2 agama islam kemuhammadiyahan 4

17
AGAMA ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN 4 METODE TAFSIR MAUDHU’IY Penyusun Muhammad Junaidi Nita Amalia SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG TAHUN 2015

Upload: imelda-yulianti

Post on 10-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • AGAMA ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN 4METODE TAFSIR MAUDHUIYPenyusunMuhammad JunaidiNita Amalia

    SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANGTAHUN 2015

  • METODE TAFSIR AL-QURANMetode adalah satu sarana untuk mecapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pemahaman al-Quran, metode bermakna: prosedur yang harus dilalui untuk mencapai pemahaman yang tepat tentang makna ayat-ayat al-Quran.Dengan kata lain, metode penafsiran al-Quran merupakan: seperangkat kaidah yang seharusnya dipakai oleh mufassir (penafsir) ketika menafsirkan ayat-ayat al-Quran (umar shihab,2005)

  • SEJARAH PERKEMBANGAN METODE TAFSIRpada zaman Rasulullah s.a.w. dikenal dua cara penafsiran al-Quran. Pertama, penafsiran berdasarkan petunjuk wahyu. Kedua, penafsiran berdasarkan ijtihad atau rayi. Di masa sahabat, sumber untuk memahami ayat-ayat Al-Quran di samping ayat Al-Quran sendiri, juga riwayat dari Nabi s.a.w. dan ijtihad mereka (Rohimin,2007)

  • METODE-METODE PENAFSIRAN AL-QURANM. Quraish Shihab, dalam bukunya Membumikan al-Quran, membagi tafsir dengan melihat corak dan metodenya menjadi; tafsir yang bercorak matsr tafsir yang menggunakan metode penalaran yang terdiri dari metode tahlliy maudhiy.

  • METODE-METODE PENAFSIRAN AL-QURANAl-Farmawi membagi tafsir dari segi metodenya menjadi empat bagian yaitu: metode maudhiy.metode ijmliy,metode muqran metode tahlliy, sedangkan metode tahlliy dibagi menjadi beberapa corak tafsir yaitu: at-Tafsr bi al-Matsr, at-Tafsr bi al-Rayi, at-Tafsr ash-Shfiy, at-Tafsr al-Fiqhiy, at-Tafsr al-Falsafiy, at-Tafsr al-Ilmiy,at-Tafsr al-Adabiy wa al-Ijtimiy.

  • METODE TAFSIR MAUDHUIYMetode tafsir maudhiy juga disebut dengan dengan metode tematik yaitu menghimpun ayat-ayat al-Quran yang mempunyai maksud yang sama, dalam arti, sama-sama membicarakan satu topik masalah dan menyusunnya berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat tersebut.

  • Cara Kerja Tafsir MaudhiyAl-Farmawi di dalam kitab Al-Bidyah f al-Tafsir al-Maudhiy secara rinci mengemukakan cara kerja yang harus ditempuh dalam menyusun suatu karya tafsir berdasarkan metode ini. Antara lain adalah sebagai berikut:memilih atau menetapkan masalah al-Quran yang akan dikaji secara maudhiy (tematik)melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang telah ditetapkan, ayat Makkiyyah dan Madaniyyahmenyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan mengenai latar belakang turunnya ayat atau asbb an-nuzl.mengetahui korelasi (munsabah) ayat-ayat tersebut di dalam masing-masing suratnya.menyusun tema bahasan di dalam kerangka yang pas, sistematis, sempurna dan utuh (outline).

  • Cara Kerja Tafsir Maudhiy6.melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadis, bila dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin sempurna dan semakin jelas.7.mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertian serupa, mengkompromikan antara pengertian m dan khash, antara yang muthlaq dan yang muqayyad, menyingkronkan ayat-ayat yang lahirnya tampak kontradiktif, menjelaskan ayat nsikh dan manskh, sehingga semua ayat tersebut bertemu pada satu muara, tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindakan pemaksaan terhadap sebagian ayat kepada makna yang kurang tepat.8.menyusun kesimpulan yang menggambarkan jawaban al-Quran terhadap masalah yang dibahas.

  • Bentuk kajian Tafsir MaudhiyDi sini tafsir maudhiy mempunyai dua bentuk, yaitu: Tafsir yang membahas satu surat secara menyeluruh dan utuh dengan menjelaskan maksudnya yang bersifat umum dan khusus, menjelaskan korelasi antara berbagai masalah yang dikandungnya, sehingga surat itu tampak dalam bentuknya yang betul-betul utuh dan cermat.

  • Kitab-Kitab Tafsir Yang Menggunakan Metode MaudhiySebagian kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode maudhuiy ini adalah: Al-Marah f al-Qurn dan Al-Insn f al-Qurn al-Karm karya Abbas Mahmud al-Aqqad; Ar-Rib f al-Qurn al-Karm karya Abu al-Ala al-Maududiy; Al-Washy al-Asyr karya Syaikh Mahmud Syalthut; Tema-tema Pokok al-Quran karya Fazlur Rahman; dan Wawasan al-Quran Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat karya M. Quraish Shihab.

  • Kelebihan Metode Maudhiyhasil tafsir maudhiy memberikan pemecahan terhadap permasalahan-permasalahan hidup praktis, sekaligus memberikan jawaban terhadap tuduhan/dugaan sementara orang bahwa al-quran hanya mengandung teori-teori spekulatif tanpa menyentuh kehidupan nyata.sebagai jawaban terhadap tuntutan kehidupan yang selalu berobah dan berkembang, menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap al-Quran.studi terhadap ayat-ayat terkumpul dalam satu topik tertentu juga merupakan jalan terbaik dalam merasakan fashhah dan balghah al-Qurn.kemungkinan untuk mengetahui satu permasalahan secara lebih mendalam dan lebih terbuka.tafsir maudhiy lebih tuntas dalam membahas masalah.

  • Kekurangan Metode MaudhiyMungkin melibatkan pikiran dalam penafsiran terlalu dalam.Tidak menafsirkan segala aspek yang dikandung satu ayat, tetapi hanya salah satu aspek yang menjadi topik pembahasan saja.

  • PENUTUPMetode tafsir maudhiy juga disebut dengan dengan metode tematik yaitu menghimpun ayat-ayat al-Quran yang mempunyai maksud yang sama, dalam arti, sama-sama membicarakan satu topik masalah dan menyusunnya berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat tersebut.

  • DAFTAR PUSTAKAAhmad Izzan, Metodologi Ilmu Tafsir, tt: Tafakur, t.t.Arif Junaidi, Akhmad, Pembaharuan Metodologi Tafsir Al-Quran (Studi Atas Pemikiran Tafsir Kontekstual Fazlur Rahman), Semarang: CV. Gunung Jati, 2000.Baidan, M. Nashruddin, Metodologi Penafsiran Al-Quran, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005._______, Metode Penafsiran Al-Quran Kajian Kritis Terhadap Ayat-Ayat Yang Beredaksi Mirip, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Kandungan Al-Quran, Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005.Dawam Rahardjo, Paradigma Al-Quran Metodologi Tafsir dan Kritik Sosial, Jakarta: Pusat Studi Agama Dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah, 2005.Al-Farmawiy, Abd al-Hayy, Metode Tafsir Maudhui Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.Alfatih Suryadilaga, dkk., Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Teras, 2005.Al-Munawar, Said Agil Husin., Al-Quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta: Ciputat Press, 2002.Al-Qaththan Manna Khalil., Studi Ilmu-Ilmu Quran, Jakarta: Litera AntarNusa, 1996.Ash-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-ilmu al-Quran, Jakarta:Pustaka Firdaus, 1995.As-Shauwy, Ahmad, Mukjizat Al-Quran dan Sunnah Tentang IPTEK, Jakarta: Gema Insani Preass, 1995.Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Quran Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bndung: Mizan, 1999., Sejarah Dan Ulum Al-Quran, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.Shihab, M. Umar, Kontekstualitas Al-Quran Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum Dalam Al-Quran, Jakarta: Penamadani, 2005.Rohimin, Metodologi Ilmu Tafsir Dan Aplikasi Model Penafsiran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.Supiana dan M. Karman, Ulumul Quran dan Pengenalan Metodologi Tafsir, Bandung: Pustaka Islamika, 2002.Watt, W. Montgomery, Pengantar Studi Al-Quran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.

  • Pertanyaan1. mirajunisa - apa yang dimaksud dengan muthlaq dan muqqayad ? jawaban :muthlaq scr bahasa artinya Tidak terikat, scr Istilah lafaz yg memberi petunjuk thd maudhui'nya tnp memandang pada satu, banyak kata sifatnya tetapi mmberi petunjuk kpd hakikat sesuatu menurut apa adannya. contohnya dalam al quran (AL- mujadalah., 58:3)muqayyad artinya suatu yang terikat atau yang diikatkan pada sesuatu, scr Istilah suatu lafazd yg menunjukkan hakikat sesuatu yg terikat dg sesuatu seperti sifat contohnya lafazh : Raqqabah Mukminnah, surah An-nisa ayat 92.

  • 2. apakah metode maudhu"i digunakan pada zaman nabi muhammad ? dan apakan di zaman era modern masih menggunakan metode maudhu"i ? apakah org awam mengetahui bahwa suatu kitab ini kenggunakan maudhui atau tidak ?jawaban :- tafsir maudhui telah dimulai oleh nabi saw sendiri ketika menafsirkan ayat dg ayat kemudian dikenal dg tafsir bi al-ma'sur, kalau melihat sejarah kebudayaan islam bahwa pd permulaan islam yaitu zaman rasullualah dan masa sahabat perhatian mereka terkonsentrasi pd upaya penyiaran agama islam, menghadapi tantang org2 muslim, menghafal dan pelestarian al-quran dan al-hadis, maka wajar metode maudhui pd zaman itu belum berkembang.-Ya, karena perkembangan ilmu pengetahuan teknlogi metode ini sangat populer dan mutlak dibutuhkan oleh penafsir.-