50124521 analisis kinerja simpang pada ruas jl seiabudi

Upload: agusworo-tribagawan

Post on 08-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    1/23

    1

    ANALISIS KINERJA SIMPANGPADA JALAN DR SETIABUDI BANDUNG

    Oleh:Supratman Agus

    I. Pendahuluan

    Dalam sistem Perkotaan di Wilayah Bandung Raya, ruas Jalan Dr

    Setiabudi merupakan bagian dari koridor utara yang berfungsi sebagai

    jalur penghubung utama kota Bandung dengan kota-kota satelit di wilayah

    utara, yang memiliki peranan bagi pengembangan wilayah Metropolitan

    Bandung.

    Ditinjau dari aktifitas regional, jalan Dr Setiabudi terletak dalam Wilayah

    Pengembangan Utara yang sangat berpotensi bagi pendistribusian

    perkembangan kota-kota kecil di kawasan sekitarnya, serta berpotensi

    sebagai jalur lintasan alternatif menuju pusat pengembangan utama (DKI

    Jakarta). Jalan Setiabudi juga berperan sebagai jalur alternatif ke

    kawasan kota Madya Cimahi yang sedang mengalami pertumbuhan

    penduduk, industri dan perdagangan.

    Ditinjau dari karakteristik lalu lintas, jalan Setiabudi sebagai jalan

    kolektor primer merupakan jaringan jalan yang melayani angkutan

    pengumpul dari jalan lokal ke jalan arteri dengan ciri-ciri perjalanan

    sedang. Dengan demikian jalan ini mempunyai fungsi mobilitas, sekaligus

    melayani akses ke lahan-lahan sekitarnya (UU No.34/2004). Selain itu

    jalan Setiabudi juga berfungsi menghubungkan secara menerus kota orde

    ke satu dengan orde-orde kota yang lebih kecil (PPRI No. 26/1985). Kota-

    kota yang terletak di bagian utara Bandung itu antara lain adalah

    Lembang, Subang, Pamanukan dan Indramayu

    Berdasarkan karakteristik lalu-lintas, pada ruas jalan Setiabudi ada

    3 macam jenis lalu lintas, yaitu lalu-lintas lokal, lalu-lintas regional dan

    menerus. Bercampurnya ketiga jenis lalu-lintas tersebut menyebabkan

    volume lalu-lintas yang cukup besar pada ruas jalan Setiabudi. Selain itu,

    telah terjadinya perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    2/23

    2

    pegerakan masyarakat, terutama pada periode pagi, siang dan sore hari,

    serta meningkatnya jumlah kepemilikan Kendaraan dan pola penggunaan

    lahan yang cukup pesat. Adanya terminal Ledeng type B ditepi ruas jalan

    Dr Setiabudhi tanpa memiliki jalan akses dari dan ke terminal, berakibat

    pula terhadap terganggunya kelancaran arus lalu lintas menerus di jalan

    Setiabudi.

    Pentingnya peranan ruas Jalan Dr Setiabudi ini dalam kaitannya

    dengan konstelasi regional, membawa konsekuensi terhadap memusatnya

    pergerakan ke Kota Bandung. Akibatnya terjadi akumulasi beban arus lalu

    lintas, antara lain terjadinya penumpukan kendaraan, kemacetan lalu lintas

    dan antrian kendaraan, terjadi tundaan waktu perjalanan ( delay ), serta

    menurunnya tingkat pelayanan jalan Setiabudi sebagai jalan utama di

    koridor utara, sehingga berpengaruh besar terhadap kelancaran pola

    aliran pergerakan orang dan barang dari dan ke kota Bandung. Dengan

    demikian maka jalan Dr Setiabudi memiliki peranan penting bagi wilayah

    pengembangan Metropolitan Bandung dan pelayanan lalu lintas regional.

    Berdasarkan hasil studi RUDS, BMA tahun 1990 (Juli 1990, ringkasan:

    31:31)

    Ruas jalan Dr Setiabudi perlu ditingkatkan kapasitas pelayanannyasebagai jalan Kolektor, yang berfungsi untuk melayani lalu lintas dikawasan koridor utara. Dengan demikian, jalan Setiabudi dapatmendorong mempercepat pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat dikawasan wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang dan KotaAdministrasi Cimahi.

    Terhadap fenomena permasalahan lalu lintas di kawasan koridor

    utara kota Bandung ini, hingga sekarang belum menunjukkan indikasinyata adanya program penanganan yang konfrehensif, terpadu dan

    sistemik, baik dari pemerintahan kota Bandung dan oleh instansi yang

    terkait, seperti Bapeda, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum

    Bina Marga kota Bandung.

    Berdasarkan uraian tersebut maka studi analisis ini sangat diperlukan,

    antara lain untuk mengungkapkan kondisi faktual terhadap kinerja

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    3/23

    3

    beberapa simpang atau pertemuan jalan di sepanjang jalan DR Setiabudi

    di kawasan koridor utara kota Bandung.

    2. Maksud dan Tujuan

    Diharapkan hasil studi analisis ini dapat mengungkapkan kondisi faktual

    kinerja beberapa simpang atau pertemuan jalan di sepanjang jalan DR

    Setiabudi, dan bermanfaat antara lain :

    1) Sebagai data awal bagi para praktisi dan akademisi untuk

    melakukan setudi lanjut dan dalam upaya pengembangan

    infrasutruktur transportasi di kawasan Bandung utara kota Bandung

    2) Sebagai masukan bagi instansi terkait dalam menetapkan kebijakan

    strategis dan prioritas penanganan dan pembangunan Infrastruktur

    bidang Transportasi di kawasan koridor utara kota Bandung, agar

    mampu meningkatkan kinerja pelayanan ruas Jalan Dr Setiabudi

    sebagai jalan Kolektor primer, dan sebagai jalur penghubung

    utama kota Bandung dengan wilayah Kota Cimahi, kabupaten

    Bandung, dan Kabupaten Subang yang merupakan pusat produksi

    pertanian, peternakan dan pariwisata

    3. Deskripsi data pelayanan pertemuan/Simpang jalan.

    Pada ruas jalan DR Setiabudi terdapat empat titik simpul pertemuan

    jalan yang berpotensi menimbulkan konflik arus lalu lintas pada jalan

    akses keluar-masuk dari dan ke jalan kolektor primer Setiabudi dengan

    kawasan sekitarnya. Pada titik simpul ini terjadi kepadatan arus lalu lintas,

    antrian kendaraan dan tertundanya waktu perjalanan. Keempat simpang

    jalan akses keluar-masuk ke ruas jalan DR Setiabudi tersebut adalah :

    Simpang jalan Sersan Bajuri

    Simpang jalan Gegerkalong Girang

    Simpang jalan Gerlong Hilir dan

    Simpang jalan Hegarmanah.

    Adapun deskripsi data pelayanan tiap simpang, yaitu berdasarkan

    volume jam puncak ( peak tour ) dan geometrik simpang adalah

    sebagai berikut:

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    4/23

    4

    10.2 M21.3 M21.2 MLEBAR JALAN LALU LINTAS

    TIDAK ADA

    TERTUTUP

    PENDEKAT B

    0.85 M2.50 MLEBAR TROTOAR

    SALURAN SAMPING

    MEDIAN

    JUMLAH LAJUR

    TERTUTUPTERTUTUP

    TIDAK ADA

    2 32

    JENIS KONSTRUKSI BAHU

    LEBAR BAHU

    GEOMETRIK SIMPANG

    0.5 M

    ASPALASPAL

    0.5 M 0.29 M

    ASPAL

    SISI KANAN

    PENDEKAT ASISI KIRI SISI KIRI

    0.85 M --

    TERTUTUP

    TIDAK ADA

    3 1 1

    SISI KANAN

    0.5 M

    ASPAL

    PENDEKAT C

    2,22 M

    ASPAL

    0.72 M

    ASPAL

    SISI KANAN SISI KIRI

    SIMPANG JALAN GEGERKALONG HILIR

    GAMBAR SITUASI

    U

    2206

    MC

    LV

    HV

    JUMLAH

    HVLVMC

    689

    HV

    LV

    MC

    655

    1448

    154

    38082

    531

    167

    285

    18

    111

    156

    3 26 5 2 1 06 7 5 32

    21731715127175

    324

    49

    1028

    650

    2475

    4085

    146

    1873

    2067

    KPJ

    SMP

    JUMLAH

    K PJ S M P

    JUMLAH

    KPJ

    SMP

    21.2

    10.2

    21.3

    A

    C

    B

    1.00 M

    TERTUTUPTERTUTUP

    6HV

    459

    MC

    234

    LV

    JUMLAH

    699

    KEND.

    472

    SMP

    SIMPANG JALAN GEGER KALONG GIRANG BANDUNG

    GAMBAR SITUASI

    GEOMETRIK SIMPANGPENDEKAT A PENDEKAT B PENDEKAT C

    SISI KIRI SISI KANAN

    LEBAR BAHU

    JENIS KONSTRUKSI BAHU

    LEBAR TROTOAR

    JUMLAH LAJUR

    SALURAN SAMPING

    MEDIAN

    LEBAR JALAN LALU LINTAS

    ASPAL

    1.00M

    2

    TERTUTUP

    TIDAK ADA

    15.60 M

    TERTUTUP

    2

    -

    ASPAL

    TERTUTUPTERTUTUP

    13.80 M

    TIDAK ADA

    ASPAL

    2

    SISI KIRI

    ASPAL

    2

    SISI KANAN

    TERTUTUP TERTUTUP

    9,10 M

    TIDAK ADA

    ASPALASPAL

    11

    SISI KIRI SISI KANAN

    C

    334

    MC

    1684

    101

    1146

    LVJUMLAH

    4

    70

    HV

    439

    2895

    KEND.

    274

    2074

    SMP

    B

    KEND.

    223

    JUMLAH

    1054

    MC LV

    928

    164 58

    HV

    114 2096

    2

    SMP

    1604

    143

    A

    9,1

    15,6

    13,8

    2,20M 1.00M - -

    2.5M0,5 4,50,45 1,20M 1,20M

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    5/23

    5

    MC

    335

    1307

    LV

    HV

    JUMLAH

    KENDARAN

    SMP

    260

    901

    20

    106

    615

    2314

    454

    1692

    27 35 3 65 52

    443 287 15 745 528

    HVLVMCSMPKENDARAN

    JUMLAH

    72

    HV

    1845

    MC

    1072

    LV

    JUMLAH

    2989

    KENDARAN

    2088

    SMP

    4.0

    0

    B

    C

    A

    SIMPANG JALAN SERSAN BAJURI

    GAMBAR SITUASI

    GEOMETRIK SIMPANGPENDEKAT A PENDEKAT B PENDEKAT C

    SISI KIRI SISI KANAN

    LEBAR BAHU

    JENIS KONSTRUKSI BAHU

    LEBAR TROTOAR

    JUMLAH LAJUR

    SALURAN SAMPING

    MEDIAN

    LEBAR JALAN LALU LINTAS

    2,10 M

    KRIKIL

    1.00M

    1

    TERTUTUP

    TIDAK ADA

    6,8 M

    TERTUTUP

    1

    2.50 M

    KERIKIL

    1,20 M

    TERTUTUPTERTUTUP

    11,02 M

    TIDAK ADA

    ASPAL

    2

    0.85 M

    0.29 M

    SISI KIRI

    KRIKIL

    -

    2

    2,22 M

    SISI KANAN

    - -

    8,22 M

    TIDAK ADA

    ASPALKRIKIL

    1

    -

    1

    0.85 M

    0.72 M

    SISI KIRI

    2.50 M

    SISI KANAN

    U6,8

    11,02

    8,22

    10.2 M21.3 M21.2 MLEBAR JALAN LALU LINTAS

    TIDAK ADA

    TERTUTUP

    PENDEKAT B

    0.85 M2.50 MLEBAR TROTOAR

    SALURAN SAMPING

    MEDIAN

    JUMLAH LAJUR

    TERTUTUPTERTUTUP

    TIDAK ADA

    2 32

    JENIS KONSTRUKSI BAHU

    LEBAR BAHU

    GEOMETRIK SIMPANG

    0.5 M

    ASPALASPAL

    0.5 M 0.29 M

    ASPAL

    SISI KANAN

    PENDEKAT ASISI KIRI SISI KIRI

    0.85 M --

    TERTUTUP

    TIDAK ADA

    3 1 1

    SISI KANAN

    0.5 M

    ASPAL

    PENDEKAT C

    2,22 M

    ASPAL

    0.72 M

    ASPAL

    SISI KANAN SISI KIRI

    SIMPANG JALAN GEGERKALONG HILIR

    GAMBAR SITUASI

    U

    220

    6

    MC

    LV

    HV

    JUMLAH

    HVLVMC

    689

    HV

    LV

    MC

    655

    144

    8

    154

    3808

    2531

    167

    285

    18

    111

    156

    3 2 6 5 2 1 0 67 5 3 2

    21731715127175

    324

    49

    1028

    650

    2475

    4085

    146

    1873

    2067

    KPJ

    SMP

    JUMLAH

    K P J S M P

    JUMLAH

    KPJ

    SMP

    21.2

    10.2

    21.3

    A

    C

    B

    1.00 M

    TERTUTUPTERTUTUP

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    6/23

    6

    4. Tinjauan Pustaka

    Manual Kapasistas Jalan Indonesia ( MKJI 1997) membedakan

    simpang bersinyal ( traffic signal) dan simpang tak bersinyal ( non traffic

    signal). Simpang tak bersinyal dikendalikan oleh aturan dasar lalu-lintas

    Indonesia yang memberi jalan pada kendaraan dari sebelah kiri,

    sedangkan pada simpang bersinyal dikendalikan oleh traffic light. Metoda

    ini berasumsi bahwa simpang jalan tegak lurus pada alinyemen datar,

    dihitung berdasarkan pendekatan empiris tidak berdasarkan metode

    pengambilan celah.

    1). Simpang tak bersinyal

    Menurut MKJI 1997 parameter kinerja pelayanan simpang

    ditentukan oleh besaran nilai kapasitas (C), derajat kejenuhan ( DS) ,

    tundaan ( D) dan peluang antrian (QP). Masing-masing parameter

    tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini.

    C = CO FW FM FCS FRSU FLT FRT FMI ( smp/jam)

    DS = Q / C

    Dimana :Q = Volume total lalu lintas simpang ( Smp/jam) , Q SMP = Q SIMPANG F SMP ;

    F SMP = (emp LV LV% + empHV HV% + emp MC MC%)/100

    D = DT + DG,

    Dimana DT = tundaan lalu lintas pada simpang yang terdiri dari jalan

    minor (DTMI) dan jalan utama (DTMA); dan DG = tundaan geometrik

    DG = (1DS) [PT 6 + (1PT)3] + (DS 4) DS < 1,0;DT = 1,0504/ ( 0,2742 0,2042 * DS( 1DS).2 DS > 0,6 ;DT = 2 + 8,2078.DS.- ( 1DS) .2 DS < 0,6

    Hubungan empires antara peluang antrian dan derajat kejenuhan

    dapat dihitung dengan pendekatan

    QP% = 9,02 . DS + 20,66 . DS2+ 10,49 . DS

    3, dan

    QP% = 47,71 . DS - 24,68 . DS2+ 56,47 . DS

    3

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    7/23

    7

    2). Simpang Bersinyal ( traffic signal)

    Parameter kinerja simpang bersinyal juga ditentukan oleh Kapasitas (

    C) , derajat kejenuhan ( DS), tundaan (D) dan besaran nilai peluang

    antrian (QP).

    C = S x g/c,

    dimana C = kapasitas (smp/jam), S = Arus jenuh (smp/jam hijau),

    g = waktu hijau (det) dan c = Waktu siklus (det)

    DS = Q/C . Kreteria tingkat pelayanan ditunjukkan pada lampiran

    Panjang Antrian ( NL) suatu pendekat dihitung rumus:W

    NQQL20

    max

    NQ = NQ1 + NQ2

    Dimana :

    C

    DSxDSDSxCxNQ

    )5,0(8)1()1(25,012

    36001

    12

    Qx

    DSxGR

    GRxcNQ

    Tundaan (D) dihitung sebagai indikator tingkat pelayanan simpang

    sebagai tundaan rata-rata suatu pendekat. D = DT + DG , sedangkan

    Tundaan suatu simpang diperoleh sebagai (Q x D) / Qtotal.

    Menurut Akcelik (1988),

    C

    xNQAxcDT

    36001 ;

    )1(

    )1(5,02

    DSxGR

    GRxA

    DGi = (1Psv) x PT x 6 + (Psv x 4

    Untuk menghitung jumlah kendaraan terhenti tiap pendekat dihitung

    dengan rumus :

    NS = 36009,0 xcxQ

    NQx ; dan

    Nsv = Q x NS,

    NS total= NSV / Qtotal

    Kreteria tingkatpelayanan yang menyatakan waktu tunda (delay) pada

    lampiran

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    8/23

    8

    5. Kinerja pelayanan Simpang /pertemuan jalan

    Dari deskripsi empat buah simpang pertemuan jalan di sepanjang ruas

    jalan Setiabudi Bandung, masing-masing telah diketahui data volume

    lalulinats jam puncak ( peak hour) tiap lengan, data geometrik simpang

    dan type klasifikasi simpang. Proses analisis kinerja tiap simpang tak

    bersinyal dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

    1) Simpang tak Bersinyal

    Gambar 1

    Diagram alir Analisa Simpang tak bersinyal

    INPUT DATA Kondisi geometrik Simpang Data lalu lintas lalu lintas Kondisi Lingkungan

    PERHITUNGAN KAPASITAS SIMPANG1. Lebar pendekat dan tipe simpang2. Kapasitas dasar3. Faktor penyesuaian lebar pendekat4. Faktor penyesuaian median jalan utama5. Faktor penyesuaian ukuran kota6. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan

    samping dan kendaraan tak bermotor7. Faktor penyesuaian belok kiri8. Faktor penyesuaian belok kanan9. Faktor penyesuaian belok kanan10. Kapasitas

    PERHITUNGAN PERILAKU LALU-LINTAS1. Perhitungan Derajat Kejenuhan2. Peritungan Tundaan Lalu lintas ( delay)3. Perhitungan Peluang antrian4. Penilaian perilaku lalu-lintas

    Keperluan Penyesuaian Asumsi sesuai kebutuhan

    Akhir analisa

    TIDAK

    PERUBAHAN

    YA

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    9/23

    9

    Dengan berpedoman pada diagram alir dan deskripsi data tiap

    simpang di atas, maka diperoleh hasil masing-masing perhitungan

    kinerja simpang tak bersinyal, yaitu Simpang jalan S Bajuri, Simpang

    jalan Gegerkalong Girang dan Simpang jalan Hegarmanah sebagai

    berikut .

    Simpang jalan Sersan Bajuri-Setiabudi

    Bentuk Simpang adalah simpang tiga tak bersinyal type 3.2.4

    dengan data arus lalu lintas jam puncak (peak hour) tiap pendekat

    Tabel 1

    Volume arus lalu lintas jalan Setiabudi di luar terminal

    Jenis

    Kendaraa

    n

    ARAH PENDEKAT ( smp)

    A B C

    LT ST RT LT ST RT LT ST RT

    MC - 701 - 170 654 - 15 - 222

    LV - 896 - 260 901 - 35 - 287

    HV - 82 - 27 155 - 4 - 20

    UM - - - - - - - - --

    unit 2361 - 621 2327 - 67 - 745

    SMP

    1679 - 457 1710 - 54 - 529

    Dari daftar di atas diperoleh bahwa :

    Q total = 4429 smp/jam

    Rasio belok kiri ( PLT ) = 0,11

    Rasio belok kanan (PRT) = 0,12

    Rasio jalan minor terhadap jalan utama = 0,132

    Berpedoman pada metoda MKJI tahun 1997 untuk simpang tak

    bersinyal maka hasil perhitungan elemen simpang diperoleh sebagai

    berikut:

    1). Perhitungan ratio belok dan ratio arus lalu lintas

    Faktor Penyesuaian Belok Kiri (FLT)

    FLT = 0,84 + 1,61 . PLT

    PLT =CBA

    CBALTLTLT

    = 0,11

    FLT = 0,84 + 1,61 . 0,11 = 1.03

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    10/23

    10

    Faktor Penyesuaian Belok Kanan (FRT)

    FRT = 1,090,922 . PRT untuk 3 lengan

    PRT =CBA

    CBARTRTRT

    = = 0,12 ; FRT = 0,98

    2). Perhitungan faktor penyesesuaian lebar pendekat ( Fw)

    Lebar ratarata semua pendekat

    WI = ( A/2 + B/2 + C/2) / 3

    = (6,8/2 + 11,02/2 + 8,2/2) / 3 = 4,34 m

    Maka Fw = 0,73 + 0,0760 . WI = 1,2

    Dengan tipe simpang 3.2.4 diperoleh nilai kapasitas dasar (Co ) = 3200

    smp/jam, maka :

    Type

    Simpang

    Lebar Pendekat (meter)

    Wi

    Lajur

    Kapasitas

    Dasar

    Jalan

    Minor

    WC

    Jalan MayorJalan

    Mayor

    Jalan

    MinorWA WB WAB

    3.2.48,22 6,8 11,02 8,91 4,3

    4

    4 2 3.200

    3). Perhitungan faktor penyesesuaian ratio arus jalan minor (FMI )

    FMI = 1,19 x PMI21,19 x PMI + 1,19

    PMI = QMI / QTOT = 583 / 4429 = 0,132

    FMI = 1,19 x 0,13221,19 x 0,132 + 1,19 = 1,15

    4). Perhitungan kapasitas simpang

    C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

    Dengan ukuran penduduk spesifikasi kota besar adalah 1-3 juta, faktor

    penyesuaian jalan mayor tanpa median (FM) = 1,00, maka diperoleh:

    C = 3200 x 1,18 x 1,0 x 1,05 x 0,98 x 1,03 x 0,98 x 1,15

    = 4587 smp/jam

    Kapasitasdasar

    LebarPendeka

    t rata-rata

    Medianjalanutama

    Ukuran kota

    hambatan

    samping

    belokkiri

    belokkanan

    RasioFMI/FM

    A

    kapasitas

    Co(SMP/jam

    )FW FM FCS FRSU FLT FRT FMI

    C(smp/jam

    )

    3200 1,18 1,0 1,05 0,98 1,03 0,98 1,15 4587

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    11/23

    11

    5). Perhitungan Derajat Jenuh ( DS)

    DS = QTOT / C,

    Maka diperoleh DS = 4429 / 4587 = 0,96

    Selanjutnya, tundaan yang terjadi serta prosentase peluang antrian yang

    dapat terjadi, dapat dihitung sebagai berikut :

    1). Perhitungan Tundaan Simpang (D)

    Rumus: D = DG + DTI (det/smp)

    DG = Tundaan geometrik simpang

    DG = (1 - DS) x (PT x 6 + (1 - PT) x 3) + DS x 4

    dimana: DG = tundaan geometrik simpang

    DS = derajat kejenuhan

    PT = ratio belok total

    Maka diperoleh:

    DG = (10,96 ) x (0,23 x 6 + (10,23) x 3) + 0,96 x 4

    = 6,2 det/smp

    DT1 = Tundaan lalu lintas simpang

    DTI = 1,0504 / (0,27420,2042 . 0,96)(10,96) . 2

    = 6,9 det/smp

    Maka diperoleh Tundaan Simpang (D) = 13,1 det/smp

    2). Perhitungan tundaan lalu lintas jalan mayor (DTMA)

    DTMA = 1,05034 / (0,3460,246 . DS)(1 - DS) . 1,8

    = 1,05034 / (0,3460,246 .0,96)(10,96) . 1,8

    = 27,8 det/smp

    3). Perhitungan tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)

    DTMI = ( QTOT x DTI - QMA x DTMA) / QMI

    = ( 4429 x 6,93846 x 27,8) / 583 = 131 det/smp

    4). Perhitungan peluang antrian (QP)

    QP% = 9,02 . DS + 20,66 . DS2

    + 10,49 . DS3

    = 9,02 . 0,96 + 20,66 . 0,962

    + 10,49 . 0,963

    = 37,37 %

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    12/23

    12

    QP% = 47,71 . DS - 24,68 . DS2+ 56,47 . DS

    3

    = 47,71 . 0,96 - 24,68 . 0,962+ 56,47 . 0,96

    3

    = 45,8127,74 + 49,96 = 68,03 %

    ArusLalu

    Lintas

    Derajat jenuh

    Tundaanlalu

    lintassimpang

    Tundaanlalu lintasJl. Utama

    Tundaanlalu lintas Jl.

    Minor

    Tundaangeometriksimpang

    Tundaansimpang

    Peluang Antrian

    Q(smp/jam

    )DS DTI DTMA DTMI DG D

    QP%BA

    QP%BB

    4429 0,96 6,9 27,8 131 6,2 13,1 68,37 37,37

    Jadi, rentang peluang antrian yang dapat terjadi pada simpang jalan Dr.

    SetiabudiSersan Bajuri adalah sebesar 37,37 % - 68,37 %

    Pelayanan simpang Geger Kalong Girang

    Dari deskripsi data survai di atas telah diperoleh data arus lalu

    lintas pada jam puncak (peak hour) adalah :

    Q total = 5259 smp/jam

    Rasio belok kiri ( PLT ) = 0,135

    Rasio belok kanan (PRT) = 0,06

    Rasio jalan minor terhadap jalan utama = 0,103

    Maka elemen simpang Gegerkalong Girang sebagai berikut:

    1). Perhitungan Kapasitas Simpang

    DS = Q/C ; C = CO x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

    CO = 3200 untuk simpang 3.2.4

    WA = 12,6 m ; WB = 12,9 m ; WC = 6,7 m

    75,122

    9,126,122

    BA

    ABWWW m

    73,92

    7,675,12

    2

    CAB

    i

    WWW m

    FW = perhitungan lebar pendekat = 0,62 + 0,065 Wi

    FW = 0,62 + 0,065 (9,73) = 1,2525 ; Maka:

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    13/23

    13

    Type

    Simpang

    Lebar Pendekat (meter)

    Wi

    Lajur

    Kapasitas

    Dasar

    Jalan

    Minor

    WC

    Jalan MayorJalan

    Mayor

    Jalan

    MinorWA WB WAB

    3.2.46,7 12,6 12,9 12,7

    5

    9,73 4 2 3.200

    FM = 1,0 karena tidak terdapat median lalu lintas

    FCS = Faktor penyesuaian terhadap ukuran suatu kota, diambil 1,05

    FRSU = Untuk lingkungan komersil dan hambatan samping cukup tinggi

    dengan rasio kendaraan tak bermotor < 0,93%, maka FRSU yang digunakan

    adalah 1-0,02 = 0,98.

    FLT = 0,84 + 1,61 . PLT => PLT = 0,13

    maka, FLT = 0,84 + 1,61 (0,13) = 1,05

    FRT = 1,09 - 0,922 . PRT => PRT = 0,06

    maka, FRT = 1,09 - 0,922 (0,06) = 1,03

    FMI = factor penyesuain rasio arus jalan minor 3.2.4 diambil 1,3

    maka Kapasitas simpang dapat dihitung sebagai berikut :

    C = CO x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI ; C = 6019 smp/jam

    Jadi, derajat jenuh diperoleh DS = Q/C = 5259/6019= 0,87

    Kapasitasdasar

    LebarPendekatrata-rata

    Medianjalanutama

    Ukurankota

    hambatansamping

    belokkiri

    belokkanan

    RasioFMI/FMA

    kapasitas

    Co(SMP/jam)

    FW FM FCS FRSU FLT FRT FMIC

    (smp/jam)

    3200 1,3 1,0 1,05 0,98 1,05 1,03 1,3 6019

    2. Perhitungan Perilaku Lalu Lintas

    1) Perhitungan Tundaan Simpang

    DT1 =

    2)1(2042,02742,0

    0504,1xDS

    xDS

    = 10,62 det/smp

    2) Tundaan pada Lalu Lintas Utama Jalan Mayor (DTMA)

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    14/23

    14

    DTMA =

    8,1)1(246,0346,0

    05034,1xDS

    xDS

    = 7,8 det/smp

    3) Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor Rata-Rata (DTMI)

    DTMI =

    MI

    MAMATITOT

    Q

    xDTQxDQ = 35,11 det/smp

    4) Tundaan Geometrik (DG) Untuk DS 1

    DG = (1DS)(PT x 6) + (1PT) x 3 + (DS x 4) = 6,05 det/smp

    5) PerhitunganTundaan Simpang (D)

    D= DG + DT1 = 6,05 + 10,62 = 16,67

    6) Peluang Antrian

    a. Peluang antrian batas atas

    QP % = 47,71 x DS24,68 x DS2

    + 56,47 x DS3

    = 47,71 x 0,8724,68 x (0,87)2

    + 56,47 (0,87)3

    = 60,02 %

    b. Peluang antrian batas bawah

    QP % = 9,02 x DS + 20,66 x DS2

    + 10,49 x DS3

    = 9,02 x 0,87 + 20,66 x (0,87)2

    + 10,49 (0,87)3

    = 30,39%

    ArusLalu

    Lintas

    Derajatjenuh

    Tundaanlalu

    lintassimpang

    Tundaanlalu

    lintas Jl.Utama

    Tundaanlalu lintasJl. Minor

    Tundaangeometriksimpang

    Tundaansimpang

    PeluangAntrian

    Q(smp/ja

    m)DS DTI DTMA DTMI DG D

    QP%BA

    QP%BB

    5259 0,87 10,62 7,8 35,11 6,05 16,67 60,02 30,39

    Peluang antrian yang terjadi pada simpang Setiabudhi Geger Kalong

    Girang adalah sebesar 30,39 % s/d 60,02 %

    Kinerja pelayanan simpang Hegarmanah

    Dari volume jam puncak (peak hour) arus lalu lintas simpang Hegarmanah di

    atas dapat diketahui bahwa Q total = 5553 smp/jam, Rasio belok kiri ( PLT )

    = 0,23 ; Rasio belok kanan (PRT) = 0,00 dan Rasio jalan minor terhadap

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    15/23

    15

    jalan utama = 0,09, Maka perhitungan elemen simpang Gegerkalong Girang

    sebagai berikut:

    1) Perhitungan Kapasitas simpang

    a) Perhitungan lebar pendekat

    WA =9,4 m ; WB = 8,5 m ; WC = 6,2 m

    WAB = 95,82

    5,8m4,9

    2

    BA WW

    Wi = 58,72

    2,695,8

    2

    cAB WW

    FW = 0,62 + 0,065*7,58 = 1,11

    Type

    Simpang

    Lebar Pendekat (meter)

    Wi

    Lajur

    Kapasitas

    Dasar

    Jalan

    Minor

    WC

    Jalan MayorJalan

    Mayor

    Jalan

    MinorWA WB WAB

    3.2.4 6,2 10,9 8,5 7,95 7,95 4 2 3.200

    b) Factor penyesuaian median jalan utama

    FM = diambil 1,0 ; FCS = diambil 1,05

    c) Factor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan samping (FRSU ) untuk

    rasio kendaraan tak bermotor kurang 10 %, dihitung diperoleh = 0,98

    d) Factor penyesuaian % belok kiri

    FLT = factor penyesuaian terhadap belok kiri

    FLT = 0,84 + 1,61.PLT = 1,21

    e) Factor penyesuaian belok kanan

    FRT = 1,090,922*PRT = 1,090,922*0 = 1,09

    f) Factor penyesuaian rasio arus jalan minor

    FMI = factor penyesuaian arus jalan minor, diambil = 1,3

    C = CO.FW.FM.FCS.FRSU.FLT.FRT.FMI

    C = 3200*1,11*1*1,05*0,98*1,21*1,09*1,3 = 6.267

    Jadi, DS =C

    Q= 89,0

    267.6

    553.5

    Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa kinerja pelayanan simpang

    tidak stabil, lalu lintas padat, arus kendaraan tiap lajur tersendat, antrian

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    16/23

    16

    sering terjadi dan kecepatan rencana tidak tercapai, dimana kecepatan yang

    ada dilapangan lebih rendah dari kecepatan rencana.

    2) Perhitungan Perilaku Lalu Lintas

    a) Perhitungan tundaan simpang

    DT1 =

    2)1(2042,02742,0

    0504,1xDS

    xDS

    = 11,45 det/smp

    b) Tundaan pada Lalu Lintas Jalan Mayor

    DTMA =

    8,1)1(246,0346,0

    05034,1xDS

    xDS

    = 8,07 det/smp

    c) Tundaan Pada Lalu Lintas Jalan Minor Rata-rata

    DTMI =

    MI

    MAMATITOT

    Q

    xDTQxDQ

    = 45,09 det/smp

    d) Tundaan Geometrik

    DG = (1DS)(PT x 6) + (1PT) x 3 + (DS x 4 = 3,99 det/smp

    e) Tundaan Simpang

    D

    44,15

    45,1199,3

    DTIDG

    f) Peluang Antrian

    Peluang antrian batas atas

    QP %

    %76,62

    89,0*47,5689,0*68,2489,0*71,47

    *47,56*68,24*71,47

    32

    32

    DSDSDS

    Peluang antrian batas bawah

    QP %

    %79,31

    89,0*49,1089,0*66,2089,0*02,9

    *49,10*66,20*02,9

    32

    32

    DSDSDS

    Jadi, peluang antrian yang terjadi pada simpang Hegarmanah adalah

    sebesar 31,79% sampai dengan 62,76 %.

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    17/23

    17

    2). Simpang Jalan Geger Kalong Hilir ( simpang bersinyal )

    Simpang Gergerkalong Hilir merupakan simpang bersinyal,

    yaitu pergerakan lalu lintas tiap lengan diatur dengan lampu lalu

    lintas. Proses analisis kinerja simpang dilakukan sebagai berikut

    Gambar 2 : Diagram alir Analisa Simpang bersinyal

    Adapun perhitungan kinerja simpang bersinyal Gergerkalong Hilir

    dihitung secara tabelaris sebagai berikut:

    PERUBAHANUbah penentuan fase

    sinyal, lebar pendekat,

    aturan membelok dsb.

    Perhitungan Kapasitas simpangKapasitas

    Ke erluan untuk erubahan

    Perhitungan Waktu Sinyal1) Tipe pendekat2) Lebar pendekat efektif3) Arus jenuh dasar4) Faktor-faktor penyesuaian5) :Rasio arus/arus jenuh6) :Waktu siklus dan waktu hijau

    Penggunaan SinyalFase sinyal

    Data Masukan

    Kondisi Geometrik

    Volume arus lalu lintas

    Pengaturan lalu-lintas

    Kondisi lingkungan

    Perhitungan Perilaku Lalu-lintas1) Persiapan2) Panjang antrian3) Kendaraan terhenti4) Tundaan

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    18/23

    2

    PERHITUNGAN ANTRIAN DAN WAKTU TUNDA ( DELAY)

    SIMPANG JALAN GEGERKALONG HILIR - JALAN SETIABUDI BANDUNG

    Kode

    Arus

    Lalu Kapsitas Derajat Rasio Jumlah kendaraan antri (smp) Panjang Rasio Kend Tundaan

    Pendekat Lintas smp/jam Kejenuhan hijau Total NQ antrian Kendaraan terhenti Lalu lintas Geometrik Rata-rata Total

    smp/jam DS GR N1 N2 NQ1+NQ2= maks (m)

    Stop

    smp/jam smp/jam det/smp

    rata-rata

    det/smp det/smp smp.det

    Q C Q/C g/c NQ QL NS Nsv DT DG D=DT+DG D x Q

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    BST 2250 3496 0,644 0,39216 0,403 29,11 29,51 42 78,873 1,056 2131,083 14,570 4,223 18,793 42284

    CRT 611 949 0,644 0,18774 0,402 8,984 9,39 14,9 58,431 1,379 443,1461 23,019 5,516 28,535 17438

    ART 190 296 0,644 0,10587 0,400 2,908 3,31 7,7 58,113 2,287 83,27603 29,440 9,147 38,587 7349

    Tot.

    Arus 3052 Total 2658 total 67071

    Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp 0,871

    Tundaan Simpang Rata-rata D1

    (det/smp) 22

    Keterangan Pol diambil 10%

    Keterangan :

    BST = Lengan Jalan Setiabudi lalu lintas menerus Lembang - Bandung

    CRT = Lengan jalan S Bajuri lalu lintas belok kanan

    ART = Lengan jalan Setiabudi lalu lintas belok kiri

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    19/23

    3

    Tabel 3

    Hasil Perhitungan Kinerja Simpang tak bersinyal pada ruas jalan Dr Setiabudi

    N0

    Nama

    dan typeSimpang

    Arus

    Lalulintas

    Arah

    Lalulintas

    Volume jam

    puncak

    Rasio

    jalanMinor

    Kapasitas( C )

    DS

    Tundaaan Lalu

    lintas

    Tundaan

    Geometrik

    Tundaan

    Simpang

    Peluang

    antrian( % )

    Panjang

    Antrian

    ( m )kpj Smp *)Jalan

    Utama

    Jalan

    Minor

    1

    Simpang

    SersanBajuri

    ( 3/2/4 )

    Jalan

    utama +jalan

    Minor

    LT 688 511 0.11

    4587 0,96 27,8 131 6,2 13,1 33.37s/d

    68,37

    ST 4688 3389

    RT 745 529 0.120

    Jumlah 6121 4429 0.132

    2

    Simpang

    GegerkalongGirang

    Jalan

    utama +jalan

    Minor

    LT 1063 708 0.135

    6019 0,87 7.8 35.11 6.05 16.67 30.39s/d

    60.02

    ST 5744 4234 0.805

    RT 507 317 0.060

    Jumlah 7314 5259

    3

    Simpang

    Gegerkalong

    Hilir

    Jalan

    utama +

    jalanMinor

    BST 3516 2250 -- 3496 0.64 14.5

    23.02

    4.2 18.79 78.9

    CRT 1227 529 0,710 949 0.64 5.5 28.53 58.4

    ART 328 190 0,008 296 0.64 29.4 9.1 38.6 58.11

    Jumlah 5071 3052

    4

    Simpang

    Hegarmanah

    Jalan

    utama +jalan

    Minor

    LT 1742 1268 0.230

    6.267 0,89 8,07 45,09 3,99 15.44 31.79s/d

    62.76

    ST 5945 4285

    RT -- -- --

    Jumlah 7687 5553

    Keterangan*) PCU : MC = 0,25 ; LV = 1,0 ; HV = 1,3

    A. RT = arus lalu lintas belok kanan dari jalan Setiabudi arah LembangB. ST = Arus Lalu Lintas menerus dari Jalan Setiabudi arah Bandung

    C. RT = arus Lalu Lintas belok kanan radi Jalan Gegerkalong Hilir ke arah Bandung

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    20/23

    20

    6. Analisis dan Pembahasan

    Dari perhitungan parameter kinerja empat buah simpang di sepanjang

    ruas jalan DR Setiabudi di atas, diantaranya adalah simpang tak

    bersinal ( non traffic signal ) telah diketahui, bahwa

    1) Derajat jenuh ( DS) pada setiap simpang diperoleh pada nilai yang

    bervariasi, yaitu DS = 0,87 sampai dengan 0,96. Tundaan

    geometrik simpang masing 6,2 dan 6,05 pada simpang S Bajuri

    dan simpang Gergerkalong Girang. Kemudian 4,0 pada simpang

    Hergarmanah

    2) Tundaan simpang ( delay) adalah 13,1 - 16,7 detik/smp

    3) Peluang antrian yang mungkin terjadi adalah dari batas bawah

    30,4 33,4% dan batas atas 60,02 68,4.%

    Sedangkan kinerja simpang bersinyal ( Simpang Gegerkalong Hilir) adalah

    38,6 detik/smp dan panjang antrian pada ketiga lengan sampai lebih dari

    25 meter, dan tinginya faktor hambatan samping maka berdampak

    tehadap tejadinya peluang antrian yang tinggi yaitu 28,53 38.6 %.

    Oleh sebab itu secara keseluruh, maka tingkat pelayanan arus

    lalulintas di sepanjang ruas jalan DR Setiabudi digolongkan dalam

    kalasifikasi D dengan arus lalu lintas tidak stabil, kendaraan padat, lalu

    lintas tersendat, dan volume simpang lebih tinggi dari kapasitasnya.

    Keadaan ini berakibat terhadap kerugian yang harus dipikul oleh

    pengemudi, antara lain meningkatnya biaya operasional kendaraan ( BOK), tertundanya waktu perjalanan dan pertambak pula terhadap

    kenyamanan, dan resiko biaya pemeliharaan jalan yang harus dipikul oleh

    Pemerintah Daerah kota Bandung.

    .

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    21/23

    21

    Kesimpulan dan Saran

    A. Kesimpulan.

    Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengolahan tentang kinerja pelayanan

    Terminal Ledeng dan Ruas Jalan DR Setiabudi Bandung studi yang telah diurakan

    di atas, maka diperoleh kesimpulan hasil studi sebagai berikut :

    1) Bahwa kinerja semua simpang di sepanjang Jalan DR Setiabudi pada jam

    puncak ( peak hour) dikategorikan pada tingkat pelayanan D ( level of

    service ) dengan arus lalu lintas tidak stabil, lalu lintas padat,kendaraan

    pada tiap lajur lalu lintas pada mulut simpang tersumbat, terjadi antrian

    panjang dan kecepatan laju kendaraan rendah

    2) Bahwa kinerja pelayanan ruas jalan DR Setiabudi Bandung

    diklasikasikan dalam golongan tingkat pelayanan D, yaitu arus lalu lintas

    tidak stabil, arus lalu lintas padat, sering terjadi antrian dan kemacetan

    lalulintas dan kecetapan rata-rata kendaraan 27 kilometer/jam.

    B. Saran/Rekomendasi

    Dari fenomena rendahnya kinerja pelayanan dan kapasitas daya tampung terminal

    Ledeng, serta rendahnya tingkat kinerja pelayanan ( level of service ) pada ruas

    jalan dan simpang yang ada di sepanjang jalan DR Setiabudi Bandung, maka

    disaran antara lain :

    1) Agar Pemerintah daerah kota Bandung, instansi yang terkait, para praktisi

    dan akademisi bersama-sama menetapkan kebijakan strategis, baik program

    jangka panjang maupun jangka pendek mengembangkan sistem pelayanan

    moda transportasi yang aman dan nyaman sesuai dengan kebutuhan

    masyarakat di kawasan koridor utara kota Bandung, dan sistem

    pengoperasian moda transpotasi kawasan Bandung Raya tahun 2025.

    2) Diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan intensif dari pihak yang terkait

    dengan pengelola sarana infrastruktur dan fasilitas Jalan raya, untuk secara

    persuasif edukatif melaksanakan program penertiban penggunaan badan

    jalan,serta peningkatan disiplin penguna jalan , khususnya ruas jalan DR

    Setiabudi Bandung.

    Semoga,

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    22/23

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    Adolp D. May, 1990 . Traffic Flow Fundamenatls ; Prentice hall, New

    Yersey.

    Cornes, Richard and Sandler, Todd, 1996. The Theory of Externalities, Public

    Goods, and Club Goods. Cambridge University Press, United States of

    America.

    Clarkson H.Oglesby, R.Gary Hicks; 1975; Highway Engineering; John Wiley

    & Sons, Fourth Edition

    Edward K. Morlok. 1988, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi,

    Erlangga, Jakarta

    F.D Hobbs; Suprapto TM; 1995; Perencanaan dan Teknik Lalu lintas; Gajah

    Mada University Press, Yogyakarta, Edisi kedua

    Nachmias, David and Nachmias, Chava, 1987. Research Methods in The

    Social Sciences. St. Martins Press, Inc. United States of America.

    OFlaherty, CAO, 1997. Transport Planning and Traffic Engineering. John

    Wiley & Sons, America.

    Robert J.Kodoatie; 2003, Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Pustaka

    Fajar, Yogyakarta

    Rosenbloom, Sandra, 1992. Peak-Period Traffic Congestion: A State-of-The-

    Art Analysis and Evaluation of Effective Solutions.

    The Institute of Highways and Transportation,1997. Transport in The Urban

    Environment. United Kingdom.

    The Royal Commission on Environmental Pollutions Report, 1995. Transport

    and The Environment. Oxford University Press.

  • 8/7/2019 50124521 Analisis Kinerja Simpang Pada Ruas Jl Seiabudi

    23/23

    TUGAS MATA KULIAH TEORI ALIRAN

    ( KULIAH MATRIKULASI S-3 )

    Dosen Pengampu

    IR. Wahyudi Kushardjoko MT

    Dikerjakan oleh

    Supratman Agus, LA5 00.8010

    PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPILUNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

    2 0 0 9