2.letak indonesia

33
03/13/22 1 LETAK INDONESIA KAITANNYA DENGAN GERAK SEMU MATAHARI 1. Suhu dan Ketinggian • Meskipun daerah tropis pada umumnya dan Indonesia khususnya dikenal sebagai daerah beriklim panas, namun tidak seluruhnya pendapat tersebut benar. Puncak Jaya (Nga Pulu) di Papua hampir terletak di katulistiwa tetapi puncaknya bersalju. Lereng- lereng pegunungan dikenal sebagai tempat wisata karena udaranya sejuk dan menyegarkan. Makin tinggi tempat dari permukaan laut makin rendah suhunya. • Angka penurunan suhu adalah sekitar 0,6 0 C setiap naik 100 m, jadi Puncak Jaya tingginya 5000 m, maka suhu rata-rata tahunan di atas puncaknya adalah: 26 0 C adalah suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter C 4 C 0,6 100 5000 C 26 0 0 0

Upload: rahmad-suhendra

Post on 05-Aug-2015

278 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

04/15/23 1

LETAK INDONESIA KAITANNYA DENGAN GERAK SEMU MATAHARI

1. Suhu dan Ketinggian • Meskipun daerah tropis pada umumnya dan Indonesia khususnya

dikenal sebagai daerah beriklim panas, namun tidak seluruhnya pendapat tersebut benar. Puncak Jaya (Nga Pulu) di Papua hampir terletak di katulistiwa tetapi puncaknya bersalju. Lereng-lereng pegunungan dikenal sebagai tempat wisata karena udaranya sejuk dan menyegarkan. Makin tinggi tempat dari permukaan laut makin rendah suhunya.

• Angka penurunan suhu adalah sekitar 0,6 0C setiap naik 100 m, jadi Puncak Jaya tingginya 5000 m, maka suhu rata-rata tahunan di atas puncaknya adalah:

260C adalah suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter

C4C0,6100

5000C26 000

04/15/23 2

• Berdasarkan data yang dikumpulkan di 60 lokasi, Oldeman (1977) membuat persamaan untuk menghitung suhu rata-rata atas dasar ketinggian tempat (altitude). Persamaan yang dikemukakan adalah:

T mak = 31,3 – 0,0062 X T min = 22,8 – 0,0053 X dimana T = Suhu pada suatu tempat (0C) X = Tinggi tempat dari permukaan laut (m)• Untuk suhu maksimum gradien bervariasi dari 0,0061 – 0,0064

dan untuk suhu minimum gradien bervariasi dari 0,005 – 0,0055. Nilai awal suhu maksimum bervariasi dari 30,70C dalam bulan-bulan pada musim hujan dan 32,20C dalam bulan-bulan pada musim kemarau. Sedangkan untuk suhu minimum nilai awal bervariasi dari 21,60C pada bulan terdingin (Juli) sampai 23,20C pada bulan terpanas.

04/15/23 3

• Untuk tempat-tempat yang ketinggiannya di atas 200 meter rumus di atas dapat dipergunakan dengan tingkat ketelitian yang dapat diandalkan, akan tetapi untuk tempat yang lebih rendah (kurang dari 200 meter) akan terjadi ketidakcocokan.

• Khusus dalam musim kemarau suhu maksimum di daerah pesisir akan lebih rendah dari daerah pedalaman sedangkan suhu minimum akan lebih tinggi.

• Selanjutnya Oldeman memberikan daftar regresi untuk suhu maksimum dan minimum rata-rata bulanan (daftar berikut).

04/15/23 4

Persamaan regresi untuk menghubungkan suhu maksimum dan minimum dengan ketinggian tempat untuk masing-masing bulan

berdasarkan data di IndonesiaBulan Suhu Maksimum Suhu MinimumJanuari T = 30,8 – 0,0062 X T = 23,3 – 0,0054 XFebruari T = 30,7 – 0,0061 X T = 23,3 – 0,0053 XMaret T = 31,3 – 0,0062 X T = 23,3 – 0,0053 XApril T = 31,4 – 0,0061 X T = 23,2 – 0,0052 XMei T = 31,4 – 0,0061 X T = 22,9 – 0,0051 XJuni T = 31,2 – 0,0061 X T = 22,7 – 0,0051 XJuli T = 31,3 – 0,0061 X T = 21,6 – 0,0051 XAgustus T = 31,6 – 0,0061 X T = 22,0 – 0,0052 XSeptember T = 32,0 – 0,0062 X T = 22,3 – 0,0054 XOktober T = 32,2 – 0,0062 X T = 22,8 – 0,0055 XNopember T = 31,7 – 0,0063 X T = 23,3 – 0,0054 XDesember T = 31,0 – 0,0062 X T = 23,3 – 0,0054 X

04/15/23 5

2. Suhu udara permukaan

a. Peredaran Suhu Harian • Suhu maksimum pada suatu tempat tidak pada saat matahari

berada tepat di atas tempat tersebut, melainkan beberapa jam sesudahnya. Suhu maksimum suatu tempat biasanya dicapai antara dua atau tiga jam setelah matahari tepat berada di atas tempat itu.

• Suhu paling tinggi (panas) ditempat itu adalah antara jam 14.00 – 15.00, mungkin karena suhu pada jam tersebut sangat melelahkan, ada kebiasaan tidur siang. Berarti ada kelambatan antara saat penyinaran maksimum dan saat peningkatan suhu maksimum.

04/15/23 6

b. Peredaran Suhu Bulanan• Di sebelah utara katulistiwa, suhu bulanan rata-rata mempunyai

harga maksimum sekitar bulan Mei sedangkan suhu rata-rata terendah pada bulan Desember dan Januari. Di sebelah selatan katulistiwa suhu maksimum pertama terlihat pada bulan April - Mei dan maksimum kedua dalam bulan Oktober makin jelas. Suhu dipermukaan laut bulanan rata-rata hanya berkisar antara 25,2 0C (Medan bulan Januari) dan 27,9 0C (Kupang bulan Oktober).

• Suhu maksimum menunjukkan puncak-puncaknya pada bulan April-Juli di wilayah utara ekuator sedangkan di selatan ekuator suhu siang hari tertinggi tercatat dari September sampai Nopember dengan puncaknya kedua April-Mei. Pada bulan Juni dan Juli suhu maksimum bulanan rata-rata relatif rendah di sebelah selatan ekuator terutama karena adanya arus tenggara yang dingin, tetapi pada bulan Januari dan Februari suhu malam hari relatif rendah oleh karena jumlah hujan yang tinggi.

04/15/23 7

• Suhu minimum di daerah pantai tidak banyak menunjukkan variasi di wilayah ekuator, tetapi kearah tenggara suhu minimum turun dalam periode Mei-Agustus. Di Pontianak (0001’ LS) suhu minimum sepanjang tahun di sekitar 24 0C, sedangkan di Kupang (10010’LS) suhu minimum sekitar 240C pada bulan Desember-Januari (berawan dan banyak hujan) tetapi suhu tersebut turun sampai 210C pada bulan Juli-Agustus.

c. Peredaran Suhu Musiman • Keterlambatan yang serupa dengan suhu harian juga terjadi pada

suhu rata-rata maksimum tahunan. Meskipun matahari tepat di katulistiwa pada tanggal 21 Maret dan 23 September, namun suhu maksimum tahunan di wilayah Indonesia tidak terjadi pada bulan-bulan itu, melainkan ada keterlambatan kira-kira satu bulan.

• Udara yang paling tidak nyaman di wilayah Indonesia dengan musim hujan pada bulan Januari - Februari. Kurangnya angin dan tingginya kelembaban udara pada bulan Oktober, suhu udara terasa lebih panas dan melelahkan.

04/15/23 8

d. Suhu Rata-rata Tahunan • Di wilayah Indonesia, tidak terasa adanya pergiliran dalam

pemanasan permukaan bumi. Intensitas pemanasan setiap hari hampir sama saja sepanjang tahun. Jika ada perbedaan antara musim, dampaknya tidak besar.

• Suhu rata-rata tahunan dipermukaan air laut adalah 27,5 0C, baik bulan Februari maupun bulan Agustus atau pada bulan-bulan musim berlawanan, suhu tidak berbeda.

• Suhu rata-rata tahunan dipermukaan daratan pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut adalah 26 0C (peta 1 dan peta 2 ).

04/15/23 9

04/15/23 10

04/15/23 11

3. Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT)• Menurut Threwartha dan Horn (1968), Intertropical Covergence

Zone (ITCZ) adalah garis atau zona yang berkaitan dengan pusat sirkulasi siklonik yang memiliki tekanan udara yang sangat rendah dari daerah sekitarnya dan berada di antara dua cekungan equatorial.

• ITCZ merupakan daerah pertemuan angin yang membentuk awan penghasil hujan yang berada di sekitar wilayah itu sehingga hujan turun cukup deras secara berkesinambungan.

• ITCZ adalah palung ekuatorial yang lokasinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan thermal ekuatorial dan tergantung pada gerak matahari serta distribusi daratan dan lautan. Sabuk ITCZ pembawa hujan ini terbentuk akibat konvergensi angin pasat dekat ekuator yang akan bergerak melintasi ekuator dari utara ke selatan atau sebaliknya sesuai dengan pergerakan semu matahari.

04/15/23 12

Gambar 1 Pola Sirkulasi Udara Global

04/15/23 13

• Aliran udara dari kedua belahan bumi bertemu di pita atau mintakat yang dinamakan Daerah Konvergensi Intertropika (DKIT) or Inter Tropical Covergence Zone (ITCZ) atau jalur tekanan rendah tropika. Di ITCZ ke dua aliran udara yang bertemu akan naik ke atas dan menimbulkan awan dan hujan.

• DKIT dengan curah hujan lebat merupakan daerah sumber energi yang menggerakkan sirkulasi global udara, di dalam atmosfer tropika melalui panas laten kondensasi yang dilepaskan selama penaikan udara ini merupakan energi yang diperlukan untuk melanjutkan seluruh sirkulasi Hadley.

• Di dekat permukaan terdapat gerakan udara ke arah ekuator, kemudian gerakan udara naik sepanjang Daerah Konvergensi Intertropika diteruskan dengan gerakan udara ke arah kutub di bagian atas dan subsidensi di daerah subtropika, sirkulasi udara semacam ini disebut sirkulasi Hadley (gambar 2a dan 2b).

04/15/23 14

Gambar 2a. Pola Sirkulasi Udara Global

04/15/23 15

Gambar 2b. Pola Sirkulasi Udara Global

04/15/23 16

• Wilayah Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) terletak antara 50LU/LS sampai 230 LU/LS. Beberapa istilah untuk menyebut wilayah ini, antara lain:

1) Intertropical Front 2) Monsoon through 3) Doldrums 4) Equatorial Convergence Zone 5) Daerah Pumpunan Awan Aktif 6) Zona Potensi Pertumbuhan Awan 7) Daerah Konvergensi Lintas Tropis8) Pias Pumpun Antartropik

04/15/23 17

• Mempelajari ITCZ sangat diperlukan untuk menjelaskan beberapa fenomena-fenomena iklim yang terjadi di dunia, khususnya wilayah Indonesia. ITCZ mampu menjelaskan fenomena banjir yang telah melanda hampir sebagian besar wilayah di Indonesia. ITCZ memainkan peran penting pada keseimbangan energi atmospheric (Waliser Gautier 1993) dan iklim di bumi (Zhang 1993).

• Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di wilayah ekuator dan memiliki iklim tropis. Wilayah ekuator pada umumnya merupakan wilayah pusat tekanan rendah atau lebih dikenal dengan wilayah siklon. Wilayah siklon merupakan wilayah tempat berkembangnya awan-awan konvektif yang menjadi sumber pertumbuhan badai dan cuaca buruk lainnya.

04/15/23 18

• Bumi dikelilingi oleh beberapa sabuk angin yang berlaku di bumi, dipisahkan oleh wilayah yang kenaikan atau penurunan kecil. Arah dan lokasi sabuk angin ditentukan oleh radiasi matahari dan rotasi di bumi.

• Tiga sirkulasi utama yang dikenal yaitu: sel Hadley, sel Ferrel dan sel Polar (Gambar 2). Pada atau di dekat khatulistiwa, di mana rata-rata radiasi matahari paling besar, udara panas di permukaan dan meningkat. Band ini membuat tekanan udara yang rendah, pada khatulistiwa dikenal sebagai zona konvergensi intertropical (ITCZ).

• Zona ini mengacu di udara permukaan dari subtropis. Udara subtropis saat ini telah mencapai khatulistiwa, ia meningkat sampai ke atmosfer atas karena konvergensi dan konveksi.

04/15/23 19

Gambar 3. Skema sirkulasi Walker disepanjang daerah ekuator Salby (1992)

04/15/23 20

• Sirkulasi meridional (Utara-Selatan) dikenal sebagai sirkulasi Hadley yang berubah menjadi monsoon dan sirkulasi zonal (Timur-Barat) dikenal sebagai sirkulasi Walker (Gambar 3) yang mengindikasikan fenomena ENSO (El Nino Southern Oscillation) serta sirkulasi laut-atmosfer menyebabkan konveksi kuat yang membentuk awan potensial hujan. Dua sirkulasi ini sangat mempengaruhi keragaman iklim Indonesia.

• Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari terbit tepat di katulistiwa (ekuator) dan saat itu Indonesia sedang musim pancaroba, perubahan dari musim hujan ke musim kemarau dan dari musim kemarau ke musim hujan. Sejak tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari dari ke hari nampak “bergerak” ke Utara dan kemudian ke Selatan. Sejalan dengan gerakan matahari itu ITCZ pun ikut pindah (Gambar 4a dan 4b).

04/15/23 21

Gambar 4a. Posisi rata-rata ITCZ pada bulan Januari dan Juli

04/15/23 22

Gambar 4b. Posisi rata-rata ITCZ pada bulan Januari dan Juli

04/15/23 23

• Bulan Juli, maksimum musim panas belahan bumi utara posisi ITCZ berada sekitar lintang 250LU di atas benua Asia dan antara 50 dan 100 LU di atas lautan, sedangkan bulan Januari, maksimum musim panas belahan bumi selatan posisi ITCZ berada sekitar 150LS di atas daratan, dekat khatulistiwa dan lautan. Indonesia dilalui ITCZ pada bulan Januari (gambar 4b berwarna biru putus-putus). Posisi ITCZ akan terus bergerak dalam garis tersebut mengikuti pergerakan matahari.

• ITCZ adalah tempat terjadi konveksi awan yang biasanya berasal dari laut sebelah utara ekuator. Karena sifatnya fluktuatif, ITCZ bergeser ke selatan dan kembali ke utara ekuator. Energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan keberadaan ITCZ diperoleh dari penguapan di permukaan laut yang dibawa oleh konvergensi angin troposfer bawah.

04/15/23 24

• Garis-garis yang menunjukkan letak ITCZ tiap bulan bukan merupakan garis lurus, ini sebagai akibat dari permukaan bumi Indonesia tidak homogen. Permukaan bumi Indonesia terdiri dari daratan kering, rawa-rawa dan lautan. Dampak pemanasan terhadap bahan muka bumi yang berbeda-beda itu tentu akan berbeda pula, sehingga mengakibatkan daerah terpanas (suhu tinggi) di muka bumi tidak terletak pada garis lurus.

• Bila ITCZ dekat ekuator, konvergensi dari angin permukaan di sepanjang ITCZ adalah kemungkinan terbentuk dari aliran paralel, dengan angin timur mendekati dari kedua arah utara dan selatan. Ketika angin pasat (Trade Winds) bertemu di suatu tempat di ITCZ yang lemah dan hampir bersamaan ke sana, yang cenderung untuk mempersempit ITCZ, dan menunjukkan aktivitas sedikit hujan (gambar 5).

04/15/23 25

Gambar 5. ITCZ dekat Ekuator

04/15/23 26

• Bila ITCZ terletak di utara ekuator, di sebelah tenggara angin pasat (Trade Winds) berubah arah ke arah barat daya setelah melewati khatulistiwa dan kembali pola konvergensi menyerupai pembentukan sebuah tekanan rendah tropis (tropical depresion) (Gambar 6).

Gambar 6. ITCZ terletak di sebelah utara ekuator

04/15/23 27

• Ketika ITCZ terletak di sebelah selatan ekuator, di sebelah timur laut angin pasat (trade winds) berubah arah barat laut setelah melewati khatulistiwa (karena Coriolis memaksa perubahan arah di selatan ekuator). Dalam kondisi ini dengan konvergensi yang kuat dan menyerupai pembentukan sebuah tekanan rendah tropis (tropical depresion) (Gambar 7). Arah angin masuk rendah mendorong rotasi searah jarum jam, berhubung dengan topan di Belahan Bumi Selatan.

04/15/23 28

Gambar 7. ITCZ terletak di sebelah selatan ekuator

04/15/23 29

Daerah Konvergensi Intertropika di Indonesia• Pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September Daerah

Konvergensi Antar Tropik (DKIT) yang merupakan jalur di muka bumi dengan suhu rata-rata tertinggi, tidak terdapat di wilayah Indonesia

• Pada bulan Oktober DKIT, tampak di ujung Utara kepulauan Riau, Sumatera Utara, kemudian secara berangsur-angsur bergerak ke Selatan sesuai dengan gerak matahari.

• Bulan November, Desember DKIT, sepenuhnya ada di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian Utara dan pulau-pulau lain yang terletak tidak jauh dari katulistiwa.

• Bulan Januari DKIT, berada di pulau Jawa, sedangkan bulan Februari di Selatan kepulauan Indonesia. Sesudah bulan April DKAT di sebelah Utara kepulauan Indonesia.

04/15/23 30

• Pulau Sumatera dilintasi DKIT selama ± 5 bulan; pulau Jawa, Bali, Nusatenggara Barat dan Nusatenggara Timur selama 2 bulan; pulau Kalimantan selam 4 bulan; pulau Sulawesi selama ± 3 bulan sedangkan Irian/Papua dan Maluku 1½ bulan.

04/15/23 31

Daerah Konvergensi Intertropika di Indonesia bergerak ke Utara

04/15/23 32

Daerah Konvergensi Intertropika di Indonesia bergerak ke Selatan

04/15/23 33

Daftar Bacaan Sandy, I. M., 1987, Iklim Regional Indonesia, Jurusan Geografi

FMIPA, Universitas Indonesia, Jakarta.Widodo, Isa Teguh., 2009 , Analisis ITCZ dan Pengaruhnya Terhadap

Cuaca di Indonesia. FMIPA IPB