2. identifikasi dan analisis data 2.1. landasan teori …
TRANSCRIPT
6 Universitas Kristen Petra
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Fotografi
Menurut Ansel Adams pengertian fotografi adalah tidak hanya lebih hanya
sekadar sarana untuk menyampaikan ide serta komunikasi secara faktual. Kata
fotografi berasal dari dua kata Yunani kuno, yaitu photo yang artinya cahaya, dan
graphos yang artinya menggambar. Dengan begitu, fotografi bisa diartikan sebagai
menggambar dengan cahaya. ( Tim Redaksi,2015 )
2.1.1.2. Macam-macam Fotografi
a. Human Interest Photography
Fotografi Human Interest (HI) adalah foto yang mengambarkan suasana
baik itu suka maupun duka dan dapat mewakili kehidupan sebenarnya tentunya
hasil foto human interset yang baik adalah benar benar mengambarkan realitas
sebenarnya tanpa setting, Foto Human interest ini juga termasuk di dalam golongan
foto Jurnalisme. Fotografi Human Interset (HI) juga secara harafiah bisa diartikan
foto dengan object manusia yang dapat menarik perhatian bagi yang melihatnya
biasa hal hal yang diangkat dalam foto ini seperti kemiskinan, kondisi lingkugan
yang buruk, atau pola hidup dan kondisi perekonomian yang kurang baik. (Herry,
2016).
Gambar 2.1 Fotografi Human Interest karya Herry Tjiang
Sumber : https://www.herrytjiang.com/apa-itu-foto-human-interest/ (11 Mar 19,
11:45)
7 Universitas Kristen Petra
b. Fotografi Jalanan
Street Photography adalah salah satu jenisfotografi dokumentasi, foto seri,
ataupun foto tunggal yang menyampaikan subjek dengan jujur dan apa adanya.
Jenis fotografi ini lebih mengutamakan subject (point of interest) di ruang publik
(tempat umum).
Gambar 2.2 Tough Guy karya Oracio Alvarado
Sumber : https://www.widewalls.ch/10-prominent-street-photographers/ (11 Mar 19,
11:50)
c. Fotografi Jurnalistik
Foto Jurnalistik adalah karya fotografi hasil jepretan kamera yang memiliki
nilai berita atau informasi yang disebarluaskan melalui media massa. Foto jurnalistik
digunakan untuk menarik perhatian dari pembacanya. Inti pada sebuah fotografi
jurnalistik adalah menyampaikan pesan kepada pembaca berita.
Gambar 2.3 China’s Coal Addiction karya Kevin Frayer
Sumber : http://www.saveseva.com/foto-jurnalistik-terbaik-pemenang-world-press-
photo-contest-2016/ (11 Mar 19, 11:56)
8 Universitas Kristen Petra
d. Fotografi Landscape
Fotografi Landscape adalah suatu bagian atau porsi dari pemandangan yang di
lihat dari sebuah titik pandang pribadi. Pemandangan merupakan subjek utama dari
sebuah landscape. Pada umumnya, orang dan binatang tak nampak dalam foto
landscape, kadan-kadang muncul juga dalam tampilan gambar, namun terlihat kecil,
dan termasuk bagian dari komposisi untuk menunjukkan skala. Beberapa fotografer
berpendapat lautan pantai, kota dan bangunan buatan manusia secara umum tidak
termasuk dalam foto landscape, dan isi dalam foto ini lebih akurat jika disebut sebagai
hamparan lautan atau bentangan kota yang luas. Dari pendapat tersebut, mungkin benar
landscape adalah sebuah gambar hamparan alam dan seluruh isinya yang alamiah.
(Yulian,2017)
Gambar 2.4 The apogee of Man in a wonderful landscape karya Max Rive
Sumber : https://creativephotoconnect.com/famous-landscape-photographers/(11 Mar
19, 12:00)
e. Fotografi Pernikahan
Fotografi pernikahan terbagi menjadi dua, yaitu fotografi pernikahan sendiri
dan fotografi pra-pernikahan. Fotografi pernikahan adalah tahap seremonial di mana
kedua mempelai melakukan upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara
9 Universitas Kristen Petra
norma agama, norma hokum, dan norma sosial. Untuk pra-pernikahan merupakan
kategori fotografi yang diambil untuk mengabadikan momen di saat-saat sebelum
menikah dan akan di pajang pada saat hari pernikahan.
Gambar 2.6 Foto wedding karya Aha (AXIOO)
Sumber : http://axioo.com/ (11 Mar 19, 12:00)
f. Fotografi Arsitektur
Fotografi arsitektur adalah seni yang menampilkan estetika desain bangunan
dan sturktur dalam bentuk foto yang menekankan kepada keindahan bentuk, warna,
bidang, garis, kedalaman, skala, dan proporsi. Fotografi arsitektur bisa berupa mikro
ataupun makro. Mikro merupakan gambaran bangunan secara keseluruhan, sedangkan
mikro menampilkan kelebihan desain bangunan.
Gambar 2.7 Foto arisitektur karya Andres Gallardo
Sumber : https://www.archdaily.com/905914/andres-gallardo-studies-milans-
contrasting-typologies-in-contemporary-architecture (11 Mar 19, 12:00)
10 Universitas Kristen Petra
2.1.2. Fotografi Fashion
Fotografi fashion adalah aliran fotografi yang berkonsentrasi pada memotret dan
menampilkan berbagai mode pakaian dan barang-barang fashion lainnya, yang terkait
dengan gaya-hidup yang sedang berjalan pada masa tersebut, untuk diterbitkan di
majalah fashion, industri periklanan, atau beredar di kalangan desainer.
Seiring berjalannya waktu, fotografi fashion telah mengembangkan sentuhan
komersial dan estetika di mana tampilan gaya hidup, diperkuat dengan aksesoris dan
daerah eksotis dengan pencahayaan yang beragam, dari dramatis, lembut, kontras,
bahkan gabungan dari beberapa efek cahaya.
Dalam fotografi fashion, seorang fotografer bertugas untuk menghasilkan atau
menampilkan konsep foto dari produk fashion yang akan dijual ke dalam bentuk visual.
Jangan sampai terlupakan adalah tampilan gaya-hidup pada masa yang ingin
ditampilkan, harus terlihat dengan jelas pada fotografi fashion tersebut. (RK, 15 Juli
2015).
Gambar 2.8 Foto Fashion karya Eric Uys
Sumber : https://www.ormsdirect.co.za/blog/fashion-photography-by-eric-uys/ (11
Mar 19, 12:10)
2.1.2.1. Sejarah Fotografi Fashion
Bermula pada awal abad 20, Edward Steichen yang dikenal sebagai bapak
pendiri fotografi mode modern. Setelah dianggap berani karena diberi tantangan oleh
seorang teman dekat, Steichen melakukan tugas mempromosikan fashion sebagai seni
rupa melalui media fotografi. Untuk melakukan ini, ia mengambil serangkaian foto
11 Universitas Kristen Petra
gaun yang dibuat oleh perancang busana terkenal Prancis Paul Poiret, yang kemudian
diterbitkan dalam majalah Art et Décoration edisi April 1911. Secara luas dianggap
sebagai foto mode modern pertama, mereka menyampaikan estetika, gerakan dan detail
pakaian sebagai pusat pendekatan mereka. Gayanya berpusat pada model, dalam gaya
potret khas, tetapi menggunakan pencahayaan dan pengaturan studio yang
direncanakan dengan hati-hati untuk fokus pada pakaian dan memberi mereka tampilan
mewah dan elegan yang menunjukkan waktu. (Highsnobiety, 2015)
0p[
Gambar 2.8 Fotografi fashion pertama karya Edward Steichen
Sumber : https://www.highsnobiety.com/2015/09/23/fashion-photography-history/
(12 Mar 19,13:30)
Faktor lain dalam memperluas daya tarik fotografi mode modern datang pada
tahun 1909, ketika penerbit sukses Condé Nast membeli majalah gaya hidup Amerika
Vogue. Dengan melakukan itu, ia menciptakan publikasi mode terkemuka di dunia -
yang memberi fotografer seperti Steichen, Cecil Beaton dan Horst P. Horst platform
untuk memamerkan karya mereka kepada audiens baru yang sangat besar. Pada tahun
1913 ia melanjutkannya dengan peluncuran Vanity Fair, dan bersama-sama kedua
judul tersebut menghabiskan waktu berpuluh-puluh tahun memerangi Harper's Bazaar
untuk menjadi majalah mode top di Amerika. (Highsnobiety, 2015)
12 Universitas Kristen Petra
2.1.2.2. Sub-Genre Fotografi Fashion
Genre ini dapat dibagi menjadi empat yaitu: Fotografi Fashion Editorial,
High Fashion Photography, Catalog Photography, dan Street Fashion Photography.
a. Fotografi Fashion Editorial
Jenis foto ini digunakan untuk keperluan majalah fashion. Fashion spread
tidak hanya berisi 1 foto saja, melaikan beberapa foto, biasanya 6-12 foto. Foto jenis
ini tidak bertujuan untuk jualan produk / iklan. Oleh karena itu detail produk tidak
begitu diperhatikan dalam foto ini. Hal yang lebih ingin ditonjolkan dalam fashion
editorial adalah mood. Project leader / stylish bisa bermain dengan kreatifitas
dibandingkan dengan memotret fashion editorial.
Gambar 2.9 Fotografi editorial berjudul “light and shade” karya Patrick
Damarchelier
Sumber : https://blogrudiwijaya.wordpress.com/2012/10/16/fashion-photography-
part-ii/ (12 Mar 19 pkl. 13:44)
13 Universitas Kristen Petra
b. Fotografi High Fashion
Fashion brand sering mengiklankan produk mereka menggunakan gaya
fotografi ini. Foto-foto umumnya menampilkan supermodel, aktor dan aktris terkenal
yang menggunakan pakaian dan aksesoris yang ditampilkan sering ditata dengan cara
yang sangat berbeda dari kenyataan.
Gambar 2.10 Fotografi High Fashion Christian Dior Photoshoot
Sumber : https://www.spottedfashion.com/2015/09/16/jennifer-lawrence-stars-in-
diorrissimo-and-be-dior-fall-2015-ad-campaign/ (12 mar 19 pkl. 14:26)
c. Katalog Fotografi
Gaya ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang mencetak untuk
memasarkan produk mereka kepada konsumen mereka. Ini pada dasarnya adalah
gambar informasi di mana model dibuat untuk berpose dengan latar belakang tertentu
dan Anda melihat pakaian dengan sangat jelas. Fotografi ini menggunakan background
dengan warna biasa seperti putih, abu-abu sehingga dapat menampilkan detail pakaian
yang digunakan oleh model.
14 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.11 Fotografi Katalog karya Vogue
Sumber : http://snobette.com/wp-content/uploads/2014/03/RihannaVogueApril2.jpg
(12 mar 19 pkl. 14:34 )
d. Street Fashion Fotografi
Gaya dari fotografi ini adalah tentang orang-orang yang berada di jalanan
yang menggunakan pakaian yang tidak biasa. Fotografi Ini tentang menangkap esensi
dari apa yang modis di antara orang-orang biasa, apa yang mereka kenakan, bagaimana
mereka memahami gaya dan bagaimana mereka membuat pernyataan dengan pakaian
mereka. Fotografer gaya ini akan memotret fashionista dalam pekerjaan sehari-hari
mereka, menyoroti tren di dunia nyata.
Gambar 2.12 Fotografi Street Fashion karya Scott Schuman
Sumber : https://www.whowhatwear.com/street-style-photographers-most-influential-
past-decade (Diunduh 12 Mar 19 pkl. 14:50)
15 Universitas Kristen Petra
2.1.3. Fotografi Naratif
Fotografi Naratif merupakan sesuatu yang bersifat non-verbal yang dapat
menceritakan sebuah kisah atau membuat narasi. Kisah yang dimaksud adalah urutan
peristiwa yang berlangsung dari waktu ke waktu, tetapi sebuah foto adalah momen
tunggal yang tangkap dalam satu waktu tertentu. Dengan kata lain, fotografi sebagai
media narasi mampu menciptakan sebuah cerita. Profesor dan Ilmuwan Politik David
Campell mengatakan bahwa "Dalam menceritakan sebuah kisah visual tentang dunia,
fotografi dapat menjadi media yang baik". (Martinique,2016)
Gambar 2.13 Fotografi Naratif karya Eadweard Muybridge
Sumber : https://www.widewalls.ch/narrative-photography/ (Diunduh 3 April 19 pkl
12:00)
2.2. Tinjauan Permasalahan tentang Obyek dan Subyek Perancangan
2.2.1. Dongeng
Dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Dongeng
adalah cerita yang dikarang dan diceritakan kembali secara berulang-ulang oleh nenek
moyang kita. Cerita itu bisa dibuat karena terinspirasi dari suatu peristiwa.
Sedangkan pengertian dongeng menurut James Danandjaja, dongeng adalah termasuk
cerita rakyat lisan yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita.
16 Universitas Kristen Petra
Dongeng juga tidak terikat oleh tempat maupun waktu, karena dongeng diceritakan
terutama untuk menghibur. Meskipun demikian, banyak pula dongeng yang berisi
ajaran moral, melukiskan kebenaran, bahkan ada pula jenis dongeng yang mengandung
sindiran.
Berdasarkan isinya, jenis-jenis dongeng terdiri atas lima jenis, yaitu fabel,
legenda, mite, sage, dan parabel.
▪ Fabel: Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang
pelakunya diperankan oleh binatang. Contoh dongen fabel: Dongeng “Kancil
Mencuri Mentimun”.
▪ Legenda: Legenda adalah dongeng yang menceritakan peristiwa yang
berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu
tempat. Contoh Dongeng Legenda: Dongeng “Terjadinya Danau Toba”.
▪ Mite: Mite adalah dongeng yang menceritakan tentang dewa-dewa dan
makhluk halus. Isi ceritanya tentang kepercayaan animisme. Contoh dongeng
Mite: Dongeng “Nyi Roro Kidul”.
▪ Sage: Sage adalah dongeng menceritakan suatu tokoh yang berkaitan dengan
sejarah. Sage biasanya menyebar dari mulut ke mulut sehingga lama-kelamaan
terdapat tambahan cerita yang bersifat khayal. Contoh Dongeng Sage: Dongeng
“Jaka Tingkir”.
▪ Parabel: Parabel adalah dongeng yang ceritanya mengandung nilai-nilai
pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau
hikmah sebagai pedoman hidup. Contoh Dongeng Parabel: Dongeng “Si Malin
Kundang”. (Bambang, 2018)
2.2.1.1. Manfaat Dongeng
Menurut Fatin (2016) “Dongeng sebagai salah satu dari sastra anak, berfungsi
untuk memberikan hiburan, juga sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat pada waktu itu. Dongeng dipandang sebagai
sarana untuk mewariskan nilai-nilai, dan untuk masyarakat lama itu dapat dipandang
sebagai satu-satunya cara. Sesuai dengan keberadaan misi tersebut, dongeng
17 Universitas Kristen Petra
mengandung ajaran moral. Dongeng sering mengisahkan penderitaan tokoh, namun
karena kejujuran tokoh tersebut mendapat imbalan yang menyenangkan. Sebaliknya
tokoh jahat pasti mendapat hukuman.” Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa dongeng mempunyai banyak fungsi selain hanya sebagai alat
hiburan, tetapi juga bisa digunakan sebagai media pendidikan, sarana mewariskan
nilai-nilai, protes sosial, dan juga sebagai proyeksi keinginan terpendam.
2.2.1.2. Dongeng yang akan diangkat
Dari hasil poling yang dilakukan kepada responden usia remaja 12-25 tahun di
peroleh data sebagai berikut:
a. Malin Kundang
Malin Kundang adalah dongeng yang berasal dari provinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang
durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air
Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.
Gambar 2.9 Dongeng Malin Kundang
Sumber : https://www.educastudio.com/cerita-anak-riri-malin-kundang/
(Diunduh 5 Maret 2019 pkl. 20:00)
b. Bawang Merah Bawang Putih
Cerita Bawang Merah Bawang Putih berasal dari Sumatera Barat, Indonesia.
Cerita Bawang Merah Bawang Putih memiliki kisah seorang gadis bernama bawang
putih yang selalu rajin dan baik hati walaupun di siksa oleh ibu dan kakak tirinya.
18 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.10 Dongeng Bawang Merah & Bawang Putih
Sumber : https://www.educastudio.com/cerita-anak-riri-bawang-merah-bawah-putih/
(Diunduh 5 Maret 2019 pkl. 20:00)
c. Timun Mas
Timun Mas atau Timun Emas Adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa yang
menceritakan kisah seorang gadis pemberani yang mencoba untuk bertahan dan
melarikan diri dari raksasa hijau jahat yang mencoba untuk menangkap dan
memakannya.
Gambar 2.11 Dongeng Timus Mas
Sumber : https://www.educastudio.com/cerita-anak-riri-timun-mas (Diunduh 5 Maret
2019 pkl. 20:00)
d. Keong Mas
Cerita Rakyat Keong Emas berasal dari daerah Jawa Timur. Menceritakan
tentang seorang putri Raja Daha, Candra Kirana yang dikutuk oleh nenek penyihir jahat
atas perintah adik Candra Kirana menjadi seekor keong emas.
19 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.12 Dongeng Keong Mas
Sumber : https://www.educastudio.com/cerita-anak-riri-timun-mas/ (Diunduh 5
Maret 2019 pkl. 20:00)
e. Asal Usul Danau Toba
Asal Usul Danau Toba yang berasal dari Sumatera Utara menceritakan Di
sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki
bernama Toba yang menikah dengan seekor ikan yang ternyata adalah seorang wanita.
Pesan moral yang didapat dari cerita ini adalah agar selalu menepati janji kita, menjaga
ucapan walaupun sedang emosi, dan selalu bersabar dalam segala kondisi.
Gambar 2.13 Dongeng Asal Usul Danau Toba
Sumber : http://ayokberimajinasi.blogspot.com/2016/05/alkisah-pada-jaman-dahulu-
kala-hiduplan.html (Diunduh 5 Maret 2019 pkl. 20:00)
20 Universitas Kristen Petra
2.2.1.3. Fotografer yang Berkarya dengan Inspirasi Dongeng
Rio Motret
Rio Motret/Rio Wibowo adalah seorang fotografer Indonesia yang terkenal
yang memulai karirnya pada tahun 2004. Salah satu karya Rio Motret/Rio Wibowo
adalah Alkisah yang di selenggarakan pada tahun 2016 dengan tema dongeng.
Berbagai dongeng yang dibuat oleh Rio Motret, antara lain : Sangkuriang, Si Pitung,
Lutung Kasarung, Jaka Tarub, Roro Jonggrang, dan sebagainya. Dalam perancangan
foto Rio, Rio menggunakan satu frame. Dalam penyampaian fotografi narasi,
menggunakan lebih dari satu frame untuk mempermudah target audience karena
audience merupakan masyarakat awam dan bukan pengamat visual.
Gambar 2.14 Foto Roro Jonggrang Karya Rio Motret
Sumber : https://dkv.binus.ac.id/2016/11/03/foto-sebagai-interpretasi-karya-dalam-
pameran-fotografi-alkisah-karya-rio-motret/ (Diunduh 6 Maret 2019 pkl. 09:00)
21 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.15 Foto Ande-Ande Lumut Karya Rio Motret
Sumber : https://dkv.binus.ac.id/2016/11/03/foto-sebagai-interpretasi-karya-dalam-
pameran-fotografi-alkisah-karya-rio-motret/ (Diunduh 6 Maret 2019 pkl. 09:00)
Gambar 2.16 Foto Sangkuriang Karya Rio Motret
Sumber : https://dkv.binus.ac.id/2016/11/03/foto-sebagai-interpretasi-karya-dalam-
pameran-fotografi-alkisah-karya-rio-motret/ (Diunduh 6 Maret 2019 pkl. 09:00)
22 Universitas Kristen Petra
2.3. Fashion sebagai Representasi Dongeng
Fashion adalah kombinasi atau perpaduan dari gaya atau style dengan desain
yang cenderung digemari oleh Masyarakat yang akan bisa memberi kenyamanan dan
membuat lebih baik pada satu waktu tertentu.
Fashion adalah kombinasi atau perpaduan dari gaya atau style dengan desain.
Gaya dalam artian busana dan pakaian adalah merupakan ciri atau karakter
penampilan dari bahan atau hal lain yang membedakan dari busana dan pakaian yang
lainnya, Sedangkan desain adalah sesuatu yang lebih khusus dari gaya. Contohnya
:penggunaan jubah hitam untuk menunjukan karakter penyihir,dsb. ( Bambang,2013 )
Menurut Stuart Hall, proses produksi dan pertukaran makna antara manusia
atau antar budaya yang menggunakan gambar, simbol dan bahasa adalah disebut
Representasi. Media paling sering digunakan dalam produksi dan pertukaran makna
adalah bahasa melalui pengalaman-pengalaman yang ada dalam masyarakat. Stuart
Hall dalam culture study menggambarkan bahwa bahasa melukiskan relasi encoding
dan decoding melalui metafora produksi dan konsumsi. Proses produksi meliputi
proses gagasan, makna, ideology dan kode social, ilmu pengetahuan, ketrampilan
teknis, ideology professional, pengetahuan institusional, defenisi dan berbagai asumsi
lainnya seperti moral, cultural, ekonomis, politis dan spiritual.
Menurut Stuart Hall, ada tiga pendekatan representasi :
1. Pendekatan Reflektif, bahwa makna diproduksi oleh manusia melalui ide, media
objek dan pengalaman-pengalaman di dalam masyarakat secara nyata.
2. Pendekatan Intensional, bahwa penutur bahasa baik lisan maupun tulisan yang
memberikan makna unik pada setiap hasil karyanya. Bahasa adalah media yang
digunakan oleh penutur dalam mengkomunikasikan makna dalam setiap hal-hal
yang berlaku khusus yang disebut unik.
3. Pendekatan Konstruksionis, bahwa pembicara dan penulis, memilih dan
menetapkan makna dalam pesan atau karya (benda-benda) yang dibuatnya.
23 Universitas Kristen Petra
Tetapi, bukan dunia material (benda-benda) hasil karya seni dan sebagainya yang
meninggalkan makna tetapi manusialah yang meletakkan makna.
2.4. Digital Imaging
Digital Image Processing atau Digital Photographic pada dasarnya merupakan
sebuah metode untuk meng-edit atau mengolah gambar yang di-scan dari dokumen asli
menjadi digital file dalam bentuk pixel yang dapat dibaca dan dimanipulasi oleh
perangkat komputer grafis. Perkembangan digital imaging tidak bisa dilepaskan dari
trend fotografi digital yang begitu masif. Dalam industri periklanan, karya fotografi
menjadi salah satu elemen visual yang ditampilkan sebagai elemen penyampai pesan.
Karya fotografi yang ditampilan seringkali mengalami pengolahan, perekayasaan, dan
berkesan manipulative. Proses kerja digital imaging meliputi (Modern School Design,
2014):
a. memahami brief yaitu harus mampu memahami dengan benar konsep dan
pesan yang akan disampaikan secara visual.
b. mengajukan Quotation atau penawaran harga didasarkan pada bahan visual
yang akan digubakan, tingkat kerumitan yang akan dicapai, ekspetasi yang akan
dicapai, dan melihat pula daya saing di pasar. Itu semua akan menentukan
besaran nilai penawaran yang akan diajukan.
c. mengadakan pertemuan Pre Production Meeting (PPM) yang melibatkan DI
artis, fotografer (tim) dan Agency atau klien untuk kemudian mempersiapkan
presentasi. Hasil PPM akan menjadi pegangan pada proses produksi.
d. Photosession, tahap dimana peran DI artis harus mengikuti jalannya proses
pemotretan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan karya foto yang sesuai
dengan konsep yang telah ditentukan.
Software yang biasa dipakai adalah Adobe Photoshop yang memiliki beberapa teknik
dasar yang sering digunakan dalam Digital Imaging:
24 Universitas Kristen Petra
a. Masking
Memotong gambar atau cropping
b. Compositing
Menyusun komposisi dari beberapa foto yang menghasilkan satu foto yang
baik dan terpadu sesuai dengan cahaya dan keselarasan lainnya
c. Retouching
Proses mensempurnakan sebuah foto bisa berupa menyempurnakan bagian
wajah tubuh (beauty retouching) atau keseluruhan perbaikan atau
penyempurnaan foto yang sedang diedit.
d. Colour Adjustment
Mengatur keseimbangan warna, gelap terang, dan kontras beberapa foto agar
terlihat selaras
e. Create Effects
Membuat efek kaca,logam,air,matahari,flare,dsb.
f. Exprosure Blending
Teknik menggabungkan hasil bracketing dari fotografi menjadi satu kesatuan
image yang sempurna (HDR image).
Dan masih banyak lagi Teknik-teknik digital imaging lainnya, disesuaikan
dengan kebutuhan untuk mengolah sebuah foto. Karena setiap kasus digital
imaging berbeda-beda.
2.5. Tanggapan Masyarakat terhadap dongeng
Menurut masyarakat, dongeng merupakan suatu cerita yang menarik karena
memiliki banyak sekali moral-moral baik dalam satu cerita. Masyarakat Indonesia juga
tertarik dengan adanya dongeng Indonesia, karena dengan ceritanya yang menarik.
Tetapi banyak masyarakat mengatakan bahwah visualisasi dongeng Indonesia kurang
dan terkesan kuno untuk penyampaiannya yang menyebabkan masyarakat Indonesia
lebih memilih dongeng luar negeri dibandingkan dongeng Indonesia.
25 Universitas Kristen Petra
2.6. Referensi Foto
2.6.1 Malin Kundang
Gambar 2.17 Refensi Dongeng Malin Kundang
Sumber : Dokumentasi Pribadi.
2.7.2. Keong Mas
Gambar 2.18 Referensi Dongeng Malin Kundang
Sumber : Dokumentasi Pribadi
26 Universitas Kristen Petra
2.6.3. Bawang Putih & Bawang Merah
Gambar 2.19 Referensi Dongeng Bawang Putih & Bawang Merah
Sumber : Dokumentasi Pribadi
2.6.4. Danau Toba
Gambar 2.20 Referensi Dongeng Danau Toba
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=-04ppKu-GSM&t=156s
27 Universitas Kristen Petra
2.6.5. Timun Mas
Gambar 2.21 Referensi Dongeng Timun Mas
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=LWrhAN6xIuk&t=103s
2.7. Analisis Data
Metode analisis data menggunakan unit analisis 5W + 1H sebagai berikut:
2.8.1. WHAT
Menurut remaja jaman sekarang, kondisi dongeng Indonesia saat ini
kalah dengan dongeng luar negeri karena visual yang lebih modern dan cara
penyampaian dalam bentuk yang berbeda walaupun dongeng Indonesia
memiliki pesan moral yang baik, tetapi visual yang ada dalam dongeng
Indonesia kalah dengan dongeng luar negeri.
2.8.2. WHERE
Pengambilan data dilakukan kepada remaja di kota Surabaya
2.8.3. WHO
Perancangan ini diberikan kepada remaja di kota Surabaya khususnya
yang tertarik dalam dongeng dan juga fashion. Diharapkan dengan perancangan
ini, remaja akan lebih menyukai dan lebih mengingat dongeng Indonesia, tidak
hanya dongeng luar negeri.
28 Universitas Kristen Petra
2.8.4. WHEN
Semenjak adanya dongeng luar negeri masuk ke Indonesia dalam
bentuk visual, video, dsb dongeng Indonesia
2.8.5. WHY
Tujuan utama dalam pembuatan perancangan ini adalah untuk
mengingatkan kembali remaja kepada dongeng Indonesia dengan cara
fotografi, dan untuk menaikkan nilai dongeng Indonesia.
2.8.6. HOW
Pelaksanaan diawali dengan pembuatan sketsa konsep foto, mencari
studio foto yang menyediakan properti sesuai konsep (mencari tahu biaya dan
lokasi), mencari model (sesuai dengan tokoh dan mencari tahu biaya), mencari
tempat persewaan/menjual kostum(mencari tahu biaya dan lokasi). Dilanjutkan
dengan mencari MUA dan Hair Do yang dapat membuat ‘look’ sesuai dengan
karakter tokoh dongeng. Keseluruhan pemotretan dilanjut ka proses edit dan
percetakan (mencari tahu bahan dan biaya). Mencari lokasi pameran (mencari
tahu lokasi dan biaya). dan dekorasi untuk venue (mencari tahu vendor dan
biaya).\
2.9 Kesimpulan Analisis Data
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, dengan perancangan fotografi fashion
dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi
kepada masyarakat agar masyarakat yang dapat mengingatkan kembali dan
menunjukan keistimewaan berbagai dongeng Indonesia kepada remaja di Indonesia.
Diharapkan dengan perancangan ini remaja akan lebih menyukai dongeng di Indonesia.