9.20 & 9.21

96

Upload: sabila-zathisa

Post on 13-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kuliah Pengantar Blok 9 lagi

TRANSCRIPT

Page 1: 9.20 & 9.21
Page 2: 9.20 & 9.21

Penyakit jamur kulit ( Dermatomikosis )

Klasifikasi Mikosis

1.Superfisial : Dermatofitosis Non dermatofitosis

2.Intermedia

3.Profunda

Page 3: 9.20 & 9.21

Dermatofitosis

Definisi : Suatu kelainan pada kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita ( Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton) yang menyerang keratin seperti kulit rambut dan kuku.

EtiologiTrichophyton sp ( T. mentagrophytes, T. rubrum, T. tonsurans, T. violaceum )Microsporum sp ( M. canis, M.. gypseum )Epidermatophyton sp ( E. floccosum )

Gambaran klinis Menurut lokalisasi : Tinea kapitis Tinea Imbrikata Tinea Pavosa Tinea pedis Tinea fasialis Tinea manus

Tinea barbae Tinea ungium Tinea korproris Tinea kruris

Page 4: 9.20 & 9.21

Non Dermatofitosis

Pitiriasis versikolor Piedra Tinea nigra Otomikosis *

Intermedia

Kandidiasis

Profunda

Sporotrikosis Misetoma

Kromomikosis

Page 5: 9.20 & 9.21

TINEA KAPITIS

Kulit kepala dan rambutUsia 3-10 tahunSumber penularan : Zoofilik

Geofilik Antropofilik

Gambaran klinis 1.Gray patch ring worm Etiologi : M. audoinii, M. ferrugium, Ukuran 2-4 cm,bisa multipel Papel eritem sekitar rambut,melebar membentuk bercak memucat bersisik,rambut abu-abu tidak berkilat, mudah patah, alopesia. 2.Blackdot ring worm Etiologi : T. tonsurans, T. Violaceum. Rambut rapuh dan patah pada muara folikel sehingga ujung rambut yang hitam didalam folikel rambut terlihat bintik hitam

Page 6: 9.20 & 9.21

3. Bentuk Radang Etiologi : M. canis, M.gypseum atau T. mentagrophytes, T. violaceum Lesi bentuk pustular folikulitis sampai bentuk kerion (abses), berupa sebukan massa rambut yang patah dan pus. Jaringan parut, alopesia permanen.

4. Favus Etiologi: T. Schoenleini. Varian dari Tinea kapitis, jarang Pembentukan scutula yaitu krusta berbentuk mangkok warna merah kuning berkembang menjadi kuning kecoklatan. Pengangkatan krusta terlihat dasar cekung, merah, basah dan berbau seperti tikus ( mousy odor) Jaringan parut, atrofi, alopesia permanen.

Page 7: 9.20 & 9.21

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan lampu Wood M. canis, M. audoinii, M. distortum, M. ferrugineum dan kadang- kadang M. schoenleinii memberikan fluoresensi putih kebiruan sedangkan T. tonsurans dan T. violaseum tidak berfluoresensi.

2.Pemeriksaan KOH 10-20 %

3.Kultur Mengunakan media agar Sabouraud’s

Diagnosa Banding

1. Dermatitis seboroika2. Psoriasis3. Alopesia Areata4. Diskoid Lupus Eritematosus 5. Trikotilomania6. Folikulitis

Page 8: 9.20 & 9.21

Penatalaksanaan :

Hindari sumber penularan : anjing, kucing, monyet, sisir, topi,handuk, sarung bantal.

Obat-obatan1. Griseofulvin - anak-anak : 10-15 mg/kg BB/hari,ultra microsized 15-25 mg/kg BB/hari, microsized - dewasa : 500 mg/hari lama pengobatan minimal 6-8 minggu sampai 3-4 bulan atau sampai kultur (-)

2. Ketokonazol : 3,3-6,6 mg/kg BB/hari selama 3-6 minggu Kurang efektif untuk M. canis, Hepatotoksik 3. Itrakonazol : 100 mg/hari selama 5 minggu ( 3-5 mg/kg BB/hari ) 4. Terbinafin : 62,5-250 mg/hari selama 6 minggu 3-6 mg/kg BB/hari selama 4 minggu5. Flukonazol

Page 9: 9.20 & 9.21

Tinea Fasialis

Wajah,kulit tidak berambut ( glabrous skin ) Etiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes

Gambaran klinis : Serupa dengan tinea korporis

Pemeriksaan Penunjang : Larutan KOH 10 %, hifa (+)

Diagnosis Banding :1. Psoriasis2. Dermatitis kontak3. Diskoid Lupus Eritematosus

Penatalaksanaan :Mengobati atau menghilangkan sumber penularanTopikal : Ung .Whitfield, salep 2-4, Imidazol, alilamin.Oral : Grisefulvin 500 mg/hari, 3-4 minggu Ketokonazol : 200 mg/hari 2-3 minggu

Page 10: 9.20 & 9.21

Tinea BarbaeJanggut, jambang, kumis.Rambut putus-putusPenularan melalui kontak hewan atau tanahEtiologi : jamur zoofilik, Trichophyton sp, Microsporum sp

Gambaran klinis :Bentuk superfisial : eritropapulo skuamus ( Tinea korporis ) Bentuk Kerion ( Tinea Kapitis )

Pemeriksaan PenunjangLarutan KOH 10%, hifa (+)

Diagnosis Banding :1. Sikosis barbae2. Karbunkel3. Mikosis dalam

Penatalaksanaan Hindari sumber penularan hewanOral : Griseofulvin , Gol azol

Page 11: 9.20 & 9.21

Tinea Korporis

Kulit tidak berambut ( glabrous skin )Leher, badan, lengan, tungkai.Penularan melalui hewan, tanah dan manusia ke manusia.Etiologi : Trichophyton sp, Microsporum sp, Epidermaphyton sp

Gambaran klinis:Lesi bulat berbatas tegas, bagian tepi tampak lebih meradang, bagian tengah cenderung menyembuh ( central healing ) berskuama, polisiklik.Derajat inflamasi bervariasi tergantung spesies penyebab, terdiri dari eritem, vesikel, pustul

Pemeriksaan PenunjangLarutan KOH 10%, hifa (+)

Page 12: 9.20 & 9.21

Diagnosis Banding :1. Ptiriasis Rosea2. Psoriasis Vulgaris3. Creeping eruption4. Numular eksim5. Dermatitis kontak

PenatalaksanaanMengobati atau menghilangkan sumber penularanPengobatan oral jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan topikalTopikal : Imidazol , azol, alilaminOral : Griseofulvin microsized : 500- 1000 mg/hari, 2-6 minggu, resisten ? Ketokonazol : 200 mg /hari, 4 minggu Itrakonazol : 100 mg/hari , 2 minggu atau 200 mg/hari , 1 minggu Terbinafin : 250 mg/hari , 1-2 minggu

Page 13: 9.20 & 9.21

Tinea Imbrikata

Varian Tinea korporis, kronis, sering kambuhSulawesi, Papua Barat, Kalimantan, Sumatera, Indonesia Timur.Etiologi : T. concentricum

Gambaran Klinis :Makula dan papul kecoklatan melebar dari tengah ke arah luar, lapisan stratum korneum terlepas dengan bagian bebasnya menghadap sentrum lesi, proses ini berlangsung terus menerus sehingga terbentuk lingkaran-lingkaran konsentris seperti susunan genteng, eritama sangat minim, pada awal infeksi terasa sangat gatal.

Pemeriksaan PenunjangLarutan KOH 10% , hifa (+)

Page 14: 9.20 & 9.21

Diagnosis BandingTidak diperlukan karena mempunyai gambaran khas.

Penatalaksanaan Hindari sumber penularan seperti pakaian, tempat tidur, alat-alat yang digunakan..Pengobatan topikal kurang bermanfaatOral : Griseofulvin Itrakonazol Terbinafin

Page 15: 9.20 & 9.21

Tinea Kruris

Genito krural, sangat berpengaruh lembab, karena keringat, celanatebal,celana dalam nilonEtiologi : T. rubrum, E. floccosum, T. mentagrophytes

Gambaran klinis:Lokasi genito-krural atau sisi medial paha atas, asimetris atau bilateral.Lesi berbatas tegas, tepi meninggi ( papulo vesikel eritematosa ) atau pustul.Bagian tengah menyembuh warna coklat kehitaman, berskuama, likenifikasi.

Pemeriksaan Penunjang :Larutan KOH 10%, hifa (+)

Diagnosis Banding :1. Kandidiasis kutis 3. Dermatitis seboroika2. Eritrasma 4. Psoriasis

PenatalaksanaanHindari faktor predisposisi, pengobatan sama dengan Tinea korporis

Page 16: 9.20 & 9.21

Tinea Pedis

Infeksi dermatofita pada kaki terutama sela jari dan telapak kaki ,dapat meluas ke lateral maupun punggung kakiDewasa, bekerja ditempat basah ( tukang cuci, memakai sepatu tertutup dalam waktu lamaEtiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes, E. floccosum.

Gambaran klinis Tipe interdigitalis : maserasi ( putih, berfisura atau erosi ) sela jari 4 dan 5 ,tercium bau busuk

Tipe vesikuler ( akut atau sub akut ) : beberapa vesikel, vesiko-pustulosa kadang bula ditelapak kaki, jarang ditumit. Perluasan lesi interdigital, mulai sekitar jari kemudian punggung kaki atau telapak kaki.

Tipe papulo skumosa hiperkeratotik ( kronis ) : tumit, telapak kaki bagian lateral, lesi dengan bercak skuama putih agak mengkilat, melekat dan relatif tidak meradang. Lesi setempat tapi bisa seluruh telapak kaki, simetris disebut Moccasin foot

Page 17: 9.20 & 9.21

Pemeriksaan Penunjang :Larutan KOH 10% , hifa ( +), agak sulit karena sering infeksi bakteri

Diagnosis Banding :1. Dermatitis kontak alergi2. Kandidiasis interdigital3. Psoriasis pustulosa4. Dermatitis atopik5. Skabies pada kaki

PenatalaksanaanUmum : Hindari faktor predisposisiKhusus : Peradangan dengan infeksi bakteri dapat diberikan Erytromisin atau Penisilin semi sintetik Topikal : Salep Whitfield setelah kaki direndam KMnO4, Ketokonazol 2%, Bedak anti jamur Oral : Griseofulvin, ketokonazol, itrakonazol

Prognosa : sulit sembuh, sering berulang

Page 18: 9.20 & 9.21

Tinea Manus

Infeksi Dermatofita pada satu atau dua tanganEtiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes, E fluccosum (antropofilik), M.canis, T. verrucosum (zoofilik) dan M. gypseum ( geofilik )Penularan melalui kontak manusia, binatang, atau tanah ( langsung, tidak ), autoinokulasi.

Gambaran klinis Unilateral, dorsum manus menyerupai tinea korporisLesi pada telapak tangan :Dishidrosis/eksematoid (akut), vesikel-vesikel sisi lateral tangan atau jari-jari, telapak tanganHiperkeratotik (kronis/subakut ), vesikel-vesikel deskuamasi, makula eritem, skuama tebal berwarna putih, mengenai seluruh telapak tangan dan terjadi fisura.

Diagnosis BandingDishidrosis

Page 19: 9.20 & 9.21

Pemeriksaan PenunjangLarutan KOH 20% , hifa (+), kultur ( spesies )

PenatalaksanaanTopikal : Imidazol, Ketokonazol, Terbinafin, SertakonazolOral : Griseofulvin, Ketokonazol, Itrakonazol, Terbinafin

Page 20: 9.20 & 9.21

Onikomikosis

Menyerang kuku tangan dan kakiEtiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes

Gambaran klinisKuku rusak atau warna kuku suram, dimulai dari distal, lateral, proksimal,atau keseluruhan, kronis sulit sembuh.Ada 4 tipe onikomikosis :1. Onikomikosis menyerang bantalan kuku dibawah lempeng kuku. Tepi distal atau distolateral kuku menjalar ke proksimal, hiperkeratosis

sub ungual dan onikolisis, warna kuku kekuningan.2. Onikomikosis subungual proksimal3. Onikomikosis superfisial putih4. Onikomikosis kandida

Pemeriksaan Penunjang:Larutan KOH 20%, (hifa , spora ). Kultur, spesies dermatofita/non

dermatofita.

Page 21: 9.20 & 9.21

Diagnosis banding1. Psoriasis kuku2. Infeksi bakterial3. Dermatitis kontak4. Onikodistrofi traumatika5. Yelloe nail sindrom6. Onikolisis idiopatik

Penatalaksanaan Hindari faktor predisposisiTopikal : Bifonazol 1% + Urea 40% AmoralfinOral : Ketokonazol, Flukonazol, Itrakonazol, Terbinafin

Page 22: 9.20 & 9.21

Pitiriasis Versikolor

Stratum korneum, kronis, ringan, tanpa peradangan, tidak gatal kecuali berkeringat.Etiologi : Malassezia fulfur atau Pityrosporum orbiculare.

Gambaran klinis Lesi dijumpai dibagian atas dada meluas ke lengan atas, leher punggungdan perut atau tungkai atas/bawah, muka. Bercak bersisik warna putihpada kulit hitam atau coklat, kulit putih terlihat coklat kemerahan.

Pemeriksaan PenunjangLarutan KOH 10-20% , kelompokan sel ragi, bulat berdinding tebalWood’s Light : flouresensi kuning muda

Diagnosis Banding1. Pitiriasis Alba 5. Vitiligo2. Leucoderma 6. Dermatitis seboroika3. Pitiriasis Rosea4. Morbus Hansen

Page 23: 9.20 & 9.21

PenatalaksanaanHindari faktor predisposisiHipopigmentasi, kemungkinan terjadi oleh asam dekarboksilat yang diproduksi M. furfur yang bersifat inhibitor kompetitif terhadap enzim tirosinase dan mempunyai efek sitotoksik terhadap melanosit.Topikal : Azol ( ketokonazol, bifonazol, tiokonazol ), bentuk krim, 2-3 minggu Ketokonazol 2% , shampo, 10-15 menit sebelum mandi kemudian dicuci , 2-4 minggu Selenium sulfida 1,8%, shampo. Sal Na Tiosulfas 20%, sesudah mandi, 15-30 menit, kemudian dibilas.

PencegahanKetokonazol 200 mg/hari, 3 hari sebulanItrakonazol 200 mg sekali sebulanSelenium sulfida sekali seminggu.

Page 24: 9.20 & 9.21

Piedra

Penyakit infeksi jamur pada rambutEtiologi :Piedra Hitam, Piedra hortai Piedra Putih : Trichosporon beigelii

Gambaran klinis :Asimtomatik, batang rambut teraba kasar, granular, nodul, fusiform, ukuran kecil.

Pemeriksaan PenunjangLarutan KOH 10-20% , astrospora, blastopora, pseudohifa.

PenatalaksanaanRambut cukur, asam benzoat , shampo ketokonazol

Page 25: 9.20 & 9.21

Tinea Nigra Palmaris

Infeksi jamur asimtomatik, superfisial pada stratum korneum, bercak coklat hitam pada telapak tangan dan kaki , tidak berskuama.Etiologi : Cladosporium Werneckii, Stenella araguataJamur terdapat saprofit di tanah, limbah, sampah tumbuhan busuk dan humus, dikayu, cat dilingkungan lembab, tirai kamar mandi.

Gambaran klinis Makula coklat sampai hitam, skuama (-)

Pemeriksaan Penunjang Larutan KOH 10%, hifa bercabang banyak, miselium

Page 26: 9.20 & 9.21

Diagnosis Banding1. Nevus pigmentosus2. Melanoderma3. Terkena bahan kimia4. Dermatitts kontak, 5. Pigmentasi (penyakit addison )

Penatalaksanaan Salep Whitfield II (asidum salisilikum 6%, asidum benzoikum 12%, danvaselin album)Imidazol krim Oral : Ketokonazol 200 mg/hari 3 minggu

Page 27: 9.20 & 9.21

OtomikosisOtomikosis

- Penyakit ini bersifat subakut - Penyakit ini bersifat subakut kronik kronik - Mengenai liang telinga luarMengenai liang telinga luar

Etiologi :Etiologi : Aspergillus, Penisilium, Mukor, kadang-kadang DermatofitaAspergillus, Penisilium, Mukor, kadang-kadang Dermatofita Sering disertai bakteri Pseudomonas auriginosa,Proteus Sp,Sering disertai bakteri Pseudomonas auriginosa,Proteus Sp, Mikrococcuc aureus, Streptococcus hemoliticus.Mikrococcuc aureus, Streptococcus hemoliticus.

Gambaran klinis :Gambaran klinis :Gejala yang menyolok : inflamasi, eksudatif dan gatalGejala yang menyolok : inflamasi, eksudatif dan gatalPenderita mengeluh rasa penuh,sangat gatal dalam telinga,liang telinga Penderita mengeluh rasa penuh,sangat gatal dalam telinga,liang telinga merah, sembab,banyak krusta,rasa nyeri dan supurasi akibat infeksi merah, sembab,banyak krusta,rasa nyeri dan supurasi akibat infeksi sekunder.sekunder.

Pemeriksaan Penunjang:Pemeriksaan Penunjang:KOH 20% KOH 20% hifa (+) hifa (+)Penatalaksanaan:Penatalaksanaan:Bersihkan liang telinga dengan kapas basah lar PK 1: 10000 tarik keluar masuk Bersihkan liang telinga dengan kapas basah lar PK 1: 10000 tarik keluar masuk Beri antibiotika dan anti jamur ( Ketokonazol)Beri antibiotika dan anti jamur ( Ketokonazol)

Page 28: 9.20 & 9.21

TINEA INKOGNITOTINEA INKOGNITO

Definisi:Definisi: Infeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibat Infeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibat

pemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulit didiagnosa.didiagnosa.

Gambaran klinis: Gambaran klinis: Batas tidak tegas,tampak ruam papula,Batas tidak tegas,tampak ruam papula,

pustula,kadang-kadang nodul yang besarpustula,kadang-kadang nodul yang besar

Diagnosis bandingDiagnosis banding1.1. Dermatitis seboroikaDermatitis seboroika2.2. KandidiasisKandidiasis3.3. FurunkulosisFurunkulosis4.4. FolikulitisFolikulitis5.5. Dermatitis kontakDermatitis kontak6.6. Psoriasis pustularPsoriasis pustular

Pengobatan:Pengobatan:- Steroid dihentikan- Steroid dihentikan- Diberi preparat anti jamur- Diberi preparat anti jamur

Page 29: 9.20 & 9.21

Kandidiasis

Definisi : Penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut disebabkan oleh spesies kandida biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai kulit, kuku, vagina, kadang-kadang dapat menimbulkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

KlasifikasiKandidiasis kutan1. Intertriginosa dan perianal kandidiasis generalisata2. Paronikia dan onikomikosis3. Diaper diseases ( kandidiasis popok )4. GranulomaKandidiasis mukokutan :1. Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis,

balinitis2. Pada bronkus dan paru-paru 3. Pada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianal4. Kandidiasis mukokutan kronikKandidiasis sistemik

Page 30: 9.20 & 9.21

Etiologi :

Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. pseudotropicalis, C. lusitaniae.Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler yang termasuk kedalam fungi imperfecti yang memperbanyak diri dengan cara bertunas.Candida hidup sebagai saprofit, merupakn flora normal pada mulut, tenggorokan, saluran cerna, vagina, lipatan kulit, ditemukan pada tanah, air, serangga dan tumbuh-tumbuhan. Jamur bimorfik, bentuk miselium atau hifa bersifat patogen, ditemukan pada penyakit sedang bentuk ragi atau klamidospor bentuk istirahat sebagai saprofit.

Gejala Klinis

Kandidiasis Kutan

Kandidiasis intertriginosaLesi berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosus, dikelilingi lesi satelit berupa vesikel, pustul kecil atau bula pecah - erosif. Bentuk yang paling sering pada orang dewasa

Page 31: 9.20 & 9.21

Lokasi lesi :•Lipataran kulit ketiak•Lipatan paha•Intergluteal•Perianal •Lipatan payu dara•Antara jari tangan atau kaki•Umbilikus

Kandidiasis generalisataMengenai kulit glabrosa, bisa akibat perluasan kandidiasis intertriginosaDitemukan pada penderita dengan kondisi sistemuk yang buruk seperti DM, atau dapat juga pada orang yang berdiam lama dalam air disebut water-bath dermatitis. Lesi eritem, vesikel, pustul, mengenai daerah yang luas

Page 32: 9.20 & 9.21

Paronikia & OnikomikosisDitemukan terutama pada wanita yang sering kontak dengan air.Paronikia : jari tangan keempat dan kelima, jaringan pinggir kuku bengkak kemerahan terasa nyeri, bila ditekan keluar eksudat seperti krim.Onikomikosis: menyerang kuku, perubahan warna kuku, kuku rusak/tidak mengkilap dan menebal

Kandidiasis popokMengenai daerah perianal, perigenital, lipat paha sampai bokong.Sering pada bayi, diduga usus merupakan sumber penularanDapat pula sebagai penyebab sekunder yang menyertai penyebab primer dermatitis kontak iritan.Keluhan gatal dan perih, kulit daerah perianal eritem , edem, papul, pustul, erosif dan basah serta terdapat skuama kolaret pada tepi lesi.

Granuloma kandidaJarang ditemukan, penderitanya anak-anak, lesi mengenai wajah, kulit kepala berambut, jari tangan,badan,kaki dan faring. Lesi berupa papul hiperkeratotik yang ditutupi krusta tebal kuning kecoklatan ( granuloma)

Page 33: 9.20 & 9.21

Kandidiasis mukosa selaput lendir

A.Thrush atau stomatitis Pada bayi ( terutama ) Sakit dan panas dimulut Mulut bau asam Lesi berupa selaput ( pseudomembran) putih, coklat kelabu, bila selaput diangkat - ulkus dangkal, mudah berdarah.B.Perleche Lesi bentuk fisura pada sudut mulut, maserasi, erosi, basah, dasar eritem. Faktor predisposisi : defisiensi riboflavin.C.Vulvo vaginitis Fluor albus, mukopurulen, bau asam, perasaan gatal vagina, sering pada DM, wanita hamil.d. Balanitis Papul-papul eritem, pustul, vesikel, erosi pada glans penis & sulkus koronarius. Glans penis, sulkus koronarius dan frenulum biasanya hiperemis

Page 34: 9.20 & 9.21

Penatalaksanaan

1. Menghindari faktor predisposisi

2. Topikal Gentian violet 0,5- 2 % Nystatin Gol Azol/ non azol

3. Sistemik Nystatin Amfoterisin B Ketokonazol Flukonazol Itrakonazol

Page 35: 9.20 & 9.21

KANDIDID (REAKSI ID)KANDIDID (REAKSI ID)

Definisi :Definisi : reaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadapreaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadap

investasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupuninvestasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupun sistemik (usus).sistemik (usus).

Gambaran KlinisGambaran KlinisManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalinfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosainfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosaataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )ataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )

Pemeriksaan Penunjang :Pemeriksaan Penunjang :Lesi Lesi kerokan kulit kerokan kulit jamur (-) jamur (-)Fokus mikologik dengan KOH Fokus mikologik dengan KOH sel ragi, hifa semu sel ragi, hifa semu

Diagnosis Banding :Diagnosis Banding :1.1. Tinea manusTinea manus2.2. Dermatitis kontakDermatitis kontak

Pengobatan :Pengobatan :- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Topikal : Hidrokortison 2,5%- Topikal : Hidrokortison 2,5%

Page 36: 9.20 & 9.21

Mikosis Profunda

SPOROTRIKOSISInfeksi jamur kronis disebabkan oleh Sporothrix schenkii dengankarakteritik lesi berupa nodul pada kutan atau sub kutan dan pembuluhlimfe, bisa mengalami supurasi, ulserasi dan eksudasi.

Etiologi : Sporothrix schenkii, dijumpai pada tanah, gigi tikus, paruh burung beo, dan tumbuh-tumbuhan busuk.

Cara penularanJamur masuk kekulit lewat luka ( trauma)

Ada 3 tipe :1. Tipe Limfokutan2. Tipe Fix kutaneus3. Tipe diseminata

Page 37: 9.20 & 9.21

Gambaran klinisTipe LimfokutanLesi dimulai dari nodul atau papel subkutan,berwarna

merahmuda, nekrosis sentral, ulkus granulomatousInfeksi meluas mengikuti aliran limfe ( asenden )Pembuluh limfe teraba keras seperti tali dan terlihat

ulkusyang granulomatous mengikuti jalannya pembuluh

limfeLokalisasi : paling sering ekstremitas bawah dan atas, unilateral

Tipe Fix kutaneusTerbatas daerah inokulasi, tidak melibatkan pemb getahbening. Krusta tebal menutupi ulkus, erosi, pioderma, papulyang infiltratif, plak sarkoid, plak verukosa, plak psoriatifPaling sering daerah muka,leher,badan (jarang)

Page 38: 9.20 & 9.21

Tipe diseminataTulang. Sendi, selaput lendir, paru-paru, SSP,Penyebaran melalui pemb darah dari satu inokulasilimfokutan atau melalui inhalasi ke organ-organ lainkemudian melalui pemb darah.

Pemeriksaan Penunjang

KOH - sel berbentuk cerutuBiakan media agar sabaroud : koloni warna putih

Diagnosis banding

1. Tuberkulosis verukosa2. S II3. Deep mycosis lainnya.

Page 39: 9.20 & 9.21

Pengobatan

1. Kalium Yodida Dewasa : 3 x 5 tetes sehari dinaikkan setiap hari 5 tetes sampai mencapai dosis sekitar 3 x 30-40 tetes, sampai

dijumpai tanda-tanda toksisitas( mual, muntah,pusing) Anak-anak : 3 x 3 tetes sehari dinaikkan setiap hari 2 tetes selama 2 minggu.

2. Golongan Azol Ketokonazol Itrakonazol 3. Amfoterisin B

Page 40: 9.20 & 9.21

MISETOMA( Madura foot, Maduromycosis)

•Etiologi : Jamur gol Eumycetes Misetoma Eumikotik Bakteri gol Actinomycetes Misetoma Aktinomikotik

Keduanya memberikan gambaran klinis yang sama

•Predileksi : kaki, tangan, bahu, bokong atau kepala yang sering karena trauma•Mengenai kulit, jaringan sub kutan, fascia dan tulang.•Lesi terdiri atas granuloma dan abses yang keluar melalui sinus-sinus, terdiri dari atas butir-butir berwarna kuning berukuran sampai 5 mm.

Cara penularan : melalui trauma (tertusuk duri atau kayu yang infeksius)

Gejala klinis : Pembengkakan (tumor /abses) Sinus-sinus/multipel fistel ( eksudat granul) Butiran pigmen (eksudat granul)

Page 41: 9.20 & 9.21

Pemeriksaan laboratorium : • Butiran granul + KOH 10-20% • Kultur • Pemeriksaan histopatologi : jaringan diambil dengan biopsi dari bagian dalam , dibawah mikroskop tampak saluran sinus-sinus yang mengandung granul. Granul dapat dibedakan antara bakteri Actinomycetes ( filamen 1-2 mikron), jamur Eumycetes ( hifa 3-5 mikron) • Pemeriksaan radiologi : Tidak spesifik, osteoporosis, dekstruksi tulang, erosi tulang dan osteomielitis

Diagnosis Banding :1. Aktinomikosis2. Skrofuloderma3. Sporotrikosis4. Blastomikosis5. Kromomikosis6. Karsinoma sel skuamous

Page 42: 9.20 & 9.21

Penatalaksanaan

• Bedah : drainase• Obat-obatan : Trimetropin + Kotrimoksazol + Streptomisin ( 9 bulan – 1 tahun ) Misetoma Aktinomikotik• Ketokonazol, Itrakonazol, Amphoterisin B Misetoma Eumikotik.

Page 43: 9.20 & 9.21

KROMOMIKOSIS( Kromoblastomikosis)

Etiologi : Jamur golongan Dematiaceae Cladosporium carionii Phialophora verucosa Saprofit ditanah dan Fonsecae pedrosoi tumbuhan Hemodendrum compactum

- Kronis, menyerang kutan dan subkutan membentuk nodul verukosa - Tropis, subtropis seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Australia, Asia, Thailand, Indonesia.- Laki-laki > wanita- Penderitanya : rural, petani, pencari kayu dihutan

Cara penularan : trauma, kadang-kadang melalui inhalasi.

Page 44: 9.20 & 9.21

Gambaran klinis :1. Kutan- subkutan - Predileksi : kaki,paha,lengan,muka, bahu, bokong - 4-15 tahun - papel kecil,gatal, membentuk plak dengan pinggir yang meninggi, irreguler, nodul dengan permukaan verukos warna coklat, merah, unggu. - Beberapa lesi bergabung bunga kol - Bila mengenai jaringan yang lebih dalam menyumbat aliran limfe elefantiasis

2. Kromomikosis alat-alat dalam ( jarang).

Pemeriksaan Pembantu :• Sediaan langsung : Pus + KOH 10% spora, hifa• Kultur : Sabaraud agar• Histopatologi

Page 45: 9.20 & 9.21

Diagnosis Banding :

1. TBC kutis verukosa2. Sifilis3. Frambusia4. Skuamous sel karsinoma 5. Infeksi jamur granulomatosa

Penatalaksanaan :- Lesi awal/kecil : elektrodesikasi dan kuretase- Obat-obatan : Itrakonazol Amfoterisin B

Page 46: 9.20 & 9.21

Pitiriasis versikolor

Page 47: 9.20 & 9.21

Pitiriasis versikolor

Page 48: 9.20 & 9.21

Pitiriasis versikolor

Page 49: 9.20 & 9.21

Tinea kapitis tipe Gray patch

Page 50: 9.20 & 9.21

Tinea unguium subungual distal

Page 51: 9.20 & 9.21

Tinea kapitis tipe kerion

Page 52: 9.20 & 9.21

Tinea fasialis

Page 53: 9.20 & 9.21

Tinea korporis bentuk subakut

Page 54: 9.20 & 9.21

Tinea korporis

Page 55: 9.20 & 9.21

Tinea korporis

Page 56: 9.20 & 9.21

Tinea kruris

Page 57: 9.20 & 9.21

Tinea Imbrikata

Page 58: 9.20 & 9.21

Tinea Manus

Page 59: 9.20 & 9.21

Tinea pedis interdigitalis

Page 60: 9.20 & 9.21

Tinea pedis subakut

Page 61: 9.20 & 9.21

Tinea pedis tipe hiperkeratotik

Page 62: 9.20 & 9.21

Tinea inkognito

Page 63: 9.20 & 9.21

Kandidiasis intertriginosa

Page 64: 9.20 & 9.21

Kandidosis popok

Page 65: 9.20 & 9.21

Onikomikosis dan paronikia kandida

Page 66: 9.20 & 9.21

Reaksi Id pada dermatomikosis

Page 67: 9.20 & 9.21

Piedra

Page 68: 9.20 & 9.21

Tinea Nigra Palmaris

Page 69: 9.20 & 9.21

Tinea Nigra Palmaris

Page 70: 9.20 & 9.21
Page 71: 9.20 & 9.21

Dermatomikosis Dermatomikosis

Defenisi :Dermatomikosis adalah suatu penyakit jamur yang mengenai kulit

Klassifikasi :Mikosis superficialis : Dermatofitosis

Non Dermatofitosis

Kandidiasis

Mikosis profunda (deep mikosis).

Page 72: 9.20 & 9.21

Dermatofitosis :Adalah infeksi jamur yang menyerang keratin seperti kulit (epidermis), kuku dan rambut yang disebabkan oleh jamur dermatofita.

Yang termasuk jamur dermatofita :

Microsporum sp.Trichopiton sp.Epidermapiton sp.

Page 73: 9.20 & 9.21

Berdasarkan habitatnya jamur dermatofita berasal dari zoofilik, geofilik dan antrofilik.Tabel :

Antrofilik Zoofilik Geofilik

E.floccosum M.Canis M.Gypseum

M.audouinii M.Gallinae M.Fulvum

T.Mentagrophytes

var.interdigitale

M.Nanum M.Nanum

T.Rubrum T.Mentagrophytes var.mentagrophyt

es

T.Ajelloi

T.Schoeleinii T.Verrucosum T.Terrestre

T.tonsurans T.equineum

Page 74: 9.20 & 9.21

Beberapa faktor prediposisi infeksi jamur :

Iklim tropisKelembapan tinggiKebersihan, sosial ekonomiPakaian ketat / bahanKegemukan (obesitas)Diabetes mellitusPemakaian obat yang lama seperti antibiotika,

kortikosteroidImmunocompromised seperti :HIV, transplantasi,

kanker

Page 75: 9.20 & 9.21

Gambaran klinis Menurut lokalisasi :Tinea kapitis Tinea imbrikata

Tinea pavosa Tinea pedis Tinea fasialis Tinea manus Tinea barbae Tinea ungium Tinea korporis Tinea kruris

Tinea Kapitis Gambaran Klinis :Rambut rontok yang patah diatas permukaan kulit (bentuk gray

patch) atau patah tepat di pangkal rambut (bentuk black dot) dan kadang disertai peradangan ringan berupa papul, pustul, sampai berat berupa kerion.

Page 76: 9.20 & 9.21

Penatalaksanaan- Perlu dilacak dan eradikasi sumber penularan yang mungkin dari

binatang peliharaan atau orang lain yang terinfeksi. - Griseofulvin 10-20 mg/kg BB/hari selama 6-8 minggu.- Shampo antijamur, misalnya selenium sulfida 1,8%, ketokonazol

2% setiap hari.- Obat alternatif : itrakonazol 100-200 mg/hari atau terbinafin 62,5

mg-250 mg/hari bergantung pada berat badan anak.

Tinea KorporisGambaran Klinis :Merupakan infeksi jamur pada badan, tungkai dan lengan . Pasien

merasa gatal dan kelainan umumnya berbentuk bulat, berbatas tegas dengan bagian tepi lesi lebih jelas tanda peradangannya daripada bagian tengah.

Page 77: 9.20 & 9.21

Penatalaksanaan- Menghilangkan faktor predisposisi , diusahakan daerah lesi selalu kering dan

memakai pakaian yang menyerap keringat. - Bila menggunakan terapi topikal dilanjutkan hingga 1 minggu setelah lesi

sembuh.- Jika luas digunakan obat oral griseofulvin 500-1000 mg/hari (dewasa) atau 10-

20 mg/kgBB/hari (anak-anak) dosis tunggal selama 2-6 minggu atau terbinafin 250 mg/hari (dewasa) selama 1-2 minggu atau itrakonazol 2 x 100 mg/hr selama 2 minggu atau ketokonazol 200 mg/her selama 10-14 hari.

Tinea KrurisGambaran Klinis :Serupa dengan Tinea Korporis. Lesi kulit sering mengenai lipat paha, perineum dan

sekitar anus, dapat meluas hingga daerah gluteus, perut bagian bawah atau bagian tubuh lainnya. Adanya maserasi dan oklusi kulit lipat paha menyebabkan peningkatan suhu dan kelembaban yang akan memudahkan infeksi.

Penatalaksanaan serupa dengan Tinea Korporis

Page 78: 9.20 & 9.21

Diagnosis :• Anamnesis • Pemeriksaan ruam• Pemeriksaan laboratorium :

- Lampu wood (wood light)- KOH 10-30 %.- Kultur (spesies)

Page 79: 9.20 & 9.21

Pengobatan :1.Hindari faktor predisposisi2.Obat topikal atau obat oral (sistemik)

Kesembuhan :Sembuh klinis (sembuh ruam)KOH (-)Kultur (-)

Page 80: 9.20 & 9.21

Tinea inkognito Tinea inkognito Infeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibatInfeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibatpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitdidiagnosa.didiagnosa.

Gambaran klinis: :

Batas tidak tegas,tampak ruam papula,Batas tidak tegas,tampak ruam papula, pustula,kadang-kadang nodul yang besarpustula,kadang-kadang nodul yang besar

Diagnosis banding1.1. Dermatitis seboroikaDermatitis seboroika2.2. KandidiasisKandidiasis3.3. FurunkulosisFurunkulosis4.4. FolikulitisFolikulitis5.5. Dermatitis kontakDermatitis kontak6.6. Psoriasis pustularPsoriasis pustular

Pengobatan::

- Steroid dihentikan- Steroid dihentikan- Diberi preparat anti jamur- Diberi preparat anti jamur

Page 81: 9.20 & 9.21

REAKSI IDREAKSI ID Reaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadapReaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadap investasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupuninvestasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupun sistemik (usus).sistemik (usus).

Gambaran KlinisManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalinfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosainfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosaataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )ataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )

Pemeriksaan Penunjang :Lesi Lesi kerokan kulit kerokan kulit jamur (-) jamur (-)Fokus mikologik dengan KOH Fokus mikologik dengan KOH sel ragi, hifa semu sel ragi, hifa semu

Diagnosis Banding :1.1. Tinea manusTinea manus2.2. Dermatitis kontakDermatitis kontak

Pengobatan :- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Topikal : Hidrokortison 2,5%- Topikal : Hidrokortison 2,5%

Page 82: 9.20 & 9.21

Non dematofitosisNon dematofitosis

Pitiriasis versikolorPiedra

Tinea nigra palmarisOtomikosis

Page 83: 9.20 & 9.21

IntermediaIntermedia

KandidiasisPenyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut disebabka oleh spesies kandida biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai kulit, kuku, vagina, kadang-kadang dapat menimbulkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

Page 84: 9.20 & 9.21

KlasifikasiKandidiasis kutan

1.1. Intertriginosa dan perianal kandidiasis generalisataIntertriginosa dan perianal kandidiasis generalisata

2.2. Paronikia dan onikomikosisParonikia dan onikomikosis

3.3. Diaper diseases ( kandidiasis popok )Diaper diseases ( kandidiasis popok )

4.4. GranulomaGranuloma

Kandidiasis mukokutan :

1.1. Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis, Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis, balinitisbalinitis

2.2. Pada bronkus dan paru-paru Pada bronkus dan paru-paru

3.3. Pada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianalPada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianal

4.4. Kandidiasis mukokutan kronikKandidiasis mukokutan kronik

Kandidiasis sistemik

Page 85: 9.20 & 9.21

Etiologi :Etiologi : Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. pseudotropicalis, C. lusitaniae.pseudotropicalis, C. lusitaniae.

PenatalaksanaanPenatalaksanaan1. Menghindari faktor predisposisi1. Menghindari faktor predisposisi

2. Topikal2. Topikal

Gentian violet 0,5- 2 %Gentian violet 0,5- 2 % NystatinNystatin Gol Azol/ non azolGol Azol/ non azol

3. Sistemik3. Sistemik NystatinNystatin Amfoterisin BAmfoterisin B KetokonazolKetokonazol FlukonazolFlukonazol ItrakonazolItrakonazol

Page 86: 9.20 & 9.21

Mikosis dalam (deep mikosis)

Defenisi :Mikosis dalam adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang mengenai epidermis kulit, sub kutis bahkan dapat mengenai tulang.

Yang termasuk pada mikosis dalam :Sporotrichosis.Aktinomikosis.Kromoblastomikosis.

Page 87: 9.20 & 9.21

Mikosis Profunda

SPOROTRIKOSISInfeksi jamur kronis disebabkan oleh Sporothrix schenkii dengankarakteritik lesi berupa nodul pada kutan atau sub kutan dan pembuluhlimfe, bisa mengalami supurasi, ulserasi dan eksudasi.

Etiologi : Sporothrix schenkii, dijumpai pada tanah, gigi tikus, paruh burung beo, dan tumbuh-tumbuhan busuk.

Cara penularanJamur masuk kekulit lewat luka ( trauma)

Ada 3 tipe :1. Tipe Limfokutan2. Tipe Fix kutaneus3. Tipe diseminata

Page 88: 9.20 & 9.21

Gambaran klinisTipe LimfokutanLesi dimulai dari nodul atau papel subkutan,berwarna

merahmuda, nekrosis sentral, ulkus granulomatousInfeksi meluas mengikuti aliran limfe ( asenden )Pembuluh limfe teraba keras seperti tali dan terlihat

ulkusyang granulomatous mengikuti jalannya pembuluh

limfeLokalisasi : paling sering ekstremitas bawah dan atas, unilateral

Tipe Fix kutaneusTerbatas daerah inokulasi, tidak melibatkan pemb getahbening. Krusta tebal menutupi ulkus, erosi, pioderma, papulyang infiltratif, plak sarkoid, plak verukosa, plak psoriatifPaling sering daerah muka,leher,badan (jarang)

Page 89: 9.20 & 9.21

Tipe diseminataTulang. Sendi, selaput lendir, paru-paru, SSP,Penyebaran melalui pemb darah dari satu inokulasilimfokutan atau melalui inhalasi ke organ-organ lainkemudian melalui pemb darah.

Pemeriksaan Penunjang

KOH - sel berbentuk cerutuBiakan media agar sabaroud : koloni warna putih

Diagnosis banding

1. Tuberkulosis verukosa2. S II3. Deep mycosis lainnya.

Page 90: 9.20 & 9.21

Pengobatan

1. Kalium Yodida Dewasa : 3 x 5 tetes sehari dinaikkan setiap hari 5 tetes sampai mencapai dosis sekitar 3 x 30-40 tetes, sampai

dijumpai tanda-tanda toksisitas( mual, muntah,pusing) Anak-anak : 3 x 3 tetes sehari dinaikkan setiap hari 2 tetes selama 2 minggu.

2. Golongan Azol Ketokonazol Itrakonazol 3. Amfoterisin B

Page 91: 9.20 & 9.21

MISETOMA( Madura foot, Maduromycosis)

•Etiologi : Jamur gol Eumycetes Misetoma Eumikotik Bakteri gol Actinomycetes Misetoma Aktinomikotik

Keduanya memberikan gambaran klinis yang sama

•Predileksi : kaki, tangan, bahu, bokong atau kepala yang sering karena trauma•Mengenai kulit, jaringan sub kutan, fascia dan tulang.•Lesi terdiri atas granuloma dan abses yang keluar melalui sinus-sinus, terdiri dari atas butir-butir berwarna kuning berukuran sampai 5 mm.

Cara penularan : melalui trauma (tertusuk duri atau kayu yang infeksius)

Gejala klinis : Pembengkakan (tumor /abses) Sinus-sinus/multipel fistel ( eksudat granul) Butiran pigmen (eksudat granul)

Page 92: 9.20 & 9.21

Pemeriksaan laboratorium : • Butiran granul + KOH 10-20% • Kultur • Pemeriksaan histopatologi : jaringan diambil dengan biopsi dari bagian dalam , dibawah mikroskop tampak saluran sinus-sinus yang mengandung granul. Granul dapat dibedakan antara bakteri Actinomycetes ( filamen 1-2 mikron), jamur Eumycetes ( hifa 3-5 mikron) • Pemeriksaan radiologi : Tidak spesifik, osteoporosis, dekstruksi tulang, erosi tulang dan osteomielitis

Diagnosis Banding :1. Aktinomikosis2. Skrofuloderma3. Sporotrikosis4. Blastomikosis5. Kromomikosis6. Karsinoma sel skuamous

Page 93: 9.20 & 9.21

Penatalaksanaan

• Bedah : drainase• Obat-obatan : Trimetropin + Kotrimoksazol + Streptomisin ( 9 bulan – 1 tahun ) Misetoma Aktinomikotik• Ketokonazol, Itrakonazol, Amphoterisin B Misetoma Eumikotik.

Page 94: 9.20 & 9.21

KROMOMIKOSIS( Kromoblastomikosis)

Etiologi : Jamur golongan Dematiaceae Cladosporium carionii Phialophora verucosa Saprofit ditanah dan Fonsecae pedrosoi tumbuhan Hemodendrum compactum

- Kronis, menyerang kutan dan subkutan membentuk nodul verukosa - Tropis, subtropis seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Australia, Asia, Thailand, Indonesia.- Laki-laki > wanita- Penderitanya : rural, petani, pencari kayu dihutan

Cara penularan : trauma, kadang-kadang melalui inhalasi.

Page 95: 9.20 & 9.21

Gambaran klinis :1. Kutan- subkutan - Predileksi : kaki,paha,lengan,muka, bahu, bokong - 4-15 tahun - papel kecil,gatal, membentuk plak dengan pinggir yang meninggi, irreguler, nodul dengan permukaan verukos warna coklat, merah, unggu. - Beberapa lesi bergabung bunga kol - Bila mengenai jaringan yang lebih dalam menyumbat aliran limfe elefantiasis

2. Kromomikosis alat-alat dalam ( jarang).

Pemeriksaan Pembantu :• Sediaan langsung : Pus + KOH 10% spora, hifa• Kultur : Sabaraud agar• Histopatologi

Page 96: 9.20 & 9.21

Diagnosis Banding :

1. TBC kutis verukosa2. Sifilis3. Frambusia4. Skuamous sel karsinoma 5. Infeksi jamur granulomatosa

Penatalaksanaan :- Lesi awal/kecil : elektrodesikasi dan kuretase- Obat-obatan : Itrakonazol Amfoterisin B