a a a a a a a a a a
TRANSCRIPT
Pengertian gaya berat. Gaya berat adalah resultan gaya tarik bumi dan gaya sentrifugal yang bekerja pada suatu benda. Arah gaya berat selalu menuju pusat bumi. Gaya berat dalam seharihari disebut dengan berat saja. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2111587-pengertiangaya/#ixzz1RflAAIKJ
KISI-KISI RESPONSI, MISSKONSEPSI LAPORAN, DAN NILAI PRETEST DAN LAPORAN PRAKTIKUM KOEFISIEN GESEKAN.
Assalamualaikumwrwb Sebelumnya saya sebagai asisten, minta maaf karena tidak hadir dalam diskusi hari ini. Dibawah ini ada kisi-kisi responsi, misskonsepsi dalam laporan kalian, nilai pretest dan laporan, serta ketentuan-ketentuan. Jadi diharapkan masing-masing praktikan punya softfile atau malah hardfilenya. Gaya gesek Gaya gesek itu timbul karena ada kontak antara 2 permukaan yang kasar, yaitu permukaan benda yang cenderung akan bergerak atau sedang
bergerak dan permukaan lantai yang ditindihnya Gaya gesek sifatnya selalu melawan gaya yang cenderung menggerakkan benda. Karena itu arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah
kecenderungan gerak benda. Gaya gesek ini dapat terjadi pada: 1. 2. gaya gesek antara zat padat dengan zat padat (kayu dengan kayu) gaya gesek antara zat cair dengan zat padat (kelereng dengan oli)
Ketika benda cenderung akan bergerak tetapi belum bergerak, maka gaya geseknya ini disebut gaya gesek statis. Ketika benda sudah dalam keadaan bergerak, maka gaya geseknya ini disebut gaya gesek kinetis.
Mengenai gaya gesek statis: Selama benda belum bergerak, gaya gesek statis besarnya mengikuti besar gaya dorong atau gaya tarik yang cenderung menggerakkan benda. Besar tergantung pada gaya gesek statis memiliki batas maksimum dan gaya yang kontak besarnya antara
kekasaran
permukaan
benda
lantai dan benda (atau yang kita sebut sebagai gaya normal). Semakin kasar permukaan benda atau permukaan lantainya, semakin
besar pula gaya gesek statis maksimumnya.
Mengenai gaya gesek kinetis: Gaya gesek ini terjadi pada saat benda bergerak. Besar gaya gesek kinetis ini konstan dan selalu lebih kecil dari
besar gaya gesek statis maksimum. Gaya gesek yang konstan ini besarnya juga tergantung pada kekasaran permukaan benda. benda dan kasar lantai dan besar benda gaya atau kontak antara lantai dan
Semakin
permukaan
permukaan
lantainya,
semakin
besar pula gaya gesek kinetis.
Sekali kecil
lagi dari
ditekankan besar benda gaya di
bahwa gesek
besar statis
gaya
gesek
kinetis Karena pada yang
ini itu, saat
selalu ketika benda besar gaya
lebih kita belum untuk dorong
maksimum. yang kasar,
mendorong bergerak
atas
permukaan
kita
harus bergerak.
memberikan Tetapi
gaya
dorong
cukup
membuatnya
ketika
benda
sudah
bergerak,
kita bisa dikurangi tanpa membuatnya berhenti bergerak.
Koefisien gesek
Rumus = tan
untuk
koefisien
gesek
statik
sering
dinyatakan
dengan:
Rumus tersebut merupakan rumus yang digunakan sebagai cara untuk mengukur koefisien gesek. Apabila kita punya sebuah benda, misalnya buku, lalu kita ingin mengetahui berapa koefisien gesek statik antara buku dengan permukaan dari kayu, maka cara mengetahuinya adalah dengan meletakkan buku tersebut di atas permukaan kayu. Kemudian permukaan kayu itu kita miringkan (terhadap horizontal) sedikit demi sedikit. Pada saat awal (sudut kemiringan kecil), buku tidak akan bergerak, tetapi setelah terus dimiringkan, pada sudut kemiringan tertentu () buku akan mulai mulai bergerak, nah tan inilah yang merupakan nilai .
Terlihat bahwa nilai sudut adalah spesial, tidak bisa divariasikan sembarangan, hanya terdapat satu nilai untuk koefisien gesek statik antara bahan kayu dan kayu. Hal ini mengakibatkan bahwa rumus diatas tidak bisa dipahami sebagai hubungan ketergantungan antara s terhadap . Rumus itu memberitahu kita bagaimana cara mengukur . Pada bidang miring, koefisien gesek statik diberikan oleh ekspresi : = tan , dimana adalah sudut kemiringan. Secara matematis ini ekuivalen. Saat membuat laporan, praktikan diharuskan menjawab tiga pertanyaan, diantaranya koefisien gesek statis antara dua permukaan benda tergantung dari kemiringan permukaan benda tersebut. jelaskan! Jawabannya adalah: Secara matematis, apabila dalam praktikum diambil 5 data dengan nilai yang berbeda-beda, mulai dari bernilai kecil sampai bernilai besar, maka nilai juga bervariasi dari kecil sampai besar. Karena nilai = tan . Misal diperoleh tabulasi data sebagai berikut: (derajad)
19 20 20,5 21 21,5
0,344327613 0,363970234 0,373884679 0.383864035 0,393910475
Secara perhitungan dari data praktikum, pernyataan tersebut benar. Jadi untuk pertanyaan nomor 3 saya benarkan semua (meski juga ada yang menjawab salah) Namun pernyataan tersebut cenderung bisa menjadi "menyesatkan".
Menyesatkan, karena seolah-olah mengimplikasikan bahwa dengan memvariasikan sudut kemiringan, kita dapat memvariasikan koeffisien gesek statik. Ini salah, bukan itu yang dimaksud! Rumus = tan sering dipahami bahwa koefisien gesek statik () tergantung pada besarnya sudut kemiringan bidang (). Padahal koefisien gesek statik hanya tergantung pada jenis bahan-bahan yang bergesekan. Atau dalam bahasa fisika, koefisien gesek statik merupakan karakteristik dua bahan yang bergesekan (misalnya, antara kayu dengan kayu, dll). Koefisien gesek statik adalah karakteristik internal dari kemulusan permukaan yg berkaitan, tidak bergantung sama sekali dari berapa sudut kemiringan yang kita berikan (faktor eksternal). Seharusnya, relasi yg benar secara fisika adalah: = arc tan . Di sini, kalimat implisitnya adalah "sudut kemiringan yang membuat benda di atasnya bergeser turun bergantung pada koeffisien gesek statik benda tersebut dengan permukaan bidang miring". Ada beberapa praktikan yang menjawab faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien gesek antara lain:
1.
kecepatan relatif
Jawaban ini kurang tepat karena untuk kelajuan sampai beberapa m/s, besarnya koefisien gesek kinetis SAMA ATAU HAMPIR SAMA.
2.
Gaya gesek maksimum tergantung pada luas permukaan bidang gesek ini sama salah dan karena selama maka kekasaran besar gaya tapi permukaan geseknya dengan
Jawaban batu sama. bata adalah tidak
merata kita
(homogen),
Kalau
percaya,
bisa
melakukan
eksperimen,
syarat pastikan dulu bahwa kekasaran permukaan batu bata tersebut sama dan merata di kedua permukaan yang akan dihadapkan ke lantai. (ini yang agak susah)
3.
Gaya normal, karena fgesek = Fnormal
Jawaban ini juga kurang tepat. Ketika dikatakan bahwa f = N, ini berarti bahwa gaya gesek itu proporsional terhadap gaya normal yang dialami oleh benda tersebut. Kebalikannya TIDAK berlaku. kita tidak bisa (dan tidak boleh) mengekspresikan gaya normal sebagai N = f / , meskipun secara matematis keduanya ekuivalen. Gaya normal tidak dipengaruhi oleh gesekan, melainkan MURNI BERASAL dari persentuhan benda dengan bidang. disini adalah konstanta atau koefisien. Jadi gaya normal berasal atau timbul atau bergantung dari adanya persentuhan benda dengan bidang (koefisien gesek), BUKAN sebaliknya. 4. Derajat pengotoran
Sudah dijelaskan diatas
Kesimpulannya : silakan disimpulkan sendiri, hehehehehe
Saran: Dipelajari materinya, kisi-kisi diambil dari sini. Bila mau mempelajari, insyaAllah bisa mengerjakan. SEMANGAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
MENENTUKAN KOEFISIEN GAYA GESEK STATIK DAN KINETIK PADA GERAK TRANSLASIRIA ALFI SYAHRIN Jurusan FKIP-FISIKA Uhamka, Jakarta E-mail : [email protected] ABSTRAK Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (gaya lotus). Gaya gesek adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar kecilnya gaya gesek dipengaruhi oleh kasar licinnya permukaan benda yang bergesekan. Makin halus/licin permukaan gaya gesek semakin kecil. Makin kasar permukaan gaya gesek semakin besar. Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan s, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan k dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama. Kata kunci : gaya gesek kinetik, gaya gesek static
PENDAHULUAN Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut
akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara. Demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, di mana dalam skala miskropis,hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Gaya gesek terbagi menjadi 2 jenis: Statis :adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan s, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Kinetis: Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan k dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama. Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. METODE PENELITIAN Alat-alat yang di gunakan adalah peralatan bidang miring, balok kayu yang bermassa 151,5 gr, tali yang di gunakan untuk menyeimbangkan balok kayu dengan silinder logam yang di letakkan di piring anak timbangan , busur dan mistar yang digunakan untuk menentukan busur silinder logam yang di gunakan. Dengan sudut 15 dengan massa 115 gram,120 gram, 120 gram. Dan 30 dengan massa 160 gram, 170 gram, 180 gram.
.
.
Persiapan dalam melakukan percobaan, mengkalibrasikan alat-alat yang di gunakan, kemudian menimbang massa balok dengan menggunakan neraca atau timbangan dan meletakan balok kayu (m1) di atas bidang datar, setelah itu menghubungkan balok dengan katrol menggunakan tali kemudian pada ujung tali digantungkan piringan beban setelah itu. mengatur sudut yang dibentuk antara bidang miring dengan permukaan bidang datar sesuai dengan yang dibutuhkan dan meletakan beban (m2) pada piringan beban sampai balok kayu bergerak, kemudian mencatat massa beban yang dapat menggerakan system hingga mendapat 5 poin data untuk setiap masing-masing sudut, Mengulangi langkah 6 untuk sudut yang berbeda. HASIL DAN PEMBAHASAN