wordpress.com › ...mensyukuri nikmat makanan yang telah allah q berikan kepada mereka. allah q...

20

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Judul Asli :

    א��א� ����

    Edisi Indonesia :

    BERILAH MEREKA MAKAN

    Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI

    Desain Sampul : Hafizhah

    Setting Isi : Irfan

    Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah

    Jl. Medayu Utara No. 4

    Surabaya

    Telp. 0856-55865618

    Cetakan Pertama :

    10 Dzulhijjah 1441 H / 31 Juli 2019 M

    albayyinatulilmiyyah.wordpress.com

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    BASMALAH …................................................... i

    SAMPUL DEPAN …........................................... iii

    DATA BUKU ….................................................. v

    DAFTAR ISI ….................................................... vii

    Makanan Merupakan Nikmat Besar .................... 1

    Keutamaan Memberi Makan ................................ 3

    Para Sahabat o Suka Memberi Makan ............... 6

    MARAJI’ .............................................................. 9

  • 1

    BERILAH MEREKA MAKAN

    Makanan Merupakan Nikmat Besar

    Keberadaaan makanan di tengah-tengah manusia

    merupakan kenikmatan dunia yang besar. Karena

    makanan merupakan salah satu sebab kehidupan

    manusia.1 Rasulullah a pernah bersabda;

    �� �� �� �� �� �

    �� כ� �� ��� �� �� א �

    � �� �

    א�� �� �� �� � �� �� ��

    � � � �� �� �� �� � �! �" � � .א)� %� א*�+ �� *� !� (� )� א ' &� %$ #� כ� �� �

    ”Barangsiapa di antara kalian yang pagi (harinya) ia

    aman tempatnya, (ia dalam keadaan) sehat tubuhnya

    (dan ia) memiliki makanan pokok untuk hari itu, maka

    seolah-olah (seluruh kenikmatan) dunia dikumpulkan

    untuknya.”2

    Allah q adalah Rabb yang telah memberikan

    makanan kepada manusia untuk menghilangkan rasa

    lapar mereka. Allah q berfirman;

    1 Tafsirul Baghawi, 1383.

    2 HR. Tirmidzi : 2346, lafazh ini miliknya dan Ibnu Majah : 4141.

    Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni

    Majah : 3340.

  • 2

    �. א*$/ �0 ��

    � �& ��1�" � �2 �( 3 ���" �0 �.

    “Dan Dia yang memberi makan dan minum kepadaku.”3

    Allah q mengingatkan orang-orang Quraisy agar

    mensyukuri nikmat makanan yang telah Allah q berikan

    kepada mereka. Allah q memberi makanan kepada

    mereka melalui dua perjalanan yang mereka lakukan,

    sehingga menyelamatkan mereka dari kelaparan yang

    melilit.4 Mereka diperintahkan untuk menyembah Allah

    q pemilik Ka’bah, dengan mengesakan dan

    mengikhlaskan ibadah hanya untuk-Nya,5 sebagai bentuk

    syukur atas kenikmatan yang telah diberikan.6 Allah q

    berfirman;

    �0 ���� ���( �4 �� 5�( �� א א*� �/ �2 $6 .� . א �7 �� �� � א*$/ � �� �8 �& ���9�� :; :< � �= �� � �� �8�� ��� �0.

    ”Maka hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik

    rumah (Ka’bah) ini. Yang telah memberi makanan

    kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan

    mengamankan mereka dari ketakutan.”7

    3 QS. Asy-Syu’ara : 79.

    4 Zubdatut Tafsir, 602.

    5 Taisirul Karimir Rahman, 935.

    6 Tafsirul Qur’anil Karim: Juz ‘Amma, 325.

    7 QS. Quraisy : 3 - 4.

  • 3

    Keutamaan Memberi Makan

    Di antara perbuatan yang baik di dalam Islam

    adalah memberi makan kepada orang-orang yang

    membutuhkan. Diriwayatkan dari ’Abdullah bin ’Amr

    p;

    �� $> �7 �� �? �� �# �@ �7 �� � �@ $A$4 �� א � $Aא � �� �4 �( � �0 �� $4 ��: �� +. �Cא �� �? D �= �( E�F �� �@א: �G �1 �� �D ?� א*�$ �� �� �G �3 �0 א�D �� א*$1 �� � �4 � �� �� �� �� �� �5 �0 �� �� �* �� �G �� � �

  • 4

    orang-orang yang membutuhkan lebih ditekankan lagi

    ketika terjadi paceklik dan kelangkaan pangan.13

    Allah q

    berfirman;

    �H �� �3 �� א*��� �I�J �� .��?� א�� �0K �H �� �3 א א*��� אכ� �� �7 �M�� . :H �� �� ���0 . ��כ+ �7 ��

    � EDא ���9 O �. P :D � �" :H ���Q �� �� . �( J�" :H�� �� �3 א �� �P א �&.

    ”Maka mengapa ia tidak menempuh jalan yang mendaki

    dan sulit? Tahukah engkau apakah jalan yang mendaki

    dan sulit itu? (Yaitu) membebaskan budak dari

    perbudakan. Atau memberi makan pada hari kelaparan.

    (Kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat.”14

    Memberi makan kepada orang miskin merupakan

    salah satu amalan yang dapat menjadikan seorang masuk

    Surga. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Salam y, ia

    berkata;

    �� �R @� $0 �� א

  • 5

    “(Kalimat) yang pertama kali aku dengar dari sabda

    beliau adalah, “Wahai manusia, sebarkanlah salam,

    berilah makan, sambunglah silaturrahmi dan shalatlah

    di malam hari (ketika) manusia sedang tidur, (niscaya)

    kalian akan masuk Surga dengan selamat.”15

    Bahkan Allah q menyediakan kamar-kamar yang

    istimewa di Surga bagi para hamba-Nya yang

    membiasakan diri untuk memberikan makan.

    Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy’ari y, dari Nabi a

    bersabda;

    O $>

    �$ �Y � א*� �H �Z �� �� �" א �� �[ \ א �8 �� א9 �� א �0 �8 � א9 �� �� א � �2 �� א2 � �� �[ �� א �� �2 � א2 $� �2 � $Aא א � �U �� �� �0 א�D �� א*$1 �� �� �9 �� �� &� *

    )� א*$4 � � �D �0 �� $4 ?� א*�$ X �0 $�*א �Tא % �( EDא.

    ”Sesungguhnya di dalam Surga terdapat kamar-kamar

    yang bagian luarnya terlihat dari bagian dalamnya dan

    bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Allah q

    menyediakannya untuk orang-orang yang memberikan

    makan, menyebarkan salam dan melakukan shalat di

    malam hari (ketika) manusia sedang tidur.”16

    15

    HR. Ahmad, Tirmidzi : 2485, Hakim : 4283 dan Ibnu Majah :

    3251, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-

    Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 2630. 16

    HR. Ahmad dan Ibnu Hibban : 509, lafazh ini miliknya. Hadits ini

    dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2123.

  • 6

    Sehingga di antara sifat para penghuni Surga ketika

    di dunia mereka suka memberikan makan kepada orang

    miskin. Allah q berfirman;

    � �& ��1�" �0 �( כ �� � � ]� �' ��4 �� �Dא )� ��א $0

  • 7

    �� �9 �� ��

    �D � )� א*� �� כ� �� �� ��

    �7 �: כ� �� � �� �� א@� �� Fא�� )� כ̀ �� � $Aא �G �� �*א ���� �� &� �� :א@� �� .א%� �� :�� �� � �Mא

    �� �D � )� א*� �� כ� �� �� �" �dאF

    �7 �: כ� �� � �� �� א@� �� ̀ �� � $Aא �G �� �*א �� @� � �� �7 א@� �3 �� .א%� �� :�� �� �

    $A$4 �� א � $Aא � �� �4 �(

    �� א� � �� �� &� �J א א�� �� :�� $4 �� �0 �� :e O $̂ �M �= �X �*א $Y �� �H.

    “Siapa di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu

    Bakar y berkata, “Saya.” Rasulullah a bertanya, “Siapa

    di antara kalian yang hari ini telah mengantarkan

    jenazah?” Abu Bakar y berkata, “Saya.” Rasulullah a

    bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini telah

    memberi makan orang miskin?” Abu Bakar y berkata,

    “Saya.” Rasulullah a bertanya, “Siapa di antara kalian

    yang hari ini telah menjenguk orang sakit?” Abu Bakar

    y berkata, “Saya.” Maka Rasulullah a bersabda,

    “Tidaklah berkumpul (amalan tersebut) pada diri

    seseorang melainkan ia (akan) masuk Surga.”18

    Hal ini sangat berbeda dengan orang-orang kafir.

    Ketika mereka diajak untuk memberi makan orang lain,

    bagaimana jawaban mereka? Disebutkan oleh Allah q di

    dalam Al-Qur’an;

    18

    HR. Muslim : 1028.

  • 8

    �( א � �P O �0 � �3 f �%�� �� �8�* �X �" � ��א@� א*$/ $Aכ��� א�� �b א �7 $& 0א א � �� �fכ� �� �" /$4* �� ��� ��� �U�" � �* �� �� �� ��1�%��K ���J �%�� �> O �� �& ���9�� � $Aא �S

    ��

    � $̂ O �( � �� :@ �? �̀ :�.

    ”Apabila dikatakakan kepada mereka, “Infakkanlah

    sebagian dari rizki yang diberikan Allah q kepada

    kalian.” Maka orang-orang yang kafir berkata kepada

    orang-orang yang beriman, “Apakah kami akan memberi

    makan kepada orang-orang yang jika Allah q

    menghendaki tentunya Dia akan memberinya makan.

    Sesungguhnya kalian berada dalam kesesatan yang

    nyata.”19

    Akhirnya memohon kepada Allah q agar

    memudahkan rizki kita dan menjadikan kita termasuk

    hamba-hamba-Nya yang suka memberi makan kepada

    orang-orang yang membutuhkan.

    *****

    19

    QS. Yasin : 47.

  • 9

    MARAJI’

    1. Al-Qur’anul Karim.

    2. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari,

    Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.

    3. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa

    Muhammad bin ’Isa bin Saurah At-Tirmidzi.

    4. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal

    Asy-Syaibani.

    5. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu ’Abdillah

    Muhammad bin ’Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi.

    6. Shahih Ibni Hibban, Abu Hatim Muhammad bin

    Hibban Al-Busti.

  • 10

    7. Shahih Ibni Majah, Muhammad Nashiruddin Al-

    Albani.

    8. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-

    Qusyairi An-Naisaburi.

    9. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad

    Nashiruddin Al-Albani.

    10. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-

    Asy’ats As-Sijistani.

    11. Sunan Ibni Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad bin

    Yazid Ibnu Majah Al-Qazwini.

    12. Tafsirul Baghawi: Ma’alimut Tanzil, Abu

    Muhammad Husain bin Mas’ud Al-Baghawi.

    13. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil

    Mannan, ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.

    14. Zubdatut Tafsir min Fat-hil Qadir, Muhammad

    Sulaiman ‘Abdullah Al-Asyqar.