233486902-referat-hipertiroid-dalam-kehamilan-rika.docx

Upload: tiara-syahbana

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kelainan tiroid merupakan kelainan endokrin tersering kedua yang ditemukan

    selama kehamilan. Berbagai perubahan hormonal dan metabolik terjadi selama

    kehamilan, menyebabkan perubahan kompleks pada fungsi tiroid maternal.

    Hipertiroid adalah kelainan yang terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon

    tiroid yang berlebihan dari kebutuhan tubuh. (Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    $isfungsi tiroid autoimun umumnya menyebabkan hipertiroidisme dan

    hipotiroidisme pada %anita hamil. Kelainan endokrin ini sering terjadi pada %anita

    muda dan dapat mempersulit kehamilan. &ekitar '! dari hipertiroidisme disebabkan

    oleh penyakit )ra*e, struma nodosa toksik baik soliter maupun multipel dan adenoma

    toksik. +enyakit )ra*e pada umumnya ditemukan pada usia muda yaitu antara 2!

    sampai ! tahun, sedang hipertiroidisme akibat struma nodosa toksik ditemukan pada

    usia yang lebih tua yaitu antara ! sampai -! tahun. Oleh karena penyakit )ra*e

    umumnya ditemukan pada masa subur, maka hampir selalu hipertiroidisme dalam

    kehamilan adalah hipertiroidisme )ra*e, %alaupun dapat pula disebabkan karena

    tumor trofoblas, molahidatidosa, dan struma o*arii. +re*alensi hipertiroidisme di

    ndonesia belum diketahui. $i /ropa berkisar antara " sampai 2 dari semua

     penduduk de%asa. Hipertiroidisme lebih sering ditemukan pada %anita daripada laki0

    laki dengan ratio 1". Kekerapannya diperkirakan 2 "!!! dari semua kehamilan,

    namun bila tidak terkontrol dapat menimbulkan krisis tiroid, persalinan prematur,

    abortus dan kematian janin. 3iroiditis postpartum adalah penyakit tiroid autoimun

    yang terjadi selama tahun pertama setelah melahirkan. +enyakit ini memberikan

    gejala tirotoksikosis transien yang diikuti dengan hipotiroidisme yang biasanya terjadi

     pada 40"! %anita setelah bersalin. ()irling, 5oanna. 2!!4, noue, 6iho, et al . 2!!'#

    +engelolaan penderita hipertiroidisme dalam kehamilan memerlukan perhatian

    khusus, oleh karena baik keadaan hipertiroidismenya maupun pengobatan yang

    diberikan dapat memberi pengaruh buruk terhadap ibu dan janin.

    1

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    2/16

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Fisiologi Tiroid dalam Kehamilan

    Hormon tiroid tetraiodotironin (3 # atau tiroksin dan triiodotironin (3#

    disintesis di dalam folikel tiroid. Thyroid-Stimulating Hormone  (3&H# merangsang

    sintesis dan pelepasan 3 dan 3, yang sebelumnya didahului dengan pengambilan

    iodide yang penting untuk sintesis hormon tiroid. Walaupun 3 disintesis dalam

     jumlah yang lebih besar, namun di jaringan perifer 3 dikon*ersi menjadi 3 yang

    lebih poten melalui proses deiodinasi. &elama kehamilan normal kadar Thyroid 

     Binding Globulin (3B)# dalam sirkulasi meningkat dan juga akhirnya 3 dan 3 ikut

    meningkat. ()irling, 5oanna. 2!!4#

    Hormon tiroid penting untuk perkembangan otak bayi dan sistem saraf.

    &elama trimester pertama kehamilan, fetus bergantung pada ibu untuk menyediakan

    hormon tiroid melalui plasenta karena fetus tidak dapat menghasilkan hormon tiroid

    sendiri sampai trimester kedua. +ada minggu ke0"!0"2, kelenjar tiroid fetus mulai

     berfungsi namun fetus tetap membutuhkan iodin dari ibu untuk menghasilkan hormon

    tiroid. 3&H dapat dideteksi dalam serum janin mulai usia kehamilan "! minggu, tetapi

    masih dalam kadar yang rendah sampai usia kehamilan 2! minggu yang mencapai

    kadar puncak "1 u7 per ml dan kemudian turun sampai 8 u7 per ml. +enurunan ini

    mungkin karena kontrol dari hipofisis yang mulai terjadi pada usia kehamilan "2

    minggu sampai " bulan post natal. &elama trimester kedua dan ketiga, hormon tiroid

    disediakan oleh ibu dan fetus, namun lebih banyak oleh ibu. (noue,6iho, et al . 2!!',

    Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    &elama usia pertengahan kehamilan, didalam cairan amnion dapat dideteksi

    adanya 3 yang mencapai puncaknya pada usia kehamilan 21 sampai ! minggu.

    Kadar 3 didalam cairan amnion selama a%al kehamilan masih rendah dan berangsur 

    akan meningkat. 3etrayodotironin (3# didalam tubuh janin terutama dimetabolisir 

    dalam bentuk reverse 3 (r3#, hal ini dapat disebabkan karena sistem en9im belum

    matang. Reverse 3 meningkat terus dan mencapai kadar puncak pada usia kehamilan

    "8 sampai 2! minggu. Kadar r3 didalam cairan amnion dapat dipakai sebagai

    diagnosis prenatal terhadap kelainan faal kelenjar tiroid janin. &elama kehamilan,

    fungsi kelenjar tiroid maternal bergantung pada tiga faktor independen namun saling

    terikat, yaitu (a# peningkatan konsentrasi h:) yang merangsang kelenjar tiroid, (b#

    2

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    3/16

     peningkatan ekskresi iodide urin yang signifikan sehingga menurunkan konsentrasi

    iodin plasma, dan (c# peningkatan Thyroxine-Binding   Globulin (3B)# selama

    trimester pertama, menyebabkan peningkatan ikatan hormon tiroksin. +ada akhirnya,

    faktor0faktor ini bertanggung ja%ab terhadap peningkatan kebutuhan tiroid ()irling,

    5oanna. 2!!4, Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    a.  Human Chorionic Gonadotropin (h:)#

    &eperti yang disebutkan di atas,  Human Chorionic Gonadotropin  (h:)#

    merupakan hormon peptid yang bertanggung ja%ab untuk produksi progesteron dalam

    konsentrasi yang adekuat pada a%al kehamilan, sampai produksi progesteron diambil

    alih oleh plasenta yang sedang berkembang. Konsentrasi h:) meningkat secara

    dramatis selama trimester pertama kehamilan dan menurun secara bertahap

    setelahnya. &ecara struktural, peptide h:) terdiri atas dua rantai, sebuah rantai ; dan

    rantai

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    4/16

     pembesaran kelenjar tiroid adalah hal yang fisiologis, merupakan kompensasi adaptasi

    terhadap peningkatan kebutuhan iodin yang berhubungan dengan kehamilan.

    c. Thyroxine Binding Globulin

    &eperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peningkatan 3B) menyebabkan

     peningkatan ikatan tiroksin, yang merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi fungsi

    tiroid selama kehamilan. Hormon tiroid dalam serum diangkut oleh tiga protein, yaitu

    Thyroxine  Binding Globulin (3B)#  albumin, dan Thyroxine Binding !realbumin

    (3B+?# atau transtiretin. $ari ketiga protein tersebut, 3B) memiliki afinitas yang

    lebih tinggi terhadap tiroksin. +ada pasien tidak hamil, sekitar 2@ dari hormon

    tiroksin diikat oleh 3B). +ada kehamilan normal, terjadi peningkatan dari konsentrasi

    3B) sekitar dua kali lipat dari normal selama kehamilan sampai -0"2 bulan setelah

     bersalin. Hal ini menggambarkan peningkatan kadar hormon tiroksin total (33# pada

    semua %anita hamil, namun kadar tiroksin bebas (=3# dan indeks tiroksin total (=3#

    normal. 7ntuk menjamin kestabilan kadar hormon bebas, mekanisme umpan balik 

    merangsang pelepasan 3&H yang bekerja untuk meningkatkan pengeluaran hormon

    dan menjaga kestabilan hemostasis kadar hormon bebas. +eningkatan konsentrasi

    3B) merupakan efek langsung dari meningkatnya kadar estrogen selama kehamilan.

    /strogen merangsang peningkatan sintesis 3B), memperpanjang %aktu paruh dalam

    sirkulasi, dan menyebabkan peningkatan konsentrasi 3B) serum. /strogen juga

    merangsang hati untuk mensintesis 3B) dan menyebabkan penurunan kapasitas

    3B+?. +ada akhirnya, proporsi hormon tiroksin dalam sirkulasi yang berikatan

    dengan 3B) meningkat selama kehamilan, dan dapat mencapai 81. Kadangkala

     perubahan hormonal ini dapat membuat pemeriksaan fungsi tiroid selama kehamilan

    sulit diinterpretasikan.

    4

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    5/16

    )ambar ". +erubahan Hormon pada Kehamilan

    5

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    6/16

    2.2 Eidemiologi

    +re*alensi hipertiroid di ?merika &erikat diperkirakan sebesar ". +enyebab

    tersering adalah penyakit )ra*e, yang 10"! kali lebih sering dialami %anita dengan

     puncaknya pada usia reproduktif. +re*alensi hipertiroid dalam kehamilan !,"0!,,

    41 dalam bentuk penyakit )ra*e. &ama halnya seperti penyakit autoimun lain,

    tingkat akti*itas penyakit )ra*e dapat berfluktuasi saat trimester pertama dan

    membaik perlahan setelahnyaA dapat mengalami eksaserbasi tidak lama setelah

    melahirkan. Walaupun jarang, persalinan, seksio sesarea, dan infeksi dapat memicu

    hipertiroid atau bahkan badai tiroid (thyroid storm#. (+ra%irohardjo, &. 2!""#

    2.! E"iologi

    Hipertiroid dalam kehamilan dapat berupa penyakit )ra*es, hiperemesis

    gra*idarum, tirotoksikosis gestasional sementara, dan kehamilan mola. $i antara

    keempat penyebab hipertiroid dalam kehamilan, penyakit gra*es paling sering terjadi,

    sekitar " dari 1!! kehamilan. (noue, 6iho  et al . 2!!'#

    +enyakit gra*es merupakan kelainan autoimun kompleks dengan tanda

    tirotoksikosis, oftalmopati (lid lag , lid retraction dan e"so#talmus#, dan dermopati

    (miksedema pretibial#. Hal ini dimediasi oleh immunoglobulin yang merangsang

    tiroid. +asien dengan ri%ayat penyakit gra*es dimana cenderung terjadi remisi pada

    kehamilan dan relaps kembali setelah bersalin. ()arry, $imitry. 2!"#

    &elain penyakit gra*es, hipertiroid dalam kehamilan juga dapat disebabkan

    oleh hiperemesis gra*idarum. Hiperemesis gra*idarum ditandai dengan ditemukannya

    gejala muntah berlebihan pada a%al kehamilan yang menyebabkan

    ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi. +emeriksaan biokimia pada pasien ini

    menunjukkan hipertiroksinemia, dengan peningkatan konsentrasi 3 serum dan

     penurunan konsentrasi 3&H serum yang ditemukan pada sebagian besar %anita hamil.

    +emeriksaan 3&H serum membantu untuk membedakan hiperemesis yang

     berhubungan dengan hipertiroksinemia dan kemungkinan penyebab lainnya.

    Hipertiroksinemia ringan biasanya bersifat sementara, menurun pada kehamilan

    minggu ke0"4 tanpa terapi antitiroid. amun, hipertiroksinemia yang signifikan

    disertai dengan peningkatan 3  bebas dan 3&H yang rendah, dan penemuan klinik 

    hipertiroid, memerlukan terapi obat antitiroid. ()irling, 5oanna. 2!!4, Williams

    Obstetrics 2rd. 2!"!#

    2.# $e%ala Klinis

    6

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    7/16

    Wanita yang memiliki ri%ayat keluarga dengan kelainan tiroid atau penyakit

    autoimun memiliki resiko yang lebih tinggi mengidap penyakit hipertiroid. )ejala

    yang sering timbul biasa adalah intoleransi terhadap panas, berkeringat lebih banyak,

    takikardi, dada berdebar, mudah lelah namun sulit untuk tidur, gangguan saluran

    cerna, berat badan menurun meskipun asupan makan cukup, mudah tersinggung,

    merasa cemas dan gelisah. &elain itu dapat juga timbul tanda0tanda penyakit gra*es,

    seperti perubahan mata, tremor pada tangan, miksedema pretibial dan pembesaran

    kelenjar tiroid. (>ull, )ur*inder. 2!"!, Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    2.1   Diagnosis

    $iagnosis klinis hipertiroid pada %anita hamil biasanya sulit ditegakkan. Hal

    ini dikarenakan %anita dengan hipertiroid memiliki beberapa tanda0tanda sistem

    hiperdinamik seperti peningkatan curah jantung dengan bising sistolik dan takikardi,

    kulit hangat, dan intoleransi terhadap panas. 3anda hipertiroid seperti berat badan

    turun, dapat menjadi tidak jelas oleh kenaikan berat badan karena kehamilan.

    6engingat kebanyakan kasus disebabkan oleh penyakit )ra*e, dicari tanda0tanda

    oftalmopati )ra*e (tatapan melotot, kelopak tertinggal saat menutup mata,

    eksoftalmos# dan bengkak tungkai ba%ah ( pretibial myxedema#. ?danya onkilosis

    atau pemisahan kuku distal dari nailbed , dapat juga membantu dalam menegakkan

    diagnosis klinis hipertiroid. ()arry, $imitry. 2!"#

    +eningkatan kadar 3 serum dapat meningkatkan densitas reseptor

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    8/16

    sebaiknya tidak dijadikan acuan dalam mendiagnosis hipertiroid dalam kehamilan.

    +asien dengan penyakit gra*es hampir selalu memiliki hasil pemeriksaan 3&s yang

     positif. +emeriksaan 3& ini sebaiknya diukur pada trimester ketiga. ilai 3& yang

    tinggi sering dihubungkan dengan tirotoksikosis fetus. ?ntibodi antimikrosomal jika

    memungkinkan perlu juga diperiksa karena %anita yang memiliki hasil positif pada

    kehamilan atau sesaat setelah persalinan memiliki resiko berlanjut ke penyakit

    tiroiditis postpartum. (Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    +emeriksaan laboratorium mencakup kadar keton urin, B7, kreatinin, alanin

    aminotransferase, aspartat aminotransferase, elektrolit, dan tirotropin (termasuk 

    tiroksin 3 bebas jika tirotropin rendah#. Biasanya tirotropin tertekan pada pasien0

     pasien hamil karena h:) bereaksi silang dengan tirotropin dan menstimulasi kelenjar 

    tiroid. Kondisi hipertiroid ini biasanya hilang spontan dan tidak membutuhkan

     pengobatan. Kadar 3 dan tirotroponin pada hiperemesis dapat mirip dengan pasien

    )ra*e, akan tetapi pasien hiperemesis tidak memiliki gejala penyakit )ra*e ataupun

    antibodi tiroid. 5ika kadar f3 meningkat tanpa tanda dan gejala penyakit )ra*e,

     pemeriksaan sebaiknya diulang setelah usia kehamilan 2! minggu. +emeriksaan 7&)

    sebaiknya dilakukan untuk mendeteksi kehamilan multipel atau mola hidatodosa.

    (+ra%irohardjo, &. 2!""#

    3abel ". Hipertiroid )estasional

    8

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    9/16

    HIPE&TI&'ID $ESTASI'NAL

    Pen(e)a) $e%ala Tanda La)ora"ori*m Ke"erangan

    +enyakit

    )ra*es

    • ntoleran pada

     panas

    •D Berat badan

    • +alpitasi

    • E Berkeringat

    • 3akikardi F "!!

    • E :urah jantung

    • E 3ekanan nadi

    • Bising sistolik 

    • Oftalmopati0

    dermopati

    • EE 3, =3

    • DD 3&H

    • (G# anti0tiroid

    antibody

    • >emisi

    selama

    kehamilan

    • +ostpartum

    flare

    Hiperemesis

    )ra*idarum

    • 6ual @ muntah

    yang

     berlebihan

    • D Berat badan

    • Keadaan

    eutiroid

    • $ehidrasi

    • 3, =3 normal

    atau sedikit E

    • 3idak jelas

     peningkatan 3

    kecuali h:) F

    1!.!!! 7@

    • D 3&H minimal

    • E h:)

    • Ketonuria,

    elektrolit tidak

    seimbang,

    kelainan hati

    dan ginjal

    • &embuh

    dalam "4

    minggu tanpa

    terapi

    Kehamilan

    6ola

    • 6ual @ muntah

    • +erdarahan

    trimester

     pertama

    • 3oksemia

    • 3idak ada

     perkembangan

     bayi

    • E 3, =3

    • D 3&H

    (ditekan#

    • EEE bh:)

    • /*akuasi

    • Hipertiroid

    menghilang

    sejalan

    dengan

    normalnya

     bh:)

    (&umber +ra%irohardjo, &. 2!""#

    2.+ Pena"ala,sanaan

    Hipertiroid yang ringan (peningkatan kadar hormon tiroid dengan gejala

    minimal# sebaiknya dia%asi sesering mungkin tanpa terapi sepanjang ibu dan bayi

    dalam keadaan baik. +ada hipertiroid yang berat, membutuhkan terapi, obat anti0tiroid

    adalah pilihan terapi, dengan +37 sebagai pilihan pertama. 3ujuan dari terapi adalah

    9

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    10/16

    menjaga kadar 3 dan 3  bebas dari ibu dalam batas normal0tinggi dengan dosis

    terendah terapi anti0tiroid. 3arget batas kadar hormon bebas ini akan mengurangi

    resiko terjadinya hipotiroid pada bayi. Hipotiroid pada ibu sebaiknya dihindari.

    +emberian terapi sebaiknya dipantau sesering mungkin selama kehamilan dengan

    melakukan tes fungsi tiroid setiap bulannya. Obat0obat yang terpenting digunakan

    untuk mengobati hipertiroid (propiltiourasil dan metima9ol# menghambat sintesis

    hormon tiroid. aporan sebelumnya mengenai hubungan terapi metima9ol dengan

    aplasia kutis, atresia oesophagus, dan atresia khoana pada fetus tidak diperkuat pada

     penelitian selanjutnya, dan tidak terdapat bukti lain menyangkut obat lain yang

     berefek abnormalitas kongenital. Oleh karena itu, +37 sebaiknya dipertimbangkan

    sebagai obat pilihan pertama dalam terapi hipertiroid selama kehamilan dan

    metima9ol sebagai pilihan kedua yang digunakan jika pasien tidak cocok, alergi, atau

    gagal mencapai eutiroid dengan terapi +37. Kedua obat tersebut jarang menyebabkan

    neutropenia dan agranulositosis. Oleh karena itu, pasien sebaiknya %aspada terhadap

    gejala0gejala infeksi, terutama sakit tenggorokan, dapat dihubungkan dengan supresi

    sumsum tulang dan harus diperiksa jumlah neutrofil segera setelah menderita.

    ()irling, 5oanna. 2!!4, 6arI, Helen, et al. 2!!', Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    +ropiltiourasil dan metima9ol keduanya dapat mele%ati plasenta. amun,

    +37 menjadi pilihan terapi pada ibu yang hipertiroid karena kadar transplasentalnya

     jauh lebih kecil dibandingkan dengan metima9ol. 3&H reseptor  stimulating  antibodi

     juga melalui plasenta dan dapat mempengaruhi status tiroid fetus dan neonatus.

    ()irling, 5oanna. 2!!4#

    3abel 2. 3erapi Hipertiroid di dalam kehamilan

    10

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    11/16

      (&umber 6arI, Helen  et al . 2!!4#

    Wanita yang sedang dalam terapi antitiroid sebaiknya tidak berhenti menyusui

     bayinya karena kedua obat anti tiroid tersebut aman. Keduanya ada dalam air susu ibu

    (metima9ole kadarnya lebih besar dibandingkan +37#, tetapi hanya dalam konsentrasi

    yang lebih rendah. 5ika pasien mengkonsumsi lebih dari "1 mg karbima9ol atau "1!

    mg propiltiourasil sehari, bayi sebaiknya diperiksa dan mereka sebaiknya tidak 

    disusui sebelum ibunya mendapatkan terapi dengan dosis terbagi. ()arry, $imitry.

    2!"#

    Beta0blocker khususnya propanolol dapat digunakan selama kehamilan untuk 

    membantu mengobati palpitasi yang signifikan dan tremor akibat hipertiroid. 7ntuk 

    mengendalikan tirotoksikosis, propanolol 2! J ! mg setiap - jam, atau atenolol 1!

    0"!! mg@hari selalu dapat mengontrol denyut jantung ibu antara 4!0'! kali per menit.

    /smolol,

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    12/16

    +embedahan dapat dipikirkan pada pasien hipertiroid apabila ditemukan satu

    dari kriteria berikut ini ()irling, 5oanna. 2!!4#

    a. $osis obat anti tiroid yang dibutuhkan tinggi (+37 F !! mg, 66 F 2! mg#

     b. Hipertiroid secara klinis tidak dapat dikontrol

    c. Hipotiroid fetus terjadi pada dosis obat anti tiroid yang dibutuhkan untuk 

    mengandalikan hipertiroid pada ibu

    d. +asien yang alergi terhadap obat anti tiroid

    e. +asien yang menolak mengkonsumsi obat anti tiroid

    f. 5ika dicurigai ganas

    3erapi radioiodin menjadi kontraindikasi dalam pengobatan hipertiroid selama

    kehamilan sejak diketahui bah%a 9at tersebut dapat mele%ati plasenta dan ditangkap

    oleh kelenjar tiroid fetus. Hal ini dapat menyebabkan kehancuran kelenjar dan

    akhirnya berakibat pada hipotiroid yang menetap. ()ur*inder. 2!"!, WilliamsObstetrics 2rd. 2!"!#

    3abel . >esiko dan komplikasi terapi hipertiroid di dalam kehamilan

    (&umber )arry, $imitry. 2!"#

    2.- Komli,asi

    Hipertiroid yang tidak terkontrol, terutama pada pertengahan masa hamil,

    dapat memicu beberapa komplikasi. Komplikasi maternal di antaranya keguguran,

    12

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    13/16

    infeksi, preeklamsia, persalinan preterm, gagal jantung kongesti, badai tiroid, dan

    lepasnya plasenta. Komplikasi fetus dan neonatus di antaranya prematur, kecil untuk 

    masa kehamilan, kematian janin dalam rahim, dan goiter pada fetus atau neonatus dan

    atau tirotoksikosis. +engobatan yang belebihan juga dapat menyebabkan hipotiroid

    iatrogenik pada fetus. (Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    5ika %anita dengan penyakit gra*es atau yang pernah diobati untuk penyakit

    gra*es sebelumnya, antibodi tiroid0stimulating yang dihasilkan ibu dapat mele%ati

     plasenta sehingga masuk ke dalam aliran darah fetus dan merangsang tiroid fetus. 5ika

    ibu dengan penyakit gra*es sedang diobati dengan obat anti tiroid, hipertiroid pada

     bayi kurang bermakna karena obat0obatan tersebut juga dapat melintasi plasenta.

     amun, jika ibunya diobati dengan pembedahan atau radioaktif iodin, kedua metode

    terapi tersebut dapat menghancurkan seluruh tiroid, namun pasien masih dapat

    memiliki antibodi dalam darahnya. (6arI, Helen, et al . 2!!4#

    +ada kebanyakan kasus, bayi tetap eutiroid. amun, pada sebagian dapat

    terjadi hiper0 atau hipotiroidisme dengan atau tanpa gondok. Hipertiroidisme klinis

    terjadi pada sekitar " neonatus yang lahir dari %anita dengan penyakit )ra*es. 5ika

    dicurigai terjadi penyakit tiroid pada janin maka tersedia sonogram untuk mengukur 

    *olume tiroid secara sonogra*is. eonatus yang terpajan ke tiroksin ibu secara

     berlebihan memperlihatkan gambaran klinis berikut. (Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    ". 5anin atau neonatus dapat memperlihatkan tirotoksikosis gaitrosa akibat

     penyaluran thyroid stimulating immunoglobulin  melalui plasenta.  Hidrops non

    imun dan kematian janin pernah dilaporkan pada tirotoksikosis janin.

    2. 3erpajannya janin ke tionamid yang diberikan kepada ibu dapat menyebabkan

    hipotiroidisme graitosa. 5ika dijumpai hipotiroidisme maka janin dapat diobati

    dengan mengurangi obat antitiroid ibu dan penyuntikan tiroksin intra0amnion jika

    diperlukan.. 5anin dapat mengalami hipotiroidisme non0goitrosa akibat penyaluran antibodi

     penghambat reseptor tirotropin ibu melalui plasenta.

    . Bahkan setelah ablasi kelenjar tiroid ibu, biasanya dengan iodium radioaktif "",

    tetap dapat terjadi tirotoksikosis janin akibat penyaluran antibodi perangsang

    tiroid melalui plasenta.

    Krisis tirotoksik, yang juga disebut badai tiroid, merupakan sebuah

    kega%atdaruratan medis yang dapat timbul akibat hipermetabolik yang berlebihan.

    Kondisi ini jarang terjadi, hanya " dari %anita hamil dengan hipertiroid, tetapi

    memiliki resiko gagal jantung. Badai tiroid didiagnosis melalui kombinasi gejala dan

    13

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    14/16

    tanda seperti hiperpireksia, takikardi yang tidak berhubungan dengan demamnya,

    gagal jantung kongestif, disaritmia, muntah, diare, dan perubahan mental termasuk 

    cemas, bingung, dan gelisah. Badai tiroid ini dapat muncul akibat infeksi, penghentian

    terapi yang tiba0tiba, pembedahan, dan persalinan. (Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    +engobatannya meliputi pemberian cairan intra*ena, hidrokortison,

     propanolol, iodin oral, dan karbima9ol atau propiltiourasil dalam dosis tinggi. 3erapi

     badai tiroid terdiri dari rangkaian pengobatan berupa (Williams Obstetrics 2rd. 2!"!#

    a. 3erapi suportif secara umum sebaiknya dilakukan

     b. 3erapi spesifik

    ". +37 "!!! mg per oral atau melalui nasogastric tube. $ilanjutkan dengan

    2!! mg per oral setiap - jam. 5ika pemberian melalui oral tidak 

    memungkinkan, dapat digunakan metima9ol suppositoria.2. " jam setelah pemberian +37, diberikan yodium untuk menghambat

     pelepasan hormone tiroid. $apat diberikan dalam bentuk sodium iodide

    1!!J"!!! mg secara intra*ena setiap 4 jam, atau  saturated solution o# 

     potassium iodide (&&K# 1 tetes per oral setiap 4 jam, atau larutan lugol "!

    tetes setiap 4 jam.

    . $eIamethasone 2 mg secara intra*ena setiap - jam untuk dosis, untuk 

    mencegah kon*ersi dari 3 menjadi 3 di jaringan perifer.

    . +ropanolol 2!04! mg per oral setiap 0- jam.

    1. +henobarbital !0-! mg per oral setiap -04 jam, diperlukan pada gelisah

    yang berlebihan.

    -. =etus sebaiknya die*aluasi dengan tepat dengan 7&) atau pemeriksaan

    nonstress tergantung umur kehamilan.

    BAB III

    KESIMPULAN

    Kehamilan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap regulasi fungsi tiroid pada

    %anita sehat dan pada pasien dengan kelainan tiroid. +engaruh ini perlu dikenali dengan

    seksama, didiagnosis dengan jelas, dan diterapi dengan tepat. Kelainan fungsi tiroid terjadidalam "02 kehamilan, namun kelainan fungsi tiroid subklinik baik itu hipertiroid mungkin

    14

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    15/16

    lebih banyak yang tidak terdiagnosis jika tidak diskrining lebih a%al. Kehamilan

    meningkatkan kecepatan metabolisme, aliran darah, denyut jantung, curah jantung, dan

     beberapa gejala subjektif seperti kelelahan, dan intoleran terhadap panas yang dapat

    menunjukkan kemungkinan adanya tirotoksikosis. +erubahan metabolik lain yang juga

     berefek pada aksis hipotalamus0hipofisis0tiroid adalah rangsangan langsung h:) terhadap

    tiroid ibu yang kemudian berakibat peningkatan metabolisme tiroksin. +enyebab utama

    tirotoksikosis dalam kehamilan diantaranya penyakit )ra*es dan hipertiroid gestasional non0

    autoimun. +erjalanan penyakit )ra*es selama kehamilan berubah0ubah, dengan

    kecenderungan membaik pada trimester kedua dan ketiga, dan mengalami eksaserbasi selama

    masa postpartum. +erubahan ini merupakan akibat dari supresi sistem imun selama

    kehamilan. $ampak buruk akibat hipertiroid dalam kehamilan seperti resiko preeklamsia

    yang tinggi dan gagal jantung kongestif adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi

     pada pasien dengan pengendalian kondisi yang rendah. Wanita hamil dengan hasil 3& positif 

    atau yang sedang menggunakan obat anti tiroid sebaiknya diperiksa juga kemungkinan

    terjadinya kelainan fungsi tiroid pada fetus. +erlu diingat dalam mengobati pasien hipertiroid

     bah%a semua obat0obat anti tiroid dapat mele%ati plasenta dan dapat berefek terhadap fungsi

    tiroid fetus.

    DAFTA& PUSTAKA

    ". :unningham, =. )ary, e*eno, Kenneth 5., Bloom, &te*en ., Hauth, 5ohn :., >ouse,

    $%ight 5. &pong, :atherine L. eds. (2!"!# $illiams %bstetrics. 2rd. 7nited &tates

    3he 6c)ra% Hill :ompanies, nc.

    2. )arry, $imitry. (2!"# +enyakit 3iroid pada Kehamilan. :$K02!-@ *ol. ! no. 8, th.

    . )irling, 5oanna. (2!!4# 3hyroid $isease in +regnancy. The %bstetrician &

    Gynaecologist , "!, pp. 2802.

    15

  • 8/17/2019 233486902-Referat-Hipertiroid-Dalam-Kehamilan-Rika.docx

    16/16

    . noue, 6iho, ?rata, aoko, Koren, )ideon to, &hinya. (2!!'# Hyperthyroidism

    during +regnancy. Canadian Family !hysician, Col 11 5uly, pp. 8!"08!.

    1. 6arI, Helen, ?min, +ina a9arus, 5ohn H. (2!!4# Hyperthyroidism and +regnancy.

     British 'edical (ournal , Col - 6arch, pp. --0--8.

    -. +ra%irohardjo, &. 2!"". )ehamilan dan Gangguan *ndo"rin dalam ilmu "andungan

     *disi )etiga. 5akarta +usat Layasan Bina +ustaka hlA 2!"02!4

    16