2 0 1 0idx.co.id/portals/0/staticdata/newsandannouncement/announcementstock/...kantor p u sat p t te...
TRANSCRIPT
K a n t o r p u s a t p t t e m p o S c a n p a c i f i c t b k 1 9 8 9 s a m p a i 2 0 1 1
p t t e m p o S c a n p a c i f i c t b k h e a d o f f i c e 1 9 8 9 t o 2 0 1 1
1
K a n t o r p u s a t p t t e m p o S c a n p a c i f i c t b k 2 0 1 1 d a n s e t e r u s n y a
p t t e m p o S c a n p a c i f i c t b k h e a d o f f i c e 2 0 1 1 t o t h e f u t u r e
Misi Tempo Scan Pacific Tbk
Profil Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi & Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial
Tata Kelola Perusahaan
Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan
Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan
Laporan Akuntan Publik
PT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement
Company Profile
Financial Highlights
The Board of Commissioner’s Report
The Board of Director’s Report & Management’s Review
Corporate Social Responsibility
Corporate Governance
Statement of The Board of Commissioner & Director on The Annual Report
Statement of The Board of Director on The Financial Report
Auditor’s Report
T A B L E O F C O N T E N T S
5
6
14
16
21
39
41
48
49
50
D A F T A R I S I
5
6
14
16
21
39
41
48
49
50
2 3
We are a dynamic organization of qualified and
committed professionals under sound leadership with
the main objective to become market leader in the field
of pharmaceuticals, consumer and cosmetic products
through competence in the area of manufacturing,
marketing and distribution.
Our brand equities offer sustainable quality and innovative
products with excellent value propositions sold through
effective multi-channeled sales coverage that are delivered
by reliable supply chain capability.
Guided by good corporate governance with the aim to
establish sound financial standing and creating value
for our stakeholders as well as winning respect of the
community.
Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional
handal dan berkomitmen di bawah kepemimpinan yang
kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar
farmasi, produk konsumen dan kosmetika melalui
kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan
distribusi.
Ekuitas merek kami menawarkan produk berkualitas dan
inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilai yang unggul dan
dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif dan
dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang handal.
Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan
tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehat dan
menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta
dihormati oleh masyarakat.
M I S I P T T E M P O S C A N P A C I F I C T B K
P T T E M P O S C A N P A C I F I C T B K M I S S I O N S T A T E M E N T
This symbol is the corporate logo of the entire TEMPO
GROUP. Its multiple parallel lines reach upward,
expressing the vitality and energy of the TEMPO GROUP’s
ever increasing activities and growing enterprising spirit,
thereby emphasizing the integration of the member firms
into the GROUP.
Simbol ini merupakan logo seluruh perusahaan yang
tergabung dalam GRUP TEMPO. Beberapa garis sejajar
yang bertumbuh ke atas, melambangkan vitalitas dan
kekuatan GRUP TEMPO yang senantiasa mengembangkan
kegiatan dan semangat usaha yang terus bertumbuh,
dengan menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan
ke dalam GRUP.
T E M P O Y A N G T U M B U H & B E R K E M B A N G
T H E G R O W I N G “ T ”
4 5
6
p r o F I l p e r u S a h a a n
C o M p a n Y p r o F I l e
PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaannya
(Perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha
swasta nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha
perdagangan produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo
Scan Pacific Tbk semula bernama PT Scanchemie yang pada
tahun 1970 memulai kegiatan produksi komersial produk
farmasi dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu,
Perseroan melalui anak perusahaannya memproduksi
produk kosmetika dan produk konsumen sejak tahun 1977.
Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan
mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar
saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat
menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp. 1.000
menjadi Rp. 500 per lembar saham (pemecahan saham).
Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui
pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar
saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas
yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan
seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.
Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi
4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp. 500
menjadi Rp. 50 per lembar saham (pemecahan saham).
Pada tanggal 31 Desember 2010, lebih dari 95% saham
Perseroan dimiliki oleh PT Bogamulia Nagadi
dan sisanya hampir 5% dimiliki oleh masyarakat dengan
kepemilikan masing-masing kurang dari 5%.
Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun
2010 adalah sebesar Rp. 7,695 triliun.
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perseroan mempunyai
pegawai tetap sekitar 5.400 orang.
PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries
(Company) constitute the Tempo Group, a national
private group of companies which started trading
business of pharmaceutical products since 1953. PT
Tempo Scan Pacific Tbk was formerly named PT
Scanchemie which commenced large-scale commercial
production of pharmaceutical products in 1970. In time,
the Company through its subsidiary companies expanded
its operations to include production of cosmetics and
consumer products in 1977.
In 1994, the Company became a public company, listing
a total of 75,000,000 shares in the Indonesian Stock
Exchange (BEI).
In 1995, the said total number of shares became
150,000,000 shares, due to the change of the nominal
value of each Company’s share from Rp. 1,000 to Rp. 500
per share (stock split).
Further in 1998, BEI agreed to list 300,000,000 shares
of the Company’s shares coming from its First Limited
Public Offering, hence the Company’s total number of
listed shares became 450,000,000 shares.
In 2006, the total number of listed shares increased to
4,500,000,000 shares due to the change of the nominal
value of each Company’s share from Rp. 500 to Rp. 50 per
share (stock split).
On 31 December 2010, more than 95% of the Company’s
shares were owned by PT Bogamulia Nagadi and the
remaining almost 5% were owned by the public with
respective ownership of less than 5%.
At the end of 2010, the Company’s market capitalization
was Rp. 7.695 trillion.
As of 31 December 2010 the Company has approximately
5,400 permanent employees.
Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari
sembilan perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Nagadi, mengoperasikan pabrik sabun yang
berdiri di atas lahan seluas 7.200m2 di Jl. Pulo Kambing
Kav.IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur.
2. PT Rudy Soetadi, mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan
seluas 36.545m2 yang terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28,
Bekasi, Jawa Barat.
3. PT Filma Utama Soap, mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang
berdiri di atas lahan seluas 9.255m2 yang terletak di Jl.
Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.
4. PT Pritho, mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik,
yang pertama di Jl. Kemuning No.1, Cengkareng, Jakarta
Barat yang berdiri di atas lahan seluas 44.305m2 dan yang
kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa Timur yang
berdiri di atas lahan seluas 480m2.
5. PT Barclay Products, perusahaan pemasaran produk
konsumen, kosmetika dan pembersih perabot rumah
tangga yang berkantor di Gedung Bina Mulia I, Jl. H.R.
Rasuna Said Kav.10, Jakarta Selatan.
6. PT Pulau Mahoni, perusahaan pemasaran produk
kosmetika yang berkantor di Gedung Bina Mulia I, Jl.H.R.
Rasuna Said Kav.10, Jakarta Selatan.
7. PT Eres Revco, perusahaan pemasaran produk konsumen
dan kosmetika yang berkantor di Gedung Bina Mulia I, Jl.
H.R. Rasuna Said Kav.10, Jakarta Selatan.
8. RT Beauty Care Ltd, mengoperasikan pabrik produk
kosmetika yang berdiri di atas lahan seluas 1.283,75m2
dan terletak di Navanakorn Industrial Estate No.
Consumer Products and Cosmetics Division comprises of
nine companies:
1. PT Tempo Nagadi, operates a soap manufacturing
plant on a 7,200m2 land at Jl. Pulo Kambing Kav.IIE/5B,
Pulogadung, East Jakarta.
2. PT Rudy Soetadi, operates a consumer goods and
cosmetics manufacturing plant on a 36,545m2 land at
Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.
3. PT Filma Utama Soap, operates a manufacturing plant
producing consumer goods and household cleaners,
on a 9,255m2 land at Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, East
Java.
4. PT Pritho, operates two manufacturing plants
producing plastic packaging, the first one is located
at Jl. Kemuning No.1, Cengkareng, West Jakarta, on a
44,305m2 land, and the second one at Jl. Gresik No.1-
3-5, Surabaya, East Java, on a 480m2 land.
5. PT Barclay Products, a marketing company for
consumer products, cosmetics and household cleaner
products, having its office at Gedung Bina Mulia I,
Jl.H.R. Rasuna Said Kav.10, South Jakarta.
6. PT Pulau Mahoni, a marketing company for cosmetics,
having its office at Gedung Bina Mulia I, Jl. H.R.
Rasuna Said Kav.10, South Jakarta.
7. PT Eres Revco, a marketing company for consumer
products and cosmetics, having its office at Gedung
Bina Mulia I, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10, South
Jakarta.
8. RT Beauty Care Ltd, operates a cosmetics
manufacturing plant on a 1,283.75m2 land at
Navanakorn Industrial Estate No. 101/18-18/1, Tambon
Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi
Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan
Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang.
The Company has three Core Business Divisions, namely
Pharmaceutical Division, Consumer Products and
Cosmetics Division and Distribution Division and also
one Supporting Division.
O R I G I N A L P A C K A G I N G D E S I G N
The Company’s three Core Business Divisions are
supported by the following facilities:
Pharmaceutical Division comprises of three companies:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates a manufacturing
plant on a 76,105m2 land at East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Bekasi,
West Java. This plant manufactures tablets, powder
effervescent, liquids/syrups, creams & ointments
and capsules. PT Tempo Scan Pacific Tbk also
has a marketing department for the products of
Pharmaceutical Division which is based at the
headquarters of the Company, located at Gedung Bina
Mulia II, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.11, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma, operates a manufacturing
plant on a 29,203m2 land at East Jakarta Industrial Park
(EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Bekasi, West Java. The
plant manufactures tablets, liquid and cream products.
3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing
plant on an 11,850m2 land at East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Bekasi, West Java.
The plant manufactures canned carbonated liquids.
Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut didukung oleh
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
Divisi Farmasi terdiri dari tiga perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik yang
berdiri di atas lahan seluas 76.105m2 yang terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G dan
1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah
fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet/kaplet,
serbuk effervescent, liquid/syrup, cream & ointment dan
kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga memiliki bagian
pemasaran produk divisi farmasi yang berkantor di
kantor pusat Perseroan yang berkedudukan di Gedung
Bina Mulia II Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik yang
berdiri di atas lahan seluas 29.203m2 yang terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas
produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid dan cream.
3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 11.850m2 yang terletak
di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot
2.G.2, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini
adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan liquid
berkarbonasi dalam kemasan kaleng.
D E S A I N K E M A S A N A W A L
8 9
10
101/18-18/1, Tambon Klongneung (Klong 1Tok), Amphur
Klongluang, Pathumthani, Thailand
9. International Beauty Products Ltd, perusahaan
pemasaran produk konsumen dan kosmetika yang
berkantor di Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit
50121, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.
Klongneung (Klong 1Tok), Amphur Klongluang,
Pathumthani, Thailand.
9. International Beauty Products Ltd, a marketing
company for consumer products and cosmetics, having
its office at 24th Fl., Sino Thai Tower, 32/54 Sukhumvit
50121 Road, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.
Divisi Distribusi terdiri dari lima perusahaan yaitu:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
Ketiga perusahaan Divisi Distribusi tersebut berkantor
pusat di Gedung Bina Mulia II, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.
11, Jakarta Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap
cabang dan titik penjualan yang tersebar di 75 lokasi,
baik di ibukota propinsi dan kota kabupaten di seluruh
Indonesia, dengan armada distribusi sebanyak kurang lebih
575 kendaraan roda dua dan 600 unit mobil dan truk.
4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Bina Mulia I, Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan bergerak
di dua bidang usaha, yaitu Apotik Tempo yang memiliki
lima apotik yang tersebar di wilayah Jabodetabek
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi) dan Tempo
Direct yang menjual produk-produknya langsung ke
konsumen dengan sistim direct selling.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di
Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk
distribusi dan pemasaran di negara Filipina.
Distribution Division comprises of five companies:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
These three companies of the Distribution Divison which
are headquartered at Gedung Bina Mulia II, Jl. H.R.
Rasuna Said Kav. 11, South Jakarta, operate warehouses
in every branch and sales points located throughout
75 locations, both in provincial capital cities and
municipalities all over Indonesia, with a distribution fleet
of approximately 560 two-wheeler vehicles and 600 units
of cars and trucks.
4. PT Global Eramas, with its office at Gedung Bina
Mulia I, Jl.H.R. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta.
This company runs two businesses, Apotik Tempo,
which operates five pharmacies located throughout
the Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang &
Bekasi) area, and Tempo Direct, which sells products
directly to consumers using direct selling system.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, with legal domicile
in Manila, which performs distribution and marketing
in the Phillipines.
Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang untuk
menciptakan sinergi internal untuk menghindari duplikasi
pada alokasi investasi dan sumber daya manusia. Divisi
ini terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Gedung
Bina Mulia I & II, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10-11, Jakarta
Selatan, yaitu:
1. PT Tempo Research, memberikan jasa riset dan
pengembangan produk
2. PT Tempo Data System, memberikan jasa teknologi
informasi
The Company also has a Supporting Division to create
internal synergy to avoid duplication on investments and
human resources allocations. This Division comprises
of five companies, all of which having their offices at
Gedung Bina Mulia I & II, Jl.H.R. Rasuna Said Kav.10-11,
South Jakarta:
1. PT Tempo Research, engaged in research &
development services
2. PT Tempo Data System, engaged in information
technology services
11
3. PT Tempo Promosi, memberikan jasa pembuatan dan
pemasangan iklan dan pelayanan promosi
4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengadaan
5. PT Tempo Land, memberikan jasa penyediaan bangunan
dan pengelolaan properti
3. PT Tempo Promosi engaged in advertisement
production and placement as well as promotion
services
4. PT Tempo Nagadi Trading, engaged in procurement
services
5. PT Tempo Land, engaged in building provision and
property management services
Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:
1. Top Brand Award. hemaviton sebanyak 9 kali tahun 2002
– 2010 kategori multivitamin; hemaviton Energy Drink
kategori minuman energi cair sebanyak 3 kali tahun
2008 – 2010; hemaviton Jreng tahun 2009 – 2010 kategori
minuman energi serbuk/powder dalam sachet. bodrex
kategori analgesic sebanyak 4 kali tahun 2007 – 2010.
Neo hormoviton tahun 2010. Neo rheumacyl tahun 2010.
Revlon kategori lipstik sebanyak 4 kali tahun 2007 – 2010.
Marina sebanyak 9 kali tahun 2002 – 2010 kategori hand &
body lotion yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting
dan Majalah Marketing.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA). hemaviton kategori
multivitamin tahun 2003 – 2006 dan 2008 – 2010; bodrex
kategori analgesic tahun 2009 – 2010; Revlon kategori
lipstik tahun 2008 yang diselenggarakan oleh Majalah
SWA dan MARS Marketing Research.
Awards achieved by the Company:
1. Top Brand Award. hemaviton multivitamins category
for 9 years 2002 – 2010; hemaviton Energy Drink
liquid energy drinks category for 3 years 2008 – 2010;
hemaviton Jreng 2009 – 2010 powdered energy drinks in
sachet packaging category; bodrex analgesics category
for 4 years 2007 – 2010; Neo hormoviton in 2010; Neo
rheumacyl in 2010; Revlon lipsticks category for 4 years
2007 – 2010; Marina for 9 years 2002 – 2010 hand & body
lotions category, organized by Frontier Consulting and
Marketing Magazine.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA). hemaviton
multivitamins category 2003 – 2006 and 2008 – 2010;
bodrex analgesics category 2009 – 2010; Revlon lipsticks
category in 2008, organized by SWA Magazine and
MARS Marketing Research.
12
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA). hemaviton
kategori multivitamin sebanyak 9 kali tahun 2001 – 2008
dan 2010; bodrex kategori analgesic tahun 2003, 2004
dan 2008 – 2010; Revlon kategori lipstik sebanyak 10
kali tahun 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2005 – 2010 yang
diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah
SWA.
4. Word of Mouth Marketing (WOM). bodrex kategori obat
sakit kepala tahun 2009 – 2010; hemaviton Energy
Drink kategori minuman energi cair tahun 2009 – 2010;
Neo rheumacyl tahun 2010 yang diselenggarakan oleh
Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands. bodrex kategori
analgesic tahun 2009 – 2010; hemaviton kategori
multivitamin tahun 2010 yang diselenggarakan oleh
Majalah SWA.
6. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA). bodrex kategori
obat sakit kepala tahun 2005 dan Revlon kategori lipstik
tahun 2005 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan
MARS Marketing Research.
7. The Most Powerful Distribution Performance. Claudia tahun
2008 dan 2010 kategori bar soap yang diselenggarakan
oleh Qasa Consulting dan Majalah SWA.
8. Indonesia Best Packaging. hemaviton Energy Drink kategori
minuman energi cair tahun 2009 yang diselenggarakan
oleh Majalah SWA dan Indonesia Brand Identity Summit.
9. Superbrands. bodrex kategori analgesic tahun 2010;
hemaviton kategori multivitamin tahun 2010.
10. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand. bodrex kategori
analgesic tahun 2010.
11. Matahari Dept. Store Supplier Award. PT Eres Revco sebagai
Best Supplier kategori Cosmetic Consignment Division
tahun 2010.
12. herworld Beauty Awards. Ultima II sebagai Best Whitening/
Brightening Foundation; La Mer sebagai Best Hydrating
Moisturizer; MAC sebagai Best Make Up, Best Lip Gloss
dan Best Matte Lipstick tahun 2010.
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA). hemaviton
multivitamins category for 9 years 2001 – 2008 and 2010;
bodrex analgesics category 2003, 2004 and 2008 – 2010.
Revlon lipsticks category for 10 years 1999, 2000, 2002,
2003 and 2005 – 2010, organized by Frontier Consulting
and SWA Magazine.
4. Word of Mouth Marketing (WOM). bodrex headache
medications category 2009 – 2010; hemaviton Energy
Drink liquid energy drinks category 2009 – 2010. Neo
rheumacyl in 2010, organized by SWA Magazine and
Onbee Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands. bodrex analgesics
category 2009 – 2010; hemaviton multivitamins category
in 2010, organized by SWA Magazine.
6. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA). bodrex
headache medications category in 2005; Revlon lipsticks
cagtegory in 2005, organized by SWA Magazine and
MARS Marketing Research.
7. The Most Powerful Distribution Performance. Claudia in
2008 and 2010 bar soap category, organized by Qasa
Consulting and SWA Magazine.
8. Indonesia Best Packaging. hemaviton Energy Drink liquid
energy drink category in 2009, organized by SWA
Magazine and Indonesia Brand Identity Summit.
9. Superbrands. bodrex analgesic category in 2010;
hemaviton multivitamins category in 2010.
10. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand. bodrex analgesic
category in 2010.
11. Matahari Dept. Store Supplier Award. PT Eres Revco as
Best Supplier Cosmetic Consignment Division Category
in 2010.
12. herworld Beauty Awards. Ultima II as Best Whitening/
Brightening Foundation; La Mer as Best Hydrating
Moisturizer; MAC as Best Make Up, Best Lip Gloss and
Best Matte Lipstick in 2010.
13
13. Bazaar Beauty Awards. MAC sebagai Best Foundation
tahun 2010.
14. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC). PT Tempo
sebagai “Best in Building and Managing Corporate
Image” sebanyak 5 kali tahun 2006 – 2010 kategori
Distributor FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang
diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Bloomberg
Business Week Indonesia.
13. Bazaar Beauty Awards. MAC as Best Foundation in 2010.
14. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC). PT Tempo as
“Best in Building and Managing Corporate Image” for 5
years 2006 – 2010 FMCG (Fast Moving Consumer Goods)
Distributor Category, organized by Frontier Consulting
and Bloomberg Business Week Indonesia.
Share Registrar
PT Blue Chip Mulia
Bina Mulia 1 Building, 4th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950
Public Accountant
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Prudential Tower, 17th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Biro Administrasi Efek
PT Blue Chip Mulia
Gedung Bina Mulia 1, lantai 4
Jl. HR Rasuna Said Kav. 10, Jakarta 12950
Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Prudential Tower, lantai 17
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Parties
Kantor Pusat Perseroan Registered Office
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Gedung Bina Mulia 2, lantai 5
Jl. HR Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950
Telp. : (62-21) 520 1858 Fax : (62-21) 520 1857
www.thetempogroup.com
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Bina Mulia 2 Building, 5th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950
Telp. : (62-21) 520 1858 Fax : (62-21) 520 1857
www.thetempogroup.com
14
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
Laba Kotor Gross Profit
2006 2007 2008 2009 2010
dalam miliar Rupiah in billion RupiahLaba Usaha Income From Operations
dalam miliar Rupiah in billion RupiahLaba Bersih Net Income
Penjualan Bersihdalam miliar Rupiah in billion Rupiah
2006 2007 2008 20102009
Net Sales
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
I K h t I S a r l a p o r a n K e u a n G a n
F I n a n C I a l h I G h l I G h t S
1.894
5,1344,498
3,6343,124
2,729
591 489
1.1191.280
1.4151.676
314 321363
446
273 278321
360
15
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31
Rp. Juta Penjualan BersihLaba KotorLaba Usaha Laba Bersih Laba Usaha per Saham* Laba Bersih per Saham* Jumlah Aset LancarJumlah Kewajiban LancarModal Kerja Bersih Jumlah AsetJumlah KewajibanJumlah Ekuitas Rasio Pertumbuhan Penjualan BersihRasio Pertumbuhan Laba UsahaRasio Pertumbuhan Laba Bersih Rasio Pertumbuhan Jumlah AsetRasio Pertumbuhan Jumlah EkuitasRasio antara Laba Bersih dengan Jumlah EkuitasRasio antara Laba Bersih dengan Jumlah AsetRasio antara Aset Lancar dengan Kewajiban LancarRasio antara Jumlah Kewajiban dengan Jumlah EkuitasRasio antara Jumlah Kewajiban dengan Jumlah Aset
2009
4,497,931 1,675,579 445,554 359,964
99
80
2,354,077 678,728
1,675,349
3,263,103 811,389
2,408,871
23.78%
22.62%
12.26%
9.98%7.75%
14.94%
11.03%
346.84%
33.68%
24.87%
2010
5,134,242 1,894,330 590,995 488,889
131
109
2,642,066 784,353
1,857,713
3,589,596 934,756
2,604,104
14.15%
32.64%
35.82%
10.01%8.10%
18.77%
13.62%
336.85%
35.90%
26.04%
2008
3,633,789 1,414,544 363,371 320,648
81
71
2,055,155 536,505
1,518,650
2,967,057 648,878
2,235,688
16.32%
13.35%
15.19%
6.99%5.67%
14.34%
10.81%
383.06%
29.02%
21.87%
2007
3,124,073 1,279,594 320,560 278,358
71 62
1,863,931 459,696
1,404,235
2,773,135 551,906
2,115,644
14.47%
2.08%
2.12%
11.85%8.92%
13.16%
10.04%
405.47%
26.09%
19.90%
2006
2,729,224 1,118,927 314,044 272,584
70
61
1,596,125 363,627
1,232,497
2,479,251 440,897
1,942,441
9.26%
-11.16%
-8.17%
5.69%8.32%
14.03%
10.99%
438.95%
22.70%
17.78%
Rp. Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income * Income from Operations per Share* Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Stockholders’ Equity Net Sales Growth Ratio Income from Operations Growth RatioNet Income Growth Ratio
Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio
Return on Equity Return on Assets Current Ratio Leverage Ratio
Total Liabilities to Total Assets Ratio
* Dalam Rupiah penuh dan dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih masing - masing dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan yaitu 4.500.000.000 saham untuk tahun 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006 setelah pengaruh perlakuan surut atas pemecahan saham yang terjadi pada tahun 2006.
* In Rupiah and computed by dividing income from operations and net income, respectively, with number of shares outstanding i.e 4,500,000,000 shares during 2010, 2009, 2008, 2007 and 2006, after giving retroactive effect to the stock split made in 2006.
Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2010 2009
Kwartal Quarter
IIIIIIIV
Tertinggi High (Rp.)
770 1,110 1,840 1,900
Terendah Low (Rp.)
670 720
1,000 1,520
Akhir Close (Rp.)
730 1,050 1,680 1,710
Jumlah Volume (Unit)
25,543,500 84,259,500
118,974,500 108,357,000
Tertinggi High (Rp.)
515720690780
Terendah Low (Rp.)
365460600650
Akhir Close (Rp.)
455650680730
Jumlah Volume (Unit)
59.240.00097.825.00050.826.00041.832.500
Realisasi Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran Payment Date
Tahun Buku Fiscal Year
20082008200920092010
Interim/ Final Interim/ Final
InterimFinal
InterimFinal
Interim
Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp.)
3515253530
26 September 2008 10 Juli 2009 17 September 2009 28 September 2010 24 Nopember 2010
September 26, 2008 July 10, 2009September 17, 2009September 28, 2010November 24, 2010
16
l a p o r a n D e W a n K o M I S a r I S
t h e B o a r D o F C o M M I S S I o n e r ’ S r e p o r t
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT. Tempo Scan
Pacific, Tbk ingin menyampaikan penjelasan tentang
pengawasan kami atas kinerja dan usaha operasional serta
strategi inti dari PT. Tempo Scan Pacific, Tbk dan anak
perusahaannya (“Tempo Scan”) sebagaimana dirumuskan
dan dilaksanakan oleh Direksi Tempo Scan selama 2010.
Tempo Scan memulai tahun buku 2010 dengan latar
belakang di mana keadaan ekonomi global masih sangat
rentan, khususnya perekonomian di banyak negara maju
masih berjuang untuk bangkit.
Akibat pemulihan keadaan ekonomi yang rentan tersebut
di atas, antara lain di Amerika Serikat dan wilayah ekonomi
Eropa, kami mengamati terjadinya aliran modal besar-
besaran ke ekonomi pasar modal negara berkembang,
yang berasal dari para investor yang memutuskan untuk
meninggalkan pasar modal negara-negara maju. Karenanya
pasar modal Indonesia, sebagai salah satu negara yang
menerima masuknya modal tersebut, mengalami kenaikan
tinggi sebagaimana ternyata pada indeks pasar modal
pada akhir 2010. Lagipula, para penanam modal tersebut
juga menyerbu obligasi yang dikeluarkan Pemerintah
Indonesia untuk memperoleh pendapatan lebih baik
dibandingkan dengan sekuritas hutang dari negara maju
yang memberikan pendapatan lebih rendah.
Keadaan tersebut di atas mempunyai dampak yang positif
terhadap harga saham Tempo Scan yang terdaftar di pasar
modal, di mana harga sahamnya meningkat 134,2% dari Rp.
730,- per saham pada akhir tahun 2009 menjadi Rp. 1.710,-
per saham pada akhir tahun 2010. Peningkatan yang besar
tersebut telah berhasil memperbaiki nilai investasi para
pemegang saham Tempo Scan dalam waktu yang singkat.
Selanjutnya, harga saham Tempo Scan yang sangat bagus
pada 2010 bukan hanya karena situasi pasar modal
With the blessing of God Almighty, we, the Board
of Commissioners of PT. Tempo Scan Pacific, Tbk
would like to explain our supervision on the business
performance, operations and core strategies of PT.
Tempo Scan Pacific, Tbk and its subsidiaries (“Tempo
Scan”) as formulated and implemented by Tempo Scan’s
Board of Directors during 2010.
Tempo Scan commenced its 2010 financial year with the
backdrop of global economic condition which was still
volatile, in particular the major developed countries’
economy were still struggling to recover.
Due to the above mentioned fragile economic recovery,
among others in the United States and the European
economic zone, we had witnessed massive inflow
of capitals entering the emerging countries through
the respective financial markets, coming from those
investors who had decided to flee the aforesaid financial
market of the developed countries. Consequently,
Indonesia’s financial market as one of the proxy for
such capital influx had a record increase as reflected in
it stock exchange index at the end of 2010. Moreover,
investors were also snapping up Indonesian government
bonds in pursuit of better yields compared to the
developed countries’ sovereign debt securities which
yielded lower returns.
The aforementioned situation had positively contributed
also to Tempo Scan listed shares price performance
whereas its share price had risen by 134.2% from Rp.
730,- per share in the year end 2009 to become Rp. 1,710.-
per share in the year end 2010. Such stellar increase had
enhanced Tempo Scan’s shareholders’ value within such
short period of time.
Furthermore, Tempo Scan share price excellent
performance in 2010 was not only driven by the Indonesian
18
Indonesia yang menjanjikan (bullish), namun juga didasari
oleh kinerja keuangan Tempo Scan dalam 2010 yang sangat
baik yang dicapai melalui perbaikan berkelanjutan di semua
usaha inti Tempo Scan.
Dewan Komisaris juga mengamati bahwa perbaikan
tersebut di atas antara lain adalah hasil dari strategi yang
dirumuskan dan dilaksanakan oleh Direksi beserta tim
manajemen Tempo Scan secara konsisten dalam berbagai
bagian operasional Tempo Scan.
Strategi Direksi yang sangat penting yang menurut kami
perlu diuraikan antara lain adalah:
• Keputusan Tempo Scan untuk melakukan perubahan
dan peningkatan dalam organisasi serta pendekatan
usaha dari produk farmasi obat resep, mengingat
dinamika pasar dewasa ini di mana segmen tersebut
menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan
segmen produk farmasi OTC.
• Implementasi strategi Tempo Scan untuk melanjutkan
suksesi dari manajemen senior khususnya di bidang
usaha inti, yaitu usaha Consumer Health Farma dan
Produk Konsumen & Kosmetika dengan menunjuk
eksekutif muda yang memiliki pengalaman terbukti
untuk menduduki posisi strategis tersebut.
• Untuk tetap melakukan investasi di bidang otomasi
proses produksi dalam pabrik Tempo Scan baik
yang memproduksi produk farmasi maupun produk
konsumen dan kosmetika, guna mengantisipasi kenaikan
biaya listrik dan berkurangnya produktivitas pekerja.
• Terus memperbaiki tingkat pelayanan pada bidang-
bidang penting dalam jasa distribusinya, yaitu
manajemen sales force, serta manajemen operasional dari
logistik dan transportasi.
• Kebijakan manajemen keuangan dan risiko yang berhati-
hati untuk melengkapi pedoman dasar sistem tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance).
Selanjutnya, konsisten dengan penjelasan di atas, kami telah
mengawasi cara Tempo Scan menjalankan usahanya, untuk
memastikan bahwa pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar Tempo Scan. Selain itu, untuk
meyakinkan bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan oleh
Tempo Scan adalah sesuai undang-undang dan peraturan yang
berlaku, termasuk ketentuan di bidang Pasar Modal.
stock exchange bullishness but it was also substantiated by its
excellent 2010 financial result as obtained through sustainable
improvement in all of its core businesses.
Moreover, the Board of Commissioners had observed that
the aforementioned improvements were among others
the result of the Tempo Scan’s strategies formulated and
consistently pursued by its Board of Directors as well as
its management team in various parts of Tempo Scan’s
operation.
Those crucial strategies by the Board of Directors that in
our view need to be highlighted among others are:
• Tempo Scan’s decisions to revamp its prescription
pharmaceutical products’ organization and business
approach in view of the recent market dynamics where
the said segment of the market had performed better
compared to its OTC pharmaceutical products’ segment.
• The implementation of Tempo Scan’s strategy to pursue
management succession of its senior management
particularly in its core businesses, namely Pharma Consumer
Health and Consumer Products & Cosmetics operating
groups, by designating its younger executives with proven
track records in the aforesaid strategic positions.
• To continue investing in the automation of its
manufacturing process in both of Tempo Scan’s
pharmaceuticals producing factories as well as consumer
products & cosmetics manufacturing plants, in
anticipation of escalating energy cost and slower labor
productivity.
• Pursuing service level improvement in its distribution
service business crucial areas, namely sales force
management, logistic and transportation operation
management.
• Prudent financial and risk management policies to
complement Tempo Scan’s good corporate governance
fundamental guidelines.
Furthermore, consistent with the above explanation, we had
supervised Tempo Scan’s business conduct and practice to
ensure that their implementation were executed pursuant
to the provisions of Tempo Scan’s articles of association. In
addition, to ensure that the corporate actions performed
by Tempo Scan were in line with the prevailing laws and
regulations, including those of the Capital Market.
19
Kami gembira bahwa Tempo Scan telah menunjukkan
kinerja positif untuk beberapa tahun berturut-turut.
Perkembangan positif tersebut berlanjut dalam 2010 dan
terwujud dalam Penjualan bersihnya yang meningkat 14,1%
serta berjumlah Rp. 5.134 miliar, dan karenanya melampaui
batas ambang Rp. 5 triliun untuk pertama kalinya.
Selanjutnya, Laba bersih Tempo Scan telah melampaui kinerja
Penjualan bersihnya, di mana Laba bersih tersebut berjumlah
Rp. 488,9 miliar, tumbuh 35,8%, yang didukung dengan
peningkatan Laba usahanya sebesar 32,6%, antara lain sebagai
hasil dari pengendalian yang lebih baik oleh manajemen
Tempo Scan atas sebagian besar elemen biaya operasional.
Ditambah lagi, EBITDA Tempo Scan bertumbuh pesat
menjadi Rp. 670,5 miliar pada 2010 atau meningkat sebesar
27,7% dibandingkan periode yang sama di 2009. Sebanding
dengan pertumbuhan tersebut, neraca Tempo Scan tetap
solid dengan ekuitas mencapai Rp. 2.604 miliar serta kas
dan setara kas termasuk investasi jangka pendek telah
melampaui Rp. 1,4 triliun
Dewan Komisaris tetap berfokus pada peran pengawasannya
untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan
Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan
transparansi dalam pelaporan adalah bagian dari dasar-
dasar tata kelola perusahaan yang baik, dan karenanya harus
terus ditingkatkan.
Dewan Komisaris secara teratur mengadakan rapat dengan
Presiden Direktur dan juga dengan anggota Direksi yang
lain untuk membahas kinerja keuangan Tempo Scan dan
hal-hal penting lain yang berkaitan dengan pengelolaan dari
Tempo Scan. Selain itu, Dewan Komisaris juga telah bertemu
dengan Komite Audit untuk membahas berbagai peraturan
pemerintah yang dapat mempengaruhi usaha dan kegiatan
operasional Tempo Scan serta laporan keuangan Tempo Scan
untuk tahun buku 2010.
Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas
laporan keuangan konsolidasi Tempo Scan untuk tahun
buku yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang diterbitkan
oleh kantor akuntan publik Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan dengan laporannya tertanggal 23 Maret 2011 No.
256/1-TSP/FH-1/12.10/B.
Oleh karena itu Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan
bahwa Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham yang
We are pleased that Tempo Scan had registered positive
performance for several consecutive years. Such positive
development continued in 2010 and it had manifested
in its Net sales’ increase of 14.1% and amounting to Rp.
5,134 billion, consequently surpassing the Rp. 5 trillion
threshold for the first time.
Furthermore, Tempo Scan’s Net profit result had
surpassed its Net sales performance, where the Net profit
amounted to Rp. 488.9 billion, growing by 35.8%, being
supported by its Operating profit increase of 32.6%, given
among others Tempo Scan’s management better control
over most of its Operating expense elements.
In addition, Tempo Scan’s EBITDA had robustly
grown to become Rp. 670.5 billion in 2010 or with an
increase of 27.7% over the corresponding period of 2009.
Commensurate with such growth, Tempo Scan’s balance
sheet position remained solid with its shareholders
equity reaching Rp. 2,604 billion and its cash and
cash equivalent including short term investments had
exceeded Rp. 1.4 trillion.
The Board of Commissioners remained focused on our
supervisory role to promote transparency in Tempo
Scan’s reporting system, since we believe that reporting
accuracy and transparency is part of good corporate
governance building blocks, and as such should be
continuously enhanced.
The Board of Commissioners had held regular meetings
with the President Director as well as other members of
the Board of Directors to discuss Tempo Scan’s financial
performance and other matters of importance relating to
the management of Tempo Scan. In addition, the Board of
Commissioners had also met with the Audit Committee
to discuss various government regulations affecting
Tempo Scan’s business and operations as well as Tempo
Scan’s financial statements for the fiscal year 2010.
The Board of Commissioners had approved Tempo
Scan’s audited consolidated financial statements for the
fiscal year ending on 31 December 2010 issued by the
registered public accountant Tanubrata Sutanto Fahmi
& Rekan through its report dated 23 March 2011 No.
256/1-TSP/FH-1/12.10/B.
Therefore the Board of Commissioners proposes that
20
akan datang juga dapat menyetujui laporan keuangan
konsolidasi yang telah diaudit tersebut di atas.
Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menyampaikan
penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh
karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras
mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang
sangat baik pada 2010 sebagaimana tercantum dalam
Laporan Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa juga kami
menyampaikan terima kasih kepada semua mitra usaha
Tempo Scan.
the upcoming Annual General Meeting of Shareholders
also would approve of the aforementioned audited
consolidated financial statements.
Finally, the Board of Commissioners wishes to express
its appreciation to Tempo Scan’s Board of Directors,
Management, and all employees for all their hard work
in achieving an excellent 2010 performance as stated in
Tempo Scan’s Annual Report and, last but not least, we
also extend our thanks to all of Tempo Scan’s business
partners.
21
l a p o r a n D I r e K S I D a n a n a l I S I S M a n a J e M e n
t h e B o a r D o F D I r e C t o r ’ S r e p o r t a n D M a n a G e M e n t ’ S a n a l Y S I S
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, kami mewakili Dewan Direksi PT. Tempo Scan Pacific,
Tbk ingin melaporkan hasil kinerja keuangan dan kegiatan
usaha PT. Tempo Scan Pacific, Tbk dan anak perusahaannya
(“Tempo Scan”) untuk tahun fiskal yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010, yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (anggota
BDO International) sebagaimana tercermin dalam laporannya
tertanggal 23 Maret 2011 Nomor: 256/1-TSP/FH-1/12.10/B.
With the blessing of God Almighty, on behalf of PT. Tempo
Scan Pacific, TbkBoard of Directors, we wish to report PT.
Tempo Scan Pacific, Tbk and its subsidiaries’ (“Tempo
Scan”) financial result and businesses performance for
the fiscal year ending on 31 December2010, such financial
result has been audited by the public accounting firm
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (a member of BDO
International) as reflected in its report dated 23 March
2011, Number: 256/1-TSP/FH-1/12.10/B.
Sekilas Hasil Tempo Scan 2010
Sebagaimana yang telah diantisipasi sebelumnya,
perekonomian Indonesia meningkat dengan pesat pada tahun
2010 dan mencatatkan tingkat pertumbuhan lebih dari 6%
yang jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan
ekonomi nasional pada 2009 sebesar 4,5%. Pertumbuhan
tersebut dibayangi oleh latar belakang situasi pemulihan
ekonomi global yang rapuh, khususnya perekonomian di
negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa di
mana pertumbuhannya masing-masing hanya sebesar 2,8%
dan 1,7%.
Pemulihan yang rapuh tersebut telah menyebabkan lembaga
otoritas moneter di negara-negara maju untuk menerapkan
kebijakan moneter yang tidak ketat, khususnya the Federal
Reserve, akibat meningkatnya kekhawatiran pada awal 2010
di mana ekonomi Amerika Serikat akan kembali terjerumus
ke kondisi resesi setelah sebelumnya menunjukan tanda
adanya pemulihan, hal ini disebabkan antara lain karena
tingkat pengangguran yang terus tinggi, sehingga The Fed
mengambil keputusan untuk memperpanjang program
untuk menyediakan likuiditas pendanaan hingga memasuki
tahapan ke-2. Di tengah apa yang telah terjadi di Amerika
Serikat, hal serupa terjadi pula di seberang samudera Atlantik,
di mana krisis mulai timbul di zona ekonomi Eropa dengan
Tempo Scan’s 2010 Result At A Glance
As anticipated the Indonesian economy was roaring in
2010 and it had registered a robust growth exceeding 6%
which was much higher compared to the country 2009
economic growth rate of 4.5%. Such growth was against
the backdrop of the global economy fragile recovery
particularly in the developed economies such as the
United States and European Union which economy grew
by 2.8% and 1.7% respectively.
The aforementioned fragile recovery has caused the
monetary authorities in the major developed economies
to pursue monetary policy easing, in particular the
Federal Reserve due to escalating concern in early 2010
wherein the U.S. economy was heading into a double
dip recession due among other to its stubbornly high
unemployment, hence the Fed had made the decision
to extend its Quantitative Easing program into its 2nd
round. Amidst of what has occurred in the U.S., similarly
at the opposite of the Atlantic, crisis has also loomed in
the European economic zone with Greece deteriorating
budget deficit and high unemployment which latter
triggered contagious fear that was spreading to Portugal,
Italy, and to a certain extent Spain.
22
defisit anggaran yang semakin memburuk dan tingkat
pengangguran yang tinggi di Yunani, yang pada gilirannya
memicu kepanikan yang merambat dan meluas ke Portugal,
Itali dan pada derajat tertentu juga ke Spanyol.
Situasi negara maju tersebut di atas telah mengalihkan motor
penggerak pertumbuhan ekonomi global ke Asia dengan
pusat perhatian yang terfokus pada pertumbuhan ekonomi
Cina yang terus melaju tinggi melebihi 10% di tahun 2010
sekalipun terjadi penguatan pada nilai tukar mata uangnya.
Perkembangan ini juga dipengaruhi oleh masuknya aliran
modal dari negara-negara maju ke pasar-pasar negara
berkembang sebagai dampak dari melimpahnya likuiditas
yang disebabkan oleh kebijakan likuiditas yang tidak ketat
dari otoritas moneter Amerika Serikat dan Eropa serta kondisi
tingkat suku bunga yang rendah.
Bursa efek Indonesia adalah salah satu tempat tujuan dari
aliran masuk modal secara besar-besaran tersebut di mana
indeksnya telah mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi
di dunia dengan penutupan perdagangan di 2010 berada pada
posisi 3.704 atau naik sebesar 46,5%. Selain itu, cadangan devisa
Indonesia terus meningkat dengan stabil dan menjelang akhir
tahun 2010 telah melebihi 90 miliar dolar Amerika Serikat. Di
lain sisi, perkembangan tersebut dan seiring dengan kenaikan
harga-harga komoditas makanan di seluruh dunia memiliki
konsekuensi yang tidak mengenakkan terhadap tingkat inflasi
Indonesia yang mencapai hampir 7% di tahun 2010.
Kinerja Tempo Scan di tahun 2010 juga mencerminkan situasi
perkembangan makro ekonomi sebagaimana disebutkan di
atas. Penjualan bersih konsolidasian untuk pertama kalinya
berhasil melampaui angka Rp. 5 triliun, yaitu tumbuh sebesar
14,1% dan mencapai nilai Rp. 5.134 miliar. Selain itu, indikator
keuangan Tempo Scan lainnya juga setara dengan kinerja
penjualan, termasuk laba kotor yang bernilai Rp. 1.894 miliar
atau meningkat sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, laba bersih sesudah pajak Tempo Scan meningkat
cukup pesat sebanyak 35,8% dan bernilai Rp. 488,9 miliar.
Pertumbuhan itu diperkuat dengan kenaikan signifikan dari
laba usahanya yang bernilai Rp. 591 miliar atau meningkat
32,6%, serta membaiknya kontribusi dari pendapatan lain-lain
Tempo Scan yang telah bertumbuh hampir 10% dan bernilai
Rp. 38,5 miliar pada akhir tahun 2010.
The above situation in the developed economies had
shifted the global economy growth driver into Asia with
at the center stage was China’s relentless high economic
growth rate of exceeding 10% in 2010 despite its currency
exchange rate appreciation. Such development was also
influenced by the capital inflows from the developed
economies into the emerging markets as a result of
abundant liquidity generated by the U.S. and European
monetary authorities easing policy and low interests rate
environment.
The Indonesian stock exchange was among the
beneficiaries of the aforesaid massive capital inflows
whereby its index had registered the highest growth
in the world to close at 3,704 or an increase of 46.5%. In
addition, the Indonesian foreign reserves have steadily
risen and towards the end of 2010 had exceeded 90 billion
US Dollars. On the other hand, such development and
along with the worldwide food commodities escalating
prices had dire consequence towards the Indonesian
inflation rate that reached almost 7% in 2010.
Tempo Scan performance was also a proxy to the
abovementioned macro economic development in 2010.
Its consolidated net sales managed to surpass Rp. 5
trillion for the first time whereby it grew by 14.1% and
amounting to Rp. 5,134 billion. Moreover, Tempo Scan’s
other financial indicators were also commensurate with
its sales performance including its gross profit which had
amounted to Rp. 1,894 billion or attained an increase of
13% compared to the previous year.
Furthermore, Tempo Scan’s net profit after tax had
increased considerably by 35.8% and amounted to Rp.
488.9 billion. Such growth was substantiated by the
significant increase of its operating profit which had
amounted to Rp. 591 billion or increased by 32.6%, as
well as due to the improved contribution from Tempo
Scan’s other incomes which had risen by almost 10% and
amounting to Rp. 38.5 billion in the year end 2010.
24
Divisi Farmasi Tempo Scan
Pada tahun 2010 divisi ini telah menghadapi berbagai
keadaan yang penuh tantangan di mana kontributor bisnis
terbesarnya yaitu kelompok produk Consumer Health
mengalami pertumbuhan pasar yang lebih lambat, karena
walaupun pasar farmasi Indonesia berhasil tumbuh sebesar
8%, namun pertumbuhan itu sebagian besar disumbangkan
oleh segmen obat resep yang telah meningkat sebesar
12,2%, sementara segmen obat non-resep atau obat Over The
Counter (“OTC”) hanya bertumbuh sedikit, yaitu sebesar
2,7%. Keadaan pasar tersebut bertolak belakang dengan
prakiraan yang dibuat tahun lalu di mana segmen pasar
obat OTC diperkirakan dapat tumbuh sekitar 12% atau
dapat tumbuh di atas segmen pasar obat resep yang telah
diperkirakan meningkat sebesar 10%. Karenanya, prakiraan
tersebut telah memprediksikan bahwa pasar obat OTC
akan bisa mempertahankan momentum pertumbuhannya
setelah berhasil tumbuh sebesar 13,3% di tahun 2009.
Penjualan bersih domestik divisi ini pada tahun 2010
bernilai Rp. 1.518 miliar atau meningkat 2,6% sementara
penjualan internasionalnya bernilai Rp. 94,1 miliar
atau menurun 20,9% dibandingkan tahun lalu. Dengan
mempertimbangkan hasil tersebut manajemen divisi ini
telah mengambil beberapa tindakan di antaranya:
1. Tempo Scan telah merestrukturisasi bisnis obat resepnya
dengan tindakan pertama, melakukan reorganisasi tim
manajemennya dan, kedua, mengangkat Direktur Pelaksana
yang baru untuk memimpin pelaksanaan bisnis obat
resepnya. Eksekutif senior tersebut sebelumnya menduduki
beberapa posisi penting dalam sebuah perusahaan farmasi
ternama yang berkantor pusat di kawasan Eropa. Kemudian,
Tempo Scan juga telah mendirikan sebuah unit bisnis baru
yang bernama PT Tempo Rx Farma yang akan mengelola
seluruh kegiatan penjualan dan pemasaran obat resep
miliknya mulai sejak tahun 2011. Restrukturisasi bisnis obat
resep tersebut bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan
bisnis yang telah meningkat 8% di tahun 2010. Strategi yang
diterapkan Tempo Scan adalah memicu agar bisnis obat
resepnya dapat tumbuh lebih pesat dari laju pertumbuhan
pasar obat resep Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Hal ini akan dicapai melalui kombinasi dari pertumbuhan
organik termasuk pengembangan produk-produk baru
Tempo Scan’s Pharmaceuticals Division
In 2010 this division had faced challenging circumstances
given its largest business contributor which is the
Consumers Health products group had experienced a
slower market growth, because despite the Indonesian
pharmaceuticals market had managed to grow by 8%,
nonetheless such growth was mainly contributed by the
prescription drugs segment that had risen by 12.2%, while
the nonprescription drugs segment or Over The Counter
(“OTC”) medicines had grown marginally by 2.7%. Such
market outcomes were contradictory to the forecast made
last year which had estimated that the OTC drugs market
segment could grow by approximately 12% or higher
compared to the prescription drugs market segment
which had been estimated to grow by 10%. Hence, such
forecast had predicted whereby the OTC drugs market
would maintain its growth momentum subsequent after
it had grown by 13.3% in 2009.
This division’s domestic net sales in 2010 amounted to Rp.
1,518 billion or increased by 2.6% whilst its international
sales amounted to Rp. 94.1 billion or declined by 20.9%
year on year. In view of such results this division’s
management had undertaken a few measures among
others:
1. Tempo Scan has restructured its prescription drugs
operations by firstly reorganizing its management
team and secondly placing a new Managing Director
to lead the prescription drugs operations, the
aforementioned senior executive had previously
worked in various senior positions for a reputable
European based pharmaceutical company.
Subsequently, Tempo Scan had also established a
new business unit called PT Tempo Rx Farma which
would manage all of its prescription drugs sales
and marketing activities starting in 2011. The said
restructuring of its prescription drugs business is
intended to accelerate such business growth which
had increased by 8% in 2010. It is Tempo Scan strategy
for its prescription drugs business to grow faster than
the Indonesian prescription drugs market growth rate
in the coming years. This would be achieved through
a combination of organic growth including faster
25
secara lebih cepat, memasuki Therapeutic Class yang baru,
mengusahakan penambahan lisensi produk, serta akuisisi
bisnis yang memungkinkan.
2. Pada kelompok produk Consumer Health, divisi ini telah
melakukan serangkaian tindakan untuk mengantisipasi
prakiraan melambatnya pertumbuhan pasar obat OTC
yang menurut pandangan kami tidak akan berlanjut
dalam waktu dekat ini.
• Kelompok bisnis ini telah melakukan proses regenerasi
manajemen melalui suksesi manajemen seniornya yang efektif
berlaku mulai bulan Januari 2011. Sehubungan dengan hal ini
Direktur Pelaksana baru kelompok ini diangkat dari sumber
internal para eksekutif senior dalam lingkup organisasi grup.
• Kelompok ini juga telah menyelaraskan dan memperkuat
struktur organisasi marketing-nya, antara lain dengan
secara jelas mendefinisikan tanggung jawab fungsi
brand development dan brand building dalam organisasi
tersebut agar dapat mempercepat laju pengembangan
produk baru sambil pada saat yang sama memastikan
pencapaian penjualan produknya.
• Kelompok ini telah memperkuat penetrasi distribusi dan
keberadaan merchandising-nya pada apa yang disebut OTC
panel market dalam industri farmasi, melalui pelaksanaan
kegiatan trade marketing khususnya di pharmaceutical
trade channel, karena saat ini produk-produk Tempo
Scan telah kuat keberadaannya mendominasi penetrasi
pada apa yang disebut OTC market non panel, akan tetapi
sebagaimana data telah menunjukkan bahwa selama tahun
2010 OTC market non panel tersebut cenderung menurun
dan hanya mampu tumbuh sebesar 0,4%.
• Kelompok ini juga akan memfokuskan investasi belanja iklan
dan promosinya serta juga memperbaiki kemampuannya,
pada 9 ekuitas merek utama yang telah secara strategis
ditetapkan untuk menjadi motor penggerak bagi bisnis
consumer health Tempo Scan di masa mendatang.
• Kelompok ini secara berkesinambungan akan lebih
memberdayakan kemampuan trade marketing Tempo
Scan khususnya untuk meningkatkan kontribusi
penjualannya melalui modern trade channel di mana
produk-produknya telah berhasil meraih kinerja
penjualan yang bagus dalam tahun 2010.
new products development, entering new therapeutic
classes, obtaining additional licensing arrangement, as
well as through possible acquisition.
2. On its Consumers Health products group, it had
conducted a series of actions to anticipate the slower
OTC drugs market growth forecast which in our view
shall not persist in the near term.
• This operating group had implemented a management
regeneration process through its senior management
succession which would be effective as of January 2011.
In connection therewith this group new Managing
Director was appointed from within the group internal
pool of senior executives.
• This group had also realigned and strengthened
its marketing organization among others by clearly
defining its brand development and brand building
functions within such organization in order to
accelerate its new product development while
concurrently ensuring its products sales achievement.
• It has strengthened its distribution penetration and
merchandising presence in the so called panel OTC
market within the pharmaceutical industry, through
conducting trade marketing activities particularly
in the pharmaceutical trade channel, since presently
Tempo Scan products are predominantly having strong
presence in the so called non panel OTC market, but
as the data had shown whereby during 2010 such non
panel OTC market had been on the decline and it grew
only by a mere 0.4%.
• This group has also focused its advertising and
promotion investment as well as capabilities on its
9 core brand equities which have been strategically
decided to be the main drivers of Tempo Scan’s
consumer health future business growth.
• This group has continuously leveraged the use of
Tempo Scan’s trade marketing capabilities particularly
to increase its sales contribution in modern trade
channel where its products had enjoyed strong sales
performance in 2010.
26
3. Unit Riset dan Pengembangan Divisi Farmasi juga telah
mengangkat Direktur Pelaksana barunya dari dalam
organisasi internal Tempo Scan. Eksekutif senior tersebut
telah mengemban tugas untuk melaksanakan protokol
baru dari Tempo Scan untuk pengembangan produk
farmasi yang akan diluncurkan agar dapat memastikan
kesuksesan produk baru tersebut melalui proses seleksi
yang menyeluruh, implementasi dari protokol tersebut
merupakan langkah strategis yang wajib dilaksanakan
guna mewujudkan ambisi Tempo Scan agar portofolio
obat resep dan obat OTC-nya di masa depan bisa lebih
mutakhir dan lengkap.
Selain itu, di bidang bisnis internasional, Tempo Scan telah
menyelesaikan perjanjian distribusi baru dengan distributor
penting produk farmasinya di wilayah Afrika Barat.
Selanjutnya, Tempo Scan akan memusatkan pengembangan
bisnisnya pada sejumlah kecil pasar-pasar yang terpilih
khususnya dalam wilayah ASEAN, sehingga dapat
lebih agresif melakukan investasi di bidang pemasaran
dari ekuitas merek utamanya, termasuk di Filipina dan
Malaysia.
Selanjutnya, sekali pun dengan tingkat pertumbuhan
penjualan yang lebih lambat dari Divisi Farmasi, divisi
ini berhasil meningkatkan marjin laba kotor-nya secara
signifikan di tahun 2010. Marjin laba kotor tersebut meningkat
menjadi 64,3% dibandingkan tahun lalu yang berada pada
posisi 59,6%. Peningkatan signifikan tersebut tidak hanya
disebabkan oleh kenaikan harga jual produk-produk divisi
ini saja, tetapi juga berkat berbagai faktor lain, di antaranya
efisiensi manufaktur, apresiasi nilai Rupiah dan juga stabilnya
harga bahan baku dan kemasan, mengingat cukup besarnya
porsi bahan baku dan kemasan divisi ini yang diimpor.
Akan tetapi, sekalipun marjin laba kotornya menjadi lebih
baik dibandingkan dengan tahun lalu, sebagai akibat
pertumbuhan penjualan yang lebih lambat, kontribusinya
terhadap laba kotor Tempo Scan hanya mencapai posisi
54,7% atau telah menurun dari posisi 56,8% di tahun
sebelumnya. Laba kotor divisi ini bernilai Rp. 1.036,9 miliar
atau meningkat 8,9%, namun demikian divisi ini tetap
menjadi kontributor terbesar terhadap profitabilitas Tempo
Scan secara keseluruhan.
3. The Pharmaceutical Division’s research & development
unit had also named its new managing director from
within Tempo Scan internal pool of senior executives.
The said appointed senior executive has been given
the assignment to implement its new products
development protocol in order to ensure successful
new products launch by way of comprehensive pre-
screening process. Such protocol implementation is
a strategic imperative for Tempo Scan ambition to
modernize and complete its prescription and OTC
drugs future products portfolio.
In addition to the above, pertaining to its international
business, Tempo Scan had concluded a new distribution
agreement with its major pharmaceuticals distributor
in the West Africa region. Moreover, it has focused its
business building efforts on fewer selected markets
especially within the ASEAN region to do more
aggressive marketing investment for its core brand
equities including in the Philippines and Malaysia.
Furthermore, despite the slower sales growth from this
division, the Pharmaceutical Division had managed to
improve its gross profit margin considerably in 2010, as
its gross profit margin had increased to become 64.3%
compared to its gross profit margin last year which was
at 59.6%. The said significant improvement was not solely
attributed by this division’s products price increase but
it was due to several factors among other manufacturing
efficiency, Rupiah appreciation as well as the stable raw
and packaging materials since substantial portion of this
division’s raw and packaging materials were imported.
However, even though the gross profit margin was better
compared to last year, due to the slower sales growth
of this division, its contribution towards Tempo Scan’s
gross profit only stood at 54.7% or it had decreased
from 56.8% which was the previous year’s gross profit
contribution. This division’s gross profit amounted to Rp.
1,036.9 billion or increased by 8.9% hence it has remained
to be the largest contributor towards Tempo Scan overall
profitability.
27
Divisi Produk Konsumen & Kosmetika
(CPC) Tempo Scan
Divisi ini telah mencatatkan pertumbuhan penjualan yang
berkesinambungan dari tahun ke tahun, penjualan domestiknya
yang merupakan kontributor terbesar berhasil tumbuh hampir
14% dan mencapai nilai Rp. 1.041 miliar, sementara penjualan
internasionalnya menurun sebesar 9,16% dan mencapai nilai
Rp. 88,6 miliar yang antara lain disebabkan oleh kinerja anak
perusahaannya di Thailand yang mengalami dampak negatif
dari pergolakan politik yang terjadi di negara tersebut.
Dari penjualan domestiknya, yang disumbangkan
oleh kelompok Produk Konsumen divisi ini berhasil
mempertahankan tingkat pertumbuhan penjualan yang
pesat sebesar 18,1% dibandingkan tahun lalu yangditunjang
oleh 7 ekuitas merek utamanya:
• Di kategori perawatan tubuh (body care) khususnya
segmen pasar hand and body lotion, merek utamanya
telah mampu mempertahankan pangsa pasar terbesar
ke 2 berdasarkan volume market share yang bertumbuh
7,4% atau jauh di atas laju pertumbuhan pasar yang
sebesar 2,1% di tahun 2010. Posisi merek tersebut di tahun
2010 berada di bawah market leader yang merupakan
merek yang dimiliki oleh perusahaan FMCG (Fast
Moving Consumer Goods) asing terbesar.
• Sementara itu di kategori toiletries perawatan bayi,
khususnya di segmen bedak bayi yang merupakan
kontributor terbesar dalam kategori tersebut, merek utama
divisi ini menempati posisi pangsa pasar ke 3 di belakang
dua merek yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar
FMCG asing. Divisi ini perlu secara berkesinambungan
meningkatkan kinerja pertumbuhannya mengingat
tingkat kompetisi yang begitu ketat, ditambah lagi dengan
masuknya beberapa pemain baru di pasar untuk bersaing
pada segmen ini. Oleh karena itu laju pertumbuhan
produk bedak bayi divisi ini pada tahun 2010 lebih rendah
dibandingkan laju pertumbuhan pasar keseluruhan.
• Dalam kategori produk mouthwash, ekuitas merek utama
divisi ini telah mampu bertumbuh kembang dari jenjang
pencapaian yang satu ke jenjang yang semakin kuat
meskipun menghadapi situasi persaingan yang tajam
baik dari market leader di kategori ini di satu sisi dan
Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics (CPC)
Division
This division had registered a consistent sales growth
year on year, its domestic business being the major
contributor had risen by almost 14% and amounting to
Rp. 1,041 billion while its international business had
declined by 9.16% and amounting to Rp. 88.6 billion
which was among others caused by its Thailand
subsidiaries’ performance which had been negatively
affected by the political turmoil in such country.
From its domestic business, this division’s Consumer
Products group had been able to maintain its strong sales
growth of 18.1% year on year mainly supported by its 7
core brand equities performance:
• In the body care category specifically in the hand and
body lotion market segment, its leading brand had
been able to maintain its number 2 position based on
its volume market share which had increased by 7.4%
or well above the total market growth rate of 2.1% in
2010. The said brand position in 2010 was behind the
number 1 market leader which was a brand owned by
the largest foreign FMCG company.
• While in the baby toiletries category, particularly in
the baby powder segment which is the said category’s
biggest contributor, this division’s leading brand
held number 3 position behind the other two brands
belonged to major foreign FMCG companies. This
division needs to continuously improve its growth
performance given the extremely competitive
environment which had been compounded by the fact
that there were several new market entrants competing
in this segment. Therefore, its brand’s baby powder
products growth pace in 2010 was lower compared to
the total market growth rate.
• The mouthwash products category, this division’s
leading brand equity was able to grow from strength to
strength despite fierce competition from this category
market leader on one hand and also from the new
market entrant with its low price strategy, nonetheless
28
juga dari para pemain baru yang masuk ke pasar dengan
menggunakan strategi harga murah di sisi lain. Namun
demikian merek divisi ini tetap mampu bertumbuh
sebesar 29% di tahun 2010 dan karenanya mengukuhkan
peringkatnya di posisi ke 3 dalam kategori ini.
• Di kategori sabun batang khususnya segmen sabun
kecantikan dan sabun bayi, merek-merek utama divisi
ini masing-masing diperkirakan menempati posisi ke 5
dan ke 2, meskipun persaingan dalam kategori ini sangat
ketat dan ditambah lagi dengan meningkatnya harga
produk komoditas khususnya minyak kelapa sawit.
• Demikian pula, dalam kategori produk household care
khususnya segmen pembersih lantai, ekuitas merek
utama divisi ini dengan positioning perlindungan
anti bakteri mampu mempertahankan momentum
pertumbuhan sehingga volume penjualannya
bertumbuh sekitar 16% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, kelompok Produk Konsumen divisi ini akan
mulai mendistribusikan produk hand and body lotion
dan cologne-nya di Filipina sejak awal 2011. Pasar Filipina
ideal untuk produk konsumen divisi ini yang strateginya
didasari oleh value proposition dengan kondisi umumnya
memasang harga jual mahal dari produk sejenis yang
ditawarkan pada pasar ini, maka untuk menunjang rencana
ekspansi tersebut Tempo Scan telah pula memperkuat
organisasi penjualannya di Filipina.
Berikutnya, pada kelompok produk kosmetika dari divisi
ini yang sebagian besar terdiri dari merek kosmetika
internasional yang dipasarkan berdasarkan perjanjian
lisensi (“produk lisensi”) juga telah mencatatkan
pertumbuhan sebesar 7,5% dibandingkan tahun lalu,
pertumbuhan tersebut dihasilkan dari pertumbuhan
penjualan yang pesat khususnya dari produk lisensi dengan
popular price positioning, sementara di lain sisi produk
lisensi dengan premium price positioning mengalami
pertumbuhan penjualan yang kurang memuaskan antara
lain disebabkan oleh kekosongan stok sebagai akibat
keterlambatan penyelesaian proses registrasi produk,
namun demikian keadaan tersebut telah mengalami
perbaikan menjelang akhir tahun 2010.
Berikutnya, penjualan internasional kelompok Produk
Kosmetika yang sumber penghasilan utamanya diperoleh dari
this division’s brand was able to grow by 29% in 2010
hence solidifying its rank in the number 3 position
within this category.
• In the bar soap category specifically its beauty soap
and baby soap segments, this division’s leading
brands are estimated to hold number 5 and number 2
positions respectively, despite the notoriously intense
competition in the said category and compounded by
the rising commodities price in particular the palm oil.
• Similarly, in the household care products category
specifically in its floor cleaners segment, this division’s
leading brand equity with its antibacterial protective
positioning was able to sustain its growth momentum
and its volume grew approximately by 16% year on year.
Furthermore, this division’s Consumer Products group
would commence its hand and body lotion as well as
its cologne products distribution in the Philippines
beginning 2011. This market is ideal for this division’s
consumer products which the strategy was based on
value proposition given the said market high price
environment. To support such expansion plan Tempo
Scan has revamped its sales organization in the
Philippines.
This division’s Cosmetics group which is mostly
comprised of the license international brands had also
registered growth of 7.5% year on year, such result
was a mixture of strong sales growth particularly its
license brands with popular price positioning. While
on the other hand its license brands with premium
price positioning had experienced lackluster sales
performance which was partly caused by out of stock
situation due to products registration delays, nonetheless
it had been improved toward the end of 2010.
Moreover, the aforesaid Cosmetics group’s international
business which main source of revenue is derived
from Tempo Scan’s Thailand subsidiaries, in 2010
these subsidiaries had completed a major supply chain
restructuring whereby starting from last quarter of
2010 those companies have begun sourcing substantial
30
anak-anak perusahaan Tempo Scan di Thailand, pada tahun
2010 anak-anak perusahaan tersebut telah merampungkan
restrukturisasi penting untuk proses supply chain di
mana sejak kuartal terakhir 2010 mereka telah melakukan
pembelian produk dalam jumlah yang besar dari pabrik
produk kosmetika milik divisi ini di Indonesia. Dengan
adanya restrukturisasi tersebut maka Tempo Scan tidak perlu
menambah investasi baru untuk mengembangkan pabrik
produk kosmetika milik anak perusahaannya di Thailand dan
hal tersebut sekaligus menunjang produktivitas pabriknya
yang berada di Indonesia.
Demikian pula restrukturisasi di atas telah menghasilkan
peningkatan marjin laba kotor anak-anak perusahaan di
Thailand sehingga mereka mampu meningkatkan investasi
belanja iklan dan promosinya di tahun-tahun mendatang,
investasi tersebut sangatlah penting untuk anak-anak
perusahaan tersebut guna mempertahankan posisi pangsa
pasar mereknya di tengah tekanan kompetisi yang ketat.
Marjin laba kotor Divisi CPC seperti halnya dengan Divisi
Farmasi juga telah mencatat perbaikan yang signifikan
di mana marjinnya meningkat dari 51,4% di tahun lalu
menjadi 54,3%. Perbaikan tersebut bukan semata-mata
disebabkan oleh kenaikan harga jual produk divisi ini,
melainkan juga disebabkan stabilnya nilai tukar Rupiah
serta harga-harga produk komoditas yang relatif stabil
sepanjang tahun 2010.
Oleh karena itu, kontribusi Divisi CPC ini terhadap
pencapaian laba kotor konsolidasian Tempo Scan tetap
berada di posisi ke 2 setelah kontribusi dari Divisi Farmasi,
di mana kontribusinya adalah 32,4% dan bernilai Rp. 613,3
miliar atau meningkat sekitar 18% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu.
Divisi Distribusi Tempo Scan
Pertumbuhan penjualan divisi ini adalah yang tertinggi di
antara ke 3 divisi usaha Tempo Scan, penjualannya berhasil
tumbuh 26,7% dibandingkan tahun lalu dan berjumlah
sebesar Rp. 2.393,2 miliar. Dengan demikian, kontribusi
penjualan divisi ini telah meningkat menjadi 46,6%
dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya yang sebesar
42% terhadap penjualan konsolidasian Tempo Scan.
portion of their products requirements from this
division’s cosmetics factory in Indonesia. Such
restructuring had eliminated the need for Tempo Scan
to incur additional investment to expand its subsidiary’s
cosmetics factory in Thailand, while at the same time
support its Indonesian factory productivity.
In addition, the aforementioned restructuring
has resulted in those subsidiaries’ gross margin
improvement which would enable them to increase its
advertising and promotion investment in the coming
years. Such investment is pivotal for the said Thailand
subsidiaries to defend its brand market share position
given the intense competitive pressures.
The CPC Division’s gross profit margin similarly
to the Pharmaceutical Division had also registered
significant improvement whereby its margin increased
from 51.4% in the previous year to become 54.3%. Such
improvement was not solely attributed to this division’s
products price increase, but it was attributed also to
the stable Rupiah exchange rate and relatively stable
commodity prices in 2010.
Consequently, this CPC Division’s contribution towards
Tempo Scan’s consolidated gross profit result remained as
the number 2 contributor after its Pharmaceutical Division,
whereas its contribution was 32.4% and amounted to Rp.
613.3 billion or being an increase of around 18% compared
to the corresponding period last year.
Tempo Scan’s Distribution Division
This division’s sales growth was the highest among
Tempo Scan’s 3 operating divisions. Its sales grew by
26.7% year on year and it amounted to Rp. 2,393.2 billion.
As consequence thereof this division’s sales contribution
towards Tempo Scan consolidated sales had also
increased to become 46.6% compared to its contribution
last year which was 42%.
31
Selanjutnya, prinsipal-prinsipal divisi ini, baik prinsipal
farmasi maupun non farmasi, telah menunjukkan kinerja
yang baik, terutama penjualan produk nutrisi bayi dari
prinsipal non farmasi yang telah menunjukkan kinerja yang
sangat baik dan tumbuh hampir 40% sehingga melampaui
tingkat laju pertumbuhan kategori produk ini secara
menyeluruh. Di samping itu, divisi ini juga akan mulai
menangani tambahan bisnis dari prinsipal tersebut sejak
awal tahun 2011, di mana divisi ini akan mendistribusikan
sebuah rangkaian produk dari merek penting prinsipal ini
khusus pada pharmaceutical trade channel secara nasional.
Berikutnya, prinsipal-prinsipal farmasi divisi ini yang
produknya sebagian besar terdiri dari obat resep juga
telah memperlihatkan kinerja yang baik sejalan dengan
laju pertumbuhan pasar farmasi Indonesia di tahun 2010,
di mana secara keseluruhan penjualan mereka mampu
meningkat sebesar 17,1% dibandingkan tahun lalu.
Unit-unit usaha yang tergabung dalam Divisi Distribusi
telah telah melalui proses restrukturisasi pada tahun lalu dan
ditempatkan di bawah naungan anak perusahaan Tempo Scan
yaitu PT Tempo. Unit-unit tersebut terus melanjutkan arah
strateginya untuk meningkatkan core services yang antara lain:
• Meningkatkan penetrasi distribusi multi-channel-nya
di jalur bisnis Pharmaceutical Trade, General Trade dan
Modern Trade. Selanjutnya, jugamemperlengkapi jajaran
manajemen dari tiap-tiap jalur distribusi tersebut dengan
kepemimpinan yang handal, Indikator Kinerja Utama (KPI)
dan target pencapaian kinerja yang terdefinisi dengan jelas.
• Solusi bisnis terpadu untuk jalur distribusi Modern trade
channel yang bertumbuh pesat, khususnya untuk pelanggan
Key Account melalui koordinasi multi fungsi yang terpadu
mulai sejak dari proses perolehan pesanan hingga tingkat
pelayanan pengiriman yang dapat diandalkan.
• Memperluas jangkauan distribusi yang lebih luas
di jalur General trade channel, di antaranya melalui
pengembangan sentra pusat data yang lengkap dan
akurat daripada outlet yang bertransaksi serta didukung
melalui sensus outlet nasional di cabang-cabang besar,
sebab jalur distribusi ini sudah terkenal memiliki medan
distribusi yang kompleks dan berisiko tinggi, oleh karena
itu rencana kerja dari sales force yang baik menjadi
kebutuhan yang wajib.
Moreover, this division’s principals namely the
pharmaceutical principals and the non pharmaceutical
principals, both of them had performed well particularly
the non pharmaceutical principal’s infant nutritional
products sales which had performed extremely well and,
it had increased by almost 40%, ahead of the total growth
rate for such products category. In addition, this division
would also handle additional business from such
principal in early 2011, whereas it will distribute another
core brand range of products in the pharmaceutical
channel on nationwide basis.
Furthermore, this division’s pharmaceutical principals
which products are predominantly consisting of
prescription drugs had also performed well in line with
the total Indonesian pharmaceuticals market growth rate
in 2010, and in aggregate their sales had increased by
17.1% compared to the previous year.
This division’s operating units which had been
restructured last year and placed under Tempo Scan’s
subsidiary PT Tempo, it has continued to pursue its
strategic direction to improve its core services including
among others:
• Improve its multi-channels distribution penetration
namely in Pharmaceutical trade, General trade
and Modern trade channels; moreover, to provide
each respective channel management with sound
leadership, KPIs and well defined performance
guidelines.
• Integrated business solution for its fast growing
Modern trade channel in particular its key accounts
through seamless multi functions coordination
starting from order generation process up to reliable
delivery service level.
• Expand its distribution coverage in General trade
channel, among others through developing dependable
buying outlets data base which shall be substantiated
by an outlets census in its major branches nationwide,
since this channel has notoriously complicated and
treacherous distribution landscape, therefore a good
sales force coverage plan is mandatory.
32
• Kemitraan untuk menjalin kerjasama dengan pelanggan
di jalur distribusi Pharmaceutical Trade Channel, dengan
tujuan membantu para prinsipal farmasinya dalam
mengembangkan pengelolaan hubungan kerjasama
pelanggan yang lebih baik khususnya terhadap pelanggan
institusi utama mereka, terutama dengan pertimbangan
semakin besarnya ketergantungan para prinsipal tersebut
terhadap produk-produk mereka yang sarat dengan
teknologi tinggi termasuk produk biotek dan onkologi,
serta juga sebagai langkah antisipasi terhadap implementasi
program kesehatan nasional dalam waktu dekat ini.
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kegiatan
logistik dengan tambahan investasi di bidang prasarana
dan TI, khususnya di sentra-sentra distribusi dan gudang-
gudang yang berada di cabang juga dalam mengantisipasi
regulasi good distribution practices yang lebih ketat.
• Secara bertahap meningkatkan jumlah armada
transportasi milik sendiri untuk mengendalikan sebagian
besar volume pengiriman, khususnya yang dikirimkan
melalui moda transportasi darat, dengan tujuan agar lebih
baik dalam mengendalikan biaya transportasi dengan
pertimbangan akan terus naiknya biaya bahan bakar dan
juga untuk mempersingkat jangka waktu pengiriman.
• Mengembangkan lebih lanjut kapabilitas Trade
Marketing group Tempo Scan pada semua jalur distribusi
dengan tujuan akhir agar jasa layanan dari kelompok
tersebut dapat ditawarkan sebagai salah satu core
services divisi ini pada masa mendatang.
Selanjutnya, hasil laba kotor Divisi Distribusi telah
mengalami penurunan dan tren penurunan ini adalah
kenyataan sulit yang terjadi di industri jasa distribusi.
Karena itu, berbeda dengan kinerja penjualan yang sangat
baik dari divisi ini, marjin laba kotornya telah mengalami
penurunan. Sebagai konsekuensinya laba kotor yang
dihasilkan hanya meningkat dengan tingkat pertumbuhan
yang lebih kecil yaitu sebesar 19,8% atau bernilai Rp. 244,2
miliar di tahun 2010.
Walaupun demikian, kontribusi laba kotor divisi ini
terhadap laba kotor konsolidasian Tempo Scan mampu
sedikit meningkat dari 12,2% di tahun 2009 menjadi 12,9%
di tahun 2010 karena didukung oleh kinerja penjualannya
yang baik.
• Key customers support partnership in its
Pharmaceutical trade channel with the objective to
help its pharmaceutical principals better develop
their customer relationship management with their
major institutional accounts, especially in view of
those principals increasing reliance on their high tech
products including bio tech and oncology products, as
well as in anticipation of the national health program
implementation in the near future.
• Improve its logistics’ operation efficiency and
productivity with additional infrastructure and IT
investments, particularly in its distribution centers and
branch warehouses in anticipation of more stringent
good distribution practices regulation.
• On a gradual basis increase its owned transportation
fleet size to handle majority of its shipment
volume specifically those delivered through land
transportation mode, with the objective to better
control its transportation cost in view of ever
increasing fuel cost and additionally to shorten its
transportation lead time.
• Further develop Tempo Scan’s Trade Marketing group
capabilities in all trade channels with the ultimate
objective that those services can be offered as one of
this division’s core services in the future.
Furthermore, the Distribution Division’s gross profit
result had been on the decline and such trend was an
unfortunate reality within the distribution service
industry. Therefore, in contrast to this division’s excellent
sales performance, its gross margin had declined and as
a consequence thereof its gross profit had increased at a
slower pace only by 19.8% and it amounted to Rp. 244.2
billion in 2010.
Nevertheless, this division’s gross profit contribution
towards Tempo Scan consolidated gross profit result had
increased slightly from 12.2% in 2009 to become 12.9% in
2010 on the back of its strong sales performance.
35
Kelompok Manufaktur Tempo Scan
Kelompok manufaktur Tempo Scan terdiri dari kelompok
manufaktur farmasi dan kelompok manufaktur CPC.
Kelompok manufaktur farmasi mengoperasikan 2 pabrik
farmasi dan 1 pabrik untuk produksi produk herbal dan
minuman dalam kemasan kaleng, yang berlokasi di East
Jakarta Industrial Park.
Selanjutnya, kelompok manufaktur CPC mengoperasikan
3 pabrik yang terdiri dari 2 pabrik produk konsumen dan
kosmetika dan 1 pabrik sabun batangan. Kelompok ini
juga memiliki fasilitas produksi kemasan plastik sendiri
yang memasok bahan kemasan untuk produk-produk
konsumennya. Lokasi dari pabrik-pabrik tersebut tersebar
pada berbagai tempat di daerah sekitar Jakarta dan provinsi
Jawa Timur.
Pada tahun 2010, jumlah karyawan kelompok manufaktur
farmasi tetap tidak berubah sejalan dengan kuantitas hasil
produksi yang konstan karena pertumbuhan penjualan
yang lebih lambat dari Divisi Farmasi. Strategi yang penting
dilaksanakan oleh kelompok manufaktur ini adalah untuk
tetap fokus pada pengendalian biaya tetap produksi yang
porsi terbesarnya terdiri dari gaji dan upah sehingga perlu
lebih banyak dilakukan otomatisasi proses produksinya.
Inisiatif ini telah diimplementasikan melalui tambahan
investasi belanja barang modal yang dilakukan di tahun
2010 dan telah menghasilkan peningkatan kapasitas
produksi untuk produk solid farmasinya.
Selanjutnya, karena harga energi khususnya bahan bakar
terus berada dalam kondisi fluktuatif, strategi lainnya yang
sangat penting untuk kelompok manufaktur farmasi adalah
untuk fokus pada komponen biaya produksi variabel yang
terbesar yaitu biaya utilities. Pengelolaan biaya utilities
ini terkait erat dengan bagaimana manajemen kelompok
ini mengelola penyusunan jadwal produksi untuk
menghindari terjadinya celah ketidakefisienan di setiap
tahap proses produksinya.
Strategi-strategi kelompok manufaktur Farmasi yang
diimplementasikan untuk meningkatkan produktivitas
dan mengelola elemen biaya produksinya agar dapat
mempertahankan penerapan value proposition pada harga
jual produk farmasi Tempo Scan antara lain:
Tempo Scan Manufacturing Group
Tempo Scan manufacturing group consist of its
Pharmaceutical manufacturing group and its CPC
manufacturing group, the said Pharmaceutical
manufacturing group operates 2 pharmaceutical factories
and 1 factory for herbal products manufacturing and
beverages canning line, which are located in East Jakarta
Industrial Park.
Whilst its CPC manufacturing group operates 3 factories
comprising of 2 consumer products & cosmetics factories
and 1 soap factory. This group also has its own plastic
packaging production facility that supplies packaging
materials for its consumer products. Those factories are
located in various locations in greater Jakarta area and
East Java province.
In 2010, its Pharmaceutical manufacturing group total
headcounts had remained unchanged in line with flat
quantity produced output due to slower sales growth in
the Pharmaceutical Division. It is a strategic imperative
for this manufacturing group to focus on its fixed
manufacturing cost which significant portion was
comprised of salaries and wages among others through
instigating more automation in its manufacturing
process. Such initiative had been implemented through
additional capital investments undertaken in 2010 and
consequently had resulted in its solid dosage form
production increased capacity.
Moreover, as the energy prices particularly fuel price was
constantly in the state of flux, another imperative strategy
for the Pharmaceutical manufacturing group is to focus
on its largest variable manufacturing cost’s component
which is its utilities cost. Such utilities cost management
has strong correlation with how this group management
handles its production scheduling to avoid inefficiency
gap in each stage of its manufacturing process.
Pharmaceutical manufacturing group strategies that
were implemented to bolster productivity and manage
its manufacturing cost in order to sustain Tempo Scan’s
pharmaceutical products’ value pricing proposition
among others:
36
• melanjutkan implementasi investasi belanja barang
modal untuk meningkatkan otomatisasi pada proses
produksi produk-produk farmasi guna meningkatkan
produktivitas dan rasio biaya;
• melakukan penyeragaman variasi dan ukuran kemasan
dari produk-produk farmasi agar dapat secara signifikan
meningkatkan efisiensi keseluruhan dari lini-lini produksi;
• mengaplikasikan penjadwalan produksi yang efisien
pada beberapa produk inti untuk mengoptimalisasi
konsumsi energi dan juga mempertahankan tingkat
persediaan yang cukup untuk menghadapi gejolak
permintaan pasar yang disebabkan antara lain dari
dampak pola permintaan musiman;
• melakukan inisiatif-inisiatif untuk mengendalikan biaya
utilities dengan memanfaatkan teknologi yang lebih
ekonomis dan terus menerus mencari sumber-sumber
energi alternatif.
Selanjutnya, jumlah karyawan kelompok manufaktur CPC
juga tidak mengalami peningkatan yang signifikan sekali
pun kuantitas hasil produksinya telah meningkat sejalan
dengan peningkatan penjualan dari Divisi CPC.
Kelompok manufaktur CPC telah meningkatkan kuantitas
hasil produksinya, sebagai salah satu contoh untuk kategori
produk perawatan tubuh khususnya hand and body lotion
yang produksinya telah bertumbuh 18% dibandingkan
tahun lalu, demikian pula bedak bayi yang telah bertumbuh
33% dan mouthwash yang produksinya telah bertumbuh
sebesar 24% di tahun 2010.
Peningkatan kuantitas hasil produksi di atas dapat
direalisasikan dengan tanpa perlu menambah jumlah
personil secara signifikan, tetapi dengan melaksanakan
strategi otomatisasi dan perbaikan proses produksi yang
dilakukan di tahun 2010, serta juga peningkatan besaran
batch produksi untuk beberapa produk inti yang akan terus
dilanjutkan di tahun 2011.
Dengan penerapan strategi tersebut maka kelompok
manufaktur CPC telah dapat mencapai beberapa hal sebagai
berikut:
• Menurunkan biaya utilities yang merupakan salah satu
komponen terbesar dari total biaya manufacturing overhead,
khususnya pada biaya listrik dengan lebih memperbaiki
• further implemented the necessary investment for its
pharmaceutical products manufacturing automation
undertaking that would improve its productivity and
cost ratio;
• streamlined its pharmaceutical products’ packaging
size and variations in order to significantly improve
overall efficiency of its production lines;
• applied efficient production scheduling on its core
products to optimize the energy consumption while
maintaining adequate stock level to cope with market
demand fluctuations caused among others by the
seasonality effect;
• conducted initiatives to manage factories’ utility
costs by taping the advantage of more economical
technology and by relentlessly finding alternate
sources of energy.
Moreover, the CPC manufacturing group similarly did
not experience significant increase on its total headcounts
despite of the increase of its produced output quantity
which was commensurate with the CPC Division’s sales
increase.
In connection therewith, the CPC manufacturing group
had increased its overall production output quantity,
for instance in body care category particularly its hand
and body lotion output grew by 18% compared to the
previous year, moreover its baby powder production
output grew by 33% and its mouthwash output had
grown 24% in 2010.
The abovementioned increases on production output
quantity was realized without significantly increasing
the number of personnel, but mainly as the result of
automation strategy implementation, as well as through
production process improvement and batch size
enlargement for certain core products that would be
continued in 2011.
The strategy implementation of CPC manufacturing had
resulted in the followings:
• reduced utility costs as a substantial portion of
the total manufacturing overhead, especially the
electricity costs as a consequence of production cycle
37
waktu siklus produksi. Selain dari itu komponen biaya
bahan bakar dari total biaya manufacturing overhead dapat
pula dipertahankan pada tingkat yang sama dengan tahun
sebelumnya, sekali pun terjadi kenaikan harga bahan bakar
yang mencapai rata-rata 12%.
• Melaksanakan beberapa inisiatif strategis untuk
meningkatkan kinerjanya di 2010. Inisiatif-inisiatif
tersebut akan menjadi program yang berkelanjutan yang
terdiri dari penggunaan teknologi yang lebih ekonomis
untuk mengelola biaya utilities dan secara terus menerus
mencari alternatif sumber energi guna meningkatkan
efisiensi penggunaan energi secara keseluruhan dan,
menyeragamkan sedapat mungkin bentuk kemasan
untuk beberapa produk dalam kategori yang sama
guna meningkatkan efisiensi pada produksi kemasan
plastiknya.
Analisis Keuangan
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, di tahun 2010
Tempo Scan telah membukukan tahapan pencapaian
baru di mana penjualan bersih konsolidasiannya mampu
menembus angka Rp. 5 triliun dan berjumlah Rp. 5.134
miliar atau tumbuh 14,1% dibandingkan tahun sebelumya,
di mana pertumbuhan ini terutama disumbangkan oleh
Divisi Distribusi dan Divisi CPC yang masing-masing
berhasil tumbuh sebesar 26,7% dan 11,7%.
Lagi pula, kontributor penjualan bersih secara ber-
urutan dari yang terbesar adalah disumbangkan oleh
Divisi Distribusi 46,6%, Divisi Farmasi 31,4% dan diikuti
oleh Divisi CPC 22%. Namun karena kontribusi dan
pertumbuhan Penjualan bersih Divisi Distribusi adalah
yang terbesar dibanding kedua divisi lainnya, sedangkan
marjin laba kotor Divisi Distribusi relatif lebih rendah dari
divisi lainnya, maka hal tersebut menyebabkan marjin laba
kotor konsolidasian Tempo Scan sedikit menurun dari 37,3%
di tahun 2009 menjadi 36,9% dan bernilai Rp. 1.894,3 miliar
di tahun 2010.
Laba usaha konsolidasian Tempo Scan tahun 2010
bertumbuh dengan pesat sebesar 32,6% dibanding periode
yang sama tahun sebelumnya dan bernilai Rp. 591 miliar.
Prosentase pertumbuhan laba usaha konsolidasian
Tempo Scan di tahun 2010 yang melampaui laju tingkat
time improvement. In addition, the fuel cost portion
to the total manufacturing overhead was able to be
maintained at the same level as in the previous year,
despite the fuel price increase that reached 12% on
average.
• implemented several strategic initiatives to improve its
performance in 2010. Those initiatives would be part of
a continual program comprised of utilization of more
economical technology to manage cost of utilities,
continuously finding alternate source of energy to
improve overall energy efficiency, and synchronizing
packaging types for similar product category to
improve efficiency in its plastic packaging production.
Financial Analysis
As described above, in 2010 Tempo Scan had registered
another milestone whereby its consolidated net sales
result had surpassed Rp. 5 trillion and amounted to Rp.
5,134 billion or attained an increase of 14.1% compared
to the previous year, primarily owing to the growth
of its Distribution Division and, its CPC Division that
respectively grew by 26.7% and 11.7%.
Moreover, Tempo Scan’s net sales contributions in
descending order were generated from its Distribution
Division 46.6%, its Pharmaceutical Division 31.4% and
its CPC Division 22%. Since the net sales contribution
and growth of Distribution Division was the highest
compared to the two other divisions, whilst its gross
profit margin was relatively lower in comparison to the
other divisions, consequently its consolidated gross
profit margin had declined marginally from 37.3% in
2009 to become 36.9% and amounted to Rp. 1,894.3 billion
in 2010.
The consolidated operating profit of Tempo Scan in 2010
grew rapidly by 32.6% compared to the corresponding
period last year and amounted to Rp. 591 billion. The
growth percentage of consolidated operating profit of
Tempo Scan in 2010 which had surpassed the growth
rate of its consolidated net sales was the result of Tempo
38
Scan’s management’s ability to control its operating
expenses, by way of adherence to the budgetary
discipline. This was apparent from consolidated
operating profit ratio to consolidated net sales figures
of 2010 which had increased to 11.5% compared to 2009
which similar ratio was at 9.9%.
Tempo Scan’s financial performance improvement
was also reflected in the considerable growth of its
consolidated net profit which had increased by 35.8%
compared to the corresponding period last year and
amounted to Rp. 488.9 billion, which also attributed to its
other incomes increase to become Rp. 38.5 billion in 2010.
Furthermore, in 2010 Tempo Scan was able to increase
its “Earnings Before Interest, Tax, Depreciation &
Amortization” (EBITDA) by 27.7% compared to the
corresponding period last year, and amounting to Rp.
670.5 billion. In addition, the improvement was also
reflected in Tempo Scan’s balance sheet position as of 31
December 2010, whereby its assets had increased to Rp.
3.6 trillion and its shareholders equity had also increased
to Rp. 2.6 trillion.
Meanwhile, its debt to asset ratio and debt to net equity
ratio in 2010 slightly increased compared to 2009 and
such ratio had respectively become 26% and 35.9%.
Tempo Scan’s profitability had improved in 2010 and it
was reflected in its ratio of net profit to asset and its ratio
of net profit to shareholders equity which had increased
compared to the previous year to become 13.6% and
18.8% respectively.
Furthermore, Tempo Scan was successful in managing its
operating cash flow in 2010 hence the amount of cash and
cash equivalents and short-term investments were able to
be maintained equal to the previous year’s growth rate
in the range of 17% and amounting to Rp. 1.45 trillion,
where such strong reserve would be utilized prudently
for future expansion of Tempo Scan’s core businesses.
pertumbuhan penjualan bersih konsolidasiannya
mencerminkan kemampuan manajemen Tempo Scan
dalam mengendalikan biaya operasional melalui tertib
penggunaan anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini
juga tampak dari rasio laba usaha konsolidasian terhadap
penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan di tahun 2010
yang meningkat menjadi 11,5% dibandingkan dengan tahun
2009 yang hanya sebesar 9,9%.
Peningkatan kinerja keuangan Tempo Scan juga tercermin
dari pesatnya pertumbuhan laba bersih konsolidasiannya
yang naik sebesar 35,8% dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya dan bernilai Rp. 488,9 miliar yang juga
antara lain disumbangkan oleh naiknya pendapatan lain-
lain bersih yang menjadi Rp. 38,5 miliar di tahun 2010.
Selain itu, di tahun 2010 Tempo Scan mampu meningkatkan
laju pertumbuhan ”Earning Before Interest, Tax,
Depreciation & Amortization” (EBITDA) hingga naik
sebesar 27,7% dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya dan bernilai Rp. 670,5 miliar. Sebagai
tambahan, peningkatan tersebut juga tercermin dari posisi
neraca Tempo Scan pada tanggal 31 Desember 2010 di mana
jumlah aset naik menjadi Rp. 3,6 triliun dan jumlah ekuitas
juga naik menjadi Rp. 2,6 triliun.
Sementara itu, rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah aset
dan rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas tahun
2010 sedikit meningkat dibandingkan tahun 2009 dengan
masing-masing menjadi 26% dan 35,9%.
Adapun peningkatan profitabilitas Tempo Scan tahun
2010 tercermin pula dari rasio jumlah laba bersih terhadap
jumlah aset serta juga rasio jumlah laba bersih terhadap
jumlah ekuitas yang meningkat dari tahun sebelumnya
yaitu masing-masing menjadi 13,6% dan 18,8%.
Selanjutnya Tempo Scan juga telah berhasil mengelola arus
kas operasionalnya selama tahun 2010 sehingga tingkat
pertumbuhan kas dan setara kas serta investasi jangka
pendeknya dapat dipertahankan setara dengan tingkat
pertumbuhan tahun sebelumnya pada kisaran 17% dan
bernilai Rp. 1,45 triliun, yang akan digunakan untuk
membiayai pengembangan usaha inti Tempo Scan secara
berhati-hati di masa mendatang.
39
t a n G G u n G J a W a B D a n K e G I a t a n S o S I a l
C o r p o r a t e S o C I a l r e S p o n S I B I l I t Y
Tanggung Jawab Sosial Korporasi telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari Grup Tempo sejak berdiri
tahun 1953. Manajemen menyadari kesuksesan Grup
ini tidak merupakan pencapaian individual Grup tanpa
adanya kontribusi yang diberikan oleh semua pemangku
kepentingan, khususnya rakyat Indonesia.
Grup Tempo dengan tim “bodrex Reaksi Cepat”-nya telah
meringankan beban masyarakat di berbagai komunitas
di Indonesia yang tengah menderita akibat bencana alam
dan memberikan bantuan kesehatan yang meningkatkan
kesadaran akan kesehatan di tengah masyarakat. Tim ini
dibentuk oleh PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan)
sebagai perwujudan rasa terima kasih produk bodrex,
obat sakit kepala yang lebih dari 40 tahun diterima dan
dipercaya oleh masyarakat dan meraih penghargaan dari
berbagai institusi di Indonesia.
bRC di tahun 2010 memberikan bantuan bagi masyarakat
yang mengalami bencana alam di berbagai daerah. Mulai
dari masyarakat di Karawang, Jawa Barat yang mengalami
bencana banjir. bRC memberikan penyuluhan penanganan
bencana melalui program “Lomba Siaga Bencana” untuk
meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat pada
saat menghadapi bencana. bRC juga memberikan bantuan
kepada masyarakat yang mengalami letusan gunung berapi
di daerah Merapi dan membantu masyarakat di sekitar
daerah gunung Bromo. Selain bantuan untuk bencana alam,
bRC juga melakukan pelayanan kesehatan gratis, program
penyuluhan kesehatan di POSYANDU dan sekolah, donor
darah, jalan santai POSYANDU, pengasapan sarang
nyamuk dan bantuan untuk bidan dan fasilitas olahraga
untuk masyarakat.
hemaviton yang merupakan rangkaian produk
multivitamin & mineral dan suplemen kesehatan
mewujudkan tanggung jawab sosialnya melalui program
Corporate Social Responsibility has been an integral part
of Tempo Group since founded in 1953. Management
realized that Group’s success was not an individual
achievement of the group without contributions made by
all stakeholders, especially people of Indonesia.
Tempo Group with its “bodrex Reaksi Cepat” (bRC) team
has provided relief to communities in Indonesia facing
natural disasters, community healthcare assistance and
improving people health awareness. This team was
established by PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan)
as manifestation of gratitude from bodrex, headache
medication products that has been accepted and earned
more than 40 years of trust of the people and achieved
awards from various institutions in Indonesia.
bRC in 2010 provided aid to communities facing natural
disasters in several areas. Starting with community in
Karawang, West Java area facing flooding situation. bRC
provided disaster contingency education to people by
launching “Lomba Siaga Bencana” program to improve
people’s awareness and readiness during natural
disaster. bRC also provided assistance to people affected
by volcanic eruption in Merapi area and communities
surrounding Bromo areas. Despite all aids and assistance
provided for natural disasters, bRC also conducted free
health treatments, health education in POSYANDUs and
schools, blood donation, POSYANDU fun walk, fogging
and assistance for midwives and sport facilities for the
communities.
hemaviton range that comprise of multivitamins &
minerals and health supplements manifested its social
responsibility through “Smiling Indonesia” social program.
In 2010, this program aimed to provide medical treatment
to infants and children of the poor Indonesian families
having congenital abnormalities, namely Macrodactily,
40
sosial “Indonesia Tersenyum”. Pada tahun 2010, program
ditujukan untuk mewujudkan bantuan tindakan medis
kepada bayi-bayi dan anak-anak dari keluarga Indonesia
kurang mampu yang memiliki kelainan bawaan lahir,
seperti Macrodactily, Palato cephalo schisis, Meningocele,
Spina bifida, Hernia diaphragmatica, Hypertropic pyloric
stenosis, Morbus hirschprung, Atrial/Ventricle Septal
Defect dan kelainan bawaan lainnya dengan tujuan
mengurangi penderitaan dari para keluarga ini. Program
sosial “Indonesia Tersenyum” ini diresmikan oleh Ibu
Negara Hj. Ani Yudhoyono yang menjabat sebagai ketua
dewan pengarah dan dimulai tanggal 17 Juni 2007. Sampai
dengan 31 December 2010, program ini telah membantu
meningkatkan kualitas hidup sekitar 400 bayi dan anak-
anak hingga usia 12 tahun dari DKI Jakarta, Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung,
Sulawesi dan beberapa daerah lain di Indonesia. Bantuan
diprioritaskan pada tindakan medis invasive dan tindakan
khusus lainnya yang harus segera dilakukan, seperti
operasi jantung, bedah plastik sumbing dan non sumbing,
bedah saluran pencernaan, bedah saraf, bedah vaskuler,
bedah mata, dan THT.
Pada Mei dan Oktober 2010, anak perusahaan Tempo Scan,
PT Eres Revco pemegang merek Revlon & Ultima II dan PT
Pulau Mahoni pemegang merek Estee Lauder, Clinique dan
Aramis & Designer Fragrances berkolaborasi dengan Pink
Ribbon Indonesia dan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta
menyelenggarakan acara kampanye kesadaran akan kanker
payudara. Acara-acara ini diisi berbagai kegiatan kampanye,
diikuti talk show dengan dokter ahli untuk meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan hidup sehat untuk mencegah
kanker, deteksi dini pribadi dan pertunjukan musik.
Selain tanggung jawab sosial kepada pihak eksternal,
Tempo Scan juga menyelenggarakan program untuk
pihak internal. Program ini bernama “Tempo Life Savers”.
Program ini memberikan bantuan medis atau keuangan
untuk pengobatan atau perawatan penyakit yang berbahaya
seperti gagal ginjal, stroke, serangan jantung, kanker dan
lainnya bagi karyawan/karyawati dan anggota keluarganya
yang tidak memiliki jaminan asuransi kesehatan. Yang
diberikan bantuan adalah keluarga inti atau sedarah yaitu
suami/istri, anak, orang tua, kakak dan adik kandung.
Palato cephalo schisis, Meningocele, Spina bifida, Hernia
diaphragmatica, Hypertropic pyloric stenosis, Morbus
hirschprung, Atrial/Ventricle Septal Defect and others
with an objective to ease suffering of these families. The
“Smiling Indonesia” social program was made official by
the Indonesia first lady Hj. Ani Yudhoyono as chairman
of the steering committee and began on June 17, 2007. By
December 31, 2010, this program has improved quality
of life of around 400 infants and children up to the age of
12 years old from DKI Jakarta, Banten, West Java, Central
Java, DI Yogyakarta, East Java, Lampung, Sulawesi and
other regions in Indonesia. The assistance were prioritized
on invasive medical treatments and other special
treatments required to be conducted immediately, namely
heart surgery, non-cleft plastic surgery, cleft plastic surgery,
digestive tract surgery, neurosurgery, vascular surgery,
eyes and ear-nose-throat surgeries.
In May and October 2010, Tempo Scan’s subsidiaries,
PT Eres Revco holder of brand Revlon & Ultima II
and PT Pulau Mahoni holder of brand Estee Lauder,
Clinique and Aramis & Designer Fragrances in
collaboration with Pink Ribbon Indonesia and Jakarta
Breast Health Foundation organized breast cancer
awareness campaigns. The events had several campaign
activities, followed by talk show with expert doctor to
increase awareness and knowledge of healthy life to
prevent cancer disease, self early detection and music
performances.
Tempo Scan’s social responsibility program was not
conducted only for external parties, but also for internal
parties. The program was named “Tempo Life Savers”. This
program provides medical or financial aid for healthcare
or medical treatment of dangerous diseases namely kidney
failure, stroke, heart attack, cancer and others for employees
and family members who are not covered by health
insurance. It covers immediate family or blood relatives, e.g.
spouse, children, parents and siblings of the employees.
41
t a t a K e l o l a p e r u S a h a a n
C o r p o r a t e G o V e r n a n C e
Dewan Komisaris
Per tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris adalah:
Board Of Commissioners
As at 31 December 2010 the composition of the Board of Comissioners is as follows:
Presiden Komisaris Dian Paramita Tamzil
Komisaris & Komisaris Independen Wisnu Katim Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
President Commissioner Dian Paramita Tamzil
Commissioner & Independent Commissioner Wisnu Katim Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan kepengurusan usaha Perseroan.
Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan tugas Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ task is to supervise the Board of Directors’ actions pertaining to the management of the Company’s business.
Furthermore the tasks and authorities of the Board of Commissioners are as described in the Company’s Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
The amounts of honorarium for the Board of Commissioners are determined by the General Meeting of Shareholders of the Company.
The Board of Commissioners regularly communicates with the Company’s Board of Directors as and when required to perform its responsibilities.
Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2010 para anggota Komite Audit adalah :
Audit Committee
As at 31 December 2010 the members of the Audit Committee are:
Ketua Komite Audit Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Anggota Komite Audit Buchari Hanafi, SH Ulian T. Malik
Chairman of the Audit Committee Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Member of the Audit Committee Buchari Hanafi, SH Ulian T. Malik
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:
Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris, (2)
The Task and Responsibility of the Audit Committee:
The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion to the Board of Commissioners pertaining
Finance Director Pharma
Division, CPC Division &
Support Units Division
Finance Director
Ditribution Division
& Treasury
Human Resources & General
Affairs Director Pharma
Division & Corporate
Human Resources Head(s)
Distribution Division, CPC
Division, Support Units Division
Operation Director
Procurement Group
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the primary responsibility of the Board of Directors is to administer the Company’s business by manag-ing its assets and resources for the good of and in the best interest of the Company.
The Board of Directors performs its duties under the supervision of the Board of Commissioners, being accountable to the Shareholders through the General Meeting of Shareholders held at least once a year, whereby it submits a report on the Company’s opera-tions and financial management for the financial year recently ended. Board of Directors meetings are conducted at any time deemed necessary.
Remuneration for the Board of Directors is estab-lished regularly by the Board of Commissioners.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan dan tujuan Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Selain itu Sekretaris Perusahaan berperan memberikan informasi dan laporan kepada para pemodal atau masyarakat umum sehubungan dengan kegiatan-kegiatan dan kinerja Perseroan sebagai perusahaan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang saham serta pengumuman informasi keuangan secara tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Dewi Murni Sukahar, yang juga sebagai Direktur Perseroan.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring effective communication is maintained between the Company and the regulatory bodies and shareholders.
The Corporate Secretary is responsible for ensuring that the Board of Directors, are well informed about capital market regulations as well as corporate compliance with prevailing Capital Market rules and regulations. The Corporate Secretary also provides investors and the public shareholders with information and reports pertaining to the Company’s activities and performance as a publicly listed company in accordance with the prevailing regulations.
These activities include organizing public exposés, annual general meetings or extraordinary meeting of shareholders and posting of public announcements on its financial information through various printed or electronic media in accordance with the prevailing regulations.
As of December 31, 2010, the Company’s Corporate Secretary is Dewi Murni Sukahar, who also acts as the Company’s Director.
Struktur Organisasi Tingkat Senior Manajemen 2010Senior Management Organization Structure 2010
President Director
Corporate
Secretary
Managing Director
Pharma Division
Manufacturing
Operation Director
Managing Director
Distribution Division
Operation Group
Sr. Sales Group Head
Distribution Division
Managing Director
Consumer Products &
Cosmetics Division
Business Unit Head(s)
Licensed Cosmetics
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan Dewan Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan pihak yang berwenang sehubungan dengan usaha Perseroan.
Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.
to the reports or other matters submitted by the Company’s Board of Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify matters which need the Board of Commissioners’ attention and (3) to inform the Board of Commissioners regarding regulations promulgated by the appropriate authorities related to the Company’s business.
The Audit Committee from time to time meets with the Board of Commissioners as and when requested by the Board of Commissioners.
The Audit Committee regularly reports to the Board of Commissioners matters which are the responsibilities of the Audit Committee.
Direksi
Per tanggal 31 Desember 2010, susunan Direksi Perseroan adalah:
Board of Directors
As at 31 December 2010, the composition of Company Board of Directors is as follows:
Presiden Direktur Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur Paulus Harianto
Direktur Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono
President Director Handojo Selamet Muljadi
Vice President Director Paulus Harianto
Directors Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono
42 43
44
Audit Internal
Sistem Audit Internal Perseroan berfungsi memberikan
masukan yang independen dan obyektif mengenai kondisi
sistem kontrol internal Perseroan atas sumber dana yang
dimiliki dan untuk memastikan bahwa penggunaannya
sudah dilakukan secara optimal dan mengikuti sistem
dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga memberikan
nilai tambah yang dapat meningkatkan kinerja operasional
Perseroan.
Pelaksanaan Audit Internal diatur dalam periode bulanan
dan dijadwalkan dalam rencana kerja tahunan atau bisa
dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan. Program
kerja Audit Internal meliputi pengujian dan evaluasi
atas penerapan kebijakan Perseroan maupun kepatuhan
terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan
yang terkait dalam kegiatan operasional dan relevansi
sistem prosedur serta konfirmasi atas data dan dokumentasi
pada semua divisi, baik di pabrik, cabang, gerai-gerai
yang dimiliki Perseroan maupun kepada pelanggan secara
langsung.
Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan
rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen,
akurat dan positif dalam rangka peningkatan sistem
pengendalian internal dan efisiensi serta efektivitas
penggunaan sumber dana Perseroan, disampaikan dalam
rapat kerja bersama dengan Direktur Keuangan dan Kepala
Divisi terkait untuk mendapat tanggapan atas hasil evaluasi
kerjanya.
Selanjutnya Audit Internal mengawasi penerapan atas
rekomendasi yang telah disetujui dan ditetapkan oleh
Manajemen Perseroan untuk memastikan peningkatan
kinerja divisi terkait sehingga mendukung terciptanya
pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien dan
berdaya guna secara internal maupun eksternal.
Audit Internal yang beranggotakan 2 Manager, 7 Penyelia
dan 9 Staf, berkoordinasi dengan Direktur Keuangan
dalam melakukan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab
kepada Presiden Direktur. Untuk meningkatkan kinerja
kemampuan dan wawasannya, Audit Internal mengikuti
berbagai macam pelatihan dan seminar termasuk
perkembangan peraturan pemerintah yang dibutuhkan
seiring kemajuan dan perkembangan Perseroan.
Internal Audit
The Company’s Internal Audit System provides
independent and objective advice pertaining to the
Company’s internal control system with regard to its
resources, to ascertain that they are utilized optimally in
compliance with the established systems and procedures
hence giving added value to improve the Company’s
performance.
Internal Audits are conducted on a monthly basis as
scheduled in the annual work program, or incidentally on
an ad hoc basis. The Internal Audit unit’s work program
includes testing and evaluation of the implementation
to the Company’s policy and compliance with laws and
regulations pertaining to the Company’s activities, as well
as relevance of procedure systems and confirmation of data
and documentation at the Company’s divisions, i.e. plants,
branches, sales counters and directly from customers .
The field audits yield findings and recommendations
containing independent, accurate and positive analyses
aimed to improve the internal control system and the
effectiveness of the use of its resources, all of which are
reported in the joint work meetings with the Director
of Finance and related Division Heads, who will
subsequently provide response to the evaluation on their
respective performances.
The Internal Audit unit will then monitor the
implementation of said agreed and established
recommendations by the Management to ensure improved
performance within the respective division and hence
supporting the Company management system to become
more effective, efficient and functional, both internally and
externally.
The Internal Audit unit comprises 2 Managers, 7
Supervisors and 9 Staffs, coordinated by the Finance
Director and reporting to the President Director. To enhance
its level of competency and outlook, the Internal Audit unit
members participate in a variety of training programs and
seminars, including keeping abreast of current government
regulations and in pace with the Company’s growth and
expansion.
45
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya
uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan yang
berupa penjabaran ruang lingkup pekerjaan, tugas dan
tanggung jawab setiap karyawan. Dalam mengendalikan
kegiatan operasionalnya Perseroan memiliki “Standard
Operating Procedures” sebagai dasar pegangan seluruh
kegiatan operasional agar berjalan sesuai ketentuan dan
kebijakan Perseroan, di mana salah satu peran penting dari
Audit Internal dalam pengendalian operasional Perseroan
adalah memastikan bahwa penerapan “Standard Operating
Procedures” telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Selain itu Perseroan melaksanakan disiplin anggaran/budget
pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan terintegrasi
sampai ke tingkat induk usaha Perseroan. Di samping itu,
Perseroan juga mengelola biaya-biaya operasional secara
terpadu antara lain melalui penerapan sistem manajemen
informasi terpadu dengan menggunakan piranti lunak SAP
untuk aplikasi distribusi dan produksi farmasi.
Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu
pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk
mengevaluasi dan memastikan realisasi usaha telah
sesuai dengan tujuan Perseroan yang tertuang dan
dijabarkan pada anggaran/budget masing-masing unit
usaha. Kinerja unit usaha tersebut juga merupakan faktor
utama untuk menilai kinerja karyawan pada unit usaha
terkait, dengan demikian hasil kinerja masing-masing unit
usaha yang mengacu pada anggaran/budget yang telah
ditetapkan tersebut juga mencerminkan kinerja dari para
karyawannya.
Internal Control System
The basis for the Company’s internal control system is the
individual job description and respective position of each
employee. These comprise details on each employee’s
scope of work, duties and responsibilities. The Company
maintains control of its operations using Standard
Operating Procedures as guidelines for conducting all
business activities to ensure that these are performed
in compliance with prevailing Company’s policies and
regulations. A key role of the Company’s Internal Audit
unit is to credibly ascertain that the implementation of
the Standard Operating Procedures are performed in line
with the established Company’s policy.
Additionally, the Company applies integrated budgetary
control at the business unit, divisional and core business
levels. The Company also manages operating costs in an
integrated manner, among others through an integrated
information management system using the SAP software
applications for distribution and pharmaceutical
production applications.
The performance of a particular business unit is
analyzed on a regular basis adhering to its specific
budgetary guidelines, to evaluate and ensure that the
business is conducted in line with the Company’s goals
set forth in the respective unit’s budget. The performance
of each individual business unit is the main key for
conducting performance appraisals on its employees,
hence the performance of each business unit adhering
to its specific budgetary guidelines also reflects its
employees’ performance.
46
Closing Message
Tempo Scan’s accomplishment in 2010 was another milestone in its 16 years tenure as a publicly listed corporation since 1994, and such a performance indicates its sustainable recovery since 2007 when its Board of Directors has made a determination whereby Tempo Scan’s core businesses should be turned around in order to generate financial result that can enhance its shareholders value.
It was in 2010 that Tempo Scan’s financial result had a stellar performance to commensurate its share price considerable increase, therefore it was a genuine evidence of truly synchronize factors between its fundamental business performance improvement combined its prudent financial management. Nevertheless, it was not mainly attributed to the Board of Directors exclusive dedication and efforts, but it was the result of strong team work from all members of Tempo Scan’s management team and last but not least it was also due to all of Tempo Scan’s employees’ hard work and perseverance.
Looking ahead, Tempo Scan core businesses will be able to maintain their respective growth momentum since those businesses have the necessary resources namely brand equities, volume critical mass, manufacturing know how and distribution network capabilities, etc. Therefore, if such resources are going to be applied prudently against the backdrop of Indonesian robust economic growth prospect in coming years then Tempo Scan’s glorious period can be realized
The major challenge of Tempo Scan does not come mainly from external threat including tough competition but its greatest challenge is embedded on how it can grow the correct mindset and attitude within its management team and employees, because when such commendable traits are inherent in its work force only then Tempo Scan as a corporation can become market leader in its each respective core business with respected financial strength and admirable business code of ethic
Kata Penutup
Hasil yang dicapai oleh Tempo Scan pada tahun 2010 merupakan sebuah tonggak prestasi dalam kurun waktu 16 tahun perjalanannya sebagai sebuah perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Saham Indonesia sejak 1994, pencapaian kinerja tersebut menunjukan bahwa pemulihan usahanya sejak tahun 2007 berkesinambungan yaitu pada saat Direksi Tempo Scan memutuskan suatu tekad bahwa seluruh usaha utama Tempo Scan harus bisa bangkit agar dapat menghasilkan kinerja keuangan yang mampu meningkatkan nilai Tempo Scan.
Khususnya pada tahun 2010 dimana Tempo Scan menghasilkan kinerja keuangan yang cemerlang dan dapat mengimbangi kenaikan harga saham Tempo Scan yang mengalami kenaikan sangat tinggi, oleh karenanya hal tersebut merupakan sebuah bukti dari berbagai unsur yang sungguh terpadukan yaitu antara perbaikan kinerja usahanya yang sangat mendasar digabung dengan tata kelola keuangan yang baik. Namun pencapaian tersebut tidaklah hanya disumbangkan khususnya oleh dedikasi serta upaya Direksi, tetapi hal tersebut merupakan hasil dari kerjasama yang erat dari segenap jajaran manajemen Tempo Scan dan tidak terlepas pula kerja keras serta jerih payah dari seluruh karyawan Tempo Scan.
Memandang dengan wawasan ke depan, seluruh lini usaha utama Tempo Scan akan mampu mempertahankan laju pertumbuhan masing-masing karena semua lini usaha utama tersebut memiliki sumber daya yang dibutuhkan seperti antara lain ekuitas merek yang terkenal, volume usaha yang memadai, kemampuan produksi, dan kemampuan jaringan distribusi, dan sebagainya. Dengan demikian apabila sumber daya tersebut dipergunakan dengan sebaik-baiknya maka seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat di tahun – tahun mendatang, maka Tempo Scan akan dapat pula merealisasikan masa kejayaannya
Tantangan yang utama dari Tempo Scan tidak hanya datang dari ancaman eksternal termasuk tingkat persaingan yang keras, namun tantangan yang terutama ada terkandung dalam bagaimana Tempo Scan bisa membangun pola pikir dan cara pandang yang positif pada segenap jajaran manajemen dan karyawannya, sebab hanya pada saat sikap yang terpuji tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh karyawannya maka hanya saat itulah Tempo Scan mampu menjadi sebuah perusahaan yang bisa memimpin pasar pada tiap lini usaha utamanya, disertai posisi keuangan yang disegani serta cara menjalankan bisnis dengan menjunjung etika yang terpuji.
47
Oleh karenanya, sudah menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh Direksi Tempo Scan untuk melakukan restorasi pengelolaan sumber daya manusia melalui suatu sistem manajemen yang dapat membantu untuk menetapkan strategi usaha yang jelas dan mudah dipahami pada tiap-tiap jenjang dalam struktur organisasi perusahaan, hal tersebut akan menjadi dasar yang baik untuk menetapkan kriteria kinerja individu (KPI) yang tepat dan adil bagi segenap jajaran manajemennya, sehingga Tempo Scan akan mampu mempertahankan dan bahkan menarik sumber daya manusia handal dari industri tempatnya bersaing untuk bergabung dalam keluarga besar Tempo
Akhir kata, saya ingin menyampaikan ungkapan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, mitra usaha, supplier, pelanggan, pihak-pihak penunjang profesional dan segenap karyawan dari Tempo Scan, untuk seluruh dukungan yang telah diberikan kepada perusahaan ini selama tahun 2010 maupun di tahun-tahun sebelumnya, selanjutnya Tempo Scan selalu mengharapkan dukungan dari anda sekalian untuk mempertahankan kinerja di tahun mendatang.
Therefore, it is Tempo Scan’s BOD objectives to revamp its human capitals management through the application of modern management tools in order to formulate clear and transparent strategies at all levels of its organization which shall be the basis to set the appropriate and fair KPIs for its management team, as such Tempo Scan will be able to retain and further attract the best mind from the respective industry where it competes in to join our enlarged Tempo’s family
Lastly, I wish to convey my greatest appreciation to Tempo Scan’s shareholders, business partners, suppliers, customers, professional parties and employees for all the supports that had been granted to the company in 2010 as well as the previous years, Tempo Scan will always count on your support to sustain its performance in the years to come.
Handojo S.Muljadi
Presiden Direktur
Handojo S.Muljadi
President Director
48
Dondi Sapto MargonoDirektur Director
Irawati SutantoDirektur Director
Phillips GunawanDirektur Director
S u r a t p e r n Y a t a a n D I r e K S I D a n D e W a n K o M I S a r I S
B o a r D o F D I r e C t o r S ’ a n D B o a r D o F C o M M I S S I o n e r S ’ S t a t e M e n t
Direktur Director
Diana Wirawan Dewi Murni SukaharDirektur Director
Ratna Dewi Suryo WibowoDirektur Director
Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris
President Commissioner
Olga Asihjati Adiputro WijayaKomisaris & Komisaris Independen
Commissioner & Independent Commissioner
Wisnu KatimKomisaris & Komisaris Independen
Commissioner & Independent Commissioner
Handojo Selamet MuljadiPresiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Paulus Harianto
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini
menyatakan bahwa :
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
Jakarta, 8 April 2011
Direksi
The Board of Directors and Board of Commissioners of
the Company hereby state that:
The Board of Directors and the Board of Commissioners
are fully responsible for the correctness of the contents
of this Annual Report
Jakarta, April 8, 2011
Board of Directors
W a r i s a n y a n g t a k p e r n a h p u d a rSetelah perjalanan panjang dalam berkarya,Warisan sang pencipta senantiasa kami bawa,Sebagai pijakan di masa depan,Meraih kesuksesan untuk bersama...
h e r i t a g e t h a t n e v e r F a d e sAfter a long journey of creation,The heritage of the creator is always with us,As a stepping pedal into the future,In achieving success together...