albayyinatulilmiyyah.files.wordpress.com · 2021. 1. 31. · judul asli : א edisi indonesia :...

76

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Judul Asli :

    �� א���������

    Edisi Indonesia :

    TAFSIR SURAT AN-NAJM

    Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI

    Desain Sampul : Hafizhah

    Setting Isi : Irfan

    Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah

    Jl. Medayu Utara No. 4

    Surabaya

    Telp. 0856-55865618

    Cetakan Pertama :

    17 Jumadal Akhir 1442 H / 30 Januari 2021 M

    albayyinatulilmiyyah.wordpress.com

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    BASMALAH ….................................................... i

    SAMPUL DEPAN …............................................ iii

    DATA BUKU …................................................... v

    DAFTAR ISI ….................................................... vii

    SURAT AN-NAJM .............................................. 1

    TAFSIR SURAT AN-NAJM ............................... 10

    MARAJI’ .............................................................. 65

  • 1

    âvåÜa@òŠí

    SURAT AN-NAJM [Bintang]

    Surat Ke-53 : 62 Ayat (Makkiyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Ikhlash)

    �� ���� �� � א� א��� �� �� �� � �� א

    � �� א �� �� �� �� ����א �� ∩⊇∪ � �� א �� �� �� ����כ� א�� � �! א "� ��

    ∩⊄∪ � �� �#��� א �$ �% א '���&� �� �� ∩⊂∪ �( �� )* �� �� �+�� �� ��

    ,' ��- �� ∩⊆∪ �' �. �/ �0 ���1 �$� �� �2 �� א. ∩∈∪ �� �� � ���3 67 �5א�4 � ��

    ∩∉∪ -�1 �$� �%� א�85� �� ��א�8 �� �� ∩∠∪ -� �.�3 �9א �5 �: ���; ∩∇∪

    -�9 �:�< ���< �� �� �4 �� ∪∩ �5כ�א)� =�א

  • 2

    - �� א כ� ∪⊂⊆∩ >��� ��א �C �D �

  • 3

    -�� ���Y א ��א)� ���9 � �a� ∩⊄⊆∪ ��� א�8 �� �7 � �G �Z�0�1 א �1�5-� ∩⊄∈∪

    O ��כ��� �� ��*� �1כ6 �5*�� �� �N�Y �+ �Tא א�� �� ���� א �#�3 א$� �D �/

    �' �(�< �. �U�� �� �� �+ Hbא �� �� �/ �' �� ��� � )� א�� ���@ �MA- �" ��' �� �[ ∩⊄∉∪

    �' �E�)� א �� ���� �� �C�' �+ �� �� ,� ����� �7 � �G �Zא�� �( �c ����dכ��I )� א

    -�W �9� ���I א�8 �� ���Y ∩⊄∠∪ 6� �1 �$ �� �� �0�� �� �#�א �� �� �' �( �� �� �U ���3 �(

    �*�� �N�' �+ ���^)� א �� �� ���^+� א Hbא �� �� �/ �O% �e��� א �� ∩⊄∇∪

    �� �� �$ �f � �$�@ ��א�7 �5 �e�:� ��+� א ��' ��� �9א �� � כ� �� �� �$ -� ���Y ��

    ��א �9 ,.∪ O⊅∩ א �� �� �#�N�1 �� ���כ� �� ���1 �$�< �� ���כ� � �F �( �� �� �1 �U��� א

    �� ���� �� �� �4 �� �$ �! �"� �.�3 �� א�� ���� ���1 �$�< �� �� �� �0 �1 ∩⊂⊃∪ � � �� ��

    �' �E��g א �J ����� �f �F� א �5* א�8 �� �� �Tא א�� �� ��א �5* א �� �� �4�

  • 4

    '� א� ∪⊆⊃∩ �E� ���� ���3 ���' �� �� � A)� כ� �hא ��d �+�� �i א�� �� �D �א �� ���;

    �� �� �����1� ��כ �$�< �� �� �7 � �D �N ���� אj א�4 ��כ� �� �F �( �� �� ���1א O �� ���@�כ �M�9�< �*

    �5 )I�� �L�< ���3 �9�< �� �� �� �f �F� ��� �� א�8&�� �(

    כ,�� �J�Y �V�5 ���א�Yכ �# ���

  • 5

    >���כ�- כ� �� �e �"�< �� �� �0�9�< א ∪⊃⊇∩ �� �� ���< �� �Tא ���< �� �� �0�9�< ��

    ∩⊆⊆∪ �� �J�%�1 א �G �0�9�< ��-�W �9� א�8 כ�� �� �E�� א �� �L ∩⊆∈∪ �� ��

    ,9-�� ���Y א �� �� 6I �D �& ∩⊆∉∪ � � �G� @��7 א�8 �M���0 א �� �1 �$ �(�< �� ∩⊆∠∪

    -�� �=�< �� -�� ���< �� �� �0�9�< �� ∩⊆∇∪ � � �U �OM��� �-א�8 ∩∈⊃∪ �� ���; �� ���5 �:A �2 ���

  • 6

    )I �D � כ�א/� '� ∪∇∋∩ א�� �. �e�א א �E �� �� ���5�< ���� �� �U�Y �q �( ∩∈∪

    ���כ �e �r�Y �� ���כ ���Y �+ �� �( �( ∩∉⊃∪ �� �. ��א �4 ���3 �9�< �� �( ∩∉⊇∪

    �� �. �� �� �5א�4 �.�� א$� �� � � ∪⊅∌∩ ( אא ��

    “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih

    lagi Maha Penyayang.”

    ”(1) Demi bintang ketika terbenam. (2) Sahabat kalian

    tidak sesat dan tidak pula keliru. (3) Tidaklah yang

    diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsu(nya).

    (4) Ucapannya tidak lain adalah wahyu yang

    diwahyukan (kepadanya). (5) Yang diajarkan kepadanya

    oleh (Malaikat Jibril j) yang sangat kuat. (6) Yang

    mempunyai akal yang cerdas dan menampakkan dirinya

    dalam bentuk aslinya. (7) (Sedangkan) ia berada di ufuk

    yang tinggi. (8) Kemudian ia mendekat lalu bertambah

    dekat. (9) Maka jadilah ia dekat (dengan Rasulullah a

    sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat. (10)

    Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya apa yang

    telah (Allah q) wahyukan. (11) Hatinya tidak

    mendustakan apa yang telah dilihatnya. (12) Maka

  • 7

    apakah kalian akan membantah apa yang telah

    dilihatnya? (13) Sesungguhnya ia telah melihatnya pada

    waktu yang lain. (14) (Yaitu) di Sidratul Muntaha. (15)

    Di dekatnya ada Surga tempat tinggal. (16) Ketika

    Sidratul (Muntaha) diliputi oleh sesuatu yang

    meliputinya. (17) Penglihatan (Rasulullah a) tidak

    berpaling dari yang dilihatnya dan tidak (pula)

    melampauinya. (18) Sesungguhnya ia telah melihat

    sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat

    besar. (19) Maka apakah patut kalian menganggap Al-

    Lata dan Al-‘Uzza. (20) Serta Manat yang ketiga, yang

    paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?

    (21) Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan

    untuk-Nya (anak) perempuan? (22) Yang demikian itu

    adalah pembagian yang tidak adil. (23) Itu tidak lain

    hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak

    kalian mengadakannya. Allah (q) tidak menurunkan

    suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka

    tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang

    diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Padahal sungguh

    telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka.

    (24) Atau apakah manusia akan mendapat segala yang

    dicita-citakannya? (25) (Tidak), hanya milik Allah (q)

    kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (26) Berapa

    banyak Malaikat di langit syafa’at mereka tidak berguna

    sedikit pun, kecuali setelah Allah (q) mengizinkan bagi

    orang yang dikehendaki dan diridhai-(Nya). (27)

    Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman terhadap

    (kehidupan) akhirat, mereka benar-benar menamakan

    para Malaikat dengan nama perempuan. (28) Mereka

    tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang hal itu.

  • 8

    Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan,

    sesungguhnya persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun

    terhadap kebenaran. (29) Maka berpalinglah dari orang

    yang berpaling dari peringatan Kami dan tidak

    menginginkan kecuali kehidupan dunia. (30) Itulah

    sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Rabb-

    mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang tersesat

    dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling mengetahui

    siapa yang mendapat petunjuk. (31) Hanya milik Allah

    (q) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi

    agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang

    berbuat buruk sesuai dengan apa yang telah mereka

    kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang

    berbuat baik dengan pahala yang lebih baik. (32) (Yaitu)

    orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan

    perbuatan keji, kecuali al-lamam. Sesungguhnya Rabb-

    mu Mahaluas ampunan-(Nya). Dia lebih mengetahui

    (tentang keadaan) kalian ketika Dia menjadikan kalian

    dari tanah dan ketika kalian masih (berupa) janin dalam

    perut ibu kalian, maka janganlah kalian menganggap

    diri kalian suci. Dia yang paling mengetahui tentang

    orang yang bertaqwa. (33) Apakah engkau melihat orang

    yang berpaling? (34) Ia memberi sedikit dan tidak

    memberi lagi. (35) Apakah ia mempunyai pengetahuan

    (tentang perkara yang) ghaib, sehingga ia dapat

    melihat(nya)? (36) Ataukah belum diberitakan

    (kepadanya) tentang apa yang ada dalam shuhuf Nabi

    Musa (j). (37) Dan (shuhuf) Nabi Ibrahim (j) yang

    selalu menyempurnakan janji? (38) (Yaitu) bahwa

    seorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain.

    (39) Dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh

  • 9

    selain apa yang telah diusahakannya. (40) Bahwa

    usahanya tersebut kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

    (41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan

    balasan yang paling sempurna. (42) Dan kepada Rabb-

    mu kesudahan (segala sesuatu). (43) Bahwa Dia-lah

    yang menjadikan seorang tertawa dan menangis. (44)

    Bahwa Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan. (45)

    Bahwa Dia-lah yang menciptakan dua jenis, (yaitu) laki-

    laki dan wanita. (46) Dari air mani apabila dipancarkan.

    (47) Bahwa Dia-lah yang menetapkan kejadian yang

    lain. (48) Bahwa Dia-lah yang memberikan kekayaan

    dan kecukupan. (49) Bahwa Dia-lah Rabb (bintang)

    Syi’ra. (50) Bahwa Dia-ah yang telah membinasakan

    kaum ‘Ad yang pertama. (51) Kaum Tsamud, tidak

    seorang pun yang ditinggalkan. (52) Kaum Nuh sebelum

    itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang

    paling zhalim dan paling durhaka. (53) Dan negeri yang

    terbalik yang dijatuhkan. (54) Maka menimpa atas negeri

    tersebut siksaan besar yang menimpa(nya). (55) Maka

    terhadap nikmat Rabb-mu yang manakah yang engkau

    masih ragu-ragu? (56) Ini adalah seorang pemberi

    peringatan di antara para pemberi peringatan yang

    terdahulu. (57) Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. (58)

    Tidak ada yang dapat menyatakan terjadinya (hari)

    tersebut selain Allah (q). (59) Maka apakah kalian

    merasa heran terhadap pemberitaan ini?(60) Kalian

    tertawa dan tidak menangis. (61) Sedangkan kalian

    lengah (darinya). (62) Maka bersujudlah kepada Allah

    (q) dan sembahlah (Dia).”1

    1 QS. An-Najm : 1 - 62.

  • 10

    TAFSIR SURAT AN-NAJM

    � �� א �� �� �� �� ����א �� ∩⊇∪ ”Demi bintang ketika terbenam.”

    Maknanya adalah; demi semua bintang ketika

    terbenam.2

    Allah q menjadikan bintang sebagai perhiasan

    langit, demikian pula wahyu dan pengaruhnya dijadikan

    sebagai perhiasan untuk bumi. Seandainya tidak ada ilmu

    yang diwarisi dari para Nabi, niscaya manusia akan

    berada dalam kegelapan melebihi gelapnya malam.3

    Objek dari sumpah ini adalah:4

    � א ���� �� �� ����כ� א�� � �! א "� �� ∩⊄∪ ”Sahabat kalian tidak sesat dan tidak pula keliru.”

    2 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 281.

    3 Taisirul Karimir Rahman, 818.

    4 Tafsirul Baghawi, 1242.

  • 11

    Maknanya adalah; sahabat kalian yaitu Rasulullah

    Muhammad a5 tidak jahil dari kebenaran dan tidak

    berpaling dari kebenaran.6

    Allah q menyebut Rasulullah a dengan ”sahabat

    kalian” karena Rasulullah a bukanlah orang yang asing

    bagi orang-orang Quraisy, bahkan Rasulullah a

    dibesarkan di tengah-tengah mereka. Konsekuensi dari

    persahabatan seharusnya mereka membenarkan dan

    menolong Rasulullah a, bukan justru menjadikan

    Rasulullah a sebagai musuh mereka.7

    � �� �#��� א �$ �% א '���&� �� �� ∩⊂∪ ”Tidaklah yang diucapkannya itu menurut

    keinginan hawa nafsu(nya).”

    Maknanya adalah; tidaklah yang diucapkan itu

    menurut keinginan hawa nafsunya sendiri8 dan

    Rasulullah a tidak pernah mengucapkan kebathilan.9

    5 Tafsirul Jalalain, 537.

    6 Adhwaul Bayan, 6/335.

    7 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 282.

    8 Tafsirul Jalalain, 537.

    9 Tafsirul Baghawi, 1242.

  • 12

    �� �� �� �( �� ,' )* �� �� �+ ��- �� ∩⊆∪ “Ucapannya tidak lain adalah wahyu

    yang diwahyukan (kepadanya).”

    Maknanya adalah; Al-Qur’an tidak lain adalah

    wahyu yang diwahyukan oleh Allah q kepadanya

    melalui perantara Malaikat Jibril j10

    untuk

    disampaikan kepada manusia dengan sempurna tanpa ada

    penambahan atau pengurangan.11

    Ucapan Rasulullah a ada tiga macam, yaitu; (1)

    Rasulullah a berucap dengan Al-Qur’an, (2) Rasulullah

    a berucap dengan As-Sunnah. (3) Rasulullah a berucap

    dengan ijtihad untuk mendapatkan kemaslahatan,12

    seperti; tentang masalah tawanan perang Badar,

    permohonan ampunan untuk Abu Thalib dan lain

    sebagainya.13

    Ucapan Rasulullah a telah ditulis oleh beberapa

    orang Sahabat, di antaranya adalah ‘Abdullah bin ‘Amru

    p. Beliau adalah seorang Sahabat yang bisa menulis dan

    menguasai bahasa Suryaniyah. Diriwayatkan dari

    ‘Abdullah bin ‘Amru p, ia berkata;

    10

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 11

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1506. 12

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 282. 13

    Adhwaul Bayan, 6/336.

  • 13

    �� �� כk �< כ� �3 �l � -� /� !� כ6[ �< �4 �� �U �0 �� �� �F �4 �� �] � - �1 � א��

    � � �� �1 �4 �� �0 �� �1 $� א��< �F �' �. �� �D �̂ �0 �5 s �� �# �3 �� �* �= � �' )i �� �= �: א�� א �< �Y כ� �3 �l � -� /� !� כ

    6[ �Y �� �� �U �0 �� �F �4 �� �] � � �1 � א�� �0 �� �1 $� - א�� �� �4 �1 �� �' ) �M�� �3 �1 כ� �� �5 �� כ� �� �� @� u �5א"� א�N �r �l �� �O * אk �$ �� �� � כ� �E �5 א

  • 14

    ‘Abdullah bin ‘Amru p memiliki shahifah “Ash-

    Shadiqah” yang berisi 1.000 hadits. ‘Abdullah bin ‘Amru

    p pernah mengatakan,15

    “Tidak ada yang membuatku

    senang kecuali dua hal; Ash-Shadiqah dan Al-Wahath.

    Ash-Shadiqah adalah shahifah yang aku tulis dari

    Rasulullah a, sedangkan Al-Wahath adalah sebuah tanah

    pemberian dari ‘Amru bin Al-‘Ash y.16

    �' �. �/ �0 ���1 �$� �� �2 �� א. ∩∈∪ ”Yang diajarkan kepadanya oleh (Malaikat Jibril j)

    yang sangat kuat.”

    Maknanya adalah; yang diajarkan kepada

    Rasulullah a oleh Malaikat Jibril j yang memiliki

    kekuatan yang sangat luar biasa.17

    Kuat untuk

    melaksanakan perintah Allah q, kuat untuk

    menyampaikan wahyu kepada Rasulullah a, kuat

    menjaga wahyu dari pencurian setan dan setan tidak

    dapat memasukkan sesuatu ke dalam wahyu tersebut.18

    Di dalam ayat ini Allah q menyebutkan dua utusan

    yang mulia dari jenis Malaikat dan utusan dari jenis

    manusia. Utusan dari jenis manusia dibebaskan dari

    kesesatan dan penyimpangan, sedangkan dari jenis

    15

    Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 65 H di Syam. 16

    ‘Ulumul Hadits, 162. 17

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 283. 18

    Taisirul Karimir Rahman, 818.

  • 15

    Malaikat dibebaskan dari keadaan yang buruk dan lemah,

    bahkan ia adalah makhluk yang kuat, mulia dan baik

    akhlaknya.19

    Malaikat Jibril j adalah makhluk yang

    sangat kuat, amanah dan mulia. Sehingga tidak mungkin

    keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah

    a.20

    Al-Qur’an adalah Kalamullah (firman Allah) q

    baik secara lafazh maupun maknanya.21

    �� �� � ���3 67 �5א�4 � �� ∩∉∪ ”Yang mempunyai akal yang cerdas

    dan menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya.”

    Maknanya adalah; yang mempunyai kekuatan serta

    akhlak yang baik dan Malaikat Jibril j menampakkan

    dirinya dalam bentuk aslinya yang sangat indah baik

    secara lahir maupun batin22

    dengan 600 sayapnya yang

    menutupi ufuk.23

    �%�5� �� ��א�8 �� �� -�1 �$� ∪∠∩ א�8”(Sedangkan) ia berada di ufuk yang tinggi.”

    19

    At-Tafsirul Qayyim, 453. 20

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 283. 21

    Adhwaul Bayan, 6/337. 22

    Taisirul Karimir Rahman, 818. 23

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 283.

  • 16

    Maknanya adalah; sedangkan Malaikat Jibril j

    berada di ufuk (cakrawala) langit yang tinggi,24

    yaitu di

    tempat terbitnya matahari.25

    Sedangkan Rasulullah a

    ketika itu berada di gua Hira’.26

    -� �.�3 �9א �5 �: ���; ∩∇∪ ”Kemudian ia mendekat lalu bertambah dekat.”

    Maknanya adalah; kemudian Malaikat Jibril j

    mendekat ke bumi turun menuju kepada Rasulullah a27

    lalu bertambah semakin dekat.28

    -�9 �:�< ���< �� �� �4 ∪∩ �5כ�א)� =�א

  • 17

    busur panah jika dibentangkan29

    atau bahkan lebih dekat

    dari itu.30

    Jarak dua ujung busur panah adalah sekitar dua

    hasta. Ini menunjukkan kesempurnaan dalam

    penyampaian risalah kepada Rasulullah a secara

    langsung, karena tidak ada perantara antara Malaikat

    Jibril j dengan Rasulullah a.31

    Berkata ‘Abdullah bin

    Mas’ud y;32

    �� �� �4 �� : >�s �g=�א

  • 18

    }-�9 �:�< ���< �� �� �4 � * �� �9� �� �G >� :א[� =� } �5כ�א)� =�א

  • 19

    dua ujung busur panah atau lebih dekat.”36

    ‘Aisyah i

    menjawab, “Itu adalah Malaikat Jibril j. Dahulu ia

    mendatangi (Rasulullah a) dalam bentuk seorang laki-

    laki. Sesungguhnya (ketika itu) ia mendatangi

    (Rasulullah a) dalam bentuk (asli)nya, yaitu (dengan)

    bentuknya (yang sangat besar) yang menutupi ufuk

    (langit).”37

    �� �? �. �� �$ -� �� - �� ���@ �5A - �� ���< ∩⊇⊃∪ ”Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya

    apa yang telah (Allah q) wahyukan.”

    Maknanya adalah; lalu Malaikat Jibril j

    menyampaikan kepada Rasulullah a apa yang telah

    Allah q wahyukan,38

    berupa syari’at yang agung dan

    berita yang benar.39

    א כ� ����< �F א �� �א: �C �D �

  • 20

    Maknanya adalah; hati Rasulullah a tidak

    mendustakan apa yang telah dilihatnya dengan mata

    kepalanya sendiri tentang bentuk asli Malaikat Jibril

    j40

    ketika mi’raj.41

    Rasulullah a melihat Malaikat Jibril j dalam

    bentuk aslinya dengan 600 sayapnya sebanyak dua kali:

    Pertama, ketika Rasulullah a berada di bumi di gua

    Hira’,42

    sedangkan Malaikat Jibril j berada di ufuk

    langit yang tinggi. Kedua, ketika di langit ketujuh pada

    malam isra’ saat Malaikat Jibril j bersama dengan

    Rasulullah a.43

    Rasulullah a mengalami isra’ mi’raj

    dengan badan dan ruhnya.44

    Ini merupakan peristiwa kedua Rasulullah a

    melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya.

    Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;

    }��< �F א �� �א: �C �D �

  • 21

    Jibril j (dalam bentuk aslinya) yang memiliki 600

    sayap.”46

    �� �Fא ���3 �5�

  • 22

    - �#�3 �� �� ��7 א �F �. �4 �.�� �$ ∩⊇⊆∪ ”(Yaitu) di Sidratul Muntaha.”

    Maknanya adalah; yaitu di Sidratul Muntaha yang

    merupakan sebuah pohon yang sangat besar yang berada

    di langit yang ketujuh.49

    Sidratul Muntaha merupakan

    akhir dari segala yang naik dari bumi ke langit dan yang

    turun dari Allah r.50

    � ���@ �� �� אI�� �L א �� �.�� �$ ∩⊇∈∪ ”Di dekatnya ada Surga tempat tinggal.”

    Maknanya adalah; di dekatnya ada Surga tempat

    tinggal yang telah dijanjikan bagi orang-orang yang

    bertaqwa.51

    ”Jannatul ma’wa” (Surga tempat tinggal)

    merupakan salah satu nama Surga.52

    Ini menunjukkan

    bahwa Surga berada di tempat yang tertinggi di atas

    langit yang ketujuh.53

    49

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 50

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 289. 51

    At-Tafsirul Muyassar, 526. 52

    At-Tafsirul Qayyim, 455. 53

    Taisirul Karimir Rahman, 819.

  • 23

    - �M�N�' א �� �7 �F �. �O�- א �M�N�' �� �� ∩⊇∉∪ ”Ketika Sidratul (Muntaha) diliputi oleh sesuatu

    yang meliputinya.”

    Maknanya adalah; ketika Sidratul Muntaha diliputi

    oleh sesuatu yang agung sesuai perintah Allah q,54

    yang

    tidak diketahui sifat sesuatu tersebut kecuali oleh Allah

    r.55

    Sehingga Sidratul Muntaha menjadi sangat indah.

    Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y,

    bahwa Rasulullah a bersabda;

    �; �� �� �� �l �� �* �� � �O� א)� ��A א כ� #� =� �F א �� �� �� - �� #� �3 �� �� א� �F �7 .� - א

    � �� א �� #� �� �M א �� �� �1 �5 ~ :א[� =� – �V �]s �2 א� א כ� �� � �� א ;� �� �� �� �D �� �1 �I א �< �� � � .( �� א >� �� �Ts �5� �� �M �* �Y �N א �� �� א��

    �� �� �G �1 �% � א�� �' �� �3 �& �� �j �< �( �' �� �U �3 �# �� א#� �� �� �� �� א

    “Kemudian (Malaikat Jibril j) membawaku pergi ke

    Sidratul Muntaha yang daunnya seperti telinga gajah

    dan buahnya seperti kendi. Ketika Sidratul Muntaha

    diliputi oleh sesuatu sesuai perintah Allah q (maka)

    54

    Aisarut Tafasir, 1835. 55

    Taisirul Karimir Rahman, 819.

  • 24

    Sidratul Muntaha berubah, tidak ada satu makhluk pun

    yang mampu menjelaskan keindahannya.”56

    -�N�P א �� �� � �Q�� �א�R א �S א �� ∩⊇∠∪ ”Penglihatan (Rasulullah a) tidak berpaling dari yang

    dilihatnya dan tidak (pula) melampauinya.”

    Maknanya adalah; penglihatan Rasulullah a tidak

    berpaling ke kanan dan ke kiri dari fokus yang

    dilihatnya57

    dan tidak pula melampaui apa yang dizinkan

    untuk dilihatnya.58

    Ini menunjukkan kesempurnaan adab

    Rasulullah a.59

    � � �����0�O א�כ �F �Tא�'K �� �� ��< �F �. �2� ∩⊇∇∪ ”Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda

    (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”

    Maknanya adalah; sesungguhnya ketika mi’raj

    Rasulullah a telah melihat sebagian tanda-tanda

    kekuasaan Rabb-nya yang sangat besar yang belum

    56

    HR. Muslim : 162. 57

    Taisirul Karimir Rahman, 819. 58

    At-Tafsirul Muyassar, 526. 59

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 291.

  • 25

    pernah beliau lihat sebelumnya60

    yang tidak dapat

    diungkapkan dengan kata-kata.61

    Di antaranya adalah

    Surga, Neraka dan yang lainnya.62

    Ketika itu Rasulullah a melihat Malaikat Jibril

    j dalam bentuk aslinya63

    dan beliau juga melihat

    sesuatu yang berwarna hijau dari Surga yang menutupi

    ufuk.64

    Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin

    Mas’ud) y, ia berkata;

    }� � �����0�O א�כ �F �Tא�'K �� �� ��< �F �. �2� !� '� � �� � �F �< �L :א[� =� } �5 �* � �� �F

    �Y �0 � �0 �4 ,3 �� �dא �I �L �� 6oא.

    “Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda

    (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”65

    Ia berkata,

    “Rasulullah a melihat Jibril j dalam bentuk aslinya

    yang memiliki 600 sayap.”66

    60

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 293. 61

    Aisarut Tafasir, 1835. 62

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 63

    Aisarut Tafasir, 1835. 64

    Zadul Masir, 1363. 65

    QS. An-Najm : 18. 66

    HR. Muslim : 174.

  • 26

    Diriwayatkan pula dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;

    }� � �����0�O א�כ �F �Tא�'K �� �� ��< �F �. �2�א H5� �F �< �F � �5 :א[� =� } �< �G �r � �= �. �4 �. � � א�85 �%.

    “Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda

    (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”67

    Ia berkata,

    “Rasulullah a melihat rafraf hijau yang menutupi

    ufuk.”68

    � �J �U �א �� �T �V� א��3 �'�< ��5�< ∩⊇∪

    � � �G� ��א�7 א�Wא��I�W א�8 �� �� ∩⊄⊃∪ ”Maka apakah patut kalian menganggap Al-Lata

    dan Al-‘Uzza. Serta Manat yang ketiga, yang paling

    terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?”

    Maknanya adalah; maka apakah patut kalian –

    wahai orang-orang musyrik- menganggap Al-Lata dan

    Al-‘Uzza.69

    Serta Manat yang ketiga, yang paling

    67

    QS. An-Najm : 18. 68

    HR. Bukhari : 4858. 69

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526.

  • 27

    terkemudian sebagai anak perempuan Allah? Ini adalah

    bentuk kedustaan atas nama Allah q.70

    Pertanyaan ini adalah untuk merendahkan

    kedudukan berhala-berhala tersebut.71

    Tiga berhala

    tersebut merupakan berhala yang paling terkenal

    melebihi yang lainnya.72

    Mereka menganggap bahwa

    berhala-berhala tersebut adalah putri-putri Allah.73

    Al-Lata adalah berhala yang terletak di Thaif yang

    diagungkan oleh Bani Tsaqif dan para pengikutnya.

    Menurut mereka nama Al-Lata merupakan bentuk

    muannas dari ”Allah,” –Maha Tinggi Allah q dari apa

    yang mereka ucapkan.- Dahulu ada seorang laki-laki

    yang pekerjaannya membuat makanan untuk para jamaah

    haji di masa jahiliyah. Setelah laki-laki tersebut

    meninggal dunia, maka dibuatlah sebuah berhala untuk

    mengenangnya dan akhirnya mereka menyembahnya.74

    Berkata Ibnu ’Abbas p;75

    � א�V א)� כ� T �F �L HV �' �1 ,k �4 �� �' �% � .א�e �Ow א“Lata dahulu adalah seorang laki-laki yang menumbuk

    tepung (untuk makanan jamaah) haji.”76

    70

    Aisarut Tafasir, 1835. 71

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 295. 72

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1511. 73

    Tafsirul Baghawi, 1246. 74

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1511. 75

    Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 68 H di Thaif. 76

    HR. Bukhari : 4859.

  • 28

    Al-’Uzza adalah berhala yang terletak di lembah

    Nakhlah di dekat Thaif.77

    Nama Al-’Uzza diambil dari

    nama ”Al-’Aziz” (Maha Perkasa).78

    Rasulullah a

    mengutus Khalid bin Walid y untuk menghancurkan

    berhala tersebut.79

    Manat adalah berhala yang terletak di Musyallal

    yang disembah oleh suku Aus dan Khazraj.80

    Nama Al-

    Manat diambil dari nama ”Al-Mannan” (Maha

    Pemberi).81

    Dalam pandangan orang-orang arab tingkatan

    Manat berada di bawah berhala Al-Lata dan Al-’Uzza.82

    Apabila seorang terpeleset lisannya bersumpah

    dengan selain Allah, maka hendaklah ia segera

    mengucapkan Laa Ilaha Illallah, dan tidak perlu

    membayar kaffarah.83

    Diriwayatkan dari Abu Hurairah

    y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

    �� �� �� �1 �m �5 �2 �]�1 �� *� �5 א �D �0: �� �V� �� �T אU� �� �J�s �5 �1 א2 �!:

    �+ �� � �0 �� �+ � א��

    77

    Aisarut Tafasir, 1836. 78

    Taisirul Karimir Rahman, 819. 79

    Zubdatut Tafsir, 526. 80

    Aisarut Tafasir, 1836. 81

    Taisirul Karimir Rahman, 819. 82

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 296. 83

    Majmu’ Fatawa, 33/122.

  • 29

    ”Barangsiapa yang bersumpah dengan mengatakan

    dalam sumpahnya, ”Demi Al-Lata dan Al-’Uzza.” Maka

    hendaknya ia mengatakan, ”Laa Ilaha Illallah (tidak ada

    Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah

    q).”84

    -�W�9� � א�80� �� �כ� �E� א���כ�< ∩⊄⊇∪ ”Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki

    dan untuk- Nya(anak) perempuan?”

    Maknanya adalah; apakah patut untuk kalian –

    wahai orang-orang musyrik- anak laki-laki yang kalian

    senangi dan untuk Allah q anak perempuan yang kalian

    benci?85

    Apakah kalian menganggap Allah q memiliki

    anak dan anaknya perempuan?86

    Padahal kalian sendiri

    tidak bersedia memiliki anak perempuan.87

    Kalian jika

    diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, maka

    wajah kalian berubah menjadi hitam karena sangat

    marah.88

    84

    HR. Bukhari : 4860, lafazh ini miliknya dan Muslim : 1647. 85

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 86

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 87

    Aisarut Tafasir, 1835. 88

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 296.

  • 30

    �� �" )I �� א =��� H� ��1�Yכ� �� �J ∩⊄⊄∪ ”Yang demikian itu adalah pembagian yang tidak adil.”

    Maknanya adalah; yang demikian itu adalah

    pembagian yang zhalim. Kezhaliman mana lagi yang

    lebih besar dibandingkan dengan pembagian yang

    melebihkan bagian makhluk dari bagian Khaliq? Maha

    Tinggi Allah q dari apa yang mereka ucapkan.89

    �Z �� �*�� �( �� �� �4�

  • 31

    Maknanya adalah; itu tidak lain hanyalah nama-

    nama yang kalian dan nenek moyang kalian

    mengadakannya yang tidak ada hakikatnya.90

    Allah q

    tidak pernah menurunkan wahyu yang mengizinkan

    untuk menyembah berhala-berhala tersebut.91

    Mereka

    tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang

    diinginkan oleh hawa nafsu mereka yang menyimpang

    dari fitrah yang selamat.92

    Padahal sungguh telah datang

    petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka melalui kitab

    dan Rasul,93

    namun mereka tidak mengambil petunjuk

    tersebut.94

    -�� ���Y א ��א)� ���9 � �a� �̀ �< ∩⊄⊆∪ ”Atau apakah manusia akan mendapat segala

    yang dicita-citakannya?”

    Maknanya adalah; atau apakah manusia akan

    mendapat segala yang dicita-citakannya, yaitu syafa’at

    dari sesembahan yang bathil dan hal-hal lain yang

    diinginkan oleh hawa nafsunya?95

    Manusia tidak akan

    mendapatkan segala yang dicita-citakannya.96

    Tidak

    90

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 297. 91

    Aisarut Tafasir, 1836. 92

    At-Tafsirul Muyassar, 526. 93

    Zadul Masir, 1364. 94

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 95

    At-Tafsirul Muyassar, 526. 96

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 299.

  • 32

    semua orang yang mengharapkan sesuatu dapat

    meraihnya.97

    ��� א�8 �� �7 � �G �Z�0�1 א �1 �5-� ∩⊄∈∪ ”(Tidak), hanya milik Allah (q) kehidupan akhirat

    dan kehidupan dunia.”

    Maknanya adalah; tidak, maka hanya milik Allah

    q kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Allah q yang

    mengatur kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.98

    Allah q akan memberikan dan menahan kepada siapa

    yang dikehendaki-Nya, bukan berdasarkan angan-angan

    dan hawa nafsu mereka.99

    Penyebutan kehidupan akhirat

    lebih dahulu, karena kerajaan Allah q di akhirat kelak

    akan tampak lebih jelas.100

    O ��כ��� �� �� �� �*�� �N�Y �+ �Tא א�� �� ���� �1כ6 �5* א �#�3 א$� �D �/

    Hbא �� �/ �' �(�< �. �U�� �� �� �+ �� �' �� ��� � )� א�� ���@ �MA- �" ��' �� �[ ∩⊄∉∪

    97

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 98

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 99

    Taisirul Karimir Rahman, 820. 100

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 299.

  • 33

    ”Berapa banyak Malaikat di langit syafa’at mereka

    tidak berguna sedikit pun, kecuali setelah Allah (q)

    mengizinkan bagi orang yang dikehendaki

    dan diridhai-(Nya).”

    Maknanya adalah; sangat banyak Malaikat di langit

    dengan kedudukan mereka yang tinggi syafa’at mereka

    tidak berguna sedikit pun,101

    kecuali setelah Allah q

    mengizinkan mereka untuk memberikan syafa’at bagi

    orang yang dikehendaki dan diridhai oleh Allah q untuk

    menerima syafa’at dari kalangan orang-orang yang

    bertauhid.102

    Jika Malaikat dengan banyaknya ibadah dan

    kemuliaannya tidak berguna syafa’atnya –kecuali setelah

    mendapatkan izin dari Allah q untuk memberikan

    syafa’at,-103

    mungkinkah berhala Al-Lata, Al-’Uzza dan

    Manat dapat memberikan syafa’at? Tentu tidak.104

    Syafa’at yang haq tidak akan terwujud, kecuali

    terpenuhi dua syarat, yaitu; (1) izin dari Allah q kepada

    pemberi syafa’at untuk memberikan syafa’atnya, (2)

    keridhaan Allah q kepada orang yang akan diberi

    syafa’at.105

    101

    At-Tafsirul Muyassar, 526. 102

    Tafsirul Baghawi, 1247. 103

    Zubdatut Tafsir, 527. 104

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 300. 105

    Aisarut Tafasir, 1837.

  • 34

    Syafa’at hanya diperuntukkan kepada orang yang

    bertauhid, bukan untuk orang musyrik.106

    Diriwayatkan

    dari Abu Hurairah y bahwa ia berkata, Rasulullah a

    bersabda;

    �< �4 �U �. �� א� ̀� �� '� *� �3 א$� �M �D �� א� א�2 �� ��� �� +� :א[� =� �� �� �I א �0 �� �+

    � .�D �� �0 �9 �� >� �0 �� �1 =� �� א �� HQ א� �G א��

    ”Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada

    hari Kiamat kelak ialah orang yang mengucapkan Laa

    Ilaaha illallah (tidak ada Sesembahan yang berhak

    untuk disembah selain Allah q) secara tulus dari hatinya

    atau (dari) dirinya.”107

    �' �E�)� א �� ���� �� �C�' �+ �� �� ,� ����� �7 � �G �Zא�� �( �c ����dכ��I )� א

    -�W �9� ���I א�8 �� ���Y ∩⊄∠∪ ”Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman

    terhadap (kehidupan) akhirat, mereka benar-benar

    menamakan para Malaikat dengan nama perempuan.”

    Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang kafir

    yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat, mereka

    106

    Zubdatut Tafsir, 527. 107

    HR. Bukhari : 99.

  • 35

    benar-benar menamakan para Malaikat dengan nama

    perempuan. Mereka menyakini dengan kejahilan mereka

    bahwa para Malaikat adalah wanita dan anak-anak

    perempuan Allah,108

    Maha Tinggi Allah q dari apa yang

    mereka ucapkan.109

    Mereka tidak memahasucikan Rabb

    mereka dari memiliki anak dan mereka tidak pula

    memuliakan para Malaikat karena menamainya dengan

    nama perempuan.110

    Kelak mereka akan dimintai pertanggungjawaban

    atas apa yang telah mereka ucapkan tersebut. Allah q

    berfirman;

    �c �����א א1 �U �L �� �' �E��I א �9א;Hא �dכ� �� �� �� �� �א:� א �� �$ �� �� �� �� �. �# � א>�/�# �2 �1 �G ����@ ���' �� �� �#�Y א:� �# �/ �l�3 �כ�3 �4 �� �(.

    “Mereka menjadikan para Malaikat yang mereka adalah

    hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih sebagai

    wanita. Apakah mereka menyaksikan penciptaan para

    Malaikat? Akan dituliskan persaksian mereka dan

    mereka akan dimintai pertanggungjawaban.”111

    108

    At-Tafsirul Muyassar, 527. 109

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 527. 110

    Taisirul Karimir Rahman, 820. 111

    QS. Az-Zukhruf : 19.

  • 36

    �' �( �� 6� �1 �$ �� �� �0�� �� �#�א �� �� �� �U ���3 ���^+� א �� �(

    �*�� �N�' �+ ���^)� א �� Hbא �� �� �/ �O% �e��� א �� ∩⊄∇∪

    ”Mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun

    tentang hal itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti

    persangkaan, sesungguhnya persangkaan tidak

    bermanfaat sedikit pun terhadap kebenaran.”

    Maknanya adalah; mereka tidak mempunyai

    pengetahuan sedikit pun yang dapat membenarkan apa

    yang mereka katakan112

    bahwa para Malaikat adalah

    wanita113

    dan anak perempuan Allah,114

    karena mereka

    tidak menyaksikan penciptaan Malaikat.115

    Mereka tidak

    lain hanyalah mengikuti persangkaan, sesungguhnya

    persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun terhadap

    kebenaran, karena kebenaran harus bersumber dari dalil

    yang tidak terbantahkan dan bukti yang jelas.116

    Persangkaan adalah perkataan yang paling dusta.117

    Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa

    Rasulullah a bersabda;

    112

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 113

    Zadul Masir, 1364. 114

    Tafsirul Baghawi, 1247. 115

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 305. 116

    Taisirul Karimir Rahman, 820. 117

    Aisarut Tafasir, 1838.

  • 37

    �� �' �� �E כ� >� �� א^� )� � �5 �� א^� �� �� אכ> � �e �. �' �q א “Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena

    sesungguhnya persangkaan itu adalah perkataan yang

    paling dusta.”118

    �� �� �$ �f � �$�@ �5 �: ��' ��� �9א �� � כ� �� �� �$ -� ���Y ��

    ��א �9 ,.��א�7 א �e�+� א �� ∩⊄∪ ”Maka berpalinglah dari orang yang berpaling

    dari peringatan Kami dan tidak menginginkan

    kecuali kehidupan dunia.”

    Maknanya adalah; maka berpalinglah wahai

    Rasulullah a119

    dari orang yang berpaling dari Al-

    Qur’an120

    jangan pedulikan urusannya121

    dan ia tidak

    menginginkan kecuali kehidupan dunia, sehingga seluruh

    perbuatannya hanya untuk mendapatkan dunia.122

    118

    Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6066 dan Muslim : 2563. 119

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 527. 120

    Zadul Masir, 1364. 121

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 307. 122

    Aisarut Tafasir, 1838.

  • 38

    �� O �� �� �#�N�1 �� ���כ� �! �" �� ���� ���1 �$�< �� ���כ� � �F �( �� �� �1 �U��� א

    �� �� �4 �� �$ �0 �1 � �.�3 �� א�� ���� ���1 �$�< �� �� �� ∩⊂⊃∪ ”Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya

    Rabb-mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang

    tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling

    mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

    Maknanya adalah; itulah puncak dan tujuan

    pengetahuan mereka.123

    Sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah

    yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-

    Nya dan Dia pula yang paling mengetahui siapa yang

    mendapat petunjuk, sesuai dengan ketetapan yang telah

    ditetapkan di zaman azali124

    dan Dia akan memberikan

    balasan kepada masing-masing dari mereka.125

    Mereka hanya mengetahui perkara dunia dan lalai

    dari pengetahuan akhirat. Berkata Az-Zajjaj 5;

    .�= �� s �� �# �M�'א �U �� �*�5 �0 �� �5 �0 ��� �� �( �� �L�3א �e�' א �� �( �� ���1 �U�' א ���9 ��

    �7 � �G �Zא � ��א >� �� �E ���9.

    123

    Taisirul Karimir Rahman, 820. 124

    Aisarut Tafasir, 1838. 125

    Tafsirul Baghawi, 1247.

  • 39

    “Mereka hanyalah mengetahui hal-hal yang mereka

    butuhkan dalam (urusan) penghidupan (dunia) mereka

    dan sungguh mereka telah meninggalkan (pengetahuan

    tentang) urusan akhirat.”126

    Oleh karena itu, Rasulullah a mengajarkan sebuah

    doa agar Allah q tidak menjadikan dunia sebagai puncak

    pengetahuan seorang muslim. Diriwayatkan dari Ibnu

    ‘Umar p ia berkata, Rasulullah a bersabda;

    �1 א� ( �# ��( �+ �Y �� �U �! �� �Q �� �� �3 �� �5 א �* א �� �9 א., !� �Y �� �U +� א �� �� �� '� :�

    � +� א �� �� �� �1 $� � �1 �� �� +� א �� �� ��O �� � �� כ� >� Y �� �O1 � �$ �1 �� �� �� +� �� א �' � �� � .א�� �

    “(Ya Allah), janganlah Engkau timpakan musibah dalam

    agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai

    keinginan utama kami dan sebagai penghujung

    pengetahuan kami serta jangan pula Engkau jadikan

    orang-orang yang tidak menyayangi kami menguasai

    kami.”127

    126

    Zadul Masir, 1364. 127

    HR. Tirmidzi : 3502. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-

    Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 1268.

  • 40

    �' �E��g א �J ����� �f �F� א �5* א�8 �� �� �Tא א�� �� ��א �5* א �� � � �� �� �� �4�

  • 41

    Kemudian ”orang-orang yang berbuat baik”

    ditafsirkan dengan:130

    '� א� �E� ���� ���3 ���' �� �� ;��� A)� כ� � �hא ��d �� �i א�� �� �D �א �� �� ���1 +� א O �� ���@�כ �M�9�< �� �� �����1� ��כ �$�< �� �� �7 � �D �N ���� אj א�4 ��כ� �� �F �( �� ��

    �*�5 )I�� �L�< ���3 �9�< �� �� �� �f �F� ��� א�8&�כ,�� � �J�Y �V�5 ���א�Yכ �# ���< �(K

    - �2�Yא �� ���� ���1 �$�< �� �� ���כ �� �D �9�< ∩⊂⊄∪ ”(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar

    dan perbuatan keji, kecuali al-lamam. Sesungguhnya

    Rabb-mu Mahaluas ampunan-(Nya). Dia lebih

    mengetahui (tentang keadaan) kalian ketika Dia

    menjadikan kalian dari tanah dan ketika kalian masih

    (berupa) janin dalam perut ibu kalian, maka janganlah

    kalian menganggap diri kalian suci. Dia yang paling

    mengetahui tentang orang yang bertaqwa.”

    Maknanya adalah; yaitu orang-orang yang

    menjauhi dosa-dosa besar dan dosa-dosa besar yang

    menjijikkan, seperti; zina, homoseksual dan menikahi

    mahram,131

    kecuali dosa-dosa kecil yang tidak dilakukan

    secara terus-menerus.132

    Sesungguhnya Rabb-mu

    130

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1513. 131

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 316. 132

    Taisirul Karimir Rahman, 821.

  • 42

    Mahaluas ampunan-Nya, Dia akan mengampuni semua

    dosa yang pelakunya telah bertaubat dan dosa-dosa

    kecil.133

    Dia lebih mengetahui tentang keadaan kalian

    ketika Dia menciptakan bapak kalian Adam j dari

    tanah dan ketika kalian masih berupa janin dalam perut

    ibu kalian,134

    maka janganlah kalian memuji diri kalian

    dengan membanggakan amalan kalian135

    serta jangan

    pula kalian memberikan persaksian bahwa diri kalian

    bersih dari dosa dan maksiat. Dia yang Maha Mengetahui

    tentang orang yang bertaqwa daripada kalian.136

    Imam Adz-Dzahabi 5 mendefinisikan dosa besar

    adalah;137

    � א�d �� כ� � א� : ��� #� א �9 � �F �� - א��4 �� � �0 �$ �� �0 �5 � �I �� א�, �� א�)� . �� �� �e א� א�m �Q �1 א�� �� $� � ;� א�8 �� �Fא �Y כ� �l �/ �� Hb א �� �� �� �E �? �א �9 א�OJ �� !� �3 �2 א� א כ� �� �9 * א., x. �5 �� �0 �� א �5 �� �� �� א�U �̂ �d א �� ���� �7� �G * א�Z �5 .( �� $� �� �0 �� �5 א]� �Is �< �� �L =� � א �� �$ �E 6>א �< �� �� �r 6l �< �� �Y �# �. �' 6. �< �� � �U �� �5 �$א �1 �0 �$ �1 �א �� ��O �� �9 א)� �� - �� �e �� 6. �5 � �9 � 7( � �� �� כ� 0

    133

    Aisarut Tafasir, 1839. 134

    At-Tafsirul Muyassar, 527. 135

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1514. 136

    Aisarut Tafasir, 1840. 137

    Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 748 H.

  • 43

    “Dosa besar adalah semua larangan Allah q dan Rasul-

    Nya yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah

    serta atsar dari para salafus shalih. Barangsiapa yang

    melakukan perbuatan dosa yang (dosa tersebut diancam

    dengan); (1) had di dunia seperti; pembunuhan, zina dan

    pencurian, (2) terdapat ancaman di akhirat dengan

    siksaan, kemurkaan, ancaman, atau (3) Nabi Muhammad

    a menyebutkan pelakunya terlaknat, maka (semua dosa)

    tersebut adalah dosa besar.”138

    Di antara bentuk dosa kecil adalah pandangan dan

    perkataan yang haram.139

    Diriwayatkan dari Abu

    Hurairah y ia berkata, bahwa Nabi a bersabda;

    �� �( � � ^� �� ̀� �l �$ �1 �� - �� �:K �3 כ� א��0 �� �� �OJ כ� � �� כ� �F :� - >� �9 א �+ �� �e �� ̂� א�� �� �� �� �� �U - א� �Is �5 �J �9 א �� �S �9 �O1� א)� �� - א�� &� א% �� ��� �D א_ �Y �� �� �� - �Y �M �3 �# �* �� �� � �D אw �' �Q

    �O. � �� � �� >� כ� �� �OE כ� '� �0.

    “Sesungguhnya Allah q telah menetapkan kepada anak

    Adam bagian dari perbuatan zina yang ia tidak dapat

    menghindarinya. Zina kedua mata adalah dengan

    memandang, zina lisan adalah dengan mengucapkan,

    (zina) jiwa adalah dengan mengharapkan dan

    138

    Al-Kabair, 11. 139

    Aisarut Tafasir, 1839.

  • 44

    menginginkan. Sedangkan kamaluannya yang akan

    membenarkan atau mendustakannya.”140

    Berkata Ibnu Mas’ud y;

    �5 � �( �Y �2 �. �̀ �� �D � �L �0 א)� כ� �S �9א H�5 +� �� �� א� �# �� �1� �� א�

    “Jika ia melakukan dengan kemaluannya, maka ia telah

    berzina (dosa besar). Namun jika tidak, maka itu adalah

    dosa kecil.”141

    Melalui ayat ini ditetapkan kaidah;

    �Dכ��Y ��dא�N �Qא�d� >�)� א �� ��א

  • 45

    “Shalat lima waktu, Jum’at (yang satu) ke Jum’at (yang

    lainnya), Ramadhan (yang satu) ke Ramadhan

    (berikutnya) merupakan penghapus (dosa-dosa kecil) di

    antara keduanya, jika (seseorang) menjauhi dosa

    besar.”143

    Allah q menciptakan Nabi Adam j dari

    tanah.144

    Diriwayakan dari Abu Musa Al-Asy’ari y ia

    berkata, Rasulullah a bersabda;

    �� �( � �� ̀� �G - �1 �% �:K א� �Y �U א�� �� �= �� �r 6I �= �� �r �# �� �L �� �� �j �� א � � �� א]� �� �F �f �5 א�8� �� �:K �̀ �$ �1 �= - �. �F � �� א]� �� �F �f �5 א�8 �� �# �� � � �� �� א�8 �� � � �� �� א�8 �� � � �� �4 א�8: �� �� �� �� �� �� #� א�� �� כ� ! �� �� �e �J א( �� �� �� �� �v אq �� �&O א �� �l.

    “Sesungguhnya Allah q menciptakan Nabi Adam j

    dari satu genggaman yang diambil dari semua (jenis

    tanah di) bumi. Sehingga jadilah keturunan Adam sesuai

    kadar (tanah di) bumi. Di antara mereka ada yang;

    merah, putih, hitam, di antara putih dan hitam, mudah,

    susah, buruk serta ada pula yang baik.”145

    143

    HR. Muslim : 233. 144

    Tafsirul Baghawi, 1248. 145

    HR. Ahmad, Tirmidzi : 2955, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud

    : 4693. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam

    Shahihul Jami’ : 1759.

  • 46

    Ketika Allah q menciptakan Nabi Adam j,

    Allah q mengeluarkan ruh keturunan Nabi Adam j

    dari punggungnya seperti sekumpulan semut.146

    Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,

    Rasulullah a bersabda;

    � �� �G �1 א �% � �� ̀� K:� א�� �� � �p �# � �? �5 �� �2 � �� �� �p �# � �? � !, כ �9 �� �� 6I �� �� �G �� א2 �# ��� �� א � �OF �' �3 �0 �� � �' - �� �̀ � �I א�� �� �2 א

    “Ketika Allah q menciptakan Nabi Adam j, Allah q

    mengusap punggung Nabi Adam j. Maka dari

    punggungnya tersebut berjatuhan setiap ruh

    keturunannya yang diciptakan oleh Allah q hingga Hari

    Kiamat.”147

    Di dalam ayat ini terdapat dalil tentang larangan

    menganggap suci diri sendiri atau menganggap suci

    orang lain.148

    Diriwayatkan dari Muhammad bin ‘Amru

    bin ‘Atha’ 5, ia berkata;

    �4 �� �� �k *� �3 �� א�� �� ��2 �5 �7 � �k א� �* �S �' �� �l �� �� �k �< �� �* �4 �1 �� �I:

    �� �( �F �4 �� �] � � �1 � א�� א �E �� �� - $� #� �9 �� �1 �4 �� �0 �� �1 $� - א�� 146

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1514. 147

    HR. Tirmidzi : 3076. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-

    Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5208. 148

    Aisarut Tafasir, 1839.

  • 47

    � � �� �� �4 א+�4 O�� �� �k �� � �7 �5 �2 �]א �F �4 �� �] � � �1 � א�� �0 �� �1 $� - א��

    �� �4 �1 ��: �+ �Y �J ,�9 א >� �� כ �D �� �� כ� � � �1 $� >� א��� �� �@ �� �! ��� �O �� א �� � .�� כ �5 �2 �� �� �� :א�� א9 �� �O� �� �#אu �= �]�4 :א ,� �� �� �S א �' �� �l.

    “Aku memberi nama putriku Barrah lalu Zainab binti Abi

    Salamah i berkata kepadaku, “Sesungguhnya

    Rasulullah a telah melarang dari (memberi) nama ini.

    (Dahulu) aku juga diberi nama Barrah, maka Rasulullah

    a bersabda, “Janganlah kalian mengganggap diri kalian

    suci. Allah (q) yang lebih mengetahui siapakah yang

    paling baik di antara kalian.” Mereka berkata, “Dengan

    (nama) apa kami menamainya?” Rasulullah a bersabda,

    “Namailah ia dengan Zainab.”149

    Diriwayatkan pula dari Abu Bakrah y, ia berkata;

    �< �; �� �F - �L )! �$ �1 �F - �L 6! �$ �� �. ��� �O* � �1 �� א �� �1 $� - א���0

    � �U �k &� =� כ� �1 '� �� :א[� �2 �5 �� �1 �4 �� $ �� �% �< �G �� כ� ~ �; �V H;א ~ �� �� �� א)� כ� �� ��� א +� �H א:� �� �� כ �e �� �� �I �5 �1 א2 �!: �< �� �� �l �5 �V H9 �� א � א�� �� �� �� �� �0 �� �+ �< �S �O�1 $� *� כ

    � � �U �1 '� א)� כ� )� א �� .H �� >� - א���. 149

    HR. Muslim : 2142, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud : 4953.

    Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul

    Jami’ : 7297.

  • 48

    “Seorang laki-laki memuji laki-laki (yang lainnya) di

    hadapan Nabi a. Maka Nabi a bersabda, “Celakalah

    engkau, engkau telah memotong leher saudaramu –tiga

    kali.- Barangsiapa di antara kalian yang terpaksa untuk

    memuji, maka hendaknya ia mengatakan, “Aku

    menganggap fulan (demikian dan demikian) namun Allah

    q yang (lebih mengetahui) kebaikannya dan aku tidak

    menganggap suci seorang pun (di hadapan) Allah q.”

    Jika ia (benar-benar) mengetahui (kebaikan saudara

    tersebut).”150

    �g �E�>�'��k א ��5�< -� ���Y ∩⊂⊂∪ ”Apakah engkau melihat orang yang berpaling?”

    Maknanya adalah; apakah engkau melihat –wahai

    Rasulullah a- orang yang berpaling dari keimanan

    kepada Allah q dan Rasul-Nya?151

    �� �1 �= -�& �$�< �� �� HV� �. ∪⊇⊃∩ >�כ�”Ia memberi sedikit dan tidak memberi lagi.”

    150

    Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6162, lafazh ini miliknya, Muslim

    : 3000, Ibnu Majah : 3744 dan Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh

    Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 7140. 151

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 324.

  • 49

    Maknanya adalah; ia memberi sedikit dari hartanya

    dan tidak memberi lagi.152

    Karena ia bakhil dan menahan

    hartanya.153

    � ��' �� �#�5 �l���N�� א� �1 �$ �? �.�� �$�< ∩⊂∈∪ ”Apakah ia mempunyai pengetahuan (tentang perkara

    yang) ghaib, sehingga ia dapat melihat(nya)?”

    Maknanya adalah; apakah ia mempunyai

    pengetahuan tentang perkara yang ghaib, sehingga ia

    dapat melihat bahwa harta yang ada di tangannya akan

    habis yang menjadikannya menghentikan kebaikan?

    Sama sekali tidak demikian,154

    ia tidak mempunyai

    pengetahuan tentang perkara yang ghaib.155

    �*א �5 ���� �@ �����' ��� �̀ �< �� �� �m �e � - �4 ∩⊂∉∪

    �� א�� � �� �� �� �g �E��5- �� א �� ∩⊂∠∪

    152

    At-Tafsirul Muyassar, 527. 153

    Taisirul Karimir Rahman, 822. 154

    At-Tafsirul Muyassar, 527. 155

    Aisarut Tafasir, 1841.

  • 50

    ”Ataukah belum diberitakan (kepadanya) tentang

    apa yang ada dalam shuhuf Nabi Musa (j).

    Dan (shuhuf) Nabi Ibrahim (j) yang selalu

    menyempurnakan janji?”

    Maknanya adalah; ataukah belum diberitakan

    kepadanya tentang apa yang ada dalam lembaran-

    lembaran Taurat Nabi Musa j.156

    Dan shuhuf

    (lembaran-lembaran) Nabi Ibrahim j yang selalu

    menyempurnakan semua yang diperintahkan oleh Rabb-

    nya,157

    seperti perintah untuk; menyembelih putranya,

    membangun Baitullah, berkhitan dan perintah-perintah

    lainnya yang berat?158

    �< O �� )7 �F �Sא �� �F �J�Y �+� � �G�< �F �S ∩⊂∇∪ ”(Yaitu) bahwa seorang yang berdosa tidak memikul

    dosa orang lain.”

    Maknanya adalah; yaitu bahwa seorang tidak

    dihukum karena dosa orang lain serta dosa seseorang

    tidak dipikulkan kepada orang lain.159

    156

    Tafsirul Baghawi, 1249. 157

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 326. 158

    Aisarut Tafasir, 1841. 159

    At-Tafsirul Muyassar, 527.

  • 51

    � �(�< ��- �U א �4 �� �+ א)� �� ���9 � �a� �_�� ∩⊂∪ ”Dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh

    selain apa yang telah diusahakannya.”

    Maknanya adalah; dan bahwa seorang manusia

    tidak memperoleh pahala selain apa yang telah

    diusahakannya.160

    Ada beberapa amalan yang pahalanya terus

    mengalir, meskipun orang yang melakukannya telah

    meninggal dunia. Di antaranya adalah sebagaimana yang

    disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu

    Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

    �� �� ��� א�T א �h�9 א �� �� �� $� �j &� �2 א�9 א)0 �$ �� �1 �0 �� �+ �� �� �; �V �; 6I �� �+ �� �� � �. �= 6I �L �F6 '� אI �< �� �$ �1 6� �' �� �3 �D �j �� �0 �< �� �� � 6. � � 6 א �' �. �$ �� � �0.

    “Jika seorang manusia meninggal dunia, (maka)

    terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal; sedekah

    jariyah, ilmu yang dimanfaatkan (oleh orang lain) dan

    anak shalih yang mendoakannya.”161

    160

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 327. 161

    HR. Muslim : 1631.

  • 52

    Ketiga amalan tersebut pada hakikatnya adalah

    usaha dan jerih payah orang yang bersangkutan.162

    Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah i ia berkata,

    Rasulullah a bersabda;

    �� �( �< �� �+ �: � .�� כ� �� �� כ� �� �� �� כ

    “Sesungguhnya anak-anak kalian termasuk usaha

    kalian.”163

    Seorang tidak akan mendapatkan manfaat dari

    amalan orang lain –baik ketika hidupnya maupun setelah

    matinya,- kecuali pada hal-hal yang telah disebutkan

    dalam hadits.164

    �' �n �� �4 �0�� �U �4 �(�< ��� � ∩⊆⊃∪ ”Bahwa usahanya tersebut kelak akan diperlihatkan

    (kepadanya).”

    Maknanya adalah; bahwa amalannya tersebut kelak

    pada Hari Kiamat akan diperlihatkan kepadanya.165

    162

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1515. 163

    HR. Tirmidzi : 1358 dan Ibnu Majah : 2290. Hadits ini

    dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah :

    1854. 164

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 328. 165

    Al-Mukhtashar fi Tafsir, 527.

  • 53

    �J ���א?� א �J ���' ���;K-�5 ��� ∪⊆⊇∩ ]� א�8”Kemudian akan diberi balasan kepadanya

    dengan balasan yang paling sempurna.”

    Maknanya adalah; kemudian akan diberi balasan

    kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

    Balasan yang paling sempurna untuk amalan kebaikan

    adalah berupa penambahan pahala. Sedangkan balasan

    yang paling sempurna untuk amalan keburukan adalah

    keadilan.166

    - �#�3 �� �� ���Oכ� א �F -� �� �(�< �� ∩⊆⊄∪ ”Dan kepada Rabb-mu kesudahan (segala sesuatu).”

    Maknanya adalah; dan kepada Rabb-mu segala

    urusan berakhir, kepada-Nya pula segala sesuatu akan

    kembali.167

    Jika ada bisikan dari setan yang menanyakan

    tentang siapa yang menciptakan Rabb, maka ucapkanlah

    ta’awudz dan berhenti. Sebagaimana diriwayatkan dari

    Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

    166

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 331. 167

    Taisirul Karimir Rahman, 822.

  • 54

    �' �@ �Y �M� �� �5 �� כ� .� �� >� א)� &� �� * א2 �� �]: �� �� �G �1 �% כ� �Eאs �� �� �G �1 �% כ� �Eאs �� �3 �' - �2 �� �]: �� �� �G �1 �% �F �� כ�u �5 � �� �� �1 א �N �0 �5 �1 �� �� �3 �U �E �� � � �� א�� �� �� �3 �0.

    “Setan mendatangi salah seorang di antara kalian, lalu

    mengatakan, “Siapakah yang menciptakan ini, siapakah

    yang menciptakan itu?” Hingga setan mengatakan,

    “Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?” Apabila telah

    sampai yang demikian, maka hendaklah ia memohon

    perlindungan kepada Allah q dan menghentikannya.”168

    >���כ�- כ� �� �e �"�< �� �� �0�9�< �� ∩⊆⊂∪ ”Bahwa Dia-lah yang menjadikan seorang tertawa

    dan menangis.”

    Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang menjadikan

    seorang tertawa karena bahagia dan menjadikan seorang

    menangis karena sedih.169

    168

    Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 3276, lafazh ini miliknya dan

    Muslim : 134. 169

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 334.

  • 55

    Allah q memberikan kebahagiaan dan kesedihan

    kepada siapa yang dikehendaki-Nya.170

    Berkata Ikrimah

    5;171

    � �� �_ �< �� ). �� �+ �� �� �' �D � �o �� �' �e �J �( �� �� �U א�L �� כ� 1 � �o� �D �א א �� א� א �� H כ� /e �J �( � �� Hא.

    “Tidak ada seorang pun melainkan akan mengalami

    kebahagiaan dan kesedihan. Akan tetapi jadikanlah

    kebahagian(mu) sebagai kesyukuran dan kesedihan(mu)

    sebagai kesabaran.”172

    �9�< ��א�� ���< �� �Tא ���< �� �� �0 ∩⊆⊆∪ ”Bahwa Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan.”

    Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang mematikan

    manusia di dunia dan menghidupkan manusia pada hari

    kebangkitan.173

    170

    Aisarut Tafasir, 1842. 171

    Beliau adalah seorang Tabi’in yang wafat tahun 104 H di

    Madinah. 172

    Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1557. 173

    Tafsirul Baghawi, 1250.

  • 56

    -�W�9� א�8 כ�� �� �E�� א �� �L �� �J�%�1 א �G �0�9�< �� ∩⊆∈∪ ”Bahwa Dia-lah yang menciptakan dua jenis,

    (yaitu) laki-laki dan wanita.”

    Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang

    menciptakan dua jenis, yaitu laki-laki dan wanita dari

    bahan yang sama.174

    ,9 �� ��-�� ���Y א �� �� 6I �D �& ∩⊆∉∪ ”Dari air mani apabila dipancarkan.”

    Maknanya adalah; dari air mani apabila

    dipancarkan ke dalam rahim.175

    � � �G� @��7 א�8 �M���0 א �� �1 �$ �(�< �� ∩⊆∠∪ ”Bahwa Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain.”

    Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang menetapkan

    untuk menghidupkan kembali manusia setelah kematian

    174

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 336. 175

    Adhwaul Bayan, 6/344.

  • 57

    mereka176

    dalam rangka untuk memberikan balasan

    terhadap amalan mereka.177

    -�� �=�< �� -�� ���< �� �� �0�9�< �� ∩⊆∇∪ ”Bahwa Dia-lah yang memberikan kekayaan

    dan kecukupan.”

    Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang

    melapangkan dan menyempitkan rizki kepada siapa yang

    dikehendaki-Nya,178

    serta Dia pula yang menjadikan

    seseorang ridha terhadap pemberian-Nya.179

    � � �U �OM

  • 58

    Syi’ra,180

    yang disembah oleh kabilah Khuza’ah181

    di

    masa jahiliyah.182

    Allah q menjelaskan bahwa bintang Syi’ra

    hanyalah salah satu makhluk yang diciptakan, bukan

    sesembahan. Sehingga tidak layak untuk disembah.183

    �0�9�< א:� �� �1כ� $� ��� )� א>��� �-א�8 ∩∈⊃∪ ”Bahwa Dia-ah yang telah membinasakan kaum ‘Ad

    yang pertama.”

    Maknanya adalah; bahwa Dia-ah yang telah

    membinasakan kaum ‘Ad kaumnya Nabi Hud j yang

    memiliki kekuatan dan kehebatan yang tidak dimiliki

    oleh kaum lainnya184

    dengan mengirimkan angin yang

    sangat kencang yang menghancurkan semua yang

    dilaluinya.185

    180

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 339. 181

    Zubdatut Tafsir, 528. 182

    Taisirul Karimir Rahman, 822. 183

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 339. 184

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 340. 185

    Aisarut Tafasir, 1842.

  • 59

    �� ���; �� ���5 �:A - �2���< ∩∈⊇∪ ”Kaum Tsamud, tidak seorang pun yang ditinggalkan.”

    Maknanya adalah; kaum Tsamud yang merupakan

    kaum Nabi Shalih j186

    yang dihancurkan oleh Allah q

    dengan petir yang membinasakan,187

    tidak seorang pun

    dari mereka yang tersisa, semuanya dibinasakan oleh

    Allah q.188

    ���9 �̀ ���= �� O �� 6o ���א9 �� כ� �#�9 �� �! �� א�� =�

    -�N�P�< �� ���1 �p�< �� �� ∩∈⊄∪ ”Kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah

    orang-orang yang paling zhalim dan paling durhaka.”

    Maknanya adalah; kaum Nuh sebelum kaum ‘Ad

    dan kaum Tsamud.189

    Sesungguhnya kaum Nuh adalah

    orang-orang yang paling zhalim dan paling durhaka

    daripada kaum ‘Ad dan kaum Tsamud, karena

    keangkuhan dan kesombongan mereka dalam waktu yang

    sangat lama ketika Nabi Nuh j tinggal bersama

    186

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 187

    Tafsirul Baghawi, 1251. 188

    Taisirul Karimir Rahman, 823. 189

    Zadul Masir, 1367.

  • 60

    mereka selama 950 tahun.190

    Allah q membinasakan

    mereka dengan menenggelamkan mereka.191

    � �� ���< �I כ� �D�Y �C ���א �� ∩∈⊂∪ ”Dan negeri yang terbalik yang dijatuhkan.”

    Maknanya adalah; dan negeri kaum Luth yang

    djatuhkan oleh Allah q dengan dibalik bagian atasnya

    menjadi bagian bawahnya.192

    - �M�� א ��א א�� �M�N�5 ∩∈⊆∪ ”Maka menimpa atas negeri tersebut siksaan besar

    yang menimpa(nya).”

    Maknanya adalah; maka menimpa atas negeri

    tersebut hujan batu dari tanah yang terbakar.193

    190

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 342. 191

    Taisirul Karimir Rahman, 823. 192

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 193

    Aisarut Tafasir, 1843.

  • 61

    �ZK �Og�@ �� �5� �Fא ���3�Y כ��O� �F �[ ∩∈∈∪ ”Maka terhadap nikmat Rabb-mu yang manakah

    yang engkau masih ragu-ragu?”

    Maknanya adalah; maka terhadap nikmat Rabb-mu

    yang manakah wahai manusia yang engkau masih ragu-

    ragu?194

    Kewajiban manusia adalah mengakui dan

    mensyukuri nikmat dari Allah q dan tidak merasa

    ragu.195

    �' �E�9 א �E �� O �� ) ��� �F א�8 �E,�

    �-�� א ∩∈∉∪ ”Ini adalah seorang pemberi peringatan di antara

    para pemberi peringatan yang terdahulu.”

    Maknanya adalah; Rasulullah Muhammad a ini

    adalah seorang pemberi peringatan yang haq196

    seperti

    para Rasul yang terdahulu197

    dan ia bukanlah Rasul yang

    pertama.198

    194

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 195

    Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 344. 196

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 197

    Zubdatut Tafsir, 528. 198

    Taisirul Karimir Rahman, 823.

  • 62

    �I�5 �S �Zא �k�5 �S�< ∩∈∠∪ ”Telah dekat terjadinya Hari Kiamat.”

    Maknanya adalah; telah dekat waktu terjadinya

    Hari Kiamat dan tanda-tandanya sudah jelas.199

    ���: �� ��א �#� �_��� )I �D � כ�א/� ∪∇∋∩ )� א��”Tidak ada yang dapat menyatakan terjadinya (hari)

    tersebut selain Allah (q).”

    Maknanya adalah; tidak ada yang mengetahui

    waktu terjadinya Hari Kiamat kecuali hanya Allah q.200

    �� ���5�< �' �. �e�א א �E �� ���� �� �U�Y �q �( ∩∈∪ ”Maka apakah kalian merasa heran

    terhadap pemberitaan ini?”

    Maknanya adalah; maka apakah kalian merasa

    heran terhadap Al-Qur’an ini?201

    199

    Taisirul Karimir Rahman, 823. 200

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 201

    Tafsirul Baghawi, 1251.

  • 63

    ���כ �e �r�Y �� ���כ ���Y �+ �� �( �( ∩∉⊃∪ ”Kalian tertawa dan tidak menangis.”

    Maknanya adalah; kalian tertawa sebagai bentuk

    penghinaan dan kalian tidak menangis karena tidak takut

    terhadap ancamannya.202

    �� �. ��א �4 ���3 �9�< �� �( ∩∉⊇∪ ”Sedangkan kalian lengah (darinya).”

    Maknanya adalah; sedangkan kalian lalai dan tidak

    merenungkannya.203

    �� �5א �. �� �4 �� �.�� א$� �� � � ∪⊅∌∩ ( אא ��”Maka bersujudlah kepada Allah (q)

    dan sembahlah (Dia).”

    Maknanya adalah; maka bersujudlah kepada Allah

    q dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah

    hanya kepada-Nya.204

    202

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 203

    Taisirul Karimir Rahman, 823.

  • 64

    Ketika membaca ayat ini bagi pembaca dan orang

    yang mendengarkannya disyari’atkan untuk melakukan

    sujud tilawah.205

    Karena ayat ini termasuk salah satu ayat

    sajdah. Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y, ia

    berkata;

    �< �� �] �4 �� �F 67 �< �9 �J � �k �5 �� �# �4 7( .� �� א �� �� .� �� �� �5 :א[� =� .�� �� א �F �4 �� �] � � �1 � א�� �� .� �� �4 �� �� �1 �4 �� �0 �� �1 $� - א�� �� �G �1 �D �0 �� �+ �F �L HV �F �< �' �3 �0 �< �G �E כ� �D ��� �� א Y � 6>�0 �� �1 $� .� �� �� �5 א �5 � �< �' �3 �0 �� �U �. �� �� א �� H א�5 כ� !� �3 =� כ� � �� �< �� �� �I �� �� �G �1 6m.

    “Surat yang pertama kali diturunkan yang mengandung

    (ayat) sajdah adalah Surat An-Najm. Maka Rasulullah a

    melakukan sujud (tilawah) dan orang-orang yang berada

    di belakangnya (juga melakukan sujud tilawah), kecuali

    seorang laki-laki yang aku melihat ia mengambil

    segenggam pasir lalu bersujud padanya. Maka aku

    melihatnya setelah itu ia terbunuh dalam keadaan kafir.

    Ia adalah Umayyah bin Khalaf.”206

    *****

    204

    At-Tafsirul Muyassar, 528. 205

    Aisarut Tafasir, 1844. 206

    HR. Bukhari : 4863, lafazh ini miliknya dan Muslim : 576.

  • 65

    MARAJI’

    1. Al-Qur’anul Karim. 2. Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an,

    Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar

    Al-Jakni Asy-Syinqithi.

    3. Aisarut Tafasir li Kalamil ‘Aliyil Kabir, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.

    4. Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi.

    5. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari, Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.

    6. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa Muhammad bin ’Isa bin Saurah At-Tirmidzi.

    7. Al-Kabair, Syamsuddin Muhammad bin ‘Utsman bin Qaimaz At-Turkmani Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i Adz-

    Dzahabi.

    8. Al-Mukhtashar fi Tafsir Qur’anil Karim, Jama’ah min ’Ulama’it Tafsir.

    9. At-Tafsirul Muyassar, Shalih bin Muhammad Alu Asy-Syaikh.

    10. At-Tafsirul Qayyim lil Imam Ibnil Qayyim, Muhammad Uwais An-Nadwi.

    11. Husnul Uswah bima Tsabat Minallah wa Rasulih fin Niswah, Muhammad Shiddiq Hasan Khan.

    12. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani.

    13. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu ’Abdillah Muhammad bin ’Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi.

    14. Qawaid Qur’aniyyah: 50 Qaidah Qur’aniyyah fi Nafs wal Hayah, ’Umar bin ’Abdullah Al-Muqbil.

  • 66

    15. Shahih Ibni Majah, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

    16. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi.

    17. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

    18. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sijistani.

    19. Sunan Ibni Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Al-Qazwini.

    20. Tafsir Ibni ‘Abbas: Al-Musamma Shahifah ’Ali bin Abi Thalhah ‘an Ibni ‘Abbas fi Tafsiril Qur’anil Karim, Rasyid ‘Abdul Mun’in Ar-Rajal.

    21. Tafsir Ibni Mas’ud: Jam’u wa Tahqiq wa Dirasah, Muhammad Ahmad Isawi.

    22. Tafsirul Baghawi: Ma’alimut Tanzil, Abu Muhammad Husain bin Mas’ud Al-Baghawi.

    23. Tafsirul Jalalain, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mahalli, Jalaluddin As-Suyuthi.

    24. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, ‘Imaduddin Abul Fida’ Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-

    Dimasyqi.

    25. Tafsirul Qur’anil Karim, Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.

    26. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.

    27. Zadul Masir fi ‘Ilmit Tafsir, Abul Faraj Jamaluddin ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad Al-Jauzi Al-

    Qurasyi Al-Baghdadi.

    28. Zubdatut Tafsir min Fat-hil Qadir, Muhammad Sulaiman ‘Abdullah Al-Asyqar