3. metode penelitian 3.1. jenis penelitian · penulis mengajukan pertanyaan seputar alasan mereka...
TRANSCRIPT
27
Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam
pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang
diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan
mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat
(Nazir, 1998: 51).Model penelitian ini adalah model cross-sectional karena
melakukan pengambilan data baik data primer dan sekunder pada satu waktu
tertentu untuk satu kelompok sampel dengan menggunakan banyak responden
(Arikunto, n.d, p.6).
Secara umum, jenis metodologi yang digunakan adalah metode kuantitatif
berdasarkan survei atau disebut juga dengan quantitative survey based
methodology. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif karena pengumpulan
data, penarikan kesimpulan, dan data yang dihasilkan merupakan data angka yang
dikumpulkan melalui metode kuesioner dan diolah menggunakan alat bantu
statistik. Mengacu pada teori Umar (1999, p.36) tentang jenis desain penelitian,
penelitian ini bersifat eksploratif dan verifikatif karena Penulis mengadakan
penelitian untuk menemukan sebab terjadinya fenomena yang ada serta
melakukan verifikasi data melalui kuesioner untuk mendapatkan data yang
menunjang dan membuktikan hasil temuan penelitian.
28
Universitas Kristen Petra
3.2. Deskripsi Operasional Variabel
Varriabel yang dibahas oleh Penulis dalam penelitian ini adalah faktor-
faktor yang mengacu pada pembahasan Crompton (1979) yaitu pada faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan melakukan perjalanan wisata yaitu push
motives dan pull motives. Dalam penelitian ini, motif yang mempengaruhi
pengambilan keputusan seseorang untuk wisata medis di Singapura atau
Malaysia.Motif-motif yang mempengaruhi tersebut disebut sebagai pull motives
dan push motives. Kedua motif tersebut merupakan variabel independen karena
variabel ini yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variable dependen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengambilan
keputusan wisata medis. Berikut adalah semua variabel yang digunakan dalam
penelitian ini:
a. Variabel (X1) adalahPush Motives
Economy
E1 = Menurut anda biaya perawatan medis di Singapura atau Malaysia
terjangkau
E2 = Biaya sewa akomodasi di Singapura atau Malaysia terjangkau
E3 = Biaya pejalanan ke Singapura atau Malaysia terjangkau
Social
S1 = Tren untuk berwisata medis di Singapura atau Malaysia mendorong
keputusan anda melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
S2 = Melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia meningkatkan
prestige anda
S3 = Mengunjungi sanak saudara atau teman yang ada di Singapura atau
Malaysia mendorong anda memilih Negara tersebut untuk perawatan medis
Internal Factor
I1 = Karena anggota keluarga ada yang menguasai bahasa mandarin atau
inggris mendorong anda melakukan perawatan medis ke Singapura atau
Malaysia
29
Universitas Kristen Petra
I2 = Image dari kualitas perawatan medis dari Negara Singapura atau
Malaysia mendorong anda memilih Negara tersebut untuk melakukan
perawatan medis
b. Variabel (X2) adalah Pull Motives
Medical Attributes
M1 = Teknologi medis yang canggih dari Rumah sakit di Singapura atau
Malaysia menarik Anda untuk melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
M2 = Dokter yang profesional dari Singapura atau Malaysia menarik Anda
untuk melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
M3 = Fasilitas dan pelayanan dari staff rumah sakit di Singapura atau
Malaysia menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
Practical Consideration
P1 = Perbedaan budaya yang tidak terlalu besar sehingga mengurangi culture
shock menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau
Malaysia
P2 = Jarak Singapura dan Malaysia yang tidak terlalu jauh dari Indonesia
menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
P3 = Kualitas sarana dan prasarana transportasi di Singapura dan Malaysia
menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
Leisure dan Entertainment
L1 = Objek wisata di Singapura dan Malaysia menarik anda untuk perawatan
medis ke Singapura atau Malaysia
L2 = Kuliner khas Singapura dan Malaysia menarik anda untuk melakukan
perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
L3 = Shopping centers di Singapura dan Malaysia menarik anda untuk
melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
3.3. Deskripsi Data
Data yang digunakan oleh Penulis di dalam penelitian ini ialah data
kuantitatif kontinum yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka
yang bervariasi menurut tingkat yang diperoleh dari hasil pengukuran. Dalam
30
Universitas Kristen Petra
penelitian ini, data yang diperoleh berupa data ordinal karena data yang
didapatkan menunjuk pada tingkat tertentu namun nilai sebenarnya tidak diketahui
(Masri Singarimbun and Sofian Effendi, 1995).
Penulis mengajukan pertanyaan seputar alasan mereka memilih destinasi
Negara Singapura atau Malaysia dalam menyusun hipotesa dan menyusun
kuesioner sebagai instrument pengumpulan data.Data kuantitatif yang digunakan
Penulis adalah data survei karena penelitian yang dilakukan oleh Penulis
merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil dengan
data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan antar variabel
sosiologis maupun psikologis (Sekaran, 1994).
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sementara itu, sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.Sampel yang digunakan oleh Penulis adalah sampel yang representative
agar generralisasi kesimpulan yang dibuat dapat lebih akurat (Sekaran, 1994).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya
yang pernah melakukan wisata medis atau yang pernah mengantar pasien
melakukan wisata medis di Singapura atau Malaysia. Penulis memperbolehkan
pengantar pasien untuk mengisi karena pengantar pasien sudah pernah melihat
secara langsung pelayanan medis di Singapura atau Malaysia dan pengantar
pasien ini telah mendapatkan curhatan dari pasien tentang pelayanan medis di
Negara tersebut, dengan demikian pengantar pasien paham betul pelayanan medis
di Negara tersebut.Hasil penelitian pada sampel ini kemudian digeneralisasikan
sebagai kesimpulan yang berlaku untuk populasi yang ada.
31
Universitas Kristen Petra
3.5. Metode Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel yang digunakan Penulis dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling karena peluang dari anggota populasi
yang dipilih menjadi sampel adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan
peneliti (Sekaran, 1994).Untuk memudahkan pencarian responden yang tepat,
peneliti juga menggunakan metode snowball sampling yaitu peneliti mencari tahu
responden baru dari responden yang telah diteliti (Goodman, 1961).
Jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yaitu sebanyak 101 yang disebarkan dan hanya60 buah
kuesioner yang valid dan memenuhi kriteria penelitian. Berdasarkan metode
purposive sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini,
Penulis menetapkan beberapa tingkat kriteria responden. Responden dikatakat
valid dan sesuai dengan kriteria Penulis apabila:
a. Responden berdomisili di kota Surabaya.
b. Responden pernah melakukan wisata medis atau mengantar pasienke
Singapura atau Malaysia.
3.6. Alat dan Prosedur Pengumpulan Data
Mengacu pada efektivitas dalam pengumpulan data empirik dari jumlah
sampel yang cukup besar, instrument yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah kuesioner (Sekaran, 1994). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang
diformulasikan kepada responden untuk mencatat jawaban yang hampir
mendekati penggambaran jawaban mereka (Sekaran, 2000). Jenis kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini bersifat langsung dan tertutup.Kuesioner disebut
bersifat tertutup karena responden tidak diijinkan untuk memberikan jawaban dan
pendapatnya sendiri di luar opini yang diberikan oleh peneliti. Selain itu,
kuesioner juga bersifat langsung karena responden menjawab pertanyaan tersebut
tentang dirinya sendiri, sesuai dengan metode purposive sampling yang memberi
kriteria bahwa responden adalah seseorang yang pernah dan akan merencanakan
32
Universitas Kristen Petra
untuk melakukan wisata medis dengan destinasi negara Singapura atau Malaysia.
Kuesioner didistribusikan sebanyak 101 buah melalui kerabat, teman-teman
kuliah, pengujung Ciputra World Surabaya dan Tunjungan Plaza Surabaya dengan
menggunakan sistem snowball, di mana responden diminta untuk memberikan
data tentang kerabat mereka yang juga pernah melakukan wisata medis atau
mengantar pasien di Singapura atau Malaysia. Dari 101 buah kuesioner tersebut
yang kembali ke peneliti, hanya 60 buah kuesioner yang valid yang dapat diolah.
Kuisioner yaitu suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masalah penelitian
yang dikaji. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert 5 poin, dimana skor 5
untuk pilihan “Sangat setuju”, skor 4 untuk pilihan “Setuju”, skor 3 untuk pilihan
”Netral”, skor 2 untuk pilihan ”Tidak setuju”, dan skor 1 untuk pilihan ”Sangat
tidak setuju”. Di luar pertanyaan demografis responden, kuesioner ini memiliki 17
buah pertanyaan yang merefleksikan seluruh variable yang ada yang terbagi dalam
8 pertanyaan mengenai push factorsdalam membuat keputusan wisata medis, dan
9 pertanyaan mengenai pull factorsdalam membuat keputusan wisata medis.
Kuesioner ini didahului dengan pertanyaan seputar tentang demografis responden.
Hal tersebut dilakukan untuk mendapat respon yang akurat dari responden.Semua
pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan di penelitian ini panjangnya tidak
melebihi 5 halaman, berdasarkan pertanyaan Zikmund (2003) tentang panjang
kuesioner seharusnya tidak melebihi 6 halaman. Pertanyaan-pertanyaan di dalam
kuesioner ini pun disusun secara rapi untuk menghindari ketegangan mata bagi
responden dengan ukuran huruf menggunakan ukuran yang cukup besar yaitu 12.
Kuesioner ini juga didesain agar dapat mengalir dari satu topik ke topik lain
dengan cara yang logis dengan semua pertanyaan mengacu pada suatu topik
sebelum berpindah ke topik lainnya (Tull and Hawkins, 1990).
Untuk mendapatkan keterangan-keterangan dan segala bentuk informasi
lain yang dibutuhkan untuk membahas masalah untuk akhirnya diperoleh
penyelesaian masalah, maka prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh
Penulisn adalah:
33
Universitas Kristen Petra
3.6.1. Pengumpulan Data Primer
Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara
manual seperti yang telah dilakukan pada waktu pra penelitian yang secara garis
besar berisi tentang:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan responden untuk
melakukan wisata medis di Singapura atau Malaysia
Latar belakang responden
3.7. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
Prosedur analisis merupakan usaha untuk menentukan jawaban atas
pertanyaan perihal rumusan dan hal-hal yang kita peroleh dalam penelitian.
Tujuan analisis dalam penelitian adalah membatasi penemuan-penemuan sehingga
menjadi suatu data yang teratur, tersusun dalam lebih berarti.Dalam penelitian ini
digunakan metode analisis yaitu analisis data kuantitatif.
3.7.1 Analisis Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini analisis kuantitatif yang digunakan adalah Uji Validitas,
Uji Reliabilitas, dan Analisis Uji beda dua sampel independen.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan
variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian
instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis
34
Universitas Kristen Petra
butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada
kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002: 146)
sebagai berikut:
rxy
NN
N
yxxy
yyxx2222
dengan pengertian
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 :
Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 :
Jumlah kuadrat skor total
( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )
Kesesuaian harga rxy diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel harga regresi
moment dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi
tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil dari
regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik ( Arikunto, 2002: 154 ). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas
instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini
berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan rentangan
35
Universitas Kristen Petra
antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket
atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin
Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan
program SPSS 15.0 for windows.
Rumus :
α =
xS
jS
k
k2
2
11
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik.
3.7.2 Uji t dua sampel Independen / bebas
Membedakan dua nilai rata-rata dua kelompok sampel yang betul-betul
bebas terpisah. Ada 2 macam uji t dua sampel independen / bebas yaitu variansi
homogen dan variansi heterogen.
36
Universitas Kristen Petra
3.7.3. Uji hipotesis
Metode pengujian hipotesis yang digunakan untuk menbandingkan push
and pull factor adalah uji beda rata-rata dua sampel independen (independent
sample t-test).Uji ini ditujukan untuk mengungkap apakah ada perbedaan rata-rata
(mean) antara dua populasi dengan dasar dua sampelnya (Sugiama,
2008:217).Tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata kelompok yang
tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua kelompok tersebut
mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan
(Ghozali, 2011:64).
Terdapat dua tahapan analisis yang harus dilakukan dalam uji ini. Pertama
menguji asumsi apakah varians populasi kedua sampel tersebut sama (equal
variance assumed) atau berbeda (equal variance mot assumed). Setelah diketahui
apakah varians populasi kedua sampel sama atau tidak, langkah kedua adalah
menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan (Ghozali,
2011:66). Berikut adalah tahapan analisis uji beda rata-rata dua sampel
independen (independent sample t-test) :
1. Pengujian asumsi varians populasi kedua sampel
Sebelum melakukanuji beda t-test, harus dilakukan uji kesamaan varians
dengan uji F berdasarkan nilai levene’s test. Jika varians populasi kedua
sampel sama, maka analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal
variance assumed. Sebaliknya, jika varians populasi kedua sampel tidak sama,
maka analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance not
assumed. Berikut adalah langkah-langkah uji F :
a. Menentukan Hipotesis
H0 : Push dan PullFactor antara Singapura dan Malaysia adalah sama.
H1 : Push dan PullFactor antara Singapura dan Malaysia adalah berbeda.
b. Pengambilan keputusan
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, jadiPush dan PullFactor sama.
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, jadiPush dan PullFactor
berbeda.
37
Universitas Kristen Petra
2. Uji beda rata-rata dua sampel independen (independen sample t-test) Setelah
diketahui apakah Push dan PullFactor sama atau tidak, langkah kedua adalah
menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan.
Berikut adalah langkah-langkah uji beda rata-rata dua sampel independen
(independent sample t-test) :
a. Menentukan Hipotesis
H0 : Rata2 X1 = Rata2 X2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Push andPullFactor Singapura dan Malaysia.
H1 : Rata2 X1 ≠ Rata2 X2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Push andPullFactor Singapura dan Malaysia.
b. Menentukan taraf signifikansi
Uji hipotesis menggunakan uji dua pihak (two tail test) dengan taraf
signifikansi α = 5%.Dalam hal ini bila peluang kesalahan α = 5% maka
taraf kepercayaan 95%. Artinya kesalahan pengambilan keputusan dalam
menolak hipotesis yang benar adalah maksimal 5%.
c. Menghitung nilai thitung
thitung dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut (Sugiyono,
2011:197) :
t = Rata 2 x1−Rata 2 x2
s1
2
𝑛1+𝑠2
2
𝑛2
Keterangan :
Rata2 X1, Rata2 X2 = rata-rata Push and Pull Factor Singapura (Rata2 X1)
dan Malaysia (Rata2 X2).
𝑠12, 𝑠2
2 = varians dari Push and Pull Factor Singapura (𝑠12) dan Malaysia
(𝑠22).
n1, n2 = jumlah subjek kelompok Push and Pull Factor Singapura (n1) dan
jumlah subjek kelompok Malaysia (n2).
d. Menentukan nilai ttabel
Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t dengan α = 5% : 2
= 2,5% (two tail) dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2.
38
Universitas Kristen Petra
e. Pengambilan keputusan
Dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel :
- Jika nilai thitung ≥ nilai ttabel maka H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang
signifikan antara Push andPullFactor Singapura dan jumlah subjek
kelompok Malaysia.
- Jika nilai thitung ≤ nilai ttabel maka H0 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan
yang signifikanantara Push and Pull Factor Singapura dan jumlah subjek
kelompok Malaysia.
Dengan melihat nilai probabilitas signifikansi :
- Probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima, jadi tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara Push and Pull Factor Singapura dan
Malaysia.
- Probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan
yang signifikan antara Push and Pull Factor Singapura dan Malaysia.