65656758 osmoregulasi
DESCRIPTION
oouiecvbnmTRANSCRIPT
OSMOREGULASI• Osmosis : proses pergerakan neto
cairan yang disebabkan oleh adanya perbedaan konsentrasi dan melewati selaput semipermeabel
• Tekanan osmosis : Besarnya tekanan yang secara pasti diperlukan untuk menghentikan proses osmosis
Faktor yang menentukan tekanan osmosis suatu larutan adalah konsentrasi larutan dalam hal
jumlah partikel (yang sama dengan konsentrasi molarnya jika
merupakan molekul yang tidak terurai) dan bukan oleh massa
larutan
Untuk menyatakan konsentrasi dalam hal jumlah partikel digunakan satuan yang disebut osmol sebagai pengganti gram
Satu osmol adalah 1 gram berat molekul untuk zat terlarut yang tidak terurai,
Misalnya, 180 gram glukosa yang merupakan 1 gram berat molekul glukosa = 1 osmol glukosa, karena molekul glukosa tidak terurai
1 osmol = 1000 miliosmol
Konsentrasi osmotik dari medium biasanya diekspresikan dalam miliosmol per liter
Jika zat terlarut terurai menjadi 2 ion, maka 1 gram berat molekul zat terlarut = 2 osmol, karena jumlah partikel aktif secara osmotik sekarang adalah 2 kali lebih besar daripada zat terlarut yang tidak teruraiUntuk 1 gram berat molekul Natrium klorida (NaCl) = 58,5 gram setara dengan 2 osmol ( NaCl terurai menjadi Na dan Cl)
Suatu larutan yang mengandung 1 osmol zat terlarut dan melarut dalam 1 kilogram air, dikatakan mempunyai Osmolalitas = 1 osmol per kilogram = 1 osmol/kg
Sedangkan larutan yang mengandung 1/1000 osmol yang larut dalam 1 kilogram air mempunyai osmolalitas sebesar 1 miliosmol perkilogram = 1 miliosmol/kg
Osmolalitas normal dari cairan ekstraseluler dan intraseluler adalah sekitar 300 miliosmol
perkilogram (300 miliosmol/kg)
Sulit untuk mengukur kilogram air dalam suatu larutan yang diperlukan untuk menentukan osmolalitas maka biasanya digunakan Osmolaritas,
yang berarti konsentrasi osmolar yang dinyatakan dengan osmol per liter larutan bukan osmol per kilogram larutan, walaupun sebenarnya yg menentukan tekanan osmotik adalah osmol per kilogram air/larutan
Untuk larutan yang encer seperti larutan dalam tubuh perbedaan
kuantitatif antara osmolaritas dengan osmolalitas adalah kurang dari 1%
Karena lebih praktis mengukur osmolaritas daripada osmolalitas maka osmolaritas yg biasa dipakai
pada hampir semua penelitian fisiologis
Tekanan 1 osmol/liter akan menimbulkan tekanan osmotik
dalam larutan sebesar 19300 mm hg
Jadi konsentrasi larutan 1 miliosmol/liter adalah setara
dengan tekanan osmotik sebesar 19,3 mm Hg
Konsentrasi cairan tubuh sebesar 300 miliosmol/liter berarti tekanan
osmotik cairan tubuh adalah sebesar 5790 mm Hg (300x19,3)
Hasil pengukuran rata-rata cairan tubuh adalah 5500 mm Hg. Adanya
perbedaan ini karena banyak ion natrium & klorida yg saling tarik
menarik yg sangat kuat akibatnya tidak dapat gerak bebas dalam cairan tubuh & menimbulkan
potensi tekanan osmotik
Osmolaritas darah manusia sekitar 300 miliosmol/L
Air laut umumnya mempunyai osmolaritas sekitar
34,3 miliosmol/L
Dua larutan yang dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel
dikatakan dalam keadaan isoosmotik jika keduanya
mempunyai osmolaritas yang samaJika larutan dengan osmolaritas
lebih besar disebut hiperosmotik, sedangkan larutan yang lebih kecil
osmolaritasnya disebut hipoosmotik
OSMOREGULASI : Usaha mempertahankan tekanan osmotik
cairan yang terdapat di dalam tubuh hewan yang besarnya
berbeda dari tekanan osmotik medium lingkungannya
Berdasar kemampuan mengatur tekanan osmotik cairan tubuhnya hewan digolongan menjadi : 1.Osmoconformer/Poikiloosmotik :
Hewan yang tidak mengenal osmoregulasi sehingga konsentrasi ion-ion/elektrolit dan tekanan osmotik cairan tubuhnya bervariasi sesuai dengan perubahan tekanan osmotik lingkungan luarnya
2. Osmoregulator/Homoiosmotik :Hewan yang mempertahankan
osmolaritas cairan internalnya karena cairan tubuhnya tidak isoosmotik dengan lingkungan luarnya atau hewan yang mempertahankan konsentrasi ion atau elektrolit dan tekanan osmotik cairan tubuhnya relatif konstan tanpa dipengaruhi oleh perubahan tekanan osmotik lingkungan luar
Semua hewan dan kebanyakan hewan air tawar adalah
Osmoregulator.Manusia dan hewan darat lainnya juga osmoregulator, hewan-hewan tersebut harus mengkompensasi
kehilangan air
Osmoregulasi secara energetik mahal, karena untuk menggerakkan air dalam
gradient osmotik, yaitu dari daerah osmolaritas rendah ke tinggi
Osmoregulator harus menghabiskan energi untuk mempertahankan gradien
osmotikBesarnya energi tergantung pada
perbedaan osmolaritas hewan dengan lingkungannya
Sebagian besar hewan baik osmoconformer atau osmoregulator
tidak dapat mentolerir perubahan yang sangat besar pada osmolaritas
lingkungan eksternalnya (steno)Hanya ada beberapa hewan yang
dapat hidup dalam lingkungan dengan fluktuasi osmolaritas
eksternal yang sangat besar (eury)
Contoh hewan yg termasuk eury misalnya, ikan salmon
Invertebrata laut sebagian besar adalah osmoconformer
Vertebrata laut adalah osmoregulator, mempertahankan konsentrasi garam internal yang
lebih rendah dari konsentrasi garam air laut.
Ginjal mengekskresikan sebagian garam dan kelenjar rektal
mengekskresikan natrium klorida keluar tubuh lewat anus
Hewan air tawar secara konstan mengambil air melalui osmosis karena
osmolaritas cairan internalnya lebih tinggi dibandingkan dgn osmolaritas
sekelilingnya, kemudian mengeluarkan air dengan cara mengekskresikan sejumlah besar urin yg encer dan
mengambil kembali garam yg hilang dalam makanannya atau secara aktif
mengambil dari sekelilingnya
Ikan Salmon, bersifat euryhalin (dapat bermigrasi antara air laut
dan air tawar)Ketika di air laut Salmon akan
meminum air laut dan mengekskresiksn kelebihan garam
dari insang, melakukan osmoregulasi seperti ikan air laut.
Osmoregulasi pada ikan air laut
Ketika di air tawar, Salmon berhenti minum dan insangnya
mulai mengambil garam dari lingkungan yang konsentrasinya
rendah/tidak pekat, seperti insang ikan yang hidup di air tawar
Osmoregulasi pada ikan air tawar
Hormonal :Peningkatan osmolaritas plasma
(saat dehidrasi) menstimulasi osmoreseptor di hipotalamus untuk mengirim impuls ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH (antidiuretic hormon) akibatnya air diabsorbsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin kental dengan volume sedikit
Penurunan osmolaritas plasma mengakibatkan berkurangnya
sekresi ADH sehingga menyebabkan berkurangnya
reabsorbsi air dari ginjal akibatnya produksi urin encer dan banyak
Penurunan volume dan tekanan darah juga meningkatkan sekresi
ADH sedangkan peningkatan volume dan tekanan darah akan menurunkan
sekresi ADH
Hormon ADH meningkatkan retensi air. Hormon ini mengatasi volume air yang hilang dalam urine (antidiuresis)
Peningkatan konsentrasi cairan tubuh atau penurunan volume
darah (luka) menyebabkan sekresi ADH yang bekerja di ginjal untuk mempertahankan cairan tubuh
ADH juga merangsang produksi prostaglandin pada berbagai sel
dalam ginjal. Prostaglandin kemudian menghambat kerja ADH.
Hal ini menunjukkan bahwa produksi Prostaglandin bermanfaat
untuk menghambat respon yang berlebihan dari ADH