94010 6-906467076998
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
MODUL 6-7
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Oleh: Eli Jamilah Mihardja, S.S., M. Si
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN:
TRANSMISI TANPA KABEL (WIRELESS)
DESKRIPSI
Bab ini akan berisi pembahasan tentang teknologi pemancaran (transmisi)
tanpa menggunakan kabel, dalam hal ini, pertukaran atau aliran data dan
informasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Transmisi
tanpa kabel dapat diaplikasikan pada perangkat-perangkat sarana
komunikasi, sejak telepon hingga penyiaran televisi. Oleh karena itu, akan
dibahas definisi dan ruang lingkup; sejarah perkembangan; dan aplikasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 1
transmisi tanpa kabel ini dalam aktivitas penyampaian pesan pada setiap
tataran konteks komunikasi.
SUMBER:
Morrisan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana.
Staubhaar, Joseph dan Robert La Rose. 2006. Media Now, Understanding
Media, Culture, and Technology. Belmont, CA: Thomson Wardsworth
Wahjudi, JB. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta:
Tugas-tugas pada Mata Kuliah Teknologi Komunikasi, November 2010
Media Transmisi Wireless. (online). http://very_sa.students-blog.undip.ac.id/2009/06/20/media-transmisi-nirkabel/coment-page-1. Diakses 2 November 2010
Media Transmisi Tanpa Kabel (Wireless)
Pada artikel sebelumnya saya telah membahas
tentang Media Transmitter Dalam Jaringan Komputer yang isinya
mengulas tentang media transmitter dalam jaringan komputer menggunakan
media kabel. Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan artikel
tersebut dengan membahas tentang media transmitter menggunakan
wireless atau tanpa kabel. Untuk saat ini ada beberapa media transmitter
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 2
tanpa kabel, diantaranya ada bluetooth, infra red, gelombang radio,
gelombang mikro, dll.
1. Bluetooth
Definisi Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi nirkabel yang beroperasi
pada pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and
Medical)[1]. Dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver,
Bluetooth mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara
real-time antara host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas, biaya dan konsumsi daya yang relatif rendah. Aplikasi ini akan
dijalankan oleh tiga buah komputer. Satu komputer berperan sebagai server
dan dua lainnya sebagai client dengan menggunakan protokol komunikasi
TCP/IP.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau
menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi,
tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile
wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah,
interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu
menyediakan layanan yang bermacam-macam.
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk dapat
berkomunikasi dengan lebih mudah dan lebih fleksibel karena tidak ada lagi
permasalahan kabel. Selain itu, Bluetooth dapat lebih menjamin keamanan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 3
data, dengan adanya passkey dan enkripsi. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah menghasilkan program aplikasi chatting untuk dapat
berkomunikasi dengan beberapa computer yang tergabung dalam satu
jaringan PAN dengan media transmisi Bluetooth. Manfaat yang dapat
diperoleh dari penelitian ini, antara lain adalah:
1. Dapat memberikan pengetahuan tentang komunikasi data antar komputer
dan teknologi Bluetooth yang sedang berkembang bagi masyarakat pada
umumnya dan mahasiswa pada khususnya.
2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan teknologi dan
aplikasi Bluetooth selanjutnya.
Teknologi Bluetooth
Bluetooth adalah suatu tek nologi komunikasi wireless yang memanfaatkan
frekuensi radio ISM 2.4 GHz untuk menghubungkan perangkat genggam
secara terpisah (handphone, PDA, computer, printer, dan lain-lain) dengan
jangkauan yang relatif pendek. Perangkat-perangkat genggam yang terpisah
tersebut dapat saling bertukar informasi atau data dengan menggunakan
Bluetooth.
Teknologi Bluetooth diusulkan oleh Ericsson dan kemudian bersama-sama
dengan IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba membentuk Bluetooth Special
interest Group (SIG) pada tahun 1998 yang kemudian diikuti oleh
perusahaan besar seperti Microsoft, 3Com, Lucent, dan Motorola.. Nama
Bluetooth diambil dari nama raja Denmark, Harald Bluetooth. Tujuan dari
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 4
perancangan Bluetooth adalah sebagai teknologi yang murah, handal,
berdaya rendah, dan efisien.
Karakteristik Deskripsi
Physical Layer Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) Frequency
Band 2,4 – 2,4835 GHz (ISM band) Hop Frequency 1.600 hop/detik.
Kecepatan data 1 Mbps (raw)
Keamanan Data dan Jaringan ? Tiga mode keamanan
- Dua tingkat device trust
- Tiga tingkat keamanan layanan
- Enkripsi stream untuk confidentiality,
- Challenge response untuk authentication,
- PIN-derived key
- Limited management
Jangkauan Sekitar 10 meter dan dapat diperluas sampai 100 meter
Throughput ~ 720 kbps
Kelebihan Tanpa kabel,
- Sinyal dapat menembus tembok/halangan,
- Biaya relatif murah,
- Berdaya rendah, dan
- Hardware yang relatif kecil.
Kekurangan ? Kemungkinan terjadinya interferensi dengan teknologi lain
yang menggunakan ISM band,
- Kecepatan data relatif rendah, dan
- Sinyal yang lemah di luar batasan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 5
Bluetooth dirancang untuk mendukung aplikasi layanan data dan suara.
Suatu jenis saluran Synchronous Connection-Oriented (SCO) dan
Asynchronous Connectionless (ACL) digunakan untuk mendukung kelas
layanan tersebut.
Format Paket Bluetooth
Bluetooth menggunakan format paket seperti tampak pada gambar 1.1.
paket terbagi ke dalam tiga bagian yaitu:
1. 72 bit kode akses
2. 54 bit header
3. Payload sebesar 0 – 2745 bit
Kode akses mempunyai tiga fungsi yaitu sinkronisasi, DC offset
compensation, dan identifikasi piconet. Sliding correlator digunakan kode
akses untuk sinkronisasi. Kode akses juga memuat sequence sebesar 4 bit
untuk DC offset compensation. Sequence inin terletak di awal kode akses.
Tiap piconet ditugaskan suatu pengenal yang diperoleh dari identifikasi
perangkat master yang menghubungkan tiap paket terpisah ke suatu
piconet. Proses untuk memperoleh nilai identifikasi piconet menjamin
terdapatnya jarak minimum Hamming antara pengenal.
Header paket mengandung informasi berkaitan dengan hubungan antara
piconet. Informasi yang termasuk di dalam header antara lain alamat
anggota piconet (0-7), jenis paket, dan general flow control. General flow
control terdiri dari sequence number dan acknowledgment bit. Header juga
mengandung header error control word. Payload paket mempunyai besar
yang bervariasi dan diproteksi dengan FEC.
Beberapa jenis paket telah dispesifikasikan untuk mendukung tiap jenis
saluran. Jenis-jenis paket tersebut adalah sebagai berikut:
1. Paket tipe umum
2. Terdapat lima jenis paket yaitu ID, NULL, POLL,FHS, dan DM1.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 6
Paket ID terdiri dari reduced-length access code sebesar 68 bit tanpa
header dan payload. Paket ini digunakan untuk melakukan aktivitas seperti
paging, placing inquiries dan mengirim respon.
Paket ID merupakan satu-satunya paket yang mempunyai reduced-length
access code. Paket ini sangat handal karena menggunakan sliding
correlator untuk penerimaan kode akses.
Paket NULL dan POLL terdiri dari kode akses dan header tanpa payload.
Yang membedakan kedua paket ini adalah paket POLL meminta respon,
sedangkan paket NULL tidak.
Paket FHS terdiri dari payload sebesar 240 bit termasuk penggunaan kode
Hamming. Paket ini digunakan untuk mendukung beberapa tugas seperti
sinkronisasi clock, pengaturan paging, dan deskripsi kode akses.
Paket DM1 adalah paket yang sesuai dengan arsitektur paket ACL dan
dapat dipertimbangkan sabagai paket ACL tetapi tidak terbatas pada saluran
ACL saja. Paket ini digunakan untuk memberikan informasi control secara
asinkron melalui saluran SCO dan juga membawa data atau informasi
control melalui saluran ACL.
2. Paket ACL
Terdapat 7 jenis paket ACL yaitu AUX1, DM1, DH1, DM3, DH3, DM5, dan
DH5, yang semuanya dirancang untuk mendukung komunikasi data. Kecuali
untuk paket AUX, semua paket diproteksi dengan skema ARQ.
3. Paket SCO
Paket SCO terdiri dari DV, HV1, HV2, dan HV3. Paket SCO digunakan
untuk membawa informasi suara. Kecuali untuk paket DV, paket SCO tidak
menggunakan skema ARQ seperti pada paket ACL.
Komponen Bluetooth
Suatu sistem Bluetooth terdiri dari beberapa komponen yang bervariasi
tergantung apakah module Bluetooth bersifat independent terhadap host
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 7
atau ditanamkan.
Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
- RF untuk pengiriman dan penerimanaan data
- Module dengan mikroprosesor baseband
- Memory
- Interface ke host device (PDA, mobile phone, dll)
- Jangkauan Operasi
Berdasarkan jangkauan operasinya, perangkat Bluetooth dibagi ke dalam
tiga kelas yaitu:
- Class 3 device
Perangkat Bluetooth yang mempunyai daya transmisi sebesar 1 mW dan
jangkauannya antara 0,1 sampai 10 meter.
- Class 2 device
Perangkat Bluetooth yang mempunyai daya transmisi sebesar 1 sampai 2,5
mW dan jangkauannya sekitar 10 meter.
- Class 1 device
Perangkat Bluetooth yang mempunyai daya transmisi sebesar 100 mW dan
jangkauannya sejauh 100 meter.
2. Infra red
Dalam kehidupan sehari-hari sinar inframerah digunakan pada remote
televisi. Remote TV mentransmisikan kode instruksi yang dibawa oleh sinar
inframerah yang nantinya akan diterjemahkan oleh receiver dalam TV.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 8
Suatu jaringan nirkabel yang menggunakan cara yang seperti di atas untuk
mentransmisikan data-data.
3. Gelombang Radio Narrow-Band
Gelombang Radio Narrow-Band disebut juga dengan Gelombang Radio
Frekuensi Tunggal karena pada medium pentransmisiannya menggunakan
gelombang radio berfrekuensi tunggal untuk mentransmisikan data. Adapun
dalam penggunaannya gelombang ini dapat menempuh jarak yang lebih
jauh dari pada sinar inframerah. Hal ini dikarenakan gelombang radio dapat
memantul melalui dinding, gedung, bahkan atmosfer bumi. Tetapi
gelombang radio ini tidak dapat menembus dinding yang terbuat dari besi.
4. Gelombang Radio Spread Spectrum
Transmisi data menggunakan gelombang radio spread spectrum
dikembangkan oleh angkatan bersenjata untuk memecahkan beberapa
masalah komunikasi dengan gelombang radio. Dalam teknik ini gelombang
radio menggunakan beberapa frekuensi untuk mentransmisikan data.
Spread spectrum memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap gangguan
dari luar dibandingkan dengan teknik gelombang radio frekuensi tunggal.
5. Gelombang Mikro (microwave)
Penggunaan media penghubung dengan microwave (gelombang mikro)
memiliki kelebihan pada jaraknya yang tidak terbatas. Terdapat dua jenis
teknik transmisi microwave, yaitu:
a. Terrestrial Microwave
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 9
Pada teknik Terrestrial Microwave menggunakan transmitter dan receiver
yang terdapat di bumi. Jaringan telepon antar kota yang biasanya
menggunakan menara relay adalah salah satu contoh penggunaan
gelombang mikro jenis terestrial. Untuk mentransmisikan gelombang mikro
biasanya digunakan antenna parabola yang menghasilkan sinyal terpusat.
Antena parabola juga digunakan pada penerimanya. Pengaturan letak
antena parabola yang akan digunakan sebagai transmitter dan receiver
pada teknik ini harus diperhatikan, mengingat sifat dari sinyal yang
dipancarkan adalah terpusat dan bukan tersebar. Terrestrial microwave
memiliki bandwidth antara 1-10 Mbps dan biasanya beroperasi pada
frekuensi antara 4-6 GHz dan 21-23 GHz.
b. Satellite Microwave
Pada teknik ini menggunakan satelit komunikasi yang berada di ruang
angkasa sebagai relaynya. Tiap-tiap stasiun di bumi menggunakan antena
parabola untuk berkomunikasi dengan satelit. Satelit berfungsi
mentransmisikan kembali sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh stasiun yang
berbeda. Apabila stasiun yang dituju letaknya berlawanan dengan letak
satelit yang digunakan sebagai relay, maka satelit tersebut akan
memancarkan sinyal ke satelit lainnya yang letaknya tidak berlawanan
dengan stasiun tujuan. Karena jarak yang ditempuh oleh suatu sinyal yang
ditransmisikan dari bumi (station transmitter) menuju satelit dan kembali lagi
menuju bumi (satelit receiver) sangat jauh, maka terdapat propagation delay
yang berkisar antara 0,5 hingga 5 detik. Gelombang mikro ini beroperasi
pada frekuensi antara 11-14 GHz dengan bandwidth antara 1-10 Mbps.
JARINGAN LOKAL KOMPUTER TANPA KABEL (WIRELESS LAN)
Komunikasi tanpa kabel (wireless) telah menjadi gaya hidup
masyarakat informasi. Beberapa wujudnya yang sederhana telah cukup
lama dikenal masyarakat Bumi. Kini mereka hadir kembali disekitar kita
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 10
dalam bentuk yang kian beragam dan cerdas. Mulai dari pager dua arah,
telepon genggam digital, hingga sampai wireless LAN.
Sifat fleksibilitas dari karakteristik wireless menjadikan teknologi
wireless sebagai salah satu teknologi utama yang diaplikasikan dalam
jaringan telekomunikasi. Komunikasi lokal wireless memiliki perkembangan
tercepat dan tumbuh sebagai sektor yang sangat penting dalam industri
telekomunikasi. Salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk
komunikasi data adalah wireless LAN.
Wireless LAN merupakan jaringan komputer lokal yang
menggunakan media transfer data tanpa kabel. Wireless LAN ini sama
halnya seperti ethernet tanpa kabel dimana user berhubungan dengan
server melalui modem radio. Salah satu satu bentuk modem radio adalah
PC Card yang digunakan untuk laptop. Kecepatan komunikasi wireless LAN
ini dapat mencapai 3 MBps.
Wired LAN vs Wireless LAN
Local area network (jaringan komputer lokal) memungkinkan
terjadinya pertukaran data dan informasi melalui komputer, dengan
menyediakan koneksi yang cepat dan andal. Jaringan komputer konvesional
menggunakan media transmisi kabel, coaxial, twisted pair ataupun fiber
optic untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengkabelan ini selain hardware
dan software, juga merupakan bagian yang besar dari biaya investasi
instalasi sebuah jaringan komputer. Untuk jaringan yang ada pada kantor
kantor besar, biaya pengkabelan ini dapat mencapai lebih dari 40% dari
biaya total yang dibutuhkan. Masalah akan timbul apabila jaringan akan di
konfigurasi ulang atau untuk kantor sementara seperti kantor konsultan.
Untuk kasus pengkonfigurasian ulang jaringan, akan dibutuhkan biaya yang
hampir sama dengan biaya instalasi LAN baru. Sedangkan pengkabelan
LAN untuk kantor yang semantara hanya akan menghabiskan waktu dan
uang.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 11
Masalah ini ikut memacu dikembangkannya wireless LAN, mengingat
karakteristik sistem wireless yang fleksibel untuk diimplementasikan dimana
saja seperti perkantoran, industri, rumah sakit maupun perguruan tinggi.
Disamping itu sistem wireless juga menawarkan berbagai aplikasi
diantaranya aplikasi komunikasi antar terminal PC dan koneksi ke jaringan
telepon misalnya wireless PABX. Dengan pertimbangan tersebut, wireless
LAN dapat memberikan biaya instalasi yang lebih ekonomis, disamping
sifatnya yang portabel.
Dalam mengimplementasikan indoor wireless LAN digunakan
arsitektur seluler dimana gedung akan dibagi dalam beberapa cell dan
setiap cell akan memiliki link wireless. Area cakupan wireless tergantung
dari beberapa faktor seperti teknologi yang digunakan, lingkungan
pengimplementasian, kecepatan data dll.
Teknologi
Pada prinsipnya pembangunan link wireless pada implementasi
wireless LAN tidak hanya dapat dilakukan dengan teknologi frekuensi radio
(RF) tetapi juga dapat menggunakan teknologi infra merah. Tetapi pada saat
ini teknologi RF lebih banyak dikembangkan untuk kebutuhan sistem
wireless. Teknologi RF sendiri terbagi dalam beberapa teknik akses, salah
satu diantaranya yaitu teknik Multiple Akses yang paling sering digunakan
para vendor sebagai teknik akses produk wireless mereka, yaitu teknik
multiple access FDMA, TDMA dan CDMA.
Protokol Multiple Akses
Teknik Multiple Akses menerapkan beberapa protokol seperti yang
diklasifikasikan pada gambar dibawah :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 12
Gambar 1
Klasifikasi teknik multiple akses
Berdasarkan cara pengaksesan, protokol multiple akses terbagi dalam
contentionless dimana waktu pengiriman telah dijadwalkan sebelumnya dan
contention dimana waktu pengiriman dipilih secara acak.
Protokol Contentionless menjadwalkan waktu transmisi setiap user
untuk menghindari terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa user
mengakses suatu kanal pada saat yang sama. Penjadwalan dilakukan
dengan cara :
1. Fixed Assignment scheduling
Protokol ini mengalokasikan suatu bagian yang sifatnya tetap kepada
setiap user. Bagian yang tetap ini dapat berupa time slot (TDMA) atau
frekuensi (FDMA). Kelemahan sistem ini terletak pada in-efiesiensi
jaringan, karena time slot atau frekuensi yang telah dialokasikan untuk
user tertentu tidak dapat digunakan oleh user lain walaupun time slot
atau frekuensi tersebut tidak digunakan.
2. Demand Scheduling
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 13
Protokol ini mengalokasikan jaringan kepada setiap user yang
memiliki paket data yang hendak dikirimkan. Demand scheduling terbagi
atas token passing yang menggunakan topologi ring atau bus dan roll-
call poling yang menggunakan topologi star.
Pada protokol contention, tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi
paket, sehingga setiap user memiliki kebebasan untuk mengirim paket data
kapan saja. Untuk menghindari terjadinya tabrakan antar paket data
dilakukan cara :
1. Repeated random access protocol
Protokol ini dilakukan dengan metode ALOHA, slotted ALOHA, dan
CSMA (carrier sense multiple access). Metode CSMA merupakan
teknologi yang sesuai untuk aplikasi wireless LAN, karena pada metode
ini jaringan tidak perlu mengetahui jumlah node yang aktif, sehingga
tidak diperlukan rekonfigurasi protokol apabila terjadi perubahan pada
node. Node mengirim data setelah terlebih dahulu melihat apakah ada
node lain yang sedang mengirim data. Jika ada, maka node tersebut
menunggu sampai node lain selesai mengirimkan datanya. Apabila
terjadi tubrukan data yang merusak paket, seluruh node akan
mengetahui dan pengiriman data akan diulang.
2. Random access with reservation
Pada protokol ini, user yang berhasil mengirim paket data ke
penerima, akan memperoleh alokasi kanal yang disebut reservasi, untuk
pengiriman paket data selanjutnya. Apabila user tersebut telah selesai
mengirim paket datanya, maka user akan menghentikan reservasi agar
kanal dapat digunakan oleh user lain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 14
Protokol CDMA berada diantara protokol contentionless dan
contention. Pada protokol ini transmisi dibedakan berdasarkan kode,
seperti pada gambar 2.
Gambar 2
Code Division Multiple Access (CDMA)
Kode ini digunakan untuk mentransformasi sinyal user ke dalam spread
spektrum. Beberapa sinyal spread spektrum akan tiba di penerima, dan
penerima akan menggunakan kode yang sama untuk mentransformasi
kembali sinyal spread spektrum ke bentuk aslinya. Dengan cara ini, hanya
sinyal yang diinginkan yang dapat ditransformasikan, sedangkan sinyal lain
diperlakukan sebagai noise yang dapat diabaikan.
Alokasi frekuensi
Saat ini tidak banyak frekuensi kosong yang dapat digunakan untuk
frekuensi radio wireless LAN. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam aplikasi wireless LAN yaitu menjaga jarak antar sistem
atau membatasi area cakupan suatu sistem wireless data, serta
memperkecil daya pancar yang digunakan.
Security jaringan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 15
Security pada wired LAN akan hilang pada saat kabel jaringan
dipotong atau ditap. Sedangkan pada wireless LAN, security akan hilang
apabila data dikirimkan tanpa metoda perlindungan. Pencegahan
performansi pada wireless data dapat dilakukan dengan menggunakan
metode enkripsi atau dengan metode transmisi spread spektrum. Security
juga dapat dilakukan dengan menggunakan identifikasi dan validasi terminal
yang akan mengakses sistem. Tanpa pengontrolan security, akses-akses
seperti jamming paket, airborne virus, tapping dll, dapat terjadi dan tidak
dapat terdeteksi oleh layer terbawah dari OSI (physical dan data link).
Keandalan
Sebagai sistem baru, wireless LAN harus dapat menawarkan
komunikasi yang andalsebagaimana wired LAN. Probabilitas error pada
komunikasi LAN lebih kecil dari 10-9. Untuk itu wireless LAN harus dapat
menjaga error rate pada level yang sama dengan wired LAN. Sistem
wireless menggunakan S/N yang lebih rendah dari S/N pada kabel, dan
dengan sistem seluler, error dan loss terjadi saat perpindahan cell. Pada
komunikasi suara, error ini dapat diabaikan, tetapi tidak demikian pada
komunikasi data. Apabila pada paket data terjadi error maka paket data
harus dikirim ulang. Jika error rate pada wireless data dapat dijaga tetap
rendah, performansi sistem akan bagus. Selanjutnya pengontrolan error rate
dapat dilakukan oleh hardware.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eli Jamilah Mihardja S.S, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 16