7 farmakoterapi tukak peptik fetri
TRANSCRIPT
Farmakoterapi tukak peptik
Fetri Lestari
Tukak Peptik/ Ulkus peptik/ Peptic Ulcer
• Rusaknya lapisan mukosa di saluran GI, tetapi biasanya di lambung atau duodenum.
• Tukak terbentuk apabila: – sel-sel mukosa lambung/ usus tidak menghasilkan
mukus yang cukup untuk melindungi diri thd pencernaan asam,
– tjd produksi asam yang berlebihan di lambung yang mengalahkan pertahanan mukus,
– penyaluran asam yang berlebihan ke duodenum.
prevalensi
Prevalensi tukak peptik di Indonesia pada beberapa penelitian ditemukan antara 6-15% terutama pada usia 20-50 tahun (Suyono, 2001). Tukak peptik merupakan lesi yang hilang timbul dan paling sering di diagnosis pada orang dewasa usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi ini mungkin sudah muncul sejak usia muda (Robinson, 2004).
Berdasarkan penelitian di Amerika, kira-kira 500.000 orang tiap tahunnya menderita tukak lambung dan 70% diantaranya berusia 25-64 tahun. Sebanyak 48% penderita tukak lambung disebabkan karena infeksi H. pylori dan 24% karena penggunaan obat NSAID. Infeksi bakteri H. pylori jarang terjadi pada anak-anak namun kebanyakan tukak lambung yang menyerang anak-anak terjadi pada usia antara 8 dan 17 tahun. Di Indonesia sendiri belum ada data mengenai infeksi bakteri ini.
Etiologi
Ada beberapa penyebab terjadinya tukak peptik, yaitu:
• Infeksi Helicobacter pylori (HP)• Penggunaan NSAID• Hipersekresi Asam Lambung• Kondisi Stress-Related Erosive
Syndrome (SRES)
Tukak Peptik/ Ulkus peptik/ Peptic Ulcer
Ketidakseimbangan antara efek destruktif terhadap sel
vs efek protektif terhadap sel
Cell-destructive effects• Asam lambung (HCl) dari sel parietal• Pepsin dari sel zymogen• Helicobacter pylori• Obat antiinflamasi nonsteroid
(NSAIDs/AINS), contoh: aspirin
Cell-protective effects• Sekresi mukus dan bikarbonat• Dilusi asam lambung oleh makanan • Pencegahan difusi HCl dari lumen
lambung kembali ke dalam lapisan mukosa lambung
• Prostaglandin • Alkalinisasi sekresi gastrik oleh cairan
pankreatik dan empedu
Faktor protektif• Lapisan mukus membentuk barier fisik pada
permukaan lambung dan proksimal duodenum, dan mengandung gel mukus. HCO3
- disekresi ke dalamnya.
• HCO3- menetralkan asam yang disekresi ke
dalam lumen• Mukosa gastrik dijaga pada pH netral,
walaupun ketika pH lambung = 2 • Prostaglandin E2 dan I2 disintesis oleh mukosa
gastrik, bekerja sitoprotektif dengan menstimulasi sekresi mukus dan bikarbonat, dan meningkatkan aliran darah mukosal
Pencetus lain: rokok, alkohol, stress, makanan pedas
Faktor resiko• Pasien dengan sejarah tukak peptik,
pendarahan GI bagian atas, komplikasi akibat NSAID, atau penggunaan obat kortikosteroid atau antikoagulan yang meningkatkan resiko pendarahan (seperti : warfarin dan clopidogrel) beresiko besar menyebabkan tukak peptik.
• Gaya hidup• Faktor genetik
Gejala Penurunan berat badan disertai anoreksia Komplikasi meliputi pendarahan, perforasi, dan
obstruksi. Sakit abdominal (umumnya epigastrik) disertai
perasaan terbakar, perut terasa penuh, kram. Sakit nokturnal yang dapat membangunkan penderita
sekitar pukul 24.00 – 03.00. Periode ketidaknyamanan biasanya terjadi selama
seminggu hingga beberapa minggu, diikuti dengan periode bebas sakit (dapat bertahan berminggu-minggu hingga bertahun-tahun). Tingkat keparahan rasa sakit tukak bervariasi pada setiap individu, dan dapat terjadi musiman.
Perubahan karakteristik sakit yang dapat timbul akibat komplikasi.
Panas di ulu hati, sendawa dan kembung saat sakit.
Sekresi asam lambung
I. Obat yang mengurangi sekresi asam lambung
Antagonis reseptor histamin H2
Antagonis reseptor muskarinik/antagonis asetilkolin
Inhibitor pompa proton
Antagonis reseptor histamin H2
• Kompetisi dgn histamin untuk menduduki reseptor H2
• Histamin tidak dapat berikatan dengan reseptor H2
• Histamin tidak dapat bekerja dalam mekanisme sekresi asam
Cimetidin
• Turunan dari cimetidin• Mekanisme kerja sama dengan
cimetidin• Lebih poten dari cimetidin
Ranitidin, Nizatidin, Famotidin
Antagonis reseptor histamin H2• Cimetidin dan ranitidin cepat diabsorpsi secara
oral• Memblok kerja histamin pada sel parietal dan
mengurangi sekresi asam lambung• Menurunkan jumlah, keasaman, dan kandungan
pepsin cairan lambung• Dosis tunggal dapat menghambat sekresi asam
6 sampai 12 jam• Penyembuhan ulkus peptik/ duodenum: 6-8
minggu• Penyembuhan dengan esofagitis: 12 minggu
Antagonis reseptor histamin H2
• Hati-hati untuk anak-anak, wanita hamil, usia lanjut, pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal
• Dosis dikurangi bila fungsi ginjal terganggu
Antagonis Muskarinik
• Pirenzepin memblok secara selektif reseptor muskarinik M1
• Sehingga asetilkolin (ACh) tidak dapat berikatan dengan reseptor muskarinik
Sekresi asam lambung berkurang
Inhibitor pompa proton
Omeprazole
Lansoprazole
EsomeprazoleRabeprazole
Pantoprazole
Inhibitor pompa proton• Secara nonreversibel menghambat
pompa proton sel parietal lambung (K+/H+ ATPase)
• Merupakan prodrug• Tidak aktif pada pH netral• Dalam lingkungan asam di sel parietal,
menjadi molekul reaktif yang bereaksi dengan gugus sulfidril pada K+/H+ ATPase yang berperan dalam mentranspor ion H+ keluar sel parietal
Inhibitor pompa protonTerutama berguna untuk pasien dengan:
• hipersekresi asam lambung parah karena Zollinger-Ellison syndrome,
• tumor sel islet pensekresi gastrin di pankreas, • refluks esofagus dengan ulserasi parah.
II. Pelindung Mukosa
sukralfat bismuth
Analog prostaglandin
Sukralfat (alumunium sukrosa sulfat)
• Senyawa kompleks yang dibentuk dari sukrosa ter-sulfatasi dan alumunium hidroksida
• Molekul terpolimerisasi di bawah pH4 untuk membentuk gel yang sangat lengket yang terikat kuat kepada lubang ulkus
• Sebagai penghalang thd asam, pepsin, dan cairan empedu
• Bisa menstimulasi prostaglandin endogen• Gel melindungi daerah yang ter-ulserasi dengan
membuat pH normal akibat sekresi HCO3-
• Memicu penyembuhan ulkus
Sukralfat (alumunium sukrosa sulfat)
• Sulit diserap secara sistemik, efek samping sangat sedikit
• Dosis 1 gram 4x sehari saat perut kosong (min 1 jam sebelum makan)
• Membutuhkan pH asam untuk aktivasi>>sebaiknya tidak diberikan bersama antasida, antagonis H2, atau inhibitor pompa proton
Bismuth • Kerja mirip sukralfat• Afinitas kuat kepada glikoprotein mukosa,
terutama pada jaringan nekrotik ulkus, menjadi terselimuti oleh lapisan protektif dari kompleks polimer-glikoprotein
• Melindungi dari asam dan pepsin• Juga bisa eradikasi H. Pylori• Menghitamkan gigi dan feses• Harus diberikan saat perut kosong agar tidak
membentuk kompleks dengan protein dalam makanan
Analog prostaglandin: Misoprostol• Analog sintetik prostaglandin E1, struktur dan
kerja mirip prostaglandin• Cocok untuk melindungi mukosa lambung
dari obat AINS<<kerja AINS menghambat sintesis prostaglandin
• Diduga mempunyai efek sitoprotektif• Mekanisme kerja utama hambatan sekresi
lambung, melalui penghambatan produksi cAMP yang distimulasi histamin
Analog prostaglandin: Misoprostol
• Efek samping: diare, tergantung dosis• Efek stimulan pada uterus>>
kontraindikasi pada wanita hamil (induksi aborsi) atau berpotensi hamil
• Bisa untuk pencegahan ulkus pada pasien artritis atau reumatoid yang menggunakan AINS, tetapi mahal
III. Antasida• Senyawa alkalin yang menetralkan asam• Bereaksi dengan HCl menghasilkan garam
yang netral/ kurang asam, sulit diabsorpsi, dan meningkatkan pH cairan lambung
• Meningkatkan pH sampai sekitar 3,5, menetralkan >90% asam lambung, menghambat konversi pepsinogen menjadi pepsin
• Berupa senyawa alumunium, magnesium, kalsium
antasida
Na bikarbonat
Alumunium hidroksida
Kalsium karbonat
Magnesium hidroksida, Mg trisilikat
Kandungan Kapasitas netralisasi
Bentuk garam dalam lambung
Kelarutan garam
Efek yang tidak diinginkan
NaHCO3 tinggi NaCl tinggi Alkalosis sistemik, retensi cairan
CaCO3 sedang CaCl2 sedang Hiperkalsemia, nefrolitiasis
Al (OH)3 tinggi AlCl3 rendah KonstipasiMg (OH)2 tinggi MgCl2 rendah Diare
Al(OH)3
Mg(OH)2
Kombinasi Antasida yg paling banyak di pasaranSaling meniadakan
efek samping diare-konstipasi
Cara penggunaan
• Dosis 156 meq antasida diberikan 1 jam sesudah makan efektif menetralkan asam lambung selama 2 jam
• Diberikan lagi 3 jam sesudah makan> efek bertahan lebih dari 4 jam
• Antasida menghalangi absorpsi obat lain> jangan berikan bersamaan obat lain
• Tablet> harus dikunyah
GUIDE LINE THERAPY TUKAK PEPTIK AKIBAT H.PYLORI