8 arsitektur dan desain riset 201 studi perkotaan dan ... · desain riset, serta perencanaan kota...
TRANSCRIPT
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Prodi Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN;
Primayatna, IBG; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW;
Swanendri, NM; Sueca, NP; Suryada, IGAB; Kastawan, IW;
Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A.
Vo
lum
e (
6)
No
mo
r (2
) E
dis
i Ju
li 2
01
8
ISSN: 9 772338 505107
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018 i
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
� Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
�+62 361 703384
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
ii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505107
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Program Studi Arsitektur-
Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam
setahun.
Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018
ISSN No. 9 772338 505107
Hak Cipta 2018 Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ida Bagus Gde Primayatna
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer
I Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra
Ngakan Putu Sueca
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit
I Putu Sutrisna
I Gusti Ngurah A. Putera Sentana
I Made Pangkur
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018 iii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:
1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.
Keterangan umum:
1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.
iv eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505107
Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain
itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan,
evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal
volume 6 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan
batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume kelima ini. Ini menjadi masalah tersendiri,
menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam
format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan
keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 6 nomor 2 ini.
Redaktur
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018 v
Daftar Isi
Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v
1. Rancangan Mountain Resort di Kabupaten Probolinggo. Pengaturan Massa Bangunan untuk Efisiensi Sirkulasi. (Ismaina Amalia Dwi Rina, Gusti Ayu Made Suartika, I Ketut Mudra) ...................................................................... 1-4
2. Fantasy Park di Kota Denpasar. Penerapan Panel Surya sebagai Sumber Daya Listrik Alternatif Taman Bermain. (Grahadintha Pramaeswara Nanta, Gusti Ayu Made Suartika, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ........................ 5-8
3. Stadion Sepakbola Internasional di Denpasar. Penerapan Gaya Arsitektur Tradisional Bali pada Tampilan Bangunan Stadion. (Wayan Adi Nugraha, I Wayan Gomudha, Ida Bagus Gde Primayatna) ................................................................ 9-12
4. Perencanaan Business Cafe di Kuta Utara,Bali. Penerapan Elemen Arsitektur Tropis pada Tampilan Kafe. (Ida Bagus Gde Yoga Swara, I Gusti Ngurah Anom Rajendra, Ni Made Yudantini) ............................................ 13-16
5. Pusat Belajar Alquran di Denpasar. Penerapan Tema Harmony in Mecca-Madina Atmosphere pada Tampilan Bangunan. (Rafiqa Marsa Putri Djafarnantyo, Ngakan Putu Sueca, Widiastuti) .................................................................... 17-20
6. Taman Agrowisata dan Agroteknologi di Kintamani, Bangli. Keselarasan pada Fasad Bangunan. (I Wayan Adi Prayoga, I Made Adhika, Ciptadi Trimarianto) ................................................................................ 21-24
7. Pengembangan Daya Tarik Wisata Permandian Air Panas Belulang di Tabanan. Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Penataan Bangunan. (I Gusti Kade Arum Guna Wibawa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, I Ketut Mudra) ........................................... 25-28
8. Tempat Pengadopsian dan dan Penampungan Anjing Liar di Gianyar, Bali. Penerapan Tema Átraktif´pada Perancangan. (Pande Made Brahmaputra, I Dewa Gede Agung Diasana Putra, I Wayan Yuda Manik) ................................... 29-32
9. Pusat Pelatihan Pertunjukan Seni Budaya di Singapadu, Gianyar-Bali. Pola Tata Massa Rancangan Edurekreatif. (Dewa Gde Putra Praditya, I Made Adhika, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ................................................ 33-38
10. Fasilitas Olahraga Futsal di Kabupaten Gianyar. Penerapan Tema “Sportif”. (I Kadek Rudy Hendrawan, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, I Gusti Bagus Budjana) ......................................... 39-42
11. Penerapan Bangunan Pasraman di Kabupaten Buleleng, Bali. (I Gede Prayoga Adhi Tama, Widiastuti, Ni Made Swanendri) ............................................................................. 43-46
12. Penerapan Tema Neo Vernacular pada Tampilan Bangunan Tempat Pelatihan dan Produksi Kerajinan Furnitur Bambu di Bangli, Bali. (I Nengah Pastika, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Gusti Ngurah Anom Rajendra) ........................................ 47-50
13. Aplikasi Tema Tropical Modern pada Perancangan Pusat Billiard di Denpasar, Bali. (Wayan Gede Wiswajaya, Syamsul Alam Paturusi, Ida Bagus Gde Primayatna) ................................................ 51-54
14. Pendidikan Vokasi Animasi di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Regionalisme pada Perancangan Bangunan. (Putu Deni Arie Khrisnantara, Putu Rumawan Salain, I Wayan Yuda Manik) ...................................................... 55-60
vi eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505107
15. Penerapan Langgam Post Modern pada Desain Rumah Musik di Kabupaten Badung, Bali. (Bramantya Winanda Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, I Wayan Wiryawan) .........................................61-64
16. Kaba-Kaba Green Resort di Tabanan, Bali. Penerapan Konsep “Green” pada Perancangan Tapak dan Bangunan. (I Gusti Putu Bagus Putrautama, Ciptadi Trimarianto, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) .................................65-68
17. Museum Keris di Kabupaten Gianyar, Bali. Penempatan Keris Menggunakan Jagrak dalam Vitrin. (Kadek Raka Saputra Agung Dewantara, I Wayan Kastawan, I Ketut Mudra) .....................................................69-72
18. Penerapan Tema Strength and Energic pada Tampilan Bangunan. Pusat Pelatihan Binaraga di Badung, Bali. (I Komang Agus Kerta Raharja, Ni Ketut Ayu Siwalatri, I Gusti Agung Bagus Suryada) ......................................73-76
19. Penerapan Konsep Keamanan Passive Infra Red dan Glass Break Vibration Sensor pada Rancangan Bangunan Museum Purba di Gianyar, Bali. (I Made Adhi Paramartha, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, I Ketut Mudra) ....................................................77-80
20. Sanggar Pelatihan dan Pertunjukan Tari Barong di Gianyar, Bali. Penerapan Tema Neo Vernacular pada Tampilan Bangunan. (I Wayan Hendi Aprianatha, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Nyoman Surata) ...............................................81-84
21. Penerapan Konsep Scandinavian pada Interior Bangunan Cottage, Bali. (Made Rama Candra, Widiastuti, Ida Bagus Gde Primayatna) ............................................................................85-88
22. Baking Course Center di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Higienis pada Ruang Luar. (I Gusti Ayu Mita Andiyani, I Dewa Gede Agung Diasana Putra, I Wayan Wiryawan) ........................................89-92
23. Rancangan Fasilitas Therapeutic Pool pada Klinik Hydroptherapy di Denpasar, Bali. (I Made Cahya Devandra, I Gusti Ngurah Anom Rajendra, I Ketut Mudra) ..........................................................93-96
24. Industri Kerajinan Gambelan Bali di Gianyar. Langgam Hybrid Expresion pada Desain. (I Wayan Oka Winata, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati, Antonius Karel Mukti Wibowo) .................................97-100
25. Pusat Pelatihan Tenis Lapangan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo Vernacular pada Tampilan Bangunan. (Komang Pande Agastya Putra, Tri Anggraini Prajnawrdhi, I Gusti Bagus Budjana) ...................................... 101-104
26. Pasar Produk Industri Kreatif di Singapadu Tengah, Bali. Penerapan Tema Inovatif dan Kreatif pada Rancangan Bangunan. (Gede Mas Bhayu Artha Wijaya, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, I Nyoman Susanta) ............................... 105-108
27. Implementasi Tema Regionalisme pada Rancangan Pusat Cendera Mata dan Kuliner Lokal di Teluk Dalam, Nias Selatan. (Doni Setiawan Zebua, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, I Ketut Muliawan Salain) ..................................... 109-112
28. Sekolah Musik Modern di Badung, Bali. Elaborasi Genre Blues pada Tampilan Bangunan. (I Gusti Ngurah Agung Gita Aristanaya, Ni Ketut Agusintadewi, I Wayan Wiryawan) ..................................... 113-116
29. Standar Kenyamanan Tempat Duduk Bangunan Tribun pada Pusat Pelatihan Pembinaan Bola Voli di Badung, Bali. (I Made Radhia Pratista Putra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, I Gusti Bagus Budjana) .............................................. 117-120
30. Penerapan Konsep Perancangan Ruang Dalam pada Fitness Centre di Badung, Bali. (I Gede Kristian Pradnyadinata, I Dewa Gede Agung Diasana Putra, I Gusti Agung Bagus Suryada) ........... 121-124
31. Studio Animasi di Kabupaten Badung, Bali. Penerapan Konsep Arsitektur Pop Art pada Ruang Dalam. (I Wayan Igung Asta Yudistihira, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik) ............................. 125-128
32. Performing Arts Studio di Denpasar, Bali. Jenis-Jenis Performing Arts yang Diwadahi dan Studi Program Fungsional. (Yulia Reysa Esmeralda Karamoy, I Made Adhika, Ida Bagus Gde Primayatna) ............................................ 129-132
33. Co-Working and Meeting Space di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular pada Fasad Bangunan. (Panji Jawara Satriawan, I Made Suarya, I Wayan Wiryawan) ....................................................................... 133-136
34. Planetarium di Badung, Bali. Penerapan Tema Souls in The Universe pada Ruang Dalam dan Ruang Luar. (Friska Ayu Karina Dinata, Widiastuti, Ni Made Swanendri) ............................................................................ 137-140
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018 vii
35. Perancangan Museum Dokumen Audio dan Visual Bali Abad ke-20. Penerapan Tema Eklektisisme dalam Arsitektur. (Arya Triandana Putra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) .............................................................. 141-144
36. Pusat Pelatihan Karate di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo Vernacular pada Rancangan Bangunan. (Made Gede Ivan Asdiana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Gusti Agung Bagus Suryada) ....................... 145-148
37. Creative Industries Exhibition Center di Badung, Bali. Dekonstruksi Arsitektur sebagai Tema Rancangan Bangunan. (Arfiel Zaqta Surya, I Made Suarya, Ida Bagus Ngurah Bupala) ..................................................................... 149-152
38. Studio Profesional Fotografi dan Videografi di Ubud, Bali. Penerapan Tema Art of Light pada Ruang Dalam. (Ida Bagus Dharma Tanaya, Ciptadi Trimarianto, I Wayan Yuda Manik) ........................................................ 153-156
39. Penerapan Tema Neo-Vernacular dalam Perancangan Cafe “Custom Bike” di Badung, Bali. (I Ketut Agung Arimbawa, Syamsul Alam Paturusi, Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................................. 157-160
40. Penerapan Tema “Switch-In” dalam Perancangan Sentra Wisata Oleh-Oleh Khas Bali di Gianyar, Bali. (Putu Surya Kinara Karang, I Wayan Gomudha, I Ketut Muliawan Salain) ..................................................... 161-164
41. Penerapan Tema Neo-Vernacular pada Fasad dan Interior Perancangan Pusat Pameran Kain Tenun Cag-Cag di Jembrana, Bali. (Silva Alma Ananda, Putu Rumawan Salain, I Made Suarya) ......................................................................... 165-168
42. Pusat Wisata Kuliner di Badung, Bali. Aplikasi Material Alami dalam Konteks Arsitektur Hijau. (Ni Made Mas Gina Larasati Dewi, Ni Ketut Agusintadewi, I Gusti Bagus Budjana) ....................................... 169-172
43. Redesain Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat, Bali. Penanganan Bangunan Kantor Utama dan Information Centre. (Kadek Indra Satria Ariada, I Wayan Kastawan, I Nyoman Surata) ................................................................ 173-178
44. Mini Soccer Arena di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep Tri Angga terhadap Letak dan Bentuk Bangunan. (Angga Setiawan, Tri Anggraini Prajnawrdhi, Ni Made Swanendri) ................................................................ 179-184
45. Penerapan Tema Living Creative Life pada Ruang Dalam dan Ruang Luar. Pusat Industri Kreatif Anak Muda di Denpasar, Bali. (Luh Shinta Manik Mas, Gusti Ayu Made Suartika, I Nyoman Surata) ............................................................ 185-188
46. Gedung Pertunjukan Seni Kontemporer di Lovina-Singaraja, Bali. Penerapan Jenis Panggung Arena pada Gedung Pertunjukan. (I Made Sikha Dwi Partama, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Surata) ........................................................ 189-192
47. Taman Lalu Lintas di Denpasar, Bali. Penerapan Tema “Belajar Sambil Bermain” pada Ruang Dalam dan Ruang Luar. (Christe Pratama Putra, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ....................... 193-196
viii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505107
Made Rama Candra (1219251045)1), Widiastuti
2), dan Ida Bagus Gde Primayatna
3)–Penerapan Konsep Scandinavian
pada Interior Bangunan Cottage, Bali 85
PENERAPAN KONSEP SCANDINAVIAN PADA INTERIOR BANGUNAN COTTAGE, BALI
Made Rama Candra1), Widiastuti
2), dan Ida Bagus Gde Primayatna
3)
1)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 2)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ABSTRACT
Scandinavian is an interior concept with simplicity and elegance. This style is strongly influenced by the modernist movement and is characterized by an affordable function without sacrificing quality or eliminating its beauty. The concept of scandinavian on the interior of the cottage building looks classic but still modern and stylish with neutral color features, large openings, functional and simple furniture. Scandinavian is used as an interior concept of Cottage building because the space in the interior of the Cottage building looks simple but still elegant and not too much furniture. Application of the concept on the interior of the Cottage building with Scandinavian-style design characteristics are neutral color dominance on the walls and pastel colors on certain parts, simple and functional furniture framework and large openings.
Keywords: Scandinavian, Interior, Cottage
ABSTRAK
Scandinavian merupakan konsep interior dengan kesederhanaan dan keanggunan. Gaya ini sangat dipengaruhi oleh gerakan modernis dan ditandai dengan fungsi yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas atau menghilangkan keindahannya. Konsep scandinavian pada interior bangunan Cottage berpenampilan klasik tetapi tetap modern dan stylish dengan ciri-ciri warna netral, bukaan besar, furniture fungsional dan sederhana. Scandinavian digunakan sebagai konsep interior bangunan Cottage karena agar ruang pada interior bangunan Cottage terlihat simple tetapi tetap elegant dan tidak terlalu memakai banyak furniture. Penerapan konsep pada interior bangunan Cottage dengan karakteristik desain bergaya Scandinavian yaitu dominasi warna netral pada dinding dan warna pastel pada bagian tertentu, susuan furniture yang sederhana dan fungsional dan bukaan yang besar.
Kata Kunci: Scandinavian, Interior, Cottage
PENDAHULUAN
Orang scandinavia sangat menyukai alam. Mereka senang sekali melakukan kegiatan yang berhubungan dengan alam, seperti bersepeda dipinggir pantai atau dipegunungan dan berenang (Arsitag 2017). Maka dari itu lokasi bangunan Cottage yang menerapkan konsep Scandinavian berada di alam yaitu pantai Amed, Karangasem, Bali. Konsep interior Scandinavian pada bangunan Cottage yang berada di pantai Amed sangat mendukung untuk di terapkan karena salah satu karakteristik pada konsep Scandinavian adalah pemandangan alam. Adanya area yang menghubungkan antara dunia luar dengan area dalam pada bangunan Cottage. Bangunan Cottage memiliki area yang menghubungkan antara area dalam dan luar bangunan yaitu teras. Maka dari itu, di setiap area yang menghubungkan antara area dalam dan luar bangunan Cottage berisi teras. Teras juga merupakan tempat yang nyaman untuk bersantai di pagi, sore, maupun malam hari. Lokasi bangunan Cottage yang berada di alam tentunya memiliki view, penghawaan alami, dan pencahayaan alami yaang bagus. Maka dari itu, bangunan Cottage memiliki bukaan yang banyak dan besar. Ini memungkinkan cahaya alami dan penghawaan alami masuk ke dalam bangunan Cottage dan tentunya dengan bukaan yang besar akan mendapatkan view yang bagus kedalam bangunan Cottage, dan memberikan kesan menyatu dengan alam. Adapun rumusan masalah yang diangkat agar mencapai tujuan penulisan ini yaitu, Apa pengertian dari konsep Scandinavian tersebut, Apa saja ciri khas konsep Scandinavian tersebut, dan Bagaimana tampilan ruang dalam pada Cottage dengan menggunakan konsep yang telah dipilih.
86 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018-ISSN No. 9 772338 505107
Tujuan dari penulisan ini yaitu, Dapat menjelaskan pengertian konsep Scandinavian tersebut, Untuk mengetahui apa saja ciri khas konsep Scandinavian tersebut, dan Dapat menentukan tampilan ruang dalam pada Cottage dengan menggunakan konsep yang telah dipilih.
PENERAPAN KONSEP SCANDINAVIAN PADA INTERIOR BANGUNAN COTTAGE
Konsep Scandinavian digunakan sebagai konsep interior bangunan Cottage karena ruang agar terlihat sederhana tetapi tetap elegant dan pemakaian furniture tidak terlalu banyak. Pembahasan tentang penerapan konsep Scandinavian pada ruang dalam terdiri dari pengertian konsep Scandinavian, ciri khas konsep Scandinavian dan penerapan tampilan ruang dalam pada Cottage.
Pengertian Konsep Scandinavian
Konsep Scandinavian adalah sinonim dari kesederhanaan dan keanggunan. Gaya ini sangat dipengaruhi oleh gerakan modernis dan ditandai dengan fungsi dan produksi massal yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas atau menghilangkan rahmat dan keindahannya (Yana 2017).
Gambar 1. Desain Konsep Scandinavian Sumber: Candra, 2017
Prinsip dasar dari desain gaya Scandinavian yaitu memprioritaskan fungsionalitas. Gaya scandinavian memiliki karakter tampilan yang bersih yang terinspirasi dari pepaduan warna putih dan unsur kayu.. Gaya ini juga sangat berkaitan dengan iklim dan suasana lanskap (pantai, hutan, pegunungan). Terciptanya suasana yang dingin, nyaman, sejuk dan interior yang terang adalah hal terpenting. Desain Scandinavian juga memberikan suasana elegan dan tentunya fungsional yang mampu dijangkau seluruh kalangan karena produknya yang mudah dan murah.
Ciri Khas Konsep Scandinavian
Warna desain, bukaan lebar dari kaca, penggunaan kayu berwarna putih pada furniture dan tembok, pemandangan alam, menekankan pada fungsi, dan ramah lingkungan adalah unsur pokok yang menjadi ciri khas utama dalam konsep Scandinavian (Josephine 2016). Berikut adalah penjabaran tentang warna desain, bukaan lebar dari kaca, penggunaan kayu berwarna putih pada furniture dan tembok, pemandangan alam, menekankan pada fungsi, dan ramah lingkungan.
Warna desain yang merupakan warna netral seperti putih dan abu-abu terang menjadi ciri utama. Warna netral yang digunakan memberikan kesan ruangan tampak luas dan elegan. Walaupun desain interior gaya Scandinavian bukan gaya modern namun tampak seperti desain modern.
Bukaan lebar dari kaca merupakan pengaruh dari jendela yang lebar dengan kaca bening biasa membuat cahaya matahari menjadi penerangan utama di siang hari. Bahkan tidak memerlukan penerangan lampu. Model seperti ini sudah tentu akan menghemat energi listrik karena pada siang hari tidak ada lampu yang dinyalakan.
Penggunaan kayu berwarna putih pada furniture dan tembok merupakan ciri khusus yang tidak dimiliki desain yang lain. Penggunaan kayu sebagai marerial mungkin kurang bijaksana disaat ini seiring kampanye perlindungan hutan. Namun sebenarnya bisa menggunakan keramik atau material yang mempunyai kemiripan dengan kayu yang lalu di finishing putih dan begitu juga tembok.
Made Rama Candra (1219251045)1), Widiastuti
2), dan Ida Bagus Gde Primayatna
3)–Penerapan Konsep Scandinavian
pada Interior Bangunan Cottage, Bali 87
Gambar 2. Desain Konsep Scandinavian Sumber: Yana, 2017
Pemandangan alam merupakan jendela yang lebar digunakan sebagai masuknya cahaya juga sebagai alat untuk menikmati pemadangan hijau atau view bagus di luar ruangan. Orang scandinavian sangat menyukai pemandangan halaman depan atau halaman rumahnya yang lain yang banyak tumbuhanya.
Gambar 3. Desain Konsep Scandinavian Sumber: Yana, 2017
Menekankan pada fungsi merupakan desain interior Scandinavian yang memiliki ciri khusus yaitu menggunakan perabot dan furniture seperlunya dan sesuai dengan fungsinya.
Ramah lingkungan merupakan salah satu model yang ramah terhadap alam. Suasana alam pedesaan dan pencahayaan ruangan yang memanfaatkan cahaya matahari merupakan bentuk atau upaya pemukiman yang menjaga kelestarian alam.
Gambar 4. Desain Konsep Scandinavian Sumber: Yana, 2017
88 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (6) Nomor (2) Edisi Juli 2018-ISSN No. 9 772338 505107
Penerapan Tampilan Ruang Dalam
Penerapan tampilan interior pada perancangan desain Cottage harus sesuai dengan konsep yang sudah digunakan yaitu Scandinavian. Dengan menerapkan karakteristrik yang menjadi ciri khas utama dalam konsep interior Scandinavian pada perancangan interior Cottage. Karakteristik dari desain Scandinavian adalah warna netral yang mendominasi ruangan diterapkan pada warna dinding interior Cottage yang menggunakan warna netral dominan putih, pada umumnya warna-warna pastel juga terkadang digunakan pada bagian tertentu sebagai aksen, lalu bukaan dengan ukuran besar dengan cahaya matahari yang masuk bebas di tambah dengan warna putih ruangan membuat tampilan interior Scandinavian pada bangunan Cottage sangat terang dan stylish diterapkan pada bukaan lebar yang terletak di depan tempat tidur dan di samping tempat tidur, lalu penggunaan lantai dengan bahan kayu berwarna coklat dan kayu berwarna putih pada furniture yang simple dan fungsionalis, pemandangan alam dengan membuat bukaan di sekeliling ruang interior Cottage seperti di samping tempat tidur dan di depan tempat tidur, menekankan pada fungsi dengan menggunakan furniture seperlunya yang ada dalam ruangan Cottage agar tidak menyulitkan ruang gerak penghuni Cottage sehingga ruang dapat digunakan secara maksimal dan terhindar dari barang-barang yang tidak diinginkan, dan ramah lingkungan dengan membuat banyak sebagai pencahayaan alami pada ruang.
Gambar 5. Tampilan Ruang Dalam Konsep Scandinavian Pada Cottage
Sumber: Candra, 2017
SIMPULAN
Jadi secara garis besar konsep Scandinavian adalah konsep sederhana yang memprioritaskan fungsionalitas. Ciri khas konsep Scandinavian yaitu dengan warna netral yang dominasi ruangan serta warna pastel pada bagian tertentu, penggunaan furniture yang tidak terlalu banyak karena fungsionalitas, penggunaan lantai kayu pada ruangan dan bukaan dengan ukuran besar pada ruangan. Penerapan konsep Scandinavian pada interior bangunan Cottage yaitu warna dinding dominasi putih serta biru muda pada kusen, penggunaan furniture yang tidak terlalu banyak dan bukaan dengan ukuran besar pada depan tempat tidur.
DAFTAR PUSTAKA
Arsitag. (Online). (https://www.arsitag.com/blog/desain-gaya-scandinavian/) Diakses Pada 11 April 2018 Josephine. 2016. Mengenal Konsep Interior Bergaya Scandinavian Yana, Hina. 2017. Gaya Desain Skandinavian.