87502937 laporan skenario 3 blok 3
TRANSCRIPT
![Page 1: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN DISKUSI TUTORIAL
BLOK 3 BIOLOGI MOLEKULAR
SKENARIO 3
EPIGENETIK DAN PERUBAHAN EKSPRESI GEN
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Amirul Zakiya Bravery (G 0011019)
Aryanda Widya T.S (G 0011041)
I Kd. Ludi Junapati (G 0011109)
Muh. Faizal (G 0011143)
Naili N.S.N (G 0011147)
Nia Anggarani (G 0011149)
Nisa’u Luthfi N.A (G 0011151)
Novy Wahyunengsi L (G 0011155)
Rindy Saputri (G 0011175)
Risky Pratiwi P (G 0011177)
Shinta Amalia K (G 0011197)
Tutor : dr. Afiono Agung Prasetyo, Ph.D
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
2011
![Page 2: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dunia ini selalu terdapat perbedaan yang menyebabkan berbagai
macam variasi. Begitu pula dengan genom pada manusia. Perbedaan ini
muncul disebabkan oleh banyak hal misalnya mutasi. Variasi genom pada
manusia ini disebut dengan Polymorphisme.
Polymorphisme sering ditemukan dalam lingkungan sehari-hari.
Polymorphisme ini dapat terjadi karena perubahan sebuah basa nukleotida
ataupun beberapa basa nukleotida. Polymorphisme dilaporkan oleh sekelompok
peneliti memiliki korelasi dengan epigenetik.
Epigenetik adalah perubahan fenotip atau ekspresi suatu gen tanpa
adanya perubahan dari urutan atau sekuens nukleotida di DNA. Selanjutnya
akan dibahas mengenai keanekaragaman genomik manusia.
Dalam skenario ini, mahasiswa dihadapkan pada skenario, “Wanita
yang sering bekerja pada malam hari memiliki peningkatan risiko terkena
kanker payudara. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa gen yang berperan
dalam memelihara ritme circadian berperan dalam proses terjadinya kanker.
Terkait dugaan ini, sekelompok peneliti melaporkan adanya korelasi antara
Single Nucleotide Polymorphims (SNPs) yang terkait regulator circadian
central CLOCK dengan risiko kanker payudara. Peneliti tersebut juga
melaporkan bahwa hipermetilasi pada promoter CLOCK menurunkan resiko
terjadinya kanker payudara. RNAi pada CLOCK secara in vitro yang diikuti
dengan pemeriksaan microarray menunjukkan adanya perbahan ekspresi
transkripsi yang terkait dengan kanker.”
![Page 3: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/3.jpg)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana terjadi variasi genomik pada manusia?
2. Apa penyebab perubahan ekspresi transkripsi?
3. Apa genetik dan epigenetik?
C. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam keanekaragaman genomik pada manusia.
2. Mengetahui macam-macam Polimorphisme.
3. Mengetahui prinsip dasar epigenetik.
4. Mengetahui teknik pemeriksaan molekuler.
D. MANFAAT
1. Dapat menjelaskan macam-macam keanekaragaman genomik pada
manusia.
2. Dapat menjelaskan macam-macam Polimorphisme.
3. Dapat menjelaskan prinsip dasar epigenetik.
4. Dapat menjelaskan teknik pemeriksaan molekuler.
![Page 4: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
LANDASAN TEORI
DISKUSI
STEP 1 Istilah-istilah
• Microarray : uji sampel DNA dari susunan sekuens DNA yang berupa titik-titik dan berdiameter 200 nm, biasanya digunakan untuk mencocokkan DNA yang sudah diketahui ataupun yang belum diketahui.
Keywords : SNPs, perubahan ekspresi transkripsi
STEP 2 Penetapan Masalah
1. Variasi genomik pada manusia.
2. Penyebab perubahan ekspresi transkripsi
3. Perbedaan genetik dan epigenetik
STEP 3-4 Analisis dan Inventarisasi Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya variasi genomik pada manusia?
2. Apa penyebab perubahan ekspresi transkripsi?
3. Apa SNPs?
![Page 5: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/5.jpg)
4. Apa perbedaan SNPs dengan mutasi?
5. Apa Polimorphisme?
6. Apa genetik dan epigenetik?
7. Apa saja teknik pemeriksaan molekuler?
STEP 5 Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan proses terjadinya variasi genomik pada manusia.
2. Menjelaskan penyebab perubahan ekspresi transkripsi.
3. Menjelaskan SNPs.
4. Menjelaskan perbedaan SNPs dengan mutasi.
5. Menjelaskan Polimorphisme.
6. Menjelaskan genetik dan epigenetik.
7. Menjelaskan teknik pemeriksaan molekuler.
![Page 6: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/6.jpg)
STUDI PUSTAKA
A. Epigenetik
Epigenetik menunjukkan bahwa gen dapat dipengaruhi oleh lingkungan
dengan mekanisme struktur nuclease yang secara langsung maupun tidak langsung
mengubah fenotip (Prasetyo,2010).
Adapun metode dalam epigenetik ini dibagi menjadi tiga yaitu : Metilasi,
Modifikasi Histon, Post Transkripsi/ RNA interference (Prasetyo,2011).
Metilasi merupakan penambahan gugus metil pada basa DNA umumnya
terjadi pada CpG island (Baylin,2009).
CpG island merupakan daerah yang memiliki banyak C dan G mencapai
200-3000 bp, ciri-cirinya adalah dekat dengan gen. Pada orang normal CpG island
ini tidak mengalami metilasi (Bird,2008).
Apabila termetilasi maka akan mengakibatkan gene silencing (Bird, 2002).
![Page 7: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/7.jpg)
Adapun mekanisme metilasi ini adalah ketika metilasi pada CpG island
maka metilsitosin akan mengundang MBP, dan MBP ini akan mengundang MBP-
MBP lain sehingga sekuen DNA tidak bisa dikenali. Hal ini mengakibatkan protein
aktivator tidak dapat menempel dan mengaktifkan enhancer sehingga tidak terjadi
transkripsi sehingga tidak ada protein. Gene silencing inilah yang memicu kanker
(Prasetyo,2011).
Untuk modifikasi histon melibatkan asetilasi yang berfungsi untuk
melonggarkan histon dan deasetilasi yang berfungsi untuk mengencangkan ikatan
histon (Prasetyo, 2010).
Asetilasi histon mengakibatkan aktivasi transkripsional apabila deasetilasi
maka tidak ada aktivitas transkripsi (Jacobson, 2004).
Untuk RNAi atau RNA interference adalah RNA yang mengganggu pada
transkripsi maupun sebelum translasi (Prasetyo, 2011).
Epigenetik pada intinya merupakan perubahan fenotip yang tidak permanen
(Tuschl, 2002).
Epigenetik tidak diwariskan apabila terjadi perubahan stimulus saat masa
kehamilan (Prasetyo, 2011).
B. Genetik
DNA adalah materi genetik pembawa informasi yang dapat diturunkan
kepada keturunannya (Herawati dan Helena, 2005).
Hal itu dikarenakan metode analisis dan teknik histokimia terkini telah
mengidentifikasi bahwa DNA di nukleus merupakan bagian dari badan kromatin
atau kromosome (Guyton, 1997).
Genetik bersifat permanen dan diwariskan (Prasetyo, 2011).
C. Variasi Genom
![Page 8: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/8.jpg)
Genom adalah komplemen lengkap gen-gen suatu organisme (Campbell,
2002).
Variasi genom adalah perbedaan sekuen DNA dari satu orang dengan orang
yang lain (Yuwono, 2005).
Bentuk variasi genom adalah adanya polymorphisme (Prasetyo, 2011).
Polymorphisme itu sendiri adalah keberadaan bersama dua atau lebih bentuk
individu yang lebih jelas terlihat (karakter polymorphic dalam populasi yang sama)
(Campbell, 2002).
Polymorphic mengacu pada suatu populasi dimana dua atau lebih bentuk
fisik ditemukan dalam frekuensi yang mudah sekali terlihat (Campbell, 2002).
Salah satu teknik variasi genom adalah Single Nucleotida Polymorphisms
(SNPs) merupakan teknik dimana secara langsung mengidentifikasi banyak
polymorphisme di dalam genom manusia yang dimana varian DNA ini merupakan
penanda untuk penyakit atau terletak di dalam gen tertentu yang ikut berperan
dalam perkembangan penyakit (Price, 2006).
D. Perubahan Ekspresi Gen
Penyebab dari perubahan ekspresi gen dalam epigenetik adalah metilasi,
modifikasi histon, RNAi (Campbell, 2002).
Penyebab perubahan ekspresi gen dalam genetik adalah mutasi yaitu
perubahan pada sekuen DNA (Elrod et all, 2007).
Jenis mutasi ada Non Sense, Misssense (Mutasi Salah Makna), Framshift
(Mutasi Bergeser Kerangka) (Elrod et all, 2007).
Nonsense adalah perubahan pada sebuah kodon dari pengkode asam amino
menjadi kodon stop mengakibatkan terminasi prematur rantai asam amino saat
translasi (Subandono, 2011).
![Page 9: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/9.jpg)
Missense adalah perubahan sebuah kodon yang mengubah spesifitasnya
menjadi asam amino yang berbeda, sehingga mengubah sekuen primer rantai
polipeptida dan mengubah fungsi protein (Elrod et all, 2007).
Frameshift adalah pergeseran bingkai pembacaan yag disebabkan oleh
delesi atau insersi dari satu atau beberapa nukleotida yang menghasilkan banyak
kodon missense dan nonsense kearah hilir peristiwa mutasional (Elrod et all, 2007).
BAB III
PEMBAHASAN
![Page 10: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/10.jpg)
Genom adalah komplemen lengkap gen-gen suatu organisme sehingga
variasi genom adalah perbedaan sekuen DNA dari satu orang dengan orang yang
lain.
Bentuk variasi genom adalah adanya polymorphisme
Single Nucleotida Polymorphisms merupakan teknik dimana secara
langsung mengidentifikasi banyak polymorphisme di dalam genom manusia. SNPs
terjadi di salah satu basa nukleotida yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Sehinnga generasi yang baru mewarisi SNPs dari induknya kemudian dia bisa
mengalami SNPs dan akan terjadi terus menerus kepada generasinya sehingga
terjadilah variasi genom. Tetapi SNPs hanya terjadi 0,1% dari jumlah total genom
manusia yang ada. Setiap orang mengalami SNPs karena tidak ada seorang manusia
yang identik. SNPs hanya terjadi pada satu nukleotida saja. Jadi pada intinya
perbedaan mutasi dan SNPs terdapat pada prosentase kejadian dan genom yang
terlibat.
Epigenetik dan genetik memiliki beberapa perbedaan, yaitu epigenetik
dapat di-reprogram sedangkan genetik tidak bisa karena epigenetik dapat tidak
bersifat pemanen asalkan stimulannya digantikan. Epigenetik bergantung pada
lingkungannya sedangkan genetik bersifat permanen. Contohnya larva lebah dengan
gen yang sama bila salah satu makanannya bipolen maka akan menjadi lebah
pekerja, sedangkan bila asupannya royal jelly menjadi lebah ratu. Contoh tersebut
menjelaskan mengenai epigenetik yang bergantung pada stimulan yang individunya
memiliki genetiknya yang sama. Jadi epigenetik dapat bersifat permanen dapat
diturunkan jika tidak ada stimulan yang mempengaruhinya dalam proses
perkembangan.
Seorang ibu hamil dapat me-reprogam janin dalam kandungannya.
Tetapi hanya dapat merubah fenotipnya, tidak bisa merubah genotip dari janin
tersebut. Jika tidak ada stimulan yang merubah stimulan sebelumnya, apa yang
diderita ibunya akan menurun kepada janinnya sehingga epigenetik tersebut bersifat
![Page 11: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/11.jpg)
dapat diturunkan. Contoh dari genetik bisa dari Diabetes Mellitius, yaitu suatu
penyakit yang bersifat herediter yang pasti diturunkan kepada keturunannya.
CpG island merupakan daerah yang memiliki banyak C dan G
mencapai 200-3000 bp, ciri-cirinya adalah dekat dengan gen, pada orang normal
CpG island ini tidak mengalami metilasi. Apabila termetilasi maka akan
mengakibatkan Gene Silencing. Adapun mekanisme metilasi ini adalah ketika
metilasi pada CpG island maka Metilsitosin akan mengundang MBP, dan MBP ini
akan mengundang MBP-MBP lain sehingga sekuen DNA tidak bisa dikenali. Hal
ini mengakibatkan protein aktivator tidak dapat menempel dan mengaktifkan
enhancer sehingga tidak terjadi transkripsi sehingga tidak ada Protein. Gene
silencing inilah yang memicu kanker.
Ada berbagai bentuk perubahan ekspresi genom yang diakibatkan oleh
genetik dan epigenetik.
Pada epigenetik perubahan yang terjadi diakibatkan oleh Metilasi
DNA, Histon Modification dan RNAi atau Post Transcriptional.
Pada Genetik perubahan yang terjadi diakibatkan oleh mutasi pada
sebagian besar kasus. Perubahan yang terjadi bisa dalam proses transkripsi maupun
translasi.
![Page 12: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Perbedaan Genetik dan Epigenetik yaitu dimana epigenetik bersifat tidak
permanen, dipengaruhi oleh lingkungan dan dapat direprogram, sedangkan
genetik bersifat permanen, tidak dipengaruhi oleh lingkungan dan tidak
dapat direprogram. Sedangkan persamaannya dimana keduanya mengalami
perubahan basa nukleotida.
2. Perbedaan mutasi dan SNPs terdapat pada prosentase kejadian dan Genom
yang terlibat.
3. Perubahan Ekspresi Gen bisa terjadi dalam Genetik maupun Epigenetik
pada Fase Transkripsi maupun Translasi.
B. Saran
1. Sebaiknya pada tutorial selanjutnya kita lebih mengarah pada PBL
bukan problem solving.
2. Permasalahan yang ada kita bahas dari hal yang khusus mengarah
yang lebih universal.
![Page 13: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/13.jpg)
3. Sebaiknya pada step ke enam kita sudah mendiskusikan hasil LO
yang telah didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Baylin, Stephen B. 2009. DNA Methylation And Gene Silencing in Cancer.
Bird, Adrian. 2008. DNA Methylation Pattern and Epigenetic Memory.
Bird, Adrian. 2002. Genes Deviation.
Campbell, Reece. 2002. Biology. Jakarta: Erlangga
Elrod, Susan, et all. 2007. Genetika. Jakarta: Erlangga
Guyton, A.C., John E. Hall, 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC.
Jacobson, S. 2004. Molecular Cell Biology.
Prasetyo, A.A. 2010. Kuliah Penunjang Biologi Molekuler 2010 : Epigenetics.
Prasetyo, A.A. 2011. Kuliah Penunjang Biologi Molekuler 2011
Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Volume 1. Jakarta : EGC
Subandono, Jarot. 2011. Kuliah Penunjang Biologi Molekular 2011: Variasi
Genom.
![Page 14: 87502937 Laporan Skenario 3 Blok 3](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022020718/55721216497959fc0b9004e9/html5/thumbnails/14.jpg)
Tuschl, T. 2002. Natural Biotechnology.
Sudoyo, herawati, L. Helena. 2005. Identifikasi DNA. www.eijkman.go.id/Layanan/Identifikasi+DNA&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga