7. asam dan basa

22
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERCOBAAN 7 Asam dan Basa DISUSUN OLEH: Farisman Hidayah A4111176 DOSEN PEMBINA : Rohimatush Shofiyah, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Upload: farisman-hidayah

Post on 06-Aug-2015

110 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7. Asam Dan Basa

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERCOBAAN 7

Asam dan Basa

DISUSUN OLEH:

Farisman Hidayah A4111176

DOSEN PEMBINA :

Rohimatush Shofiyah, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2012

Page 2: 7. Asam Dan Basa

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam dan basa adalah sifat larutan yang ditentukan dari nilai pH atau tingkat

keasaman. Menurut Svante Arrhenius, seorang ilmuwan Swedia, suatu larutan dapat

digolongkan dalam larutan asam jika larutan tersebut dapat melepaskan ion H+ dalam air

dalam proses yang disebut ionisasi. Sedangkan larutan disebut basa jika larutan tersebut

melepaskan ion OH- dalam proses ionisasi. Secara umum reaksi ionisasi larutan basa

dapat ditulis sebagai M(OH)x –> Mx+ + xOH- dengan x adalah jumlah ion OH- yang

dilepaskan.

Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang

memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya

dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa

basa).

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah

indikator buatan dan indikator alami. Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa

buatan dan indikator asam-basa alami

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan asam dan basa?

2. Apa yang dimaksud dengan indikator asam dan basa?

3. Apa saja macam-macam indikator asam dan basa?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

perubahan warna pada indikator asam dan basa.

2. Mahasiswa dapat mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

perubahan pH pada indikator asam dan basa.

3. Mahasiswa dapat mempelajari mekanisme perubahan warna dan pH pada

indikator asam dan basa.

Page 3: 7. Asam Dan Basa

1.4 Manfaat

1. Dapat mempelajari konsep dasar asam dan basa

2. Dapat mempelajari hubungan larutan dengan perubahan warna dan pH pada

indikator asam dan basa.

3. Dapat memahami penerapan asam dan basa dalam usaha pertanian.

Page 4: 7. Asam Dan Basa

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

Asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam

menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam

pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang

dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.

No    Nama asam        Terdapat dalam

1.    Asam asetat        Larutan cuka

2.    Asam askorbat        Jeruk,tomat,sayuran

3.     Asam sitrat        Jeruk

4.     Asam tanat        Teh

5.     Asam karbonat        Minuman berkarbonasi

6.     Asam klorida        Lambung

7.     Asam nitrat        Pupuk,peledak (TNT)

8.    Asam laktat        Susu yang difermentasikan

9.     Asam sulfat        Baterai mobil,pupuk

10.    Asam benzoat        bahan pengawet makanan

1.Sifat asam

Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.

b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.

c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).

d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.

Page 5: 7. Asam Dan Basa

e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai

berikut.

Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah.

Lakmus merah -> tetap berwarna merah.

d. Menghantarkan arus listrik.

e. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.

Pengelompokan asam

Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: Asam kuat,

yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang

terionisasi sempurna dalam larutannya). Asam lemah, adalah asam yang sedikit

menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).

Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari kita lho, contohnya    adalah sebagai

berikut:

a. Proses dalam pembuatan pupuk

b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan

c. Pembersih permukaan logam

d. Proses pembuatan Bahan peledak

e. Proses pembuatan Pengawet makanan

Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah

menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan,

maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan  asam (H+) dan

menghasilkan air (H20)

Page 6: 7. Asam Dan Basa

Inilah Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel

berikut:

No Nama Asam Terdapat Dalam

1 Aluminium hidroksida Deodoran dan antasida

2 Kalsium hidroksida     Mortar dan plester

3 Magnesium hidroksida     Obat urus-urus dan antasida

4 Natrium hidroksida     Bahan sabun

Karakteristik basa

Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.

a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.

b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.

c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).

d. Bersifat elektrolit.

e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut.

Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru.

Lakmus biru -> tetap berwarna biru

f.      Menetralkan sifat asam.

Pengelompokan basa

Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu Basa

kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat

biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium

hidroksida, dan Kalsium hidroksida.

Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah

kecil.Contohnya kayak ammonia.

Page 7: 7. Asam Dan Basa

Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari

1. Bahan dalam pembuatan semen.

2. Pembuatan deterjen/sabun.

3. Baking soda dalam pembuatan kue.

Berikut ini ragam indikator.

1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)

Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa,

tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak Ekstrak bunga mawar.

Ekstrak kembang sepatu. Ekstrak kunyit. Ekstrak temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol

(kubis) merah. Tanaman Hydrangea

2. Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium adalah:

a. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi hanya

mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna

merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat

basa.

b. Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah:

Nama indikator        trayek pH    Perubahan warna

1. fenolftalein (pp)      8,3-10         tak berwarna-merah muda

Page 8: 7. Asam Dan Basa

2. Metil orange(Mo)     3,2-4,4        Merah-kuning

3. Metil merah (Mm)    4,8-6,0        Merah-kuning

4. Bromtimol biru (Bb)  6,0-7,6        Kuning-biru

5. Metil biru (Mb)         10,6-13,4     Biru-ungu

Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap

nilai pH 1 – 14. Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman

(pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter

yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.

Page 9: 7. Asam Dan Basa

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Peralatan dan bahan3.1.1 Peralatan

Peralatan dalam percobaan ini adalah:a) Tabung reaksi

b) Rak tabung reaksi

c) Beaker glass

d) Pipet tetes

e) Bunsen

f) Penangas air

g) Mortal

3.1.2 BahanBahan dalam percobaan ini adalah:a) 0,1M HCl

b) 0,1 M asam asetat

c) 2% asam borat

d) 5% NaCl

e) 5% NaHCO3

f) 5% Na2CO3

g) 0,01 M NaOH

h) CH3COOH

3.2 Prosedur penelitiana. Perubahan warna indikator pada keadaan asam, basa dan netral

Siapkan 6 tabung reaksi 3 diisi 5 HCl dan 3 diisi 5 ml CH3COOH

Siapkan 6 tabung reaksi 3 diisi 5 NaOH dan 3 diisi 5 ml NaHCO3

Masing-masing ditetesi indikator pp, mm dan mj

Amati perubahan warna yang terjadi an kenali apakah tergolong asam atau basa

serta tentukan pH nya.

Tuangkan NaOH kedalam HCl dan selanjutunya sesuaikan dengan indikator yang

sejenis

Amati perubahan yang terjadi.

Page 10: 7. Asam Dan Basa

b. Pembuatan indikator dari bunga

Siapkan daun mawar, melati dan aggrek ( tergantung sampel bunga) dan timbang

masing-masing 5 gram

Gerus dengan menggunakan mortal dengan alkohol 20%

Tentukan trayek pH dari bunga dengan larutan standart dibawah ini:

No. Larutan pH1 0,1 M HCl 12 0,1 M asam asetat 33 2% asam borat 54 5% NaCL 75 5% NaHCO3 8,36 5% Na2CO3 10,67 0,01 M NaOH 12

Ambil 1 ml masing dari larutan diatas dalam tabung reaksi kemudian tambahkan

5 tetes hasil daun ekstrak dan tentukan trayek pH bunga yang dibuat.

c. Titrasi asam-basa Memipet sampel asam cuka 5 ml encerkan 100 ml

Ambil 10 ml tambah 3 tetes indikator phenoflatin kemudian titer dengan NaOH

0,1 M menggunakan biuret

Catat jumlah volume NaOH yang dipakai pada peniteran dan hitung jumlah

sampel asam tersebut.

Page 11: 7. Asam Dan Basa

SKEMA KERJA

1. Perubahan warna indikator pada keadaan asam, basa, dan netral

5 ml 0,1 HCl 5 ml CH3COOH 5 ml NaOH 5 ml NaHCO3

Tabung 1 Tabung 4 Tabung 7 Tabung 10

Tabung 2 Tabung 5 Tabung 8 Tabung 11

Tabung 3 Tabung 6 Tabung 9 Tabung 12

Tabung 1, 4, 7, 10 diberi indikator phenolplatein ( PP )

Tabung 2, 5, 8, 11 diberi metil merah ( MM)

Tabung 3, 6, 9, 12 diberi metil jingga ( MJ )

Diamati perubahan warna

Page 12: 7. Asam Dan Basa

2. Pembuatan indikator dari bunga

Daun mawar, melati dan aggrek

Gerus dengan mortal dan alkohol 20%

Ambil 1 ml larutan sesuai tabel

Ditambah 5 tetes hasil dari ekstraksi

Tentukan trayek pH

3. Titrasi asam-basa

5 ml CH3COOH

pengenceran 100 ml

diambil 10 ml dan ditambah 3 tetes

indikator pp 95 ml aquadest

catat jumlah volume NaOH

Page 13: 7. Asam Dan Basa

Hitunglah jumlah sampel CH3COOH

Page 14: 7. Asam Dan Basa

BAB 4

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa data

1. Perubahan warna indiaktor pada keadaam asam, basa dan netral

Tabel pengamatan

No Larutan IndikatorWarna

pHAwal Akhir

1 HCl Pp bening Bening 8

2 HCl Mm bening Merah muda 4

3 HCl Mj bening Merah 4

4 CH3COOH Pp bening bening 8

5 CH3COOH Mm bening Merah muda 6

6 CH3COOH Mj bening Merah 4

7 NaOH Pp keruh Merah muda keunguan 10

8 NaOH Mm keruh Kuning kemerahan 8

9 NaOH Mj Keruh Orange 6

10 NaHCO3 Pp bening Merah muda keunguan 9,7

11 NaHCO3 Mm bening Kuning tua 8

12 NaHCO3 Mj bening Orange 8

13 NaOH + HCl Pp bening Violet 10

14 NaOH + HCl Mm bening Kuning 6

15 NaOH + HCl Mj bening jingga 3,7

2. Pembuatan Indikator dari bunga

Tabel pengamatan

No Larutan pHWarna Tanaman dan pH

Mawar pH Melati pH kantil pH1 0,1 M HCl 1 Merah muda 1 Bening 1 Coklat muda 12 0,1 M asam asetat 3 Merah muda terang 2 Bening 2 Coklat muda 23 2% asam borat 5 Merah jambu 5 Kuning muda 5 Coklat susu 54 5% NaCL 7 Abu-abu 6 Kuning muda 6,5 Coklat susu 6,55 5% NaHCO3 8,3 Hijau lumut 10 Kuning muda 7 Coklat 76 5% Na2CO3 10,6 Hijau lumut terang 10 Kuning 8 Coklat tua 87 0,01 M NaOH 12 Coklat kehijauan 13 Kuning 12 Coklat tua 12

Page 15: 7. Asam Dan Basa

Ket : Berat mawar = 5,070 gram

Berat melati = 5,108 gram

Berat kantil = 5,070 gram

3. Titrasi asam-basa

Tabel pengamatan

No Larutan PenambahanWarna Volume

NaOHAwal Akhir1 10 ml asam

cuka yagng telah

diencerkan

3 tetes indikator phenoftalin

Bening Merah jambu

59,2 ml

Pembahasan

Pada percobaan pertama didapat tidak terjadi perubahan warna pada larutan Hcl

dengan indikator pp dengan pH sebesar 8 dan CH3COOH indikator pp dengan pH 8.

Sedangkan pH terbasa adalah NaOH indikator pp dan NaOH + Hcl indikator pp. pH

terbasa didapat pada larutan NaOH+Hcl dengan indikator mj yaitu 3,7. Pada percobaan

kedua kenaikan pH terjadi secara bertahap atau terus meningkat pH-nya semakin tinggi.

Pada percobaan ketiga yaitu titrasi asam dan basa, yaitu 10 ml asam cuka yang telah

diencerkan dengan penambahan 3 tetea indikator phenoftalin berubah warnanya dari

bening menjadi merah jambu, volume NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam

cuka adalah sebesar 59,2 ml.

Untuk mengidentifikasi sifat asam basa larutan, selain menggunakan kertas lakmus

kita juga dapat menggunakan larutan yang berfungsi sebagai larutan indikator. Larutan

indikator adalah larutan kimia yang akan berubah warna dalam lingkungan tertentu.

Karena sifatnya yang dapat berubah warna inilah, larutan indikator dapat digunakan

sebagai alat identifikasi larutan asam dan basa.

Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis larutan indikator,

yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan

indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna

yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak

Page 16: 7. Asam Dan Basa

sulit diingat. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan

fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di

lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan

bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.

Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral.

Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan

netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa

berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral

kita tidak dapat menggunakan metil merah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel warna

larutan berikut ini.

Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :

1. Fenolftalein

Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna

2. Metil merah

Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning

3. Metil jingga

Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning

4. Bromtimol biru

Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning

Page 17: 7. Asam Dan Basa

Tabel hubungan indikator dengan trayek pH serta perubahan warna dari

pH rendah ke pH tinggi

Indikator Trayek pH

Perubahan warna

(dari pH rendah ke pH

tinggi)

Metil hijau 0.2 - 1.8 Kuning – biru

Timol hijau 1.2 - 2.8 Kuning – biru

Metil jingga 3.2 - 4.4 Merah - kuning

Metil merah 4.0 - 5.8 Tidak berwarna - merah

Metil ungu 4.8 - 5.4 Ungu – hijau

Bromokresol ungu 5.2 - 6.8 Kuning – ungu

Bromotimol biru 6.0 - 7.6 Kuning - biru

Lakmus 4.7 - 8.3 Merah - biru

Kresol merah 7.0 - 8.8 Kuning - merah

Timol biru 8.0 - 9.6 Kuning – biru

Page 18: 7. Asam Dan Basa

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum percobaan 7 Asam dan Basa maka dapat ditarik kesimpulan

yaitu :

1. Asam dan basa adalah sifat larutan yang ditentukan dari nilai pH atau tingkat

keasaman.

2. Indikator asam dan basa merupakan bahan atau larutan dan atau alat yang dipakai

untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan.

3. Indikator asam dan basa yaitu indikator alami, indikator sintesis, dan indikator

universal.

5.2 Saran

Setiap pelaksanaan praktikum seharusnya dosen telah melakukan koordinasi terlebih

dahulu dengan teknisi praktikum setidaknya datang lebih awal untuk mempersiapkan

praktikum agar praktikum dapat terlaksana dengan efisiensi waktu yang tepat.

Page 19: 7. Asam Dan Basa

DAFTAR PUSTAKA

http://klikbelajar.com/umum/pengertian-asam-basa-dan-garam/

http://nasruli.wordpress.com/indikator-asam-basa/

http://www.jejaringkimia.web.id/2009/12/indikator-asam-basa.html