276-280 p2o-02.pdf

5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 31 Oktober 2014 276 P2O-02 APPLIED FAIRWAY PROSPECTING IN COAL BED METHANE EXPLORATION, CASE STUDY : CBM X BLOCK David Ontosari 1* 1 PHE Metana Suban I, Exploration Department, Arkadia Office Park D-7, Jaksel, 12520, *Email: david.[email protected] Accepted 18 November 2014 Abstract Coal Bed Methane (CBM) exploration in X Block, South Sumatera Basin, is conducted using fairway prospecting method. Combination of the lower limit of gas content at one side and the lower permeability limit at the other side, would result a region called the fairway. The fairway boundary limits from a series of the proposed exploration drilling pattern representing a CBM fairway work area. Overlaid from among several maps; the coal seam distribution map, coal depth structure map, drill spacing maps, and the accessibility map area, will produce a pattern of prospective CBM exploration drilling more effectively and efficiently. The coal distribution map, coal depth structure map generated from a series of subsurface data; seismic, well, and the near surface to the surface outcrop data. Accessibility maps derived from forest maps, and the road network map. Drilling spacing pattern maps derived from simulation, generated by some neighbour and secondary reference data. The results of applied fairway prospecting in CBM block X are several hypothetical fairways from two potential CBM reservoir, and nine prospective CBM exploration drilling locations. Two of the CBM exploration well s have produced some of the data that can improve the status of CBM resources from Prospecting to CBM Contingent resources. Keywords: Fairway prospecting, Coal seam distribution map, Depth structure map Pendahuluan Block CBM “X” terletak di Cekungan Sumatera Selatan, sebagai Cekungan dengan sumberdaya CBM terbesar di Indonesia (Stevens, 2004). Paper ini akan mendiskusikan aplikasi beberapa parameter bawah permukaan seperti cut-off Gas Content, Permeabilitas dan kedalaman, yang kemudian akan memberikan zonasi pelamparan luasan area prospek CBM atau disebut dengan “fairway”. Area “Fairway” adalah area yang dibatasi oleh nilai kandungan gas kecil di satu sisi, dan oleh nilai permeabilitas yang kecil di sisi lainnya (Hattner & Shahan, 2014). Area lokasi Block X ditunjukkan pada Gambar 1. Metodologi Cara pembuatan peta area prospek berupa “fairway” dilakukan dengan mengunakan data dan langkah langkah seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Pada Gambar 2 tersebut, hasil dari peta sementara atau “hypothetical fairway” pada area penelitian menunjukkan area yang cukup luas. Hal ini perlu dibuktikan dengan data data yang lebih lengkap. Konsep penggabungan data untuk memperoleh fairway yang paling mendekati untuk area X ini dapat dilihat pada Gambar 3. Hypothetical fairway yang dihasilkan dari langkah langkah sebelumnya (Gambar 2) ilakukan uji di lapangan dengan dua sumur CBM dan beberapa data migas konvensional, data pengeboran dangkal pengeboran dalam ESDM, pemetaan dan pengambilan contoh permukaan ESDM. Data data tersebut dikumpulkan berdasarkan penelitiann oleh ESDM dan KKKS Block X periode 1994-2014 (Gambar 4).

Upload: arief7

Post on 02-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 276-280 P2O-02.pdf

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014

276

P2O-02

APPLIED FAIRWAY PROSPECTING IN COAL BED METHANEEXPLORATION, CASE STUDY : CBM X BLOCK

David Ontosari1*

1PHE Metana Suban I, Exploration Department, Arkadia Office Park D-7, Jaksel, 12520,*Email: [email protected]

Accepted 18 November 2014

Abstract

Coal Bed Methane (CBM) exploration in X Block, South Sumatera Basin, is conducted usingfairway prospecting method. Combination of the lower limit of gas content at one side and thelower permeability limit at the other side, would result a region called the fairway. The fairwayboundary limits from a series of the proposed exploration drilling pattern representing a CBMfairway work area. Overlaid from among several maps; the coal seam distribution map, coal depthstructure map, drill spacing maps, and the accessibility map area, will produce a pattern ofprospective CBM exploration drilling more effectively and efficiently. The coal distribution map,coal depth structure map generated from a series of subsurface data; seismic, well, and the nearsurface to the surface outcrop data. Accessibility maps derived from forest maps, and the roadnetwork map. Drilling spacing pattern maps derived from simulation, generated by some neighbourand secondary reference data. The results of applied fairway prospecting in CBM block X areseveral hypothetical fairways from two potential CBM reservoir, and nine prospective CBMexploration drilling locations. Two of the CBM exploration wells have produced some of the datathat can improve the status of CBM resources from Prospecting to CBM Contingent resources.

Keywords: Fairway prospecting, Coal seam distribution map, Depth structure map

Pendahuluan

Block CBM “X” terletak di Cekungan Sumatera Selatan, sebagai Cekungan dengansumberdaya CBM terbesar di Indonesia (Stevens, 2004). Paper ini akan mendiskusikanaplikasi beberapa parameter bawah permukaan seperti cut-off Gas Content, Permeabilitasdan kedalaman, yang kemudian akan memberikan zonasi pelamparan luasan area prospekCBM atau disebut dengan “fairway”. Area “Fairway” adalah area yang dibatasi oleh nilaikandungan gas kecil di satu sisi, dan oleh nilai permeabilitas yang kecil di sisi lainnya(Hattner & Shahan, 2014). Area lokasi Block X ditunjukkan pada Gambar 1.

Metodologi

Cara pembuatan peta area prospek berupa “fairway” dilakukan dengan mengunakan datadan langkah – langkah seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Pada Gambar 2 tersebut, hasildari peta sementara atau “hypothetical fairway” pada area penelitian menunjukkan areayang cukup luas. Hal ini perlu dibuktikan dengan data – data yang lebih lengkap. Konseppenggabungan data untuk memperoleh fairway yang paling mendekati untuk area X inidapat dilihat pada Gambar 3.

Hypothetical fairway yang dihasilkan dari langkah – langkah sebelumnya (Gambar 2)ilakukan uji di lapangan dengan dua sumur CBM dan beberapa data migas konvensional,data pengeboran dangkal – pengeboran dalam ESDM, pemetaan dan pengambilan contohpermukaan ESDM. Data – data tersebut dikumpulkan berdasarkan penelitiann oleh ESDMdan KKKS Block X periode 1994-2014 (Gambar 4).

Page 2: 276-280 P2O-02.pdf

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014

277

Hasil Penelitian

Dari hasil fairway hipotetik dan penambahan data di atas, dapat diperoleh revisi luasanfairway seperti ditunjukkan pada Gambar 5, untuk luasan fairway pada dua parasequenceset (PS).

Kesimpulan

Beberapa simpulan dari paper ini antara lain bahwa fairway prospecting pada block X inidapat dilakukan dengan gabungan data permukaan, data bawah permukaan, dan data CBM.Dengan metode yang sama, dapat dilakukan pemodelan dan perhitungan luasan fairwaypada blok CBM lainnya, sehingga diperoleh “the most likely CBM Fairway”.

Ucapan terima kasih

Dengan selesainya paper ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Manajemen PTPertamina Hulu Energi Metana Suban I.

Daftar Pustaka

Stevens, S.H. et al., ___, Coalbed Methane Indicators and Basin Evaluation, SPE 88630.J. Hattner & N. Shahan, 2014, We have a Concession, How do We Book Reserves,

IndoCBM.SKK Migas, 2013, Pedoman Tata Kerja Eksplorasi Hidrokarbon Non-Konvensional

(PTKHNK).Ilyas, S. & Hadiyanto, 1994, Coal and Peat Distribution Map, Province of Sumatrea

Selatan, 1:500.000, Jakarta, Indonesian Mineral Commodities Exploration ProjectViscal Tear 1996/1997.

Page 3: 276-280 P2O-02.pdf

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014

278

Gambar 1. Lokasi penelitian

Gambar 2. Diagram alir pembuatan peta “fairway” (kiri) dan hypothetical fairway yangditunjukkan pada area yang diarsir (kanan).

Page 4: 276-280 P2O-02.pdf

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014

279

Gambar 3. Konsep pembuatan peta fairway dan perolehan data-nya (berdasarkan SKKMigas 2013, dengan penyederhanaan)

Gambar 4. Sebaran data permukaan, pengeboran dangkal, pengeboran dalam, danpengeboran CBM di area Block X

Page 5: 276-280 P2O-02.pdf

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014

280

Gambar 5. Peta revisi fairway untuk PS- 4 (gambar kiri) dan PS- 1 (kanan)