementaasikan tugas/fungsi operasional unit-unit lain di luar fungsi dan tanggung jawab Unit Audit Internal, seperti implementasi atas pengendalian internal, pengembangan suatu prosedur, memasang/menjalankan susatu sistem, menyiapkan pencatatan, atau ditugaskan pada aktivitas yang dapat mengganggu penilaian Auditor Internal.

All Internal Audit Unit’s activities shall always be free from the involvement of any parties within the Company including in determining the audit selection, scope, procedures, frequency, timing or report content to ensure independence and objective behavior as required in preparing the report.

Internal auditors are not directly responsible for the Company’s operations or activities. Therefore, the Internal Auditor will not implement internal control, create procedures, install systems, prepare records, or engage in any activities that may interfere with the Internal Auditor’s assessment.

Internal auditors shall demonstrate the highest level of objectivity in collecting, evaluating and communicating information related to the examined activities. Internal Auditors shall make a fair assessment in all relevant circumstances and not be influenced by any personal or other parties’ interests in making decisions.

The Head and personnel of the Internal Audit Unit are prohibited from:

1. Carrying out and implementing the operational duties/ functions of other units outside the functions and resposibilities of the Internal Audit Unit, such as the implementation of internal control, developing a procedure, installing/running a system, preparing records, or being assigned to activities that may interfere with the Internal Auditors’ assessment.

DewanKomisaris

Board of

DirekturUtama

PresidentDirector

KomiteAudit

AuditCommittee

AuditInternal

InternalAudit

Suggestions and recommendations

KoordinasiCoordination

Saran dan rekomendasi

Penyampaian laporan Audit dan Rekomendasi

Submission of audit reports and recomendations

Commisioners



Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit6.13.5

Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kerja audit tahunan termasuk anggran dan sumber dayanya.

2. Berkoordinasi dengan Komite Audit Perseroan.

3. Mengevaluasi informasi keuangan, manajemen dan operasional yang signifikan dalam ruang lingkup audit agar disajikan secara akurat, lengkap, dapat dipercaya dan tepat waktu.

4. Melakukan audit khusus apabila diperlukan dan atas permintaan dari manajemen.

5. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perseroan.

6. Menggunakan analisa risiko untuk mengembangkan rencana audit.

7. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

8. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris Perseroan atas temuan yang signifikan sebagai hasil dari pemeriksaan yang dilakukan.

9. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

10. Meyakinkan semua harta Perseroan sudah dilaporkan dan dijaga dari kerusakan dan kehilangan.

11. Menilai kualitas prestasi unit kerja di lingkungan Perseroan dengan memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang

2. Mengajukan atau menyetujui transaksi keuangan yang dilakukan di luar Unit Audit Internal.

3. Mengarahkan kegiatan karyawan dari unit lain yang bukan personil Unit Audit Internal.

4. Mengarahkan keputusan yang dibuat oleh personil di luar Unit Audit Internal.

In carrying out its duties, the Internal Audit Unit has the following duties:

1. 1. Preparing an annual audit work plan including its budget and resources.

2. Coordinating with the Company’s Audit Committee

3. Evaluating significant financial, management and operational information within the scope of audit so that it is presented in an accurate, complete, reliable and timely manner.

4. Conducting special audits when necessary and upon request from the management.

5. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management systems in accordance with company policies.

6. Using risk analysis to develop an audit plan.

7. Conducting examinations and assessments on efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

8. Making an audit results report and submitting it to the President Director and the Board of Commissioners of the Company. Such report contains significant findings from the audit.

9. Providing suggestions for improvement and objective information on the activities examined at all level of management.

10. Ensuring that all Company’s assets have been reported and kept from damage and loss.

11. Assesing the performance quality of work units within the Company by providing suggestions for improvement and objective information on activities

2. Proposing or approving financial transactions conducted outside the Internal Audit Unit.

3. Directing the activities of employees from other units who are not members of the Internal Audit Unit.

4. Directing decisions made by personnels outside the Internal Audit Unit.



diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

12. Melaksanakan Audit Operasional dan ketaatan atas kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan, rencana serta prosedur Perseroan dan hukum yang berlalu telah dijalankan sebagaimana mestinya.

13. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.

14. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

examined at all levels of management.

12. Carrying out compliance and Operational Audits on management activities to ensure that the Company’s policies, plans and procedures have been conducted properly in accordance with the laws.

13. Developing a program to evaluate the quality of the internal audit activities.

14. Monitoring, analysing and reporting on the implementation of the follow-up improvements that have been suggested.

Wewenang Unit Audit Internal Authority of the Internal Audit Unit6.13.6

Tanggung Jawab Unit Audit Internal kepada Direksi Responsibilities of the Internal Audit Unit to the Board of Directors6.13.6.1

Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal memiliki wewenang sebagai berikut:

1. Mengakses catatan atau informasi yang relevan tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya perseroan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas.

2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggot adari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.

3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan eksternal auditor.

5. Meminta saran dan pendapat dari pihak ketiga atau tenaga ahli jika diperlukan dalam pelaksanaan tugas.

Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada Direksi dalam hal:

1. Mengevaluasi hasil penilaian atas kecukupan dan efektifitas struktur pengendalian intern Perseroan dan pengelolaan risiko yang ditetapkan dalam misi dan ruang lingkup pekerjaan auditor internal sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan oleh manajemen.

2. Menyampaikan laporan atas setiap temuan yang

In carrying out its duties, the Internal Audit Unit has the following authorities:

1. Accessing relevant records or information about employees, funds, assets, and other company resources related to its duties implementation..

2. Communicating directly with the Board of Directors, the Board of Commissioners, and/or the Audit Committee as well as members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and/or the Audit Committee.

3. Implementing regular and incidental meetings with the Board of Directors, the Board of Commissioners and/ or the Audit Committee.

4. Coordinating its activities with the external auditor activities.

5. Asking for suggestions and opinions from third parties or experts if needed.

The Internal Audit Unit is held accountable to the Board of Directors in:

1. Evaluating the results of the assesment on the adequacy and effectiveness of the Company’s internal control structure and risk management as defined in the missions and scope of work of the internal auditors so as to assist the management in their decision-making process.

2. Submitting reports on any significant findings



signifikan terkait proses pengendalian Perseroan dan anak perusahaannya, termasuk memberikan saran perbaikan yang dapat dilaksanakan.

3. Memberikan informasi atau laporan secara periodik dalam jangka waktu tertentu mengenai hasil audit yang telah dicapai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana audit tahunan dan kecukupan jumlah auditor yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

4. Berkoordinasi dengan berbagai pihak baik secara internal maupun eksternal seperti eksternal audit, legal dan lain-lain.

Ketika melaksanakan tugas, Unit Audit Internal mengacu pada Piagam Audit Internal, Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, dan Kode Etik (Code of Ethics) dari The Institute of Internal Auditor serta International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.

Auditor Internal Perseroan yang duduk dalam Unit Audit Internasl harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam melaksanakan tugas.

2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dngan bidang tugasnya.

3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perudang-undangan terkait lainnya.

4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif.

5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Audit Internal.

6. Wajib mematuhi kode etik Audit Internal.

related to the control process of the Company and its subsidiaries, including providing suggestions for possible improvements.

3. 3. Providing information or reports regularly within a certain period of time regarding the audit results that have been achieved according to the targets set in the annual audit plan and the adequacy of the number of auditors required in carrying out their duties.

4. Coordinating with various internal and external parties, such as the external audit and the legal team.

In carrying out its duties, the Internal Audit Unit adheres to the Internal Audit Charter, Internal Audit Professional Standards (SPAI) from the Consortium of Internal Audit Professional Organizations, and the Code of Ethics from The Institute of Internal Auditors as well as International Standards for the Professional Practice of Internal auditing.

The Company’s Internal Auditors working in the Internal Audit Unit must meet the following requirements:

1. Having integrity and displaying professional, independent, honest, and objective behavior in carrying out their duties.

2. Having knowledge and experience regarding the technicalities of auditing and other diciplines which are relevant to their field of work.

3. Having knowledge of the laws and regulations in the capital market and other related laws and regulations.

4. Having the skills to interact and communicate effectively, both verbally and in writing.

5. Having to comply with the professional standards issued by the Internal Audit Association.

6. Having to comply with the Internal Audit code of ethics.

Kode Etik Unit Audit Internal Internal Audit Unit’s Code of6.13.7

Persyaratan Auditor Internal Requirements for Internal Auditors6.13.8



7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data Perseroan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau putusan pengadilan.

8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko.

9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismennya secara terus-menerus.

Dalam setiap penugasan pengawasan, Audit Internal memberikan penjelasan kepada unit-unit kerja Perseroan yang merupakan Auditee untuk:

1. Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup penugasan yang dilaksanakan sebelum kegiatan tersebut dimulai.

2. Membahas permasalahan-permasalahan yang ditemui dan direkomendasikan pada saat penyelesaian penugasan.

3. Mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Auditee dalam pelaksanaan tugasnya, serta memantau tindak lanjut atas rekomendasi dari hasil temuan Audit Internal dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja unit kerja Perseroan.

4. Menjelaskan bahwa tanggung jawab terhadap pengendalian resiko dan pencegahan kecurangan tetap ada pada manajemen setiap unit kerja Perseroan.

Audit Internal berkoordinasi dengan Komite Audit dengan cara:

1. Menyampaikan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).

7. Having to maintain the confidentiality of the Company’s information and/or data related to the implementation of duties and responsibilities of the Internal Audit unless required by the laws and regulations or court decisions.

8. Understanding the principles of good corporate governance and risk management.

9. Willing to improve knowledge, skills, and professional abilities continually.

In each supervisory assignment, the Internal Audit provides explanations to the Company’s working units, which are the Auditees, by:

1. Explaining the purpose and scope of the assignment carried out before the activity begins.

2. Discussing the problems encountered and recommended at the time of completion of the assignment.

3. Obtaining full support from the Auditees in carrying out their duties, as well as following up on the recommendations resulting from the findings of the Internal Audit in order to improve the performance of the Company’s working units.

4. Explaining that the responsibility for risk control and fraud prevention remains with the management of each working unit of the Company.

The Internal Audit coordinates with the Audit Committee by:

1. Delivering the Annual Supervisory Work Programs (PKPT).

Hubungan dan pertanggungjawaban Auditor Internal terdiri dari dua pola hubungan dan pertanggungjawaban, yaitu:

The relations and responsibilities of the Internal Auditors are grouped into two patterns, namely:

Pola Hubungan dan Pertanggungjawaban Auditor Internal Patterns of Relations and Responsibilities of Internal Auditors6.13.9

Hubungan dengan Pihak yang Diaudit (Auditee) Relations with the Audited Party (Auditee)6.13.9.1

Hubungan dengan Komite Audit Relations with the Audit Committee6.13.9.2



2. Menyampaikan tembusan Laporan Hasil Audit (LHA) kepada Komite Audit tentang kecukupan pengendalian internal atas ijin Direktur Utama.

3. Menyampaikan tembusan laporan mengenai kecurangan dan memberikan informasi tentang status kasus yang sedang diinvestigasi atas ijin Direktur Utama.

Anggota Unit Audit Internal Perseroan dilarang merangkap sebagai pelaksana kegiatan operasional Perseroan baik di Perseroan maupun anak perusahaannya.

Dalam rangka menjamin tingkat kualitas kinerja Audit Internal yang profesional dan konsisten, diperlukan peningkatan kompetensi personil Internal Audit secara berkesinambungan.

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Entitas dan Entitas Anak menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Adapun definisi risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar sebagian atau seluruh piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Entitas dan Entitas Anak.

Risiko likuiditas: Entitas dan Entitas Anak menetapkan risiko likuiditas atas kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, yang dapat menimbulkan kesulitan Entitas dan Entitas Anak dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan.

Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar, karena Entitas dan Entitas Anak tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal

2. Submitting a copy of the Audit Result Report (LHA) regarding the adequacy of internal control to the Audit Committee with the permission of the President Director.

3. Submitting a copy of the report on fraud and providing information on the status of the case being investigated with the permission of the President Director.

Members of the Company’s Internal Audit Unit are prohibited from concurrently serving as the executor of the Company’s operational activities, both in the Company and its subsidiaries.

In order to ensure a professional and consistent quality of performance of the Internal Audit, it is necessary for the Internal Audit’s personnel to continually improve the competence.

In carrying out their operational, investment, and funding activities, the Company and its Subsidiaries face multiple financial risks, namely credit risk, liquidity risk, and market risk. The following are the definitions of the risks:

Credit risk: the possibility that customers do not pay some or all receivables or do not pay in a timely manner. Any of these will incur a loss for the Company and its Subsidiaries.

Liquidity risk: the Company and its Subsidiaries determine the liquidity risk for the collectability of accounts receivables, as mentioned above, which can present difficulties for the Company and its Subsidiaries in fulfilling obligations related to financial liabilities.

Market risk: currently, there is no market risk, except for the interets rate risk and the exchange risk, since the Company and its Subsidiaries do not invest in any financial instruments in their normal activities.

Larangan Rangkap Tugas Auditor Internal Quality Improvement of Internal 6.13.10

Peningkatan Kualitas Audit Internal Internal Audit Quality Improvement6.13.11

6.14 Manajemen RisikoRisks Management



Untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Entitas, antara lain:

1. Melakukan kegiatan manajemen risiko keuangan di proyek maupun di kantor pusat;

2. Melakukan investasi dalam bentuk deposito, saham, obligasi dan reksadana sehubungan dengan pengelolaan kelebihan dana yang sifatnya sementara;

3. Melakukan penyertaan pada Entitas Anak untuk meningkatkan sinergi dan perluasan usaha;

4. Entitas dan Entitas Anak tidak melakukan transaksi derivatif, namun demikian Entitas dan Entitas Anak melakukan penyediaan dana dalam mata uang asing yang cukup untuk dapat memenuhi kegiatan operasi dalam mata uang asing yang diperlukan.

Melalui masing-masing departemen, Perseroan melakukan identifikasi dan evaluasi atas risiko. Direksi bersama-sama dengan Unit Internal Audit dan Dewan Komisaris yang diwakili oleh Komite Audit melakukan kajian dan merumuskan strategi pengelolaan dan mitigasi yang diperlukan.

Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan sistem pengendalian internal sebagai wujud implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa Perseroan sebagai perusahaan publik baru yang belum memiliki sistem pengendalian internal untuk berguna sebagai pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya.

To manage the aforementioned risks effectively, the Board of Directors has approved several strategies, in line with the objectives of the Company, which include:

1. Carrying out financial risk management activities in projects and at the head office;

2. Investing in deposits, stocks, bonds, and mutual funds to manage temporary excess fund;

3. Investing in the shares of the Company’s Subsidiaries to improve synergy and expand its businesses;

4. The Company and its Subsidiaries not being engaged in any derivative transactions. However, they provide sufficient funds in foreign currencies to run the required operational activities in these currencies.

The Company identifies and evaluates risks in each department. The Board of Directors, together with the Internal Audit Unit and the Board of Commissioners, as represented by the Audit Committee, conducts a study and formulates the necessary strategies for management and mitigation.

The Company is committed to developing an internal control system in its implementation of GCG principles. This is based on the fact that the Company as a new public company has not set up an internal control system over the financials and operationals, as well as the compliance with the applicable laws and regulations.

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Evaluation of the Effectiveness of the Risk Management System6.14.1

6.15 Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

6.16 Akses Informasi & Data PerseroanAccess to the Company’s Information and Data



Perseroan berkomitmen untuk senantiasa memberikan kemudahan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mengakses informasi mengenai informasi finansial dan perusahaan, publikasi, produk dan aksi korporasi melalui situs resmi perusahaan yakni www.pancamitra.com. Informasi dalam situs web tersebut tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, pemegang kepentingan dapat menghubungi Corporate Secretary/Investor Relations Perseroan dengan mengirim email ke [email protected].

Selama tahun buku 2020 tidak ada perkara yang dihadapi oleh Perseroan, Entitas Anak, Dewan Komisaris maupun Direksi. Oleh karena itu, Perseroan tidak menyajikan informasi tentang pokok perkara/gugatan; status penyelesaian perkara/gugatan; dan pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.

Penerapan GCG di seluruh jajaran Perseroan didasari oleh kode etik Perseroan yang merupakan bagian integral dari budaya Perseroan. Kode etik ini terbentuk dari visi, misi, serta nilai- nilai budaya Perusahaan yang terdiri dari: Sustainability, Growth, dan Value Creation.

Nilai-nilai ini disosialisasikan kepada setiap jajaran Perseroan sebagai pedoman dalam pelaksanaan usaha sehari-hari. Penerapan nilai-nilai ini secara konsisten merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh jajaran Perseroan, termasuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen, dan seluruh karyawan.

The Company is committed to allowing the stakeholders and the public to access its financial and corporate information, publications, products, and corporate actions through the website www.pancamitra.com. The information on the website is available in both Indonesian and English.

For more information, stakeholders can contact the Company’s Corporate Secretary/Investor Relations by sending an email to [email protected]

Throughout 2020, there was no case faced by the Company,its Subsidiaries, the Board of Commissioners or the Board

of Directors. Therefore, the Company does not present information concerning principal cases/claims, settlement status of the cases/claims, and their influence on the Company’s condition.

The implementation of GCG at all levels of the Company is based on the Company’s code of ethics, which is an integral part of the Company’s culture. This code of ethics is formulated from the Company’s vision, missions, and cultural values, namely Sustainability, Growth, and Value Creation.

Those values are internalized in every level of the Company as a guideline for carrying out daily business. The consistent application of those values reflects the commitment and responsibility of all levels of the Company, including the Board of Commissioners, Directors, Management, and all employees.

Pokok-Pokok Kode Etik Principles in Code of Ethics 6.18.1

6.17 Perkara Penting yang Dihadapi PerseroanImportant Matters Faced by theCompany

6.18 Kode EtikCode of Ethics



6.19 Sistem Pelaporan PelanggaranWhistle Blowing System (WBS)

Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kualitas Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) maka Perseroan membentuk Sistem Pelaporan Pelanggaran yang siap menindaklanjuti setiap petunjuk dan laporan atas dugaan pelanggaran baik yang terjadi di dalam maupun di luar Perseroan. Unit pengelola system ini merupakan unit independen yang memiliki akses langsung ke pemimpin tertinggi Perseroan.

Adapun maksud dan tujuan dengan terbentuknya Sistem Pelaporan Pelanggaran yaitu:

1. Perseroan memiliki wadah secara formal yang mendorong timbulnya inisiatif pelaporan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan, sekaligus menumbuhkan kepercayaan karyawan dan manajemen terhadap system pelaporan yang efektif.

2. Perseroan memiliki mekanisme deteksi dini atas kemungkinan terjadinya masalah akibat tindakan pelanggaran.

3. Perseroan memiliki saluran yang aman dan bebas dari tekanan dan ancaman bagi pemberi informasi terkait dugaan pelanggaran yang berpotensi merugikan Perseroan.

4. Perseroan memiliki jangkauan yang lebih baik dalam mengidentifikasi area dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal, serta memiliki kualitas informasi yang lebih baik dalam merancang tindakan perbaikian.

5. Sistem ini berlaku untuk setiap seluruh karyawan dan manajemen tanpa terkecuali.

6. Meminimalisir risiko yang timbul akibat pelanggaran, baik itu yang berkaitan dengan reputasi, keuangan, operasional, hukum, keselamatan kerja, maupun aspek-aspek lainnya.

7. Menjaga reputasi Perseroan di mata pemangku kepentingan, public dan pemerintah.

In order to support and improve the quality of its Good Corporate Governance, the Company has established a Whistle Blowing System to follow up on any instructions and reports of alleged violations, both inside and outside the Company. The management unit of this system is an independent unit that has direct access to the highest leaders of the Company.

The purposes and objectives behind the establishment of the Whistle Blowing System are:

1. The Company can have a formal forum that encourages the reporting of alleged violations, while fostering the confidence of the employees and the management in an effective reporting system.

2. The Company can have an early detection mechanism for possible problems caused by violations.

3. The Company can have a channel that is safe and free from pressure or threats to informers related to alleged violations that have the potential to harm the Company.

4. The Company can have better coverage in identifying areas and work processes that possess internal control weaknesses, as well as having better quality of information in designing improvement actions.

5. This system applies to all employees and the management without exception.

6. The Company can minimize the risks arising from any violations, be it related to reputation, finance, operations, law, work safety, or any other aspects.

7. The Company can maintain its in the eyes of stakeholders, the public, and the government.

Dua Unit Pelaksana Sisten Pelaporan Pelanggaran Perseroan Two Units Constituting the Company’s Whistle Blowing6.19.1



Sistem pelaporan pelanggaran Perseroan memiliki dua unit pelaksana, yaitu:

Unit Perlindungan Pelapor

Unit ini bertugas menerima dan menyeleksi laporan-laporan pelanggaran untuk diproses lebih lanjut oleh Unit Investigasi tanpa membuka identitas pelapor. Unit ini juga bertanggungjawab atas pelaksanaan program perlindungan terhadap pelapor; terutama terkait kerahasiaan identitas pelapor dan materi pelaporan, serta jaminan keamanan bagi pelapor. Karena fungsinya yang penting tersebut, sub-unit ini diberikan akses luas untuk mendapatkan bantuan hukum, keuangan dan operasional.

Unit Investigasi

Unit ini bertugas melakukan investigasi lebih lanjut terhadap substansi pelanggaran yang dilaporkan. Tindak lanjut dari unit dapat meliputi pencarian dan pengumpulan bukti-bukti yang diperlukan untuk memastikan bahwa memang telah terjadi sebuah pelanggaran. Dalam hal ditemukannya bukti-bukti yang memadai, unit ini berwenang merekomendasikan sanksi untuk kemudian diputuskan oleh Dewan Direksi. Sebaliknya, apabila tidak terdapat cukup bukti, maka seluruh proses dapat dihentikan. Dalam menjalankan tugasnya, unit ini diberikan akses penuh untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait objek dan materi investigasi.

Cara penyampaian laporan pelanggaran:

1. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan atau tulisan (surat maupun email).

2. Pelaporan kemudian dibuatkan ke dalam laporan yang ditanda tangani oleh pelaporan dan menerima sistem pelaporan pelanggaran.

3. Setelah pelaporan terjadi, pelapor terlebih dahulu diundang untuk melakukan dialog.

Perlindungan bagi pelapor:

1. Selama proses, kerahasiaan identitas pelapor dijaga dengan tidak mempertemukan pelapor dengan terduga pelaku maupun menyebut indentitas atau memberi petujuk soal identitas pelaporan dalam seluruh komunikasi.

2. Dalam hal pelapor turut serta melakukan pelanggaran yang dilaporkan, pelapor hanya dapat bebas dari

The Company’s Whistle Blowing system is run by two sub-units, namely:

Whistle Blower Protection Unit

This unit is tasked with receiving and selecting violation reports from the Investigation Unit for further processing without disclosing the identity of the whistle blower. This unit is also responsible for implementing a protection program for the whistle blowers, especially regarding the confidentiality of their identity and reporting material, as well as the protection for the whistle blowers. Because of its important functions, this sub-unit is given broad access to legal, financial, and operational assistance.

Investigation Unit

This unit is tasked with further investigations on the reported violations. The follow-up actions by this unit may include the searching and gathering of the evidence needed to ensure that a reported violation has indeed taken place. Once the sufficient evidence is obtained, this unit is authorized to recommend sanctions to be decided by the Board of Directors. Conversely, if there is not enough evidence, the whole process can be terminated. In carrying out its duties, this unit is given full access to obtain information needed related to the object and material of the investigation.

How to submit a violation report:

1. Reporting can be done orally or in writing (letters or emails).

2. Then, a report is written and signed by the whistle blower to be inputted into the Whistle Blowing System.

3. After reporting, the whistle blower will be invited to sit in a conversation.

Protection for reporting

1. During the process of reporting, the confidentiality of the whistle blower’s identity is maintained by not gathering the whistle blower with the alleged perpetrator(s) or mentioning or giving a clue on the identity of the whistle blower in all communications.

2. If the whistle blower takes part in the reported violation, the whistle blower can only be free from sanctions if it

Laporan pelanggaran Violation report6.19.2



sanksi apabila terbukti tidak menjadi inisiator dan/atau menjadi pelaku aktif.

Penanganan pengaduan:

1. Secara internal dilakukan pembahasan untuk menetapkan titik awal investigasi.

2. Penyelidikan dilakukan serta terkoordinasi dengan bagian-bagian terkait, khususnya dengan Komite Internal Audit dan Direktorat Sumber Daya Manusia.

3. Pelanggaran ditangani secara internal, kecuali pelanggaran tergolong berat dan merugikan perusahaan atau bersifat criminal.

4. Pelaksanaan investigasi dapat melakukan konsultasi dengan Direksi terkait substansi pelanggaran berat dan mengajukan rekomendasi sanksi.

5. Jika dugaan pelanggaran berat didukung oleh bukti yang kuat, dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan menghadirkan pelaku yang disangkakan melakukan pelanggaran.

6. Apabila diputuskan bahwa pelanggaran bersifat perbuatan criminal atau bersifat melanggar hukum, pelaku dapat dilaporkan ke pihak berwajib.

7. Apabila sanksi PHK dijatuhkan kepada pelaku, perusahaan juga akan memberikan laporan kepada Dinas Ketenagakerjaan.

8. Pakta Integritas yang ditandatangani setiap karyawan saat mulai bekerja menjadi salah satu materi pendukung pelaporan dan pengenaan saksi, baik saat melakukan pelaporan ke pihak berwajib maupun Dinas Ketenagakerjaan.

9. Pelanggaran ringan dapat dijatuhi sanksi administratif.

Laporan Pelanggaran 2020

Perseroan tidak menemukan adanya berbagai pelanggaran di sepanjang tahun 2020 sehingga tidak ada laporan pelanggaran yang diterbitkan Perseroan.

isproven that he/she is not the initiator and/or not an active perpetrator.

Complain handling:

1. Internal discussions are held to determine the starting point of the investigation.

2. The investigation is conducted and coordinated with related units, particularly the Internal Audit Committee and the Directorate of Human Resources.

3. Violations are handled internally, except for violations that are classified as severe and detrimental to the Company or criminal in nature.

4. Investigators can consult with the Directors when it comes to serious violations and can submit their recommendations of sanctions.

5. If the alleged serious violation is supported by strong evidence, a Minutes of Investigation (BAP) will be prepared and the suspected perpetrator will be called upon.

6. If it is decided that the violation is a criminal act or violates the law, the perpetrator can be reported to the authorities.

7. If the sanction of work termination is imposed on the perpetrator, the company will also report to the Department of Manpower.

8. The Integrity Pact, which is signed by every employee when they start working, is one of the supporting materials for reporting and imposing sanctions when reporting to both the authorities and the Department of Manpower.

9. Minor violations can be subject to administrative sanctions.

Violation Report in 2020

The Company did not find any violations during 2020 so that there were no reports of violations issued by the Company.


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Panca Mitra Multiperdana TbkCorporate Social Responsibility www.pancamitra.com

BAB 7

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

CHAPTER 7


Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPT Panca Mitra Multiperdana TbkCorporate Social Responsibilitywww.pancamitra.com


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Panca Mitra Multiperdana TbkCorporate Social Responsibility www.pancamitra.com

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan sebuah program yang dilaksanakan sebagai bukti komitmen entitas usaha dalam berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan seraya mengelola hubungan yang harmonis dengan beragam pemangku kepentingan. Dalam hal ini, pemangku kepentingan dunia usaha tidak hanya pemegang saham dan karyawan, tetapi juga mencakup keharmonisan dengan lingkungan sebagai bentuk modal sosial yang diwariskan kepada generasi berikutnya.

Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan sejalan dengan visi dan misi Perseroan, yaitu meningkatkan dampak sosial yang positif dan mengurangi dampak negatif dari kegiatan operasional Perseoran pada lingkungan. Pada akhirnya, Program CSR diharapkan dapat meningkatkan produktivitas demi keberlanjutan bisnis Perseroan.

Dasar pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berlandaskan pada beberapa aspek hukum, di antaranya:

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74), yang berbunyi, “Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.”

4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (pasal 15 (b)) yang berisi, “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

5. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

6. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan

Corporate Social Responsibility is a program implemented as the real commitment from The Company in contributing to sustainable development while managing harmonious relationships with various stakeholders. In this case, stakeholders are not only the Company’s shareholders and employees only, but also the social environment as a form of social capital that will be passed on into the next generation.

The CSR (Corporate Social Responsibility) program is carried out in accordance with the Company’s vision and mission, which is to increase positive social impacts and reduce negative impacts of the Company’s operational activities into the environment. Eventually, the CSR Program is expected to increase productivity for the sustainability of the Company’s business.

In implementing out the Corporate Social Responsibility, the Company adheres to the following legal aspects:

1. Law No. 1 of 1970 On Working Safety.

2. Law No. 13 of 2003 On Manpower.

3. Article 74 of Law No. 40 of 2007 On Limited Company which reads, “A Company that engages in natural resources sector shall implement Corporate Social and Environmental Responsibility, which shall be budgeted and calculated as the Company’s expense, tin which the implementation shall observe the aspects of properness and fairness.”

4. Article 15(b) of Law No. 25 of 2007 On investment which reads, “Each investor shall implement Corporate Social Responsibility (CSR).”

5. Government Regulation No. 50 of 2012 On the Implementation of Working Health and Safety Management System.

6. Government Regulation No. 47 of 2012 On Corporate Social Responsibility and Environmental of a Limited

7.1

7.2

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Landasan Hukum

Corporate Social Responsibility

Legal Basis


Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPT Panca Mitra Multiperdana TbkCorporate Social Responsibilitywww.pancamitra.com

Guna dapat melaksanakan keseluruhan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di lingkup Perseroan, Kegiatan CSR Perseroan berfokus pada empat pilar utama, yaitu tanggung jawab terhadap lingkungan hidup, tanggung jawab terhadap ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; tanggung jawab terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab terhadap pelanggan.

Perseroan yakin bahwa tanggung jawab sosial adalah satu kesatuan dengan bisnis yang dijalankan Perseroan. Karena itu, Perseroan terlibat dalam berbagai program dan kegiatan sebagai bagian dari usaha Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial terhadap masyarakat umum.

Beberapa program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang telah dilaksanakan Perseroan pada tahun 2020 antara lain:

• Pemberian Subsidi Beras kepada karyawan produksi• Pemberian masker dan vitamin C ke RSUD Situbondo,

RS Elizabeth Situbondo dan Puskesmas Kapongan.• Pemberian masker ke LSM - LSM.• Pembagian beras, uang dan masker kepada tukang

becak di daerah Situbondo.• Pembagian masker ke Polsek yang ada di daerah

Situbondo dan sekitarnya.• Pembagian 10.000 masker dan peralatan cuci tangan

kepada warga Desa Landangan, Wonokoyo dan Seletreng.

Terbatas.7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/

POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

In order to implement the entire Corporate Social Responsibility program with in the scope of the Company, the Company’s CSR activities focus on four main pillars, namely responsibility for the environment, responsibility for employment, occupational health and safety; responsibility for social and community development, and responsibility for customers.

The Company believes that social responsibility is an integral part of the business. Therefore, the Company is involved in various programs and activities as part of the Company’s efforts to fulfill its social responsibility towards the public.

Corporate Social Responsibility programs that have been implemented by the Company in 2020 are, as follows:

• Donation of Subsidized Rice to employees• Donation of masks and vitamin C to Situbondo Hospital,

Elizabeth Situbondo Hospital and Kapongan Health Center.

• Donation of masks to NGOs.• Donation of rice, money and masks to pedicab drivers in

the Situbondo area.• Donation of masks to Polsek (local police) in Situbondo

and surrounding areas.• Donation of 10,000 masks and hand washing equipment

to resident of Landangan, Wonokoyo and Seletreng Villages.

Company.7. Otoritas Jasa Keuangan Regulation No.51/

POJK.03/2017 On the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers, and Public Companies

7.3 Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial PerusahaanImplementation of Corporate Social Responsibility Program


Surat Pernyataan PT Panca Mitra Multiperdana TbkStatement Letter www.pancamitra.com

BAB 8

SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2020 PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBKSTATEMENT OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2020 OF PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK

CHAPTER 8


Surat Pernyataan PT Panca Mitra Multiperdana TbkStatement Letterwww.pancamitra.com


Surat Pernyataan PT Panca Mitra Multiperdana TbkStatement Letter www.pancamitra.com

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk tahun 2020 telah dimuat secara lengkap. Kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan

Demikian pernyatan ini dibuat dengan sebenarnya.

Juni 2021

We, the undersigned, state that all the information in the Annual Report of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk for the year 2020 is presented in its entirety and are fully responsible for the correctness of the contents of the Annual Report of the Company.

This statement is made in all truthfulness.

June 2021

Surat Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2020

PT Panca Mitra Multiperdana TbkStatement of Members of the Board of

Commissioners and the Board of Directors on the Responsibility for the Annual Report 2020 of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk

KomisarisCommissioners

Soesilo Soebardjo, S.H.Komisaris Utama

President Commissioners

Suwarli, S.E., Ak.Komisaris Independen

Independent Commissioner


Surat Pernyataan PT Panca Mitra Multiperdana TbkStatement Letterwww.pancamitra.com

DireksiDirectors

Martinus Soesilo

Alin Rostanti


Patrick Djuanda

Direktur UtamaPresident Director

Direktur Keuangan Finance Director

Wakil Direktur Utama Vice President Director

Direktur Pemasaran Marketing Director

Suyud KusrintoDirektur Operasional

Operation Director

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2020 DAN 2019/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2020 AND 2019

(MATA UANG DOLAR AS/US DOLLAR CURRENCY)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK

DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2020 AND 2019

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2020 AND 2019

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………… 1-2 …Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian…………………..………………….

3

Consolidated Statements of Profit or Loss and …………………….Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.………… 4 ….Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ……………………... 5-6 ...………Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian…..… 7-117 ..Notes to the Consolidated Financial Statements Lampiran I-V…………………………………………….. 118-122 ……………………………………...Attachment I-V

PT. PANCA MITRA MULTIPERDANA TbK.Office : Jl. Bubutan 16-22 Kav. ANo. 1-2 Surabaya 60174 Indonesia

Ph. 62 31 5459213, 5462539 Fax. 62 31 5459l61Emai1 : [email protected] Plant I : Jl. Raya Banyuwangi I(m. l0 Situbondo Indonesia

Situbondo Plant 2 : Jl. Raya Wonokoyo No.3 Dusun Laok Bindung RL02/RW.03 Situbondo IndonesiaTarakan Factory : JI. Kurau RI.16 Juata Laut Tarakan North Katimantan Indonesia

SURAT PHRNYATAAN DIREKSITENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS

LAPORl\N KEUAT'JGA'{ KONSCILIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL.TANGGAL31 DESEMBER 2O2O DAN 2019

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK{"PERUSAHA,AN") DAni ENTITA$ ANAK

Kami yang berlandatangan di balvah int/We. tlte undersigned:

NamairYameAlamai Kantor/Offibe Aodressl{smor Telepenl le/e phlne N u mberAlamat Damisili/Domicile Address

Jabatan/Ilfle

NarnalfuarneAlamat Kantcr,;Office AddressNomor Teieponlle/e phone NumberAlamat DomisililOomicile r1ddressJabatani Ilfle

PIRECIORS' STATEMENT

CO,VSOIJDA IEP Fli/A,VOI4t $fA Ig&tEff TSYEIRS ENDED

DECEMBER 3f, 2O2O AND 2A19PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBI<

('THE COMPANY")AND SUBSIDIA,RY

t-

2.

J.

Menyatakan bahwa:

Kami bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian laporan keuangan konsolidasianPT Panca Mitra Muitiperdana Tbk dan EntitasAnak;

Laporan keuangan konsolidasian PT Pancatulitra Muitiperdana Tbk dan Entitas Anakdisusun dan disajikan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di lndonesia;

a. Semua informasi dalam laporan keuangankonsolidasian PT Panca MitraMuitiperdana Tbk dan Entilas Anak teiahdimuat secara tengkap dan benar:

b. Laporan keuangan konsolidasianPT Panca Mitra Muliiperdana Tbk danEntitas Anak tidak mengandung matenalinformasi atau fakta yang tidak benar. dantidak menghiiangkan materiai informasiatau fakia; dan

Kami bertanggung jawab atas sistempengendalian internal dalam PT Panca Mitralvlultiperdana Tbk dan Entitas Anak.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan s€benarnya.

Martinus Soesiio

Marlinus SoesiloJl. Bubutan No. 1S22 Kav. A1-A3, Surabaya031-5312830Manyar Rejo 9t/32 RT 05 RW 05 Menur Pumpungan,Sukolilo, SurabayaDirektur UtamalPresde nt A rccto r

Alin RostantiJt. Bubutan No. 16-22 Kav. A1-A3, Surabaya031-5312830Permate Safira Regensy C1/4Birekiur Keuangar/Br'recfor

Declare that:

Surabaya, 7 April 2ATlApfi 7, 2A21

Alin EsstantiDirekturl0lre*for

1. We are responsible far the preparatian a*dpresentatiot't af fhe consolidated financialslafemenfs of P-{ Panca Mitra Multiperdana Ihkand Subsidiary:

2. The consalidated financial sfafernerls *fPT Fanca lilitrc Multiperdana Tbk a*dSubsidiary haye &een prepared and preseniedin accardafice with lndanesian FinancialAc co u nti rlg 6fanCanls;

3 a. All infarnation in the conso*dafeel financialsfafernenfs of PT Panca Mit{atvTultiperdana Tbk and Subsidiary havebeen dlsc/osed in a complete and truthfutmanner.

b The consolidated financial stalenients ofPT Panca Mitn Mulliper/ana Tbk a*dSubsidiary do not contain materialinconect information ar facts, nor do theyqmit material information ar facts. and

4. We are responsl5le far tbe interftal contralsyslern af PT Panca Mitra Multiperdana Tbk a*dSubsidiary.

Tltus, ihis statement is rnade truthfulfy.

4.

Direktur Utama/Presrde nt Di rector

Atas nama dan mewakili the Board of Direclars


Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2020 dan 2019

(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2020 and 2019 (Expressed in US Dollar, unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2e,2g,2h,3, Kas dan bank 5,25 3.262.704 4.580.405 Cash on hand and in banks Piutang usaha 2e,2g,3, Trade receivables Pihak ketiga 6,25 24.160.808 22.078.502 Third parties Piutang lain-lain 2e,2g,3, Other receivables Pihak ketiga 25 1.475 29.832 Third parties Persediaan 2i,7 169.902.152 155.711.129 Inventories Uang muka dan beban Advances and dibayar dimuka 2j,9 736.603 1.053.197 prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 2o,3,13 652.897 2.060.196 Prepaid tax Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi 2e,2g,3, Restricted cash in banks penggunaannya 10,16,25 9.283.390 9.490.551 and time deposits

TOTAL ASET LANCAR 208.000.029 195.003.812 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang muka pembelian Advance payments for aset tetap 8 86.832 53.085 purchase of fixed assets fixed assets Aset tetap - neto dikurangi akumulasi Fixed assets - net of penyusutan sebesar accumulated depreciation AS$17.516.419 pada of US$17,516,419 as of tanggal 31 Desember 2020 December 31, 2020 and dan AS$13.165.158 pada US$13,165,158 as of tanggal 31 Desember 2019 2k,2l,3,11 39.892.636 41.948.999 December 31, 2019 Taksiran tagihan pengembalian Estimated claim for pajak 2o,3,13 149.474 149.474 tax refund Uang jaminan 2e,2g,3,25 5.602 5.684 Security deposit

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT LANCAR 40.134.544 42.157.242 ASSETS

TOTAL ASET 248.134.573 237.161.054 TOTAL ASSETS




2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2020 dan 2019



CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)


Catatan/

Notes 2020 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2e,2g,3, Trade payables Pihak ketiga 12,25 12.905.812 12.108.670 Third parties Pinjaman bank jangka 2e,2g,3, pendek 16,25 149.601.393 157.416.690 Short-term bank loans Liabilitas yang masih 2e,2g,3, harus dibayar 14,25 1.236.299 766.722 Accrued liabilities Utang pajak 2o,3,13 4.571.354 3.311.163 Taxes payable Uang muka dari pelanggan 150.282 - Advances from customers Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam satu tahun: 2g,3,25 long-term loans: Pinjaman bank 16 2.397.472 3.091.348 Bank loans Liabilitas sewa Finance lease pembiayaan 17 25.449 31.293 liabilities

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 170.888.061 176.725.886 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES Utang pihak berelasi 2f,2g,3,15,25 5.947.940 5.973.403 Due to a related party Liabilitas imbalan kerja 2n,3,18 1.720.163 1.576.338 Employee benefits liability Liabilitas pajak tangguhan - neto 2o,3,13 890.169 537.098 Deferred tax liabilities - net Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam Long-term loans - net of satu tahun: 2g,3,25 current maturities: Pinjaman bank 16 3.880.697 6.278.172 Bank loans Liabilitas sewa Finance lease pembiayaan 17 22.835 48.949 liabilities

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 12.461.804 14.413.960 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 183.349.865 191.139.846 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value of Rp100 per saham Rp100 per share Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan Issued and fully paid - disetor penuh - 2.353.000.000 2,353,000,000 shares as of saham pada tanggal 31 Desember December 31, 2020 and 2020 dan 2.000.000 saham pada 2,000,000,000 shares as of tanggal 31 Desember 2019 19 20.146.679 17.646.266 December 31, 2019 Tambahan modal disetor 2c,4,19 14.005.928 8.104.954 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 20 4.065.041 - Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 26.567.060 20.269.988 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 64.784.708 46.021.208 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 248.134.573 237.161.054 EQUITY




3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019



CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Expressed in US Dollar, unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

PENJUALAN NETO 2m,21 170.581.115 142.695.610 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,22 135.254.796 113.282.105 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 35.326.319 29.413.505 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Penjualan 2m,23 9.125.433 6.845.507 Selling Umum dan administrasi 2m,24 5.078.297 4.573.729 General and administrative

Total Beban Usaha 14.203.730 11.419.236 Total Operating Expenses

LABA OPERASI 21.122.589 17.994.269 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER INCOME LAIN-LAIN (EXPENSES) Pendapatan bunga 161.652 160.409 Interest income Laba selisih kurs 2e 48.023 67.995 Gain on foreign exchange Beban bunga (8.963.404) (8.683.959) Interest expense Lain-lain (297.727) 647.243 Others

Beban Lain-lain - Neto (9.051.456) (7.808.312) Other Expenses - Net

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN 12.071.133 10.185.957 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o,3,13 INCOME TAX EXPENSE Kini (1.500.360) (3.412.489) Current Tangguhan (321.300) (1.023.531) Deferred

Total Beban Pajak Penghasilan (1.821.660) (4.436.020) Total Income Tax Expense

LABA TAHUN BERJALAN 10.249.473 5.749.937 INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) Pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasikan ke laba rugi: subsequently to profit or loss: Pengukuran kembali Remeasurement of employee liabilitas imbalan kerja 2n,18 144.411 (48.671) benefits liabilities Beban pajak terkait 2o,13 (31.771) 12.168 Related income tax

Total Penghasilan (Rugi) Total Other Comprehensive Komprehensif Lain 112.640 (36.503) Income (Loss)

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 10.362.113 5.713.434 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM BASIC EARNINGS DASAR 2s,26 0,0051 0,0029 PER SHARE




4

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN



PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


Saldo Laba/Retained Earnings Tambahan Modal Disetor/ Telah Ditentukan Belum Ditentukan Catatan/ Modal Saham/ Additional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Total Ekuitas/ Notes Share Capital Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Equity

Balance as of Saldo 1 Januari 2019 17.646.266 8.104.954 - 14.556.554 40.307.774 January 1, 2019 Laba tahun berjalan - - - 5.749.937 5.749.937 Income for the year Rugi komprehensif Other comprehensive loss - lain - pajak neto - - - (36.503) (36.503) net of tax

Balance as of Saldo 31 Desember 2019 17.646.266 8.104.954 - 20.269.988 46.021.208 December 31, 2019

Penerbitan saham baru Issuance of new shares sehubungan dengan in relation to penawaran umum perdana 19 2.500.413 5.900.974 - - 8.401.387 initial public offering Pencadangan saldo laba sebagai Appropriation of retained earnings cadangan dana umum 20 - - 4.065.041 (4.065.041) - for general reserve Laba tahun berjalan - - - 10.249.473 10.249.473 Income for the year Penghasilan komprehensif Other comprehensive income - lain - pajak neto - - - 112.640 112.640 net of tax

Balance as of Saldo 31 Desember 2020 20.146.679 14.005.928 4.065.041 26.567.060 64.784.708 December 31, 2020




5


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2020 dan 2019 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2020 and 2019

(Expressed in US Dollar, unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 168.649.091 143.536.408 Cash receipts from customers Penerimaan kas dari tagihan pengembalian pajak dan Cash receipts from claim for tax pajak pertambahan nilai 13 2.342.850 480.661 refund and value added tax Penerimaan kas dari Cash receipts from interest pendapatan bunga 161.652 160.409 income Pembayaran kas kepada Cash payments to suppliers pemasok dan lainnya (144.054.393) (133.328.755) and others Pembayaran kas kepada karyawan (14.560.598) (13.738.579) Cash payments to employees Pembayaran kas untuk Cash payments for interest beban bunga (8.963.404) (8.683.959) expense Pembayaran kas pajak Cash payments of corporate penghasilan badan (295.565) (2.702.025) income tax

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by aktivitas operasi 3.279.633 (14.275.840) (used in) operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap 11,28 (2.241.813) (9.961.886) Acquisitions of fixed assets Hasil penjualan aset tetap 11 - 8.445 Proceeds from disposal of fixed assets

Kas neto yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi (2.241.813) (9.953.441) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan pinjaman Proceeds from short-term bank jangka pendek 30 477.594.242 433.848.504 bank loans Penerbitan saham baru Issuance of new shares sehubungan dengan in relation to penawaran umum perdana 19 8.401.387 - initial public offering Penerimaan pinjaman Proceeds from long-term bank jangka panjang 30 240.833 5.900.000 bank loans Penurunan (penambahan) kas Decrease (increase) di bank dan deposito berjangka in restricted cash in yang dibatasi penggunaannya 207.161 (1.735.307) banks and time deposits Pembayaran kas pinjaman Cash payments of short-term bank jangka pendek 30 (485.049.928) (416.932.967) bank loans Pembayaran kas pinjaman Cash payments of long-term bank jangka panjang 30 (3.332.184) (2.554.637) bank loans Pembayaran kas liabilitas Cash payments of finance sewa pembiayaan 30 (31.958) (59.139) lease liabilities Penerimaan (pembayaran) kas dari Cash receipts (payments) from pihak berelasi (25.463) 5.973.403 related parties

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in) aktivitas pendanaan (1.995.910) 24.439.857 financing activities




6


DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)




CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)


Catatan/

Notes 2020 2019

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) NETO KAS DAN BANK (958.090) 210.576 IN CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AWAL TAHUN 2.575.134 2.364.558 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND AKHIR TAHUN 5,16 1.617.044 2.575.134 IN BANKS AT END OF YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: AT END OF YEAR CONSISTS OF: Kas 5 320.338 55.676 Cash on hand Bank 5 2.942.366 4.524.729 Cash in banks Cerukan 16 (1.645.660) (2.005.271) Bank overdrafts

TOTAL 1.617.044 2.575.134 TOTAL



DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal



NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


7

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. The Company’s Establishment and General Information

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., Kandidat Notaris, No. 52 tanggal 8 Agustus 1997. Akta Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1183.HT.01.01.TH.98 Tahun 1998 tanggal 24 Februari 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 11 Februari 2003, Tambahan No. 1136.

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (the "Company”) was established in Jakarta based on Notarial Deed No. 52 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., Candidate Notary, dated August 8, 1997. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1183.HT.01.01.TH.98 Tahun 1998 dated February 24, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 12 Supplement No. 1136, dated February 11, 2003.

Berdasarkan Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 06/35/V/PMA/2004, pada tanggal 27 Juli 2004, Perusahaan mengubah statusnya dari Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Selanjutnya berdasarkan Akta Notaris Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H., M.Kn. No. 9 tanggal 12 September 2013, Perusahaan mengubah kembali statusnya menjadi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-55135.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 30 Oktober 2013.

Based on Approval Letter from Investment Coordinating Board (BKPM) No. 06/35/V/ PMA/2004, dated July 27, 2004, the Company changed its status from Domestic Investment Company into Foreign Investment Company. Subsequently, based on Notarial Deed No. 9 of Soesilo Hadi Rijanto, S.H., M.H. M.Kn. dated September 12, 2013, the Company changed its status back into Domestic Investment Company. The amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-55135.AH.01.02 Tahun 2013 dated October 30, 2013.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Yulia, S.H. No. 117 tanggal 28 September 2020 mengenai perubahan status Perusahaan dari Non Publik menjadi perusahaan Publik dan perubahan dalam nilai nominal Perusahaan dari Rp1.000.000 menjadi Rp100. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0067438.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 30 September 2020.

The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Need No. 117 of Yulia, S.H., dated September 28, 2020 concerning the changes on the Company’s status from Non Public to Public company and changes in the Company’s par value from Rp1,000,000 to Rp100. The amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0067438.AH.01.02 Tahun 2020 dated September 30, 2020.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah industri pembekuan biota air lainnya.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is frozen other marine life industry.

Perusahaan didirikan dan berdomisili di Indonesia. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jl. Raya Banyuwangi KM. 10 Situbondo dengan lokasi pabrik Perusahaan di Situbondo, Tarakan dan Pontianak.

The Company is incorporated and domiciled in Indonesia. The address of its registered office is located at Jl. Raya Banyuwangi KM. 10 Situbondo while the Company’s plants are located in Situbondo, Tarakan and Pontianak.









8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

a. The Company’s Establishment and General Information (continued)

Perusahaan memulai usaha komersial pada tahun 1997. PT Tiga Makin Jaya merupakan perusahaan induk dari Perusahaan, yang pada akhirnya dimiliki oleh Soesilo Soebardjo.

The Company commenced its commercial activity in 1997. The Company’s immediate parent company is PT Tiga Makin Jaya, which is ultimately owned by Soesilo Soebardjo.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares

Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 2 Oktober 2020 melalui Surat No. 090/PMMP/OJK/X/2020 serta perubahan dan/atau tambahan informasi atas Pernyataan Pendaftaran terakhir disampaikan dengan Surat No. 095/PMMP/ OJK/XII/2020 pada tanggal 2 Desember 2020. Pada tanggal 8 Desember 2020, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner OJK melalui Surat No. S-287 D.04/2020 perihal Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk.

The Company submitted a registration statement to Otoritas Jasa Keuangan (OJK) related to Public Offering of Shares through Letter No. 090/PMMP/OJK/X/2020 dated October 2, 2020 with the changes and/or additional information on the last registration statement submitted through Letter No. 095/ PMMP/OJK/XII/2020 dated December 2, 2020. On December 8, 2020, the Company received effective statement from Board of Commissioner OJK through Letter No. S-287 D.04/2020 about Notification of Effectivity Registration of PT Panca Mitra Multiperdana Tbk’s Public Offering of Shares.

Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 353.000.000 saham-saham barunya dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp336 per saham yang dinyatakan efektif pada tanggal 18 Desember 2020 (Catatan 19).

The Company conducted its initial public offering of 353,000,000 shares with par value of Rp100 per share through Indonesian Stock Exchange with offering price of Rp336 per share effective on December 18, 2020 (Note 19).

c. Dewan Komisaris dan Direktur dan

Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors

and Employees Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 117, tanggal 28 September 2020, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 117 of Yulia, S.H., dated September 28, 2020, the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2020 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Soesilo Soebardjo President Commissioner Komisaris Independen Suwarli Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Martinus Soesilo President Director Wakil Direktur Utama Hirawan Tedjokoesoemo Vice President Director Direktur Alin Rostanti Director Direktur Patrick Djuanda Director Direktur Suyud Kusrinto Director : Director (independent)









9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Komisaris, Dewan Direktur dan Karyawan (lanjutan)

c. Commissioner, Board of Directors and Employees (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2019, the composition of the Company's Commissioner and Board of Directors is as follows:

Komisaris Soesilo Soebardjo Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Martinus Soesilo President Director Direktur Hirawan Tedjokoesoemo Director Pada tanggal 31 Desember 2020, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020, the composition of the Company’s Audit Committee is as follows:

Komite Audit Audit Committee Ketua Suwarli Chairman Anggota Mardian Menggala Putra Member Anggota Moch. Muchsin Member

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kompensasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp8.204.151.096 dan Rp8.527.578.936.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, compensation benefits for the Boards of Commissioners and Directors of the Company amounted to Rp8,204,151,096 and Rp8,527,578,936, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan dan Entitas Anak (“Grup”) memiliki masing-masing sejumlah 396 dan 411 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2020 and 2019, the Company and Subsidiary (the “Group”) had a total of 396 and 411, permanent employees, respectively (unaudited).

d. Struktur Entitas Anak d. The Structure of Subsidiary

Susunan Entitas Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Subsidiary is as follows:

Kedudukan, Tahun Usaha Total Aset Tanggal Komersial Sebelum Jurnal Eliminasi/

Ruang Pendirian/ Dimulai/ Persentase Kepemilikan/ Total Assets Before Eliminating Lingkup Domicile, Commencement Percentage of Ownership Entries Entitas Anak/ Usaha/Scope Date of of Commercial Subsidiary of Activitiy Establishment Operations 2020 2019 2020 2019

Kepemilikan langsung/ Direct ownership PT Tri Mitra Produksi udang 19 Agustus 2005/ 2005 100% 100% 105.817.427 108.197.683 Makmur beku/Production August 19, 2005 of frozen shrimp

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

e. Completion of the Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak (“Grup”) bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 7 April 2021.

The management of the Company and its Subsidiary (“Group”) is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements that were completed and authorized for issue on April 7, 2021.









10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and Regulation No. VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed or Public Companies.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2020.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2019, except for the adoption of several amended PSAK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2020.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.

Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar AS (AS$), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is US Dollar (US$), which is also the functional currency of the Company and its Subsidiary.









11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements (continued)

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi yang penting. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi, atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Entitas anak adalah entitas (termasuk entitas yang terstruktur) dimana Grup memiliki kontrol. Grup memiliki kontrol atas entitas anak apabila Grup memiliki dampak dari, atau memiliki hak atas, penerimaan variabel dari hubungannya dengan entitas anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi penerimaan tersebut melalui kuasa atas entitas anak. Entitas anak secara utuh dikonsolidasikan dari tanggal dimana kontrol dialihkan ke Grup. Entitas anak tidak lagi dikonsolidasikan dari tanggal ketika kontrol tidak lagi dimiliki.

Subsidiary is an entity (including structured entities) over which the Group has control. The Group controls a subsidiary when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the subsidiary and has the ability to affect those returns through its power over the subsidiary. Subsidiary is fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. It is deconsolidated from the date that control ceases.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiary, mentioned in Note 1d, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas

yang signifikan (termasuk laba atau rugi signifikan yang terkait yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu

entitas anak, maka Grup: If it loses control over a subsidiary, the Group:

i. Menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas entitas anak; i. Derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the subsidiary; ii. Menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP; ii. Derecognizes the carrying amount of any

NCI; iii. Menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada;

iii. Derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

iv. Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

iv. Recognizes the fair value of the consideration received;

v. Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

v. Recognizes the fair value of any investment retained;

vi. Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

vi. Recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and









12



b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

vii. Mereklasifikasi bagian induk atas

komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Grup akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait.

vii. Reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income or retained earnings, as appropriate, as would be required if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities.

c. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali c. Business Combination of Entities Under

Common Control

Akuisisi dan pelepasan entitas anak yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, entitas yang mengakuisisi dan melepas bisnis, dalam akuisisi dan pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang dibayarkan/diterima dan jumlah tercatat bisnis yang diakuisisi/dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor. Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.

Acquisition and disposal of a subsidiary that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations of Entities Under Common Control”. Based on this standard, the acquiring and disposing entity, in a business acquisition and disposal among entities under common control, recognizes the difference between the consideration paid/received and the carrying amount of the acquired/disposed business in equity and presents it in the additional paid-in-capital account. Disposing entity in a business disposal among entities under common control recognizes the difference between the consideration received and the carrying amount of the disposed business in equity and presents it in the additional paid-in capital account.

d. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan

Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan

d. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Grup. Grup telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended December 31, 2020 and have not been early adopted by the Group. The Group has assessed the impact of these new standards and interpretations as set out below:

- Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan

Keuangan” - Amendments to PSAK 1, “Presentation of

Financial Statements”

Amandemen PSAK 1 mengklarifikasi bahwa kewajiban diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar, tergantung pada hak yang ada pada akhir periode pelaporan. Klasifikasi tidak terpengaruh oleh ekspektasi entitas atau peristiwa setelah tanggal pelaporan (misalnya penerimaan waiver atau pelanggaran perjanjian). Amandemen tersebut juga mengklarifikasi apa yang dimaksud PSAK 1 perihal 'penyelesaian' liabilitas.

The narrow-scope amendments to PSAK 1 clarify that liabilities are classified as either current or non-current, depending on the rights that exist at the end of the reporting period. Classification is unaffected by the expectations of the entity or events after the reporting date (i.e. the receipt of a waiver or a breach of covenant). The amendments also clarify what PSAK 1 means when it refers to the ‘settlement’ of a liability.









13




Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

d. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted (continued)

- Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan

Keuangan” (lanjutan) - Amendments to PSAK 1, “Presentation of

Financial Statements” (continued)

Amandemen tersebut dapat memengaruhi klasifikasi liabilitas, terutama untuk entitas yang sebelumnya mempertimbangkan intensi manajemen untuk menentukan klasifikasi dan untuk beberapa liabilitas yang dapat dikonversi menjadi ekuitas.

The amendments could affect the classification of liabilities, particularly for entities that previously considered management’s intentions to determine classification and for some liabilities that can be converted into equity.

Standar ini harus diterapkan secara retrospektif sesuai dengan persyaratan normal dalam PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Amandemen tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dan penerapan lebih awal diizinkan.

They must be applied retrospectively in accordance with the normal requirements in PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. The amendments will become effective on January 1, 2023 and earlier application is permitted.

- Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” - Amendments to PSAK 22, “Business

Combination”

Amandemen ini mengklarifikasi definisi bisnis dengan tujuan untuk membantu entitas dalam menentukan apakah suatu transaksi seharusnya dicatat sebagai kombinasi bisnis atau akuisisi aset. Secara umum, amandemen PSAK 22 tersebut:

These amendments clarify the definition of business for the purpose of assisting the entity in determining whether a transaction should be accounted for as a business combination or an asset acquisition. In general, the amendments to PSAK 22:

i. mengamandemen definisi bisnis; i. i. amended the definition of business; ii. menambahkan pengujian konsentrasi

opsional yang mengizinkan penilaian yang disederhanakan apakah rangkaian aktivitas dan aset yang diakuisisi bukan merupakan suatu bisnis;

ii. ii. added an optional concentration test that allows a simplified assessment of whether the acquired set of activities and assets is not a business;

iii. mengklarifikasi unsur bisnis bahwa untuk dipertimbangkan sebagai suatu bisnis, suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset yang diakuisi mencakup, minimum, input dan proses substantif yang bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan untuk menghasilkan output; dan

iii. iii. clarified the business element that to be considered as a business, an integrated set of activities and assets required includes, as a minimum, substantive inputs and processes that together contribute significantly to the ability to produce outputs; and

iv. menambahkan pedoman dan contoh ilustratif untuk membantu entitas menilai apakah proses substantif telah diakuisisi.

iv. iv. added illustrative guidance and examples to help the entity assess whether substantive processes have been acquired.

Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Definisi Bisnis” akan berlaku efektif pada 1 Januari 2021 dan penerapan dini diperkenankan.

The amendments to PSAK 22, “Business Combinations: Definition of Business” will become effective on January 1, 2021 and earlier application is permitted.









14






- Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis:

Referensi ke Kerangka Konseptual” - Amendments to PSAK 22, “Business

Combinations: Reference to Conceptual Framework”

Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Referensi ke Kerangka Konseptual” ini mengklarifikasi interaksi antara PSAK 22, PSAK 57, ISAK 30 dan Kerangka Konseptual pelaporan keuangan.

The amendments to PSAK 22, “Business Combinations: Reference to Conceptual Framework” clarifies the interaction between PSAK 22, PSAK 57, ISAK 30 and the Conceptual Framework for financial reporting.

Secara umum, amandemen PSAK 22 ini: In general, the amendments to PSAK 22: i. Menambahkan deskripsi terkait

“liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam ruang lingkup PSAK 57 atau ISAK 30” yang dinyatakan dalam paragraf 21A-21C.

v. i. Add descriptions regarding “liabilities and contingent liabilities within the scope of PSAK 57 or ISAK 30” stated in paragraphs 21A-21C.

ii. Mengubah paragraf 23 dengan mengklarifikasi liabilitas kontinjesi yang diakui pada tanggal akuisisi.

vi. ii. Amendments paragraph 23 by clarifying the contingent liabilities recognized at the acquisition date.

iii. Menambahkan paragraf 23A terkait definisi aset kontinjensi dan perlakuan akuntansinya.

vii. iii. Adding paragraph 23A regarding the definition of a contingent asset and its accounting treatment.

Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Referensi ke Kerangka Konseptual” akan berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dan penerapan dini diperkenankan.

The amendments to PSAK 22, "Business Combinations: Reference to Conceptual Framework" will become effective on January 1, 2022 and earlier application is permitted.

- Amandemen PSAK 73, “Sewa: Konsesi

Sewa terkait COVID-19” - Amendments to PSAK 73, “Leases:

Rental Concessions related to COVID-19”

Sebagai akibat dari pandemi COVID-19, konsesi sewa telah diberikan kepada penyewa. Konsesi tersebut dapat diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk pengampunan pembayaran dan penangguhan pembayaran sewa. Dewan standar membuat amandemen terhadap PSAK 73 yang memberi penyewa pilihan untuk memperlakukan konsesi sewa yang memenuhi syarat dengan cara yang sama seperti jika mereka bukan modifikasi sewa. Dalam banyak kasus, hal ini akan menghasilkan perlakuan akuntansi untuk konsesi sebagai pembayaran sewa variabel selama periode pemberiannya.

As a result of the COVID-19 pandemic, rental concessions have been granted to lessees. Such concessions might take a variety of forms, including payment holidays and deferral of lease payments. The standard board made an amendment to PSAK 73 which provides lessees with an option to treat qualifying rent concessions in the same way as they would if they were not lease modifications. In many cases, this will result in accounting for the concessions as variable lease payments in the period in which they are granted.









15






- Amandemen PSAK 73, “Sewa: Konsesi

Sewa terkait COVID-19” (lanjutan) - Amendments to PSAK 73, “Leases:

Rental Concessions related to COVID-19” (continued)

Entitas yang menerapkan kebijakan praktis harus mengungkapkan fakta ini, apakah kebijakan telah diterapkan pada semua konsesi sewa yang memenuhi syarat atau, jika tidak, informasi tentang sifat kontrak yang telah diterapkan, serta jumlah yang diakui dalam laba rugi, yang timbul dari konsesi sewa.

Entities applying the practical expedients must disclose this fact, whether the expedient has been applied to all qualifying rental concessions or, if not, information about the nature of the contracts to which it has been applied, as well as the amount recognised in profit or loss arising from the rental concessions.

Amandemen PSAK 73, "Sewa: Konsesi Sewa terkait COVID-19" akan berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Juni 2020 dan penerapan dini diperkenankan.

The amendments to PSAK 73, “Leases: Rental Concessions related to COVID-19” will become effective for the annual reporting period starting on or after 1 June 2020 and earlier application is permitted.

Grup sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

The Group is still assessing the impact of these accounting standards and interpretations on the Group’s consolidated financial statements.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing e. Transactions and Balances Denominated in

Foreign Currency

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah sebagai berikut (nilai penuh):

The middle rates of exchanges of Bank Indonesia used are as follows (full amount):

Kurs 2020 2019 Currency

1 AS$/Rupiah Indonesia (Rp) 1 14.105,01 13.901,01 US$1/Indonesian Rupiah (Rp) 1 1 AS$/Yen Jepang (JPY) 1 103,35 108,63 US$1/Japanese Yen (JPY) 1 1 AS$/Dolar Hongkong (HKD) 1 7,75 7,79 US$1/Hongkong Dollar (HKD) 1 1 AS$/Euro (EUR) 1 0,81 0,89 US$1/Euro (EUR) 1 1 AS$/Dolar Singapura (SGD) 1 1,33 1,35 US$1/Singapore Dollar (SGD) 1 1 AS$/Dolar Kanada (CAD) 1 1,28 1,30 US$1/Canadian Dollar (CAD) 1 1 AS$/Baht Thailand (BAHT) 1 30,02 29,83 US$1/Thailand Baht (BAHT) 1 1 AS$/Yuan China (CNY) 1 6,53 6,98 US$1/China Yuan (CNY) 1









16



f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:

A party is considered to be related to the Group if:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person’s family is related to the Group if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Grup; i. i. has control or joint control over the

Group; ii. memiliki pengaruh signifikan atas Grup;

atau ii. ii. has significant influence over the Group;

or iii. personil manajemen kunci Grup atau

entitas induk Grup. iii. iii. is a member of the key management

personnel of the Group or of a parent of the Group.

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika

memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the Group if any of

the following conditions applies:

i. entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

i. the entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the other);

ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. one entity is an associate or a joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group which the other entity is a member);

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii. both entities are joint ventures of the same third party;

iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup;

v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group;

vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

vi. the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); dan

vii. a person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity); and

viii. entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas atau kepada entitas induk dari entitas.

viii. the entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the entity or to the parent of the entity.









17



f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) f. Transactions with Related Parties

(continued)

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

Grup menerapkan PSAK 71, “Instrumen Keuangan” efektif mulai 1 Januari 2020. PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55 yang terkait dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan, penghentian pengakuan instrumen keuangan, penurunan nilai aset keuangan dan akuntansi lindung nilai.

The Group applied PSAK 71, “Financial Instruments” effective beginning January 1, 2020. PSAK 71 replaces the provisions of PSAK 55 that relate to the recognition, classification and measurement of financial assets and financial liabilities, derecognition of financial instruments, impairment of financial assets and hedge accounting.

Amandemen tersebut mengharuskan instrumen utang diukur baik pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (“FVOCI”) atau nilai wajar melalui laba rugi (“FVPL”). Klasifikasi instrumen utang, tergantung pada model bisnis entitas untuk mengelola asset keuangan dan apakah arus kas kontraktual hanya mewakili pembayaran pokok dan bunga (“SPPI”). Model bisnis entitas adalah bagaimana entitas mengelola aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas dan menciptakan nilai bagi entitas baik dari mengumpulkan arus kas kontraktual, menjual aset keuangan, atau keduanya. Jika instrumen utang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual, diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika juga memenuhi persyaratan SPPI. Instrumen utang yang memenuhi persyaratan SPPI yang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual aset dan untuk menjual aset diukur di FVOCI. Aset keuangan diukur pada FVPL jika tidak memenuhi kriteria FVOCI atau biaya perolehan diamortisasi.

The amendments require debt instruments to be measured either at amortised cost, fair value through other comprehensive income (“FVOCI”) or fair value through profit or loss (“FVPL”). Classification of debt instruments, depends on the entity’s business model for managing the financial assets and whether the contractual cash flows represent solely payments of principal and interest (“SPPI”). An entity’s business model is how an entity manages its financial assets in order to generate cash flows and create value for the entity either from collecting contractual cash flows, selling financial assets or both. If a debt instrument is held to collect contractual cash flows, it is measured at amortised cost if it also meets the SPPI requirement. Debt instruments that meet the SPPI requirement that are held both to collect the assets’ contractual cash flows and to sell the assets are measured at FVOCI. Financial assets are measured at FVPL if they do not meet the criterial of FVOCI or amortised cost.

Penilaian model bisnis dan apakah aset keuangan memenuhi persyaratan SPPI dibuat pada 1 Januari 2020, dan kemudian diterapkan secara retrospektif pada aset keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya sebelum 1 Januari 2020.

The assessment of the business model and whether the financial assets meet the SPPI requirements was made as of January 1, 2020, and then applied retrospectively to those financial assets that were not derecognised before January 1, 2020.









18



g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)

Instrumen utang Grup memiliki arus kas kontraktual yang semata-mata merupakan pembayaran pokok dan bunga. Grup memiliki aset keuangan saat ini untuk mengumpulkan arus kas kontraktual, dan karenanya diukur pada biaya perolehan diamortisasi ketika menerapkan PSAK 71.

The Group’s debt instruments have contractual cash flows that are solely payments of principal and interest. The Group holds its current financial assets to collect contractual cash flows, and accordingly measured at amortised cost when it applies PSAK 71.

PSAK 71 mengharuskan semua instrumen ekuitas dilakukan pada FVPL, kecuali jika entitas memilih pengakuan awal, untuk menyajikan perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain.

PSAK 71 requires all equity instruments to be carried at FVPL, unless an entity chooses on initial recognition, to present fair value changes in other comprehensive income.

Dampak terhadap pos-pos dalam laporan keuangan konsolidasian Grup atas penerapan pertama kali PSAK 71 secara retrospektif adalah:

The impact to the Group’s consolidated financial statements line items upon the retrospective first-time adoption of the PSAK 71 are as:

Pinjaman dan piutang, termasuk didalamnya adalah kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan diklasifikasi sebagai biaya perolehan diamortisasi.

Loans and receivables, including cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit will be classified as amortized cost.

PSAK 71 mengharuskan Grup untuk mencatat kerugian kredit ekspektasian ("ECL") pada semua aset keuangannya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI dan jaminan keuangan. Grup sebelumnya mencatat penurunan nilai berdasarkan model kerugian yang terjadi ketika terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai.

PSAK 71 requires the Group to record expected credit losses (“ECL”) on all of its financial assets measured at amortised cost or FVOCI and financial guarantees. The Group previously recorded impairment based on the incurred loss model when there is objective evidence that financial asset is impaired.

Setelah penerapan PSAK 71, Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan menggunakan matriks ketentuan untuk menilai ECL pada semua piutang dagang. Grup telah menilai dan menyimpulkan bahwa ECL adalah nihil untuk piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan terkait mengingat risiko gagal bayar itu rendah atau jauh.

Upon adoption of PSAK 71, the Grup applies the simplified approach using provision matrix to assess the ECL on all trade receivables. The Group has assessed and concluded that the ECL is nil for the trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit in view of the risk of default it low or remote.

Berdasarkan penilaian model bisnis Grup pada tanggal penerapan awal, 1 Januari 2020, kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan memberikan kenaikan

Based on the assessment of the Group’s business model as of the date of initial application, January 1, 2020, cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit which were previously classified as loans and receivables are held to collect contractual cash flows and









19




untuk arus kas yang semata-mata mewakili pembayaran pokok dan bunga. Aset keuangan ini sekarang diklasifikasikan dan diukur sebagai instrumen keuangan dengan biaya perolehan diamortisasi. Perubahan klasifikasi aset keuangan Grup tidak mengakibatkan perubahan dalam pengukurannya.

give rise to cash flows representing solely payments of principal and interest. These financial assets are now classified and measured as financial instruments at amortized cost. The change of the classification of the Group’s financial assets do not result in changes in their measurement.

Grup belum menetapkan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi. Tidak ada perubahan dalam klasifikasi dan pengukuran untuk liabilitas keuangan Grup.

The Group has not designated any financial liabilities as at fair value through profit or loss. There are no changes in the classification and measurement for the Group’s financial liabilities.

Penerapan PSAK 71 juga mengubah akuntansi Grup untuk kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dengan mengganti pendekatan kerugian yang terjadi pada PSAK 55 dengan pendekatan kehilangan kredit (“ECL”) berwawasan ke depan. PSAK 71 diterapkan secara retrospektif pada tanggal 1 Januari 2020, tetapi tanpa penyajian kembali informasi komparatif tahun sebelumnya. Penerapan PSAK 71 tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan saat ini atau sebelumnya.

The adoption of PSAK 71 also changed the Group’s accounting for impairment losses for financial assets by replacing PSAK 55’s incurred loss approach with a forward-looking expected credit loss (“ECL”) approach. PSAK 71 was applied retrospectively as of January 1, 2020, but with no restatement of comparative prior year’s information. The adoption of PSAK 71 has no material impact on the amounts reported for the current or previous financial periods.

Klasifikasi Classification Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan menjadi aset keuangan dan liabilitas keuangan. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lain.

The Group classifies financial instruments into financial assets and financial liabilities. A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.

Mulai 1 Januari 2020 From January 1, 2020

i. Aset keuangan i. Financial assets

Aset keuangan diklasifikasikan pada saat pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui PKL (“FVTOCI”), dan nilai wajar melalui laba rugi (“FVTPL”).

Financial assets are classified, at initial recognition, and subsequently measured at amortized cost, fair value through OCI (“FVTOCI”), and fair value through profit or loss (“FVTPL”).

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan diklasifikasikan sebagai aset yang diukur dengan biaya diamortisasi. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Group’s financial assets consist of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit classified as financial assets at amortized cost. The Group has no financial assets measured at fair value through profit or loss and other comprehensive income.









20




Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group classifies its financial liabilities as (i) financial liabilities at FVTPL or (ii) financial liabilities measured at amortized cost.

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, pinjaman bank jangka pendek, liabilitas yang masih harus dibayar, utang pihak berelasi, pinjaman bank jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Group’s financial liabilities consist of trade payables, short-term bank loans, accrued liabilities, due to a related party, long-term bank loans and finance lease liabilities classified as financial liabilities at amortized cost. The Group has no financial liabilities measured at fair value through profit or loss.

Sebelum 1 Januari 2020 Before January 1, 2020


Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investments, or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets consist of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit classified as loans and receivables.









21




Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) Before January 1, 2020 (continued)


Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, pinjaman bank jangka pendek, liabilitas yang masih harus dibayar, utang pihak berelasi, pinjaman bank jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

The Group’s financial liabilities consist of trade payables, short-term bank loans, accrued liabilities, due to a related party, long-term bank loans and finance lease liabilities measured at amortized cost.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement



Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal tergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan model bisnis Grup dalam mengelola aset keuangan tersebut. Kecuali untuk piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan dan atau saat Grup menerapkan panduan praktis, pada saat pengakuan awal Grup mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada FVTPL, biaya transaksi. Untuk piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan atau ketika Grup menerapkan panduan praktis, diukur sesuai harga transaksi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 72.

The classification of financial assets at initial recognition depends on the financial asset’s contractual cash flow characteristics and the Group’s business model for managing them. With the exception of trade receivables that do not contain a significant financing component of for which the Group has applied the practical expedient, the Group initially measures a financial asset at its fair value plus, in the case of a financial asset not at FVTPL, transactions costs. Trade receivables that do not contain a significant financing component or which the Group has applied the practical expedient are measured at the transaction price determined under PSAK 72.









22




Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)


i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Agar dapat diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVTOCI, aset keuangan harus memiliki arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Pengujian ini dikenal sebagai solely payment of principal and interest (SPPI) testing dan dilakukan pada tingkat instrumen.

In order for a financial asset to be classified and measured at amortized cost or FVTOCI, it needs to give rise to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding. This assessment is referred to as the solely payments of principal and interest (SPPI) testing and it is performed at instrument level.

Model bisnis Grup dalam mengelola aset keuangan mengacu kepada bagaimana Grup mengelola aset keuangan untuk menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari memperoleh arus kas kontraktual, menjual aset keuangan atau keduanya.

The Group’s business model for managing financial assets refers to how it manages its financial assets in order to generate cash flows. The business model determines whether cash flows will result from collecting contractual cash flows, selling the financial assets, or both.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to buy or sell the asset.

Untuk tujuan pengukuran setelah pengakuan awal, Grup aset keuangan diklasifikasikan sebagai:

For purposes of subsequent measurement, the Group’s financial assets are classified as:

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang)

Financial assets at amortized cost (debt instruments)

Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Grup. Grup mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut dipenuhi:

This category is the most relevant to the Group. The Group measures financial assets at amortized cost if both of the following conditions are met:

Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan

The financial asset is held within a business model with the objective to hold financial assets in order to collect contractual cash flows; and

Persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.









23







Aset keuangan diukur pada biaya

perolehan diamortisasi (instrumen utang) (lanjutan)

Financial assets at amortized cost (debt instruments) (continued)

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi setelah pengakuan awal diukur menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) dan merupakan subjek penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau mengalami penurunan nilai. Aset keuangan Grup pada kategori ini meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan.

Financial assets at amortized cost are subsequently measured using the effective interest rate (“EIR”) method and are subject to impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the asset is derecognized, modified or impaired. The Group’s financial assets at amortized cost consist of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit.


Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVTPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangements results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.









24






ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Grup pengukuran liabilitas keuangan sebagai berikut:

The measurement of the Group’s financial liabilities as:

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Grup. Setelah pengakuan awal, pinjaman diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan PKL hingga liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. Biaya perolehan dimortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskon atau premi pada perolehan awal dan biaya yang merupakan bagian integral dari metode SBE. Amortisasi metode SBE diakui sebagai biaya pendanaan pada laporan laba rugi. Kategori ini umumnya berlaku untuk pinjaman berbunga dan pinjaman lainnya.

This is the category most relevant to the Group. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at cost using the EIR method. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and OCI when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included as finance costs in the statement of profit or loss. This category generally applies to interest-bearing loans and other borrowings.



Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.









25







Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.


Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities measured at amortized cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Finance Costs” in profit or loss. Gains and losses are recognized in profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process. profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process. profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.









26




Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir periode pelaporan.

The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.









27




Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets


Grup mengakui cadangan untuk kerugian kredit ekspektasian (“ECL”) untuk seluruh instrumen utang yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada FVTPL. ECL didasarkan pada perbedaan antara arus kas kontraktual yang tertuang dalam kontrak dan seluruh arus kas yang diharapkan akan diterima Grup, didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal. Arus kas yang diharapkan akan diterima tersebut mencakup arus kas dari penjualan agunan yang dimiliki atau perluasan kredit lainnya yang merupakan bagian integral dari persyaratan kontrak.

The Group recognizes an allowance for expected credit losses (“ECL”) for all debt instruments not held at FVTPL. ECL are based on the difference between the contractual cash flows due in accordance with the contract and all the cash flows that the Group expects to receive, discounted at an approximation of the original effective interest rate. The expected cash flows will include cash flows from the sale of collateral held or other credit enhancements that are integral to the contractual terms.

ECL diakui dalam dua tahap. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, ECL disediakan untuk kerugian kredit dari default yang mungkin terjadi dalam waktu 12 bulan (ECL 12 bulan). Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang mengalami peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, penyisihan kerugian dilakukan sepanjang sisa umurnya, terlepas dari waktu terjadinya default (sepanjang umur ECL).

ECL are recognized in two stages. For credit exposures for which there has not been a significant increase in credit risk since initial recognition, ECL are provided for credit losses that result from default events that are possible within the next 12-months (a 12-month ECL). For those credit exposures for which there has been a significant increase in credit risk since initial recognition, a loss allowance is required for credit losses expected over the remaining life of the exposure, irrespective of the timing of the default (a lifetime ECL).

Untuk piutang usaha, Grup menerapkan panduan praktis dalam menghitung ECL. Oleh karena itu, Grup tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur penyisihan kerugian sejumlah ECL sepanjang umur setiap tanggal pelaporan. Grup telah membentuk matriks provisi yang didasarkan pada data historis kerugian kredit, disesuaikan dengan faktor-faktor perkiraan masa depan (forward-looking) khusus terkait pelanggan dan lingkungan ekonomi.

For trade receivables, the Group applies a simplified approach in calculating ECL. Therefore, the Group does not track changes in credit risk, but instead recognizes a loss allowance based on lifetime ECL at each reporting date. The Group has established a provision matrix that is based on its historical credit loss experience, adjusted for forward-looking factors specific to the debtors and the economic environment.

Grup mempertimbangkan aset keuangan memenuhi definisi default ketika telah menunggak lebih dari satu tahun. Namun, dalam kasus-kasus tertentu, Grup juga dapat menganggap aset keuangan dalam keadaan default ketika informasi internal atau eksternal menunjukkan bahwa Grup tidak mungkin menerima arus kas kontraktual secara penuh tanpa melakukan perluasan persyaratan kredit. Piutang usaha dihapusbukukan ketika kecil kemungkinan untuk memulihkan arus kas kontraktual, setelah semua upaya penagihan telah dilakukan dan telah sepenuhnya dilakukan penyisihan.

The Group considers a financial asset in default when contractual payments are one year past due. However, in certain cases, the Group may also consider a financial asset to be in default when internal or external information indicates that the Group is unlikely to receive the outstanding contractual amounts in full before taking into account any credit enhancements held by the Group. Trade receivables is written off when there is low possibility of recovering the contractual cash flow, after all collection efforts have been done and have been fully provided for allowance.









28




Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)


Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Financial assets carried at amortized cost

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.









29






Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan and receivables has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit or loss.









30






Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Financial assets carried at amortized cost (continued)

Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.

Penghentian Pengakuan Derecognition


Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(a) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or

(b) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(b) the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.









31




Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)


Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.


Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.









32




Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

h. Kas dan Bank h. Cash on Hand and in Banks

Kas dan bank terdiri dari saldo kas dan bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash on hand and in banks consist of cash on hand and in banks which are not pledged as collateral or restricted in use.

Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan bank terdiri dari kas dan bank dan cerukan.

For purposes of consolidated statements of cash flows, cash on hand and in banks consist of cash on hand and in banks and bank overdrafts.

Dalam laporan posisi keuangan kosolidasian, cerukan disajikan sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.

In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang, yang terdiri dari semua biaya pembelian dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Penyisihan untuk persediaan usang dan/atau penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.

Cost is determined using the weighted-average method, which comprises all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and/or decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and estimated cost necessary to make the sale.









33



j. Beban Dibayar Dimuka j. Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi sesuai masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

k. Aset Tetap k. Fixed Assets

Grup memilih model biaya sebagai kebijakan

akuntansi pengukuran aset tetap. The Group chooses the cost model as a

measurement of its fixed assets accounting policy.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed asset, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income as incurred.

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan

dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is highly probable the title of lands rights can be renewed/extended upon expiration.

Setelah penerapan PSAK 73, Grup menganalisa fakta dan keadaan untuk masing-masing jenis hak atas tanah dalam menentukan akuntansi untuk masing-masing hak atas tanah tersebut sehingga dapat merepresentasikan dengan tepat suatu kejadian atau transaksi ekonomik yang mendasarinya. Jika hak atas tanah tersebut tidak mengalihkan pengendalian atas aset pendasar kepada Grup, melainkan mengalihkan hak untuk menggunakan aset pendasar, Grup menerapkan perlakuan akuntansi atas transaksi tersebut sebagai sewa berdasarkan PSAK 73, “Sewa”. Jika hak atas tanah secara substansi menyerupai pembelian tanah, maka Grup menerapkan PSAK 16 “Aset tetap”.

Upon adoption of PSAK 73, the Group analyzes the facts and circumstances for each type of land rights in determining the accounting for each of these lland rights so that it can accurately represent an underlying economic event or transaction. If the land rights do not transfer control of the underlying assets to the Group, but gives the rights to use the underlying assets, the Group applies the accounting treatment of these transactions as leases under PSAK 73, “Leases”. If land rights are substantially similar to land purchases, the Group applies PSAK 16, “Property, plant and equipment”.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam

bentuk Hak Guna Bangunan ("HGB") yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun "Aset Tetap" dan tidak diamortisasi. Biaya legal yang dikeluarkan untuk pengurusan perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

The legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (”HGB") incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under "Fixed Assets" account and not amortized. The legal cost inccured to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights' legal life or land's economic life.









34



k. Aset Tetap (lanjutan) k. Fixed Assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat atas aset adalah sebagai berikut:

Depreciation is computed using straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Persentase/ Tahun/Years Percentage

Bangunan 20 5% Buildings Mesin 10 10% Machines Peralatan 5 20% Equipment Kendaraan 5 20% Vehicles

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari ‘’Aset Tetap’’ dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya akan dipindahkan ke akun aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

Construction in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap akan direviu dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.

The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed at each financial year end and adjusted prospectively if necessary.

l. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan l. Impairment of Non-financial Asset

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (seperti aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting year-end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.









35



m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expense Recognition

Grup menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” efektif mulai 1 Januari 2020.

The Group applied PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customer” effective beginning January 1, 2020.

PSAK 72 menetapkan satu model komprehensif untuk digunakan entitas dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pada saat berlaku efektif, PSAK 72 akan menggantikan panduan pengakuan pendapatan saat ini termasuk PSAK 23, “Pendapatan”, PSAK 34, “Kontrak Konstruksi” dan interpretasi terkait.

PSAK 72 established a single comprehensive model for entities to use in accounting for revenue arising from contracts with customers. PSAK 72 will supersede the current revenue recognition guidance including PSAK 23, “Revenue”, PSAK 34, “Construction Contracts” and the related interpretations when it becomes effective.

Prinsip utama PSAK 72 adalah bahwa entitas harus mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dalam jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran dengan barang atau jasa tersebut. Secara khusus, Standar memperkenalkan pendekatan 5 langkah untuk pengakuan pendapatan:

The core principle of PSAK 72 is that an entity should recognise revenue to depict the transfer or promised goods or services to customers in an amount that reflects the consideration to which the entity expects to be entitled in exchange for those goods or services. Specifically, the Standards introduces a 5-step approach to revenue recognition:

Langkah 1: Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan

Step 1: Identify the contract(s) with a customer

Langkah 2: Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak

Step 2: Identify the performance obligations in the contract

Langkah 3: Menentukan harga transaksi Step 3: Determine the transaction price Langkah 4: Mengalokasikan harga

transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan dalam kontrak

Step 4: Allocate the transaction price to the performance obligations in the contract

Langkah 5: Mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas telah memenuhi kewajiban pelaksanaan

Step 5: Recognise revenue when (or as) the entity satisfies a performance obligation

Berdasarkan PSAK 72, entitas mengakui pendapatan ketika (atau pada saat) kewajiban pelaksanaan terpenuhi, yaitu ketika pengendalian barang atau jasa yang mendasari kewajiban pelaksanaan tertentu dialihkan ke pelanggan.

Under PSAK 72, an entity recognizes revenue when (or as) a performance obligation is satisfied, i.e. when ‘control’ of the goods or services underlying the particular performance obligation is transferred to the customer.

Penerapan PSAK 72 tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan saat ini atau sebelumnya.

The adoption of PSAK 72 has no material impact on the amounts reported for the current or previous financial periods.


Pendapatan diukur berdasarkan imbalan yang Grup perkirakan menjadi haknya dalam kontrak dengan pelanggan dan tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga. Grup mengakui pendapatan ketika mengalihkan pengendalian barang atau jasa kepada pelanggan

Revenue is measured based on the consideration to which the Group expects to be entitled in a contract with a customer and excludes amounts collected on behalf of third parties. The Group recognizes revenue when it transfers control of a product or service to a customer.









36



m. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) m. Revenue and Expense Recognition

(continued)


Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup mengevaluasi pengakuan pendapatan dengan kriteria tertentu dalam rangka untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup telah menyimpulkan bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan. Kriteria khusus pengakuan berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan dan beban diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements. The following specific recognition criteria must also be met before revenue and expense are recognized:

- Pendapatan dari penjualan luar negeri (ekspor) diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point);

- Revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point);

- Penghasilan bunga diakui sesuai terjadinya; dan

- Interest income is recognized when earned; and

- Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.

- Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

n. Imbalan Kerja n. Employee Benefits

Grup mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”). Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.

The Group recognized unfunded employee benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). The Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits". The revised PSAK, among others, removes the corridor mechanism, stipulates that all past service costs are recognized and requires certain additional disclosures.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), perhitungan estimasi beban dan liabilitas imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.

Under PSAK No. 24 (Revised 2013), the calculation of estimated employee benefits expense and liabilities under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, terdiri dari:

Remeasurement on net defined benefit liability (asset), which is recognized as other comprehensive income, consists of:

i. Keuntungan dan kerugian aktuarial; i. Actuarial gains and losses; ii. Imbal hasil atas aset program, tidak

termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto liabilitas (aset); dan

ii. Return on program asset, excluding the amount included in liabilities (asset) net interest; and

iii. Setiap perubahan dampak batas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset).

iii. Every changes in asset ceiling, excluding the amount included in liabilities (asset) net interest.









37



n. Imbalan Kerja (lanjutan) n. Employee Benefits (continued)

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya.

Remeasurement on net defined benefit liabilities (asset), which is recognized as other comprehensive income will not be reclassified subsequently to profit or loss in the next period.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian sebelumnya dan perubahan asumsi aktuaria dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas pada penghasilan komprehensif lainnya pada tahun di mana terjadinya perubahan tersebut.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in year in which they arise.

Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.

o. Pajak Penghasilan o. Income Tax

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah

dari pajak penghasilan badan yang terhutang saat ini dan pajak tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax. Income tax is recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Pajak kini Current tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used as a basis for computation are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting dates between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting dates.









38



o. Pajak Penghasilan (lanjutan) o. Income Tax (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan laba kena pajak akan tersedia di tahun-tahun mendatang sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinan perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang diperkirakan.

Deferred tax assets and liabilites are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiary, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatatnya disesuaikan berdasarkan ketersediaan laba kena pajak di masa mendatang.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at each reporting date and adjusted based on availability of future taxable income.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilites are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited directly to equity.

p. Sewa p. Leases

Grup menerapkan PSAK 73, “Sewa” efektif mulai 1 Januari 2020.

The Group applied PSAK 73, “Leases” effective beginning January 1, 2020.

Perubahan dalam definisi sewa terutama terkait dengan konsep kontrol. PSAK 73 menentukan suatu kontrak mengandung sewa apabila pelanggan memiliki hak untuk mengendalikan penggunaan aset yang diidentifikasi untuk periode waktu tertentu.

The change in definition of a lease mainly relates to the concept of control. PSAK 73 determines whether a contract contains a lease on the basis of whether the customer has the right to control the use of an identified asset for a period of time.









39



p. Sewa (lanjutan) p. Leases (continued)

PSAK 73 mensyaratkan penyewa untuk mengakui sebagian besar sewa pada neraca. Standar ini mencakup dua pengecualian pengakuan untuk penyewa - sewa aset 'bernilai rendah' dan sewa jangka pendek. Pada tanggal dimulainya sewa, penyewa akan mengakui liabilitas untuk melakukan pembayaran sewa (liabilitas sewa) dan aset yang mewakili hak untuk menggunakan aset pendasar selama masa sewa (aset hak-guna). Penyewa akan diminta untuk secara terpisah mengakui beban bunga atas liabilitas sewa dan biaya penyusutan atas aset hak-guna.

PSAK 73 requires lessees to recognise most leases on balance sheets. The standard includes two recognition exemptions for lessees - leases of ‘low value’ assets and short-term leases. At commencement date of a lease, a lessee will recognise a liability to make a lease payment (the lease liability) and an asset representing the right to use the underlying asset during the lease term (the right-of-use asset). Lessees will be required to separately recognise the interest expense on the lease liability and the depreciation expense on the right-of-use asset.

Aset hak-guna awalnya diukur pada biaya perolehan dan kemudian diukur pada biaya perolehan (tunduk pada pengecualian tertentu) dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai, disesuaikan untuk setiap pengukuran kembali liabilitas sewa. Liabilitas sewa awalnya diukur pada nilai kini dari pembayaran sewa yang belum dibayarkan pada tanggal tersebut. Selanjutnya, liabilitas sewa disesuaikan antara lain dengan pembayaran bunga dan sewa, serta dampak modifikasi sewa. Dengan demikian, klasifikasi arus kas juga akan terpengaruh sebagai pembayaran sewa operasi berdasarkan PSAK 30 disajikan sebagai arus kas operasi; sedangkan berdasarkan model PSAK 73, pembayaran sewa akan dibagi menjadi bagian pokok dan bagian bunga yang akan disajikan masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan operasi.

The right-of-use asset is initially measured at cost and subsequently measured at cost (subject to certain exceptions) less accumulated depreciation and impairment losses, adjusted for any remeasurement of the lease liability. The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at that date. Subsequently, the lease liability is adjusted for interest and lease payment, as well as the impact of lease modifications, amongst others. Furthermore, the classification of cash flows will also be affected as operating lease payments under PSAK 30 are presented as operating cash flows; whereas under the PSAK 73 model, the lease payments will be split into a principal and an interest portion which will be presented as financing and operating cash flows respectively.

Berbeda dengan akuntansi penyewa, PSAK 73 secara substansial meneruskan persyaratan akuntansi pesewa dalam PSAK 30, dan tetap mensyaratkan pesewa untuk mengklasifikasikan sewa baik sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan.

In contrast to lessee accounting, PSAK 73 substantially carries forward the lessor accounting requirements in PSAK 30, and continues to require a lessor to classify a lease either as an operating lease or a finance lease.

Penerapan PSAK 73 tidak memberikan pengaruh yang material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK 73 had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements.









40





Sebagai lessee As lessee

Grup menilai apakah sebuah kontrak mengandung sewa, pada tanggal insepsi kontrak. Grup mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terkait sehubungan dengan seluruh kesepakatan sewa di mana Grup merupakan penyewa, kecuali untuk sewa jangka pendek (yang didefinisikan sebagai sewa yang memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang) dan sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah. Untuk sewa-sewa tersebut, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban operasi secara garis lurus selama masa sewa kecuali dasar sistematis lainnya lebih merepresentasikan pola konsumsi manfaat penyewa dari aset sewa.

The Group assesses whether a contract is contains a lease, at the inception date of the contract. The Group recognizes a right-of-use asset and a corresponding lease liability with respect to all lease arrangements in which it is the lessee, except for short-term leases (defined as leases with a lease term of 12 months or less) and leases of low value assets. For these leases, the Group recognizes the lease payments as an operating expense on a straight-line basis over the term of the lease unless another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased assets are consumed.

Liabilitas sewa awalnya diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayarkan pada tanggal permulaan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa. Jika suku bunga ini tidak dapat ditentukan, Grup menggunakan suku bunga pinjaman inkremental khusus untuk penyewa.

The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at the commencement date, discounted by using the rate implicit in the lease. If this rate cannot be readily determined, the Group uses the incremental borrowing rate specific to the lessee.

Pembayaran sewa yang diperhitungkan dalam pengukuran liabilitas sewa terdiri atas:

Lease payments included in the measurement of the lease liability comprise:

pembayaran sewa tetap (termasuk pembayaran tetap secara substansi), dikurangi insentif sewa;

fixed lease payments (including in-substance fixed payments), less any lease incentives;

pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan;

variable lease payments that depend on an index or rate, initially measured using the index or rate at the commencement date;

jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam jaminan nilai residual;

the amount expected to be payable by the lessee under residual value guarantees;

harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut; dan

the exercise price of purchase options, if the lessee is reasonably certain to exercise the options; and

pembayaran penalty atas penghentian sewa, jika masa sewa merefleksikan penyewa mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.

payments of penalties for terminating the lease, if the lease term reflects the exercise of an option to terminate the lease.


Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.









41





Sebagai lessee As lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat ekonomi aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

q. Provisi dan Kontinjensi q. Provisions and Contingencies

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara handal.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajiban tersebut kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan kecuali jika kemungkinan akan terjadinya arus kas keluar berkaitan dengan kewajiban tersebut sangat kecil.

Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements, but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.

Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan apabila kemungkinan diperolehnya manfaat ekonomis tersebut cukup besar.

Contingent assets are not recognized in the financial statements, but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.

r. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan r. Events After Reporting Date

Peristiwa setelah akhir tahun yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal pelaporan (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.

Post year-end events that need adjustments and provide additional information about the Company and Subsidiary’s position at the reporting date (adjusting event) are reflected in the consolidated financial statements.

Peristiwa setelah akhir tahun yang tidak memerlukan penyesuaian diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian apabila material.

Any post year-end event that is not an adjusting event is disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.









42



s. Laba per Saham s. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

kepa

Basic earnings per share amounts are computed by dividing the income for the year attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2020 and 2019, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehesive income.

t. Segmen Operasi t. Operating Segment

Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan layanan (segmen usaha), maupun dalam menyediakan layanan dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain services (business segment), or in providing services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen yang dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the chief operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.

Segmen pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas termasuk komponen-komponen yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated as part of the consolidation process.

u. Perubahan pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK")

u. Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”)

Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

On January 1, 2020, the Group adopted new and revised statements of financial accounting standards (“PSAK”) and interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.









43



u. Perubahan pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") (lanjutan)

u. Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (continued)

Penerapan dari standar dan interpretasi baru dan revisi berikut yang relevan dengan Grup tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

The adoption of these new and revised standards and interpretation that are relevant to the Group did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years:

- Penyesuaian Tahunan PSAK 1 -

“Penyajian Laporan Keuangan”’ - Annual Improvement PSAK 1 -

“Presentation of Financial Statements”;

- Amandemen PSAK 1 - “Penyajian Laporan Keuangan”;

- Amendment PSAK 1 - “Presentation of Financial Statements”;

- Amandemen PSAK 25 - “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”;

- Amendment PSAK 25 - “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”;

- ISAK 36, “Interaksi antara Ketentuan mengenai Hak atas Tanah dalam PSAK 16, Aset Tetap, dan PSAK 73, Sewa”; dan

- ISAK 36, “Interaction between Provisions regarding Land Rights in PSAK 16, Property, Plant and Equipment, and PSAK 73, Leases”; and

- Amandemen PSAK 71 - “Instrumen Keuangan: tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”.

- Amendment PSAK 71 - “Financial Instrument: about Acceleration of Repayment Feature with Negative Compensation.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting dates. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:









44

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 (mulai 1 Januari 2020) dan PSAK 55 (sebelum 1 Januari 2020) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 2g.

The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71 (from January 1, 2020) and PSAK 55 (before January 1, 2020). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies as disclosed in Note 2g.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Grup beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari. Perusahaan dan Anaknya menetapkan Dolar AS sebagai mata uang fungsionalnya, dimana mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang adalah Dolar AS.

The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the Group operates. The management considered the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services and other indicators in determining the currency that most faithfully represent the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. The Company and its Subsidiary determine US Dollar as their functional currency, as the currency which mainly influences sales prices for its goods is US Dollar.

Kelangsungan Usaha Going Concern

Manajemen Grup telah melakukan penilaian terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan menilai keyakinan bahwa Grup memiliki sumber daya untuk melanjutkan bisnis di masa mendatang. Selain itu, manajemen menilai tidak adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan signifikan terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan dilanjutkan untuk disusun atas basis kelangsungan usaha. Rincian terkait masalah ini diungkapkan dalam Catatan 31.

The Group’s management has made an assessment of the Group’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Group has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Group’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. Details related to this matter are disclosed in Note 31.

Penilaian model bisnis Business model assessment

Klasifikasi dan pengukuran aset keuangan bergantung pada hasil ‘semata dari pembayaran pokok dan bunga’ (”SPPI”) dan uji model bisnis. Grup menentukan model bisnis pada tingkat yang mencerminkan bagaimana kelompok aset keuangan dikelola bersama untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Penilaian ini mencakup penilaian yang mencerminkan semua bukti yang relevan termasuk bagaimana kinerja aset dievaluasi dan kinerjanya diukur, risiko yang memengaruhi kinerja aset dan bagaimana hal ini dikelola dan bagaimana

Classification and measurement of financial assets depends on the results of the SPPI and the business model. The Group determines the business model at a level that reflects how groups of financial assets are managed together to achieve a particular business objective. This assessment includes judgement reflecting all relevant evidence including how the performance of the assets is evaluated and their performance measured, the risks that affect the performance of the assets and how these are managed and how









45



Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penilaian model bisnis (lanjutan) Business model assessment (continued)

manajer aset diberi kompensasi. Grup memantau aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain yang dihentikan pengakuannya sebelum jatuh tempo untuk memahami alasan pelepasannya dan apakah alasan tersebut konsisten dengan tujuan bisnis di mana aset tersebut dimiliki. Pemantauan adalah bagian dari penilaian berkelanjutan Grup atas apakah model bisnis di mana aset keuangan yang tersisa dimiliki tetap sesuai dan jika tidak sesuai apakah telah terjadi perubahan dalam model bisnis dan dengan demikian terdapat perubahan prospektif terhadap klasifikasi aset keuangan tersebut. Tidak ada perubahan yang diperlukan selama periode yang disajikan.

the managers of the assets are compensated. The Group monitors financial assets measured at amortized cost or fair value through other comprehensive income that are derecognized prior to their maturity to understand the reason for their disposal and whether the reasons are consistent with the objective of the business for which the asset was held. Monitoring is part of the Group’s continuous assessment of whether the business model for which the remaining financial assets are held continues to be appropriate and if it is not appropriate whether there has been a change in business model and so a prospective change to the classification of those assets. No such changes were required during the periods presented.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan biaya liabilitas imbalan kerja Grup

bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung dibebankan atau dikreditkan dalam ekuitas melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya. Meskipun Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2n dan 18.

The determination of the Group’s cost for employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn- over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2n and 18.









46



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis dan Nilai Sisa

Aset Tetap Estimated Useful Lives and Residual Values of

Fixed Assets Masa manfaat dan nilai sisa setiap aset tetap Grup

ditentukan berdasarkan masa kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat dan nilai sisa setiap aset ditelaah secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis atau komersial dan hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life and residual value of each item of the Group’s fixed assets are estimated based on the period over which the assets is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life and residual value of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible however, the future results of operations could be materially affected by changes in amount and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat dan nilai residu aset

tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11.

A change in the estimated useful life and residual value of any item of fixed assets would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying value of fixed assets. The carrying amounts of fixed assets are disclosed in Note 11.

Instrumen Keuangan Financial Instruments Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu

berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba rugi komprehensif konsolidasian Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2g dan 25.

The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair value of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s consolidated comprehensive income. Further details are disclosed in Notes 2g and 25.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.









47

4. AKUISISI ENTITAS ANAK 4. ACQUISITION OF SUBSIDIARY Pada tahun 2017, Perusahaan mengakuisisi PT Tri

Mitra Makmur (TMM), yang pada dasarnya bergerak pada industri yang sama dengan Perusahaan dan juga dimiliki dan dikendalikan oleh Soesilo Soebardjo, sebagai bagian dari restrukturisasi dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

In 2017, the Company acquired PT Tri Mitra Makmur (TMM), which is operated on the same industry with the Company and was also owned and controlled by Soesilo Soebardjo, as part of restructuring for Initial Public Offering.

Sesuai dengan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 36 pada tanggal 7 Desember 2017, pemegang saham TMM menyetujui untuk menerbitkan 100.000.000 lembar saham baru kepada Perusahaan senilai Rp100.000.000.000 (AS$7.378.985). Perusahaan melakukan pembayaran secara kas kepada TMM sebesar Rp100.000.000.000 (AS$7.378.985). Selanjutnya, sesuai dengan Akta Notaris No. 44 pada tanggal 8 Desember 2017, dari Notaris yang sama, pemegang saham TMM, Soesilo Soebardjo dan Hirawan Tedjokoesoemo, menjual 84.365.999 lembar saham kepada Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp84.365.990.000 (AS$6.891.452). Perusahaan melakukan pembayaran secara kas untuk harga pembelian sebesar Rp88.584.289.500 (AS$6.536.621).

Based on Notarial Deed No. 36 of Yulia, S.H. dated December 7, 2017, TMM shareholders approved to issue 100,000,000 new shares to the Company with nominal amount of Rp100,000,000,000 (US$7,378,985). The Company paid TMM through cash for an amount of Rp100,000,000,000 (US$7,378,985). Furthermore, based on Notarial Deed No. 44 of the same Notary, dated December 8, 2017, the shareholders of TMM, Soesilo Soebardjo and Hirawan Tedjokoesoemo, sold 84,365,999 shares to the Company, which has a nominal amount of Rp84,365,990,000 (US$6,891,452). The Company paid the shareholders through cash for the purchase price of Rp88,584,289,500 (US$6,536,621).

Berdasarkan keterangan di atas, kepemilikan Perusahaan di TMM menjadi 100%.

As a result of the above, the Company’s ownership in TMM became 100%.

Transaksi akuisisi dicatat sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan.

The acquisition above is considered as restructuring transaction between entities under common control. In accordance with PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations of Entities Under Common Control”, the restructuring was treated under the pooling of interest method.

Selisih antara harga beli dan nilai aset bersih yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari “Tambahan modal disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2017. Perhitungan dari selisih akuisisi untuk entitas sepengendali adalah sebagai berikut:

The difference between the purchase price and the net asset value acquired, was recorded as part of “Additional paid-in capital” account in the 2017 consolidated statement of financial position. The computation of the difference in the acquisition of business for entities under common control is as follows:

2017

Nilai perolehan 13.915.606 Purchase price Nilai aset bersih yang diakuisisi (21.873.491) Carrying value of net assets acquired

Difference in value arising from Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions of entitas sepengendali (7.957.885) entities under common control

Jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih:

Recognized amounts of identifiable assets acquired and liabilities assumed:

Nilai tercatat/ Carrying value

Aset lancar 60.027.751 Current assets Aset tidak lancar 21.653.789 Noncurrent assets Liabiitas jangka pendek (54.090.565) Current liabilities Liabilitas jangka panjang (5.717.484) Noncurrent liabilities

Total aset teridentifikasi neto 21.873.491 Total identifiable net assets









48

5. KAS DAN BANK 5. CASH ON HAND AND IN BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2020 2019

Kas Cash on hand Rupiah 257.975 40.748 Rupiah Dolar AS 59.679 13.612 US Dollar Yen Jepang 1.394 916 Japanese Yen Baht Thailand 1.229 340 Thailand Baht Dolar Singapura 57 56 Singapore Dollar Dolar Hongkong 4 4 Hongkong Dollar

Sub-total kas 320.338 55.676 Sub-total cash on hand

Kas di bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk 1.075.914 236.633 PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 606.713 974.403 (Persero) Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 289.347 157.517 Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 180.520 182.040 Indonesia Tbk PT Bank BTPN Tbk 169.258 - PT Bank BTPN Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 38.291 959.102 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indonesia Eximbank 32.667 90.482 Indonesia Eximbank PT Bank QNB Indonesia Tbk 23.982 1.301.589 PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk 9.396 7.538 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank HSBC Indonesia 5.681 144.063 PT Bank HSBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia 4.867 5.397 PT Bank DBS Indonesia PT Bank UOB Indonesia 1.925 1.960 PT Bank UOB Indonesia Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 153.122 Company Limited Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 313.330 158.287 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 59.252 35.580 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 42.174 30.867 Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk 19.716 36.160 PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 17.423 - PT Bank SinarmasTbk PT Bank Central Asia Tbk 15.626 20.689 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 11.003 3.483 PT Bank Permata Tbk PT Bank BTPN Tbk 5.523 - PT Bank BTPN Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 4.512 5.944 Indonesia Tbk PT Bank HSBC Indonesia 4.125 - PT Bank HSBC Indonesia PT Bank UOB Indonesia 1.934 2.060 PT Bank UOB Indonesia PT Bank DBS Indonesia 942 1.026 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Victoria International Tbk 88 - PT Bank Victoria International Tbk Indonesia Eximbank 22 1.087 Indonesia Eximbank Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 6.803 Company Limited Dolar Kanada Canadian Dollar PT Bank HSBC Indonesia 8.135 8.021 PT Bank HSBC Indonesia Euro Euro Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 876 Company Limited

Sub-total kas di bank 2.942.366 4.524.729 Sub-total cash in banks

Total kas dan bank 3.262.704 4.580.405 Total cash on hand and in banks









49

5. KAS DAN BANK (lanjutan) 5. CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat kas di bank yang tidak dapat digunakan oleh Grup kecuali kas dan bank yang disajikan pada Catatan 10.

As of December 31, 2020 and 2019, the Group has no cash in banks restricted for use except for cash in banks disclosed in Note 10.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables by customers are as follows:

2020 2019

Pihak ketiga Third parties C.P. Food Products, Inc. 9.802.801 3.577.512 C.P. Food Products, Inc. AEL Seafood Enterprises, LLC 4.427.059 1.220.704 AEL Seafood Enterprises, LLC Eastern Fish Co., LLC 3.379.301 - Eastern Fish Co., LLC Maruha Nichiro Corporation 1.102.168 1.919.125 Maruha Nichiro Corporation Sea World, LLC 1.002.815 1.709.986 Sea World, LLC Lawrence Wholesale, LLC 861.201 1.409.300 Lawrence Wholesale, LLC Marubeni Corporation 673.892 1.477.974 Marubeni Corporation Chicken of the Sea Frozen Foods 638.080 1.374.055 Chicken of the Sea Frozen Foods Arista Industries, Inc. 584.942 450.168 Arista Industries, Inc. Kohyo Co., Ltd. 554.782 452.337 Kohyo Co., Ltd. Ocean Bistro Corporation 232.844 106.720 Ocean Bistro Corporation Central Seaway Company Inc. 222.102 224.803 Central Seaway Company Inc. Kyokuyo Co., Ltd. 82.080 427.241 Kyokuyo Co., Ltd. Blue Sea Products, LLC - 3.193.367 Blue Sea Products, LLC Limson Trading, Inc. - 1.249.201 Limson Trading, Inc. Sunnyvale Seafood Corporation - 1.093.293 Sunnyvale Seafood Corporation Terra Sea Trading, LLC - 569.600 Terra Sea Trading, LLC World Wide Seafood Products, LLC - 520.200 World Wide Seafood Products, LLC Matsuoka Co., Ltd. - 391.014 Matsuoka Co., Ltd. Sea Port Products Corporation - 311.880 Sea Port Products Corporation Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah AS$200.000) 596.741 400.022 US$200,000)

Total 24.160.808 22.078.502 Total

Rincian berdasarkan mata uang piutang usaha adalah sebagai berikut:

Details by currency on trade receivables are as follows:

2020 2019

Dolar AS 24.145.008 22.077.974 US Dollar Rupiah 15.800 528 Rupiah

Total 24.160.808 22.078.502 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan konsentrasi pembeli adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables based on customers concentration as follows:

2020 2019

Amerika 21.151.144 17.186.390 America Asia 3.009.664 4.892.112 Asia

Total 24.160.808 22.078.502 Total









50

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables by aging are as follows:

2020 2019

Belum jatuh tempo 24.145.008 22.000.658 Not yet due Jatuh tempo: Due: Sampai dengan 30 hari 15.800 77.844 Up to 30 days

Total 24.160.808 22.078.502 Total

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, Bangkok Bank Public Company Limited and PT Bank HSBC Indonesia (Catatan 16).

As of December 31, 2020 and 2019, trade receivables are pledged as collaterals for the bank loans obtained from PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, Bangkok Bank Public Company Limited and PT Bank HSBC Indonesia (Note 16).

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, dapat ditagih sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai piutang usaha.

Management is of the opinion that all trade receivables as of December 31, 2020 and 2019, are fully collectible, therefore, no allowance for impairment of trade receivables is required.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2020 2019

Bahan baku Raw materials Mentah beku 101.817.195 100.878.313 Raw frozen Barang dalam perjalanan 217.227 1.670.971 Goods in transit Barang jadi 63.874.905 48.338.884 Finished goods Barang dalam proses 1.471.055 2.126.448 Work in process Bahan pembantu Supporting materials Bahan pembungkus 1.122.784 1.273.064 Packaging materials Bahan kimia 687.887 653.185 Chemicals Tepung koromo 501.297 487.373 Coromo flour Label dan stiker 102.089 138.298 Label and stickers Solar 27.004 26.561 Solar Bahan percetakan 19.367 25.578 Printing supplies Bahan laboratorium 17.896 28.208 Laboratorium supplies Perlengkapan kerja dan teknik 16.142 29.281 Work and technical supplies Lain-lain 27.304 34.965 Others

Total 169.902.152 155.711.129 Total









51

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, persediaan Grup diasuransikan terhadap risiko gempa bumi dan risiko lainnya dari PT Asuransi Wahana Tata, PT Lippo General Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar AS$335.584.598 dan Rp65.000.000.000 yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan yang mungkin timbul atas risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2020 and 2019, the Group's inventories are insured against earthquake and other risks from PT Asuransi Wahana Tata, PT Lippo General Insurance Tbk and PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, third parties, with the sum insured of US$335,584,598 and Rp65,000,000,000, respectively, which the management believes is adequate to cover possible losses on such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Persediaan Grup digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank dari PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, Bangkok Bank Public Company Limited dan PT Bank HSBC Indonesia (Catatan 16).

As of December 31, 2020 and 2019, the Group's inventories are pledged as collaterals for the bank loans obtained from PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, Bangkok Bank Public Company Limited and PT Bank HSBC Indonesia (Note 16).

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, mendekati nilai realisasi neto-nya.

Management is of the opinion that the carrying amount of inventories as of December 31, 2020 and 2019, approximates its net realizable value.

8. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 8. ADVANCE PAYMENTS FOR PURCHASE OF

FIXED ASSETS

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup membayar uang muka untuk pembelian aset tetap. Rincian dari uang muka tersebut adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the Group made advances for the purchase of fixed assets. Details of such advances are as follows:

2020 2019

Pihak ketiga Third parties Mesin 82.239 53.085 Machines Peralatan pabrik 4.593 - Factory equipment

Total 86.832 53.085 Total

9. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

Rincian uang muka dan beban dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

The details of advances and prepaid expenses are as follows:

2020 2019

Uang muka Advances Pembelian bahan baku 384.108 350.218 Purchase of raw materials Pembelian bahan pembantu 80.594 - Purchase of indirect materials Biaya kantor 17.524 506.918 Office expenses Biaya ekspor 4.370 2.810 Export expenses

Sub-total 486.596 859.946 Sub-total









52

9. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)

9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES (continued)

2020 2019

Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Asuransi 219.362 191.532 Insurance Sertifikasi 2.617 - Certification Lisensi 884 - License Lain-lain 27.144 1.719 Others

Sub-total 250.007 193.251 Sub-total

Total 736.603 1.053.197 Total

10. KAS DI BANK DAN DEPOSITO BERJANGKA

YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 10. RESTRICTED CASH IN BANKS AND TIME

DEPOSITS


Kas di bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties PT Bank QNB Indonesia Tbk 2.500.000 2.500.000 PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.077.482 2.579.486 Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk 135.000 635.000 PT Bank Permata Tbk Deposito berjangka Time deposits Pihak ketiga Third parties PT Bank Permata Tbk 4.237.362 1.100.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank BTPN Tbk 333.546 - PT Bank BTPN Tbk Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 2.676.065 Company Limited

Total 9.283.390 9.490.551 Total

Kas yang dibatasi penggunaannya terkait kas di bank yang merupakan jaminan untuk pinjaman jangka pendek dari PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank Permata Tbk (Catatan 16).

Restricted cash in banks pertains to cash in banks which were pledged as collaterals for the short-term bank loans obtained from PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk and PT Bank Permata Tbk (Note 16).

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito dengan jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan yang ditempatkan di PT Bank BTPN Tbk dan PT Bank Permata Tbk memperoleh bunga masing-masing sebesar 1% dan 3% per tahun (Catatan 16).

Restricted time deposits pertains to time deposit with 1 month and 3 months maturity placed at PT Bank BTPN Tbk and PT Bank Permata Tbk earns interest at 1% and 3%, respectively, per annum (Note 16).









53

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:

The details and movements of fixed assets are as follows:

2020

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost Kepemilikan langsung Direct ownership

Tanah 4.060.466 694 - - 4.061.160 Land Bangunan 12.962.026 56.826 - - 13.018.852 Buildings Mesin 34.366.159 499.706 - (509.660) 34.356.205 Machines Peralatan 3.012.275 123.096 - 509.660 3.645.031 Equipment Kendaraan 457.157 7.031 - 120.888 585.076 Vehicles Aset dalam penyelesaian 33.729 1.607.545 - - 1.641.274 Construction in progress

Aset sewaan Leased asset Kendaraan 222.345 - - (120.888) 101.457 Vehicles

Sub-total 55.114.157 2.294.898 - - 57.409.055 Sub-total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 2.481.772 637.299 - - 3.119.071 Buildings Mesin 8.057.808 3.219.009 - - 11.276.817 Machines Peralatan 2.113.787 445.214 - - 2.559.001 Equipment Kendaraan 450.091 23.897 - 63.869 537.857 Vehicles

Aset sewaan Leased asset Kendaraan 61.700 25.842 - (63.869) 23.673 Vehicles

Sub-total 13.165.158 4.351.261 - - 17.516.419 Sub-total

Nilai Tercatat 41.948.999 39.892.636 Carrying Value

2019

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost Kepemilikan langsung Direct ownership

Tanah 3.622.318 438.148 - - 4.060.466 Land Bangunan 10.762.861 2.199.165 - - 12.962.026 Buildings Mesin 27.276.966 7.144.357 7.630 (47.534) 34.366.159 Machines Peralatan 2.737.856 227.700 815 47.534 3.012.275 Equipment Kendaraan 457.157 - - - 457.157 Vehicles Aset dalam penyelesaian - 33.729 - - 33.729 Construction in progress

Aset sewaan Leased asset Kendaraan 120.888 101.457 - - 222.345 Vehicles

Sub-total 44.978.046 10.144.556 8.445 - 55.114.157 Sub-total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 1.941.286 540.486 - - 2.481.772 Buildings Mesin 5.423.748 2.658.358 1.336 (22.962) 8.057.808 Machines Peralatan 1.718.908 372.230 313 22.962 2.113.787 Equipment Kendaraan 436.010 14.081 - - 450.091 Vehicles

Aset sewaan Leased asset Kendaraan 34.141 27.559 - - 61.700 Vehicles

Sub-total 9.554.093 3.612.714 1.649 - 13.165.158 Sub-total

Nilai Tercatat 35.423.953 41.948.999 Carrying Value









54

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: Depreciation is charged as follows:

2020 2019

Beban pokok penjualan (Catatan 22) 4.103.879 3.478.895 Cost of goods sold (Note 22) Beban umum dan administrasi General and administrative (Catatan 24) 247.382 133.819 (Note 24)

Total 4.351.261 3.612.714 Total

Laba pelepasan aset tetap adalah sebagai

berikut: The gain on disposals of fixed assets amounted to:

2020 2019

Hasil penjualan - 8.445 Proceeds Nilai buku - (6.796) Net book value

Laba pelepasan Gain on disposal of aset tetap - 1.649 fixed assets

Hak atas tanah yang dimiliki oleh Grup berupa Hak Guna Bangunan (HGB) akan berakhir antara tahun 2032 sampai dengan 2049. Manajemen Grup berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya.

Land rights were held under Hak Guna Bangunan (HGB) which expires between 2032 until 2049. The Group’s management believes that the HGB can be renewed upon expiry.

Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131,

132, 135 dan 00732 seluas total 712 meter persegi atas nama Soesilo Soebarjo, saat ini dikuasai dan digunakan oleh Grup.

Land with Hak Milik Certificate No. 131, 132, 135 and 00732 covering total area of 712 square meters are under the name of Soesilo Soebardjo, currently being controlled and used by the Group.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tanah, bangunan, dan mesin Perusahaan, dijadikan jaminan untuk fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, Bangkok Bank Public Company Limited and PT Bank HSBC Indonesia (Catatan 16).

As of December 31, 2020 and 2019, the Company’s land, buildings and machines were used as collaterals for loans obtained from PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, Bangkok Bank Public Company Limited and PT Bank HSBC Indonesia (Note 16).

Aset tetap Grup, seperti bangunan, mesin dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap seluruh risiko industri dan properti antara lain pada PT Lippo General Insurance, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Umum BCA, PT Chubb Life Insurance Indonesia, PT KSK Insurance Indonesia, PT Avrist General Insurance dan PT Zurich Insurance Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.550.172.219.700 dan Rp1.545.839.917.138 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

The Group’s fixed assets such as buildings, machines and vehicles, were insured against all industrial and property risks from PT Lippo General Insurance, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Umum BCA, PT Chubb Life Insurance Indonesia, PT KSK Insurance Indonesia, PT Avrist General Insurance and PT Zurich Insurance Indonesia, third parties, with the sum insured amounting to Rp1,550,172,219,700 as of December 31, 2020 and Rp1,545,839,917,138 as of December 31, 2019, in which the management believes is adequate to cover possible losses from such risks.









55

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2020, detail dari aset yang sudah disusutkan penuh namun masih digunakan oleh Grup untuk menunjang operasional adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020, details of fully depreciated assets that are still used by the Group in its operation are as follows:

Biaya Perolehan/ Acquisition Cost

Bangunan 257.980 Buildings Mesin 1.923.009 Machines Peralatan 1.401.976 Equipment Kendaraan 449.704 Vehicles

Total 4.032.669 Total

Aset dalam penyelesaian di tahun 2020 terdiri dari bangunan dan mesin untuk pabrik baru di PT Tri Mitra Makmur dengan persentase penyelesaian 5% pada tanggal 31 Desember 2020 dan estimasi penyelesaian pada tanggal Desember 2021.

Construction in-progress in 2020 pertains to buildings and machines for the new plant in PT Tri Mitra Makmur with percentage of completion of completion of 5% as of December 31, 2020 and estimated completion date in December 2021.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Based on the evaluation of the Group's management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment on the value of fixed assets as of December 31, 2020 and 2019.

12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:

Details of trade payables by suppliers are as follows:

2020 2019

Pihak ketiga Third parties PT Rahayu Perdana Trans 2.853.018 1.670.926 PT Rahayu Perdana Trans CV Delta Marine 2.156.411 - CV Delta Marine PT Mitra Bangun Sejahtera Indonesia 1.689.056 7.142.855 PT Mitra Bangun Sejahtera Indonesia Tukidi 1.116.841 234.779 Tukidi PT Moha Jaya Ekspres 413.056 57.205 PT Moha Jaya Ekspres PT International Packaging Manufacturing 398.249 257.346 PT International Packaging Manufacturing Muhammad Irpan 286.391 160.325 Muhammad Irpan CV Windu Jaya 225.489 138.095 CV Windu Jaya Supri 247.665 25.301 Supri PT Red Ribbon Indonesia 171.699 131.365 PT Red Ribbon Indonesia Hj. Aisyah - Lamongan 171.453 - Hj. Aisyah - Lamongan Tequisa Indonesia 128.700 156.915 Tequisa Indonesia PT Makmur Multi Mitra 126.532 170.842 PT Makmur Multi Mitra Hasan 124.752 - Hasan Ferry 112.254 12.964 Ferry Linda Nani Wartojo 106.417 56.736 Linda Nani Wartojo Suryadi 101.909 28.522 Suryadi PT Bima Sakti Adidaya 252.784 PT Bima Sakti Adidaya Bambang - Tuban - 142.246 Bambang - Tuban Yulia - Semarang - 139.259 Yulia - Semarang PT Universal Jasa Kemas - 126.495 PT Universal Jasa Kemas PT Marubeni Indonesia - 101.640 PT Marubeni Indonesia Lain-lain (di bawah AS$100.000) 2.475.920 1.102.070 Others (below US$100,000)

Total 12.905.812 12.108.670 Total









56

12. UTANG USAHA (lanjutan) 12. TRADE PAYABLES (continued)

Rincian berdasarkan mata uang utang usaha adalah sebagai berikut:

Details by currency on trade payables are as follows:

2020 2019

Rupiah 11.643.231 10.708.725 Indonesian Rupiah Dolar AS 1.262.581 1.364.043 US Dollar Yen Jepang - 35.902 Japanese Yen

Total 12.905.812 12.108.670 Total

Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: Details of trade payables by aging are as follows:

2020 2019

Belum jatuh tempo 7.462.028 6.483.381 Not yet due Jatuh tempo: Due: Sampai dengan 30 hari 2.430.697 5.172.596 Up to 30 days 31 - 90 hari 2.846.583 268.874 31 - 90 days > 90 hari 166.504 183.819 > 90 days

Total 12.905.812 12.108.670 Total

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Tax

2020 2019

Perusahaan The Company Pajak pertambahan nilai 247.913 1.157.740 Value added tax Entitas anak Subsidiary Pajak pertambahan nilai 404.984 902.456 Value added tax

Total 652.897 2.060.196 Total

b. Taksiran Tagihan Pengembalian Pajak b. Estimated Claim for Tax Refund

2020 2019

Perusahaan The Company Tahun 2018 149.474 149.474 Year 2018

c. Utang Pajak c. Taxes Payable

2020 2019

Perusahaan The Company Pajak penghasilan Income taxes Pasal 21 50.680 33.027 Article 21 Pasal 22 17.402 3.257 Article 22 Pasal 23 8.718 4.230 Article 23 Pasal 25 7.090 21.582 Article 25 Pasal 29 1.905.943 1.519.570 Article 29

Sub-total 1.989.833 1.581.666 Sub-total









57

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

c. Utang Pajak (lanjutan) c. Taxes Payable (continued)

2020 2019

Entitas anak Subsidiary Pajak penghasilan Income taxes Pasal 22 19.035 2.997 Article 22 Pasal 21 11.332 7.668 Article 21 Pasal 23 6.613 7.205 Article 23 Pasal 25 1.062 1.079 Article 25 Pasal 29 2.543.479 1.710.548 Article 29


Total 4.571.354 3.311.163 Total

d. Beban Pajak d. Tax Expense

Beban pajak Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari:

Tax expense of the Company and Subsidiary are as follows:

2020 2019

Kini Current Perusahaan 547.493 1.638.955 The Company Entitas Anak 952.867 1.773.534 Subsidiary


Tangguhan Deferred Perusahaan 80.148 839.220 The Company Entitas Anak 241.152 184.311 Subsidiary

Sub-total 321.300 1.023.531 Sub-total

Total beban pajak 1.821.660 4.436.020 Total tax expense

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba mata uang Rupiah sebelum beban pajak penghasilan seperti yang dilaporkan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate on the Rupiah income before income tax expense as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

2020 2019 (Rp) (Rp)

Laba sebelum beban pajak Income before income penghasilan menurut laporan tax expense per consolidated laba rugi dan penghasilan statements of profit or loss and komprehensif lain konsolidasian 123.969.119.118 234.602.673.041 other comprehensive income Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan tax expense of Entitas Anak (82.044.489.543) (112.279.415.548) Subsidiary

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan Perusahaan 41.924.629.575 122.323.257.493 tax expense of the Company

Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense computed tarif pajak yang berlaku 9.223.418.507 30.580.814.373 using the applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda Tax effect of the Company’s tetap Perusahaan 1.212.954.981 (1.265.336.247) permanent differences









58


d. Beban Pajak (lanjutan) d. Tax Expense (continued)

2020 2019 (Rp) (Rp)

Penyesuaian akibat perubahan Adjustments due to changes tarif pajak (1.263.295.819) - in tax rates Pemulihan pajak tangguhan Reversal on deferred tax atas rugi fiskal - 5.813.227.750 on fiscal loss Adjustments and foreign Penyesuaian dan selisih kurs - (7.261.765) exchange

Total beban pajak penghasilan: Total income tax expense of: Perusahaan 9.173.077.669 35.121.444.111 The Company Entitas Anak 17.317.230.268 27.658.939.454 Subsidiary

Total 26.490.307.937 62.780.383.565 Total

e. Pajak Kini e. Current Tax

Perhitungan berikut ini menyajikan rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, berdasarkan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam mata uang Rupiah:

The following calculation presents the reconciliation between income before income tax expense for the years ended December 31, 2020 and 2019, based on the Rupiah consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income:

2020 2019 (Rp) (Rp)

Laba sebelum beban pajak Income before income penghasilan menurut laporan tax expense per consolidated laba rugi dan penghasilan statements of profit or loss and komprehensif lain konsolidasian 123.969.119.118 234.602.673.041 other comprehensive income Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan tax expense of Entitas Anak (82.044.489.543) (112.279.415.548) Subsidiary

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan Perusahaan 41.924.629.575 122.323.257.493 tax expense of the Company

Beda temporer ` Temporary differences Imbalan kerja karyawan 3.375.615.159 3.064.870.618 Employee benefits Penyusutan aset tetap (14.549.068.636) (27.585.938.045) Depreciation of fixed assets

Sub-total (11.173.453.477) (24.521.067.427) Sub-total

Beda permanen Permanent differences Beban pajak dan denda 7.450.396.971 3.629.038.160 Tax expense and penalties Sumbangan 145.546.160 126.546.600 Donation Pendapatan bunga (2.218.976.374) (4.109.330.056) Interest income Lain-lain 136.464.974 (4.707.599.693) Others

Sub-total 5.513.431.731 (5.061.344.989) Sub-total

Laba fiskal 36.264.607.829 92.740.845.077 Taxable income

Laba fiskal - pembulatan 36.264.607.000 92.740.845.000 Taxable income - rounded









59


e. Pajak Kini (lanjutan) e. Current Tax (continued)

2020 2019 (Rp) (Rp)

Beban pajak kini (22% di tahun Current tax expense (22% in 2020 (2020 dan 25% di tahun 2019) 7.978.213.540 23.185.211.250 and 25% in 2019) Dikurangi: pajak penghasilan Less: prepayments of dibayar di muka: income taxes: Pasal 22 (187.673.000) (761.652.000) Article 22 Pasal 25 (1.800.000.000) (1.300.000.000) Article 25

Taksiran utang pajak penghasilan Estimated corporate income badan dalam Rp 5.990.540.540 21.123.559.250 tax payable in Rp

Taksiran utang pajak penghasilan Estimated corporate income badan dalam AS$ - tahun ini 424.710 1.519.570 tax payable in US$ - current year Taksiran utang pajak penghasilan badan dalam AS$ - Estimated corporate income tahun sebelumnya 1.481.233 - tax payable in US$ - prior year

Total 1.905.943 1.519.570 Total

Laba kena pajak Perusahaan untuk tahun fiskal 2020 dan 2019, hasil rekonsiliasi seperti yang tercantum dalam tabel diatas menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan (SPT) dan SPT pembetulan yang disampaikan ke Kantor Pajak.

Taxable income of the Company for fiscal years 2020 and 2019, resulting from the reconciliation as shown in the table above will be the basis for filing the Corporate Annual Tax Returns (SPT) and SPT revision submitted to Tax Office.

f. Pajak Tangguhan f. Deferred Tax

Aset (liabilitas) dan manfaat pajak tangguhan atas beda temporer pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, adalah sebagai berikut:

The deferred tax assets (liabilities) and tax benefits of temporary differences as of December 31, 2020 and 2019, are as follows:

Dikreditkan (Dibebankan) ke Penyesuaian Dikreditkan Penghasilan (Rugi) akibat perubahan Saldo (Dibebankan) ke Komprehensif Lain/ tarif pajak/ Saldo Awal/ Laporan Laba Credited (Charged) Adjustment Akhir/ Beginning Rugi/Credited to Other due to Ending Balance (Charged) to Comprehensive chages in Balance 2020 Profit or Loss Income (Loss) tax rates 2020

Perusahaan The Company Liabilitas imbalan Employee benefits kerja 325.016 45.107 (21.116 ) (64.722 ) 284.285 liability Penyusutan aset Depreciation tetap (688.944 ) (211.947) - 151.414 (749.477 ) of fixed assets

Sub-total (363.928 ) (166.840) (21.116 ) 86.692 (465.192 ) Sub-total

Entitas Anak Subsidiary Liabilitas imbalan Employee benefits kerja 69.069 15.025 (10.655 ) (13.690 ) 59.749 liability Penyusutan aset Depreciation tetap (242.239 ) (317.135) - 74.648 (484.726 ) of fixed assets

Sub-total (173.170 ) (302.110) (10.655 ) 60.958 (424.977 ) Sub-total

Liabilitas Pajak Deferred Tax Tangguhan - Neto (537.098) (468.950) (31.771 ) 147.650 (890.169 ) Liabilities - Net









60


f. Pajak Tangguhan (lanjutan) f. Deferred Tax (continued) Dikreditkan (Dibebankan) ke Dikreditkan Penghasilan (Rugi) Saldo (Dibebankan) ke Komprehensif Lain/ Saldo Awal/ Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) Akhir/ Beginning Credited to Other Ending Balance (Charged) to Comprehensive Balance 2019 Profit or Loss Income (Loss) 2019

Perusahaan The Company Liabilitas imbalan Employee benefits kerja 243.217 65.555 16.244 325.016 liability Penyusutan aset Depreciation tetap (185.608) (503.336) - (688.944) of fixed assets Rugi fiskal 401.438 (401.438) - - Fiscal loss

Sub-total 459.047 (839.219) 16.244 (363.928) Sub-total

Entitas Anak Subsidiary Liabilitas imbalan Employee benefits kerja 52.601 20.544 (4.076) 69.069 liability Penyusutan aset Depreciation tetap (37.384) (204.855) - (242.239) of fixed assets

Sub-total 15.217 (184.311) (4.076) (173.170) Sub-total

Aset (Liabilitas) Pajak Deferred Tax Assets Tangguhan - Neto 474.264 (1.023.530) 12.168 (537.098) (Liabilities) - Net

g. Surat Ketetapan Pajak g. Tax Assessment Letters

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Pasal 25/29 Income Tax Article 25/29

Pada tanggal 24 September 2019, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak ("STP") untuk Pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2016 sebesar AS$529.321 (Rp7.449.128.675). Pada tanggal 16 April 2020, Perusahaan mengajukan keberatan dan pada tanggal 22 Juli 2020, menerima persetujuan dari Kantor Pajak sebesar AS$264.696 (Rp3.725.064.338). Perusahaan mensaling-hapuskan STP dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar ("SKPLB") untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2019 yang diterima pada tanggal 16 Oktober 2020 sebesar AS$1.035.159 (Rp14.567.795.192).

On September 24, 2019, the Company received Tax Collection Letter ("STP”) for Corporate Income Tax for fiscal year 2016 amounting US$529,321 (Rp7,449,128,675). On April 16, 2020, the Company appeal an objection and on July 22, 2020, the Company received an approval from the Tax Office for US$264,696 (Rp3,725,064,338). The Company offsetted the STP with the Overpayment Tax Assessment Letter ("SKPLB”) for Value Added Tax for fiscal year 2019 received on October 16, 2020 amounting to US$1,035,159 (Rp14,567,795,192).









61


g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) g. Tax Assessment Letters (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax

Pada tanggal 16 Oktober 2020, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar ("SKPLB") untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2018 sebesar AS$87.122 (Rp1.234.268.974). Perusahaan tidak mengajukan banding keberatan untuk semua penilaian ini dan menerima lebih bayar AS$69.040 (Rp978.095.460) pada tanggal 19 November 2020.

On October 16, 2020, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter ("SKPLB”) for Value Added Tax for fiscal year 2018 amounting US$87,122 (Rp1,234,268,974). The Company did not appeal an objection for this assessment and received the overpayment of US$69,040 (Rp978,095,460) on November 19, 2020.

Pada tanggal 16 Oktober 2020, Perusahaan menerima SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2019 sebesar AS$1.107.735 (Rp15.589.147.999). Perusahaan tidak mengajukan keberatan atas SKP ini dan menerima persetujuan dari Kantor Pajak sebesar AS$1.035.159 (Rp14.567.795.192). Perusahaan mensalinghapuskan lebih bayar dengan STP yang diterima pada tanggal 22 Juli sebesar AS$264.696 (Rp3.725.064.338). Pada tanggal 17 November 2020, Perusahaan menerima lebih bayar AS$770.463 (Rp10.842.730.854).

On October 16, 2020, the Company received SKPLB for Value Added Tax for fiscal year 2019 amounting US$1,107,735 (Rp15,589,147,999). The Company did not appeal an objection for this assessment and received an approval from the Tax Office for US$1,035,159 (Rp14,567,795,192). The Company offsetted the overpayment with STP received on July 22, 2020 amounting to US$264,696 (Rp3,725,064,338). On November 17, 2020, the Company received the overpayment of US$770,463 (Rp10,842,730,854).

Pada tanggal 27 Oktober 2020, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Januari - April 2020 sebesar AS$292.314 (Rp4.149.682.333). Perusahaan telah menerima lebih bayar AS$292.248 (Rp4.148.749.746) pada tanggal 24 November 2020.

On October 27, 2020, the Company received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal periods January - April 2020 amounting US$292,314 (Rp4,149,682,333). The Company received the overpayment of US$292,248 (Rp4,148,749,746) on November 24, 2020.

Pada tanggal 2 Februari 2021, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Mei - November 2020 sebesar AS$206.039 (Rp2.906.193.661). Perusahaan telah menerima lebih bayar AS$206.012 (Rp2.905.799.441) pada tanggal 8 Maret 2021.

On February 2, 2021, the Company received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal periods May - November 2020 amounting to US$206,039 (Rp2,906,193,661). The Company received the overpayment of US$206,012 (Rp2,905,799,441) on March 8, 2021.

Pada tanggal 22 Februari 2021, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Desember 2020 sebesar AS$41.873 (Rp590.612.374). Perusahaan telah menerima lebih bayar AS$38.318 (Rp540.482.320) pada tanggal 19 Maret 2021.

On February 22, 2021, the Company received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal period December 2020 amounting US$41,873 (Rp590,612,374). As The Company received the overpayment of US$38,318 (Rp540,482,320) on March 19, 2021.









62




Pajak Penghasilan 22 Income Tax Article 22

Pada tanggal 15 Januari 2019, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ("SKPKB") untuk Pajak Penghasilan Pasal 22 di Situbondo untuk tahun fiskal 2017 sebesar AS$18.501 (Rp261.073.083) dengan sanksi administrasi sebesar AS$6.475 (Rp91.375.579). Pada tanggal 12 Maret 2019, Perusahaan mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi dan pada tanggal 13 Agustus 2019, Perusahaan menerima Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi dan membayar kurang bayar sebesar AS$18.501 (Rp261.073.083) pada 1 Maret 2019.

On January 15, 2019, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter ("SKPKB”) for Income Tax Article 22 in Situbondo for fiscal year 2017 totaling US$18,501 (Rp261,073,083) with administration charge totaling US$6,475 (Rp91,375,579). The Company applied for the removal of administration charge on March 12, 2019, and on August 13, 2019, the Company received the Assessment Letter of Administration Charge Removal and paid the underpayment of US$18,501 (Rp261,073,083) on March 1, 2019.

Entitas anak Subsidiary

Pajak Penghasilan 25/29 Income Tax Article 25/29

Pada tanggal 18 November 2019, TMM menerima STP untuk Pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2017 sebesar AS$339.085 (Rp5.051.009.140). Pada tanggal 25 November 2019, TMM mengajukan keberatan dan pada tanggal 27 April 2020, menerima persetujuan dari Kantor Pajak sebesar AS$249 (Rp3.811.140). TMM menyetujui dan membayar STP tersebut sebesar AS$249 (Rp3.811.140) pada tanggal 11 Mei 2020.

On November 18, 2019, TMM received STP for Corporate Income Tax for fiscal year 2017 totaling US$339,085 (Rp5,051,009,140). On November 25, 2019, TMM appeal an objection and on April 27, 2020, TMM received an approval from the Tax Office for US$249 (Rp3,811,140). TMM agreed and paid the STP amounting to US$249 (Rp3,811,140) on May 11, 2020.

Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax

Pada tanggal 29 Agustus 2019, TMM menerima SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2017 masa Desember sebesar AS$493.555 (Rp6.958.634.821). TMM tidak mengajukan keberatan atas SKP ini dan pada tanggal 17 September 2019, TMM menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) sebesar AS$480.661 (Rp6.776.845.492) setelah mensalinghapuskan lebih bayar sebesar AS$7.104 (Rp100.153.863) untuk Pajak Penghasilan Pasal 22 - Desember 2016, AS$4.661 (Rp65.719.416) untuk Pajak Penghasilan Pasal 23 - Desember 2016, AS$1.124 (Rp15.843.530) untuk Pajak Penghasilan Pasal 21 - Tahun fiskal 2016 dan AS$5 (Rp72.520) untuk Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk Pajak Penghasilan Pasal 23 - Desember 2016. Pada tanggal 24 September 2019, TMM menerima lebih bayar sebesar AS$480.661 (Rp6.776.845.492).

On August 29, 2019, TMM received SKPLB for Value Added Tax for fiscal period December 2017 totaling US$493,555 (Rp6,958,634,821). TMM did not appeal an objection for this assessment and on September 17, 2019, TMM received Tax Overpayment Refund Order (SPMKP) totalling US$480,661 (Rp6,776,845,492) after offsetting the overpayment of US$7,104 (Rp100,153,863) for Income Tax Article 22 - December 2016, US$4,661 (Rp65,719,416) for Article 23 - December 2016, US$1,124 (Rp15,843,530) for Income Tax Article 21 - fiscal year 2016 and US$5 (Rp72,520) for Tax Collection letter ("STP") for Income Tax Article 23 - December 2016. On September 24, 2019, TMM received the overpayment amounting to US$480,661 (Rp6,776,845,492).









63



Entitas anak (lanjutan) Subsidiary (continued)

Pajak Pertambahan Nilai (lanjutan) Value Added Tax (continued)

Pada tanggal 19 Oktober 2020, TMM menerima SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2018 sebesar AS$963.480 (Rp13.612.049.210). TMM mensalinghapuskan lebih bayar dengan pajak penghasilan pasal 22 yang kurang dibayar sebesar AS$12.974 (Rp183.291.967). TMM tidak mengajukan banding keberatan untuk semua penilaian ini dan menerima lebih bayar AS$949.875 (Rp13.419.836.051) pada tanggal 19 November 2020.

On October 19, 2020, TMM received SKPLB for Value Added Tax for fiscal year 2018 amounting US$963,480 (Rp13,612,049,210). TMM offsetted the overpayment with underpayment for income tax article 22 amounting to US$12,974 (Rp183,291,967). TMM did not appeal an objection for this assessment and received the overpayment of US$949,875 (Rp13,419,836,051) on November 19, 2020.

Pada tanggal 19 Oktober 2020, TMM menerima SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2019 sebesar AS$25.163 (Rp355.502.715). TMM tidak mengajukan banding keberatan untuk semua penilaian ini dan menerima lebih bayar AS$24.791 (Rp350.248.731) pada tanggal 19 November 2020.

On October 19, 2020, TMM received SKPLB for Value Added Tax for fiscal year 2019 amounting US$25,163 (Rp355,502,715). TMM did not appeal an objection for this assessment and received the overpayment of US$24,791 (Rp350,248,731) on November 19, 2020.

Pada tanggal 27 Oktober 2020, TMM menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Januari - April 2020 sebesar AS$60.797 (Rp860.272.262). TMM telah menerima lebih bayar AS$58.252 (Rp824.270.385) pada tanggal 26 November 2020.

On October 27, 2020, TMM received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal periods January - April 2020 amounting US$60,797 (Rp860,272,262). TMM received the overpayment of US$58,252 (Rp824,270,385) on November 26, 2020.

Pada tanggal 5 November 2020, TMM menerima menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Mei 2020 sebesar AS$84.913 (Rp1.201.513.957). TMM telah menerima lebih bayar AS$83.540 (Rp1.182.085.672) pada tanggal 1 Desember 2020.

On November 5, 2020, TMM received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal period May 2020 amounting US$84,913 (Rp1,201,513,957). TMM has received the overpayment of US$83,540 (Rp1,182,085,672) on December 1, 2020.

Pada tanggal 5 November 2020, TMM menerima menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Juni 2020 sebesar AS$96.015 (Rp1.358.616.717). TMM telah menerima lebih bayar AS$94.641 (Rp1.339.169.247) pada tanggal 1 Desember 2020.

On November 5, 2020, TMM received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal period June 2020 amounting US$96,015 (Rp1,358,616,717). TMM received the overpayment of US$94,641 (Rp1,339,169,247) on December 1, 2020.

Pada tanggal 2 Februari 2021, TMM menerima menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Juli - Oktober 2020 sebesar AS$237.695 (Rp 3.352.686.554). TMM telah menerima lebih bayar AS$235.802 (Rp3.325.981.512) pada tanggal 1 Maret 2021.

On February 2, 2021, TMM received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal period July - October 2020 amounting US$237,695 (Rp3,352,686,554). TMM received the overpayment of US$235,802 (Rp3,325,981,512) on March 1, 2021.









64



Entitas anak (lanjutan) Subsidiary (continued)

Pajak Pertambahan Nilai (lanjutan) Value Added Tax (continued)

Pada tanggal 2 Februari 2021, TMM menerima menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal November 2020 sebesar AS$108.834 (Rp 1.535.108.222). TMM telah menerima lebih bayar AS$106.417 (Rp1.501.009.878) pada tanggal 1 Maret 2021.

On February 2, 2021, TMM received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal period November 2020 amounting US$108,834 (Rp1,535,108,222). TMM received the overpayment of US$106,417 (Rp1,501,009,878) on March 1, 2021.

Pada tanggal 22 Februari 2021, TMM menerima menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode fiskal Desember 2020 sebesar AS$58.453 (Rp824.478.341). TMM telah menerima lebih bayar AS$57.998 (Rp818.055.758) pada tanggal 19 Maret 2021.

On February 22, 2021, the Company received Decision Letter from the Tax Office for Value Added Tax for fiscal period December 2020 amounting US$58,453 (Rp824,478,341). TMM received the overpayment of US$57,998 (Rp818,055,758) on March 19, 2021.

Pajak Penghasilan 22 Income Tax Article 22

Pada tanggal 16 Agustus 2019, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ("SKPKB") untuk Pajak Penghasilan Pasal 22 di Tarakan untuk tahun fiskal 2016 masa Desember dengan total sebesar AS$7,104 (Rp100.153.863). Perusahaan mensalinghapuskan kurang bayar dengan SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2017 masa Desember sebesar AS$495.555 (Rp6.958.634.821).

On August 16, 2019, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter ("SKPKB") for Income Tax Article 22 in Tarakan for fiscal period December 2016 totaling US$7,104 (Rp100,153,863). The Company offsetted the underpayment with the Overpayment Tax Assessment Letter ("SKPLB") for Value Added Tax for fiscal period December 2017 amounting to US$495,555 (Rp6,958,634,821).

h. Administrasi h. Administration

Perusahaan dan Entitas Anak melakukan pelaporan perpajakan dalam mata uang Rupiah.

The Company and Subsidiary file their taxation in Rupiah.

i. Perubahan Tarif Pajak Badan i. Changes in Corporate Tax Rate

Pada tanggal 31 Maret 2020, sebagai bagian dari stimulus ekonomi untuk perlindungan dampak Covid-19, pemerintah Republik Indonesia mengumumkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (“Perpu”) No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

- On March 31, 2020, as part of the economic stimulus protection against the impact of Covid-19, the government of the Republic of Indonesia announced Government Regulation in Lieu of Acts (“Perpu”) No. 1 Year 2020 Regarding State Financial Policy and Financial System Stability for Handling of Corona Virus Disease-19 (Covid-19) Pandemic and/or in Order to Counter Threats which are Dangerous to National Economy and/or Financial System Stability.









65

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued) i. Perubahan Tarif Pajak Badan (lanjutan) i. Changes in Corporate Tax Rate (continued)

Perpu No.1 Tahun 2020 mengatur, antara lain, penurunan tarif pajak badan sebagai berikut:

- Perpu No.1 Year 2020 regulates, among others, a decrease in the corporate tax rate as follows:

Untuk tahun pajak 2020 dan 2021: dari 25% menjadi 22%;

- For fiscal years 2020 and 2021: from 25% to 22%;

Mulai tahun pajak 2022: dari 22% menjadi 20%;

- Starting fiscal year 2022: from 22% to 20%;

Perusahaan terbuka dalam negeri yang memenuhi kriteria tambahan tertentu dapat memperoleh tarif pajak sebesar 3% lebih rendah dari tarif pajak yang disebutkan di atas.

- Domestic public listed companies that fulfill certain additional criteria will be eligible for a tax rate which is lower by 3% from the abovementioned tax rates.

Pada tanggal 18 Mei 2020, Perpu No. 1 Tahun 2020 telah disahkan menjadi Undang-Undang (“UU”) No. 2 Tahun 2020.

- On May 18, 2020, Perpu No. 1 Year 2020 has been legalized into Law No. 2 Year 2020.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2020 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada saat realisasi.

- Deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2020 have been calculated taking into account tax rates expected to be prevailing at the time they realise.

14. LIABILITAS YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED LIABILITIES


2020 2019

Pihak ketiga Third parties Upah dan tunjangan 643.469 256.058 Wages and allowances Biaya angkut 263.970 162.294 Freight Utilitas 170.572 234.850 Utilities Jasa tenaga ahli 87.869 79.023 Professional fees Asuransi 41.714 18.880 Insurance Air 28.705 15.617 Water

Total 1.236.299 766.722 Total

Rincian berdasarkan mata uang liabilitas yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut:

Details by currency on accrued liabilitiies are as follows:

2020 2019

Rupiah 978.479 608.187 Rupiah Dolar AS 257.820 158.535 US Dollar

Total 1.236.299 766.722 Total









66

15. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

15. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTY

Rincian akun dan transaksi dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut: The details of balances and transactions with

related party are as follows: Persentase Terhadap Total Liabilities/ Jumlah/Amount Percentage to Total Liabilities

2020 2019 2020 2019

Utang pihak berelasi Due to a related party Soesilo Soebardjo 5.947.940 5.973.403 3,24% 3,13% Soesilo Soebardjo

Utang kepada Soesilo Soebarjo merupakan pinjaman yang diperoleh kepada Perusahaan untuk pengelolahan bahan baku dan bahan pembantu. Pinjaman tidak dikenakan bunga dan harus dibayar tanggal 30 Juni 2022.

Due to Soesilo Soebardjo represents loans obtained by the Company for the production of raw materials and supporting materials. The loans are non-interest bearing and payable on June 30, 2022.

Pihak berelasi/ Related parties

Hubungan/ Relationship

Sifat Saldo Akun dan Transaksi/ Nature of balances/Transactions

Soesilo Soebardjo Pemegang saham dan manajemen kunci/Shareholder and key management

Utang pihak berelasi dan jaminan pribadi/Due to a related party and personal guarantee

Martinus Soesilo Pemegang saham dan manajemen kunci/Shareholder and key management

Jaminan pribadi/Personal guarantee

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2020 dan 2019, Grup memberikan kompensasi imbalan kerja jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing sebesar Rp10.421.351.096 dan Rp10.611.418.936.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, the Group provided short-term compensation benefits for the Boards of Commissioners and Directors amounting to Rp10,421,351,096 and Rp10,611,418,936, respectively.

16. PINJAMAN BANK 16. BANK LOANS

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Details of this account are as follows: 2020 2019

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans Perusahaan The Company Pihak ketiga Third parties PT Bank Permata Tbk 66.976.783 - PT Bank Permata Tbk Lembaga Pembiayaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 20.954.177 20.968.180 Ekspor Indonesia PT Bank QNB Indonesia Tbk 10.000.000 9.998.000 PT Bank QNB Indonesia Tbk Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 66.454.172 Company Limited

Entitas anak Subsidiary Pihak ketiga Third parties PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 18.059.000 25.117.478 Indonesia PT Bank Permata Tbk 15.755.700 15.762.392 PT Bank Permata Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 9.472.907 8.862.941 Indonesia Tbk PT Bank BTPN Tbk 8.382.826 - PT Bank BTPN Tbk PT Bank HSBC Indonesia - 10.253.527 PT Bank HSBC Indonesia

Total 149.601.393 157.416.690 Total









67

16. PINJAMAN BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued) 2020 2019

Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans Perusahaan The Company Pihak ketiga Third parties PT Bank Permata Tbk 226.663 - PT Bank Permata Tbk Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 427.917 Company Limited Entitas anak Subsidiary PT Bank Permata Tbk 5.135.185 5.900.000 PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 916.321 3.041.603 Indonesia Tbk

Total 6.278.169 9.369.520 Total

Dikurangi bagian yang jatuh Less current maturities tempo dalam waktu satu tahun: of long-term bank loans: Perusahaan The Company Pihak ketiga Third parties PT Bank Permata Tbk 170.040 - PT Bank Permata Tbk Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 201.250 Company Limited Entitas anak Subsidiary PT Bank Permata Tbk 1.311.111 764.815 PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk 916.321 2.125.283 Indonesia Tbk

Bagian yang jatuh tempo Total current dalam waktu setahun 2.397.472 3.091.348 maturities

Bagian jangka panjang Long-term portion Perusahaan The Company Pihak ketiga Third parties PT Bank Permata Tbk 56.623 - PT Bank Permata Tbk Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public Company Limited - 226.667 Company Limited Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans Entitas anak Subsidiary Pihak ketiga Third parties PT Bank Permata Tbk 3.824.074 5.135.185 PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk - 916.320 Indonesia Tbk

Total bagian jangka panjang 3.880.697 6.278.172 Total long-term portion

Rincian berdasarkan mata uang pinjaman jangka pendek dan panjang adalah sebagai berikut:

Details by currency on short-term and long-term bank loans are as follows:

2020 2019

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans Rupiah 1.927.625 2.005.271 Rupiah Dolar AS 147.673.768 155.411.419 US Dollar

Total 149.601.393 157.416.690 Total

Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans Dolar AS 6.278.169 9.369.520 US Dollar









68

16. PINJAMAN BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued)


PT Permata Bank Tbk (Permata) PT Permata Bank Tbk (Permata)

Fasilitas Revolving Revolving Facility

Pada tanggal 30 November 2020, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Permata dengan fasilitas sebagai berikut:

On November 30, 2020, the Company entered into a financing agreement with Permata with the following facilities:

i. Fasilitas omnibus revolving loan 1 (RL 1) terdiri dari revolving loan dan fasilitas sublimit dengan maksimum limit kredit sebesar AS$60.000.000 dan AS$2.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,5% per tahun dan akan digunakan untuk membeli bahan baku dari luar negeri dan bahan baku pendukung lainnya;

i. Omnibus revolving loan facility 1 (RL 1) consisting of revolving loan and sublimit facility with maximum credit limit of US$60,000,000 and US$2,000,000, respectively. The facility bears an interest rate of 5.5% per annum and will be used to purchase raw materials from overseas and other supporting materials;

Fasilitas sublimit dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$2.000.000, yang terdiri atas:

Sublimit facility in the aggregate principal amount of US$2,000,000, which consists of the following:

- Surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN);

- Local letter of credit (SKBDN);

- Surat kredit berdokumen atas unjuk (LC Sight); dan

- Sight letter of credit (LC Sight); and

- Surat kredit berdokumen berjangka (LC Usuance) untuk jangka waktu maksimum 150 hari.

- Usuance letter of credit (LC Usuance) for maximum term of 150 days.

ii. Fasilitas omnibus revolving loan 2 (RL 2) untuk

jangka waktu maksimum 45 hari dengan maksimum limit kredit sebesar AS$2.500.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang berhubungan dengan post-shipment financing;

ii. Omnibus revolving loan facility 2 (RL 2) for maximum term of 45 days with maximum credit limit of US$2.500.000. The facility bears an interest rate of 5% per annum and will be used to support working capital related to the post-shipment financing;

iii. Fasilitas Credit Bill Negotiated (CBN)

Discrepancy untuk jangka waktu maksimum 30 hari dengan maksimum limit kredit sebesar AS$3.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk negosiasi dokumen ekspor berdasarkan LC;

iii. Credit Bill Negotiated (CBN) Discrepancy facility for maximum term of 30 days with maximum credit limit of US$3.000.000. The facility bears an interest rate of 5% per annum and will be used to negotiate the export documents under L/C;

iv. Fasilitas Pre-Shipment Financing (PSF) untuk

jangka waktu maksimum 150 hari dengan maksimum limit kredit sebesar AS$5.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,5% dan akan digunakan untuk mendukung modal kerja Perusahaan;

iv. Pre-Shipment Financing (PSF) facility for maximum term of 150 days with maximum credit limit of US$5,000,000. The facility bears an interest rate of 5.5% per annum and will be used to support the Company’s working capital;

v. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK -

Cerukan) sampai dengan Rp5.000.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,5% per tahun dan akan digunakan untuk mendukung modal kerja Perusahaan;

v. Pinjaman Rekening Koran (PRK - Overdraft) facility up to Rp5,000,000,000, bears an interest rate of 10.5% per annum and will be used to support the Company's working capital;

vi. Fasilitas foreign exchange line TODAY, TOM,

SPOT, FORWARD dengan limit kredit sebesar AS$4.000.000.

vi. Foreign exchange line facility TODAY, TOM, SPOT, FORWARD with credit limit of US$4,000,000.









69



PT Permata Bank Tbk (Permata) (lanjutan) PT Permata Bank Tbk (Permata) (continued)

Fasilitas Revolving (lanjutan) Revolving Facility (continued)

Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 30 November 2021.

These facilities are valid until November 30, 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2020, saldo pinjaman bank untuk fasilitas ini terdiri sebagai berikut:

As of December 31, 2020, the outstanding loan balances for this facility consists of the following:

2020

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans RL 1 59.250.000 RL 1 RL 2 2.384.000 RL 2 PSF 4.998.000 PSF Cerukan (Rp4.863.160.044) 344.783 Overdraft (Rp4,863,160,044) Total 66.976.783 Total

Fasilitas tersebut memiliki jaminan dan pembatasan yang sama dengan perjanjian kredit berjangka.

The facilities have the same collaterals and negative covenants with the term loan credit agreement.

Perjanjian Kredit Berjangka Term Loan Credit Agreement Pada tanggal 30 November 2020, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan (TL 1) dari Permata dengan total maksimum limit kredit sebesar AS$240.833. Fasilitas ini akan digunakan untuk mengambil alih fasilitas T/L 4 Perusahaan dari Bangkok Bank.

On November 30, 2020, the Company obtained Term Loan (TL 1) from Permata with maximum credit limit of US$240,833. The facility will be used to take over Company's T/L 4 facility from Bangkok Bank.

Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga sebesar 5,25% per tahun dan akan berlaku sampai tanggal 15 April 2022.

The facility bears interest rate of 5.25% per annum and will be valid until April 15, 2022.

Pada tanggal 31 Desember 2020, saldo pinjaman dari fasilitas TL 1 sebesar AS$226.663.

As of December 31, 2020, the outstanding loan balance from TL 1 facility amounted to US$226,663.

Jaminan adalah sebagai berikut: Collaterals include the following: a. Jaminan gadai deposito berjangka sebesar

Rp37.200.000.000 (AS$2.637.362) (Catatan 10) pada tanggal 31 Desember 2020;

a. Pledge of time deposit amounting to Rp37,200,000,000 (US$2,637,362) (Note 10) as of December 31, 2020;

b. Hak tangguhan yang terdaftar atas tanah dan

bangunan (Catatan 11) dengan rincian sebagai berikut:

b. Registered mortgaged on land and building (Note 11) with following details:

i. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2, 3 dan 4 atas nama Perusahaan berlokasi di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo - Jawa Timur;

i. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2, 3 and 4 under the name of the Company located at at Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo - East Java;









70




Perjanjian Kredit Berjangka (lanjutan) Term Loan Credit Agreement (continued)

ii. SHGB No. 2, 3 dan 4 atas nama Perusahaan berlokasi di di Desa Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya Karimata, Kabupaten Ketapang (sekarang bernama Kabupaten Kayong Utara) - Kalimantan Barat;

ii. SHGB No. 2, 3 and 4 under the name of the Company located at Desa Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya Karimata, Kabupaten Ketapang (now Kabupaten Kayong Utara) - West Kalimantan;

iii. SHGB No. 617, 622 dan 623 atas nama Perusahaan berlokasi di Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan, Kota Tarakan - Kalimantan Timur (sekarang bernama Kalimantan Utara);

iii. SHGB No. 617, 622 and 623 under the name of the Company located at at Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan, Kota Tarakan - East Kalimantan (now North Kalimantan);

iv. Sertifikat Hak Pakai (SHP) No. 10 atas nama Perusahaan berlokasi di Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan, Kota Tarakan - Kalimantan Timur (sekarang bernama Kalimantan Utara);

iv. Sertifikat Hak Pakai (SHP) No. 10 under the name of the Company located at Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan, Kota Tarakan - East Kalimantan (now North Kalimantan);

v. SHGB No. 983 dan 1012 atas nama Perusahaan berlokasi di Kelurahan Aloon Aloon Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya - Jawa Timur; dan

v. SHGB No. 983 and 1012 under the name of the Company located at Kelurahan Aloon Aloon Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya - East Java; and

vi. SHGB No. 1010 atas nama Perusahaan berlokasi di Kelurahan Aloon Aloon Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya - Jawa Timur;

vi. SHGB No. 1010 under the name of the Company located at Kelurahan Aloon Aloon Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya - East Java;

c. Jaminan pribadi Tuan Soesilo Soebardjo (tidak terbatas dan bersyarat);

c. Personal guarantee of Mr. Soesilo Soebardjo (unlimited and unconditional);

d. Jaminan pribadi Tuan Martinus Soesilo (tidak terbatas dan bersyarat);

d. Personal guarantee of Mr. Martinus Soesilo (unlimited and unconditional);

e. Akta jaminan fidusia yang terdaftar atas: e. Registered fiduciary security deed over: i. Mesin-mesin yang terdiri dari freezer,

compressor, steam cooker, mixer, dll. berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur (Catatan 11);

i. Machineries consist of freezer, compressor, steam cooker, mixer, etc. located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java (Note 11);

ii. Mesin-mesin yang terdiri dari tunnel freezer, mesin ice flake, dll. berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur (Catatan 11);

ii. Machineries consist of tunnel freezer, ice flake machine, etc. located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java (Note 11);

iii. Mesin-mesin yang terdiri dari freezer, mesin ice flake, dll. berlokasi di Dusun Mulia Usaha, RT/RW 12/19, Pulau Maya Karimata, Pontianak - Kalimantan Barat (Catatan 11);

iii. Machineries consist of freezer, ice flake machine, etc. located at Dusun Mulia Usaha, RT/RW 12/19, Maya Karimata Island, Pontianak - West Kalimantan (Note 11);

iv. Mesin-mesin yang terdiri dari freezer, mesin ice flake, dll. berlokasi di Jl. Kurau, RT 16 No. 131 & 133, Tarakan - Kalimantan Utara (Catatan 11);

iv. Machineries consist of freezer, ice flake machine, etc. located at Jl. Kurau, RT 16 No. 131 & 133, Tarakan - North Kalimantan (Note 11);

v. Mesin-mesin dan peralatan yang terdiri dari compressor, condenser, metal detector, dll. berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur (Catatan 11).

v. Machineries and equipment consist of compressor, condenser, metal detector, etc. located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java (Note 11).

Total nilai penjaminan mesin-mesin tersebut diatas mencapai Rp158.700.000.000;

- Total value guarantee machineries mentioned above up to Rp158,700,000,000;









71





f. Persediaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp500.000.000.000 (Catatan 7); dan

f. Inventory, with value guarantee of Rp500,000,000,000 (Note 7); and

g. Piutang dagang dengan nilai penjaminan sebesar Rp225.000.000.000 (Catatan 6).

g. Trade receivable, with value guarantee of Rp225,000,000,000 (Note 6).

Selama periode pinjaman, Perusahaan, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis dari Permata, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company, without prior written notification/approval from Permata, is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Melakukan pembayaran dividen; dan - a. Pay any dividends; and b. Memperoleh pinjaman dari bank lain yang

nilainya lebih besar dari AS$500.000. - b. Obtain a new loan from another banks with

value greater than US$500,000.

Perusahaan harus mempertahankan rasio-rasio keuangannya, seperti rasio utang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 3 (tiga) kali.

- The Company must maintain financial ratios, such as debt to equity ratio must not exceed three (3) times.

Pada tanggal 31 Desember 2020, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) sesuai ketentuan perjanjian kredit terkait.

As of December 31, 2020, the Company has either complied with all of the covenants of the above-mentioned loans as stipulated in the respective loan agreements or obtained necessary waivers as required by respective loan agreement.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank)

Pada tanggal 5 Oktober 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian pendanaan dengan Indonesia Eximbank dengan maksimum limit kredit sebesar Rp13.500.000.000 untuk fasilitas kredit modal kerja ekspor I (KMKE I - cerukan) dan sebesar AS$20.000.000 untuk fasilitas kredit modal kerja ekspor II (KMKE II). KMKE I akan digunakan untuk modal kerja yang berkaitan dengan pemrosesan udang. Sebesar AS$9.000.000 dari KMKE II akan digunakan untuk mengambil alih pinjaman dari Rabobank dan sebesar AS$11.000.000 akan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok.

On October 5, 2018, the Company entered into a financing agreement with Indonesia Eximbank with maximum credit limit of Rp13,500,000,000 for kredit modal kerja ekspor I facility (KMKE I - overdraft) and US$20,000,000 for kredit modal kerja ekspor II facility (KMKE II). KMKE I will be used for working capital related to processing of shrimp. US$9,000,000 from KMKE II will be used to take over the loan from Rabobank and US$11,000,000 will be used for payment to suppliers.

Fasilitas KMKE I dan KMKE II memiliki tingkat suku bunga masing-masing sebesar 10,10% per tahun dan 6,10% per tahun. Fasilitas tersebut jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sejak tanggal perjanjian.

KMKE I and KMKE II facilities bear an interest rate of 10.10% per annum and 6.10% per annum, respectively. The facilities will mature in 12 months from the agreement date.

Fasilitas tersebut telah diperbaharui dan diubah dari waktu ke waktu. Perubahan terakhir dibuat pada tanggal 26 Oktober 2020 dengan rincian sebagai berikut:

These facilities have been renewed and amended several times. The latest amendment was made last October 26, 2020 with details as follows:









72



Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) (lanjutan)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) (continued)

1. Fasilitas modal kerja ekspor I (KMKE I -

cerukan) dengan maksimum limit kredit menjadi Rp13.458.673.256 dan akan digunakan untuk modal kerja yang berkaitan dengan pemrosesan udang;

1. Modal kerja ekspor I facility (KMKE I - overdraft) with maximum credit limit up to Rp13,458,673,256 and will be used for working capital related to processing of shrimp;

2. Fasilitas modal kerja ekspor II (KMKE II) dengan total maksimum limit kredit sebesar AS$20.000.000, terdiri atas:

2. Modal kerja ekspor II facility (KMKE II) with total maximum credit limit of US$20,000,000 consisting of:

a. Tranche I dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Sebesar AS$9.000.000 dari fasilitas ini akan digunakan untuk mengambil alih pinjaman dari Rabobank dan tambahan fasilitas sebesar AS$1.000.000; dan

a. Tranche I with maximum credit limit of US$10,000,000. US$9,000,000 from facility will be used to take over the loan from Rabobank and additional facility amounted to US$1,000,000; and

b. Tranche II dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000.

b. Tranche II with maximum credit limit of US$10,000,000.

Fasilitas KMKE I dan KMKE II memiliki tingkat suku bunga masing-masing sebesar 10,35% per tahun dan 6,00% per tahun. Fasilitas tersebut memperoleh perubahan perjanjian sehubungan dengan perpanjangan fasilitas masing-masing sampai dengan 25 Desember 2023 dan 19 Oktober 2021.

KMKE I and KMKE II facilities bear an interest rate of 10.35% per annum and 6.00% per annum, respectively. The facilities obtained amendment of the agreement regarding extension of the facility until December 25, 2023 and October 19, 2021, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pinjaman untuk KMKE I - cerukan masing-masing sebesar AS$954.177 (Rp13.458.673.256) dan AS$968.180 (Rp13.458.673.256) dan untuk KMKE II, masing-masing sebesar AS$20.000.000.

As of December 31, 2020 and 2019, the oustanding balance amounted to US$954,177 (Rp13,458,673,256) and US$968,180 (Rp13,458,673,256), respectively, for KMKE I - overdraft and while for KMKE II, the outstanding balance amounted to US$20,000,000.

Jaminan adalah sebagai berikut: Collaterals include the following: a. Jaminan pribadi dari Soesillo Soebardjo setara

dengan 99% dari limit kredit dan Martinus Soesilo setara dengan 1% dari limit kredit;

a. Personal guarantee from Soesilo Soebardjo equivalent to 99% of the credit limit and Martinus Soesilo equivalent to 1% of the credit limit;

b. Hak tanggungan peringkat pertama setara dengan Rp56.425.000.000 untuk satu tanah, bangunan, dan fasilitas komplementer yang dimiliki Perusahaan dan segala sesuatu di masa depan yang akan ada atau didirikan di tanah yang berlokasi di Jl. Wonokoyo No. 3, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, dengan bukti kepemilikan dalam bentuk SHGB No. 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 dan 27 seluas 33.566 m2 (Catatan 11);

b. First rank mortgage rights equivalent to Rp56,425,000,000 for one land, building, and complementary facilities owned by the Company and everything in the future that will exist or stand on the land located in Jl. Wonokoyo No. 3, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa timur, Indonesia, with proof of ownership in the form of SHGB No. 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 and 27 covering 33,566 m2 (Note 11);









73





c. Fidusia atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan yang berlokasi di Jl. Wonokoyo No. 3, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, dengan bukti kepemilikan dalam bentuk SHGB No. 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 dan 27, dengan nilai penjaminan sebesar Rp200.114.000.000 (Catatan 11);

c. Fiduciary of fixed assets owned by the Company located in Jl. Wonokoyo No. 3, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa timur, with proof of ownership in the form of SHGB No. 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 and 27, with guarantee value of Rp200,114,000,000 (Note 11);

d. Fidusia atas persediaan, dengan nilai penjaminan sebesar AS$18.000.000 atau sebesar Rp261.000.000.000 (Catatan 7); dan

d. Fiduciary of inventories, with guarantee value of US$18,000,000 or Rp261,000,000,000 (Note 7); and

e. Fidusia atas piutang usaha, dengan nilai penjaminan sebesar AS$8.000.000 atau sebesar Rp116.000.000.000 (Catatan 6).

e. Fiduciary of trade receivables, with guarantee value of US$8,000,000 or Rp116,000,000,000 (Note 6).

Selama periode pinjaman, Perusahaan, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Eximbank, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company, without prior written notification/approval from Indonesia Eximbank, is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Melakukan penggabungan usaha dan akuisisi; a. Enter into mergers or acquisitions; b. Menjual atau mengalihkan seluruh atau

sebagian dari aset Perusahaan selain dari aktivitas bisnis sehari-hari;

b. Sell or transfer all or some of the Company’s assets other than for daily business activities;

c. Mendapatkan pinjaman baru secara langsung maupun tidak langsung kecuali dalam konteks transaksi bisnis umum;

c. Obtain new loan directly or indirectly except in the context of common business transaction;

d. Membayar utang kepada pemegang saham; d. Pay debt to shareholders; e. Memperluas atau mempersempit bisnis

Perusahaan; e e. Expand or condense the Company’s business;

f. Menyatakan pailit; f. Declare bankruptcy; g. Mengikatkan diri sebagai pemberi jaminan

atau menjamin aset Perusahaan; g. Act as guarantor or collaterize the Company’s

assets; h. Melakukan transaksi dengan pihak lain yang

tidak terbatas dengan perusahaan yang terafiliasi dengan cara diluar kebiasaan perdagangan yang ada;

h. Enter into transactions with other party not limited to affiliated companies in ways that are outside existing trade habits;

i. Meminjamkan uang kepada pihak lain termasuk tapi tidak terbatas pada perusahaan yang terafiliasi;

i. Lend money to other party including but not limited to affiliated companies;

j. Menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban Perusahaan untuk fasilitas kredit kepada pihak lain;

j. Hand over part or all of the Company’s rights and obligations for credit facilities to other parties;

k. Melakukan akuisisi bisnis dan/atau membeli saham kepada perusahaan lain;

k. Make business acquisitions and/or purchase shares to other companies;

l. Mengubah Anggaran Dasar atau status Perusahaan;

l. Change the Articles of Association or status of the Company;

m. Membagikan dividen; m. Distribute dividends; n. Mengubah atau memperbolehkan adanya

perubahan dalam struktur modal; n. Change or allow the capital structure to be

changed; o. Mengubah komposisi pemegang saham; dan o. Change the composition of shareholders; and p. Menggunakan fasilitas kredit selain dari tujuan

yang dimaksud. p. Use this credit facility other than the intended

purpose.









74





Perusahaan harus mempertahankan rasio-rasio keuangan, seperti rasio cakupan jaminan pada minimal 1,25 kali, rasio utang terhadap ekuitas pada maksimum 3 kali, 1 kali rasio lancar dan COPAT/FP pada minimal 1 kali.

The Company must maintain financial ratios, such as security coverage ratio at minimum of 1.25 times, debt to equity ratio at maximum of 3 times, current ratio of 1 time and COPAT/FP at minimum of 1 time.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) sesuai ketentuan perjanjian kredit terkait.

As of December 31, 2020 and 2019, the Company has either complied with all of the covenants of the above-mentioned loans as stipulated in the respective loan agreements or obtained necessary waivers as required by respective loan agreement.

PT Bank QNB Indonesia Tbk (QNB) PT Bank QNB Indonesia Tbk (QNB)

Pada tanggal 18 Oktober 2019, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan QNB dengan fasilitas sebagai berikut:

On October 18, 2019, the Company entered into a financing agreement with QNB with the following facilities:

i. Fasilitas Trade Facility Sub Limit untuk Pre-

Export Financing (PEF) dan Post-Export Financing (POEF) dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000, terdiri dari:

i. Trade Facility Sub Limit of Pre-Export Financing (PEF) and Post-Export Financing (POEF) facilities with maximum credit limit of US$10,000,000 from the following:

a. Fasilitias Sub Limit I - Pre-Export Financing (PEF) sebesar AS$10.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar satu bulan Libor ditambah 3,25% per tahun dan akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja untuk mendukung pembelian bahan baku dari pemasok; dan

a. Sub Limit I Facility - Pre-Export Financing (PEF) of US$10,000,000 with interest rate at one month Libor plus 3.25% per annum and will be used for working capital financing to support the purchase of raw materials from suppliers; and

b. Fasilitias Sub Limit II - Post Export Financing (POEF) sebesar AS$10.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar satu bulan Libor ditambah 3% per tahun dan akan digunakan untuk membiayai PEF.

b. Sub Limit I Facility - Post Export Financing (POEF) of US$10,000,000 interest rate at one month Libor plus 3% per annum and will be used for financing PEF.

ii. Foreign exchange line TOM, SPOT, FWD, SWAP sebesar AS$2.000.000.

ii. Foreign exchange line TOM, SPOT, FWD, SWAP of US$2,000,000.

Pada tanggal 7 Oktober 2020, Perusahaan memperoleh perubahan perjanjian fasilitas sehubungan dengan perpanjangan fasilitas PEF sampai dengan 18 Oktober 2021.

On October 7, 2020, the Company obtained amendment of the facility agreement regarding extension of PEF facility until October 18, 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pinjaman dari fasilitas PEF masing-masing sebesar AS$10.000.000 dan AS$9.998.000.

As of December 31, 2020 and 2019, the outstanding loan balance from PEF facility amounted to US$10,000,000 and US$9,998,000, respectively.









75



PT Bank QNB Indonesia Tbk (QNB) (lanjutan) PT Bank QNB Indonesia Tbk (QNB) (continued)

Jaminan adalah sebagai berikut: Collaterals include the following:

a. Margin tunai 25% dari jumlah utilisasi (Catatan 10);

a. Cash margin of 25% of total utilization (Note 10);

b. Hak tanggungan peringkat pertama atas SHM (Sertifikat Hak Milik) No. 353 atas nama Soesilo Soebardjo berlokasi di Situbondo dengan total area 3.180 m2 (Catatan 11);

b. First rank mortage rights of SHM (Sertifikat Hak Milik) No. 353 under the name of Soesilo Soebardjo located in Situbondo with total area 3,180 m2 (Note 11);

c. FTO atas persediaan (Catatan 7) dan piutang (Catatan 6) 120% dari batas fasilitas (AS$12.480.000);

c. FTO on inventories (Note 7) and receivables (Note 6) is 120% from limit of facilities (US$12,480,000);

d. Personal Guarantee dari Soesilo Soebardjo senilai AS$10.000.000; dan

d. Personal guarantee of Mr. Soesilo Soebardjo for US$10,000,000; and

e. Gadai rekening Perusahaan di QNB. e. Mortage the Company's account in QNB.

Selama periode pinjaman, Perusahaan, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari QNB, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company, without prior written notification/approval from QNB, is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Melakukan perubahan material dalam aktivitas bisnis Perusahaan;

a. Make a material change in business of the Company;

b. Melakukan pembayaran dividen atau distribusi lain dari pendapatan atau sifat modal;

b. Pay any dividends or other distribution from income or capital;

c. Melakukan pelepasan aset material. Aset material adalah aset dengan nilai setara dengan Rp10.000.000.000 pada setiap periode fiskal;

c. Releasing material assets. Material assets are assets with a value equivalent to Rp10,000,000,000 in each fiscal period;

d. Menerbitkan jaminan kepada pihak lain; dan d. Issue guarantees to other parties; and e. Mengambil pinjaman atau perpanjangan

kepada pihak lain; e e. Obtain new loan or extend loan to other

parties;

Perusahaan harus mempertahankan rasio-rasio keuangan, seperti rasio cakupan jaminan pada minimal 1,25 kali, rasio utang terhadap ekuitas pada maksimum 3 kali, 1 kali rasio lancar dan COPAT/FP pada minimal 1 kali.

The Company must maintain financial ratios, such as security coverage ratio at minimum of 1.25 times, debt to equity ratio at maximum of 3 times, current ratio of 1 time and COPAT/FP at minimum of 1 time.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) sesuai ketentuan perjanjian kredit terkait.

As of December 31, 2020 and 2019, the Company has either complied with all of the covenants of the above-mentioned loans as stipulated in the respective loan agreements or obtained necessary waivers as required by respective loan agreement.









76



Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank)

Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank)

Perjanjian Kredit Revolving Revolving Credit Agreement

Pada tanggal 23 April 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit revolving dengan Bangkok Bank dengan fasilitas sebagai berikut:

On April 23, 2013, the Company entered into a revolving credit agreement with Bangkok Bank for the following facilities:

i. Fasilitas line gabungan dengan jumlah limit kredit keseluruhan sebesar AS$37.500.000 terdiri atas:

i. Combined line facility with aggregate credit limit of US$37,500,000 consisting of:

a. Fasilitas surat kesanggupan modal kerja untuk jangka waktu maksimum 150 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$37.500.000 (fasilitas P/N 1);

a. Advance against promissory note facility for maximum term of 150 days in the aggregate principal amount of US$37,500,000 (P/N 1 facility);

b. Fasilitas sublimit dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$2.000.000, yang terdiri atas:

b. Sublimit facility in the aggregate principal amount of US$2,000,000, which consists of the following:







ii. Fasilitas line bills receivable under letter of

credit (BRL) untuk jangka waktu maksimum 30 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$2.500.000.

ii. Bills receivable under letter of credit (BRL) line facility for maximum term of 30 days in aggregate principal amount of US$2,500,000.

Pada tanggal 12 Mei 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dengan maksimum limit sebesar Rp5.000.000.000 (fasilitas OD).

On May 12, 2014, the Company obtained an overdraft facility with maximum limit of Rp5,000,000,000 (OD facility).

Pada tanggal 27 Juli 2016, Perusahaan memperoleh surat kesanggupan modal kerja untuk jangka waktu maksimum 45 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$5.000.000 (fasilitas P/N 2).

On July 27, 2016, the Company obtained an advance against promissory note for working capital for maximum term of 45 days in the aggregate principal amount of US$5,000,000 (P/N 2 facility).

Berdasarkan amandemen terakhir 30 April 2018, maksimum limit dan ketentuan pembayaran untuk setiap fasilitas adalah sebagai berikut:

Based on the amendment last April 30, 2018, the maximum limit and terms of payment for each facility are as follows:

1. Fasilitas packing loan (fasilitas P/L) untuk

jangka waktu maksimum 150 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$5.000.000;

1. Packing loan facility (P/L facility) for maximum term of 150 days in aggregate principal amount of US$5,000,000;

2. Fasilitas line gabungan dengan jumlah limit kredit sebesar AS$60.000.000 terdiri atas:

2. Combined line facility with aggregate credit limit of US$60,000,000 consisting of:

a. Fasilitas P/N 1 untuk jangka waktu maksimum 150 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$60.000.000;

a. P/N 1 facility for maximum term of 150 days in the aggregate principal amount of US$60,000,000;









77



Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) (lanjutan)

Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) (continued)

Perjanjian Kredit Revolving (lanjutan) Revolving Credit Agreement (continued)

b. Fasilitas sublimit dengan jumlah pokok

keseluruhan sebesar AS$2.000.000 yang terdiri atas:

b. Sublimit facility in the aggregate principal amount of US$2,000,000, which consists of the following:







3. Fasilitas P/N 2 untuk jangka waktu maksimum

45 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$2.500.000;

3. P/N 2 facility for maximum term of 45 days in the aggregate principal amount of US$2,500,000;

4. Fasilitas BRL dengan jangka waktu maksimum 30 hari dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$3.000.000; dan

4. BRL facility for maximum term of 30 days in aggregate principal amount of US$3,000,000; and

5. Fasilitas OD dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar Rp5.000.000.000.

5. OD facility in aggregate principal amount of Rp5,000,000,000.

Fasilitas tersebut akan digunakan sebagai berikut: The purpose of the facilities are the following: 1. Fasilitas P/N 1 akan digunakan untuk

mendukung kebutuhan modal kerja Perusahaan khususnya pembelian bahan baku dan membiayai piutang;

1. The P/N 1 facility will be used to support the Company’s working capital requirement especially in purchasing raw material and account receivable financing;

2. Fasilitas BRL digunakan untuk negosiasi dokumen ekspor berdasarkan L/C;

2. The BRL facility is to negotiate the export documents under L/C;

3. Fasilitas P/L akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja khususnya pembelian bahan baku;

3. The P/L facility will be used to support working capital requirement especially in purchasing raw materials;

4. Fasilitas OD akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja;

4. The OD facility will be used to support the working capital needs;

5. Fasilitas L/C akan digunakan untuk membeli bahan baku dari luar negeri dan bahan baku pendukung lainnya; dan

5. The L/C facility will be used to purchase raw materials from overseas and other supporting materials; and

6. Fasilitas P/N 2 akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang berhubungan dengan post-shipment financing.

6. The P/N 2 facility will be used to support working capital related to the post-shipment financing.

Tingkat suku bunga yang setara dengan suku bunga bank sentral (OBR) untuk setiap fasilitas adalah sebagai berikut:

Interest rate equal to bank base rate (OBR) for each facility are the following:

1. Fasilitas OD sebesar OBR dikurangi 0,5% per

tahun; 1. OD facility is OBR minus 0.5% per annum;

2. Fasilitas P/N 1 sebesar OBR dikurangi 0,75% per tahun;

2. P/N 1 facility is OBR minus 0.75% per annum;

3. Fasilitas P/N 2 sebesar OBR dikurangi 1,25% per tahun;

3. P/N 2 facility is OBR minus 1.25% per annum;









78





Perjanjian Kredit Revolving (lanjutan) Revolving Credit Agreement (continued)

4. Fasilitas P/L sebesar OBR dikurangi 0,75%;

dan 4. P/L facility is OBR minus 0.75%; and

5. Fasilitas BRL sebesar OBR dikurangi 1,25%; 5. BRL facility is OBR minus 1.25%;

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pinjaman bank untuk fasilitas ini terdiri sebagai berikut:

- As of December 31, 2020 and 2019, the outstanding loan balances for this facility consists of the following:

2020 2019

Fasilitas P/N 1 - 59.765.000 P/N 1 facility Fasilitas P/L - 4.368.000 P/L facility Fasilitas P/N 2 - 1.977.000 P/N 2 facility Cerukan (2020: nil; Overdraft (2020: nil; 2019: Rp4.784.337.598) - 344.172 2019: Rp4,784,337,598)

Total - 66.454.172 Total

Fasilitas tersebut memiliki jaminan dan pembatasan yang sama dengan perjanjian kredit berjangka.

- The facilities have the same collaterals and negative covenants with the term loan credit agreement.

Pada tanggal 3 Juni 2020, Perusahaan memperoleh amandemen perjanjian fasilitas sehubungan dengan perpanjangan fasilitas sampai dengan 15 April 2021.

- On June 3, 2020, the Company obtained amendment of the facility agreement regarding extension of the facilities until April 15, 2021.

Perjanjian Kredit Berjangka Term Loan Credit Agreement

Pada tanggal 6 April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas T/L 2 dan T/L 3 dari Bangkok Bank. Fasilitas T/L 2 akan digunakan untuk pembiayaan belanja modal yang sebelumnya berasal dari pembiayaan Perusahaan untuk investasi penambahan lini produksi. Fasilitas T/L 3 akan digunakan untuk penambahan mesin agar dapat mengakomodasi peningkatan volume produksi. Total maksimum limit kredit untuk T/L 2 dan T/L 3 masing-masing sebesar AS$2.750.000 dan AS$750.000.

On April 6, 2015, the Company obtained T/L 2 and T/L 3 facilities from Bangkok Bank. The T/L 2 facility will be used to reimburse the capital expenditures spent from the Company’s self-funding for the investment of additional processing line. The T/L 3 facility will be used to finance additional machines to accommodate the increase in production volume. Total maximum credit limit for T/L 2 and T/L 3 facilities amounted to US$2,750,000 and US$750,000, respectively.

Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga yang setara dengan OBR sebesar 6% dikurangi 0,5% per tahun. Fasilitas T/L 2 dan T/L 3 masing-masing harus dilunasi dalam waktu 48 bulan (6 bulan masa tenggang) dan 54 bulan dari tanggal pencairan kredit.

The facilities bear interest rate equal to OBR at 6% minus 0.5% per annum. T/L 2 and T/L 3 facilities shall be repaid within 48 months (6 months grace period) and 54 months from drawdown date, respectively.









79






Perjanjian kredit ini telah mengalami perubahan pada tanggal 9 September 2015. Perubahan ini mencakup perubahan tujuan untuk T/L 3 dan tingkat suku bunga. Fasilitas T/L 3 selanjutnya akan digunakan untuk pembiayaan atas penambahan mesin yang telah dibeli pada tahun 2014 dan semester pertama tahun 2015, termasuk bangunan cold storage baru untuk mengakomodasi peningkatan kapasitas produksi. Tingkat suku bunga yang baru adalah setara dengan tingkat suku bunga OBR sebesar 6,25% dikurangi 0,5% per tahun.

The credit agreement has been amended on September 9, 2015. The amendment includes changes in the purpose for T/L 3 and interest rate. The new purpose of T/L 3 is to reimburse additional machine purchased during 2014 and first half of 2015, including the new cold storage building to accommodate the increase in production capacity. The new interest rate is equal to OBR at 6.25% minus 0.5% per annum.

Fasilitas T/L 2 dan T/L 3 masing-masing telah dilunasi pada tanggal 5 April 2019 dan 17 Februari 2020.

T/L 2 and T/L 3 facilities have been fully paid on April 5, 2019 and February 17, 2020, respectively.

Pada tanggal 15 Mei 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas T/L 4 dari Bangkok Bank dengan total maksimum limit kredit sebesar AS$850.000. Fasilitas ini akan digunakan untuk mengganti biaya aset tetap yang telah dikeluarkan Perusahaan selama tahun 2016.

On May 15, 2017, the Company obtained T/L 4 facility from Bangkok Bank with maximum credit limit of US$850,000. The facility will be used to reimburse fixed assets costs made by the Company during 2016.

Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga yang setara dengan OBR sebesar 6,25% dikurangi 0,5% per tahun dan harus dibayarkan dalam waktu 60 bulan dari tanggal pencairan kredit.

The facility bears interest rate equal to OBR at 6.25% minus 0.5% per annum and shall be repaid within 60 months from drawdown date.



2020 2019

T/L 3 - 31.250 T/L 3 T/L 4 - 396.667 T/L 4

Total - 427.917 Total

Sehubungan dengan intergrasi antara PT Bank Permata Tbk dan Bangkok Bank yang efektif pada tanggal 21 Desember 2020, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman bank pada Bangkok Bank pada bulan Desember 2020.

Related with the integration between PT Bank Permata Tbk and Bangkok Bank with effective date of the integration on December 21, 2020, the Company has fully paid its bank loan facilities to Bangkok Bank in December 2020.









80







a. Hak tangguhan yang terdaftar atas tanah dan

bangunan (Catatan 11) dengan rincian sebagai berikut:

a. Registered mortgaged on land and building (Note 11) with following details:

i. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2, 3 dan 4 atas nama Perusahaan berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur dengan dengan nilai penjaminan sebesar Rp31.500.000.000;

i. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2, 3 and 4 under the name of the Company located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java with value guarantee of Rp31,500,000,000;

ii. SHGB No. 2, 3 dan 4 atas nama Perusahaan berlokasi di Jl. Dusun Mulia Usaha, RT/RW 12/19, Pulau Maya Karima, Pontianak - Kalimantan Barat, dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.500.000.000;

ii. SHGB No. 2, 3 and 4 under the name of the Company located at Jl. Dusun Mulia Usaha, RT/RW 12/19, Maya Karima Island, Pontianak - West Kalimantan, with value guarantee of Rp3,500,000,000;

iii. SHGB No. 617, 622 dan 623 atas nama Perusahaan berlokasi di Jl. Kurau RT 16, Tarakan - Kalimantan Utara, dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.000.000.000;

iii. SHGB No. 617, 622 and 623 under the name of the Company located at Jl. Kurau RT 16, Tarakan - North Kalimantan, with value guarantee of Rp3,000,000,000;

iv. Sertifikat Hak Pakai (SHP) No. 10 atas nama Perusahaan berlokasi di Jl. Kurau, RT 16 No. 131, Tarakan - Kalimantan Utara, dengan nilai penjaminan sebesar Rp2.500.000.000;

iv. Sertifikat Hak Pakai (SHP) No. 10 under the name of the Company located at Jl. Kurau, RT 16 No. 131, Tarakan - North Kalimantan, with value guarantee of Rp2,500,000,000;

v. SHGB No. 983 dan 1012 atas nama Perusahaan berlokasi di Jl. Bubutan No. 16-22 Kav. A1 & A2, Surabaya - Jawa Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp4.200.000.000; dan

v. SHGB No. 983 and 1012 under the name of the Company located at Jl. Bubutan No. 16-22 Kav. A1 & A2, Surabaya - East Java, with value guarantee of Rp4,200,000,000; and

vi. SHGB No. 1010 atas nama Perusahaan berlokasi di Jl. Bubutan No. 16-22 Kav. A3, Surabaya - Jawa Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.000.000.000.

vi. SHGB No. 1010 under the name of the Company located at Jl. Bubutan No. 16-22 Kav. A3, Surabaya - East Java, with value guarantee of Rp5,000,000,000.

b. Akta jaminan fidusia yang terdaftar atas: b. Registered fiduciary security deed over:

i. Mesin-mesin yang terdiri dari freezer,

compressor, steam cooker, mixer, dll. berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp111.000.000.000 (Catatan 11);

i. Machineries consist of freezer, compressor, steam cooker, mixer, etc. located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java, with value guarantee of Rp111,000,000,000 (Note 11);

ii. Mesin-mesin yang terdiri dari tunnel freezer, mesin ice flake, dll. berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp14.000.000.000 (Catatan 11);

ii. Machineries consist of tunnel freezer, ice flake machine, etc. located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java, with value guarantee of Rp14,000,000,000 (Note 11);

iii. Mesin-mesin yang terdiri dari freezer, mesin ice flake, dll. berlokasi di Dusun Mulia Usaha, RT/RW 12/19, Pulau Maya Karimata, Pontianak - Kalimantan Barat, dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.000.000.000 (Catatan 11);

iii. Machineries consist of freezer, ice flake machine, etc. located at Dusun Mulia Usaha, RT/RW 12/19, Maya Karimata Island, Pontianak - West Kalimantan, with value guarantee of Rp5,000,000,000 (Note 11);









81






iv. Mesin-mesin yang terdiri dari freezer,

mesin ice flake, dll. berlokasi di Jl. Kurau, RT 16 No. 131 & 133, Tarakan - Kalimantan Utara, dengan nilai penjaminan sebesar Rp8.700.000.000 (Catatan 11);

iv. Machineries consist of freezer, ice flake machine, etc. located at Jl. Kurau, RT 16 No. 131 & 133, Tarakan - North Kalimantan, with value guarantee of Rp8,700,000,000 (Note 11);

v. Persediaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp500.000.000.000 (Catatan 7);

v. Inventory, with value guarantee Rp500,000,000,000 (Note 7);

vi. Piutang dagang dengan nilai penjaminan sebesar Rp225.000.000.000 (Catatan 6); dan

vi. Trade receivable, with value guarantee of Rp225,000,000,000 (Note 6); and

vii. Mesin-mesin dan peralatan yang terdiri dari compressor, condenser, metal detector, dll. berlokasi di Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - Jawa Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp20.000.000.000 (Catatan 11).

vii. Machineries and equipment consist of compressor, condenser, metal detector, etc. located at Jl. Raya Banyuwangi KM 10, Situbondo - East Java, with value guarantee of Rp20,000,000,000 (Note 11).

c. Jaminan pribadi Tuan Soesilo Soebardjo yang telah diaktakan dengan persetujuan pasangan (bersama-sama dan sendiri-sendiri);

c. Notarized personal guarantee of Mr. Soesilo Soebardjo with spouse consent (jointly and severally);

d. Jaminan pribadi Tuan Martinus Soesilo tanpa persetujuan pasangan; dan

d. Notarized personal guarantee of Mr. Martinus Soesilo without spouse consent; and

e. Jaminan gadai deposito berjangka sebesar Rp37.200.000.000 (ASS$2.676.065) (Catatan 10) pada tanggal 31 Desember 2019.

e. Pledge of time deposit amounting to Rp37,200,000,000 (US$2,676,065) (Note 10) as of December 31, 2019.

Selama periode pinjaman, Perusahaan, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis dari Bangkok Bank, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company, without prior written notification/approval from Bangkok Bank, is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Membuat, mengambil alih atau menimbulkan

hak tangguhan, gadai, pembebanan, penjaminan atau pembiayaan dalam bentuk apapun atas setiap properti atau asetnya, baik yang dimiliki saat ini maupun yang diperoleh selanjutnya;

- a. Create, assume or suffer to exist any mortgage, pledge, encumbrance, lien or charge of any kind upon any of its property or assets, whether now owned or hereafter acquired;

b. Membuat, menimbulkan, atau mengadakan setiap pendanaan maupun utang lancar, kecuali pendanaan atau utang lancar yang diwakili oleh surat sanggup utang lancar dari Perusahaan;

b. b. Create, incur, or suffer to exist any funded or current debt, except funded or current debt represented by the promissory note current debt of the Company;

c. Mengambil alih, menjamin, mengendorse, secara kontijen menyetujui untuk membeli atau sebaliknya menjadi bertanggung jawab terhadap kewajiban dari pihak manapun, firma atau korporasi;

c. c. Assume, guarantee, endorse, contingently agree to purchase or otherwise become liable upon the obligation of any person, firm or corporation;

d. Mengadakan, atau membiarkan tetap berlakunya, setiap perjanjian untuk menyewakan atau memberikan sewa guna usaha atas setiap properti riil yang digunakan Peminjam dalam kegiatan usaha sehari-hari untuk pembayarannya;

d. d. Enter into, or permit to remain in effect, any agreements to rent or lease any real property used for Borrower’s normal business operations providing for payments;









82






e. Mengadakan suatu pengaturan dengan setiap

bank, perusahaan asuransi atau pemberi pinjaman atau investor yang mengatur sewa guna usaha oleh Peminjam atas properti riil yang telah atau akan dijual atau dialihkan oleh Peminjam kepada pemberi pinjaman atau investor;

e. e. Enter into any arrangement with any bank, insurance company or other lender or investor providing for the leasing by the Borrower of real property which has been or is to be sold or transferred by the Borrower to such lender or investor;

f. Memberikan diskon atau menjual dengan penarikan kembali, atau menjual dengan harga di bawah nilai nominal penuh daripadanya, setiap surat utang atau piutang, kecuali bahwa Peminjam dapat memberikan diskon atau menjual dengan penarikan kembali dan piutang yang diterima olehnya dari penjualan produknya, dengan ketentuan bahwa kewajiban kontijen atas seluruh surat utang dan piutang tersebut;

f. f. Discount or sell with recourse, or sell for less than the face value thereof, any of its notes or trade receivables, except that the Borrower may discount or sell with recourse notes and accounts receivable received by it from the sale of its products, provided that the contingent liability on all such notes and accounts receivables;

g. Menyatakan, membayar setiap dividen atas pembagian keuntungan lain baik secara tunai maupun dengan cara lainnya; dan

g. g. Declare, pay any dividends of other distribution of profits whether in cash or otherwise; and

h. Melakukan pengeluaran modal. h. h. Incur any capital expenditure.

Sebagai tambahan, Perusahaan akan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Bangkok Bank sehubungan dengan setiap perubahan tanda tangan pihak yang berwenang, dan/atau setiap perubahan terhadap Anggaran Dasar, struktur kepemilikan saham, Dewan Direksi atau Dewan Komisaris.

In addition, the Company shall give written notice to Bangkok Bank in relation to any change of its authorized signatories, and/or any amendment to its Articles of Association, shareholding structure, Board of Directors or Board of Commissioners.

Perusahaan harus mempertahankan rasio-rasio keuangannya, seperti rasio utang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 3 (tiga) kali.

- The Company must maintain financial ratios, such as debt to equity ratio must not exceed 3 (three) times.

PT Tri Mitra Makmur (TMM) PT Tri Mitra Makmur (TMM)

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank)

Perjanjian Kredit Credit Agreement

Pada tanggal 31 Oktober 2016, TMM menandatangani perjanjian kredit dengan Maybank untuk fasilitas sebagai berikut:

On October 31, 2016, TMM entered into a credit agreement with Maybank for the following facilities:

i. Sublimit revolving promissory loans dengan maksimum limit kredit gabungan sebesar AS$26.000.000 dengan jangka waktu pembayaran sebesar 180 hari, fasilitas ini terdiri atas:

i. Revolving promissory loans with combined maximum credit limit of US$26,000,000 repayable in 180 days. The facility consists of the following:

a. Sublimit revolving promissory loan post financing (PPB) sebesar AS$26.000.000;

a. Sublimit of revolving promissory loans post financing (PPB) up to US$26,000,000;

b. Sublimit negosiasi/diskonto lini sampai dengan AS$26.000.000;

b. Sublimit negotiation/discount line up to US$26,000,000;









83


PT Tri Mitra Makmur (TMM) (lanjutan) PT Tri Mitra Makmur (TMM) (continued)

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) (lanjutan)

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) (continued)

Perjanjian Kredit (lanjutan) Credit Agreement (continued)

c. Sublimit LC/SKBDN untuk jangka waktu

180 hari dengan maksimum limit kredit sampai dengan AS$2.500.000; dan

c. Sublimit LC/SKBDN for a term of 180 days with maximum credit limit up to US$2,500,000; and

d. Sublimit trust receipt (T/R) untuk jangka waktu 180 hari dengan maksimum limit kredit sampai dengan AS$2.500.000.

d. Sublimit trust receipt (T/R) for a term of 180 days with maximum credit limit up to US$2,500,000.

Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja TMM. Fasilitas ini berlaku hingga 8 November 2017 dan dapat digunakan dalam mata uang Dolar AS dan Rupiah. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga sebesar 4,5% per tahun dalam mata uang Dolar AS dan 11% per tahun dalam mata uang Rupiah.

The facility is to be used for working capital needs of TMM. The facility is valid up to November 8, 2017 and can be used in US Dollar and Rupiah currency. The facility bears interest rate at 4.5% per annum for US Dollar currency and 11% per annum for Rupiah currency.

ii. Pinjaman berjangka fasilitas I (T/L I) sebesar

AS$6.000.000 untuk mengambil alih fasilitas yang ada di HSBC. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2021; dan

ii. Term loan facility I (T/L I) of US$6,000,000 to take over HSBC's existing facilities. The facility bears interest at 5% per annum and will mature on June 15, 2021; and

iii. Foreign exchange line OTD, TOM, SPOT, FWD, SWAP, OPTION untuk maksimum 6 (enam) bulan sampai dengan AS$5.000.000.

iii. Foreign exchange line OTD, TOM, SPOT, FWD, SWAP, OPTION for maximum of 6 (six) months up to US$5,000,000.

Berdasarkan perjanjian kredit No. 159 tanggal 23 Desember 2016, TMM mengadakan perjanjian novasi dengan Maybank untuk mengambil alih utang PT Tiga Makin Jaya pada HSBC (fasilitas pinjaman berjangka II - T/L II). Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 5% per tahun dan akan jatuh tempo pada 20 Februari 2021.

Based on credit agreement No. 159 dated December 23, 2016, TMM entered into a novation agreement with Maybank to take over PT Tiga Makin Jaya’s loans in HSBC (term loan facility II - T/L II). The facility is subject to 5% interest per annum and will mature on February 20, 2021.

Pada bulan November 2020, fasilitas revolving promissory loans dan foreign exchange line telah diperpanjang sampai 28 Februari 2021. Pada tanggal 15 Februari 2021, TMM memperoleh perubahan perjanjian fasilitas, dengan perubahan sebagai berikut:

In November 2020, the revolving promissory loan and foreign exchange line facilities have been extended until February 28, 2021. On February 15, 2021, TMM obtained amendment of the facility agreement with the following changes:

i. Revolving promissory loans dengan maksimum limit gabungan sebesar AS$18.000.000, terdiri atas:

i. Revolving promissory loans with combined maximum limit of US$18,000,000 consisting of the following:

a. Sublimit revolving promissory loan post financing (PPB) sampai dengan AS$18.000.000;

a. Sublimit of revolving promissory loans post financing (PPB) up to US$18,000,000;

b. Sublimit negosiasi/diskon lini sampai dengan AS$18.000.000; dan

b. Sublimit negotiation/discount line up to US$18,000,000; and

c. Sublimit Bank Garansi/SBLC/Demand Garansi sampai dengan AS$18.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan dalam mata uang Dolar AS dan Rupiah.

c. Sublimit Bank Guarantee/SBLC/Demand Guarantee up to US$18,000,000. The facility can be use in both US Dollar and Rupiah currency.









84






Fasilitas ini berlaku hingga 28 Februari 2022 dan dapat digunakan dalam mata uang Dolar AS dan Rupiah. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga sebesar 5,5% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan 10,5% per tahun dalam mata uang Rupiah.

The facility is valid up to February 28, 2022 and can be used in US Dollar and Rupiah currency. The facility bears interest rate at 5.5% per annum for US Dollar currency and 10.5% per annum for Rupiah currency.

ii. Fasilitas T/L I dengan maksimum limit kredit sebesar AS$6.000.000 dan memperoleh suku bunga sebesar 5,5% per tahun;

ii. T/L I facility with maximum credit limit of US$6,000,000 and bears interest at 5.5% per annum;

iii. Fasilitas T/L II dengan maksimum limit kredit sebesar AS$2.200.000 dan memperoleh suku bunga sebesar 5,5% per tahun; dan

iii. T/L II facility with maximum credit limit of US$2,200,000 and bears interest at 5.5% per annum; and

iv. Foreign exchange line OTD, TOM, SPOT, FWD, SWAP, OPTION sebesar AS$350.000 dan limit notional sebesar AS$5.000.000 dengan suku bunga sebesar 10,5% per tahun.

iv. Foreign exchange line OTD, TOM, SPOT, FWD, SWAP, OPTION of US$350,000 and notional limit of US$5,000,000 with bears interest at 10.5% per annum.



2020 2019

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans PPB 18.059.000 25.117.478 PPB

Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans T/L I 822.083 2.399.521 T/L I T/L II 94.238 642.082 T/L II

Total 916.321 3.041.603 Total


i. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan

berlokasi di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17 atas nama TMM (Catatan 11);

i. Mortgage over land and building located at Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo under Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 and 17 under name of TMM (Note 11);

ii. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berlokasi di Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131, 132, dan 732 atas nama Soesilo Soebardjo dan SHGB No. 65, 66, dan 69 atas nama TMM (Catatan 11);

iii. Mortgage over land and building located at Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, under Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131, 132 and 732 under name of Soesilo Soebardjo and SHGB No. 65, 66, and 69 under the name of TMM (Note 11);

iii. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berlokasi di Jl. Palem No. 18, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 135 atas nama Soesilo Soebardjo (Catatan 11);

iii. Mortgage over land and building located at Jl. Palem No. 18, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, under Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 135 under name of Soesilo Soebardjo (Note 11);









85






iv. Fidusia atas kepemilikan mesin TMM di Desa

Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo dengan nilai penjaminan sebesar Rp125.118.100.000 (Catatan 11);

iv. Fiduciary transfer of ownership over machineries of the TMM at Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, with guarantee value of Rp125,118,100,000 (Note 11);

v. Fidusia atas kepemilikan mesin TMM di Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp29.614.680.000 (Catatan 11);

v. Fiduciary transfer of ownership over machineries of TMM at Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, with guarantee value of Rp29,614,680,000 (Note 11);

vi. Fidusia atas kepemilikan persediaan (Catatan 7) dan/atau piutang dagang (Catatan 6) dengan nilai penjaminan sebesar Rp561.241.000.000;

vi. Fiduciary transfer of ownership over inventories (Note 7) and/or trade receivables (Note 6) with guarantee value of Rp561,241,000,000;

vii. Jaminan pribadi Tuan Soesilo Soebardjo sebesar 99% dari limit fasilitas;

vii. Personal guarantee of Mr. Soesilo Soebardjo amounting 99% of limit facility;

viii. Jaminan pribadi Tuan Martinus Soesilo sebesar 1% dari limit fasilitas; dan

ix. Rumah tinggal Jl. Manyar Rejo IX/28-32 SHM 2005 and 2013 atas nama Soesilo Soebardjo.

viii. Personal guarantee of Mr. Martinus Soesilo amounting 1% of limit facility; and

ix. Residence on Jl. Manyar Rejo IX/28-32 SHM 2005 and 2013 under name of Soesilo Soebardjo.

Selama periode pinjaman, TMM, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Maybank, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, TMM, without prior written notification/approval from Maybank, is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Melakukan pergantian pengurus dan pemegang saham; dan

- a. Make changes to management and shareholders; and

b. Mendapatkan tambahan fasilitas dari lembaga keuangan lainnya.

i. b. Obtain additional facilities from other financial institutions.

TMM harus menjaga rasio-rasio keuangan berikut: TMM must maintain the following financial ratios: i. Rasio lancar minimal 1 kali; i. Current ratio with minimum of 1 times; ii. Leverage maksimum 2.5 kali; ii. Leverage with maximum of 2,5 times; iii. EBITDA/FP minimal 1.25 kali; dan iv. Piutang usaha ditambah persediaan dikurang

utang usaha harus lebih besar dari pinjaman bank jangka pendek.

iii. EBITDA/FP with minimum of 1,25 times; and iv. Trade receivables plus inventories less trade

payables must be higher than short-term bank loan.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, TMM telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) sesuai ketentuan perjanjian kredit terkait.

As of December 31, 2020 and 2019, TMM has either complied with all of the covenants of the above-mentioned loans as stipulated in the respective loan agreements or obtained necessary waivers as required by respective loan agreement.









86



PT Bank Permata Tbk (Permata) PT Bank Permata Tbk (Permata)

Fasilitas Revolving Revolving Facility

Pada tanggal 27 November 2018, TMM mengadakan perjanjian dengan Permata dengan fasilitas sebagai berikut:

On November 27, 2018, TMM entered into a financing agreement with Permata with the following facilities:

i. Fasilitas omnibus revolving loan 1 (RL 1) terdiri

dari revolving loan dan CBN Discrepancy dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk modal kerja terkait dengan pembelian udang;

sA

i. Omnibus revolving loan facility 1 (RL 1) consisting of revolving loan and CBN Discrepancy with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears an interest rate of 5% per annum and shall be used for working capital related to shrimp purchases;

ii. Fasilitas omnibus revolving loan 2 (RL 2) terdiri dari revolving loan dan CBN Discrepancy dengan maksimum limit kredit sebesar AS$1.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk modal kerja terkait dengan pembelian udang; dan

A ii. Omnibus revolving loan facility 2 (RL 2) consisting of revolving loan and CBN Discrepancy with maximum credit limit of US$1,000,000. The facility bears an interest rate of 5% per annum and shall be used for working capital related to shrimp purchases; and

iii. Fasilitas valuta asing dengan limit LER sebesar AS$500.000 dan limit nosional pada saat transaksi spot sebesar AS$5.000.000.

iii. Foreign exchange facility with LER limit of US$500,000 and notional limit for spot transactions of US$5,000,000.

Fasilitas berlaku selama 12 bulan sejak tanggal perjanjian kredit.

The facilities are valid 12 months from credit agreement date.

Perjanjian kredit tersebut telah diperbaharui pada tanggal 20 November 2019, dengan perubahan sebagai berikut:

The credit facility agreement has been renewed on November 20, 2019 with the following changes:

i. Fasilitas omnibus revolving loan 1 (RL 1) terdiri

dari revolving loan dan CBN Discrepancy dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk modal kerja terkait dengan pembelian udang;

sA i. Omnibus revolving loan facility 1 (RL 1)

consisting of revolving loan and CBN Discrepancy with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears an interest rate of 5% per annum and shall be used for working capital related to shrimp purchases;

ii. Fasilitas omnibus revolving loan 2 (RL 2) terdiri dari revolving loan dan CBN Discrepancy dengan maksimum limit kredit sebesar AS$1.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk modal kerja terkait dengan pembelian udang;

A ii. Omnibus revolving loan facility 2 (RL 2) consisting of revolving loan and CBN Discrepancy with maximum credit limit of US$1,000,000. The facility bears an interest rate of 5% per annum and shall be used for working capital related to shrimp purchases;

iii. Fasilitas valuta asing dengan limit LER sebesar AS$500.000 dan limit nosional pada saat transaksi spot sebesar AS$25.000.000;

iii. Foreign exchange facility with LER limit of US$500,000 and notional limit for spot transactions of US$25,000,000;









87



PT Bank Permata Tbk (Permata) (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (Permata) (continued)


iv. Fasilitas omnibus revolving loan 3 (RL 3) terdiri dari revolving loan dan CBN Discrepancy dengan maksimum limit kredit sebesar AS$5.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 4,8% per tahun dan akan digunakan untuk modal kerja terkait dengan pembelian udang; dan

iv. Omnibus revolving loan facility 3 (RL 3) consisting of revolving loan and CBN Discrepancy with maximum credit limit of US$5,000,000. The facility bears an interest rate of 4.8% per annum and shall be used for working capital related to shrimp purchases; and

v. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK - Cerukan) sampai dengan Rp5.000.000.000 dengan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun dan akan digunakan untuk modal kerja operasional TMM.

vi. Pinjaman Rekening Koran (PRK - Overdraft) facility up to Rp5,000,000,000, bears an interest rate of 10% per annum and shall be used for working capital related to operational of TMM.

Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 28 November 2020 dan diperpanjang otomatis setiap 3 bulan.

The facilities are valid until November 28, 2020 and automatically extended every 3 month.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pinjaman bank masing-masing untuk fasilitas ini adalah sebagai berikut:


2020 2019

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans RL 1 9.413.000 9.440.000 RL 1 RL 2 1.000.000 968.000 RL 2 RL 3 4.996.000 5.000.000 RL 3 PRK- Cerukan PRK - Overdraft (2020: Rp4.890.208.372 dan (2020: Rp4,890,208,372 and 2019: Rp4.926.399.162) 346.700 354.392 2019: Rp4,926,399,162)

Total 15.755.700 15.762.392 Total


a. Setoran marjin yang dimasukkan ke dalam sebuah akun escrow yang setara dengan 10% dari fasilitas RL (Catatan 10);

a. Margin deposit to be placed in an escrow account equivalent to 10% of RL facilities (Note 10);

b. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan dengan SHGB No. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17 atas nama TMM berlokasi di Jl. Wonokoyo (Jl. Raya Banyuwangi KM. 10), Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dengan nilai penjaminan sebesar Rp94.924.712.500 (Catatan 11);

b. Mortgage over land and building under SHGB No. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 and 17 in the name of TMM located at Jl. Wonokoyo (Jl. Raya Banyuwangi KM. 10), Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo East Java, with guarantee value of Rp94,924,712,500 (Note 11);

c. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan dengan SHM No. 135 atas nama Soesilo Soebardjo berlokasi di Jl. Palem No. 18, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, dengan nilai penjaminan sebesar Rp2.298.625.000 (Catatan 11);

c. Mortgage over land and building under SHM No. 135 under the name of Soesilo Soebardjo located at Jl. Palem No. 18, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, with guarantee value of Rp2,298,625,000 (Note 11);









88





d. Hak atas tanah dan bangunan dengan SHGB No. 65, 66 dan 69 atas nama TMM dan SHM No. 131, 132 dan 732 atas nama Soesilo Soebardjo berlokasi di Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, dengan nilai penjaminan sebesar Rp42.382.187.500 (Catatan 11);

d. Mortgage over land and building under SHGB No. 65, 66 and 69 under the name of TMM and SHM No. 131, 132 and 732 under the name of Soesilo Soebardjo located at Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, with guarantee value of Rp42,382,187,500 (Note 11);

e. Mesin-mesin berlokasi di Jl. Wonokoyo (Jl. Raya Banyuwangi KM. 10), Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp125.118.100.000 (Catatan 11);

e. Machineries located at Jl. Wonokoyo (Jl. Raya Banyuwangi KM. 10), Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, East Java with guarantee value of Rp125,118,100,000 (Note 11);

f. Mesin - mesin berlokasi di Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, dengan nilai penjaminan sebesar Rp29.614.680.000 (Catatan 11);

f. Machineries located at Jl. Palem No. 52, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, with guarantee value of Rp29,614,680,000 (Note 11);

g. Persediaan (Catatan 7) dan/atau piutang (Catatan 6) dengan nilai penjaminan sebesar Rp561.241.000.000; dan

g. Inventories (Note 7) and/or receivables (Note 6) with guarantee value of Rp561,241,000,000; and

h. Jaminan pribadi dari Soesilo Soebardjo dan Martinus Soesilo masing-masing setara dengan 99% dan 1% dari total fasilitas.

h. Personal guarantee from Soesilo Soebardjo and Martinus Soesilo equivalent to 99% and 1% of the total facility, respectively.

Selama periode pinjaman, TMM, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Permata tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, TMM, without prior written notification/approval from Permata is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Mengikatkan diri sebagai penjamin atas utang pihak lain kecuali untuk yang dilakukan dalam operasi sehari-hari;

- a. Act as guarantor for the debt of another party except for those made in carrying day to day operations;

b. Mengubah sifat dan melakukan aktivitas bisnis di luar aktivitas bisnis sehari-hari;

- b. Change the nature and conducts business activities that are outside of its daily business activities;

c. Menjaminkan, mengalihkan, menyewakan dan menyerahkan jaminan kepada pihak lain;

;;

c. Guarantee, transfer, lease and hand over the collaterals to other parties;

d. Memberikan pinjaman dan fasilitas keuangan kepada pihak lain kecuali pinjaman yang bersifat jangka pendek dalam rangka untuk mendukung kegiatan bisnis sehari-hari mereka;

j. d. Provide loans and financial facilities to other parties except loans in the short-term nature and in order to support their daily business activities;

e. Melakukan investasi yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan membayar kewajibannya kepada Permata;

k. e. Make investments that can affect its the ability to pay its obligations to Permata;

f. Mengambil alih tindakan yang dapat menyebabkan atau menghambat kemampuan untuk membayar kewajiban kepada Permata;

l. f. Take over actions that can cause or disrupt its ability to pay its obligations to Permata;

g. Melakukan pembubaran, penggabungan atau konsolidasi dengan perusahaan lain;

m. g. Enter into dissolution, merger or consolidation with other companies;









89





h. Mengubah komposisi dan kepemilikan pemegang saham;

n. h. Change the composition and ownership of shareholders;

i. Membayarkan atau mengumumkan dividen; dan

o. i. Pay or declare dividends; and

j. Membayar atau melunasi tagihan atau utang dalam bentuk apapun.

p. j. Pay or repay bills or payables in whatever form.

TMM harus mempertahankan rasio keuangan, seperti rasio lancar minimal 1 kali, rasio kecakupan membayar utang minimal 1,25 kali dan rasio gearing eksternal maksimum 2,5 kali.

TMM must maintain financial ratios, such as current ratio at minimum of 1 time, debt service coverage ratio at minimum of 1.25 times and external gearing ratio at maximum 2.5 times.

Fasilitas Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Facility

Pada 20 November 2019, TMM mengadakan Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik dengan Permata (IMBT) dengan perincian sebagai berikut

On November 20, 2019, TMM entered into Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik with Permata (IMBT) with details as follows:

i. Fasilitas Term Financing 1 (TF 1) - IMBT non revolving dengan maksimum limit kredit sebesar AS$1.249.500. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 4,85% per tahun dan akan digunakan untuk pembiayaan kembali pembangunan pabrik/cold storage yang berada di Desa Landangan Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.; dan

sA i. Term Financing Facility (TF 1) - IMBT non

revolving with maximum credit limit of US$1,249,500. The facility bears an interest rate of 4.85% per annum and shall be used for refinancing construction of cold storage that is located in Desa Landangan Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo; and

ii. Fasilitas Term Financing 2 (TF 2) - IMBT non revolving dengan maksimum limit kredit sebesar AS$4.650.500. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 4,85% per tahun dan akan digunakan untuk pembiayaan kembali pembelian mesin dan peralatan yang akan ditempatkan di pabrik/cold storage yang berada di Desa Landangan Kecamatan Landongan, Kabupaten Situbondo.

sA ii. Term Financing 2 Facility (TF 2) - IMBT non

revolving with maximum credit limit of US$4,650,500. The facility bears an interest rate of 4.85% per annum and shall be used for refinancing the purchase of machineries and equipments that will be placed in cold storage that is located in Desa Landangan Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.

Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan sampai tanggal 26 November 2024.

The facilities are valid 60 months until November 26, 2024.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pinjaman bank masing-masing untuk fasilitas ini adalah sebagai berikut:


2020 2019

Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans TF 1 - IMBT 1.087.528 1.249.500 TF 1 - IMBT TF 2 - IMBT 4.047.657 4.650.500 TF 2 - IMBT

Total 5.135.185 5.900.000 Total









90




Fasilitas Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (lanjutan) Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Facility (continued)


a. Jaminan pribadi dari Soesilo Soebardjo dan

Martinus Soesilo masing-masing setara dengan 99% dan 1% dari total fasilitas;

a. Personal guarantee from Soesilo Soebardjo and Martinus Soesilo equivalent to 99% and 1% of the total facility, respectively;

b. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 29 atas nama TMM berlokasi di Jl. Wonokoyo, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp27.600.000.000 (Catatan 11);

b. Mortage over land and building under Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 29 under the name of the TMM located at Jl. Wonokoyo, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo East Java with guarantee value of Rp27,600,000,000 (Note 11);

c. Mesin-mesin dan peralatan TMM berlokasi di Jl. Wonokoyo, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dengan nilai penjaminan sebesar AS$6.824.900 (Catatan 11); dan

c. Machineries and equipments of the TMM located at Jl. Wonokoyo, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo East Java with guarantee value of US$6,824,900 (Note 11); and

d. Persediaan (Catatan 7) dan/atau piutang (Catatan 6) TMM dengan nilai penjaminan sebesar AS$5.000.000 dan Rp5.000.000.000 atau setara dengan Rp75.000.000.000.

d. Inventories (Note 7) and/or receivable (Note 6) of the TMM with guarantee value of US$5,000,000 and Rp5,000,000,000 or equivalent of Rp75,000,000,000.

Fasilitas IMBT memiliki perjanjian negatif dan keuangan yang sama dengan fasilitas revolving.

The IMBT facility has the same negative and financial covenants with revolving facility.



PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

Line Facility Line Facility

Pada tanggal 10 Februari 2014, TMM menandatangani perjanjian line facility dengan BMI, dengan limit maksimum sebesar AS$4.000.000 atau setara dengan Rp48.000.000.000 yang akan dibayarkan dalam waktu 6 (enam) bulan. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk mengimpor bahan baku.

On February 10, 2014, TMM entered into a line facility agreement with BMI, with maximum limit of US$4,000,000 or equivalent to Rp48,000,000,000 repayable in 6 (six) months. The facility shall be utilized in importing raw materials.

Perjanjian kredit tersebut telah diperbaharui dan beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dibuat pada 29 Mei 2017. Perubahan ini termasuk kenaikan limit kredit untuk sublimit line facility menjadi AS$9.500.000, terdiri atas:

The credit facility agreement has been renewed and amended several times. The latest amendment was made on May 29, 2017. The amendment includes increase the credit limit for sublimit line facility to US$9,500,000, consisting of the following:

i. Line Facility Murabahah II Revolving (Buyer Financing); dan

i. Line Facility Murabahah II Revolving (Buyer Financing); and

ii. Line Facility Al Qardh & Wakalah bil Uiroh Revolving (Diskon/Negosiasi).

ii. Line Facility Al Qardh & Wakalah bil Uiroh Revolving (Discount/Negotiation).









91



PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) (lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) (continued)

Line Facility (lanjutan) Line Facility (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$9.472.907 dan AS$8.862.941.

As of December 31, 2020 and 2019, the outstanding loan balance from this facilities amounted to US$9,472,907 and US$8,862,941, respectively.

Perjanjian tersebut telah diperbaharui dan diubah dari waktu ke waktu. Perubahan terakhir dibuat pada tanggal 30 Juli 2020 terkait dengan perpanjangan fasilitas sampai dengan 2 Juli 2021.

- These facilities have been renewed and amended several times. The latest amendment was made last July 30, 2020 regarding the extension of the facility agreement until July 2, 2021.


i. Jaminan kas (dari deposito berjangka atau

akun lancar) sebesar 25% dari maksimum limit kredit fasilitas pembiayaan (Catatan 10);

i. Cash collateral (from time deposit or current account) amounting to 25% from maximum credit limit of the facility (Note 10);

ii. Fidusia atas kepemilikan persediaan sebesar Rp50.000.000.000 (Catatan 7);

ii. Fiduciary transfer of ownership over inventories for the amount of Rp50,000,000,000 (Note 7);

iii. Fidusia atas kepemilikan piutang sebesar Rp70.000.000.000 (Catatan 6); dan

iii. Fiduciary transfer of ownership over trade receivables for the amount of Rp70,000,000,000 (Note 6); and

iv. Jaminan pribadi dari Tuan Soesilo Soebardjo. iv. Personal guarantee from Mr. Soesilo Soebardjo.

Selama periode pinjaman, TMM, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BMI, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, TMM, without prior written notification/approval from BMI, is not allowed to carry out, among others, the following activities:

i. Memperoleh fasilitas kredit baru dari bank atau

lembaga keuangan lain; i. Obtain new credit facility from bank or other

financial institution; ii. Melakukan perubahan struktur kepemilikan

dan manajemen (dewan direktur, pemegang saham dan pemegang saham utama);

ii. Change in ownership and management (board of directors, shareholders and ultimate shareholder);

iii. Mengubah Anggaran Dasar TMM, termasuk mengenai modal saham, direktur dan pemegang saham;

iii. Change in TMM's Article of Association including share capital, directors and shareholders;

iv. Membubarkan diri atau menyatakan pailit; iv. Liquidate TMM and file for bankruptcy; v. Menarik kembali modal yang telah disetor; v. Make an equity withdrawal; vi. Menggadaikan atau menjaminkan kembali

aset TMM kepada pihak lain, terutama yang merupakan jaminan kepada BMI;

vi. Pledge or collateralize any of the TMM’s assets to the other party, especially those under BMI collaterals;

vii. Menyewakan atau mengalihkan penggunaan aset TMM secara sepenuhnya atau sebagian, kecuali untuk kegiatan normal TMM yang didanai oleh BMI;

vii. Lease or transfer usage entirely or any part of TMM’s assets, except in TMM’s normal course of business financed by BMI;

viii. Melakukan penjualan, menggadaikan, menjaminkan dan mengalihkan sepenuhnya atau sebagian aset TMM, kecuali dalam hal transaksi bisnis yang normal;

viii. Sell, pledge, collateralize and transfer usage entirely or any part of TMM’s assets, except in the case of normal course of business;









92



PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) (lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) (continued)

Line Facility (lanjutan) Line Facility (continued)

ix. Melakukan penggabungan, konsolidasi,

akuisisi, investasi, go public dan penjualan atau pengalihan aset atau saham milik TMM, termasuk mengubah modal saham, mengumumkan dividen dan melakukan penyertaan pada perusahaan lain;

ix. Conduct any merger, consolidation, acquisition, investment, go public and sell or transfer of TMM's assets and shares, including change in share capital, declare of dividends and invest in other company;

x. Mengubah sifat atau aktivitas bisnis TMM; x. Change TMM’s nature and business activities; xi. Mengikatkan diri sebagai penjamin utang,

untuk menjaminkan atau mempertanggungkan aset TMM untuk kepentingan pihak lain;

xi. Act as a guarantor of loan, to warrant or to guarantee TMM’s assets for the benefit of another party;

xii. Melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham selama jangka waktu fasilitas.

xii. Conduct payment of debt to shareholders during term of the facility.

xiii. Membagikan pembayaran dividen kepada pemegang saham; dan

xiii. Distribute dividend payments to shareholders; and

xiv. Tidak menambah eksposure TMM dan group untuk sementara ini di BMI, sambil menunggu penambahan modal dari proses IPO.

xiv. Not increasing the exposure of TMM and the group for the time being at BMI, while waiting for additional capital from the IPO process.

TMM harus mempertahankan rasio keuangannya, seperti COPAT/FP pada minimal 1,5 kali, rasio lancar pada minimal 1 kali, leverage maksimum 3 kali dan kecukupan membayar utang pada minimum 1,25 kali.

TMM must maintain financial ratio, such as COPAT/FP at a minimum of 1.5 times, current ratio at minimum of 1 times, leverage maximum 3 times and debt service coverage at a minimum of 1.25 times.



PT Bank BTPN Tbk (BTPN) PT Bank BTPN Tbk (BTPN)

Fasilitas Revolving Loan Revolving Loan Facility

Pada tanggal 8 Desember 2020, TMM menandatangani perjanjian fasilitas revolving loan dengan BTPN. Fasilitas ini terdiri atas:

On December 8, 2020, TMM entered into revolving loan facility agreement with BTPN. The facility consists of the following:

i. Fasilitas loan on note account payable financing (APF) untuk jangka waktu 6 bulan dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dalam mata uang Dolar AS dan 10% per tahun dalam mata uang Rupiah dan akan digunakan untuk pembayaran kepada supplier terkait pembelian bahan baku dan bahan baku pendukung lainnya;

i. Loan on note account payable facility (APF) for a term of 6 months with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears interest rate at 5% per annum for US Dollar currency and 10% per annum for Rupiah currency and shall be used for payment to supplier related to purchase of raw materials and other supporting raw materials;









93



PT Bank BTPN Tbk (BTPN) (lanjutan) PT Bank BTPN Tbk (BTPN) (continued)

Fasilitas Revolving Loan (lanjutan) Revolving Loan Facility (continued)

ii. Fasilitas loan on note account receivables financing (ARF) untuk jangka waktu 2 bulan dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun dalam mata uang Dolar AS dan 10% per tahun dalam mata uang Rupiah dan akan digunakan untuk modal kerja, yaitu membiayai piutang dagang;

ii. Loan on note account receivables facility (ARF) for a term of 2 months with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears interest rate at 5% per annum for US Dollar currency and 10% per annum for Rupiah currency and shall be used for working capital, namely to finance the account receivables;

iii. Fasilitas foreign bills bought - 1 (FBB-1) dengan untuk jangka waktu 2 bulan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga negosiasi/diskonto sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk pembelian dokumen-dokumen L/C dengan recourse kepada TMM;

iii. Foreign bills bought - 1 facility (FBB-1) for a term of 2 months with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears negotiation/discounted interest rate at 5% per annum and shall be used for purchase L/C documents with recourse to TMM;

iv. Fasilitas foreign bills bought - 2 (FBB-2) untuk jangka waktu 2 bulan dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga negosiasi/diskonto sebesar 5% per tahun dan akan digunakan untuk pembelian dokumen-dokumen L/C dengan recourse kepada TMM;

iv. Foreign bills bought - 2 facility (FBB-2) for a term of 2 months with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears negotiation/discounted interest rate at 5% per annum and shall be used for purchase L/C documents with recourse to TMM;

v. Fasilitas loan on note revolving credit facility - 1 (RCF-1) untuk jangka waktu 6 bulan dengan maksimum limit kredit sebesar AS$10.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,10% per tahun dalam mata uang Dolar AS dan 10,10% per tahun dalam mata uang Rupiah dan akan digunakan sebagai pinjaman talangan untuk pembiayaan kembali/pengambilalihan pinjaman terutang kepada HSBC berdasarkan perjanjian kredit HSBC; dan

v. Loan on note revolving credit facility - 1 (RCF-1) for a term of 6 months with maximum credit limit of US$10,000,000. The facility bears interest rate at 5.10% per annum for US Dollar currency and 10.10% per annum for Rupiah currency and shall be used as bridging loan for refinancing/takeover of the outstanding loan to HSBC based on HSBC credit agreement; and

vi. Fasilitas loan on note revolving credit facility - 2 (RCF-2) untuk jangka waktu 6 bulan dengan maksimum limit kredit sebesar AS$4.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,10% per tahun dalam mata uang Dolar AS dan 10,10% per tahun dalam mata uang Rupiah dan akan digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan pendukung lainnya.

vi. Loan on note revolving credit facility - 2 (RCF-2) for a term of 6 months with maximum credit limit of US$4,000,000. The facility bears interest rate at 5.10% per annum for US Dollar currency and 10.10% per annum for Rupiah currency and shall be used for purchase of raw materials and other supporting materials.

Fasilitas APF, ARF, FBB-1, FBB-2 dan RCF-2 berlaku hingga 30 November 2021 sedangkan fasilitas RCF-1 berlaku hingga 31 Mei 2021.

The APF, ARF, FBB-1, FBB-2 and RCF-2 facility is valid up to November 30, 2021 while RCF-1 facility is valid up to May 31, 2021.









94





Pada tanggal 31 Desember 2020, saldo pinjaman bank untuk fasilitas ini adalah sebagai berikut:

- As of December 31, 2020, the outstanding loan balances for this facility consists of the following:

2020

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans RCF-1 6.255.542 RCF-1 RCF-2 2.127.284 RCF-2 Total 8.382.826 Total

Jaminan adalah sebagai berikut: Collaterals include the following: i. Jaminan dari Perusahaan sebesar

AS$10.000.000; i. Corporate guarantee from the Company

amounting to US$10,000,000; ii. Jaminan pribadi dari Tuan Martinus Soesilo

sebesar AS$100.000; ii. Personal guarantee from Mr. Martinus Soesilo

amounting to US$100,000; iii. Jaminan pribadi dari Tuan Soesilo Soebardjo

sebesar AS$9.900.000; iii. Personal guarantee from Mr. Soesilo Soebardjo

amounting to US$9,900,000; iv. Perjanjian gadai atas deposito berjangka

dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar 10% dari setiap penarikan fasilitas selain RCF-1;

iv. Pledged of time deposits with the secured amount at least 10% of each utilization facility except RCF-1;

v. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berlokasi di Kelurahan Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17 atas nama TMM (Catatan 11);

v. Mortgage over land located at Kelurahan Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur under Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 and 17 under name of TMM (Note 11);

vi. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berlokasi di Desa Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131, 132, dan 732 atas nama Soesilo Soebardjo (Catatan 11);

vi. Mortgage over land and building located at Desa Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur, under Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131, 132 and 732 under name of Soesilo Soebardjo (Note 11);

vii. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berlokasi di Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur dengan SHGB No. 65, 66, dan 69 atas nama TMM (Catatan 11);

vii. Mortgage over land and building located at Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur, under SHGB No. 65, 66, and 69 under the name of TMM (Note 11);

viii. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berlokasi di Jl. Palem No. 18, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 135 atas nama Soesilo Soebardjo (Catatan 11);

viii. Mortgage over land and building located at Jl. Palem No. 18, Kelurahan Lingkas Ujung, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, under Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 135 under name of Soesilo Soebardjo (Note 11);

ix. Fidusia atas kepemilikan mesin TMM (Catatan 11); dan

ix. Fiduciary transfer of ownership over machineries of the TMM (Note 11); and

x. Akta jaminan fidusia atas kepemilikan persediaan (Catatan 7) dan/atau piutang dagang (Catatan 6).

x. Deed of fiduciary security of ownership over inventories (Note 7) and/or trade receivables (Note 6).









95





Selama periode pinjaman, TMM, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BTPN, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, TMM, without prior written notification/approval from BTPN is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. TMM harus menyerahkan pemberitahuan tertulis 60 hari setelah membayar dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang saham TMM, dengan ketentuan bahwa TMM tidak diperbolehkan untuk melakukan pembayaran dividen tersebut apabila kewajiban keuangan tidak dipenuhi;

- a. TMM shall submit written notification no later than 60 days after pays any dividend in any form to TMM’s shareholder provided that TMM is not allowed to do such dividend payment if the financial covenant is not fulfilled;

b. TMM tidak boleh melakukan peleburan, pemisahan, penggabungan atau rekonstruksi perusahaan;

- b. TMM must not enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction;

c. TMM harus memberitahukan setiap perubahan dalam struktur kepengurusan dan organisasi TMM selambat-lambatnya 60 hari setelah terjadinya perubahan tersebut;

q. c. TMM shall promptly inform any change in the management and organizational structure TMM no later than 60 days after such occurance;

d. TMM tidak boleh, baik dalam satu transaksi atau serangkaian transaksi dan baik berkaitan atau tidak, melepaskan aset-asetnya; kecuali yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal atau digantikan dengan aset lain yang sebanding atau lebih baik dari segi jenis, nilai dan kualitasnya.

r. d. TMM may not, either in a single transaction or in a series of transactions and whether related or not, dispose of any asset; except in the case of normal course of business or exchange for other assets comparable or superior as to type, value and quality;

e. TMM tidak boleh dengan cara apapun mengalihkan atau mengoper hak atau kewajibannya berdasarkan Dokumen Pembiayan;

s. e. TMM must not in any way assign any of its rights or transfer any of its rights and obligations under the Finance Documents;

f. TMM harus menyerahkan pemberitahuan selambat-lambatnya 60 hari setelah menimbulkan utang pembiayaan; dan

t. f. TMM shall submit written notification no later than 60 days after incurred the financial indebtedness; and

g. TMM harus memastikan bahwa semua pinjaman pemegang saham yang ada, berlaku saat ini atau berlaku di kemudian hari disubordinasi terhadap hak-hak Pemberi pinjaman berdasarkan Perjanjian ini.

u. g. TMM must ensure that all existing, current or future shareholders loans are subordinated to the Lender’s right under this Agreement.

TMM harus mempertahankan rasio-rasio keuangannya, seperti rasio lancar minimal 1 kali DSCR minimal 1,25 kali, rasio hutang terhadap net worth maksimum 3 kali dan menjaga net worth tetap positif.

TMM must maintain financial ratios, such as current ratio at a minimum 1 time, DSCR at a minimum 1.25 times, debt to net worth ratio a maximum 3 times and maintain positive net worth.

Pada tanggal 31 Desember 2020, TMM telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan pelunasan (waiver) sesuai ketentuan perjanjian kredit terkait.

As of December 31, 2020, TMM has either complied with all of the covenants of the above-mentioned loans as stipulated in the respective loan agreements or obtained necessary waivers as required by respective loan agreement.









96



PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) PT Bank HSBC Indonesia (HSBC)

Perjanjian Fasilitas Corporate Corporate Facility Agreement

Pada tanggal 4 Agustus 2017, TMM mengadakan perjanjian fasilitas corporate dengan HSBC untuk fasilitas berikut ini:

On August 4, 2017, TMM entered into a corporate facility agreement with HSBC for the following facilities:

i. Pinjaman gabungan dengan limit kredit

sebesar AS$10.000.000 terdiri dari: i. Combined credit limit of US$10,000,000

consisting of: a. Dokumen dengan pembayaran maksimum

sebesar AS$3.000.000. Fasilitas ini dipergunakan untuk membiayai non dokumentari dokumen ekspor dengan pembayaran yang berasal dari negosiasi/pembelian. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga sebesar 7,6% per tahun; dan

a. Documents against payment up to US$3,000,000. The purpose of this facility is to finance post export documents non documentary credit by negotiation/ purchase documents against payment. This facility bears an interest rate at 7.6% per annum; and

b. Revolving loan sampai dengan AS$10.000.000 untuk membiayai pembelian bahan baku dari luar negeri dan/atau dalam negeri dengan basis open account atas nama pemasok pribadi. Sub-limit dari fasilitas ini sebagai berikut:

b. Revolving loan up to US$10,000,000 in order to finance the purchase of raw materials from overseas and/or domestic on open account basis under individual supplier. The sublimits under this facility are:

i. Revolving loan 1 (RL 1) sampai dengan AS$10.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 7,2% per tahun di bawah suku bunga pinjaman HSBC (saat ini sebesar 13,497%); dan

i. Revolving loan 1 (RL 1) up to US$10,000,000 with interest rate at 7.2% per annum below HSBC's term lending rate (currently at 13.497%); and

ii. Revolving loan 2 (RL 2) sampai dengan Rp100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 3,4% per tahun di bawah suku bunga pinjaman HSBC (saat ini sebesar 15,1116% per tahun).

ii. Revolving loan 2 (RL 2) up to Rp100,000,000,000 with interest rate at 3.4% per annum below HSBC’s term lending rate (currently at 15.1116% per annum).

ii. Fasilitas cerukan sampai dengan Rp5.000.000.000; dan

ii. Overdraft facility up to Rp5,000,000,000; and

iii. Fasilitas treasury sampai dengan AS$250.000 untuk memfasilitasi persyaratan TMM untuk melakukan lindung nilai terhadap eksposur valuta asing melalui transaksi spot dan forward. Fasilitas ini berlaku selama 3 bulan.

iii. Treasury facility up to US$250,000 to facilitate TMM’s requirement for hedging genuine foreign currency exposures through spot and forward transactions. The facility is valid for 3 months.

Perjanjian tersebut telah diperbaharui dan diubah dari waktu ke waktu. Perubahan terakhir dibuat pada tanggal 15 Juni 2020, dengan perubahan sebagai berikut:

- These facilities have been renewed and amended several times. The latest amendment was made last June 15, 2020 with the following changes:

i. Pinjaman gabungan dengan limit kredit sebesar AS$8.000.000 terdiri dari:

i. Combined credit limit of US$8,000,000 consisting of:

a. Dokumen dengan pembayaran maksimum sebesar AS$3.000.000. Fasilitas ini dipergunakan untuk membiayai non dokumentari dokumen ekspor dengan pembayaran yang berasal dari negosiasi/pembelian. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga sebesar 7,1% per tahun; dan

a. Documents against payment up to US$3,000,000. The purpose of this facility is to finance post export documents non documentary credit by negotiation/ purchase documents against payment. This facility bears an interest rate at 7.1% per annum; and









97



PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) (lanjutan) PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) (continued)

Perjanjian Fasilitas Corporate (lanjutan) Corporate Facility Agreement (continued)

b. Revolving loan sampai dengan AS$8.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 6,55% per tahun di bawah suku bunga pinjaman HSBC (saat ini sebesar 11,395%) untuk membiayai pembelian bahan baku dari luar negeri dan/atau dalam negeri dengan basis open account atas nama pemasok pribadi.

b. Revolving loan up to US$8,000,000 with interest rate at 6.55% per annum below HSBC's term lending rate (currently at 11.395%) in order to finance the purchase of raw materials from overseas and/or domestic on open account basis under individual supplier.

ii. Tambahan jaminan deposito/marjin tunai

sebesar AS$1.000.000, yang harus tersedia selambat-lambatnya pada tanggal 31 Agustus 2020; dan

ii. Additional collateral deposit under lien/cash margin of US$1,000,000, which should be available not later than August 31, 2020; and

iii. Mengubah rasio gearing eksternal yang disesuaikan pada maksimum 1,75 kali di Desember 2020 dan seterusnya.

iii. Change adjusted external gearing ratio at a maximum 1.75 times in December 2020 onwards.

Pada bulan Desember 2020, TMM telah melunasi seluruh saldo pinjamannya kepada HSBC menggunakan fasilitas revolving BTPN. Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo pinjaman dari fasilitas revolving dan cerukan masing-masing sebesar AS$9.915.000 dan AS$338.527 (Rp4.705.866.302).

In December 2020, TMM has fully paid its outstanding loan to HSBC using BTPN revolving facility. As of December 31, 2019, the outstanding loan balance from revolving and overdraft facilities amounted to US$9,915,000 and US$338,527 (Rp4,705,866,302), respectively.

Jaminan adalah sebagai berikut: Collaterals include the following: a. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan

berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131, 132 dan 732 atas nama Soesilo Soebardjo, S.H. dan berdasarkan Sertifkat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 65, 66 dan 69 atas nama TMM yang berlokasi di Tarakan senilai Rp29.177.000.000 (Catatan 11);

a. Mortgage over land and building under Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 131, 132 and 732 in the name of Soesilo Soebardjo, S.H. and under Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 65, 66 and 69 under the name of TMM located at Tarakan for Rp29,177,000,000 (Note 11);

b. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berdasarkan SHM No. 135 atas nama Soesilo Soebardjo, S.H. yang berlokasi di Tarakan senilai Rp1.654.000.000 (Catatan 11);

b. Mortgage over land and building under SHM No. 135 under the name of Soesilo Soebardjo, S.H. located at Tarakan with guarantee value of Rp1,654,000,000 (Note 11);

c. Hak tanggungan atas tanah dan bangunan berdasarkan SHGB No. 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17 atas nama PT Tiga Makin Jaya dan berdasarkan SHGB No. 6 dan 8 atas nama TMM yang berlokasi di Situbondo senilai Rp58.097.000.000 (Catatan 11);

c. Mortgage over land and building under SHGB No. 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 and 17 in the name of PT Tiga Makin Jaya and under SHGB No. 6 and 8 in the name of TMM located at Situbondo with guarantee value of Rp58,097,000,000 (Note 11);









98



PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) (lanjutan) PT Bank HSBC Indonesia (HSBC) (continued)

Perjanjian Fasilitas Corporate (lanjutan) Corporate Facility Agreement (continued)

d. Fidusia atas kepemilikan mesin yang berlokasi di Tarakan dengan nilai penjaminan sebesar Rp16.241.500.000 (Catatan 11);

d. Fiduciary transfer of ownership over machineries located at Tarakan with guarantee value of Rp16,241,500,000 (Note 11);

e. Fidusia atas mesin cold storage yang berlokasi di Situbondo dengan nilai penjaminan sebesar Rp144.394.598.000 (Catatan 11);

e. Fiduciary transfer of ownership over machineries cold storage located at Situbondo with guarantee value of Rp144,394,598,000 (Note 11);

f. Fidusia atas barang persediaan (Catatan 7) dan piutang (Catatan 6) dengan nilai penjaminan sebesar Rp561.241.000.000; dan

f. Fiduciary transfer of ownership over stock of inventories (Note 7) and receivables (Note 6) with guarantee value of Rp561,241,000,000; and

g. Jaminan pribadi dari Soesilo Soebardjo untuk jumlah tak terbatas.

g. Personal guarantee from Soesilo Soebardjo for unlimited amount.

Selama periode pinjaman, TMM, tanpa pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HSBC, tidak diperkenankan melakukan, antara lain, transaksi-transaksi sebagai berikut:

During the period of the loan, TMM, without prior written notification/approval from HSBC is not allowed to carry out, among others, the following activities:

a. Menyatakan atau melakukan pembayaran

dividen atau membagikan modal atau aset kepada pemegang saham dan/atau direksi TMM;

- a. Declare or make any dividend payments or distribute capital or assets to TMM’s shareholder and/or directors;

b. Membuat, menanggung atau mengijinkan adanya hak tanggungan, penjamin, pembebanan, hak gadai, pembiayaan atas tanah atau hak jaminan apapun juga atas properti TMM, aset atau pendapatan, baik yang saat ini dimiliki atau yang akan diperoleh di kemudian hari;

- b. Create, assume or permit to exist any mortgage, pledge, encumbrance, lien, charge of land or such other security interest upon any of TMM’s property, assets or income whether currently owned or hereafter acquired;

c. Membuat, mengadakan atau menimbulkan suatu utang (termasuk sewa atau jaminan) kecuali untuk (a) utang yang timbul berdasarkan pada Perjanjian ini dan (b) utang dagang yang timbul dalam praktek bisnis sehari-hari; dan

v. c. Create, incur or suffer to exist any indebtedness (including leases or guarantees) except for (a) debt pursuant to this Agreement and (b) trade debt incurred in the ordinary course of business; and

d. Membuat suatu pinjaman atau memperpanjang kredit kepada perusahaan atau pihak lain siapapun juga kecuali untuk kredit yang diberikan secara wajar dalam praktek bisnis sehari-hari.

w. d. Make any loans or extend credit to any other company or person whatsoever except for credit given on arm’s length terms in the ordinary course of business.

TMM harus mempertahankan rasio-rasio keuangannya, seperti rasio lancar pada minimal 1 kali, rasio gearing eksternal pada minimal 2,5 kali dan kecukupan membayar utang pada minimal 1,25 kali.

TMM must maintain financial ratios, such as current ratio at a minimum of 1 time, adjusted external gearing ratio at a minimum of 2.5 times and debt service coverage at a minimum of 1.25 times.









99

17. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE LIABILITIES

Grup mengadakan perjanjian refinancing dengan PT Dipo Star Finance dan PT BCA Finance dengan menggadaikan kendaraan-kendaraan milik Grup sebagai jaminan (Catatan 11). Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga efektif masing-masing sebesar 1,31% dan 8,32% per tahun dan dibayarkan dalam waktu masing-masing dalam 25 dan 36 bulan setelah pembayaran.

The Group entered into a refinancing agreements with PT Dipo Star Finance and PT BCA Finance by pledging the Group’s vehicles as collaterals (Note 11). This facility bears an effective interest rate of 1.31% and 8.32% per annum, respectively and should be repaid within 25 and 36 months after disbursement, respectively.

Jumlah pembayaran sewa minimum sesuai dengan perjanjian adalah sebagai berikut:

The minimum lease payments based on the agreement are as follows:

2020 2019

Dalam 1 tahun 28.509 36.544 Within 1 year Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih Over one year but no longer dari 5 tahun 23.721 52.953 than 5 years

Jumlah pembayaran sewa masa depan 52.230 89.497 Total future lease payment Dikurangi beban keuangan di masa Less future finance lease depan 3.946 9.255 charges

Nilai kini pembayaran minimum Present value of minimum sewa 48.284 80.242 lease payments

Disajikan di laporan posisi Presented in consolidated keuangan konsolidasian statement of financial sebagai: position as: Jatuh tempo dalam satu tahun 25.449 31.293 Current maturities Jangka panjang 22.835 48.949 Non-current maturities

Total 48.284 80.242 Total

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Grup telah memberikan imbalan kerja jangka panjang untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan UU Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 (“UUK”). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo liabilitas imbalan kerja disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja”. Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, dihitung oleh PT Sigma Prima Solusindo, aktuaris independen dalam laporannya tertanggal 15 Maret 2021 dan 4 Mei 2020.

The Group has provided long-term employee benefits to its eligible employees in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 Year 2003 (the “Labor Law”). As of December 31, 2020 and 2019, the balance of the employee benefits liability is presented in the consolidated statements of financial position as “Employee Benefits Liability”. The provision for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” Method. The employee benefits liability as of December 31, 2020 and 2019, is calculated by PT Sigma Prima Solusindo, independent actuary, in its reports dated March 15, 2021 and May 4, 2020, respectively.









100

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Actuarial assumptions used in determining employee benefit expense and liability are as follows:

2020 2019

Tingkat kematian TMI-IV 2019 TMI-III 2011 Mortality rate Tingkat diskonto 7,17%-7,28% 7,95%-8,05% Discount rate Tingkat kenaikan Annual salary gaji tahunan 10% 10% increment rate Umur pensiun 55 Tahun/Year 55 Tahun/Year Retirement age Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 24) adalah sebagai berikut:

The details of post employee benefit expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 24) are as follows:

2020 2019

Beban jasa kini 185.882 187.266 Current service cost Beban bunga 119.810 101.798 Interest cost

Total 305.692 289.064 Total

Mutasi liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movement of employee benefits liability in the consolidated statements of financial position is as follows:

2020 2019

Saldo awal 1.576.338 1.183.272 Beginning balance Beban imbalan kerja 305.692 289.064 Employee benefits expense Kerugian (keuntungan) Actuarial losses (gains) aktuaria yang diakui recognized in other pada rugi (penghasilan) comprehensive komprehensif lain (144.411) 48.671 loss (income) Selisih kurs (17.456) 55.331 Foreign exchange

Saldo Akhir 1.720.163 1.576.338 Ending balance

Perubahan atas nilai kini liabilitas imbalan pasti sebagai berikut:

Changes in the present value of defined benefit obligation are as follows:

2020 2019

Saldo awal 1.576.338 1.183.272 Beginning balance Beban jasa kini 185.882 187.266 Current service cost Beban bunga 119.810 101.798 Interest cost Kerugian (keuntungan) aktuaria (144.411) 48.671 Actuarial losses (gains) Selisih kurs (17.456) 55.331 Foreign exchange

Total 1.720.163 1.576.338 Total









101

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Analisa umur liabilitas imbalan kerja yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

The maturity analysis of undiscounted employee benefit liabilities as of December 31, 2020 is as follows:

Lebih dari Sampai dengan 10 tahun/ 1 tahun/ 1-5 tahun/ 5-10 tahun/ More than Total/ Up to 1 year 1-5 years 5-10 years 10 years Total

Liabilitas imbalan kerja 58.999 203.625 357.849 1.099.690 1.720.163 Employee benefits liability

Sensitivitas dari liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut:

The sensitivity of employee benefits liability to changes in the principal assumptions is as follow:

Dampak atas Kewajiban Imbalan Pasti/ Impact on Employee Benefit Liabilities

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja/ Perubahan Asumsi/ Present Value of Biaya Jasa Kini/ Change in Assumption Benefit Obligation Current Service Cost

Tingkat diskonto Kenaikan/Increase 1% (175.949) (22.816) Discount rate Penurunan/Decrease 1% 207.340 27.597 Tingkat kenaikan gaji Kenaikan/Increase 1% 186.492 25.287 Salary increase rate Penurunan/Decrease 1% (161.276) (21.320)

Manajemen Grup telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Grup.

The management of the Group has reviewed the assumptions used and agrees that these assumptions are adequate. Management believes that the liability for employee benefits is sufficient to cover the Group's liability for its employee benefits.

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL

DISETOR 19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID-IN

CAPITAL

Modal Saham Share Capital

Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 117 tanggal 28 September 2020 pemegang saham Perusahaan menyetujui dilakukannya pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari semula Rp1.000.000 per saham menjadi Rp100 per saham sehingga jumlah lembar saham yang telah disetor penuh berubah dari 200.000 lembar saham menjadi 2.000.000.000 lembar saham.

Based on Notarial Deed No. 117 of Yulia, S.H., dated September 28, 2020, the Company’s shareholders approved the stock split of the Company’s shares from Rp1,000,000 per share to Rp100 per share which consequently change the number of shares from 200,000 to 2,000,000,000.









102

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)

19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Modal Saham (lanjutan) Share Capital (continued)

Susunan dan komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

The composition and percentage of the Company's shareholders as of December 31, 2020 is as follows:

Persentase Nilai Nominal Nilai Nominal Jumlah Kepemilikan/ dalam Rupiah/ dalam AS Dolar/ Pemegang Saham/ Jabatan/ Saham/ Percentage of Nominal Value Nominal Value Shareholders Position Total Shares Ownership in Rupiah in US Dollar

PT Tiga Makin Jaya Entitas induk/ 1.200.000.000 51,00% 120.000.000.000 9.015.439 Parent entity Soesilo Soebardjo Komisaris Utama/ President Commissioner 580.000.000 24,65% 58.000.000.000 6.957.325 Martinus Soesilo Direktur Utama/ President Director 200.000.000 8,50% 20.000.000.000 1.502.573 Hirawan Tedjokoesoemo Wakil Direktur Utama/ Vice President Director 20.000.000 0,85% 2.000.000.000 170.929

Masyakarat/Public (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%/ each less than 5% ownership) 353.000.000 15,00% 35.300.000.000 2.500.413

Total 2.353.000.000 100,00% 235.300.000.000 20.146.679

Penambahan saham Perusahaan sebesar AS$2.500.413 (Rp35.300.000.000) berasal dari Penawaran Perdana Saham (Catatan 1b).

Additional share of the Company amounting to US$2,500,413 (Rp35,300,000,000) were received through Initial Public Offering (Note 1b)

Susunan dan komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019, adalah sebagai berikut:

The composition and percentage of the Company's shareholders as of December 31, 2019, is as follows:

Persentase Nilai Nominal Nilai Nominal Jumlah Kepemilikan/ dalam Rupiah/ dalam AS Dolar/ Pemegang Saham/ Jabatan/ Saham/ Percentage of Nominal Value Nominal Value Shareholders Position Total Shares Ownership in Rupiah in US Dollar

PT Tiga Makin Jaya Entitas induk/ 1.200.000.000 60,00% 120.000.000.000 9.015.439 Parent entity Soesilo Soebardjo Komisaris/ Commissioner 580.000.000 29,00% 58.000.000.000 6.957.325 Martinus Soesilo Direktur Utama/ President Director 200.000.000 10,00% 20.000.000.000 1.502.573 Hirawan Tedjokoesoemo Direktur/ Director 20.000.000 1,00% 2.000.000.000 170.929

Total 2.000.000.000 100,00% 200.000.000.000 17.646.266

Tambahan Modal Disetor Additional Paid-In Capital Rincian tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:

The details of additional paid-in capital is as follows:

2020 2019

Selisih lebih harga penawaran umum saham perdana dengan nilai Excess of the initial public offering nominal saham 5.900.974 - share price over par value Difference in value from restructuring of Selisih nilai transaksi restukturisasi transactions of entities under entitas sepengendali (Catatan 4) 7.957.885 7.957.885 common control (Note 4) Pengampunan pajak 147.069 147.069 Tax amnesty

Total 14.005.928 8.104.954 Total









103

20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA

20. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No.40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.

Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No.1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No.40/2007, issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a Company’s issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of the reserve.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 15 Oktober 2020, para pemegang saham menyetujui alokasi dana cadangan umum sebesar AS$4.065.041 (Rp60.000.000.000) atau setara dengan 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.

Based on Shareholder’s Circular Resolution dated October 15, 2020, the shareholders approved to allocate as much as US$4,065,041 (Rp60,000,000,000) or 30% from issued and fully paid capital of the Company as general reserve.

21. PENJUALAN NETO 21. NET SALES Rincian penjualan neto berdasarkan produk adalah sebagai berikut:

The details of net sales per product are as follows:

2020 2019

Vannamei Shrimp 146.038.749 113.118.957 Vannamei Shrimp Black Tiger Shrimp 19.174.769 24.294.594 Black Tiger Shrimp Lain-lain 5.431.189 5.327.372 Others

Sub-total 170.644.707 142.740.923 Sub-total Dikurangi: Diskon penjualan (63.592) (45.313) Less: Sales discount

Total 170.581.115 142.695.610 Total

Penjualan yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, adalah sebagai berikut:

Sales in excess of 10% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2020 and 2019, are as follows:

2020 2019

C.P. Food Products, Inc. 28,04% 21,90% C.P. Food Products, Inc. Eastern Fish Co., LLC 15,79% 15,23% Eastern Fish Co., LLC AEL Seafood Enterprises, LLC 10,34% 1,16% AEL Seafood Enterprises, LLC Blue Sea Products, LLC 6,24% 10,07% Blue Sea Products, LLC









104

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD


Pembelian 123.864.163 106.123.512 Purchases Bahan baku Raw materials Awal 102.549.284 99.681.769 Beginning Akhir (102.034.422) (102.549.284) Ending

Pemakaian bahan baku udang 124.379.025 103.255.997 Raw materials used Biaya tenaga kerja langsung 11.129.329 9.976.255 Direct labor BIaya overhead pabrik 14.627.070 16.683.354 Factory overhead

Total biaya produksi 150.135.424 129.915.606 Total manufacturing cost

Barang dalam proses Work in process Awal 2.126.448 905.412 Beginning Akhir (1.471.055) (2.126.448) Ending

Beban pokok produksi 150.790.817 128.694.570 Cost of goods manufactured Barang jadi Finished goods Awal 48.338.884 32.926.419 Beginning Akhir (63.874.905) (48.338.884) Ending

Total beban pokok penjualan 135.254.796 113.282.105 Total cost of goods sold

Biaya overhead pabrik terdiri dari: Factory overhead consists of: 2020 2019

Bahan pembungkus, solar Submaterial, diesel fuel dan bahan kimia 5.309.891 8.046.252 and chemical Penyusutan (Catatan 11) 4.103.879 3.478.895 Depreciation (Note 11) Utilitas 1.979.472 1.902.105 Utilities Gaji dan tunjangan 1.313.247 1.459.336 Salaries and allowances Asuransi 512.498 479.095 Insurance Pemeliharaan dan perbaikan 385.109 344.595 Maintenance and overhaul Es 368.209 352.150 Ice Perlengkapan seragam 231.391 131.764 Uniform supplies Media laboratorium 222.069 234.477 Media laboratory Transportasi 51.367 102.660 Transportation Lain-lain 149.938 152.025 Others

Total 14.627.070 16.683.354 Total

Pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto konsolidasian dari PT Mitra Bangun Sejahtera Indonesia yang mewakili 38,8% dan 59,7% dari jumlah penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Purchases from individual suppliers in excess of 10% of the consolidated net sales came from PT Mitra Bangun Sejahtera Indonesia which represented 38.8% and 59.7% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively.









105

23. BEBAN PENJUALAN 23. SELLING EXPENSES


Pengiriman dan biaya angkut 8.769.955 6.595.578 Shipping and freight Promosi dan penjualan 201.795 114.147 Promotion and sales Certificate of quality Biaya sertifikat kelayakan mutu 109.084 109.636 assurance expenses Asuransi 40.168 18.509 Insurance Lain-lain 4.431 7.637 Others

Total 9.125.433 6.845.507 Total

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES


2020 2019

Gaji dan tunjangan 2.505.433 2.403.199 Salaries and allowances Administrasi bank 750.570 718.030 Bank administration fees Jasa tenaga ahli 652.144 242.087 Professional fees Imbalan kerja (Catatan 18) 305.692 289.064 Employee benefits (Note 18) Penyusutan (Catatan 11) 247.382 133.819 Depreciation (Note 11) Perlengkapan kantor 218.454 238.444 Office supplies Perbaikan dan pemeliharaan 142.423 155.710 Repairs and maintenance Transportasi dan akomodasi 98.146 292.719 Transportation and accomodation Pajak 92.164 48.303 Taxes Keamanan 38.319 18.300 Security Tanggung jawab sosial perusahaan 16.939 17.545 Corporate social responsibility Lain-Lain 10.631 16.509 Others

Total 5.078.297 4.573.729 Total

25. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO DAN PENGELOLAAN MODAL

25. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT

a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko

Keuangan a. Factors and Policies of Financial Risk

Management

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:

In its operating, investing and financing activities, the Group is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows:

Risiko kredit: kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.

Credit risk: the risk of financial loss to the Group if debtor will not repay all or a portion of a loan or will not repay in a timely manner.

Risiko likuiditas: risiko bahwa Grup tidak akan dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk: the risk that the Group will not be able to meet its financial obligations as they fall due.

Risiko pasar: risiko bahwa perubahan dalam risiko harga, suku bunga dan kurs mata uang asing akan mempengaruhi pendapatan Grup atau nilai dari kepemilikan instrumen keuangan.

Market risk: the risk that changes in price risk, interest rates and foreign currency rates will affect the Group’s income or the value of its holdings of financial instruments.









106

25. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)

25. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)


Keuangan (lanjutan) a. Factors and Policies of Financial Risk

Management (continued)

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan dan pihak ketiga lain yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan. Grup memiliki kebijakan untuk menempatkan kas di bank pada bank terkemuka dengan hasil yang tinggi dari bunga. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan terkait piutang.

Credit risk is a risk where the Group will face a loss which arises from customers and other third parties who fail to meet their contractual obligation. The Group’s credit risks are primarily attributed to their cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits and security deposit. The Group has a policy to place its cash in banks on reputable banks with high yield of interest. Currently, there are no significant concentrations of credit risk related to receivables.

Tabel berikut ini menunjukkan informasi mengenai eksposur risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada aset keuangan Grup per tanggal 31 Desember 2020:

The following table provides information regarding the credit risk exposure based on impairment assesment on the Group’s financial assets as of December 31, 2020:

Belum Telah jatuh Telah jatuh jatuh tempo tempo namun tempo maupun tidak dan mengalami mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan penurunan Neither nilai/ nilai/ past due Past due but Past due Total/ nor impaired not impaired and impaired Total

Kas dan bank 3.262.704 - - 3.262.704 Cash on hand and in banks Piutang usaha 24.145.008 15.800 - 24.160.808 Trade receivables Piutang lain-lain 1.475 - - 1.475 Other receivables Kas di bank dan deposito berjangka Restricted cash in banks yang dibatasi penggunaannya 9.283.390 - - 9.283.390 and time deposits Uang jaminan 5.602 - - 5.602 Security deposit

Total 36.698.179 15.800 - 36.713.979 Total

Untuk piutang usaha, Grup telah menerapkan pendekatan yang disederhanakan dalam PSAK 71 untuk mengukur cadangan kerugian ECL sepanjang umur. Grup menentukan kerugian kredit ekspektasian atas pos-pos ini dengan menggunakan matriks provisi, yang diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian kredit historis berdasarkan status jatuh tempo debitur, disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini dan estimasi kondisi ekonomik masa depan. Oleh karena itu, profil risiko kredit dari aset tersebut disajikan berdasarkan status tunggakannya dalam matriks provisi.

For trade receivable, the Group has applied the simplified approach in PSAK 71 to measure the loss allowance at lifetime ECL. The Group determines the expected credit losses on these items by using a provision matrix, estimated based on historical credit loss experience based on the past due status of the debtors, adjusted as appropriate to reflect current conditions and estimates of future economic conditions. Accordingly, the credit risk profile of these assets is presented based on their past due status in terms of the provision matrix.

Grup telah menilai dan menyimpulkan bahwa ECL adalah nihil untuk piutang usaha terkait mengingat risiko gagal bayar itu rendah atau jauh.

The Group has assessed and concluded that the ECL is nil for the trade receivables in view of the risk of default is low or remote.









107






Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Atas aset keuangan yang tidak lewat jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai, Grup berkeyakinan bahwa aset keuangan tersebut dapat diperoleh kembali dengan nilai penuh. Sedangkan atas aset keuangan yang telah jatuh tempo, Grup berkeyakinan bahwa pencadangan penurunan nilai yang dilakukan dapat menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan tersebut.

For financial assets that are neither past due nor impaired, the Group believes that the assets are recoverable in full amount. On the other hand, for financial assets that are past due, the Group believes that allowance for decline in value is sufficient to cover the uncollectibility of that financial assets.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Grup dapat terekspos terhadap risiko likuiditas apabila terjadi penghentian operasi dalam waktu yang cukup panjang sehingga tidak dapat menyelesaikan utang jangka pendek dan jangka panjang yang jatuh tempo.

The Group would be exposed to liquidity risk if there will be prolonged cessation of operations that it can’t settle its short-term and currently maturing of long-term debts.

Grup mengurangi risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas atau setara kas dalam jumlah yang cukup signifikan dan melakukan perencanaan dan pengawasan secara harian agar arus kas dari kegiatan operasi terjamin. Selain itu, Grup selalu memelihara fasilitas yang selalu siap dipakai (“stand-by facility”).

The Group reduces liquidity risk by maintaining significantly adequate amount of cash or cash equivalents and by conducting daily plan and monitoring in order to secure cash flows from operating activities. In addition, the Group always maintains facilities that are always ready to be used ("stand-by facility”).

Tabel berikut ini menyajikan profil jatuh tempo dari liabilitas keuangan Grup berdasarkan sisa kewajiban kontraktual.

The following table summarizes the maturity profiles of the Group's financial liabilities based on the remaining contractual obligations.

2020

Sampai dengan Lebih dari Nilai tercatat/ satu tahun/ satu tahun/More Carrying amount Up to a year than one year

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang usaha 12.905.812 12.905.812 - Trade payables Pinjaman bank jangka pendek 149.601.393 149.601.393 - Short-term bank loans Liabilitas yang masih harus dibayar 1.236.299 1.236.299 - Accrued liabilities Utang pihak berelasi 5.947.940 - 5.947.940 Due to a related party Pinjaman bank jangka panjang 6.278.169 2.397.472 3.880.697 Long-term bank loans Liabilitas sewa pembiayaan 48.284 25.449 22.835 Finance lease liabilities

Total 176.017.897 166.166.425 9.851.472 Total









108






Risiko harga komoditas Commodity price risk

Risiko grup terhadap harga komoditas terkait penjualan barang jadi yaitu udang mentah beku dan matang. Harga barang jadi dipengaruhi langsung oleh harga komoditas yang fluktuatif, jumlah permintaan dan penawaran di pasar dan ukuran komoditas.

The Group's exposure to commodity risk relates primarily to the sales of the major finished goods which are raw frozen and cooked shrimps. The prices of the finished goods are directly affected by commodity price fluctuations, level of demand and supply in the market and size of commodity.

Kebijakan Grup untuk meminimalisasi risiko dari peningkatan harga komoditas melalui peningkatan harga kepada pelanggan.

The Group's policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by passing on the price increases to its customers.

Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko Grup terkait nilai tukar mata uang asing terutama dihasilkan dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, uang jaminan, utang usaha, cerukan dan liabilitas yang masih harus dibayar dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposit, security deposit, trade payables, bank overdrafts and accrued liabilities, which are denominated in foreign currencies.

Untuk memitigasi risiko terkait risiko perubahan mata uang asing, Grup melakukan monitoring arus kas non-Dolar AS.

To mitigate the Group’s exposure to foreign exchange currency risk, non-US Dollar cash flows are monitored.

Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang asing secara formal pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

There is no formal currency hedging activities in place as of December 31, 2020 and 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2020, aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang selain Dolar AS sebagai berikut:

As of December 31, 2020, the Group’s monetary assets and liabilities denominated in currencies other than US Dollar are as follows:

Mata uang Ekuivalen Original/ Dolar AS/ Original US Dollar Currency Equivalent

Aset Assets Kas dan bank Cash on hand and in banks Rupiah 10.630.151.201 753.645 Rupiah Dolar Kanada 10.413 8.135 Canadian Dollar Yen Jepang 144.074 1.394 Japanese Yen Baht Thailand 36.900 1.229 Thailand Baht Dolar Singapura 76 57 Singapore Dollar Dolar Hongkong 30 4 Hongkong Dollar Piutang usaha Trade receivables Rupiah 222.871.500 15.800 Rupiah Piutang lain-lain Other receivables Rupiah 20.800.000 1.475 Rupiah









109






Risiko mata uang asing (lanjutan) Foreign currency risk (continued) Mata uang Ekuivalen Original/ Dolar AS/ Original US Dollar Currency Equivalent

Aset (lanjutan) Assets (continued) Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya Restricted time deposit Rupiah 37.200.000.000 2.637.362 Rupiah Uang jaminan Security deposit Rupiah 79.012.500 5.602 Rupiah

Sub-total 3.424.703 Sub-total

Liabilitas Liabilities Utang usaha Trade payables Rupiah 164.228.078.638 11.643.231 Rupiah Liabilitas yang masih harus dibayar Accrued liabilities Rupiah 13.801.492.385 978.479 Rupiah Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans Rupiah 27.189.156.772 1.927.625 Rupiah

Sub-total 14.549.335 Sub-total

Liabilitas moneter - neto (11.124.632 ) Net monetary liabilities

Jika nilai denominasi liabilitas neto dari mata

uang asing pada tanggal 31 Desember 2020 ditampilkan dengan menggunakan nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 7 April 2021 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), yaitu AS$1 setara dengan Rp14.519, AS$1 setara dengan JPY110,41, AS$1 setara dengan CAD1,25, AS$1 setara dengan HKD7,78, AS$1 setara dengan Euro0,85, AS$1 setara dengan SGD1,34, AS$1 setara dengan THB31,36 dan AS$1 setara dengan CNY$6,55, liabilitas neto moneter Grup akan menurun sebesar AS$31.753.

If the net foreign currency denominated liabilities as of December 31, 2020 are reflected using the exchange rates as published by Bank of Indonesia as of April 7, 2021 (date of authorization of the consolidated financial statements), which is US$1 to Rp14,519, US$1 to JPY110.41, US$1 to CAD1.25, US$1 to HKD7.78, US$1 to Euro0.85, US$1 to SGD1.34, US$1 to THB31.36 and US$1 to CNY$6.55, the Group’s net monetary liabilities will decrease approximately by US$31,753.

Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing Sensitivity analysis for foreign exchange risk

Pada tanggal 31 Desember 2020, jika nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang asing terapresiasi sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar AS$1.112.463, sedangkan jika nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang asing terdepresiasi sebanyak 10%, maka laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar AS$1.112.463, terutama sebagai akibat keuntungan/kerugian translasi liabilitas moneter - neto dalam mata uang asing.

As of December 31, 2020, if the exchange rates of US Dollar against foreign currencies appreciated by 10% with all other variables held constant, the income before income tax expense for the year then ended would have been US$1,112,463 higher, while if the exchange rates of US Dollar against foreign currencies depreciated by 10%, the income before income tax expense for the year then ended would have been US$1,112,463 lower, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of net monetary liabilities denominated in foreign currency.









110






Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut liabilitas berbunga Grup.

The Group's exposure to interest rate risk relates primarily to their interest-bearing liabilities.

Grup memiliki kebijakan untuk berusaha

memperkecil risiko fluktuasi suku bunga dengan cara mendapatkan suku bunga pinjaman yang paling menguntungkan.

The Group has a policy to minimize interest rate fluctuation risk by obtaining the most favourable borrowing interest rate.

Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

There are no interest rate hedging activities in place as of December 31, 2020 and 2019.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berbunga berdasarkan jangka waktu:

The following table analyzes the breakdown of interest-bearing financial liabilities by maturity:

Suku bunga mengambang Floating rate 31 Desember/December 31, 2020

Lebih dari Dalam satu tahun/ satu tahun/ Total/ Within one year More than one year Total

Pinjaman bank jangka pendek 149.601.393 - 149.601.393 Short-term bank loans Pinjaman bank jangka panjang 2.397.472 3.880.697 6.278.169 Long-term bank loans

Total 151.998.865 3.880.697 155.879.562 Total

31 Desember/December 31, 2019

Lebih dari Dalam satu tahun/ satu tahun/ Total/ Within one year More than one year Total

Pinjaman bank jangka pendek 157.416.690 - 157.416.690 Short-term bank loans Pinjaman bank jangka panjang 3.091.348 6.278.172 9.369.520 Long-term bank loans

Total 160.508.038 6.278.172 166.786.210 Total

Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis for interest rate risk

Pada tanggal 31 Desember 2020, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 0,5 persen dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar AS$799.398 terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman bank dengan tingkat bunga mengambang.

As of December 31, 2020, if the interest rates of the loans have been 0.5 percent higher/lower with all other variables held constant, the income before income tax expense for the year then ended would have been US$799,398 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on bank loans with floating interest rates.









111



b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instruments

Nilai buku (berdasarkan nilai nosional) dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, utang usaha, pinjaman bank jangka pendek dan liabilitas yang masih harus dibayar dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek.

The carrying amounts (based on notional amounts) of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, restricted cash in banks and time deposits, trade payables, short-term bank loans and accrued liabilities in the consolidated financial statements reasonably approximate their fair values because they are short-term in nature.

Uang jaminan tidak dinyatakan pada harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal tanpa mengeluarkan biaya yang berlebihan, sehingga dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Adalah tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar uang jaminan karena tidak ada jangka waktu yang pasti meskipun tidak diharapkan akan diselesaikan dalam 12 (dua belas) bulan sejak tanggal laporan posisi keuangan. Pinjaman bank jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga mengambang dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut mendekati nilai wajarnya.

Security deposit is not stated at quoted market price and its fair value cannot be reliably measured without incurring excessive costs, thus are carried at their nominal amounts less any impairment losses. It is not practical to estimate the fair value of security deposit because there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 (twelve) months after the consolidated statements of financial position date. Long-term bank loans and finance lease liabilities are liabilities with floating and fixed interest rates which are adjusted with the movements of market interest rates, thus the carrying values of the financial liabilities approximates their fair values.

Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan estimasi nilai wajar Grup dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, adalah sebagai berikut:

The carrying values and the estimated fair values of the Group's of financial assets and financial liabilities at December 31, 2020 and 2019, are as follows:

2020

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Value Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan bank 3.262.704 3.262.704 Cash on hand and in banks Piutang usaha 24.160.808 24.160.808 Trade receivables Piutang lain-lain 1.475 1.475 Other receivables Kas di bank dan deposito berjangka Restricted cash in banks yang dibatasi penggunaannya 9.283.390 9.283.390 and time deposit Uang jaminan 5.602 5.602 Security deposit

Total 36.713.979 36.713.979 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang usaha 12.905.812 12.905.812 Trade payables Pinjaman bank jangka pendek 149.601.393 149.601.393 Short-term bank loans Liabilitas yang masih harus dibayar 1.236.299 1.236.299 Accrued liabilities Utang pihak berelasi 5.947.940 5.947.940 Due to a related party Pinjaman bank jangka panjang 6.278.169 6.278.169 Long-term bank loans Liabilitas sewa pembiayaan 48.284 48.284 Finance lease liabilities

Total 176.017.897 176.017.897 Total









112



b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) b. Fair Value of Financial Instruments

(continued) 2019

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Value Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan bank 4.580.405 4.580.405 Cash on hand and in banks Piutang usaha 22.078.502 22.078.502 Trade receivables Piutang lain-lain 29.832 29.832 Other receivables Kas di bank dan deposito berjangka Restricted cash in banks yang dibatasi penggunaanya 9.490.551 9.490.551 and time deposit Uang jaminan 5.684 5.684 Security deposit

Total 36.184.974 36.184.974 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang usaha 12.108.670 12.108.670 Trade payables Pinjaman bank jangka pendek 157.416.690 157.416.690 Short-term bank loans Liabilitas yang masih harus dibayar 766.722 766.722 Accrued liabilities Utang pihak berelasi 5.973.403 5.973.403 Due to a related party Pinjaman bank jangka panjang 9.369.520 9.369.520 Long-term bank loans Liabilitas sewa pembiayaan 80.242 80.242 Finance lease liabilities

Total 185.715.247 185.715.247 Total

c. Manajemen Modal c. Capital Management

Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan memaksimumkan nilai pemegang saham.

The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing shareholders value.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas, rasio EBITDA dan rasio keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur pinjaman bank (Catatan 16).

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt to equity ratio, EBITDA ratio and other financial ratios as required under the bank loan agreements (Note 16).

26. LABA PER SAHAM 26. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

The computation of basic earnings per share is as follows:

Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang beredar/ Laba Tahun Weighted-Average Berjalan/ Number of Laba per Saham/ Total Income Ordinary Shares Earnings per Tahun for the Year Outstanding Share Year _______________________

31 Desember 2020 10.249.473 2.012.572.603 0,0051 December 31, 2020 31 Desember 2019 5.749.937 2.000.000.000 0,0029 December 31, 2019









113

26. LABA PER SAHAM (lanjutan) 26. EARNINGS PER SHARE (continued) Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham

biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2020 and 2019, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

27. PERJANJIAN PENTING 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS


Perjanjian distribusi dengan Marubeni Corporation Distributorship agreement with Marubeni Corporation

Pada tanggal 30 Agustus 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Marubeni Corporation ("Marubeni"). Perjanjian ini memberikan Marubeni hak eksklusif untuk menjual Frozen Vannamei, Black Tiger Shrimp dan Nobashi Ebi. Kedua belah pihak sepakat untuk jual beli sekitar 2.000.000 potong produk setiap bulan.

On August 30, 2016, the Company entered into a distributorship agreement with Marubeni Corporation ("Marubeni"). This agreement gives Marubeni an exclusive right to sell Frozen Vannamei, Black Tiger Shrimp and Nobashi Ebi. Both of the parties agreed to purchase and sale about 2,000,000 pieces of the products per month.

Perjanjian ini tidak memiliki jangka waktu dan akan berlaku efektif sejak tanggal perjanjian, kecuali salah satu pihak memutuskan untuk tidak memperpanjang perjanjian ini.

The agreement has no time limit and will be effective on agreement date, unless one of the parties terminates the agreement.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, penjualan ke Marubeni Corporation masing-masing sebesar nil dan AS$203.202.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, sales to Marubeni Corporation amounted to nil and US$203,202, respectively.

Perjanjian Jual Beli dengan Limson Trading, Inc. Sales and purchase agreement with Limson

Trading, Inc.

Pada tanggal 23 Januari 2017, Perusahaan mengadakan perjanjian jual dan beli dengan Limson Trading, Inc., dimana Perusahaan bersedia untuk menjual udang beku dari waktu ke waktu kepada Limson Trading, Inc.

On January 23, 2017, the Company entered into sales and purchase agreement with Limson Trading, Inc., whereby the Company agreed to sell frozen shrimp from time to time to Limson Trading, Inc.

Pada tanggal 1 November 2019, Perusahaan memperoleh amandemen perjanjian jual dan beli sehubungan dengan perpanjangan perjanjian sampai dengan 31 Oktober 2022.

- On November 1, 2019, the Company obtained amendment of the sales and purchase agreement regarding extension of the agreement until October 31, 2022.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, penjualan ke Limson Trading, Inc., masing-masing sebesar AS$4.349.797 dan AS$931.930.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, sales to Limson Trading, Inc., amounted to US$4,349,797 and US$931,930, respectively.









114

27. PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Entitas Anak Subsidiary

Perjanjian distribusi dengan Maruha Nichiro Corporation

Distributorship agreement with Maruha Nichiro Corporation

Pada tanggal 16 Desember 2015, PT Tri Mitra Makmur (TMM) mengadakan perjanjian distribusi dengan Maruha Nichiro Corporation (MN). Berdasarkan perjanjian, TMM menunjuk MN sebagai distributor eksklusif untuk menjual produk, dimana MN memperoleh hak eksklusif untuk menjual breaded shrimps di Jepang.

On December 16, 2015, PT Tri Mitra Makmur (TMM) entered into a distributorship agreement with Maruha Nichiro Corporation (MN). Under this agreement, TMM appoints MN as exclusive distributor to sell products, whereby MN has exclusive right to sell breaded shrimps in Japan.


The agreement has no time limit and will be effective on the first date, unless one of the parties terminates the agreement.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, penjualan ke MN masing-masing sebesar AS$12.234.797 dan AS$12.059.886.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, sales to MN amounted to US$12,234,797 and US$12,059,886, respectively.

Perjanjian distribusi dengan Marubeni Corporation Distributorship agreement with Marubeni

Corporation

Pada tanggal 30 Agustus 2016, TMM mengadakan perjanjian distribusi dengan Marubeni Corporation ("Marubeni"). Perjanjian ini memberikan Marubeni hak eksklusif untuk menjual Frozen Vannamei, Black Tiger Shrimp dan Nobashi Ebi. Kedua belah pihak sepakat untuk jual beli sekitar 2.000.000 potong produk setiap bulan.

On August 30, 2016, TMM entered into a distributorship agreement with Marubeni Corporation ("Marubeni"). This agreement gives Marubeni an exclusive right to sell Frozen Vannamei, Black Tiger Shrimp and Nobashi Ebi. Both of the parties agrees to purchase and sale about 2,000,000 pieces of the product per month.


The agreement has no time limit and will be effective on agreement date, unless one of the parties terminates the agreement.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, penjualan ke Marubeni masing-masing sebesar AS$5.581.875 dan AS$6.688.086.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, sales to Marubeni amounted to US$5,581,875 and US$6,688,086, respectively.









115

28. TRANSAKSI NON KAS 28. NON-CASH TRANSACTIONS

Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup melakukan aktivitas investasi yang tidak menggunakan kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2020 and 2019, the Group had investing activities which did not require the use of cash and were excluded from the consolidated statements of cash flows as follows:

2020 2019

AKTIVITAS INVESTASI YANG NON-CASH INVESTING TIDAK MEMPENGARUHI KAS ACTIVITIES: Penambahan aset tetap dari Addition to fixed assets reklasifikasi uang muka through reclassification of pembelian aset tetap advance payments for ke aset tetap 53.085 81.213 purchase of fixed assets Addition to fixed assets Penambahan aset tetap melalui through finance liabilitas sewa pembiayaan - 101.457 lease liabilities

29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION

Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan segmen operasi berdasarkan laporan tersebut. Direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen operasional yang merupakan produksi udang beku.

The chief operating decision-maker has been identified as the members of Board of Directors. The Board reviews the Group’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segment based on these reports. The Board considers the business from return of invested capital perspectives. Total assets are managed on a central basis and are not allocated. The Group operates and manages the business in a single operating segment which is the production of frozen shrimp.

Penjualan ekspor yang terjadi ke berbagai wilayah: Export sales were made to the following regions: 2020 2019

Asia 32.156.847 33.637.269 Asia Amerika 138.264.964 108.786.353 America Eropa 159.304 271.988 Europe

Total 170.581.115 142.695.610 Total

Informasi menurut jenis produk diungkapkan pada (Catatan 21).

Information based on type of product is disclosed in (Note 21).









116

30. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN

30. RECONCILIATION OF LIABILITIES ARISING FROM FINANCING ACTIVITIES

Tabel di bawah ini menjelaskan perubahan dalam liabilitas Grup yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas dan perubahan non-kas. Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas yang arus kas, atau arus kas masa depannya, diklasifikasikan dalam laporan arus kas Grup sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.

The table below details changes in the Group’s liabilities arising from financing activities, including both cash and non-cash changes. Liabilities arising from financing activities are those for which cash flows were, or future cash flows will be, classified in the Group’s statement of cash flows as cash flows from financing activities.

Perubahan Transaksi Arus Kas Non-Kas/ dari Aktivitas Non-Cash Pendanaan/ Changes Financing Cash Flows Kapitalisasi pada 1 Januari/ Aset Tetap/ 31 Desember/ January 1, Penambahan/ Pembayaran/ Capitalized to December 31, 2020 Additions Payments Fixed Assets 2020

Pinjaman bank jangka pendek 155.411.419 477.594.242 (485.049.928) - 147.955.733 Short-term bank loans Pinjaman bank jangka panjang 9.369.520 240.833 (3.332.184) - 6.278.169 Long-term bank loans Liabilitas sewa Finance lease pembiayaan 80.242 - (31.958) - 48.284 liabilities

Total 164.861.181 477.835.075 (488.414.070) - 154.282.186 Total

Perubahan Transaksi Arus Kas Non-Kas/ dari Aktivitas Non-Cash Pendanaan/ Changes Financing Cash Flows Kapitalisasi pada 1 Januari/ Aset Tetap/ 31 Desember/ January 1, Penambahan/ Pembayaran/ Capitalized to December 31, 2019 Additions Payments Fixed Assets 2019

Pinjaman bank jangka pendek 138.495.882 433.848.504 (416.932.967) - 155.411.419 Short-term bank loans Pinjaman bank jangka panjang 6.024.157 5.900.000 (2.554.637) - 9.369.520 Long-term bank loans Liabilitas sewa Finance lease pembiayaan 37.924 - (59.139) 101.457 80.242 liabilities

Total 144.557.963 439.748.504 (419.546.743) 101.457 164.861.181 Total

31. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI 31. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY

Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (“WHO”) telah menetapkan penyebaran wabah virus corona (“Covid-19”) sebagai pandemi global. Wabah Covid-19 telah menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi global dan domestik, yang kemudian mempengaruhi operasi Grup serta pelanggan dan pemasok Perusahaan. Meskipun gangguan ini diperkirakan hanya bersifat sementara, namun terdapat ketidakpastian terkait luas dampaknya terhadap operasi dan kinerja keuangan Grup. Luas dampak tersebut bergantung pada beberapa perkembangan tertentu di masa depan yang tidak dapat diprediksi pada saat ini, termasuk durasi penyebaran wabah, kebijakan ekonomi dan kebijakan lainnya yang diterapkan pemerintah

- On March 11, 2020, the World Health Organization (“WHO”) declared the outbreak of corona virus (“Covid-19”) a global pandemic. This Covid-19 outbreak has caused global and domestic economic slowdown, which in turn affected the operations of the Group, its customers and vendors. While disruption is expected to be temporary, there is considerable uncertainty around the extent of the impact of Covid-19 on the Group’s operations and financial performance. The extent of such impact will depend on certain future development which cannot be predicted at this moment, including the duration of the spread of the outbreak, economic and social measures that are being taken by the government authorities to eradicate Covid-19 threat, and the impact of such









117

31. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI (lanjutan)

31. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY (continued)

untuk memberantas ancaman Covid-19, serta dampak faktor-faktor tersebut terhadap pegawai, pelanggan dan pemasok Perusahaan. Manajemen terus memantau secara seksama operasi, likuiditas dan sumber daya yang dimiliki Grup, serta bekerja secara aktif untuk mengurangi dampak saat ini dan dampak masa depan dari situasi ini yang belum pernah dialami sebelumnya. Laporan keuangan ini tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian yang diungkapkan di atas.

- factors to the Company’s employees, customers and vendors. The management is closely monitoring the Group’s operations, liquidity and resources, and is actively working to minimize the current and future impact of this unprecedented situation. These financial statements do not include any adjustment that might result from the outcome of the aforementioned uncertainty.

32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 32. EVENT AFTER REPORTING PERIOD

Pada bulan November 2020, Pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja (“Omnibus Law”) yang antara lain akan berdampak pada liabilitas imbalan pascakerja. Namun demikian peraturan pelaksanaannya baru dikeluarkan pada bulan Februari 2021 sehingga Grup masih melakukan perhitungan liabilitas imbalan pascakerja berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) yang sejalan dengan UU No. 13/2003. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Grup masih menganalisa dampak yang mungkin timbul dari penerapan Omnibus Law tersebut.

- In November 2020, the Government of the Republic of Indonesia has signed Law No. 11/2020 relating to Job Creation (“Omnibus Law”) that among others will impact the obligation for post-employment benefits. However, the implementation regulation was just issued in February 2021, therefore, the Group still calculated the obligation for post-employment benefits based on Collective Labor Agreement (“CLA”) which is in line with UU No. 13/2003. Until the completion date of the consolidated financial statements, the Group is still assessing the impact of the implementation of this Omnibus Law.

33. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI

PERUSAHAAN 33. THE COMPANY’S SEPARATE FINANCIAL

STATEMENTS

Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana penyertaan saham pada entitas anak dicatat dengan metode biaya.

Separate financial information of the Parent Entity presents statements of financial position, statements of profit or loss and other comprehensive income, change in equity and cash flows in which the investment in subsidiary are recorded using cost method.

Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk disajikan sebagai lampiran pada laporan keuangan konsolidasian ini.

The separate financial information of the Parent Entity are presented as attachment to these consolidated financial statements.

Lampiran I Attachment I

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK (ENTITAS INDUK SAJA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2020 dan 2019


PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK (PARENT ENTITY ONLY)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2020 and 2019


118

2020 2019

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 1.526.374 1.806.416 Cash on hand and in banks Piutang usaha 11.080.864 8.643.211 Trade receivables Piutang lain-lain - 29.447 Other receivables Persediaan 104.921.942 90.498.150 Inventories Uang muka dan dibayar Advances and prepaid dimuka 403.885 540.549 expenses Pajak dibayar dimuka 247.913 1.157.740 Prepaid tax Piutang pihak berelasi 3.240.222 3.699.527 Due from related party Kas di bank dan deposito berjangka Restricted cash in banks yang dibatasi penggunaannya 5.137.362 5.176.065 and time deposits

TOTAL ASET LANCAR 126.558.562 111.551.105 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas anak 14.270.437 14.270.437 Investment in subsidiary Uang muka pembelian Advance payments for aset tetap 30.347 1.505 purchase of fixed assets fixed assets Aset tetap - neto dikurangi akumulasi Fixed assets - net of penyusutan sebesar accumulated depreciation AS$12.650.628 pada of US$12,650,628 as of tanggal 31 Desember 2020 dan Decenber 31, 2020 and AS$10.234.736 pada US$10,234,736 as of tanggal 31 Desember 2019 18.813.386 20.955.131 December 31, 2019 Taksiran tagihan pengembalian pajak 149.474 149.474 Estimated claim for tax refund Uang jaminan 5.602 5.684 Security deposit

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT LANCAR 33.269.246 35.382.231 ASSETS

TOTAL ASET 159.827.808 146.933.336 TOTAL ASSETS

Lampiran I Attachment I


LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2020 dan 2019



STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)


119

2020 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 7.466.305 8.488.739 Trade payables Pinjaman bank jangka pendek 97.930.960 97.420.352 Short-term bank loans Liabilitas yang masih harus dibayar 714.703 420.874 Accrued liabilities Utang pajak 1.989.833 1.581.666 Taxes payable Uang muka dari pelanggan 150.282 - Advances from customers Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam satu tahun : long-term loans: Pinjaman bank 170.040 201.250 Bank loans Liabilitas sewa Finace lease pembiayaan - 6.783 liabilities

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 108.422.123 108.119.664 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES Utang pihak berelasi 5.947.940 5.973.403 Due to a related party Liabilitas imbalan kerja 1.421.420 1.300.063 Employee benefits liability Liabilitas pajak tangguhan - neto 465.192 363.928 Deferred tax liabilities - net Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang Long-term loans - net of jatuh tempo dalam satu tahun: current maturities: Pinjaman bank 56.623 226.667 Bank loans

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 7.891.175 7.864.061 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 116.313.298 115.983.725 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value of Rp100 per saham Rp100 per share Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan Issued and fully paid - disetor penuh - 2.353.000.000 2,353,000,000 shares as of saham pada tanggal 31 Desember December 31, 2020 and 2020 dan 2.000.000 saham pada 2,000,000,000 shares as of tanggal 31 Desember 2019 20.146.679 17.646.266 December 31, 2019 Tambahan modal disetor 6.402.874 501.900 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 4.065.041 - Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 12.899.916 12.801.445 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 43.514.510 30.949.611 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 159.827.808 146.933.336 EQUITY

Lampiran III Attachment III


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019



STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME


120

2020 2019

PENJUALAN NETO 149.642.690 155.423.302 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 131.724.046 138.743.695 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 17.918.644 16.679.607 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Penjualan 4.290.708 4.176.466 Selling Umum dan administrasi 3.675.114 3.190.403 General and administrative

Total Beban Usaha 7.965.822 7.366.869 Total Operating Expenses

LABA OPERASI 9.952.822 9.312.738 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER INCOME LAIN-LAIN (EXPENSES) Laba selisih kurs 278.973 31.061 Gain on foreign exchange Pendapatan bunga 152.070 149.945 Interest income Beban bunga (5.360.244) (5.266.354) Interest expense Lain-lain (307.333) 523.367 Others

Beban Lain-lain - Neto (5.236.534) (4.561.981) Other Expenses - Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME PENGHASILAN 4.716.288 4.750.757 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE Kini (547.493) (1.638.955) Current Tangguhan (80.148) (839.220) Deferred

Total Beban Pajak Penghasilan (627.641) (2.478.175) Total Income Tax Expense

LABA INCOME FOR THE TAHUN BERJALAN 4.088.647 2.272.582 YEAR

PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) Pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasikan ke laba rugi: subsequently to profit or loss: Pengukuran kembali Remeasurement of employee liabilitas imbalan kerja 95.981 (64.977) benefits liabilities Beban pajak terkait (21.116) 16.244 Related income tax

Total Penghasilan (Rugi) Total Other Comprehensive Komprehensif Lain 74.865 (48.733) Income (Loss)

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 4.163.512 2.223.849 INCOME FOR THE YEAR

Lampiran IV Attachment IV

121


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal



STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2020 and 2019


Saldo Laba/Retained Earnings Tambahan Modal Disetor/ Telah Ditentukan Belum Ditentukan Modal Saham/ Additional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Total Ekuitas/ Share Capital Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Equity

Saldo Balance as of 1 Januari 2019 17.646.266 501.900 - 10.577.596 28.725.762 January 1, 2019 Laba tahun berjalan - - - 2.272.582 2.272.582 Income for the year Rugi komprehensif Other comprehensive lain - pajak neto - - - (48.733) (48.733) loss - net of tax

Saldo Balance as of 31 Desember 2019 17.646.266 501.900 - 12.801.445 30.949.611 December 31, 2019

Penerbitan saham baru sehubungan Issuance of dengan penawaran new shares relation umum perdana 2.500.413 5.900.974 - - 8.401.387 to initial public offering Pencadangan saldo laba sebagai Appropriation of retained cadangan earnings for dana umum - - 4.065.041 (4.065.041) - general reserve Laba tahun berjalan - - - 4.088.647 4.088.647 Income for the year Penghasilan komprehensif Other comprehensive lain - pajak neto - - - 74.865 74.865 income - net of tax

Saldo Balance as of 31 Desember 2020 20.146.679 6.402.874 4.065.041 12.899.916 43.514.510 December 31, 2020

Lampiran V Attachment V

PT PANCA MITRA MULTIPERDANA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN ARUS KAS

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019



STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2020 and 2019


122

2020 2019

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 149.678.999 159.460.916 Cash receipts from customers Penerimaan kas dari tagihan Cash receipt from claim for pengembalian pajak dan pajak tax refund and pertambahan nilai 1.131.751 - value added tax Penerimaan kas dari Cash receipts from interest pendapatan bunga 152.070 149.945 income Pembayaran kas kepada Cash payments to suppliers pemasok dan lainnya (145.724.116) (158.845.295) and others Pembayaran kas kepada karyawan (8.886.752) (8.681.489) Cash payments to employees Pembayaran kas untuk beban bunga (5.360.244) (5.266.354) Cash payments for interest expense Pembayaran kas pajak Cash payments of corporate penghasilan badan (175.611) (1.111.984) income tax

Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas operasi (9.183.903) (14.294.261) operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (272.642) (387.427) Acquisitions of fixed assets Hasil penjualan aset tetap - 8.445 Proceeds from disposal of fixed assets

Kas neto yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi (272.642) (378.982) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman Proceeds from short-term bank jangka pendek 330.678.000 280.814.000 bank loans Penerbitan saham baru sehubungan Issuance of new shares in relation penawaran umum perdana 8.401.387 - to initial public offering Penerimaan kas dari Cash receipts from pihak berelasi 433.842 2.273.876 related parties Penerimaan dari pinjaman Proceeds from long-term bank jangka panjang 240.833 - bank loans Penurunan (penambahan) kas di bank dan deposito berjangka Decrease (increase) in restricted yang dibatasi penggunaannya 38.703 (603.570) cash in banks and time deposits Pembayaran kas pinjaman Cash payments of short-term bank jangka pendek (330.154.000) (267.752.299) bank loans Pembayaran kas pinjaman Cash payments of long-term bank jangka panjang (442.087) (543.958) bank loans Pembayaran kas liabilitas Cash payments of finance sewa pembiayaan (6.783) (22.665) lease liabilities

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 9.189.895 14.165.384 financing activities

PENURUNAN NET DECREASE NETO KAS DAN BANK (266.650) (507.859) IN CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AWAL TAHUN 494.064 1.001.923 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN AKHIR TAHUN 227.414 494.064 BANKS AT END OF YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: AT END OF YEAR CONSISTS OF: Kas 283.669 53.716 Cash on hand Bank 1.242.705 1.752.700 Cash in banks Cerukan (1.298.960) (1.312.352) Bank overdrafts

TOTAL 227.414 494.064 TOTAL

www.pancamitra.com

[email protected]

Jl Raya Banyuwangi Km 10 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68362 (Kantor pusat)Jl. Bubutan 16-22 Kav-A No.1-2 Surabaya, Jawa Timur 60174 (Kantor andimistrasi)

+62 (338) 672221+62 (31) 5462539