2.determinasi sulfonamida dalam madu.doc
TRANSCRIPT
Determinasi sulfonamida dalam madu dengan kromatografi cair- spectrometer massa
Tujuan: Mengembangkan metode analisa yang digunakan untuk menentukan residu
sulfonamid dalam madu yang diproduksi di alberta.
Metode yang digunakan on-line extraction and sample clean up , HPLC dengan
spectrometer massa
On-line extraction and sample clean up: memiliki recovery dan presisi yang tinggi
sehingga mendapatkan hasil yang berdekatan, limit deteksi rendah sehingga
konsentrasi zat yang akan di deteksi dalam sampel sekalipun rendah dapat dideteksi
Prinsip HPLC: Prinsip pemisahan menggunakan fase gerak yang bersifat polar yang
dialirkan melalui kolom yang merupakan fase diam bersifat non-polar menuju ke
detektor dengan bantuan pompa. Pemisahan senyawa akan terjadi dalam kolom, atas
dasar perbedaan kepolaran yang akan mempengaruhi kekuatan interaksi antara
senyawa terhadap fase diam. Senyawa yang kurang kuat interaksi dengan fase diam
akan keluar terlebih dahulu dan sebaliknya senyawa yang kuat interaksinya akan
keluar lebih lama.
Fase gerak 1: 1% asam format dalam air Fase gerak 2: 1% asam format dalam asetonitril
Fase gerak 3: 2% asam trifluoroasetat dalam asetonitril
Fase diam: Oasis HLB (tahan terhadap HCL dan dapat dipakai pada rentang pH 1-14)
Spektrometer massa: Memanfaatkan proses ionisasi dna pembelokkan electron
dimana terdiri dari 4 tahapan yaitu proses ionisasi, akselerasi, defleksi dan deteksi.
Proses ionisasi diawali dengan penguapan sampel. Partikel sampel yang berasal dari
proses penguapan kemudian bertumbukkab dengan aliaran electron tyang berasal dari
pemanasan metal coil menuju electron trap. Dari proses tumbukkan tersebut,
memungkinkan terjadinya proses pertukaran energy sehingga beberapa electron dapat
keluar dan membentuk ion positif.
Prosedur:
1. Preparasi larutan standar
2. Timbang 2 gram madu mentah(asli)
3. masukkan dalm tabung sentrifus
4. tambah 0,1 ml larutan baku internal spiking
5. masukan kedalam sentrifus selama 90 menit agar terjadi pemisahan dari madu
6. 1 jam untuk terjadinya hidrolisis asam madu
7. volume disolusi diencerkan dengan 10ml 1 M HCl
8. dicampur kembali dengan kecepatan tinggi
9. Hasil disolusi madu di filtrasi dengan membrane filter
10. dikumpulkan dalam vial autosampler hplc.
11. Hasil elusi melewati electrospray probe
12. Menggunakan gas nitrogen, hasil elusi mengalami nebulizer dan desolvator
13. Menambahkan larutan standard STZ untuk masing2 senyawa
14. Diberi tekanan gas tinggi, gas argon pada 3x10-3 mbar
15. Analisis kuantitaif dengan pemantauan reaksi dua transisi ion prekursor produk dari
setiap sulfonamida
16. Kalibrasi hasil analisis kuantitatif dengan standarisasi internal
Kesimpulan:
1. Blank honey
2. Validasi data dilakukan secara intra day dan didapatkan hasil kandungan yang
berbeda pada pengecekan dihari yang berbeda
3. Recovery yang didapat sekitar 84-112%
4. LOQ sebesar 5mikro gram, LOD dihitung dari rata2 signal to noise ratio dari sampel
5. Kandungan sulfonamid yang terkandung dalam madu lebih stabil pada penyimpanan -
20 derajat celcius
6. Metode yang digunakan sesuai untuk melihat aktivitas residu antibiotik