5. fish pond food webs
DESCRIPTION
reyht7uvygsrtiunryvreuv5toy7rdsoto8r768h7tgreyrh687geryt87dyrhbsr87gdesyhrti7TRANSCRIPT
Soko Nuswantoro, S.Pi. M.Si.
pada kolamJaring Makanan
Kebutuhan Makanan bagi Kebutuhan Makanan bagi Organisme AkuatikOrganisme Akuatik
Konsep Dasar Budidaya dan Konsep Dasar Budidaya dan Peranan Makanan AlamiPeranan Makanan Alami
Fry of Commercial Fish
Growth
Yield (Biomass)
FeedCommerci
al feed and Live
feed
Interaksi dalam Interaksi dalam EkosistemEkosistemPola-pola interaksi dalam ekosistem
melibatkan faktor biotik dan abiotik melalui rantai makanan, aliran energi, dan daur biogeokimia yang berlangsung baik pada tingkat individu, populasi maupun komunitas
Rantai makanan :◦ Hubungan atau peristiwa makan dan dimakan antar
makhluk hidup berdasarkan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen dan konsumen
Aliran energi : ◦ Rangkaian urutan pemindahan energi dari satu
bentuk ke bentuk energi yang lain. Pemindahan dan perubahan energi berlangsung di dalam rantai makanan
Daur biogeokimia :◦ Daur unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke abiotik. Yang termasuk daur biogeokimia antara lain daur karbon, nitrogen, sulfur dan fosfor.
Food Chain and Food WebFood Chain and Food Web
Carnivore fish
Zooplankton Feeder
Zooplankton
Phytoplankton
Trophic Level (Piramida Makanan)
8
Aquatic trophic pyramid with phytoplankton as primary producers, zooplankton as primary consumers, fish as planktivorous and large sized fish as predatory and tertiary consumers
“The higher Level is, the lower number of population is”
Energi matahari yang digunakan oleh produsen hanya sekitar satu persen (1%),
sedangkan konsumen primer menggunakan 10% energi dari produsen demikian seterusnya
Energy Pyramid
Jaring Makanan Jaring Makanan Ekosistem AlamiEkosistem Alami
Freshwater Food Web
Marine Food Web
Jaring Makanan Ekosistem AlamiJaring Makanan Ekosistem AlamiTidak semua ikan merupakan jenis ikan
ekonomis penting.Adanya ikan karnivora, dapat
memperbanyak mata rantai jaring makanan. Sehingga menyebabkan pemborosan energi.
Produktivitas biologis yang sangat tinggi, namun memiliki nilai manfaat yang rendah bagi manusia (secara langsung).
Terdapat “Derajat kesukaan (Degree of Preference)”, yakni terdapat peluang untuk memilih makanan alami karena melimpahnya berbagai jenis makanan alami yang tersedia.
Jaring Makanan dalam Jaring Makanan dalam AkuakulturAkuakultur
Menyederhanakan jaring-jaring makanan alamiah dengan hanya memelihara beberapa jenis ikan ekonomis penting tertentu, caranya : oMenghilangkan ikan-ikan karnivor dari sistem.oMemelihara ikan yang “Feed Low Down In The
Food Web” agar dapat memanfaatkan energi secara efisien
oMemelihara jenis ikan yang bersifat “Komplemen” dan menghindari yang bersifat “Kompetitif”, terutama dalam menerapkan sistem polikultur.
Karena produksi makanan alami dari “ekosistem alamiah” tidak mampu memberi hasil panen yang tinggi, maka diperlukan input/subsidi energi berupa:oPupuk organik (pupuk tradisional)oPupuk kandang/kotoran ternako“Night soil” (kotoran manusia)oPupuk hijau/kompos
oPupuk anorganik (pupuk buatan)oMakanan tambahan, yaitu limbah agro-
industri
Sistem AkuakulturSistem AkuakulturDari ekosistem “kolam” alamiah dapat diturunkan 3 sistem akuakultur, yaitu :◦Sistem 1, menggunakan vegetasi
◦Sistem 2, menggunakan pemupukan
◦Sistem 3, menggunakan Pakan
System 1, Aquatic Vegetation as System 1, Aquatic Vegetation as InputInput
Well-known as “Traditional Chinese Carp Polyculture System”
Vegetasi yang dikembangkan yaitu “Aquatic Macrophyte”
Ikan yang dibutuhkan: Grass carp◦Mengkonsumsi 100 – 174 % dari
berat badan.◦“Living manuring machine”, yaitu
feces (Excreta) sangat banyak dan mampu memupuk perairan
Aquatic vegetationAquatic vegetation
Submerse Aquatic MacrophyteoHydrilla spoNajas spoCeratophyllum sp
Floating Aquatic MacrophyteoSalvinia sp (Eceng gondok)oWolfia spoLemma sp
Hydrilla sp
Najas sp
Ceratophyllum sp
Submerse Aquatic Macrophyte
Salvinia sp Lemna sp
Wolfia sp
Floating Aquatic Macrophyte
Aquatic vegetation
Grass Carp
DetritusPhytoplankton and
Zooplankton
Detritivorous Fish
SolidSoluble
Carnivore and
Omnivore Fish
Benthos
Planktonivorous fish
Feces
System 1System 1
“By taking care of the Grass Carp, The rest of the species will take care of themselves”
Other Herbivore FishOther Herbivore Fish
GouramiJava Barb (Tawes) Tilapia Rendalli and Tilapia Zillii
Tilapia Rendalli (Redbreast tilapia) Tilapia Zillii (Redbelly tilapia)
System 2, Manuring as inputSystem 2, Manuring as inputJenis Pupuk
Pupuk organik (pupuk tradisional)Pupuk kandang/kotoran ternak“Night soil” (kotoran manusia)Pupuk hijau/kompos
Pupuk anorganik (pupuk buatan)
Tujuan:Untuk meningkatkan produksi pakan alami
(Khususnya produksi primer/fitoplankton)
Faktor Pembatas :Penetrasi Cahaya
“Light Limitation”, Cahaya membatasi yield/hasil panen
Jenis pupuk Penggunaan pupuk anorganik
menghasilkan “yield” < 10 kg/ha/hari (Shroeder, 1977 & 1978)
Solusi mengendalikan faktor pembatas
Salah satu cara memecahkan “Light Limitation”: dengan menstimulir produktifitas produksi Heterotrofik, yaitu dengan pemberian “Pupuk Kandang” Manuring.
Bakteri, protozoa dan fungi yang berkembang di permukaan padatan bahan organik, tersuspensi menjadi makanan bagi ikan.
Degradasi bahan organik oleh bakteri akan melepaskan CO2 untuk pertumbuhan Fitoplankton “Carbon Manuring Method”.
Dengan manuring yang intensif, hasil panen (Yield) dapat di atur.
Phytoplankton
Increasing effects Decreasing effects
Solusi Pengendalian Faktor Pembatas
Solid Organic Matter
Bacteria
ProtozoaFungi
CO2
Fish
Organic Fertilizer
Self shading effect
Sistem ini dibangun oleh:Sistem ini dibangun oleh:
Autotrophic (Food Chain) system.
Fitoplankton mengambil nutrien anorganik yang berasal dari dekomposisi bahan organik oleh bakteri dan pupuk anorganik, dalam proses fotosintesa. Proses ini memerlukan cahaya yang kemudian menghasikan “Blooming Fitoplankton”, lalu dimakan oleh ikan “Filter Feeder”.
Heterotrophic (Food Chain) system.
Bakteri mendekomposisi bahan organik (proses ini perlu O2) dan melepaskan nutrien anorganik (termasuk karbon) yang kemudian diambil oleh Fitoplankton. Zooplankton memakan Fitoplankton dan bakteri, kemudian dimakan oleh ikan Zoobentos memakan bakteri ikan. Ikan mengkonsumsi bakteri.
Pupuk Anorganik
AquaticMacrophyte
Autotrophic food chain melibatkan fotosintesis
Heterotrophic food chain dimana bakteri dikonsumsi oleh organisme yang lebih besar
Nutrien Anorganik
Bakteri
Pupuk Organik
Ikan
Zooplankton
Fitoplankton
Zoo
plan
kton
Ekskresi
Zoo
bent
hos
Cahaya
System 3, Feeding as System 3, Feeding as inputinputMakanan buatan atau “ikan
rucah” sebagai inputSistem ini adalah budidaya ikan
secara monokultur dan kontribusi “makanan alami” dianggap hampir tidak berarti.
Jenis : o Semi-intensifo Intensif
Perbedaan budidaya semi Perbedaan budidaya semi Intensif dan IntensifIntensif dan Intensif
Monokultur dengan “ikan Monokultur dengan “ikan rucah” sebagai input, pada:rucah” sebagai input, pada:
o Ikan gabus (Channa sp)o Ikan kakap / Sea Bass (Lates sp) o Ikan kerapu / Grouper
TERIMA KASIH