4 materi training 2g & 3g drivetest analysis & study case part 3 (final)
DESCRIPTION
4 Materi Training 2G & 3G Drivetest Analysis & Study Case Part 3 (Final)TRANSCRIPT
Training Material2G & 3G Drivetest Analysis & Study Case Part 3
Agenda
3G Mobility Many IRAT Handover Failure
Missing Neighbour
3G Integrity Low R99 Throughput Low HSDPA Throughput
Swap Sector Partial Swap Detection Full Swap Detection
Overshooting Coverage Site Down Detection Second Carrier Drivetest
Final Exam
3G MOBILITY
3
Handover in WCDMASoft Handover (SHO)
Dibandingkan dengan hard handover yang konvensional,
soft handover memiliki beberapa keunggulan yaitu mengeliminasi efek ping-pong, pengalihan trafik yang
lebih halus, tanpa penghentian sementara selama handover dan dapat mengurangi probabilitas
blocking dan dropping panggilan.
Akan tetapi juga memiliki kekurangan dalam hal kerumitan, konsumsi daya ekstra juga
peningkatan interferensi dikarenakan dengan adanya soft handover sebuah UE pada saat yang sama dapat menggunakan rources power lebih dari satu node B dan
berbagi resource dengan UE lainnya.
Handover in WCDMA
Handover TypeSoft
HandoverMerupakan handover yang terjadi antar cell dengan frekuensi carrier yang sama.
Softer HandoverHandover yang terjadi antarsektor dalam satu cell dengan frekuensi pembawa dan Node B yang sama.
Hard HandoverDalam tipe ini terjadi pemutusan hubungan dengan kanal trafik lama sebelum terjadi hubungan baru.Tipe handover ini digunakan dalam sistem seluler GSM dimana tiap sel menggunakan band frekuensi yang berbeda. Pada WCDMA hard handover terjadi pada sistem dual mode di mana sistem WCDMA dioperasikan bersama-sama dengan sistem radio akses lainnya seperti GSM atau antara sesama sistem FDD WCDMA tetapi dengan frequency carrier yang berbeda.
Pada sistem
W CDMAmenyediakan kemampuan
untuk handover baik untuk CS (Circuit/voice)
service maupun PS (Packet/data)
service, dan juga service yang di-
handle oleh sistem GSM ke sistem W CDMA dan sebaliknya
dari W CDMA ke sistem GSM.
Handover in WCDMASoft Handover (SHO) >> event 1A (addition)
Event 1A terjadi jika CPICH Ec/No > best pilot CPICH Ec/No – reportingRange1a + hysteresis 1a/2 dan berlangsung selama periode timeToTrigger1a dan active set tidak penuh, maka cell tersebut ditambahkan ke active set
Event 1A disebut juga radio link addition.
Handover in WCDMASoft Handover (SHO) >> event 1C (addition)
Event 1C terjadi jika CPICH Ec/No > worst pilot CPICH Ec/No+ hysteresis 1c/2 dan berlangsung selama periode timeToTrigger1c baik itu active set member sudah penuh 3 cells ataupun belum penuh, maka cell tersebut ditambahkan ke active set.
Event 1C atau combined radio link addition and removal.
Saat Active set belum penuh maka cell C ditambahkan ke active set
Handover in WCDMASoft Handover (SHO) >> event 1C (addition and removal) Saat Active
set penuh maka cell D menggantikan cell C .
Handover in WCDMASoft Handover (SHO) >> event 1B (remove)
Event 1B terjadi jika CPICH Ec/No < best pilot CPICH Ec/No – reportingRange1b - hysteresis 1b/2 dan berlangsung selama periode timeToTrigger1b, maka cell dikeluarkan dari active set.
Event 1B disebut juga radio link removal.
Handover in WCDMASoft Handover (SHO) >> event 1D (replace)
Event 1D terjadi jika CPICH Ec/No > best pilot CPICH Ec/No + hysteresis 1d/2 dan berlangsung selama periode timeToTrigger1d dan kedua cell masih terlist sebagai active set member maka cell tersebut akan menggantikan best active set.
Handover in WCDMAIRAT Handover / ISHO / 3G – 2G Handover
Handover in WCDMAIRAT Handover / ISHO / 3G – 2G Handover
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 1/7
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 2/7
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 3/7
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 4/7
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 5/7
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 6/7
IRAT (NEMO)UMTS ke GSM step 7/7
GROUP 7 PRESENTATION :PROBLEM IN MOBILITY(3G)
20
3G INTEGRITY
21
Integrity Performance Optimization
Integrity adalah derajat pengukuran disaat layanan berhasil
diperoleh oleh user. Kecepatan akses data
sebuah jaringan menunjukkan kualitas layanan saat layanan
tersebut berhasil diakses. Sehingga
kecepatan data seperti HSDPA throughput dan
PS throughput juga masuk ke dalam
kategori Integrity.
Integrity Performance OptimizationStart
Lakukan pengechekan yang berkaitan dengan low traffic. Check CS traffic. Amati objective coverage melalui
Google Map. Apabila perlu lakukan site audit dan drive test untuk mengetahui
objective coverage.
YESApakah ada masalah instability pada
hardware atau transmsisi ?
Solve instability problem. Eskalasi hardware problem ke tim BSS dan transmission
problem ke tim transmisi.
NO
PayloadHSDPA
Rendah ?
YES
NO
Lakukan investigasi untuk coverage problem. Lakukan investigasi dari data Propagation Delay/ Time Propagation, data Drive Test dan Site Audit untuk
mengetahui adanya overshoot coverage, poor coverage, bad indoor penetration, kesesuaian target coverage dengan planning dll
2
2
1
Integrity Performance Optimization
Coverage ProblemYES
Solve coverage problem dengan melakukan physical tuning
(antenna downtilt/uptilt, antenna re-azimuth) dan juga dengan tuning CPICH Power dan PA
Upgrade.NO
2
Low Throughput karena eksternal
interference problem ?
Solve eksternal
interference problem
2YES
1
Lakukan audit dan tuning parameter yang berkaitan dengan Cell
Admission Control
Low Troughput karena RAB Blocking ?
YES
NO
Lakukan Pengechekan utilisasi yang berkaitan dengan kapasitas. Check utilisasi IUB (standard < 75 %), Check utilisasi UL/DL CE (standard < 75 %),
Check utilisasi Code (standard < 75 %), Check utilisasi Power (standard < 75 %),
4
2
NO
Integrity Performance Optimization
Capacity ProblemYES Tuning parameter yang
berkaitan dengan Cell Admission Control dan
request untuk hardware expansion.NO
2
Improve ?NO
Lakukan step selanjutnya. Dalam proses troubleshooting biasakan
diskusikan permasalahan dengan tim dan juga dengan customer. Untuk mendapatkan informasi mengenai
solusi-solusi yang tepat.YES
Case Closed
2
4
Lakukan Cell Tracing untuk analisa lebih dalam. Check retransmission,
scheduled throughput, served throughput.
Integrity Performance OptimizationRSCP & Ec/No Requirement
Untuk menghindari Low Throughput pastikan kondisi Radio dalamGood Coverage dengan RSCP dan Ec/No yang bagus
Service Bit rate of service Ec/Io threshold RSCP thresholdCS 12.2 12.2 -13.3 -103.1CS 64 64 -11.9 -97.8PS 64 64 -13.3 -98.1
PS 128 128 -12.7 -95.3PS 384 384 -10.4 -90.6
Integrity Performance OptimizationCQI Requirement
CQI value Transport Block Size Nr of HS-PDSCHModulation
0 N/A1 137 14QAM2 1733 233 14QAM4 3175 377 14QAM6 4617 650 24QAM8 7929 931 24QAM
10 126211 1483 34QAM12 174213 2279 44QAM14 258315 3319 54QAM16 356517 4189 516QAM18 466419 5287 516QAM20 588721 6554 516QAM22 716823 7168 516QAM24 716825 7168 516QAM26 716827 7168 516QAM28 716829 7168 516QAM30 7168
4QAM
1 4QAM
1 4QAM
1 4QAM
2 4QAM
3 4QAM
3 4QAM
4 4QAM
5 16QAM
5 16QAM
5 16QAM
5 16QAM
5 16QAM
5 16QAM
5 16QAM
5 16QAM
Untuk menghindari Low Throughput pastikan CQI > = 16 (dapat dicapai dengan kondisi radio yang baik) dan pastikan Node B menggunakan minimal 5 kode HSPDSCH dan modulasi16 QAM.
Integrity Performance OptimizationSIMCard Profile Requirement
Pastikan Profile HLR dari SIMCard memenuhi maksimum throughput yang dikehendaki, dari NEMO L3 klik dua kali pada ACTIVATE_PDP_CONTEXT_ACCEPT, makakemampuan maks DL UL dari SIMCard dapat terbaca.
HSDPACode Allocation VS Throughput
HSDPAUE Category
Protocol 3GPPRelease Category Modulation MIMO,
Dual-Cell
Code rate atMax. number of
Max. data rate
HS-DSCHcodes
max. data rate[3] [Mbit/s]
Secara umum UE yang digunakan adalah kategori6 (3,6 Mbps) dan kategori 8 (7,2 Mbps).
HSDPA Release 5 1 516-QAM 0.76 1.2HSDPA Release 5 2 516-QAM 0.76 1.2HSDPA Release 5 3 516-QAM 0.76 1.8HSDPA Release 5 4 516-QAM 0.76 1.8HSDPA Release 5 5 516-QAM 0.76 3.6HSDPA Release 5 6 516-QAM 0.76 3.6HSDPA Release 5 7 1016-QAM 0.75 7.2HSDPA Release 5 8 1016-QAM 0.76 7.2HSDPA Release 5 9 1216-QAM 0.7 10.1HSDPA Release 5 10 1516-QAM 0.97 14.4HSDPA Release 5 11 5QPSK 0.76 0.9HSDPA Release 5 12 5QPSK 0.76 1.8
HSDPAUE Category
Protocol 3GPPRelease Category Modulation MIMO,
Dual-Cell
Code rate atMax. number of
Max. data rate
HS-DSCHcodes
max. data rate[3] [Mbit/s]
Sumber : wikipedia
HSPA+ Release 7 13 1564-QAM 0.82 17.6HSPA+ Release 7 14 1564-QAM 0.98 21.1HSPA+ Release 7 15 1516-QAM MIMO 0.81 23.4HSPA+ Release 7 16 1516-QAM MIMO 0.97 28HSPA+ Release 7 19 1564-QAM MIMO 0.82 35.3HSPA+ Release 7 20 1564-QAM MIMO 0.98 42.2Dual-Cell HSDPA Release 8 21 1516-QAM Dual-Cell 0.81 23.4Dual-Cell HSDPA Release 8 22 1516-QAM Dual-Cell 0.97 28Dual-Cell HSDPA Release 8 23 1564-QAM Dual-Cell 0.82 35.3Dual-Cell HSDPA Release 8 24 1564-QAM Dual-Cell 0.98 42.2DC-HSDPAw/MIMO
Release 9 25 1516-QAM Dual-Cell+ MIMO
0.81 46.7
DC-HSDPAw/MIMO
Release 9 26 1516-QAM Dual-Cell+ MIMO
0.97 55.9
DC-HSDPAw/MIMO
Release 9 27 1564-QAM Dual-Cell+ MIMO
0.82 70.6
DC-HSDPAw/MIMO
Release 9 28 1564-QAM Dual-Cell+ MIMO
0.98 84.4
ModulationQPSK, 16-QAM, 64-QAM
QPSK
16-QAM
64-QAM
WCDMA Throughput3G RSCP & EcNo Plot
RSCP and ECNO are maintained in good level in his house from SC104
WCDMA ThroughputPS & HSDPA Throughput Plot
PS and HSDPA throughput are bad inside his house
PSHSDPA
WCDMA ThroughputHSDPA outside the house
APN InternetMax throughput : 6.6 Mbps Average throughput : 5.5 Mbps
HSDPA throughput have good result in front of his house. The serving cell is SC104
Low ThroughputHSDPA THroughput
HSDPA throughput only 75kbps
GROUP 8PRESENTATION :PROBLEM INTEGRITY(3G)
37
SW AP SECTOR
38
Swap FeederAnalisa drivetest dapat juga digunakan untuk mengetahui swap feeder/swap antena.Yang dimaksud dengan swap feeder disini adalah kondisi (karena kesalahan pada saat instalasi) kabel antara Node B ke antena terbalik atau salah pemasangannya maka area yang seharusnya diserving oleh sektor 2 akhirnya lebih dominan diserving oleh sektor 3.Begitu juga sebaliknya. Pada saat on-air pertama kali kasus swap feeder/swap antena harus segera di tangani karena dapat berpengaruh pada degradasi performansi site tersebut.
OVERSHOOTINGCOVERAGE
40
Overshooting Coverage
Beberapa miss configuration dapat diketahui dengan analisa drivetest seperti overshoot coverage, swap feeder/swap antenna.Untuk mengetahui hal ini perlu adanya plot Scrambling code dari setiap hasil drivetest.
Overshooting CoverageStudy Case : Impact in Low Ec/No (1/2)
Analysis : Bad EcNo due to overshoot RRIMW1_SC183.W hile SAWAHBESARMW3 can not dominantly serve at the spot
Overshoot from RRIMW solved after downtilting and Ec/No Improved
BeforeAfter
Overshooting CoverageStudy Case : Impact in Low Ec/No (2/2)Before After
SITE DOW NDETECTION
44
Site Down Detection
Dengan menggunakan analisis drivetest informasi site down atau belum on-air juga dapat diperoleh dengan memperhatikan RSCP, EcNo dan Scrambling Code pada daerah yang berdekatan dengan sebuah site. Apabila suatu logfile menunjukkan RSCP yang rendah padahal jarak dengan sebuah site tidak terlalu jauh perlu dicurigai bahwa site tersebut kemungkinan bisa saja down.
SECOND CARRIERDRIVETEST
46
Second Carrier Strategy
Pada tahun 2009 lalu beberapa Operator di
Indonesia mulai melakukan
penambahan frekuensi baru sebesar 5 MHz
pada jaringan3G-nya.Tambahan
frekuensi ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi lonjakan trafik dan memberikan kualitas yang lebih baik
kepada pengguna layanan 3G (end user).
Beberapa strategi dapat digunakan untuk
implementasi second carrier pada jaringan. Strategi ini berkaitan dengan pembagian
layanan antara kedua carrier tersebut, strategi pada idle mode dan juga strategi relasi adjacent
pada kedua carrier tersebut.
Strategy :F1 (first carrier) digunakan untuk layanan voice, video dan data R99 sedangkan F2 (second carrier ) digunakan untuk layanan data R99 dan HSDPA. Apabila sebuah UE me-request layanan HSDPA/HSPA maka akan langsung di-Directed Retry ke cell F2 secara langsung tanpa measurement quality apapun pada cell F2.
Second Carrier StrategyFrequency Spectrum 2009
Second Carrier StrategyFrequency Spectrum – Detik Headline
www.detikinet.com - Penataan blok 3G di frekuensi 2.1 GHz untuk second carrier akhirnya selesai dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo),Tifatul Sembiring.
Telkomsel tetap menempati posisinya semula di blok 4 dan 5. Axis diberikan kanal kedua yang contiguous (berdampingan), yaitu di blok 2 dan 3.Sementara HCPT -- pemilik brand seluler 3 (Tri) -- mendapat tambahan second carrier di blok 6. Pada sisi lain posisi Indosat (di blok 7 dan 8) dan XL (9 dan 10) tidak bergeser dari tempat semula.
"Jadi, 5 operator 3G sudah sepakat dengan skema ini, dan sudah tanda tangan hitam di atas putih. Mereka juga setuju dengan rencana pemerintah yang akan menata ulang kanal 3G serta membuka peluang penambahan 3rd carrier yaitu blok 11 dan blok 12 di awal tahun 2012 ini," ujar Tifatul, dalam keterangannya, Rabu (14/12/2011).
Second Carrier StrategyFrequency Spectrum Update December 2011
Refreshing !1. Mengapa untuk frekuensi Uplink diletakkan
lebih rendah daripada frekuensi Downlink ?
2. Mengapa terdapat perbedaan frekuensi sebesar 190 Mhz antara frekuensi Uplink dan Downlink ?
3. Apakah keuntungan operator dengan frekuensi second carrier yang contiguous (berdampingan) dibandingkan dengan frekuensi yang tidak berdampingan ?
Second Carrier StrategyKeuntungan dan hal penting
Keuntungan :Kapasitas Radio pada UU interface akan meningkat dua kali lipat (CE, Power, Code ) yang akan membantu mengimprove pada performansi accessibility.
Hal yang perlu diperhatikan :Dengan menggunakan Directed Retry tanpa melakukan quality measurement akan meningkatkan posibility HSDPA RAB Setup failure.Accessibility PS dan HSDPA juga Retainability PS dan HSDPA akan terpengaruh dengan penggunaan strategi Dual Carrier.Dengan meningkatnya jumlah user khususnya HSDPA user maka monitoring penggunaan bandwidth IUB menjadi penting. Karena apabila terjadi congestion pada IUB akan sangat berpengaruh pada performansi Accessibility.
Second Carrier StrategyStrategy #1
Second Carrier StrategyStrategy #2
Thank You