67737979 pengaruh pakan terhadap performa reproduksi kuda betina di peternakan kud1

38
PENGARUH PAKAN TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI KUDA BETINA DI PETERNAKAN KUDA “TOMBO ATI STABLESALATIGA, JAWA TENGAH Oleh PUTRI RAHMAWATI 08/272331/DKH/01453 PROGRAM DIPLOMA III KESEHATAN HEWAN

Upload: diajeng-galuh-riesanti

Post on 27-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

PENGARUH PAKAN TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI KUDA BETINA DI PETERNAKAN KUDA “TOMBO ATI STABLE”

SALATIGA, JAWA TENGAH

Oleh

PUTRI RAHMAWATI08/272331/DKH/01453

PROGRAM DIPLOMA III KESEHATAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2011

Page 2: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

PENGARUH PAKAN TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI KUDA BETINA DI PETERNAKAN KUDA “TOMBO ATI STABLE”

SALATIGA, JAWA TENGAH

Oleh

PUTRI RAHMAWATI08/272331/DKH/01453

TUGAS AKHIR

Diserahkan guna memenuhi sebagian syarat

yang diperlukan untuk memperoleh

sebutan

AHLI MADYA KESEHATAN HEWAN

PROGRAM DIPLOMA III KESEHATAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2011

Page 3: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

PENGESAHAN

PENGARUH PAKAN TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI KUDA BETINA DI PETERNAKAN KUDA “TOMBO ATI STABLE”

SALATIGA, JAWA TENGAH

Telah dipertahankan di hadapan dosen penguji pada tanggal 14 Juni 2011

dan diterima guna memenuhi sebagian syarat yang diperlukan

untuk memperoleh sebutan

AHLI MADYA KESEHATAN HEWAN

Pada

PROGRAM DIPLOMA III KESEHATAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Dosen pembimbing / penguji :

1. drh. Sri Gustari, MP.

2. drh. Aris Purwantoro, M.Si.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Page 4: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

“I haven't failed, I've found 10,000 ways that don't work”“ The three great essentials to achieve anything worth while are, first, hard work; second, stick-to-itiveness; third, common sense.”(Thomas Alva Edison)

You don’t have to feel like a waste of spaceYou're original, cannot be replacedIf you only knew what the future holdsAfter a hurricane comes a rainbow(Katy Perry – Fireworks)

Loneliness is no excuseNothing else to be accusedDon't give up keep tryingDon't leave it up to nothing

Emptiness, it seems unfairBut lately maybe we don't careDon't give up keep tryingDon't leave it up to nothing(Lipstik Lipsing – Puerto Rico)

Dedicated with much love to my babeh, ibu, ade, dan keluarga besar atas doa dan dukungannya selama ini..

Sahabat dan teman-teman terbaik dalam hidupku, gilang, mami, pipit, tika, Bringgirls, Bainem, UBASA atas kenangan indah yang telah kalian berikan..

Page 5: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

For someone in other other place, you are the best gift ever to me…

PRAKATA

Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Maksud penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul Pengaruh Pakan terhadap

Performa Kuda Jantan di Peternakan Kuda “Tombo Ati Stable” Salatiga, Jawa

Tengah adalah untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh sebutan Ahli

Madya Kesehatann Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ketua Pengelola Program Diploma Kesehatan Hewan, Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta,

2. drh. Sri Gustari, MP., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk selama menyusun tugas akhir ini,

3. drh. Aris Purwantoro, M.Si., selaku dosen penguji,

4. Mas Ibnu beserta anak kandang yang telah membantu penulisan tugas

akhir ini,

5. Semua pihak yang telah memberikan begitu banyak bantuan dan tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu.

Penulis mengharapkan karya ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

sekalian.

Page 6: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

Yogyakarta, 14 Juni 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PENGESAHAN....................................................................................................... i

PERSEMBAHAN.................................................................................................... ii

PRAKATA............................................................................................................... iii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iv

INTISARI................................................................................................................ v

PENDAHULUAN

Latar Belakang............................................................................................. 1

Tujuan.......................................................................................................... 10

PELAKSANAAN

Materi........................................................................................................... 11

Metode......................................................................................................... 11

HASIL...................................................................................................................... 12

DISKUSI.................................................................................................................. 16

KESIMPULAN........................................................................................................ 20

SARAN.................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 21

LAMPIRAN

Page 7: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

PENGARUH PAKAN TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI KUDA BETINA DI PETERNAKAN KUDA ”TOMBO ATI STABLE”

SALATIGA, JAWA TENGAH

Oleh

PUTRI RAHMAWATI08/272331/DKH/01453

INTISARI

Praktek kerja lapangan (PKL) pada peternakan kuda “Tombo Ati Stable” dilakukan untuk mempelajari pengaruh pakan terhadap performa reproduksi kuda betina. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pakan dapat berpengaruh terhadap performa reproduksi kuda betina. Materi yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini adalah kegiatan PKL yang dilakukan di Peternakan Kuda ”Tombo Ati Stable” Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 28 Februari – 6 Maret 2011. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, interview dengan anak kandang serta kepala kandang, dan praktek langsung selama di “Tombo Ati Stable”. Kegiatan yang dilakukan adalah penimbangan pakan, pencatatan komposisi pakan, pengamatan dan pencatatan waktu perkawinan kuda.

Hasil pengamatan selama mengikuti praktek kerja lapangan diketahui bahwa pakan yang diberikan berupa rumput lapangan, konsentrat, kecambah kacang hijau serta garam secukupnya. Folactin Red diberikan sebagai tambahan mineral. Dewasa kelamin terjadi pada umur 1,5-2 tahun, lama estrus 5-6 hari, siklus estrus 21 hari sekali, dikawinkan pada umur 5-6 tahun secara alami, estrus post partum rata-rata 9 hari, calving interval rata-rata 1 tahun.

Berdasarkan diskusi dan hasil yang diperoleh dari pengamatan selama mengikuti praktek kerja lapangan maka dapat disimpulkan bahwa formulasi pakan yang diberikan untuk menunjang performa reproduksi kuda betina di ”Tombo Ati Stable” sudah cukup baik.

Page 8: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ternak kuda adalah ternak besar pemakan rumput, bukan termasuk

ruminansia yang berasal dari daerah kering dan luas. Jenis kuda yang ada saat ini

adalah hasil dari suatu proses evolusi semenjak 58 juta tahun yang lalu, saat kuda

masih merupakan hewan buruan (Prakassi, 1985).

Kuda kemudian didomestikasi oleh manusia, kedua setelah anjing. Pada

zaman pra teknologi, kuda menduduki posisi penting sebagai alat transportasi, zaman

sekarang pun masih banyak daerah yang belum dapat dilalui oleh kendaraan bermotor

karena belum mempunyai jalan-jalan raya untuk kendaraan bermotor tersebut,

disamping itu kuda masih dianggap sebagai angkutan yang lebih praktis dan murah

dibandingkan dengan alat angkut yang ada (Tillman, 1991). Menurut Damron (1991),

ternak kuda memiliki sistematika seperti berikut.

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Mamalia

Ordo : Perisodactyla

Familia : Equidae

Page 9: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

Genus : Equus

Species : Equus cabalus

Parakkasi (1985) menyatakan bahwa di Indonesia dikenal beberapa jenis

kuda yang semuanya termasuk tipe kuda poni (tinggi pundak kurang dari 140 cm)

yang dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (parevalski) dan kuda Arab.

Kuda-kuda tersebut pada umumnya diberi nama sesuai dengan asalnya di Indonesia,

yaitu Sandel (Sumba), Sumbawa, Bima, Timor, Subu (dari Sawo), Flores, Lombok,

Bali, Batam, Sulawesi, Jawa dan Priangan.

Ternak kuda sendiri termasuk salah satu ternak kerja, penghasil daging dan

susu di Indonesia yang belum sepopuler ternak lainnya (Adikusuma, 2007), padahal

kuda memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yaitu sebagai sarana transportasi,

olahraga, dan pacuan. Kuda walaupun memberikan banyak manfaat, penelitian

tentang ternak tersebut sampai saat ini belum banyak dilakukan oleh pakar di bidang

peternakan bahkan publikasi ilmiah tentang ternak kuda di Indonesia masih langka,

pembahasan dan diskusi tentang perkembangannya hampir tidak mendapat perhatian

(Rakanti, 2007).

Masalah lainnya selain tentang kelangkaan penelitian dan sumber-sumber

pustaka, ternak kuda di Indonesia menunjukkan penurunan mutu yang diikuti

penurunan populasi. Indikasi ini menunjukkan bahwa pengelolaan/tata laksana ternak

kuda di Indonesia belum sesuai dengan yang diharapkan. Pola breeding yang tidak

Page 10: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

terarah, pemberian pakan yang seadanya/tidak rasional, perawatan yang tidak tepat,

masalah kandang, penyakit dan latihan yang tidak sesuai kemungkinan merupakan

faktor penyebab menurunnya produktivitas kuda serta rantai pemasaran yang tidak

jelas merupakan kendala bagi pengembangan ternak kuda (Rakanti, 2007).

Pengetahuan yang cukup mengenai performan reproduksi kuda beserta

pengaturan pakannya sangat diperlukan agar usaha tersebut berhasil. Menurut

Hardjosubroto (1994), performan atau penampilan individu ditentukan oleh faktor

genetik dan lingkungan, faktor genetik ditentukan oleh susunan dan kromosom yang

dimiliki oleh individu tadi. Faktor genetik bersifat baka, artinya tidak berubah selama

hidupnya, sepanjang tidak terjadi mutasi dari gen yang menyusunnya. Berbeda

dengan pengaruh faktor genetik, pengaruh faktor lingkungan bersifat tidak baka dan

tidak dapat diwariskan kepada keturunannya. Faktor lingkungan ini bergantung kapan

dan dimana individu tadi berada.

Perkawinan dapat dilakukan bila kuda telah mencapai pubertas. Pubertas

dapat didefinisikan sebagai umur atau waktu dimana organ-organ reproduksi mulai

berfungsi dan perkembangbiakkan dapat terjadi. Pubertas tidak menandakan kapasitas

reproduksi yang normal dan sempurna, yang masih akan tercapai kemudian, pada

hewan betina pubertas dicerminkan dengan terjadinya estrus dan ovulasi. Pubertas

atau dewasa kelamin terjadi sebelum dewasa tubuh tercapai (Toelihere, 1993).

Menurut Tomaszewska dkk. (1991), nutrisi merupakan hal terpenting yang

mempengaruhi pubertas. Pada ternak muda yang sedang dalam masa pertumbuhan,

Page 11: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

kekurangan nutrisi terutama energi akan menghambat perkembangan seksual dan

pubertas.

Sifat Umum Reproduksi Kuda

Kuda adalah hewan yang bersifat nomadik dan bersemangat tinggi. Dalam

keadaan liar, efisiensi reproduksi pada kuda dapat mencapai 90% atau lebih. Dalam

kondisi domestik dengan campur tangan manusia, tingkat efisiensi reproduksi itu

sangat menurun oleh kurangnya kesempatan latihan fisik, banyaknya gangguan dan

penyakit serta faktor-faktor yang lain, menyebabkan rendahnya tingkat

konsepsi/kebuntingan serta rendahnya kelahiran. Seekor kuda betina dara akan

mencapai pubertas pada umur 12 sampai 15 bulan. Siklus estrus kuda betina rata-rata

21 hari dengan kisaran waktu antara 10 sampai 37 hari, periode birahinya rata-rata

adalah 4 sampai 6 hari, dengan kisaran yang sangat luas, yaitu dari hanya satu hari

sampai birahi yang berlangsung terus menerus (Blakely & Bade, 1991). Siklus birahi

pada kuda dibagi menjadi 4 fase atau periode yaitu: proestrus, estrus, metestrus, dan

diestrus.

Proestrus

Proestrus merupakan fase sebelum estrus, yaitu periode dimana folikel graaf

tumbuh dibawah pengaruh Folikel Stimulating Hormon (FSH) dan menghasilkan

sejumlah estradiol yang makin bertambah. Sistem reproduksi memulai persiapan

untuk melepaskan ovum dari ovaria. Pada akhir proestrus terlihat mukus yang terang,

Page 12: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

transparan dan menggantung. Proestrus pada kuda berlangsung selama 3 hari. Pada

fase ini dapat dipakai sebagai ukuran umum bahwa betina mulai menampakkan gejala

birahi walaupun belum mau menerima pejantan untuk kopulasi. Selama fase

proestrus, kadar estrogen meningkat sedang kadar progesteron menurun seiring

dengan regresi korpus luteum (Toelihere, 1981).

Estrus

Estrus adalah periode yang ditandai oleh keinginan kelamin mau menerima

hewan jantan oleh hewan betina. Selama periode ini umumnya hewan betina akan

mencari dan menerima pejantan untuk kopulasi. Estrus pada kuda berlangsung 4

sampai 7 hari (Toelihere, 1981). Sedangkan menurut Blakely & Bade (1991), estrus

berlangsung 4 sampai 6 hari.

Tanda-tanda birahi kuda adalah kegelisahan, keinginan untuk ditemani oleh

kuda lain, urinasi yang berulang kali serta pembengkakkan dan pergerakkan klitoris

(Blakely & Bade, 1991). Permulaan estrus dapat terlihat lebih perlahan dibanding

hewan lain. Karakteristik estrus dapat diamati dengan adanya pejantan, sehingga kuda

betina akan memperlihatkan posisi urinasi, pelvis lebih rendah, membentangkan kaki

belakang dan mengangkat ekor. Penonjolan klitoris (winking) juga merupakan hasil

spesifik saat kuda betina estrus (Gordon, 1997).

Ovulasi terjadi pada saat-saat terakhir periode estrus, telur yang dihasilkan

dapat hidup selama 6 jam sedangkan sperma pejantan dapat bertahan hidup sekitar 30

Page 13: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

jam di dalam saluran reproduksi betina oleh karena itu, dianjurkan agar seekor kuda

betina dikawinkan setiap hari atau dua hari sekali mulai pada hari ke tiga timbulnya

estrus (Blakely & Bade, 1991).

Metestrus

Metestrus merupakan periode segera setelah estrus. Lama periode metestrus

pada kuda 3 sampai 5 hari (Toelihere, 1981). Dalam waktu 1 sampai 2 hari ovulasi,

sel granulose dari folikel yang ruptur akan membentuk korpus luteum yang berfungsi

menghasilkan progesterone. Konsentrasi progesterone meningkat cepat dan mencapai

puncaknya 6 hari sesudah ovulasi (Gordon, 1997).

Diestrus

Lama diestrus pada kuda sekitar 6 sampai 10 hari. Apabila tidak terjadi

ovulasi, lama diestrus umumnya 7 sampai 10 hari (Nishikawa & Hafez, 1986). Saat

diestrus, kuda betina tidak menerima pejantan dan akan tampak agresif bila pejantan

mencoba menaiki (Gordon, 1997).

Kebuntingan

Rata-rata kebuntingan seekor kuda betina adalah 335 hari dengan kisaran 315-

350 hari (Blakely & Bade, 1991). Jacoeb (1994) menjelaskan lama bunting adalah 11

bulan atau 340 hari. Kelahiran dapat terjadi pada waktunya atau 7 hari maju atau 7

hari mundur.

Page 14: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

Estrus post partus dan kawin post partus

Kuda dapat memperlihatkan apa yang disebut foal heat atau nine day heat,

yaitu birahi pertama yang memungkinkan untuk dapat langsung di kawinkan.

Keadaan ini terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah melahirkan atau bisa lebih lama

lagi. Rata-rata 9 hari telah dipakai sebagai patokan asalkan tidak terjadi komplikasi

pada alat kelaminnya (Blakely & Bade, 1991).

Induk yang dapat mengeluarkan plasenta dalam waktu 3 jam proses

kelahirannya dan tidak menunjukkan adanya suatu kelainan atau infeksi, termasuk

kuda yang mengalami foal heat dan dapat dikawinkan. Bila birahi ini tidak

dimanfaatkan, maka dapat mengalami keterlambatan 50 sampai 60 hari untuk

mencapai saat birahi berikutnya (Blakely & Bade, 1991).

Pakan Kuda

Reproduksi yang baik sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan.

Kebutuhan gizi untuk kuda tidaklah sama dengan sapi. Hewan tersebut meskipun

makan jerami dan rumput namun kuda bukanlah termasuk ruminansia dan secara

fisiologis tidak dapat melakukan proses regurgitasi karena kuda kurang efisien dalam

memanfaatkan pakan berserat. Peternak perlu menyediakan pakan konsentrat atau

bijian yang mampu menyediakan energi yang cukup untuk diserap saluran

pencernaan. Apabila konsentrat tidak tersedia cukup, kuda akan cenderung

Page 15: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

mengkonsumsi banyak jerami atau rumput untuk memenuhi kebutuhan energi.

Akibatnya caecum akan membesar. Pemberian ransum janganlah diubah atau diganti

secara mendadak, berikanlah waktu kira-kira 1 minggu untuk perubahan secara

bertahap sehingga mencegah timbulnya gangguan pencernaan (Blakely & Bade,

1991).

Pakan sebagai faktor yang menyebabkan gangguan reproduksi sering bersifat

majemuk, artinya kekurangan suatu zat makanan dalam ransum pakan dapat diikuti

oleh kekurangan zat pakan lain. Kekurangan pakan yang terjadi dalam waktu lama

akan menyebabkan gangguan reproduksi yang parah disertai dengan pertumbuhan

yang lambat pada ternak betina. Gangguan tersebut diantaranya tidak timbul birahi

(anestrus), atau hipofungsi ovarium, yaitu ovarium yang besarnya normal tetapi

permukaannya licin karena tidak adanya pertumbuhan folikel atau korpus luteum

(Hardjopranjoto, 1995). Kekurangan protein dalam makanan ternak selama periode

pertumbuhan dan perkembangan akan sangat menghambat pertumbuhan ternak,

namun kekurangan protein makanan ternak akan berakibat gejala yang tidak

selamanya disebabkan oleh kekurangan protein saja. Gejala yang terjadi akibat

kekurangan protein makanan adalah hewan ternak mengalami kekurangan semua zat-

zat makanan, apapun penyebab khususnya, kekurangan protein makanan yang sangat

akan menyebabkan kegagalan ternak dalam bereproduksi dan mengenai vitamin perlu

diingat bahwa tanda-tanda umum kekurangan vitamin akan timbul jauh sebelum

kekurangannya berakibat buruk terhadap reproduksi, sehingga defisiensi vitamin dan

Page 16: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

mineral dapat segera diketahui dan diobati sebelum berakibat buruk terhadap

reproduksi (Tillman dkk., 1991).

Hardjopranjoto (1995) menyatakan bahwa kelebihan pakan yang berlangsung

dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan proses reproduksi pada ternak

betina. Gangguan proses reproduksi tersebut ditimbulkan oleh adanya timbunan

lemak di sekitar ovarium dan bursa ovari yang menyebabkan sel telur yang

diovulasikan terhalang masuk ke tuba fallopi sehingga tidak terjadi proses

pembuahan. Pakan sangat berpengaruh terhadap individu hewan maupun terhadap

produktivitas hewan yang berarti mempengaruhi reproduksi, oleh karena itu perlu

adanya manajemen yang baik dan ideal sesuai dengan kebutuhan kuda.

Page 17: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pakan terhadap performa reproduksi kuda betina di “Tombo Ati Stable”.

Page 18: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

PELAKSANAAN

Materi

Materi yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini berasal dari data

reproduksi kuda betina dan data formulasi pakan di peternakan “Tombo Ati Stable”

Tengaran, Salatiga, Jawa Tengah. Data tersebut diperoleh selama mengikuti Praktek

Kerja Lapangan tanggal 28 Februari sampai 6 Maret 2011.

Metode

Metode yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan melakukan

wawancara terhadap petugas yang bertanggung jawab di kandang, pengamatan

langsung, dan buku-buku sebagai acuan dalam pembahasan.

Page 19: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

HASIL

Komponen pakan kuda betina yang diberikan di peternakan kuda “Tombo Ati

Stable” adalah hijauan, pakan penguat (konsentrat), pakan tambahan dan air. Hijauan

yang diberikan secukupnya berupa rumput lapangan. Konsentrat yang diberikan

berupa jagung, bran, kecambah kacang hijau, susu bagi induk laktasi. Pakan

tambahan yang diberikan berupa Folactin Red dan garam dapur, sedangkan air

diberikan secara ad libitum.

Waktu pemberian pakan di “Tombo Ati Stable” dilaksanakan tiga kali sehari

yaitu pagi, sore, dan malam. Hijauan pada pagi hari diberikan pada pukul 08.30 WIB

sedang konsentrat pukul 09.00 WIB, sore hari hijauan diberikan pada pukul 15.30

WIB konsentrat pukul 16.30 WIB. Khusus untuk sore hari, konsentrat diberikan

setengahnya sedangkan sisanya diberikan malam hari pukul 21.30 WIB setelah

pemberian rumput pukul 19.00 WIB.

Di “Tombo Ati Stable” kuda-kuda betina mengalami dewasa kelamin pada

umur 1,5-2 tahun, dan dikawinkan pada umur 5-6 tahun. Siklus estrus yang dialami

kuda-kuda betina tersebut rata-rata 21 hari dengan lama estrus 5-6 hari, lama bunting

± 11 bulan. Estrus post partum rata-rata 9-14 hari, sedangkan selang beranak (calving

interval) rata-rata 1 tahun.

Page 20: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

DISKUSI

Pakan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi reproduksi.

Kekurangan pakan dalam hal ini berarti bukan saja banyaknya pakan yang kurang

tetapi juga mutu pakan yang rendah. Kekurangan pakan pada ternak betina yang

masih muda akan ditandai dengan timbulnya masa remaja yang lambat. Gejala klinis

yang dapat dilihat pada ternak muda, birahi pertama yang tidak pernah muncul

(Hardjopranjoto, 1995).

Kelebihan pakan dalam ransum yang berlangsung dalam waktu lama dan

mengakibatkan kegemukan (obesitas) dapat juga menimbulkan gangguan reproduksi,

khususnya pada ternak betina. Ternak betina yang menderita obesitas ada timbunan

lemak diberbagai bagian dari alat tubuh, antara lain penimbunan lemak di sekitar

ovarium dan bursa uteri. Timbunan ini menyebabkan sel telur yang diovulasikan

terhalang masuk ke tuba falopi dan tetap bertahan pada bursa ovarium sehingga tidak

terjadi proses pembuahan (Hardjopranjoto, 1995).

Jenis pakan kuda dibagi menjadi 3 jenis bahan yaitu jenis hijauan atau

rumput-rumputan, makanan tambahan atau penguat dan suplemen vitamin dan

mineral. Beberapa zat nutrisi yang diperlukan berupa air, protein, karbohidrat, lemak,

vitamin dan mineral (Boediman, 1993).

Pakan yang diberikan pada kuda di peternakan “Tombo Ati Stable” sudah

memenuhi standar kebutuhan kuda. Pakan yang diberikan berupa bran dan jagung

Page 21: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

sebagai sumber karbohidrat. Karbohidrat dibutuhkan untuk membentuk energi.

Sumber protein didapatkan dari kecambah kacang hijau. Kecambah bermanfaat untuk

meningkatkan kesuburan. Menurut Parakkasi (1985), kecambah kacang hijau

memiliki protein tinggi dan sangat baik untuk kesuburan. Pakan ditambahkan pula

pelengkap berupa garam, susu khusus belo dan kuda laktasi, serta Folactin Red.

Hijauan diberikan secukupnya. Menurut Blakely & Bade (1991), karena kuda kurang

efisien dalam memanfaatkan pakan berserat, maka peternak perlu menyediakan pakan

konsentrat atau bijian yang mampu menyediakan energi yang cukup untuk diserap

saluran pencernaan, apabila konsentrat tidak tersedia cukup, kuda akan cenderung

mengkonsumsi banyak jerami atau rumput untuk memenuhi kebutuhan energi,

dengan demikian pemberian rumput di “Tombo Ati Stable” sudah sesuai dengan

literatur.

Penguapan yang berwujud peluh atau keringat merupakan salah satu cara

untuk mengurangi panas tubuh, sewaktu terjadi penguapan, ikut pula terbawa garam,

sehingga garam merupakan bagian vital dalam ransum kuda. Pemberian garam yang

beryodium perlu dilakukan untuk menggantikan yang hilang bersama keringat

(Boediman, 1993), dengan demikian pemberian garam bagi kuda-kuda di “Tombo Ati

Stable” sudah benar.

Air diberikan secara ad libitum. Hal ini sesuai dengan literatur seperti yang

dinyatakan oleh Parakkasi (1985), bahwa tubuh harus mendapatkan cukup air untuk

mengimbangi kehilangannya yang terus menerus, disamping untuk membentuk

Page 22: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

jaringan baru atau produk lainnya. Kebutuhan air bervariasi meskipun dalam kondisi

lingkungan yang sama. Ternak lebih muda membutuhkan air yang relatif lebih

banyak dibanding ternak yang lebih tua pada spesies yang sama. Gangguan yang

terjadi akibat kekurangan air adalah menurunnya konsumsi, efisiensi penggunaan

makanan dan pertumbuhan ternak yang bersangkutan; akan tetapi jarang didapatkan

suatu pengaruh khusus yang negatif bila ternak mendapatkan air yang berlebihan,

oleh karena itu dalam praktek peternak sebaiknya menyediakan air untuk ternaknya

sedemikian rupa sehingga ternak tersebut dapat bebas memperoleh air sesuai

kebutuhannya.

Kuda-kuda betina di peternakan “Tombo Ati Stable” mempunyai siklus estrus

rata-rata 21 hari dengan lama estrus 5-6 hari, estrus post partus rata-rata 9 hari.

Menurut Blakely & Bade (1991), estrus ditandai dengan kegelisahan, keinginan untuk

ditemani kuda lain, urinasi yang berulang kali, serta pembengkakan dan pergerakan

vulva. Masih menurut Blakely & Bade (1991) kuda mengalami apa yang disebut foal

heat atau nine day heat pada hari ke 5 sampai 10 hari setelah melahirkan. Rata-

ratanya yaitu 9 hari telah dipakai sebagai patokan asalkan tidak terjadi sesuatu

komplikasi pada alat kelaminnya. Induk yang dapat mengeluarkan plasenta dalam

waktu 3 jam proses kelahirannya dan tidak menunjukkan adanya sesuatu kelainan

atau infeksi termasuk kuda yang mengalami foal heat dan dapat dikawinkan. Bila

birahi ini tidak dimanfaatkan, maka dapat mengalami keterlambatan 50-60 hari untuk

Page 23: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

mencapai saat birahi berikutnya, dengan demikian dapat dikatakan siklus estrus, lama

estrus, dan estrus post partus yang terjadi di “Tombo Ati Stable” adalah normal.

Kuda betina di “Tombo Ati Stable” rata-rata dikawinkan pada umur 5-6

tahun, hal ini dikarenakan kuda-kuda tersebut digunakan sebagai kuda pacu. Setelah

pensiun barulah dijadikan indukan. Kuda betina bekas pacu diistirahatkan dulu

selama 6 bulan sebelum siap dikawinkan (Boediman, 1993).

Kuda hendaknya tidak dikawinkan sebelum mencapai umur 2 tahun dan

bahkan lebih baik lagi setelah umur 3 tahun. Kuda betina bila dikawinkan pada umur

yang lebih muda, biasanya tingkat kebuntingannya rendah. Namun jika kuda tersebut

dikawinkan pada umur 3 tahun dan kuda dirawat dengan sangat cermat maka selama

hidupnya dapat menghasilkan 10 sampai 12 ekor anak karena kuda betina masih

dapat beranak meski telah mencapai umur 20 tahun atau lebih (Blakely & Bade,

1991).

Menurut Nursyirwan (1994) seperti yang dikutip oleh Restuaji, bahwa setelah

melebihi umur 4 tahun pada kuda dara, perkawinan cenderung menyebabkan

penurunan prestasi reproduksi. Kuda betina dara yang belum dikawinkan pada umur

4 tahun, cenderung mengalami siklus birahi yang tidak teratur atau terbentuknya kista

ovarium dan gangguan reproduksi yang lain. Jika dibandingkan dengan literatur,

perkawinan kuda di “Tombo Ati Stable” termasuk terlambat, namun hal tersebut

tidak masalah selama tidak terjadi gangguan reproduksi yang berarti.

Page 24: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

Calving Interval adalah jumlah hari/bulan antara kelahiran yang satu dengan

kelahiran berikutnya. Selang beranak yang baik adalah satu tahun. Semakin kecil

angka/jarak semakin baik, sebaliknya jarak yang terlalu panjang akan mengakibatkan

kerugian bagi peternak (Santoso, 2011). Menurut Bath dkk. (1985) seperti yang

dikutip oleh Lestarini, bahwa calving interval yang ideal antara 12-13 bulan, dengan

demikian calving interval di “Tombo Ati Stable” sudah sesuai dengan literatur.

Page 25: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Komposisi ransum yang diberikan di peternakan kuda “Tombo Ati Stable”

Tengaran, Jawa Tengah mempunyai tingkatan nutrisi yang tinggi, hal ini terlihat

dengan diperolehnya penampilan reproduksi yang baik dimana umur pubertas dicapai

pada umur 1,5-2 tahun, siklus estrus rata-rata 21 hari, lama estrus 5-6 hari, estrus post

partus rata-rata 9 hari, lama bunting sekitar 11 bulan atau 335 hari, calving interval

rata-rata 1 tahun, namun usia kuda tersebut dikawinkan agak terlambat karena kuda-

kuda tersebut dipakai sebagai kuda pacu terlebih dahulu.

Saran

1. Recording mengenai status reproduksi dan data asal-usul kuda sebaiknya

dibuat lebih serius dan tertata untuk memudahkan anak kandang sendiri.

2. Manajemen yang cukup baik dipertahankan dan lebih baik untuk ditingkatkan.

Page 26: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J and Bade, D. H. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 668-669, 674, 678-679, 689.

Boediman, S. 2003. Buku Petunjuk Budidaya Ternak Kuda. Direktorat Jendral Peternakan Direktorat Bina Produksi Peternakan, Jakarta Pusat. 25.

Damro, W. S. 1992. Introduction To Animal Science. Pearson, Ohio. 515.

Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga University Press, Surabaya. 10-12, 15.

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliaan Ternak Di Lapangan. PT Gramedia Indonesia, Jakarta.1.

Kusuma, M. A. 2007. Skripsi; Potensi, Tata Laksana dan Pendapatan Peternak Kuda Tunggang di Kawasan Wisata Tawangmangu dan Telaga Sragen Jawa Timur, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2.

Lestarini, D. N. 2004. Tugas Akhir; Performans Reproduksi Kuda di Peternakan Kuda Kusuma Klaten. Program Diploma III Kesehatan Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Gadjah Mada Yogyakarta.

Parakkasi, A. 1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik Vol. 1B. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. 1, 174.

Rakanti, P D. 2007. Skripsi; Hubungan Antara Ukuran Tubuh Dengan Kecepatan Lari Kuda. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 6.

Restuaji, Y. 2009. Skripsi; Hubungan Antara Ukuran Tubuh Dengan Kecepatan Lari Kuda. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 6.

Santoso, P. H. 2011. The Effects of Maintenance The Different Climate on Calving Interval of Dairy Cows Friesian Holstein. 2.

Tillman, A. D., Hartadi, H., Rekso, H. S., Prawirokusumo, S., Leboesoekojo, S., 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 349-350.

Page 27: 67737979 Pengaruh Pakan Terhadap Performa Reproduksi Kuda Betina Di Peternakan Kud1

Toelihere, M. R. 1995. Fisiologi Reprodusi Pada Ternak. Angkasa, Bandung. 180-184.

Tomaszewska. W. M., Sutama, J. K., Putu, I. G., dan Chaniago, T. D. 1991. Reproduksi Tingkah Laku dan Produksi Ternak di Indonesia. PT Gramedia, Jakarta. 65.