2. bukti saksi - herihartanto.files.wordpress.com file(1) apabila gugatan perceraian didasarkan atas...
TRANSCRIPT
2. BUKTI SAKSI
• Kesaksian : kepastian yang diberikan kepadaHakim di persidangan ttg peristiwa ygdisengketakan dgn jalan pemberitahuan scr lisandan pribadi oleh orang yang bersangkutan, bukansalah satu pihak yg berperkara.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
SAKSI MENJADI BUKTI JIKA :
• Saksi melihat, mendengar atau mengalami sendiri peristiwa ygdipersaksikan.
• Tidak berupa kesimpulan/pendapat dari saksi• Dapat menjelaskan sumber kesaksiannya• Tidak Testimonium de auditu• Tidak Unnus testis nullus testis• Mengucapkan sumpah
Hukum Acara Perdata, FH UNS
PERMASALAHAN ALAT BUKTI SAKSI
Pasal 171 HIR:
(1) Tiap-tiap kesaksian harus disertai keterangan tentang bagaimana saksi mengetahui kesaksiannya.
(2) Pendapat atau dugaan khusus yang timbul dari pemikiran, tidak dipandang sebagai kesaksian
PUTUSAN MA 239 K/Sip/1973 tanggal 25 sep 1975
“...dengan pertimbangan banyak peristiwa hukum masa lalu tidak dilakukan dalam bentuk tulisan, tetapi dilakukan dengan pesan lisan secara turun temurun tersebut dapat diterima sebagai alat bukti karena dalam hal ini, saksi-saksi yang langsung mengalami perbuatan hukum tersebut semuanya seudah meningga dunia”
Purusan MA no. 308 K/Pdt/1959tanggal 11 Nopember 1959
“.... Keterangan saksi de auditu dapat dipergunakan sebagai alat bukti persangkaan “
Putusan MA No. 818 K/Sip/1983
“...Keterangan 2 orang saksi de auditu untuk memperkuat keterangan saksi dari seorang saksi lain yang tidak de auditu sehingga terhindar dari ketentuan unus testis nullus testis.”
Pengecualian dlm Peradilan Agama
• Pasal 76 UU Peradilan Agama
(1) Apabila gugatan perceraian didasarkan atas alasan syiqaq, maka untuk mendapatkan putusan perceraian harus didengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan suami istri.
(2) Pengadilan setelah mendengar keterangan saksi tentang sifat persengketaan antara suami istri dapat mengangkat seorang atau lebih dari keluarga masingmasing pihak ataupun orang lain untuk menjadi hakam.