6 manajemen konflik

115
1 Management Interpersonal Program MA ChristianLeadership STT INTI

Upload: audhiesenas

Post on 05-Dec-2014

321 views

Category:

Spiritual


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: 6   manajemen konflik

1

Management

Interpersonal

Program MA ChristianLeadership

STT INTI

Page 2: 6   manajemen konflik

2

Human Resources

Management and

Managing Conflict

Program MA Leadership

INTI

Page 3: 6   manajemen konflik

3

Dinamika Konflik

Page 4: 6   manajemen konflik

4

Konflik adalah terganggunya keseimbangan

dari suatu lingkungan karena tindakan dari

satu pihak mengancam tata nilai, tujuan atau

perilaku dari pihak yang lain

Page 5: 6   manajemen konflik

5

Konflik yang dialami oleh umat Tuhan

1. Konflik diawali dari kejatuhan manusia ke

dalam dosa dalam Kejadian 3

2. Tokoh-tokoh Alkitab mengalami konflik

Contoh: Abraham, Musa, Daud, Petrus,

Paulus, dan Barnabas

3. Yesus mengalami bahkan memulai konflik,

Mat 8:26; 21:12-16; 23

Page 6: 6   manajemen konflik

6

4. Iblis berusaha untuk mengambil keuntungan

atas orang percaya melalui konflik, 2Kor 2:10-

11

5. Kadang-kadang Allah menginjinkan konflik,

1Kor 11:8-19, Kis 6:1-7

Page 7: 6   manajemen konflik

7

Konflik tidak selalu berarti hal yang buruk

1. Di dalam hidup semua kita akan mengalami

konflik

2. Konflik itu sendiri bukanlah dosa

Page 8: 6   manajemen konflik

8

Penyebab timbulnya konflik

A. Ancaman atau pertengkaran atas teritori

B. Harapan tak terpenuhi

C. Kepemimpinan dan administrasi yang keliru

D. Benturan sikap dan kepribadian

Page 9: 6   manajemen konflik

9

A. ANCAMAN ATAU PERTENGKARAN

ATAS TERITORI

1. Bentuk dari teritori ini dapat berupa:

a. Fisik

b. Psikologis

c. Rohani

Page 10: 6   manajemen konflik

10

Hal ini dapat berdampak kepada:

1. Hubungan pribadi

2. Kesejahteraan materi

3. Kedudukan

4. Tata nilai dan kepercayaan

Page 11: 6   manajemen konflik

11

2. Bentuk dari konflik teritori

a. Dua pihak atau lebih ingin menempati

“ruang” yang sama pada saat yang sama

Dalam pelayanan kristiani, ruang tersebut

antara lain dapat berbentuk:

• Posisi kepemimpinan

• Tempat ibadah

• Fasilitas pelayanan

Page 12: 6   manajemen konflik

12

b. Dua pihak atau lebih mengusulkan sasaran

atau solusi yang berbeda yang tidak dapat

diterima atau dilaksanakan pada saat yang

sama

c. Salah satu pihak berusaha untuk memaksakan

keputusan dan sasarannya di atas pihak yang

lain yang memiliki pendapat dan sasaran yang

berbeda.

Page 13: 6   manajemen konflik

13

3. Reaksi terhadap ancaman teritori

a. Menarik diri

“Saya akan membawa teritori saya pergi bersama saya”

b. Menukar

“Saya akan menukar sebagian dari teritori saya dengan hal yang lain”

c. Membagi

“Saya akan menyerahkan sebagian dari teritori saya demi melindungi bagian yang lain”

Page 14: 6   manajemen konflik

14

d. Mengambil

“Saya akan mengambil teritori orang lain

apapun caranya”

e. Mendefinisikan ulang

“Mari menarik garis batas teritori yang baru

yang dapat diterima oleh semua pihak”

Page 15: 6   manajemen konflik

15

B. Harapan tak terpenuhi

1. Harapan yang tidak realistik atau

sebelumnya tidak dijelaskan

2. Salah satu pihak tidak bertindak sesuai

dengan harapan dari pihak yang lain

a. Pernikahan

Harapan yang berbeda tentang peran

suami dan istri

Page 16: 6   manajemen konflik

16

b. Keluarga

Anak-anak yang tidak memenuhi harapan

orangtua

c. Majikan – karyawan

Apa yang diharapkan majikan untuk

dikerjakan oleh karyawan bukan yang

dipikirkan oleh sang karyawan bahwa

itulah yang harus ia kerjakan

Page 17: 6   manajemen konflik

17

d. Gembala – majelis jemaat

Gembala tidak menjalankan pelayanan

seperti yang diharapkan oleh majelis

jemaat

Page 18: 6   manajemen konflik

18

3. Orang dan lingkungan berubah

Perubahan dapat menjadi lahan dari konflik

sebab hal tersebut dapat membuat orang

merasa bingung dan terganggu

kenyamanannya yang pada gilirannya

menimbulkan ketegangan. Ketegangan yang

bertumbuh akan mengarah kepada konflik

kecuali hal tersebut diselesaikan.

Page 19: 6   manajemen konflik

19

C. Kepemimpinan dan administrasi

1. Relasi dalam struktur organisasi yang tidak

jelas

2. Tanggungjawab pekerjaan yang tidak

didefinisikan dengan baik

3. Komunikasi yang terputus

4. Perencanaan yang buruk

5. Kepemimpinan yang terlalu otoriter atau

terlalu lemah

6. Kepemimpinan yang terlalu politis

Page 20: 6   manajemen konflik

20

D. Benturan sikap dan kepribadian

1. Praduga dan bias (sadar atau di bawah

ambang sadar)

2. Temperamen, kepribadian dan gaya yang

berbeda

a. Idealis v/s pragmatis

b. Impulsif v/s plegmatik

c. Sanguine v/s perfectionist

d. Teratur v/s tak teratur

Page 21: 6   manajemen konflik

21

Isu-isu yang terlibat dalam konflik

A. Isu substantif

B. Isu emosional

Page 22: 6   manajemen konflik

22

A. Isu substantif

1. Konflik atas tata nilai, kepercayaan dan

tradisi

Di dalam pelayanan rohani yang termasuk

dalam isu ini adalah:

a. Doktrin

b. Kekudusan

c. Penggunaan karunia Roh

d. Pola ibadah

e. Bentuk kepemimpinan jemaat

Page 23: 6   manajemen konflik

23

2. Konflik atas tujuan dan sasaran

3. Konflik atas program dan metode

Hal ini mencakup:

a. Strategi, metode

b. Pelaksana

c. Jadwal

d. Anggaran

Page 24: 6   manajemen konflik

24

4. Konflik atas fakta

5. Konflik atas kepemimpinan

Page 25: 6   manajemen konflik

25

B. Isu emosional

1. Kurangnya penerimaan dan penghargaan

2. Perlakuan yang tidak adil

Page 26: 6   manajemen konflik

26

Tipe-tipe konflik

A. Konflik intrapersonal

B. Konflik interpersonal

C. Konflik intragroup

D. Konflik intergroup

Page 27: 6   manajemen konflik

27

A. Konflik intrapersonal

Manifestasi dari konflik ini adalah:

1. Mempersalahkan diri sendiri

2. Mempersalahkan orang lain

3. Mempersalahkan Tuhan

Page 28: 6   manajemen konflik

28

Potensi di dalam konflik

A. Hasil positif dari konflik

1. Hal ini membuktikan adanya kehidupan

2. Hal ini dapat membaharui motivasi

3. Hal ini dapat meredakan rasa frustrasi

4. Hal ini dapat membawa pertumbuhan dan

pendewasaan pribadi

Page 29: 6   manajemen konflik

29

B. Bahaya dalam menghindari

konflik

1. Perubahan yang diperlukan tidak dikerjakan

2. Rasa tidak senang hati menumpuk

3. Terjadi pengalihan emosi

4. Rasa tidak puas dan gosip bertumbuh

Page 30: 6   manajemen konflik

30

C. Paradoks dalam konflik

1. Semakin orang akrab satu sama lain

semakin besar kemungkinan mereka

mengalami konflik

2. Kegagalan untuk secara jujur memahami

motivasi seseorang di dalam konflik akan

menimbulkan konflik yang lebih besar

3. Semakin banyak jumlah konflik yang sudah

diselesaikan, organisasi akan semakin stabil

Page 31: 6   manajemen konflik

31

Gaya Manajemen

Konflik

Page 32: 6   manajemen konflik

L O G O

Lima gaya dalam manajemen konflik

A. Menghindar

B. Mengakomodasi

C. Kompetisi

D. Bekerjasama

E. Kompromi

Page 33: 6   manajemen konflik

33

Gaya manejemen Konflik

G

o

a

l

Relationship

Tinggi

Rendah Tinggi

W

F

S

CM

CF

Page 34: 6   manajemen konflik

L O G O

Lima gaya dalam manajemen konflik

A. Menghindar ( W ) = WITHDRAWING =

TURTLE

B. Mengakomodasi ( S ) = SMOOTHING =

TEDDY BEAR

C. Kompetisi ( F ) FORCING = SHARK =

Pemaksaan

D. Bekerjasama ( CF ) CONFRONTING =

OWL = Kolaborasi

E. Kompromi ( CM ) COMPROMISING = FOX

Page 35: 6   manajemen konflik

35

A. Menghindar

1. Niatan: Tidak bersedia untuk terlibat di dalam

konflik, menghindar anggapan berpihak pada

salah satu pihak, ingin bersikap netral.

2. Tindakan: Tidak memaksa dan bersikap pasif

3. Hasil: Anda kalah , Saya kalah

Page 36: 6   manajemen konflik

36

4. Cocok untuk keadaan:

a. Masalah yang remeh dan tidak berdampak

kepada sasaran jangka panjang

b. Masalah yang sama sekali bukan

tanggungjawab Anda

c. Pihak yang terlibat sangat tidak dewasa

sehingga tidak memungkinkan manajemen

konflik yang efektif

d. Perbedaan yang tak mungkin dipertemukan

dan konfrontasi tidak akan menghasilkan

apapun juga

Page 37: 6   manajemen konflik

37

B. Mengakomodasi

1. Niatan: Mempertahankan, apapun biayanya,

relasi di dalam kelompok dan antar pihak yang

bersengketa.

2. Tindakan: Sang akomodator mencoba untuk

merangkul setiap orang yang terlibat di dalam

konflik.

3. Hasil: Anda menang, saya kalah

Page 38: 6   manajemen konflik

38

4. Cocok untuk keadaan:

a. Masalah yang remeh dan tidak berdampak

kepada sasaran jangka panjang

b. Seseorang tidak cukup yakin akan

pendapatnya dan menyadari bahwa ia

berada dalam posisi yang lemah

c. Relasi jangka panjang lebih penting dari

masalah konflik yang bersifat jangka pendek

d. Sementara mempertimbangkan beberapa

solusi yang baik

Page 39: 6   manajemen konflik

39

C. Kompetisi

1. Niatan: Menang

2. Tindakan: Memaksa baik secara halus

maupun kasar dan bila perlu menguasai

3. Hasil: Saya menang, Anda kalah

Page 40: 6   manajemen konflik

40

4. Cocok untuk keadaan:

a. Keputusan harus dibuat dan tindakan harus

cepat diambil

b. Keputusan yang tidak populer namun

diperlukan harus dibuat oleh pemimpin

c. Pemimpin percaya secara mutlak bahwa

keputusannya adalah yang terbaik dan

sangat penting bagi kelompok

Page 41: 6   manajemen konflik

41

D. Bekerjasama

1. Niatan: Mencapai solusi “win” untuk semua

pihak

2. Tindakan: Sang kolaborator akan

mengembangkan sikap saling menghargai,

komunikasi terbuka dan partisipasi penuh dari

semua pihak untuk mencapai solusi “win-win”

3. Hasil: Anda menang, saya menang

Page 42: 6   manajemen konflik

42

4. Cocok untuk keadaan:

Pada mayoritas konflik, khususnya yang

menyangkut sasaran dan relasi jangka panjang

Page 43: 6   manajemen konflik

43

E. Kompromi

1. Niatan: Memberi semua pihak sebagian

kemenangan dan sekaligus sebagian

kekalahan

2. Tindakan: Negosiasi, “Kami akan setuju untuk

X apabila Anda setuju untuk Y”.

3. Hasil: Kita semua menang sebagian dan kalah

sebagian

Page 44: 6   manajemen konflik

44

4. Cocok untuk keadaan:

a. Penyelesaian kerjasama tidak dapat tercapai

b. Pihak yang bersengketa sama-sama kuat

dan bersikeras kepada sasaran yang

berbeda

c. Sasaran dari setiap pihak absah serta

bernilai dan perbedaan tidak layak untuk

dipertengkarkan

d. Sengketa atas hal-hal yang dapat dibagi

maupun dipertukarkan

Page 45: 6   manajemen konflik

45

Prinsip-prinsip yang penting

A. Dua pertimbangan dasar

1. Pertimbangan relasi

2. Pertimbangan masalah dan sasaran

Page 46: 6   manajemen konflik

46

B. Gaya dapat berubah

Apabila orang ingin mengubah gaya

manajemen konfliknya, ia harus:

1. Mengubah sikap dalam cara memandang

konflik dan apa yang diharapkan tercapai

dalam proses manajemen konflik

2. Membuat komitmen untuk secara pribadi

berusaha mencapai hasil yang terbaik

dalam konflik

Page 47: 6   manajemen konflik

47

3. Memastikan bahwa tindakan dan

perilakunya menggambarkan perubahan

sikap dan komitmennya terhadap proses

manajemen konflik yang sehat

Page 48: 6   manajemen konflik

48

C. Setiap gaya mempunyai tempat sendiri

Oleh karena itu setiap orang perlu:

1. Belajar bersikap fleksibel dan memiliki

sasaran dalam pendekatan terhadap konflik

2. Belajar untuk menjadikan kerjasama

sebagai gaya yang paling diharapkan

Page 49: 6   manajemen konflik

49

Alkitab dan Konflik

Page 50: 6   manajemen konflik

50

Tipe konflik dalam Alkitab

A. Konflik intrapersonal• Maz 32, Daud mengalami konflik dalam

dirinya sendiri karena dosanya

• Rom 7: 14-25, Paulus mengalami konflik karena keberdosaan dalam dirinya

• Fil 1:22-23, Paulus mengalami konflik karena dua pilihan antara tetap tinggal di dunia atau pergi bersama dengan Kristus

Page 51: 6   manajemen konflik

51

B. Konflik interpersonal• 1Sam 19, Saul mendengki Daud karena rasa

cemburu

• Amos 7:7-17, konflik antara Amos dengan imam Amazia

• Yak 4:1-3, konflik karena keinginan dan motivasi yang salah

Page 52: 6   manajemen konflik

52

C. Konflik intragroup• Kej 37, konflik antara Yusuf dengan

saudara-saudaranya

• Kel 32, konflik antara Musa dengan umat Israel karena lembu emas

• Kis 6:1-7, konflik di dalam jemaat Yerusalem karena perhatian kepada janda-janda Yahudi Helenis diabaikan

Page 53: 6   manajemen konflik

53

D. Konflik intergroup• Neh 4, konflik antara Nehemia dan

pengikutnya dengan mreka yang menjadi pengikut Sanbalat dan Tobia

• 1Kor 1:10-12, konflik antar kelompok dalam jemaat Korintus

• Fil 3:2-9, konflik antara Paulus dan pengikutnya dengan kaum Yudaiser

Page 54: 6   manajemen konflik

54

Perikop Alkitab tentang konflik

A. Kejadian 13:5-12, Abraham dan Lot

1. Konflik ini timbul karena perubahan

keadaan dan bertumbuhnya kebutuhan

yang baru

2. Konflik ini baru sampai kepada tahap

pertama yaitu pertengkaran di antara para

gembala

Page 55: 6   manajemen konflik

55

3. Abraham menggunakan pola akomodasi

dalam menangani konflik ini

4. Peranan budaya sangat besar dalam

penanganan konflik ini

Page 56: 6   manajemen konflik

56

B. Kisah Para Rasul 6:1-7, Gereja di

Yerusalem

1. Para rasul mulai menetapkan prioritas

dalam pelayanan mereka

2. Para rasul menetapkan petunjuk untuk

menyelesaikan masalah

3. Para anggota jemaat berpartisipasi dalam

penyelesaian masalah

Page 57: 6   manajemen konflik

57

4. Penyelesaian masalah dengan berorientasi

kepada tugas dan jemaat

5. Terdapat manfaat jangka pendek dan

panjang dari cara penyelesaian konflik yang

kreatif ini

Page 58: 6   manajemen konflik

58

C. Kisah Para Rasul 15:1-35, Konsili di

Yerusalem

1. Semua pihak dilibatkan dalam

menyelesaikan masalah

2. Setiap pihak yang bertentangan diberi

kesempatan untuk secara sepenuhnya

mengungkapkan argumentasi dan

keyakinan mereka

3. Nampak terdapat rasa saling percaya dan

penghargaan yang tinggi

Page 59: 6   manajemen konflik

59

4. Petrus sebagai pemimpin yang diterima

oleh semua pihak menjadi orang yang

pertama yang menyatakan pendapatnya

5. Yakobus sebagai moderator memberikan

kesimpulan

6. Penyelesaian konflik merupakan kombinasi

dari kerjasama dan kompromi

7. Hasil keputusan konsili dikomunikasikan

dengan cepat dan tepat ke semua pihak

Page 60: 6   manajemen konflik

60

D. Kis 15:36-41, Pertentangan antara

Paulus dengan Barnabas

1. Paulus dan Barnabas menunjukkan gaya

kompetisi dalam konflik ini

2. Di belakang layar, terdapat faktor budaya

dan perubahan dalam konflik ini

Page 61: 6   manajemen konflik

61

3. Kedua mereka sama-sama benar dan keliru

dalam pertentangan mereka

4. Walaupun konflik ini berakhir dengan

menyedihkan, namun hasil akhirnya

sungguh menggembirakan

Page 62: 6   manajemen konflik

62

E. Galatia 2:11-21, Pertentangan antara

Paulus dengan Petrus

1. Masalah dalam konflik ini sangat jelas dan

dampaknya sangat penting, sehingga gaya

yang diambil untuk menyelesaikan masalah

adalah kompetisi

2. Tidak semua konflik pada kategori seperti

konflik ini

Page 63: 6   manajemen konflik

63

3. Paulus sudah pada posisi dihormati oleh

para pemimpin jemaat yang lain

4. Paulus sudah mempersiapkan diri dengan

baik sehingga argumentasinya runtut dan

kuat

Page 64: 6   manajemen konflik

64

Kesimpulan

Konflik dapat ditimbulkan oleh:

• Perubahan keadaan yang memerlukan

keputusan yang baru

• Ketidakadilan dan favoritisme

• Perbedaan keyakinan tentang doktrin dan

tradisi

• Perbedaan pendapat tentang orang,

pelayanan ataupun sasaran

Page 65: 6   manajemen konflik

65

Akibat dari konflik yang dikelola secara positif:

• Keyakinan doktrinal yang semakin teguh

• Penegasan tata nilai dan prinsip-prinsip yang

penting

• Kesaksian yang kuat dari Gereja kepada

dunia

• Pengembangan kepemimpinan yang baru dan

kuat

• Arah yang lebih jelas bagi Gereja dan para

pemimpinnya

Page 66: 6   manajemen konflik

66

Pengembangan

ketrampilan dalam

Manejemen Konflik

Page 67: 6   manajemen konflik

67

Tahap-tahap dalam siklus konflik

A. Tahap pengembangan ketegangan

B. Tahap kebingungan peran

C. Tahap menghimpunkan ketidak-adilan

D. Tahap konfrontasi

E. Tahap penyesuaian

Page 68: 6   manajemen konflik

68

A. Tahap pengembangan ketegangan

1. Ciri-ciri:

a. Perasaan tegang berkembang

b. Orang tidak tahu dengan pasti apa yang

menjadi masalah dan merasa malu untuk

mengatakan sesuatu karena masalah yang

ada nampak terlalu remeh

c. Komunikasi di antara pihak yang bertikai

masih berlangsung

Page 69: 6   manajemen konflik

69

2. Peran manajer konflik:

a. Mempertemukan pihak yang bertikai untuk

mendiskusikan penyebab ketegangan dan

bagaimana konflik dapat diselesaikan

b. Membereskan kesalahpahaman dan

menegosiasikan kesepakatan

3. Syarat manajer konflik:

Ketrampilan komunikasi dasar

Page 70: 6   manajemen konflik

70

B. Tahap kebingungan peran

1. Ciri-ciri:

a. Pihak yang bertikai merasa bingung dengan apa yang terjadi, mereka bertanya:

• “Siapa dan apa yang menyebabkan konflik ini?”

• “Apakah aku merupakan bagian dari masalah?”

• “Apakah yang Aku dan orang lain harus lakukan untuk menyelesaikan konflik ini?”

• “Apa peran dan perilaku yang diharapkan dari diriku dalam situasi konflik ini?”

Page 71: 6   manajemen konflik

71

b. Masalah yang ada terasa mengancam dan

pihak yang bertikai mencoba menghindari

konflik

c. Komunikasi di antara pihak yang bertikai

terputus

Page 72: 6   manajemen konflik

72

2. Peran manajer konflik:

Mempertemukan pihak yang bertikai untuk

mendefinisikan:

a. Isu-isu yang terkait

b. Perubahan atau tindakan yang telah

menimbulkan konflik

c. Keputusan atau negosiasi yang diperlukan

untuk menyelesaikan konflik

Page 73: 6   manajemen konflik

73

3. Syarat manajer konflik:

Kecakapan untuk menjelaskan peran dari

masing-masing pihak yang bertikai

Page 74: 6   manajemen konflik

74

C. Tahap menghimpunkan ketidak-adilan

1. Ciri-ciri:

a. Semua pihak merasa bahwa keadaan hanya akan semakin memburuk

b. Masing-masing pihak mulai bersiap untuk berperang

c. Mereka mengumpulkan mesiu yaitu semua laporan buruk dan ketidak-adilan, baik di masa lampau maupun saat ini, baik yang bersifat nyata maupun khayalan

Page 75: 6   manajemen konflik

75

d. Mereka saling mengkritik dan menyebut

pihak yang lain sebagai:

• Keras kepala

• Tidak peka

• Tidak berpikiran sehat

• Tidak adil

• Tidak rohani dan duniawi

e. Mereka mencurahkan tenaga untuk saling

menyerang, bukan untuk menangani

masalah

Page 76: 6   manajemen konflik

76

2. Peran manajer konflik:

Mempertemukan pihak yang bertikai untuk:

a. Merasa sejajar satu sama lain sehingga

dapat mengemukakan pandangannya secara

bebas

b. Saling mengakui rasa ketidaksukaan,

kecurigaan dan kata-kata serta tindakan

kasar yang mereka lakukan pada pihak yang

lain

c. Saling meminta maaf

Page 77: 6   manajemen konflik

77

3. Syarat manajer konflik:

a. Kemampuan untuk bersikap tegas dengan

keyakinan diri dan keberanian

b. Otoritas rohani dan kedewasaan

Page 78: 6   manajemen konflik

78

D. Tahap konfrontasi

1. Ciri-ciri:

a. Masing-masing pihak saling membenarkan posisi mereka dan menyalahkan pihak yang lain

b. Mereka “bertempur” untuk menyalurkan kemarahan, menghinaan dan argumentasi yang panas

Page 79: 6   manajemen konflik

79

2. Peran manajer konflik:

Menolong pihak yang bertikai untuk:

a. Melihat bagaimana konflik telah bersifat

merusak

b. Melihat bagaimana penting untuk

menjernihkan dan membereskan perbedaan

di antara mereka

Page 80: 6   manajemen konflik

80

c. Menetapkan garis haluan dari komunikasi

dan perilaku di antara mereka

d. Menghindari tindakan-tindakan yang

bertujuan melukai dan mengarahkan

tindakan mereka kepada penyelesaian

konflik

Page 81: 6   manajemen konflik

81

3. Syarat manajer konflik:

a. Kemampuan untuk memonitor dan

mengatur ketegangan

b. Kemampuan untuk menjaga agar

konfrontasi tetap dalam batas yang bisa

diterima

Page 82: 6   manajemen konflik

82

E. Tahap penyesuaian

1. Ciri-ciri:

a. Masing-masing pihak merasa lelah dengan pertikaian yang ada

b. Mereka mencari jalan untuk menyesuaikan diri dan mengakhiri konflik

Page 83: 6   manajemen konflik

83

Penyelesaian konflik dapat berbentuk:

• Memutuskan hubungan

• Menguasai pihak yang lain

• Berusaha untuk kembali kepada keadaan

semula

• Menegosiasikan suatu kesepakatan dan

komitmen bersama

Page 84: 6   manajemen konflik

84

2. Peran manajer konflik:

Menolong pihak yang bertikai untuk:

a. Membuka pikiran kepada alternatif dan arah

yang baru

b. Berkonsentrasi kepada solusi bukannya

masalah

Page 85: 6   manajemen konflik

85

3. Syarat manajer konflik:

a. Pola pikir yang kreatif

b. Kemampuan untuk memperoleh partisipasi

dari semua pihak

Page 86: 6   manajemen konflik

86

Tahap yang terbaik untuk

menyelesaikan konflik

A. Tetapkan struktur dan mekanisme yang

kondusif untuk manajemen konflik tahap awal

1. Pertemuan staf dan anggota secara berkala

Page 87: 6   manajemen konflik

87

2. Diskusi kelompok kecil tentang masalah

yang timbul

3. Komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan

pada setiap tingkat dari organisasi

Page 88: 6   manajemen konflik

88

Hal ini mencakup:

a. Kesempatan bagi semua orang untuk

menunjukkan bidang di mana ketegangan

sedang bertumbuh

b. Kesempatan bagi semua orang untuk

menyatakan pandangan dan perasaannya

terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh

kelompok

Page 89: 6   manajemen konflik

89

c. Penjelasan secara berkala dari sasaran serta

rencana kelompok dan peran yang diharapkan

dari setiap anggota

d. Penyesuaian berkala dari peran dan

tanggungjawab setiap anggota kelompok

Page 90: 6   manajemen konflik

90

B. Mengantipasi datangnya konflik

1. Bersikap waspada terhadap kondisi yang

mengawali konflik:

a. Seseorang mengalami masalah atau

kehilangan serius di dalam kehidupan,

pelayanan dan relasi

b. Perubahan besar sedang terjadi

c. Masalah lama yang belum dibereskan

Page 91: 6   manajemen konflik

91

2. Amati tanda-tanda frustasi yang menandakan

bahwa suatu konflik sedang bersemi

a. Pertumbuhan keluhan dan kritik dari staf

b. Pertumbuhan oposisi terhadap

kepemimpinan

c. Protes terhadap keputusan, rencana atau

kebijakan organisasi

d. Ketidak-hadiran dalam pertemuan yang

merupakan tanggungjawabnya

e. Pembentukan kelompok oposisi

Page 92: 6   manajemen konflik

92

3. Jadwalkan waktu dengan pihak-pihak yang

terlibat untuk suatu “penjernihan suasana”

Page 93: 6   manajemen konflik

93

Strategi manajemen konflik yang efektif

A. Himpunkan informasi yang perlu tentang

konflik

B. Tetapkan suatu lingkungan yang positif untuk

manajemen konflik

C. Lanjutkan dengan proses kerjasama untuk

menyelesaikan masalah

Page 94: 6   manajemen konflik

94

A. Himpunkan informasi yang perlu tentang

konflik

1. Jenis informasi yang diperlukan

a. Asal muasal dari konflik

b. Substansi dari konflik

c. Emosi dari konflik

d. Tahapan dari konflik

e. Konteks dari konflik

Page 95: 6   manajemen konflik

95

2. Sumber informasi yang absah

a. Semua pihak yang terlibat dalam konflik

b. Pengamat dekat, khususnya yang tidak

berpihak dan bersikap obyektif

c. Anda sendiri sebagai mediator

Page 96: 6   manajemen konflik

96

3. Metode pengumpulan informasi

a. Diskusi tatap muka dengan semua pihak

yang terlibat secara bersama-sama,

khususnya bila komunikasi masih

berlangsung

b. Interview

c. Diskusi kelompok kecil

d. Kuesioner

Page 97: 6   manajemen konflik

97

4. Membagikan informasi

a. Laporan tertulis untuk masalah yang rumit

b. Lisan dengan menggunakan alat-alat bantu

untuk masalah yang sederhana

c. Tanggapan dari semua peserta sangat

diharapkan

Page 98: 6   manajemen konflik

98

d. Sasaran dari tahap ini adalah:

• Membuat semua pihak mengerti apa yang

sebenarnya sedang terjadi

• Memperoleh pemahaman bersama

tentang isu-isu dalam konflik

• Mendorong komitmen untuk melanjutkan

proses manajemen konflik

Page 99: 6   manajemen konflik

99

B. Tetapkan suatu lingkungan yang positif

untuk manajemen konflik

1. Pilih tempat dan waktu yang tepat untuk bertemu

a. Tempat yang netral

b. Ruangan yang nyaman dan cukup luas

c. Peserta duduk setengah lingkaran dan menghadap mediator

d. Tidak seorangpun yang duduk di posisi lebih “tinggi”

Page 100: 6   manajemen konflik

100

e. Jangan bertemu saat semua orang sudah

lelah

f. Sediakan makanan kecil untuk mencairkan

suasana

Page 101: 6   manajemen konflik

101

2. Awali pertemuan dengan mempelajari firman

Tuhan dan berdoa

3. Tularkan semangat optimis dan penuh

harapan

4. Dorong perasaan saling menerima dan

menghargai

Page 102: 6   manajemen konflik

102

5. Menyetujui aturan dan norma yang harus

ditaati

a. Boleh untuk tidak setuju asal dilakukan

dengan menghormati

b. Setiap orang berhak untuk menyatakan

pendapatnya

c. Setiap kesempatan hanya satu orang yang

berbicara

Page 103: 6   manajemen konflik

103

d. Pernyataan harus bersifat spesifik dan

relevan dengan konflik

e. Dilarang untuk kehilangan pengendalian

diri, menghina, atau menyerang karakter

seseorang

f. Dilarang mengungkit kekeliruan di masa lalu

yang tidak berkaitan dengan konflik saat ini

Page 104: 6   manajemen konflik

104

6. Mengakhiri setiap pertemuan dengan

kesimpulan yang disepakati bersama oleh

semua pihak

Page 105: 6   manajemen konflik

105

C. Lanjutkan dengan proses kerjasama

untuk menyelesaikan masalah

1. Fokus kepada isu asal konflik

2. Beri kesempatan untuk menyatakan perasaan

a. Sesudah perasaan diungkapkan, perhatian

harus beralih kepada substansi konflik

b. Perasaan yang diungkapkan harus dijamin

kerahasiaannya

c. Perasaan diri sendiri, bukan orang lain

Page 106: 6   manajemen konflik

106

3. Identifikasi area kesepakatan dan ketidak-

sepakatan

a. Setiap pihak menjelaskan secara terbuka

area ketidak-sepakatan mereka

b. Upayakan kesepakatan atas sasaran jangka

pendek yang memungkinkan untuk

dikembangkan menjadi kesepakatan atas

sasaran jangka panjang

Page 107: 6   manajemen konflik

107

c. Untuk area dimana ketidak-sepakatan

sangat kuat, setiap pihak harus menyusun

sendiri keputusan dan solusi mereka yang

berbeda tersebut

Page 108: 6   manajemen konflik

108

4. Pertimbangkan alternatif yang mungkin ada

a. Fokus kepada kebutuhan bersama, bukan

kepada kemenangan dalam pertempuran

b. Temukan opsi untuk keuntungan bersama

c. Pastikan untuk menggunakan kriteria yang

obyektif

d. Pisahkan antara ide dengan keputusan

Page 109: 6   manajemen konflik

109

5. Pilih solusi yang terbaik

a. Memenuhi standar Alkitab

b. Penatalayanan yang baik

c. Potensi jangka panjang kepada kelompok

yang lebih besar

d. Resiko dan keuntungan yang terantisipasi

Page 110: 6   manajemen konflik

110

e. Preseden yang ada yang sesuai dengan

situasi saat ini

f. Sumber daya yang diperlukan untuk

melaksanakan keputusan

g. Waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan keputusan

Page 111: 6   manajemen konflik

111

6. Memotivasi komitmen terhadap keputusan

yang tercapai

a. Buat kesepakatan secara tertulis

b. Tekankan komitmen kepada Tuhan dan

tugas

c. Bantu pihak yang “kalah” agar tidak

kehilangan muka

d. Rayakan keberhasilan menyelesaikan

masalah

Page 112: 6   manajemen konflik

112

7. Monitor dan evaluasi kemajuan

Page 113: 6   manajemen konflik

113

Kualitas dan peran dari mediator

A. Yakin akan kemampuan dirinya

B. Mampu menularkan rasa percaya diri

kepada orang lain

1. Memberdayakan setiap orang untuk

menggunakan kemampuan mereka sebaik

mungkin

Page 114: 6   manajemen konflik

114

2. Membangkitkan keyakinan dalam kelompok

akan kemampuan untuk menyelesaikan

masalah

3. Menolong pihak yang bertikai menemukan

sasaran dan solusi bersama

4. Menolong kelompok untuk menemukan

strategi atau proses untuk mencapai

sasaran dan kesepakatan bersama

Page 115: 6   manajemen konflik

115

C. Fleksibel dan gigih

D. Tidak menjadikan substansi konflik

sebagai masalah pribadinya

E. Tidak berpihak

F. Mampu mengendalikan diri dan

menunjukkan ketenangan