33-36

7
6. Bicara Gagasan, pikiran, perasaan yang telah diekspresikan melalui bahasa; komunikasi verbal. Gangguan bicara: a. Tekanan bicara (pressure of speech): bicara cepat yaitu peningkatan jumlah dan kesulitan untuk memutus pembicaraan dapat terjadi pada orang cerewet, lagi marah atau jatuh cinta. b. Kesukan/banyak bicara (logorrhea): bicara banyak sekali, bisa koheran, bisa inkoheran. c. Kemiskinan bicara (poverty of speech): pembatasan jumlah bicara yang digunakaan;jawaban mungkin hanyasatu suku kata (monosyllabic) d. Bicara yang tidak spontan: respon verbal yang diberikan hanya jika ditanya atau dibicarakan langsung; tidak ada bicara yang dimulai dari diri sendiri. e. Kemiskinan isi bicara; bicara yang adekuat dalam jumlah tetapi memberikan sedikit informasi karena ketidak jelasan, kekosongan,atau frasa yang stereotipik. f. Disprosodi; hilangnya Irma bicara yang normal . g. Disartria; kesulitan artikulasi bukan dalam penemuan kata atau tata bahasa. h. Bicara yang keras atau lemah secara berlebihan; hilangnya modulasi volume bicara normal; dapat

Upload: iskuswantotunggali

Post on 15-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teknik

TRANSCRIPT

6. BicaraGagasan, pikiran, perasaan yang telah diekspresikan melalui bahasa;komunikasi verbal. Gangguan bicara:a. Tekanan bicara (pressure of speech): bicara cepat yaitu peningkatan jumlah dan kesulitan untuk memutus pembicaraan dapat terjadi pada orang cerewet, lagi marah atau jatuh cinta.b. Kesukan/banyak bicara (logorrhea): bicara banyak sekali, bisa koheran, bisa inkoheran.c. Kemiskinan bicara (poverty of speech): pembatasan jumlah bicara yang digunakaan;jawaban mungkin hanyasatu suku kata (monosyllabic)d. Bicara yang tidak spontan: respon verbal yang diberikan hanya jika ditanya atau dibicarakan langsung; tidak ada bicara yang dimulai dari diri sendiri.e. Kemiskinan isi bicara; bicara yang adekuat dalam jumlah tetapi memberikan sedikit informasi karena ketidak jelasan, kekosongan,atau frasa yang stereotipik.f. Disprosodi; hilangnya Irma bicara yang normal .g. Disartria; kesulitan artikulasi bukan dalam penemuan kata atau tata bahasa.h. Bicara yang keras atau lemah secara berlebihan; hilangnya modulasi volume bicara normal; dapat mencerminkan berbagai keadaan patologis mulai dari psikologis sampai depresi sampai ketulian.i. Gagap (stuttering); pengulangan atau perpanjajangan suara atau suku katayang sering, menyebabkan gangguan kefasihan bicara yang jelasj. Cluttering; bicara yang aneh dan disritmik, yang mengandung semburan kata-kata yang cepat dan menyentak orang mabuk alcohol

Gangguan afasik; gangguan dalam pengeluaran bahasa(neurologis)a. Afasia motorik; gangguan bicara yang disebabkan oleh gangguan konitif dimana pengertian adalah tetap tetapi kemampuan untuk bicara adalah sangat terganggu; bicara terhenti-henti, susah payah dan tidak akurat (juga dikenal sebai afasi broca,tidak fasih dan ekspresif).b. Afasia sensoris ; kehilangan kemampuan organk untuk mengerti arti kata; bicara adalah lancar dan spontan,tetapi membingunkan dan yang bukan-bukan (juga dikenal sebagai afasia wernicke, fasih dan reseptif)c. Afasia nominal; kesulitan untuk menemukan nama yang tepat untuk satu benda (juga dikenal sebagai afasia anomia dan amnestik)d. Afasia sintatikal; ketidakmampuan untuk menyusun kata-kata dalam urutan yang tepate. Afasia jargon; kombinasi afasia yang sangat tidak fasih dan afasia fasih yang berat.7. PersepsiProses pemindahan stimulasi fisik menjadi informasi psikologis; proses mental dimana stimulus sensori dibawa kekesadaran.Ganguan Persepsi;

a. Halusinasi; persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa stimulus eksternal yang nyata; mungkin terdapat atau tidak terdapat interpretasi waham sehubungan dengan pengalaman halusinasi tersebut.1) Halusinasi hipnagogik; persepsi sensori yang palsu yang terjadi saat akan tidur biasanya biasanaya dianggap fenomena yang nonpatologis2) Halusinasi hipnopompik; persepsi palsu yang terjadi saat terbangun tidur;biasanya dianggap tidak patologis.3) Halusinasi dengar (auditoris): persepsi bunyi yang palsu,biasanya suar tetapi juga bunyi-bunyi lain, seperti music; merupakan halusinasi yang paling sering pada gangguan psikiatek.Contoh: dokter ada orang yang ja basuruh pakita tiap pagi keliling kampong, kEmampuan pergi selalu tu suara-suara itu iko4) Halusinasi visual: persepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citra yang membentuk (sesbagai contohnya orang) dan citra yang tidak membentuk (sesbagai contohnya kilatan cahay); paling sering pada gangguan 0rganik.5) Halusinasi penciuman (olfaktoris) persepsi membau yang palsu; paling sering pada gangguan organik.6) Halusinasi pengecapan (gustatoris);persepsi tentang kecap yang palsu, seperti rasa kecap yang tidak menyenangkan yang disebabkanoleh kejang;paling sering pada gangguan organic. contoh:makan yang berubah rasa padahal itu makanan favoritnya.7) Halusinasi perabaan (taktil;haptic): persepsi palsu tentang perabaan atau sensasi permukaan, seperti pada tungkai yang teramputasi( phantom limb); sensasi adanya gerakan pada atau di bawah kulit (kesemutan).8) Halusinasi somatic: sensasi palsu tentang sesuatu hal yang terjadi dalam atau terhadap tubuh; paling sering berasal dari bagian visceral tubuh ( juga dikenal sebagai halusinasi kenestetik)9) Halusinasi liliput; persepsi yang palsu dimana benda-benda tampak lebih kecil ukuranya ( juga dikenal sebagai mikropsia)10) Halusinasi yang sejalan dengan mood (mood congruent hallucination): halusinasi dimana isi halusinasi adalah konsisten dengan mood yang tertekan atau manic (sebagai contohnya pasien manic mendengar suara yang mengatakan bahwa pasien memiliki harga diri kekuatan dan pengetahuan yang tinggi).11) Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood(mood-incongruent hallucination) halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan moodyang tertekan atau manic (sebagai contohnya pada deprei halusinasi tidak melibatkan tena-tema tersebut seoerti rasabersalah,penghukuman yang layak, atau etidakmampuan; pada mania, halusinasi tidak mengandung tema-tema tersebut seperti harga diri atau kekuasaan yang tinggi)12) Halusinasi paling sering adalah halusinasi dengar, yang berhubungan dengan penyalagunaan alcohol kronis yang terjadi dalam sensorium yang jernih, berbeda dengan delirium(DTs),yaitu halusinasi yang terjadi dalam konteks sensorium yang berkabut13) Senestesia: sensasi atau halusinasi yang disebabkan oleh sensasi lain, (sebagai contohnya, suatu sensasi auditorius yang disertai atau dicetuskan oleh suatu sensasi visual; suatu bunyi dialami sebagai dilihat, atau suatu penglihatan dialami sebagai didengar)14) Traling phenomenon;kelainan persepsi yang berhubungan dengan obat-obat halusinogenik dimana bendayang bergerak dilihat sebagai sederetan citra yang terpisah dan tidak kontinu.

b. Ilusi: mispersepsi atau misinterpretasi terhadap stimulasi eksternal yang nyata.c. Gangguan yang berhubungan dengan gangguan kognitif dan kondisi medik:Kodisi medik:Agnosia, ketidak mampuan untuk mengenali dan menginterpretasiakn kepentingan kesan sensoris.1) Anosognosia (ketidaktahuan tentang penyakit): adanya ketidak mampuan untuk mengenalisuatu defisit neurologis yang terjadipada pasien.2) Somatopagnosia (ketidaktahuan tentang tubuh): adanaya ketidak mampuan untuk mengenali suatubagian tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri (juga disebut sebagai autopagonosia)3) Agnosia visual: ketidakmampuan untuk mengenali benda-benda atau orang.