9 elisa manullang

24
ABSTRACT email: [email protected] This article deals with human’s being language as found in communication. It was conducted to discover the types and role of gesture used by its speaker as proposed by Allan Pease (1993) and Desmon (1999). The objective of this article is to describe the types and role of gesture in communication. This article was conducted by using descriptive qualitative approach to make description of situation, event and occurrence. The data collected by documentary technique by presenting all gestures in communication. It is extremely useful to know and understand the roles of gesture in communication and even about of their characteristic. The finding of data analysis showed that there are some types of gesture that can be practiced for people that need it and two important roles of gesture in communication, first its functions as a means of teaching for the deaf and dumb people and last as a means of communication for the people who have speaking and listening disability. It is factual that it was aimed to give a progressive influence for everyone in improving their knowledge about language in communication. Keywords: human being’s language, communication, gesture, role, language, knowledge.

Upload: suchokcie-riani-karmachameleon

Post on 01-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RME

TRANSCRIPT

Page 1: 9 Elisa Manullang

ABSTRACT

email: [email protected]

This article deals with human’s being language as found in communication. It was conducted to discover the types and role of gesture used by its speaker as proposed by Allan Pease (1993) and Desmon (1999). The objective of this article is to describe the types and role of gesture in communication. This article was conducted by using descriptive qualitative approach to make description of situation, event and occurrence. The data collected by documentary technique by presenting all gestures in communication. It is extremely useful to know and understand the roles of gesture in communication and even about of their characteristic. The finding of data analysis showed that there are some types of gesture that can be practiced for people that need it and two important roles of gesture in communication, first its functions as a means of teaching for the deaf and dumb people and last as a means of communication for the people who have speaking and listening disability. It is factual that it was aimed to give a progressive influence for everyone in improving their knowledge about language in communication.

Keywords: human being’s language, communication, gesture, role, language, knowledge.

Page 2: 9 Elisa Manullang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua orang di seluruh dunia mampu menguasai dan menggunakan bahasa, yang

berarti bahwa setiap manusia memiliki bahasa, dan bahasa ini pula yang

membedakan manusia dengan mahluk Tuhan yang lainnya. Bahasa adalah alat

yang paling dasar dalam berkomunikasi. Seseorang dalam mengemukakan ide

ataupun pendapat kepada orang lain mendapatkan kenyataan yang baru dalam

menjawab pertanyaan, menerima pesanan dan sebagainya. Bahasa itu sendiri

sebagai pusat dari segala keinginan manusia dari setiap interaksi. Komunikasi

dengan menggunakan bahasa berasal dari dua dasar kegiatan manusia yaitu

berbicara dan mendengar. Dalam berbicara manusia mengeluarkan ide-ide

melalui kata-kata, menceritakan persepsi, perasaan dan harapan yang mereka

inginkan. Berbicara dan mendengar adalah membuka dasar pemikiran dan

bagaimana menghubungkannya dengan persepsi perasaan dan harapan. Namun

berbicara dan mendengarkan adalah alat-alat yang digunakan manusia dalam

beraktifitas.

Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga

elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah system. Sistem

penanda harus dimiliki oleh pembicara dan pendengar untuk digunakan berkomunikasi

yang dimulai dari sipembicara kemudian si pendengar meneria tanda/signal. Untuk lebih

efektif, komunikasi verbal dan non verbal si pembicara harus memperhatikan pendengar

mereka. Kita mengkomunikasikan begitu banyak informasi secara non verbal dalam

percakapan-percakapan sehingga sering kali aspek verbal percakapan terabaikan,

terutama ini berlaku bagi fungsi-fungsi bahasa interaktif dimana kontak sosial sangat

penting dimana bukan apa yang kita katakan yang diperhitungkan tetapi bagaimana kita

mengatakannya, apa yang kita sampaikan dengan bahasa tubuh, gerak tubuh, kontak

mata, jarak fisik dan pesan-pesan non verbal lainnya. Bagaimanapun komunikasi non

verbal sedemikian subtil dan spontan dalam diri penutur asli sehingga bahasa verbal jika

Page 3: 9 Elisa Manullang

diperbandingkan tampak sangat mekanis dan sistematis. Bahasa menjadi amat manusiawi

berkat dimensi non verbalnya.

Komunikasi non verbal berhubungan dengan bahasa isyarat termasuk semua alat-

alat komunikasi manusia antara lain visual, gerak, taktik dan bahkan rasa. Dalam hal ini

bahasa isyarat paling bernilai dan cara yang baik dimana orang-orang menyampaikan

makna tanpa menggunakan kata-kata, dengan komunikasi non verbal dapat

menyampaikan tiga fungsi yang berbeda-beda dalam berinteraksi secara langsung.

Pertama bahasa isyarat dapat mengkomunikasikan makna khusus melalui penggunaan

bahasa isyarat. Kedua, bahasa isyarat sebagai jaringan komunikasi yang kompleks dalam

penyampaian pesan-pesan sehingga orang-orang dapat mengemukakan perasaan serta

emosinya. Ketiga bahasa isyarat memegang peranan penting dalam ujaran sehingga dapat

menolong terjadinya komunikasi yang efektif.

Berdasarkan keterangan di atas maka yang menjadi latar belakang artikel ini

adalah mengacu pada keberadaan dan pentingnya bahasa isyarat sebagai alat komunikasi

yang lebih menekankan pada penggunaan komunikasi non verbal.

1.2 Masalah

Masalah yang timbul di penelitian ini adalah:

1. Bahasa isyarat apa yang digunakan dalam berkomunikasi?

2. Apa peranan bahasa isyarat dalam berkomunikasi?

1.3 Tujuan Masalah

Penelitian ini khususnya untuk memecahkan masalah sebagaimana yang

disebutkan di atas yaitu:

1. Untuk menggambarkan bentuk-bentuk bahasa isyarat yang digunakan dalam

berkomunikasi.

2. Untuk menggambarkan peranan bahasa isyarat dalam berkomunikasi.

1.4 Batasan Masalah

Pada dasarnya komunikasi non verbal biasanya dihubungkan kepada aspek-aspek

perpindahan badan, kontak badan dan penulis hanya membatasi bahasa isyarat dan

Page 4: 9 Elisa Manullang

peranannya dalam berkomunikasi terutama komunikasi verbal dihubungkan dengan

perpindahan badan yang khususnya relevant serta komunikasi empat mata.

Ada banyak jenis bahasa isyarat yang digunakan dengan bagian yang bervariasi

seiring dengan makna yang berbeda. Setiap bahasa isyarat dibuat secara khusus dan

nampak dengan makna yang spesifik. Pada kenyataanya manusia menggunakan bahasa

isyarat dengan tangan mereka jika mereka mau bertelepon.

1.5 Manfaat Penelitian

Mempelajari peranan bahasa isyarat dalam berkomunikasi penting diketahui dan

dimengerti bentuk-bentuk dan peranan bahasa isyarat yang bisa memperluas pengetahuan

akan konsep pemahaman peranan bahasa isyarat dalamkomunikasi dan bahkan sifat-

sifatnya. Kehadiran bahasa isyarat sangat bermanfaat dalam mengembangkan

keterampilan linguistik khususnya komunikasi non verbal atau yang disebut bahasa

isyarat.

Manfaat dari penelitian ini juga ingin memberikan masukan kepada pembaca

yang memiliki ketertarikan untuk mempelajari bahasa isyarat dalam berkomunikasi.

Dan untuk seluruh mahasiswa yang mempelajari bidang kajian linguistic yang semuanya

itu ditujukan untuk kemajuan mahasiswa dalam bidang lingustik.

Page 5: 9 Elisa Manullang

BAB II

KERANGKA TEORITIS

Bahasa

Tak seorangpun manusia bisa tinggal dalam kesendirian. Berbicara maupun menulis

adalah sesuatu yang relevant dalam kehidupan manusia. Kehadiran interaksi antar sesama

maupun hubungan manusia antar kelompok sangat besar perananya dalam menumbuhkan

kekayaan bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak dapat melakukan apapun sebab bahasa

adalah sebagian dari alat komunikasi. Bahasa itu sendiri adalah sesuatu hasil dari karya

manusia untuk mengkomunikasikan berbagai pendapat, perasaan emosi ataupun hasrat,

sebagai alat system yang berkesinambunagn menghasikan berbagai symbol-simbol. Jadi

bahasa itu adalah manusia, bahasa itu tidak monoton artinya bahasa itu bisa dipelajari

dengan kata lain pemerolehan bahasa diperoleh melalui belajar. Belajar bahasa sebagai

system, jika sudah disepakati sebagai symbol kebiasaan. (Graddol, 1997)

Fungsi dari bahasa pada dasarnya adalah tujuan yang kita capai dengan berbahasa,

misalnya menyatakan, meminta, menanggapi, memberi salam, mengucapkan kata

perpisahan dan sebagainya. Fungsi tentu saja tidak bisa dipenuhi tanpa bentuk-bentuk

bahasa: morfem, kata, kaidah, tata bahasa, wacana, dan kompetensi-kompetensi

organisasi lainnya. Komunikasi bisa dipandang sebagai sebuah kombinasi tindakan,

serangkaian elemen dengan maksud dan tujuan. Komunikasi bukan sekedar peristiwa,

sesuatu yang terjadi, namun komunikasi merupakan fungsional, bertujuan dan dirancang

untuk mendatangkan efek suatu perubahan, betapapun subtil dan tidak terdeteksi bagi

lingkungan pendengar dan penutur. Komunikasi adalah serangkaian aksi-aksi

komunikatif atau aksi wicara (Brown, 2007:45)

Sifat-Sifat Bahasa

Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai sifat-sifat antara lain:

- Bahasa sebagai Bunyi Ujaran

Bahasa sebaagai bunyi ujaran mengimplikasikan bahwa media komunikasi yang

paling penting adalah bunyi ujaran.kita harus memgang kenyataan itu apabila kita

hendak mempelajari dan mendeskripsikan serta menganalisa suatu bahasa, oleh

Page 6: 9 Elisa Manullang

karena itu dalam deskripsi bahasa harus dipahami seolah-olah bahwa bunyi yang

memasuki organisasi bahasa adalah sama pentingnya dengan organisasi itu sendiri.

Pada hakikatnya bunyi adalah kesan pada pusat syaraf sebagai akibat getaran telinga

yang bereaksi karena adanya perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa (speech

sound) adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan diamati dalam fonetik

sebagai fone atau fonologi sebagai fonem.

- Bahasa sebagai Sistem

Sistem adalah susunan hubungan berpola dan teratur yang merupakan organisasi

bahasa yang setiap hubungan berfungsi menurut kaidah-kaidah tertentu untuk

memungkinkan masyaratkat bahasa berkomunikasi. Setiap bahasa memiliki system,

aturan, pola atau kaidah sehingga mempunyai kekuatan atau alasan ilmiah untuk

dipelajaridan diverifikasi. Karena bahasa Isyarat sistematis maka bahasa itu dapat

dipelajari secara mudah dan logis serta dapat diiptakan bentuk baru berdasarkan

bentuk system itu.

- Bahasa Bermakna

Bentuk bahasa mempunyai beberapa makna yaitu makna leksis (Hartman ,1997),

yaitu makna unsure bahasa terlepas dari penggunaan atau konteksnya. Makna kiasan

yaitu makna unsure=unsure bahasa yang didasarkan pada perasaan atau pikiran yang

berada di luar makna sebenarnya. Makna kontekstual yaitu makna unsur bahasa yang

didasarkan pada hubungan antara ujaran dengan situasi yang dipergunakan. Makana

gramatis yaitu makna yang diperoleh berdasarkan hubungan antara unsure-unsur

bahasa dalam satuan yang lebih besar.

- Bahasa bersifat Produktif

Bahasa bersifat produktif dapat diartikan sebagai kemampuan unsure bahasa untuk

menghasilkan terus menerus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsure-

unsur baru.

- Bahasa bersifat Universal

Bahasa bersifat universal menunjukkan bahwa bahasa merupakan sesuatu yang

berlaku umum dan dimiliki setiap orang.

- Bahasa bersifat Unik

Page 7: 9 Elisa Manullang

Di balik kesemestaan bahasa terdapat keunikan bahasa itu sendiri (Sibarani, 1999).

Apabila kesemestaan dianggap sebagai sesuaatu yang umum yang dimiliki setiap

bahaasa. Keunikan bahasa yang paling menonjol dapat dilihat dalam tipe-tipe bahasa

yang mempunyai empat tipe bahasa yaitu aglunatif, flektif, isolatif,atau analitik dan

polisintetik. Keunikan bahasa menimbulkan keasikan pada peneliti dan ahli bahasa itu

sendiri.

Defenisi Bahasa Isyarat

Bahasa isyarat (www.wikipedia.com) atau tanda bahasa hamper kompleks dan

mencapai komunitas yang alamiah dan lebih gampang. Bahasa Isyarat pada dasarnya

digunakan oleh orang-orang untuk mengekspresikan makna dari apa yang diucapkan.

Setiap pengguna bahasa isyarat harus juga mengekspresikan bahasa tubuh mereka dan

maksud yang ingin dicapai. Jenis-jenis bahasa isyarat dapat dibagi berdasarkan bahasa

isyarat secara simbolis dari keseharian si pengguna misalnya dalam mengangkat bahu

pertanda tidak tahu ataupun terserah, mengangkat jempol jari pertanda semuanya bere,

bahasa isyarat OK pertanda jangan khawatir, bahasa isyarat V pertanda isyarat

kemenangan atau damai dan lain sebagainya.

Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa

tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara, untuk berkomunikasi. Kaum tunarungu adalah

kelompok utama yang menggunakan bahasa ini, biasanya dengan mengkombinasikan

bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk

mengungkapkan pikiran mereka.(www. Wikipedia bahasa isyarat)

Bertentangan dengan pendapat banyak orang, pada kenyataannya belum ada bahasa

isyarat internasional yang sukses diterapkan. Bahasa isyarat unik dalam jenisnya di setiap

negara. Bahasa isyarat bisa saja berbeda di negara-negara yang berbahasa sama.

Contohnya, Amerika Serikat dan Inggris meskipun memiliki bahasa tertulis yang sama,

memiliki bahasa isyarat yang sama sekali berbeda (American Sign Language dan British

Sign Language). Hal yang sebaliknya juga berlaku. Ada negara-negara yang memiliki

Page 8: 9 Elisa Manullang

bahasa tertulis yang berbeda (contoh: Inggris dengan Spanyol), namun menggunakan

bahasa isyarat yang sama.

Untuk Indonesia, sistem yang sekarang umum digunakan adalah Sistem Isyarat Bahasa

Indonesia (SIBI) yang sama dengan bahasa isyarat America (ASL - American Sign

Language).

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan diterapkan oleh penulis adalah menggunakan

rancangan deskriptif qualitative yang berarti sebuah rancangan untuk

mengidentifikasikan dan menganalisa suatu hal yang relevant dengan konteks yang

dibicarakan, dalam hal ini adalah jenis serta peranan bahasa isyarat dalam

berkomunikasi. Penganalisaan didukung dari bahan-bahan referencesnya juga.

3.2 Prosedur Penelitian

Untuk melakukan penelitian akan digunakan beberapa data berdasarkan teknik

dokumentari yang berarti mengambil data dari berbagai references dan dokumen –

dokumen yang memuat jenis-jenis bahasa isyarat dalam mempraktekkan komunikasi.

Setelah itu dilakukan pengamatan (observasi) antara pengguna bahasa isyarat kepada si

penerima. Semua prosedur penelitian ini digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian

yaitu seberapa besar peranan bahasa isyarat untuk membuat komunikasi itu berjalan baik.

3.3 Teknik Menganalisa Data

Page 9: 9 Elisa Manullang

Setelah data diperoleh maka data tersebut dapat dideskripsikan atau dijelaskan

berdasarkan makna dari setiap bahasa isyarat yang digunakan untuk berkomunikasi. Dan

dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui peranan dari setiap bahasa isyarat tersebut.

PEMBAHASAN

Berdasarkan batasan masalah maka menurut penulis, kita bisa saja membaca pikiran

seseorang melalui gerak isyarat yang diperbuat dalam mengekspresikan komunikasi

meskipun tidak mengeluarkan kata-kata, dan pada umumnya gerak isyarat yang diperbuat

dapat dimengerti oleh si penerima. Ada beberapa bahasa isyarat yang masih lazim

digunakan dalam berkomunikasi antara si pelaku (penutur) terhadap si penerima,

misalnya:

1. Bahasa isyarat dengan mengangkat kedua bahu si pelaku yang berarti

mengekspresikan ketidaktahuan si pelaku akan suatu hal atau tidak mengerti apa

yang sedang dibicarakan.

2. Bahasa isyarat dengan mengancungkan jari jempol yang artinya untuk

mengekspresikan sesuatu tanda persetujuan dan tanda kebenaran.

3. Bahasa isyarat dengan menyatukan jari jempol dan jari telunjuk membentuk tanda

“O” yang berarti untuk mengekspresikan agar tidak khawatir dan menyatakan

setuju.

4. Bahasa isyarat dengan memberikan tanda “V” dari jari tengah dan jari telunjuk

yang berarti tanda kemenangan atau kedamaian (peace).

Page 10: 9 Elisa Manullang

5. Bahasa isyarat yang diekspresikan dengan menutup mulut menggunakan kedua

telapak tangan yang berarti mengekspresikan tanda bahwa si pelaku itu berbuat

kebohongan atau merasa bersalah.

6. Bahasa isyarat dengan membuat kedua tangan terbentang yang berarti

mengekspresikan kebenaran.

7. Bahasa isyarat dengan berjabat tangan dikepal yang berarti pada umunya

menunjukkan jabatan tangan yang sangat jantan.

8. Bahasa isyarat dengan bertepuk tangan yang berarti mengekspresikan penuh

kebahagiaan.

9. Bahasa isyarat dengan berpangku tangan yang berarti mengekspresikan perasaan

sedih, perasaan yang tersakiti atau perasaan frustasi.

10. Bahasa isyarat dengan meletakkan tangan di kepala yang berarti si pelaku baru

saja mengingat sesuatu hal.

11. Bahasa isyarat dengan meletakkan jari di kepala yang berarti si pelaku sedang

menghayal atau sedih.

12. Bahasa isyarat dengan mengeluarkan lidah sipelaku yang berarti si pelaku

berusaha untuk menakuti seseorang dan biasanya diperbuat, buat menakuti anak

anak.

13. Bahasa isyarat dengan menganjugkan jempol kiri atau kanan sambil mengarahkan

kebelakang pundak si pelaku yang berarti si pelaku memerintahkan untuk kembali

ke awal.

14. Bahasa isyarat dengan mengusapkan mata dengan jari yang berarti bahwa ada

sesuatu yang ditutup-tutupi oleh si pelaku

Page 11: 9 Elisa Manullang

15. Bahasa isyarat dengan memasukkan jari telunjuk ke dalam mulut yang berarti

mengeskpresikan ketidaktahuan akan sesuatu hal atau kekesalan.

16. Bahasa isyarat dengan menggelengkan kepala si pelaku (agent) kepada si

pemeriksa yang berarti mengekspresikan tanda tidak setuju terhadap sesuatu hal.

17. Bahasa isyarat dengan menggoyangkan jari telunjuk pada si penerima yang berarti

agent / pelaku meminta si penerima untuk dating menghadapnya.

18. Bahasa isyarat dengan melambaikan tangan yang berarti hendak meninggalkan

suatu rempat atau berpisah pada orang lain.

19. Bahasa isyarat dengan mengayunkan tangan kanan pada seseorang dengan berarti

mempersilakan seseorang untuk melakukan apa yang sipenerima inginkan.

20. Bahasa isyarat dengan membuat tangan ke dalam mulut seolah-olah memakan

sesuatu, isyarat ini berarti mengajak si penerima untuk makan bersama-sama.

Bahasa-bahasa isyarat tersebut sangat berperan penting untuk mendukung komunikasi

antara si pelaku dan penerima. Komunikasi juga bisa terjadi dengan bahasa isyarat

selama bahasa isyarat itu bisa dimengerti oleh keduanya. Bahasa isyarat lazimnya tidak

mengeluarkan kata-kata maupun kalimat, namun komunikasi dapat terjadi melalui

isyarat-isyarat yang diperbuat .Bahasa isyarat juga bagian dari ekspresi bahasa yang

menggunakan perasaan, pikiran, kejadian dan tindakan untuk menyatakan interaksi

dengan orang lain. Bahasa terdiri dari bahasa tulisan , bahasa lisan dan bahasa isyarat.

Ketika bahasa dibicarakan melalui kata-kata, ucapan dan isyarat (tanda) juga

dikombinasikan namun ketika bahasa itu tertuang dalam tulisan melalui kalimat yang

mengandung kata-kata serta tanda baca, sebaliknya bahasa isyarat tidak menggunakan

kata-kata ataupun tanda baca tetapi menggunakan gerak yang berupa isyarat yang

Page 12: 9 Elisa Manullang

lazimnya sudah dimengerti oleh pelaku dan penerima. Itulah sebabnya bahasa isyarat

disebut juga komunikasi non verbal yaitu bahasa yang tidak memakai kata-kata sama

sekali dan merupakan bagian dari komunikasi. Keberadaan bahasa isyarat yang

digunakan masyarakat dapat dibedakan sebagai bahasa isyarat dan bahasa lisan, bahasa

isyarat dan bahasa tulisan serta bahasa isyarat itu sendiri.

Dalam keseharian, masyarakat biasanya masih menggunakan bahasa isyarat saat mereka

berkomunikasi dengan orang lain meskipun mereka mengetahui bahasa lisan dan tulisan

dengan baik. Penggunaan bahasa isyarat juga mengekspresikan keinginan perasaan lebih

jelas dalam menghemat kata-kata tanpa menghilangkan maksud dari makna yang

terkandung dalam bahasa isyarat tersebut. Komunikasi non verbal juga menggunakan

bagian tubuh misalnya telinga, mata, tangan, dan mulut yang keseluruhannya

memberikan dan menerima pesan agar komunikasi bisa berjalan dengan baik.Demikian

juga dengan bahasa isyarat pada masyarakat baik pribadi maupun sekelompok orang

yang menggunakannya sangat berperan penting sebab bahasa isyarat jauh lebih baik

daripada ucapan-ucapan dalam mengekspresikan ie-ide atau perasaan khususnya bagi

orang-orang tertentu.

Pada umumnya ada banyak peranan bahasa isyarat dalam berkomunikasi misalnya:

1. Sebagai alat melindungi diri sendiri dengan membuat suatu tanda bagi sipelaku

agar mampu melawan musuhnya.

2. Sebagai factor pendukung bagi si pengguna, yang berarti bahasa isyarat yang

digunakan dapat mendukung si pengguna dalam berkomunikasi dengan orang

lain.

3. Sebagai alat komunikasi antara orang-orang tuna rungu dan tuna wicara.

Page 13: 9 Elisa Manullang

4. Sebagai dasar yang fundamen untuk mengajarkan orang-orang yang kurang

normal misalnya bagi tuna rungu dan tuna wicara.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa:

- Komunikasi adalah sebuah proses pengekspresian ide ataupun perasaan kepada

orang lain dengan menggunakan symbol-simbol yang mengandung makna.

- Proses komunikasi memiliki lima komponen yang sangat penting yaitu:

komunikator, komunikant, pesan, media dan pengaruh atau bisa juga disebut

sebagai pengirin pesan (komunikator), penerima pesan (komunikant), symbol-

simbol yang mengekspresikan perasaan atau pikiran si pengirin pesan (pesan),

sarana atau fasilitas yang mempengaruhi untuk mentrasfer pesan –pesan (media)

dan tanggapan terhadap pesan itu sendiri (pengaruh).

- Bahasa sebagai alat yang terbaik dalam dalam berkomunikasi dengan seseorang

untuk mengekspresikan ide atau perasaan melalui tulisan ataupunlisan bagi orang

–orang yang memiliki pendengaran dan kemampuan berbicara yang baik

sedangkan bahasa isyarat bisa disebut sebagai alat dasar komunikasi bagi orang-

orang yang kemampuan mendengar serta berbicara kurang normal, namun ada

juga orang-orang yang normal menggunakan bahasa isyarat dalam bekomunikasi

untuk menyampaikan pesan –pesan yang sangat rahasia.Sebaliknya bagi orang-

orang yang kurang normal bahasa isyarat tersebut sebagai dasar yang sangat

fundamen dalam komunikasi.

Page 14: 9 Elisa Manullang

- Bahasa isyarat bisa digunakan sebagai alat komunikasi yang posisinya sama

dengan bahasa lisan dan tulisan bagi orang-orang tertentu.

- Bahasa isyarat juga bisa menjadi dasar alat pengajaran bagi orang-orang tertentu

misalnya tuna rungu dan tuna wicara.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, penulis menyarankan buat pembaca

dapat memberikan sesuatu yang baru dalam perkembangan komunikasi yang tidak

hanya melalui kata-kata namun dapat juga dengan gerak isyarat. Komunikasi juga

memerlukan warna yang baru bagi perkembangan bahasa. Bahasa isyarat sebagai alat

komunikasi yang membutuhkan perhatian yang khusus agar orang-orang normal

dapat menjalin komunikasi dengan orang-orang yang kurang normal dengan memkai

kepekaan hati sebagaimana manusia normal yang membutuhkan perhatian orang lain.

Disarankan juga untuk membuat aturan bagi bahasa isyarat yang merupakan bagian

dari alat komunikasi agar komunikasi itu sendiri dapat mengambil tempat diantara

orang-orang normal itu sendiri atau antara orang normal dan kurang normal. Aturan

itu juga disesuaikan dengan kebutuhan daerah dalam pengembangan bahasa lisan dan

tulisan. Kiranya artikel ini dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk

perkembangan komunikasi yang sangat diperlukan dewasa ini, dan penulis juga

berharap artikel ini bisa digunakan bagi setiap orang dalam meningkatkan

pengetahuan pembaca khususnya mahasiswa yang tertarik di bidang linguistik.

Page 15: 9 Elisa Manullang

DAFTAR PUSTAKA

Allan, Pease, 1993, Bahasa Tubuh, Bagaimana Membaca Pikiran Seseorang Melalui

Gerak Isyarat. Jakarta. PT. Gramedia

Brown, H. Douglas, 2007, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Jakarta.

Pearson Education, Inc

David Graddol, 1997. Describing Language. London, Open University Press

Desmond Morris, 1999. Gesture. England. Jolly and Barber Ltd

Dorothy Miles, 1998. British Sign language. Englad. Jolly and Barber Ltd

RRK, Hartman, 1997. Language and Linguistik. London, London Ltd

Sibarani, Robert 1999. Hakikat Bahasa. Medan, USU Press

Soekanto, 2002. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta. UI Press

www. wikipedia.com. Bahasa Isyarat

Page 16: 9 Elisa Manullang

SEKILAS TENTANG PENULIS

Elisa Betty Manullang, SS. M.Hum, lahir di Medan 14 Nopember 1975, putri

kedelapan dari Bapak St. B. Manullang, BA dan Ibu S. Br. Sinambela. Memiliki

empat saudara laki-laki dan tiga saudara perempuan. Menyelesaikan pendidikan dari

SD Neg. 060823 Medan tahun 1988, SMP Neg. 13 Medan tahun 1991, SMA Neg. 5

Medan tahun 1994, Sarjana Sastra US XII (SS) Medan tahun 1999 dan Magister

Humaniora UNIMED (M.Hum) Medan tahun 2004. Sejak tahun 2005 menjadi Dosen

di US XII Medan sampai saat ini, sejak tahun 1997 sampai tahun 1999 menjadi Staf

Pengajar di berbagai kursus bahasa Inggris di Medan, tahun 2000 sampai tahun 2001

staf pengajar di LPIA Bekasi-Jakarta, tahun 2004 sampai tahun 2007 menjadi Dosen

di Diklat Perhubungan Medan dan RS. Pirngadi Medan. Tahun 2008 menjadi dosen

di Univ. HKBP Nomensen Medan sampai sekarang, serta tahun 2009 diterima

menjadi dosen CPNS di UNIMED melalui test CPNS Formasi 2008 di Medan, dan

tahun 2010 ditetapkan sebagai dosen PNS di UNIMED tepatnya di Fakultas Bahasa

dan Seni Jurusan Bahasa Inggris Program Studi Sastra Inggris.