3. identitas nasional (acuan 2006)

26
SOEMIARNO 2006 SOEMIARNO 2006 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Bagian Ketiga) (Bagian Ketiga) Identitas Nasional Identitas Nasional Pengertian Identitas Nasional Pengertian Identitas Nasional Konsepsi Bangsa Konsepsi Bangsa Karakteristik Identitas Nasional Karakteristik Identitas Nasional Nasionalisme Indonesia Nasionalisme Indonesia Pemberdayaan Indentitas Nasional Pemberdayaan Indentitas Nasional

Upload: fajar-zain

Post on 11-May-2015

213 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 11

PENDIDIKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN

(Bagian Ketiga)(Bagian Ketiga)

Identitas NasionalIdentitas Nasional Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional Konsepsi Bangsa Konsepsi Bangsa Karakteristik Identitas NasionalKarakteristik Identitas Nasional Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia Pemberdayaan Indentitas Pemberdayaan Indentitas

Nasional Nasional

Page 2: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 22

Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional (Definisi)(Definisi)

IdentitasIdentitas : ciri khas seseorang/bangsa: ciri khas seseorang/bangsa NasionalNasional : dari bangsa sendiri: dari bangsa sendiri Identitas NasionalIdentitas Nasional jati diri yg membentuk jati diri yg membentuk

bangsa: berbagai suku, adat istiadat, bangsa: berbagai suku, adat istiadat, kebudayaan, agama, berdiam di berbagai kebudayaan, agama, berdiam di berbagai wilayahwilayah

Integrasi NasionalIntegrasi Nasional : pembauran nasional : pembauran nasional menjadi kesatuan utuhmenjadi kesatuan utuh

Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia : faham utk : faham utk mencintai bangsa dan negara sendiri mencintai bangsa dan negara sendiri (Indonesia) (Indonesia)

Page 3: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 33

Pengertian Identitas NasionalPengertian Identitas Nasional Identitas NasionalIdentitas Nasional : : merupakan merupakan

manifestasi nilai budaya bangsa dgn ciri khasmanifestasi nilai budaya bangsa dgn ciri khas Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia = =

manifestasi nilai budaya ratusan suku – manifestasi nilai budaya ratusan suku – dihimpun dlm ‘kesatuan Indonesia’ menjadi dihimpun dlm ‘kesatuan Indonesia’ menjadi ciri khas yg tercermin dlm Pancasilaciri khas yg tercermin dlm Pancasila

Identitas Nasional Identitas Nasional bersifat terbuka, bersifat terbuka, sesuai dgn budaya yg menjadi ‘akar’sesuai dgn budaya yg menjadi ‘akar’yg selalu terbuka, utk diberi tafsir baruyg selalu terbuka, utk diberi tafsir baru

Secara filsafati sesuatu yg abstrak : menjadi sangat konkrit bila tersedia situasi-kondisi yg menjadi peluang penerapannya

Page 4: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 44

Konsepsi Bangsa Konsepsi Bangsa (Konsep Manusia)(Konsep Manusia)

ManusiaManusia tujuan hidup : tujuan hidup : eksis & sejahteraeksis & sejahtera IndividuIndividu tidak dapat berdiri sendiri tidak dapat berdiri sendiri

monodualis monodualis keluarga keluarga Keluarga agar tercapai tujuan Keluarga agar tercapai tujuan fungsi : fungsi :

reproduksi, seksual, ekonomi, sosialisasi & reproduksi, seksual, ekonomi, sosialisasi & kontrol kontrol

MasyarakatMasyarakat (sejumlah peran & kedudukan) (sejumlah peran & kedudukan) agar tercapai tujuan , agar tercapai tujuan , harus mampu harus mampu menghadapi masalahmenghadapi masalah : integrasi, adaptasi : integrasi, adaptasi lingkungan, memegang teguh tujuan, lingkungan, memegang teguh tujuan, melestarikan nilai adat melestarikan nilai adat

BangsaBangsa tempat tinggal tempat tinggal wilayah wilayah negaranegara

Page 5: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 55

Konsepsi Bangsa Konsepsi Bangsa (Konsep Manusia Pancasila)(Konsep Manusia Pancasila)

Menganut aliran pikiran integralistik - Menganut aliran pikiran integralistik - komprehensif komprehensif pemikiran kesisteman pemikiran kesisteman

Bersifat monodualis (makhluk individu & Bersifat monodualis (makhluk individu & serentak makhluk sosial)serentak makhluk sosial)

Mempunyai 2 demensi Mempunyai 2 demensi religeus & etis religeus & etis Menganut asas kekeluargaanMenganut asas kekeluargaan Menganut asas keseimbanganMenganut asas keseimbangan Memiliki dinamika perjuanganMemiliki dinamika perjuangan Persuasi Persuasi musyawarah/konsultasi musyawarah/konsultasi

Page 6: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 66

Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa (Asal Usul Masyarakat di (Asal Usul Masyarakat di

Nusantara)Nusantara) Perkiraan tradisional datang dari Cina Selatan Perkiraan tradisional datang dari Cina Selatan Datang bergelombang: Proto Melayu & Deutro Datang bergelombang: Proto Melayu & Deutro

MelayuMelayu Penyebaran melalui Philipina Penyebaran melalui Philipina Madagaskar, Madagaskar,

PasifikPasifik H.M.Vlekke: Pembauran berbagai ras & wilayah H.M.Vlekke: Pembauran berbagai ras & wilayah

dlm suatu desa; ada tampang Semit, Negroid dls, dlm suatu desa; ada tampang Semit, Negroid dls, tdk ada satu pulau sekecil apapun yg tdk ada satu pulau sekecil apapun yg penduduknya tdk berbaur (Simbolon,1994: 375)penduduknya tdk berbaur (Simbolon,1994: 375)

Ras terbesar Deutro Melayu Ras terbesar Deutro Melayu suku/etnik suku/etnik Ras Timur : India, Arab, MongolidRas Timur : India, Arab, Mongolid Ras Eropa datang sekitar abad XVIRas Eropa datang sekitar abad XVI Kejatuhan Ras Deutro Melayu Kejatuhan Ras Deutro Melayu tidak sepaham tidak sepaham

dalam upaya mengelola wilayah nusantaradalam upaya mengelola wilayah nusantara

Page 7: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 77

Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa

Renaissance Renaissance Ras Eropa datang Ras Eropa datang Teknologi perkapalan > maju d/p AsiaTeknologi perkapalan > maju d/p Asia Perubahan orientasi commodityPerubahan orientasi commodity Oligarki politik dgn penguasa lokalOligarki politik dgn penguasa lokal Houtman menerobos Blokade Spanyol Houtman menerobos Blokade Spanyol

dan Portugaldan Portugal Ras Eropa mengetahui kelemahan Ras Eropa mengetahui kelemahan

para penguasa Nusantarapara penguasa Nusantara

Page 8: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 88

Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa

Kelemahan para penguasa Kelemahan para penguasa NusantaraNusantara

Bersaing dalam menghadapi Ras EropaBersaing dalam menghadapi Ras Eropa Ingin menguasai wilayah sekitar (dalam Ingin menguasai wilayah sekitar (dalam

rangka memperbesar kekuasaan dinasti)rangka memperbesar kekuasaan dinasti) Kelemahan sistem senjata:Kelemahan sistem senjata:

1. Sistem senjata teknologi : masih tahap I 1. Sistem senjata teknologi : masih tahap I

2. Sistem senjata sosial : intrigue dlm istana2. Sistem senjata sosial : intrigue dlm istana

Page 9: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 99

Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa

Hak Octrooi VOC : a.l. Hak Octrooi VOC : a.l. 1. monopoli berlayar dari Tanjung Harapan 1. monopoli berlayar dari Tanjung Harapan s/d s/d

Sel. MagelhaensSel. Magelhaens2. Nakhoda kapal VOC bebas berdagang2. Nakhoda kapal VOC bebas berdagang

Loji (factory): (1) tempat pengumpul Loji (factory): (1) tempat pengumpul commodity; (2) tumpuan (strongholds) VOC commodity; (2) tumpuan (strongholds) VOC

Pemilihan Penduduk: (1) Awal di benteng Pemilihan Penduduk: (1) Awal di benteng Batavia (5 kelompok); (2) Kaum Mardijkers Batavia (5 kelompok); (2) Kaum Mardijkers dan lain-lain; (3) Kesatuan kelompok (Etnik-dan lain-lain; (3) Kesatuan kelompok (Etnik-daerah-Nasib); (4)tiga kelompok daerah-Nasib); (4)tiga kelompok

Page 10: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1010

Konsepsi BangsaKonsepsi Bangsa

Ernest RenanErnest Renan solidaritas spirit/jiwa solidaritas spirit/jiwa karena pengorbanan masa lampau & karena pengorbanan masa lampau & bersediakan dilakukan di masa y.a.dbersediakan dilakukan di masa y.a.d

Hans KohnHans Kohn kesamaan : ras, bahasa, kesamaan : ras, bahasa, agama, tempat tinggalagama, tempat tinggal

IndonesiaIndonesia kesatuan : sejarah, nasib, kesatuan : sejarah, nasib, bahasa, kebudayaan, asas kerohanian bahasa, kebudayaan, asas kerohanian (pandangan hidup) : Pancasila(pandangan hidup) : Pancasila

Page 11: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1111

Karakteristik Identitas Nasional

1.Identitas nasional, di dalamnya tersimpul nilai-nilai budaya tertentu, dimana suatu bangsa mempunyai ciri khas yg membedakannya dari bangsa lain

2.Ciri khas itu merupakan pengejawantahan nilai-nilai budaya yg hidup & berkembang dlm sejarah

3.Para pendiri negara kita menyadari & menghayati bahwa dlm melahirkan bangsa & membentuk negara membutuhkan visi yg jauh ke depan

Page 12: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1212

Karakteristik Identitas Nasional

4.Bung Karno dlm sidang BPUPKI pada tgl 1Juni 1945 mengajukan platform, yaitu :

Tekad membentuk bangsa dgn mengacu pendapat Ernest Renan – le desire d’etre ensemble

Suatu bangsa karena kesamaan nasib mempunyai kesamaan ciri dengan mengacu pendapat Otto Bauer – Eine nation ist eine aus Schicksals gemeinschaft erwachsene Character gemeischaft

Page 13: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1313

Karakteristik Identitas Nasional

(lanjutan Pidato Bung Karno) Ajaran geopolitik yg menunjukkan

Indonesia sbg wilayah bagi suatu negara bangsa

Pancasila sbg filosofische grondslag yg sila-silanya menggambarkan nilai-nilai budaya yg hidup & berkembang di kalangan semua suku – dilengkapi dgn lambang Bhineka Tunggal Ika

Page 14: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1414

Karakteristik Identitas Nasional

5. Identitas nasional merupakan “peng-Indonesiaan “ dlm kehidupan berbangsa & bernegara dlm masyarakat yg multikultural

6. Pancasila dengan sila-silanya beserta semangat Bhinneka Tunggal Ika adalah wujud dari identitas nasional kita – merupakan “roh” identitas nasional

7. Identitas nasional merupakan suatu kon-struksi emosional, intelektual & ideologis yg terus menerus harus terus dibangun & diperjuangkan

Page 15: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1515

Karakteristik Identitas Nasional

8.Kebijakan & strategi kebudayaan harus dirintis dlm masyarakat multikultural dimana Bhinneka Tunggal Ika diaktualisasikan di semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara

9. Pancasila dibutuhkan sbg mitra dialog di dalam kita mengembangkan budaya nasional yg merupakan unsur-unsur & roh bagi identitas nasional

Page 16: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1616

Karakteristik Identitas Nasional

Integrasi Nasional Integrasi Nasional (1)(1)

Integrasi Nasional sering disamakan Integrasi Nasional sering disamakan dgn pembaurandgn pembauran

Integrasi ; bergabung & Integrasi ; bergabung & menyesuaikan: (1) integrasi sosial; menyesuaikan: (1) integrasi sosial; (2) integrasi kebudayaan; dan (3) (2) integrasi kebudayaan; dan (3) pluralisme kebudayaan.pluralisme kebudayaan.

Pembauran : asimilasi amalgamasiPembauran : asimilasi amalgamasi

Page 17: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1717

Karakteristik Identitas Nasional

Integrasi Nasional Integrasi Nasional (2)(2)

Titik tolak integtrasi nasional adalah Titik tolak integtrasi nasional adalah penyatuan bagianpenyatuan bagian22 yg berbeda dari yg berbeda dari masyarakat menjadi kesatuan yg utuhmasyarakat menjadi kesatuan yg utuh

Dpt diartikan sbg kemampuan Dpt diartikan sbg kemampuan Pemerintah utk menerapkan kekuasan Pemerintah utk menerapkan kekuasan sel. wilayahsel. wilayah

Ancaman bangsa = disintegrasiAncaman bangsa = disintegrasi

Page 18: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1818

Nasionalisme IndonesiaNasionalisme IndonesiaPengertianPengertian

Nasionalisme Indonesia : faham utk mencintai Nasionalisme Indonesia : faham utk mencintai bangsa dan negara sendiri (Indonesia)bangsa dan negara sendiri (Indonesia)

Nasionalisme Nasionalisme gerakan mencintai bangsa gerakan mencintai bangsa Nasionalisme Nasionalisme menekankan pada aspek politik menekankan pada aspek politik Nasionalisme Nasionalisme kekuatan & kontinuitas & kekuatan & kontinuitas &

identitas nasionalidentitas nasional Nasionalisme Indonesia : (1) Bhineka Tunggal Ika; Nasionalisme Indonesia : (1) Bhineka Tunggal Ika;

(2) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik; (2) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik; (4)Terbuka kultural; dan (5) Percaya diri.(4)Terbuka kultural; dan (5) Percaya diri.

Page 19: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 1919

Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia((Awal Sejarah) Awal Sejarah)

Pemilahan Penduduk oleh VOC & Pem Pemilahan Penduduk oleh VOC & Pem BelandaBelanda

Perlawanan Pemimpin Lokal secara sporadisPerlawanan Pemimpin Lokal secara sporadis Gerakan “Etika Politik” Belanda utk balas Gerakan “Etika Politik” Belanda utk balas

jasa kpd rakyatjasa kpd rakyat Respon Pemimpin mengikuti dari pada Respon Pemimpin mengikuti dari pada

melawan secara kekerasanmelawan secara kekerasan Upaya terjemahkan sastra Barat ke bahasa Upaya terjemahkan sastra Barat ke bahasa

Jawa & MelayuJawa & Melayu Gerakan egaliter Gerakan egaliter gerakan politik gerakan politik

Page 20: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2020

Nasionalisme IndonesiaNasionalisme Indonesia(Pembentukan Nasionalisme)(Pembentukan Nasionalisme)

Konsep theologi (identik dgn fitrah Konsep theologi (identik dgn fitrah manusia)manusia)

Konsep politik (budaya politik)Konsep politik (budaya politik) Konsep budaya (multikultural)Konsep budaya (multikultural) Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda dari dari ke-kami-anke-kami-an

menjadi menjadi ke-kita-anke-kita-an Anderson : nation state komunitas Anderson : nation state komunitas

terbayang yg menyatuterbayang yg menyatu

Page 21: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2121

Redupnya Faham Kebangsaan & Identitas

Nasional KitaJaman Orde LamaJaman Orde Lama:: Semangat persatuan mulai menguap & identitas Semangat persatuan mulai menguap & identitas

nasional terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karno nasional terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karno sbg Pemimpin Besar Revolusi (PBR).sbg Pemimpin Besar Revolusi (PBR).

Jaman Orde Baru :Jaman Orde Baru : Spirit kebangsaan ditumbuh-kembangkan utk meng-Spirit kebangsaan ditumbuh-kembangkan utk meng-

atasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama. atasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama. Namun ujungNamun ujung22nya Pancasila secara manipuklatif nya Pancasila secara manipuklatif

“diritualisasikan”“diritualisasikan” utk mengamankan proses KKN & utk mengamankan proses KKN & ““kroni-isme”.kroni-isme”.

Identitas nasional terdistorsi menjadi identitas Identitas nasional terdistorsi menjadi identitas nasionalnya presiden sbg penguasa tunggal.nasionalnya presiden sbg penguasa tunggal.

Page 22: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2222

Pemberdayaan Identitas Nasional

Krisis Multidimensi Krisis moneter – ekonomi & politik – menjalar ke

krisis moral – budaya Masyarakat kehilangan orientasi nilai Societal

Terrorism muncul di sana – sini dlm berbagai fenomena

Nilai-nilai luhur dlm budaya kita, identitas nasional dipertanyakan kredibilitasnya.

Pancasila sbg dasar negara dijadikan satire, secara sadar atau tidak dilupakan fungsinya.

Primordialisme kesukuan atau keagamaan tumbuh utk saling menunjukkan eksistensi & jati dirinya

Page 23: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2323

Pemberdayaan Identitas Nasional

Krisis Multidimensi Mosaik Indonesia retak-membelah &

meretas jahitan busana Indonesia Bangsa yg dahulu dikenal “yg paling

sopan di dunia“ mengalami krisis identitas Masyarakat menghadapi dekadensi serta

disintegrasi etik dan moral yang implikasinya terasa di berbagai aspek kehidupan

Page 24: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2424

Pemberdayaan Identitas Nasional

1. Dilatarbelakangi di kondisi abad XXI

2. Pemberdayaannya melalui Revitalisasi Pancasila yg dieksplorasiksan pada dimensi realitas – idealitas – fleksibilitasnya

3. Penyelenggaraan Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPKn) merupakan ajang & wadah revitalisasi Pancasila, disertai berbagai wawasan

Page 25: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2525

Pemberdayaan Identitas Nasional

(Suatu Renungan) Pendidikan di negara kita terbukti gagal dlm

mencerdaskan kehidupan bangsa. Sangat naif bahwa Pancasila tidak lagi ditegaskan

sbg mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Mata kuliah Pancasila dlm kerangka

pengembangan kepribadian perlu dipertahankan, ditumbuh-kembangkan di dlm sistem pendidikan nasional kita.

Pendidikan Pancasila dpt menjadi forum utk mentradisikan budaya dialog & dialog budaya utk mengantisipasi ekskluvisisme, primordialisme kesukuan atau keagamaan.

Pancasila sebagai dasar negara bukan lagi alternatif, melainkan suatu imperatif bagi kelestarian NKRI

Page 26: 3. identitas nasional (Acuan 2006)

SOEMIARNO 2006SOEMIARNO 2006 2626

KepustakaanKepustakaan Anderson, Ben, 2001. Anderson, Ben, 2001. Imaginated Cummunities. Imaginated Cummunities. Yogya, Yogya,

INSISTINSIST Castells, Manuel, 1997. Castells, Manuel, 1997. The Information Age: Economy, The Information Age: Economy,

Society and Cultur, Vol II The Power of Identification. Society and Cultur, Vol II The Power of Identification. Malden, Mass. Blackwell Inc.Malden, Mass. Blackwell Inc.

Kaelan, 2002, Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila. Yogyakata, NagatirtaYogyakata, Nagatirta Kahin, George Mc T., 1995. Kahin, George Mc T., 1995. Nasionalisme & Revolusi di Nasionalisme & Revolusi di

Indonesia. Indonesia. Jakarta, Sinar HarapanJakarta, Sinar Harapan Lemhannas, 1995, Lemhannas, 1995, Tiga puluh tahun Lemhannas.Tiga puluh tahun Lemhannas. Jakarta Jakarta Naisbitt, John, 1994. Naisbitt, John, 1994. Global Paradox. Global Paradox. Jakarta, Binarupa Jakarta, Binarupa

AksaraAksara Setneg RI, tt. Setneg RI, tt. Himpunan Risalah SidangHimpunan Risalah Sidang22 BPUPKI & PPKI BPUPKI & PPKI. .

Jakarta, SetnegJakarta, Setneg Siswomihardjo, Prof Koento W. 2005, Siswomihardjo, Prof Koento W. 2005, Identitas Nasional. Identitas Nasional.

Jakarta, DiktiJakarta, Dikti Diknas, 2003, KDiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesiaamus Besar Bahasa Indonesia