a. lokasi , subjek populasi dan sampel penelitian. 1....
TRANSCRIPT
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
97
BAB III
METODE PENELITIAN.
A. Lokasi , Subjek Populasi Dan Sampel Penelitian.
1. Lokasi.
Penelitian dilakukan pada beberapa Guru Pendidikan Kewarganegaraan
yang mengajar di SMP Negeri Kota Bandung. Untuk memudahkan dalam
menentukan sekolah mana yang akan diteliti, maka SMP- SMP itu
dikelompokkan berdasarkan cluster Sekolah SMP Negeri perwilayah. Menurut
Keputusan Kepala Dinas Kota Bandung, Oji Mahroji dalam sebuah peraturan
Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB)mengatakan sitem cluster SMP Negeri
Bandung tahun ini hanya dibagi dalam tiga cluster, yaitu clustersatu, cluster dua
dan cluster tiga.
SMP Negeri di kota Bandung yang masuk pada cluster satuterdiri dari 12
sekolah, yang meliputi :
1. SMP Negeri 1 Jl Kesatrian No 12 Rayon Bandung Barat.
2. SMP Negeri 2 Jl Sumatra No 36 Rayon Bandung Utara.
3. SMP Negeri 3 Jl Dewi Sartika No 96 Rayon Bandung Selatan.
4. SMP Negeri 5 Jl Sumatra No 40 Rayon Bandung Utara.
5. SMP Negeri 7 Jl Ambon No 23 Rayon Bandung Utara.
6. SMP Negeri 8 Jl Cigending No 19 Rayon Bandung Timur.
7. SMP Negeri 12 Jl Setia Budi No 195 Bandung Barat.
8. SMP Negeri 13 Jl Mutiara No 15 Rayon Bandung Timur.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
98
9. SMP Negeri 14 Jl Lap. Supratman No 8 Rayon Bandung Utara.
10. SMP Negeri 28 Jl Solontangan II Rayon Bandung Timur.
11. SMP Negeri 30 Jl Sekejati No 32 Rayon Bandung Tenggara.
12. SMP Negeri 34 Jl Waas Soekarno Hata Rayon Bandung Selatan .
SMP Negeri di kota Bandung yang masuk pada cluster ke dua terdiri dari
16 sekolah , yang melioputi :
1. SMP Negeri 4 Jl Samoja No 5 Rayon Bandung Timur.
2. SMP Negeri 9 Jl Semar No 5 Rayon Bandung Barat.
3. SMP Negeri 10 Jl Dewi Sartika No115 Rayon Bandung Selatan.
4. SMP Negeri 11 Jl Samsudin No 34 Rayon Bandung Selatan.
5. SMP Negeri 15 Jl Setia Budhi No 85 Rayon Bandung Barat.
6. SMP Negeri 16 Jl PPH Mustopa No 53 Bandung Utara.
7. SMP Negeri 17 Jl Pacuan Kuda Rayon Bandung Timur.
8. SMP Negeri 18 Jl Terusan Kircon Rayon Bandung Tenggara.
9. SMP Negeri 24 Suka Mulya No 33 Rayon Bandung Selatan.
10. SMP Negeri 26 Jl Sarijadi Blok 23 Rayon Bandung Barat.
11. SMP Negeri 27 Jl Yudawastu Pramuka I Rayon Bandung Utara.
12. SMP Negeri 33 Jl BBK Tarogong Rayon Bandung Selatan.
13. SMP Negeri 36 Jl Caringin Rayon Bandung Selatan.
14. SMP Negeri 41 JlArjuna No 18 Rayon Bandung Barat.
15. SMP Negeri 43 Jl Kautamaan Istri No 31 Rayon Bandung Selatan.
16. SMP Negeri 44 Jl Cimanuk I Bandung Utara.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
99
SMP Negeri di kota Bandung yang masuk pada cluster ke tiga terdiri dari
24 sekolah , yang meliputi :
1. SMP Negeri 6 Jl H Yakob No 36 Rayon Bandung Barat.
2. SMP Negeri 19 Jl Sadang Luhur No 11 Rayon Bandung Utara.
3. SMP Negeri 20 Jl Centeh No 5 Rayon Bandung Timur.
4. SMP Negeri 21 Jl Caringin Gang Lumbung II Rayon Bandung Selatan.
5. SMP Negeri 22 Jl Supratman No 24 Rayon Bandung Utara.
6. SMP Negeri 23 Jl Arjuna No 20-22 Rayon Bandung Barat.
7. SMP Negeri 25 Jl Pajagalan No.47 Rayon Bandung Selatan.
8. SMP Negeri 29 Jl Geger Arum No.11A Rayon Bandung Barat.
9. SMP Negeri 31 Jl. Binong Jati No 139 Rayon Bandung Tenggara.
10. SMP Negeri 32 Jl Arjuna No. 23 Rayon Bandung Barat.
11. SMP Negeri 35 Jl Dago Pojok No. 756 Rayon Bandung Utara.
12. SMP Negeri 37 Jl BBK Sari I Rayon Bandung Tenggara.
13. SMP Negeri 38 Jl Borobudur Cibaduyut Rayon Bandung Selatan.
14. SMP Negeri 39 Jl Holis No 439 Rayon Bandung Selatan.
15. SMP Negeri 40 Jl Wastukencana No 74A Rayon Bandung Barat.
16. SMP Negeri 42 Jl Manjah Lega Bandung Tenggara.
17. SMP Negeri 45Jl Yogyakarta No. 1A Rayon Bandung Barat.
18. SMP Negeri 46 Jl Cigagak Rayon Bandung Timur.
19. SMP Negeri 47 Jl Budi Cilember Rayon Bandung Barat.
20. SMP Negeri 48 Jl Batu I Raden VIII No. 19 Rayon Bandung Tenggara.
21. SMP Negeri 49 Jl Antapani No. 58 Rayon Bandung Barat.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
100
22. SMP Negeri 50 Jl Pasirjati Ujung Berung Rayon Bandung Timur.
23. SMP Negeri 51 Jl Derwati Ranca Sari Rayon Bandung Tenggara.
24. SMP Negeri 52 Jl Ciumbuleuit RayonBandung Barat .
Mengingat jarak lokasi SMP satu dengan SMP lainnya cukup jauh, maka
peneliti meminta batuan dengan cara bergabung dengan Musyawarah Guru
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan (MGMP PKN) Kota Bandung.
Kegiatan di MGMP, menentukan sampel secara acak, mengambil data dari
kepengurusan MGMP kota Bandung sesuai dengan sampel yang sudah
ditentukan, dan mengadakan koordinasi dengan kordinator sub rayon dalam
melengkapi data responden dari masing-masing wilayah.
2. Populasi.
Sugiyono (Riduwan, 2006:24) memberikan pengertian bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Riduwan “Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”.
Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah Guru-guru Pendidikan
Kewarganegaraan yang mengajar di SMP Negeri Kota Bandung .
3. Sampel Penelitian .
Menurut Arikunto (Riduwan, 2006:56), “Sampel adalah bagian dari
populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti)”. Sedangkan, menurut
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
101
Sugiyono (Riduwan, 2006:56), “Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.
Riduwan menyimpulkan, “Sampel adalah bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.
Untuk menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian,
maka dalam kesempatan ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengambilan
sampel, yang juga disebut teknik sampling meliputi :Sampel Purposif (Purposive
Sample), Sampel Stratifikasi (Stratified Sample), Sampel Proporsional
(Proportional Sampel) atau sampel Imbangan, dan Sampel Random.
a. Sampel Purposif ( Purposive Sample).
Menurut Arikunto (2010: 183) sampel purposif, Yaitu sampel yang ditarik
berdasarkan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kompetensi dan komitmen guru PKn dalam mengimplementasikan
Pendidikan Karakter terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi untuk menentukan sampel purposif, yakni :
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi. Subyek yang
diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang tepat pada populasi (key subjectis). Dan
penentuan karakteristik populasi dilakukan dengancermat di dalam studi
pendahuluan (Arikunto 2010:183).
Adapun sampel guru PKn dalam penelitian ini adalah Guru PKn yang
mengajar di SMP Kota Bandung berdasarkan klaster wilayah . Klaster SMP
Negeri Kota Bandung berdasarkan keputusan kepala dinas Kota Bandung, terdiri
dari 12 SMP Negeri klaster satu, 16 SMP Negeri klaster dua, dan 24 SMP Negeri
claster 3.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
102
Mengingat penentuan klaster dilakukan oleh kepala dinas Kota Bandung,
dan menurut hemat peneliti sudah memenuhi syarat penentuan sampel purposif,
maka dari 12 SMP Negeri klaster satu, enam sekolah secara acak dipilih untuk
dijadikan sampel penelitian (enam guru PKn dari enam sekolah secara acak
dijadikan sampel penelitian).
Keenam guru PKn tersebut berasal dari :
1) SMP Negeri 1 Jl Kesatrian No 12 Rayon Bandung Barat.
2) SMP Negeri 2 Jl Sumatra No 36 Rayon Bandung Utara.
3) SMP Negeri 3 Jl Dewi Sartika No 96 Rayon Bandung Selatan.
4) SMP Negeri 12 Jl Setia Budi No 195 Bandung Barat.
5) SMP Negeri 13 Jl Mutiara No 15 Rayon Bandung Timur.
6) SMP Negeri 14 Jl Lap. Supratman No 8 Rayon Bandung Utara.
Dari 16 Sekolah Clusterdua yang homogen tersebut , maka sebelas
sekolah secara acak dipilih untuk dijadikan sampel penelitian (11 guru PKn dari
11 sekolah secara acak dijadikan sampel penelitian).
Kesebelas guru PKn tersebut berasal dari :
1) SMP Negeri 4 Jl Samoja No 5 Rayon Bandung Timut.
2) SMP Negeri 9 Jl Semar No 5 Rayon Bandung Barat.
3) SMP Negeri 10 Jl Dewi Sartika No115 Rayon Bandung Selatan.
4) SMP Negeri 11 Jl Samsudin No 34 Rayon Bandung Selatan.
5) SMP Negeri 15 Jl Setia Budhi No 85 Rayon Bandung Barat.
6) SMP Negeri 18 Jl Terusan Kircon Rayon Bandung Tengggara.
7) SMP Negeri 26 Jl Sarijadi Blok 23 Rayon Bandung Barat.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
103
8) SMP Negeri 33 Jl BBK Tarogong Rayon Bandung Selatan.
9) SMP Negeri 36 Jl Caringin Rayon Bandung Selatan.
10) SMP Negeri 41 JlArjuna No 18 Rayon Bandung Barat.
11) SMP Negeri 43 Jl Kautamaan Istri No 31 Rayon Selatan.
Dari 24 Sekolah Cluster III yang homogen tersebut , maka limabelas
sekolah secara acak dipilih untuk dijadikan sampel penelitian ( 15 guru PKn dari
15 sekolah secara acak dijadikan sampel penelitian).
Kelimabelas guru PKn tersebut berasal dari :
1) SMP Negeri 20 Jl Centeh No 5 Rayon Bandung Timur.
2) SMP Negeri 21 Jl Caringin Gang Lumbung II Rayon Bandung Selatan.
3) SMP Negeri 22 Jl Supratman No 24 Rayon Bandung Utara.
4) SMP Negeri 25 Jl Pajagalan No.47 Rayon Bandung Selatan.
5) SMP Negeri 29 Jl Geger Arum No.11A Rayon Bandung Barat.
6) SMP Negeri 31 Jl. Binong Jati No 139 Rayon Bandung Tenggara.
7) SMP Negeri 32 Jl Arjuna No. 23 Rayon Bandung Barat.
8) SMP Negeri 35 Jl Dago Pojok No. 756 Rayon Bandung Utara.
9) SMP Negeri 39 Jl Holis No 439 Rayon Bandung Selatan.
10) SMP Negeri 40 Jl Wastukencana No 74A Rayon Bandung Barat.
11) SMP Negeri 42 Jl Manjah Lega Bandung Tenggara.
12) SMP Negeri 46 Jl Cigagak Rayon Bandung Timur.
13) SMP Negeri 47 Jl Budi Cilember Rayon Bandung Barat.
14) SMP Negeri 50 Jl Pasirjati Ujung Berung Rayon Bandung Timur.
15) SMP Negeri 52 Jl Ciumbuleuit Rayon Bandung Barat .
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
104
Mengingat jarak lokasi SMP satu dengan SMP lainnya cukup jauh, maka
peneliti meminta batuan dengan cara bergabung dengan Musyawarah Guru
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan (MGMP PKN) Kota Bandung.
Untuk mengatasi atau melengkapi data yang kurang atau guru yang telah
ditentukan tidak bergabung dalam MGMP, maka peneliti dibantu oleh guru-guru
koordinator sub rayon dalam mengambil data penelitian.
b. Sampel Stratifikasi (Stratified Sample).
Yaitu sampel yang ditarik dari populasi bertingkat atau berlapis atau
berstrata. Dalam penelitian ini yaitu guru PKn dari klaster satu, klaster dua dan
klaster tiga SMP Negeri KotaBandung.
Penyebaran anggota sampel telah dilakukan dan tetap memperhatikan
pengambilan secara acak.
c. Sampel Proporsional ( Proportional Sampel) atau sampel Imbangan.
Menurut Arikunto (2010:182) sampel proposional yaitu, dilakukan untuk
menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada
kalanya banyak subyek yang terdapat dalam setiap strata atau wilayah tidak sama.
Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek
dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan
banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah.
Winarno (1990 : 100) menyatakan bahwa:
Apabila populasi cukup homogen, maka populasi di bawah 100 dapat
digunakan sampel sebesar 50% , untuk populasi 100-1000 dapat digunakan
sampel sebesar 20 %-50 % dan untuk populasi di atas 1000 dapat digunakan
sampel sebesar 10% - 20 %.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
105
Untuk sampel yang ditarik berdasarkan pertimbangan guru PKn dari
klaster satu 12 sekolah, klaster dua 16 sekolah, dan klaster tiga 24 sekolah.
Untuk perbandingan besar kecilnya sampel. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam teknik pelaksanaaan sampel proposional adalah mengambil 50 % dari
klaster satu yaitu enam guru PKn dari SMP klaster satu. 50 % dari klater dua
ditambah 18 % agar lebih representatif dari seluruh jumlah Guru PKn di klaster
kedua yaitu sebelas guru PKn. Dan 50 % dari klaster ketiga ditambah 4,2 %
yakni 15 guru PKn yang berasal dari SMP Negeri Kota Bandung Klaster ketiga.
Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 50 orang guru PKn .
d. Sampel Random.
Yaitu sampel yang ditarik secara bebas karena tiap-tiap individu dalam
populasi dalam hal ini Guru PKn menunjukkan homogenitas yang tinggi
sehingga mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil. Adapun jenis sampel
rendom yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis undian atau lotre.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan jenis sampel
random undian ini adalah sebagai berikut:
1) Membuat guru PKn dari masing –masing SMP berdasarkan klaster yang
sudah ada.
2) Memberi kode nomor urut pada daftar guru yang ada pada setiap klaster.
3) Menuliskan kode-kode itu masing-masing dari ketiga klaster dalam
selembaran kertas kecil.
4) Menggulung setiap lembaran kertas itu baik-baik.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
106
5) Memasukkan gulungan –gulungan kertas kecil itu dari setiap klaster tersebut
ke dalam kocokan secara bergiliran.
6) Mengkocok baik-baik kocokan yang berisi gulungan kertas kecil itu.
7) Mengambil kertas-kertas gulungan itu secara berurutan sampai jumlah yang
telah ditentukan dari setiap klaster.
Proses pengambilan subyek dengan sampel random jenis undian ini
disaksikan oleh Ketua (MGMP) Kota Bandung Bapak Lukman, M.Pd yang
berkantor di SMP N 2 Kota Bandung. Proses pengocokan tersebut dilakukan
bertepatan dengan peneliti melakukan obsevasi pendahuluan dan penyampaian
rencana pengambilan data di MGMP Kota Bandung.
B. Desain penelitian.
Desain dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu dimulai dari
tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan penelitian dan tahapan penyusunan
laporan penelitian. Tahapan persiapan terdiri dari penentuan masalah, penentuan
objek penelitian sampai dengan penyusunan proposal penelitian. Tahapan
penelitian terdiri dari proses pengumpulan data sampai dengan pengolahan data.
Sedangkan tahapan terakhir adalah penyusunan laporan penelitian dari hasil
pengolahan data.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:13), Alur
penelitian, apa pun jenis penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan
atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti.
Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi
nyata dengan kondisi harapan. Dengan adanya kesenjangan ini, peneliti mencari
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
107
teori yang tepat untuk mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari
tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan itu.
Hasil dari penelitiannya digunakan untuk mengatasi permasalahan yang
dirasakan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian selalu harus merupakan
jawaban dari rumusan masalah dan memecahkan masalah.
Gambar 3. 1
Alur Penelitian
Sumber : Arikunto (2010:13)
C. Metode Penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010:3).
Dalam penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau
Permasalahan Teori Pendukung
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Analisis Data
Kesimpulan
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
108
wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk
laporan penelitian secara lugas seperti apa adanya.
Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah penelitian korelasi atau
penelitian hubungan. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antar dua variabel atau lebih, tanpa
melakukan perubahan maupun manipulasi terhadap data yang memang sudah ada
(Arikunto, 2010:4). Dimana variabel yang terdapat di dalam penelitian memiliki
hubungan sebab akibat (kausal). Secara lebih lanjut dalam penelitian ini, variabel
X akan mempengaruhi variabel Y.
D. Definisi Operasional
1. Variabel Operasional
Arikunto (2010:161), menjelaskan pengertian “Variabel adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan
menurut Sugiyono (Arikunto, 2010:161), “Variabel penelitian adalah sesuatu hal
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian, terdapat variabel-
variabel di dalamnya, yaitu :
a. Variabel Independen (X1), yaitu Kompetensi dan Komitmen Guru PKn (X2).
b. Variabel antara, yaitu Iplementasi Pendidikan Karakter (X3)
c. Variabel Dependen (Y), yaitu Hasil Belajar Siswa.
Untuk menjabarkan sub variabel dan item-item dari variabel yang akan
menjadi bahan kuesioner maka dibuat operasionalisasi variabel sebagai berikut:
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
109
Secara oprasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk
menjelaskan makna variabel itu diukur (Riduan, 2008:281). Berdasarkan
perumusan masalah dalam penelitian ini, terdapat variabel-variabel di dalamnya,
yaitu:
a. Variabel Independen Kompetensi (X1), yaitu seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi
dipertegas lagi dalam Bab IV Pasal 10, (1) dan (2). Ayat (1) yang
menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional .
b. Variabel Komitmen Guru PKn (X2), yaitu penafsiran internal seorang guru
tentang bagaimana mereka menyerap dan memaknai pengalaman kerja
mereka yang ditandai dengan keinginan untuk menetap di dalam organisasi
dan terlibat dalam pekerjaan, serta keinginan untuk mempengaruhi proses
belajar siswa.Komitmen pegawai dalam sebuah organisasi menurut
Menyer et al., 2002:21 (dalam Pragnyono, 2010: 23) dapat dikelompokkan
menjadi :
1) Komitmen afektif, terjadi apabila pegawai ingin menjadi bagian dari
organisasi karena adanya ikatan emosional.
2) Komitmen Kontinyu, muncul apabila pegawai tetap bertahan pada suatu
organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain,
atau karena pegawai tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
110
3) Komitmen normatif, timbul dari nilai-nilai dalam diri pegawai. Pegawai
bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa
komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya
dilakukan.
Variabel adalah Iplementasi Pendidikan Karakter (X3), yaitu
melaksanakan penerapan atau pengintegrasian Pendidikan Karakter pada Mata
Pelajaran PKn melaui kegiatan perencanaan (Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), kegiatan Inti dan Evaluasi.
c. Variabel Dependen (Y) yaitu Hasil Belajar Siswa, berupa nilai hasil
belajar PKn yang terdapat dalam laporan Pendidikan PKn Semester satu. Nilai
hasil belarajar merupakan kumulatif hasi penilai kelas yang terdiri dari penilaian:
Tes Tertulis, Osevasi (Pengamatan), Tes Praktik ( Tes Kinerja), Penugasan
Individual atau Kelompok, Tes Lisan, Penilaian Portofolio, Jurnal, Penilaian Diri,
dan Penilaian AntarTeman.
2. Operasional Variabel.
Untuk menjabarkan sub variabel dan item-item dari variabel yang akan
menjadi bahan kuesioner maka dibuat operasionalisasi variabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel
Sub Variabel Indikator No. Item Skala
Kompete
nsi(X1)
Kompetensi
Pedagogik
1) Menguasai
karakteristik
peserta didik dari
aspek fisik, moral,
spiritual , sosial,
kultural,
emosional, dan
1,2
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
111
intelektual
Kompete
nsi(X1)
Kompetensi
Pedagogik
2) Menguasai
karakteristik
peserta didik dari
aspek fisik, moral,
spiritual , sosial,
kultural,
emosional, dan
intelektual
3) Menguasai teori
belajar dan
prinsip-prinsip
pembelajaran
yang mendidik
4) Mengembangkan
kurikulum yang
terkait dengan
mata pelajaran
yang diampu.
5) Menyelenggaraka
n pembelajaran
yang mendidik.
6) Memanfaatkan
teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
kepentingan
pembelajaran.
7) Memfasilitasi
pengembangan
potensi peserta
didik untuk
mengaktualisasika
n berbagai potensi
yang dimiliki.
8) Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan
santun dengan
peserta didik.
9) Menyelenggaran
penilaian dan
evaluasi proses
dan hasil belajar
10) Memanfaatka
3,4
5,6
7,8
9,10
11,12
13,14
15,16
17,18
19,20
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
112
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
Sosial
n hasil penilaian
dan evaluasi
untuk kepentingan
pembelajaran
11) Melakukan
tindakan reflektif
untuk peningkatan
kualitas
pembelajaran
1) Bertindak sesuai
dengan norma
agama, hukum,
sosial, dan
kebudayaan
nasional
Indonesia
2) Menampilkan diri
sebagai pribadi
yang jujur,
berakhlak mulia,
dan teladan bagi
peerta didik dan
masyarakat.
3) Menampilkan diri
sebagai pribadi
yang mantap,
stabil, dewasa,
arif, dan
berwibawa
4) Menunjukkan etos
kerja, tanggung
jawab yang
tinggi, rasa
bangga menjadi
guru, dan rasa
percaya diri.
5) Menjunjung
tinggi kode etik
profesi guru
1) Bersikap inklusif,
bertindak objektif,
serta tidak
diskriminatif
karena
21-22
23,24
25,26
27,28
29,30
31,32
33-34
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
113
Kompetensi
Profesional
pertimbangan
jenis kelamin,
agama, ras,
kondisi fisik ,
latar belakang
keluarga, dan
status sosial
ekonomi.
2) Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan
santun dengan
sesama pendidik,
tenaga
kependidikan,
orang tua, dan
masyarakat.
3) Beradaptasi di
tempat bertugas di
seluruh wilayah
Republik
Indonesia yang
memiliki
keragaman sosial
budaya.
4) Berkomunikasi
dengan komunitas
profesi sendiri
dan profesi lain
secara lisan dan
tulisan atau
bentuk lain.
1) Menguasai
materi, struktur,
konsep, dan pola
pikir keilmuan
yang mendukung
mata pelajaran
yang diampu.
2) Menguasai
standar
kompetensi dan
komptensi dasar
mata pelajaran
yang diampu.
3) Mengembangkan
35-37
38-40
41,42
43,44
45,46
47,48
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
114
Ko
mitmen
Guru
PKn
(X2)
Kondisi
Psikologis
yang
menggambar
kan
karakteristik
hubungan
antara guru
dan sekolah
Affective(
Ikatan
Emosional
dengan
sekolah ,
perasaan di
hargai oleh
seolah, dan
menjadi
bagian dari
sekolah
Continuance
(Pertimbanga
n seseorang
akan
keuntungan
yang hilang
jika ia
materi pelajaran
yang diampu
secara kreatif.
4) Mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan
dengan
melakukan
tindakan reflektif.
5) Memanfaatkan
teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
mengembangkan
diri
1. Keinginan untuk
menghabiskn
karier di
organisasi.
2. Kesamaan nilai
dan tujuan antara
guru dan
organisasi.
3. Kepercayaan dan
rasa bersyukur
guru terhadap
sekolah
4. Perasaan menjadi
bagian sekolah .
5. Kebanggaan
terhadap sekolah .
6. Keinginan untuk
memberikan yang
terbaik untuk
sekolah.
1. Pertimbangan
manfaat yang
diberikan oleh
sekolah.
2. Keinginan untuk
meninggalkan
sekolah
3. Pertimbangan
resiko jika
49,50
1 , 2
3 , 4
5 , 6
7 , 8
9, 10
11,12
13,14
15,16
17,18
19,20
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
115
Implem
entasi
Pendidi
kan
Karak
ter (X3)
meninggalka
n sekolah)
Normatif
( perasaan
dimana
seseorang
guru merasa
dituntut
untuk tetap
bekerja pada
suatu
sekolah)
1.Visi dan
misi
sekolah
dijadikan
acuan
untuk
memperjel
as nilai-
nilai
karakter
yang akan
ditanam
kan dan
ditumbuh
kembang
kan di
lingkungan
sekolah .
2Visi, misi ,
dan
implement
asi
pendidikan
karakter
tercermin
dalam
perencana
an
pembelajar
meninggalkan
sekolah
4. Merasa
keuntungan yang
diterima belum
sepandan
1. Perasaan memiliki
kewajiban
terhadap sekolah
2. Tekanan dari
sekolah
3. Keinginan untuk
lebih
meningkatkan
sekolah
4. Loyalitas terhadap
sekolah
5. Hutang budi
terhadap sekolah
Mempelajari visi
misi Sekolah untuk
memperjelas nilai-
nilai karakter yang
akan ditanamkan
dan ditumbuh
kembangkan di
lingkungan
sekolah.
Menyusun
dokumen
KTSP,Silabus,RPP
, Program
Tahunan,Program
Semester, dan
memiliki kalender
Pendidikan
21,22
23,24
25,26
27,28
29,30
1,2
3-5
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
116
Hasil
Belajar
Siswa
(Y)
an
(Pemetaan
Standar
Kompeten
si dan
Kompeten
si Dasar
,membuat
Silabus,
dan
membuat
Rencana
Pelaksana
an
Pembelajar
an).
3. Visi, misi,
dan
implement
asi
pendidikan
karakter
tercermin
dalam
kegiatan
Pembelajar
an Inti
Penda
Huluan
Kegiatan
Inti
(Explorasi,
Elaborasi,
Konfirmasi
Penutup
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM)
Keterangan
ketuntasan
hasil belajar
PKn
Rata-rata
Melaksanakan
kegiatan
Pendahuluan
Menyampaikan
Konsep materi
sesuai RPP
Mengunakan
bahasa yang jelas
dan sistematis
Menggunakan
metoda yang
sesuai dengan
karater materi dan
siswa
Memfasilitasi
terjadinya interaksi
, pemberian tugas,
dan refleksi
Memberikan
penilaian, umpan
balik dan
merencanakan
pembelajaran pada
pertemuan
berikutnya.
Nilai PKn dalam
Lapor
Semester ganjil.
6,7
8-10
11,12
13,14
15-17
18,20
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordial
Interval
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
117
nilai lapor
Semester
Satu.
Sumber : Data kuesioner.
E. Instrumen Penelitian.
Dalam menentukan instrumen sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara
masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status
sesuatu dibandiungkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena
mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Untuk memperoleh data
hubungan antara kompetensi, komitmen Guru PKn dalam mengimplementasi
Pendiddikan Karakter terhadap Hasil Belajar, maka disusunlah instrumen
penelitian , seperti tercantum di dalam Lampiran
F. Proses Pengembangan Instrumen .
1. Validitas.
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat mengukur
apa yang ingin diukur, dengan kata lain, untuk menunjukan tingkat kevalidan dari
suatu alat ukur. Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data,
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
118
maka kuesioner yang disusun harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya
agar dapat disebut valid.
Menurut Arikunto (Riduwan, 2006: 97). yang dimaksud dengan validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat
ukur. Jika instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dapat
simpulkan bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur.
Uji Validitas (korelasi product moment).
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi x dan y (nilai validitas soal).
n : banyak data.
Xi : Data X ke-I (Skor Tiap Soal Responden ke-i).
Yi : Data Y ke-I (Total Skor Responden ke-i).
: Jumlah data X ke-i.
: Jumlah data Y ke-i.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
119
Untuk menentukan valid atau tidaknya sebuah soal, maka nilai koefisien
korelasinya harus diuji dengan statistic uji-t.
Keterangan:
t : statistic uji-t (nilai t-hitung).
r : koefisien korelasi (nilai validitas).
n : banyaknya responden.
Setelah didapatkan nilai t-hitung, kemudian dibandingkan dengan t-tabel.
Dimana nilai t-tabel diperoleh dari daftar peluang t dengan taraf signifikansi dan
derajat kebebasan n – 2. Kriterianya adalah, koefisien korelasi berarti (valid) jika
t-hitung > t-tabel. Tingkat signifikansi (α) = 0,05 dengan jumlah sampel (n) = 27
responden, sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,71. Kuesioner dianggap valid
apabila nilai koefisien KorelasiProduct Momenthitung lebih besar dari pada nilai
koefisien KorelasiProduct Momenttabel.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel x1.
Nomor Soal
Validitas t-hitung t-tabel Keterangan
1 0,777357 6,178718 1,71 V
2 0,901615 10,42233 1,71 V
3 0,789202 6,425327 1,71 V
4 0,934799 13,15961 1,71 V
5 0,877068 9,129148 1,71 V
6 0,893499 9,948448 1,71 V
7 0,939637 13,73044 1,71 V
8 0,923634 12,04917 1,71 V
9 0,684481 4,69446 1,71 V
10 0,750498 5,67809 1,71 V
11 0,911872 11,10754 1,71 V
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
120
12 0,901663 10,42533 1,71 V
13 0,749264 5,656778 1,71 V
14 0,819845 7,159153 1,71 V
15 0,861999 8,502487 1,71 V
16 0,866469 8,678045 1,71 V
17 0,908321 10,85799 1,71 V
18 0,899118 10,27082 1,71 V
19 0,882734 9,39332 1,71 V
20 0,510145 2,965652 1,71 V
21 0,929222 12,57331 1,71 V
22 0,926654 12,3253 1,71 V
23 0,945739 14,55314 1,71 V
24 0,937313 13,44824 1,71 V
25 0,950713 15,33046 1,71 V
26 0,895397 10,05457 1,71 V
27 0,932509 12,91037 1,71 V
28 0,931988 12,85535 1,71 V
29 0,885309 9,5194 1,71 V
30 0,923258 12,01598 1,71 V
31 0,909988 10,97336 1,71 V
32 0,889444 9,730402 1,71 V
33 0,943691 14,26251 1,71 V
34 0,934164 13,08924 1,71 V
35 0,918208 11,59069 1,71 V
36 0,937754 13,50062 1,71 V
37 0,928883 12,53981 1,71 V
38 0,858499 8,370434 1,71 V
39 0,865873 8,654156 1,71 V
40 0,848204 8,006911 1,71 V
41 0,900232 10,33776 1,71 V
42 0,846207 7,940327 1,71 V
43 0,883978 9,453716 1,71 V
44 0,909019 10,90591 1,71 V
45 0,901426 10,4107 1,71 V
46 0,943738 14,26906 1,71 V
47 -0,02697 -0,13492 1,71 TV
48 0,868988 8,780628 1,71 V
49 0,785428 6,34481 1,71 V
50 0,693541 4,81347 1,71 V
REABILITAS 0,981 Sumber : Hasil pengolahan data statistik.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
121
Sedangkan untuk hasil uji validitas variabel x2 dapat di lihat pada tabel 3.4
di bawah ini:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel x2.
Nomor Soal
Validitas t-hitung t-tabel Keterangan
1 0,368029 1,979049 1,71 V
2 0,226079 1,160438 1,71 TV
3 0,334727 1,776087 1,71 V
4 0,426648 2,358689 1,71 V
5 0,389548 2,114797 1,71 V
6 0,641832 4,184882 1,71 V
7 0,409398 2,24363 1,71 V
8 0,499985 2,886638 1,71 V
9 0,52977 3,123127 1,71 V
10 0,159003 0,805259 1,71 TV
11 0,282817 1,474275 1,71 TV
12 0,708466 5,019278 1,71 V
13 -0,12279 -0,61861 1,71 TV
14 0,387134 2,099372 1,71 V
15 0,540575 3,212748 1,71 V
16 0,345521 1,840991 1,71 V
17 0,420085 2,314555 1,71 V
18 0,467986 2,647768 1,71 V
19 0,45158 2,530626 1,71 V
20 0,033654 0,168367 1,71 TV
21 0,554812 3,334308 1,71 V
22 0,296042 1,549675 1,71 TV
23 0,689542 4,760419 1,71 V
24 0,209865 1,073224 1,71 TV
25 0,574374 3,508296 1,71 V
26 0,434065 2,409114 1,71 V
27 0,442833 2,469502 1,71 V
28 0,506472 2,9369 1,71 V
29 0,294502 1,540848 1,71 TV
30 0,136131 0,687053 1,71 TV
REABILITAS 0,813 Sumber : Hasil pengolahan data statistik.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
122
Untuk hasil uji validitas variabel x3 dapat di lihat pada tabel 3.5 di bawah
ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel x3.
Sumber : Hasil pengolahan data statistik .
2. Reliabilitas.
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
Nomor
Soal Validitas t-hitung t-tabel Keterangan
1 0,826687 7,346226 1,71 V
2 0,909732 10,95545 1,71 V
3 0,958482 16,80638 1,71 V
4 0,920845 11,80784 1,71 V
5 0,954889 16,0776 1,71 V
6 0,969766 19,86941 1,71 V
7 0,964301 18,20741 1,71 V
8 0,943935 14,29637 1,71 V
9 0,957447 16,58727 1,71 V
10 0,848943 8,031853 1,71 V
11 0,926495 12,31037 1,71 V
12 0,932683 12,92893 1,71 V
13 0,945972 14,58712 1,71 V
14 0,929645 12,61544 1,71 V
15 0,936312 13,33139 1,71 V
16 0,953357 15,79212 1,71 V
17 0,951357 15,43958 1,71 V
18 0,937987 13,52855 1,71 V
19 0,968219 19,35641 1,71 V
20 0,93193 12,84932 1,71 V
REABILITAS 0,995
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
123
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga (Arikunto, 2006:178).
Menurut Sugiyono (Riduwan, 2006:100) Pengujian reliabilitas instrumen
dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian
dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.
Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.
Alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrumen yang
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama, yang berarti bahwa realibilitas berhubungan dengan konsistensi,
akurasi, atau ketepatan. Untuk melakukan uji reliabilitas.
Uji Reliabilitas.
Rumus Metode Alpha.
𝑟11 = (𝑘
𝑘 − 1) 1 −
∑𝑠𝑖𝑆𝑡
Dimana:
r11 : Nilai Reliabilitas.
S Si : Jumlah Varians skor tiap-tiap item.
St : Varians total.
k : Jumlah Item.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
124
Menurut Riduwan (2008:128), menyatakan bahwa instrumen penelitian
dikatakan reliabel jika nilai alpha ≥ 0,7. Artinya jika nilai r hasil pengujian lebih
besar dari 0,7 maka data yang dianalisis dengan metode ini adalah reliabel.
Berikut ini adalah hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel X1 dapat
dilihat pada tabel 3.5:
Cronbach's
Alpha N of Items
0,981 50
Untuk hasil pengujian reliabilitas variabel X2 dapat dilihat pada Tabel 3.6
di bawah ini:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2.
Cronbach's
Alpha N of Items
0,813 30
Untuk hasil pengujian reliabilitas variabel X3 dapat dilihat pada Tabel 3.7
di bawah ini:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X3.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
125
Cronbach's
Alpha N of Items
0,995 20
G. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Kuesioner .
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia untuk memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna (Riduwan, 2008:99). Penulis memberikan seperangkat pertanyaan
dan/atau pernyataan berkaitan dengan penelitian kepada narasumber. Jenis angket
yang digunakan adalah bentuk checklist, yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan
aspek-aspek yang akan diamati. Checklist dapat menjamin bahwa peneliti
mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang dianggap penting. Data yang
diperoleh melalui teknik ini adalah data primer.
2. Studi Pustaka .
Sebagai data sekunder, penulis melakukan studi pustaka dalam
mengumpulkan data. Buku, literatur, jurnal, artikel, situs internet, dokumen nilai,
dan informasi lainnya merupakan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini.
H. Analisis Data.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
126
1. Jenis Penelitian.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
deskriptif.Berhubung banyak cara dan ragam penelitian deskriptif antar lain ;
studi kasus, studi pengembangan, studi foloow up, analisis dokumenter, survey,
dan studi korelasi (Sudjana dan Ibrahim 2001 : 69- 80), hanya jenis studi korelasi
saja yang cocok dipergunakan.
Studi korelasiatau penelitian hubungan cocok digunakan, oleh karena
penelitian ini bermaksud mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni
sejauhmana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain, tanpa melakukan perubahan maupun manipulasi terhadap data yang
memang sudah ada (Arikunto, 2010:4). Dimana variabel yang terdapat di dalam
penelitian memiliki hubungan sebab akibat (kausal). Secara lebih lanjut dalam
penelitian ini, variabel X akan mempengaruhi baik langsung atau tidak langsung
terhadap variabel Y.
Prosedurpenelitianmerupakan gambaran tahapan-tahapan atau urutan
langkah-langkah yang ditempuh peneliti. Secara garis besar tahapan-tahapan
penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis dan pelaporan. Rincian pada masing-
masing tahap adalah sebagai berikut.
Pertama, tahap persiapan, meliputi penyusunan konsep dan model
penelitian yang akan dituangkan ke dalam rancangan penelitian. Kegiatan-
kegiatan konsep dan model penelitian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan: (1)
Identifikasi permasalahan beserta latar belakang masalah, (2) studi kepustakaan
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
127
dan review riset terdahulu,(3)Merumuskan masalah penelitian, (4) Menentukan
batasan masalah, (5) Menyusun pertanyaan penelitian, (6) Mengembangkan
model desain penelitian, (7) Metodologi penelitian, (8) Menyusun instrumen
pengumpulan data, (9) Menguji coba instrumen, dan (10) Melakukan perbaikan
alat pengumpul data.
Kedua, tahap pelaksanaanpenelitian, meliputi kegiatan-kegiatan: (1)
mengidentifikasi responden, (2) Mendistribusikan Angket, (3) Mengelompokkan
jawaban responden berdasarkan variabel, (4) Memilah instrumen yang telah diisi,
dan hanya menggunakan instrumen yang terisi lengkap, (5) Memeriksa jawaban
responden, dan (6) Memberikan scoring untuk semua jawaban responden.
Ketiga, tahap analisis dan pelaporan, mencakup kegiatan-kegiatan: (1)
Melakukan editing kuesioner dan memilah data yang telah terkulpul, (2)
Melakukan analisis data berdasarkan model analisis yang telah dirancang, (3)
Membuat dan mendiskusikan kesimpulan, (4) Merumuskan alternatif kebijakan
tentang kompetensi, komitmen dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar siswa, dan menyusun laporan
penelitian secara lengkap.
2. Skala Pengukuran.
Menurut Riduwan (2008;81), “Maksud dalam skala pengukuran adalah
untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya”.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
ordinal. Menurut Riduwan (2008:82), “Skala ordinal ialah skala rangking yang
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
128
diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya”.
Menurut Nazir (2005) “Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan dimana
angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan.”
Tipe skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. “Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.” (Riduwan, 2008:86).
1. Sangat Setuju (SS) = Angka Skala 5
2. Setuju (S) = Angka Skala 4
3. Ragu-ragu = Angka Skala 3
4. Tidak Setuju (TS) = Angka Skala 2
5. Sangat Tidak Setuju (STT) = Angka Skala 1
3. Teknik Analisis Data.
a. Analisis Deskriptif.
Untuk mengetahui tanggapan responden, maka peneliti menggunakan
kuesioner. Masing-masing disertai dengan lima kemungkinan jawaban yang
harus dipilih dan dianggap sesuai menurut responden. Dari jawaban tersebut
kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan berdasarkan
nilai jenjang . Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap item pertanyaan
yang merupakan jawaban dari responden. Untuk menghitung nilai kumulatif
= (jumlah frekuensi yang memilih jawaban Sangat Lemah/Sangat Rendah x
1) + (jumlah frekuensi yang memililih jawaban Lemah/ Rendah x 2) + (Ragu
x 3) +(jumlah frekuensi yang memilih jawaban Kuat/ Tinggi x 4) + (jumlah
frekuensi yang memilih jawaban Sangat Kuat/Sangat setuju x 5).
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
129
1) Jumlah responden adalah 50 orang dan nilai skala pengukuran terbesar
adalah 5, sedangkan skala pengukuran terkecil adalah 1, sehingga
diperoleh jumlah kumulatif terbesar = 50 x 5 = 250 dan jumlah terkecil
adalah 50 x 1 = 50. Adapun nilai persentase terkecil adalah (50 : 250) x
100% = 20%. Nilai rentang = 100% - 20% = 80% jika dibagi 5 skala
pengukuran maka di dapat nilai interval persentase sebesar 16%.
2) Kriteria nilai jenjang untuk setiap item pertanyaan ditentukan berdasarkan
rumus sebagai berikut:
Skor Total= (Jumlah responden Sangat Setuju x 5) + (Jumlah responden
Setuju x 4) + (Jumlah responden Ragu x 3)+ (Jumlah responden Tidak
Setuju x 2) + (Jumlah responden Sangat Tidak Setuju x 1).
Skor Ideal= Diumpamakan seluruh responden menjawab Sangat Setuju x
Jumlah responden / Skor Total.
b. Analisis Jalur.
Analisis data untuk mengetahui pengaruh pada penelitian ini
menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk
menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan langsung maupun tidak langsung seperangkat
variabel bebas terhadap variabel terikat (Riduwan & Kuncoro, 2007:2).
Alasan menggunakan analisis jalur pada penelitian ini karena menurut
analisis jalur digunakan apabila secara teori berhadapan dengan masalah
yang berhubungan dengan sebab akibat. Disamping itu, analisis jalur
NJI = Jumlah kumulatif item x
skalaJumlah kumulatif item terbesar
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
130
bertujuan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung dari satu
atau lebih variabel sebagai variabel penyebab (independent) terhadap
variabel lainnya sebagai variabel akibat (dependent).
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang berskala
ordinal (type Likert) sehingga menurut Suliyanto (Pranata, 2007:45), data
tersebut tidak langsung dapat dianalisis dengan menggunakan statistik
parametrik, Oleh karena itu, data ordinal tersebut harus ditransformasikan
terlebih dahulu dengan methodsuccessive interval (MSI).
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007:30), “Menstransformasikan
data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari
syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala
interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan
MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut”:
1) Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan;
2) Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang menjawab 1, 2, 3, 4 dan
5 yang disebut sebagai frekuensi;
3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden, dan hasilnya
diproporsi;
4) Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi
secara berurutan perkolom skor;
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
131
5) Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai t untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh;
6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai t yang diperoleh
(dengan mengunakan tabel tinggi densitas);
7) Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :
NS = Density at LowerLimit − (Density at Upper Limit)
Area Below Upper Limit − (Area Below Lower Limit)
Keterangan:
Density at lower limit : kepadatan batas bawah.
Density at Upper limit : kepadatan batas bawah.
Area below lower limit : daerah di batas bawah.
Area below upper limit : daerah di batas atas .
8) Tentukan nilai transformasi dengan rumus :
Y = NS + 1 + NSmin
Setelah data dalam skala Ordinal ditransformasikan dalam data
dalam skala Interval, maka dapat dilanjutkan dalam tahap pengerjaan
pengujian analisis jalur. Langkah-langkah dalam pengerjaan pengujian
analisis jalur (path analysis) adalah sebagai berikut (Riduwan & Kuncoro,
2007:116) :
(a) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural. Adapun bentuk
persamaan jalurnya adalah sebagai berikut:
y = ρyx1 + ρyx2 + ρyx3 + ρy +ε
Keterangan:
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
132
X = variabel independen.
y = variabel dependen.
ρ = koefisien jalur antara variabel akibat dan variabel penyebab.
ε = variabel residu (faktor eror).
(b) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.
(c) Menggambarkan diagram jalur lengkap sesuai dengan hipotesis.
Gambar diagram jalur dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.2
Dengan diagram jalur, penulis hanya ingin melihat pengaruh langsung
variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y),
disamping melihat pengaruhnya secara simultan dan parsial, dan juga
ingin mengetahui variabel mana yang dominan peranannya.
(d) Menghitung koefisien regresi dan korelasi.
Dalam perhitungan ini, peneliti menggunakan software program SPSS
for Windows16.0.
Tabel 3.8
Interpretasi Koefisien Korelasi.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Kompeten
si
Implementa
si
Hasil
Belajar
Komitmen
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
133
0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Cukup Kuat
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber: Riduwan & Kuncoro (2007:62)
(e) Menghitung koefisien nilai jalur secara simultan (keseluruhan).
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai
berikut:
H1 : ρyx1 =ρyx2=ρyx3 ≠ 0
Ho : ρyx1 =ρyx2=ρyx3 = 0
(f) Untuk menghitung koefisien nilai jalur secara simultan
(keseluruhan) dilakukan dengan menggunakan dengan perhitungan
rumus Koefisien Determinan (KD) sebagai berikut:
KD = r2 x 100%.
Dimana r2 (R Square ) merupakan di dapat dari tabel Model
Summary. Sedangkan untuk uji sigifikasi dilakukan dengan cara
membandingkan antara taraf signifikasi (sig) hitung dengan 0,05
(5%) dengan dasar pengambilan adalah sebagai berikut:
(i) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabiliktas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan H1
ditolak, artinya tidak signifikan.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
134
(ii) Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan H1
diterima, artinya signifikan.
(g) Menghitung koefisien nilai jalur secara parsial (individu).
Untuk menghitung koefisien nilai jalur secara parisal (individu)
dilakukan dengan menggunakan angka Beta atau Standardized
Coefficient pada tabel Coefficient dan proses perhitungannya
dibantu dengan menggunakan software program SPSS for Windows
16.0.
Sedangkan untuk uji sigifikasi dilakukan dengan cara
membandingkan antara taraf signifikasi (sig) hitung dengan 0,05
(5%) dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
(i) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabiliktas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan H1
ditolak, artinya tidak signifikan.
(ii) Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan H1
diterima, artinya signifikan.
(h) Untuk menguji keberartian koefisien jalur secara keseluruhan
digunakan uji F.
𝐹 = 𝑛 − 𝑘 − 1 𝑅2𝑌(𝑋1 …𝑋3)
𝑘(1 − 𝑅2𝑌 𝑋1 …𝑋3)
Dasar pengambilan keputusan dengan uji F yaitu:
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
135
(i) Jika statistik 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak,
artinya variabel Kompetensi, komitmen, dan implementasi
pendidikan karkter tidak berpengaruh siginifkan terhadap hasil
belajar .
(ii) Jika statistik 𝐹hitung>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima ,
artinya variabel Kompetensi, komitmen, dan implementasi
pendidikan karkter berpengaruh siginifkan terhadap hasil belajar .
(iii) Utuk menguji keberartian koefisien jalur secara parsial, digunakan
uji t, dengan rumus sebagai berikut :
𝑡 =𝑃𝑌𝑋1
(1−𝑅2𝑌1)𝐶𝑛
(𝑛−𝑘−1)
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan uji t, yaitu :
(i) Jika t penelitian > t table maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima.
(ii) Jika t penelitian ≤ t tabel maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak.
Taraf signifikansi/kepercayaan yang ditetapkan peneliti adalah
sebesar = 0,05 dengan jumlah responden n = 50. Nilai t pada
tabel sesuai dengan (0,05;49) adalah 2,02 digunakan sebagai
pembanding pada pengambilan kesimpulan untuk semua uji
hipotesis secara parsial.
(i) Perhitungan secara besarnya pengaruh proporsional.
Setelah semua koefisien jalur signifikan, maka dilakukan
perhitungan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung pada
masing-masing variabel.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
136
C. Rancangan Pengujian Hipotesis.
Berdasarkan salah satu tujuan dari penelitian ini, maka variabel yang
akan dianalisis terdiri atas variabel independen yaitu Kompetensi,
Komitme , dan implementasi Pendidikan Karakter. variabel X1,2 dan 3,
dan variabel dependen yaitu Hasil Belajar Siswa merupakan variabel Y.
Maka hipotesis pada pengujian secara simultan (keseluruhan) sebagai
berikut:
Sedangkan hipotesis untuk pengujian secara parsial (individu) adalah
sebagai berikut:
1) Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap Hasil Belajar (Y).
Ho : ρyx1 = 0, Artinya : Kompetensi tidak berpengaruh terhadap Hasil
Belajar.
H1 : ρyx1 ≠ 0, Artinya : Kompetensi berpengaruh terhadap Hasil
Belajar.
2) Pengaruh Komitmen (X2) terhadap Hasil Belajar (Y).
Ho : ρyx2 = 0, Artinya : Komitmen tidak berpengaruh terhadap Hasil
Belajar.
H1 : ρyx2 ≠ 0, Artinya : Komitmen berpengaruh terhadap Hasil
Belajar.
3) Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap Implementasi (X3).
Ho : ρyx2= 0, Artinya : Kompetensi tidak berpengaruh terhadap
Implementasi Pendidikan Karakter.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
137
H1 : ρyx2 ≠ 0, Artinya : Kompetensi berpengaruh terhadap
Implementasi Pendidikan Karakter.
4) Pengaruh Komitmen (X2) terhada Hasil Belajar (Y).
Ho : ρyx2 = 0, Artinya : Komitmen tidak berpengaruh terhadap Hasil
Belajar.
H1 : ρyx2 ≠ 0, Artinya : Komitmen berpengaruh terhadap Hasil
Belajar.
5) Kompetensi (X1), Komitmen (X2) dan Implementasi Pendidikan
Karakter (X3) Hubungannya secara Simulatan Terhadap Hasil Belajar.
Ho : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 = 0
Artinya:
Kompetensi, Komitmen dan Implementasi Pendidikan Karakter tidak
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Siswa.
H1 : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 ≠ 0
Artinya :
Kompetensi, Komitmen dan Implementasi Pendidikan Karakter
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Siswa.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
138