28 vol. 6 no. 2 desember 2010 - umm institutional repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/safithri ali...

14
28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON FITOESTROGEN DARI EKSTRAK Pueraria lobata TERHADAP MEMORI DAN AKTIVITAS KOLINERGIK DI HIPPOKAMPUS CA1 PADA TIKUS HIPOESTROGEN Fathiyah Safithri*, Mulyohadi Ali**, A. Hidajat***, Setyawati S** Abstrak Data epidemiologi dari studi retrospektif maupun case-control telah menunjukkan bahwa Terapi Sulih Estrogen (TSE) dapat mencegah ataupun memperlambat terjadinya penyakit Alzheimer (PA). Pemakaian TSE selama ini masih banyak kontroversi berkaitan dengan masalah efek samping jangka panjang. Isoflavon yang merupakan bagian dari fitoestrogen diketahui berpotensi sebagai alternatif pengganti TSE. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah isoflavon fitoestrogen dari ekstrak Pueraria lobata dapat meningkatkan fungsi memori dan sekaligus untuk mengetahui apakah peningkatan fungsi memori tersebut melalui peningkatan aktifitas kolinergik di hippocampus, karena selama ini gangguan memori sering dihubungan dengan penurunan aktivitas kolinergik. Penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan yang dilakukan untuk menentukan kadar genistein dan daidzein dalam ekstrak Pueraria lobata, kedua, untuk membuat model tikus hipoestrogen melalui ooforektomi dan ketiga, untuk menentukan metode apa yang akan dipakai untuk menilai fungsi memori tikus. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus betina strain Wistar usia 10-11 minggu yang terdiri dari 1 kelompok tikus normal (N) dan 4 kelompok tikus hipoestrogen. Kelompok tikus hipoestrogen ini terdiri dari kelompok OVX, dan 3 kelompok OVX yang diberi Isoflavon Genistein Daidzein (IGD) ekstrak Pueraria lobata dengan dosis masing 15, 30 dan 60mg/kgBB/hr. Pemberian IGD ekstrak Pueraria lobata dilakukan per sonde lambung selama 21 hari. Tes memori dengan metode Morris Water Maze (MWM) dilakukan pada hari ke-17, 18, 19, 20 dan 21. Hari ke-22 tikus dimatikan , diambil otaknya, kemudian dipotong secara frozen section dan terakhir dilakukan pengecatan AChE untuk mengukur aktivitas kolinergik hippocampus. Didapatkan peningkatan fungsi memori dan aktivitas kolinergik pada kelompok OVX+IGD pada semua dosis dibanding kelompok OVX (p masing-masing=0,000). Tidak didapatkan perbedaan pengaruh nyata terhadap berat otak (p=0,936) dan jumlah sel piramidal hippokampus CA1 (p=0,961) antara kelompok OVX dan kelompok OVX+IGD pada semua dosis. Diduga peningkatan fungsi memori akibat pemberian IGD dari ekstrak Pueraria lobata terjadi salah satunya melalui peningkatan aktivitas kolinergik di CA1 hippokampus. Kata kunci : Isoflavon; Fitoestrogen; Genistein; Daidzein; Pueraria lobata; Memori; Kolinergik. Abstract Data from retrospective and case-conttrole showed that estrogen replacement therapy (ERT) could prevent ang delayed against Alzheimer Disease (AD). The using of ERT is still controversial because of their long-term side effect. Isoflavon as a part of phytoestrogen has potential effect as an alternative substitute for ERT. The aim of this study is to examine the effect of phytoestrogen from Pueraria lobata extract in increasing memory’s function and whether it occur by the increased of cholinergic activity in CA1 hippocampus. Exploration study performed by three step. First, determined genistein and daidzein concentration in Pueraria lobata extract, as basic of dose determining. Second, oophorectomy performed to made a hypoestrogenic rat’s model; and third, determined method memory’s function in rats. This study used twenty five female Rattus novergicus strain Wistar, 10 -11 weeks of age, five rats were normal rats (N) as first group and twenty rats were hypoestrogenic rats for 2 nd , 3 rd , 4 th , and 5 th groups. All of the hypoestrogenic rat were devided into 4 groups, each 5 rats. Hypoestrogenic rats group without Isoflavon Genistein Daidzein supplement (OVX), hypoestrogenic rats group with Isoflavon Genistein Daidzein supplement (OVX+IGD) dosage of 15, 30, and 60 mg/kgweight/day each. The IGD was given for 21 days. The Morris Water Morris (MWM) test was performed in 17 th , 18 th , 19 th , 20 th , and 21 st day. On 22 nd day rats were killed. Frozen section of the brain was performed immediately. Cholinergic activities on CA1 hippocampus were examined with AChE staining. A significant difference was found on memory’s function and cholinergic activities on CA1 hippocampus between OVX and OVX+IGD groups at all doses (p value = 0,000 of each). No significant difference on IGD effect toward brain weight (p=0,936) and pyramidal cell number on CA1 hippocampus (p=0,961). It was suggest that increased memory’s function on OVX+IGD groups were caused by the increased of cholinergic activities on CA1 hippocampus. Key word : Isoflavones; phytoestrogen; Genistein; Daidzein; Pueraria lobata; Memory; cholinergic. *Mahasiswa Program Studi Biomedik Pasca Sarjana Universitas Brawijaya **Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ***Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Saiful Anwar

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

28

EFEK ISOFLAVON FITOESTROGEN DARI EKSTRAK Pueraria lobata TERHADAPMEMORI DAN AKTIVITAS KOLINERGIK DI HIPPOKAMPUS CA1

PADA TIKUS HIPOESTROGEN

Fathiyah Safithri*, Mulyohadi Ali**, A. Hidajat***, Setyawati S**

Abstrak

Data epidemiologi dari studi retrospektif maupun case-control telah menunjukkan bahwa Terapi Sulih Estrogen (TSE) dapatmencegah ataupun memperlambat terjadinya penyakit Alzheimer (PA). Pemakaian TSE selama ini masih banyak kontroversi berkaitandengan masalah efek samping jangka panjang. Isoflavon yang merupakan bagian dari fitoestrogen diketahui berpotensi sebagai alternatifpengganti TSE. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah isoflavon fitoestrogen dari ekstrak Pueraria lobata dapat meningkatkanfungsi memori dan sekaligus untuk mengetahui apakah peningkatan fungsi memori tersebut melalui peningkatan aktifitas kolinergik dihippocampus, karena selama ini gangguan memori sering dihubungan dengan penurunan aktivitas kolinergik. Penelitian ini diawali denganstudi pendahuluan yang dilakukan untuk menentukan kadar genistein dan daidzein dalam ekstrak Pueraria lobata, kedua, untuk membuatmodel tikus hipoestrogen melalui ooforektomi dan ketiga, untuk menentukan metode apa yang akan dipakai untuk menilai fungsi memoritikus. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus betina strain Wistar usia 10-11 minggu yang terdiri dari 1 kelompok tikus normal(N) dan 4 kelompok tikus hipoestrogen. Kelompok tikus hipoestrogen ini terdiri dari kelompok OVX, dan 3 kelompok OVX yangdiberi Isoflavon Genistein Daidzein (IGD) ekstrak Pueraria lobata dengan dosis masing 15, 30 dan 60mg/kgBB/hr. Pemberian IGDekstrak Pueraria lobata dilakukan per sonde lambung selama 21 hari. Tes memori dengan metode Morris Water Maze (MWM) dilakukanpada hari ke-17, 18, 19, 20 dan 21. Hari ke-22 tikus dimatikan , diambil otaknya, kemudian dipotong secara frozen section dan terakhirdilakukan pengecatan AChE untuk mengukur aktivitas kolinergik hippocampus. Didapatkan peningkatan fungsi memori dan aktivitaskolinergik pada kelompok OVX+IGD pada semua dosis dibanding kelompok OVX (p masing-masing=0,000). Tidak didapatkan perbedaanpengaruh nyata terhadap berat otak (p=0,936) dan jumlah sel piramidal hippokampus CA1 (p=0,961) antara kelompok OVX dankelompok OVX+IGD pada semua dosis. Diduga peningkatan fungsi memori akibat pemberian IGD dari ekstrak Pueraria lobata terjadisalah satunya melalui peningkatan aktivitas kolinergik di CA1 hippokampus.

Kata kunci : Isoflavon; Fitoestrogen; Genistein; Daidzein; Pueraria lobata; Memori; Kolinergik.

Abstract

Data from retrospective and case-conttrole showed that estrogen replacement therapy (ERT) could prevent ang delayed againstAlzheimer Disease (AD). The using of ERT is still controversial because of their long-term side effect. Isoflavon as a part of phytoestrogenhas potential effect as an alternative substitute for ERT. The aim of this study is to examine the effect of phytoestrogen from Puerarialobata extract in increasing memory’s function and whether it occur by the increased of cholinergic activity in CA1 hippocampus. Explorationstudy performed by three step. First, determined genistein and daidzein concentration in Pueraria lobata extract, as basic of dose determining.Second, oophorectomy performed to made a hypoestrogenic rat’s model; and third, determined method memory’s function in rats. This studyused twenty five female Rattus novergicus strain Wistar, 10 -11 weeks of age, five rats were normal rats (N) as first group and twentyrats were hypoestrogenic rats for 2nd, 3rd, 4th, and 5th groups. All of the hypoestrogenic rat were devided into 4 groups, each 5 rats.Hypoestrogenic rats group without Isoflavon Genistein Daidzein supplement (OVX), hypoestrogenic rats group with Isoflavon GenisteinDaidzein supplement (OVX+IGD) dosage of 15, 30, and 60 mg/kgweight/day each. The IGD was given for 21 days. The Morris WaterMorris (MWM) test was performed in 17th, 18th, 19th, 20th, and 21st day. On 22nd day rats were killed. Frozen section of the brain wasperformed immediately. Cholinergic activities on CA1 hippocampus were examined with AChE staining. A significant difference was foundon memory’s function and cholinergic activities on CA1 hippocampus between OVX and OVX+IGD groups at all doses (p value = 0,000of each). No significant difference on IGD effect toward brain weight (p=0,936) and pyramidal cell number on CA1 hippocampus(p=0,961). It was suggest that increased memory’s function on OVX+IGD groups were caused by the increased of cholinergic activitieson CA1 hippocampus.Key word : Isoflavones; phytoestrogen; Genistein; Daidzein; Pueraria lobata; Memory; cholinergic.

*Mahasiswa Program Studi Biomedik Pasca Sarjana Universitas Brawijaya**Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya***Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Saiful Anwar

Page 2: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 29

PENDAHULUANDengan bertambah majunya pembangunan

terutama pembangunan bidang kesehatan, maka semakinmeningkat pula usia harapan hidup. Dengan meningkatnyausia harapan hidup, proporsi perempuan lanjut usia(lansia) juga mengalami peningkatan. Menurut data hasilSensus Penduduk Indonesia oleh Badan Pusat Statistiktahun 1997 jumlah penduduk wanita mencapai 100,9 jutaorang, termasuk di dalamnya 14,3 juta wanita menopause,(BPS, 1997) sedangkan pada tahun 2000 jumlah wanitameningkat menjadi 102,8 juta jiwa. dengan jumlahwanita menopause mencapai 15,5 juta. (BPS, 2000).Berbagai masalah fisik biologik, psikologik, dan sosialakan muncul pada usia lanjut sebagai akibat dari prosesmenua dan atau penyakit degeneratif yang muncul seiringdengan pertambahan usia termasuk penyakit demensiatipe alzheimer (Kandell ER dkk, 2000)

Estrogen dapat melindungi otak dari prosesdegenerasi tersebut. Salah satu tempat kerja estrogen diotak adalah di hippokampus, yaitu suatu area di otakyang bertanggung jawab pada fungsi memori. (McEwenBS, 2001, Jellinger KA, 2001). Subregio CA1 merupakanregio di hippokampus yang paling sering mengalamigangguan pada PA Data epidemiologi dari studiretrospektif maupun case-control menunjukkan bahwaTerapi Sulih Estrogen (TSE) dapat meningkatkan fungsikognisi pada wanita postmenopause ( Asthana dkk,1999,2001; Henderson dkk, 2000; Mulnard RA, 2000)Dan pada saat terapi tersebut dihentikan, kemampuanmemori dan perhatian menurun (Asthana dkk, 1999).Namun pemakaian TSE ini mempunyai beberapa kendala,di samping harganya mahal, TSE juga meningkatkanresiko terjadinya karsinoma uterus maupun karsinomamamae. Ketakutan terhadap kanker ini menyebabkansebagian besar wanita menopause menolak untukmenggunakan TSE (Rabin DS, 1998).

Fitoestrogen adalah suatu molekul dari tanamanyang secara struktur mirip dengan estrogen endogen.

kedele (Nagata C, dkk, 1999). Suatu studi klinik yangdilakukan Duffy dkk, 2001 menyimpulkan bahwapemberian suplemen isoflavon dari kedele dapatmemperbaiki memori wanita paska menopause. Penelitianeksperimental oleh Lund dkk, 2001 menyimpulkan bahwamelalui tes memori Radial-Arm Maze terbuktikemampuan memori tikus betina yang diberi dietfitoestrogen 600 ìg/gr diet meningkat. Penelitian lainoleh Pan dkk, 1999 menyatakan bahwa pemberian dietsoy bean selama 8 minggu pada tikus paska ooforektomidapat meningkatkan kadar ChAT, mRNA BDNF, danmRNA NGF di korteks frontal dan hippokampus (Duffy dkk, 2001; Lund dkk, 2001, Pan Y dkk, 1999)

Saat ini kelompok studi fitoestrogen PERMIMalang telah berhasil mengidentifikasi dan mengisolasiisoflavon dari beberapa tanaman non kedele lokal yaituPueraria lobata/Kudzu root, kacang tunggak (Puerariaphaseoloides), lidah buaya (aleo vera) dan biji bunga matahari(heliocantus) (Hidayat A, 2003). Khusus tentang Puerarialobata, telah diketahui bahwa kandungan isoflavonnyasebesar 197.600 ìg/100gr berat Pueraria lobata kering, lebihtinggi daripada kedele yang mempunyai kandunganisoflavon sebesar 37.300-187.500 µg/100gr berat kedelekering (Mazur dkk, 1998). Sejauh ini belum banyakpenelitian tentang Pueraria lobata dilakukan, khususnyatentang efek Pueraria lobata pada fungsi memori. Sehinggalayak dipertanyakan apakah Pueraria lobata ini juga dapatmemperbaiki fungsi memori seperti halnya dengan kedele.

Untuk membuktikan apakah pemberian isoflavongenistein daidsein dari ekstrak Pueraria lobata dapatmeningkatkan memori Rattus novergicus Wistar dalamkondisi hipoestrogen melalui peningkatan aktivitaskolinergik di CA1 hippokampusi, maka kami melakukansuatu penelitian eksperimental dengan hewan coba tikusWistar yang diberi ekstrak Pueraria lobata. Pada penelitianini pengukuran fungsi memori dilakukan melalui tesmemori Morris-water Maze dan pengukuran aktivitaskolinergik di CA1 hippokampus dilakukan denganmenghitung jumlah sel piramidal CA1 hippokampusyang mengekspresi asetilkolin esterase (AChE).

METODE PENELITIANStrategi Pendekatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efekisoflavon genistein daidsein (IGD) dari ekstrak Puerarialobata terhadap memori dan aktivitas kolinergik daerahCA1 hippokampus pada keadaan hipoestrogen. Penelitianini menggunakan pendekatan eksperimental yangdilakukan pada hewan coba. Alasan yang mendasari haltersebut adalah bahwa untuk membuktikan IGD dariekstrak Pueraria lobata mempunyai aktivitas estrogenikdan berefek pada memori tikus, perlu dibuat suatu

Fitoestrogen secara langsung dapat berikatan denganreseptor estrogen (RE) dan berkompetisi dengan estrogenendogen, sehingga ia dapat memberikan efek estrogenikmaupun anti- estrogenik. Fitoestrogen yang mempunyai2 sifat campuran tersebut dipandang menguntungkandan diharapkan dapat dipakai sebagai alternatif penggantiTSE (Adlercreutz H, 1998).

Salah satu sumber utama fitoestrogen yang telahlama dikenal adalah kedele(soy) dengan komponenutamanya isoflavon. Berbagai penelitian baik epidemiologis,klinis maupun eksperimental laboratoris te lahmenyimpulkan bahwa isoflavon dari kedele mempengaruhifungsi kognisi dan memori. Penelitian epidemiologis olehNagata C, dkk, 1999, menyimpulkan bahwa kasusdemensia di Asia lebih sedikit dibanding di Eropa dandiketahui bahwa masyarakat Asia banyak mengkonsumsi

Page 3: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

30 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

model tikus hipoestrogen melalui tindakan ooforektomi(OVX) dan hal ini hanya mungkin dilakukan denganhewan coba. Disamping itu dengan hewan coba, faktor-faktor yang dapat menimbulkan bias lebih mudahdikendalikan. Hewan coba yang dipakai pada penelitianini adalah tikus, karena tikus mempunyai kelebihan yaituprofil behaviour dan neurotransmitternya hampir samadengan manusia. Disamping itu dibanding dengan miceataupun marmut, tikus lebih tahan terhadap perlakuan(ooforektomi) serta mempunyai ukuran tubuh sedangsehingga memudahkan untuk dilakukan ooforektomi.

Pengukuran fungsi memori pada penelitian inidilakukan dengan metode Morris-Water Maze karenametode ini cukup sensitif untuk melihat fungsihippokampus. Latihan (berenang) meningkatkanneurogenesis di dentata gyrus hippokampus (Gage dkk,1998). Aktivitas fisik yang disadari seperti berenang dalamkolam meningkatkan jumlah sel baru di hippokampus(Van Praag dkk, 1999). Pada penelitian ini untukmenilai aktivitas kolinergik di hippokampus dilakukanpengukuran kadar asetilkolin (ACh) di hippokampustikus secara tidak langsung, yaitu melalui pengecatanasetilkolinesterase (AChE). Alasan yang mendasari haltersebut adalah karena AChE merupakan enzim pemecahACh yang terdapat di sinap. Begitu ACh dilepas ke sinap,maka AChE dalam waktu milidetik akan langsungmemecahnya. Jika ACh yang dilepaskan di sinapmeningkat, aktivitas AChE juga akan meningkat. Telahdibuktikan bahwa pada saat aktivitas ChAT, yaitu enzimpembentuk ACh meningkat, didapatkan aktivitas AChEmeningkat dan densitas AChE pada pengecatanhistokimia juga meningkat. Jadi pengecatan histokimiaAChE merupakan marker yang baik untuk menilai fungsikolinergik (Guela & Mesulam, 1996)

Desain PenelitianPenelitian ini dilaksanakan secara eksperimental

dengan metode rancangan acak lengkap. Perlakuandilaksanakan dengan pemberian ekstrak Pueraira lobatayang mengandung IGD dengan dosis 15, 30, dan 60mg/kgBB/hr pada 25 ekor Rattus Novergicus strainWistar, betina, usia 8-10 minggu, BB 110 –120 gram.Tikus-tikus tersebut dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu Kelompok Kontrol Normal (N), kelompokooforektomi (OVX), Kelompok OVX dengan pemberianIGD dosis 15 mg/kgBB, kelompok OVX + IGD dosis30 mg/kgBB/hr, dan kelompok OVX + IGD dosis 60mg/kgBB dengan jumlah tikus tiap perlakuan adalah 5ekor.

HASIL PENELITIANHasil Studi Pendahuluan Pembuatan TikusHipoestrogen melalui Metode Ooforektomi.Data studi eksplorasi dapat dilihat pada tabel 1.Tabel 1. Efek Ooforektomi terhadap Kadar Estradiol,FSH, Gambaran Papsmear, Berat Uterus dan Reratatebal endometrium.

Tes Memori Morris Water Maze (MWM)Hasil pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan tikusuntuk mencapai hidden platform tampak pada Tabel 2 danGambar 1.Tabel 2. Efek Isoflavon Fitoestrogen dari EkstrakPueraria lobata pada waktu yang dibutuhkan tikus untukmencapai hidden platform

Page 4: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 31

Gb. 1 Tes Memori Morris Water Maze setelah pemberian Isoflavon Genistein Daidzein dari Ekstrak Pueraria lobata

Keterangan :

· Uji statistika MANOVA menunjukkan ada perbedaanbermakna antar kelompok perlakuan (p value = 0.030(Pillai), p value = 0.004 (Wilks) dan p value = 0.000(Hotelling dan Trace).

· Uji statistika ANOVA menunjukkan ada perbedaanbermakna pada hari III (p=0,043), hari IV (p =0,002),dan hari V (p = 0,000)

· Uji Perbandingan Berganda LSD menunjukkanperbedaan bermakna antara kelompok OVX dengankelompok OVX+IGD 15, 30, dan 60 mg/kg/hr (pmasing-masing=0,000)

Tes MWM menunjukkan bahwa ada kecenderunganyang sama pada semua kelompok bahwa waktu yangdibutuhkan untuk mencapai hidden platform sejak tes hariI sampai dengan hari V makin menurun, dalam arti adapengurangan waktu yang dibutuhkan untuk mengingatdari hari ke hari (gb. 1). Hal ini berarti makin seringberlatih maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapaihidden platform semakin sedikit.

Gambar. 1 menunjukkan bahwa grafik yang dibentukmasing-masing kelompok mempunyai kelandaian yangberbeda-beda. Uji statistika MANOVA antar 5 kelompokperlakuan terhadap waktu yang dibutuhkan untukmencapai hidden platform pada keseluruhan hari tesmenunjukkan perbedaan bermakna dengan p value =0.030 (Pillai), p value = 0.004 (Wilks) dan p value = 0.000(Hotelling dan Trace). Uji statistika ANOVA menunjukkanada perbedaan yang bermakna terhadap waktu yangdibutuhkan untuk mencapai hidden platform pada tes hariIII (p=0,032), IV (p=0,001), dan V (p=0,000). UjiPerbandingan berganda LSD menunjukkan ada perbedaanbermakna antara kelompok OVX+IGD semua dosisdengan kelompok OVX ( p masing-masing 0,000)

Analisa regresi (gambar 2) antara hari dengan waktuyang diperlukan untuk mencapai hidden platform padamasing-masing kelompok perlakuan menunjukkan bahwahari tes berpengaruh negatif terhadap waktu yangdibutuhkan untuk mencapai hidden platform, yang berartibahwa makin banyak hari tes maka makin sedikit waktuyang dibutuhkan untuk mencapai hidden platform. Koefisienregresi bermakna pada semua kelompok, yaitu kelompok1 (p=0,025, R2=85,4%), kelompok 2 (p=0,009,R2=92,7%), kelompok 3 (p=0,020, R2=87,3%), kelompok4 (p=0,045, R2=78,6%), dan kelompok 5 (p=0,028,R2=84,4%). Berdasarkan gambar 2, dapat disimpulkanbahwa bertambahnya hari latihan akan mengurangi waktuyang diperlukan untuk mencapai hidden platform baikpada kelompok Normal, OVX, OVX+IGD 15, 30, dan60 mg/kgBB/hr. Model regresi untuk kelompokOVX+IGD 60mg/kgBB/hr memberikan rata-rata waktuyang diperlukan untuk mencapai hidden platform terendahjika hari latihan ditambah satu hari dibandingkankelompok yang lain.

Gb 2. Analisa Regresi Hari terhadap Waktu yangdibutuhkan untuk Mencapai Hidden Platform

Page 5: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

32 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

Gb. 3 Analisa Regresi Dosis IGD terhadap Waktuyang dibutuhkan untuk Mencapai Hidden PlatformNamun terdapat kecenderungan yang sama pada

semua kelompok bahwa grafik menurun tajam sejak teshari I sampai hari III, dan selanjutnya grafik menurunlandai sejak tes hari III sampai hari V. Uji perbandinganberganda LSD menunjukkan bahwa ada perbedaanpengaruh yang nyata antara kelompok OVX dengankelompok OVX + IGD dosis 15, 30, dan 60 mg/kgBB/hr terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencapaihidden platform (p masing-masing =0,000).

Jika dibandingkan kelandaian grafik antarakelompok normal dengan kelompok OVX tampak bahwagrafik kelompok OVX lebih landai. Ini berarti penguranganwaktu yang dibutuhkan untuk mengingat dari hari ke haripada kelompok OVX lebih sedikit daripada kelompoknormal, artinya telah terjadi penurunan daya ingat padakelompok OVX dibanding kelompok normal. Namunsebaliknya pada kelompok OVX+IGD dosis 15, 30, dan60 mg/kgBB/hr kelandaian grafik menyerupai kelompoknormal, ini menunjukkan bahwa IGD mengembalikankemampuan mengingat (memori) tikus hipoestrogenhingga menuju normal.

Data kelompok OVX+IGD 15, 30, dan 60 mg/kgBB/hr menunjukkan bahwa makin tinggi dosis IGDyang diberikan, ada kecenderungan waktu yang dibutuhkanuntuk mencapai hidden platform semakin pendek. UjiMANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaanpengaruh yang bermakna antar kelompok OVX+IGDmasing-masing dosis terhadap waktu yang dibutuhkanuntuk mencapai hidden platform pada keseluruhan haridengan p value=0,007 (Pillai), p=0,002 (Wilks), p=0,001(Hotelling), dan p=0,000 (Roy). Uji ANOVAmenunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yangsignifikan antar kelompok OVX+IGD masing-masingdosis terhadap waktu yang dibutuhkan tikus untukmencapai hidden platform pada tes hari I (p= 0.041),hari IV (p= 0.006) dan hari V (p=0.000).

Analisa regresi pada hasil pengamatan hari I s.dhari V menunjukkan bahwa dosis IGD berpengaruhnegatif terhadap waktu yang dibutuhkan tikus untukmencapai hidden platform, yang berarti bahwa makin

tinggi dosis IGD maka makin sedikit waktu yangdibutuhkan tikus untuk mencapai hidden platform.Koefisien regresi pada hari I (p=0,022, R2=34,2%), hariII (p=0,103, R2=19,1%), hari III (p=0,407, R2=5,3%),hari IV (p=0,018, R2=36%), hari V (p=0,000, R2=78,7%).Garis regresi tampak pada gambar 3.

Berat Otak TikusPengukuran berat otak tikus dilakukan sesaat

setelah tikus dibunuh, yaitu pada hari ke-22 setelahdinyatakan hipoestrogen. Hasil pengukuran berat otaktampak pada tabel 2. Data dari tabel 3 menunjukkanbahwa berat otak kelompok OVX tidak berbeda dengankelompok normal. Demikian pula pada kelompokOVX+IGD tidak menunjukkan adanya perubahan dalamberat otak dibanding dengan kelompok OVX. Ujistatistika ANOVA menyimpulkan bahwa tidak terdapatperbedaan pengaruh yang nyata antar kelompok perlakuanterhadap berat otak tikus (p=0,936)

Jumlah Sel pyramidal hipookampus CA1 danAktivitas Kolinergik di Hippokampus CA1.

Hasil pengecatan AChE tampak pada gambar 4.Hasil perhitungan jumlah sel piramidal CA1 tampakpada tabel 4. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlahsel piramidal kelompok OVX tidak berbeda dengankelompok normal. Demikian pula jumlah sel piramidalCA1 kelompok OVX+IGD tidak berbeda dengankelompok OVX. Uji Statistika ANOVA menyimpulkanbahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh yang nyataantara kelompok perlakuan terhadap jumlah sel piramidalCA1 hippokampus dengan p value = 0.961

KELOMPOK N

KELOMPOK OVX

Page 6: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 33

KELOMPOK OVX + IGD 15 mg/kgBB/hr

KELOMPOK OVX + IGD 30 mg/kgBB/hr

KELOMPOK OVX + IGD 60 mg/kgBB/hr

Gambar 4. Perubahan Aktivitas Kolinergik dihippocampus dengan pengecatan Asetil Cholinesterase(AChE) setelah pemberian Isoflavon Fitoestrogen dariEkstrak Pueraria lobata pada tikus Hipoestrogen. Dilihatpada pembesaran 1000x. Tanda panah menunjukkan selpiramidal CA1 yang mengekspresi AChE (warna coklatdi sekitar sel). Pada kelompok OVX tampak jumlah selpiramidal CA1 yang mengekspresi AChE turun dibandingkelompok normal, ini berarti terjadi penurunan aktivitaskolinergik pada kelompok OVX. Aktivitas kilonergikmembaik setelah pemberian Isoflavon Fitoestrogen dariEkstrak Pueraria lobata, gambaran paing baik adalahkelompok OVX+IGD 60 mg/kgBB/hr. Fitoestrogendari Ekstrak Pueraria lobata meningkatkan jumlah selpiramidal CA1 yang mengekspresi AChE. Terdapatperbedaan pengaruh yang nyata antar kelompok perlakuanterhadap jumlah sel pyramidal CA1 yang mengekspresiAChE (p=0,000).

Tabel 3. Efek Isoflavon Fitoestrogen dari Ekstrak

· Uji statistika Anova terhadap rerata berat otak tikustidak didapatkan perbedaan yang bermakna antarkelompok perlakuan (p=0,936). Nilai ditunjukkan dalamrata-rata ± SD (n=5)

Tabel 4. Efek Isoflavon Fitoestrogen dari EkstrakPueraria lobata terhadap Jumlah Sel Piramidal di CA1Hippokampus

· Uji statistika ANOVA terhadap rerata jumlah selpiramidal di CA1 hippokampus menunjukkan tidakterdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan(p = 0,961). Nilai ditunjukkan dalam rata-rata ± SD(n=5).

Hasil penghitungan terhadap jumlah sel piramidalCA1 yang mengekspresi AChE tampak pada tabel 5. Datatersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan yangnyata terhadap jumlah sel piramidal CA1 yangmengekspresi AChE pada kelompok OVX dibandingkelompok normal. Uji statistika ANOVA menunjukkanadanya perbedaan yang bermakna antar kelompokperlakuan terhadap jumlah sel piramidal CA1 yangmengekspresi AChE (p=0,000). Pemberian IGDmemperbaiki keadaan tersebut, ini terlihat dari adanyapeningkatan jumlah sel piramidal CA1 yang mengekspresiAChE pada kelompok OVX+IGD dibanding kelompokOVX. Peningkatan tersebut bahkan melebihi jumlah selpiramidal CA1 yang mengekspresi AChE pada kelompoknormal. Uji statistika perbandingan berganda LSD antarakelompok OVX dengan kelompok OVX+IGD masing-masing dosis menunjukkan adanya perbedaan yangbermakna terhadap jumlah sel piramidal CA1 yangmengekspresi AChE (p masing-masing =0,000).

Page 7: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

34 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

Data kelompok OVX+IGD 15, 30, dan 60 mg/kgBB/hrmenunjukkan bahwa makin tinggi dosis IGD yangdiberikan, ada kecenderungan jumlah sel piramidal CA1yang mengekspresi AChE meningkat.

Analisa regresi antara dosis IGD dan jumlah selpiramidal CA1 yang mengekspresi AChE (gambar 5)menunjukkan bahwa dosis IGD berpengaruh positifterhadap jumlah sel piramidal CA1 yang mengekspresiAChE, yang berarti bahwa makin tinggi dosis IGD yangdiberikan, semakin meningkat jumlah sel piramidal CA1yang mengekspresi AChE, meskipun pengaruhnya tidaksignifikan (p=0,212, R2=89,3%). Analisa regresi antarajumlah sel piramidal CA1 yang mengekspresi AChEdengan waktu (Gambar 6) menunjukkan bahwa jumlahsel piramidal CA1 yang mengekspresi AChE berpengaruhnegatif secara signifikan terhadap waktu dengan p value= 0.0001 (R2=48,4%). Artinya bahwa semakin banyakjumlah sel piramidal CA1 yang mengekspresi AChE,maka waktu yang diperlukan untuk mencapai hidden platformsemakin sedikit.

Tabel 5. Efek Fitoestrogen dari Ekstrak Pueraria lobataterhadap Jumlah Sel Piramidal CA1 Hippokampus yangmengekpresi AChE

· Uji Statistika ANOVA terhadap rerata jumlah selpiramidal CA1 hipokampus yang mengekspresi AChEmenunjukkan perbedaan yang bermakna antar kelompokperlakuan (p=0,000)· Uji Perbandingan Berganda LSD menunjukkan adanyaperbedaan bermakna antara kelompok OVX dengankelompok OVX+IGD dosis 15, 30, dan 60 mg/kgBB/

Gb. 5 Analisa regresi antara dosis IGD dengan jumlah selpiramidal CA1 yang mengekspresi AChE

yang mengekspresi AChE dengan waktu yang diperlukanuntuk mencapai hidden platform pada hari V kelompokOVX+IGD 15, 30, dan 60 mg/kgBB/hr

PEMBAHASANPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa

isoflavon fitoestrogen dari ekstrak Pueraria lobata dapatmeningkatkan memori tikus hipoestrogen melaluipeningkatan aktivitas kolinergik di hippokampus CA1.Dari studi literatur diketahui bahwa di dalam ekstrakPueraria lobata terkandung beberapa jenis isoflavon,flavonoid, lignan serta flavon-flavon lain (Mazur, 1998).Isoflavon utama yang terdapat di dalam Pueraria lobataadalah genistein dan daidzein (Prasain, 2004).Berdasarkan hasil HPLC pada penelitian ini didapatkanbahwa ekstrak Pueraria lobata yang berasal dari 300 gramtepung daging dan 75 gram tepung kulit mengandung28.252,7 ppm total isoflavon genistein daidzein dengankomposisi 5.141,3 ppm genistein dan 23.111,4 ppmdaidzein. Ini berarti kadar daidzein dalam ekstrak adalah4,5 kali kadar genistein.

Isoflavon mempunyai dua gugus OH / hidroksilyang berjarak 11,0 – 11,5 Å° pada intinya yang mana halini juga dimiliki oleh inti estrogen endogen. Hal inimenyebabkan isoflavon mempunyai affinitas terhadapreseptor estrogen (RE) meskipun affinitas tersebut lebihlemah 1/1000 kali dibanding estradiol. Konsekuensinya,isoflavon dapat memberikan efek estrogenik lemah(Kuiper, 1999) atau dapat bertindak sebagai selective estrogenreceptor modulator (SERM) dan memberikan efekantiproliferasi (McEwen, 2000). Efek estrogenik yangmuncul sangat tergantung pada beberapa faktor, antaralain konsentrasi isoflavon, kadar estrogen endogen, dankarakteristik individual seperti jenis kelamin dan statusmenopause (Quela, 2000 dalam Nedeljkovic, 2001). REsendiri ada dua tipe yaitu RE-á dan RE-ß. Estradiolmempunyai affinitas terhadap RE-á lebih besar daripadaterhadap RE-ß. Masing-masing RE tersebut memberikanefek yang berbeda jika berikatan dengan estradiol. Estradiolyang berinteraksi dengan RE-á melalui AP1 transcription

Page 8: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 35

factor akan menyebabkan aktivasi transkripsi, sebaliknyajika estradiol berinteraksi dengan RE-ß akan menghambattranskripsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivasiRE-ß akan menghambat proliferasi seluler. Isoflavonsecara invitro berkompetisi dengan estradiol dalamberinteraksi dengan RE. Tetapi secara invivo, isoflavondiketahui mempunyai affinitas terhadap RE-ß lebih besardaripada terhadap RE-á. Itulah sebabnya isoflavon dapatmemberikan efek antiproliferasi melalui ikatannya denganRE-ß (Kuiper, 1997). Besarnya affinitas masing-masingjenis isoflavon terhadap RE-ß juga bervariasi. Genisteinmempunyai affinitas 10 kali lebih besar terhadap RE-ßdibanding daidzein (Kuiper, 1998)

Pada penelitian ini pemberian ekstrak Pueraria lobatadilakukan secara per sonde. Di usus halus daidzein akanmengalami metabolisme oleh mikroba usus menghasilkanmetabolit aktif yang disebut equol. Secara invitrodiketahui bahwa equol mempunyai affinitas terhadapRE-â lebih besar dibanding jenis isoflavon yang lain(Kuiper, 1997; Picherit, 2000). Pelissero (1991)menyebutkan bahwa pada ikan, equol 10-100 kali lebihestrogenik dibanding daidzein dan minimal 10 kali lebihestrogenik dibanding genistein. Berdasarkan besarnyakomposisi daidzein di dalam ekstrak Pueraria lobata, adanyametabolisme daidzein menjadi equol oleh miroba ususserta besarnya affinitas equol terhadap RE-â dibandingkangenistein maupun daidzein, maka dapat diduga bahwayang dominan menimbulkan efek pada penelitian iniadalah equol. Namun harus diingat bahwa isoflavonyang terkandung dalam Pueraria lobata tidak hanyagenistein dan daidzein, masih terdapat isoflavon lainyang belum teridentifikasi. Di samping itu isoflavonbukanlah satu-satunya senyawa yang ada dalam Puerarialobata, masih terdapat flavon, flavonoid ataupun senyawalain yang belum teridentifikasi. Tidak menutupkemungkinan senyawa-senyawa yang belum teridentifikasitersebut mempunyai efek sinergis terhadap genistein /daidzein, atau bahkan memiliki peran yang lebih dominandaripada genistein / daidzein.

Untuk mengetahui efek estrogenik isoflavonfitoestrogen dari ekstrak Pueraria lobata pada fungsi memorimaka digunakan tikus yang dibuat keadaannyahipoestrogen melalui ooforektomi (OVX). Tikus OVXsering dipakai sebagai model tikus hipoestrogen (Lephart,2000). Perubahan yang timbul pada fungsi memori akibatooforektomi dalam penelitian ini tidak sama denganakibat proses penuaan, karena ooforektomi padapenelitian ini dilakukan pada tikus dewasa dimana fungsidan struktur jaringan yang terkait fungsi memori masihnormal. Hasilnya akan berbeda jika ooforektomi dilakukanpada tikus tua.

Hasil studi pendahuluan (tabel 1) menunjukkanbahwa OVX yang dilakukan menurut metode Ingle danGriffith (1971) telah menghasilkan keadaan hipoestrogen

dengan bukti berupa turunnya kadar estradiol, uterusatropi, dan gambaran smear vagina didominasi epitelparabasal dan intermedier (seperti gambaran fase diestrus)(David, 2001). Berdasarkan hasil tersebut dapatdisimpulkan bahwa 2 minggu paska OVX yang dilakukandengan metode Ingle dan Griffith (1979) mampumembuat tikus berada dalam keadaan hipoestrogen.Kesimpulan ini sesuai dengan apa yang pernahdiungkapkan oleh David (2001) bahwa penurunanestrogen nyata setelah hari ke-14 paska OVX.

Tes MWM merupakan tes untuk mengukurkemampuan memori visual ruang. Seperti diketahui bahwapenurunan memori mula-mula terjadi pada memorideklaratif episodik, yaitu memori yang berkaitan denganwaktu dan tempat (Kusumoputro, 1999 dalam Asril,2001). Pada tes ini tikus dilatih untuk menyelesaikantugas sederhana. Tikus dimasukkan ke dalam kolamberisi air, secara otomatis ia akan berenang sampaimenemukan tempat untuk berpijak (hidden platform).Dengan pengulangan, tikus segera belajar untuk mengingatposisi hidden platform, sehingga pada latihan berikutnyaia bisa mencapai tempat tersebut dalam waktu lebih cepatdari sebelumnya. Semakin sering tes (latihan) dilakukanmaka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hiddenplatform semakin sedikit. Tikus melakukan hal tersebutdengan bantuan tanda-tanda visual yang ada di sekelilingkolam. Tikus yang mengalami kerusakan / disfungsihippokampus tidak akan mampu melakukan hal tersebut,meskipun ia pernah dilatih sebelum hippokampusnyarusak (Noonan, 1996). Telah diketahui bahwahippokampus berperan penting pada proses penyimpananinformasi (storage) maupun pemanggilan kembaliinformasi (recall) (Strub dan Black, 1985). Data padagambar 17 menunjukkan bahwa ada kecenderungan yangsama pada semua kelompok bahwa waktu yangdibutuhkan untuk mencapai hidden platform sejakpengamatan hari I sampai dengan hari V makin menurun,meskipun besarnya penurunan tersebut tidak sama. Halini berarti tahapan dan proses pembentukan memoriyang dilalui masing-masing kelompok hampir sama.Fakta ini sesuai dengan teori Long-Term Potentiation (LTP)yang pernah dikemukakan oleh Bliss & Lomo (1973)yaitu meningkatnya sensitivitas sinap akibat stimuli yangberulang, sehingga dengan kadar stimuli yang sama akanmenghasilkan output di post sinap yang lebih besar.Stimulasi pada sel piramidal CA1 akan mengakibatkanterjadinya depolarisasi dan selanjutnya akan mengaktivasireseptor NMDA. Aktivasi reseptor NMDA menyebabkanterbukanya kanal kalsium. Kalsium yang masuk ke dalamneuron akan mengikat kalmodulin, dan selanjutnyamengaktivasi enzim CaMKII. Aktivasi enzim CaMKIImenyebabkan fosforilasi reseptor AMPA sehinggapermeabilitas neuron terhadap ion natrium meningkat.Masuknya ion natrium menyebabkan potensial istirahatturun dan sel menjadi lebih sensitif. Selain itu pada saat

Page 9: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

36 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

terjadinya LTP secara bersamaan juga terjadi peningkatansintesa protein dan pembentukan sinap baru. LTP inimerupakan basis mekanisme seluler dan molekuler prosespembentukan memori (Amaral,1997). Dari penelitian-penelitian sebelumnya telah dibuktikan bahwa estrogenberperan dalam meningkatkan LTP di hippokampus (Foy,2001)

Gambar 1 menunjukkan bahwa grafik kelompokOVX lebih landai dibanding kelompok normal dan jikadilihat dari besarnya pengurangan waktu yang dibutuhkanuntuk mengingat dari hari ke hari, dimana hal ini erathubungannya dengan peningkatan kemampuan tikusmengingat dari hari ke hari, tampak bahwa peningkatankemampuan mengingat tikus OVX dari hari ke hari lebihrendah daripada tikus normal. Dari penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa tindakan OVX yang menyebabkankeadaan hipoestrogen pada tikus, secara signifikanmenurunkan fungsi memori (p=0,000). Hal ini dapatdipahami bahwa keadaan hipoestrogen mempengaruhiproses pembentukan memori melalui penurunan LTP dihippokampus.

Hasil tes MWM menunjukkan bahwa pemberianIGD dari ekstrak Pueraria lobata dapat memperbaiki fungsimemori tikus hipoestrogen. Pada gambar 17 tampakbahwa kemampuan mengingat tikus OVX yang diberiIGD lebih tinggi dibanding tikus OVX dan jika dilihatdari pengurangan waktu yang dibutuhkan untukmengingat tikus dari hari ke hari, tampak bahwapeningkatan kemampuan mengingat tikus OVX+IGDdari hari ke hari lebih tinggi dibanding tikus OVX (p<0,05).Jika dibandingkan dengan tikus normal tampak bahwafungsi memori pada tikus OVX+IGD tidak berbedanyata sejak hari I sampai dengan hari V (p>0,05).Demikian pula dalam hal peningkatan kemampuanmengingat dari hari ke hari antara tikus OVX+IGDdengan tikus normal terdapat kecenderungan yang sama.Pada tikus normal, peningkatan kemampuan mengingatbermakna sejak hari I s.d hari IV, sedangkan peningkatanhari IV menuju hari V tidak bermakna. Ini menunjukkanbahwa kemampuan mengingat tikus sudah maksimalpada hari IV. Pada tikus OVX+IGD dosis 15, 30 maupun60 mg/kgBB/hr peningkatan kemampuan mengingattikus pada hari IV menuju hari V masih bermakna,mungkin jika hari pengamatan ditambah peningkatanmemori masih terjadi setelah hari V dan ini bisa berartifungsi memori pada kelompok OVX+IGD lebih baikdibanding kelompok normal. Bukti adanya perbaikanmemori pada tikus OVX setelah pemberian IGD diperkuatjuga oleh hasil analisa regresi yang menunjukkan bahwadosis IGD berpengaruh negatif terhadap waktu yangdibutuhkan untuk mencapai hidden platform (gambar 20)yang berarti bahwa makin tinggi dosis IGD yang diberikanmaka makin baik fungsi memorinya. Hasil ini sejalandengan penelitian yang dilakukan oleh Lund et al.(2001)

bahwa pemberian diet soy fitoestrogen pada tikus betinadapat meningkatkan memori visual ruang.

Berdasarkan modalitas sensori yang menerimarespon, memori dapat diklasifikasikan menjadi memorivisual, memori auditory, dan memori tactil. Perbaikansatu jenis memori tidak selalu diikuti oleh perbaikan jenismemori yang lain. Hal ini disebabkan karena banyakfaktor yang mempengaruhi memori, antara lain attensi /perhatian, proses belajar, fungsi organ sensoris penerimadan koordinasi motor (Strub dan Black, 1985). Jadiperbaikan pada fungsi memori visual belum tentu diikutioleh perbaikan pada memori auditory ataupun tactil.

Data dari tabel 5 menunjukkan bahwa OVX secarabermakna menurunkan jumlah sel piramidal CA1hippokampus yang mengekspresi AChE (p=0,000).Regresi antara jumlah sel piramidal CA1 hippokampusyang mengekspresi AChE dengan fungsi memori (dalamhal ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan untukmencapai hidden platform) (gambar 6) menunjukkanbahwa ada kecenderungan semakin banyak jumlah selpiramidal CA1 hippokampus yang mengekspresi AChEmaka fungsi memori semakin baik (R2=48,4%, p =0,0001). Ini berarti aktifitas kolinergik di CA1hippokampus berkorelasi positif terhadap fungsi memoritikus. Dari fakta di atas dapat ditarik kesimpulan bahwaada hubungan antara penurunan fungsi memori tikusOVX dengan penurunan aktivitas kolinergik di CA1hippokampus. Kesimpulan di atas sejalan dengan teoriyang menyatakan bahwa penurunan estrogenmenyebabkan peran estrogen dalam menginduksi cholineacetyltransferase (ChAT) di basal forebrain dan hippokampusturun. Penurunan aktivitas ChAT di hippokampusmenyebabkan produksi asetilkolin (ACh) di hippokampusturun, hal ini bisa ditandai dengan turunnya beberapamarker kolinergik, antara lain kadar AChE (Gibbs et al.1997 dalam Jellinger, 2001). Demikian pula halnya di basalforebrain, penurunan aktivitas ChAT menyebabkanproduksi ACh di basal forebrain turun (Shi et al. 1998dalam Jellinger, 2001). Telah diketahui bahwa basal forebrainmerupakan pemasok jalur kolinergik utama yang menujuhippokampus, sehingga pada akhirnya ACh yangditransmisikan ke hippokampus juga berkurang (Kandell,2000). Penelitian-penelitian terdahulu sudah membuktikanmekanisme kerja estrogen dalam fungsi memori salahsatunya adalah melalui sistem kolinergik antara lain dibasal forebrain, estrogen berfungsi menginduksi ChAT,mencegah penurunan afinitas up-take choline dan aktifitasChAT di frontal korteks dan hippokampus (McEwen,2001), mempengaruhi transportasi faktor neurotropin(NGF, BDNF) yang berfungsi sebagai regulator sistemkolinergik dari hippokampus ke neuron basal forebrain(Gibbs et al. 2000 dalam Jellingger, 2001). Dihippokampus estrogen mempengaruhi produksi faktorneurotropin, meningkatkan densitas dendrit spine diCA1 neuron piramidal, menginduksi pembentukan sinap

Page 10: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 37

baru pada spine di CA1 (McEwen, 1992), meregulasidensitas dendritic spine dan jumlah sinap pada reseptorNMDA di CA1 (Adams, 2001), meningkatkan utilisasiglukosa oleh sel otak, sehingga sintesa asetil kolin darikolin dan asetil koA oleh enzim ChAT meningkat.

Data dari tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwaOVX tidak mempengaruhi berat otak dan jumlah selpiramidal hippokampus CA1. Ini berarti penurunanaktivitas kolinergik di hippokampus CA1 semata-matadisebabkan oleh menurunnya fungsi neuron kolinergikdi CA1 dan tidak disebabkan oleh adanya perubahanpada struktur neuron kolinergik hippokampus CA1maupun struktur sel otak secara umum.

Adanya perbaikan memori pada tikus OVX setelahpemberian IGD tampaknya berhubungan denganaktivitas kolinergik di CA1 hipokampus. Tabel 5menunjukkan bahwa pemberian IGD masing-masingdosis telah mengembalikan fungsi sel kolinergik di CA1hippokampus tikus OVX menuju normal, yang ditandaidengan meningkatnya jumlah sel piramidal CA1 yangmengekspresi AChE pada tikus OVX + IGD dibandingtikus OVX (p masing-masing=0,000). Analisa regresijuga menunjukkan bahwa dosis IGD berpengaruh positifterhadap jumlah sel piramidal CA1 yang mengekspresiAChE (gambar 5) dalam arti makin tinggi dosis IGDyang diberikan maka ada kecenderungan aktivitas kolinergikdi CA1 hipokampus juga makin meningkat, meskipunpengaruhnya tidak signifikan (R2=89,3%, p=0,212).Pengaruh yang tidak signifikan ini mungkin disebabkankarena jumlah sampel (n) yang dipakai kecil. Hasiltersebut tampaknya mendukung penelitian terdahulu,bahwa pemberian diet soy bean selama 8 minggu padatikus paska ooforektomi dapat meningkatkan aktifitaskolinergik di korteks dan hippokampus yang ditandaidengan peningkatan kadar ChAT (Pan et al. 1999).

Pada sistem memori isoflavon bekerja dengandua mekanisme, yaitu mekanisme yang melalui RE(receptor-dependent) dan mekanisme yang tidak melalui RE(receptor-independent). Mekanisme Receptor-dependent sendiriterbagi lagi menjadi dua, yaitu isoflavon secara langsungberikatan dengan RE (Direct Receptor-dependent) danmenimbulkan efek seperti efek estrogen endogen (McEwen , 2000) dan yang secara tidak langsung (IndirectReceptor-dependent), yaitu dengan cara mempengaruhi kadarestrogen endogen dalam sirkulasi. Yang termasuk IndirectReceptor-dependent antara lain genistein menghambat enzimsitokrom P450 CYP1A1 yang berfungsi memetabolisme17ß-estradiol, sehingga jika enzim tersebut dihambatmaka kadar estradiol yang beredar di sirkulasi akanmeningkat dan selanjutnya aktivitas RE juga akanmeningkat (Shertzer et al. 1999). Isoflavon pueraria(daidsein) dapat meningkatkan kadar estrogen hinggamencapai kadar normal pada tikus OVX melaluipeningkatan gonadotropin-releasing hormone (GnRH)

(BL Qi, 2002). Genistein menghambat enzim 17â-hidroksisteroid oksidoreduktase tipe-1 (HSOR-1) sehinggamenurunkan produksi estrogen dari jaringan perifer,akibatnya total estrogen dalam sirkulasi turun (Makela,1998 dalam Bouker dan Clarke, 2000). Genisteinmeningkatkan sintesa Sex-Hormone Binding Globulin(SHBG), akibatnya makin banyak estrogen yang terikatdengan globulin dan makin sedikit estrogen yang bebas(Baker,1998 dalam Bouker dan Clarke, 2000). Mekanismeyang mempengaruhi kadar estrogen endogen dalamsirkulasi di atas tampak saling bertolak belakang, tidakjelas efek akhir genistein terhadap keseluruhan efekestrogenisitas. Kemampuan genistein menghambat enzimCYP1A1 ataupun HSOR-1 mungkin melalui HPA axisyang menyebabkan upregulasi satu atau lebih enzim-enzim tersebut.

Mekanisme isoflavon yang kedua adalah mekanismeyang tidak melalui RE (receptor-independent). Suatu hasilpenelitian pernah diungkapkan oleh O’Dell dkk (1991)bahwa pemberian genistein yang diinjeksikan ke postsinapsel secara selektif dapat menghambat induksi LTP dihippokampus, sehingga dapat mengganggu prosespembentukan memori di CA1. Hal ini disebabkankarena genistein merupakan tirosin kinase inhibitor,padahal aktivitas tirosin kinase dibutuhkan di postsinapdalam proses LTP. Pernyataan O’Dell tersebut tidakterbukti pada penelitian ini, hal ini mungkin disebabkankarena tikus yang dipakai pada penelitian ini adalah tikusdewasa (belum mengalami proses menua) yang dibuatkeadaannya menjadi hipoestrogen secara artifisial, sedangtikus yang dipakai O’Dell adalah tikus tua. Telah diketahuibahwa kemampuan plastisitas hippokampus (LTP) amattergantung pada usia, semakin tua kemampuan plastisitasmenurun (Adams et al.. 2001).

Melalui mekanisme receptor-dependent, isoflavonakan berinteraksi dengan RE-â. Aktivasi RE-â akanmemodulasi RE-á, selanjutnya akan menimbulkan efekseperti efek estrogen endogen. Estrogen menimbulkanefek melalui 2 mekanisme, yaitu pertama mekanisme yangmelalui RE intraseluler (mekanisme genomik). Mekanismeini merupakan mekanisme utama estrogen di otak danmekanisme kedua adalah mekanisme non genomik,yaitu aksi cepat estrogen dalam mempengaruhi eksitabilitasneuron yaitu dengan melibatkan modulasi kouplingprotein G, mempengaruhi terbukanya kanal kalsium danmasuknya ion kalsium, serta mempengaruhi pelepasanhormon GnRH (Brinton, 2001).

Distribusi RE-á dan RE-ß dalam organ-organtubuh sangat bervariasi. Di otak, khususnya dihippokampus ekspresi RE-ß lebih banyak daripada RE-á meskipun RE-á dan RE-ß sama-sama terekspresi disana (Kuiper, 1998). Regulasi fungsi memori termasuksistem kolinergik adalah melalui RE-á (McEwen, 2001),sedang RE-ß berfungsi memodulasi aktivitas RE-á. Hal

Page 11: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

38 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

ini menarik karena isoflavon mempunyai affinitas terhadapRE-ß lebih besar dibanding terhadap RE-á

Pengaruh estrogen terhadap fungsi memori tidakhanya melalui sistem kolinergik, beberapa neurotransmitterlain juga ikut berperan antara lain epinephrin, GABA,serotonin, dopamin, dan glutamat. Beberapa studiterdahulu sudah membuktikan bahwa estrogen ikutberperan dalam regulasi neurotransmiter-neurotransmittertersebut. Estradiol ikut berperan dalam regulasiephineprin. Peningkatan kadar ephineprin di hippokampusberperan dalam proses LTP (Ahmadiasl, 2003). Estradiolmeningkatkan up-take dopamin pada sel hippokampus(Christian & Gills, 1999 dalam Liporace, 2001). Estradiolmenurunkan densitas innervasi serotonin (5-HT) distratum lanukosum molekulare dan radiatum CA1hippokampus. 5-HT diketahui menghambat theta rhythmdi hippokampus yang penting dalam proses LTP(Prangekiel et al. 2004). Estradiol menginduksi transportglutamat dari sel astrosit, estrogen ikut berperan dalamregulasi neurotransmisi glutamatergik. Glutamat diketahuibersifat neurotoksik (Liang, et al. 2002 dalam Doraiswamy,2002). Pengaruh isoflavon terhadap memori tidakmenutup kemungkinan juga melalui neurotransmitter-neurotransmitter tersebut, sehingga perlu dilakukan studilebih lanjut.

Pengaruh estrogen terhadap fungsi memori tidakhanya melalui sistem neurotransmitter, beberapamekanisme lain juga ikut berperan antara lain estrogenmeningkatkan densitas spine dendrit di sel piramidalCA1 dan meningkatkan jumlah sinap spinal (Murphy,1998), sehingga meningkatkan eksitabilitas hippokampus.Meningkatnya plastisitas sinap ini terjadi melalui aktivitasreseptor IGF-1 (Foy, 1999).

Meskipun fitoestrogen 1000-10000 kali kurangestrogenik dibanding 17ß-estradiol, pada orang-orangJepang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsifitoestrogen, kadarnya dalam darah cukup tinggi hinggamencapai 1000 kali lebih tinggi dibanding kadar tertinggiestradiol pada wanita premenopause (Adlercreutz, 1998).Kadar yang tinggi ini akan mengkompensasi kelemahannyasehingga menimbulkan efek yang adekuat (Hidayat, 2002).Dari fakta di atas tampak bahwa fitoestogen dapatterakumulasi dalam tubuh, sehingga pemberianfitoestrogen pada penyakit Alzheimer lebih efektif jikadiberikan sebagai preventif. Selain atas pertimbangan efekakumulasi fitoestrogen, perbaikan memori akan lebihtampak jika neuron-neuron yang mengatur system memorihanya mengalami penurunan fungsi sel dan belummengalami kerusakan struktur akibat proses degenerasi.Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukanMulnard et al. (2000) bahwa estrogen dapat memperbaikifungsi memori pada penderita Alzheimer ringan sampaisedang, dan tidak pada penderita Alzheimer yang berat.

Bertolak dari fakta di atas dan didukung olehkajian teori-teori, maka dapat disimpulkan bahwa isoflavon

dari ekstrak Pueraria lobata dapat meningkatkan fungsimemori, dan diduga peningkatan fungsi memori tersebutsalah satunya melalui peningkatan aktivitas kolinergik diCA1 hippokampus.

Pemakaian fitoestrogen Pueraria lobata untukmencegah gangguan memori pada manusia masihmemerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut, terutamamengenai dosis terapi yang aman serta efeknya padapemakaian jangka panjang mengingat ia bisa terakumulasidalam tubuh. Pada penelitan ini pemberian isoflavonfitoestrogen 60 mg/kg/hr terbukti dapat memperbaikimemori secara bermakna, tetapi pada saat yang samaterjadi kecenderungan ke arah hiperplasi pada uterustikus (Anita, 2005). Pada tikus, transpor isoflavonmelalui blood brain barrier relative tidak efisien. Hal inidibuktikan oleh Lephart et al. (2000) bahwa pada tikusdewasa yang diberi diet isoflavon 600 µg/gr diet, kadarisoflavon dalam plasma tikus adalah 36 kali kadarnya diotak. Penentuan dosis isoflavon untuk perbaikan memoriperlu memperhitungkan berapa kadar yang sampai diotak. Untuk itu perlu dilakukan uji toksisitas umummaupun toksisitas khusus, terutama uji karsinogenisiti.

Kesimpulan1. Ekstrak Pueraria lobata mengandung fitoestrogen

isoflavon berkhasiat meningkatkan fungsi memoridan diduga salah satunya melalui peningkatanaktivitas kolinergik di hippokampus CA1.

2. Kandungan utama isoflavon dari ekstrak Puerarialobata yang diduga menjadi bahan aktif adalahgenistein dan daizein.

Sarana. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

efek isoflavon fitoestrogen dari ekstrak Puerarialobata terhadap jenis memori yang lain antara lainmemori auditory dan tactil.

b. Untuk mengetahui adakah bahan aktif lain yangterkandung dalam Pueraria lobata, perlu dilakukanpenelitian lebih lanjut yang mengidentifikasi jenis-jenis isoflavon, flavonoid ataupun senyawa lain.

c. Perlu penelitan lebih lanjut untuk mengetahuiapakah efek pemberian isoflavon fitoestrogen dariekstrak Pueraria lobata terhadap memori jugaterjadi melalui sistem neurotransmitter yang lainatau melalui mekanisme lain yang tidakberhubungan dengan neurotransmitter.

d. Perlu kajian dan penelitian lebih lanjut mengenaidosis terapi yang efektif dan aman untukmemperbaiki memori.

e. Perlu dilakukan uji toksisitas umum maupun ujitoksisitas khusus, yaitu uji karsinogenisitimengingat pada pemberian IGD dosis besar telahmenyebabkan adanya kecenderungan ke arahhiperplasi pada uterus tikus

Page 12: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 39

DAFTAR PUSTAKAAdams, MM., Shah, RA., Janssen, WGM., Morrison JH,

2001, Different Modes of Hippocampal Plasticityin Response to Estrogen in Young and AgedFemale Rats, PNAS 98 (14) : 8071-8076

Ahmadiasl N, Alaei H, Hãnninen O, 2003, Effect ofExercise on Learning, memory, and Level ofEpinephrine in Rat’s Hippokampus, J. SportsScience & Medicine 2 : 106-109

Adlercreutz, H, 1998, Phytoestrogens, Bailliere’s ClinicalEndocrinology and Metabolism, vol 12 / number 4,Desember 1998, Bailliere Tindall, London

Ali M, Hidajat A, Kumalaningsih S, Priyoutomo E,2003, Bahan dan Metode untuk MendapatkanFitoestrogen, Kantor Sentral HAKI UniversitasBrawijaya Malang.

Anita, KW, 2005, Efek Fitoestrogen Isoflavon dari ekstrakPuerarria lobata terhadap ekspresi reseptorestrogen ß uterus tikus hipoestrogen, tesis,Program Paskasarjana Universitas Brawijaya Malang.

Asril J, 2001, Identifikasi Gangguan Kognitif Ringanpada Usia Pertengahan dengan Cognitive ScreeningInstrument., Universitas Hassanudin Makassar

Asthana S, Baker LD, et al, 2001, Highdose estradiolimproves cognition for women with AD. Resultof a randomized study. Neurology ;57:605-12

Biro Pusat Statistik, 1997, Proyeksi Penduduk Indonesia,Jakarta

BL Qi, BM Qi , 2002, Effect of Purariae-isoflavones onEstrogen Level in Normal and OvariectomizedRats, Abstrct Zhongguo Zhong Yao Za Zhi 27 (11): 850-2

Bouker KB., Clarke LH., 2000, Genisatein: Does ItPrevent or Promote Breast Cancer?, EnvironmentalHealth Perspectives 108 (8): 701-707.

Dalhar, Moch., 2000, Penatalaksanaan Dimensia Presenilis,disampaikan dalam Simposium Gerontologi I,hal 39-73, Malang

David et al, 2001, Ovarian Hormones Modulateendothelin-1 Vascular reactivity and mRNAxpression in DOCA-Salt Hypertensive Rats,Hipertension J 38:692

Delis DC, Lucas JA, 1996. Memory in Older Women,Fogel BS, Schiffer RB, Rao SM (ed.)Neuropsychiatry, 2nd edition, William and Wilkinspub, New York.p. 365-399.

Doraiswamy PM, 2002, Non-Cholinergic Strategies forTreating and Preventing Alzheimer’s Disease, CNSDrug 16 (12): 811-824

Duffy R, File S, Wiseman H, 2001, A Soy IsoflavoneSupplement Improves Memory in Post-menopausal Women

Evans DA, 1990, Estimated Prevalence of Alzheimer’sdisease in the United States, Milbank Q 68 : 267-289

Figallo VB, Lin F, Kenworthy WJ, Giusti MM, 2002, TheEffect of Extraction Solvent on the Qualitativeand Quantitative Recovery of Isoflavones fromSoybean (Glycine max) Cultivars

Foy, M.R., Xu,J., Xie, X., Brinton, R.D, 1999, 17ß-Estradiol enhances NMDA receptor-mediaedEPSPs and long-term potentiation, J. Neurophysiol81: 925-929.

Gage FH, Kempermann G, Palmer TD, Peterson DA andRay J, 1988, Multipotent progenitor cells in theadult dentaate gyrus, J. Neurobiology 36; 249-266

Gibbs RR, Hashash A, Johnson PA, 1997, Effects ofEstrogen on Potassium-stimulated AcetylcholineRelease in The Hippokampus and Overlying Cortexin Adult Rats, J. BrainRes; 749; 143-146

Gibbs RB, 2000, Long-term Treatment with estrogen andProgesteron enhances Acquisition of a spatialmemory task by ovariectomized aged rats, NeurobiolAging 21 : 107-116

Good m, Day M, Muir Jl, 1999, Cyclical changes inendogenous level of estrogen modulate theiinduction of LTD and LTP in the hippocampalCA1 region, J. Neuroscience , 11, 4476-4480

Hoffman BB, Lefkowitx RJ, Taylor P, 1996,Neurotransmission, The Autonomic and SomaticMotor Nervous System; in Goodman & Gilman’sThe Pharmacology : Basic of Therapeutics, Chapter6, 9th edition, McGraw-Hill, New York, p. 105-139

Gruber CJ, Tschugguel W, Schneeberger JC, 2002,Production and Actions of Estrogen, NEJM 346(8):340

Guela C, and Mesulam MM, 1996, Systematic RegionalVariations in The Loss of Cortical Fibers inalzheimer’s disease, Cereb. Cortex 6: 165-177

Hall JM, McDonnell DP, 1999, The ER-ß of The HumanER Modulates ER-á Transcriptional Activity andIs a Key Regulator of the Cellular Response toEstrogens and Antiestrogens, J. Endocrinology 140:5566-78

Hall RH, Contextual Memoryh t t p : / / w e b. u m r. e d u / ~ r h a l l / n e u r o s c i e n c e /

06_complex_learning/contextual.pdfHasselmo and Schnell, 1994 Modelling The Function of

Hippocampal subregion CA1, J. Neuroscience 14(6): 3898-3914

Harborne JB, 1987, Metode Fitokimia, Penuntun CaraModern Menganalisis Tumbuhan, penerjamah :Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, PenerbitITB, Bandung

Henderson VW, Paganini-Hill A, Miller BL, et al, 2000,Estrogen for Alzheimer’s disease in Women.

Page 13: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

40 Vol. 6 No. 2 Desember 2010

Randomized, double-blind, placebo-controlled trial,Neurology; 54; 295-301

Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia II,penerjemah : Badan Litbang Kehutanan,Departemen Kehutanan, Jakarta, hal 1040-1041

Hidajat A., Ali M, Kumalaningsih S, Priyoutomo E,2003, Identifikasi dan Isolasi Isoflavon Non KedeleTumbuhan Polong, Simposium NasionalPersatuan Menopause Indonesia dan Asia Pasifik,Menopause Federation, Jakarta.

HL Petri & MM Mishkin, 1994, Cognitive Memory System,Behaviorism, Cognivism and the Neuropsychology ofMemory American Scientist, vol. 82, 30-37.

Ikonen S, 2001. The Role of The SeptohippocampalCholinergic System in Cognitive Function, doctoraldissertation, Department of Neurosciense andNeurology University of Kuopio

Jellinger KA, 2001,Menopause Andropause: NeuroendocrineChanges and Alzheimer’s Disease in PostmenopausalWomen

Kandell ER, Schwartz JH, Jessell TM, 2000, Principles ofNeural Science : Learning and Memory, 4th ed,McGraw Hill, p. 1227-1277

Kaplan dan Saddock, 1991, Synopsis of Psychaitry :Contribution of Psychosoial Sciences of HumanBehavior. 6te ed, Baltimore : William and Wilkins,31-114

King RA, 2002, Soy Isoflavones in Foods : ProcessingEffects and Metabolism, ASA Technical Bulletinvol. HN36

Kuiper GGJM, Lemmen JG, Carlsson B, Corton CJ, SafeSH, Gustafsson J, 1998, Interaction of EstrogenicChemicals and Phytoestrgens with ER-ß, J.Endocrinology vol. 139, No. 10: 4252-63

Kusumoputro, 1999, Permasalahan Kontinum Forgetful-Mild Cognitive Impairtment – DemensiaAlzheimer. Simposium Permasalahan KontinuumForgetfulness – Mild Cognitive Impairment –Dementia (Alzheimer). Surabaya 1-7

Leung AY, Foster S, 1996, Encyclopedia of CommonNatural Ingredient Used in Food, Drugs, aandCosmetics, 2nd ed, New York

Liporace j, Pineda CC, Wasserman N, 2002, NeurologicConsideration in the Postmenopausal Woman inClinical Neurology of the Older Adult, ed. SirvenJI, Malamut BL, Lipincolt William & Wilkins

Lovinger M David, 1997, Serotonin’s Role in Alcohol’sEffects on The Brain, Alcohol Health & ResearchWorld vol 21, No 2, 114-119

Luine, VN., Jacome, LF., MacLusky, N.K., 2003, RapidEnhancement of Visual and Place Memory byEstrogens in Rats. Endocrinology, 144, 2836-2844.

Lumempouw, 2000. Aspek Kognitif pada Demensia .Pertemuan Penyususnan Pedoman PengenalanDini Demensia, Jakarta 1-6

Lund TD, West TW, Tian LY, Bu LH, Simmons Dl,Setchell KDR, Adlercreutz H dan Lephart ED,2001, Visual Spatial Memory is Enhanced in FemaleRats (but Inhibited in Males) by Dietary SoyPhytoestrogens, BMC Neuroscience 2:20

Mazur W, 1998, Phytoestrogens in Food. In Bailliere’sClinical Endocrinology and Metabolism :Phytoestrogens, vol 12 / number 4, Desember1998, Bailliere Tindall, London

McEwen BS, 1999, Clinical Review 108 : The Mollecularand Neuroanatomical Basis for Estrogen Effectsin The Central Nervous System, J. Clin.Endocrinology & Metab Vol. 84, No. 6 : 1790-1797

McEwen BS, 2001, Genome and Hormones : GenderDifferences in Physiology Invited Review :Estrogen Effects on the Brain : Multiple Sites andMolecular Mechanism, J. Appl Physiol 91 : 2785-2801

McEwen BS, 2002, Estrogen Actions Throughtout theBrain, The Endocrine Society

MM Miller, SM Hyder, R Assayag, 1999, EstrogenModulates Spontaneous alteration and TheCholinergic Phenotype in The Basal Forebrain,Neuroscience, 91(3), 1143-53, McGill University,Montreal, Quebec, Canada.

Mulnard RA, Cotman CW, Kawas C, et al, 2000, EstrogenReplacement Therapy for Treatment of Mild toModerate Alzheimer’s disease Cooperative Study,JAMA ;283; 1007-15

Munoz G. David, Feldman H, 2000, Causes of AlzheimerDisease, CMAJ ; 162 (1) : 65-72

Murkies, Alice, et al, 1998, Phytoestrogens, The Journal ofClinical Endocrinology & Metabolism Vol. 83, No 2,p 297-303

Murphy, D.D & Segal, M.,1996, Regulation of Dendriticspine densityin ultured rat hippocampal neurosby steroid hormones. J. Neurosci, 16, 4059-4068

Nagata C, Shimizu H, Takami R, Hayashi M, Takeda N,Yasuda K, 1999, Hot flushes and othermenopausal symptoms in relation to soy productintake in Japanese woman. Climacteric 2: 6-12

Nilsson S, Gustafsson JA, 2000, ER Transcription andTransactivation Basic Aspects of Estrogen Action,Breast Ca Res 2: 360-366

Noonan M, Penque M, Axelrod S, 1996, Septal LesionsImpair Rat’s Morris Test Performance but FacilitateLeft-Right Response Differentiation, Physiology andBehaviour 60 : 895-900

Osburn, Jennifer, 2002, Estrogen Replacement Therapyin The Treatment of Alzheimer’s Disease, Int.Journal of Pharmaceutical Compunding, Vol 6 No.3,May/June

O’Dell, ER Kandell, SG Grant, 1991, LTP in theHippokampus is Blocked by Tyrosine kinaseinhibitors, Nature Oct 10 353:6344 558-60

Page 14: 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/41223/18/Safithri Ali Hidajat Suharto... · 2018. 12. 1. · 28 Vol. 6 No. 2 Desember 2010 28 EFEK ISOFLAVON

Efek Isoflafon Fitoestrogen dari Ektrak Pueraria Lobata 41

Ott A, Breteler MMB, Vanharskamp F, Hofman A, 1998,Incidence and Risk of Dementia-Rotterdam Study, AmJ Epid 147:574-80

Pangastuti, E.H., 2002, Analisa Komposisi Isoflavondalam Daging dan Kulit Umbi Tebi (Puerarialobata) dengan Metode Kromatografi Cair KinerjaTinggi, Skripsi, MIPA Kimia Universitas BrawijayaMalang

Pan Y, Anthony M, Clarkson TB, 1999, Effects ofEstradiol and Soy Phytoestrogens on CholineAcetyltransferase and Nerve Growth FactormRNAs in the Frontal Cortex and Hippokampusof Female Rats, Proc Soc Exp Biol Med 221 L: 118-125

Pawitan JA, 2001, The Use of Phytoestrogens inPostmenopausal Woman, The Journal of theIndonesian Medical Association II(VI) November: 1-6

Paxinos, G., Watson, C.,The Rat Brain in StereotaxicCoordinates, 1985, 2nd edition, Academic Press,San Diego, California.

Prenge-Kiel J, Rune GM, Leranth C, 2004, Median raphemediates estrogenic effect to the hippokampus infemale rats, European Journal of Neuroscience, vol19, 309-317

Rabin DS, 1998, Understanding why women won’t takeHRT. Contemporary Ob/Gyn 1: 11-21

Redish AD, Touretzky DS, 1998, The Role of TheHippokampus in Solving the Morris Water Maze,J. Neural Computation 10, 73-111

Rishi RK, 2002, Phytoestrogen in Health and Illness,Indian Journal of Pharmacology 34: 311-320

Shertzer, HG., Puga A, Chang C, Smith P, Nebert DW<Setchell KDR, Dalton TP, 1999, Inhibition ofCYP1A1 enzyme activity in mouse hepatoma cellculture by soybeans isoflavones, Chem-Biol interact123:31-49.

Sidharta P, Dewanto G, 1986, Susunan Saraf Pusat :Susunan limbik, hal 283-285, PT Dian Rakyat,Jakarta

Sramek JJ, Cutler NR, 1999, Recent Developments in theDrug Treatment of Alzheimer’s Disease, Drugsand Aging May 14 (5) : 359-373

Strong R, Burke J. William , CNS Disorder of Aging, 1988,Raven Press, Chicago, p.2-8

Strub RL, Black FW, 1985, The Mental StatusExamination in Neurology, 2nd edition, FA DavisCompany, Philadelphia, p. 77-100.

Sturby T, Chan S, de Sa D, Dimmick J, 2000, A Reliable,Quicker Method for The Demonstration ofAcetylcholinesterase (AChE) Activity in MucosalBiopsies, Pediatr Dev Pathol 3: 306

Teery AV dan Buccafusco JJ, 2003. The CholinergicHypothesis of Age and Alzheimer’s Disease –Related Cognitive Deficits : Recent Challenges and

Their Implications for Novel Drug Development,JPET : 821-827

Tran TD, Kelly SJ, 2003, Critical Periods for Ethanol-induced Cell Loss in The Hippocampal Formation,J. Neurotoxicologi and Teratology 25 : 519-528.

Tri Lam T dan Leranth C, 2003, Role of the medialseptum diagonal band of Broca cholinergicneurons in oestrogen-induced spine synapseformation on hippocampal CA1 piramidal cell offemale rats, European Journal Neuroscience, 17:1997-2005

Van Praag H, Kempermann G, and Gage, F.H., 1999,Running increases cell proliferation andneurogenesis in the adult mouse dentate gyrus,Nature Neuroscience 2, 266-270

Whitten PL, Patisaul HB, 2001, Cross-Species andInterassay Comparisons of Phytoestrogen Action,Environ Health Perspect 109(suppl 1): 5-20